BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam metode ini adalah metode penelitiansubjek tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR). Penelitian subjek tunggal yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil ada tidaknya pengaruh perubahan yang terjadi dari suatu perlakuan yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.perbandingan tidak dilakukan antar kelompok maupun individu, tetapi dibandingkan dalam subjek yang sama dengan kondisi berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi baselinedan kondisi eksperimen (intervensi). Sunanto, (2005, hlm. 56) mengemukakan bahwa Baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior dilakukan pada keadaan natural sebelum dilakukan intervensiapapun. Kondisi eksperimen adalah kondisi dimana suatu intervensitelah diberikan dan target behavior diukur dibawah kondisi tersebut. Pada penelitian subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fasebaselinedengan sekurang-kurangnya faseintervensi. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah desain subjek tunggal (Single Subject Deisgn). Desain subjek tunggal adanya pengukuran target behavior dilakukan secara berulang-ulang dengan periode waktu tertentu. Perbandingan tidak dilakukan antar kelompok maupun individu tetapi dibandingkan dalam subjek yang sama dengan kondisi berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi baselinedan kondisi eksperimen (intervensi). Sunanto, (2005, hlm. 56) mengemukakan bahwa Baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior dilakukan pada keadaan natural sebelum dilakukan intervensiapapun. Kondisi eksperimen adalah kondisi dimana suatu intervensitelah diberikan dan target behavior diukur dibawah kondisi tersebut. Pada penelitian subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fasebaselinedengan sekurang-kurangnya faseintervensi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A yang memiliki 2 fase yaitu: A1 (baseline), B (intervensi), dan A2 (baseline).

2 30 Gambar 3.1 Desain A-B-A (Sunanto, 2005, hlm. 59) A1 = Baseline Baselineadalah kondisi awal kemampuan keterampilan subjek sebelum diberi perlakuan (intervensi).pengukuran baseline dilakukan sampai data stabil. B = Intervensi Intervensiadalah kondisi keterampilan subjek selama memperoleh perlakuan, yaitu pembelajaran keterampilan memelihara busi, dan ganti oli.perlakuan dan pengukuran dilakukan sampai data menjadi stabil. A2 = baseline Baselineyang kedua yaitu kondisi baselinesebagai evaluasi sejauh mana intervensidiberikan terhadap subjek sampai data stabil. Menurut Sunanto (2005, hlm. 60) untuk mendapatkan validitas penelitian yang baik, pada saat melakukan eksperimen dengan desain A-B-A, peneliti perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini. 1. Mendefinisikan target behavior sebagai perilaku yang dapat diukur secara akurat. 2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline(a1) secara kontinyu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai trenddan level data menjadi stabil.

3 31 3. Memberikan intervensi setelah trend data baselinestabil. 4. Mengukur dan mengumpulkan data pada faseintervensi(b) dengan periode waktu terlalu sampai data menjadi stabil. 5. Setelah kecenderungan dan level data pada faseintervensi(b) stabil mengulang fasebaseline (A2). C. Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian ini antara lain: 1. Menentukan dan menetapkan perilaku apa yang akan diubah sebagai target behavior dalam penelitian ini adalah keterampilan otomotif. Keterampilan otomotif yang diambil yaitu keterampilan pemeliharaan busi, dan ganti oli pada sepeda motor. 2. Mengobservasi perilaku sunjek dalam kemampuan keterampilan pemeliharaan busi, dan ganti oli. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat respon peserta didik selama observasi. Peneliti mengamati sekaligus mencatat respon dalam format data yang telah disediakan serta memberi penilaian pada aspek yang dinilai. 3. Menentukan intervensilangsung. Tahap ini merupakan tahap intervensiyang kegiatannya adalah memberikan demontrasi pada peserta didik saat memelihara busi, dan ganti olipada sepeda motor. Peneliti mengamati sekaligus mencatat dalam format data yang disediakan serta memberi penilaian pada aspek yang dinilai. 4. Mengobservasi perilaku subjek dalam kemampuan keterampilan memelihara busi, dan ganti oli pada sepeda motor. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat respon peserta didik selama observasi. Peneliti mengamati sekaligus mencatat respon dalam format data yang disediakan serta memberi peneletian pada setiap aspek yang dinilai. D. Variabel Penelitian Menurut Hatch dan Fardhay (dalam Sugiyono 2003, hlm. 60) mengemukakan bahwa secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai artibut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Pendapat

4 32 senada dikemukakan Sugiyono (2013, hlm. 61) variabel penellitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.berdasarkan pernyataan tersebut, memungkinkan objek untuk melakukan pengukuran, secara kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Sunanto (2005, hlm.11) mengemukakan bahwa Dalam penelitian eksperimen biasanya menggunakan variabel terikat dan variabel bebas.variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.sebaliknya variabel bebas adalah yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian kasus tunggal dikenal dengan namatarget behavior (perilaku sasaran). Sedangkan variabel bebas dikenal dengan istilah intervensi atau perlakuan. Variabel pada penelitian subjek tunggal atau single subject research(ssr) dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu target behavior dan intervensi (perlakuan). 1. Intervensi (perlakuan) adalah variabel yang menjadi penyebab. Intervensi atau perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli pada sepeda motor. 2. Target behavior (perilaku sasaran) adalah variabel yang dipengaruhi. Target behavior (perilaku sasaran) dalam penelitian ini adalah keterampilan otomotif pada anak difabel di SMALB-B Kab. Tasikmalaya. E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini perlu diketahui definisi operasional dari setiap variabel untuk menghindari ketidak jelasan arti variabel-variabel yang akan diteliti. Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut dinyatakan sebagai berikut: 1. Keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli pada sepeda motor sebagai intervensi, defenisi konseptualnya adalah pembelajaran keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli. Definisi operasionalmya adalah hasil belajar keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli yang dapat di ukur melalui: (1) persiapan operator; (2) persiapan alat dan bahan; (3) persiapan proses kerja.

5 33 2. Anak difabel sebagai variabel target behavior, definisi konseptualnya adalah hak bagi anak difabel untuk mendapatkan keterampilan otomotif. Definisi Operasionalnya adalah anak difabel mendapatkan keterampilan otomotif yang dapat di ukur melalui: (1) persiapan operator; (2) persiapan alat dan bahan; (3) persiapan proses kerja. F. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Negeri (SMALBN) Kabupaten Tasikmalaya, yang beralamat di Jl. Pesantren RT. 003/005 Desa Tanjungmekar, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.Kode pos 46175, telepon (0265) Berdiri pada 10 Mei 2004 dengan motto Mandiri, Terampil dan Religius. Visi SLBN Kabupaten Tasikmalaya menjadi wadah pembinaan terunggul di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020 dalam membentuk siswa berkebutuhan khusus yang maslahat (mandiri, shaleh, terampil), berjiwa seni dan cerdas lingkungan. Misi (1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Melatih peserta didik agar memiliki kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. (3) Melaksanakan berbagai bentuk terapi sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. (4) Menumbuhkembangkan prinsip 5 K. (5) Mengembangkan potensi seni, budaya, keterampilan, dan olahraga pada peserta didik sesuai dengan karakteristik masingmasing. (6) Memanfaatkan potensi lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran. (7) Menjalin kerjasama di bidang keterampilan vokasional dan seni dengan instansi terkait. (8) Mengembangkan keterampilan teknis wirausaha di lingkungan sekolah. (9) Menjalin komunikasi timbal balik dengan pihak orang tua dan pengasuh siswa dalam pelaksanaan program sekolah. G. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMALB Negeri Kabupaten Tasikmalaya, pada pembelajaran keterampilan pemeliharaan busi, dan ganti oli terdapat dua subjek atau peserta didik yang keduanya memiliki difabilitas yang sama yaitu tunarungu.

6 34 1. Peserta didik I Nama : Hundi Tempat, Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 24 Juni 1996 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Kp. Muhara Ds. Tanjung Mekar Kec. Jamanis Kelainan : Tunarungu Tingkat ketulian : lebih dari 75 db 2. Peserta didik II Nama : Hendra Tempat, Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 15 April 1996 Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Kp. Negla Ds. Tanjung Mekar Kec. Jamanis Kelainan : Tunarungu Tingkat ketulian : lebih dari 75 db H. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Performance Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes perbuatan (Performance Test). Stigins (dalam Arifin, Z, 2013, hlm. 149) mengemukakan bahwa performance test adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta untuk melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang di demonstrasikan. Performance test sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan/perilaku peserta didik, karena secara objektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik dapat diamati dan diukur sehingga menjadi pertimbangan untuk praktik selanjutnya.

7 35 I. Instrument Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) pengertian instrumen adalah suatu alat uang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Berdasarkan pengertian tersebut, instrument yang akan digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan atau keterampilan otomotif siswa (memelihara busi, dan mengganti oli) dalam peneliatian ini adalah berupa tes keterampilan. Format tes disusun berdasarkan point-pointtentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi untuk memelihara busi, dan mengganti oli yang baik dan benar. Kisi-kisi instrument yang akan digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Penelitian Memelihara Busi Kompetensi dasar Prosedur Memelihara Busi Nomor Bentuk soal Praktik Soal Indikator 1. Persiapan Operator a. Pakaian Kerja b. Kesehatan Fisik 2. Persiapan Alat Dan Bahan a. Kunci Busi b. Amplas c. Busi 3. Proses Kerja Membersihkan Busi Sepeda Motor. a. Melepas bodi sepeda motor. b. Melepas kabel busi. c. Melepas busi d. Memeriksa kondisi busi. e. Membersihkan busi. f. Memeriksa celah busi. g. Memasang busi pada sepeda motor. 4. Hasil Kerja Siswa dapat membersihkan busi, dan menyetel celah busi sesuai standar (0.8 mm). 5. Waktu Kerja Waktu kerja adalah 28 Menit

8 36 Tabel 3.2 Kisi-kisi Penelitian Mengganti Oli Kompetensi dasar Prosedur Mengganti Oli Nomor Bentuk soal Praktik Soal Indikator 1. Persiapan Operator a. Pakaian Kerja b. Kesehatan Fisik 2. Persiapan Alat Dan Bahan a. Kunci Ring 17 b. Bak c. Corong d. Oli 3. Proses Kerja Menganti Oli. Meletakan bak penampung oli bekas. a. Melepaskan stik oli. b. Melepaskan baud oli bagian bawah. c. Mengeluarkan oli dari engine ke bak. d. Memasang baud oli bagian bawah. e. Memasukan oli. f. Memasang stik oli. 4. Hasil Kerja Siswa dapat mengganti oli dan engine hidup dengan normal. 5. Waktu Kerja Waktu kerja adalah 26 Menit J. Analisis Data Analisis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari, membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan.kegunaan analisis data adalah sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan pendidikan, penyusunan statistik pendidikan, penyusunan program rutin dan pembangunan, peningkatan program pendidikan dan pembinaan sekolah.

9 37 Penelitian subjek tunggal memerlukan beberapa hal dalam menganalisis data di antaranya pembuatan grafik, penggunaan statistik deskriptrif dan penggunaan analisis visual.penggunaan grafik diharapkan untuk memperjelas gambaran dari suatu kondisi eksperimen baik sebelum perlakuan (baseline1), maupun setelah diberikan perlakuan (intervensi), dan perubahan-perubahan yang terjadi setelah perlakuan (baseline 2). Sunanto (2005, hlm. 96) mengemukakan bahwa Dalam analisis data dengan metode analisis visual ada beberapa hal yang menjadi perhatian peneliti, yaitu; banyaknya data point dalam setiap kondisi, banyaknya variabel terikat yang ingin diubah, tingkat stabilitas dan perubahan level data dalam suatu kondisi antar kondisi, arah perubahan dalam kondisi maupun antar kondisi Analisis data pada penelitian desain subjek tunggal ini peneliti melakukan tiga hal yaitu pembuatan grafik, penggunaan statistic deskritif, dan analisis visual.penganalisaan yang dilakukan meliputi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. 1. Analisis Dalam Kondisi Perubahandata yang dianalisis dalam suatu kondisi misalnya kondisi baselineatau kondisi intervensi, sedangkan komponen yang akan dianalisis meliputi: a. Panjang Kondisi Sunanto (2005, hlm. 93) mengemukakan bahwa Panjangnya kondisi dilihat dari banyaknya data point atau skor pada setiap kondisi. Seberapa banyak data point yang harus ada pada setiap kondisi tergantung padamasalah penelitian dan intervensi yang diberikan. Untuk panjang kondisi baselinesecara umum bisa digunakan tiga atau lima data point. Berdasarkan pendapat di atas, penentuan panjang kondisi ditentukan dengan panjang interval.panjang interval menunjukan ada berapa fasedalam kondisi tersebut, selanjutnya dibuat dalam tabel. Tabel 3.4 Panjang Kondisi

10 38 KONDISI BASELINE (A) INTERVENSI (B) Panjang Kondisi b. Estimasi Kecenderungan Arah (Trend/Slope) Menurut Sunanto (2005, hlm. 95) mengemukakan bahwa ada tiga macam kecenderungan arah grafik (trend) yaitu, (1) meningkat; (2) mendatar; dan (3) menurun. Kecenderungan arah (trend/slope) data pada suatu grafik sangat penting untuk memberikan gambaran perilaku subjek yang sedang diteliti.ada dua cara untuk menentukan kecenderungan arah grafik (trend) yaitu metode freehand dan metode split-middle.(sunanto, 2005,hlm. 95).Penelitian ini menggunakan metode split-middle(belah dua). Mengestimasi kecenderungan arah dengan metode ini adalah menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median data point nilai ordinatnya. Sunanto (2005, hlm. 108) mengemukakan ada beberapa langkah dalam metode ini, diantaranya: 1) Bagilah data pada fasebaseline menjadi dua bagian, 2) Bagian kanan dan kiri dari tahap 1, dibagi lagi menjadi dua bagian 3) Tentukan posisi median dari masing-masing belahan 4) Tariklah garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara bagian kanan dengan bagian kiri. Estimasi kecenderungan arah dibuat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Estimasi Kecenderungan Arah KONDISI BASELINE (Meningkat) Estimasi Kecendrungan Arah (Mendatar)

11 39 c. Kecenderungan Stabilitas (Menurun) Menurut Sunanto (2005, hlm. 98) mengemukakan bahwa Tingkat stabilitas (level stability) menunjukkan derajat variasi atau besar kecilnya rentang kelompok data tertentu.jika rentang datanya kecil atau tingkat variasinya rendah maka data dikatakan stabil. Secara umum jika 80% - 90% data masih berada pada 15% di atas dan di bawah mean, maka data dikatakan stabil. Mean level untuk data di suatukondisi dihitung dengan cara menjumlahkan semua data yang ada pada ordinat dan dibagi dengan banyaknya data. Kemudian garis mean ini digambar secara pararel terhadap absis. Untuk menentukan tingkat stabilitas data biasanya digunakan persentase penyimpangan dari mean sebesar (5, 10, 12, dan 15%). Persentasepenyimpangan terhadap mean yang digunakan untuk menghitung stabilitas digunakanyang kecil (10%) jika data mengelompok di bagian atas dan digunakan persentasebesar (15%) jika data mengelompok di bagian tengah maupun bagian bawah. Mean level untuk data di suatu kondisi dihitung dengan cara menjumlahkan, semua data yang ada padakordinat dibagi banyaknya data,adapun langkah penentuan kecendrungan stabilitas menurut Sunanto (2005, hlm. 115) diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Mementukan rentang stabilitas dengan rumusan: Rentang Stabilitas = skor tertingi x kriteria stabilitas. 2) Menentukan mean level dengan cara menjumlahkan semua data yang ada pada kordinat dibagi banyaknya data. 3) Menentukan batas atas dengan rumusan : Batas Atas = Mean Level + (0,5. Rentang Stabilitas). 4) Menetukan batasan bawah dengan rumusan : Batas bawah = Mean Level (0,5. Rentang Stabilitas). 5) Menghitung persentase stabilitas (PS) dengan rumus : Keterangan : PS = Persentase Stabilitas BR = banyak Data Poin dalam Rentang BP = Banyak Data Poin

12 40 d. Jejak Data Jejak data merupakan perubahan dari satu data ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan, yaitu menaik, menurun, dan mendatar. e. Level Stabilitas dan Rentang Levelmenunjukan pada besar kecilnya data yang berada pada skala ordinat (sumbu Y). Data di ambil berdasarkan hasil perhitungan kecendrungan stabilitas. f. Level Perubahan (Level Change) Tingkat perubahan menunjukan berapa besarnya perubahan data dalam suatu kondisi dengan cara : 1) Menentukan berapa besar data poin (skor) pertama dan terakhir dalam suatu kondisi 2) Kurangi data yang besar dengan data yang kecil, tentukan apakah selisihnya menunjukan arah yang membaik (therapeutic), atau memburuk (contatherapeutic) sesuai dengan tujuan intervensi atau pengajarannya. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah target behavior yang berubah sepanjang faseintervensi (B), dan bagaimana perubahannya dibandingkan dengan fasebaseline(a). Jika benar terjadi perubahan pada fasebaseline dan faseintervensi benar-benar hanya pada satu variable terikat, hal ini mengindikasikan adanya pengaruh intervensiterhadap target behavior. 2. Analisis Antar Kondisi Sunanto (2005, hlm.94) untuk menganalisa visual antar kondisi terdapat lima komponen yaitu: a. Jumlah variabel yang diubah. b. Perubahan kecenderungan dan efeknya. c. Perubahan stabilitas. d. Perubahan level e. Data overlap 3. Mean (rata-rata) Meanadalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai meandapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyak data.

13 41 Keterangan: x = mean = jumlah data n = banyaknya data (Sudjana, 2005, hlm.67)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk menjawab suatu permasalahan, yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Work Shop Otomotif UPI yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Tlp./Fax. 022-2020162.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Definisi konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : MP Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 Usia : 14 tahun. Alamat : Jln. H.Anwar No.34/189A Cijerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu: variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu

Lebih terperinci

METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL

METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL 261 METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL Galih Wiguna 1, Wahid Munawar 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dan pengumpulan hasil penelitian dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan rancangan penelitian subjek tunggal (Single Subjek Research/SSR), yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dengan subyek tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Research (SSR). Sugiyono (2007: 11) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur perubahannya. Sesuai pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian. Dengan demikian variabel dapat berbentuk benda atau kejadian

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 205-220 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS SANDAL JEPIT MELALUI MEDIA AUDIO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Waktu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Waktu 6 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Keterampilan mencuci sepeda motor peserta didik tunagrahita diperoleh melalui pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Waktu pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Kegiatan Meronce Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang, memiliki dua variabel penelitian,

Lebih terperinci

METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN VOKASIONAL OTOMOTIF UNTUK SISWA TUNAGRAHITA

METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN VOKASIONAL OTOMOTIF UNTUK SISWA TUNAGRAHITA 213 METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN VOKASIONAL OTOMOTIF UNTUK SISWA TUNAGRAHITA Bayu D. Sulistiyo 1, Wahid Munawar 2, Sriyono 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang keterampilan SLB Rama Sejahtera. Peneliti melakukan penelitian pada saat jam pelajaran keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Hact dan Farhady (Sugiyono, 2011:38) Secara teoritis variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Skor hasil penelitian adalah perolehan data dari seluruh rangkaian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Skor hasil penelitian adalah perolehan data dari seluruh rangkaian 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Skor hasil penelitian adalah perolehan data dari seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan di lapangan, mulai dari kegiatan menguji coba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian. (dalam Sunanto, J., dkk, 2005:12). Menurut Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan april sampai dengan bulan juni 2013 di SLB Negeri A Kota Bandung yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 72) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

Lebih terperinci

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2) BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kasus tunggal atau Single Subject Research (SSR). Metode penelitian eksperimen yang dilakukan

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE SPASTIK MELALUI BERMAIN DI AIR

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE SPASTIK MELALUI BERMAIN DI AIR Volume 3 Nomor 3 Septrmber 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 98-110 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode merupakan langkah penting sebuah penelitian karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian metode

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 169-181 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE ABACA-BACA PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) 1. Variabel bebas adalah variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang terdapat pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yaitu batasan konsep-konsep atau pengertian yang terkandung dalam permasalahan penelitian. Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2007: 60) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Baseline (A-1) Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran kemampuan matematika dasar khususnya dalam penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Alat Musik Drum untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik, terdapat dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua 25 BAB III METODE PENELITIAN Hasil penelitian yang benar berangkat dari pemilihan metode penelitian yang tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua macam penelitian,

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Nadiah Faradita Muthmainnah Abstrak:Penelitian ini berawal dari ditemukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variable Penelitian Variable merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitafif. Secara teoritis Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :243-255 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN MELALUI MEDIA FLIP CHART BAGI ANAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:8) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Atau secara lebih terperinci dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Target Behavior BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang anak di PSBN Wyata Guna Bandung. Nama : MTS Jenis Kelamin :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengacu pada indikator penelitian berupa (1) Kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengacu pada indikator penelitian berupa (1) Kemampuan 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil penelitian yang didapat dari lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh penggunaan media animasi komputer MANTAP

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN 29 BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008, hlm.3). Metode

Lebih terperinci

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU 270 STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU Yayu Rahayu 1, Iwa Kuntadi 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a. Variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) ABSTRAK Nike Novita Sari. (2015). Meningkatkan Keterampilan Memasang Baju Melalui Metode Modeling Pada Anak Tunagrahita Sedang Di SLB Al- Azhar Bukittinggi (Single Subject Research). Skripsi Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J., 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto,

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Aromaterapi Cendana Dengan Teknik Vaporizer Terhadap Perilaku Agresif Pada Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Di PAUD Wisana

Pengaruh Penggunaan Aromaterapi Cendana Dengan Teknik Vaporizer Terhadap Perilaku Agresif Pada Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Di PAUD Wisana BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Penggunaan Aromaterapi Cendana Di Kelas dalam Pembelajaran Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan aromaterapi cendana di kelas dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kota Bandung yang terdapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di SLB-D YPAC Bandung. Intervensi dilakukan di ruang kelas selama dua jam pelajaran. Berhubung beberapa kali terpotong oleh hari libur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, prediktor, antecedent...variabel bebas adalah merupakan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PEELITIAN 30 BAB III METODE PEELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Sunanto, D, dkk (2005:12) dalam buku pengantar penelitian dengan subjek tunggal, yaitu: variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan 22 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan digunakan. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:3). Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :63-70 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA DASAR MELALUI PERMAINAN TEROPONG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB D YPAC Bandung yang berada di jalan Mustang no. 46 Bandung. Penelitian ini dilakukan di luar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : I Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 27 April 2003 Agama : Islam Alamat : Kp. Lebak Cihideung Lembang Kelas :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subjek tunggal. Menurut Sugiono (2009:38) Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Permainan sondah adalah permainan meloncati garis dengan satu kaki, permainan ini terdapat di daerah Jawa Barat dan deerah luar Jawa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61), variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bersifat ekperimen dengan subjek tunggal (single subjet research), yaitu penilitian yang dilaksanakan pada satu subjek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Penelitian dilakukan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dinilai perlu adanya pembuktian dengan berbagai macam rangkaian pengujian sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL ANAL TUNAGRAHITA RINGAN DAN LATIHAN OLAH VOKAL DALAM BERNYANYI...

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL ANAL TUNAGRAHITA RINGAN DAN LATIHAN OLAH VOKAL DALAM BERNYANYI... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1

Lebih terperinci

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang mengangkat judul Penggunaan Media Papan Habitat Fauna Dalam Meningkatkan Pemahaman Pokok Bahasan Tempat Hidup Hewan Pada Anak Tunarungu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat 27 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 756-769 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL RAMBU-RAMBU DI SEKOLAH MELALUI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan subjek tunggal guna mengetahui akibat dari suatu perlakuan (intervensi) yang diberikan. Menurut Kratochwill (1978) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : SR Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 19 April 1999 Usia : 14 tahun Agama : Islam Alamat Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan haruslah berdasarkan kajian-kajian dan metode penelitian yang telah didesain sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian didasari oleh masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 72) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Permainan Media Clay untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bangun Datar pada Anak Tunarungu Kelas 1 di SLB Az-Zakiyah Bandung,

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 610-619 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Ripan Lismana, 2012 Pengaruh Penggunaan Jarimatika Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

DAFTAR ISI. Ripan Lismana, 2012 Pengaruh Penggunaan Jarimatika Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan teknik eksperimen semu dengan pendekatan metode SSR (Single Subject Research). SSR involves studying a single individual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment). dua variabel. Variabel-variabel tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment). dua variabel. Variabel-variabel tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas D4 di SLB B Sukapura beinisial DN dan berjenis kelamin laki-laki berusia 11 tahun.

Lebih terperinci

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT (Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Bacaan Fiksi Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Efektifitas Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Alphabet Pada Siswa Tunarungu Kelas Tk-A2 SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Riani Rachmawati, Tati Hernawati, dan Juhanaini Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 Sebtember 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 241-250 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dalam penelitian ini merupakan objek yang diteliti. Objek penelitian yang diteliti ini saling berhubungan dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Variabel penelitian merupakan suatu atribut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 639-648 Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Tari Melalui Media Audio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Media papan congkak hitung merupakan sebuah Alat Permainan Edukatif (APE) atau media pembelajaran matematika. Eliyawati,dkk (2005

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 429-437 EFEKTIFITAS BERMAIN PLAY DOUGH UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) PENGGUNAAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN BAGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti merupakan subjek tunggal, sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian subjek tunggal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Ciwidey yang terletak di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten

Lebih terperinci