Pengaruh Current Ratio, Asset Size, dan Earnings Variability terhadap Beta Pasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Current Ratio, Asset Size, dan Earnings Variability terhadap Beta Pasar"

Transkripsi

1 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 ISSN: Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs Varablty terhadap Beta Pasar Ahm Abdurahm e-mal: ahmabdurahm@yahoo.com Unverstas Muhammadyah Yogyakarta ABSTACT The research objectve was to determne the effect of varable accountng e :, current rato, asset sze and earnngs varablty of the market beta. Ths study used 7 samples. Analyzer used to test the hypothess that regresson. Prevous methods of Fowler and Rorke (1983) to adjust the market beta, and BLUE test s used to test classc assumptons of the ndependent varables are multkolneartas, heteroskedastas wth Breushch-Pagan-Godfrey test, and autocorrelaton wth BG (The Breussh-Godfrey). The results found that the hypothess H1a, H1b, H1c, and Ha powered means no nfluence current rato, asset sze and earnngs varablty of the market beta, both ndvdually and smultaneously. Key words: Current Rato, Asset Sze, Earnngs Varablty. ABSTRAK Tujuan peneltan adalah untuk mengetahu pengaruh varabel akuntans yatu:, current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar. Peneltan n menggunakan 7 sampel. Alat analss yang dgunakan untuk menguj hpotess yatu regres berganda. Sebelumnya metode Fowler dan Rorke (1983) untuk menyesuakan beta pasar, dan test BLUE dgunakan untuk pengujan asums klask terhadap varabel ndependen yatu multkolneartas, heteroskedastas dengan Breushch-Pagan-Godfrey test., dan autokorelas dengan BG (The Breussh-Godfrey). Hasl peneltan menemukan hpotess H1a, H1b, H1c, dan Ha ddukung artnya ada pengaruh current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar bak secara ndvdu maupun serentak. Kata Kunc: Current Rato, Asset Sze, Earnngs Varablty. 44

2 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... PENDAHULUAN Latar Belakang Blume (1971) menyatakan masyarakat yang berkecmpung d pasar modal sangat mementngkan rsko. Selanjutnya Lore dan Hamlton (1973) menyatakan bahwa rsko berpengaruh dengan derajat ketdakpastan dalam mempredks keuntungan d masa datang. Jones (1996) menyatakan bahwa rsko adalah besarnya penympangan hasl yang dharapkan dengan yang sebenarnya. Dalam kenyataannya semua nvestas mengandung unsur ketdakpastan atau rsko, dmana pemodal tdak tahu past hasl yang akan dperolehnya dar nvestas yang dtanamkan dan hanya bsa memperkrakan keuntungan yang dharapkan. Rsko yang dmaksud ad alah be-sarnya penympangan hasl dar yang dharapkan. Pemodal selalu berusaha mengurang rsko yang akan dtanggungnya. Rsko terdr atas rsko tak sstemats yang dsebabkan oleh fluktuas semua perusahaan yang sedang beroperas dan rsko sstemats yatu rsko yang melekat d dalam saham. Ukuran rsko yang bsa dgunakan oleh penelt terdahulu adalah beta. Dalam mengukur beta basanya menggunakan data hstors untuk mengukur beta masa lalu yang dgunakan sebaga taksran beta d masa datang. Investas mengandung rsko. Rsko d pasar modal basanya dukur dengan beta. Beberapa peneltan telah dlakukan dengan varabel akuntans sebaga varabel ndependen (Beaver et al. (1 970), Rosenberg dan Marathe (1975), Farrely et al. (1985), Mear dan Frth ( 1988), Capstaff (199), Hdayah (1994), serta Mardyah dan Indrantoro (00). Peneltan tersebut menunjukkan ada pengaruh postf dan negatf varabel akuntans terhadap beta pasar. Peneltan-peneltan Rosenberg dan Marathe (1975), Farrely et al. ( 1985), Mear dan Frth (1988), Capstaff (199), Hdayah (1994), serta Mardyah dan Indrantoro (00) menggunakan varabel Beaver et al. (1970), yatu dvdend pay out rato, current rato, asset sze, asset growth, leverage, earnngs varablty, dan earnngs covarablty. Hasl peneltan Mardyah dan Indrantoro (00) menunjukkan bahwa varabel yang sgnfkan yatu current rato, asset sze, dan earnngs varablty. Peneltan sekarang hanya menggunakan tga varabel tersebut dan memperkuat hasl peneltan dengan melhat dar ss ekonometr. Motvas Dan Tujuan Peneltan Motvas peneltan n untuk memperkuat peneltan Mardyah dan Indrantoro (00) bahwa current rato, asset sze dan earnngs varablty berpengaruh terhadap beta pasar.dsampng tu hasl peneltan Mardyah dan Indrantoro (00) dperkuat dar ss ekonometr. Tujuan peneltan n 45

3 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 untuk mengetahu pengaruh current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar. Rumusan Masalah Berdasarkan uraan d atas, rumusan masalah dalam peneltan: apakah ada pengaruh antara varabel akuntans terhadap beta pasar pada perusahaan publk yang terdaftar d BEJ? TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Beta Pasar Menurut Horne (1989) total rsko terdr atas rsko sstemats dan rsko tak sstemats. Rsko sstemats n dsebut juga sebaga beta pasar (market rsk), karena fluktuasnya dsebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruh semua perusahaan yang beroperas. Faktor tersebut msalnya konds perekonoman, kebjaksanaan-kebjaksanaan pajak, dan sebaganya. Faktor-faktor n menyebabkan ada kecenderungan semua saham untuk 'bergerak bersama.' Dalam pengamblan keputusan nvestas, rsko merupakan faktor domnan yang harus dpertmbangkan karena besar keclnya rsko yang terkandung dalam suatu alternatf nvestas akan mempengaruh return yang dharapkan dar nvestas tersebut. Jones (1991: 10) mengatakan bahwa rsko adalah kemungknan return yang dterma (actual return) dar suatu nvestas yang berbeda dengan return yang dharapkan (expected return). Brgham dan Gapensk (1993: 36) mengembangkan rsko sebaga kemungknan keuntungan yang dterma lebh kecl dar keuntungan yang dharapkan. Teor keuangan menyatakan apabla rsko suatu nvestas menngkat maka pemodal mensyaratkan tngkat keuntungan semakn besar. Beaver et al. (1970) mengembangkan peneltan Ball and Brown (1968) dengan menyajkan perhtungan beta dengan menggunakan beberapa varabel fundamental. Varabel varabel yang dplhnya merupakan varabel yang danggap berpengaruh dengan rsko, karena beta merupakan pengukur dar rsko. Argumentasnya, rsko dapat dtentukan dengan menggunakan kombnas karakterstk pasar dar sekurtas dan nla nla fundamental perusahaan, maka kombnas n akan mempermudah pengertan beta maupun untuk mempredksnya. Oleh karena tu Beaver et al. (1970) menggunakan 7 macam varabel yang merupakan varabel varabel fundamental, dmana sebagan besar dar varabel varabel tersebut adalah varabel akuntans. Rosenberg dan Marathe (1975) kemudan menggabungkan data return pasar dan data karakterstk perusahaan untuk menghtung beta. Dengan penggabungan data n dharapkan kelemahan masng masng 46

4 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... perhtungan beta tertutup dan semua kelebhan tergabung, sehngga dharapkan daya predks untuk menghtung beta d masa yang akan datang lebh akurat. Hasl akhr dar perhtungan beta n melbatkan 101 varabel yang terdr atas: 14 varabel untuk varabltas pasar (msalnya volume perdagangan dan range harga saham), 7 buah varabltas laba, 8 buah varabltas untuk evaluas kesuksesan (raso dar nla buku dengan nla pasar, growth laba dan lan sebaganya), 9 buah varabel pengukur besarnya perusahaan (msalnya logartma dar aset total), 9 varabel yang ber pengaruh dengan orentas growth (msalnya dvdend yeld, P/E rato), 9 varabel mengukur rsko keuangan (msalnya leverage dan lkudtas), 6 varabel karakterstk perusahaan (msalnya tpe dar bsns), dan 39 perusahaan varabel merupakan varabel dummy. Varabel varabel dummy yang dgunakan adalah satu untuk perusahaan manufactur dan nol jka sebalknya. Varabel-Varabel Akuntans Varabel-varabel akuntans yang sgnfkan dalam peneltan Mardyah dan Indrantoro (00) adalah current rato, asset sze, dan earnngs varablty. Penelt mencoba untuk mengurakan varabel peneltan satu persatu. Berkut n akan durakan secara gars besar tentang masng-masng varabel akuntans yang akan dgunakan dalam peneltan n. Current rato. Raso n mengnterprestaskan poss keuangan jangka pendek perusahaan untuk mengetahu kemampuan perusahaan dalam membayar labltes-labltes jangka pendek pada waktunya atau labltes jangka panjang yang jatuh tempo. Beaver, et al. (1970), Farrely et al. (198), Capstaff (199), serta Mardyah dan Indrantoro (00) berpendapat jka current rato tngg pada current asset yang besarnya tetap, berart current labltes-nya kecl. Demkan juga sebalknya pada current labltes yang tetap jumlahnya aset yang dmlk semakn besar. Dengan demkan semakn tngg current rato berart semakn kecl rsko yang bakal dtanggung oleh para nvestor. Oleh karena tu dharapkan current rato mempunya pengaruh negatf dengan beta pasar. Hpotessnya sebaga berkut: H1a: Ada pengaruh negatf current rato terhadap beta pasar. Asset sze. Varabel n dpredks mempunya pengaruh yang negatf dengan rsko. Perusahaan yang besar danggap mempunya rsko yang lebh kecl dbandngkan dengan perusahaan yang besar, karena perusahaan yang besar danggap lebh mempunya akses ke pasar modal sehngga danggap mempunya beta yang lebh kecl (Elton dan Gruber, 1994). Watt dan Zmmerman (1978) mencoba dengan teor akuntans postf (postve accountng theory) yang menghpotesskan bahwa perusahaan besar cenderung mengnvestaskan dananya ke proyek yang mempunya varan 47

5 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 rendah dengan beta yang rendah pula guna menghndar laba yang berlebhan. Dengan mengnvestaskan ke proyek dengan beta yang rendah akan menurunkan rsko perusahaan. Dsampng tu, peneltan lan (Na m dan Hartono, 1996; serta Hartono dan Na m, 1998) menyebutkan bahwa perusahaan besar merupakan subyek dar tekanan poltk sehngga jka perusahaan melaporkan laba yang berlebhan nantnya akan menark perhatan poltkus dan dapat dcurga melakukan monopol. Berdasarkan peneltan Watt dan Zmmerman (1978), Na m dan Hartono (1996), Hartono dan Na m (1998), serta Mardyah dan Indrantoro (00) semakn besar total aset suatu perusahaan, berart rsko yang akan dtanggung oleh para nvestor juga semakn kecl. Demkan juga sebalknya semakn kecl total aset yang dpunya perusahaan publk, maka rsko saham perusahaan tersebut semakn besar pula. Oleh karena tu dharapkan asset sze n mempunya pengaruh negatf dengan beta pasar. Hpotessnya sebaga berkut: H1b: Ada pengaruh negatf asset sze terhadap beta pasar. Earnngs varablty. Varabel n menggambarkan varabltas return suatu perusahaan. Besarnya earnngs varablty suatu perusahan dukur dengan besarnya penympangan earnng rasonya (PER). Peneltan Beaver et al. (1970), Farrely et al. (1985), Capstaff (199), serta Mardyah dan Indrantoro (00) menyatakan semakn tngg PER suatu perusahaan maka semakn kecl keuntungan per lembar sahamnya bla harga sahamnya tetap. Demkan pula sebalknya pada PER yang rendah, maka bla keuntungan/lembar tetap, berart harga sahamnya semakn besar. Semakn tngg earnngs varablty, rsko yang bakal dtanggung perusahaan juga semakn besar, demkan pula sebalknya. Oleh karena tu dharapkan varabel n mempunya pengaruh yang postf dengan beta pasar. Hpotessnya adalah: H1c: Ada pengaruh postf earnngs varablty terhadap beta pasar. Pengaruh Varabel-Varabel Akuntans Terhadap Beta Pasar Beaver et al. (1970) menghtung tngkat return pada mnggu dmana laba dumumkan dengan melhat reaks pasar terhadap pengumuman laba tahunan (pengumuman laba memberkan nformas baru kepada pasar). Haslnya sgnfkan untuk dvdend pay out rato, leverage, earnngs varablty, dan earnngs covarablty (accountng beta) atau dengan kata lan varabel tersebut relevan dengan pengamblan keputusan d pasar modal. Pendukung Beaver et al. (1970) adalah Scott (1997) dan metode yang ddasarkan perkembangan berpengaruh atau tdaknya terhadap arus kas dmana arus kas adalah cermnan nla perusahaan (value of the frm) d masa yang akan datang, Fama dan French (199) menguj faktor lan 48

6 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... msalnya ukuran perusahaan dan raso nla buku terhadap nla pasar serta pengaruhnya terhadap tngkat return saham D New Zealand peneltan dlakukan oleh Mear dan Frth (1988) dengan menggunakan 6 varabel akuntans (net assets, propretorshp rato, current rato, sales growth, dvdend, dan proftabltas) dan beta pasar dengan metode ekspermen laboratorum. Hasl yang sgnfkan adalah assets sze, assets growth, dan beta pasar. Farrely et al. (1985) beranggapan bahwa rsko adalah sesuatu yang sangat pentng untuk dpertmbangkan oleh para calon nvestor dalam mengambl keputusan nvestas. Laporan Keuangan emten adalah salah satu nformas yang basa dgunakan oleh para nvestor tersebut. Oleh karena tu, mereka beranggapan bahwa mestnya Laporan Keuangan tersebut mengajukan nformas tentang rsko, walaupun secara mplst. Capstaff (199) melakukan peneltan dengan menggunakan data akuntans (post ante) sepert yang dlakukan Beaver et al. (1970), tetap perbedaannya pada varabel dependen yang dgunakan. Capstaff menggunakan perceved rsk sebaga dependen varabel. Sebelum dtentukan perceved rsk-nya varabel akuntans dregres terhadap beta pasar untuk menentukan adanya beta fundamental. Berdasarkan peneltan sebelumnya dan teor yang ada (Beaver et al., 1970; Farrely et al., 1983; Mear and Frth, 1988; Capstaff, 199 serta Mardyah dan Indrantoro,00), maka hpotessnya adalah sebaga berkut: Ha: Ada pengaruh current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar. METODOLOGI PENELITIAN Sampel Peneltan Populas peneltan n adalah seluruh perusahaan publk yang lstng d Bursa Efek Jakarta. Dar 60 perusahaan tersebut dambl secara acak sebanyak 7 perusahaan yang bsa mewakl sebagan besar ndustr yang ada (Mardyah dan Indrantoro, 00). Sampel perusahaan yang dgunakan dalam peneltan dplh secara random dengan metode stratfed random samplng. Dar kualfkas tersebut dperoleh 7 perusahaan, dengan demkan sampel yang dgunakan adalah pooled data selama dua tahun (Mardyah dan Indrantoro, 00). Sumber Data Dan Teknk Pengamblan Data Sumber data dalam peneltan n berupa data sekunder. Data sekunder dperoleh dengan cara melakukan peneltan archaval berupa: 1) data perkembangan harga saham secara acak 00 har perode tahun 1996, data IHSG, dan sebaganya; ) Indonesan Captal Market 49

7 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 Drectory, JSX Factbook, serta Laporan Keuangan perusahaan sampel perode tahun 1995 dan Defns Dan Pengukuran Varabel Varabel Dependen Beta pasar adalah beta yang menggunakan data pasar. Rumusnya sebaga berkut: (1) RMt= (IHSGt - IHSGt-1) IHSGt-1 Dmana: RMt= return pasar IHSGt= ndeks harga saham gabungan pada waktu ke - t IHSGt-1= ndeks harga saham gabungan pada waktu ke - t-1 () Kemudan dhtung return saham dengan rumus sebaga berkut: (Pt - Pt-1) R = Pt-1 X 100 Dmana: R= return saham Pt = harga saham waktu ke t Pt-1= harga saham waktu ke t-1 (3) Membuat regres berdasarkan return d atas, rumusnya sebaga berkut: R= + Rm + ei Dmana: = konstanta = beta pasar Rm= return sekurtas ke-i ei = tngkat kesalahan/resdual Varabel Independen Current rato dengan rumus: X 100 Current Rato = Current asset x 100% Current labltes Asset Sze dengan rumus: Asset sze = log total asset akhr Earnngs varablty dhtung sebesar standar devas dar Prce Earnng Rato (PER). PER dperoleh dengan membag harga saham dengan earnng per lembar saham. 50

8 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... Metode Analss Penggunaan metode regres berganda n adalah untuk menguj hpotess yang menyatakan bahwa dduga ada pengaruh varabel akuntans terhadap beta pasar, bak secara bersama-sama maupun secara ndvdual. Perumusan Model Berdasarkan peneltan Beaver et al., 1970; Farrely et al., 1983; Mear dan Frth, 1988; Capstaff, 199; serta Mardyah dan Indrantoro, 00, maka model secara matemats untuk tga varabel akuntans dan beta pasar. djabarkan dalam suatu persamaan regres sebaga berkut: Y= 0 + 1CR,t+ Asze,t + 3EVAR,t + + e Dmana: Y: beta pasar 0: konstanta EVAR: earnngs varablty CR: current rato e: kesalahan ke AszeI: asset sze 1 7: koefsen Pengujan Asums Klask Agar model regres tersebut memenuh syarat BLUE harus duj dengan asums klask yatu multkolneartas, autokorelas, dan heteroskedaststas. Penggunaan model regres perlu memperhatkan adanya kemungknan penympangan asums klask, karena pada hakekatnya jka asums dalam uj dagnostk n tdak dpenuh maka varabel-varabel yang menjelaskan akan menjad tdak efsen. Menurut Gujarat (1995: 79) ada 7 asums klask, namun hanya 3 asums yang danggap pentng oleh para ahl ekonom yatu: 1. Tdak terjad multkolneartas antar varabel ndependen. Tdak terjad heteroskedastas antara komponen penganggu berart varan tap unsur penganggu harus konstan atau memenuh syarat homoskedastas yatu: E ( ) = Tdak terjad autokorelas antar komponen penganggu Dar tga asums tersebut yang dbahas teornya secara detal hanya heteroskedastas dan autokorelas. Heteroskedaststas adalah salah satu penympangan dar asums model regres lner klask yang mengatakan bahwa gangguan atau error semuanya mempunya varan yang sama (homoskedastas). Untuk mendeteks adanya heteroskedastas dapat dlakukan dengan cara uj Breusch-Pagan. Ilustras model untuk uj heteroskedastas dengan Breusch-Pagan (Gujarat, 1995:377) yatu: 51

9 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 Y= 0 + 1CR,t+ Asze,t + 3EVAR,t + e Asums bahwa varan kesalahan yang ddeskrpskan adalah: I =f(= 1 + ZI+ 3Z3I+ 4Z4I) adalah fungs varabel Z yang non skokastk dmana semua X dapat melayan Y. Dengan asums khusus yatu: = 1 + ZI+ 3Z3I+ 4Z4I adalah fungs lnear dar Z. Jka 1= = 3= 4=0, = maka mereka konstan Langkah-langkah Breusch-Pagan-Godfrey Test adalah sbb: 1) Mengestmas persamaan Y= 0 + 1CR,t+ Asze,t + 3EVAR,t + e dengan OLS dan mencar nla resdual u1 ) Mencar = u /n, dmana untuk estmator OLS adalah = u /(n-k) 3) Mendeskrpskan varabel sebaga =u / 4) Meregreskan konstruk terhadap Z dengan persamaan: = 1 + Z + 3Z3I+ 4Z4I + vi 5) Mencar nla ESS (Explaned Sum of Squares) dengan rumus: =½(ESS) Ada dua pendekatan untuk perbakan, Jka dketahu dan jka tdak dketahu (Gujarat, 1995:383). Jka tdak dketahu ada 4 asums (Gujarat, 1995: ) 1. Asums pertama dengan pendekatan spekulas yatu Park dan Glejser dpercaya bahwa varan dar u proporsonal terhadap kuadrat varabel yang menjelaskan X, tranformas model asl dengan cara sebaga berkut: Y X 0 u 0 X X V X Dmana v adalah unsur gangguan yang telah dtansformas dan sama dengan u/x. Untuk membuktkannya dengan: E v E u 1 ( ) ( ) X X E ( u ) Jad, varan v sekarang homoskedastas, dan orang bsa melangkah lebh lanjut dengan menerapkan OLS terhadap persamaan yang telah dtansformaskan dengan meregresakan Y/X terhadap 1/X.. Asums kedua, jka dpercaya bahwa varan dar u bukannya proporsonal terhadap X kuadrat proporsonal terhadap X tu sendr, maka model E( u ) X 5

10 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... yang asl dapat dtansformaskan sebaga berkut: Y X 0 X X 1 0 X v X u X Dmana v/ X dan dmana X>0. Dengan asums kedua dapat segera dbuktkan E(v )=, suatu keadaan homoskedastas. Oleh karena tu bsa menerapkan OLS dengan meregreskan Y/ X terhadap 1/ X dan X. 3. Asums ketga dengan E(Y)= 0 + 1X1. Oleh karena tu, jka kta mentransformaskan persamaan asl sebaga berkut: Y 0 X u 1 E( Y ) E( Y ) E( Y ) E( Y ) 1 X ( v E( Y ) ) 0 1 E( Y ) Dmana v= u/e(y), dapat dlhat bahwa E(v )=, yatu gangguan v adalah homoskedastas. Oleh karena t, regres yang akan memenuh asums homoskedastas dar model regres klask. 4. Asums 4 dengan transformas log. Dlakukan dengan cara melakukan regres Y= 0+ LnX1 +u, dubah menjad lny= 0+ LnX1 +u. Dengan tranformas log akan mengurang heteroskedastas. Hal n dsebabkan karena transformas yang menempatkan skala untuk pengukuran varabel, mengurang perbedaan antara kedua nla dar sepuluh kal lpat menjad perbedaan dua kal lpat. Salah satu cara untuk mendeteks ada tdaknya autokorelas adalah dengan menggunakan Durbn Watson (d). Karena data varabel ndependen ada yang paka lag, maka memaka BG (The Breussh-Godfrey). Langkahlangkah yang akan dlakukan adalah (Gujarat, 1995: 45-46): a) Mengestmas model regres dengan OLS untuk mencar nla ut yatu menjad model Ut= 1ut-1+ ut-+ 3ut-3++ t,dengan d=(1- ) atau =1-d/ b) Meregreskan Ut dengan semua regres dalam model dengan menambah regresor yatu: ut-1; ut-,.ut-8 dengan mengestmas nla resdual dalam langkah 1 c) Jka sampel panjang, maka BG dtunjukkan dengan: (n-p).r X p Tndakan perbakan jka tdak dketahu ada beberapa alternatf, karena terletak antara o dan 1, jka =0 tdak terjad autokorelas seral tetap jka = 1 maka ada otokorelas postf dan negatf sempurna. 53

11 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 Analss Deskrptf BMAR CR ASIZE EVAR ANALISIS HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Deskrptf statstk Mean Std. Devaton E N Sumber: Hasl Peneltan, 00 Penyesuaan Beta Dengan Metode Fowler Dan Rorke (1983) Hasl metoda Fowler dan Rorke (1983) menunjukkan angka yang mendekat 1. Mendekat 1 menunjukkan beta tdak bas.penghtungan dan rumus dapat dlhat dalam Hartono (1999). Analss Data Peneltan Tabel 4.. Hasl regres antara tga data akuntans dan beta pasar Konsta n CR ASIZE EVAR R Adj R F-test t-test (pvalue) 3,55 (0,000) -3,198 (0,044) -3,619 (0,038) 4,319 (0,005) 0,678 0,654 11,00 (0,000) Sumber: Hasl Peneltan, 00 Analss pengaruh ketga varabel terhadap beta pasar dalam tabel 4. dbahas detal dbawah n. Current rato. H1a: Ada pengaruh negatf curent rato terhadap beta pasar. Nla t-statstk = -3,198 dengan p-value 0,044 berart H1a sgnfkan pada = 5%. Smpulan hpotess H1a mendukung peneltan Beaver, et al. (1970), Farrely et al. (198), Capstaff (199) serta Mardyah dan Indrantoro (00) secara teor dan statstk yatu, jka current rato tngg pada current asset yang besarnya tetap, berart current lablty-nya kecl. Demkan juga sebalknya pada current lablty yang tetap jumlahnya aset yang dmlk semakn besar. Dengan demkan semakn tngg current rato berart 54

12 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... semakn kecl rsko yang bakal dtanggung oleh para nvestor. Oleh karena tu current rato mempunya pengaruh negatf terhadap beta pasar. Asset Sze. H1b. Ada pengaruh negatf asset sze terhadap beta pasar. Nla t-statstk = -3,619 dengan p-value 0,038 berart H1b sgnfkan pada = 5%. Smpulan hpotess H1b mendukung peneltan yang dlakukan Beaver et al. (1970), Farrely et al. (198), Capstaff (199), serta Mardyah dan Indrantoro (00) secara teor dan statstk yatu, semakn besar total aset suatu perusahaan, berart rsko yang akan dtanggung oleh para nvestor juga semakn kecl. Demkan juga sebalknya semakn kecl total aset yang dpunya perusahaan publk, maka rsko saham perusahaan tersebut semakn besar pula. Oleh karena tu asset sze n mempunya pengaruh negatf terhadap beta pasar. Earnng Varablty. H1c: Ada pengaruh postf earnng varablty terhadap beta pasar. Nla t-statstk=4,319 dengan p-value 0,005 berart Hc sgnfkan pada = 5%. Smpulan hpotess H1c mendukung teor dan statstk Beaver et al. (1970), Farrely et al. (1985), Capstaff (199), serta Mardyah dan Indrantoro (00) yang menyatakan semakn tngg earnng varablty, rsko yang bakal dtanggung perusahaan juga semakn besar, demkan pula sebalknya. Oleh karena tu varabel n mempunya pengaruh postf terhadap beta pasar. Ha: Ada pengaruh ketga varabel akuntans terhadap beta pasar. Nla F-statstk =11,00 dengan p-value 0,000 berart Ha sgnfkan pada = 5%. Smpulan hpotess Ha mendukung Fama dan French (199); Mear dan Frth (1988); Farrelly et al. (1985); Capstaff (199); Hdayah (1994); Scott (1997), serta Mardyah dan Indrantoro (00) yang menyatakan ada pengaruh current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar. Pengujan Asums Klask Pengujan Gejala Multkolneartas Tabel 4.3 Hasl Pengujan Multkolneartas CR ASIZ E EVAR BMAR -0,067-0,176 0,035 Sumber: Hasl Peneltan, 00 Pengujan asums pertama dengan multkolnertas, dlakukan dengan melhat korelas Pearson Correlaton antar varabel ndependen. Hasl perhtungan korelas antar varabel ndependen tersebut dapat dlhat pada 55

13 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 matrk korelas yatu data akuntans dan data pasar. Dar hasl matrk korelas tersebut ternyata tdak ada varabel ndependen yang koefsen korelasnya lebh besar atau sama dengan 0,80 dan VIF sektar 1. Sehngga dapat dkatakan model regres tersebut telah memenuh asums pertama, yatu tdak terjad multkolneartas antar varabel ndependen (multkol tdak berbahaya) (Mardyah dan Indrantoro (00)). Pengujan heteroskedastas Uj gejala heteroskedastas dlakukan dengan langkah-langkah Breusch- Pagan-Godfrey Test dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasl uj heteroskedastas dengan tes Breusch-Pagan-Godfrey (BPG) 1) -0,43-0,03CR -0,043ASIZE +4.36E-03EVAR Y= (0,01) (0,000) + I Se= (0,6) (0,01) R =0,647 ) = u /n =0,301/7=4,1805E-3 3) =u / yatu membag u = RSS (langkah 1 dengan langkah ) yatu: u /4,1805E-3 Mengasumskan lnear untuk X1(=Z) dengan regres: = Se= -191,95 (156,34) -43,39CR (5,51) -66,086ASIZE (7,50) +0,318EVAR (0,038) + I ESS=08750,5 5) =½(ESS)= ½(08750,5)= ,5 Sumber: Hasl Peneltan, 00 Asums normal dstrbus dengan X m-1, maka X (5%,7)=14,0671. Dengan melhat t dan X yang sgnfkan berart terjad heteroskedastas, oleh karena tu langkah selanjutnya: a) Dtransformas dengan perkalan dengan menggunakan asums 4 yatu transformas log. Cara yang dlakukan dengan melakukan regres yatu lny= LnCR,t+ LnAsze,t + 3LnEVAR,t + t +. Asums n salah satu cara untuk mengurang heteroskedastas. Hal n dsebabkan karena transformas yang menempatkan skala untuk pengukuran varabel, mengurang perbedaan antara kedua nla dar sepuluh kal lpat menjad perbedaan dua kal lpat. Manfaat tambahan dar transformas log bahwa koefsen kemrngan 1 mengukur elastas Y 56

14 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... terhadap X, yatu persentase perubahan dalam Y untuk persentase perubahan dalam Y untuk persentase perubahan dalam X. Tabel 4.5 Heteroskedastas dengan Asums 4 (transformas log) Y= 0,930-6,11E- 03LnCR -8,55E-0LnASIZE +1,971E-0LnEVAR + I Se= (0,163) (0,011) (0,095) (0,01) t = (5,716) (-0,534) (-0,90) (1,659) p- valu e (0.000) (0,595) (0,370) (0,10) R =0,60 Sumber: Hasl Peneltan, 00 b) Asums kedua, jka dpercaya bahwa varan dar u bukannya proporsonal terhadap X kuadrat proporsonal terhadap X tu sendr, maka model yang asl dapat dtansformaskan sebaga berkut: Tabel 4.6 Heteroskedastas dengan Asums Bmar 0 CR ASIZE EVAR u 1 3 Y= 0,471-1,39E- 0CR -,17E-0ASIZE +4,861E-05EVAR + I Se= (0, 105) (0,016) (0,018) (0,000) t = (4,487) (-0,878) (-1,05) (0,377) p- valu e (0.000) (0,383) (0,196) (0,707) R =0,361 Sumber: Hasl Peneltan, 00 Dengan asums kedua dapat dbuktkan bahwa E(v )=, suatu keadaan homoskedastas dengan menerapkan OLS dengan meregreskan Y/ X terhadap 1/ X dan X. 57

15 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 Pengujan Gejala Autokorelas Tabel 4.7. Hasl Durbn Watson Keterangan d DU 4-dU dl 4-dL Regres antara tga data akutans dengan beta pasar (k=3 dan n=7) Regres antara tga data akutans dengan beta pasar (k=3 dan n=7) dengan metoda Breusch-Pagan-Godfrey (BPG) Regres antara tga data akutans dengan beta pasar (k=3 dan n=7) dengan metoda Heteroskedastas dengan asums keempat (transformas log),04 0,0 1,05 4 1,709,91 1,543,457-0,0 1,709, 91 1,709, 91 1,543, 457 1,543, 457-0,010 0,07 Regres antara tga data akutans dengan beta pasar (k=7 dan n=7) dengan metoda asums kedua 1,95 9 1,709, 91 1,543, 457 0,00 5 Sumber: Hasl Peneltan, 00 Uj gejala autokorelas dlakukan dengan melhat hasl Durbn Watson d dalam tabel 4.7. yang nlanya sebesar,040;,01;,054; dan 1,959. Dar tabel Durbn-Watson statstk dengan level sgnfkans 0,05 (5%) dan k=(regressor)=3 dan n (observas)=7 dperoleh nla dl=1,543; 4-dL=,457, du=1,709; 4-dU=,91. Dengan demkan D.W.U < D.W.< atau null hypothess ddukung (tabel 4.7) dengan kata lan tdak ada korelas seral dantara dsturbance terms, seh ngga varabel terse-but ndependen (nonautokorelas) atau dengan rumus =1-d/, maka =0, sehngga tdak terjad autokorelas seral. 58

16 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... PENUTUP Smpulan Tujuan peneltan adalah untuk mengetahu pengaruh varabel akuntans yatu:, current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar. Peneltan n menggunakan 7 sampel. Pemlhan sampel ddasarkan stratfed random samplng. Data yang dgunakan yatu data sekunder current rato, asset sze, dan earnngs varablty. Alat analss yang dgunakan untuk menguj hpotess yatu regres berganda. Sebelumnya metode Fowler dan Rorke (1983) untuk menyesuakan beta pasar, dan test BLUE dgunakan untuk pengujan asums klask terhadap varabel ndependen yatu multkolneartas, heteroskedastas dengan Breushch- Pagan-Godfrey test., dan autokorelas dengan BG (The Breussh-Godfrey). Hasl peneltan n adalah pertama, varabel beta pasar dsesuakan dengan metode Fowler dan Rorke (1983). Haslnya menunjukkan beta mendekat angka satu sedangkan pengujan yang lan sesua peneltan Mardyah dan Indrantoro (00). Kedua, mengetes asums BLUE. Haslnya menunjukkan multkolnertas tdak berbahaya dengan r kurang dar 0,80 atau VIF sektar 1, dengan Breushch-Pagan-Godfrey test yang dlanjutkan dengan tansformas log, maka heteroskedastas tdak terjad, serta Durbn- Watson mendekat angka dan BG (The Breussh-Godfrey) =0 artnya antara varabel satu dengan yang lan tdak terjad ketergantungan (ndependen). Ketga, hpotess H1a, H1b, H1c, dan Ha ddukung artnya ada pengaruh current rato, asset sze, dan earnngs varablty terhadap beta pasar bak secara ndvdu maupun serentak. Keterbatasan Peneltan (1) Data yang dgunakan data sebelum krsmon. () Data yang dgunakan data Mardyah dan Indrantoro (00). Implkas Hasl peneltan n mnmal dapat mendorong dan memcu dlakukan peneltan-peneltan berkutnya. Dengan mempertmbangkan keterbatasanketerbatasan yang ada, dharapkan peneltan yang akan datang memperbak faktor-faktor: (1) Metode analss lan sepert logt jka data tdak normal. () Data yang dgunakan dapat dperluas dengan membandngkan data sebelum dan sesudah krss moneter. (3) Menggunakan varabel akuntas lan, msal: varabel-varabel Rosenberg dan Marathe (1975). 59

17 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 REFERENSI Ball, Ray and Brown, P. (Autumn, 1968), An Emprcal Evaluaton of Accountng ncome numbers, Journal of Accountng Research, h Beaver, W.; Kettler, P. and Scholes, Myron (1970), The Assocaton Between Market -Determned and Accountng Accountng Determned Rsk Measures, Accountng Revew, October, h Blume, M., (March 1971), On the Assestment of rsk, Journal of fnance, h Capstaff, John (199), The usefulness of UK Accountng and Market Data for Predctng the Perceved Rsk Class securtes, Accountng and Busness Research, Vol.. No. 87, h Famma, Eugene and Kenneth R. French (199), The cross secton of expected stock returns, Journal of Fnance 47, h Farrely, G., K. Ferrs and W. Renhensten (1985), Perceved Rsk, Market Rsk and Accountng Determned Rsk Measures, Accountng Revew, No. 60,, Aprl, h Fowler,DJ dan Rorke,CH (1983), The Rsk Measurement When Shares are Subjected to Infrequent Tradng, Journal of Fnancal Economcs 1, h Gujarat, Damodar N., ( 1995), Basc Econometrcs, McGraw-Hll Inc, h Hartono, Jogyanto. (1998), Bas dar Penggunaan Data d MBAR, Jurnal Ekonom dan Bsns Indonesa, Vol. 13, N0. 4, h dan Na m, Anun (1998), The Effects of Legal Process on Management of Accruals: Further Evdence on Management of Earnngs, Jurnal Ekonom dan Bsns Indonesa 13, h ,(1999), Bas d Beta Sekurtas dan Koreksnya untuk Pasar Modal yang Sedang Berkembang: Bukt Emprs d Bursa Efek Jakarta, SNAII, Malang. 60

18 Ahm, Pengaruh Current Rato, Asset Sze, dan Earnngs... Hdayah, Erna (1994), Analss hubungan antara perseps resko, resko pasar dan varabel akuntans pada perusahaan Go publk yang terdaftar d BEJ, thess, PPS UGM. Horne, Van, dan James C. (1989), Fnancal Management and Polcy, Eght Edton, Prente Hall Internatonal Edtons, London. Indonesan Captal Market drectory, 1993 s/d Jones, Charles P. (1996.), Investments: Analysst and Management, Ffth Edton, John Wley and Sons, Inc, New York Chchester Brsbane Toronto, Sngapore. JSX factbook, BEJ, JSX Statstx, BEJ, Lore, J.H. and M.T. Hamlton (1973), The stock market: Theores and evdence,, Rchard Irwn, Inc. Mardyah, Ada Anul, dan Indrantoro, Nur (001), Pengaruh Varabel Akuntans dan Data Pasar Terhadap Perceved Rsk (Rsko Persepsan) saham pada Perusahaan Publk Yang Terdaftar d BEJ, Jurnal Rset Akuntans Indonesa, vol. 4, No. 3, h Mear, R. and M. Frth (1988), Rsk Perceptons of Fnancal Analysts and the Use of Market and Accountng Data, Accountng and Busness Research, Autumn, h Na m, A dan Hartono, Jogyanto (1996), The Effects of Anttrust Investgaton on the Management of Earnngs: A Futher Emprcal Test of Poltcal Cost Hypothess, Kelola: Gajah Mada Unversty Busness Revew 13, h Rosenberg, B., dan V. Marathe (1975), Predcton of Investment Rsk: Systematc and Resdual Rsk, Procee-dngs of the Semnar on the Analyss of Securty Prces, Chcago: Unversty Chcago, November. Scott, Wllam R. (1997), "Fnancal Accountng Theory, Prentce Hall Internatonal, Inc, New Jersey. 61

19 Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No., hal: 44-6, Jul 003 Watts, R. L., and Zmmerman, J. (1978), "Toward a postve Theory of Determnaton of Accountng Standards, The Accountng Revew, July, h

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA Chrstan Hery Masrendra Alumnus Fakultas Ekonom Jurusan Manajemen Unverstas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN

PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 017 ISSN : 089-859 PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN Ilham Dosen Fakultas Ekonom Al-Ahzar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar. http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40

Lebih terperinci

PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Jurnal keuangan & Bsns Volume 4 No.1, Maret 2012 PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Nurzamah Zen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Sesua dengan tujuan peneltan untuk mengetahu reaks pasar pada saat penerbtan oblgas, maka dgunakan metode event study untuk mengetahu ada tdaknya return saham yang abnormal

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK PEILAKU HAGA SAHAM (STUDI DAMPAK ESHUFFLE KABINET INDONESIA BESATU TEHADAP ETUN SAHAM LQ 45 DI BUSA EFEK JAKATA) Oleh: Gunstyo ABSTAK Stud n bertujuan untuk menganalss perbedaan abnormal return saham dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan D dalam peneltan lmah dperlukan adanya suatu metode peneltan yang tepat dan sesua dengan permasalahan yang dhadapnya. Metode peneltan merupakan suatu cara atau

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci