BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 23 Maret 2016 pukul WIB, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi langsung kepada pasien dan tenaga medis, serta melakukan studi dokumen rekam medis. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis, didapatkan hasil pasien bernama Ny. N umur 34 tahun dengan suami bernama Tn. T umur 39 tahun. Berdasarkan observasi langsung yang dilakukan kepada pasien, penulis mendapatkan informasi meliputi data subjektif dan objektif. Pada data subjektif ibu mengatakan telah melahirkan anak keempatnya pada tanggal 23 Maret 2016 pukul WIB dengan jenis kelamin perempuan melalui operasi dan belum pernah keguguran serta ketiga anaknya terdahulu lahir secara normal, ibu mengatakan ibu dikirim oleh bidan ke rumah sakit karena tekanan darahnya tinggi, tekanan darah ibu meningkat sejak usia kehamilan 8 bulan. Saat ini Ibu mengatakan merasa nyeri dan mulas pada perut dan darah yang keluar sedikit. 38

2 39 Data objektif yang diperoleh Ny. N adalah pasien kiriman bidan atas indikasi PER dan pada masa nifasnya keadaan umum pasien sedang dengan tingkat kesadaran composmentis. Hasil pengkajian tanda-tanda vital yaitu tekanan darah 149/100 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 24 x/menit, suhu tubuh pasien 37,2 C. Pemeriksaan fisik sistematis ( head to toe) penulis lakukan kepada pasien terdapat pembengkakan pada ektremitas bawah kanan dan kiri, pada bagian tubuh lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis) dilakukan dengan cara inspeksi dengan hasil, muka tampak tidak pucat, tidak oedema. Konjungtiva tampak merah muda, tidak tampak anemis dan sklera tampak putih, tidak tampak icterus. Pada abdomen, plester balutan tampak kering dan bersih. Pengeluaran pervaginam berupa lokia rubra banyaknya 1/2 pembalut penuh, berwarna merah segar, dan pemeriksaan palpasi pada abdomen dengan hasil kontraksi uterus keras. Ny. N terpasang infus tutofusin 20 tpm flabot I di tangan kiri. Terpasang DC sejak pre operasi pukul WIB sebanyak 650 cc. Pemeriksaan palpasi hasilnya, tampak oedema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri. kontraksi teraba keras, TFU 1 cm dibawah pusat. Berdasarkan studi dokumentasi yang dilakukan penulis, didapatkan hasil Ny. N dirujuk oleh bidan P dengan diagnosa PER. Setelah sampai di RSUD Surakarta dan diperiksa oleh tenaga medis didapatkan diagnosa ibu bersalin

3 40 dengan PER, pemeriksaan penunjang juga dilakukan dalam pengambilan sampel pemeriksaan laboratorium dengan hasil kadar hemoglobin 13,1 g/dl, angka lekosit 14,8 ribu/mm 3, GDS 58 mg/dl, golongan darah pasien adalah AB, dan proteinurin (+1). Ibu bersalin pada tanggal 23 Maret 2016, bayi lahir secara SC pukul WIB jenis kelamin perempuan berat badan 3000 gram, panjang badan 50 cm. Ketika memasuki masa nifas Ny. N masuk ke ruang mawar dengan diagnosa ibu nifas dengan Preeklampsia Ringan. 2. Interpretasi Data Dasar Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Diagnosa Kebidanan Ny.N P4A0 umur 34 tahun Nifas 3 jam dengan Preeklamsia Ringan. Data Dasar DS : 1) Ibu mengatakan berusia 34 tahun, telah melahirkan 4 kali dan belum pernah keguguran serta ketiga anaknya terdahulu lahir secara normal. 2) Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya melalui operasi pada tanggal 23 Maret 2016 pukul WIB. 3) Ibu mengatakan ibu dikirim oleh bidan ke rumah sakit karena tekanan darahnya tinggi, tekanan darah ibu meningkat sejak usia kehamilan 8 bulan. 4) Ibu mengatakan merasa nyeri dan mulas pada perut.

4 41 5) Ibu mengatakan darah yang keluar sedikit. DO : 1) Keadaan umum : Sedang 2) Kesadaran : composmentis 3) Tanda-tanda vital : TD : 149/100 mmhg S : 37,2 C N : 78 x/menit R : 24 x/menit 4) Inspeksi a) Muka : tidak pucat, tidak oedema b) Mata : konjungtiva tampak merah muda, tidak tampak anemis dan sklera tampak putih, tidak tampak ikterus c) Abdomen : Plester balutan tampak kering dan bersih d) Genitalia : Ada pengeluaran pervaginam berupa lokhea rubra ½ pembalut, tidak ada tanda infeksi, dan perdarahan dalam batas normal. 5) Palpasi a) Ekstremitas : Atas :,tidak ada oedema, terpasang infus tutofusin 20 tpm flabot I di tangan kiri. Bawah : ada oedema pada ekstremitas atas kanan dan kiri. b) Abdomen : kontraksi teraba keras, TFU 1 cm dibawah pusat.

5 42 6) Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21 Maret 2016 Hemoglobin : 13,1 g/dl SGOT : 19 U/L Hematokrit : 39 % SGPT : 9 U/L Leukosit : 14,8 ribu/mm 3 Kreatinin : 0.8 mg/dl Trombosit : 247 ribu/mm 3 Protein urine : 1 (+) Refleks patella : +/+ 7) Balance cairan : Terpasang DC sejak pre operasi pukul WIB sebanyak 650 cc. b. Masalah 1) Ibu lemas dan masih pusing 2) Ibu cemas akan keadaannya sekarang Dasar : Ibu mengeluh sakit kepala, lemas dan tampak cemas serta berulang kali menanyakan keadaannya. c. Kebutuhan 1) Berikan dukungan psikologis kepada pasien untuk menenangkan pasien 2) Berikan penjelasan tentang pencegahan infeksi Dasar : Ibu mengatakan masih pusing menetap, KU ibu sedang, TD : 149/100 mmhg, protein urine (+1), angka leukosit 14,8 ribu/mm 3 3. Megidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Antisipasi Penanganannya a. Diagnosa potensial : Preeklampsia Berat

6 43 Dasar : KU sedang, oedema pada kaki kanan dan kiri, Tensi : 149/100 mmhg, protein urine (+1), angka leukosit 14,8 ribu/mm 3 b. Antisipasi penanganan : 1) Memperbaiki KU dengan bed rest 2) Mengobservasi TD dan keseimbangan cairan 4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi pada Ny. N yaitu : 1) Melanjutkan pemberian cairan infus sesuai terapi, yaitu infus Tutofusin 20 tpm setelah habis dilanjut RL tpm. 2) Anti hipertensi / 6 jam selama TD 140/90 mmhg 3) Analgesik dan anti inflamasi 4) Antibiotik serta anti fibrinolitik 5. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Beritahukan ibu dan keluarga tentang keadaannya saat ini b. Observasi keadaan umum dan vital sign ibu c. Observasi PPV, TFU, dan kontraksi uterus d. Monitoring keseimbangan cairan e. Observasi tanda-tanda terjadinya preeklamsia berat atau eklamsia

7 44 f. Anjurkan dan ajari ibu untuk menjaga personal hygiene dan menjaga supaya balutan bekas operasi tetap kering. g. Anjurkan ibu untuk diet tinggi protein, rendah garam, lemak, dan karbohidrat serta ajurkan untuk mengonsumsi makanan yang sudah diatur oleh bagian gizi rumah sakit h. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini i. Rawat gabung antara ibu dan bayi j. Motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayi dengan menyusui bayinya setiap 2 jam sekali atau on demand, agar bayi dapat terpenuhi nutrisinya dan ibu mencegah ibu mengalami bendungan ASI k. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi. l. Lakukan pemeriksaan lab ulang m. Dokumentasikan hasil tindakan. 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu saat ini masih membutuhkan perawatan dari tenaga medis selama beberapa hari hingga keadaannya stabil, karena ibu mengalami preeklamsia ringan dengan tanda tekanan darah ibu masih tinggi yaitu 149/100 mmhg dan disertai adanya proteinurin pada hasil laboratoriumnya.

8 45 b. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu pernafasan tiap pukul WIB, pukul WIB, pukul WIB. c. Mengobservasi PPV dan kontraksi uterus tiap pukul WIB, pukul WIB, pukul WIB. d. Memantau keseimbangan cairan ibu melalui input (minum,injeksi obat, infus) dan output (urin melalui DC) setiap 7 jam. e. Mengobservasi tanda-tanda preeklamsia berat atau eklamsia yaitu apabila tekanan darah >160/100 mmhg, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, dan protein urin > 3(+), serta kejang tonik klolnik. f. Menganjurkan dan memotivasi ibu dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan tubuh ibu dan menjaga supaya balutan bekal luka operasi supaya tetap kering dan bersih. g. Menganjurkan ibu untuk melakukan diet, yaitu cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam dan mengonsumsi makanan yang sudah disediakan oleh bagian gizi rumah sakit. h. Menganjurkan ibu untuk miring kanan dan kiri i. Melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi. j. Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayi dengan menyusui bayinya setiap 2 jam sekali atau on demand, agar bayi dapat terpenuhi nutrisinya dan ibu mencegah ibu mengalami bendungan ASI

9 46 k. Melaksanakan hasil kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi yaitu : 1. Antihipertensi (10 mg/6 jam) Antibiotik ( 500 mg/12 jam), antifibrinolitik (500 mg/8 jam), analgesik (500 mg/8 jam) per oral. 2. Injeksi : a) Antibiotik : (1) Sharox (Cefuroxime) 750 mg / 8 jam (2) Gentamicin 1 ampul (40 mg/1 ml) / 12 jam (3) Metronidazol infus 500 mg/100ml / 8 jam b) Analgesik dan antiinflamasi : Ketorolak 1 ampul (10 mg/1 ml) 8 jam c) Anti fibrinolitik : Asam traneksamat 1 ampul (1 gram/5 ml) / 8 jam d) Anti oksidan : Vitamin c 1 ampul (200 mg/2 ml) / 12 jam dan melanjutkan pemberian cairan elektrolit sesuai terapi. l. Melakukan pemeriksaan lab darah dan protein urine pada tanggal 23 Maret m. Mendokumentasikan hasil tindakan 7. Evaluasi Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Ibu sudah mengetahui keadaanya bahwa tensinya masih tinggi 149/100 mmhg dan bersedia untuk tetap di rawat di RS.

10 47 b. Keadaan umum sedang, hasil observasi vital sign ibu yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu pernafasan tiap pukul WIB, pukul WIB, pukul WIB hasil pada lampiran 11. c. Hasil observasi pengeluaran pervaginam normal dan kontraksi uterus baik, TFU 1 jari di bawah pusat, hasil pada lampiran 11. d. Hasil observasi keseimbangan cairan ibu melalui input (minum,injeksi obat, infus) dan output (urin melalui DC) setiap 7 jam hasil pada lampiran 11. e. Tidak terdapat tanda-tanda preeklamsia berat atau eklamsia yaitu tensi ibu menurun 140/90 mmhg pada pemeriksaan pukul WIB pandangan mata tidak kabur, tidak nyeri ulu hati, dan tidak terjadi kejang tonik klonik. f. Ibu sudah disibin pukul WIB dan balutan tetap kering dan bersih. g. Ibu bersedia mengonsumsi makanan yang sudah disediakan oleh bagian gizi rumah sakit dan sudah makan pukul WIB h. Ibu sudah bisa miring kanan dan kiri i. Telah dilakukan rawat gabung antara ibu dan bayi pukul WIB j. Ibu bersedia memberikan ASI kepada bayinya dan sudah bisa menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dengan posisi miring k. Telah dilakukan tindakan sesuai advis dokter yaitu : 1. Telah diberikan terapi oral :

11 48 a) Antihipertensi (Nifedipin 10 mg) pukul WIB, WIB dan WIB b) Antibiotik (sefadroxil 500 mg) pukul WIB dan WIB c) Antifibrinolitik (asam mefenamat 500 mg) pukul dan WIB d) Analgesik (Asam traneksamat 500 mg) pukul dan WIB 2. Telah diberikan injeksi : a) Antibiotik : (1) Gentamicin 1 ampul pada pukul dan WIB (2) Metronidazol pada pukul dan WIB (3) Sharox pada pukul dan WIB b) Analgesik dan antiinflamasi : Ketorolak pada pukul dan WIB c) Antifibrinolitik : Asam traneksamat pada pukul dan WIB d) Antioksidan : Vit. C 1 ampul pada pukul dan WIB 3. Infus flabot I (Tutofusin) habis pukul WIB dan lanjut flabot ke II yaitu RL 32 tpm. l. Telah dilakukan pemeriksaan lab ulang darah dan protein urine pada tanggal 23 Maret 2016 hasil pada lampiran 12. m.tindakan telah didokumentasikan.

12 49 CATATAN PERKEMBANGAN Catatan perkembangan hasil pengawasan keadaan pasien dari hari ke 2, hari ke 3, dan hari ke 9 saat kunjungan ulang nifas dengan rincian sebagai berikut : Pengkajian hari ke 2 pada tanggal 24 Maret 2016 pukul WIB. Ibu mengatakan sudah bisa menyusui bayinya dan masih merasa sedikit nyeri pada luka operasi, ibu mengatakan sudah tidak pusing dan lemas. Hasil pemeriksaan, keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV (TD : 130/90 mmhg, S : 36,8 C, N : 82 x/menit, R : 26 x/menit). Pada pemeriksaan inspeksi dihasilkan, PPV : lokia rubra ±5cc, berwarna merah segar. Sedangkan pada pemeriksaan palpasi dihasilkan : kontraksi uterus keras serta palpasi pada ekstremitas atas dan odema sudah tidak ada lagi Hasil pemeriksaan labolatorium tanggal 23 Maret 2016 : Hb : 12.8 g/dl, leukosit : 10,41 ribu/mm 3 proteinurin (-). Assesment Ny. N umur 34 tahun P4A0 nifas dengan Preeklampsia Ringan hari ke 2. Melakukan observasi keadaan umum dan vital sign ibu, observasi PPV, TFU, dan kontraksi uterus, memonitor keseimbangan cairan, observasi tanda-tanda terjadinya preeklamsia berat atau eklamsia tiap pukul WIB, pukul WIB, pukul WIB, hasil pada lampiran 13. Melakukan kolaborasi dengan SpOG untuk melanjutkan terapi dan pemeberian antihipertensi diteruskan karena tekanan darah masih belum stabil yaitu 130/90 mmhg.

13 50 Pengkajian hari ke 3 pada tanggal 25 Maret 2016 pukul WIB. Ibu mengatakan sudah bisa menyusui bayinya dengan baik, sudah tidak pusing dan tidak ada keluhan lainnya, serta darah yang keluar sedikit. Hasil pemeriksaan yaitu, keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah :120/80 mmhg, nadi: 80 x/menit, suhu: 36,5 C, R: 22 x/menit. Pengeluaran pervaginam lokia rubra ±10 cc, pada ekstremitas masih terpasang infus RL pada tangan kiri pasien, masih terpasang DC, pada hasil pemeriksaan luka didapatkan, jahitan tidak basah, tidak terdapat pus. Hasil pemeriksaan palapai yaitu, kontraksi uterus keras, ekstremitas atas dan bawah tidak ada odema. Pemeriksaan laboratorium 23 Maret 2016 dengan hasil proteinurin negatif. Assesment pada Ny. N umur 34 tahun P4A0 nifas dengan riwayat preeklamsia ringan hari ketiga. Dilakukan tindakan berupa, memantau keadaan umum dan vital sign ibu, observasi PPV, TFU, dan kontraksi uterus, monitoring keseimbangan cairan, observasi tanda-tanda terjadinya preeklamsia berat atau eklamsia tiap pukul WIB dan WIB, hasil pada lampiran 14. Melakukan kolaborasi dengan SpOG untuk melanjutkan terapi baik injeksi maupun oral berupa : cefadroxil 500 mg 2x1 atau setiap 8 jam 8 tablet, asam mefenamat 500 mg 3x1 atau setiap 8 jam 10 tablet, asam traneksamat 500 mg 3x1 atau setiap 8 jam 10 tablet. Pemberian antihipertensi dihentikan karena tekanan darah sudah stabil yaitu 120/80 mmhg.

14 51 Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 4 April Pengkajian hari ke 9 pada tanggal 4 April 2016 pukul WIB. Ibu mengatakan sudah bisa merawat bayi dan menyusui dengan baik. Ibu mengatakan sudah tidak pusing, tidak nyeri pada luka jahitan dan sudah tidak ada keluhan apapun. Ibu mengatakan darah yang keluar sedikit, mengganti pembalut 3xsehari. Hasil pemeriksaan, keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah: 120/80 mmhg, nadi: 84 x/menit, suhu: 36,8 C R: 24 x/menit. Pengeluaran pervaginam lokia serosa, TFU pertengahan simfisis dan pusat, ektremitas atas dan bawah tidak ada odema, secara keseluruhan dalam batas normal. Assesment Ny. N umur 34 tahun P4A0 nifas hari kesembilan dengan riwayat preeklampsia ringan. Masalah pada ibu tidak ada. Kebutuhan yang dibutuhkan penjelasan perawatan bayi di rumah. Melakukan medikasi pada luka bekas operasi SC, hasil luka sudah kering, tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi di tempat bidan atau di puskesmas terdekat. B. Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas mengenai adanya kesenjangan antara teori dan praktik pada kasus Ny. N P4A0 umur 34 tahun nifas dengan preeklamsia ringan berdasarkan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan SOAP.

15 52 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Pada kasus ibu nifas dengan preeklamsia ringan ini didapatkan data subjektif dari Ny. N yaitu ibu mengatakan pusing, lemas dan nyeri pada perut karena luka bekas operasi SC, ibu mengatakan telah melahirkan anak keempatnya dengan jenis kelamin perempuan, berat 3000 gr, panjang 50 cm, dan ibu mengatakan ia dirujuk oleh bidan P karena tekanan darah tinggi dan terdapat protein urin. Hal ini sesuai dengan teori dari Nugroho (2011) bahwa gejala preeklamsia adalah nyeri kepala dan teori dari Fauziyah (2012). Data objektif pada Ny. N yaitu berusia 34 tahun, keadaan umum cukup, kesadaran komposmentis, ekstremitas atas kanan dan kiri oedema, tekanan darah 149/100 mmhg dan proteinurin (+1). Hal ini sesuai dengan salah satu trias preeklamsia pada teori dari Nogroho dan Jems, (2012) yaitu tekanan darah meningkat pada sistole dan diastole 140/90 mmhg, terdapat proteinuria kualitatif (+1), dan terjadi odema pada ektremitas atau bagian tubuh lainnya. Faktor obesitas atau badan gemuk, penggunaan riwayat KB hormonal merupakan faktor predisposisi terjadinya preeklamsia sesuai dengan teori dari Nugroho, (2012). 2. Interpretasi Data Dasar Pada kasus Ny. N ini diagnosa kebidanannya yaitu Ny. N, P4A0, umur 34 tahun, nifas dengan preeklampsia ringan. Hal ini sesuai dasar teori dari

16 53 Cunningham, ( 2012) dan Saifudin, (2014) yaitu terjadi peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol 140/90 mmhg, terdapatnya proteinurin minimal (+1), dan terdapat odema pada ekstremitas. 3) Masalah yang terjadi pada Ny. N adalah rasa tidak nyaman dengan keadaan nyeri kepala dan cemas serta lemas. Dalam teori menurut Sulistyawati, (2010) masalah yang sering kali dirasakan ibu dengan preeklampsia ringan adalah ibu cemas (tidak tenang) dengan keadaanya hal ini merupakan gambaran umum karena pasien merasa bingung, takut serta selalu menanyakan keadaanya 4) Pada kasus ini kebutuhan ibu yang diperlukan adalah pemberian informasi harus dalam betuk yang komprehensif mengenai gangguan dan tindakan yang akan dilakukan kepada ibu untuk menenangkan pasien sesuai. Hal ini sudah sesuai dengan teori menurut Fauziyah, (2012) dan Billington, (2010). 3. Megidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Antisipasi Penanganannya Diagnosa potensial yang mungkin muncul pada kasus preeklampsia ringan yaitu preeklampsia berat karena kaikan tekanan darah dan protein urin (Cunningham, 2014). Pada kasus Ny. N ini tidak muncul diagnosa potensial dari preeklampsia ringan karena adanya penanganan preeklampsia ringan yang komprehensif. Sehingga tanda-tanda prognosis

17 54 buruk tidak dialami oleh ibu. Antisipasi tindakan yang dilakukan oleh bidan antara lain memperbaiki KU dengan bed rest, mengobservasi TD dan keseimbangan cairan hal ini sudah sesuai dengan teori Nugroho (2012). 4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Pada kasus nifas dengan preeklampsia ringan ini tindakan segera yang dilakukan oleh bidan untuk menentukan tindakan selanjutnya yaitu kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi medikamentosa seperti pemberian cairan elektrolit tutofusin dan RL 32 tpm, antihipertensi, antibiotika, antifibrinolitik, antioksidan, antiinflamasi, dan analgetik. Pada kasus Ny. N kolaborasi dengan dokter SpOG, diberikan antihipertensi karena tekanan darah pasien yang cenderung masih tinggi yaitu 149/100 pemberian antihipertensi diberikan sebanyak 10 mg/ 6 jam selama TD > 140/90 mmhg. Hal ini sesuai teori Edwin, (2013 ) bahwa pemberian antihipertensif diberikan apabila tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih dengan tujuan untuk mempertahankan tekanan diastolik normal. Selain itu pemberian antibiotik juga sudah sesuai dengan teori yaitu antibiotik kombinasi bertujuannya untuk meningkatkan efektifitas dan cara kerja obat tersebut (Gunawan, 2012) sehingga pada kasus ini tidak ada kesenjangan dengan teori dan ibu mendapatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhan ibu saat itu.

18 55 5. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh Rencana yang dilakukan pada kasus Ny. N dengan preeklamsia ringan dan rencana pada catatan perkembangan selanjutnya meliputi, memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu saat ini masih membutuhkan perawatan selama beberapa hari hingga keadaannya stabil untuk mengurangi kecemasan hal ini sudah sesuai dengan teori menurut Saleha (2009). Observasi keadaan umum dan vital sign ibu yang meliputi tekanan darah untuk mencegah terjadinya preeklamsia berat yaitu TD 160/100 mmhg (Saifudin, 2010), denyut nadi merupakan indikator untuk menilai system kardiovaskular, suhu untuk mengetahui adanya tanda infeksi yaitu suhu > 38 C, dan pernafasan merupakan indikator untuk mengetahui fungsi sitem pernafasan (Hidayat, 2006). Observasi pengeluaran pervaginam untuk mengetahui adanya perdarahan, kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri untuk memastikan proses involusi berjalan normal sehingga dapat mencegah terjadinya atonia uteri hal ini sudah sesuai menurut Norma dan Mustika, (2013). Observasi keseimbangan cairan melalui infus dan urin setiap 4 jam untuk mengetahui adanya oligouri dan edema paru, hal ini sudah sesuai dengan toeri menurut Billington, (2010). Observasi terjadinya preeklamsia berat dan eklamsia untuk mencegah terjadinya komplikasi sesuai teori (Saifudin, 2010).

19 56 Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif secara on demand serta memberi tahu ibu manfaat ASI eksklusif sehingga kebutuhan bayi terpenuhi hal ini sudah sesuai dengan teori menurut Saleha, (2009). Anjurkan ibu untuk diet cukup protein karena diperlukan untuk pemulihan kondisi ibu serta mengganti kadar protein yang hilang melalui urin serta rendah garam karena pada preeklamsia ringan terdapat retensi natrium sehingga apabila pemberian natrium meningkat maka akan menurunkan filtrasi ginjal dan menyebabkan oligouri hal ini sudah sesuai dengan teori menurut Cunningham, (2013). Anjurkan untuk menjaga balutan tetap kering dan menjaga kebersih diri sehingga tidak meningkatkan terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka hal ini sudah sesuai menurut Saifudin, (2014). Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian terapi medikamentosa dan tindakan yang sesuai dengan kondisi klien (Varney, 2007). Berikan terapi medikamentosa yaitu : Antihipertensi mg 6-8 jam secara oral efektif untuk periode pasca persalinan, untuk mengurangi resistensi perifer kemudian mengurangi tekanan darah (Nugroho dan Gunawan, 2012). Antifibrinolitik untuk mempercepat perubahan protombin menjadi thrombin dan menggumpalkan fibrinogen, analgesik dan antiinflamasi berfungsi sebagai analgesik poten dengan efek antiinflamasi sedang, efektif sebagai analgesik pasca bedah, anti oksidan

20 57 untuk mempercepat proses pemulihan dan melanjutkan pemberian cairan eletrolit, sebagai rumatan atau maintenance untuk menyediakan kebutuhan cairan dan elektrolit (Edwin, 2013 dan Gunawan, 2012). Antibiotik digunakan dalam keadaan sebelum terjadinya atau timbulnya gejala-gejala infeksi. Pemberian antibiotik secara kombinasi hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan cara kerja obat dimana ada antibiotik yang efektih untuk bakteri tertentu namun ada antibiotik yang tidak efektif bahkan resisten terhadap bakteri lain. Dosis dan waktu paruh masing-masing obat antibiotik berbeda pada antibiotik sefuroksim kadar tertinggi di cairan serebrospinal dimana waktu paruhnya 1,7 jam sedangkan antibiotik gentamicin kadar tertinggi pada plasma, waktu paruhnya bias sampai 15 jam, sehingga pemberian antibiotik kombinasi tidak menimbulkan kelebihan dosis namun akan meningkatkan efektivitas obat (Gunawan, 2012). Pemeriksaan ulang urin dan darah untuk mengetahui protein urine dan angka leukosit, hemoglobin yang bertujuan memantau peningkatan kadar proteinuria, serta pentingnya pemeriksaan kadar hemoglobin dan leukosit karena kehilangan darah dan proses persalinan operatif hal ini sudah sesuai teori menurut Edwin,( 2013).

21 58 Dalam perencanaan telah disusun rencana yang komprehensif sehingga tidak terdapat kesenjangan teori dengan perencanaan yang dilakukan di lahan. 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman Dalam hal ini rencana yang dilakukan pada kasus Ny. N dengan preeklamsia ringan dan rencana pada catatan perkembangan selanjutnya meliputi, memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu saat ini masih membutuhkan perawatan selama beberapa hari hingga keadaannya stabil untuk mengurangi kecemasan hal ini sudah sesuai dengan teori menurut Saleha (2009). Menganjurkan ibu untuk tirah baring agar kondisi ibu dan tekanan darah berangsur stabil sesuai teori (Norma dan Mustika, 2013). Melakukan observasi keadaan umum dan vital sign ibu yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan, hal ini sesuai dengan teori prosedur pengukuran tanda vital menurut Hidayat, (2006) pada lampian 16 ini menunjukkan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dilahan. Menurut (Norma dan Mustika, 2 013) pemeriksaan pengeluaran pervaginam untuk mengetahui adanya perdarahan, kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri untuk memastikan proses involusi berjalan normal hal ini sudah sesuai. Melakukan observasi keseimbangan cairan melalui infus

22 59 dan urin setiap 7 jam, hal ini tidak sesuai dengan teori menurut (Billington, 2010) yang seharusnya diukur setiap 4 jam sekali, hal ini dilakukan karena kondisi pasien menunjukkan terdapat keseimbangan cairan dimana haluaran urin dalam 4 jam pertama sudah mencapai > 500 cc sehingga pasien tidak berpotensi terjadi oligouri sehingga dilahan tidak diukur setiap 4 jam. Melakukan observasi terjadinya preeklamsia berat dan eklamsia yaitu dengan memperhatikan kenaikan tekanan darah, keseimbangan cairan, keluhan ibu, serta ada atau tidaknya kejang yang sudah dilakukan sesuai teori (Saifudin, 2010). Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif secara on demand serata memberi tahu ibu manfaat ASI eksklusif sehingga kebutuhan bayi terpenuhi dan tidak terjadi bendungan ASI hal ini sudah sesuai dengan teori menurut (Saleha, 2009). Mengajurkan ibu untuk diet rendah garam, cukup protein dan diperbolehkan makan setelah 6 jam pasca operasi dan sudah terdengar bisinung usus (Prawirohardjo, 2010). Istirahat cukup supaya keadaan ibu cepat stabil,memberitahu ibu tanda bahaya masa nifas, menganjurkan ambulasi dini dengan miring kanan-kiri pada hari pertama, duduk pada hari kedua dan berjalan pada hari ke 3 hal ini sudah dilaksanakan dan sesuai dengan teori menurut (Norma dan Mustika, 2013).

23 60 Mengajurkan untuk menjaga balutan tetap kering dan melakukan perawatan luka yang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur menurut Hidayat, (2006) pada lampiran 17. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian terapi medikamentosa yaitu : Nifedipin dosis mg 6-8 jam per oral sebagai antihipertensi, apabila TD 140/90 berikan nifedipin ekstra, antibiotik, antifibrinolitik dan analgesik sesuai prosedur pemberian terapi oral menurut Hidayat, (2006) pada lampiran 18. Injeksi : antibiotik : Sharox (sefuroxime) 750 mg pukul 08.00, dan WIB, antibiotik spektrum luas : Gentamicin 1 ampul (40 mg/1 ml) pukul dan WIB, antibiotik : Metronidazol infus 500 mg/100ml pukul 08.00, dan WIB, antifibrinolitik : Asam traneksamat 1 ampul (1 gram/5 ml) pukul 08.00, dan WIB, analgesik dan antiinflamasi : Ketorolak 1 ampul (10 mg/1 ml) pukul 08.00, dan WIB, antioksidan : Vitamin c 1 ampul (200 mg/2 ml) pukul dan WIB pemberian injeksi sudah tetap waktu (Edwin, 2013 dan Gunawan, 2012) dan sesuai dengan prosedur pemeberian injeksi IV melalui selang infus menurut Hidayat, (2006) pada lampiran 18. Melakukan pemeriksaan ulang urin dan darah untuk mengetahui protein urine dan angka leukosit serta Hb dengan hasil 13,1 g/dl karena

24 61 kadar Hb yang tinggi maka tidak diberikan penambahan tablet besi karena pada preeklamsia terjadi vasokontriksi pembuluh darah yang dapat mengakibatkan hipoperfusi organ, kebocoran pembuluh darah dan tekanan darah meningkat (Cunningham, 2014). Proses pelaksanaan kebidanan dilakukan sesuai dengan kewenangan bidan yaitu dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif yang sudah sesuai perencanaan dan untuk pemberian terapi sesuai dengan advis dokter. Pada penatalaksanaan telah dilakukan sesuai perencanaan yang sudah di susun, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan penatalaksaan kasus di lahan. 7. Evaluasi Evaluasi dari asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu telah didapatkan hasil TTV : TD: 120/80mmHg, Suhu : 36,5 C, Nadi : 80 x/menit, Respirasi: 22 x/menit. Ibu dan bayi pulang dalam keadaan sehat dan atas persetujuan dokter obsgyn. Tidak terjadi komplikasi preeklampsia berat atau eklampsia serta tidak ada gejala infeksi. Pemeriksaan laboratorium proteinurin telah dilakukan tiap dua kali sehari dengan hasil akhir proteinurin negatif. Aktifitas serta kondisi ibu dapat pulih secara bertahap. Ibu bersedia menyusui bayinya sesuai permintaan bayi atau on demand. Ibu mau datang ke rumah sakit apabila menemui tanda-tanda bahaya nifas. Ibu

25 62 sudah lancar merawat bayinya, seperti cara memandikan, merawat tali pusat, cara menjemur bayi, dan menjaga kehangatan pada bayinya. Ibu telah paham dan mengerti tentang penjelasan yang diberikan bidan berupa cara menyusui yang benar, manfaat menyusui dan ASI eksklusif, serta tanda bahaya nifas. Aktifitas dan kondisi ibu dapat pulih secara bertahap. Ibu sudah dapat menyusui dengan baik. Serta informasi mengenai KB juga sudah diberikan dan ibu memilih jenis kotrasepsi kondom. Hal ini sudah sesuai teori Saleha (2010) bahwa kebut uhan nifas fisiologis seperti pemeriksaan PPV, kontraksi uterus,tfu harus diberikan untuk meminimalisir adanya perdarahan, konseling manfaat asi eksklusif dan cara menyusui yang baik, dan pemberian edukasi cara merawat bayi juga sesuai teori. Untuk pemberian kebutuhan nutrisi yang sesuai dan pola diit rendah garam, lemak, dan karbohidrat juga sesuai dengan teori Nugroho (2013). Tekanan darah yang sudah stabil tanpa ada keluhan apapun menjadi tolok ukur dan pasien dapat pulang pada hari ke tiga postpartum hal ini sesuai teori dari Prawirohardjo (2010). Pada pemeriksaan laboratorium proteinurin juga telah dilakukan minimal dua hari sekali, dan hal ini sesuai dengan teori Edwin (2013), sehingga tidak ada kesenjangan dan oleh karena itu pasien diperbolehkan pulang dengan syarat melakukan kunjungan nifas pada jadwal yang sudah ditentukan.

26 63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengumpulan data dasar secara subyektif dan obyektif didapatakan hasil bahwa ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, ibu mengatakan telah melahirkan anak keempatnya dengan jenis kelamin perempuan pada tanggal 23 Maret 2016 pukul WIB melalui operasi. Data objektif yaitu tekanan darah 149/100 mmhg, oedema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri, proteinurin 1(+) dan leukosit ribu/mm Intepretasi data dasar yang diambil dari data subyektif dan obyektif, yaitu Ny.N P4A0 Umur 34 Tahun Nifas dengan Preeklampsia Ringan. Masalah adalah pasien meras lemas, pusing, cemas. Kebutuhan yang diperlukan berikan dukungan psikologis untuk menenangkan pasien dan berikan penjelasan tentang pencegahan infeksi. 3. Diagnosa potensialnya adalah preeklamsia berat sudah dilakukan antisipasi dan tidak terjadi. 4. Tindakan segera yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi yaitu : cairan elektrolit, anti hipertensi, analgesik dan anti inflamasi, antibiotik serta anti fibrinolitik. 5. Perencanaan asuhan yang menyeluruh pada Ny. N adalah beritahukan ibu dan keluarga tentang keadaannya saat ini, anjurkan ibu untuk tirah baring,

27 64 observasi keadaan umum dan vital sign ibu, bservasi PPV, TFU, dan kontraksi uterus serta keseimbangan cairan. Observasi tanda-tanda terjadinya preeklamsia berat atau eklamsia, anjurkan ibu untuk diet tinggi protein, rendah garam. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini, lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi. 6. Pelaksanaan langsung asuhan sesuai dengan perencanaan 7. Evaluasi yang didapatkan yaitu Ny. N bersedianya ibu untuk dirawat selama beberapa hari hingga ibu dinyatakan tekanan darah stabil, proteinurin negatif, dan leukosit menurun, tidak terjadi komplikasi ke preeklampsia berat yang membahayakan, serta ibu sudah dapat melakukan perawatan pada bayi, dan menyusui dengan baik. 8. Asuhan kebidanan pada Ny. N dengan Preeklampsia ringan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan penanganan pada lahan. B. Saran 1. Instansi Pelayanana Kesehatan Instansi pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan, pengawasan mengenai wewenang dalam melakukan tindakan asuhan kebidanan dan membuat Standart Operasional Prosedur (SOP) tentang penatalaksanaan preeklamsia.

28 65 2. Profesi Bagi profesi diharapkan tetap memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif, lengkap sesuai kebutuhan pasien dan tetap melakukan tindakan yang sesuai dengan teori dan atau Standart Operasional Prosedur. 3. Pasien dan Masyarakat Diharapkan pasien dan masyarakat dapat mengenali tanda-tanda preeklamsia yaitu, pandangan mata kabur, pusing menetap, nyeri uluhati, bengkak pada muka dan tangan serta tekanan darah 140/90 mmhg untuk mendapatkan penanganan segera. Pasien dapat melakukan atau menjalankan konseling yang sudah diberikan oleh bidan selama perawatan di rumah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan 54 BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data, dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut: BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan memahami penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.M nifas patologi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 15 Maret 2014 pukul 08.00 WIB,

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P 00000 TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pengumpulan Data Dasar a. Data Subjektif Pada langkah I Varney yaitu diperoleh identitas ibu berupa nama, umur, riwayat obstetri dan data pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data melalui wawancara dan observasi parsipatif. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggal Masuk : 26 Maret 2013 Pukul : 09.15 WIB Tempat : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo No Register : 015113 1. Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 15 April 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta No. Register : 00015748 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing

Lebih terperinci

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum B. Matriks Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi Data (Dx, Masalah, Kebutuhan) Dx Potensial /Masalah Potensial Antisipasi /Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 Eka Sarofah Ningsih *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009). BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah

BAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah BAB IV PEMBAHASAN Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah yang menjadikan bidan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 DI RSUD KARANGANYAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 DI RSUD KARANGANYAR 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 TAHUN HAMIL 32 +4 MINGGU DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD KARANGANYAR A. Hasil Tanggal masuk : 27 Februari 2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 26 Februari 2013 Tempat : RSUD Karanganyar No Register : 267784 1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 26 Februari 2013 Pukul : 22.00 WIB a. Data Subyektif

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 Eka Sarofah Ningsih * *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

PENGERTIAN MASA NIFAS

PENGERTIAN MASA NIFAS PENGERTIAN MASA NIFAS Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : MAGDALENA AMALO NPM :

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : MAGDALENA AMALO NPM : STUDI KASUS PADA PASIEN Ny S 38 TAHUN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN SEREBRAL DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM IUFD DENGAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUANG DAHLIA II RSUD GAMBIRAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Tempat : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Tanggal Masuk : 10 Maret 2014 No. Register : 297210 I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : 09.30 WIB Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia mengalami

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI PUSKESMAS PAMULANG 2016 FRIDA KASUMAWATI PENDAHULUAN ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI PUSKESMAS PAMULANG 2016 FRIDA KASUMAWATI PENDAHULUAN ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI PUSKESMAS PAMULANG 2016 FRIDA KASUMAWATI ABSTRAK Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah besar di Indonesia. Berdasarkan Survey

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan keperawatan pada Ny. F dengan diagnosa medis post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Bougenville

Lebih terperinci

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila : 4 Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman & 5 Promotif / Preventif/ Kuratif/Rehabilitatif 6 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/ Implementasi/Evaluasi/Lainlain 7 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum episiotomi di ruang B3 Gynekologi RS. Kariadi Semarang. Dari tanggal 7 Mei 2008 sampai

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL Eka Sarofah Ningsih* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Kehamilan adalah masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Masa Nifas a. Pengertian 1) Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Saifuddin, 2010).

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010 Nur Hasanah* Faridatul Utrifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas analisa hasil penatalaksanaan studi kasus dengan harapan untuk memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang

Lebih terperinci

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI POLIKLINIK KIA PUSKESMAS KALITIDU

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab : E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post SC di Ruang Fatimah RS Roemani dari tanggal 14 sampai dengan 16 mei. dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 2014

GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 2014 GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 214 Aini Yusra, Sri Dewi, Fitri Yoska Widiasari (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRAK

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

Preeklampsia dan Eklampsia

Preeklampsia dan Eklampsia Preeklampsia dan Eklampsia P2KS PROPINSI SUMATERA UTARA 1 Tujuan Membahas praktek terbaik untuk mendiagnosis dan menatalaksana hipertensi, pre-eklampsia dan eklampsia Menjelaskan strategi untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari mulai hari pertama

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post SC di Ruang Fatimah RS Roemani dari tanggal 14 sampai dengan 16 Februari 2008. dengan menggunakan

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada tanggal 29 Juni 2016, penulis bertemu dengan Ny. Z sebagai objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang berkunjung ANC di Klinik Hj. Hamidah. Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA A. å B. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Jln. Ringroad Barat Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta 59242 Telp. (0274)4342000, Fax. (0274)434542 Email : info@stikesayaniyk.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah persalinan (Prawirohardjo, 2010; h.357). Selama masa nifas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisiologis, emosional dan sosial (Prawirohardjo, 2014). Masa nifas. berlanjut hingga 6 minggu (Fraser, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisiologis, emosional dan sosial (Prawirohardjo, 2014). Masa nifas. berlanjut hingga 6 minggu (Fraser, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Masa Nifas a. Pengertian Masa nifas adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara fisiologis,

Lebih terperinci

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia Pendahuluan Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, yaitu : 1. Perdarahan pasca persalinan 2. Eklampsia 3. Sepsis 4. Keguguran 5. Hipotermia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan nutrisi alamiah bagi bayi karena mengandung

Lebih terperinci

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th Pabedilan (17-06-2015) IGD 12.07 G3P1A1 ibu 32 tahun datang dengan rujukan serotinus. Keluhan keluar air-air dan mules belum dirasakan, gerakan anak masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia, diantara negara

Lebih terperinci

M/ WITA/ P4A0

M/ WITA/ P4A0 RESUME 1.Ny. E/35 tahun/mrs 7 Juni 2015 jam 05.15 WITA/ G 3 P 2 A 0 Aterm Inpartu Kala I Fase Aktif, PER 2.Ny. M/17 tahun/mrs 6 Juni 2015 jam 15.30 WITA/ G 1 P 0 A 0 gravid 40 minggu, janin tunggal hidup,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggal dan jam masuk : 27 Februari 2013, Pukul WIB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggal dan jam masuk : 27 Februari 2013, Pukul WIB BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggal dan jam masuk : 27 Februari 2013, Pukul 09.11 WIB Tempat : RSUD Sukoharjo No. register : 221.816 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Perasaan sedih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASCA SECTIO CAESARIA

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASCA SECTIO CAESARIA BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASCA SECTIO CAESARIA DI RUANG IRNA B 3 OBSTERI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Dalam bab ini penulis akan menguraikan hasil pemberian Asuhan Keperawatan pada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian, 11 Maret 2010, jam 16.00. A. Biodata Pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. R dari tanggal 11 Maret 2010 di ruang Fatimah, didapatkan data yaitu : umur 21 tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (pueperium) adalah masa pulih kembali, setelah dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 Siti Aisyah* Ifa Fatmawati** *Dosen Program Studi Diploma III kebidanan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

Mata Kuliah Askeb III (Nifas) No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok/Sub Pokok Bahasan Waktu Sumber T P K Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat : Menjelaskan konsep dasar masa nifas. Pengertian masa nifas. tujuan masa nifas. peran dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : 09.45 WIB Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.soehadi Prijonegoro Sragen. No. Register : 365238 1. Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 April 2009 dengan cara tanya jawab langsung dari pasien dan catatan medik klien di ruang B3 Obstetri RSUP Dr. Kariadi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas. minggu, persalinan, nifas dan neonatus.

BAB IV PEMBAHASAN. komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas. minggu, persalinan, nifas dan neonatus. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa asuhan kebidanan komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 dari masa kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering mengaburkan diagnosis sejumlah kelainan hematologis serta pengkajian pengobatannya. Salah satu perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas berlangsung kira- kira 6 minggu atau 42 hari (Hadijono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas berlangsung kira- kira 6 minggu atau 42 hari (Hadijono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Masa Nifas a. Pengertian Merupakan masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI Kustini Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Persalinan gemelli merupakan salah satu penyebab kematian

Lebih terperinci

Prinsip Umum Kegawadaruratan Maternal Neonatal. Sendy Firza Novilia T, S.S.T.Keb

Prinsip Umum Kegawadaruratan Maternal Neonatal. Sendy Firza Novilia T, S.S.T.Keb Prinsip Umum Kegawadaruratan Maternal Neonatal Sendy Firza Novilia T, S.S.T.Keb ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB. WONOSOBO ANGKA KEMATIAN BAYI Th. 2012 (12.98/1.000 KH) 15.35 15.84 13.47 13.67 12.98 13.1 TARGET

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F P POST PARTUM HARI KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS. Sumiyati* Yayuk Dwi Hamidah** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F P POST PARTUM HARI KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS. Sumiyati* Yayuk Dwi Hamidah** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F P 10001 POST PARTUM HARI KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS Sumiyati* Yayuk Dwi Hamidah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. asuhan kebidanan. Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan

BAB IV PEMBAHASAN. asuhan kebidanan. Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan 96 BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab pembahasan ini akan dibahas tentang suatu permasalahan yang ditemukan dan pemecahan masalah dari kesenjangan yang ditemukan sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mencapai kehamilan yang berkualitas harus didukung dengan adanya pelayanan antenatal care yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan klien. Kehamilan di definisikan sebagai

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci