Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Performans Pertumbuhan dan Produksi Ayam Broiler
|
|
- Sri Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Performans Pertumbuhan dan Produksi Ayam Broiler Effect of Time and Ration on the Performance Growth and Broiler Production Betty Herlina, Ririn Novita dan Teguh Karyono Fakultas Pertanian, Prodi Peternakan Universitas Musi Rawas Jl. Komplek Perkantoran Pemkab Mura Kel Air Kuti I Kec Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau teguhkaryono89@yahoo.co.id ABSTRACT This study was aimed to investigate the performance of broiler chickens to the type and timing of rations which include feed consumption, body weight gain, feed conversion and carcass weight. Observation analysis was conducted in completely randomized factorial design 2 x 4 with three replications. Eighth treatments were the type and frequency of rationing namely: J1W0 treatment; kinds of rations 1 and ration ad libitum. J1W1 treatment; wide rationing rations 1 and 2 times were given at and pm. J1W2 treatment; wide rationing rations 1 and 3 times were done at 06:00, 12:00 and 18:00 pm. J1W3 treatment; wide rationing rations 1 and 4 times were given at 06:00, 10:00, 14:00 and 18:00 pm. The results showed that the treatment types and frequency of rationing effect was not significant (P> 0.05) on feed consumption, body weight gain, feed conversion and carcass weight. Feed consumption were highest in J2W3: g and the lowest of g. Body weight gains were found the highest in J2W2: g and the lowest J1W2: 1.895,92g. Feed conversions were highest in J2W1: 1.84 and lowest price J1W1: Carcass weights were highest in J2W2: and the lowest J1W1: It was concluded that the effect of various types and ad libitum feeding time, two times, three times, and four times did not give effect to the performance of broiler chickens. Key words: ration type, time rationing, performance, broiler. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon performans ayam broiler terhadap jenis dan waktu pemberian ransum yang meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. Hasil pengamatan menggunakan analisis rancangan acak lengkap faktorial 2 x 4 dengan 3 kali ulangan. Kedelapan perlakuan dibedakan berdasarkan macam dan frekuensi pemberian ransum yaitu : perlakuan J1W0; macam ransum 1 dan pemberian ransum secara ad libitum. perlakuan J1W1; macam ransum 1 dan pemberian ransum 2 kali pada pukul dan WIB. perlakuan J1W2; macam ransum 1 dan pemberian ransum 3 kali pada pukul 06.00, dan WIB. perlakuan J1W3; macam ransum 1 dan pemberian ransum 4 kali pada pukul 06.00, 10.00, dan WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan macam dan frekuensi pemberian ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. Konsumsi ransum yang tertinggi adalah J2W3: 3.597,81g dan terendah 3.208,59g. Pertambahan bobot badan yang tertinggi pada J2W2: 2.101,81g dan terendah J1W2: 1.895,92g. Konversi ransum yang tertinggi pada J2W1: 1,84 dan terendah J1W1: 1,65. Bobot Karkas yang tertinggi pada J2W2: dan terendah J1W1: Disimpulkan bahwa pengaruh berbagai jenis dan waktu pemberian pakan ad libitum, 2 kali, 3 kali, dan 4 kali tidak memberikan pengaruh terhadap performans ayam broiler. Kata kunci: jenis ransum, waktu pemberian ransum, performans, ayam broiler PENDAHULUAN Kebutuhan akan protein hewani bagi masyarakat Indonesia saat ini masih tergantung pada produk peternakan salah satu adalah dari ternak unggas. Populasi ternak unggas ras pedaging semakin meningkat jumlahnya di Indonesia dari tahun ke tahun. Populasi ayam ras pedaging mencapai ekor pada tahun 2011 (Kementerian Pertanian, 2013). Sektor perunggasan diindonesia merupakan pilihan yang tepat untuk Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember
2 dikembangkan khususnya ayam ras pedaging (broiler) yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani, karena pertumbuhan yang cepat, tidak membutuhkan banyak tempat dan biaya pemeliharaan yang relatif murah, dibandingkan dengan ternak besar. Tujuan utama dari beternak ayam ras pedaging (broiler) adalah untuk mendapat Pertambahan bobot badan dan mutu karkas yang tinggi serta aman dikonsumsi oleh manusia. Ayam broiler merupakan ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al, 2005). Ayam ras penghasil daging merupakan ayam yang memiliki kecepatan tumbuh pesat dalam kurun waktu yang singkat (Yuwanta, 2004). Menurut Rasyaf (1999), broiler merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan sangat pesat pada umur 1-5 minggu. Produktivitas ayam pedaging yang optimal harus didukung oleh penyediaan pakan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya, untuk itu perlu dilaksanakan program pemberian ransum yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Pada usaha peternakan, ransum merupakan faktor penting disamping bibit dan tatalaksana. pakan merupakan faktor utama yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup dan proses biologi tubuh ternak,anggorodi (1994). Ransum merupakan faktor penentu keberhasilan usaha ternak ayam broiler. Biaya pakan yang harus dikeluarkan pada usaha ternak ayam sangat besar yaitu 60-70% dari total biaya produksi, upayaupaya yang dapat menekan biaya ransum sangat perlu diterapkan agar dapat meningkatkan pendapatan peternak (Rasyaf, 2007). Ransum merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disusun sedemikian rupa dengan formulasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan ternak selama satu hari dan tidak mengganggu kesehatan ternak. Ransum dinyatakan berkualitas baik apabila mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrien secara tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrisi tersebut bagi ternak. Ransum yang diberikan pada ayam broiler harus berkualitas, yakni mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam. Ayam tidak bisa menghabiskan ransum secara keseluruhan, tetapi hanya mampu mengkonsumsi sebagian dari porsi ransum yang diberikan. Sebagian dari porsi ransum ini disebut zat pakan atau nutrisi. Nutrisi dilepaskan saat dicerna, kemudian diserap masuk ke cairan dan jaringan tubuh. Secara garis besar, nutrisi dalam ransum ayam terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air (Fadilah, 2013). Ransum untuk ayam pedaging dibedakan menjadi dua macam yaitu ransum untuk periode starter dan periode finisher. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kebutuhan nutrien ransum sesuai dengan periode pertumbuhan ayam (Rasyaf, 1994). Fadilah (2004) menyatakan bahwa kebutuhan energi untuk ayam broiler periode starter 3080 kkal/kg ransum pada tingkat protein 24%, sedangkan periode finisher 3190 kkal/kg ransum pada tingkat protein 21%. Kebutuhan anak ayam (starter) akan kalsium (Ca) adalah 1% dan ayam sedang tumbuh adalah 0,6%, sedangkan kebutuhan ayam akan fosfor (P) bervariasi dari 0,2-0,45% dalam ransum (Rizal, 2006). Kandungan nutrisi pada ransum komersial pertama, BR1 adalah energi 4100 Kkal/kg, protein 21%, lemak 3-7%, kalsium 0,9-1,1% dan pospor 0,6-0,9% sedangkan pada BR2 adalah energi 4100 Kkal/kg, protein 19%, lemak 3-8%, kalsium 0,9-1,1% dan pospor 0,6-0,9% (PT. Japfa Comfeed, 2013). Ransum komersial ke dua dengan kandungan nutrisi BR1 adalah energi Kkal/kg, protein 22-23%, lemak min 5%, kalsium min 0,9% dan pospor min 0,6% sedangkan pada BR2 adalah energi 4100 Kkal/kg, protein 20-21%, lemak min 5%, kalsium min 0,9% dan pospor min 0,6% (PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2013). 108 Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum (Herlina et al.)
3 Program pemberian ransum dengan cara mengatur waktu tertentu merupakan metode yang dapat meningkatkan efisiensi ransum hal ini ditunjukkan dengan semakin rendahnya angka konversi ransum hal ini dimungkinkan karena aktivitas makan ayam akan berkurang sehingga energi yang diperlukan untuk melakukan aktifitas tersebut dapat dihemat sehingga energi tersebut dapat digunakan untuk pertumbuhan (Muharlien et al., 2010). Menurut Mohebodini et al. (2009), bahwa ayam yang diberi ransum dengan pembatasan waktu makan selama 8 jam/hari dari umur 7 21 hari dapat menghasilkan pertumbuhan yang sama dengan kontrol, dan masih dikatagorikan pembatasan ransum intensitas rendah. Frekuensi atau pemberian ransum pada anak ayam biasanya lebih sering sampai 5 kali sehari. Semakin tua ayam, frekuensi pemberian ransum semakin berkurang sampai dua atau tiga kali sehari. Waktu pemberian ransum dipilih pada saat yang tepat dan nyaman sehingga ayam dapat makan dengan baik dan tidak banyak ransum yang terbuang (Sudaro dan Siriwa, 2007). Menurut penelitian (Huda, 2010) frekuensi pemberian ransum berpengaruh nyata terhadap konsumsi dan konversi ransum, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot akhir. Dalam frekuensi pemberian ransum yaitu diberikan setiap delapan jam sekali selama dua puluh empat jam. Pengaruh jenis dan waktu pemberian ransum terhadap performans pertumbuhan dan produksi ayam broiler merupakan hal yang menarik untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar respon performans ayam broiler terhadap perlakuan penelitian ini. MATERI DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Megang Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau, dengan ketinggian 120 m diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan April sampai dengan Juni Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: air, desinfektan, doc broiler berjumlah 96 ekor, jaring nilon, tirai plastik, pakan ransum komersial (Ransum 1, BR1-BR2 dan Ransum 2, BR11-BR12), sekam, vaksin, vitamin, gula merah. Alat yang digunakan adalah: alat tulis, kabel, kandang, kardus, lampu pijar 15 watt, tempat minum, tempat pakan, tangki semprot, termometer, timbangan digital. Prosedur Penelitian Rancangan Percobaan Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang disusun secara faktorial dengan 2 perlakuan yang di ulang sebanyak 3 kali. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini meliputi : 1. Faktor pertama jenis ransum : J1 = Jenis Ransum 1 J2 = Jenis Ransum 2 2. Faktor kedua waktu pemberian pakan terdiri dari: F 0 : pemberian ransum secara ad libitum (kontrol). F 1 : pemberian ransum 2 kali pada pukul WIB dan pukul WIB. F 2 : pemberian ransum 3 kali pada pukul WIB, pukul WIB dan pukul WIB. F 3 : pemberian ransum 4 kali pada pukul WIB, pukul WIB, pukul WIB dan pukul Dari perlakuan diatas didapat 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga didapatkan 24 unit percobaan dengan masing-masing sampel unit percobaan sebanyak 4 ekor ayam broiler, DOC yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 ekor. Pengambilan Data sesuai dengan Parameter Konsumsi rata-rata per minggu dihitung dengan cara menjumlahkan konsumsi selama penelitian dibagi lama Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember
4 penelitian. Pertambahan bobot badan (PBB) tiap minggu diperoleh dengan cara menimbang ayam per minggu, pertambahan bobot badan rata-rata per minggu dihitung dengan cara menjumlahkan pertambahan bobot badan tiap minggu dibagi lama pemeliharaan. Konversi ransum diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi dengan pertambahan bobot badan (PBB) tiap minggu, cara menghitung konversi ransum yaitu jumlah konsumsi pakan dibagi pertambahan bobot badan (PBB). Bobot Karkas (g). Pengukuran dilakukan dengan cara menimbang karkas ayam yang meliputi dada, paha, sayap setelah ayam dipotong pada tiap sampel yang dilakukan pada akhir penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Jenis Ransum Berdasarkan hasil analisis keragaman ternyata pemberian jenis ransum (J) berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Semua macam ransum (J) yang diberikan dalam perlakuan direspon sama oleh semua ternak. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua macam ransum (J) mengandung gizi yang meningkatkan pertumbuhan ternak dengan baik. Ayam broiler akan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang baik bila didukung dengan ransum yang mengandung semua gizi yang dibutuhkan oleh ayam broiler untuk berproduksi sesuai dengan umur dan ukuran tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nastiti (2010), ransum yang diberikan juga harus memenuhi syarat kuantitas atau dalam jumlah yang cukup agar nantinya juga bisa memenuhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Tabel 1. Nilai rataan parameter pengamatan pengaruh jenis dan waktu pemberian ransum terhadap performans pertumbuhan dan produksi ayam broiler Perlakuan Parameter J1W0 J1W1 J1W2 J1W3 J2W0 J2W1 J2W2 J2W3 Fhit Konsumsi RS (g) 3434, , , , , , , ,81 0,76 tn Konversi RS (%) 1,69 1,65 1,70 1,73 1,71 1,84 1,68 1,76 0,40 tn PBB (g) 2029, , , , , , , ,53 1,00 tn Bobot Karkas (g) tn Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf uji 1%. tn ( berpengaruh tidak nyata), RS (ransum), PBB ( Pertambahan bobot badan) Dari data tabulasi menunjukkan bahwa perlakuan pemberian macam ransum 2 (J2) memberikan hasil yang lebih berat pada parameter pertambahan bobot badan dan bobot karkas. Hal ini didapati karena kandungan protein yang lebih tinggi pada macam ransum 2 (J2). Menurut pendapat Yamin (2002), untuk mendapatkan pertambahan bobot badan yang maksimal maka sangat perlu diperhatikan keadaan kuantitas pakan. Pakan tersebut harus mengandung zat nutrisi dalam keadaan cukup dan seimbang sehingga dapat menunjang pertumbuhan maksimal. Diduga dengan pemberian macam ransum 2 (J2) maka broiler mampu memacu percepatan metabolisme pertumbuhan secara optimal. Menurut Tilman et al, (1991), pertambahan bobot badan adalah rangkaian metabolisme tubuh yang menunjukkan proses pertumbuhan pada ayam broiler. Sedangkan perlakuan pemberian macam ransum 1 (J1) memberikan hasil terbaik pada parameter konsumsi ransum dan konversi ransum, perlakuan ini diduga bahwa dengan pemberian macam ransum 1 (J1) akan meningkatkan efisiensi penggunaan ransum dan berhubungan dengan pembiayaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Zulkarnain, (2013), konsumsi ransum sangat erat kaitannya dengan kesuksesan sebuah peternakan. Setiap peternak selalu berharap pemberian ransum yang rendah, tetapi ayam memiliki 110 Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum (Herlina et al.)
5 berat yang tinggi. Hal itu tentu saja tidak bisa dilakukan karena jumlah ransum dan berat ayam sangat terkait. Konsumsi ransum untuk ayam pun harus tepat. Ditambahkan oleh Nastiti (2010), nilai konversi ransum berhubungan dengan biaya produksi, khususnya biaya ransum, karena semakin tinggi konversi ransum maka biaya ransum akan meningkat dikarenakan jumlah ransum yang dikonsumsi untuk menghasilkan bobot badan dalam jangka waktu tertentu semakin tinggi. Nilai konversi ransum perlakuan macam rasum 2 (J2) lebih tinggi dikarenakan kandungan energi yang terdapat pada ransum lebih kecil sehingga konsumsi ransum meningkat. Sesuai dengan pendapat Kartasudjana dan Suprijatna (2010), konsumsi ransum akan bertambah atau berkurang sebanyak 1 gram pada setiap perbedaan energi ransum 50 Kkal (semakin rendah kandungan energi ransum, konsumsi akan semakin bertambah). Pengaruh Waktu Pemberian Ransum Berdasarkan hasil analisis keragaman ternyata waktu pemberian ransum (W) berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Waktu pemberian ransum yang diberikan dalam setiap perlakuan memberikan pengaruh yang sama, sehingga hasil pertumbuhan ayam broiler relatif seragam. Hal ini disebabkan karena perlakuan berbagai waktu (W) tidak mempengaruhi jumlah ransum yang dikonsumsi oleh ternak. Data tabulasi menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi pemberian ransum ad libitum (W0) memberikan hasil yang terbaik pada parameter pertambahan bobot badan. Hal ini diduga bahwa dengan pemberian ransum secara ad libitum meningkatkan pertambahan bobot badan walaupun tidak secara nyata. Hal ini sesuai dengan pendapat Demir et al. (2004) menunjukkan bahwa pembatasan waktu makan menyebabkan penurunan pertambahan bobot badan dan bobot badan di akhir periode pembatasan dan ayam broiler yang mendapat pembatasan waktu makan melalui pengosongan ransum (feed withdrawal) selama 16 jam dengan ketersediaan ransum selama 8 jam per hari dari umur 13 hingga 21 hari nyata menurunkan pertambahan bobot badan. Diduga dengan frekuensi pemberian ransum ad libitum (W0), percepatan pertumbuhan broiler berlangsung secara optimal. Waktu pemberian ransum selama 8 jam setiap hari dapat meningkatkan bobot badan akhir dan konversi ransum lebih rendah (Yule dan Fueling, 1979 dalam Zulfanita et al., 2011). Sedangkan perlakuan frekuensi pemberian ransum 3 kali sehari (W2) memberikan hasil terbaik pada parameter konversi ransum dan bobot karkas. Hasil terbaik perlakuan ini diduga bahwa dengan frekuensi pemberian ransum 3 kali sehari (W2) akan meningkatkan efisiensi penggunaan dan pembiayaan ransum, serta nilai performans. Hal ini sesuai dengan pendapat Zulkarnain, (2013), konversi ransum sangat erat kaitannya dengan kesuksesan sebuah peternakan. Setiap peternak selalu berharap pemberian ransum yang rendah, tetapi ayam memiliki berat yang tinggi. Konversi ransum adalah pembagian antara berat badan yang dicapai pada minggu berlangsung dengan konsumsi ransum pada minggu tersebut. Hal itu tentu saja tidak bisa dilakukan karena jumlah ransum dan berat ayam sangat terkait. Konsumsi ransum untuk ayam pun haruslah tepat. Ditambahkan oleh Fadilah et al. (2007), semakin besar nilai indeks performansyang diperoleh, semakin baik persentasi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan. Pada perlakuan frekuensi pemberian ransum 4 kali sehari (W3) memberikan hasil terbaik pada parameter konsumsi ransum. Hasil terbaik perlakuan ini diduga bahwa dengan frekuensi pemberian ransum 4 kali sehari (W3) yang digunakan untuk proses pertumbuhan, aktivitas dan Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember
6 mempertahankan suhu tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahju (2004), besar dan bangsa ayam, temperatur lingkungan, tahap produksi dan energi dalam ransum dapat mempengaruhi konsumsi. Konsumsi ransum sangat erat kaitannya dengan kesuksesan sebuah peternakan. Pada perlakuan frekuensi pemberian ransum 2 kali sehari (W1), kurang memiliki respon yang baik terhadap parameter yang diamati. Diduga dengan pemberian ransum 12 jam sekali maka konsumsi ransum mengakibatkan pertambahan bobot badan kurang maksimal dikarenakan ransum yang diberikan memenuhi tempat pakan sehingga banyak ransum yang terbuang. Menurut Nastiti (2010), jatah pemberian ransum dalam satu hari tidak boleh diberikan terlalu banyak, namun harus diatur agar bisa diberikan lebih dari 2 kali sehari dikarenakan dapat menghemat ransum, mengurangi resiko kandang kotor karena tumpahan ransum, menambah nafsu makan dan ayam broiler tidak malas untuk minum. Pengaruh Interaksi Perlakuan Berdasarkan hasil analisis keragaman bahwa kombinasi perlakuan jenis dan waktu pemberian ransum (JW) ternyata berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Hal ini disebabkan dua macam ransum yang diberikan pada berbagai Waktu direspon yang sama oleh ternak. Semua kombinasi perlakuan memberikan peubah yang relatif sama. Waktu pemberian ransum untuk menghindari pemberian ransum secara ad libitum dan dapat mengurangi kebutuhan ransum, sehingga keduanya memiliki fungsi yang berlainan yang tidak berhubungan langsung. Oleh karenanya pemberian macam ransum dan frekuensi pemberian ransum secara bersama-sama memberikan hasil yang relatif lebih rendah dari deskripsi broiler. Hasil tabulasi data menunjukkan bahwa perlakuan jenis ransum 1 dan waktu pemberian ransum 2 kali sehari (J1W1) memberikan hasil terbaik pada parameter konsumsi ransum dan konversi ransum. Hal ini diduga bahwa dengan pemberian macam ransum dan frekuensi pemberian ransum dalam jumlah yang optimum, ayam broiler dapat mencapai tingkat penampilan produksi tertinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Nastiti, (2010), ayam ini mengkonsumsi ransum kira-kira setara dengan 5% dari bobot badan. Dan konsumsi ransum ayam jantan lebih besar dari ayam betina. Palatabilitas juga merupakan faktor yang menentukan tingkat konsumsi ransum pada ayam broiler. Palatabilitas dipengaruhi oleh bentuk, bau, rasa, tekstur, dan suhu makanan yang diberikan. Ayam broiler lebih menyukai bahan-bahan makanan yang berwarna cerah. Berdasarkan hasil tabulasi data bahwa perlakuan pemberian jenis ransum 2 dan waktu pemberian ransum 3 kali sehari (J2W2) memberikan hasil terbaik pada parameter pertambahan bobot badan dan bobot karkas. Hal ini diduga bahwa ayam broiler dapat mencapai tingkat penampilan produksi tertinggi dengan pemberian macam ransum dan frekuensi pemberian ransum dalam jumlah yang optimum. Hal ini sesuai dengan pendapat Yamin (2002), untuk mendapatkan pertambahan bobot badan yang maksimal maka sangat perlu diperhatikan keadaan kuantitas pakan. Pakan tersebut harus mengandung zat nutrisi dalam keadaan cukup dan seimbang sehingga dapat menunjang pertumbuhan maksimal. Tillman et al. (1991), menyatakan bahwa pertumbuhan ternak dipengaruhi juga oleh ransum yang dikonsumsi, nutrien yang terdapat dalam ransum digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan organ serta jaringan tubuh. 112 Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum (Herlina et al.)
7 KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis dan Waktu pemberian ransum pada ayam broiler sama-sama memberikan respon yang sama baik terhadap semua parameter yang diamati. Jenis dan Waktu pemberian ransum pada ayam broiler berpengaruh tidak nyata pada performans ayam broiler, terhadap semua parameter yang diamati seperti konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi. H.R Ilmu Pakan Ternak Unggas. UI-Press. Jakarta. Demir, E., S. Sarica, A. Sekeroglu, M. A. Ozcan and Y. Seker Effects of early and late feed restriction or feed withdrawal on growth performance, ascites and blood constituents of broiler chickens. J. Acta Agric. Scand. Fadilah, R Beternak Ayam Broiler. Agro Media Pustaka. Bogor. Fadilah, et al Beternak Unggas Bebas Flu Burung. Agromedia Pustaka. Jakarta Fadilah, R Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Jakarta. Huda, I Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Terhadap Konsumsi, Bobot Badan Akhir, Dan Konversi Pakan Pada Ayam Pedaging. Animal Husbandry. Kartasudjana, R. dan Suprijatna, E Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Kementerian Pertanian, Database Peternakan. (diakses Desember 2013). Muharlien, A dan Kurniawan, A Efek Lama Waktu Pembatasan Pemberian Pakan terhadap Performans Ayam Pedaging Finisher. Jurnal Ternak Tropika Vol. 11, No.2: Nastiti, R Menjadi Milyarder Budidaya Ayam Broiler. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. PT. Japfa Comfeed Kandungan Nutrisi Ransum. PT. Charoen Pokphand Indonesia Kandungan Nutrisi Ransum. Rasyaf, M Pemeliharaan Ayam Pedaging. Swadaya. Jakarta Beternak Ayam Pedaging. Cetakan Keempat Belas. Penebar Swadaya. Jakarta Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Rizal, Y Ilmu Nutrien Unggas. Andalas University Press. Padang. Sudarto, Y., dan A. Siriwa Ransum Ayam dan Itik. Cetakan IX. Penebar Swadaya. Jakarta. Suprijatna, E. Atmomarsono, U. Kartasudjana, Ruhyat Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta Tilman, et.al Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University. Yogyakarta. Wahju, J Ilmu Nutrisi Unggas. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Yamin, M Pengaruh Tingkat Protein Pakan terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan dan IOFC Ayam Buras Umur 0-8 Minggu. Jurnal Agroland 9 (3). September Yuwanta, T Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Zulfanita, et al Pembatasan Ransum Berpengaruh terhadap Pertambahan Bobot Badan Ayam Broiler pada Periode Pertumbuhan. Jurnal Ilmu ilmu Pertanian. Vol. 7. Zulkarnain, D Lebih Sukses dan Untung Beternak Ayam Broiler. Dafa Publising. Surabaya. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember
EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER
EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER Muharlien, Achmanu dan A.Kurniawan. Produksi Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Malang. ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perunggasan merupakan komoditi yang secara nyata mampu berperan dalam pembangunan nasional, sebagai penyedia protein hewani yang diperlukan dalam pembangunan
Lebih terperinciPENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN Wa Ode Rosmiati 1, Natsir Sandiah 2, dan Rahim Aka 2 1 Mahasiswa Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN PADA PEMBATASAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER
Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 379-388 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH BERBAGAI FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN PADA PEMBATASAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan terhadap potongan komersial karkas ayam buras super (persilangan ayam Bangkok dengan ayam ras petelur Lohman)
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL THE EFFECT OF TOFU WASTE MEAL IN RATIONS ON SLAUGHTER WEIGHTS, CARCASS WEIGHTS
Lebih terperinciTHE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD
THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD Pinky R. P 1), E. Sudjarwo 2), and Achmanu 2) 1) Student of Animal Husbandry Faculty, University of Brawijaya
Lebih terperinciPengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)
Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher) The Effect of Continued Substitution of Tofu on Basal Feed (BR-2) on The
Lebih terperinciPengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler
Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler Tampubolon, Bintang, P.P. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail : ktgmusical@yahoo.co.id
Lebih terperinciEfektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)
Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Effectiveness of Various Probiotics Product on the Growth and Production of Quail (Coturnix
Lebih terperinciTHE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD
THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD Danang A. Y 1), E. Sudjarwo 2), and Achmanu 2) 1) Student of Animal Husbandry Faculty, University of Brawijaya
Lebih terperinciRESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien
RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK Muharlien Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai pengaruh frekuensi pemberian pakan dan periode pemberian pakan terhadap performa ayam buras super dilaksanakan pada September 2016 sampai dengan November
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707
Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707 Dede Risnajati 1 1Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Bandung Raya Jalan
Lebih terperinciPENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER
PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER Sofyan Arifin 1, H. Sunaryo 2 dan Umi Kalsum 2 1)MahasiswaFakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER
PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT This research was conducted to investigate
Lebih terperinciKOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING
Seminar Nasional Hasil Penelitian, 2016 KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih, Mardhiyah Hayati Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV Mitra Sejahtera Mandiri, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama lima minggu yang dimulai dari
Lebih terperinciPengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.
Sains Peternakan Vol. 9 (2), September 2011: 77-81 ISSN 1693-8828 Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower Dede Risnajati Jurusan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh lama periode brooding dan level protein ransum periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER
159 Buana Sains Vol 9 No 2: 159-164, 2009 PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER Nonok Supartini dan Sumarno Program Studi Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT
PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING Hardianti 1, Andi Faisal Suddin 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang peternakan ayam broiler Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pada bulan Februari sampai Mei 2014.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh pemberian pakan dengan bahan pakan sumber protein yang berbeda terhadap performans ayam lokal persilangan pada umur 2 10 minggu dilaksanakan pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau
I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai oleh masyarakat. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau konsumen lebih banyak memilih
Lebih terperinciPENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT
PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING Hardianti 1, Andi Faisal Suddin 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI
PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciTHE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) ABSTRACT
THE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) Eka Novianti W 1, Edhy Sudjarwo 2, Woro Busono 2 1 Student on Faculty of Animal
Lebih terperinciPEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN
Jurnal Peternakan Vol 13 No 2 September 2016 (48 53) ISSN 1829 8729 PEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN E. IRAWATI 1, MIRZAH 2, DAN G.CIPTAAN 2 1 Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER Heli Tistiana dan Osfar Sjofjan Jurusan Nutrisi dan Pakan Ternak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Ayam Ras petelur Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN (Restricted Feeding) TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER JANTAN
Sains Peternakan Vol. 14 (1), Maret 2016: 43-51 ISSN 1693-8828 PENGARUH TINGKAT PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN (Restricted Feeding) TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER JANTAN H. A. Kusuma 1, A. Mukhtar 2 dan R.
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER. Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar**
PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar** Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115
Lebih terperinciYunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.
Jurnal Agribisnis Peternakan, Vo.1, No.1, April 2005 Performans Ayam Broiler yang Diberi Berbagai Tingkat Protein Hewani Dalam Ransum (Performance of Broiler Applied by Various Levels of Animal Protein
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di CV. Mitra Mandiri Sejahtera Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jarak lokasi kandang penelitian dari tempat pemukiman
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS
PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS EFFECT OF EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DOSAGE ADDED IN DRINKING WATER ON BODY WEIGHT OF LOCAL CHICKEN
Lebih terperinciAnimal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DAN EFISIENSI EKONOMIS PEMELIHARAAN AYAM BROILER JANTAN YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG Salvinia molesta RAWA PENING
Lebih terperinciPERFORMAN PERTUMBUHAN AWAL AYAM BURAS PADA FASE STARTER YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL AYAM BROILER
Arnold Ch. Tabun dan Bernadus Ndoen, Performan Pertumbuhan 83 PERFORMAN PERTUMBUHAN AWAL AYAM BURAS PADA FASE STARTER YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL AYAM BROILER Arnold Ch. Tabun dan Bernadus Ndoen Program
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus
18 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum terhadap persentase potongan komersial karkas, kulit dan meat bone ratio dilaksanakan
Lebih terperinciPerbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol.11 (1): 25-30 ISSN 1410-5020 Perbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum Comparison of Broiler Performance with Turmeric and
Lebih terperinciPERTAMBAHAN BOBOT BADAN AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN RANSUM YANG BERBEDA Chairul Fadli DosenFakultas Pertanian Prodi Peternakan UniversitasAlmuslim
PERTAMBAHAN BOBOT BADAN AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN RANSUM YANG BERBEDA Chairul Fadli DosenFakultas Pertanian Prodi Peternakan UniversitasAlmuslim ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan
Lebih terperinciPengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh
PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler Abstrak Oleh Sri Rikani Natalia Br Sitepu, Rd. HerySupratman, Abun FakultasPeternakanUniversitasPadjajaran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lingkungan Mikro Kandang Kandang Penelitian Kandang penelitian yang digunakan yaitu tipe kandang panggung dengan dinding terbuka. Jarak lantai kandang dengan tanah sekitar
Lebih terperinciSubstitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur
Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur Substitution of Commercial Feed with Expired Bread to Performance
Lebih terperinciPerforma Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase
PERFORMA PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PETELUR BETINA SILANGAN WARNA BULU COKLAT DAN HITAM DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN GROWTH PERFORMANCE (Coturnix coturnix japonica)
Lebih terperinciPENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU
PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU oleh Syzka Mita Gultom, Rd. Hery Supratman, Abun Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping (by product) berupa anak ayam jantan petelur. Biasanya, satu hari setelah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707
TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan ayam hasil budidaya teknologi peternakan dengan menyilangkan sesama jenisnya. Karekteristik ekonomi dari
Lebih terperinciKINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta
KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT This research was conducted to investigate the effect
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, masyarakat akan cenderung mengonsumsi daging unggas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Hasil analisa proksimat digunakan sebagai acuan dalam menentukan kualitas nutrien bahan pakan dan dalam menghitung komponen nutrien karena kualitas nutrien bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) dalam Ransum sebagai Subtitusi Tepung Ikan Terhadap Konsumsi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum di dalam Kandang Rataan temperatur dan kelembaban di dalam kandang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rataan Suhu dan Kelembaban Relatif Kandang Selama
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Tepung Kunyit...Rafinzyah Umay Adha
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BETINA SENTUL PUTIH PADA PERIODE GROWER (8-16 MINGGU) THE EFFECT OF ADDITION OF Curcuma domestica Val MEAL
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Desember 2011, bertempat di kandang C dan Laboratorium Nutrisi Unggas, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING
PENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING (Effect of Tumeric (Curcuma domestica) in the Ration on Broiler Performance) S.A ASMARASARI 1 dan E. SUPRIJATNA 2 1 Balai Penelitian
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Deskripsi Ayam Sentul Ayam lokal merupakan turunan panjang dari proses sejarah perkembangan genetik perunggasan di Indonesia. Ayam lokal merupakan hasil domestikasi ayam hutan
Lebih terperinciTepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM SENTUL THE EFFECT OF TOFU WASTE MEAL IN RATIONS ON PERFORMANCES OF SENTUL CHICKENS Dede Yusuf Kadarsyah*, Wiwin Tanwiriah **, Indrawati
Lebih terperinciAnimal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PERFORMANS AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa TERFERMENTASI (A Performance Broilers Were Given Rations
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan
20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 1--23 April 2014, di peternakan Varia Agung Jaya Farm, Desa Varia, Kecamatan Seputih
Lebih terperinciEFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD
EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD Reny Puspa Wijayanti 1, Woro Busono 2 and Rositawati Indrati 2 1. Student at Faculty Animal Husbandry University of Brawijaya 2.
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.
EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM S.N. Rumerung* Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK
Lebih terperinciPengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 12 (2): 69-74 ISSN 1410-5020 Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan The Effect of Ration with
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kampung Ayam kampung dikenal sebagai jenis unggas yang mempunyai sifat dwi fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong. Wahju (2004) yang menyatakan bahwa Ayam
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FITASE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)
PENGARUH PENAMBAHAN FITASE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) yang dipersiapkan dan disusun oleh : FAJAR KRISTIAWAN H0509029 telah dipertahankan di depan Dewan
Lebih terperinciSUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU
SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU SKRIPSI ELJUNE R.P HABEAHAN 080306013 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPerforman Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol. 4, No. 2, Desember 2015, pp. 29-34 ISSN 2303 1093 Performan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging Rukmiasih 1, P.R.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan, dan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya gizi bagi kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Onggok Kering Terfermentasi Probiotik dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan Ayam
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur
14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN PERALATAN 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan ayam Sentul jantan generasi ke dua umur satu hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara
Lebih terperinciAde Trisna*), Nuraini**)
Pengaruh Pemakaian Campuran Biomassa Lalat Hijau (Lucilia illustris) dengan Faeses dan Dedak dalam Ransum Terhadap Performa Broiler (The Effect of The Biomass Mixed Usage of Fly [Lucilia illustris] Culture
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2008 di Desa Pamijahan, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggunakan kandang panggung peternak komersil. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini produktivitas ayam buras masih rendah, untuk meningkatkan produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas dan kuantitas pakan.
Lebih terperinciAGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017
175 PEMANFAATAN CHLORELLA DALAM PAKAN YANG DISUBTITUSI TEPUNG ISI RUMEN TERHADAP PERSENTASE KARKAS AYAM PEDAGING Dhandy Koesoemo Wardhana 1), Mirni Lamid 2), Ngakan Made Rai W 3) 1)Departemen Kesehatan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2010. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Blok B, Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pedaging Ayam Pedaging adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat,
Lebih terperinciKata kunci : Konsumsi, Konversi, Income Over Feed Cost (IOFC), Ayam Kampung, Enzim Papain
TINGKAT KONSUMSI, KONVERSI DAN INCOME OVER FEED COST PADA PAKAN AYAM KAMPUNG DENGAN PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN 1), Nonok Supartini, S.Pt.,Mp. 2), Hariadi Darmawan, S.Pt.,MP. 3) Program Studi Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DEDAK PADI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM BROILER
PENGARUH PEMBERIAN DEDAK PADI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM BROILER Munaji Dwi Ananto 1), Nuraini 2) dan Amiluddin Indi 2) 1) Alumnus Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo 2) Fakultas Peternakan
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Rumput Kebar (Biophytum petsianum Clotzch) dalam Konsentrat Berdasarkan Kandungan Protein Kasar 19% terhadap Penampilan Kelinci
Sains Peternakan Vol. 10 (2), September 2012: 64-68 ISSN 1693-8828 Pengaruh Penggunaan Rumput Kebar (Biophytum petsianum Clotzch) dalam Konsentrat Berdasarkan Kandungan Protein Kasar 19% terhadap Penampilan
Lebih terperinciPerbandingan Performans Dua Strain Broiler Yang Mengonsumsi Air Kunyit
Perbandingan Performans Dua Strain Broiler Yang Mengonsumsi Air Kunyit Syahrio Tantalo 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan performans dua strain broiler yang mengonsumsi air
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam ras adalah jenis ayam-ayam unggul impor yang telah dimuliabiakan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ayam Broiler Ayam ras adalah jenis ayam-ayam unggul impor yang telah dimuliabiakan untuk tujuan produksi tertentu (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010). Ayam ras
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak
22 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Lingkungan Mikro Suhu dan kelembaban udara merupakan suatu unsur lingkungan mikro yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak homeothermic,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang memiliki karakteristik secara ekonomis dengan pertumbuhan yang cepat sebagai ayam penghasil
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH Aspergillus niger DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING [The Effect of Usage Level of Fermented Palm Kernel
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
14 III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 September sampai 20 Oktober 2015 di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE
ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di Peternakan Plasma Sri Budi Ratini, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya,
Lebih terperinciPEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU
PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU SKRIPSI OLEH FERBINA MALEMTA GINTING 100306026 PROGRAM STUDI PETERNAKAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN PRODUK FERMENTASI DAN KUNYIT DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM PEDAGING DAN INCOME OVER FEED AND CHICK COST
PENGGUNAAN PRODUK FERMENTASI DAN KUNYIT DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM PEDAGING DAN INCOME OVER FEED AND CHICK COST Nurhayati, Chandra Utami Wirawati, dan Dwi Desmiyeni Putri Politeknik Negeri Lampung,
Lebih terperinciPENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI DAN EFISIENSI PAKAN AYAM PEDAGING
145 PENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI DAN EFISIENSI PAKAN AYAM PEDAGING Linda Dwi H. 1), Tri Nurhajati 2), Wurlina 3) 1)Mahasiswa, 2) Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi Terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Pertambahan Bobot
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Jln. Prof. Dr. A Sofyan No.3 Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciRespon Pertumbuhan dan Efisiensi Produksi Ayam Broiler yang Mendapat Perlakuan Perbedaan Frekuensi Penaburan Zeolit pada Alas Litter
Respon Pertumbuhan dan Efisiensi Produksi Ayam Broiler yang Mendapat Perlakuan Perbedaan Frekuensi Penaburan Zeolit pada Alas Litter Freddy Pattiselanno 1 dan Sangle Y. Randa 2 1 Program Studi Produksi
Lebih terperinciAfriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**
PENGARUH PENAMBAHAN KIJING TAIWAN (Anadonta woodiana, Lea) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**,
Lebih terperinciPERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL
SKRIPSI PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL Oleh: Hermansyah 11181103870 PROGRAM STUDIPETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING
EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING (Effect of Moringa oleifera Leaf Meal in Feed on Broiler Production Performance) OSFAR SJOFJAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum sebagai substitusi bungkil kedelai terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot
Lebih terperinciPERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM
SKRIPSI PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM OLEH: HIKMI RIYANTI 11081203597 JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciPERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA
PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA THE PERFORMANCE OF QUAIL S EGG (Coturnix coturnix japonica) PRODUCTION THAT MAINTAINED IN DIFFERENT
Lebih terperinci