ABSTRAK SISTEM KONTROL AMF (AUTOMATIC MAIN FAILURE) BERBASIS ARDUINO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK SISTEM KONTROL AMF (AUTOMATIC MAIN FAILURE) BERBASIS ARDUINO"

Transkripsi

1 ABSTRAK SISTEM KONTROL AMF (AUTOMATIC MAIN FAILURE) BERBASIS ARDUINO Ardiman Mustaqin Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Triyanto Pangaribowo, ST, MT Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Sistem kontrol AMF (Automatic Main Failure) berbasis arduino adalah sebuah sistem kendali kontrol yang dirancang untuk mengontrol hidup mati secara otomatis. Selain itu juga berfungsi untuk memonitor ketika padam dan hilang satu phasa. Apabila terjadi padam atau hilang satu phasa maka secara automatis akan bekerja dan membackup beban. Pada sistem ini menggunakan mikrokontroller Arduino uno sebagai perangkat utama kendali sistem. Arduino uno memperoleh informasi dari hasil pembacaan phasa yang menggunakan relay VAC. Dengan membaca tegangan VDC yang melalui masing-masing relay R, S, T. Ditambah dengan pengaman Low Oil dan High Temperatur yang berada pada yang dihubungkan ke Arduino uno sebagai input. Setelah dilakukan proses pengujian, sistem kontrol dan pengaman terhadap gangguan phasa hilang, khususnya pada tugas akhir ini. Ketika masih hidup sistem ini tidak akan memerintahkan untuk hidup, ketika padam atau hilang satu phasa, sistem ini memerintahkan untuk hidup dan membackup beban dengan perpindahan suplai selama detik. Ketika mengalami gangguan Low Oil atau High Temperatur, akan mengirimkan sinyal kesistem ini, kemudian memerintahkan mati. Kata kunci : Temperatur, hilang phasa, Arduino, Uno,, input Low Oil, Input High. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah pembangunan dibidang industri, telekomunikasi, gedung dan perkantoran ditanah air ini menyebabkan permintaan akan kebutuhan energi listrik semakin bertambah. Namun kemampuan sebagai penyedia suplai listrik utama ditanah air ini sangat terbatas bahkan cendrung menurun, maka dibutuhkan backup power yang handal. GENSET (Generator Set) adalah salah satu pilihan, maka dibutuhkan sistem otomasi yang handal dalam pengontrolannya. Salah satu kontrol untuk mengontrol start dan stop genset tunggal yang sederhana adalah AMF (Automatic Main Failure) berbasis arduino (Microcontroller). Dalam dunia automasi, penggunaan arduino pada alat kontrol untuk start stop genset diharapkan mampu untuk menggantikan peran sistem konvensional sekaligus mampu untuk menghasilkan performa dan kehandalan yang tinggi sehingga bisa membantu kerja operator lebih efisien dan tepat. Pada penerapan alat kontrol berbasis arduino ini dapat dipadukan dengan relay relay pengaman digital input dan lain sebagainya. Sehingga arduino ini dapat menampilkan informasi informasi gangguan baik dari sisi mesin maupun dari sisi pembangkit listrik (Generator) yang sangat bermanfaat bagi operator dalam melakukan troubleshooting di gendet dan dipanel ATS (Automtic Transfer Switch)... Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat suatu alat berupa sistem kontrol yang dapat menghidupkan genset secara otomatis ketika padam, dan mematikan genset

2 ketika hidup kembali, dengan parameter kontrol sebagai berikut:. Mengontrol status ketika mengalami pemadaman.. Menghidupkan genset ketika padam sehingga terbackup. Mematikan genset ketika kembali (ada).. Landasan Teori. Generator Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar,medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor. Konstruksi generator AC adalah sebagai berikut:.. Rangka stator Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari bagian bagian generator yang lain... Stator Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi... Rotor Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat... Cincin geser Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor... Generator Penguat Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus. Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan menimbulkan medan magnet berputar. Generator itu disebut dengan generator berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar. Bagian-bagian generator... Cara Kerja Generator Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik, yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik. Generator AC bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Generator AC terdiri dari stator yang merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemen berputar dan terdiri dari belitan-belitan medan. Pada generator AC jangkamya diam sedangkan medan utamanya berputar dan lilitan jangkarnya dihubungkan dengan dua cincin geser.

3 . Arduino Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega. Board ini memiliki digital input / output pin (dimana pin dapat digunakan sebagai output PWM), input analog, MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya. Gambar. Board Arduino Uno.. Push Button Push Button adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik, Push Button ini merupakan kontak yang bekerja tanpa pengunci sehingga jika tekanan dilepaskan maka kontak akan kembali ke posisi semula atau bekerja menyambung dan memutuskan arus listrik hanya sesaat. Jenis kontak ini ada NO atau NC. Simbol sakelar tekan (push button) sebagai berikut: NO (Normally Open) Contact NO (Normally Open) Contact adalah saklar yang pada kondisi normal kontaknya terbuka. Apabila saklar ditekan mengakibatkan kontaknya tersambung. Simbol Normally Open contact dapat dilihat pada gambar.. Gambar. Simbol Normaly Open Contact NC (Normally Closed) Contact NC (Normally closed) Contact adalah saklar yang pada kondisi normal kontaknya tertutup. Apabila saklar ditekan mengakibatkan kontaknya terputus. Simbol Normally Closed contact dapat dilihat pada gambar.. Gambar. Simbol Normaly Closed Contact. Miniatur Circuit Breaker (MCB) MCB merupakan peralatan switching dan pemutus arus yang berfungsi untuk memutuskan tenaga listrik baik pada saat operasi normal maupun dalam keadaan tidak normal. MCB biasanya dilengkapi dengan pengaman thermis untuk beban lebih dan pengaman relay untuk hubung singkat. Pada operasi normal, MCB dipergunakan untuk membuka suatu rangkaian listrik, misalnya untuk keperluan perawatan. Pada keadaan operasi tidak normal, misalnya pada saat terjadi gangguan arus lebih maka pada keadaan ini MCB akan membuka kontaknya secara otomatis sehingga rangkaian yang terganggu akan segera dilokalisasi.. Relay Relay adalah suatu alat yang digunakan dalam suatu rangkaian control untuk melengkapi system pengontrolan yang otomatis. Relay berfungsi untuk memonitor besaran-besaran ukuran sesuai dengan batasbatas yang dikehendaki. Relay bekerja pada tegangan dan arus yang kecil jadi berbeda dengan kontaktor. Gambar. Simbol Relay. Lampu Indikator Lampu indikator berfungsi untuk memberitahukan/menandakan suatu sistem dalam keadaan bekerja atau terjadi gangguan. Lampu tanda/indikator mempunyai beberapa warna dan warna pada lampu indikator itu mempunyai makna dan maksud tertentu yaitu: Lampu tanda warna merah menandakan bahwa sistem/komponen dalam keadaan terjadi gangguan/berhenti. Lampu tanda warna hijau menandakan bahwa sistem dalam keadaan siap kerja atau sedang bekerja dan lampu kuning menandakan terjadi gangguan pada sistem.. Perancangan Alat Pada gambar. diperlihatkan proses perancangan alat yang akan dibuat, dimana proses pembuatan alat ini, memiliki beberapa tahapan dalam proses perancangannya.

4 INPUT V RELAY RELAY PHASA S RELAY PHASA T ohm GND k TX A A A A A AUTO GENSET ARDUINO UNO R GND Sumber phasa Phasa Failure/ Gagal Phasa Relay VAC Relay Autostart (Vdc) Arduino Uno Run Led ON (vdc) Alarm GENSET HIGH PB/SCK PB/MISO PB/MOSI/OCA PB/SS/OCB PB/OCA PB/ICP/CLKO PD/AIN PD/AIN PD/T PD/T/XCK PD/INT PD/INT TX PD/TXD RX PD/RXD DIGITAL (PWM) R () Indikator Led OFF Gambar. Blok Diagram Perancangan Alat DUINO ARDUINO UNO R ATMEGAP-PU PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC/SDA PC/ADC/SCL A A A A A R.. Perancangan Phasa Failure (Hilang Phasa) Perancangan ini berfungsi memonitor tegangan, yang nantinya akan digunakan sebagai sensor keberadaan apakah tersedia atau tidak. Dengan menggunakan relay VAC yang dihubungkan masuk ke koil masing-masing relay pada setiap phasa nya (R,S,T). Kemudian diberikan digital input yang dihubungkan pada pinmode sebagai sensor keberadaan. Lalu diberikan digital output untuk menghidupkan relay Vdc yang berfungsi sebagai AUTO. SENSING RR PHASA S RS PHASA T RT R PB/SCK PB/MISO PB/MOSI/OCA PB/SS/OCB PB/OCA PB/ICP/CLKO R PD/AIN PD/AIN PD/T PD/T/XCK PD/INT PD/INT PD/TXD RX PD/RXD DIGITAL (PWM) RL DUINO Gambar. Perancangan Sensor Low Oil.. Perancangan Sensor High Temperatur Perancangan Sensor High Temperatur, digunakan untuk memproteksi dari kerusakan suhu panas yang berlebih dari Engine ketika beroperasi, pada Arduino hanya menerima inputan berupa tegangan Vdc dari. Jika terjadi indikasi High Temperatur dari maka akan mengirimkan sinyal ke arduino dan arduino akan memerintahkan sistem AMF untuk mematikan suplai ketika terjadi alarm dari. Pada percobaan disini, sensor High Temperatur diberikan inputan Vdc untuk mematikan serta memberikan indikasi lampu Sensor High Temperatur menyala. Untuk rangkaian bisa dilihat dari gambar.. ATMEGAP-PU PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC/SDA PC/ADC/SCL () Gambar. Perancangan Hilang Phasa.. Perancangan Sensor Low Oil Perancangan Sensor Low Oil, digunakan untuk memproteksi dari kerusakan kekurangan pelumas Engine ketika beroperasi, pada Arduino hanya menerima inputan berupa tegangan Vdc dari. Jika terjadi indikasi Low Oil dari maka akan mengirimkan sinyal ke arduino dan arduino akan memerintahkan sistem AMF untuk mematikan suplai ketika terjadi alarm dari. Pada percobaan disini sensor Low Oil diberikan inputan Vdc untuk mematikan serta memberikan indikasi lampu Sensor Low Oil menyala. Untuk rangkaian bisa dilihat dari gambar.. GENSET HIGH PB/SCK PB/MISO PB/MOSI/OCA PB/SS/OCB PB/OCA PB/ICP/CLKO DUINO ARDUINO UNO R PD/AIN PD/AIN PD/T PD/T/XCK PD/INT PD/INT TX PD/TXD RX PD/RXD DIGITAL (PWM) ATMEGAP-PU PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC/SDA PC/ADC/SCL A A A A A Gambar. High Temperatur Perancangan Sensor.. Perancangan Sistem AMF Setelah merancang rangkaian phase failure, sensor Low Oil dan sensor High Temperatur. Pada sub bab ini akan membahas rangkaian yang terhubung dengan pin Arduino. Pin input dari arduino yang digunakan adalah pin yang mana merupakan digital input pin. Pin ini terhubung ke sensor phase failure (hilang phasa), yang juga digunakan sebagai sensor keberadaan hidup atau mati. Pin input lainnya yang digunakan adalah digital pin sebagai inputan sensor High Temperatur dan pin sebagai inputan sensor Low Oil. Untuk pin outputnya dan sebagai penanda Low R R

5 Oil, dimana pin output menandakan terjadi alarm low oil, maka Led kuning pada pin menyala, dan pin output menandakan oli genset berada dititik aman, Led merah akan menyala. Pin output dan sebagai tanda terjadinya High Temperatur, pin akan menyalakan Led warna kuning jika terjadi suhu panas (alarm) pada dan lampu merah pada pin akan menyala jika suhu pada normal. Pin output akan menyala jika pada sistem terjadi gangguan Low Oil dan High Temperatur dari, pada saat sedang membackup beban dengan ditandai Led merah menyala. Pin output sebagai penanda mengirimkan sinyal ke sistem ATS (Led menyala hijau). Pin output sebagai perintah menghidupkan relay start. Pin mode dan sebagai penanda hidup dan mati, jika hidup pin akan menyalakan Led hijau dan jika mati pin akan menyalakan Led merah. Untuk rangkaian bisa dilihat dari gambar.. SISTEM AMF A A A A A PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC/SDA PC/ADC/SCL ON.OFF GENSET ON GENSET.OFF.ON.OFF.ON.OFF ATMEGAP-PU PB/SCK PB/MISO PB/MOSI/OCA PB/SS/OCB PB/OCA PB/ICP/CLKO DIGITAL (PWM) PD/AIN PD/AIN PD/T PD/T/XCK PD/INT PD/INT TX PD/TXD RX PD/RXD R LED GENSET RL(COM) RELAY Flowchart Perancangan Software PHASA FAILURE/ HILANG PHASA GENSET GENSET BACKUP ALARM HIGH TEMP/ Mulai PADAM BALIK/ON GENSET OFF GENSET BACKUP Gambar. Flowchart Perancangan Software. ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT.. Pengujian Sensor (Tegangan Hilang Phasa) Pengujian sensor dilakukan dengan memutus inputan sensor yang masuk ke arduino dengan saklar, terdapat buah relay VAC yakni terdiri dari relay phasa R, relay phasa S dan relay phasa T. Pada pengujian disini hanya menggunakan relay phasa R, karena sudah cukup mewakili jika terjadi hilang phasa dan drop tegangan pada. Mati hidupnya juga ditandai dengan lampu LED. Untuk simulasi pengujian sensor bisa dilihat dengan proteus lihat gambar. R R R RELAY INPUT + INPUT. + R N +. AC Volts + INPUT FROM ATS Gambar. Perancangan Sistem AMF.. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan Program Perancangan software dibagi menjadi bagian yaitu software untuk rangkaian pengolah data sensor tegangan, rangkaian pengolah data sensor low oil, rangkaian pengolah data sensor high temperatur dan rangkaian kontroler. Untuk memudahkan dalam pembuatan alur program penulis membuat flowchart sebagai perencanaan awal. Flowchart yang dibuat sesuai dari keseluruhan perancangan program. Gambar. ketika hidup Relay phasa R adalah sensor dari, dengan menghidupkan koil relay VAC kemudian kontak relay phasa R diberikan inputan VDC pada kontak NO (Normaly Open) dan masuk

6 ke arduino pada pinmode, maka arduino akan membaca bahwa hidup dengan ditandai Led menyala. Pada sensor Low Oil ini, inputan Vdc didapat dari. Karna sensor ini untuk memonitor jika terjadi Low Oil pada (oli genset berkurang). Arduino hanya mendapatkan tegangan Vdc yang dikirim oleh untuk mematikan sistem AMF. Pengujian sensor Low Oil ini dilakukan dengan memberikan tegangan Vdc dengan menggunakan saklar sebagai pemutusnya. RELAY RELAY R. RL(COM) Volts Gambar. ketika padam LED R GENSET HIGH PB/SCK PB/MISO PB/MOSI/OCA PB/SS/OCB PB/OCA PB/ICP/CLKO PD/AIN PD/AIN PD/T PD/T/XCK PD/INT PD/INT TX PD/TXD RX PD/RXD DIGITAL (PWM) ATMEGAP-PU R R FROM GENSET VDC SAKLAR FROM VDC Jika tegangan mati (padam) maka koil relay phasa R tidak bekerja, kemudian arduino membaca bahwa padam karena tidak mendapatkan tegangan Vdc pada pinmode, dengan ditandai Led mati. Untuk menghindari hanya mati sesaat ketika padam relay autostart dengan akan langsng bekerja selama detik. Ketika waktu detik tercapai dengan demikian relay genset akan hidup dengan ditandai lampu Led Start menyala, lalu dengan dibatasi waktu selama detik lampu Led ikut menyala, lampu Led ini bertujuan untuk memberikan sinyal ke sistem ATS bahwa sudah siap untuk dibebani. Seperti terlihat pada gambar.. Pada pengujian ini, akan ditampilkan nilai tegangan yang keluar akan diolah pada mikrokontroller pada tabel. Tabel. pengujian nilai sensor dan Delay DUINO ARDUINO UNO R PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC/SDA PC/ADC/SCL A A A A A Gambar. Pengujian sensor Low Oil Pada pengujian Low Oil ketika terjadi alarm Low Oil pada posisi hidup tidak akan mempengaruhi dikarenakan sensor ini hanya digunakan ketika sedang beroperasi... Pengujian Sensor High Temperatur Pada sensor High Temperatur ini, inputan Vdc didapat dari. Karna sensor ini untuk memonitor jika terjadi High Temperatur pada (suhu genset panas berlebih). Arduino hanya mendapatkan tegangan Vdc yang dikirim oleh untuk mematikan sistem AMF. Pengujian sensor High Temperatur ini dilakukan dengan memberikan tegangan Vdc dengan menggunakan saklar sebagai pemutusnya. RELAY RELAY R. RL(COM) Volts LED R GENSET HIGH PB/SCK PB/MISO PB/MOSI/OCA PB/SS/OCB PB/OCA PB/ICP/CLKO PD/AIN PD/AIN PD/T PD/T/XCK PD/INT PD/INT TX PD/TXD RX PD/RXD DIGITAL (PWM) R FROM GENSET VDC SAKLAR FROM VDC Berdasarkan Tabel pengujian diatas disimpulkan bahwa sensor dapat berfungsi dengan baik. ATMEGAP-PU PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC PC/ADC/SDA PC/ADC/SCL R.. Pengujian Sensor Low Oil DUINO ARDUINO UNO R A A A A A

7 Gambar. Pengujian sensor High Temperatur. Realisasi Sistem Pada pengujian gangguan ini merupakan pengujian seluruh prinsip kerja sistem kontrol dan pengaman genset apakah dapat bekerja sebagai mestinya atau tidak. Jenis jenis gangguan yang diamankan yaitu tegangan hilang, sensor low oil, sensor high temperatur dan kontrol amf.. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan Setelah dilakukan proses perencanaan, pembuatan dan pengujian alat serta dari data yang didapat dari perencanaan dan pembuatan sistem kontrol AMF ini didapat :. Dari pengujian sistem AMF, ketika terjadi hilang phasa pada sisi maka dengan secara otomatis akan membackup beban, dan sebaliknya jika kembali maka akan membackup beban dan akan mati dengan sendirinya.. Dari pengujian gangguan Low Oil yang terdapat pada dapat disimulasikan dengan cara memberikan tegangan Vdc ke sistem AMF. Maka dengan memberikan tegangan Vdc sistem akan mati.. Dari pengujian gangguan High Temperatur yang terdapat pada dapat disimulasikan dengan cara memberikan tegangan Vdc ke sistem AMF. Maka dengan memberikan tegangan Vdc sistem akan mati.. Ketepatan respon sistem AMF ini sangat diperlukan karena sistem ini digunakan pada sistem utama. Ketika padam sistem ini harus bisa merespon dengan baik dari status. diperuntukan untuk rumahan yang memakai phasa atau phasa.. Untuk kedepanya penulis akan menggunakan alat ini pada pekerjaan dilapangan. Penulis juga akan mengembangkan sistem ini untuk, atau lebih dari genset dengan sistem sychron genset.. Alat ini juga belum ada sistem manual dengan tombol, jadi untuk manual dilakukan dengan cara mematikan sistem AMF ini dan menjalankan dengan manual dari. DAFTAR PUSTAKA Banzi, Massimo.. Getting Started with Arduino, First Edition. Sebastopol: O Reilly McRoberts, Mike.. Ardunio Starter Kit Manual A Complete Beginner Guide to the Arduino. UK: Earthshine Design. Bejo, A, C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dan Mikrokontroler ATMEGA, Graha Ilmu, Yogyakarta. Zuhal,, Prinsip Dasar Elektroteknik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.. Arindy, Radita., Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik. Graha Ilmu. Yogyakarta.. Stevenson, William D., Jr.. Analisis Sistem Tenaga Listrik Edisi Erlangga, Jakarta. Saran Pembuatan alat masih terasa adanya beberapa kekurangan-kekurangan dalam hal perancangan dan pembutan alat, sehingga tidak menuntut kemungkinan adanya pengembangan-pengembangan yang dilakukan pada penelitian selanjutnya yang ingin merancang dan membuat sebuah alat ini, berikut beberapa saran dari penulis yang dapat dijadikan pertimbangan diantaranya :. Alat ini hanya mendeteksi hilang phasa, untuk drop tegangan hanya mengandalkan dari minimal kapasitas koil pada relay Vac.. Untuk sensor Overspeed dan Underspeed tidak ada, mengingat sistem AMF ini hanya

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah perancangan sistem, tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian dilakukan apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanan. Pengujian peralatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini di jelaskan alat yang di buat dalam tugas akir dengan judul Sistem kendali keamanan sepeda motor Jupiter MX E3637SW berbasis mikrokontroler. 3.1 perencanaan alat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL DAN PENGAMAN MOTOR POMPA AIR TERHADAP GANGGUAN TEGANGAN DAN ARUS BERBASIS ARDUINO. Budi Yanto Husodo 1,Ridwan Effendi 2

PERANCANGAN SISTEM KONTROL DAN PENGAMAN MOTOR POMPA AIR TERHADAP GANGGUAN TEGANGAN DAN ARUS BERBASIS ARDUINO. Budi Yanto Husodo 1,Ridwan Effendi 2 PERANCANGAN SISTEM KONTROL DAN PENGAMAN MOTOR POMPA AIR TERHADAP GANGGUAN TEGANGAN DAN ARUS BERBASIS ARDUINO Budi Yanto Husodo 1,Ridwan Effendi 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN. Tinjauan Umum Perancangan prototype elevator atau lift tiga lantai ini mengacu pada lift-lift yang telah ada secara umum dengan tujuan agar hasil perancangan bisa menyerupai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 Suhanto Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Politeknik Penerbangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL ALAT PHOTO TERAPI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL ALAT PHOTO TERAPI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL ALAT PHOTO TERAPI Dalam menyusun bab ini penulis akan menjelaskan bagaimana perencanaan pemodelan phototherapy dengan menggunakan safety switch, perencanaan secara

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC (Progammable Logic Controller) PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang menggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi intruksi

Lebih terperinci

Sistem Otomasi Atap Bangunan Pada Gudang Pengeringan Jagung Berbasis Arduino Uno

Sistem Otomasi Atap Bangunan Pada Gudang Pengeringan Jagung Berbasis Arduino Uno Sistem Otomasi Atap Bangunan Pada Gudang Pengeringan Jagung Berbasis Arduino Uno Natalia Damastuti 1), Imam Syafi i 2) 1,2 Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya Email : natalia.damastuti@narotama.ac.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI ANDROID UNTUK KONTROL SMARTHOME

PENGEMBANGAN APLIKASI ANDROID UNTUK KONTROL SMARTHOME PENGEMBANGAN APLIKASI ANDROID UNTUK KONTROL SMARTHOME Sukandar Sawidin, Sulastri Eksan, Ali A.S.Ramschie Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri Manado,Manado 65 E-mail : sukandarsawidin@gmail.com Jurusan

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan alat dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan alat dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan perancangan alat dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, bulan Maret 2015 sampai bulan Desember 2015.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET

POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET Wandi Perdana 1, Tohari 2, Sabari 3 D3Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jln.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

Kata kunci : ATS, AMF, PLC, pengalih catu daya otomatis, programmable logic control.

Kata kunci : ATS, AMF, PLC, pengalih catu daya otomatis, programmable logic control. 164 Dielektrika, ISSN 2086-9487 Vol. 2, No. 2 : 164-172, Agustus 2015 RANCANG BANGUN ATS/AMF SEBAGAI PENGALIH CATU DAYA OTOMATIS BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL Design Of ATS/AMF As Automatic Power

Lebih terperinci

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI 1. Tujuan Percobaan Mengetahui Dan Memahami Cara Kerja Komponen yang Menyusun Rangkaian Pengunci (Latch): Push Button, Relay, Kontaktor. Membuat Aplikasi Rangkaian

Lebih terperinci

4.3 Sistem Pengendalian Motor

4.3 Sistem Pengendalian Motor 4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung

Lebih terperinci

Rancang Bangun Kontrol Peralatan Listrik Otomatis Menggunakan Arduino- Uno Berbasis Android System

Rancang Bangun Kontrol Peralatan Listrik Otomatis Menggunakan Arduino- Uno Berbasis Android System Riau Journal Of Computer Science Vol.3 No.1 Januari 2016 : 23-30 23 Rancang Bangun Kontrol Peralatan Listrik Otomatis Menggunakan Arduino- Uno Berbasis Android System David Setiawan 1 1 Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ 18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) PLN - GENSET BERBASIS PLC DILENGKAPI DENGAN MONITORING

RANCANG BANGUN SISTEM Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) PLN - GENSET BERBASIS PLC DILENGKAPI DENGAN MONITORING RANCANG BANGUN SISTEM Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) PLN - GENSET BERBASIS PLC DILENGKAPI DENGAN MONITORING Indhana Sudiharto, ST, MT 1, Ir. Yahya Chusna Arif, MT 2, Muhammad

Lebih terperinci

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali 7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem, yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, dimana kedua bagian dari sistem ini saling menunjang dalam

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA 328P

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA 328P Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 0 99 RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA P Andi Adriansyah,Oka Hidyatama, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : 1105032111 PROGRAM STUDY TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2012 1 BAB I Rangkaian Operasi Terbuka dan Tertutup 1. Rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ

RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ 1 RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ Ardi Bawono Bimo, Hari Santoso, dan Soemarwanto Abstract Automatic Transfer Switch (ATS) merupakan

Lebih terperinci

Sistem Komunikasi Sensor Jamak Pada Jaringan SCADA Berbasis RS-485

Sistem Komunikasi Sensor Jamak Pada Jaringan SCADA Berbasis RS-485 Sistem Komunikasi Sensor Jamak Pada Jaringan SCADA Berbasis RS-485 Dani Usman 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Dr. KHEZ Muttaqien email: pwrdani@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor

Lebih terperinci

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET http://erick-son1.blogspot.com/2009/10/mengoperasikan-motor-3-fasa-dengan.html JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis

Lebih terperinci

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA 328P. Andi Adriansyah 1,Oka Hidyatama 2

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA 328P. Andi Adriansyah 1,Oka Hidyatama 2 RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA P Andi Adriansyah,Oka Hidyatama, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia Email

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling banyak digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh

Lebih terperinci

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK CONTOH PANEL KENDALI MOTOR KONTAKTOR MAGNETIK DC (RELE) KONTAKTOR MAGNETIK AC TOMBOL TEKAN DAN RELE RANGKAIAN KONTAKTOR MAGNETIK APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK UNTUK PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC Disusun Oleh: DONY SETIYAWAN D 400 100 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem pengendalian otomatis generator pada saat listrik padam, berfungsi untuk mengalihkan sumber catu daya listrik, dari listrik PLN ke listrik yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING I.P. Sudiarta 1, I.W.Arta Wijaya 2, I.G.A.P. Raka Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Sistem Monitoring Secara umum sistem kerja alat monitoring mesin terdiri dari 3 blok sistem yakni blok input mesin, blok control dan blok output sistem. Dapat digambarkan dengan

Lebih terperinci

Studi Tentang Penggunaan Metode Scanning Pada Sistem Telemetri Pendeteksi Kerusakan Air Conditioner Kendaraan

Studi Tentang Penggunaan Metode Scanning Pada Sistem Telemetri Pendeteksi Kerusakan Air Conditioner Kendaraan Studi Tentang Penggunaan Metode Scanning Pada Sistem Telemetri Pendeteksi Kerusakan Air Conditioner Kendaraan Sugeng Harianto 1*, Aries Boedi Setiawan 1, Anggraini Puspita Sari 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano

Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano Agus Saputra #1, Syukriyadin *2, Mahdi Syukri #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah Kuala Jl.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1. Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1 Penjelasan Umum sistem Kelistrikan

BAB III DASAR TEORI 3.1 Penjelasan Umum sistem Kelistrikan BAB III DASAR TEORI 3.1 Penjelasan Umum sistem Kelistrikan Dengan perkembangan zaman dan teknologi sekarang ini, maka kebutuhan tentang kelistrikan menjadi suatu keharusan, salah satunya unsur menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MAGNETIC DOOR LOCK MENGGUNAKAN KEYPAD DAN SOLENOID BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN MAGNETIC DOOR LOCK MENGGUNAKAN KEYPAD DAN SOLENOID BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.12, NO.1, MARET 2013, 39-48 RANCANG BANGUN MAGNETIC DOOR LOCK MENGGUNAKAN KEYPAD DAN Helmi Guntoro, Yoyo Somantri, Erik Haritman Program Studi

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN 26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS

Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS Jurnal Elektronika Industri Vol. 5, Desember 2012, 40-49 40 Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS Adi Putra Harahap 1, Wakhyu Dwiono 2, Noptin Harpawi 3 1,2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 1 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 2 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 3 PENGATURAN ARUS STARTING DAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT MEDAN SERI MENGGUNAKAN PLC

Lebih terperinci

PENGENDALI BEBAN GENERATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGENDALI BEBAN GENERATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PENGENDALI BEBAN GENERATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR Irma Diyanti BP.1301042038 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PADANG 2016 PENGENDALI

Lebih terperinci

(ATS) DAN LAPORAN. Oleh NIM: NIM:

(ATS) DAN LAPORAN. Oleh NIM: NIM: RANCANG BANGUNN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE(AMF) PLN-GENSET BERBASIS PLC DILENGKAPI DENGANN MONITORING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci