BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prsedur Pendaftaran Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal Selama ini pandangan masyarakat terhadap instansi-instansi pemerintah identik dengan birkrasi yang berbelit-belit, lambat, kurang respnsif dan pandangan-pandangan lainnya. Pandangan tersebut sudah melekat pada instansi pemerintah sejak dulu hingga jaman refrmasi saat ini. Pendapat tersebut tetap melekat pada instansi-instansi pemerintah karena kurang berhasil dan kurang tepat sasaran atas usaha-usaha yang dilakukan leh instansi-instansi pemerintah untuk merubah dirinya dan juga sulitnya merubah pandangan masyarakat. Pandangan-pandangan diatas sangat melekat pada instansi-instansi pemerintah terutama pada instansi-instansi pemerintah yang berfungsi melayani masyarakat/kepentingan publik seperti Direktrat Jenderal Pajak karena instansi-instansi itulah yang langsung berhubungan dengan publik dan yang membentuk pini publik terhadap instansi-instansi pemerintah. Oleh karena itu langkah awal yang harus dilakukan leh pemerintah untuk merubah pini publik mengenai instansi-instansinya adalah dengan meningkatkan kinerja yang berhubungan langsung dengan publik, melakukan refrmasi birkrasi, meningkatkan pelayanan publik yang salah satu caranya dengan memanfaatkan teknlgi infrmasi yang menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat. 48

2 Karena alasan diatas, DJP membuat aplikasi PWPM, dimana masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan NPWP karena syarat-syarat untuk mendapatkan NPWP melalui PWPM sangatlah mudah. Prsedur pemberian NPWP melalui sistem PWPM dapat dijelaskan melalui flwchart berikut: Gambar 4.1 : Flwchart Pendaftaran Wajib Pajak Masal Sumber: Direktrat Jenderal Pajak 49

3 Secara sederhana, pendafaran NPWP melalui PWPM dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah menyampaikan Daftar Nminatif dan isian e-npwp dalam bentuk media disertai ftkpi KTP/Identitas Diri dan ftkpi NPWP kepada KPP Lkasi dengan surat pengantar. 2. Data dari Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah diterima leh KPP Lkasi di Seksi Pelayanan, lalu petugas PWPM yang ditunjuk leh Kepala KPP meminta jatah NPWP ke Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan melalui aplikasi PWPM sesuai dengan banyaknya data yang akan diinput. Setiap pengambilan NPWP diberi jatah masksimal 1000 (seribu) NPWP untuk satu Persnal Cmputer dimana NPWP yang diberikan didasarkan pada urut perekaman data pegawai melalui aplikasi PWPM yang dimulai dari 2 (dua) digit terdepan : 47,48,49,57,58,59 dan seterusnya. 3. Petugas PWPM yang ditunjuk menguplad data isian e-npwp pada aplikasi PWPM atau menginput data dari Daftar Nminatif Kelmpk 1 dan ftkpi KTP/Identitas Diri ke dalam aplikasi PWPM dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak menyampaikan data isian e-npwp. 4. Petugas PWPM menyetrkan data hasil perekaman ke server PWPM ke Kantr Pusat DJP. 5. Data yang disetr yang pengisiannya sudah lengkap dan tidak teridentifikasi ganda menurut sistem akan turun ke Master File Nasinal 50

4 Wajib Pajak di Prtal DJP dan Master File Lkal KPP Dmisili sehari setelah prses penyetran. Khusus untuk data-data yang pengisiannya tidak lengkap dan NPWP yang ganda akan masuk ke Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM di Prtal DJP dan menjadi tugas KPP Lkasi untuk memvalidasi data tersebut agar bisa masuk ke Master File Wajib Pajak. 6. KPP Lkasi mencetak kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terimanya ke seksi yang melakukan pendataan untuk selanjutnya disampaikan ke Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah. 7. KPP Lkasi membuat Daftar Penerbitan NPWP per KPP Dmisili dan menyampaikannya ke KPP Dmisili disertai berkas NPWP yang bersangkutan seminggu sekali. 8. Setelah KPP Dmisili menerima berkas, KPP Dmisili lalu mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan mengirimkan SKT tersebut ke KPP Lkasi lalu diteruskan leh KPP Lkasi ke Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah. Sistem PWPM untuk WP OP Nn Karyawan memiliki mekanisme pendaftaran yang hampir sama dengan pendaftaran untuk WP OP Karyawan. Yang membedakan adalah sumber data untuk perekaman NPWP OP Nn Karyawan berdasarkan pada Lampiran Pemutakhiran Data Objek Pajak (LPDOP). Prses pemberian NPWP menggunakan Sistem PWPM sangatlah sederhana, hal ini memiliki tujuan agar Sistem PWPM mudah dipahami leh 51

5 petugas di KPP sehingga mereka memiliki kecakapan dalam memberikan pelayanan kepada WP. Untuk mendukung keberadaan Sistem PWPM, DJP menugaskan unitunit kerja di lingkungannya untuk melaksanakan fungsi-fungsinya berkaitan dengan Sistem PWPM Tugas-Tugas Unit Kerja di Direktrat Jenderal Pajak berkaitan dengan Sistem PWPM adalah sebagai berikut: 1. KPP Lkasi a. Melakukan persiapan pelaksanaan antara lain 1) Rapat persiapan 2) Menyampaikan daftar nama petugas yang bertanggung jawab untuk mencetak NPWP kepada Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan untuk diberikan user name dan passwrd serta IP Adress PC/Ntebk yang akan digunakan. b. Melaksanakan kegiatan: 1) Penyiapan data Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah 2) Ssialisasi dan pendataan Wajib Pajak 3) Pemberian NPWP 4) Pengawasan pemberian NPWP c. Ssialisasi sekaligus disampaikan surat permintaan data Pengurus, Kmisaris, Pemegang Saham/Pemilik dan Pegawai untuk diberikan NPWP yang dilampiri dengan frmulir Daftar Nrmatif beserta e- NPWP. Materi dan bahan ssialisasi yang harus disampaikan mencakup 52

6 latar belakang pelaksanaan kegiatan eksensifikasi, brsur mengenai NPWP dan tata cara pengisian enpwp. d. Dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak mengikuti ssialisasi, petugas yang ditunjuk tetap menyampaikan surat permintaan data dengan melampirkan frmulir Data Nminatif dan enpwp dalam bentuk media seperti disket, CD atau Flash Disk serta tata cara pengisiannya. e. Meminta jatah NPWP ke Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan melalui aplikasi PWPM. NPWP yang diberikan berdasarkan nmr urut perekaman data pegawai melalui aplikasi PWPM yang dimulai dari 2 digit terdepan: 47,48,49 lalu 57,58,59 dan seterusnya. f. Menerima data dari Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah g. Apabila Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak menyampaikan data isian enpwp, petugas yang ditunjuk menginput data dari Daftar Nminatif Kelmpk 1 dan ftkpi KP/Identitas Diri ke dalam aplikasi PWPM. h. Apabila Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah menyampaikan data isian enpwp maka petugas yang ditunjuk meng-uplad data isian enpwp pada aplikasi PWPM. i. Mencetak kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terima NPWP lalu menyerahkan kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terimanya ke seksi yang melakukan pendataan untuk disampaikan kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan. 53

7 j. Melaprkan jatah NPWP yang sudah digunakan dengan cara mengirimkan hasil perekaman data WP yang telah memiliki NPWP melalui aplikasi Setr Data PWPM ke Master File Nasinal. k. Membuat Daftar Penerbitan NPWP per KPP Dmisili dan menyampaikannya ke KPP Dmisili disertai berkas NPWP yang bersangkutan setiap minggu. l. Membuat surat pegantar penyampaian kartu NPWP kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah untuk ditandatangani Kepala KPP. m. Menyampaikan surat pengantar, kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terima NPWP kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah secara langsung leh petugas yang ditunjuk atau melalui kurir yang disertai tanda terimanya. n. Menerbitkan Surat Tugas untuk melakukan pendataan WP dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak memberikan respn setelah lewat jangka waktu yang ditentukan.. Menyampaikan Surat Tugas dan Surat Pemberitahuan tentang Pendataan Wajib Pajak Orang Pribadi kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah serta melakukan pendataan yang ditindaklanjuti dengan membuat Lapran Hasil Pendataan WP. p. Melakukan pemberian NPWP bedasarkan Lapran Hasil Pendataan WP. 54

8 2. KPP Dmisili a. Memantau penambahan jumlah WP melalui Menu Mnitring Pemberian NPWP Hasil Ekstensifikasi di Prtal DJP. b. Menerima Daftar Penerbitan NPWP dan berkas NPWP yang bersangkutan dari KPP Lkasi. c. Menerima data elektrnis WP dari Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan melalui server KPP yang merupakan hasil kegiatan ekstensifikasi KPP Lkasi yang terbagi menjadi 2 kelmpk: 1) Data WP baru yang sudah diberikan NPWP 2) Data yang digunakan untuk mencetak Surat Penghapusan NPWP jika WP tersebut sudah memiliki NPWP sebelumnya. d. Melalui Menu Mnitring WP Hasil Ekstensifikasi, KPP dapat mencetak Surat Penghapusan NPWP tanpa melalui prsedur pemeriksaan. e. Mengirimkan Surat Penghapusan NPWP kepada WP OP yang bersangkutan. f. Mengadministrasikan berkas WP baru yang diterima dari KPP Lkasi. 3. Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah a. Membuat Daftar Nminatif b. Mengumpulkan ftkpi KTP/Identitas Diri termasuk karyawati kawin tidak pisah harta dalam hal suami belum memiliki NPWP. 55

9 c. Mengumpulkan ftkpi NPWP termasuk ftkpi NPWP suami untuk karyawati kawin tidak pisah harta dalam hal suaminya telah memiliki NPWP. d. Mengisi e-npwp dan data KTP/Identitas Diri. e. Menyampaikan Daftar Nminatif dan data isian e-npwp dalam bentuk media (disket atau CD) serta ftkpi KTP/Identitas Diri dan ftkpi NPWP kepada KPP Lkasi dengan surat pengantar. f. Meneruskan kartu NPWP dari KPP Lkasi kepada masing-masing WP OP dilengkapi rekapitulasi dan tanda terima NPWP. g. Mengembalikan tanda terima NPWP yang telah ditandatangani WP OP ke KPP Lkasi. h. Memberikan keterangan, data dan dkumen lainnya yang diperlukan kepada Petugas Pendataan WP dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak merespn surat permintaan data dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. 4. Kantr Wilayah DJP a. Memberikan pengarahan, pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian NPWP yang dilakukan leh KPP di wilayah kerjanya. b. Memantau pertambahan jumlah NPWP pada KPP di wilayah kerjanya. c. Mengevaluasi perkembangan kegiatan ekstensifikasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi unit kerja pelaksana ekstensifikasi. 56

10 5. Kantr Pusat DJP a. Direktrat Ekstensifikasi dan Penilaian 1) Merumuskan kebijakan sehubungan dengan kegiatan ekstensifikasi. 2) Memberikan pengarahan, pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian NPWP secara Nasinal. 3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi dan penyelesaian masalah secara Nasinal. 4) Melakukan krdinasi dengan instansi terkait tingkat nasinal. 5) Memantau perkembangan NPWP hasil kegiatan ekstensifikasi melalui Prtal DJP. b. Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan 1) Menerima Surat Penunjukkan petugas pendaftaran NPWP yang dikirimkan leh KPP Lkasi beserta IP Address-nya PC/Ntebk yang akan digunakan untuk memprses pemberian NPWP. 2) Merekam data petugas KPP Lkasi untuk diberikan User Name dan Passwrd. 3) Mengirimkan surat yang berisi daftar User Name dan Passwrd ke masing-masing KPP Lkasi. 4) Memberikan jatah NPWP atas permintaan dari petugas yang telah terdaftar dari KPP Lkasi ke masing-masing PC/Ntebk. 5) Melakukan knsentrasi data antara data NPWP yang diberikan berdasarkan jatah NPWP dengan data yang ada di Master File Nasinal. 57

11 6) Memisahkan antara data NPWP baru dan data WP yang sudah ber NPWP sebelumnya. 7) Mengirimkan data elektrnis NPWP hasil ekstensifikasi ke KPP Dmisili. 8) Melakukan mnitring pemberian jatah NPWP dengan hasil NPWP yang telah diterbitkan masing-masing KPP Lkasi. 9) Melakukan manajemen basis data atas User Name dan Passwrd petugas KPP Lkasi. 10) Memberikan pengarahan dan bantuan teknis serta melakukan pemantauan dan pengawasan atas pelaksanaan pemberian NPWP OP melalui PWPM dan e-npwp. B. Aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal 1. Elemen Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal Sistem PWPM memerlukan elemen-elemen agar dapat menjalankan fungsinya. Secara garis besar elemen-elemen sistem PWPM dibagi menjadi 2, yaitu; a. Hardware/Perangkat Keras: Untuk mendukung sistem PWPM, DJP tidak melakukan suatu pengadaan khusus untuk sumber daya perangkat keras yang digunakan dalam mendukung sistem PWPM karena sumber daya yang ada di DJP telah cukup untuk menjalankan Sistem PWPM. Hardware-hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan Sistem PWPM adalah: 58

12 1) Hst/Server PWPM, adalah perangkat yang berfungsi sebagai pengendali utama suatu jaringan, tempat penyimpanan data dan semua prses penglahan data berlangsung. Server yang digunakan leh DJP sebagian besar berbasis SUN Micrsystem, IBM maupun HP. 2) Persnal Cmputer (PC)/Laptp dengan spesifikasi minimal: a) Prcessr minimal Intel 400MHz b) Randm Access Memmry (RAM) minimal 96MB c) Hard Disk minimal 300MB d) Mnitr dengan reslusi minimal 800x600 pixel dengan 256 clur. e) Netwrk Interface Card MBPS yang terkneksi dengan jaringan intranet Direktrat Jenderal Pajak. f) Keybard g) Muse 3) Netwrk Hub, adalah alat yang berfungsi untuk memelihara keutuhan data sepanjang saluran yang dilaluinya. 4) Printer Kartu NPWP, yang berfungsi mencetak Kartu NPWP 5) Printer, digunakan sebagai perangkat pencetakan data hasil prses penglahan data. b. Sftware/Perangkat Lunak 1) Operating System Windws XP SP 2 atau Windws Vista 2) Net Framewrk 2.0 Redistributed Package 59

13 3) Micrsft Visual Reprt Viewer Package 4) Windws Istaller 3.1 5) Aplikasi PWPM Selain sftware diatas, PWPM juga memerlukan sftware untuk menglah database PWPM di kantr pusat, yaitu Oracle. Oracle berfungsi untuk membangun, memakai, mengawasi dan memelihara sistem database PWPM agar database yang dibuat dan data yang ada di dalamnya dapat digunakan leh user sebagaimana mestinya. c. Persnel Persnel PWPM terdiri dari 2 bagian: 1) User PWPM di KPP Lkasi. 2) Administratr di Direktrat Teknlgi Perpajakan. 2. Aplikasi-aplikasi pada Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal a. Aplikasi PWPM Aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal (PWPM) adalah prgram aplikasi yang digunakan leh Direktrat Jenderal Pajak untuk memprses pemberian NPWP Orang Pribadi berdasarkan e-npwp atau Daftar Nminatif. Untuk dapat mengakses aplikasi ini, KPP Lkasi harus terlebih dahulu menyampaikan daftar nama petugas yang diberikan tanggung jawab untuk mencetak NPWP kepada Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan untuk diberikan user name dan passwrd serta IP Address PC/Ntebk yang akan digunakan. 60

14 Aplikasi PWPM Net 3.00 memiliki menu-menu sebagai bnerikut: 1) Lgin Jendela lgin muncul setiap kali aplikasi PWPM.NET dijalankan. Lgin digunakan untuk mengidentifikasi pengguna aplikasi/user dalam pengperasian PWPM.NET. Seluruh aktivitas pengperasian leh setiap user akan tercatat dalam catatan teknis (lg) aplikasi PWPM.NET. 2) Menu Menu dalam aplikasi PWPM.NET ini terdiri atas 2 bagian utama, bagian-bagian tersebut adalah: a) Menu Pulldwn, terdiri dari 6 bagian yaitu: Dkumen, terdiri dari: Histris, digunakan untuk melihat atau menghapus sejarah data Karyawan dan Nn-Karyawan Update Referensi, digunakan untuk mengupdate data referensi seperti: - Referensi Wilayah - Referensi KPP - Referensi KLU - lainnya Key untuk permintaan jatah via Update jatah dari file 61

15 Ubah Passwrd, digunakan untuk mengubah passwrd yang ada pada database di kantr pusat. Keluar, digunakan untuk keluar dari aplikasi PWPM.NET Menu, terdiri dari: Ambil Jatah, menu ini digunakan untuk mengambil jatah NPWP dari server kantr pusat. Pengambilan jatah ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan lgin Petugas PWPM yang sudah terdaftar di Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan. Rekam Wajib Pajak, menu ini digunakan untuk memulai perekaman data WP Karyawan dan Nn- Karyawan. Setr Data, menu ini digunakan untuk mengirim hasil perekaman data WP Karyawan dan Nn-Karyawan ke server kantr pusat. Drp Jatah, menu ini digunakan untuk mengembalikan sisa jatah NPWP yang tidak terpakai. Pengambilan jatah ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan lgin Petugas PWPM yang sudah terdaftar di Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan. 62

16 Tls Aplikasi, terdiri dari: Imprt, menu ini digunakan untuk mengimprt data hasil perekaman melalui aplikasi e-npwp. Backup, menu ini digunakan untuk membackup data hasil perekaman. Restre, menu ini digunakan untuk merestre data hasil perekaman. Recvery, menu ini digunakan untuk mengembalikan data yang tidak berhasil setr dari histri. Cnvert Data dari PWPM, menu ini digunakan untuk mengambil data yang sudah terlanjur direkam menggunakan apllikasi PWPM 3.0 Cetak, terdiri dari: Sebelum Setr, menu ini digunakan untuk pencetakan kartu NPWP, tanda terima NPWP, Exprt data kartu NPWP card five dan rekapitulasi karyawan sebelum melakukan setr data ke kantr pusat. Sesudah Setr, menu ini digunakan untuk pencetakan kartu NPWP, tanda terima NPWP, Exprt data kartu NPWP card five dan rekapitulasi karyawan setelah melakukan setr data ke kantr pusat. 63

17 Pertlngan, terdiri dari: Tentang Aplikasi, menu ini berisi infrmasi tentang aplikasi PWPM.NET Cara Menggunakan, menu ini digunakan untuk membuka file petunjuk penggunaan aplikasi PWPM.NET b) Menu Tampilan Tmbl/Buttn Menu ini berupa tampilan tmbl-tmbl/buttn yang berada di tengah jendela aplikasi PWPM. Tmbl-tmbl ini di kelmpkkan ke dalam 4 Tab, yaitu: Menu Pada tab menu ini terdapat beberapa tmbl sebagai shrtcut untuk mengakses menu-menu inti dari aplikasi PWPM.NET, tmbl-tmbl tersebut adalah: Ambil Jatah, tmbl ini merupakan shrtcut untuk mengakses menu pengambilan jatah NPWP. Karyawan, tmbl ini merupakan shrtcut untuk mengakses menu input data karyawan. Nn-Karyawan, tmbl ini merupakan shrtcut untuk mengakses menu input data Nn-Karyawan. Kirim Data, tmbl ini merupakan shrtcut untuk mengakses menu pengiriman data yang telah diinput 64

18 baik itu Karyawan maupun Nn-Karyawan ke Kantr Pusat. Drp/Jatuh, tmbl ini merupakan shrtcut untuk mengakses menu pengembalian sisa jatah NPWP. Keluar, tmbl ini merupakan shrtcut untuk mengakses menu keluar dari aplikasi PWPM.Net. Knfigurasi Tab knfigurasi merupakan tab untuk menginput knfigurasi yang diperlukan leh aplikasi termasuk penyetingan alamat URL (Unifrm Resurce Lcatr) Web Service PWPM. Lgs Tab lgs merupakan tab yang berisikan lg yang tercatat sebagai transaksi dari client ke server yang berupa request dan respnse melalui web service. Inf Tab Inf merupakan tab untuk menerima infrmasi yang diberikan leh server di Kantr Pusat terhadap clientclient yang terinstall di KPP. Inf ini berisikan tentang berita atau inf terbaru yang berkaitan dengan aplikasi PWPM ini. 65

19 b. Aplikasi e-npwp Aplikasi e-npwp (Elektrnik Nmr Pkk Wajib Pajak) adalah aplikasi yang diberikan leh Direktrat Jenderal Pajak kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah untuk merekam nama dan identitas Pengurus, Kmisaris, Pemegang Saham/Pemilik dan Pegawai yang berpenghasilan di atas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan belum ber-npwp. Data isian dari e-npwp ini disampaikan ke KPP Lkasi yang nantinya akan di uplad ke aplikasi PWPM leh petugas PWPM. c. Aplikasi Mnitring Hasil Validasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM adalah aplikasi yang dapat memudahkan Petugas PWPM di KPP Lkasi untuk melakukan kreksi atas kelengkapan data WP atau memberikan keputusan terhadap data WP yang leh sistem PWPM dianggap ganda setelah data-data WP direkam di aplikasi PWPM client disetr atau diuplad menggunakan jaringan kmunikasi data ke Database PWPM di Kantr Pusat DJP. Aplikasi ini terdapat di Prtal DJP leh karena itu aplikasi ini bersifat nline. Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM terdiri dari: 1) Lgin Menu lgin diperlukan untuk mengakses Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM. Untuk dapat lgin ke Aplikasi Mnitring 66

20 Hasil Validasi PWPM, petugas harus memiliki username dan passwrd PWPM client. 2) Menu Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM Menu Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM terdiri dari: a) Kreksi Data Hasil Validasi Kelengkapan Menu Kreksi Data Hasil Validasi Kelengkapan berfungsi untuk melakukan kreksi terhadap hasil dari uplad (penyetran) data dari PWPM Client yang tidak lengkap. Data tmatis akan masuk ke Master File Wajib Pajak setelah dilengkapi. b) Otrisasi Data Hasil Validasi Data Ganda (DBNas dan e- registratin) Otrisasi Data Hasil Validasi Data Ganda berfungsi untuk melakukan prses trisasi atau persetujuan tentang data WP hasil uplad data dari PWPM Client yang dianggap ganda dengan Master File Nasinal atau data permhnan e- Registratin. Data referensi hasil prses validasi dapat dijadikan tujukan petugas PWPM untuk melakukan apprval ataupun pembatalan NPWP hasil uplad data dari PWPM Client. Data yang diapprval tmatis akan masuk ke Master File Wajib Pajak. 67

21 c) Histri Otrisasi Menu Histri Otrisasi menampilkan data-data hasil kreksi dan trisasi pada satu tanggal pencarian. Daftar tersebut merupakan histri terhadap kegiatan yang dilakukan petugas PWPM pada satu tanggal pencarian. d) Lgut Menu Lgut merupakan menu untuk keluar dari Aplikasi Mnitring Hasil Validasi PWPM. C. Penerapan Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal dan Efektifitasnya untuk Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di Direktrat Jenderal Pajak Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal mulai diterapkan di Direktrat Jenderal Pajak semenjak tahun Penerapaannya diharapkan mampu meningkatkan jumlah WP OP terdaftar. PWPM adalah aplikasi yang dibuat untuk mendukung sistem e-npwp, yaitu aplikasi yang digunakan untuk memprses pemberian NPWP kepada Pegawai yang belum memiliki NPWP. Melalui PWPM pendaftaran caln WP bisa diprses secara masal leh DJP sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pegawai untuk memiliki NPWP. Aplikasi PWPM sendiri mendukung aplikasi perekaman yang sudah ada sebelumnya, yaitu e-npwp. Melalui e-npwp Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah merekam nama dan identitas Pegawai, Pengurus, Pemegang 68

22 Saham secara ffline, untuk selanjutnya daftar tersebut diserahkan kepada DJP dan selanjutnya DJP memprses daftar tersebut, melakukan pengecekan untuk menghindari terjadinya NPWP ganda lalu mencetak NPWP. Dengan adanya Sistem PWPM penglahan data tersebut bisa dilakukan secara masal sehingga dapat mempermudah kerja DJP dalam hal penerbitan NPWP bagi WP OP. Sebelum adanya Sistem PWPM, pendaftaran NPWP hanya dapat dilakukan menggunakan 2 cara yaitu: 1. e-registratin e-registratin adalah suatu aplikasi pendaftaran WP, pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, perubahan data WP dan Pengusaha Kena Pajak melalui internet yang terhubung secara nline dengan Direktrat Jenderal Pajak. Cara pendaftarannya adalah: a. User mengakses b. Membuat accunt baru c. Mengisi data-data yang ada di frmulir e-registratin d. Mencetak frmulir e-registratin e. Mengirimkan hasil cetak frmulir PWPM beserta ftkpi Kartu Tanda Penduduk ke KPP 2. Manual Penjatahan Manual Penjatahan adalah NPWP yang di drp dari Direktrat Teknlgi Infrmasi Perpajakan di KPP-KPP. NPWP ini diperuntukkan 69

23 untuk rang yang ingin membuat NPWP dengan cara datang langsung ke KPP bersangkutan. Cara-cara diatas dianggap kurang ptimal untuk mendukung prgram ekstensifikasi yang sedang digalakkan leh DJP, leh karena itu DJP berusaha membuat suatu sistem yang dapat dengan ptimal untuk diandalkan sebagai sarana pendaftaran NPWP. PWPM dianggap DJP dapat mendukung prgram ekstensifikasi DJP karena PWPM memungkinkan DJP untuk memprses permhnan NPWP secara masal. Untuk mendukung kelancaran penerapan Sistem PWPM DJP melakukan beberapa langkah antara lain melakukan pengawasan, ssialisasi sitem PWPM kepada bendahara-bendahara pemungut. Berikut ditampilkan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Direktrat Jenderal Pajak dari tahun Rekapitulasi Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Tahun Data Nasinal Tahun Wajib Pajak Orang Pribadi Karyawan Nn Karyawan Ttal Tabel 4.1 : Rekapitulasi Jumlah WP OP Tahun Sumber: Direktrat Jenderal Pajak Tabel diatas menggambarkan mengenai jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Direktrat Jenderal Pajak dari tahun 2005 sampai tahun 2009 yang dibagi berdasarkan Kantr Wilayah yang ada di DJP. 70

24 Jumlah WP OP di DJP dibagi menjadi dua bagian, yaitu WP OP Karyawan dan WP OP Nn Karyawan. WP OP Karyawan adalah WP OP yang berstatus sebagai karyawan, sedangkan WP OP Nn Karyawan adalah WP OP yang berstatus sebagai Pengurus, Kmisaris, Pemilik ataupun sebagai Pemegang Saham. Jumlah WP OP Terdaftar tahun Gambar 4.2 : Diagram Jumlah WP OP Terdaftar Tahun Dari tahun ke tahun jumlah WP OP yang terdaftar di DJP terus meningkat secara signifikan, tingkat kenaikannya pun semakin meningkat 71

25 terutama setelah tahun 2007, yaitu setelah PWPM diterapkan di DJP (Lihat Bagan 1.1). Ketika diterapkan pada awal 2007 jumlah WP OP yang tercatat di DJP masih berjumlah WP sedangkan pada tahun 2009 sudah meningkat menjadi WP. Dalam kurun waktu 3 tahun saja jumlah WP OP yang terdaftar di DJP sudah meningkat sebesar WP atau meningkat sebesar 176,8%, hal ini tentu tidak lepas dari peranan PWPM sebagai sistem yang sangat diandalkan leh DJP untuk meningkatkan jumlah WP. Persentase Kenaikan WP OP Tahun % 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 9.93% 64.52% 67.26% 65.49% Persentase Gambar 4.3 : Diagram Persentase Kenaikan WP OP Tahun

26 Selain jumlahnya yang terus meningkat, persentase kenaikan jumlah WP OP setelah diterapkannya Sistem PWPM pun cukup tinggi, dan angkanya cukup stabil di 60%. Hal ini membuktikan bahwa Sistem PWPM cukup efektif untuk meningkatkan jumlah WP OP dimana persentase kenaikan jumlah WP OP melesat di atas 60% selama tahun 2007, sangat jauh jika dibandingkan dengan kenaikan tahun 2006 yang hanya sekitar 9%. N Jenis Pendaftaran Sistem PWPM 1,941,749 3,129,717 4,144,230 2 e-reg 60, , ,745 3 Manual Penjatahan 76, , ,856 TOTAL 2,079,150 3,566,171 5,807,831 Tabel 4.2 : Jumlah WP OP Terdaftar baru berdasarkan Cara Pendaftarannya Tahun Sumber: Direktrat Jenderal Pajak 73

27 Persentase Cara Pendaftaran WP OP 100% 90% 80% 3.69% 6.15% 2.92% 6.09% 14.71% 6.15% 70% 60% 50% 40% 93.39% 87.76% 71.35% Manual Penjatahan e-reg PWPM 30% 20% 10% 0% Gambar 4.4 : Diagram Persentase Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Baru Berdasarkan Cara Pendaftarannya Tahun Dari tabel dan diagram di atas bisa dilihat bahwa Sistem PWPM setiap tahunnya rata-rata menyumbang sekitar 84% WP OP baru yang terdaftar. Hal ini membuktikan bahwa para caln WP lebih memilih menggunakan Sistem PWPM untuk mendapatkan NPWP. Hal ini dikarenakan Sistem PWPM sangat memudahkan WP untuk mendapatkan NPWP dikarenakan mereka hanya perlu mendaftarkan dirinya ke bendahara di masing-masing kantr, lebih mudah dibandingkan mendaftarkan langsung ke KPP. 74

SUSUNAN TIM PELAKSANA PEMBERIAN NPWP ORANG PRIBADI MELALUI PEMBERI KERJA/BENDAHARAWAN PEMERINTAH DI KPP LOKASI NON MODERN

SUSUNAN TIM PELAKSANA PEMBERIAN NPWP ORANG PRIBADI MELALUI PEMBERI KERJA/BENDAHARAWAN PEMERINTAH DI KPP LOKASI NON MODERN Lampiran I-A Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 16/PJ/2007 Tanggal 25 Januari 2007 SUSUNAN TIM PELAKSANA PEMBERIAN NPWP ORANG PRIBADI MELALUI PEMBERI KERJA/BENDAHARAWAN PEMERINTAH DI KPP LOKASI NON

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Prsedur Kerja Berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di PT. Karana Line, terdapat permasalahan tentang prses penggajian yang menggunakan

Lebih terperinci

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek 4.1 Analisa Sistem Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di Bagian KOPEG UPADAYA PT.PLN (Perser) Surabaya, maka didapatkan prses-prses yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pada pengembangan teknlgi infrmasi pada era ini dibutuhkan analisisa dan perancangan sistem penglahan data yang baik. Sistem penglahan data tersebut

Lebih terperinci

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? FREQUENT ASKED QUESTIONS (FAQ) Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? Apakah asal-usul dana/aset itu tidak dipermasalahkan? Apakah Amnesti Pajak ini

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Aplikasi yang akan dibangun, digunakan leh bagian pemasaran tentang pesanan barang leh distributr. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari distributr

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode.

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode. BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di PT Semen Gresik, secara garis besar saat ini pada divisi diklat khususnya seksi perencanaan telah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Frtuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan dari custmer, ke pabrik dan pencatatan penawaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum melakukan prses analisa, tahapan pertama ketika melakukan kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 16/PJ/2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 16/PJ/2007 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 16/PJ/2007 TENTANG PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI PENGURUS, KOMISARIS, PEMEGANG SAHAM/PEMILIK DAN PEGAWAI MELALUI PEMBERI

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi 1. Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan/atau Memiliki Tempat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengellaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki prsedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa Fakultas. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 16 Februari sampai dengan 31 Maret 2015 di Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sebuah tahapan untuk menganalisis kebutuhan dari sebuah sistem. Al Fatta (2007:44), mengemukakan bahwa analisis sistem adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada CV. Sinergi Design, prses perhitungan gaji masih menggunakan rumus sendiri sehingga dalam prses pembuatan lapran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.I Lingkup Ekstensifikasi Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua Semakin beratnya beban pemerintah dalam pembiayaan negara mengharuskan pemerintah berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh warga negara kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh warga negara kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh warga negara kepada negara dan warga negara yang membayar pajak tidak mendapatkan timbal balik secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Semua rganisasi membutuhkan aliran infrmasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran infrmasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. SEKILAS TENTANG KPP TEBET KPP Jakarta Tebet merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Lebih terperinci

INFORMASI REGISTRASI IMPORTIR

INFORMASI REGISTRASI IMPORTIR INFORMASI REGISTRASI IMPORTIR A. UMUM Berdasarkan Pasal 6A Undang-Undang Nmr 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nmr 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, telah ditetapkan bahwa rang yang akan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya pada saat kerja praktek, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pendaftaran NPWP bagi Wajib Pajak potensial di wilayah kerja KPP Pratama Jakarta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pendaftaran NPWP bagi Wajib Pajak potensial di wilayah kerja KPP Pratama Jakarta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Upaya-Upaya Pelaksanaan Ekstensifikasi Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak bertujuan untuk meningkatkan pendaftaran NPWP bagi Wajib Pajak potensial di wilayah kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1. Analisis 4.1.1. E-Registration Sistem e-registration adalah sistem pendaftaran Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan perubahan data Wajib

Lebih terperinci

Operator / Administrator Program Studi

Operator / Administrator Program Studi Petunjuk Penggunaan Aplikasi Registrasi Online Uji Kmptensi Tenaga Kesehatan (Jenjang D3 Perawat) http://ukperawat.dikti.g.id/ Operatr / Administratr Prgram Studi Versi 1.1 PANITIA UJI KOMPETENSI NASIONAL

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI RESTORAN (F-POS RESTORAN DESKTOP VERSION)

SISTEM INFORMASI RESTORAN (F-POS RESTORAN DESKTOP VERSION) PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI RESTORAN (F-POS RESTORAN DESKTOP VERSION) Marketing Page 1 f 15 I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Infrmasi Restran atau Sftware Restran adalah aplikasi kmputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat BAB IV PEMBAHASAN Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat membantu pembangunan nasional, besar dan kecilnya pajak suatu negara ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan rakyat

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control) BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Menganalisa adalah langkah awal dalam merandang dan membuat sistem baru. Langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu melakukan bservasi ke lapangan secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membuat suatu sistem yang baru. Langkah awal yang dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IT POLICY. komputer bagi karyawan yang masuk dan karyawan yang keluar serta bagi

LAMPIRAN IT POLICY. komputer bagi karyawan yang masuk dan karyawan yang keluar serta bagi LAMPIRAN IT POLICY Ruang Lingkup IT plicy ini mencakup hal hal seperti: 1. Karyawan baru dan karyawan keluar 2. Penggunaan kmputer 3. Pengendalian akses kntrl 4. Keamanan data 5. Hardware 6. Pengendalian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BENGKEL (F-POS BENGKEL) KOMPUTER KASIR. Your POS Product & System Solution

SISTEM INFORMASI BENGKEL (F-POS BENGKEL) KOMPUTER KASIR. Your POS Product & System Solution PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI BENGKEL (F-POS BENGKEL) KOMPUTER KASIR Yur POS Prduct & System Slutin I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Infrmasi Bengkel adalah aplikasi kmputer yang dikembangkan khusus

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Dalam perancangan sistem aplikasi ini, infrmasi yang sangat diperlukan adalah analisis kebutuhan sistem. 3.1.1 Kebutuhan Hardware Hardware minimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur e-filing dalam pengadministrasian perpajakan Sesuai dengan peraturan PER-146/PJ/2006 tanggal 29 September 2006, tentang Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN dan Lampiran

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV. AJC

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV. AJC JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV. AJC Nama Disusun leh: : Akbar Muhammad NPM : 20212536 Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Budi Sants LATAR

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Membuat Database. IMPLEMENTASI Implement asi aplikasi. Uji coba interface. Evaluasi. aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Membuat Database. IMPLEMENTASI Implement asi aplikasi. Uji coba interface. Evaluasi. aplikasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat. Implementasi yang dibuat berdasarkan kebutuhan RSU Haji Surabaya

Lebih terperinci

MANUAL BOOK SYSTEM INFORMASI KEGIATAN AIPNI (SIKAIPNI) Versi Untuk Institusi AIPNI-AINEC

MANUAL BOOK SYSTEM INFORMASI KEGIATAN AIPNI (SIKAIPNI) Versi Untuk Institusi AIPNI-AINEC MANUAL BOOK SYSTEM INFORMASI KEGIATAN AIPNI (SIKAIPNI) Versi Untuk Institusi AIPNI-AINEC WWW.SIKAIPNI.AIPNI-AINEC.COM DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 HALAMAN PESERTA KEGIATAN... 2 1. Link Halaman Umum Web...

Lebih terperinci

Khusus untuk Agen Binaan dari Koordinator Pengembangan Usaha Mitra / Agen Pospay:

Khusus untuk Agen Binaan dari Koordinator Pengembangan Usaha Mitra / Agen Pospay: Halaman : 1 A. Tatacara Pembayaran Prvisi 1) Setiap awal bulan Agen melakukan pencetakan lapran Rekapitulasi Fee bulanan yang lalu untuk seluruh transaksi. 2) Agen menerbitkan invice yang dilampiri leh

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI LAUNDRY (F-POS LAUNDRY)

SISTEM INFORMASI LAUNDRY (F-POS LAUNDRY) Prduk Prfile Sistem Infrmasi Laundry PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI LAUNDRY (F-POS LAUNDRY) Marketing PT FTF Glbalind Page 1 f 16 Prduk Prfile Sistem Infrmasi Laundry I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan survey dan wawancara yang penulis lakukan saat pertama kali meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan infrmasi bahwa prses penerimaan siswa baru masih dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 45 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Implementasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan pada tahap pembuatan aplikasi 2D stck cutting ini adalah: Prcessr Intel Pentium

Lebih terperinci

TATA CARA PENGAWASAN DATABASE MONITORING PELAPORAN DAN PEMBAYARAN PAJAK (MP3)

TATA CARA PENGAWASAN DATABASE MONITORING PELAPORAN DAN PEMBAYARAN PAJAK (MP3) Lampiran I Kep.Dirjen Pajak No. KEP- 162/PJ./2003 Tanggal 9 Juni 2003 Tentang Pelaksanaan Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3) Pada Direktorat Jenderal Pajak TATA CARA PENGAWASAN DATABASE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi menggunakan knsep System Develpment Life Cycle (SDLC). Tahapan

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi Loketagen.com. (Privasi Policy)

Kebijakan Privasi Loketagen.com. (Privasi Policy) Kebijakan Privasi Lketagen.cm (Privasi Plicy) Kebijakan privasi adalah ketentuan yang mengatur akun Anda dan infrmasi yang Anda berikan kepada Perusahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Ikhtisar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indberka Investama pada tanggal 11 Juli 2016 s.d 11 Agustus 2016. PT. Indberka Investama merupakan perusahaan nasinal yang bergerak

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL Prpsal Sftware PERPUSTAKAAN DIGITAL Sistem Infrmasi Perpustakaan adalah sebuah sftware perpustakaan praktis yang telah teruji keandalannya serta telah digunakan leh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem BAB III PEMBAHASAN A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak merupakan suatu sistem informasi

Lebih terperinci

TATA CARA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA e-filing MELALUI MENGAJUKAN PERMOHONAN e-fin. e-fin

TATA CARA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA e-filing MELALUI  MENGAJUKAN PERMOHONAN e-fin. e-fin TATA CARA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA e-filing MELALUI www.pajak.go.id 1 MENGAJUKAN PERMOHONAN a MELALUI WEBSITE DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (www.pajak.go.id) b MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK TERDEKAT

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. praktek ini, baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan, dan memecahkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. praktek ini, baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan, dan memecahkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Prsedur Kerja Praktek Cara pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyelesaikan kerja praktek ini, baik di dalam memperleh data, menyelesaikan, dan memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

: Riri Humaeroh Fajri NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, SE, MM

: Riri Humaeroh Fajri NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, SE, MM ANALISIS PROSEDUR PEMBUATAN NPWP PRIBADI DAN NPWP KOLEKTIF PADA KPP PRATAMA BEKASI UTARA Nama : Riri Humaeroh Fajri NPM : 44209233 Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI BAB III ANALISIS DAN EVALUASI 3.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan Prosedur yang berjalan pada proses pemindahbukuan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang saat ini adalah : 1. Wajib Pajak (WP) mengajukan

Lebih terperinci

Prosedur Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dalam rangka Percepatan Investasi dengan Kriteria Tertentu Melalui PTSP Pusat di BKPM

Prosedur Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dalam rangka Percepatan Investasi dengan Kriteria Tertentu Melalui PTSP Pusat di BKPM LAMPIRAN I Surat Direktur Peraturan Perpajakan I Nomor : S-711/PJ.02/2016 Tanggal : 26 Oktober 2016 Prosedur Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dalam rangka Percepatan Investasi dengan Kriteria

Lebih terperinci

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-33/PJ/2016 Tanggal : 18 Juli 2016 TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK A. Gambaran Umum 1. Tahapan persiapan KSWP adalah tahapan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-16/PJ/2007 TERHADAP JUMLAH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEGAWAI PADA KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA

PENERAPAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-16/PJ/2007 TERHADAP JUMLAH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEGAWAI PADA KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA PENERAPAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-16/PJ/2007 TERHADAP JUMLAH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEGAWAI PADA KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA Syafi i Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

1. Mendiskusikan Metoda backup dan recovery dalam organisasi dan keamanan data

1. Mendiskusikan Metoda backup dan recovery dalam organisasi dan keamanan data Materi Merancang web data base untuk cntent server Kmpetensi dasar : Menentukan kebutuhan system Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mendiskusikan Metda backup

Lebih terperinci

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen:

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen: Kuliah Umum IlmuKmputer.Cm Cpyright 2003 IlmuKmputer.Cm Pengantar Pengellaan Sistem Dindin Nugraha dinesea@lycs.cm Lisensi Dkumen: Cpyright 2003 IlmuKmputer.Cm Seluruh dkumen di IlmuKmputer.Cm dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan beberapa prses yang berhubungan dengan tahapan awal metde penelitian. Pada metde penelitian yang diambil menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Praja Puri Lestari didirikan pada tahun 1984 leh Bapak Ir. Deddy Kusuma. PT. Praja Puri Lestari

Lebih terperinci

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 54/PJ/2009 TENTANG : TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK TERDAFTAR DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA SEHUBUNGAN

Lebih terperinci

SOP CMS WEBSITE. - Berikut adalah penjelasan pada menu bagian atas o Home

SOP CMS WEBSITE. - Berikut adalah penjelasan pada menu bagian atas o Home SOP CMS WEBSITE Berikut adalah daftar SOP untuk pengimputan CMS pada website PT. Cybersama Technlgy. 1. Input Kategri 2. Input Subkategri (khusus cybernte.c.id, kuncihtel.cm, thehtellck.cm) 3. Input Prduk

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Infrmasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 A. LATAR BELAKANG Kebijakan pembinaan kebinamargaan sejalan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: a. Software Pendukung

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan

BAB 3. Gambaran Umum Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan BAB 3 Gambaran Umum Sistem Infrmasi Yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Sarana Slusi adalah sebuah perusahaan distributr dan penyedia aplikasi dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Pada tahap ini merupakan langkah dimana setelah perancangan, pembangunan, dan pengujian maka tahap selanjutnya yaitu mengimplementasikan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Kebutuhan Aplikasi Analisis kebutuhan sistem adalah tahap awal dalam membuat aplikasi baru. Langkah awalnya dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Wawancara

Lebih terperinci

3. WNI yang belum memiliki identitas kependudukan wajib dicatat dan dimasukan dalam daftar pemilih

3. WNI yang belum memiliki identitas kependudukan wajib dicatat dan dimasukan dalam daftar pemilih Prakarsa KPU 1. Untuk dapat menggunakan hak pilih dalam pemilu, seluruh WNI yang telah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah menikah harus terdaftar dalam DPT. 2. Pendaftaran dan pemutakhiran data

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu

Lebih terperinci

Fungsi Program Pos & Inventori Klinik, Salon & Spa Sistem GATRASoft

Fungsi Program Pos & Inventori Klinik, Salon & Spa Sistem GATRASoft Fungsi Prgram Ps & Inventri Klinik, Saln & Spa Sistem GATRASft - 081315511936 Pencatatan penjualan pelayanan/jasa & barang. Pencatatan penjualan pelayanan/jasa per visit dan paket. Pencatatan inventri

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE

PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE 1 PROPOSAL JARINGAN VPN BERBASIS APLIKASI VPN DIALER PENDAHULUAN Virtual Private Netwrk (VPN) adalah sebuah teknlgi kmunikasi yang memungkinkan untuk dapat terkneksi ke jaringan

Lebih terperinci

TATA CARA PERMOHONAN PIN, USER ID & PASSWORD

TATA CARA PERMOHONAN PIN, USER ID & PASSWORD LAMPIRAN I TATA CARA PERMOHONAN PIN, USER ID & PASSWORD 1. PKP Toko Retail melakukan pendaftaran melalui Aplikasi VAT Refund for Tourists dengan menginput: a. NPWP PKP dan nomor Surat Pengukuhan PKP atau

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentosa. Hasil yang ditemukan dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentosa. Hasil yang ditemukan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 1.1 Analisis Sistem Dalam pengembangan teknlgi dibutuhkan analisis dan perancangan sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentsa. Hasil yang ditemukan dalam analisa sistem

Lebih terperinci

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007)

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007) RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Micrsft Access 2007) A. PENGERTIAN DATABASE Kata Database berasal dari bahasa inggris, dalam bahasa Indnesia database diartikan dengan Pangkalan Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi anggaran produksi Pupuk Bokashi Pada PT. Merek Indah Lestari yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini : 1. Tampilan

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI Lampiran I TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI I. Kegiatan pada Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data UNIVERSITAS UNIVERSAL BATAM 2016 PENDAHULUAN Data dan Infrmasi Data merupakan nilai (value) yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu bjek atau kejadian (event) Infrmasi merupakan hasil dari penglahan

Lebih terperinci

Penyampaian SPT Tahunan secara e-filing WP OP dengan formulir 1770S atau 1770SS. Lebih Mudah Lebih Murah Lebih Cepat

Penyampaian SPT Tahunan secara e-filing WP OP dengan formulir 1770S atau 1770SS. Lebih Mudah Lebih Murah Lebih Cepat Penyampaian SPT Tahunan secara e-filing WP OP dengan formulir 1770S atau 1770SS Lebih Mudah Lebih Murah Lebih Cepat Latar belakang Proses penerimaan SPT Tahunan selama ini menimbulkan efek antrian WP di

Lebih terperinci

TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK SEHUBUNGAN DENGAN BEROPERASINYA PPDDP

TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK SEHUBUNGAN DENGAN BEROPERASINYA PPDDP LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE- 5 /PJ/2010 TENTANG : PENEGASAN PERLAKUAN ADMINISTRASI SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) UNTUK WAJIB PAJAK (WP) DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) PINDAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses transaksi pada Rasyid English Course Denpasar.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses transaksi pada Rasyid English Course Denpasar. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Sebelum prses analisa, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survei, wawancara

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN PROGRAM DIPLOMA TIGA (D.III)

SYARAT DAN KETENTUAN PROGRAM DIPLOMA TIGA (D.III) SYARAT DAN KETENTUAN PROGRAM DIPLOMA TIGA (D.III) BAB I TERTIB PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PASAL 1 Ketentuan Pendaftaran 1. Caln mahasiswa BSI adalah lulusan SLTA dengan nilai rata-rata lebih besar sama

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASCII Art adalah salah satu bentuk penyajian gambar dengan menggunakan karakter-karakter ASCII tertentu yang disusun sehingga sedapat mungkin meghasilkan sebuah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MANUAL REGISTRASI REGISTRASI REGISTRASI

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MANUAL REGISTRASI REGISTRASI REGISTRASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MANUAL REGISTRASI NASION REGISTRASI NAL PMKM REGISTRASI SEKAPUR SIRIH i DAFTAR ISI SEKAPUR SIRIH... I DAFTAR ISI...II DAFTAR GAMBAR...III

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1. Identifikasi Masalah Merujuk pada latar belakang masalah dapat diidentifikasi munculnya beberapa masalah pada Kperasi Wanita Anugerah Bersama yaitu sebagai berikut:

Lebih terperinci

LAMPIRAN I TATA CARA PELAYANAN PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI MELALUI POJOK PAJAK DAN MOBIL PAJAK

LAMPIRAN I TATA CARA PELAYANAN PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI MELALUI POJOK PAJAK DAN MOBIL PAJAK LAMPIRAN I TATA CARA PELAYANAN PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI MELALUI POJOK PAJAK DAN MOBIL PAJAK I. PETUGAS POJOK PAJAK DAN/ATAU PETUGAS MOBIL PAJAK:. Menerima persyaratan pendaftaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pamasukan Kas Pada Top Diesel yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1 Tampilan Form Koneksi Server

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. kontrak kru yaitu menggunakan metode System Development Lyfe Cycle (SDLC)

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. kontrak kru yaitu menggunakan metode System Development Lyfe Cycle (SDLC) BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI 3.1 Analisis Metde yang digunakan dalam pembutan Aplikasi pengendalian dkumen kntrak kru yaitu menggunakan metde System Develpment Lyfe Cycle (SDLC) mdel waterfall

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-09/PJ/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMANFAATAN DATA HASIL SENSUS I. PENDAHULUAN Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, pemerintah sangat mengandalkan penerimaan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, pemerintah sangat mengandalkan penerimaan dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, pemerintah sangat mengandalkan penerimaan dari sektor perpajakan sebagai tulang punggung penerimaan Negara. Pajak sebagai sumber penerimaan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedures Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Anang Mury Kurniawan

Standard Operating Procedures Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Anang Mury Kurniawan Standard Operating Procedures Seksi Pengolahan Data dan Informasi Anang Mury Kurniawan Standard Operating Procedures Seksi Pengolahan Data dan Informasi 1. KPP20-0001 Tata Cara Pemrosesan dan Penatausahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Seperti yang sudah dijelaskan pada BAB II (Tinjauan Pustaka), bahwa EFIN merupakan Nomor Identitas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 71 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Perhitungan Arus Kas Masuk Dan Arus Kas Keluar Penjualan Mobil Pada CV.Affandi yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci