BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan data, informasi serta materi materi dasar yang bersifat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan data, informasi serta materi materi dasar yang bersifat"

Transkripsi

1 4 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah studi kepustakaan dan melakukan percobaan. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data, informasi serta materi materi dasar yang bersifat teoritis yang sesuai dengan permasalahan. Hal tersebut diperoleh dari buku, materi kuliah, literatur melalui browsing di internet dan melakukan berbagai percobaan. Dari data-data yang diperoleh penulis berusaha menerapkannya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Pada sub bab ini akan membahas tentang perancangan sistem secara keseluruhan dari penelitian ini, yaitu tentang perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Keseluruhan sistem pada penelitian ini sesuai dengan blok diagram pada Gambar.. KOMPUTER MAX Converter Mikrokontroler Serial RTC Driver Baris Driver Kolom Display DOT MATRIK Gambar. Blok Diagram rangkaian keseluruhan.

2 4. Perancangan Perangkat Keras Langkah selanjutnya dalam perancangan perangkat keras pada sistem kalender digital menggunakan dot matrix ini adalah merealisasikan rangkaian pada diagram diatas. Rangkaian-rangkaian yang akan direalisasikan adalah:. Rangkaian Minimum Sistem AT9S5.. Rangkaian Komunikasi Serial RS.. Rangkaian Serial RTC DS0. 4. Rangkaian Driver Baris (TIP4). 5. Rangkaian Shift Register 4LS Rangkaian Display Dot Matrix. Dalam perancangan perangkat lunak terdapat proses-proses sebagai berikut: program utama, program interrupt serial, program konversi kalender... Rangkaian Minimum Sistem AT9S5 Rangkaian mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengontrol dari rangkaian Kalender Digital ini. Pada Tugas Akhir ini digunakan mikrokontroler keluaran ATMEL yaitu Mikrokontroler AT9S5. Mikrokontroler ini mempunyai 40 pin dengan 4 jalur port yaitu Port 0, Port, Port, dan Port. Untuk mengetahui lebih lanjut konfigurasi mikrokontroler sebagai pengendali sistem, skematik rangkaian terlihat pada Gambar..

3 4 RN U Baris Baris Baris Baris4 Baris5 Baris6 Baris Baris 5v RNR-PACK R-PACK XTAL XTAL D0 D D D D4 D5 D6 D P0.0/AD0 P0./AD P0./AD P0./AD P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0./AD P.0/T P./TEX P. P. P.4/SS P.5/MOSI P.6/MISO P./SCK XTAL XTAL EA/VPP RST GND P.0/A P./A9 P./A0 P./A P.4/A P.5/A P.6/A4 P./A5 P.0/RXD P./TXD P./INT0 P./INT P.4/T0 P.5/T P.6/WR P./RD PSEN ALE/PROG SDA SCL A A9 A0 A P.0 Rx P. Tx DATA CLOCK WE OE 0pF XTAL AT9S5 0 Y CRYSTAL.059Mhz 0pF XTAL Gambar. Minimum sistem Mikrokontroler AT9S5 Pada skematik yang tecantum pada gambar. terdapat beberapa port yang berhubungan dengan komponen yang lainnya. Port 0 dihubungkan dengan komponen 4HC5 yang berfungsi sebagai penyangga data yang diterima dari mikrokontroler. Port terhubung dengan rangkaian driver baris. Pada port ini digunakan untuk melakukan scanning baris. Port (P.4 dan P.5) masingmasing berfungsi sebagai input data dan input clock pada shift register. Pin RxD dan TxD berfungsi sebagai penerima dan pengirim data serial ke komputer, terhubung melalui MAX sebagai konverter. Pada rangkaian mikrokontroler ini, digunakan komponen XTAL,059 Mhz yang terhubung pada pin XTAL dan XTAL. A. Rangkaian Programmer

4 44 Penulis menggunakan rangkaian programmer yang terdiri dari sebuah IC 4LS44 yang berguna sebagai buffer dan kabel downloader dengan interface DB5 yang terhubung pada port LPT pada komputer dalam melakukan proses download program dalam format.hex dari komputer ke mikrokontroler. Sedangkan software yang digunakan adalah Atmel Microcontroller ISP Software. Skematik kabel downloader yang digunakan untuk mendownload program ke mikrokontroler seperti pada Gambar.. P U A A A A4 A5 A6 A A OE OE 4LS44 0 Y 6 Y 4 Y Y4 9 Y5 Y6 5 Y Y GND J HEADER 6 CONNECTOR DB5 Gambar. Rangkaian kabel downloader pada port LPT Setelah kabel downloader terhubung ke Port paralel pada PC melalui DB5 dan terhubung ke mikrokontroler melalui konektor 6 pin. Tahap selanjutnya adalah melakukan download program ke mikro. Penulis menggunakan software Atmel Microcontroller. Antarmuka software dapat dilihat pada Gambar.4.

5 45 Gambar.4 Atmel Microcontroller ISP Software Konektor 6 pin pada Gambar. dihubungkan terlebih dahulu pada Mikrokontroler AT9S5 jika akan melakukan proses download program. Konektor yang terhubung ke mikro seperti pada Gambar.5. TR MOSI MISO SCK RESET J downloader Gambar.5 Konektor downloader pada Mikrokontroler.. Rangkaian Komunikasi Serial RS Data yang diterima dari komputer melalui serial port adalah berupa tegangan dengan standar RS-, yaitu antara - sampai -5 Volt untuk kondisi high dan + sampai +5 Volt untuk kondisi low. Sedangkan mikrokontroler bekerja dalam level tegangan TTL, yaitu +5 Volt untuk kondisi high dan 0 Volt

6 46 untuk kondisi low. MAX akan mengubah level tegangan RS- menjadi level tegangan TTL agar dapat diolah oleh mikrokontroler. Demikian pula sebaliknya, data yang dikirim mikrokontroler akan diubah ke level tegangan RS- agar dapat diolah oleh komputer. Pengiriman data dari program visual di PC ke mikrokontroler menggunakan komunikasi serial RS. Diagram skematik dari rangkaian serial terlihat pada Gambar.6. P.0 Rx P. Tx + C 0u C + 0u C U 6 RIN ROUT 9 RIN ROUT 4 TIN TOUT TIN TOUT C+ C- C+ C- V+ 5 V- 5 4 P DB u GND MAX + C4 0u Gambar.6 Rangkaian skematik RS Penulis menggunakan komunikasi serial mode dengan baudrate sebesar 9600 bps. Sehingga pengaturan register SCON dan register PCON adalah seperti pada tabel. dan tabel.. Tabel. Susunan bit dalam register SCON SM0 SM SM REN TB RB TI RI Dari tabel. maka SCON bernilai 0x50 dimana SM0 = 0 dan SM = berarti menggunakan mode, sedangkan REN = berarti mengaktifkan port serial untuk menerima data.

7 4 Tabel. Susunan bit dalam register PCON SMOD GF GF0 PD IDL Dari tabel. maka PCON bernilai 0 x 00,.. Rangkaian Serial RTC DS0 Real Time Clock DS0 digunakan untuk merancang jam digital. RTC ini berkomunikasi secara serial dengan mikrokontroler melalui kaki SDA (serial data) dan SCL (serial clock). Pada rangkaian ini DS0 beroperasi sebagai slave dengan mengirimkan data waktu ke mikrontroler yang berfungsi sebagai master. Konfigurasi dari pin RTC DS0 yang digunakan dalam Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar.. Y U45.6kHz SCL C 00nF X X 6 SCL VBAT BT CR0 V SDA 5 SQW/OUT GND 4 DS0 SDA GND Gambar. Rangkaian Real Time Clock DS0..4 Rangkaian Driver Baris (TIP4) Pada rangkaian kontroler memiliki pasang transistor yang berfungsi sebagai driver baris. Dimana setiap pasang terdiri dari transistor 90 dan TIP4. Rangkaian driver baris terhubung ke Port mikrokontroler dan ke baris dot matrix. Agar lebih jelas mengenai uraian diatas, dapat dilihat skematik driver baris seperti Gambar..

8 4 BARIS B BARIS5 QA C90 R9 BRS R9 BRS 5 Q Q4A C90 Q BARIS Q5A C90 BARIS6 QA C90 R9 B BRS R9 BRS 6 Q Q BARIS Q6A C90 BARIS QA C90 R9 B BRS R9 BRS Q Q BARIS4 QA C90 BARIS R9 QA C90 BRS R9 BRS 4 Q Q Gambar. Rangkaian driver baris transistor TIP4 Output dari mikrokontroler tidak cukup kuat untuk menyalakan satu baris led dot matrix yang terdiri atas led. Dibutuhkan transistor yang berdaya besar untuk memperkuat arus dari mikrokontroler agar dapat menyalakan atau mematikan tiap baris led dot matrix. Penulis menggunakan buah transistor PNP tipe TIP4 dan 90 yang dirangkai seperti pada gambar.. Transistor berfungsi sebagai saklar untuk menyalakan atau mematikan tiap baris dari led dot matrix. Display dot matrix terdiri dari baris led sehingga digunakan pasang rangkaian dengan setiap pasang transistor terhubung ke Port P.0 sampai Port.. Pin basis pada TIP4 terhubung ke mikrokontroler, pin collector sebagai output yang terhubung ke pin baris pada led dot matrix, sedangkan pin emitter terhubung pada tegangan 5V. Rangkaian driver ini mempunyai karakteristik akan aktif jika mendapat input low. Saat output dari mikrokontroler high, maka

9 49 transistor 90 akan ON, tegangan di kolektor akan menjadi 0 V dan transistor TIP4 akan OFF, sehingga baris led akan mati. Sebaliknya jika output mikrokontroler low, maka transistor 90 akan OFF, tegangan di kolektor 90 akan menjadi V dan transistor TIP4 akan ON sehingga baris led akan hidup...5 Rangkaian Shift Register 4LS64 Rangkaian shift register digunakan sebagai driver kolom pada display dot matrix. Input pada IC shift register berupa data, clock dan clear dimana masingmasing terhubung ke Port P.4, Port P.5 dan dari mikrokontroler. Output shift register terhubung pada kolom display dot matrix. Agar lebih jelas tentang konfigurasi pin dari IC 4LS64, dapat dilihat skematik rangkaian pada Gambar.9. C6 C6 DATA CLK DATA CLK 9 U6 A B CLK CLR 4 GND QA QB 4 QC 5 QD 6 QE 0 QF QG QH 4LS64 R R R R4 R5 R6 R R H H H H4 H5 H6 H H H CLK 9 U6 A B CLK CLR 4 GND QA QB 4 QC 5 QD 6 QE 0 QF QG QH 4LS64 R9 H9 R0 H0 R H R H R H R4 H4 R5 H5 R6 H6 C6 C6 H6 CLK 9 U6 A B CLK CLR 4 GND QA QB 4 QC 5 QD 6 QE 0 QF QG QH 4LS64 R H R H R9 H9 R0 H0 R H R H R H R4 H4 H4 CLK 9 U6 A B CLK CLR 4 GND QA QB 4 QC 5 QD 6 QE 0 QF QG QH 4LS64 R5 H5 R6 H6 R H R H R9 H9 R0 H0 R H R H H Gambar.9 Rangkaian Shift Register 4LS64 Pada rangkaian display dot matrix terdiri dari kolom sehingga masingmasing kolom tidak dapat terhubung langsung ke port mikrokontroler. Shift

10 50 Register digunakan untuk mengatasi masalah ini, dimana cukup dipakai output dari mikrokontroler untuk mengatur seluruh kolom led. Shift Register mempunyai input A dan B yang terhubung oleh gerbang and, kedua input ini dihubungkan jadi satu dan dihubungkan ke Port P.5 dari mikrokontroler. Output dan Shift Register hanya ada (QA-QH) jadi dipakai 6 buah Shift Register untuk mengatur kolom LED. Output terakhir dari Shift Register (QH) dihubungkan ke input Shift Register yang berikutnya agar semua data dapat digeser oleh Shift Register. Semua kaki Clock dari Shift Register terhubung ke Port P.4 dan semua kaki Clear terhubung ke agar semua Shift Register berjalan secara sinkron. Rangkaian ini menggunakan sistem SIPO (Serial Input Parallel Output)...6 Rangkaian Display Dot Matrix Dalam perancangan kalender digital dengan dot matrix ini, ukuran display yang digunakan 4x4, dimana mikrokontroler mempunyai display ukuran x. Pola display tidak memanjang tetapi berbentuk persegi, karena dot matrix yang disusun ke bawah secara rapat sehingga membentuk suatu display dot matrix ukuran 4x4. Maksud dari rangkaian display dot matrix diperjelas melalui skematik seperti pada gambar.0.

11 5 J J H BRS H BRS H BRS H4 BRS H5 BRS5 H6 BRS6 H BRS H BRS H9 BRS H0 BRS H BRS H BRS H BRS5 H4 BRS6 H5 BRS H6 BRS DOT MATRIX J5 DOT MATRIX J4 H BRS H BRS H9 BRS H0 BRS H BRS5 H BRS6 H BRS H4 BRS H5 BRS H6 BRS H BRS H BRS H9 BRS5 H0 BRS6 H BRS H BRS DOT MATRIX DOT MATRIX Gambar.0. Rangkaian display dot matrix. Perancangan Perangkat Lunak Dalam perancangan perangkat lunak dibagi atas jenis : perancangan perangkat lunak pada komputer dan perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler... Perangkat Lunak pada Komputer Perancangan perangkat lunak pada komputer berfungsi sebagai interface dan digunakan dalam proses konversi kalender yang selanjutnya digunakan untuk mengirimkan data pada mikrokontroler. Proses-proses utama pada perangkat lunak komputer antara lain proses konversi kalender dan proses menentukan hari dari kalender yang di-input-kan. Pada perancangan perangkat lunak, penulis menggunakan software Borland Delphi 5.0. Software ini berfungsi untuk melakukan konversi sistem penanggalan yang di-input-kan. Kalender Masehi yang akan ditampilkan ke

12 5 display dot matrix dilakukan proses konversi terlebih dahulu menjadi beberapa macam kalender serta menampilkan hari. A. Proses Penentuan Hari Proses penentuan hari bertujuan untuk mengetahui hari dari kalender yang telah di-input-kan. Hal ini dikarenakan terkadang kita tidak mengetahui hari pada kalender di masa lalu ataupun di masa mendatang. Kalender Masehi yang dijadikan input memiliki rentang waktu dari tahun 000 sampai tahun 099. Berikut ini algoritma untuk mencari hari dalam kalender : a = 4 month y = year a m = month + a (.) Untuk kalender Masehi: y y y m d = (day + y ) mod Dari perhitungan d akan didapatkan nilai sisa pembagian yang memiliki arti : 0 = Hari Minggu = Hari Senin = Hari Selasa. = Hari Rabu 4 = Hari Kamis 5 = Hari Jumat 6 = Hari Sabtu

13 5 Listing program proses penentuan hari seperti berikut: begin Dum := (4 - Month) DIV ; Dum := Year - Dum; Dum := Month + ( * Dum) - ; Day := (Date + Dum + (Dum DIV 4) - (Dum DIV 00) + (Dum DIV 400) + (*Dum) DIV ); Day := Day MOD ; Case Day of 0 : Label.Caption := 'Senin'; : Label.Caption := 'Selasa'; : Label.Caption := 'Rabu'; : Label.Caption := 'Kamis'; 4 : Label.Caption := 'Jumat'; 5 : Label.Caption := 'Sabtu'; 6 : Label.Caption := 'Minggu'; end; end; B. Proses Konversi Kalender Proses konversi kalender ini meliputi konversi dari kalender Masehi ke kalender Hijriyah, kalender Cina, kalender Jawa. Proses konversi kalender tercantum dalam listing program berikut: // Konversi kalender Masehi ke Hijriyah Begin if ((y>5) OR((y=5) AND (m>0))or((y=5) AND (m=0) AND (d>4))) then jd := intpart((46*(y+400+intpart((m-4)/)))/4)+ intpart((6*(m--*(intpart((m-4)/))))/)- intpart((*(intpart( (y+4900+intpart((m-4)/))/00)))/4)+d-05 else jd := 6*y-intPart((*(y+500+intPart((m-9)/)))/4)+ intpart((5*m)/9)+d+9; L := jd ; N := intpart((l-)/06); L := L-06*n+54; J := (intpart((095-l)/56))*(intpart((50*l)/9))+ (intpart(l/560))*(intpart((4*l)/5)); L := L-(intPart((0-j)/5))*(intPart((9*j)/50))- (intpart(j/6))*(intpart((5*j)/4))+9; Rm := intpart((4*l)/09); Rd := l-intpart((09*rm)/4); Ry := 0*n+j-0; // Konversi kalender Masehi ke Cina Function TForm.DecodeGregToCNDate (dtgreg: TDateTime): TCNDate;

14 54 Var IDayLeave: Integer; WYear, wmonth, wday: WORD; I, j: integer; WBigSmallDist, wleap, wcount, wleapshift: WORD; Label OK; Begin Result := 0; IDayLeave := Trunc (dtgreg) - cstdateorg; DecodeDate (IncMonth (dtgreg, -), wyear, wmonth, wday); If (idayleave <0) or (idayleave> 95) then Exit; For i:= Low (cstcntable) to High (cstcntable) do begin WBigSmallDist := cstcntabel [i]; WLeap := wbigsmalldist shr ; If wleap> then begin WLeap := wleap and ; WLeapShift := ; End else WLeapShift := 0; For j:= to do begin WCount := (wbigsmalldist and ) + 9; If j = wleap then wcount := wcount - wleapshift; If idayleave <wcount then begin Result := (i shl 9) + (j shl 5) + idayleave + ; Exit; IDayLeave := idayleave - wcount; If j = wleap then begin WCount := 9 + wleapshift; If idayleave <wcount then begin Result := (i shl 9) + (j shl 5) + idayleave + + ( shl ); Exit; IDayLeave := idayleave - wcount; WBigSmallDist := wbigsmalldist shr ; Function TForm.isCNLeap(cnDate: TCNDate): boolean; Begin Result := (cndate and $00000) <> 0; Function GetGregDateFromCN (cnyear, cnmonth, cnday: word; bleap: Boolean = False): TDateTime; Var I, j: integer; DayCount: integer; WBigSmallDist, wleap, wleapshift: WORD;

15 55 Begin DayCount := 0; If (cnyear <990) or (cnyear> 050) then begin Result := 0; Exit; For i := cstcnyearorg to cnyear- do begin WBigSmallDist := cstcntabel [i]; If (wbigsmalldist and $F000) <> 0 then DayCount := DayCount + 9; DayCount := DayCount + * 9; For j := to do begin DayCount := DayCount + wbigsmalldist and ; WBigSmallDist := wbigsmalldist shr ; WBigSmallDist := cstcntabel [cnyear]; WLeap := wbigsmalldist shr ; If wleap > then begin WLeap := wleap and ; WLeapShift := ; // Tai, in Runru. End else WLeapShift := 0; For j := to cnmonth- do begin DayCount := DayCount + (wbigsmalldist and ) + 9; If j = wleap then DayCount := DayCount + 9; WBigSmallDist := wbigsmalldist shr ; If bleap and (cnmonth = wleap) then begin DayCount := DayCount wleapshift; Result := DayCount + cstdateorg + cnday - ;.. Perangkat Lunak pada Mikrokontroler Perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler berfungsi sebagai pengendali sistem dan digunakan dalam proses pengujian display dot matrix yang selanjutnya digunakan untuk mengirimkan data. Perangkat lunak yang digunakan adalah bahasa assembly dengan software MIDE. Proses-proses utama pada perangkat lunak mikrokontroler antara lain proses scanning baris, proses update waktu dan proses serial interrupt.

16 56 A. Proses Scanning Baris Untuk menghasilkan tampilan display dot matrix yang tidak berkedip, maka frekuensi dari scanning baris harus melebihi frekuensi penglihatan mata manusia dalam keadaan normal (60 Hz). Sehingga mikrokontroler harus dapat melakukan proses scanning delapan baris dengan frekuensi diatas 60 Hz. Perhitungannya adalah sebagai berikut: T = f (.) = 60Hz 0.06 s = 6, ms Sehingga masing-masing baris membutuhkan waktu maksimal sebesar: 6, =.09 ms Karena dalam satu baris terdapat kolom titik dot matrix, maka untuk menyalakan masing-masing led dalam dot matrix diberikan waktu sebesar:.09ms led = 0.00 ms/led. Dalam perangkat tugas akhir ini penulis menentukan waktu scanning tiap baris sebesar.09ms. Dengan waktu tersebut mikrokontroler dapat menghasilkan frekuensi sebesar 6, Hz. perhitungannya adalah sebagai berikut:.09 x baris = 6. ms F = 6,ms = 6. Hz

17 5 Proses scanning baris pada modul mikrokontroler dapat ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar.. Start Matikan semua transistor baris Baris = Baris + Baris = 9 T Baca data baris Y Baris = Output ke Shift register 4LS64 Aktifkan transistor baris Gambar.. Diagram alir proses scanning baris Berikut listring program scanning pada baris : Program EQU 0000h TH0Val_C EQU 0Fh ; nilai timer untuk scanning TL0Val_C EQU 000h; : ( TH0:TL0) * ( MHz /.059 MHz) JCol_C EQU 00

18 5 DispBuffAddr_C EQU 0h ; ; PORTS ; Clk_P BIT p.4 Data_P BIT p.5 Row_P EQU p ; Timer_0 ; th0,#th0val_c tl0,#tl0val_c PUSH a PUSH psw PUSH dph PUSH dpl PUSH ; off all transistor Row_P,#0 dptr,#dispbuffaddr_c r,#jcol_c T0J X a,@dptr ; cycles (4 osc.periods) CLR Data_P ; cycle ( osc.periods) ANL a,bitmask_m ; cycle ( osc.periods) JZ T0J4 ; cycles (4 osc.periods) SETB Data_P ; cycle ( osc.periods) T0J4 SETB Clk_P ; cycle ( osc.periods) CLR Clk_P ; cycle ( osc.periods) INC dptr ; cycles (4 osc.periods) DJNZ r,t0j Row_P,RowMask_M RR RL CLR INC CJNE SETB a,bitmask_m a BitMask_M,a a,rowmask_m a RowMask_M,a LastRow_F ScanCtr_M a,scanctr_m a,#,t0j LastRow_F ScanCtr_M,#0 RowMask_M,# b T0J POP POP dpl POP dph POP psw POP a RETI

19 59 B. Proses Update Waktu Proses set dan update waktu pada modul mikrokontroler dapat ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar.. START Inisialisasi awal Memori, Timer, Serial Cek RTC valid? T Reset Tanggal & Waktu Y Baca Tanggal Masehi Hijriyah Jawa Cina & Waktu (Jam, Menit, Detik) Taruh di Buffer Display (RAM) Baca tanggal Masehi dan waktu dari RTC T Detik sdh berubah? Y Update tanggal jawa Cina & hijriyah di RTC Taruh data di Buffer Display (RAM) Gambar.. Diagram alir program utama Penjelasan dari diagram alir program utama pada Gambar. yaitu pada saat program pertama kali dijalankan, dilakukan inisialisasi terlebih dahulu yang

20 60 meliputi inisialisasi memori, timer dan serial. Dilakukan cek apakah internal clock serial RTC sudah sesuai. Jika internal clock tak sesuai dilakukan reset pada RTC. Sebaliknya jika sesuai dilakukan pembacaan tanggal dan waktu. Setelah di-set data internal clock diletakkan di buffer RAM. Setelah semua proses dilakukan, selanjutnya dilakukan update internal clock RTC. Proses ini dilakukan berulangulang dan setiap selesai update data disimpan pada buffer display pada RAM. C. Proses Serial Interrupt Proses serial interrupt menangani apabila terdapat interrupt dari user untuk mengganti atau melakukan update pada kalender. Proses tersebut ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar.. START Ambil data dari SBUF T RETI Data sudah di terima Lengkap? (Jam,Menit, Detik, Tgl,Bln,Thn Masehi, Hijriyah,Jawa,Cina) Y Update waktu, tgl Masehi, tgl Hijriyah, tgl Jawa, tgl Cina RETI Gambar.. Diagram alir program serial interrupt

21 6 Penjelasan dari diagram alir program utama pada Gambar. adalah saat terjadi interupsi dari user dengan memberi input tanggal yang lain pada komputer dan melakukan update kalender. Program akan membaca data dari register SBUF. Kemudian program akan melakukan cek apakah data yang dikirimkan sudah diterima dengan lengkap meliputi jam, menit, detik, tanggal, bulan dan tahun Masehi, Hijriyah, Jawa, dan Cina. Seandainya data sudah lengkap akan dilakukan update kalender.

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari BAB III PERANCANGAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak alat. Perancangan perangkat keras menjelaskan tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan. BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan alat dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti 62 BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab pengujian sistem ini akan dibahas tentang hasil pengujian perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti pengujian

Lebih terperinci

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 telah dilengkapi

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

Perancangan Serial Stepper

Perancangan Serial Stepper Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem DOT Matrix ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni: perancangan perangkat keras serta perancangan perangkat lunak. 3.1. Perancangan Perangkat Keras Sistem yang

Lebih terperinci

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 39 Penerima FM Demodulator FSK Level Converter PC Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data (b) (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 3.2 Perancangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram Port sebagai Input dan Output sederhana menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami Konstruksi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51) Wireless Infrared Printer dengan DST-5 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-5) Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys Percobaan 6 SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys Membuat aplikasi serial interface untuk komuniksi secara serial melalui pin RXD dan TXD pada MCS-51. Membuat program menggunakan serial port (DB9)

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Perancangan Alat Rancangan dan cara kerja alat secara blok diagram yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133 DT-AVR DT-AVR Application Note AN133 Media Tampilan 7 Segment Untuk Mikrokontroler AVR Oleh: Tim IE Aplikasi ini memberikan contoh penambahan media tampilan seven segment pada modul DT-AVR Low Cost Series

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER Tjio Hok Hoo Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOMP SURABAYA) email : hokhoo@stikom.edu ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN34 Jam Pasir Digital

de KITS Application Note AN34 Jam Pasir Digital de KITS Application ote A34 Jam Pasir Digital Oleh: Tim IE & Sandy Hosen (U.K. Petra) Jam Pasir Digital dapat dibuat dengan berbagai macam model rangkaian elektronik. Salah satu model yang dapat digunakan

Lebih terperinci

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ADC0809 ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih. IC ADC0809 dapat melakukan proses konversi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware) BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN36 Dot Matrix Display Oleh: Tim IE & Fernandhy Kusmiawan S. (Universitas Kristen Petra) Salah satu display yang cukup diminati adalah dot matrix. Berbeda dengan seven segment atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI. Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI. Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI 3.1 Metode Perancangan Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader yang dirancang dan dibuat untuk tugas akhir ini dapat bekerja

Lebih terperinci

TAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD

TAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD TAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD Pada aplikasi-aplikasi menggunakan saluran telephone, proses deteksi nada DTMF maupun sinyal dering seringkali dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51

PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51 PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51 Perangkat timer adalah merupakan sebuah perangkat yang seringkali digunakan untuk sebuah sistem elektronik. Artikel berikut ini akan

Lebih terperinci

Happy Chandraleka

Happy Chandraleka Cari Tahu Tanggal Lahirmu dalam Hijriah Happy Chandraleka hchandraleka@gmail.com http://thecakrabirawa.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 YOGYAKARTA, 8 NOVEMBER 00 ISSN 978-076 SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5 Masruchin, Widayanti, Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto,

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN126 Emulasi SPI Menggunakan PC-Link USBer Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link USBer dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi. Aplikasi

Lebih terperinci

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL Pendahuluan Mikroprosessor 8051 (Struktur dan Organisasi Memori, SFR ) Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL A. Organisasi Memori Mikroprosesor 8051 Pada mikrokontroler keluarga MCS51

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Gambar 1 Blok Diagram AN72. (a) (b) (c) Gambar 2 SPC Seven Segment (a), DT-51 Low Cost Micro System (b), dan DT-51 Low Cost Nano System (c)

Gambar 1 Blok Diagram AN72. (a) (b) (c) Gambar 2 SPC Seven Segment (a), DT-51 Low Cost Micro System (b), dan DT-51 Low Cost Nano System (c) DT-51 Application Note AN72 SPC Seven Segment Display dengan Bahasa C untuk MCS-51 Oleh: Tim IE Aplikasi kali ini masih memanjakan para pecinta bahasa C menggunakan µc/51. Pada AN ini bahasa C akan digunakan

Lebih terperinci

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

Gambar Komunikasi serial dengan komputer 1.6. Port Serial Umumnya orang selalu menganggap port seri pada MCS51 adalah UART yang bekerja secara asinkron, jarang yang menyadari port seri tersebut bisa pula bekerja secara sinkron, pada hal sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram blok sistem secara umum Pada sub bab ini dibahas tentang uraian keseluruhan dari diagram blok sistem. Diagram blok sistem ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Sensor

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051 I. Tujuan 1. Mempelajari arsitektur mikrokontroller 8051 2. Memahami macam-macam interrupt yang ada pada mikrokontroller 8051 3. Memahami penggunaan I/O port

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah blok diagram dari perancangan alat sensor keamanan menggunakan PIR (Passive Infrared).

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah blok diagram dari perancangan alat sensor keamanan menggunakan PIR (Passive Infrared). 30 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Di bawah ini adalah blok diagram dari perancangan alat sensor keamanan menggunakan PIR (Passive Infrared). Buzzer PIR (Passive Infra Red) Mikrokontroler

Lebih terperinci

dan sensor warna sebagai masukan atau inpu, dan keluaran atau ou^u, ya 8 berupa respon dari Valve. Blok diagram sistem dapa, diliha, pada Gambar 3.

dan sensor warna sebagai masukan atau inpu, dan keluaran atau ou^u, ya 8 berupa respon dari Valve. Blok diagram sistem dapa, diliha, pada Gambar 3. BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab,1, akan dibahas mengenai perancangan sistem ya g di dalamnya terdapat perancangan rangkaian elektronik, serta sistem pengendahan pensortir kapas berbasis mikrikontroller

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang

Lebih terperinci

Erry Yadie, ST. (Staf Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak

Erry Yadie, ST. (Staf Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak http://www.karyailmiah.polnes.ac.id PENGUBAH TAMPILAN DISPLAY DOT MATRIK MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C5 (Design Of Changer Dot Matrix Display Based on Microcontroller AT89C5

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Prosedur Pengujian Pada perencanaan dan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam merealisasikan sistem ini antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT)

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT) PERCOBAAN 2 DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT) Menggunakan DT-51 MinSys Mengamati keluaran data berupa nyala LED setelah proses pemindahan data (akses eksternal) dari sebuah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 mempunyai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR JAM DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Disusun oleh : MUHAMAD YUSUF PARDEDE NIM:

TUGAS AKHIR JAM DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Disusun oleh : MUHAMAD YUSUF PARDEDE NIM: TUGAS AKHIR JAM DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Disusun oleh : MUHAMAD YUSUF PARDEDE NIM:04106013 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010 JAM DIGITAL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID

Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID Aplikasi berikut ini adalah merupakan penggunaan R/W RFID untuk keperluan sistem absensi. Dibandingkan RFID yang bersifat read only, R/W RFID mempunyai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

Antar Muka Modul RTC-1287 dengan Modul DST-51

Antar Muka Modul RTC-1287 dengan Modul DST-51 Antar Muka Modul RTC-1287 dengan Modul DST-51 Real Time Clock DS1287/DS12887 DS1287/DS12887 adalah merupakan komponen utama dari modul RTC-1287 di mana IC ini berfungsi sebagai sebuah rangkaian jam digital

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen-komponen yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen-komponen yang BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen-komponen yang digunakan dalam seluruh unit sistem ini. Agar pembahasan tidak melebar dan menyimpang dari topik utama laporan ini,

Lebih terperinci

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan arsitektur mikrokontroler 8051 Arsitektur Mikrokontroller 8051 Materi:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci