VI ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL"

Transkripsi

1 VI ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Suatu produk diharapkan dapat diterima dengan baik oleh pasar tujuan sehingga analisis aspek pasar pada sebuah usaha perlu untuk dilakukan. Peternakan Prima Fit juga memerlukan analisis aspek pasar agar produk utama yakni susu kambing yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar Analisis Peluang Pasar Susu kambing merupakan sebuah produk yang memiliki prospek pemasaran yang cukup baik karena sampai saat ini jumlah permintaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penawaran. Saat ini jumlah permintaan susu kambing dari peternakan Prima Fit mencapai 50 liter per hari sedangkan jumlah penawaran yaitu jumlah susu yang dapat dijual hanya sekitar 21 liter per hari. informasi ini menunjukan bahwa peternakan memiliki peluang untuk meningkatkan jumlah produksinya agar kekurangan permintaan sebesar 29 liter per hari dapat dipenuhi. Selain itu, adanya penambahan jumlah populasi akibat pengembangan usaha dan proses reproduksi menyebabkan produksi susu di peternakan Prima Fit semakin meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Produksi Susu Kambing per Hari di Peternakan Prima Fit dengan Pengembangan Usaha Tahun Rata-rata susu kambing yang dapat dijual (liter/hari) 1 26, , , , ,78 Sumber : Diolah dari Lampiran 7 Dilihat dari hasil perhitungan proyeksi, rata-rata susu kambing yang dapat dijual terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada akhir periode usaha, rata-rata susu kambing yang dapat dijual hanya mencapai 42,78 liter per hari. Jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan dengan jumlah seluruh permintaan susu 51

2 kambing Prima Fit saat ini sehingga seluruh susu yang dihasilkan dapat terserap oleh pasar. Sampai saat ini data mengenai konsumsi maupun produksi susu kambing di Kabupaten Bogor belum ada sehingga sulit mengetahui peluang pasar susu kambing di Kabupaten Bogor. Namun peluang pasar susu kambing di Kabupaten Bogor dapat diperkirakan melalui pendekatan permintaan dan penawaran susu kambing di beberapa peternakan yang ada di Kabupaten Bogor. Data peternakan kambing perah di Kabupaten Bogor serta data permintaan dan penawarannya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Data Permintaan dan Penawaran Susu Kambing pada Masing-Masing Peternakan di Kabupaten Bogor No. Nama Peternakan Lokasi Permintaan Penawaran Selisih (lt/hari) (lt/hari) (lt/hari) 1. PT Capriota A P*) Kec. Cariu Ponpes Darul Fallah*) Kec. Ciampea Cordero Farm*) Kec. Taman sari Bangun Karso Farm*) Kec. Cijeruk Prima Fit**) Kec. Ciampea Ponpes Sahid**) Kec. Pamijahan An Noer*) Kec. Caringin Peternakan Ibu Sukarti**) Kec. Caringin Peternakan Unggul**) Kec. Ciampea Total Sumber : * Saputro (2009) ** Wawancara dengan Narasumber dari masing-masing Peternakan Meskipun permintaan susu kambing dari masing-masing peternakan tidak hanya datang dari masyarakat di Kabupaten Bogor dan penawaran susu kambing masing-masing peternakan pun tidak hanya ditujukan bagi pasar di Kabupaten Bogor namun kelebihan permintaan yang ada di masing-masing peternakan mengindikasikan bahwa ada peluang pasar susu kambing di Kabupaten Bogor. Informasi ini menyatakan bahwa peternakan Prima Fit memiliki peluang pasar di Kabupaten Bogor sehingga pengembangan usaha ternak kambing perah di peternakan Prima Fit prospektif untuk dikembangkan. 52

3 Selain mengkaji peluang pasar yang terdapat di Kabupaten Bogor, perlu juga dikaji peluang pasar di Indonesia. Masih sedikitnya perhatian yang dicurahkan untuk peternakan kambing perah di Indonesia menyebabkan belum banyaknya data mengenai kambing perah termasuk permintaan dan ekspor susu kambing. Menurut Rosid (2009), data pasti mengenai jumlah permintaan dan ekspor susu kambing dari Indonesia pun belum ada baik dari Departemen Perindustrian, dan Perdagangan (Deperindag) maupun Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun demikian Ketua Asosiasi Peternak Kambing Perah Indonesia mengatakan bahwa dari kebutuhan liter per hari baru seperempatnya yang bisa dipenuhi. Artinya permintaan susu kambing yang belum terpenuhi sebesar 75%. Hal ini meyakinkan kembali bahwa peternakan Prima Fit memiliki peluang pasar yang cukup besar di Indonesia dan peningkatan produksi susu dapat terserap dengan baik di pasar nasional Analisis Pesaing Berdasarkan Umar (2005), salah satu ciri pesaing adalah perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pesaing peternakan Prima Fit merupakan peternakanpeternakan kambing perah lain yang menghasilkan susu kambing. Namun karena data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor mengenai jumlah dan lokasi peternakan kambing perah sangat terbatas, maka sulit menentukan jumlah pasti pesaing peternakan Prima Fit di Kabupaten Bogor. Beberapa peternakan yang dapat dijadikan sebagai pesaing bagi peternakan Prima Fit antara lain PT. Capriota Agrindo Prima, Ponpes Darul Fallah, Cordero Farm, Bangun Karso Farm, Ponpes Sahid, An Noer, peternakan Ibu Sukarti, dan Peternakan Unggul. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pasar yang dituju oleh masing-masing peternakan berbeda-beda namun peternakan kambing perah yang juga menghasilkan susu kambing akan mengurangi peluang pasar peternakan Prima Fit sehingga peternakan kambing perah lainnya dapat diidentifikasi sebagai pesaing. Hal ini tentu mengindikasikan adanya persaingan. Meskipun terdapat beberapa pesaing namun persaingan tidak terlalu ketat hal ini dapat dilihat dari masih 53

4 banyaknya peluang pasar susu kambing baik se-kabupaten Bogor maupun se- Indonesia Bauran Pemasaran Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bauran pemasaran merupakan kebijakan pemasaran yang dilakukan suatu usaha. Bauran pemasaran terdiri dari 4 P produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion) Produk (product) Produk utama yang dihasilkan oleh peternakan Prima Fit adalah susu kambing. Susu kambing yang dihasilkan sebanyak 0,66 liter per hari dimana setiap kambing perah di Peternakan Prima Fit dapat diperah selama empat bulan. Contoh susu kambing Prima Fit dapat dilihat pada Gambar 3. (a) Susu kambing segar Gambar 3. Susu Kambing (b) Susu kambing beku Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, susu yang dihasilkan peternakan ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan susu yang diminta oleh konsumen. Hal ini menyebabkan konsumen terkadang harus memesan terlebih dahulu dan menunggu beberapa hari untuk memperoleh susu kambing yang diminta. Bila susu kambing yang tersedia belum dapat memenuhi keseluruhan permintaan maka peternakan akan memberikan produk ke semua konsumen namun dengan jumlah yang lebih sedikit dari yang diminta karena peternakan berusaha untuk menjaga loyalitas konsumen sehingga tidak berpindah ke susu kambing merek lain. 54

5 Sampai saat ini Peternakan Prima Fit belum melakukan uji laboratorium terhadap kandungan gizi susu kambing yang dihasilkan serta masih belum memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) sebagai jaminan bahwa produk aman untuk dikonsumsi. Namun karakteristik susu kambing dapat dikaji dari pendapat beberapa konsumen susu kambing. Karakteristik susu kambing yang dihasilkan oleh Peternakan Prima Fit tidak berbau perengus, kental, tidak menimbulkan alergi, segar, dan mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Sedangkan karakteristik susu kambing pada umumnya antara lain berbau perengus, dan cair. Susu kambing ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit antara lain asma, hidrocepalus, dan stroke. Selain susu kambing, terdapat beberapa produk sampingan yang dihasilkan oleh peternakan Prima Fit yakni kolostrum, anak kambing, kambing dara, dan kambing afkir. Kolostrum merupakan susu yang pertama dihasilkan oleh induk betina pasca melahirkan. Namun jumlah kolostrum yang diambil hanya 200 ml dari setiap induk yang baru melahirkan. Kolostrum memiliki kandungan gizi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengn susu kambing. Anak kambing baik jantan maupun betina dijual pada umur tiga bulan yakni ketika anak kambing sudah tidak diberi susu. Jumlah anak kambing jantan yang dijual sebanyak 100 persen dari kelahiran sedangkan jumlah anak kambing betina yang dijual sebanyak 20 persen dari kelahiran. Kambing dara dijual pada umur 16 bulan atau satu tahun empat bulan. Pada umur tersebut kambing sudah dapat dikawinkan. Sedangkan kambing afkir dijual setelah kambing tidak dapat bereproduksi kembali. Kambing afkir dijual sekitar umur tujuh tahun sebagai kambing pedaging Harga Harga merupakan salah satu faktor yang sering dipertimbangkan oleh konsumen sebelum membeli suatu produk. Peternakan Prima Fit menetapkan harga yang cukup tinggi untuk susu kambing yang dihasilkan yakni sebesar Rp ,00 per liter. Sedangkan harga susu kambing di pasaran sekitar Rp ,00 - Rp ,00 per liter. Meskipun harga susu kambing ini tergolong mahal, tetap saja banyak konsumen yang membeli susu ini karena menurut konsumen susu kambing Prima Fit memiliki kualitas susu yang sangat baik 55

6 walaupun belum ada uji laboratoruim terhadap susu tersebut. Menurut beberapa konsumen, jika harga susu kambing ini meningkat, konsumen akan tetap membeli susu kambing Prima Fit. Selain dijual secara langsung, susu kambing Prima Fit juga dijual melalui beberapa distributor. Harga susu kambing di tingkat distributor sekitar Rp ,00 per liter. Harga yang lebih rendah ini diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi distributor sehingga distributor dapat memasarkan susu secara kontinu. Pada umumnya distributor menjual susu ini pada konsumen dengan harga Rp ,00 per liter. Produk sampingan yang dihasilkan oleh peternakan ini antara lain kolostrum, anak kambing, kambing dara dan kambing afkir. Harga kolostrum per liter sangat tinggi yakni Rp ,00. Hal ini disebabkan jumlah kolostrum yang dihasilkan sangat sedikit dan kandungan gizi yang dimiliki oleh kolostrum sangat banyak. Harga anak kambing yang dijual oleh peternakan Prima Fit yakni Rp ,00 per ekor untuk anak kambing jantan dan Rp ,00 per ekor untuk anak kambing betina. Kambing dara yang dijual oleh peternakan ini dihargai sebesar Rp ,00. Harga ini memang cukup tinggi namun kualitas kambing perah yang dihasilkan oleh peternakan Prima Fit cukup baik karena berasal dari bibit yang baik pula. Sedangkan kambing afkir dijual sebagai kambing pedaging dengan harga per kilogram (kg) berat hidup sebesar Rp , Distribusi (place) Untuk membeli susu kambing ini konsumen dapat datang langsung ke lokasi peternakan. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan baik pribadi maupun umum. Pada umumnya konsumen yang membeli susu kambing di peternakan adalah konsumen yang tinggal di Bogor, Jakarta, dan Bandung. Selain datang ke peternakan, konsumen juga dapat memesan susu melalui telepon maupun pesan singkat ke pada pemilik peternakan, pemilik kemudian akan mengirimkan susu ke alamat yang dituju baik langsung oleh pihak peternakan maupun melalui kiriman kilat dengan biaya pengiriman ditanggung oleh konsumen. Susu kambing ini dapat dikirimkan wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, 56

7 Jawa Tengah, Bengkulu, Lampung, hingga ke luar negeri seperti India dan Malaysia. Pengiriman dilakukan melalui titipan kilat yang telah lama berlangganan dengan Peternakan Prima Fit sehingga telah mengetahui karakteristik produk. Hal ini menyebabkan susu relatif aman dari kerusakan. Penjualan susu kambing ini juga dibantu oleh distributor. Distributor yang bekerjasama secara kontinu untuk menjual susu kambing ini hanya ada 3 yakni distributor di Kota Cengkareng, Kabupaten Serang dan Kabupaten Cilegon dengan pengiriman setiap seminggu sekali. Data masing-masing distributor dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Daftar Distributor Susu Kambing Peternakan Prima Fit tahun 2010 No. Distributor Permintaan per Minggu (liter) 1. Distributor di Kota Cengkareng Distributor di Kabupaten Serang Distributor di Kabupaten Cilegon 10 Sumber : Wawancara dengan pemilik (Maret 2010) Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua saluran pemasaran susu kambing Prima Fit yakni : 1. Peternakan Konsumen akhir. 2. Peternakan Distributor Konsumen akhir. Jumlah susu yang dihasilkan saat ini sebanyak 21 liter per hari atau 147 liter per minggu sedangkan jumlah susu yang dijual melalui distributor sebanyak 40 liter. Informasi ini menunjukan bahwa jumlah penjualan susu kambing melalui saluran satu sebanyak 73 persen dan jumlah penjualan susu kambing melalui saluran dua sebanyak 27 persen. Produk sampingan yang dihasilkan pada umumnya tidak melalui perantara distributor melainkan dijual langsung pada pembeli akhir. Dengan kata lain produk sampingan hanya melewati satu saluran distribusi. Pembeli kolostrum kambing biasanya adalah pemilik salon-salon kecantikan yang menggunakan kolostrum sebagai salah satu perawatan wajah. Pembeli anak kambing dan kambing dara merupakan peternak-peternak kambing perah baik yang baru mendirikan peternakan maupun peternakan yang telah berjalan. Sedangkan kambing afkir selama ini tidak dijual karena jumlah kambing afkir tidak banyak sehingga hanya dikonsumsi oleh pemilik dan karyawan peternakan namun karena 57

8 adanya penambahan populasi yang semakin banyak maka kambing afkir akan dijual. Penjualan ini dapat dilakukan pada saat hari raya idul Adha atau ke pedagang sate yang menggunakan kambing perah Promosi Promosi disebut juga sebagai komunikasi pemasaran yang diharapkan mampu meningkatkan penjualan produk. Sampai saat ini, peternakan Prima Fit tidak menggunakan media promosi seperti pamphlet, media cetak atau pun media elektronik karena susu yang dihasilkan selalu habis terjual meskipun tanpa adanya kegiatan promosi semacam ini. Pemiliki hanya menghubungi beberapa konsumen untuk menawarkan susu kambing Prima Fit kemudian konsumen tersebut akan merekomendasikan produk ini kepada orang lain sehingga jumlah konsumen susu kambing Prima Fit semakin meningkat. Pemilik sering diundang untuk mengisi seminar dan pelatihan mengenai manajemen beternak kambing perah dari berbagai organisasi. Pelatihan ini dapat dilakukan langsung di peternakan Prima Fit atau di tempat lain. Secara tidak langsung, kegiatan ini juga menyebabkan nama peternakan Prima Fit terangkat sehingga semakin banyak orang yang mengetahui susu kambing produksi peternakan ini. Selain itu, Pemilik peternakan Prima Fit juga pernah beberapa kali diundang oleh beberapa stasiun televisi untuk mengisi acara yang mengangkat tema mengenai peternakan kambing perah. Promosi yang sama juga dilakukan untuk produk-produk sampingan. Promosi juga dilakukan oleh pihak-pihak yang menjadi distributor susu Prima Fit. Namun pemilik tidak membekali distributor dengan media promosi apapun. Distributor juga tidak diberi edukasi mengenai susu kambing karena semua distributor sudah mengetahui manfaat susu kambing. Pemilik hanya memberitahu mengenai kualitas susu kambing Prima Fit yang berbeda dengan susu kambing merek lain Strategi Pemasaran Analisis strategi pemasaran dapat dilakukan melalui pengkajian segmentasi pemasaran, target pemasaran, dan positioning produk. 58

9 Segmentasi Pemasaran Peternakan Prima Fit melakukan segmentasi dengan menggunakan beberapa variabel yaitu variabel geografis yang dilihat dari segi wilayah yaitu pasar dalam negeri dan pasar luar negeri, dan variabel demografis yang dilihat dari segi pendapatan yaitu masyarakat bawah, menengah, dan atas Target Pemasaran Seperti yang telah disebutkam sebelumnya, susu kambing memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan susu sapi yang telah umum di pasaran sehingga target pemasaran untuk susu kambing ini pun akan sangat berbeda dengan target pemasaran pada untuk susu sapi. Dilihat secara geografi peternakan saat ini menargetkan penjualan susu kambing mulai dari dalam negeri hingga ke luar negeri meskipun permintaan dari luar negeri sampai saat ini tidak kontinu. Secara demografi peternakan menargetkan penjualan susu kambing Prima Fit pada golongan menengah atas. Pemilik menggolongkan masyarakat atas sebagai masyarakat yang memiliki jumlah pendapatan lebih dari Rp ,00 per bulan sehingga faktor harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian Posisi Produk Peternakan ini memposisikan susu kambing Prima Fit sebagai satu-satunya susu kambing berkualitas tinggi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat sehingga menimbulkan citra susu kambing ya susu kambing Prima Fit. Positioning ini diterapkan kepada konsumen dengan cara selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas susu kambing yang dihasilkan dengan menjaga kebersihan kandang, menjaga kualitas dan kuantitas pakan, dan menambah jumlah kambing perah laktasi I berkualitas sehingga mampu menghasilkan susu dalam jumlah yang semakin banyak dan semakin berkualitas. Hasil wawancara pada 10 orang konsumen menyatakan bahwa susu kambing peternakan Prima Fit berbeda dengan susu kambing peternakan lain karena rasa susu kambing Prima Fit lebih gurih, segar, enak, tidak berbau amis, dan kental. Sedangkan susu kambing peternakan lain memiliki rasa yang tidak 59

10 gurih, kurang enak, berbau amis, dan cair sehingga konsumen lebih menyukai susu kambing Prima Fit dari pada susu kambing peternakan lain. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa pengembangan usaha ternak kambing perah di Peternakan Prima Fit layak untuk dilaksanakan karena masih terdapat peluang pasar yang cukup besar sehingga susu kambing yang dihasilkan dapat terserap oleh pasar. Pada Bauran Pemasaran pun tidak terdapat masalah yang dapat mengganggu jalannya proses pemasaran dan strategi pemasaran telah dilakukan dengan baik sehingga membantu jalannya proses pemasaran. Namun sebaiknya peternakan melakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan gizi produk serta melakukan perizinan atas produk seperti pendaftaran Nomor Kontrol Veteriner (NKV) di Dinas Peternakan Provinsi untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. 6.2 Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek yang berkaitan dengan penyediaan sarana produksi, proses budidaya, proses menghasilkan output, hingga penanganan pasca panen. Dalam analisis aspek teknis di peternakan Prima Fit perlu dikaji beberapa hal yaitu : 1. Lokasi Usaha Lokasi usaha ternak kambing perah Prima Fit terletak di Desa Cibuntu Kecamatan Ciampea. Di lokasi usaha ini terdapat kantor pemasaran dan kandang kambing perah. Hal ini dipilih agar pembeli yang membeli susu langsung ke peternakan dapat melihat kondisi kambing perah dan proses pemeliharaannya. Lokasi peternakan ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu : a. Ketersediaan lahan. Lahan merupakan input yang penting dalam pendirian usaha ternak karena untuk mendirikan peternakan kambing perah yang bersifat komersial dibutuhkan lahan yang cukup luas. Desa Cibuntu termasuk ke dalam golongan Desa dengan kepadatan penduduk yang rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk desa lainnya di Kecamatan Ciampea. Dengan kata lain, lahan kosong masih tersedia dalam jumlah 60

11 yang cukup banyak. Selain itu harga lahan yang rendah juga menjadi pertimbangan dari pemilik peternakan sehingga mampu mengurangi biaya investasi awal. b. Ketersediaan Sarana Produksi. Selain untuk membangun kandang, lahan juga diperlukan untuk menanam rumput yang menjadi pakan hijauan bagi kambing perah. Rumput merupakan sarana produksi yang sangat penting bagi kambing perah. Dengan ketersediaan lahan rumput yang cukup, kualitas pakan hijauan akan terjamin, kontinuitas terjaga, dan kuantitas pakan hijauan dapat diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, lokasi peternakan yang dekat dengan Kota Jakarta menyebabkan ampas tempe yang merupakan sarana produksi yang penting, juga dapat dengan mudah diperoleh dari pabrik-pabrik tempe yang terletak di Kota Jakarta. c. Letak Pasar Pasar merupakan proses transaksi antara permintaan dan penawaran. Sedangkan secara umum pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Beberapa konsumen susu kambing Prima Fit tinggal di sekitar Kabupaten Bogor sehingga letak lokasi peternakan yang tidak jauh dari Kabupaten Bogor menyebabkan penjualan produk tidak begitu sulit. Wilayah Jakarta dan sekitarnya juga merupakan pasar bagi banyak produk, tidak hanya produk pertanian, produk non pertanian pun banyak diperjualbelikan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Begitu pula halnya pada peternakan Prima Fit, konsumen peternakan ini banyak yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Jarak antara lokasi peternakan ini dengan Jakarta tidak terlalu jauh sehingga akses terhadap pasar tidak terlalu sulit dan memudahkan peternakan Prima Fit dalam proses pemasaran baik dalam pengantaran pesanan susu maupun memudahkan konsumen datang ke peternakan. d. Ketersediaan Air dan Listrik Peternakan ini membutuhkan banyak air untuk berbagai keperluan sehingga peternakan ini perlu mempertimbangkan ketersediaan air di lokasi peternakan. Air yang digunakan di peternakan ini berasal dari 61

12 sumber mata air yang dihisap langsung oleh pompa air dan ditampung dalam tangki. Peternakan kambing perah merupakan jenis usaha yang membutuhkan ketersediaan listrik secara kontinu terutama dalam proses penyimpanan susu kambing dan penerangan kandang di malam hari. Meskipun jauh dari keramaian, daerah ini telah dialiri listrik yang cukup memadai. e. Sarana dan Prasarana Transportasi Transportasi digunakan dalam memasarkan output yakni susu kambing dan membeli input sehingga perlu juga menjadi pertimbangan pemilihan lokasi. Sarana transportasi di daerah ini antara lain angkutan kota dan ojeg. Sedangkan Prasarana transportasi yang tersedia yaitu jalan aspal yang cukup memadai untuk digunakan. Dengan beberapa pertimbangan yang telah diuraikan, dapat diketahui bahwa pemilihan lokasi peternakan telah tepat. 2. Luas Produksi Luas produksi dapat dilihat dari jumlah produk yang sebaiknya diproduksi untuk mencapai keuntungan maksimum. Salah satu hal yang mempengaruhi penentuan luas produksi adalah batasan permintaan. Permintaan susu kambing Prima Fit mencapai 50 liter per hari sedangkan jumlah penawaran peternakan lebih rendah dari jumlah permintaan tersebut sehingga peternakan Prima Fit berusaha untuk meningkatkan luas produksi peternakan dengan melakukan penambahan investasi berupa populasi kambing perah laktasi I agar jumlah susu yang dihasilkan dapat sesuai dengan jumlah permintaan. Namun hingga akhir periode usaha rata-rata susu yang dapat dijual masih belum memenuhi jumlah permintaan karena untuk dapat memenuhi seluruh permintaan diperlukan pengembangan yang lebih besar. Untuk itu luasan produksi susu kambing di peternakan Prima Fit dibatasi oleh kapasitas produksi per ekor kambing perah dan kemampuan finansial dari pemilik peternakan sehingga pengembangan dilakukan dengan menambah jumlah kambing perah laktasi I sebanyak 50 ekor. 62

13 3. Proses Produksi Proses produksi yang diterapkan di peternakan ini merupakan proses produksi yang kontinu. Artinya proses produksi berjalan secara terus-menerus karena pada peternakan kambing perah output utama yaitu susu kambing dihasilkan oleh kambing dewasa laktasi. Dengan sistem perkawinan yang telah diatur sehingga membentuk suatu siklus yang tetap maka jumlah kambing dewasa laktasi tersedia setiap waktu sehingga susu dapat dihasilkan setiap hari dan secara kontinu. 4. Layout Layout pada sebuah usaha adalah proses penataan keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan guna mencapai keseimbangan kegiatan operasi secara efisien. Gambar 4 memperlihatkan layout peternakan Prima Fit. Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa di lahan seluas 1 ha ini dibangun pula beberapa bangunan yang tidak difungsikan untuk kepentingan peternakan kambing perah seperti kandang sapi perah, kandang kuda, ruang penginapan tamu peternakan, dan mushola sehingga luas lahan yang benar-benar digunakan untuk peternakan kambing perah seluas ha. Menurut Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor keberadaan tiga jenis hewan ternak dalam satu lokasi diperbolehkan jika diantara ketiga jenis hewan ternak tersebut tidak membawa bibit penyakit yang dapat mengganggu hewan ternak lain. Pada hewan ternak kambing perah, sapi perah, dan kuda tunggang tidak terdapat penyakit yang dapat mengganggu hewan ternak lainnya sehingga tidak bermasalah jika ketiga hewan ini berada pada satu lokasi peternakan. Sebaiknya jarak antara rumah karyawan dengan kandang hewan ternak sekitar 10 meter tetapi di peternakan Prima Fit, jarak antara rumah karyawan dengan kandang hewan ternak hanya sekitar 6 meter. namun sampai saat ini jarak antara kandang dan rumah karyawan yang dekat tidak mengganggu karyawan peternakan. 63

14 Gambar 4. Layout peternakan Prima Fit Keterangan: 1. Kandang I. 2. Kandang II. 3. Kandang III. 4. Konstruksi kandang IV. 5. Ruang pengemasan dan penyimpanan susu kambing. 6. Ruang kantor. 7. Ruang penginapan tamu peternakan. 8. Tempat penyimpanan beberapa alat peternakan. 9. Kandang sapi perah. 10. Kandang kuda. 11. Rumah karyawan. 12. Mushola. 13. Lahan rumput gajah. 5. Pemilihan Jenis Teknologi dan Peralatan Dalam menjalankan usaha ternak, peternakan Prima Fit menggunakan peralatan yang sama dengan peternakan kambing perah lainnya. Sebagian besar peralatan yang digunakan dapat diperoleh di toko peralatan rumah tangga seperti ember, sapu lidi, selang, arit dan lain-lain sedangkan peralatan yang menggunakan tenaga listrik juga mudah diperoleh di toko-toko elektronik seperti kulkas, freezer, dan sealer. Adapun rincian peralatan yang digunakan antara lain: a) Freezer Freezer digunakan untuk menyimpan susu yang telah dikemas dalam ukuran 200 ml. Pembekuan ini dilakukan untuk menjaga kualitas susu karena susu yang disimpan dalam kondisi tidak beku dan berada pada suhu 64

15 ruangan akan cepat basi dan rusak. Kerusakan susu ini akan terjadi kurang lebih dua jam setelah pemerahan karena pecahnya lemak susu sedangkan susu yang dibekukan akan dapat bertahan hingga 3 bulan. Saat ini peternakan Prima Fit memiliki 1 unit freezer yang berkapasitas 200 liter. Freezer yang berharga Rp ,00 ini diletakkan di ruang susu dan freezer ini dapat digunakan hingga berumur 10 tahun. b) Kulkas Pada dasarnya kulkas memiliki fungsi yang hampir sama dengan freezer karena peternakan Prima Fit memfungsikan kulkas sebagai freezer yaitu dengan mensetting seluruh bagian kulkas menjadi freezer. Peternakan Prima Fit menggunakan dua unit kulkas berkapasitas 100 liter yang terletak di ruang pengemasan dan penyimpanan susu kambing. Kulkas yang dapat berfungsi hingga 10 tahun ini diletakkan di ruang susu. Harga satu unit kulkas sebesar Rp ,00. c) Saringan susu Saringan susu digunakan untuk menyaring susu yang baru diperoleh. Penyaringan ini dilakukan untuk menghilangkan buih-buih pada susu kambing dan bulu-bulu kambing yang terjatuh ke dalam susu saat diperah. Saringan yang digunakan dalam menyaring susu ini berjumlah satu unit yang digunakan selama dua bulan, sehingga dalam satu tahun diperlukan enam unit saringan. Harga satu unit saringan susu yakni Rp ,00. d) Gelas ukur Susu hasil perahan tentu harus segera dikemas agar kualitas susu tidak menurun. Tahap pertama pengemasan susu dilakukan dengan mengukurnya di dalam gelas ukur sebanyak 200 ml sehingga gelas ukur merupakan peralatan yang harus tersedia. Saat ini peternakan Prima Fit menggunakan satu unit gelas ukur berkapasitas 250 ml. Harga gelas ukur Rp ,00 dan gelas ukur ini dapat digunakan hingga 6 bulan. e) Plastik Kemasan Plastik yang digunakan dalam mengemas susu terdiri dari dua lapis. Lapisan pertama menggunakan plastik polos dengan ukuran 9 x 18 cm kemudian lapisan kedua menggunakan plastik dengan ukuran sedikit lebih 65

16 besar yakni 10 x 20 cm dengan cetakan merek susu Prima Fit di atasnya. Harga per pack dua jenis plastik ini sebesar Rp ,00 dengan jumlah 300 plastik per pack. f) Sealer Sealer merupakan alat yang digunakan untuk mengemas suatu produk baik makanan maupun minuman. Peternakan prima Fit menggunakan dua sealer yang sama dengan fungsi yang berbeda yakni satu sealer digunakan untuk memotong plastik pada plastik lapisan luar sedangkan sealer lainnya digunakan untuk menutup kemasan baik untuk lapisan dalam maupun lapisan luar agar susu tertutup rapat. Umur ekonomis dari sealer sekitar 5 tahun. Kedua sealer ini dibeli dengan harga Rp ,00 per unit. g) Styrofoam Styrofoam merupakan kotak gabus yang digunakan untuk menyimpan susu ketika susu dikirimkan agar suhu susu tetap terjaga. Untuk Styrofoam berkapasitas 4 liter dibeli dengan harga Rp 6.000,00 per unit sedangkan styrofoam berkapasitas 10 liter dibeli dengan harga Rp ,00 per unit. h) Cetakan Label Cetakan Label merupakan alat yang digunakan untuk mencetak merek susu kambing Prima Fit. Cetakan label yang dimiliki berjumlah tiga unit dengan fungsi yang berbeda. Cetakan label I digunakan untuk mencetak tulisan merek susu kambing Prima Fit berwarna hijau, cetakan label II untuk mencetak gambar kambing pada kemasan dengan warna merah, sedangkan cetakan label III digunakan untuk mencetak khasiat dan kegunaan dari susu kambing tersebut. Cetakan label ini dibeli dengan harga Rp ,00 per unit dengan penggunaan hingga satu tahun. i) Ember Ember digunakan untuk beberapa kegiatan yaitu untuk menampung susu saat dilakukan pemerahan dan untuk memberi minum pada kambing. Ember yang digunakan berjumlah lima unit, ember ini dibeli dengan harga Rp ,00 dan dapat digunakan hingga berumur dua tahun. 66

17 j) Drum plastik Ampas tempe merupakan pakan tambahan yang diberikan pada kambing perah selain hijauan berupa rumput gajah. Ampas tempe ini diambil dari perusahaan tempe di Jakarta. Untuk menyimpan ampas tempe tersebut digunakan drum yang dapat menampung ampas tempe hingga 33 Kg. Saat ini jumlah drum yang dimiliki sebanyak 50 unit. Selain untuk menyimpan ampas tempe, drum juga digunakan untuk menampung rumput gajah yang telah dicacah untuk diberikan pada kambing. Harga drum ini sebesar Rp ,00 dengan umur ekonomis selama lima tahun. k) Trolley Dalam pemberian pakan pada kambing perah baik ampas tempe maupun rumput gajah, karyawan harus membawa drum yang beratnya dapat mencapai 33 Kg, maka untuk memudahkan pengangkutan diperlukan trolley sehingga proses pemberian pakan dapat berjalan dengan cepat. Trolley yang digunakan terbuat dari besi dan berjumlah satu unit. Harga trolley ini sebesar Rp ,00 dan umur ekonomisnya mencapai lima tahun. l) Arit Arit merupakan alat sejenis golok dengan bentuk bulan sabit yang digunakan untuk mengambil rumput gajah dari ladang rumput gajah yang dimiliki peternakan. Rumput yang telah diperoleh kemudian dicacah dengan menggunakan arit untuk memudahkan proses pengunyahan pada kambing perah. Saat ini arit yang digunakan peternakan Prima Fit sebanyak dua unit dengan harga per unit sebesar Rp ,00 dan umur ekonomis arit mencapai tiga tahun. m) Cangkul. Cangkul biasanya digunakan untuk penanaman rumput gajah di ladang, serta menggemburkan tanah agar rumput tumbuh dengan baik. Selain itu cangkul juga digunakan untuk memperbaiki jalan di sekitar peternakan yang rusak. Cangkul yang digunakan sebanyak dua unit karena biasanya penanaman rumput gajah dilakukan oleh dua orang dan cangkul yang multifungsi mengharuskan peternakan memiliki cangkul lebih dari satu 67

18 unit dengan harga per unit sebesar Rp ,00 dan umur ekonomis cangkul selama empat tahun. n) Garpu, dan sekop Garpu dan sekop digunakan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada peternakan, atau untuk menggemburkan tanah pada ladang rumput gajah. Sekop dan garpu yang digunakan berjumlah satu unit. Harga garpu dan sekop ini sama yakni sekitar Rp dengan umur ekonomis lima tahun. o) Botol Susu Botol susu digunakan untuk memberi susu pada anak kambing karena setelah kambing diberi susu selama satu bulan oleh induk kambing, anak kambing diberi susu sapi hingga berumur tiga bulan. Pemberian susu sapi menggunakan botol susu yang berkapasitas 0,25 liter. Jumlah susu sapi yang digunakan di peternakan ini sebanyak 0,5 liter per hari. Karet botol susu mudah rusak sehingga harus diganti setiap satu bulan sekali sedangkan botol susu memiliki umur ekonomis sekitar tiga bulan. Harga botol susu sekitar Rp ,00 sedangkan karet botol susu hanya Rp 4.000,00. p) Sapu lidi Dalam proses pembersihan bagian bawah kandang, diperlukan sapu lidi dan aliran air sehingga semua kotoran seperti pakan yang terjatuh, kotoran kambing, dan bulu-bulu kambing dapat dibersihkan dengan mudah. Selain membersihkan bagian bawah kandang, sapu lidi juga digunakan untuk membersihkan kandang dari kotoran kambing. Jumlah sapu lidi yang digunakan sebanyak dua unit dengan harga Rp 4.000,00 dan dapat digunakan hingga tiga bulan. q) Selang Pembersihan bagian bawah kandang kambing setiap sebelum pemerahan dilakukan dengan mengalirkan air. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan selang. Selang yang dimiliki oleh peternakan ini cukup panjang yaitu sepanjang 30 m sebanyak satu unit. Selang dengan harga Rp 68

19 12.000,00 per meter ini memiliki kualitas yang baik sehingga dapat digunakan hingga 3 tahun. r) Tangki air Tangki air merupakan alat yang digunakan untuk menampung air dari mata air yang dihisap dengan menggunakan pompa air. Harga tangki air ini sekitar Rp dengan umur ekonomis selama 10 tahun. s) Pompa Air Untuk menghisap air dari mata air diperlukan suatu alat bertenaga tinggi untuk melakukan hal tersebut. Alat tersebut adalah pompa air. Peternakan Prima Fit menggunakan satu unit pompa air untuk menghisap air yang akan ditampung di tangki air dan dialirkan untuk berbagai keperluan. Pompa air ini memiliki harga sekitar Rp dan dapat digunakan dengan baik hingga 10 tahun. t) Mobil dan motor Mobil yang digunakan oleh peternakan Prima Fit terdiri dari 2 mobil yang berbeda jenis. Mobil pertama yaitu jenis mobil pick up yang digunakan untuk mengangkut ampas tempe dari pabrik tempe di Jakarta. Sedangkan mobil kedua yaitu mobil Xenia yang digunakan untuk mengantarkan susu ke konsumen yang berada di sekitar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi) serta untuk membeli input-input lainnya. Mobil pick up dibeli dengan harga Rp ,00 dan dapat digunakan hingga 5 tahun. Sedangkan mobil Xenia dibeli dengan harga Rp ,00 dan dapat digunakan hingga 15 tahun. Selain mobil, peternakan Prima Fit juga menggunakan motor untuk berbagai keperluan. Motor ini dibeli dengan harga Rp ,00 dan dapat dipakai hingga umur 5 tahun Pengelolaan Usaha Ternak Peternakan Prima Fit merupakan peternakan yang mengelola berbagai usaha ternak. Pada awalnya peternakan ini hanya berfokus pada peternakan kambing perah yang ditujukan untuk tujuan komersial dengan produk utama berupa susu kambing. Namun saat ini peternakan semakin berkembang dengan adanya peternakan sapi perah dan pemeliharaan kuda tunggang tetapi karena 69

20 peternakan sapi perah dan pemelihaaraan kuda tunggang ini baru berjalan beberapa bulan maka pengkajian usaha ternak hanya difokuskan pada peternakan kambing perah. Pendapatan yang dihasilkan sapi perah per hari sebesar Rp ,00 dan pendapatan yang dihasilkan oleh kuda tunggang sebesar Rp ,00. Nilai ini lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari kambing perah yakni sebesar kurang lebih Rp ,00 per hari, itu pun hanya berasal dari penjualan susu kambing. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa pengkajian hanya melibatkan peternakan kambing perah. Seperti pada kegiatan budidaya ternak lainnya, peternakan Prima Fit juga dapat menghasilkan produk sampingan yang juga bisa dipasarkan sehingga menghasilkan pendapatan tambahan bagi peternakan itu sendiri. Produk sampingan tersebut antara lain kolostrum, anak kambing, kambing dara, dan kambing afkir yang seluruhnya dapat dijual. Penjualan susu kambing bersifat kontinu artinya susu kambing ini dihasilkan setiap hari sehingga penjualan juga terjadi setiap hari. Adanya pengelolaan usaha secara bersama ini menimbulkan banyak keuntungan baik dalam segi teknis manajemen peternakan maupun dari segi finansial. Dari segi manajemen kandang, penjualan anak kambing perah, dan kambing dara dapat menyeimbangkan jumlah populasi kambing perah. Sedangkan dari segi finansial, penjualan anak kambing, dan kambing dara dapat meningkatkan pendapatan peternakan sehingga pendapatan yang diperoleh itu dapat digunakan untuk melakukan pengembangan usaha ternak Kandang Kambing Perah Kandang merupakan tempat yang digunakan oleh kambing perah untuk tinggal sehingga kenyamanan sebuah kandang sangat diperlukan oleh kambing perah mengingat karakteristik kambing perah yang rentan terhadap stress. Bila kambing perah mengalami stress maka kambing perah tidak dapat berproduksi dengan optimal. Saat ini peternakan Prima Fit memiliki tiga buah kandang kambing perah dengan fungsi yang berbeda-beda. Rincian penggunaan kandang kambing tersebut antara lain : 70

21 1. Kandang I Kadang ini terbagi ke dalam beberapa ruangan yaitu lima ruangan berkapasitas satu kambing dewasa dengan luas 80 x 10 cm 2 yang digunakan untuk kambing yang sedang sakit, kambing yang baru melahirkan dan kambing jantan yang belum dewasa, empat ruangan berkapasitas dua kambing dewasa dengan luas 160 x 150 cm 2 yang digunakan untuk kambing jantan dewasa dengan kambing betina yang sudah dewasa, namun terkadang ruangan ini juga digunakan hanya untuk kambing jantan dewasa, dan lima ruangan berkapasitas 5-8 kambing dewasa dengan luas 240 x 325 cm 2 yang digunakan untuk ruangan perkawinan dan kandang kambing bunting sehingga luas keseluruhan kandang adalah 1200 x 575 cm 2 atau 69 m 2. Kandang ini memiliki kapasitas 85 ekor kambing perah. 2. Kandang II Kandang ini memiliki 10 ruangan berkapasitas 5-8 ekor kambing dewasa dengan luas yang sama yakni 240 x 240 cm 2 sehingga luas keseluruhan kandang adalah 1200 x 580 cm 2 atau 69,6 m 2. Lima ruang kandang digunakan untuk kambing-kambing laktasi. lima ruangan sisanya digunakan untuk ruangan perkawinan dan ruangan kambing yang sedang bunting. Kandang ini memiliki kapasitas 85 ekor kambing perah. 3. Kandang III Kandang ini terbagi ke dalam 5 ruangan dengan luas yang sama yakni 195 x 136 cm 2. Setiap ruangan dapat diisi 4-6 ekor anak kambing. Kandang ini digunakan untuk anak kambing berumur 0-7 bulan. Kandang ini memiliki kapasitas 40 ekor kambing perah. Adapun layout masing-masing kandang dapat dilihat pada Gambar 5. Dia awal pengembangan usaha ternak, peternakan akan membangun kandang IV dengan konstruksi seperti kandang I dan II dengan kapasaitas yang lebih besar yakni 130 ekor kambing perah. Setelah adanya penambahan populasi kambing laktasi I dan perkembangan jumlah kambing perah akibat proses reproduksi menyebabkan peternakan harus menambah kembali kandang di tahun ketiga yaitu kandang V dengan kapasitas 85 ekor kambing perah. Bila peternakan tidak melakukan pengembangan usaha maka kandang V tidak perlu dibangun 71

22 karna jumlah populasi kambing masih dapat ditampung di keempat kandang yang telah ada. Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh kandang yang baik antara lain sistem ventilasi yang cukup baik. Kandang kambing perah di peternakan Prima Fit memiliki sistem ventilasi yang cukup baik terlihat dari banyaknya rongga udara di kandang tersebut sehingga udara kotor dari dalam kandang dapat keluar dengan mudah ke luar kandang dan digantikan dengan udara bersih dari luar kandang, selain itu atap kandang yang cukup tinggi juga membuat kambing perah nyaman karena kambing perah tidak mudah kepanasan. Bau perengus merupakan bau khas yang ditimbulkan oleh kambing jantan, bau ini juga menyebabkan susu yang dihasilkan oleh kambing laktasi di kandang yang sama menjadi berbau, namun dengan ventilasi yang cukup baik menyebabkan bau perengus tidak menempel pada susu. Syarat berikutnya yaitu tercukupinya sinar matahari bagi kambing perah. Meskipun kandang di peternakan Prima Fit tidak menghadap ke arah matahari terbit namun seluruh bagian kandang tetap terkena sinar matahari dengan cukup kecuali kandang anak kambing karena letaknya yang terhalang oleh kandang produksi. Sinar matahari ini berguna untuk menjaga kesehatan kambing dengan membunuh bakteri-bakteri yang ada di kandang kambing sehingga kesehatan kambing dapat terjaga. Ruang untuk perkawinan dan kambing bunting, Kapasitas 6-8 ekor kambing 80 x 150 cm (a) Layout Kandang I 160 x 150 cm 72

23 Ruang untuk perkawinan dan kambing bunting, Kapasitas 6-8 ekor kambing Ruang Laktasi (produksi), Kapasitas 6-8 ekor kambing Pintu (b) Layout Kandang II 240 x 240 cm 195 x 136 (c) Layout Kandang III Gambar 5. Layout Kandang Konstruksi kandang kambing perah untuk kandang I, kandang II, dan kandang IV yang terdapat di peternakan Prima Fit merupakan kandang tipe panggung dengan bagian bawah kandang yang terbuat dari semen dan membentuk aliran air sedalam satu meter. Hal ini ditujukan untuk memudahkan pembersihan kotoran dan urin kambing yang jatuh ke bagian bawah kandang. Dengan kontruksi seperti ini proses pembersihan kandang hanya memerlukan aliran air. Dengan menyemprotkan air ke bagian bawah kandang kotoran akan jatuh ke dasar bagian bawah kadang dan untuk mengalirkan kotoran tersebut maka dilakukan teknik penutupan salah satu saluran pembuangan kotoran dengan karung selama bagian bawah kandang dibersihkan. Setelah air menggenang cukup banyak lalu penutup dibuka sehingga timbul aliran air yang cukup besar dan mampu mendorong kotoran yang terdapat di saluran pembuangan ke ladang rumput dan sawah penduduk. Kandang III juga menggunakan konstruksi kandang tipe panggung dengan bagian bawah kandang yang miring. Hal ini disebabkan kotoran anak kambing tidak sebanyak kotoran kambing dewasa yang terdapat di kandang I dan kandang II. Kondisi kandang setelah dibersihkan dapat dilihat pada Lampiran 5. 73

24 Dasar kandang Bagian bawah kandang (a) Konstruksi Bagian bawah Kandang I dan II Dasar kandang Bagian kandang bawah (b) Konstruksi Bagian bawah Kandang III Gambar 6. Konstruksi Bagian Bawah Kandang Pemberian Pakan Pakan merupakan komponen input yang paling besar pengaruhnya terhadap kualitas susu kambing sehingga pakan menjadi kebutuhan pokok bagi kambing perah. Untuk dapat menghasilkan susu dan performa kambing perah yang berkualitas maka diperlukan pakan yang berkualitas pula. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pakan pada kambing dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu pakan hijauan, dan pakan tambahan. Hijauan yang biasa digunakan oleh peternakan ini hanya berupa rumput gajah yang di tanam sendiri di sekitar peternakan. Rumput gajah merupakan rumput jenis unggul yang baik untuk ternak karena memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Sedangkan pakan tambahan yang digunakan di peternakan ini adalah ampas tempe. Ampas tempe digunakan sebagai pakan penguat untuk menghasilkan energi bagi kambing, aroma kacang kedelai juga disukai oleh kambing perah. Selain itu ampas tempe juga membuat kambing cepat gemuk. Ampas tempe cocok untuk kambing perah karena susu yang dihasilkan kambing perah tidak terlalu cair dan memiliki rasa yang gurih. 74

25 Ampas tahu tidak menjadi pilihan karena memiliki kandungan air yang lebih banyak, sehingga susu yang dihasikan menjadi lebih cair. Menurut literatur pakan tambahan seperti ampas tahu dan ampas tempe sebaiknya diberikan sebanyak 3 kg per hari per ekor. Pemberian ampas tempe di Peternakan Prima Fit lebih banyak dibandingkan jumlah yang seharusnya diberikan yakni sebanyak 3,3 kg per hari per ekor untuk anak kambing, 6,6 kg per hari per ekor untuk kambing non laktasi, dan 8,8 kg per hari per ekor untuk kambing laktasi. Namun, kelebihan pemberian ampas tempe ini tidak mengganggu proses pemeliharaan kambing. Sedangkan pemberian hijauan sebaiknya sebanyak 10 persen dari berat badan per hari atau setara dengan 3-5 kg per ekor per hari. Namun jumlah rumput gajah yang diberikan jauh lebih rendah dari jumlah yang seharusnya diberikan sehingga sebaiknya jumlah rumput gajah yang diberikan pada kambing perah diperbanyak mengingat hijauan merupakan pakan utama pada kambing perah. Rincian pemberian pakan dapat dilihat pada Tabel 10. Bila dilihat dari pemberiannya dalam satu hari, perbandingan frekuensi pemberian rumput gajah dengan ampas tempe adalah 1 : 3, artinya dalam satu hari kambing diberi 1 kali rumput gajah dan 3 kali ampas tempe. Pemberian ampas tempe yang lebih banyak disebabkan karena kedelai memiliki kadar protein yang lebih banyak dan fitosterol yang dikandung kedelai dapat meningkatkan esterogen nabati pada kambing perah, esterogen nabati inilah yang dapat meningkatkan kesuburan kambing perah dan menghasilkan susu lebih banyak. Gambar 7. Ampas Tempe 75

26 Tabel 10. Jadwal Pemberian Pakan Kambing Perah pada Peternakan Prima Fit No Waktu Jenis Pakan Jumlah yang diberikan (Kg)/ekor Pemberian Non laktasi Laktasi Anak Ampas tempe 2,2 2,2 1, Rumput gajah 0,6 0,6 0, Ampas tempe 2,2 2,2 1, Ampas tempe 2,2 4,4 1,1 Sumber : Wawancara dengan Penanggung Jawab Kandang Kambing Kebutuhan Air Air dalam pemeliharaan kambing perah juga memegang peranan penting. Air dalam pemeliharaan kambing perah di Peternakan Prima Fit lebih banyak digunakan untuk menjaga kebersihan kandang kambing, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, untuk membersihkan kandang dan bagian bawah kandang diperlukan aliran air yang cukup banyak. Kambing merupakan hewan tropis sehingga terbiasa dengan kondisi panas, hal ini menyebabkan kambing tidak membutuhkan banyak air untuk minum. Selain itu pakan yang diberikan juga sudah mengandung air sehingga peternakan Prima Fit hanya memberi air minum pada kambing seminggu sekali. Salah satu literatur menyebutkan bahwa pemberian air minum pada kambing dapat ditambahkan beberapa zat seperti nutri samba, molase, dan garam. Sedangkan air minum yang diberikan pada kambing perah di peternakan Prima Fit hanya terdiri dari campuran 30 gram garam, 240 ml molase, dan 10 liter air. Campuran ini akan habis diminum oleh sekitar 14 ekor kambing dara dan dewasa atau 28 ekor anak kambing. Molase merupakan limbah tebu yang dapat dibeli di toko alat-alat peternakan yang berfungsi untuk menghasilkan minyak sehingga susu kambing akan sedikit berminyak, selain itu kotoran kambing perah pun tidak terlalu berbau. Tidak diberikannya Nutri Simba pada campuran air minum kambing perah tidak mengganggu proses pemeliharaan kambing perah karena Nutri Simba berfungsi sebagai suplemen penambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Secara insidental, air juga digunakan untuk memandikan kambing, namun kambing yang dimandikan hanya kambing yang baru dibeli dari peternakan lain 76

27 karena kambing baru tersebut biasanya memiliki bau yang sedap sehingga produksi susunya kurang baik. Untuk kambing yang telah ada di peternakan tidak pernah dimandikan karena selain kandang kambing bersih, molase dan ampas tempe yang dikonsumsi menghasilkan minyak sehingga membuat kambing terlihat selalu bersih Penanganan Penyakit Penanganan penyakit pada kambing perah memegang peranan penting dalam pemeliharaan kambing perah karena selain untuk menjaga kesehatan kambing perah juga untuk menghindari kematian pada kambing perah. Penyakit yang sering timbul pada kambing perah di peternakan Prima Fit dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Jenis Penyakit pada Kambing yang Sering Timbul di Peternakan Prima Fit No. Jenis Gejala Penanganan Penyakit 1 Scabies - kambing merasa gatal Diberi vaksin Ivomec - nafsu makan turun 2 Flu - suhu badan meningkat Belum diberi tindakan - keluar lendir dari hidungnya 3 Diare - Feses tidak padat - Kambing terlihat lemas Diberi obat diare Sumber: observasi di peternakan (Maret 2010) Penanganan penyakit di peternakan Prima Fit masih belum berjalan dengan baik karena masih terdapat beberapa penyakit pada kambing perah yang tidak tertangani seperti flu. Penanganan penyakit diare pun masih belum optimal karena obat diare yang digunakan merupakan obat manusia dan pemberiannya tidak teratur bahkan ada beberapa yang tidak tertangani. Menurut literatur penanganan penyakit scabies telah tertangani dengan baik, namun penanganan penyakit lainnya belum ditangani dengan baik. Beberapa literatur menyebutkan bahwa pengobatan kambing perah yang mengalami flu dapat diobati dengan ramuan tradisional yakni dengan beras kencur. Sedangkan penanganan untuk kambing yang mengalami diare antara lain diberikan larutan garam dan gula atau diberi ramuan tradisional seperti tumbukan daun jambu dan garam. Adapun 77

28 beberapa obat yang digunakan di Peternakan Prima Fit tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Rincian Obat-obatan yang Digunakan di Peternakan Prima Fit No. Jenis Obat Manfaat Jumlah Kambing yang Diberi Obat 1. Ivomec Mengobati - 9,7% anak penyakit scabies kambing per bulan - 2,75% kambing dara dan dewasa 2. Vitamin B Menambah - 9,7% anak Kompleks nafsu makan kambing per pada kambing bulan - 2,75% kambing dara dan dewasa 3. Biosalamin Untuk Semua induk yang mengobati induk baru melahirkan yang baru melahirkan 4. Hematopan Untuk memberi Semua induk yang kekuatan pada baru melahirkan induk yang baru melahirkan Perkawinan dan Penanganan Kelahiran Penggunaan (ml) - Anak kambing : 0,15 ml - Kambing dara dan dewasa : 1,5 ml/ekor - Anak kambing : 0,5 ml/ekor - Kambing dara dan dewasa : 5 ml/ekor 2,5 ml/ekor 2,5 ml/ekor Proses peremajaan pada ternak perlu dilakukan untuk menjaga kontinuitas dari suatu usaha ternak. Proses peremajaan ini dilakukan melalui perkawinan alami. Inseminasi buatan tidak menjadi pilihan karena inseminasi buatan untuk kambing perah masih jarang dilakukan. Untuk memperoleh keturunan yang baik maka diperlukan induk jantan dan betina yang baik pula. Dalam proses perkawinan, peternakan Prima Fit menggunakan penjantan yang merupakan galur murni dari jenis kambing perah yang memiliki performa yang baik seperti penampilan yang baik dan besar, umurnya mencapai dua tahun ketika pertama kali dikawinkan, dan tidak cacat. Jenis kambing perah yang digunakan sebagai induk jantan antara lain jenis saanen, british alpin, etawa, kacang, togenburg, dan boer. Sedangkan induk betina tidak menggunakan galur murni melainkan turunan dari beberapa jenis kambing perah. Jenis yang paling banyak digunakan yaitu Peranakan Etawa. Induk betina memiliki ciri-ciri sebagai berikut : umur 1 tahun 4 78

29 bulan ketika pertama kali dikawinkan, memiliki berat lebih dari 20 kg, dan jumlah ambing sepasang. Menurut literatur, Induk jantan dan induk betina seperti ini merupakan bibit unggul. Rata-rata kambing betina dan jantan di Peternakan Prima Fit mengalami siklus birahi pertama kali pada umur delapan bulan sehingga kambing betina dan jantan yang telah berumur 8 bulan harus dipisahkan karena dikhawatirkan akan terjadi perkawinan. Perkawinan pada kambing muda akan menyebabkan kebuntingan yang kurang baik seperti kebuntingan yang tidak sehat dan anak yang dilahirkan berukuran lebih kecil dari pada ukuran anak kambing pada umumnya. Kambing betina boleh dikawinkan setelah berumur 1 tahun 4 bulan sedangkan kambing jantan boleh dikawinkan setelah berumur 2 tahun. Kambing perah tidak dapat memproduksi susu kembali (afkir) setelah laktasi kelima yakni saat kambing perah berumur enam tahun empat bulan. Dari uraian tersebut maka kambing perah dapat digolongkan menjadi beberapa status ternak yakni: 1. Anak yaitu kambing perah yang belum mengalami siklus birahi pertama (umur 0-7 bulan). 2. Dara yaitu kambing betina yang telah mengalami siklus birahi namun belum pernah melahirkan (umur 8-23 bulan). 3. Dewasa, kambing betina dewasa yaitu kambing betina yang telah melahirkan untuk pertama kalinya (umur 24 bulan) sedangkan kambing jantan dewasa merupakan kambing yang telah dapat dikawinkan (umur 24 bulan). Berdasarkan literatur, perkawinan yang baik dilakukan setelah jam betina birahi dan kambing betina dimasukan dalam kandang khusus untuk perkawinan disusul dengan memasukan kambing jantan pada kandang tersebut. Dengan demikian untuk mengawinkan kambing perah perlu adanya pengontrolan kambing betina yang sedang birahi. Namun peternakan Prima Fit memiliki cara tersendiri untuk mengawinkan kambing perah tanpa perlu pengontrolan birahi pada kambing betina yakni dengan melakukan pemilihan kambing yang sudah dapat dikawinkan kemudian ditempatkan di ruangan kawin pada kandang I dan II selama satu bulan sehingga jantan akan mengawini betina ketika betina tersebut telah birahi. Satu ruangan dapat digunakan oleh lima ekor kambing betina dan satu ekor kambing jantan. 79

30 Kambing betina yang bunting dipindahkan ke ruangan khusus kambing bunting sampai melahirkan (enam bulan). Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemantauan pada kambing tersebut dan menghindari keguguran karena diseruduk oleh kambing jantan. Jika proses melahirkan berjalan lancar maka kambing perah dapat melahirkan sendiri tanpa bantuan manusia, sedangkan apabila kambing perah mengalami kesulitan maka proses melahirkan akan dibantu oleh karyawan peternakan Prima Fit. Setelah melahirkan biasanya induk diberikan obat-obatan seperti biosalamin dan hematopan. Induk betina akan menyusui anaknya hingga satu bulan, kemudian anak akan dipisahkan dari induknya. Anak yang telah dipisahkan tersebut akan diberi susu sapi dengan menggunakan botol susu hingga berumur tiga bulan dengan pemberian susu sapi sebanyak 0,5 liter per ekor per hari. Sedangkan induknya akan diperah selama empat bulan masa laktasi. Setelah empat bulan masa laktasi, kambing betina akan menghadapi masa kering kandang sehingga kambing harus dikawinkan kembali. Begitu seterusnya hingga membentuk suatu siklus seperti yang tertera pada Gambar 8. Bulan Siklus Perkawinan Bunting Menyusui Laktasi 0,66 lt 0,66 lt 0,66 lt 0,66 lt Gambar 8. Siklus Kambing Perah di Peternakan Prima Fit Pada umumnya kelahiran pada kambing perah akan menghasilkan satu sampai dua ekor anak kambing sehingga jika dirata-ratakan maka jumlah anak per kelahiran adalah 1,5 ekor per kelahiran. Rasio kelahiran anak kambing jantan sebesar 50 persen sedangkan rasio kelahiran anak kambing betina sebesar 50 persen. Anak merupakan status ternak yang rentan terhadap penyakit sehingga kematian anak kambing sering terjadi. Tingkat kematian anak kambing di Peternakan Prima Fit mencapai 18,5% per tahun. Sedangkan Kambing dewasa jantan, kambing dewasa betina, dan kambing dara di Peternakan Prima Fit memiliki tingkat kematian 0% per tahun karena kematian pada Kambing dewasa jantan, kambing dewasa betina, dan kambing dara jarang sekali terjadi. 80

31 Anak kambing yang lahir disusui oleh induknya selama satu bulan kemudian dua bulan berikutnya anak kambing diberi susu sapi dengan menggunakan botol susu sedangkan induknya mulai diperah. Setelah anak kambing berumur tiga bulan atau tidak diberi susu lagi, maka 100 persen anak kambing jantan dan 20 persen anak kambing betina dijual sedangkan sisanya dipelihara. Setelah berumur delapan bulan, anak kambing betina telah memasuki status dara. Pada umur 17 bulan, 28 persen kambing dara dijual dan sisanya dikawinkan untuk pertama kali. Proses perkawinan dilakukan selama satu bulan kemudian kambing akan bunting selama sekitar enam bulan. Setelah kambing melahirkan, kambing akan menyusui selama satu bulan dan empat bulan berikutnya akan diperah atau biasa disebut sebagai masa laktasi I. Pada bulan kelima masa laktasi kambing mengalami penurunan jumlah produksi susu sehingga harus dikawinkan kembali. Begitu seterusnya hingga laktasi V, setelah laktasi V kambing dikategorikan sebagai kambing afkir sehingga harus dijual. Perkembangan populasi ternak pada skenario II sesuai dengan siklus produksi ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Pemerahan Pemerahan susu kambing di peternakan Prima Fit dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Pemerahan dilakukan dalam ruang laktasi dengan menahan tubuh kambing perah ke sisi ruangan sehingga tubuh kambing perah tidak banyak bergerak kemudian dilakukan pemerahan dengan teknik whole hand atau menggunakan semua jari tangan. Susu hasil perahan pertama dari masingmasing ambing dibuang karena dikhawatirkan mengandung banyak bakteri. Selanjutnya susu hasil pemerahan ditampung dalam ember plastik. Proses pemerahan ini sudah benar namun sebaiknya ambing dibersihkan dahulu dengan air dan dikeringkan dengan handuk agar bersih dari bakteri yang dapat merusak susu dan setelah dilakukan pemerahan dilakukan penyemprotan desinfektan pada ambing sehingga ambing terbebas dari bakteri. Proses pemerahan susu kambing dipeternakan Prima Fit dapat dilihat pada Gambar 9. 81

32 Gambar 9. Proses pemerahan susu kambing Pemerahan dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi hari dan sore hari. Jumlah susu yang dihasilkan pada pagi hari lebih banyak dibandingkan dengan jumlah susu yang dihasilkan pada sore hari karena susu yang dihasilkan pada pagi hari dibentuk selama kurang lebih 16 jam yakni dari jam 4 sore hingga jam 8 pagi sedangkan susu yang dihasilkan pada sore hari dibentuk selama kurang lebih 8 jam yakni dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Jumlah produksi susu kambing tiap periode laktasi berbeda-beda tetapi karena kurangnya data yang mendukung untuk mengetahui jumlah susu kambing per periode laktasi maka digunakan rata-rata produksi susu kambing per hari yakni sebesar 0,66 liter per ekor. Namun tidak semua susu yang dihasilkan dijual karena setiap minggu rata-rata dua liter susu digunakan sebagai tester untuk konsumen yang datang ke peternakan Pasca Panen Produksi susu kambing di peternakan Prima Fit rata-rata 0,66 liter per ekor per hari. Setelah susu terkumpul, susu kambing disaring dengan menggunakan saringan yang terbuat dari plastik agar buih pada susu dan bulubulu kambing yang terjatuh ke dalam susu dapat dibuang. Setelah disaring, dikemas dengan menggunakan plastik kemasan dalam ukuran 200 ml kemudian dimasukan dalam freezer. Susu yang sudah beku dimasukan kembali pada plastik kemasan yang sudah diberi label/merek susu kambing Prima Fit agar lebih menarik. Proses pemerahan hingga pengemasan memakan waktu hingga satu jam. Pengemasan terakhir dilakukan dengan memasukan beberapa liter susu yang telah beku ke dalam styrofoam yang berisi dry ice sehingga susu tetap dalam keadaan segar hingga ke tangan konsumen. Teknik mencairkan kembali (thawing) 82

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero Peternakan kambing perah Cordero merupakan peternakan kambing perah yang dimiliki oleh 3 orang yaitu Bapak Sauqi Marsyal, Bapak Akhmad Firmansyah, dan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor peternakan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan agribisnis di Indonesia yang masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Komoditi peternakan mempunyai

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Kambing

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Kambing II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Kambing Kambing merupakan binatang memamahbiak yang pada dasarnya merupakan kambing liar yang tersebar di Asia Barat Daya. Kambing perah memang masih asing bagi sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein hewani yang tergolong mudah dipelihara dan sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kambing

Lebih terperinci

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL Analisis aspek kelayakan non finansial dilakukan untuk melihat kondisi lingkungan yang berpengaruh pada proses alternatif pengambilan keputusan terbaik dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia 2 Profesional 20. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung 20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan 20.1.1. Menganalisis potensi ternak 20.1.2. Menganalisis kontribusi ternak

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR Wiwi Nesla Sari 1 Indria Ukrita 2 Abstrak Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik.

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI 5.1. Segmenting, Targeting, dan Positioning Susu sapi Perah KUD Giri Tani Penetapan segmenting, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah Perkembangan peternakan sapi perah di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkembangannya dan kebijakan pemerintah sejak zaman Hindia Belanda. Usaha

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Susu Kambing Disusun Oleh : Nama : Nurwidi Asmoro NIM : 11.02.8078 Kelas Jurusan : 11-D3MI-03 : Manajemen Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Daerah Penelitian Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. KUNAK didirikan berdasarkan keputusan presiden

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil 9 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Peternakan Sapi Perah Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil susu. Susu didefinisikan sebagai sekresi fisiologis dari kelenjar ambing. di antara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan cerminan performa Dinas Peternakan dalam pembangunan

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM Mini Hospital Farm Sebagai upaya pengobatan dan usaha penggemukan ternak kambing Oleh : Nama Nim : Ananda Saka Prayogo : H0512010 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Indah Novita Sari F 0315042 / 2015 Riantika Nur Hidayati

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Desa Sukajaya mempunyai luas 3.090,68 Ha dan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu lebih dari yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu lebih dari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu lebih dari yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan anaknya dan dapat mempertahankan produksi susu sampai jangka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng, 35 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng merupakan salah satu pasar hewan yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kerbau merupakan ternak yang dipelihara di pedesaan untuk pengolahan lahan pertanian dan dimanfaatkan sebagai sumber penghasil daging, susu, kulit dan pupuk. Di Sumatera

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan persentase kenaikan jumlah penduduk yang tinggi setiap tahunnya. Saat ini, Indonesia menempati posisi ke-4 dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan peternakan saat ini, menunjukan prospek yang sangat cerah dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi pertanian Indonesia. Usaha peternakan

Lebih terperinci

BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN

BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum BBPTU-HPT Baturraden Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi Pada tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa dan diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BBKBN)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Boer Jawa (Borja) Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas peternakan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh karakteristik produk yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Kondisi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm CV. Anugrah Farm terletak di Simpang Curug RT.02/04 Kampung Baru, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor pada Bulan Maret sampai Agustus. Pemilihan daerah Desa Cibeureum sebagai tempat penelitian

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Metode MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Peternakan Kambing Perah Bangun Karso Farm yang terletak di Babakan Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Analisis pakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Domba dan kambing yang dipelihara di Kawasan Usaha Peternakan Berkah Sepuh Farm meliputi domba ekor tipis dan kambing kacang. Domba yang digunakan sebanyak 51 ekor

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.

Lebih terperinci

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU A. Jenis Ternak/Unggas Jenis Kegiatan/Usaha :... (... dari...) : 1. Pengembangbiakan 2. Penggemukan 4. Lainnya A). Mutasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman sumber daya alam. Salah satu keragaman sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal adalah komoditas peternakan.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada bulan Juni sampai September 2011 bertempat di Peternakan Kambing Darul Fallah - Ciampea Bogor; Laboratorium

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat pedesaan pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani, selain usaha pertaniannya, usaha peternakan pun banyak dikelola oleh masyarakat pedesaan salah satunya

Lebih terperinci

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Sampai hari ini tingkat kebutuhan daging sapi baik di dalam maupun di luar negeri masih cenderung sangat tinggi. Sebagai salah satu komoditas hasil peternakan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah di Indonesia, 90% merupakan peternakan sapi perah rakyat dengan kepemilikan kecil dan pengelolaan usaha yang masih tradisional. Pemeliharaan yang

Lebih terperinci

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK. SURVEI PENYEMPURNAAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 2012 Subsektor Peternakan PERHATIAN

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK. SURVEI PENYEMPURNAAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 2012 Subsektor Peternakan PERHATIAN SPDT12-TRK Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYEMPURNAAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 2012 Subsektor Peternakan 1. Rumah tangga pertanian yang menjadi responden harus memiliki anggota

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah Menurut Yusdja (2005), usaha sapi perah sudah berkembang sejak tahun 1960 ditandai dengan pembangunan usaha-usaha swasta dalam peternakan sapi perah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas.

PENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan pembangunan dalam usaha dibidang pertanian, khusunya peternakan dapat memberikan pembangunan yang berarti bagi pengembangan ekonomi maupun masyarakat. Pembangunan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Populasi Ternak Domba berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Populasi Ternak Domba berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun LAMPIRAN 144 Lampiran 1. Populasi Ternak Domba berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun 2005-2009 No Provinsi Tahun 2005 2006 2007 2008 2009* 1 NAD 124,303 157,962 203,489 157,881 184,757 2 Sumut 271,314

Lebih terperinci

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan Oleh : Sri Sutanti 08.11.1978 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. WITRI SETIYANI (D0114105/2014)

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH 5.1. Sejarah dan Perkembangan P4S Nusa Indah Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah adalah sebuah pusat pelatihan usaha jamur tiram dan tanaman hias

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Pengembangan pembibitan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lampung merupakan salah satu daerah potensial di Indonesia dalam sektor

I. PENDAHULUAN. Lampung merupakan salah satu daerah potensial di Indonesia dalam sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Lampung merupakan salah satu daerah potensial di Indonesia dalam sektor peternakan yakni sapi potong, kambing, dan ayam broiler. Bahkan saat ini menjadi daerah

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan 16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan kadar protein dan energi berbeda pada kambing Peranakan Etawa bunting dilaksanakan pada bulan Mei sampai

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria aspek higiene dan sanitasi terdiri dari 7 pernyataan. Total nilai aspek ini berjumlah 7. Penilaian mengenai aspek higiene dan sanitasi yaitu: Aspek dinilai buruk jika nilai < 3 Aspek dinilai cukup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang memiliki karakteristik secara ekonomis dengan pertumbuhan yang cepat sebagai ayam penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan mobilitas

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Karakteristik Sapi perah Sapi perah (Bos sp.) merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya dan sangat besar kontribusinya dalam memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA TERNAK KAMBING PERAH (Kasus : Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA TERNAK KAMBING PERAH (Kasus : Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA TERNAK KAMBING PERAH (Kasus : Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) SKRIPSI TRIANA GITA DEWI H34060640 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Peternakan Sapi Perah Salah satu bidang usaha agribisnis peternakan yang memiliki potensi cukup besar dalam meningkatkan kesejahtraan dan kualitas sumberdaya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber :

I. PENDAHULUAN. Sumber : I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia sejak tahun

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi Peternakan CV Ettawa Dairy Farm merupakan perusahaan berbentuk badan usaha komanditer. Usaha ini bergerak di bidang peternakan kambing perah. Peternakan berada di

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan 19 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan objek adalah peternak sapi perah yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang,

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. Pendahuluan Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena

Lebih terperinci

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Tipologi usaha peternakan dibagi berdasarkan skala usaha dan kontribusinya terhadap pendapatan peternak, sehingga bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut:

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm

PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm RINGKASAN EKSEKUTIF Usaha peternakan domba merupakan usaha yang berbasis pada potensi lokal Indonesia. Usaha ini cukup menguntungkan karena ditunjang dengan faktor-faktor

Lebih terperinci

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN LAMPIRAN Lampiran 1. Form Kuesioner Wawancara Peternak Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN I. Identitas Responden

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Populasi Kambing Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya yang tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil utama dari usaha peternakan sapi perah yaitu susu dan anakan, di samping juga dihasilkan feses dan urin yang kontinu setiap hari. Pendapatan utama peternak diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minyak goreng bagi masyarakat Indonesia adalah salah satu kebutuhan pokok atau merupakan salah satu dari Sembako (sembilan bahan pokok) menurut keputusan Menteri Perindustrian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN 6.1. Pola Kemitraan CV TMF Kemitraan antara peternak ayam di daerah Cibinong pada dasarnya adalah sama dengan semua kemitraan yang dijalankan di semua daerah kemitraan CV TMF.

Lebih terperinci