BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibentuk oleh Depnaker (Departemen Tenaga Kerja) sebagai tempat untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibentuk oleh Depnaker (Departemen Tenaga Kerja) sebagai tempat untuk"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Production Training Centre (PTC) adalah perusahaan mebel yang dibentuk oleh Depnaker (Departemen Tenaga Kerja) sebagai tempat untuk memperkerjakan tenaga siap pakai yang telah dicetak oleh BBLKI (Balai Besar Latihan Kerja Industri) Medan, untuk memenuhi kebutuhan biaya pelatihan yang dipakai untuk melatih tenaga kerja siap pakai. Pada tahun 1994 Production Training Centre (PTC) didirikan dengan bantuan pemerintah Denmark. Atas kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Denmark didirikan suatu badan usaha patungan yang dikenal dengan nama Danida yang pada awal pendiriannya bertugas untuk mengelola Production Training Centre. Saat awal pendirian Production Training Centre didirikan di beberapa daerah Indonesia yang dinilai layak seperti PTC-Jabotabek, PTC-Medan, PTC-Banjar baru, akan tetapi badan usaha tersebut tidak bertahan lama karena adanya kesalahan manajemen dalam pengelolahannya. Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 1996 Production Training Centre dialihkan kepada pihak swasta dan sampai sekarang yang masih bertahan adalah PTC-Surabaya dan PTC-Medan. Tujuan dibentuknya Production Training Centre adalah terutama untuk membantu pemerintah dalam rangka mempersiapkan dan pengadaan tenaga kerja siap pakai terutama yang bergerak dalam bidang perkayuan dan kerajinan rotan. Seiring dengan perkembangan waktu PTC-Medan tidak lagi bergerak dibidang industri rotan hal ini

2 disebabkan karena sulitnya pemasaran, sehingga sampai saat ini hanya terfokus pada industri perkayuan. Dalam menjalani usaha pada Production Training Centre Medan telah menyerap dan memperkerjakan tenaga kerja dengan komposisi 40% merupakan tenaga kerja terampil yang diambil dari para siswa yang telah diangkat menjadi karyawan, sedangkan 60% merupakan siswa yang diwajibkan untuk mengikuti kerja praktek para karyawan tersebut. Dengan kata lain setiap siswa diwajibkan mempelajari teori tentang industri perkayuan dan menjalani kerja praktek dalam jangka waktu selama 6 bulan. Pada sistem produksi pada Production Training Centre Medan adalah suatu sistem penyelenggaraan siswa yang dituntut untuk mencapai tujuan instruksional dari program yang diikuti sekaligus memberikan jasa atau memproduksi barang yang bermutu melalui kerja praktek selama mengikuti latihan Ruang Lingkup Bidang Usaha Production Training Centre (PTC) saat ini hanya memfokuskan untuk mengolah bahan baku utamanya yaitu kayu yang akan diolah menjadi daun pintu. Daun pintu yang dihasilkan terdiri dari dua tipe, yaitu daun pintu yang terbuat dari komponen solid dan daun pintu veneer (gabungan dari potongan-potongan kayu). Variasi pintu yang dibuat sangat banyak. Beberapa sampel model daun pintu yang dibuat selama bulan juli yaitu : 1. Daun pintu petak Daun pintu petak 8 3. Daun pintu petak 4 4. Laura FP w/o oval

3 5. Rieviera Open 6. Wiencester FF PTC menerapkan sistem produksi make to order, produksi dapat berjalan setelah ada pesanan dari pelanggan. Produksi daun pintu dibuat dan dipasarkan ke daerah-daerah yang melakukan pesanan baik domestik, lokal maupun internasional. Distribusi pemasaran internasional yaitu seperti ke negara daerah timur tengah, kenegara daerah Eropa, Afrika, dan daerah-daerah Asia terutama Malaysia, Singapura, dan juga Jepang. Distribusi juga dilakukan kebeberapa daerah di Indonesia yaitu daerah jawa, Riau, Aceh, Pekan baru, dan Palembang. Dan untuk pemasaran lokal, biasanya PTC menerima pesanan pembuatan daun pintu dari pabrik-pabrik yang letaknya disekitar wilayah Medan Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Production Training Centre (PTC) Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu orang dengan yang lain menjadi jelas. Struktur organisasi yang digunakan Production Training Centre (PTC) adalah berbentuk fungsional. Struktur organisasi fungsional merupakan struktur organisasi yang mengelompokkan tugas, tanggung jawab dan aktivitas berdasarkan fungsi-fungsinya

4 seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan, litbang, dan sistem informasi manajemen. Setiap jabatan bertanggung jawab langsung kepada atasannya. Struktur organisasi Production Training Centre (PTC) dapat dilihat pada Gambar 2.1. Manager Production Training Centre Adminstrasi Kepala Bengkel Koordinator Supervisor Karyawan Siswa Gambar 2.1. Struktur Organisasi Production Training Centre (PTC) Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian Production Training Centre dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Manager PTC-Balai Besar Kerja Industri Medan a. Bertanggung jawab kepada General Manager. b. Memimpin perusahaan secara keseluruhan.

5 c. Membawahi seluruh staf, supervisor dan karyawan. d. Mengevaluasi dan memonitor pemakaian spare part pabrik secara umum serta bahan bahan proses pengolahan seefisien dan seefektif mungkin. e. Melaksanakan hubungan keluar dengan pihak lain. f. Menandatangani surat menyurat. g. Mewakili perusahaan di pengadilan. h. Menyetujui pengeluaran investasi untuk kepentingan perusahaan. i. Mengevaluasi dan memonitor pemakaian spare part pabrik secara umum serta bahan bahan proses pengolahan seefisien dan seefektif mungkin. j. Mengambil tindakan atas penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan. 2. Administrasi a. Bertanggung jawab kepada manager. b. Membuat pencatatan pembukuan perusahaan secara keseluruhan. c. Menyiapkan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan baik berupa laporan tahunan maupun laporan yang bersifat intern serta pendukungpendukungnya. d. Mempersiapkan anggaran perusahaan berdasarkan masukan dari berbagai departemen yang ada. e. Mempersiapkan perhitungan pajak dan melaksanakan pembayarannya. f. Melakukan transaksi pembayaran dan penerimaan. g. Menerima surat masuk dan mempersiapkan surat keluar dan pengadaannya.

6 3. Koordinator a. Bertanggung jawab kepada manager. b. Mempersiapkan laporan tentang kegiatan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan karyawan. c. Berkoordinasi dengan berbagai bagian yang ada dalam perusahaan sesuai dengan keperluan dan bidangnya. d. Mencari pesanan dan mengadakan hubungan baik dengan konsumen dan calon konsumen. e. Meneliti dan mencari peluang untuk memperluas pasaran produk dan jasa perusahaan. f. Mengadakan pergudangan umum perusahaan. 4. Kepala Bengkel a. Bertanggung jawab kepada manager. b. Memiliki tanggung jawab terhadap kerusakan-kerusakan mesin-mesin dan peralatan lainnya. c. Mengarahkan kepada siswa tentang tata cara penggunaan serta fungsi masingmasing peralatan. d. Merawat mesin dan memperbaiki kerusakan-kerusakan mesin-mesin produksi. 5. Supervisor a. Bertanggung jawab kepada bagian administrasi, kepala bengkel dan koordinator.

7 b. Memimpin, mengawasi dan mengarahkan semua karyawan yang ada dalam wewenangnya. c. Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi yang dihasilkan. d. Bertanggung jawab atas keselamatan siswa dan karyawan di lapangan. 6. Karyawan a. Memiliki tanggung jawab langsung kepada supervisor. b. Menjalani tugas dan tanggung jawabnya terhadap kelangsungan serta target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. c. Mematuhi peraturan-peraturan yang ada. 7. Siswa a. Berkewajiban mengikuti pelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pihak manajer PTC-BBLKI Medan. b. Berkewajiban mengikuti job training sesuai dengan bidangnya Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang digunakan dalam menjalankan seluruh aktifitas kerja baik office maupun factory Production Training Centre adalah warga negara Indonesia yang diangkat untuk menduduki jabatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan.

8 Pelaksanaan kegiatan pada PTC sampai dengan tahun 2009 memiliki 92 tenaga kerja secara keseluruhan. Tenaga kerja yang bekerja pada PTC terdiri dari karyawan tetap, siswa, staf kantor dan tenaga kerja harian. Berikut tabel perincian jumlah tenaga kerja pada PTC Medan untuk tahun 2009 : Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Production Training Centre (PTC) NO Posisi Jumlah (orang) 1 Menejer 1 2 Kepala Bengkel 1 3 Koordinator 1 4 Staf Kantor (Administrasi) 4 5 Kepala Seksi 6 6 Supervisor 1 7 Tenaga kerja tetap (karyawan) 45 8 Siswa 17 9 Harian 20 Jumlah 106 Sumber : Production Training Centre (PTC) Jam Kerja Jam kerja yang diberlakukan pada PTC ini berlaku untuk semua bagain baik kantor maupun produksi. Berdasarkan syarat kerja umum yaitu setiap pekerja mempunyai 7-8 jam kerja per hari dan bekerja 6 hari dalam seminggu, senin sampai sabtu. Namun perbedaan jam kerja terjadi pada hari jum at dan sabtu saja. Jam kerja yang diterapkan pada PTC adalah sebagai berikut :

9 Senin-Kamis : 1. Pukul WIB Pukul WIB : jam kerja 2. Pukul WIB Pukul WIB : jam istirahat 3. Pukul WIB Pukul WIB : jam kerja Jum at : 1. Pukul WIB Pukul WIB : jam kerja 2. Pukul WIB Pukul WIB : jam istirahat 3. Pukul WIB Pukul WIB : jam kerja Sabtu : 1. Pukul WIB Pukul WIB : jam kerja Waktu kerja pada hari sabtu yang diberlakukan di PTC yaitu hanya setengah hari. Tidak ada pergantian jam kerja atau shift pada PTC, seluruh tenaga kerjanya bekerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh perusahaan Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan Bagian yang menangani pengupahan dan penggajian di Production Training Centre (PTC)yaitu bagian administrasi. Clock card digunakan sebagai daftar hadir untuk para pekerja dan siswa. Sistem penggajian pada Production Training Centre (PTC) bervariasi untuk masing-masing jabatan. Pihak manajemen Production Training Centre selalu melakukan peninjauan berkala terhadap para pekerjanya. Pemberian gaji ini disesuaikan dengan

10 peraturan pemerintah dan peraturan perusahaan. Besarnya kenaikan gaji ini didasarkan atas: a. Prestasi kerja b. Tanggung jawab terhadap pekerjaan c. Sikap pekerja dalam hubungannya dengan atasan atau sesama karyawan. Pemberian gaji atau upah didasarkan atas beberapa hal yaitu sebagai berikut : 1. Upah atau gaji bulanan Upah ini diberikan kepada tenaga kerja tetap, yang diberikan pada hari pertama setiap bulan. Besarnya gaji yang diberikan yaitu diatas upah minimum regional yang ditetapkan sesuai dengan jabatan dan jenis pekerjaannya masing-masing. Selain itu besarnya gaji bulanan yang diterima ditambah dengan uang makan, uang kerajinan dan jaminan sosial tenaga kerja. 2. Upah harian Upah harian hanya diberikan kepada tenaga kerja harian yaitu diatas Rp /hari kerja. 3. Upah lembur Upah lembur diberikan kepada pekerja jika waktu kerjanya lebih dari waktu yang telah ditetapkan PTC Tunjangan Selain gaji pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu: 1. Tunjangan Hari Raya (THR)

11 Besarnya adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. 2. Tunjangan Selama Sakit Diberikan kepada karyawan yang sedang dalam perawatan sakit dan tidak dapat bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dokter Fasilitas Adapun fasilitas yang disediakan oleh Production Training Centre untuk para karyawannya adalah sebagai berikut: 1. Rumah ibadah yaitu mesjid yang dibangun di lokasi lingkungan pabrik. 2. Ruang teori untuk mengajar para siswanya. 3. Cuti yang diberikan kepada karyawan tetap Production Training Centre Proses Produksi Bahan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan yaitu kayu. Kayu yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan teknis kayu untuk keperluan pembuatan mebel. Persayaratan tersebut yaitu : 1. Berat sedang

12 Berat kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berdasarkan berat jenisnya, jenis-jenis kayu digolongkan kedalam kelas-kelas seperti pada Tabel 2.2. berikut : Tabel 2.2. Kelas Berat Kayu No Kelas Berat Kayu Berat Jenis 1 Sangat Berat > 0,90 2 Berat 0,75 0,90 3 Agak berat 0,60 0,75 4 Ringan < 0,60 Sumber : Production Training Centre 2. Dimensi stabil Besarnya perubahan dimensi kayu ditentukan oleh kadar air yang mungkin terjadi pada sepotong kayu waktu dikeringkan saat kayu masih dalam keadaan basah. Perubahan dimensi kayu tidak sama dalam ketiga arah yaitu longitudinal, tangensial, dan radial. 3. Awet Keawetan alami kayu berbeda-beda. Yang dimaksud dengan keawetan alami kayu adalah ketahan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan lainnya diukur dengan jangka waktu tahunan. 4. Dekoratif 5. Tekstur halus Yaitu ukuran-ukuran relatif sel-sel kayu. Yang dimaksud dengan sel kayu yaitu seratserat kayu. Berdasarkan teksturnya, jenis kayu digolongkan atas :

13 a. Kayu bertekstur halus, misalnya gilam, lara, kulim dan lain-lain b. Kayu bertekstur sedang, misalnya jati, sono keling dan lain-lain. c. Kayu bertekstur kasar, misalnya kompas, meranti dan lain-lain. 6. Mudah dikerjakan 7. Mudah dibubut, dipaku, diskrup dan dilem Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada proses produksi dan tetap terdapat dalam produk jadi biasanya bahan ini tidak jelas dibedakan setelah menjadi produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan daun pintu adalah: 1. Tepung dempul Digunakan untuk mendempul atau menutupi celah-celah dari sambungan daun pintu yang telah dirakit yang dilakukan pada bagian finishing. 2. Lem Lem digunakan untuk menyambung potongan-potongan kayu untuk menjadi panel pada proses clamping dan lem juga digunakan untuk menempelkan veneer dengan inti veneer Bahan Penolong Bahan penolong yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan penolong yang digunakan antara lain : 1. Kertas amplas

14 Kertas amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan yang kasar dari daun pintu yang telah dirakit. 2. Label. Label ditempel pada daun pintu untuk menunjukkan spesifikasi dari produk-produk yang akan dikirim. 3. Plastik Daun pintu yang telah selesai melalui tahap finishing dan telah diberi label kemdudian di packaging dengan menggunakan plastik Uraian Proses Produksi Daun pintu terdiri dari beberapa bagian atau komponen baik yang berasal dari kayu veneer ataupun komponen solid. Masing-masing bagian komponen akan diproduksi sesuai dengan surat perintah kerja yang menjelaskan tentang jumlah dan ukuran masingmasing komponen daun pintu yang akan dibuat. Komponen-komponen dari daun pintu dapat dilihat pada gambar 2.2.

15 Gambar 2.2. Contoh Model Daun Pintu Petak 10 PTC Keterangan komponen : ST : stile (tumpuan kaki) P : panel M : middle (tengah) BR : bottom rail (rel bawah) MR : middle rail (rel tengah) TR : top rail (rel atas) Pembuatan daun pintu melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : 1. Gudang Bahan Baku Bahan baku kayu yang telah memenuhi persyaratan kayu yang sesuai untuk diproduksi dan telah disortir sesuai ukuran di tempat suplier selanjutnya di kirim ke PTC dan dimasukkan kedalam gudang bahan baku. Gudang bahan baku letaknya pada material satu. Spesifikasi Ukuran kayu yang diterima digudang PTC yaitu 1. Untuk panel : a. 1 inchi x 3 inchi x 7 feet b. 1 inchi x 4 inchi x 7 feet c. 1 inchi x 5 inchi x 7 feet

16 d. 1 inchi x 6 inchi x 7 feet 2. Untuk komponen : a. 1 inchi x 3 inchi x 7 feet b. 1 inchi x 4 inchi x 7 feet c. 1 inchi x 5 inchi x 7 feet d. 1 inchi x 6 inchi x 7 feet e. 1 inchi x 8 inchi x 7 feet Kayu-kayu tersebut selanjutnya akan diproses ke departemen-departemen selanjutnya untuk dilakukan pembuatan komponen panel, middle, bottom rail, stile, top rail, dan middle rail. Tetapi dari kayu yang berasal gudang bahan baku untuk pembuatan komponen panel terpisah prosesnya dari komponen-komponen lainnya karena panel merupakan gabungan dari beberapa potongan-potongan kayu yang disatukan menjadi satu sesuai dengan ukuran panel yang tercatat dalam SPK, namun nama proses pembuatannya sama. Pemilihan kayu untuk pembuatan komponen panel, veneer, dan komponen-komponen daun pintu lainnya dipilih setelah kayu melalu proses blangking. 2. Blangking Kayu yang berasal dari gudang bahan baku selanjutnya masuk ke proses ini. Proses ini memiliki tujuan untuk mengetahui grade atau tingkatan kayu. Grade ini untuk mengetahui tekstur dari serat kayu dan warna kayu yang akan

17 diolah sesuai dengan pesanan pelanggan. Grade kayu berdasarkan kriteria dari PTC dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Dalam proses blangking bahan baku yang kayu yang digunakan masih berserat selanjutnya dimasukkan kedalam mesin blangking. Dalam mesin ini kayu akan dihaluskan dua sisinya yaitu sisi atas dan bawah. Sehingga permukaan kayu yang ada pada sisi atas dan bawah tidak lagi berserat. Setelah kayu keluar dari mesin blangking, kayu ditumpuk didekat mesin tersebut untuk. Sebagian kayu masuk ketahap selanjutnya yaitu untuk panel dan untuk pembuatan komponen-komponen daun pintu lainnya. Sedangkan kayu yang tidak memenuhi ukuran yang tercatat pada SPK dan juga kayu yang rusak atau permukaannya berlubang, kayu-kayu ini digunakan untuk membuat daun pintu veneer. Grade kayu dapat dilihat pada tabel 2.3. dibawah ini. Tabel 2.3. Jenis-Jenis Grade kayu NO Grade Keterangan 1 A Warna kayu halus 2 B Warna kayu sedang 3 C Warna kayu dibawah B 4 Lokal Warna kayu kurang bagus Sumber : Production Training Centre Dari proses blangking, setiap komponen melalui beberapa tahap yang berbeda-beda. Proses pembuatan daun pintu setelah proses ini dijelaskan untuk masing-masing komponennya sebagai beriku : A. Panel

18 Panel yang telah melalui proses blangking akan masuk ke departemen khusus pembuatan panel yaitu material satu. Proses pembuatan panel dilakukan beberapa tahap sebagai berikut : 1. Pemotongan Panel yang telah melalui proses blangking dan memiliki ukuran kayu yang masih panjang selanjutnya akan dipotong lebih kecil dari ukuran semula dengan mesin under cut sesuai dengan ukuran yang tercatat dalam Surat Perintah kerja (SPK) ditambah ± 20 ml sebagai batas kelonggaran. Kayu yang telah dipotong dimasukkan kedalam keranjang dan sisa potogan kayu dikumpulkan kedalam keranjang. Kemudian kayu dalam keranjang disortir perpotong kayu sesuai dengan warna, grade kayu, dan ukuran SPK yang saling mendekati satu sama lain kemudian disatukan atau di rapatkan satu sama lain ± 8 potong kayu sehingga hampir membentuk ukuran panel dan diberi tanda. 2. Roll/ Jointer Kayu yang telah melalui proses pemotongan selanjutnya masuk dalam proses jointer. Dalam proses ini kayu akan diluruskan atau diketam dengan mesin roll empat sisinya yaitu bawah, atas, kiri, dan kanan. Gunanya untuk mengetahui kesikuan kayu karena kayu yang belum di jointer permukaannya masih belum rata, kesikuan kayu sangat penting agar pada saat kayu masuk ke mesin untuk proses selanjutnya sisi kayu pas menempel pada mesin Kemudian dengan mesin roll ini permukaan kayu diratakan. Setelah itu masuk kedalam tahapan clamping.

19 3. Clamping Potongan kayu yang telah melalui proses jointer selanjutnya potongan kayu tersebut disatukan dengan menggunakan lem sehingga membentuk panel yang sesuai dengan ukuran SPK. Setelah menjadi panel selanjutnya panel masuk ke departemen material tiga untuk dibelah. 4. Pembelahan/ Pemotongan di Material Tiga Panel yang telah selesai pada material satu selanjutnya masuk ke gudang setengah jadi. Dari gudang setengah jadi, panel akan dibawa ke material tiga untuk dilakukan pembelahan sesuai dengan ukuran yang tercatat dalam surat perintah kerja. Terdapat beberapa mesin pada material tiga yaitu cross cut, radial, dan radial arm saw. Beberapa mesin digunakan untuk pemotongan komponen lain. 5. Pengetaman Setelah panel dibelah pada material tiga kemudian kayu diketam dua sisi. Pengetaman dilakukan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui ukuran panel dengan menggunakan mesin thicknesser. Setelah itu panel masuk ke proses pemotongan akhir. 6. Pemotongan final

20 Setelah diketam, panjang panel dipotong sesuai dengan ukuran yang tercatat dalam SPK dengan menggunakan mesin table saw. Setelah itu masuk panel masuk ke proses wide belt sander. Sisa potongan dimasukkan kedalam keranjang. 7. Wide Belt Sander Panel kemudian masuk ke tahapan proses ini, tujuan dari proses ini yaitu untuk menghaluskan permukaan dua sisi kayu. Yaitu sisi atas dan sisi bawah kayu. Penghalusan dua sisi kayu ini menggunakan mesin wide belt sander (WBS). Proses selanjutnya panel di profil. 8. Profil Shaper shaper gunanya untuk mem-profil samping panel. Gambar 2.3. menunjukkan panel yang telah di shaper dibawah ini. Gambar 2.3. Sisi Ujung Kayu Setelah di Shaper (Untuk Model Petak 8) 9. Gosok Profil

21 Setelah di profil shaper, panel dilakukan gosok profil fungsinya untuk membersihkan bagian yang telah di profil shaper tadi yang masih berserabut dan tidak halus. B. Stile 1. Jointer Stile yang dimasukkan kedalam jointer/roll untuk mengetahui kesikuan kayu. Proses ini menggunakan mesin jointer yang berada pada material dua, berbeda dengan proses jointer yang ada pada panel, pada material dua stile diketam hanya satu sisi dengan mesin jointer, sisi atas atau sisi bawah saja. Kayu yang telah keluar dari mesin ini, ditumpuk didekat mesin untuk dibawa ke proses selanjutnya. 2. Moulder Stile masuk kedalam mesin moulder untuk dilakukan serut empat sisi (S4S) atau slide four slice yaitu sisi kanan, sisi kiri, sisi atas, dan sisi bawah apakah telah sesuai dengan ukuran yang telah tercatat dalam SPK. 3. Pembelahan/Pemotongan di Material Tiga Pada departemen material tiga, baik panel dan seluruh komponen lainnya dilakukan proses pemotongan atau pembelahan. Pemotongan untuk komponenkomponen lain sedangkan pembelahan untuk panel. Pemotongan stile dilakukan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan surat perintah kerja (SPK).

22 4. Bor Stile dibor dengan kedalaman 70 milimeter di salah satu sisi sampingnya untuk pembuatan lubang dowel dengan menggunakan mesin bor. Pengoboran stile yaitu berguna untuk mengaitkan atara middle rail, top rail, dan bottom rail. 5. Profil Shaper Berbeda dengan komponen lainnya, profil shaper dilakukan setelah stile dibor. Alat yang digunakan yaitu mesin shaper fungsinya untuk mem-profil samping stile agar komponen lain dengan stile dapat terkait. Hasil komponen stile yang telah di profile dapat dilihat pada gambar 2.4. dibawah ini. Gambar 2.4. Stile yang Sudah di Profil C. Middle Rail (MR), Top Rail (TR), Middle (M), dan Bottom Rail (BR) 1. Moulder Berbeda dengan stile, komponen-komponen MR, TR, M dan BR setelah proses blangking tidak di jointer. Hal ini karena ukuran komponen-komponen

23 tersebut tidak terlalu panjang sehingga kemungkinan komponen-komponen tersebut tidak lurus sangat kecil. Moulder berfungsi untuk menyerut dua sisinya yaitu sisi atas dan sisi samping dari komponen-komponen tersebut untuk mengetahui apakah telah sesuai denga ukuran SPK. Berbeda dengan stile yang diserut empat sisinya. 2. Pemotongan Komponen-komponen MR, TR, M dan BR kemudian dipotong sesuai dengan ukuran SPK di material tiga dengan menggunakan salah satu mesin cross cut, radial, atau radial arm saw. 3. Profil Tenon Kayu yang telah dipotong sesuai dengan ukuran SPK selanjutnya ditenon sesuai dengan ukuran pintu, ini merupakan pemotongan final kayu. Pemotongan dilakukan untuk profil sisi ujung kayu atau komponen. Pemotongan pada sisi ujung kayu ini ditujukan agar dapat menyatukan komponen-komponen pintu lainnya. Mesin yang digunakan yaitu mesin single end. Gambar sisi ujung kayu setelah di profil dapat dilihat pada gambar 2.5. dibawah ini. Gambar 2.5. Hasil Komponen yang Telah di Profil Tenon (Tampak Atas) 4. Profil Shaper

24 Profil shaper dilakukan pada komponen agara komponen-komponen BR, TR, M dan MR dapat terkait dengan panel dan komponen-komponen lainnya. Mesin yang digunakan yaitu mesin shaper atau bisa juga mesin band saw. Mesin band saw ini biasanya digunakan untuk daun pintu yang memiliki lekukan yang lebih tajam lagi pada kompenen-komponen lainnya. Seperti contoh pada model pintu Whincester FF, Laura FP w/o oval dan Rieviera Open. Bentuk hasil profil shaper pada komponen-komponen ini dilihat dari tampak atas yaitu pada gambar 2.6. dibawah ini. Gamber 2.6. Hasil Komponen Setelah di Profil Shaper (Model Petak 8) 5. Bor Sama seperti stile, komponen-komponen dibor agar dapat dipasang dowel sehingga antar komponen dapat terkait dengan kuat dengan kedalaman 60 mm Mesin dan Peralatan Mesin Dalam proses produksinya perusahaan menggunakan mesin-mesin yang ditunjukan pada tabel 2.4. dibawah ini.

25 Tabel 2.4. Mesin-Mesin yang Digunakan di PTC No Nama Mesin Jumlah (unit) Fungsi 1 Kompresor 2 Untuk kompresor dan menghisab debu kayu 2 Potong Binding 1 Untuk memotong binding 3 Radial arm saw 5 Untuk pemotongan dan pembelahan di material tiga 4 Cross cut 1 Untuk memotong 5 Long bed 1 Untuk membor komponen 6 Shaper 1 Untuk profil tenon, profil shaper, dan untuk memotong 7 Band saw 1 Untuk profil bentuk 8 Table saw 1 Untuk memotong 9 Thicknesser 2 Untuk pengetaman 10 Six bore 1 Untuk pengeboran pada stile 11 one bore 1 Untuk pengeboran pada komponen lainnya 12 Two bore 2 Untuk pengeboran 13 Single end 2 Untuk profil tenon 14 Wide belt sender 1 Untuk menghaluskan permukaan kayu 15 Chisel 1 Untuk proses blangking 16 Finger jointer 1 Untuk proses jointer 17 Slicer 1 Untuk proses pembuatan veneer 18 Moulder 2 Untuk perataan sisi-sisi kayu 19 Jointer /Roll 4 Untuk membuat kesikuan kayu 20 Under Cut 3 Untuk pemotongan kayu 21 Pres angin 2 Untuk merekatkan veneer dengan inti veneer 22 Glue spider 1 Untuk memberikan lem pada veneer Penjelasan mesin-mesin yang digunakan di pabrik yaitu sebagai berikut : 1. Mesin Kompresor a. Jumlah : 2 unit b. Model : C-1/8 c. Capacity (m 3 ) : 1 d. Pressure (bar) : 8 e. Dimension (mm) : 2367x731x1961 f. Weight (Kg) : 283

26 2. Mesin Potong Binding Digunakan untuk memotong binding. a. Jumlah unit : 1 b. Type machine : RD-JB-2 c. Capacity books/hr : 160 d. Minimum Binding Thickness : 0.1mm e. Maximum Binding Thickness : 40mm f. Minimum Binding Size : Post g. Maximum Binding Size : 297mm 420mm h. First Heating time : 30 minutes i. Power Input : 11 KW j. Gross/Net Weight : 32/30KGS k. Machine Dimension : CM l. Other device : Thermostat and Riveter 3. Mesin Radial Arm Saw Mesin ini digunakan untuk pemotongan dan pembelahan pada material tiga. a. Type : MJ640 b. Jumlah Unit : 5 c. Saw diameter (mm) : φ350 d. Max.sawing width (mm) : 640 e. Max.sawing thickness (mm) : 120

27 f. Arm tilting : 45 g. Head tilting : 360 h. Spindle speed (r/min) : 2960 i. Motor power (kw) : 2.2 j. Overall dimensions (mm) :1300 x 1150 x 1700 k. Net weight (kg) : Mesin Cross Cut Digunakan untuk memotong kayu. a. Jumlah unit : 1 b. Model No : CCS 400H c. Table wide (cm) : 800 x 600 d. Motor : 2 HP e. Diamater saw : 250 mm f. Cut size (mm) : 400 x Mesin Long Bed a. Jumlah unit : 1 b. Milling Power : 3/4 hp c. Voltage : 240volt d. Net Weight : 300kgs e. Dimensions : 1570 x 480 x 955mm f. Max Distance Spindle to Column : 285mm

28 g. Milling Table Size : 475 x 160mm 6. Mesin Shaper Mesin ini memiliki banyak kegunaan, selain untuk tenon dapat juga untuk shaper samping dan juga untuk memotong. a. Jumlah unit : 4 b. Model : MX3515 c. Maximum working height : 150 mm d. Motor power : 11kw e. Maximum working width : 450 mm f. Cut off diamenter : 305 mm g. Rotation rate : 2890 r.p.m h. Total power : 17.2 kw i. Milling head spindle diamenter : 50 mm j. Size : mm 7. Mesin Band Saw Jumlah unit : 1 Model : AUTO PBSC630-A Band saw speed: 30m/minute,60 m/minute and 80 m/minute 8. Mesin Table Saw a. Jumlah unit : 5

29 b. Model No: MJ2330A c. Saw blade bore diameter : 30mm d. Saw blade diameter : 315mm e. Main table size : 600x800mm f. Cross extension table(2pcs) size : 440x800mm g. Rip extension table size : 530x600mm h. Sliding table : 600x480mm i. Maximum timber width : 1220mm j. Maximum timber length : 1300mm k. Motor power : 4hp l. Maximum depth of cut@ 0 0 : 100mm m. Dust extraction outlet : 100mm 9. Mesin Thicknesser a. Jumlah unit : 2 b. Type : PT129 Planer dan Thicknesser c. Motor power : 3000 W d. Number of cutter : 3 e. Blade : 310x19x1 mm(standard) f. Cutter block speed : 4800rpm g. Planning table size : 1380x310mm h. Maximum Planning width : 310mm i. Thicknessing table size : 540x306mm

30 j. Maximum Thicknessing width : 305 mm k. Maximum thicknessing height : 225mm l. Wood feed rate : 6m/min m. Dust port diameter :100mm n. Weight : 272/332 kg 10. Mesin Six Bore Mesin ini digunakan untuk membuat lubang pada stile. Jumlahnya yaitu satu unit mesin yang tersedia. Model No: MZB a. Maximum drilling diameter : 35mm b. Maximum drilling depth: 60mm c. Maximum working size: 2,400 x 640 x 80 mm d. Suitable voltage: 380V e. Dimensions: 3,880 x 2,500 x 1,600mm f. Weight of the machine: 2,200kg 11. Mesin One Bore Mesin ini digunakan untuk membuat lubang pada panel ataupun komponen lainnya. Jumlah unit yang tersedia yaitu satu unit. Dan memiliki spindle diameter antara mm.

31 12. Mesin Two Bore Digunakan untuk membuat lubang pada komponen pintu. Jumlah unit yang tersedia yaitu dua unit. a. Model : MZ-4225 b. Distance between drill axle centers : 32mm c. Maximum processing thickness : 70mm d. Maximum depth of drilling : 60mm e. Maximum drilling diameter : 35 f. Main spindles rotaing speed : 2480r/min g. Power : 3kw h. Air pressure : 0.6mpa i. Dimension (cm):2400x1200x1400 j. Net weight : 640kg 13. Mesin Single End Mesin ini digunakan untuk tenon pada panel dan komponen lainya. Jumlah mesin yang tersedia yaitu dua unit. 14. Mesin Wide Belt Sander Mesin ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu. Jumlah unit yang tersedia yaitu satu unit. a. Model: 1300R-RP

32 b. Width of sanded panel : 40~1300mm c. Thickness of sanded panel : 2.5~150mm d. Speed of abrasive belt on first unit : 19.5m/s e. Speed of abrasive belt on second unit : 15m/s f. Speed of conveyor belt : 7~38m/min g. Total motor power : 63.74kw h. Working pressure : 0.4~0.8Mpa i. Average speed of sucked air : 25~30m/s 15. Mesin Chisel a. Type : OT90 chisel machine b. Rated input power : 1650w c. Max.cutting depth : 8-45mm d. Max.cutting width : 10-35mm e. No-load speed : 7500rpm 16. Mesin Finger Joint a. Model: MH1525 b. Jumlah unit : 2 c. max working length:2500mm d. max working width:120mm e. max jionter force:4000kg f. install power:1.5kw

33 17. Mesin Slicer Digunakan untuk membuat veneer. Jumlah unit yang tersedia yaitu satu unit. a. Model No : TT-D214 b. Max flour sheet width : 380mm c. Voltage : 380V/220V d. Power : 0.75kw/1.1kw e. Dimensions : 900x700x1130mm f. Weight : 220kg 18. Mesin Moulder a. Jumlah unit : 2 b. Model No : TT-D214 c. Dimensions : 900x700x1130mm d. Weight : 220kg e. Maximum flour sheet width : 380mm f. Voltage : 380V/220V g. Power : 0.75kw/1.1kw 19. Mesin Jointer/ Roll Mesin ini digunakan untuk membuat kesikuan kayu. Jumlah unit yang tersedia yaitu empat unit. a. Model: MHB1530

34 b. Maximum assembly length: 3100mm c. Maximum assembly width: 150mm d. Maximum assembly thickness: 70mm e. Maximum jointing force: 7800kg f. Total power: 4.4kw 20. Mesin Under Cut Mesin ini juga digunakan untuk pemotongan kayu. Jumlah unit yang tersedia yaitu tiga unit. a. Model: BFY2000 b. Maximum diameter of blade: 260mm c. Minimum diameter of blade: 225mm d. Motor power: 4 kw e. Dimensions : 2650x1076x1400mm f. Weight: 1500 kg 21. Mesin Pres Angin Mesin ini digunakan untuk merekatkan veneer dengan inti veneer. Jumlah unit yang tersedia yaitu dua unit. a. Model: ACS-60 b. Capacity: 60 KN

35 c. Slide Stroke: 90mm d. Maximum operation height: 380mm e. Motor Power : 5 kw f. Dimensions : mm g. Weight: 1500 kg 22. Mesin Glue Spreader Mesin ini digunakan untuk memberikan lem pada veneer. Jumlah unit yang ada yaitu satu unit. a. Model: 4 feet b. Maximum width of spreading: 1400mm c. Thickness of spreading: 0-25mm d. Speed of spreading : 40rev/min e. Length of spreading rolls : 1400mm f. Diameter of spreading rolls: 248mm g. Motor Power : 3 kw Peralatan Pada proses pengerjaannya, pabrik ini lebih banyak menggunakan mesin daripada peralatan. Peralatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.5. dibawah ini. Tabel 2.5. Peralatan yang Digunakan di PTC No Nama Peralatan Ketarangan

36 1 Hand saw Gergaji potong 2 Sliding rule Untuk mengukur kayu 3 Sieghmat (Vernier caliper gauge) Untuk mengukur kayu 4 Marking gauge Untuk menandakan kayu 5 Jack plane Untuk memperhalus siku, kontu dan profil 6 Iron try square Penggaris siku besi 7 wood try square Penggaris siku kayu 2.8. Utilitas Utilatas berfungsi sebagai tolak ukur kinerja dalam suatu pabrik. Utilitas merupakan penunjang proses produksi agar dapat berlangsung dengan lacar, Utilitas dalam suatu pabrik merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung sebagai bahan baku. Production Training Centre tidak memiliki utilitas yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan proses produksinya sangat mudah, lantai produksi yang tidak terlalu besar, dan juga tenaga listrik yang digunakan tidak terlalu besar. Pabrik ini memiliki utilitas dalam menunjang proses produksi yaitu : 1. Maintenance (Bengkel) Bengkel berfungsi untuk melayani perbaikan mesin-mesin atau peralatan yang mengalami kerusakan ringan maupun berat dan juga untuk pemeliharaan mesin-mesin. 2. Listrik Perusahaan menggunakan tenaga listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjalankan mesin-mesin dan peralatan produksi. Selain itu, perusahaan juga

37 menggunakan generator sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Spesifikasi generator yang digunakan yaitu: Merek Daya Tegangan frekwensi : Mitsubishi / Mercedes-Benz / Chumming : 97 KVA / 125 KVA / 250 KVA : 380 Volt : Hz Cos φ : 0,85 Buatan Jumlah : Jepang / Jerman / Inggris : 1 unit / 1 unit / 1 unit 3. Air bersih Perusahaan mendapat suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Air yang digunakan untuk perebusan kayu veneer. Selain itu, air juga digunakan untuk sanitasi lantai dan membersihkan alat-alat yang digunakan pada proses produksi dan juga keperluan karyawan. 4. Gudang Perusahaan memiliki dua buah gudan yaitu gudang bahan baku dan juga gudang bahan setengah jadi. Gudang bahan setengah jadi digunakan perusahaan untuk menyimpan komponen-komponen yang siap untuk diproses pada tahap selanjutnya Safety and Fire Protection

38 Kebakaran merupakan kemungkinan yang dapat terjadi pada pabrik ini, karena pabrik ini banyak menggunakan mesin-mesin sehingga kemungkinan terjadinya konslet listrik dan dapat menimbulkan api dapat terjadi terlebih lagi produk yang dihasilkan adalah kayu yang merupakan elemen yang mudah terbakar. Untuk mencegah kebakaran, pabrik telah melatih baik tenaga kerja maupun siswanya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran. Melalui pendidikan dan pelatihan pada Balai Besar Latihan Kerja Industri, siswa dan tenaga kerja telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan selain tentang produksi juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga keselamatan diri saat bekerja yaitu dengan menggunakan alat-alat pelindung diri. Production Training Centre mengharuskan tenaga kerjanya untuk menggunakan pelindung diri seperti : 1. Sarung Tangan 2. Masker 3. Sepatu 4. Alat pelindung dari polusi suara Waste Treatment Waste didefinisikan sebagai bahan-bahan yang tidak dapat diolah lebih lanjut untuk digunakan lagi, sehingga sering disebut juga sebagai buangan hasil produksi. Setiap perusahaan pasti memiliki Waste dari hasil produksi yang dilakukan sehingga diperlukan suatu kegiatan perlakuan terhadap waste yang dihasilkan tersebut.

39 Waste yang dihasilkan pada Production Training Centre adalah hasil air digunakan untuk perebusan dan pendinginan bahan baku veneer, diamana air ini tidak berbahaya terhadap lingkungan, maka dapat dialirkan langsung ke saluran pembuagan. Selain itu, waste yang dihasilkan yang lain berupa sisa potongan kayu dan juga serbuk kayu. Sisa potongan kayu dapat digunakan untuk bahan bakar pada perebusan kayu veneer dan juga sisa potongan kayu diberikan pada penduduk sekitar ataupun dijual kepada pihak lain yang berada jauh dari wilayah pabrik. Sedangkan serbuk kayu yang telah dihisap oleh mesin penghisap debu langsung dibuang Maintenance Maintenance merupakan proses perawatan terhadap mesin dan alat kerja untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahaan pada saat proses peoduksi berlangsung. Perawatan ini ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan dengan baik, sehingga tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau peralatan yang dapat mengakibatkan cacat pada produk dan keterlambatan waktu penyelesaian produk yang berakitabat pada keterlambatan waktu pengiriman. Proses maintenance terbagi atas 2 jenis, maintenance yang dilakukan secara berkala sesuai periode waktu tertentu, dan maintenance yang dilakukan sebagai penanggulangan kerusakan. Pada perusahaan ini proses maintenance dilakukan secara berkala hanya saja frekuensinya masih sangat jarang yaitu sebulan sekali.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Production Training Centre (PTC) adalah sebuah perusahaan mebel yang dibentuk oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). PTC didirikan pada tahun 1994

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sumatera Timberindo Industry didirikan pada tanggal 31 Agustus 2000. Perusahaan ini merupakan rebranding dari PT. Wira Lanao Ltd. yang berdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahan Sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan devisa yang besar dari produk nonmigas, didirikanlah PT. Suryamas Lestari Prima yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mahogany Lestari, awalnya adalah sebuah perusahaan CV. Mahogany Arts & Crafts dengan Akta Notaris Ibu Sundari Siregar, SH No. 10 tanggal 27 November

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah V-26 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah seluas 25 m 200 m. PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PEMBUATAN PERAKITAN DAUN PINTU DI PRODUCTION TRAINING CENTRE

PENERAPAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PEMBUATAN PERAKITAN DAUN PINTU DI PRODUCTION TRAINING CENTRE PENERAPAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PEMBUATAN PERAKITAN DAUN PINTU DI PRODUCTION TRAINING CENTRE DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT Apindowaja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi, Mekanikal, Sipil dan Elektrikal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bukit Emas Dharma Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 4 april

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Suryamas Lestari Prima adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pembuatan daun pintu. PT. Suryamas Lestari Prima didirikan atas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Ivana Mery Lestari Matras adalah salah satu produsen spring bed yang berada di Medan dimana perusahaan berdiri pada tahun 1997 dan langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan sparepart mesin produksi kelapa sawit.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari, tempat tidur merupakan salah satu kebutuhan primer. Karena semakin berkembangnya zaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mahogany Lestari pada awal pendiriannya bernama CV. Mahogany Arts & Crafts. Didirikan pada tanggal 27 November 1991 sesuai akta notaries Ibu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi di PT. Eracipta Binakarya adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Tunas Megah pada awalnya didirikan oleh perusahaan asing yang berdomisili di Singapura (Asysmec, Co.). PT. Putra Tunas Megah didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Ivana Mery Lestari Matras berdiri pada tahun 1997 dan langsung disahkan sebagai perusahaan berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pabrik kayu PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kayu yang berlokasi di tanjung morawa. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat sebagai berikut: 1. Direktur a. Memberikan garis besar kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabang Subur merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan produk berbahan baku stainless steel. Perusahaan ini pertama kali

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak pada penyediaan peralatan-peralatan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS). PT. Pancakarsa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bukit Emas Dharma Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 4 april

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahan Sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan devisa yang besar dari produk nonmigas, didirikanlah PT. Suryamas Lestari Prima yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) terletak di Jl. Eka Surya Gg.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) terletak di Jl. Eka Surya Gg. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) terletak di Jl. Eka Surya Gg. Sidodadi Lingk. XXII Kelurahan Gedung Johor, Deli Tua, Medan didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Super Plates didirikan pada tahun 1992 yang beralamat di Jl.Balai Desa 141 Polonia Medan. CV. Super Plates merupakan salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mahohany Lestari semula bernama CV. Mahogany Arts & Crafts dan berlokasi di Medan Binjai dengan akta notaris Ibu Sundari Siregar, SH No. 10 tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV Surya Gemilang Jaya Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel seperti meja,

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA. Alternatif Mesin yang akan Digunakan

PENGOLAHAN DATA. Alternatif Mesin yang akan Digunakan PENGOLAHAN DATA Alternatif Mesin yang akan Digunakan Millstar VT-550 CNC bed mill Motor 5 HP; 3 Ph 230/460V; Pre-wired 230V Number Of Spindle Speeds Variable Range Of Spindle Speeds (RPM) 80 ~ 5800 rpm

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan yang menghasilkan produk berbahan PVC (Polyvinyl Chloride), seperti: pipa, daun pintu, sambungan pipa, selang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

Uraian Tugas 1. Pemilik Pemilik UKM Ridho Jaya juga bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Dimana tugas pimpinan pada UKM Ridho Jaya ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan produksi yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang berkedudukan di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Luckyndo berdiri dimulai pada tahun 1980 dan berlokasi di Amplas. Pada tahun 1993, kepemilikan PT. Luckyndo berganti dan lokasi pabrik dipindahkan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry (PT. KCRI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku untuk industri ban vulkanisir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan barang atau pekerjaan yang membentuk antrian panjang yang belum tentu dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Abadi Sejati adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 MESIN SILENT CUTTER TYPE SCR-250S Mesin cutter ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan V-belt untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang

cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang Lampiran 1 Foto & Fungsi Mesin 1. Mesin Saw Mill/gesek kayu log menjadi papan [gambar hal. 5]. Kegunaan : Membelah kayu log menjadi papan sesuai ukuran yang diinginkan. Contoh : tebal 7 cm, 6 cm, 5 cm,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan tempat dilaksanakannya kerja praktek. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha produksi pipa PVC (Poly

Lebih terperinci