STRUKTUR FRASA AJEKTIVA PADA EDITORIAL MEDIA INDONESIA. Ade Barkah. Abstract. secara terampil dalam penyampaian informasi, opini dan hiburan.
|
|
- Shinta Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRUKTUR FRASA AJEKTIVA PADA EDITORIAL MEDIA INDONESIA Ade Barkah Abstract Secara tidak langsung, surat kabar menjadi sarana pembinaan bahasa. Kekuatannya terletak pada kesanggupan penggunaan bahasa secara terampil dalam penyampaian informasi, opini dan hiburan. Sarana yang digunakan oleh surat kabar tersebut adalah bahasa tulis. Sebagai seorang penulis, seorang jurnalis harus terampil berbahasa. Dalam penulisan berita di media cetak, ada bahasa tertentu yang digunakan, yaitu bahasa jurnalistik. Bahasa pers atau jurnalistik ialah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu : singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. (Sumadirta, 2006:5) Sifat-sifat itu harus harus dipenuhi oleh bahasa jurnalistik mengingat media massa dinikmati oleh lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Berbagai aturan dalam bahasa jurnalistik tersebut, bertujuan agar tulisan mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya oleh pembaca. Kalimat bervariasi yang dimaksudkan dapat dimulai dengan penggunaan frasa. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai struktur frase, khususnya ajektiva., pada Editorial Media Indonesia.
2 Kata Kunci : Struktur Bahasa, Frasa Ajektiva PENDAHULUAN Komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan oleh manusia untuk mengutarakan suatu niat, makna, atau keinginan yang kompleks. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan informasi dan hiburan semakin tinggi, hal ini seiring dengan perkembangan alat komunikasi massa yang semakin berkembang. Pemerintah pun telah memberikan kebebasan kepada setiap warga negaranya untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, baik media cetak maupun elektronik. Hal ini tertuang dalam UUD Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.( UUD 1945 pasal 28F ) Surat kabar adalah salah satu alat komunikasi massa yang paling sering dijumpai. Kapanpun, dimanapun kita bisa mendapatkan informasi dengan mudah dari surat kabar atau koran yang saat ini telah dapat mudah di dapat. Sekian tahun lalu keberadaan koran di anggap segera berakhir. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi. Kalau pun bisa bertahan setelah adanya televisi, koran dinilai tidak akan banyak
3 berpengaruh lagi. Pandangan ini memiliki alasan, karena banyak koran di kota-kota besar yang gulung tikar. Namun sejak tahun 1970-an, koran terbukti mampu bertahan. Secara tidak langsung, surat kabar menjadi sarana pembinaan bahasa. Kekuatannya terletak pada kesanggupan penggunaan bahasa secara terampil dalam penyampaian informasi, opini dan hiburan. Sarana yang digunakan oleh surat kabar tersebut adalah bahasa tulis. Oleh sebab itu, berbicara mengenai bahasa surat kabar, berarti bicara mengenai bahasa tulis. Apabila bahasa yang digunakan oleh jurnalis adalah bahasa yang baik dan terpelihara, tentu pengaruh terhadap pembaca pun akan baik. Namun, untuk dapat mencapai tujuan penulisannya tersebut juga tidak dapat dikatakan mudah. Sebagai seorang penulis, seorang jurnalis harus terampil berbahasa. Dalam penulisan berita di media cetak, ada bahasa tertentu yang digunakan, yaitu bahasa jurnalistik. Bahasa pers atau jurnalistik ialah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu : singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. (Sumadirta, 2006:5) Sifat-sifat itu harus harus dipenuhi oleh bahasa jurnalistik mengingat media massa dinikmati oleh lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Selain itu, kalimat dalam bahasa jurnalistik juga harus efektif. kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. (Rohmadi, 2011:78) Suatu kalimat dapat dikatakan efektif apabila memiliki ciri-ciri kalimat efektif.
4 Ciri dari kalimat efektif antara lain pola kalimat yang gramatikal, pilihan kata yang tepat, menghindari pemakaian kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, mengutamakan kata-kata lugas, menggunakan kalimat padu, menekankan kalimat tidak goyah, menyukai kalimat hemat, dan menganjurkan pemakaian kalimat yang bervariasi untuk menghindari kejenuhan (Sumadirta, 2011:7) Berbagai aturan dalam bahasa jurnalistik tersebut, bertujuan agar tulisan mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya oleh pembaca. Kalimat bervariasi yang dimaksudkan oleh Yohanes, bisa dimulai dengan penggunaan frasa. Frase adalah satuan sintaksis yang tersusun dari dua buah kata atau lebih, yang didalam klausa menduduki fungsi-fungsi sintaksis (Chaer, 2008:210)Frase menurut kelas katanya dibagi menjadi : (1) frase Verbal (2) frase adjektiva (3) frase nominal (4) frase preposisi, dan frase adverbial. Frasa dapat ditulis pada awal kalimat, bisa juga di simpan ditengah atau pada akhir kalimat, antara lain untuk memberi penekanan serta mengusik perhatian atau khalayak pembaca. Bahasa jurnalistik sebaiknya tidak menggunakan frasa yang panjang pada awal paragraf atau teras berita. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai struktur frase, khususnya ajektiva. Frase ajektiva merupakan gabungan antara ajektiva dan komponen lainnya. Jadi induk frasa itu adalah kata sifat atau ajektiva,
5 sedangkan komponen lain yang membentuk frasa tersebut berfungsi sebagai penjelas atau modifikator (Rahardi, 2005:69). KAJIAN TEORI 1. Frasa Frasa adalah kesatuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang masing-masingnya mempertahankan makna dasar katanya, sementara gabungan itu menghasilkan suatu relasi tertentu dan tiap kata pembentuknya tidak bisa berfungsi sebagai subjek dan predikat dalam kontruksi itu ( Keraf,1991:175). Frasa adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang merupakan satu kesatuan, dan menjadi salah satu unsur atau fungsi kalimat ( subjek, predikat, objek atau keterangan ) (Chaer, 2006:301). Penggabungan dua buah kata atau lebih menjadi satu kesatuan adalah dengan maksud untuk menampung konsep makna yang lebih khas atau lebih lebih tertentu yang tidak dapat diwujudkan dengan sebuah kata saja. Secara teoritis, penggabungan kata ini selalu dilakukan terhadap dua buah unsur. Sebagai contoh, frasa kemaren sore lebih tertentu maknanya dari pada kemarin. Jadi, dari pendapat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa frasa adalah penggabungan dua buah kata atau lebih yang bertujuan untuk membuat makna yang lebih khas dan lebih mudah dipahami.
6 2. Macam-macam Frasa Sebagai pengisi fungsi-fungsi sintaksis, frasa juga memilki kategori. Maka dikenal adanya frasa nominal, yang mengisi fungsi S atau fungsi O, adanya frasa verbal yang mengisi fungsi P, adanya frasa ajektiva yang mengisi fungsi P, dan adanya frasa preposisional yang mengisi fungsi keterangan. Disamping itu ada pula frasa numerial dan frasa adverbial. Dilihat dari hubungan kedua unsurnya dikenal adanya frasa koordinatif dan subordinatif. Frasa koordinatif adalah frasa yang kedudukan kedua unsurnya sederajat. Sedangkan frasa subordinatif adalah frasa yang ditandai dengan adanya salah satu dari konstituen yang bertindak sebagai inti dari konstruksi ( keraf, 1991:175) Dilihat dari kedudukannya frasa terbagai atas beberapa macam, yaitu : a) frasa nominal koordinatif (FNK) b) frasa nominal subordinati ( FNS ) c) frasa verbal koodinatif ( FVK) d) frasa verbal subordinatif (FVS) e) frasa adjektiva koordinatif ( FAK) f) frasa adjektiva subordinatif ( FAS) Penyusunan Frasa Adjektiva (FA) Frasa ajektiva adalah frasa yang mengisi atau menduduki fungsi predikat dalam sebuah klausa ajektiva. Dilihat dari kedudukan kedua unsurnya, dibedakan adanya frasa ajektiva koordinatif ( FAK ) dan frasa ajektiva subordinatif (FAS).
7 a. Penyusunan Frasa Ajektiva Koordinatif ( FAK ) 1). Dua buah kata berkaregori ajektiva yang merupakan anggota dari antonim relasional dan memiliki makna gramatikal pilihan, sehingga di antara kedua dapat disisipkan kata atau. Contoh : baik buruk 2). Dua buah kata berkategori ajektiva yang merupakan anggota dari pasangan bersinonim, dan memiliki makna gramatikal sangat. Contoh: tua renta 3). Dua buah kata berkategori ajektiva yang maknanya sejalan tidak bertentangan dan memiliki makna gramatikal himpunan sehingga di antara keduanya dapat disisipkan kata dan. Contoh : bulat panjang 4). dua buah kata berkategori ajektiva yang maknanya tidak sejalan (bertentangan) dan memiliki makna berkebalikan sehingga di antara kedua unsurnya harusnya disisipkan kata tetapi. Contoh : murah tetapi bagus b. Penyusunan Frasa Ajektiva Subordinatif (FAS) Frasa ajektiva subordinatif dapat disusun dengan struktur A + N, Adv + A, dan A + Adv. Aturannya sebagau berikut : 1). FAS yang berstruktur A + N dan memiliki makna gramatikal seperti apabila unsur pertama berkategori ajektiva dan memiliki komponen makna (+warna) dan unsur kedua
8 berkategori nomina dan memiliki komponen makna (+perbandingan); sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti warna. Contoh :Merah darah 2). FAS yang berstruktur A + A memiliki makna gramatikal jenis warna dapat disusun dari : a. Unsur pertama berkategori ajektiva dan memiliki komponen makna (+warna) dan unsur kedua berkategori ajektiva dan berkomponen makna (+cahaya). Contoh :Merah terang b. Unsur pertama berkategoti ajektiva dan memiliki komonen makna (+warna), sedangkan unsur kedua berkategori ajektiva dan berkomponen makna (+warna) dan (+benda). Contoh : Putih kebiru-biruan 3). FAS yang berstruktur A + V dan bermakna gramatikal untuk dapat disusun apabila unsur pertama berkategori ajektiva dan memiliki komponen makna (+sikap batin), sedangkan unsur kedua berkategori verba dan memiliki komponen makna (+tindakan) atau (+kejadian). Contoh :Berani datang 4). FAS yang berstruktur Adv + A dan memiliki makna gramatikal ingkar dapat disusun apabila unsur pertama berkategori adverbia yang berkomponen makna (+ingkar) dan unsur yang kedua berkategori ajektiva dan
9 berkomponen makna (+keadaan) atau (+sikap batin). Contoh : Tidak takut Adverbia ingkar bukan dapat juga mendampingi ajektiva kalau frasa ajektiva itu didikuti oleh klausa pembetulan. Contoh : Bukan hijau ( melainkan biru ) 5). FAS yang berstruktur Adv + A dan bermakna gramatikal derajat dapat disusun bila unsur pertama berkategori adverbia dan berkomponen makna (+derajat) atau (+ tingkat); sedangkan unsur kedua berkategori ajektiva dan berkomponen makna (+keadaan) atau (+sifat). Contoh : Sangat indah 6). FAS yang berstruktur A +A dv dan bermakna gramatikal sangat atau tingkat superlatif dapat disusun apabila unsur pertama berkategori ajektiva dan bermakna gramatikal (+keadaan); sedangkan unsur kedua berkategori adverbia dan berkomponen makna (+paling) dalam bentuk kata sekali. Contoh: Indah sekali Frasa Ajektiva Bermakna Idiomatik Ada sejumlah frasa ajktiva bermakna idiomatik berstruktur A + N. Sebagai sebuah idiom konstruksi frasa ini tidak bermakna leksikal maupun gramatikal. Jadi, tidak dapat disusun baru. Contoh : keras kepala
10 3. Media Massa Dewasa ini media massa semakin memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Aktivitas media massa dalam menyampaikan peristiwa sering memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat. Dalam hal ini media bukan hanya menjadi sumber informasi, melainkan juga sering menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat. Karena selain menjadi sumber informasi juga memiliki banyak fungsi lain. fungsi pokok media massa antara lain : 1). News making (pemberitaan), 2) Interpretation (interpretas), media massa akan menganalisis dan memberikan penilaian terhadap kejadian-kejadian, 3). Socialization (sosialisasi), 4). Persuasi, dan 5). Agenda setting, yakni media massa menentukan apa-apa yang berkenaan dengan isuisu penting, mendefinisikan masalah serta mengajukan saran pemecahan masalah ( Rohmadi, 2011:19) Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Akan tetapi, surat kabar tetap menjadi media massa yang banyak digunakan oleh masyarakat masa kini ditengah kemajuan alat media komunikasi yang semakin canggih. Hal ini dikarenakan surat kabar memiliki beragam fungsi dan karakteristik yang khas.
11 Surat kabar memiliki karakteristik sebagai berikut : 1). Publisitas, yaitu pesan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar diberbagai tempat. 2). Periodesitas, menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan atau bulanan. 3). Universalitas, yaitu menunjuk kepada kesmestaan isinya yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. 4.) aktualitas, yang berarti kini dan keadaan sebenarnya.5). Terdokumentasikan. Dari berbagai fakta yang diisajikan surat kabar dalam bentuk berita atu artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh beberapa pihak tertentu penting untuk diarsipkan, atau dibuat kliping ( Ardianto, 2004:104) Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa surat kabar merupakan salah satu media massa yang memiliki berbagai fungsi yang dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, hiburan, memberikan wawasan dari berbagai macam peristiwa yang ada di sekitar kehidupan masyarakat. 4. Editorial Editorial yang memuat kebijakan redaksi dalam menyikapi peristiwa tertentu di masyarakat disebut opini ( Kurnia, 2002 : 277). Edditorial atau tajuk rencana merupakan opini atau pandangan umum surat kabar terhadap isu-isu penting yang penulisannya dibuat secara bergiliran oleh wartawan maupun redaksi ( Rohmadi, 2011:65) Bentuk esai opini banyak di tujukan pada upaya mengarahkan atau mengemukakan opini publik. Di lain pihak, esai opini kadang di sampaikan untuk mengatasi
12 kebekuan berpikir di kalangan masyarakat. Mengingat hal tersebut, bentuk penyampaian opini esai tidak bersifat propaganda, tetapi lebih bersifat public speaking. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi, atau keadaan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu yaitu : penggunaan struktur frasa ajektiva dalam editorial Media Indonesia. Pelaksanaan penelitian deskriptif dimulai dengan perumusan masalah, pengumpulan data dan analisis data, perumusan kesimpulan dan penyusunan laporan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Data penelitian ini adalah struktur frasa ajektiva yang terbit selama lima belas hari penerbitan yaitu koran Media Indonesia pada tanggal yang berbeda. Berdasarkan tabel kerja diperoleh informasi bahwa dari 15 editorial Media Indonesia yang dijadikan penelitian terdapat 67 paragraf, 81 kata frasa yang merupakan frasa ajektiva. Didalam analisis ini terdapat 4 macam frasa ajektiva, dengan rincian sebagai berikut:
13 Terdapat Frasa Ajektiva Koordinatif (FAK) makna yang terdapat dari struktur FAK ini menyatakan Frasa Ajekiva Suboordinatif (FAS) berstruktur A+N, A+A, A+V, A+Adv dan Adv +A. Frasa Ajektiva Idiomatik (FAI), dan Perluasan Frasa Ajektiva.Dari jumlah 81 frasa ajektiva, terbagi atas 4 yaitu 18 buah frasa Ajektiva Koordinatif ( FAK) atau 22.22%, 57 buah Frasa Ajektiva Subordinatif (FAS) atau 69,14 yang terbagi atas 5 struktur yaitu 0 A+N, 0 A+A, 6 A+V atau 7.40 %, 51 Adv+A atau 62,96, dan 0 A+ Adv atau 0 %, 3 buah Frasa Ajektiva Idiomatik (FAI) atau 3.70 % dan 3 buah Perluasan Frasa Ajektiva atau 3.70 %. b. Pembahasan 1. Media Indonesia, edisi selasa, 01 Mei 2012 Judul editorial Angelina Sondakh dan Justice Collabolator Tentu saja tawaran itu tidak gratis. Frasa ajektiva pada kalimat pertama terdapat satu frasa ajektiva. Tidak gratis merupakan frasa ajektiva subordinatif ( Adv+A) dengan kata pertama berkomponen makna ingkar,dan kata kedua berkomponen makna keadaan, dengan unsur (+ingkar)+ (keadaan). Jaksa KPK menuntut Agus paling ringan dengan 1,5 tahun penjara. Frasa ajektiva pada kalimat kedua terdapat satu frasa ajektiva. paling ringan merupakan FAS berstruktur Adv+A. Kata pertama
14 sebagai (Adv) bermakna derajat atau tingkat, dan kata kedua merupakan (A) yang bermakna sifat...mestinya malu bila tidak mau membuka keterlibatan para penerima aliran dana dari proyek di dua kementrian itu. Frasa ajektiva pada kalimat ketiga terdapat satu frasa ajektiva. tidak mau merupakan FAS berstruktur Adv+A bermakna ingkar, kata pertama merupakan komponen makna (+ingkar) dan kata kedua merupakan komponen makna (+sikap batin) Tawaran justice collabolator kepada Angie mestinya hanya untuk lebih memperkuat informasi yang telah dimiliki KPK. Frasa ajektiva pada kalimat keempat terdapat satu frasa ajektiva. lebih memperkuat merupakan FAS yang berstruktur Adv+A bermakna derajat. Kata pertama merupakan komponen makna derajat, sedangkan kata kedua berkomponen makna sifat. 2. Media Indonesia, edisi Rabu, 02 Mei 2012 Judul editorial Teror BBM Bersubsidi Selain tidak efektif, opsi itu jelas diskriminatif. Frasa ajekiva pada kalimat pertama terdapat dua frasa ajektiva. tidak efektif merupakan frasa ajektiva subordinatif yang berstruktur Adv+A bermakna ingkar. Kata pertama merupakan komponen makna ingkar, dan kata kedua merupakan komponen makna keadaan. Kata jelas diskriminatif merupakan frasa ajektiva subordinatif
15 (Adv+A) yang bermakna derajat. Kata pertama merupakan komponen makna derajat, sedangkan kata kedua merupakan konponen makna sifat. Dengan demikian, kebijakan yang paling cepat bisa diambil dan diterapkan ialah mengeluarkan larangan konsumsi premium bagi kendaraan pemerintah BUMN dan BUMD. Frasa ajektva pada kalimat kedua terdapat satu frasa ajektiva. paling cepat merupakan frasa ajektiva subordinatif (Adv+A) bermakna derajat. Kata pertama berkomponen makna derajat sedangkan kata kedua berkomponen makna sifat....trayek kendaraan yang mengangkut karyawan, mau tidak mau harus diperpendek karena BBM yang ada tidak mencukupi. Frasa ajektiva pada kalimat ketiga terdapat satu frasa ajektiva. tidak mencukupi merupakan frasa ajektiva subordinatif (Adv+A) bermakna ingkar. Kata pertama berkomponen makan ingkar, dan kata kedua berkomponen makna keadaan. Celakanya, pemerintah gemar melontarkan wacana kebijakan tanpa arah yang tegas dan meyakinkan. Frasa ajektiva pada kalimat keempat terdapat satu frasa ajektiva. tegas dan meyakinkan merupaka frasa ajektiva koordinatif bermakna
16 himpunan, karena kata pada frasa tersebut sejalan dan tidak bertentangan.. SIMPULAN Setelah diadakan penelitian yang disertai dengan data dan dengan tujuan menganalisis penggunaan struktur frasa ajektiva pada editorial Media Indonesia, maka hasil yang diperoleh adalah 15 editorial yang dijadikan objek penelitian didapatkan 81 frasa ajektiva. Ada empat jenis frasa ajektiva yang dalam editorial Media Indonesia, di antaranya, Frasa Ajektiva Koordinatif (FAK ), Frasa Ajektiva Subordiantif ( FAS) dalam frasa ini terpecah menjadi FAS A+N, A+ V, A+A, A+ Adv,dan Adv +A, Frasa Ajektiva Idiomatik (FAI) dan perluasan frasa ajektiva. Dari 81 kata berfrasa ajektiva, terdapat Frasa Ajektiva Koordinatif (FAK) sebanyak 18 atau %, Frasa Ajektiva Subordinatif ( A + N sebanyak 0 atau 0 %, A+A sebanyak 0 atau 0 %, A+V sebanyak 6 atau 7.40 %, A +Adv sebanyak 0 atau 0%, Adv +A sebanyak 51 atau 62, 96 %), frasa ajektiva idomatik sebanyak 3 atau 3.70 %, dan perluasan frasa ajektiva sebanyak 3 atau 3.70 %.
17 DAFTAR PUSTAKA Ardianto, alvinaro dkk Komunikasi MassaSuatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Chaer, Abdul Sintaksis Bahasa Indonesia ( Pendekatan Proses). Jakarta : Rineka Cipta Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta Keraf, Gorys Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia Rohmadi, Muhammada Jurnalistik Media Cetak. Surakarta : Cakrawala Media Sumadirta, Haris Bahasa Jurnalistik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bahasa berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan di negara Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi perantara bagi lapisan masyarakat dalam berkomunikasi, khususnya bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk
Lebih terperinciDISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR
Arkhais, Vol. 07 No. 1 Januari -Juni 2016 DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR Kania Pratiwi Sakura Ridwan Aulia Rahmawati Abstrak. Penelitian ini bertujuan memahami secara
Lebih terperinciKOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. Ujaran-ujaran tersebut dalam bahasa lisan diproses melalui komponen fonologi, komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia
Lebih terperinciPENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009
PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I PEndidikan
Lebih terperinciPENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem simbul lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk komunikasi dan berinteraksi untuk untuk sesamanya, berlandaskan
Lebih terperinciBAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE
BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE 4.1 Pengantar Bagian ini akan membicarakan analisis unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk ke dalam campur kode dan membahas hasilnya. Analisis
Lebih terperinciANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI
ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai sarana komunikasi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Untuk menjalin hubungan dan kerja sama antar oarang lain, manusia
Lebih terperinciSTRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR
STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan Oleh: KARTIKA WAHYUNINGTYAS A310
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI
NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari bahasa karena bahasa mempunyai fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi. Bahasa dimanfaatkan untuk berinteraksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai
Lebih terperinciBAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS
Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Unsur-unsur kebahasaan seperti fonem, morfem, frasa,
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke
BAB IV SIMPULAN Dan sebagai konjungsi menduduki dua kategori sekaligus yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Posisi konjungsi dan berada di luar elemen-elemen bahasa yang dihubungkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sehari-harinya manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain. Melalui bahasalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa jurnalistik merupakan suatu jenis bahasa yang digunakan oleh media massa dan sangat berbeda karakteristiknya dengan bahasa sastra, bahasa ilmu atau bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Fungsi bahasa terutama sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya maupun dengan penciptanya. Saat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciSebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan
September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciHUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN
Arkhais, Vol. 07 No. 1 Januari -Juni 2016 HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN Gilang Puspasari Fathiaty Murtadlo Asep Supriyana Abstrak. Penelitian
Lebih terperinciPEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI
PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh LISDA OKTAVIANTINA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas informasi berada pada tingkat kecepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Demi memenuhi hasrat masyarakat akan informasi yang terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan bahasa tulis dalam media cetak, dalam hal ini khususnya yang berupa surat kabar atau
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA TEKS IKLAN
BAHASA INDONESIA Kelas XII Semester V Bab II TEKS IKLAN 1. Konsep Text Iklan Dalam kehidupan sehari-hari, tentu tidak asing dengan hal yang bernama iklan, hampir setiap hari bertemu dengan iklan. Iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 1993, 21). Batasan
Lebih terperincianak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D
Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka memaparkan lebih lanjut tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dipaparkan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam
Lebih terperinciBAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang
BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Terima kasih.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Karakteristik Bahasa Jurnalistik.
Lebih terperinciANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012
ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang kita dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam atau luar negeri melalui media elektronik atau cetak. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting oleh masyarakat. Surat kabar dikatakan sebagai sebuah simbol bagi peradaban masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kita mengenal istilah jurnalistik identik dengan media massa, dan juga wartawan atau reporter. Berita di media cetak, media elektronik ataupun online, adalah produk
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013
ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Ragam bahasa menurut sarananya dibatasi atas ragam lisan dan tulisan. Karena bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana
Lebih terperinciTeknik Reportase dan Wawancara
Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponenkomponen kemampuan berbahasa Indonesia yang meliputi aspek berbicara, menyimak, menulis, dan
Lebih terperinciKAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI
KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan kosakata (X 1), kemampuan menyusun kalimat efektif (X 2
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa melakukan hubungan interaksi dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam melakukan interaksi tersebut manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi
Lebih terperinciKOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI
KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit
Lebih terperinciSINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS
SINTAKSIS Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. A. STRUKTUR SINTAKSIS Untuk memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan
Lebih terperinciEUFEMIA HOTEL PRODEO PADA BERITA KETIKA ANGIE CEK GIGI DAN NYALON DI HOTEL PRODEO
EUFEMIA HOTEL PRODEO PADA BERITA KETIKA ANGIE CEK GIGI DAN NYALON DI HOTEL PRODEO Idhoofiyatul Fatin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah lazimnya diartikan sebagai sesuatu yang bersifat kewartawanan. Akan tetapi, Rahardi (2011:5)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi menjadi suatu kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia, apalagi pada zaman sekarang yang sudah semakin modern membuat kebutuhan akan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi, disertasi dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan analisis kontrastif, adverbial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM 10080234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciPERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA Munirah Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar munirah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar atau tabloid adalah lembaran-lembaran kertas yang tertuliskan berita (Alwi, 2007: 1109). Berita sendiri dapat diartikan sebagai laporan tercepat
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI
ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ambiguitas merupakan hal yang bermakna dua atau mempunyai lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang dibaca dan yang didengarnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak seperti surat kabar memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak hanya berupa fakta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi
Lebih terperinciSKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)
SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) KARYA BENNY RACHMADI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy (2000:154-155) yakni publisitas yang menyangkut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surat kabar merupakan salah satu sumber informasi tertulis yang memuat berbagai peristiwa. Berita dalam surat kabar diperuntukan untuk umum yang menyangkut kepentingan
Lebih terperinciAlat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015
SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia yaitu berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan manusia lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan kegiatan sosial. Kegiatan sosial tentu ada norma dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan kegiatan sosial. Kegiatan sosial tentu ada norma dan polanya, dan pengetahuan akan norma ini memperlengkap pengetahuan orang akan
Lebih terperinci