I. KERANGKA KONSEPTUAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. KERANGKA KONSEPTUAL"

Transkripsi

1 ASSESSMENT CENTER I. KERANGKA KONSEPTUAL AC bukanlah suatu tempat. Melalui AC maka peserta akan menjalani beberapa simulasi individual dan kelompok, wawancara dan tes yang didesain sesuai dengan kondisi pekerjaan di perusahaan yang memungkinkan untuk mengobservasi kompetensi kunci suatu jabatan. AC adalah metode untuk menilai potensi individu untuk mampu menjalankan tanggung jawab kerja di jabatan yang lebih tinggi dengan menggunakan simulasi perilaku yang dapat mengukur kemampuan asesi dengan membandingkan efektivitas kriteria manajerial. Assessment center (AC) merupakan variasi teknik pengukuran yang didesain untuk memungkinkan peserta untuk menunjukkan kompetensi yang dimilikinya yang terkait pada esensi pada pekerjaan yang sifatnya terstandardisasikan. Perilaku peserta akan diamati oleh penilai (asesor) yang telah terlatih, dievaluasi, dikategorikan dan dinilai. Penilaian dari penilai (asesor) secara keseluruhkan akan menilai bahwa kandidat tersebut potensial. Peserta akan mendapatkan umpan balik atas kinerja dan potensi mereka. AC merupakan alat yang paling efektif untuk mengukur kompetensi kandidat yang potensial, mengukur kompetensi pada jabatan saat ini, mengidentifikasi gap kompetensi serta sebagai dasar untuk menyusun pengembangan sehingga gap dapat diminimalisir. Assessment Center adalah salah satu alat yang paling efektif untuk mengukur kompetensi karyawan potensial. Sebuah Assessment Center adalah salah satu alat yang paling efektif untuk mengukur kompetensi tenaga kerja saat ini, untuk mengidentifikasi kompetensi gap, dan untuk memberikan landasan untuk rencana individual untuk menjembatani kesenjangan ini. Sebuah metode untuk menilai potensi individu untuk menangani tanggung jawab masa depan melalui penggunaan perilaku simulasi yang mengukur kemampuan suatu yang dinilai kita bandingkan dengan kriteria efektivitas manajerial. Menggunakan AC untuk seleksi kandidat dari eksternal ataupun internal, pengembangan karir, perencanaan suksesi, mutasi, promosi karyawan, penyusunan rencana pelatihan dan pengembangan peserta dan ketika metode asesmen yang lain telah gagal diaplikasikan. Berikut karakteristik AC : 1. AC dibangun berdasarkan kompetensi yang terait dengan jabatan. 2. Menggunakan latihan/simulasi yang beragam guna menggambarkan perilaku yang disyaratkan pada jabatan tertentu. 3. Idealnya peserta 6 orang dalam 1 kelompok asesor untuk 2 asesi. 5. Asesor adalah manajer lini dan minimal adalah 1 level di atas target jabatan. 6. AC diselenggarakan selama 1 sampai dengan 2 hari tergantung pada kompleksitas target jabatan atau level jabatan. 7. Asesor memerlukan waktu 3-5 hari mulai proses asesmen, diskusi sampai dengan pembuatan laporan kandidat. 8. Program AC berlangsung di bawah panduan administrator yang terlatih.

2 Prinsip dasar dalam proses AC : 1. Assessment center harus didasarkan pada kompetensi manajerial 2. Menggunakan beberapa simulasi/metode penilaian 3. Menggunakan berbagai jenis teknik sampling pekerjaan 4. Para penilai harus tahu apa yang diperlukan untuk berhasil. Mereka harus benar-benar akrab dengan pekerjaan dan organisasi dan jika, mungkin memiliki pengalaman dalam pekerjaan 5. Para penilai harus benar-benar dilatih dalam prosedur assessment center. 6. Perilaku harus diamati, dicatat dan dikomunikasikan antar asesor. 7. Mengintegrasikan hasil observasi proses diskusi kelompok untuk melihat kompetensi peserta. 8. Penilaian dari proses asesmen harus dievaluasi, dipahami dengan jelas dengan mempertimbangkan pedoman yang sudah dibakukan. AC untuk seleksi bertujuan memberikan kesempatan bagi peserta untuk menunjukkan kompetensi yang relevan dengan kinerja unggul terkait bidang pekerjaan. AC untuk pengembangan karir dan perencanaan suksesi bertujuan memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengidentifikasi kompetensi yang memerlukan pengembangan lebih lanjut yang kemudian ditindaklanjuti melalui rencana pengembangan karir. KELEBIHAN Dapat mengevaluasi aspek kompetensi secara luas. Valid karena menggunakan prediktor yang lebih baik. Sedikitnya dampak negatif. Efek pelatihan bagi asesor dan kandidat yang mengikuti AC. Memiliki banyak manfaat karena dapat digunakan sebagai data tambahan untuk pengambilan keputusan. Peserta menyukai proses AC karena terdiri dari beberapa simulasi yang dibuat menyerupai keadaan sehari-hari di tempat kerja. KELEMAHAN Adanya rasio yang tinggi antara asesor dengan peserta Membutuhkan beberapa ruangan untuk pengadministrasian AC Memakan waktu dan biaya yang lebih besar Melibatkan lebih banyak asesor dan administrator Peserta asesmen harus meninggalkan pekerjaan guna mengikuti AC Sulit diadministrasikan dalam peserta asesmen yang banyak Sulit untuk dijadwalkan ulang jika terjadi perubahan karena melibatkan beberapa pihak (asesor) dan peserta AC. Kekurangan metode asesmen/penilaian lain: Tes Tertulis: bijaksana, terlihat obyektif, tidak membutuhkan biaya besar, mudah dijalankan, tetapi berdasarkan penelitian tes tulis tidak memadai untuk mengevaluasi soft skill. Wawancara: Pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara hanya bersifat prediksi tentang potensi, namun tidak dapat mendapatkan gambaran kompetensi yang dimiliki. Berpeluang terjadi bias. Beberapa kondisi yang bukan AC antara lain: Wawancara panel Teknik penilaian tunggal Asesmen dengan penilai tunggal Hanya menggunakan tes tulis Proses tanpa pengumpulan data.

3 KOMPETENSI I. KERANGKA KERJA Kompetensi adalah suatu kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menggambarkan kemampuan atau kapasitas seseorang dalam menjalani tugastugasnya. Pendekatan kompetensi terfokus pada apa yang dilakukan seseorang lebih baik daripada yang dilakukan oleh orang lain. Selain itu kompetensi adalah perilaku yang dapat diamati namun tidak menyertai perilaku yang lain. Kompetensi merupakan suatu keterampilan, sifat atau perilaku yang menyebabkan seseorang menghasilkan kinerja yang superior. Model kompetensi mendefinisikan kompetensi utama berkaitan dengan kinerja yang sempurna terkait dengan budaya organisasi dan kinerja jabatan. Kompetensi model mencoba untuk mengklarifikasi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dapat menhasilkan kinerja sukses di suatu jabatan. Di beberapa perusahaan mempersyaratkan kompetensi-kompetensi yang berbeda. Pada umumnya, kompetensi yang dipersyaratkan dibentuk berdasarkan visi, misi dan strategi bisnis perusahaan. Kompetensi berbeda dengan kinerja. Kompetensi merupakan kualifikasi untuk mampu berkinerja dengan baik. Sehubungan dengan kinerja, kompetensi sangat diperlukan. Secara singkat, kompetensi merupakan syarat untuk melakukan pekerjaan tertentu, sedangkan kinerja adalah hasil pekerjaan yang sebenarnya. Kompetensi model mencoba untuk mengidentifikasi beberapa perilaku kunci yang paling penting untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan berfokus pada perilaku kunci ini, maka kita secara umum menganggap bahwa karyawan yang telah memiliki perilaku ini adalah orang yang "kompeten" dalam kompetensi tertentu.

4 II. DEFINISI KOMPETENSI Kombinasi pengetahuan, keterampilan dan atribut pribadi yang dapat diamati yang menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Hal ini juga memberikan panduan untuk menilai apakah perilaku karyawan adalah sejalan dengan visi, misi & strategi perusahaan. Kategori Kompetensi : Technical Competency Managerial Competency Bagaimana orang mengelola atau menjalankan pekerjaannya (misalnya: pengambilan keputusan, perencanaan & pengorganisasian, mengelola perubahan) Interpersonal Competency Mengacu pada kualitas pribadi, atribut atau karakteristik dari suatu kepribadian individu (misalnya: kesabaran, kreativitas seni, fleksibilitas) BANGUNAN KINERJA EFEKTIF Keterampilan, pengetahuan dan pengalaman lebih mudah untuk dikembangkan baik melalui pelatihan ataupun pembinaan. Namun untuk kemampuan, sifat, nilai, minat dan motivasi sulit untuk dikembangkan. III. OBSERVASI Observasi merupakan teknik di mana asesor mengandalkan kekuatan observasinya daripada berkomunikasi dengan seseorang untuk mendapatkan informasi. Tipe observasi : Observasi langsung Observasi langsung yakni mengamati perilaku saat kejadian Observasi tidak langsung Observasi tidak langsung adalah mengamati efek atau hasil dari perilaku itu sendiri melalui arsip Observasi tersamarkan Asesi tidak menyadari bahwa sedang diobservasi/diamati Observasi tertutup Asesi menyadari bahwa sedang diobservasi/diamati Observasi terstruktur Asesor mengidentifikasi terlebih dahulu yang perilaku harus diamati dan dicatat Observasi tidak terstruktur Pengamatan yang pada semua perilaku yang muncul dalam periode pengamatan

5 Hal-hal yang dilakukan oleh asesor selama proses assessment center (AC) antara lain: 1. Mengamati Asesor duduk di sebuah ruangan dengan kandidat/asesi dan mengamati proses simulasi. Dibutuhkan keahlian : Kemampuan untuk berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang Keterampilan mendengarkan efektif Kemampuan untuk memutuskan Bahasa tubuh yang pasif 2. Mencatat Asesor mencatat sebanyak mungkin dari semua yang dikatakan dan dilakukan oleh asesi. Dibutuhkan keahlian : Kemampuan untuk menulis dengan jelas Kemampuan untuk berkonsentrasi untuk jangka waktu yang lama Kemampuan untuk fokus pada sedang dikatakan dan dilakukan oleh asesi 3. Mengklasifikasikan Perilaku Asesor mengklasifikasikan perilaku-perilaku tersebut pada kompetensi-kompetensi yang muncul. Hal ini berarti meninjau bukti perilaku dan menghubungkannya dengan kompetensi yang relevan dengan simulasi tersebut. Semua asesor harus akrab dengan definisi kompetensi. Asesor membaca catatan mereka melihat setiap bukti dan memutuskan kaitannya dengan kompetensi yang muncul. 4. Mengevaluasi/Rating Asesor akan menilai setiap kompetensi di setiap simulasi yang mereka amati dengan menggunakan skala penilaian. Skala penilaian merupakan skor yang diberikan berkaitan dengan perilaku yang ditampilkan oleh asesi. 5. Merangkum Asesor meringkat kompetensi asesi selama simulasi assessment center (AC) menggunakan indikator perilaku dan definisi kompetensi sebagai pedoman untuk standar penilaian. Tipe Simulasi: Group Discussion Problem Analysis In-Basket/In-Tray Interview Simulation Peer Interaction Customer Handling/Customer Interaction Subordinate Interaction Scheduling dll

6 IV. TUGAS ASESOR A. SIMULASI 1. Setiap asesor mengamati dan mencatat perilaku dari satu atau dua peserta/asesi. 2. Setiap asesor mengklasifikasikan sesuai kompetensi yang relevan berdasarkan data pengamatan pada simulasi yang ditugaskan pada asesi. Asesor melengkapi Formulir Laporan Asesor. B. ASSESSOR MEETING 1. Setiap asesor membaca laporan dari hasil pengamatan perilaku asesi di setiap simulasi. Laporan terdiri dari gambaran simulasi, pengkategorian perilaku berdasarkan standar kompetensi, dan ringkasan keseluruhan. 2. Saat asesor lain membaca laporannya, asesor lain memberikan catatan perilaku kunci yang dari semua simulasi pada Formulir Ringkasan Dimensi. 3. Masing-masing asesor mengevaluasi setiap dimensi berdasarkan bukti perilaku yang muncul pada setiap simulasi dan memberikan peringkat. Diskusi asesor juga untuk membahas saran perkembangan yang diusulkan bagi asesi. 4. Administrator menulis laporan narasi keputusan asesor dan saran pengembangan. 5. Administrator atau asesor yang terlatih memimpin sesi umpan balik dengan asesi dan manajemen. V. LAPORAN ASSESSMENT CENTER Laporan assessment center berisi: 1. Deskripsi kompetensi Mendeskripsikan kompetensi asesi yang sudah memenuhi kualifikasi dan yang masih kurang/di bawah standar kualifikasi yang ditentukan. 2. Rekomendasi Kesimpulan dari hasil assessment center, menyatakan saran dari kesiapan individu untuk menempati posisi target pekerjaan ( Ready ; Ready with Development, Not Ready at this Time ).

7 HASIL ANALISIS PENERAPAN ASSESSMENT CENTER DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII 1. Materi dan Asesor Asesmen Talent Pool STRATA IV STRATA III STRATA II SARAN - Psikotes - Wawancara Psikologi - Wawancara Teknis - Psikotes - Tes Minat dan bakat - Potensi kepemimpinan - Wawancara Psikologi - Wawancara Teknis - Presentasi SWOT - Psikotes - Tes Minat dan bakat - Potensi kepemimpinan - Wawancara Psikologi - Wawancara Teknis - Presentasi SWOT dan Program Kerja 2. Kesenjangan Elemen Pokok Assessment Center (AC) dalam pelaksanaan Assessment Talent Pool Materi asesmen di tahun 2017 akan ditambahkan Leaderless Group Discussion dan Problem Analysis untuk setiap strata NO ELEMEN POKOK KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET 1. Analisa Jabatan Ketersediaan job Job description tahun Belum tersedia Job Menyediakan job Januari 2017 job description yang 2008 description yang description yang description dan job terbaru. terbaru. terbaru. specification 2. Klasifikasi Ketersediaan job Job specification Belum tersedia job Menyediakan job terselesaikan. Perilaku specification yang 2008 specification specification mengungkap KSAOs 3. Teknik Asesmen Ada identifikasi Kriteria dan prediktor Belum ada Menyediakan matrik Sedang dalam kriteria dan prediktor Assessment identifikasi kriteria kriteria dan prediktor penyusunan kriteria, AC Individual. dan prediktor dengan dengan metode prediktor dan protokol metode assessment assessment center tes kombinasi antara center (AC). (AC). metode asesmen 4. Multiple Adanya protokol tes Protokol tes untuk Belum ada protokol Menyediakan protokol individu dan assessment Assessment yang sesuai dengan Individual Assessment tes yang sesuai tes dalam beberapa center (AC). Assessment Center dengan Assessment latihan dalam simulasi Method. Center Method.

8 NO ELEMEN POKOK KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET 5. Simulasi Ada beberapa ragam Simulasi tunggal, Belum menggunakan Merancang simulasi Mengkombinasikan simulasi yang yaitu presentasi latihan dalam relevan dan sesuai simulasi asesmen digunakan. simulasi yang dengan target individu dan assessment beragam. pekerjaan. center (AC) dengan menambahkan metode LGD 6. Multi Asesor Rasio minimal antara Rasio antara asesor Belum memposisikan Membuat matrik Mengusulkan asesor dan dan 1 asesor pada 1 kompetensi, asesor dan penambahan tim asesor partisipan/peserta partisipan/peserta teknik asesmen teknik asesmen untuk pelaksanaan adalah 2 : 1. Tiap sudah memenuhi asemsen di tahun 2017 asesor kriteria minimal, dst sehingga metode bertanggungjawab yaitu 2 : 1 untuk assessment center (AC) pada 1 teknik melakukan lebih variatif. asesmen. serangkaian wawancara. 7. Pelatihan Asesor Ada asesor yang telah bersertifikasi 8. Pencatatan Ada semacam form rating perilaku/ checklist yang sistematik yang digunakan untuk mencatat bukti munculnya perilaku spesifik. 9. Integrasi Data Integrasi data dilakukan dengan proses diskusi bersama asesor lain dan adminstrator Ada 2 orang Psikolog dan asesor teknis yang telah ditunjuk direksi. Tersedia form rating perilaku/ checklist yang sistematik yang digunakan untuk menilai hasil wawancara psikologis dan teknis. Psikolog melakukan pengintegrasian data hasil asesmen. Belum ada asesor yang bersertifikasi Belum ada form yang dapat digunakan untuk mencatat evidence Belum ada agenda meeting assessor dan administrator untuk mendiskusikan dan mengintegrasikan Mengusulkan sertifikasi asesor AC Membuat form yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian berdasarkan evidence Mengusulkan adanya agenda meeting assesor dan menunjuk Administrator yang kompeten. Memberikan pelatihan asesor assessment center (AC) dalam triwulan I oleh Bidang Asesmen. Melengkapi form penilaian wawancara dengan form penilaian evidence untuk menjaga objektivitas. Melakukan asesor meeting untuk membahas hasil asesmen secacara keseluruhan setelah pelaksanaan

9 NO ELEMEN POKOK KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET dalam meeting hasil asesmen. asesmen talent pool. assessor dan/ atau integrasi statistikal. 3. Kesenjangan antara aktivitas yang tidak termasuk Assessment Center (AC) dalam pelaksanaan Program Asesmen Talent Pool NO AKTIVITAS KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET 1. Prosedur Prosedur latihan Prosedur penugasan Belum ada prosedur Merancang teknik Mengkombinasikan Penugasan dalam simulasi berupa paper and simulasi yang asesmen simulasi. metode asesmen individu dirancang sedemikian pencil tests, dirancang sedemikian dengan assessment center rupa agar Questionnaire rupa agar (AC) sehingga lebih partisipan/peserta Behavioral. partisipan/peserta variatif. Aplikasi untuk memunculkan perilaku yang tampak memunculkan perilaku yang asesmen talent pool tahun 2017 dst. tampak. 2. Panel Interview Wawancara digunakan Wawancara dilakukan Menggunakan Mengkombinasikan Aplikasi mulai tahun untuk menggali dan dengan 2 rangkaian, rangkaian wawancara wawancara untuk menambahkan data yaitu wawancara yang bukan menggali data di dari hasil assessment psikologi dan teknis. merupakan teknik assessment center center (AC). AC. (AC), potensi dan kemampuan teknis. 3. Teknik Tunggal Multiple Technique Ada paper and pencil Belum menggunakan Membuat beberapa Kombinasi paper and dengan metode AC test, wawancara Multiple Technique teknik simulasi. pencil test dan metode psikologi dan teknis serta presentasi dengan metode AC assessment center (AC) mulai tahun Battery Test Integrasi data Proses integrasi dan Belum ada prosedur Mengadakan prosedur Integrasi hasil asesmen tanpa judgement dilakukan dalam interpretasi data pengintegrasian data pengintegrasian data (data kasar) dilakukan statistikal/ meeting assesor dan dilakukan oleh yang dilakukan dalam dalam meeting assesor pembahasan pada hari intergrasi data administrator. Psikolog. meeting assesor dan administrator. dan Administrator yang kompeten pelaksanaan asesmen. 5. Asesor Rasio minimal antara Asesmen ini Belum melibatkan Membuat matrik Mengusulkan penambahan asesor dan melibatkan asesor dalam kompetensi, asesor tim asesor untuk partisipan/peserta setidaknya 2 asesor, beberapa teknik AC dan teknik asesmen pelaksanaan asesmen di

10 NO AKTIVITAS KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET adalah 2 : 1. Tiap yaitu asesor psikologi tahun 2017 dst sehingga asesor bertanggung dan teknis metode assessment jawab pada teknik center (AC) lebih variatif. asessmen 6. Pengumpulan Data hasil pengukuran Data hasil pengukuran Belum melakukan Mengadakan prosedur Akan mengadakan Data dikumpulkan dan dikumpulkan dan pengumpulan data pengumpulan data assessor meeting setelah diintegrasikan dalam diintegrasikan dalam assessor dalam assesor meeting dilaksanakan asesmen meeting assessor meeting dan Administrator yang kompeten (pada hari pelaksanaan). 4. Kesenjangan Kebijakan Assessment Center (AC) dalam Program Asesmen Talent Pool. NO KEBIJAKAN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET 1. Asessor Assesor bersertifikasi Ada 2 assessor Assessor belum Diberikan pelatihan Memberikan pelatihan bersertifikasi SIPP bersertifikasi Assesor dan sertifikasi untuk asesor assessment center Assessment Center Tim Asesor. (AC) dalam triwulan I oleh (AC) Bidang Asesmen. 2. Penggunaan Data Ada prosedur tetap Pengelolaan rekam tentang tata kelola psikologis/data/ kerahasiaan dan dokumen/catatan penggunaan data/ hasil asesmen oleh dokumen/ catatan ilmuwan Psikologi hasil asesmen. dan Psikikolog sesuai Kode Etik Himpsi. 3. Kualifikasi Ada kewajiban untuk Program Belum ada pelatihan Memberikan pelatihan Pelatihan asesor terus pengembangan untuk tim asesor assessment center assessment center (AC) mengembangkan kualifikasi asesor AC guna (AC) untuk Tim Asesor. dalam triwulan I oleh kualifikasi asesor mengikuti penawaran mengembangkan Bidang Asesmen. secara periodik dari pihak kualifikasi asesor penyelenggara secara periodik pelatihan AC

11

12 5. Kesenjangan Informasi Assessment Center (AC) Kepada Peserta Asesmen Talent Pool NO KEBIJAKAN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET 1. Obyektif Organisasi menginformasikan sasaran dan maksud pelaksanaan Asesmen Talent Pool Kepala Bagian SDM, menginformasikan sasaran dan maksud pelaksanaan Asesmen Talent Pool 2. Seleksi Organisasi menyampaikan Kepala Bagian SDM, menginformasikan prosedur keterpilihan peserta dalam Asesmen Talent Pool 3. Staff Partisipan/peserta mendapat informasi umum tentang asesor yang terlibat. 4. Umpan Balik Partisipan/peserta mendapatkan informasi umpan balik hasil asesmen dan jadwal pelaksanaannya 5. Re-assessment Peserta diinformasikan tentang prosedur asesmen ulang bila adanya pemetaan yang dapat digunakan untuk seleksi kader secara obyektif Kepala Bagian SDM atau Asisten Kepala Bagian SDM Bidang Assessmen, menginformasikan sasaran dan maksud pelaksanaan Asesmen Talent Pool Hasil Assessment Talent Pool digunakan Direksi sebagai bahan pengambilan keputisam seleksi, evaluasi dan pengembangan karir karyawan. Organisasi melakukan reassessment setelah 2 tahun untuk keperluan pemetaan Belum ada pemberian umpan balik kepada asesi Perlu ada umpan balik dalam bentuk konseling Bidang Asesmen akan memberikan umpan balik berbentuk konseling kepada peserta asesmen.

13 NO KEBIJAKAN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET memang akan ulang karyawan. dilaksanakan 6. Akses Peserta Kepala Bagian SDM diinformasikan menginformasikan tentang siapa saja kepada Asesi tentang yang berhak siapa saja yang mengakses laporan asesmen dan dalam kondisi apa saja laporan tersebut dapat di akses. 7. Kontak Peserta diinformasikan tentang kontak penanggung jawab berkas dan pendokumentasian hasil asesmen berhak mengakses laporan asesmen dan dalam kondisi apa saja laporan tersebut dapat di akses. Peserta diinformasikan bahwa Asisten Kepala Bagian SDM Bidang Assessmen adalah sebagai penanggung jawab berkas dan pendokumentasian hasil asesmen 6. Kesenjangan Hak Partisipan/Peserta dalam Assessment Talent Pool NO KEBIJAKAN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET 1. Umpan Balik Partisipan/peserta mendapatkan umpan Peserta mendapatkan umpan balik berupa balik tentang konseling performanya dalam assessmen center dan diinformasikan rekomendasinya 2. Laporan Partisipan/peserta Direksi memiliki hak Partisipan/peserta Mengusulkan untuk Bidang Asesmen akan memiliki hak untuk untuk membaca tidak memiliki hak memberikan memberikan konseling

14 NO KEBIJAKAN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL GAP SARAN TARGET membaca ringkasan ringkasan resmi untuk membaca informasi ringkas kepada partisipan/peserta resmi laporan laporan tertulis yang ringkasan resmi tentang kelebihan asesmen berdasarkan hasil tertulis yang berisi berisi hasil asesmen laporan tertulis yang dan kekurangan assessment center (AC). hasil asesmen dan rekomendasinya dan rekomendasinya berisi hasil asesmen dan rekomendasinya partisipan/peserta dalam suatu konseling 3. Kerahasiaan Kerahasiaan data Organisasi sangat mendapatkan menjaga kerahasiaan jaminan dari dokumen hasil organisasi. asesmen. 4. Pendokumentasian Partisipan/peserta mendapatkan Asesi informasi mendapat tentang informasi hal-hal direkam, pengumpulan, pemeliharaan, penggunaan tentang yang cara dan prosedur pelepasan data. perekaman pendokumentasian data hasil asesmen. dan

15

Setiap assesor mengamati dan mencatat perilaku satu atau dua peserta

Setiap assesor mengamati dan mencatat perilaku satu atau dua peserta ASESOR MEETING Setiap assesor mengamati dan mencatat perilaku satu atau dua peserta Setiap assesor mengurutkan dan mengklasifikasi (berdasarkan kompetensi yang relevan) data pengamatan para peserta yang

Lebih terperinci

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi. Model Kompetensi Model Kompetensi adalah powerful tool untuk mengidentifikasi knowledge, skills, and personal attributes yang dibutuhkan untuk menjalankan institusi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Pengembangan SDM menjadi langkah yang dibutuhkan di seluruh organisasi (Pemerintahan, BUMN, dan Perusahaan Swasta).

LATAR BELAKANG. Pengembangan SDM menjadi langkah yang dibutuhkan di seluruh organisasi (Pemerintahan, BUMN, dan Perusahaan Swasta). 1 Pengembangan SDM menjadi langkah yang dibutuhkan di seluruh organisasi (Pemerintahan, BUMN, dan Perusahaan Swasta). LATAR BELAKANG 2 3 Metode assessment center menjadi salah satu cara untuk mengakomodir

Lebih terperinci

ASSESSMENT CENTRE DESITA SILVIA D. BIDANG ASESMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII

ASSESSMENT CENTRE DESITA SILVIA D. BIDANG ASESMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII 2015 ASSESSMENT CENTRE DESITA SILVIA D. BIDANG ASESMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII 2 ASSESSMENT CENTER Oleh : Desita Silvia D. (Bagian Sumber Daya Manusia Bidang Asesmen) 9 April

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1531, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Pusat Penilaian. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PUSAT PENILAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

Pedoman dan Etika Pelaksanaan Assessment Center di Indonesia. Vina G. Pendit Bandung, 15 September 2015

Pedoman dan Etika Pelaksanaan Assessment Center di Indonesia. Vina G. Pendit Bandung, 15 September 2015 Pedoman dan Etika Pelaksanaan Assessment Center di Indonesia Vina G. Pendit Bandung, 15 September 2015 Agenda Sejarah Assessment Center di Indonesia Pedoman & Etika Pelaksanaan AC di Indonesia Tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1253 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN KOMPETENSI INDIVIDU PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

PERATURAN MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN KOMPETENSI INDIVIDU PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN PERATURAN MENTERI PERTAHANANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN KOMPETENSI INDIVIDU PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN

Lebih terperinci

BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA

BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA Sasaran : Mengerti tentang seleksi dan penempatan Memahami perbedaan individu dan varian pekerjaan Mengerti berbagai strategi seleksi Memahami model penelitian seleksi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KOMPETENSI MANAGERIAL

IDENTIFIKASI KOMPETENSI MANAGERIAL IDENTIFIKASI KOMPETENSI MANAGERIAL Pada dasarnya, tujuan Assessment Center bukan untuk mengevaluasi kinerja saat ini (current performance) pada pekerjaan saat ini (current job). Assessment center lebih

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tent

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tent No.1496, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Assessment Center. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ASSESSMENT CENTER

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI AHLI MANAJEMEN AIR MINUM TINGKAT UTAMA NAMA PESERTA NAMA ASESOR FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI : CLUSTER AHLI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ASESMEN KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL

ASESMEN KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL ASESMEN KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL ASESMEN ANAK KANDUNG UU ASN Bagian Menimbang (b) dalam UU No. 5/2014: Manajemen ASN didasarkan pada perbandingan antara kompetensi & kualifikasi yang dipersyaratkan

Lebih terperinci

Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015

Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015 Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015 Pada sudut perusahaan Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup digunakan untuk melihat profil kandidat pelamar yang memuat informasi pribadi, pendidikan, pelatihan,

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU PAM.MM02.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

Bab 4 PROSES SELEKSI

Bab 4 PROSES SELEKSI Bab 4 PROSES SELEKSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DR. SENTOT IMAM WAHJONO Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan Dasar Seleksi Mengidentifikasi Tantangan Seleksi Menjelaskan Langkah Seleksi PROSES SELEKSI

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI

Lebih terperinci

THE PRODUCTS Predict the Future

THE PRODUCTS Predict the Future POWER ASSESSMENT THE PRODUCTS Predict the Future Kini, perusahaan dapat mempercayakan seluruh rangkaian kegiatan seleksi dan assessment pada EXPERD, dengan produk maupun solusi yang dirancang khusus untuk

Lebih terperinci

2) TUJUAN PEDOMAN 5) KEGUNAAN

2) TUJUAN PEDOMAN 5) KEGUNAAN Guidelines and Ethical Considerations for ssessment Center Operations Pedomana dan Etika Pelaksanaan ssessment Center Di Indonesia 1) DEFINISI / PENGERTIN C 2) TUJUN PEDOMN 3) 10 ELEMEN PENTING 4) KTIFITS

Lebih terperinci

STRATEGI MENGELOLA ASSESSOR SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN KOMITMEN & PROFESIONALISME UNTUK AKURASI HASIL ASSESSMENT CENTER. Oleh : SRI CHANDRAWATI

STRATEGI MENGELOLA ASSESSOR SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN KOMITMEN & PROFESIONALISME UNTUK AKURASI HASIL ASSESSMENT CENTER. Oleh : SRI CHANDRAWATI STRATEGI MENGELOLA ASSESSOR SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN KOMITMEN & PROFESIONALISME UNTUK AKURASI HASIL ASSESSMENT CENTER Oleh : SRI CHANDRAWATI MENGAPA PERLU DIKELOLA? KONDISI AKTUAL SECARA UMUM Percepatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.394, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Assesment Center. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-05.IN.04.02

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM PAM.MM01.002.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MELAKSANAKAN KONSELING

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MELAKSANAKAN KONSELING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MELAKSANAKAN KONSELING PAM.MM.02.010.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG. 1. Dasar Hukum

A. LATAR BELAKANG. 1. Dasar Hukum KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENILAIAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum Pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR MANAJER SDM DAN ORGANISASI MACHFUD SUPARTA. Page i

KATA PENGANTAR MANAJER SDM DAN ORGANISASI MACHFUD SUPARTA. Page i Page i KATA PENGANTAR Dalam rangka menciptakan kader kader pemimpin yang berkualitas dan mampu mengeksekusi program program perusahaan, maka diperlukan strategi penyiapan kepemimpinan melalui Manajemen

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI Draf 07 Agustus 2011 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2011 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI PAM.MM02.013.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG MERITOKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG MERITOKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN 1 KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG MERITOKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Model Kompetensi Menurut Schoonover Associates, kompetensi adalah perilaku atau sekumpulan perilaku yang mengambarkan kinerja yang bagus dalam pekerjaan. Sedangkan model

Lebih terperinci

Adhyatman Prabowo, M.Psi. By PresenterMedia.com

Adhyatman Prabowo, M.Psi. By PresenterMedia.com Adhyatman Prabowo, M.Psi By PresenterMedia.com Suatu proses pengukuran melalui beberapa cara / teknik yg dikombinasikan untuk menganalisa dan memprediksi kemampuan, kepribadian, dan perilaku individu saat

Lebih terperinci

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen perusahaan yang

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS PAM.MM02.011.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 PENGANTAR Praktek Kerja Profesi Psikologi

Lebih terperinci

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI Halaman : 1 / 10 1 Tujuan : Melakukan pengendalian dan memastikan terlaksananya proses sertifikasi kompetensi sampai dengan pemberian sertifikasi kompetensi kepada peserta 2 Ruang lingkup : Meliputi prosedur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

Human Resources Development

Human Resources Development Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan

Lebih terperinci

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua

Lebih terperinci

PERFORMANCE APPRAISAL

PERFORMANCE APPRAISAL PERFORMANCE APPRAISAL LATAR BELAKANG Perlunya indikator untuk menentukan kesuksesan suatu pekerjaan Umpan balik terhadap kinerja karyawan Perlunya pengukuran yang obyektif Karir Motivasi Dimana Peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, membuat, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya dimana setiap kegiatan dapat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap jawaban 13 orang dosen penilai dan sikap 30 orang dosen ternilai terhadap sistem penilaian kinerja di Universitas

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2014 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB I 2 PENDAHULUAN 2 BAB II 3 PROSEDUR

Lebih terperinci

BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW. Materi Pelatihan B.E.I. di Jakarta (Peserta: Ir. Benny Waluyo, M.M.)

BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW. Materi Pelatihan B.E.I. di Jakarta (Peserta: Ir. Benny Waluyo, M.M.) BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW Materi Pelatihan B.E.I. di Jakarta (Peserta: Ir. Benny Waluyo, M.M.) Apa B.E.I? Behavioral Event Interview adalah teknik wawancara dengan cara menggali informasi mengenai perilaku

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENELUSURAN KADER POTENSIAL (TALENT SCOUTING) JABATAN ADMINISTRATOR DAN JABATAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

Prepared by Farlianto. /

Prepared by Farlianto. / Prepared by Farlianto Sasaran Organisasi Strategi Organisasi Input Aktivitas dan Perilaku Karyawan Kompetensi Hasil Lingkungan Kerja Penetapan Standar Kinerja: Performance Planning Penilaian Kinerja: Performance

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. Dan apabila Sumber Daya Manusia itu diperhatikan

Lebih terperinci

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua

Lebih terperinci

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev Apa Tujuan ISO Material Alat Resource SDM Metode Input Proses Output 3 C Procedure IK Control Monev 3.C Adalah : 1. Comply to requirement (customer & regulation) 2. Consistency of product/service 3. Continual

Lebih terperinci

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy 1 Profile MARUTA Development and Education Consultant adalah konsultan psikologi yang menawarkan jasa profesional di bidang terapan ilmu psikologi kepada masyarakat umum dan organisasi. Kami hadir untuk

Lebih terperinci

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN. Nomor: SE- 014/A/J.A/12/2011 TENTANG

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN. Nomor: SE- 014/A/J.A/12/2011 TENTANG JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor: SE- 014/A/J.A/12/2011 TENTANG ' PETUNJUK PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI PEJABAT KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Development and Education Consultant Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

Development and Education Consultant Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy 1 Profile MARUTA Development and Education Consultant adalah konsultan psikologi yang menawarkan jasa profesional di bidang terapan ilmu psikologi kepada masyarakat umum dan organisasi. Kami hadir untuk

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

MANAGEMENT ASSESSMENT CENTER BPKP (MAC BPKP) Oleh: Fredy Joko, Asesor MAC BPKP

MANAGEMENT ASSESSMENT CENTER BPKP (MAC BPKP) Oleh: Fredy Joko, Asesor MAC BPKP MANAGEMENT ASSESSMENT CENTER BPKP (MAC BPKP) Oleh: Fredy Joko, Asesor MAC BPKP Apa itu Assessment Center Assessment Center merupakan metode yang berbasis kompetensi yang didesain dengan mengikuti standar

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci

Career Management.

Career Management. Career Management 1 Rencana Pengembangan Karir Program Pengembangan Karir terdiri dari 2 elemen utama, yakni 1.Inisiatif Organisasional 2.Inisiatif Individual (karyawan) 2 1. Inisiatif Organisasional 1.Sistem

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja di suatu perusahaan sehingga perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM yang dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG www.abdillahrifai.com PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ASSESSMENT CENTER DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016 TNA & RPI Bogor, 08 Oktober 2016 Program Pengembangan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Sejarah Pengelola Pengembangan Karyawan PT. ASTEK Biro Kepegawaian Biro SDM Divisi Pengelolaan Pengembangan Kompetensi

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM PENYELENGGARAAN PENILAIAN POTENSI DAN KOMPETENSI JPT DAN ADMINISTRATOR TAHUN 2017

INFORMASI UMUM PENYELENGGARAAN PENILAIAN POTENSI DAN KOMPETENSI JPT DAN ADMINISTRATOR TAHUN 2017 INFORMASI UMUM PENYELENGGARAAN PENILAIAN POTENSI DAN KOMPETENSI JPT DAN ADMINISTRATOR TAHUN 2017 I. KEGIATAN Jabatan pimpinan tinggi (JPT) merupakan jabatan strategis dalam mendukung birokrasi yang progresif,

Lebih terperinci

FORMAT RANCANGAN ASESMEN SUMBER DAYA MANUSIA

FORMAT RANCANGAN ASESMEN SUMBER DAYA MANUSIA FORMAT RANCANGAN ASESMEN SUMBER DAYA MANUSIA A. PENILAIAN KINERJA. ADHYATMAN PRABOWO Bagian I A. Jenis Pekerjan a. Identitas Perusahaan / organisasi b. Deskripsi pekerjaan c. Job disk d. Tangung jawab

Lebih terperinci

Job Analysis (Analisis Jabatan)

Job Analysis (Analisis Jabatan) Job Analysis (Analisis Jabatan) BAB I ANALISA JABATAN 1.1. Pengantar Ini tentunya kembali dari organisasi sendiri. Organisasi mempunyai alasan, mengapa harus ada, untuk apa diadakan, dan sasaran apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sebenarnya merupakan suatu gerakan pengakuan terhadap pentingya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304 Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 304 =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi 1 / 17 KATA PENGANTAR 2 /

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

Bandung, 16 Sept Aris Windiyanto Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN Badan Kepegawaian Negara

Bandung, 16 Sept Aris Windiyanto Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN Badan Kepegawaian Negara Bandung, 16 Sept 2015 Aris Windiyanto Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN Badan Kepegawaian Negara Dasar Hukum Manajemen Aparatur Sipil Negara: UU No. 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN LM2 MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN P.854900.04301 ACUAN NORMATIF Regulasi teknis: PP 23/2004 tentang BNSP PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang penyusunan dan penetapan SKKNI

Lebih terperinci

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X Vania Huang Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya Abstrak Salah satu permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTU BATUBARA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i LEMBAR PENGESAHAN.. ii ABSTRAK. iii. KATA PENGANTAR.. v UCAPAN TERIMAKASIH.. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ix

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i LEMBAR PENGESAHAN.. ii ABSTRAK. iii. KATA PENGANTAR.. v UCAPAN TERIMAKASIH.. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ix DAFTAR ISI PERNYATAAN i LEMBAR PENGESAHAN.. ii ABSTRAK. iii KATA PENGANTAR.. v UCAPAN TERIMAKASIH.. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ix DAFTAR ISI.. x DAFTAR BAGAN xiii DAFTAR TABEL. xiv DAFTAR GRAFIK.. xv DAFTAR

Lebih terperinci

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 9 Tahun 2017 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi Terbuka Jarak Jauh BAN-PT AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH BUKU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

Analisis Jabatan. Metode Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

Analisis Jabatan. Metode Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Analisis Jabatan Metode Analisis Jabatan Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Metode Analisis Jabatan Untuk memperolah informasi analisis pekerjaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1711, 2014 KEMENHAN. PNS. Angka Kredit. Jabatan Fungsional. Assessor. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PROPOSAL ASESMEN KARYAWAN

PROPOSAL ASESMEN KARYAWAN PROPOSAL ASESMEN KARYAWAN Meraih pertumbuhan dengan SDM unggulan melalui asesmen yang profesional dan terintegrasi, yang mampu mengenali keunggulan nilai-nilai pribadi, talenta dan kompetensi dari calon

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal, serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI - POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Teknik Sipil - PNJ Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kompetensi Mark Lancaster mendefinisikan kompetensi sebagai suatu atau sekelompok sikap/perilaku yang menghasilkan performa yang sangat baik dalam melakukan konteks pekerjaan

Lebih terperinci

S E R V I C E S BIPI CONSULTING PSIKOTES & ASSESSMENT. w w w. biropsikologi. c o m

S E R V I C E S BIPI CONSULTING PSIKOTES & ASSESSMENT. w w w. biropsikologi. c o m S E R V I C E S BIPI CONSULTING PSIKOTES & ASSESSMENT w w w. biropsikologi. c o m REKRUTMEN Rekrutmen merupakan metode untuk mengidentifikasi aspekaspek potensi psikologis secara menyeluruh, untuk mengenali

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2000:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan peranan tenaga kerja agar efektif membantu

Lebih terperinci

company profile Assessment Training Bumi Asri Sengkaling Blok DD 2 Malang Jawa Timur

company profile Assessment Training Bumi Asri Sengkaling Blok DD 2 Malang Jawa Timur company profile CONSULTING Assessment, Training and Psychotherapy OFFICE Bumi Asri Sengkaling Blok DD 2 Malang 65151 Jawa Timur Tlp 0341 463 470 / HP. 085 731 813 615 www.animaconsulting.co.id Bumi Asri

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja. Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini.

Penilaian Kinerja. Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini. Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini. Kinerja, atau unjuk kerja adalah pencapaian atau prestasi seseorang berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci