I. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
|
|
- Irwan Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama math kuliah Kode / SKS Prasarat Status : DASAR REPRODUKSI TERNAK : PTD 221 / 3 SKS (2 SKS kuliah dan 1 SKS praktikum) : Dasar Fisiologi Ternak (PTD-1200) : Wajib Fakultas Deskripsi Singkat Mata Kuliah Matakuliah Dasar Reproduksi Ternak matakuliah wajib yang diselenggarakan pada semester gasal tahun ke dua. Matakuliah Dasar Reproduksi Temak mengajarkan tentang peranan proses reproduksi dalam kehidupan makhluk hidup, perkembangan alat reproduksi hewan jantan dan betina sejak sebelum kelahiran (prenatal) dan setelah kelahiran (postnatal), histologi alat reproduksi hewan jantan dan betina beserta masing-masing fungsinnya. Histologi dan fungsi hipotalamus dan hipofisis dalam kaitannya dengan proses reproduksi, terjadinya pubertas pada hewan jantan dan betina termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, siklus estrus serta proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis) dan pengangkutannya juga diajarkan dalam matakuliah ini. Berbeda dengan matakuliah Dasar Fisiologi Ternak (matakuliah prasarat) yang pokok bahasannya mencangkup seluruh sistem dalam tubuh termasuk organ reproduksi dan juga hormon, pada matakuliah Dasar Reproduksi Ternak ini topik bahasannya hanya khusus pada sistem reproduksi saja yang mencakup alat reproduksi dan proses reproduksi beserta hormon sehingga topik pembahasanya lebih mendalam. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang matakuliah ini, khususnya tentang perkembangan dan perbedaan organ reproduksi hewan jantan dan betina, status sikius estrus dan hipotalamus serta hipofise matakuliah ini memberikan latihan berupa praktikum. Sebelum diadakan praktikum mahasiswa diberi tes untuk mengetahui kesiapan mahasiwa mengikuti praktikum, dan apabila mahasiwa tidak dapat lolos pretest maka mahasiwa tidak boleh mengikuti praktikum pada hari itu dan di sarankan untuk ikut praktikum periode lainnya. Hal ini penting
2 agar mahasiwa yang mengikuti praktikum benar-benar siap menerima materi praktikum sehingga memudahkan pemahaman. Setelah menyelesaikan seluruh acara praktikum mahasiswa diharuskan untuk membuat laporan praktikum secara kelompok. Selain dengan praktikum, untuk meningkatkan pemahaman dan kemandirian mahasiswa, matakuliah ini memberikan latihan berupa tugas individual menterjemahkan jurnal (jurnal dicari sendiri oleh mahasiswa) yang membahas tentang reproduksi hewan. Kuis diadakan pada awal kuliah tentang topik yang disampaikan pada minggu sebelumnya, dan kuis ini sifatnya mendadak tanpa pemberitahuan pada mahasiswa. Tujuan diadakannya kuis ini adalah untuk mengetahui apakahmahasiwa belajar sebelum mengikuti kuliah dan juga untuk mengetahui pemahaman mahasiswa. Tujuan Pembelajaran (Tujuan Instruksional Umum) Seorang mahasiwa yang telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran minimal 75% (kuliah, praktikum, mengerjakan tugas individual dan tugas kelompok) diharapkan akan: a. Mampu menguraikan peranan proses reproduksi di dalam kehidupan. b. Mampu membandingkan dan menyimpulkan perbedaan alat reproduksi hewan jantan dan betina mulai dari sebelum kelahiran (prenatal) sampai setelah kelahiran (postnatal), dapat menggambarkan histologi alat reproduksi hewan jantan dan betina, dapat menguraikan fungsi masing-masing alat reproduksi hewan jantan dan betina. c. Mampu menggambarkan histologi hipotalamus dan hipofise, menguraikan fungsi hipotalamus dan hipofise, serta merumuskan hubungan antara hipotalamus dan hipofise dalam proses reproduksi. d. Mampu menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas, membedakan berbagai status siklus estrus beserta hormon yang mengendalikannya. e. Mampu menguraikan proses pembetukan sel-sel kelamin (gametogeneis) dan tranportasinya dalam saluran reproduksi.
3 Materi Pembelajaran 1.Pendahuluan a. Pengertian reproduksi b. Peranan proses reproduksi dalam kehidupan makhluk hidup 2. Sistem alat reproduksi hewan jantan a. Embriologi alat reproduksi hewan jantan b. Testes c. Saluran reproduksi hewan jantan d. Kelenjar kelamin tambahan e. Penis 3. Sistem alat reproduksi hewan betina a. Embriologi alat reproduksi hewan betina b. Ovarium c. Saluran reproduksi hewan betina d. Alat reproduksi luar hewan betina 4. Hipotalamus a. Histologi hipotalamus b. Hormon yang diproduksi/dilepaskan beserta fungsinya 5. Hipofise a. Histologi hipofise b. Hormon yang diproduksi/dilepaskan beserta fungsinya 6. Hubungan hipotalamus-hipofise-gonad a. Mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan jantan b. Mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan betina 7. Pubertas a. Proses dan umur tercapainya pubertas pada hewan jantan dan betina b. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur pubertas
4 8. Siklus estrus a. Fase-fase siklus estrus dan hormon yang mengendalikannya b. Ovulasi 9. Gametogenesis dan transport garnet a. Spermatogenesis b. Oogenesis c. Transport spermatozoa dan ovum di dalam alat reproduksi hewan betina Learning Outcome (Tujuan Instruksional Khusus) 1. Mahasiwa mampu memberikan definisi tentang reproduksi dan mampumenjelaskan peranan proses reproduksi di dalam kehidupan. 2. Mampu menguraikan perkembangan alat reproduksi hewan jantan mulai dari sebelum kelahiran (prenatal) sampai setelah kelahiran (postnatal), dapat menjelaskan macam dan histologi alat reproduksi hewan jantan, dapat menguraikan fungsi dari masing-masing alat reproduksi hewan jantan. 3. Mampu menunjukkan perkembangan alat reproduksi hewan betina mulai dari sebelum kelahiran (prenatal) sampai setelah kelahiran (postnatal), dapat menjelaskan macam dan histologi alat reproduksi betina, dapat menguraikan fungsi dari masing-masing alat reproduksi hewan betina. 4. Mampu menjelaskan histologi hipotalamus dan menguraikan fungsi hipotalamus dalam kaitannya dengan sekresi hormon. 5. Mampu menjelaskan histologi hipofise dan menguraikan fungsi hipofise dalam kaitannya dengan sekresi hormon. 6. Mampu menunjukkan hubungan antara hipotalamus, hipofise dan gonad dalam kaitannya dengan mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduski hewan. 7. Mampu menguraikan proses tercapainya pubertas, mampu menyebutkan umur pubertas pada hewan jantan dan betina, mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas, mampu menjelaskan proses terjadinya pubertas. 8. Mampu mengidentifikasikan berbagai status siklus estrus beserta hormon yangmengendalikannya. 9. Mampu merangkum proses pembetukan sel kelamin (gametogeneis) dan tranportasinya dalam saluran reproduksi hewan betina.
5 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Minggu ke : 1 Topik : Pendahuluan Untuk Pendahuluan digunakan metode ceramah (kuliah tatap muka) dan diskusi. Pendahuluan ini merupakan kuliah pembuka dan berfungsi untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki matakuliah ini secara menyeluruh. Terlebih dahulu akan diuraikan learning outcome untuk topik ini sehingga mahasiswa mengerti apa yang menjadi target dari pengajaran topik ini. Pada pendahuluan ini akan diuraikan definisi proses reproduksi dan hubungan proses reproduksi dengan proses lainnya dalam tubuh. Peranan proses reproduksi bagi kelangsungan hidup dan regenerasi makhuk hidup juga diberikan dalam topik ini. Uraian ini dimaksudkan untuk merangsang minat dan keingintahuan mahasiswa sehingga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa terlibat aktif dalam perkuliahan. Untuk lebih membuka wawasan mahasiswa, diberikan beberapa contoh aktual beberapa kemajuan bioteknologi yang berkaitan dengan proses reproduksi, antara lain embrio transfer, chimera dan cloning. Pada akhir kuliah, mahasiswa diberi kesempatan bertanya dan menambah contoh aktual lain beberapa kemajuanbioteknologi dan proses pada makhluk hidup yang berkaitan dengan reproduksi. Minggu ke : 2 dan 3 Topik : Sistem alat reproduksi hewan jantan Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah, tanya jawab/diskusi dan praktikum. Unsur yang diberikan pada topik ini adalah embriologi alat reproduksi hewan jantan, testes, saluran reproduksi, kelenjar kelamin dan penis. Embriologi alat reproduksi hewan jantan mengupas perkembangan alat reproduksi sebelum kelahiran (prenatal) termasuk diferensiasinya. Perkembangan alat reproduski setelah kelahiran juga dibahas pada topik ini. Anatomi (makroskopois dan mikroskopis) dan fungsi dari testes, saluran kelamin dan penis juga dikupas secara mendetail. Kelenjar kelamin merupakan faktor yang sangat erat dengan berfunginya alat kelamin secara normal sehingga sangat penting untuk dibahas, terutama tentang macam-macam dan fungsi masing-masing kelenjar kelamin. Pada akhir kuliah, mahasiswa diberi kesempatan bertanya dalam rangka memantapkan pemahaman mahasiswa tentang topik ini.
6 Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan mahasiswa lain agar suasana kelas lebih hidup. Pada minggu ke 3 mahasiswa di berikan latihan berupa praktikum di laboratorium. Untuk memantapkan pengetahuan mahasiswa tentang histologi dan anatomi alat reproduksi hewan jantan maka praktikum dilakukan dengan cara mengamati alat reproduksi segar sapi dan kambing/domba jantan dan pengamatanmikroskopis dengan preparat histologi. Minggu ke : 4 dan 5 Topik : Sistem alat reproduksi hewan betina Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah, tanya jawab/diskusi dan praktikum. Unsur yang diberikan pada topik ini adalah embriologi alat reproduksi hewan betina, struktur (makroskopis dan mikroskopis) dan fungsi ovarium, saluran reproduksi dan alat reproduksi luar. Embriologi alat reproduksi hewan betina mengupas perkembangan alat reproduksi sebelum kelahiran (prenatal) dan setelah kelahiran. Anatomi, histologi dan fungsi ovarium, saluran kelamin dan alat kelamin luar juga dikupas secara mendetail. Pada akhir kuliah mahasiswa diberi kesempatan bertanya untuk memantapkan pemahaman mahaiswa tentang topik ini. Pada minggu ke 5 mahasiswa di berikan latihan berupa praktikum di laboratorium. Untuk memantapkan pengetahuan mahasiswa tentang histologi dan anatomi alat reproduksi hewan betina maka praktikum dilakukan dengan cara mengamati alat reproduksi segar sapi dan kambing/domba betina dan pengamatan mikroskopis dengan preparat histologi. Minggu ke : 6 Topik : Hipotalamus Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah, tanya jawab/diskusi dan praktikum. Unsur yang diberikan pada topik ini adalah histologi hipotalamus dan hormon yang diproduksi/dilepaskan beserta masing-masing fungsinya. Pada akhir kuliah mahasiwa diberi kesempatan bertanya dan diskusi untuk memantapkan pemahaman mahasiwa terhadap topik yang diberikan dan melatih mahasiwa menyampaikan pendapat/ide secara ilmiah.
7 Pada minggu ke 6 mahasiwa diberikan latihan berupa praktikum di laboratorium. Materi yang dikupas pada saat praktikum adalah anatomi dan histologi hipotalamus. Untuk mendukung materi ini, preparat histologi hipotalamus diamati menggunakan mikroskop pada saat praktikum. Minggu ke : 7 Topik : Ujian tengah semester Minggu ke : 8 Topik : Hipofise Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah, pekerjan rumah individual, tanya jawab/diskusi dan praktikum. Unsur yang diberikan pada topik ini adalah histologi hipofise dan hormon yang diproduksi/dilepaskan beserta masingmasing fungsinya. Pada akhir kuliah mahasiwa diberi kesempatan bertanya dan diskusi untuk memantapkan pemahaman mahasiwa terhadap topik yang diberikan dan melatih mahasiwa menyampaikan pendapat/ide secara ilmiah. Pada minggu ke 8 mahasiwa diberikan latihan berupa praktikum di laboratorium. Materi yang dikupas pada saat praktikum adalah anatomi dan histologi hipotalamus. Untuk mendukung materi ini, preparat histologi hipotalamus diamati menggunakan mikroskop pada saat praktikum. Pada akhir kuliah di minggu ke 8 mahasiwa diberi Pekerjaan Rumah (PR) untuk membuat prediksi hubungan antara hipotalamus dan hipofise berdasarkan kuliah dan praktikum yang telah diberikan pada minggu ke 2 sampai 8 untuk memancing daya pikir dan minat mahasiswa pada materi kuliah minggu berikutnya. Minggu ke : 9 Topik : Hubungan hipotalamus - hipofise - gonad Pembelajaran dilakukan dengan kuliah dan tanya jawab/diskusi. Materi yang dikupas pada minggu ke 9 ini adalah mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan jantan dan betina. Agar memudahkan penyampaian materi dan untuk mempersingkat waktu, materi kuliah yang diberikan lebih banyak
8 dalam bentuk skema, dari skema tersebut disampaikan penjelasan secara runut. Pada akhir kuliah mahasiwa diberi kesempatan bertanya untuk memantapkan pemahaman mahasiwa terhadap topik yang diberikan. Minggu ke : 10 Topik : Pubertas Pembelajaran dilakukan dengan kuliah tatap muka dan tanya jawab/diskusi. Materi yang dikupas pada minggu ini adalah proses dan umur tercapainya pubertas serta faktor-faktor yang mempengaruhi umur hewan mencapai pubertas. Dikupas secara mendetail proses terjadinya pubertas, terutama perkembangan organ kelamin dan tubuhhewan dalam kaitanya dengan kesiapan menjalankan proses perkawinan dan kebuntingan. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi terjadinya pubertas dikupas satu persatu, dan juga efek kombinasi dari faktor-faktor tersebut terhadap umur pubertas. Pada akhir kuliah diadakan tanya jawab/diskusi untuk memantapkan pemahaman mahasiwa terhadap topik yang diberikan. Mahasiwa diberi kesempatan menambahkan contoh aktual lainnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas hewan. Minggu ke : 11 dan 12 Topik : Siklus estrus Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah tatap muka, tanya jawab dan praktikum. Materi yang disampaikan dalam perkuliahan meliputi macam fase siklus estrus dan ovulasi. Histologi jaringan. pada berbagai fase siklus estrus dibahas agar mahasiwa dapat mengetahui dan mengidentifikasikan perubahan yang spesifik dari tiap fase siklus estrus. Dibahas juga perkembangan folikel dalam ovarium pada tiaptiap fase siklus estrus. Pembahasan ovulasi difokuskan pada proses pelepasan ovum dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perjalanan ovum setelah ovulasi hanya diperkenalkan secara umum, sedangkan perjalanan ovum secara lebih khusus akan diberikan pada minggu ke 15.
9 Praktikum pada minggu ke 12 ini berupa pengamatan preparat histologi jaringan pada berbagai fase siklus estrus. Praktikum ini dirancang agar mahasiswa dapat mengetahui secara nyata perubahan histologi berbagai fase-fase siklus estrus sehingga lebih memantapkan pemahaman mahasiwa. Minggu ke : 13,14 dan 15 Topik : Gametogenesis dan transport garnet Pembelajaran dengan menggunakan kuliah tatap muka dan tanya jawab. Materi yang dikupas pada saat pertemuan ini adalah pembetukan sel kelamin jantan (spermatogenesis), pembentukan sel kelamin betina (oogenesis) dan transport spermatozoa dan ovum di dalam alat reproduski hewan betina. Pembahasan gametogenis meliputi fase perbanyakan (multiplication), fase pertumbuhan (growth) dan fase pemasakan (maturation). Dibahas juga tentang struktur sel kelamin pada hewan vertebrata. Perjalanan spermatozoa dan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur spermatozoa sejak diejakulasikan dalam saluran kelamin betina sampai pertemuan dengan ovum (fertilisasi) dibahas pada minggu ke 15. Dalam minggu ini dikupas juga perjalanan sel telur sejak ovulasi sampai dengan di tempat pertemuan dengan spermatozoa. Untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa disampaikan juga periode fertile life spermatozoa dan ovum dalam saluran kelamin betina dari berbagai jenis hewan. Proses fertilisasi yang merupakan kelanjutan pertemuan ovum dan spermatozoa dibahas secara umum saja. Materi fertilisasi dikupas secara mendetail dalam matakuliah Ilmu Reproduski Ternak yang akan diselenggarakan pada semester berikutnya.. Pada akhir kuliah mahasiwa diberi kesempatan untuk bertanya dalam rangka memantapkan pemahaman mahasiwa. Disamping itu pada akhir kuliah juga diberikan informasi alamat situs-situs yang memuat informasi penting yang berhubungan dengan topik ini. Diharapkan mahasiswa yang rajin dan berminat dapat menambah pengetahuannya melalui situs tersebut.
10 Minggu ke : 16 Topik : Ujian akhir semester Evaluasi: Tujuan evalusi adalah untuk mengukur efektivitas sistem pembelajaran sebagai suatu keseluruhan, baik dari sisi mahasiwa, sistem pembelajarnya dan juga sisi pengajarnya (dosen). Evaluasi ini sangat erat kaitannya dengan measurement dan assessment. Assessment dirancang untuk mengukur prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa sebagai hasil suatu program instruksional, dan ini berarti assessment juga sangat berguna untuk menilai sistem pembelajaran itu sendiri. Measurement atau pengukuran adalah penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa, dan ada hubungannya dengan standar prestasi atau norma. Aplikasi teknik-teknik pengukuran difokuskan pada dua jenis pengukuran, yaitu pengukuran acuan norma (PAN) dan pengukuran acuan patokan (PAP). Untuk melakukan pengukura n, alat ukur yang dipakai (soal tes/ujian) harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Mat ukur atau soal ujian haruslah sahih/valid, relevan, seimbang, representatif, tanpa tafsiran ganda, punya pembeda yang jelas, obyektif, spesifik, tingkat kesulitan yang sesuai dan waktu yang disediakan cukup. Untuk mengukur hasil pembelajaran pada matakuliah Dasar Reproduksi Ternak digunakan hasil-hasil penilaian dari beberapa kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama satu semester, yaitu: hasil ujian (ujian tenga h dan ujian akhir semester), tugas kelompok (laporan praktikum), tugas individu (PR danmenterjemahkan jurnal) dan kuis dengan bobot masing-masing sebagai berikut: a. Hasil tugas invidual dan kuis bobot = 10% b. Nilai ujian tengah semester = 35% c. Hasil tugas kelompok/praktikum = 20% d. Nilai ujian akhir semester = 35%
11 Bahan, sumber informasi dan referensi untuk materi kuliah Dasar reproduksi Ternak Arthur, G..E., D.E. Noakes and H. Pearson, 1982, Veterinary Reproduction and Obstetrics, 5 th edition, The English Language Book Society and Bailliere Tindall, London. Austin, C.R. and R.V. Short, 1987, Reproduction in Mammals, 2' edition, Book I: Germ cell and Fertilization, Cambridge University Press, Cambridge Austin, C.R. and R.V. Short, 1987, Reproduction in Mammals, r d edition, Book II: Embryonic and Fetal Development, Cambridge University Press, Cambridge Austin, C.R. and R.V. Short, 1987, Reproduction in Mammals, 2 nd edition, Book III: Hormonal Control of Reproduction, Cambridge University Press, Cambridge. Cupps, P T., 1991, Reproduction in Domestic Animals, 4 th edition,academic Press Inc, London. Hafez, E.S.E., 1983, Reproduction in Farm Animals, 6 th edition, Lea and Febiger, Philadelphia. Joe Bearden, H. and J.W. Fuquay, 1980, Applied Animal Reproduction, Reston Publishing Company Inc., Virginia. Sorensen, 1979, Animal Reproduction: Principles and Practise,McGraw-Hill, New York. Situs-situs di internet yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik matakuliah ini. Berbagai jurnal yang memuat informasi yang berakitan dengan topik matakuliah ini
Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran
Rencana Kegiatan dan Pembelajaran Mingguan (RKPM) a. Kuliah Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran Dosen Pengampu I Pendahuluan 1. Pengertian reproduksi 2. Peranan proses reproduksi dalam kehidupan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) Nama Mata Kuliah : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN Kode / SKS : KH 4062 / 2-1 Prasyarat : Fisiologi II Status Mata Kuliah : Wajib, Team Teaching
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Fakultas/Prodi : FMIPA / Pendidikan Biologi Biologi 2. Mata Kuliah : Biologi Perkembangan (BIC 232) 3. Jumlah SKS : 2 4. Semester : Gasal (V) / 100 menit 5. Kompetensi
Lebih terperinciAulia Puspita Anugra Yekti,Spt,MP,MS
PETUNJUK PRAKTIKUM ILMU REPRODUKSI TERNAK Disusun oleh : Prof. Dr.Ir. Trinil Susilawati,MS Prof. Dr.Ir. Suyadi,MS Prof. Dr. Ir. Worobusono,MS Prof. Dr. Nur. Ihsan,MS Dr.Ir. Sri Wahyuningsih,M.Si Dr.Ir.
Lebih terperinciBAB I RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)
BAB I RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Judul mata kuliah : DASAR TERRNAK UNGGAS 2. Nomor dan Kode : PTD. 250 3. Prasarat : - 4. Status Matakuliah : Wajib 5. Deskripsi singkat:
Lebih terperinciPEP Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4
PEP 4007. Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4 Diskripsi singkat/silabus: Mata kuliah ini membahas tentang betina yang meliputi siklus reproduksi (pubertas, siklus estrus, fertilisasi, gestasi, kelahiran),
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama mata kuliah : Ilmu Reproduksi Ternak 2. Kode SKS : PEP 4008/ 3 sks (2+1) 3. Pengajar : Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati, MS. Prof. Dr.sc.agr.
Lebih terperinciF I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.
F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. Kebuntingan dan Kelahiran Kebuntingan Fertilisasi: Proses bersatunya/fusi antara sel kelamin betina (oosit)
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI HEWAN
KONTRAK PERKULIAHAN FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI HEWAN 1 Identitas Mata Kuliah Nama Mata kuliah/kode : Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan / IB212631 Prodi : Magister Ilmu Biologi Universitas
Lebih terperinciMinggu ke : 1 dan 2 Topik : Pendahuluan. Metode Pembelajaran dan bentuk kegiatan:
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Rencana perkuliahan selama satu semester diberikan dalam 14 minggu tatap muka, dan dua minggu akan digunakan untuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciRencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) Fakultas : Teknik Jurusan : Teknik Sipil Nama matakuliah : HIDROLOGI Kode/SKS : TKS 1202 /2 SKS Prasyarat : - Status : Wajib Deskripsi singkat
Lebih terperinciBAB V INDUKSI KELAHIRAN
BAB V INDUKSI KELAHIRAN 5.1 Pendahuluan Induksi kelahiran merupakan suatu proses merangsang kelahiran dengan mengunakan preparat hormon dengan tujuan ekonomis. Beberapa alasan dilakukannya induksi kelahiran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging dan merupakan komoditas peternakan yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, populasi sapi potong belum mampu
Lebih terperinciII. BAHAN AJAR. (2 SKS kuliah dan 1 SKS praktikum)
II. BAHAN AJAR Nama mata kuliah Kode / SKS Prasarat Status : DASAR REPRODUKSI TERNAK : PTD 221 / 3 SKS (2 SKS kuliah dan 1 SKS praktikum) : Dasar Fisiologi Ternak (PTD-1200) : Wajib Fakultas A. Tinjauan
Lebih terperinciGAMBARAN AKTIVITAS OVARIUM SAPI BALI BETINA YANG DIPOTONG PADA RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) KENDARI BERDASARKAN FOLIKEL DOMINAN DAN CORPUS LUTEUM
1 GAMBARAN AKTIVITAS OVARIUM SAPI BALI BETINA YANG DIPOTONG PADA RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) KENDARI BERDASARKAN FOLIKEL DOMINAN DAN CORPUS LUTEUM Takdir Saili 1*, Fatmawati 1, Achmad Selamet Aku 1 1
Lebih terperinci5 KINERJA REPRODUKSI
5 KINERJA REPRODUKSI Pendahuluan Dengan meningkatnya permintaan terhadap daging tikus ekor putih sejalan dengan laju pertambahan penduduk, yang diikuti pula dengan makin berkurangnya kawasan hutan yang
Lebih terperinciAnatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang
Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus
Lebih terperinciA. Deskripsi Mata Kuliah BI 517 Perkembangan Hewan dan Tumbuhan: S-1, 3 SKS, Semester 5
A. Deskripsi Mata Kuliah BI 517 Perkembangan Hewan dan Tumbuhan: S-1, 3 SKS, Semester 5 Mata kuliah ini bersifat interdisipliner dengan menerapkan konsep-konsep biologi yang pernah diterima mahasiswa dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dan morfologinya. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas sperma
Lebih terperinciMATA KULIAH PATOLOGI KLINIK
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH PATOLOGI KLINIK Oleh : Woro Harjaningsih, S.Si., Apt, SpFRS Dra Nurlaila, M.Si., Apt Nanang Munif Yasin, M Pharm., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
9 A B Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16-17 Gambar 8 Teknik penyuntian PGF 2α. (A) Penyuntikan pertama, (B) Penyuntikan kedua, (C) Pengamatan estrus yang dilakukan tiga kali sehari yaitu pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis ini banyak diternakkan di pesisir pantai utara (Prawirodigdo et al., 2004). Kambing Jawarandu
Lebih terperinciREPRODUKSI TERNAK, oleh Prof. Ir. H. Chairussyuhur Arman, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis
REPRODUKSI TERNAK, oleh Prof. Ir. H. Chairussyuhur Arman, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah BIOLOGI PERKEMBANGAN Kode BI 704 Nama Dosen 1. DR. ADI RAHMAT, M.Si 2. DR. AIDA T.
Lebih terperinciRENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Jalan Semarang 5, Malang 65145, Telepon: (0341) 562-180
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH ANATOMI TUMBHAN Program Studi Pendidikan Biologi FKIP
SILABUS MATA KULIAH ANATOMI TUMBHAN Program Studi Pendidikan Biologi FKIP A. Identitas Mata Kuliah a) Nama Mata Kuliah : Anatomi Tumbuhan b) Kelompok Mata Kuliah : Keilmuan dan Ketrampilan c) Nomor Kode
Lebih terperinciPERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011
PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN Koordinasi dan Pengendalian Sistem saraf dan Otak Sistem endokrin Tingkah laku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan peternakan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkembangan peternakan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak ke arah pencapaian swasembada protein hewani untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family Menispermaceae yang mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat digunakan untuk mengobati
Lebih terperinciD. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IX A. 1. Pokok Bahasan : Sistem Regulasi Hormonal A.2. Pertemuan minggu ke : 12 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Tempat produksi hormone 2. Kelenjar indokrin dan produksi
Lebih terperinciDiperiksa Oleh : Dr. H. Saefudin, M.Si. (Ketua Program Studi Pend. Biologi)
FPMIPA SILABUS No. Dok. : FPMIPA-BI-SL-25 Revisi : 00 Tanggal : 2 Agustus 2010 EMBRIOLOGI 2 Halaman : 1 dari 4 Dibuat Ole : Diperiksa Ole : Disetujui Ole : Drs. Dadang Macmudin M.S ( Koord. Mata Kulia)
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : ILMU TERNAK UNGGAS. Oleh
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : ILMU TERNAK UNGGAS Oleh Prof. Dr. Ir. Hj. Sahari Banong, MS. Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc. Ir. Mustakim Mattau, MS. PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tiap fase siklus estrus pada mencit betina.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem reproduksi (ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang memperlihatkan
Lebih terperinciDIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN
DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB IV HIPOTALAMUS mamilare, media paraventrikel nuclei supraoptik nuclei Peptide dan protein hormones Steroids Cyclopentano-perhydro-phenanthrene.
BAB IV HIPOTALAMUS Hipothalamus adalah bagian di enchepalon yang membentuk dasar dan bagian dari dinding lateral ventrikel ke tiga pada otak, sangat erat berhubungan dengan pituitari. Hypophyseal portal
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR A. Institusi : Program Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Sipil B. Tahun Akademik : 2006/2007 C. Semester : Enam (7)
Lebih terperinciPENGARUH UMUR PEJANTAN DAN FREKUENSI PENAMPUNGAN TERHADAP VOLUME DAN MOTILITAS SEMEN SEGAR SAPI SIMMENTAL DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG
PENGARUH UMUR PEJANTAN DAN FREKUENSI PENAMPUNGAN TERHADAP VOLUME DAN MOTILITAS SEMEN SEGAR SAPI SIMMENTAL DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG THE INFLUENCE OF AGE AND SEMEN COLLECTION FREQUENCY ON THE VOLUME
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
3 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein Sapi peranakan Fresian Holstein (PFH) merupakan sapi hasil persilangan sapi-sapi jantan FH dengan sapi lokal melalui perkawinan alam (langsung)
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2
STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2 Koordinasi dan Pengendalian Sistem saraf dan Otak Sistem endokrin Tingkah laku Kontinuitas Kehidupan Sistem reproduksi 1 KOORDINASI: Sistem Saraf dan Hormon Hewan untuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pemotongan hewan (TPH) adalah domba betina umur produktif, sedangkan untuk
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak yang dapat menyediakan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia selain dari sapi, kerbau dan unggas. Oleh karena itu populasi dan kualitasnya
Lebih terperinciHUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.
HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D. Mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan betina Rangsangan luar Cahaya, stress,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan untuk makanan maupun untuk pengobatan tradisional.
Lebih terperinciDESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN
DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN Buku bahan ajar Obstetri dan Ginekologi 1 ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib Obstetri dan Ginekologi, dengan kode KH-7063, bobot SKS 3 (2/1). Kuliah Obstetri dan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. FISIOLOGI PERKEMBANGAN BIO 4208 (3 SKS) Semester VI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FISIOLOGI PERKEMBANGAN BIO 4208 (3 SKS) Semester VI PENGAMPU MATA KULIAH Dra. Warnetti Munir, MS Dr. Djong Hon Tjong, M.SI PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911) Oleh : Dra Tri Murti Andayani, Apt., SpFRS Nanang Munif Yasin, Ssi., Apt., Mpharm FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi pesisir merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang banyak di pelihara petani-peternak di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan. Sapi pesisir dapat
Lebih terperinciSiklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12
Nama : Kristina vearni oni samin Nim: 09031 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengkritisi tugas biologi reproduksi kelompok 7 tentang siklus menstruasi yang dikerjakan oleh saudari Nela Soraja gusti. Tugas mereka
Lebih terperincivii Tinjauan Mata Kuliah
vii M Tinjauan Mata Kuliah ata Kuliah Struktur Hewan (BIOL4212) merupakan mata kuliah dasar berbobot 2 SKS yang diperuntukkan bagi Anda mahasiswa S-1 Program Studi Biologi FMIPA-UT. Bagi Anda, yang berprofesi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerbau merupakan salah satu ternak ruminansia yang dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai hasil utama serta pupuk organik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. kebutuhan sehingga sebagian masih harus diimpor (Suryana, 2009). Pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging di Indonesia. Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dibutuhkan konsumen, namun sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Propinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Propinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk pengembangan ternak sapi potong. Kemampuan menampung ternak sapi di Lampung sebesar
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan... 3 Manfaat...
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan... 3 Manfaat... 3 TINJAUAN PUSTAKA Trenggiling... 4 1. Klasifikasi dan Persebaran... 4
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENERAPAN SINKRONISASI BERAHI DAN INSEMINASI BUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI DESA TEGAL REJO KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG
Lebih terperinciSDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT
MEMBERIKAN TEKANAN THDP SDA & LH PERTUMBUHAN PENDUDUK YG SEMAKIN CEPAT KBUTUHAN AKAN PROTEIN HWNI MENINGKAT PENDAHULUAN - LAHAN SEMAKIN SEMPIT - PENCEMARAN PERAIRAN SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT UTK
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MORFOGENESIS TUMBUHAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MORFOGENESIS TUMBUHAN BIO 212 (3 sks) Semester VI Pengampu Mata Kuliah : Dr. TESRI MAIDELIZA, MS, MSc Prof.Dr. MANSYURDIN, MS Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA
UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN (BlO 2111) Disusun oleh: Susilo Handari, dkk. FAKULTAS BIOLOGI YOGYAKARTA 2004 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI A. Institusi : Program Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Sipil B. Tahun Akademik : 2006/2007 C. Semester : Tujuh (7)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II
VAGINAL SMEAR Oleh : Nama : Nur Amalah NIM : B1J011135 Rombongan : IV Kelompok : 2 Asisten : Andri Prajaka Santo LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciSET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
Lebih terperinciRPKPS (RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)
1. Nama Mata Kuliah : Anatomi Terapan 2. Kode/SKS : KH 3015/2 SKS 3. Prasarat : Anatomi I dan Anatomi II 4. Status Mata Kuliah : Wajib 5. Deskripsi Singkat Mata Kuliah: RPKPS (RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN
Lebih terperinciSiklus Estrus Induk Kambing Peranakan Boer F1 Dengan Perlakuan Penyapihan Dini Pada Masa Post Partum
Induk Kambing Peranakan Boer F1 Dengan Perlakuan Penyapihan Dini Pada Masa Post Partum Muhammad Rizar Z. 1), Agung Pramana W.M. 1), Gatot Ciptadi 3) 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. pejantan untuk dikawini. Diluar fase estrus, ternak betina akan menolak dan
30 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kualitas Estrus 4.1.1 Tingkah Laku Estrus Ternak yang mengalami fase estrus akan menunjukkan perilaku menerima pejantan untuk dikawini. Diluar fase estrus, ternak betina
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR EVALUASI HASIL BELAJAR. Kode : SOP-008/Prodi/2015 Area : STKIP BBG
TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : 1. Persyaratan yang diperlukan dalam evaluasi hasil belajar semester, 2. Komponen / unsur penilaian, 3. Prosedur evaluasi hasil belajar semester,
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL Matakuliah: PRODUKSI TERNAK POTONG DAN KERJA ( 383I113 ) Oleh: Prof. Dr. Ir. H. Basit Wello, M.Sc Koordinator Prof. Dr. Ir. Sudirman Baco, M.Sc Ir. Johana C. Likadja,
Lebih terperinciBAB I PENYERENTAKAN BERAHI
BAB I PENYERENTAKAN BERAHI 1.1 Pendahuluan Penyerentakan berahi (Sinkronisasi Estrus) merupakan suatu proses manipulasi berahi pada sekelompok ternak betina. Adapun alasan dilakukannya Penyerentakan berahi
Lebih terperinciDosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan. Pak Kikin
Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan Pak Kikin - 082116158372 Asisten Laboratorium Reproduksi Ternak ERI NUR FOZIYAH (ERIN) 085659542460 RIFA RESTI HANIFA (RIFA) 082214258909
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Merak Hijau (Pavo muticus) Merak hijau (Pavo muticus) termasuk dalam filum chordata dengan subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP EMBRIOLOGI HEWAN MAHASISWA PRODI P.BIOLOGI FKIP UNS Harlita, Riezky Maya Probosari Dosen Prodi P.Biologi FKIP UNS Email: lita_uns@yahoo.co.id
Lebih terperinciKata-Kata Kunci : Waktu Kosong, anestrus, Peranakan Fries Holland. JURNAL TERNAK Vol. 01 No.01 Th
PERBEDAAN LAMA DAN WAKTU KOSONG PASCA BERANAK PARITAS KESATU, KEDUA DAN KETIGA PADA SAPI PERANAKAN FRIES HOLLAND DI PERUSAHAAN SAPI PERAH SUMBER SUSU INDONESIA KOTA MADYA BATU MALANG JAWA TIMUR Afif Muhammad
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5 Kabupaten yang terdapat di provinsi Gorontalo dan secara geografis memiliki
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan
PENGANTAR Latar Belakang Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan produktivitasnya untuk meningkatkan pendapatan peternak. Produktivitas itik lokal sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelinci New Zealand White Kelinci New Zealand White (NZW) merupakan kelinci hasil persilangan dari Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai
Lebih terperinciTIU : Mahasiswa diharapkan. proses fisiologi organ. berkaitan dengan fungsi ternak jantan sebagai pemacek. TIK :
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu memahami proses fisiologi organ reproduksi jantan khususnya yang berkaitan dengan fungsi ternak jantan sebagai pemacek. TIK : 1.Mahasiswa memahami proses ereksi dan ejakulasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya yang berada di daerah Batur, Banjarnegara (Noviani et al., 2013). Domba
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Domba Batur Domba Batur merupakan salah satu domba lokal yang ada di Jawa Tengah tepatnya yang berada di daerah Batur, Banjarnegara (Noviani et al., 2013). Domba Batur sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
Lebih terperinciBAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN
BAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah proses reproduksi meliputi pengertian mengenai proses reproduksi hewan betina mulai dan pubertas yang meliputi umur pubertas dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk mencapai swasembada protein asal ternak khususnya swasembada daging pada tahun 2005, maka produkksi ternak kambing
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIHAN (SAP)
1.Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah SKS 2. Waktu Pertemuan Pertemuan minggu ke SATUAN ACARA PERKULIHAN (SAP) Parasitologi Veteriner KHP-225 3-1-2 2 x 50 menit 1 3. Capaian Pembelajaran Memahami
Lebih terperinciPEMACUAN KEAKTIFAN BERAHI MENGGUNAKAN HORMON OKSITOSIN PADA KAMBING DARA ESTRUS ACTIVITY INDUCTION OF YOUNG GOAT BY OXYTOCIN
PEMACUAN KEAKTIFAN BERAHI MENGGUNAKAN HORMON OKSITOSIN PADA KAMBING DARA ESTRUS ACTIVITY INDUCTION OF YOUNG GOAT BY OXYTOCIN Oleh: Taswin Rahman Tagama Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto (Diterima:
Lebih terperinciPERFORMA REPRODUKSI PADA SAPI POTONG PERANAKAN LIMOSIN DI WILAYAH KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK
PERFORMA REPRODUKSI PADA SAPI POTONG PERANAKAN LIMOSIN DI WILAYAH KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK ABSTRAK Tinggi rendahnya status reproduksi sekelompok ternak, dipengaruhi oleh lima hal sebagai berikut:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda
3 TINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda Siklus reproduksi terkait dengan berbagai fenomena, meliputi pubertas dan kematangan seksual, musim kawin, siklus estrus, aktivitas seksual setelah beranak, dan
Lebih terperinciBAB HI METODE PENELITIAN
BAB HI METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau pada Semester Ganjil Tahun
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. Mata Kuliah : Genetika dan Pemuliaan Ikan 2. Kode / bobot : PKB 363/ 3 SKS 3. Deskripsi Singkat : Genetika dan Pemuliaan Ikan merupakan mata kuliah dasar yang
Lebih terperinciPrasarat Untuk dapat mengambil mata kuliah ini disyaratkan sudah mengambil mata kuliah Dasar Teknologi Hasil Ternak (PTH)
Nama Math Kuliah Kode : Teknologi Penyamakan Kulit : PTII 512/ 4 SKS Prasarat Untuk dapat mengambil mata kuliah ini disyaratkan sudah mengambil mata kuliah Dasar Teknologi Hasil Ternak (PTH) Status mata
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CDG4H3 KONSEP PENGEMBANGAN E-LEARNING Disusun oleh: Tim Dosen Konsep Pengembangan e-learning PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! Bagian yang disebut dengan oviduct ditunjukkan oleh huruf... A B C D Bagian yang ditunjukkan oleh gambar
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama mata kuliah : Fisiologi II Kode/SKS : KR 3042/3 SKS (2/1) Prasyarat : Fisiologi I, Anatomi I, Biokimia Status mata kuliah : Wajib, team Teaching
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi Untuk SD Kompetensi Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep-konsep dasar-dasar biologi di sekolah
Lebih terperinciPENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN
PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN (The Effects of Scrotal Diameter and Testical Volume in Semen Volume and
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi untuk Sekolah dasar Kode Mata Kuliah : GD 313 Bobot SKS : 4 (empat)
Lebih terperinciFISIOLOGI BIJI (BIO 4308)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FISIOLOGI BIJI (BIO 4308) PENGAMPU MATAKULIAH Suwirmen, MS Muhammad Idris, MSi Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2017 RPS Fisiologi Biji 2017
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Gambar 4.1 Folikel Primer. 30 Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemajanan medan elektromagnet pada jumlah folikel ovarium mencit. Hasil penelitian ini membandingkan antara kelompok kontrol
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KINERJA ANAK DOMBA SAMPAI SAPIH. U. SURYADI Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember
PENGARUH JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KINERJA ANAK DOMBA SAMPAI SAPIH U. SURYADI Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember RINGKASAN Induk domba yang subur mampu menghasilkan anak
Lebih terperinciFERTILISASI DAN PERKEMBANGAN OOSIT SAPI HASIL IVF DENGAN SPERMA HASIL PEMISAHAN
FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN OOSIT SAPI HASIL IVF DENGAN SPERMA HASIL PEMISAHAN (Fertilization and Development of Oocytes Fertilized in Vitro with Sperm after Sexing) EKAYANTI M. KAIIN, M. GUNAWAN, SYAHRUDDIN
Lebih terperinciKontrak Perkuliahan Pendahuluan Pengertian, ruang lingkup biologi perkembangan, prinsip-prinsip perkembangan.
33 Lampiran 1. Jadwal Perkuliahan No. Tanggal pertemuan Topik Bahasan 1. 12 Februari 2010 Kontrak Perkuliahan Pendahuluan Pengertian, ruang lingkup biologi perkembangan, prinsip-prinsip perkembangan. 2.
Lebih terperinciFENOMENA ESTRUS DOMBA BETINA LOKAL PALU YANG DIBERI PERLAKUAN HORMON FSH
J.Agroland () : 9-98, September 006 ISSN : 085 6X FENOMENA ESTRUS DOMBA BETINA LOKAL PALU YANG DIBERI PERLAKUAN HORMON FSH Oleh : Ridwan ) ABSTRACT The research aims to know and give information regarding
Lebih terperinciKONTRAK PEMBELAJARAN. 2. Manfaat Mata Kuliah: Mahasiswa memperoleh dasar-dasar biologi sebagai bekal mendalami mata kuliah selanjutnya.
KONTRAK PEMBELAJARAN 1. Identitas Mata Kuliah a. Nama dan Kode Mata Kuliah: Biologi Dasar II (BIW 121) b. Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi c. Tahun Akademik : 2009/2010 d. Semester : Genap (II)
Lebih terperinciPUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33
PUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33 HORMON KEBUNTINGAN DAN KELAHIRAN 33 Peranan hormon dalam proses kebuntingan 33 Kelahiran 34 MASALAH-MASALAH REPRODUKSI 35 FERTILITAS 35 Faktor
Lebih terperinciEFISIENSI PENGGUNAAN JANTAN PEMACEK DOMBA EKOR GEMUK SEBAGAI SUMBER BIBIT
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997 EFISIENSI PENGGUNAAN JANTAN PEMACEK DOMBA EKOR GEMUK SEBAGAI SUMBER BIBIT DIDI BUDI WIIONO dan KOMARUDIN MA'SUM Instalasi Penelitian dun Pengkajian Teknologi
Lebih terperinci