BAB III METODE PELAKSANAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PELAKSANAAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PELAKSANAAN 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek ini mulai dilaksanakan September 206 hingga Desember 206. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi dikerjakan di Kantor Konsultan Mekanikal dan Elektrikal Ir. Agus Jamal, M. Eng APEI yang beralamat di Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 87B, Dusun Sedan, Kecamatan Nganglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan sistem dan instalasi proyek ini antara lain sebagai berikut.. Software AutoCAD (gambar) 2. Software Microsoft Excel (analisis dan perhitungan) 3. Denah Arsitektur 4. Brosur dan katalog produk 3.3 Diagram Alir dan Kriteria Desain Konsultan 3.3. Sistem Fire Alarm Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur dan aturan standar dalam instalasi sistem deteksi kebakaran Studi denah arsitektur Gambar 3. Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm () 38

2 39 Menentukan jumlah zona fire alarm dan jenis detektor yang akan digunakan Menentukan peralatan fire alarm dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3. Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem Fire Alarm dirancang sebagai berikut.. Sistem Fire Alarm yang dipasang pada gedung ini adalah Sistem Fire Alarm Semi Addressable. 2. Master Control Panel Fire Alarm (MCFA) yang digunakan adalah MCFA jenis addressable loop, dengan jumlah address sesuai dengan kebutuhan instalasi.

3 40 3. Detektor yang digunakan adalah detektor jenis konvensional, terdiri dari: a. Photoelectric Smoke Detector, b. Heat Detector (Fixed Temperature dan Rise of Rate), dan c. Gas detector 4. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit FATB (Fire Alarm Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. Pada FATB dipasang module-module addressable yang berfungsi sebagai penghubung antara MCFA addressable dan detektor konvensional. 5. Pada tiap-tiap lantai, dipasang beberapa set manual station sesuai dengan banyaknya hydrant box. Satu set manual station terdiri dari: a. Lampu Indikator b. Alarm Bell, dan c. Manual Push Button/Manual Break Glass yang dilengkapi dengan fireman s intercom jack. 6. Pada prinsipnya, photoelectric smoke detector dipasang di ruang rawat inap, meeting room, ruang dokter dan perawat, nurse station, ruang konsultasi, ruang isolasi, ruang ICU, ruang operasi, ruang bayi, ruang PICU, ruang melahirkan, poliklinik, ruang pemulihan, radiologi, X-Ray (bedah dan perawatan kritis), laboratorium, ruang farmasi, ruang tindakan, ruang rekam medis dan administrasi. Heat detector (fixed temperature) dipasang di koridor pasien, ruang tunggu dengan ketentuan ruang tunggu tersebut tubuh yang ada di ruang tunggu tidak didinginkan, depo farmasi, ruang pemeriksaan, ruang pengobatan, ruang pemulihan, ruang tindakan, therapi fisik dan therapi hidro, ruang bersih atau tempat bersih, gudang steril, gudang peralatan, lobby lift umum dan medis, triage, rekam medis, gudang obat, ruang racik, cooking area, loker karyawan dan dokter, gudang cairan, pantry, ruang laktasi, ruang NICU, dan area pengemasan.

4 4 7. Jarak antar detektor yaitu 6 sampai dengan meter, berlaku untuk semua jenis detektor. 8. Kabel instalasi yang digunakan antara lain sebagai berikut. a. Kabel sinyal loop (dari MCFA ke module addressable di FATB): FRC STP 2 Pair (data) + FRC mm 2 (power). b. Kabel instalasi fireman s intercom jack: FRC STP 2 Pair c. Kabel sinyal ke sistem sprinkler, LVMDP (listrik), lift, pressurized fan, hydrant: masing-masing FRC 2.5 mm 2. d. Kabel instalasi dari module addressable ke lampu indikator dan alarm bell: FRC 2.5 mm 2. e. Kabel instalasi dari module addressable ke detektor-detektor: 2 NYA.5 mm 2. f. Kabel instalasi dari module addressable ke flow switch-tamper switch sprinkler tiap lantai: FRC 2.5 mm 2. g. Kabel instalasi dari module addressable ke manual push button/manual break glass: FRC 2.5 mm 2. h. Kabel instalasi dari smoke detector kamar ke LED indicator di luar kamar: ITC pair. i. Kabel grounding sistem: NYA 0 mm Sistem Tata Suara Publik Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur dan aturan standar dalam instalasi sistem tata suara Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik ()

5 42 Studi denah arsitektur Estimasi jumlah sound system terminal box (mencakup speaker dan mic) Menentukan peralatan sistem tata suara dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem Tata Suara Publik dirancang sebagai berikut.. Peralatan tata suara terdiri dari digital mixer, equalizer, power amplifier, speaker selector, pemutar CD/MP3/radio FM, paging microphone.

6 43 2. Digital mixer pada sentral sound system dilengkapi dengan evacuation module, yang digunakan saat terjadi keadaan darurat. 3. Sentral sistem tata suara terkoneksi dengan sinyal dari MCFA yang berfungsi untuk memberi informasi jika terjadi kebakaran pada gedung rumah sakit. 4. Sound system yang digunakan terdiri dari: a. Column speaker untuk car call zone. b. Ceiling speaker untuk ruangan-ruangan dan koridor. c. Ceiling speaker emergency dipasang pada koridor di jalur evakuasi. d. Column speaker emergency dipasang pada tangga darurat. 5. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit SSTB (Sound System Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. 6. Ceiling speaker emergency dapat difungsikan sebagai speaker public dan speaker emergency pada saat kondisi darurat. 7. Pada perancangan ini untuk speaker publik pada tiap lantai dibagi menjadi 3 zona diharapkan untuk mempermudah perawatan. 8. Jarak pemasangan ceiling speaker pada koridor berkisar jarak antara 6-9 meter. 9. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kabel dari pemutar CD/MP3/Radio FM ke digital mixer: 3 stereo audio cable b. Kabel dari paging mic ke digital mixer: 2 STP 2 core dan NYMHY 2.5mm 2 c. Kabel signal dari MCFA: FRC 2.5 mm 2 d. Kabel dari fireman s microphone for evacuation ke digital mixer: STP CAT.5 e. Kabel dari car call ke digital mixer: ITC mm 2 f. Kabel instalasi sound system publik menggunakan NYMHY 2.5 mm 2

7 44 g. Kabel instalasi emergency speaker menggunakan FRC mm 2 h. Kabel instalasi sound system car call menggunakan NYMHY 2.5 mm 2 i. Kabel dari digital mixer ke SSTB per lantai untuk speaker publik menggunakan NYMHY mm Sistem Jaringan Telepon dalam Gedung Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi jaringan telepon Studi denah arsitektur Estimasi jumlah outlet telepon berdasarkan utilitas ruangan Menentukan peralatan jaringan telepon dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan 2 Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Telepon ()

8 45 2 Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Telepon (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem jaringan telepon dirancang sebagai berikut.. Sistem telepon yang digunakan sistem telepon analog. 2. Peralatan sistem jaringan telepon terdiri dari digital PABX, MDF, color printer, monitor, billing system, automatic attendant console 0 lines dan outlet telepon. 3. PABX yang digunakan yaitu PABX 32 co lines 288 extension. 4. PABX (Private Automatic Branch exchange) yaitu sebuah sistem telepon yang biasa disebut juga dengan switchboard yang digunakan sebagai sistem telepon internal di kantor. 5. MDF yang digunakan pada sistem ini yaitu MDF 50 extension. 6. MDF merupakan panel utama pada sistem telepon untuk penyambungan instalasi PABX. Dalam panel MDF inilah pembagian-pembagian inti dari jaringan telepon disusun, seperti pembagian frame incoming source dari provider, pembagian frame incoming dari cabinet dan card PABX, dan pembagianpembagian frame jaringan lainnya.

9 46 7. Outlet telepon yang digunakan terdiri dari outlet telepon lantai dan outlet telepon dinding. 8. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit TTB (Telephone Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. 9. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kabel dari color printer, monitor, billing system, dan automatic attendant console 0 lines ke PABX menggunakan kabel data. b. Kabel instalasi outlet telepon ke TTB menggunakan ITC mm 2 (melewati kabel tray elektronik) Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi dalam Gedung Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi jaringan data dan Wi-Fi Studi denah arsitektur Estimasi jumlah outlet data dan Wi-Fi access point yang akan dipasang Menentukan peralatan jaringan data dan Wi-Fi, memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Gambar 3.4 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi ()

10 47 Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.4 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem jaringan data dan Wi-Fi dirancang sebagai berikut.. Peralatan sistem jaringan data & Wi-Fi dalam gedung, terdiri dari main switch, switch antar lantai, dan outlet data & Wi-Fi. 2. Main switch yang digunakan adalah main switch layer Outlet data & Wi-Fi yang digunakan terdiri dari: a. Outlet data lantai b. Outlet data dinding c. Wi-Fi access point 4. Switch data yang digunakan terdiri dari switch 48 ports dan switch 24 ports. 5. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit switch yang berfungsi sebagai penghubung instalasi dari outlet data. 6. Wi-Fi access point mempunyai radius sinyal mencapai meter. 7. Jarak antar Wi-Fi access point rata-rata 4 meter. 8. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut.

11 48 a. Kabel dari switch tiap lantai ke main switch menggunakan kabel STP CAT.6. b. Kabel instalasi data & Wi-Fi menggunakan kabel UTP CAT Sistem MATV Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi sistem MATV Studi denah arsitektur Estimasi jumlah outlet MATV Menentukan peralatan sistem MATV dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.5 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem MATV

12 49 Kriteria Desain Konsultan Sistem MATV dirancang sebagai berikut.. Sistem MATV yang digunakan adalah sistem MATV-HD analog. 2. Peralatan sentral sistem MATV terdiri dari power divider, receiver digital, VSB agile modulator, programmable gain amplifier, combiner, master head amplifier, dan booster amplifier. 3. Di dalam sistem MATV, penerima sinyal menggunakan antenna UHF, VHF dan parabola. 4. Peralatan instalasi MATV terdiri dari outlet MATV, tap MATV dan splitter MATV. 5. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kabel instalasi dari outlet TV ke tap MATV menggunakan kabel RG.6 b. Kabel instalasi dari tap MATV ke splitter menggunakan kabel RG. c. Kabel instalasi antar tap/antar splitter menggunakan kabel RG. d. Kabel instalasi antenna MATV menggunakan kabel RG Sistem CCTV Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi sistem CCTV Studi denah arsitektur Gambar 3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem CCTV ()

13 50 Estimasi jumlah kamera CCTV Menentukan peralatan sistem CCTV dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem CCTV (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem CCTV dirancang sebagai berikut.. Sistem CCTV yang digunakan adalah sistem IP CCTV. 2. Peralatan sistem IP CCTV terdiri dari NVR (network video recorder), monitor, router, switch CCTV. 3. Outlet CCTV terdri dari: Fixed dome color IP camera. Fixed box color IP camera with indoor housing.

14 5 4. Jangkauan CCTV tipe fixed dome camera sekitar 5 meter, sedangkan untuk tipe fixed box camera sekitar 25 meter. 5. Fixed dome camera dan fixed box camera dipasang di koridor, lobby, dan lift. 6. Kabel instalasi yang di gunakan adalah sebagai berikut: Kabel instalasi dari CCTV ke switch CCTV menggunakan kabel UTP CAT.6 Kabel instalasi dari switch ke router menggunakan kabel UTP CAT.6 Kabel instalasi dari router ke NVR dan monitor menggunakan FO single mode 8 core Sistem Nurse Call Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi sistem nurse call Studi denah arsitektur Estimasi jumlah stasiun perawat dan stasiun untuk pasien Menentukan peralatan sistem nurse call dan memilih merk produk yang akan digunakan Analisis, perhitungan dan pertimbangan 2 Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Nurse Call ()

15 52 2 Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Nurse Call (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem nurse call dirancang sebagai berikut.. Sistem nurse call yang digunakan adalah sistem IP Nurse Call. 2. Peralatan sistem nurse call terdiri dari main server nurse call, hub nurse call, IP CCT nurse call (sub-panel), dan IP monitor. 3. Hub nurse call pada perancangan ini terdiri dari hub 6 ports, hub 24 ports dan hub 48 ports. Pada setiap lantai hub berfungsi sebagai penghubung instalasi dari IP CCT Router. 4. Outlet Nurse call terdri dari IP Over door lamp, IP Pull cord button, IP Staff presence button, Single color lamp, IP Staff assist button, dan IP Annunciator display/ip monitor. 5. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Kabel instalasi dari outlet nurse call ke IP CCT Router menggunakan kabel UTP CAT.5e Kabel instalasi dari IP CCT Router ke hub nurse call menggunakan kabel UTP CAT.6

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Diagram alir pelaksanaan Proyek ini antara lain sebagai berikut : Mulai

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Diagram alir pelaksanaan Proyek ini antara lain sebagai berikut : Mulai 63 BAB III METODELOGI PERANCANGAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek perencanaan ini telah dilaksanakan sejak Agustus 2016 lalu sampai sekarang. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi dikerjakan

Lebih terperinci

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN 4.1 Uraian Sistem Lokasi sumber kebakaran (alarm zone) ditunjukkan berdasarkan titik lokasinya (letak detector) untuk detektor analog, sedangkan detektor jenis

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI SISTEM ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI ROYAL SANUR HOSPITAL BALI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI SISTEM ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI ROYAL SANUR HOSPITAL BALI TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI SISTEM ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI ROYAL SANUR HOSPITAL BALI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI ELEKTRONIK DAN TELKOMUNIKASI RUMAH SAKIT JIH SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI ELEKTRONIK DAN TELKOMUNIKASI RUMAH SAKIT JIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI ELEKTRONIK DAN TELKOMUNIKASI RUMAH SAKIT JIH SURAKARTA Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Branch Exchange) dengan Hunting System.

Branch Exchange) dengan Hunting System. JARINGAN EKSTERNAL TELEPON KAWASAN Sistem komunikasi: PABX (Private Automatic Branch Exchange) dengan Hunting System. Jaringan sambungan dari PT TELKOM masuk ke Terminal Box Telkom (TB-TEL) di Ruang Operator

Lebih terperinci

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII )

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII ) SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII ) SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII 2012-2015) Yang tercakup dalam PII meliputi Insinyur yang

Lebih terperinci

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII )

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII ) SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII 2012-2015) Yang tercakup dalam PII meliputi Insinyur yang berlatar belakang berbagai disiplin keilmuan dan berkiprah di berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Objek Perancangan Royal Sanur Hospital Bali akan dibangun di Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar, Bali, merupakan bangunan rumah sakit 4 lantai tipe C dengan rincian

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai

Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai BAB IV ANALISA SYSTEM FIRE ALARM GEDUNG CHASE TOWER 4.1 Latar Belakang Pemasangan Fire Alarm Keselamatan manusia merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan ketika terjadinya kebakaran pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek instalasi Listrik Rumah Sakit Royal Sanur ini mulai dikerjakan pada tanggal sampai saat ini. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi

Lebih terperinci

FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport

FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA Elektronika Bandara Kualanamu International Airport Definisi Fire Alarm System Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk

Lebih terperinci

INSTALASI JARINGAN KOMUNIKASI. Kuliah November 2009

INSTALASI JARINGAN KOMUNIKASI. Kuliah November 2009 INSTALASI JARINGAN KOMUNIKASI Kuliah 11 16 November 2009 INSTALASI TELEPON Sistem telepon pada bangunan dibagi menjadi dua fungsi utama: Komunikas dengan pihak luar bangunan (eksternal): telepon lokal,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER

BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER 4.1 Umum Setiap analisa khususnya pada jaringan telepon akan selalu dimulai dari pemahaman mengenai instalasi telepon yang dipakai, penyedia

Lebih terperinci

1. Non Addressable System (Conventional System) Sistem ini disebut juga dengan conventional system. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal masukan langs

1. Non Addressable System (Conventional System) Sistem ini disebut juga dengan conventional system. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal masukan langs BAB III TEORI DASAR 3.1. Definisi Fire Alarm Fire Alarm adalah suatu sistem terintegrasi yang di design dan di bangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberikan peringatan (warning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Pada suatu proyek pembangunan gedung bertingkat (high rise building) terdapat tim-tim untuk mendukung suskesnya proyek pembangunan tersebut seperti tim perencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan pada saat ini maupun yang akan datang merupakan hal yang penting, disebabkan oleh munculnya berbagai jenis penyakit. Faktor yang dapat menimbulkan penyakit

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel

Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel Master Control Fire Alarm baik yang conventional maupun yang addressable harus di lakukan seting dan konfigurasi sebelum di lakukan komisioning test hal ini

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN koef; KELOMPOK NO. NAMA / JENIS BAHAN SATUAN HARGA SATUAN 1 2 3 4 6 A. BAHAN PIPA 1 Pipa PPN PN 10 1/2" (15 mm) M Rp 2 Pipa PPN PN 10 3/4" (20 mm) M Rp 3 Pipa PPN PN 10 1" (25

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Metode Observasi Metode observasi dimasudkan untuk mengadakan pengamatan terhadap subyek yang akan diteliti, yaitu tentang perencanaan sistem

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

PT. Idee Murni Pratama. Surat Penawaran 1 Bertanggal 29 Juni Juni Juni Juni Memenuhi Syarat. PT. Pubagot Jaya Abadi

PT. Idee Murni Pratama. Surat Penawaran 1 Bertanggal 29 Juni Juni Juni Juni Memenuhi Syarat. PT. Pubagot Jaya Abadi Satuan Kerja Sekretariat Jenderal Keterian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2015 Pekerjaan : Renovasi Ruang Kerja Keterian Koordinator Bidang Kemaritiman (Lelang Ulang) BERITA ACARA GAGAL LELANG Nomor

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK TINGKAT DASAR INSTALASI PL2AC2 PHONE LINE TO AUDIO CONVERTER release 3

BUKU PETUNJUK TINGKAT DASAR INSTALASI PL2AC2 PHONE LINE TO AUDIO CONVERTER release 3 BUKU PETUNJUK TINGKAT DASAR INSTALASI PL2AC2 PHONE LINE TO AUDIO CONVERTER release 3 A. MENGGUNAKAN AUDIO MIXER DENGAN FASILITAS AUX SEND DAN AUX RETURN / EFFECT SEND DAN EFFECT RETURN Gambar A.1 Manual

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR (POS-ROUM )

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR (POS-ROUM ) PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR () PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR (-ROUM-4.2.01) TAHUN 2016 SUBBAGIAN PEMELIHARAAN BAGIAN RUMAH TANGGA DAN PROTOKOL BIRO UMUM NO : -ROUM-4.2.01 TGL. PEMBUATAN : 21-10-2013

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

SMOKE DETECTOR. a. Open Loop (Loop Terbuka)

SMOKE DETECTOR. a. Open Loop (Loop Terbuka) SMOKE DETECTOR Semakin berkembangnya zaman, kemajuan teknologi semakin berkembang pesat pula. Berkembangnya kemajuan teknologi sekarang semakin memberikan kemudahan bagi kita untuk melakukan sesuatu aktifitas

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON PABX DI PT.METISKA FARMA

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON PABX DI PT.METISKA FARMA LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON PABX DI PT.METISKA FARMA Disusun Oleh : Nama : Agung Nugroho NIM : 41413110001 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR....ii ABSTRAK...iii PRAKATA...iv DAFTAR ISI.....vi DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN.....ix DAFTAR GAMBAR....x DAFTAR

Lebih terperinci

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) CCTV atau Closer Circuit Television (CCTV) pertama kali ditemukan oleh Walter Brunch. CCTV pertama kali digunakan oleh tim pelaksana peluncuran

Lebih terperinci

Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi. Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya

Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi. Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya PENGOLAHAN PRODUKSI GAS DONGGI Pembangunan fasilitas produksi

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Fire Alarm 2.1.1 Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Sistem fire protection atau disebut juga dengan sistem perlindungan kebakaran adalah suatu sistem terintegrasi yang

Lebih terperinci

Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men

Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN ELEKTRIKAL 4.1. Lingkup Pekerjaan MEP Masa kerja praktik Start 28 Sep 2016 6 Maret 2017 6 May 2017 Finish 29 Agus 2017 Gambar 12. Waktu pelaksanaan kerja praktik Pada

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan selama 1 bulan di PT INTI Bandung pada Divisi Sistem dan Teknologi Informasi mulai dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT 2. 1. Pendahuluan Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen, sehingga dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA BAB III LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA Pengertian Nurse Call System Nurse Call merupakan alat yang akan menyampaikan suatu perintah secara otomatis jika ada orang yang menekan tombol pemanggil. Dengan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI FISIK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI PERKERETAAPIAN TAHAP IV BAGIAN PEKERJAAN : GEDUNG SIMULATOR & LAB. KOMPUTER NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN

Lebih terperinci

128 Universitas Indonesia

128 Universitas Indonesia BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL 5.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep utama yang mendasari perencanaan dan perancangan Budget Hotel di Yogyakarta adalah: 1. Konsep budget hotel yang

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Sebelumnya Standard Protocol Layer OSI LAYER Application (7) Presentation (6) TCP/IP 5. Application Session (5) Transport (4) Network (3) Data link

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Ulang Jaringan Komputer Setelah ditentukannya solusi masalah yakni dengan menambah akses point dan menambah kabel utp untuk 2 PC baru diruangan operasional, maka

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MELAKUKAN PRA-KOMISIONING SISTEM FIRE ALARM

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MELAKUKAN PRA-KOMISIONING SISTEM FIRE ALARM MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MELAKUKAN PRA-KOMISIONING SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2. Sistem Addressable.

Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2. Sistem Addressable. Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2. Sistem Addressable. Sistem Konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antar detector ke detector dan

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung PT Nindya Karya (Persero) yang merupakan perusahaan BUMN Jasa Konstruksi yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG] BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Semarang sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Terdapat dua hal yang menjadi ciri dari tuntutan peradaban modern, yaitu efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR KONSEP EKSTERIOR Konsep wujud pada masa rancangan memiliki elemen yang sama antara satu dengan yang lainnya. Yaitu kesamaan warna, tekstur, masiv void, pola, dan juga material. Ini terlihat pada detail

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Istilah dan Definisi 2.1.1 Bangunan Gedung Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DIY

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DIY NAMA UAKPB : 89...55 POSISI MARET S/D 9 MARET TAHUN ANGGARAN : 9-- : MARET 8 9 9 MARET TANAH,,9,,,,9,,... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II M, 9,5,,, 9,5,,... Tanah Bangunan Kantor Pemerintah M,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PERANCANGAN 74 BAB IV ANALISA DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Obyek Rancangan Rumah Sakit JIH Surakarta akan dibangun di Jalan Adi Sucipto No.118 Jajar, Laweyan, Surakarta dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Detail

Lebih terperinci

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari Sistem elektrikal pada suatu bangunan adalah pemasok energi untuk penerangan, pendinginan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT SEHAT SEJAHTERA NOMOR : 1/Dir-RSSS/2014 TANGGAL : 9 Januari PENDAHULUAN Salah satu hal

LAMPIRAN PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT SEHAT SEJAHTERA NOMOR : 1/Dir-RSSS/2014 TANGGAL : 9 Januari PENDAHULUAN Salah satu hal PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT SEHAT SEJAHTERA NO : 1/Dir-RSSS/2014 TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN KEBAKARAN RUMAH SAKIT SEHAT SEJAHTERA CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT SEHAT

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Konvensi Besar Konvensi Sedang Konvensi Kecil Auditorium 2400 m 2 Pre function lobby 600 m 2 Stage 80

Lebih terperinci

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer LABORATORIUM BAHASA DIGITAL Laboratorium Bahasa Digital System Komputer Daftar Isi Spesifikasi Laboratorium Katalog Produk Fokus Usaha / Kegiatan Keunggulan Produk Proyek Sedang Berjalan Pengguna Layanan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO 6506 040 032 Latar Belakang PT. Philips Indonesia merupakan pabrik lampu yang dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandar Udara Soekarno Hatta adalah Bandar Udara Internasional yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 : 1 131111 TANAH 64,784 33,648,187,000 0 0 0 0 64,784 33,648,187,000 2.01.01.01.001 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M2 6,002 26,026,687,000 0 0 0 0 6,002 26,026,687,000 2.01.01.04.001 Tanah Bangunan

Lebih terperinci

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai

Lebih terperinci

INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009

INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009 INTI BANGUNAN Pertemuan 14: 7 Desember 2009 Pendahuluan Inti bangunan (core) adalah bagian dari bangunan bertingkat yang merupakan area atau tempat berkumpulnya fungsifungsi ruang tertentu, jaringan, instalasi,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Stasiun KA Merak ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi komunikasi informasi di Indonesia sekarang ini memasuki babak baru dengan kehadiran teknologi IP (Internet Protocol). Perkembangan teknologi IP diharapkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hotel UNY yang beralamat di Jl Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Lokasi Hotel UNY dapat dikatakan sangat strategis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi LAMPIRAN A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi 134 134 B. Kuisoner Pengguna Internal ASPEK PROSES NO PERNYATAAN YA TIDAK 1. Terdapat ruang pendaftaran melakukan pendataan pasien bedah dan penandatanggan

Lebih terperinci

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015 DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER AKUN NERACA/SUB-SUB KELOMPOK BARANG SAT 132111 PERALATAN DAN MESIN 11,569 74,917,915,013 9 14,630,000 0 0 11,578 74,932,545,013 3.01.03.04.002 Portable Generating Set Unit

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Menurut Sinta (2012), perkembangan teknologi menyebabkan media komunikasi jaringan berkembang mulai dari media perantara kabel, tanpa kabel (wireless),

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL Akhmad Saogi Latif Pusat Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa alat rancang bangun fire and gas and emergency shutdown integration. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui

Lebih terperinci

SALDO PER 1 JANUARI 2017 KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS

SALDO PER 1 JANUARI 2017 KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS : 1 131111 TANAH 64,784 33,648,187,000 0 0 0 0 64,784 33,648,187,000 2.01.01.01.001 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M2 6,002 26,026,687,000 0 0 0 0 6,002 26,026,687,000 2.01.01.04.001 Tanah Bangunan

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1. Deskripsi studi kasus Universitas Mercu Buana didirikan pada 22 Oktober 1985. Sampai saat ini, telah mempunyai 4 kampus yang terdiri dari kampus utama yang dinamakan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG NAMA UAKPB : 005.0..00 PENGADILAN TINGGI AGAMA AMBON OKTOBER 06 POSISI OKTOBER S/D OKTOBER 06 TAHUN ANGGARAN 06 8 9 0 OKTOBER 06 : -0-06 : TANAH 5,980,6,500,000 0 0 0 0 5,980,6,500,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan

Lebih terperinci

PERALATAN DAN MESIN 385 1,969,981, ,177, Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah

PERALATAN DAN MESIN 385 1,969,981, ,177, Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah NAMA UAKPB : 00.0.08.0088 PN PADANG PANJANG (0) TAHUN ANGGARAN 0 : 9-0-0 : JANUARI 0 8 9 0 0 JUNI 0 TANAH,6,68,88,000 0 0 0 0,6,68,88,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M,6,8,88,000 0

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

ESSER PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA. Fire Alarm System

ESSER PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA. Fire Alarm System PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM ESSER Fire Alarm System PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA FIRE ALARM SYSTEM Apa? Seperangkat peralatan yang terdiri dari detector, unit kontrol dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan 1. Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP PERENCANAAN 6.1.1. Konsep Perencanaan Museum Desain Grafis di Yogyakarta Museum Desain Grafis di Yogyakarta merupakan museum khusus yang digunakan

Lebih terperinci

1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN.

1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN. Modul III-1 INSTALASI KABEL UTP I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN. II. TUTORIAL Created by Team Lab Hardware

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Telah diinformasikan pada bab 1 bahwa di mall Senayan City system Master Antenna Televisi (MATV) digunakan untuk mendukung aktifitas serta memenuhi kebutuhan penyewanya

Lebih terperinci

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX http://www.gunadarma.ac.id/ Farrih Mustafid 10405286 Teknik Elektro Latar Belakang Kebutuhan

Lebih terperinci