Grafik 1: Transmisi Pengetahuan Agama 9.6. Grafik 2: Bertetangga dengan orang yang berbeda Suku dan Agama
|
|
- Agus Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Grafik 1: Transmisi Pengetahuan Agama Orang tua/keluarga 68.1 Pendidikan di sekolah 9.6 Majelis-majelis agama/ pengajian/ kebaktian 19 Tidak tahu/menjawab 3.3 Grafik 2: Bertetangga dengan orang yang berbeda Suku dan Agama BEDA SUKU BEDA AGAMA Suka Tidak suka Tidak jawab/ tidak tahu
2 Grafik 3: Memasuki Perkumpulan Berbeda Suku dan Agama BEDA SUKU BEDA AGAMA Suka Tidak suka Tidak jawab/ tidak tahu Grafik 4: Pertimbangan Suku dan Agama dalam Memilih Teman % Kesamaan agama menjadi pertimbangan utama Kesamaan agama tidak menjadi pertimbangan agama Tidak tahu/ tidak menjawab % 4.1 4%
3 Grafik 5: Menikah Beda Agama dan Suku BEDA SUKU BEDA AGAMA Suka Tidak suka Tidak jawab/ tidak tahu Grafik 6: Sikap terhadap Anggota Keluarga yang Berpindah Agama (1) Dapat menerima karena agama adalah urusan pribadi Menyayangkan karena sebaiknya yang bersangkutan tetap pada agama semula Tidak menjawab/ tidak tahu
4 Grafik 7: Sikap terhadap Anggota Keluarga yang Berpindah Agama (2) ISLAM AGAMA LAINNYA Dapat menerima karena agama adalah urusan pribadi Menyayangkan karena sebaiknya yang bersangkutan tetap pada agama semula Tidak menjawab/ tidak tahu Grafik 8: Pandangan terhadap Orang yang Tidak Beragama Dapat Menerima karena agama adalah urusan pribadi 25.2 Menyayangkan, karena sebaiknya yang bersangkutan memilih agama yang sama dengan yang Anda anut 17.8 Menyayangkan, karena sebaiknya yang bersangkutan memilih salah satu dari agama-agama yang ada 41.7 Menganggap mereka sebagai orang yang sesat 10.2 Tidak tahu/tidak menjawab 5
5 Grafik 9: Pandangan terhadap Orang yang tidak Beragama (2) Crosstabulation Tangerang Depok Bogor Bekasi Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Dapat menerima karena agama adalah urusan pribadi. Menyayangkan karena sebaiknya yang bersangkutan memilih agama yang sama dengan yang Anda anut. Menyayangkan karena sebaiknya yang bersangkutan memilih salah satu dari agama yang ada. Menganggap mereka sebagai orang-orang sesat. Grafik 10: Pandangan terhadap orang yang tidak bergama Dapat menerima Tidak dapat menerima Tidak menjawab/ tidak tahu
6 Grafik 11: Pandangan terhadap orang yang tidak bergama 51.6 TAAT TIDAK TAAT BIASA SAJA 46 Tidak dapat menerima Dapat menerima Grafik 12: Pandangan terhadap Keberadaan Rumah Ibadah Agama Lain di Lingkungan Responden (3) Crosstabulation
7 Grafik 13: Pandangan terhadap Keberadaan Rumah Ibadah Agama Lain di Lingkungan Responden (4) Crosstabulation Tangerang Depok Dapat menerima Tidak dapat menerima Tidak tahu/tidak menjawab Bogor Bekasi Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Grafik 14: Pendirian Rumah Ibadah Diatur sepenuhnya oleh pemerintah 21.2 Diatur berdasarkan kesepakatan antara para pemuka lintas agama bersama pemerintah 53.4 Berdasarkan kesepakatan antara para pemuka lintas agama 12.2 Berdasarkan keinginan dari masingmasing umat beragama 8.4 Tidak tahu/menjawab 4.7
8 Grafik 15: Pandangan terhadap Adanya Agama lain di luar 6 Agama Dapat menerima Tidak dapat menerima Tidak tahu/ menjawab Grafik 16: Pandangan terhadap Ahmadiyah Adalah orang-orang yang sesat Memiliki hak untuk menganut sesuatu yang mereka yakini Tidak tahu/ menjawab
9 Grafik 17: Tindakan yang Perlu dilakukan oleh Pemerintah terhadap Ahmadiyah Dibubarkan 45.4 Didiamkan tapi dibatasi perkembangannya 20.7 Dijamin keberadaannya 6.1 Tidak tahu/ menjawab 27.8 Grafik 18: Perlakuan Pemerintah terhadap Agama yang dianut Responden Diperlakukan lebih istimewa daripada atau dibandingkan dengan umat agama lain. Diperlakukan sama/setara dengan umat agama lainnya Diperlakukan tidak adil/ dinomorduakan daripada/dibandingkan dengan umat agama lain Tidak tahu/ menjawab
10 Grafik 19: Perlakuan Pemerintah terhadap Kelompok Agama Minoritas Menjamin Tidak menjamin Tidak tahu/menjawab Grafik 20: Agama Domain Privat versus Domain Negara 88% 5% 7% Keyakinan agama merupakan urusan pribadi Keyakinan agama merupakan urusan pemerintah/negara Tidak tahu/menjawab
11 Grafik 21: Pola Hubungan antar Umat Beragama Umat beragama yang lebih kecil mengalah kepada umat beragama yang lebih besar Umat beragama yang lebih besar mengalah kepada umat beragama yang lebih kecil Semua umat beragama di Indonesia berkedudukan sama Tidak tahu/ menjawab Grafik 22: Cara Menjaga dan Meningkatkan Kerukunan Antar Umat Beragama Pemerintah atau negara menjamin dan melindungi kebebasan beragama kepada semua umat beragama Para tokoh atau pimpinan masing-masing umat menyadarkan umat atau pengkutnya untuk hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Tidak tahu/ menjawab
12 Grafik 23: Arti Kebebasan Beragama/ Berkeyakinan (1) Setuju Tidak setuju Tidak tahu/ menjawab Bebas memeluk agama/ keyakinan apapun Bebas melaksanakan ibadah/ keyakinan Bebas mendirikan rumah ibadah Grafik 24: Arti Kebebasan Beragama/ Berkeyakinan (1) Crosstabulation Bebas memeluk agama/ keyakinan apapun ISLAM Bebas melaksanakan ibadah/ keyakinan Bebas mendirikan rumah ibadah AGAMA LAINNYA Bebas memeluk agama/ keyakinan apapun Bebas melaksanakan ibadah/ keyakinan Bebas mendirikan rumah ibadah Setuju Tidak setuju Tidak tahu/ menjawab
13 Grafik 25: Pandangan terhadap Kondisi Hubungan antar Umat Beragama (-) 5 (-) 4 (-) 3 (-) 2 (-) 1 (+) 1 (+) 2 (+) 3 (+) 4 (+) 5 5 tahun yg akan datang Bertikai (25.8 ) Saat ini Bertikai (45 ) 5 tahun yang lalu Bertikai (28.5 ) 0 5 tahun yg akan datang ukun (51.4 ) Saat ini ukun (47.6 ) 5 tahun yang lalu ukun (58.8 ) 5 tahun mendatang saat ini 5 tahun yg lalu Grafik 26: Hal-hal yang Paling Mempengaruhi Kerukunan Kesadaran dan kebutuhan masyarakat untuk hidup rukun 63.3 ampur tangan pemerintah mengatur masyarakat untuk hidup rukun 11.8 Asal muasal bangsa Indonesia yang rukun dan gotong royong 17.2 Tidak tahu/menjawab 7.8
14 Grafik 27: Pilihan Penyelesaian Konflik Agama Didiamkan saja Dimusywarahkan oleh pimpinan umat Diproses secara hukum Tidak tahu/menjawab rang yang segama merendahkan agama yang Anda anut rang yang beda agama merendahkan agama yang Anda anut rang yang seagama dengan Anda merendahkan agama lain Grafik 28: Pemicu Konflik/ Pertikaian antar agama Pendirian rumah ibadah 9.2 Aliran agama yang berbeda 12.2 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang agama 40.2 Pro okasi pimpinan-pimpinan agama 21.5 Penyebaran agama (kristenisasi atau islamisasi) 5.1 Tidak tahu/menjawab 11.9
15 Grafik 29: Reaksi Responden dalam Melihat Konflik Agama Para pemeluk agama yang seagama dengan Anda pasti benar Para pemeluk agama yang seagama dengan Anda pasti salah Melihat terlebih dulu duduk perkaranya sebelum mengambil kesimpulan Tidak menjawab/tidak tahu Grafik 30: Persetujuan terhadap Organisasi Radikal yang Menggunakan Kekerasan Setuju (ingin bergabung dan bersedia memberi sumbangan) Tidak setuju Tidak tahu/menjawab
16 Grafik 31: Penilaian terhadap Organisasi Radikal yang Menggunakan Kekerasan Mereka adalah orang-orang yang sangat memahami ajaran agama 3.8 Mereka adalah orang-orang yang cukup memahami ajaran agama 6.5 Mereka adalah orang-orang yang kurang memahami ajaran agama 48.1 Mereka adalah orang-orang yang tidak memahami ajaran agama 29.4 Tidak tahu/menjawab 12.2 Grafik 32: Persetujuan terhadap Aksi Memberantas Aliran Sesat dan Maksiat Mendukung Tidak Mendukung Tidak tahu/ menjawab
17 Grafik 33: Alasan Generasi Muda Terlibat Melakukan Aksi Kekerasan Atas Nama Agama Didasarkan atas keyakinannya sendiri Dipengaruhi oleh orang lain Tidak tahu/menjawab 8.5 Grafik 34: Organisasi yang Sering Melakukan Aksi-aksi Kekerasan NU Muhammadiyah Front Pembela Islam (FPI) 61.9 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lainnya Tidak ada 20.2 tidak tahu/jawab 9
18 Grafik 35: Tindakan Pemerintah terhadap Organisasi yang Sering Melakukan Aksi-aksi Kekerasan Membubarkan organisasi 21.8 Menangkap dan mengadili pelaku-pelaku kekerasan 14.1 Membubarkan organisasi dan menangkap pelaku kekerasan etat 14.2 Mengatur pendirian dan pengawasan organisasi-organisasi secara k 41.7 Tidak tahu/ menjawab 8.2 Grafik 36: Penyebab Terjadinya Terorisme Adanya ketidakadilan politik 20.7 Adanya ketidakadilan ekonomi 41.9 Adanya keinginan untuk memperjuangkan syariat Islam 22.7 tidak tahu/jawab 10.8
19 Grafik 37: Hubungan antara Organisasi Radikal dan Terorisme Ada hubungan Tidak ada hubungan Tidak tahu/ menjawab 39.7 Grafik 38: Bentuk Hubungan antara Organisasi Radikal dan Terorisme Mempunyai tujuan yang sama 49.1 Saling mendukung antar keduanya 29 Saling simpati 13.2 Lainnya 2.1 tidak tahu/jawab 6.6
20 Grafik 39: Pandangan terhadap Terorisme sebagai Rekayasa Setuju Tidak setuju Tidak tahu/menjawab 69.1 Grafik 40: Terorisme dilakukan oleh Kelompok Agama Tertentu (1) Yakin Tidak yakin Tidak tahu/ menjawab
21 Grafik 41: Terorisme dilakukan oleh Kelompok Agama Tertentu (2) Croostabulation 14.9 Islam Agama lainnya Yakin Tidak yakin Tidak tahu/ menjawab Grafik 42: Cara yang Paling Tepat Menangani Terorisme Menembak mati para pelaku di lokasi kejadian 16.2 Menghukum pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya 19.6 Menghukum mati pelaku 24.8 Menghukum dan membina para pelaku 33.7 Tidak tahu/ menjawab 5.8
22 Grafik 43: Urgensi Pancasila Masih diplukan Tidak diperlukan lagi Tidak tahu/menjawab 75.4 Grafik 44: Kesungguhan Penyelenggara Negara dalam Menjalankan Pancasila 68.5 Sungguh-sungguh Tidak sungguh-sungguh 10.3 Tidak menjawab/ tidak tahu 21.2
23 Grafik 45: Kesesuaian Prilaku Masyarakat dengan Pancasila Sesuai 33.6 Tidak Sesuai 11.4 Biasa saja 50.2 Tidak tahu/menjawab 4.8 Grafik 46: Alasan Pancasila Kurang Optimal di Jalankan Masyarakat tidak tahu dan memahami Pancasila Tidak ada suri tauladan dari para pemimpin Ada banyak idiologi lain yang bisa dipedomani Tidak tahu/menjawab
24 Grafik 47: Cara Membudayakan Pancasila Meningkatkan pendidikan kewarganegaraan Membentuk kader-kader penyuluh Pancasila Memberikan teladan prilaku yang sesuai Pancasila Mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendorong prilaku sesuai Pancasila Tidak tahu/jawab 0.25 Grafik 48: Syariat Islam di Jadikan Dasar Penyelenggaraan Negara Tidak Ya 14.4 Tidak tahu/ menjawab
25 Grafik 49: Persetujuan Pemberlakuan Hukum Rajam di Indonesia ( Setuju Tidak setuju Tidak tahu/ menjawab Grafik 50: Persetujuan Pemberlakuan Hukum Rajam di Indonesi (2) Tangerang Depok Bogor Bekasi Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Setuju Tidak setuju Tidak tahu/menjawab
26 Grafik 51: Dukungan terhadap Pewajiban Jilbab bagi Pelajar Islam 20% 6% Setuju Tidak setuju Tidak tahu/menjawab 74% Grafik 52: Dukungan terhadap Perbankan Syariah di Indonesia Setuju Tidak setuju Tidak tahu/menjawab 10.6
27 Grafik 53: Dukungan terhadap Label Halal Setuju Tidak setuju Tidak tahu/menjawab 85.3 Grafik 54: Persetujuan terhadap Sistem Khilafah (1) Setuju Tidak setuju Tidak tahu/ menjawab
28 Grafik 55: Persetujuan terhadap Sistem Khilafah (2) Crosstabulation Tangerang Depok Bogor Bekasi Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Setuju Tidak setuju Tidak tahu/menjawab Grafik 56: Demokrasi adalah Produk Barat Setuju Tidak setuju Tidak tahu/ menjawab
TOLERANSI SOSIAL MASYARAKAT PERKOTAAN
TOLERANSI SOSIAL MASYARAKAT PERKOTAAN Survey Opini Publik di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang SETARA Institute Jakarta, 29 Nopember 2010 Page 2 I PENGANTAR Dinamika kebebasan beragama/ berkeyakinan
Lebih terperinciSurvei Opini Publik Toleransi Sosial Masyarakat Indonesia
Survei Opini Publik Toleransi Sosial Masyarakat Indonesia Jakarta, 7 Agustus 2006 METHODOLOGI Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni
Lebih terperinciToleransi Siswa SMA Negeri di Jakarta & Bandung Raya
L A P O R A N S U R V E I Toleransi Siswa SMA Negeri di Jakarta & Bandung Raya PENDAHULUAN SETARA Institute sebagai salah satu organisasi yang memiliki mandat menghormati, memajukan, dan membela pluralisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Penduduk muslimnya berjumlah 209.120.000 orang atau 13% dari jumlah penduduk Muslim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Toleransi beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toleransi beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan siswa saling menghargai, menghormati, tolongmenolong, mengasihi, dan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa
REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin
Lebih terperinciDawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis
http://www.sinarharapan.co/news/read/31850/dawam-rahardjo-saya-muslim-dan-saya-pluralis- Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis 03 February 2014 Ruhut Ambarita Politik dibaca: 279 Dawam Rahardjo.
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. surat kabar harian Suara Pembaruan. Yang pertama adalah deskripsi mengenai
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian analisis framing pemberitaan pro-kontra penerbitan SKB aliran Ahmadiyah dalam surat kabar harian
Lebih terperinciKontroversi Agama dan Pancasila
Kontroversi Agama dan Pancasila Tugas Akhir Pancasila STMIK Amikom Yogyakarta Disusun Oleh : Dosen : : M Khalis Purwanto, Drs, MM Nama : HANANDA RISZKY PRATAMA Nim : 11.02.7959 ABSTRAK Agama mampu membangun
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA GUNUNG KIDUL DI JAKARTA
ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA GUNUNG KIDUL DI JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN PENDIRIAN Pasal 1 Nama Perkumpulan ini dinamakan Ikatan Keluarga Gunungkidul yang selanjutnya disingkat IKG. Pasal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dengan merujuk pada
189 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dengan merujuk pada beberapa pertanyaan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tokoh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan ribuan pulau dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan ribuan pulau dan jumlah penduduk yang besar. Masyarakat Indonesia tinggal di pulau pulau Indonesia, dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan hasil penelitian pada BAB IV peneliti dapat merumuskan kesimpulan dan rekomendasi untuk berbagai pihak. A. Simpulan 1. Simpulan Umum Masyarakat Dusun Kalibago merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain
Lebih terperinciANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA
ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA A. Abstrak Negara Indonesia kian terancam karena efek pemikiran ideologi orang luar yang ditelan mentah-mentah tanpa adanya suatu
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciAngket Motivasi Belajar. 1) Isilah identitas nama anda dengan lengkap dan benar. 2) Bacalah dengan seksama butir pertanyaan
Angket Motivasi Belajar Nama : Kelas/No Absen : Sekolah : Petunjuk Pengisisan Angket 1) Isilah identitas nama anda dengan lengkap dan benar 2) Bacalah dengan seksama butir pertanyaan 3) Jawablah semua
Lebih terperinciPERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK
Lebih terperinciArti Penting Ideologi bagi Suatu Bangsa dan Negara
Arti Penting Ideologi bagi Suatu Bangsa dan Negara Ideologi berasal dari kata idea yang artinya pemikiran, khayalan. konsep, keyakinan, dan kata logos yang artinya logika, ilmu atau pengetahuan. Jadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara multikultural yang masyarakatnya memiliki beragam suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Keberagaman tersebut dapat memunculkan sikap
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat, manusia. Sebagian besar umat beragama di dunia, ingin hidup rukun, damai dan tenteram dalam menjalankan
Lebih terperinciBUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN
BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa, ras, agama, yang berbeda-beda namun tetap dalam satu wadah yang sama, dalam suatu perbedaan yang dimiliki
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah
Lebih terperinciPIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003
PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berbhineka, baik suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Selain itu, kondisi geografis dimana bangsa Indonesia hidup juga
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menganut agama sesuai dengan keinginannya. Berlakunya Undang-Undang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama adalah penghubung antara manusia dengan Tuhan. Setiap manusia berhak menganut agama sesuai dengan keinginannya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1945
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA
BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.
Lebih terperinciPANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen
Lebih terperinciAgama Resmi dalam RUU PUB: Solusi konflik agama? Tobias Basuki
Agama Resmi dalam RUU PUB: Solusi konflik agama? Tobias Basuki Rancangan Undang-Undang Perlindungan Umat Beragama (RUU PUB) di awal masa konsepsinya digadang sebagai peraturan payung akan mengakomodasi
Lebih terperinciAneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.
Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tak ada masyarakat yang statis. Masyarakat selalu dinamis. Ketika mereka menghadapi kondisi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan kemajemukan.
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan kemajemukan. Kemajemukan ini dapat dibuktikan dengan adanya keanekaragaman yang ada di dalam Negara Indonesia. Mulai
Lebih terperinciPeristiwa apa yang paling menonjol di tahun 2009, dan dianggap paling merugikan umat Islam?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP HTI Berbagai peristiwa bergulir sepanjang tahun 2009. Putaran roda zaman pun menggilas siapa saja, termasuk umat Islam. Sayangnya umat Islam belum mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan dimana kesemuanya itu merupakan anugrah dari Tuhan yang maha
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebebasan beragama di Indonesia adalah kebebasan yang berprinsip kekeluargaan. Hal ini bermakna tidak ada perbedaan antara penganut yang mayoritas dengan penganut
Lebih terperinciSebagai warga Bogor, tidakkah Anda bangga acara puncak kontes Miss World digelar di kota Anda?
Iffah Ainur Rohmah, Jubir Muslimah HTI Bukan karena Kabupaten Bogor bermotto Tegar Beriman, bukan pula karena penduduknya mayoritas Muslim, kontes Miss World harus ditolak diselenggarakan di daerah yang
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN KEGIATAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI JAWA BARAT
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN KEGIATAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa hak beragama adalah
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN
Lebih terperinciPEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
Lebih terperinciSURVEY SETARA INSTITUTE : Membangun Stigma Negatif Terhadap Islam
http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/15/survey-setara-institute-membangun-stigma-negatif-terha d SURVEY SETARA INSTITUTE : Membangun Stigma Negatif Terhadap Islam oleh: Muhammad Ismail Yusanto (Juru
Lebih terperinciFKUB, Pilkada Dan Pengelolaan Isu SARA
FKUB, Pilkada Dan Pengelolaan Isu SARA Oleh FKUB Provinsi DKI Jakarta Jakarta, 6 Oktober 2016 Rakornas FKUB Provinsi, Kota dan Kabupaten Tahun 2016 Sekilas FKUB DKI Jakarta Dasar Pelaksanaan Tugas 1. PBM
Lebih terperinciRANCANGAN INSTRUMEN SURVEY LAPANGAN 1 PASIS SESKOAD TAHUN 2004 BIDANG SOSIAL BUDAYA A. Kependudukan/Demografi
RANCANGAN INSTRUMEN SURVEY LAPANGAN 1 PASIS SESKOAD TAHUN 2004 BIDANG SOSIAL BUDAYA A. Kependudukan/Demografi 1. Sumber data: Primer : Biro statistik Daerah, BAPEDA, Departemen Agama Sekunder: Kabupaten
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 9 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLampiran 1 Pertanyaan Wawancara. Pertanyaan Wawancara
Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara Pertanyaan Wawancara Sejarah latar belakang terbentuknya KAMMI serta pendirinya. Sejarah KAMMI Wilayah Sumatera Utara Pembagian KAMMI Daerah/Komisariat yang ada di Sumatera
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSurvei Nasional: Dukungan dan Penolakan Terhadap Radikalisme Islam. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta, 16 Maret 2005
Survei Nasional: Dukungan dan Penolakan Terhadap Radikalisme Islam Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta, 16 Maret 2005 Latar Belakang Sikap dan perilaku keagamaan, terutama keagamaan Islam, semakin mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia secara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu
Lebih terperinciLEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR
LEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR A. FAKTA HUKUM 1. Bahwa Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini peneliti akan menyajikan hal yang terkait dengan latar belakang masalah yang ada di lapangan yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, kemudian dilanjutkan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MAROBO, SALASSA, SUKAMAJU DAN BONE-BONE MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciNOVIYANTI NINGSIH F
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERAGAMA PADA ANAK DARI PASANGAN BEDA AGAMA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : NOVIYANTI NINGSIH F 100 040 285 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. merumuskannya dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Konteks kemajemukan beragama di Indonesia menjadikan prinsip kebebasan beragama begitu penting. Para pendiri bangsa telah menyadari akan pentingnya hal ini yang kemudian merumuskannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Pembahasan pada bab ini didasarkan pada seluruh data yang berhasil dihimpun pada saat penulis melakukan penelitian lapangan di desa Sawotratap Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kelurahan Gadang Kota Banjarmasin adalah masyarakat yang majemuk.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Dari hasil penelitian dapat disimpulkan secara umum bahwa masyarakat kelurahan Gadang Kota Banjarmasin adalah masyarakat yang majemuk.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang
Lebih terperinciSOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR
SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA Disampaikan pada: FASILITASI PENGUATAN TIM KOORDINASI PAKEM DALAM RANGKA KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI
Lebih terperinci[97] UU Hamidy, Budayawan Melayu: Melayu Butuh Solusi Namun Bukan Demokrasi Sunday, 03 February :58
Kalau topeng demokrasi dapat kita runtuhkan maka besok khilafah dapat ditegakkan serta jangan lagi kita robah jalan hidup kita, ihdinash shiraathal mustaqiim. Di kalangan peminat budaya dan sastra Melayu,
Lebih terperinciISLAM DAN KEBANGSAAN. Jajat Burhanudin. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM)
ISLAM DAN KEBANGSAAN Temuan Survey Nasional Jajat Burhanudin Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta 2007 METODOLOGI SURVEI Wilayah: Nasional Metode: multi-stage random sampling Jumlah
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute LATAR BELAKANG Kongres Ummat Islam Indonesia (KUII) IV telah menegaskan bahwa syariat Islam adalah satu-satunya solusi bagi berbagai problematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pertama ini, peneliti akan memberikan paparan mengenai latar belakang permasalahan dan fenomena yang terkait. Selanjutnya, peneliti akan memaparkan rumusan masalah berupa pertanyaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007
Menimbang + PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43
BAB I PENDAHULUAN Setiap penelitian akan di latar belakangi dengan adanya permasalahan yang Akan dikaji. Dalam penelitian ini ada permasalahan yang dikaji yaitu tentang Efektivitas Tokoh Agama dalam Membentuk
Lebih terperinciPOTRET KEBERAGAMAAN MUSLIM INDONESIA ALVARA RESEARCH CENTER
POTRET KEBERAGAMAAN MUSLIM INDONESIA ALVARA RESEARCH CENTER JAKARTA, JANUARI 2017 Temuan Hasil Survei Nasional, 1626 Responden Muslim, 34 Provinsi, Desember 2016 Sumatera Jawa Balinusra Kalimantan Sulawesi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti
231 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti rumuskan suatu kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara universal (tanpa dipandang suku, etnis, stratifikasi sosial maupun agamanya) merupakan salah satu makhluk Tuhan yang paling sempurna di muka bumi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
Lebih terperinciBarangsiapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. (Q.s. Thaha [20]: 124)
Indonesia, Khilafah, dan Penyatuan Kembali Dunia Islam Meskipun memiliki daratan dan lautan yang lebih luas, dengan tentara yang lebih banyak dan kekayaan alam yang melimpah; begitu juga dengan sumberdaya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN
S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 34 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DI KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMATRIK SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TAHUN
MATRIK SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TAHUN 2013-2018 Sasaran Program dan Kegiatan Indikator Program/Kegiatan Formula Perhitungan 1. peran serta dalam mengamalkan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN Bahwa pembangunan nasional Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan seluruh tanah air Indonesia untuk
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tindakan atau suatu prilaku yang perlu dilaksanakan oleh seseorang yang menempati
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peran Menurut Margono slamet (1997:28) mengemukakan bahwa peran adalah suatu tindakan atau suatu prilaku yang perlu dilaksanakan oleh seseorang yang menempati suatu
Lebih terperinciRadikalisasi dan Ekstremisme Kekerasan
Persepsi dan Sikap Generasi Muda Terhadap Radikalisasi dan Ekstremisme Kekerasan Temuan Survei 6 Kota, September 2016 TUJUAN SURVEI METODOLOGI 1. Mengetahui sikap dan persepsi generasi muda tentang radikalisme
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Modul ke: RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Radikal Menurut KBBI radikal adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika
44 BAB IV ANALISIS A. Kualitas Tingkat Toleransi Pada Masyarakat Dukuh Kasaran, Desa Pasungan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten Toleransi antar umat beragama, khususnya di Indonesia bertujuan untuk menumbuhkan
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP A. Simpul-Simpul
BAB VI PENUTUP A. Simpul-Simpul Sejauh ini peneliti telah memberikan ulasan terinci mengenai tema penelitian ini. Ada beberapa simpul yang dapat ditarik dari uraian tersebut, khususnya dalam menjawab terhadap
Lebih terperinciKAJIAN SEPUTAR PILGUB DKI JAKARTA Media Survei Nasional
KAJIAN SEPUTAR PILGUB DKI JAKARTA 2017 Persepsi Warga Jakarta Atas Politik Identitas dan aktifisme Islam Media Survei Nasional Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Agama merupakan faktor penting yang dapat membimbing manusia agar berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran agama yang dianut
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY
ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY DAFTAR ISI PEMBUKAAN 3 BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU DIDIRIKAN 4 PASAL 1 NAMA 4 PASAL 2 TEMPAT KEDUDUKAN 4
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 449 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DI DESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia ditakdirkan menghuni kepulauan Nusantara ini serta terdiri dari berbagai suku dan keturunan, dengan bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam,
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Di saat banyak pihak gembira dan siap menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia tahun lalu, Hizbut Tahrir Indonesia terdepan memimpin umat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D =============================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN
Lebih terperinciKumpulan Soal CPNS Pancasila
Kumpulan Soal CPNS Pancasila Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Toleransi dalam kehidupan antar umat beragama berarti. a. Persebaran agama dapat dilakukan kepada siapa saja dan dimana saja b. Setiap
Lebih terperinciPENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pendidikan pancasila Dosen: Drs. Tahajudin Sudibyo DISUSUN OLEH: Nama : NIKA NUR ANINDA Nim : 11.11.5142 Kelompok
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG, Menimbang : Dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia. 1. Syiah di Sampang pada tahun 2012 yang lalu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 30 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan penghargaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation yang berkedudukan di
Lebih terperinciPERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG
PERATURAN DESA NANGGUNG KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG Lembaran Desa Nanggung Nomor 10 Tahun 2001 PERATURAN DESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 17000 yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang sangat majemuk, patut disyukuri
Lebih terperinci