BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Distribusi Frekuensi Jawaban Benar Hasil yang diperoleh dari jawaban-jawaban siswa pada penelitian ini adalah sebagai berikut, dengan daftar pertanyaan pada lampiran. Jawaban siswa disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jawaban Benar No. Soal Jawaban Tidak A B C Menjawab 1 * * * * * * * * * * * * * * * * * * jawaban benar Soal no.1 sampai 3 berkaitan dengan definisi segitiga, dimana no.1 berisi tentang pengertian segitiga secara tertulis dan no.2 tentang gambar segitiga serta no.3 merupakan pertanyaan tentang contoh segitiga. Soal no.4 dan 5 berhubungan dengan garis tinggi segitiga. Soal no.4 menanyakan tentang penjelasan garis segitiga dan no.5 tentang gambar garis tinggi. Soal no.6 sampai 17 berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan jenis-jenis segitiga, baik 18

2 yang berdasarkan uraian sudutnya maupun sisi-sisinya. Soal-soal tersebut meliputi definisi jenis-jenis segitiga secara tertulis dan gambar dari masingmasing jenis segitiga yang dipaparkan. Soal no.18 dan 19 memiliki tipe soal yang berbeda dengan soal-soal sebelumnya. Soal pada kedua nomor ini meminta siswa untuk memilih jawabanjawaban benar yang lebih dari satu jawaban. Distribusi jawaban siswa untuk soal no.18 dan 19 disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 3 Distribusi Jawaban Pengenalan Segitiga No. Jawaban Gambar Segitiga Contoh Segitiga Soal no. 18 Soal no A 31* 0 2. B 0 28* 3. C D 30* 2 5. E 29* 27* 6. F 31* 0 7. G 31* 33* 8. H 0 0 * jawaban benar Perintah pada soal no.20 adalah meminta siswa menggambar bentuk segitiga sesuai dengan keinginan mereka. Berikut tabel yang berisi tentang berbagai jenis segitiga yang digambarkan oleh para siswa. Table 4 Distribusi Jawaban Menggambar Segitiga No. Jenis Segitiga Soal no. 20 Jumlah 1. Segitiga siku-siku 8 2. Segitiga tumpul 0 3. Segitiga lancip 5 4. Segitiga sama kaki 6 5. Segitiga sama sisi 2 6. Segitiga sebarang* Gambar lain 1 Total 33 * siswa mengenalnya sebagai segitiga sembarang 19

3 B. Hasil Jawaban tentang Definisi Segitiga Konsepsi siswa tentang definisi segitiga dibagi berdasarkan pengertian secara verbal, gambar (simbol) dan contoh dalam kehidupan sehari-hari atau obyek nyata. Pada soal yang berkaitan, siswa diminta memilih jawaban yang tepat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. mendefinisikan segitiga menjadi 2 kelompok, yaitu siswa yang menjawab segitiga sebagai bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut, serta segitiga adalah bangun datar yang ketiga sudutnya siku-siku. Gambar segitiga dilihat dari jawaban siswa, terlihat bahwa mereka dapat memilih gambar segitiga dengan tepat. diberikan gambar beberapa bangun datar kemudian siswa memilih gambar yang merupakan segitiga. dapat memilih tentang contoh segitiga dalam kehidupan sehari-hari, dilihat dari jawaban yang dipilih menunjukkan bahwa semua siswa memilih jawaban yang benar untuk contoh segitiga. Jadi, mereka memiliki konsepsi yang benar dalam menentukan benda nyata yang berbentuk segitiga. Berikut ini adalah persentase jawaban siswa dari tiap soal tersebut. Tabel 5 Jawaban tentang Definisi Segitiga Segitiga No.soal No. Jawaban Banyak Pengertian Satu (1) 1. Bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut 31 93,94% 2. Bangun datar yang ketiga sudutnya siku-siku 2 6,06% Gambar Dua (2) % Contoh Tiga (3) 1. Gantungan baju (hunger) bagian bawah % yang memiliki konsepsi tentang segitiga secara verbal ditunjukkan dengan angka persentase 93,94% yang memilih jawaban benar. Konsepsi siswa melalui gambar dan contoh mencapai angka persentase sempurna yaitu 100%, 20

4 atau bisa dikatakan semua siswa memilih jawaban yang benar untuk mendefinisikan segitiga melalui gambar dan contoh. yang memilih pengertian segitiga sebagai bangun datar yang ketiga sudutnya siku-siku pun memilih gambar dan contoh yang benar. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian, gambar dan contoh tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar tentang definisi segitiga sebagai berikut : Tabel 6 konsepsi tentang Definisi Segitiga Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 93,94% Gambar 100% 97,98% Contoh 100% C. Hasil Jawaban tentang Garis Tinggi Segitiga Garis tinggi segitiga merupakan unsur lainnya yang diperkenalkan kepada siswa sejak awal setelah sisi pada segitiga. Garis tinggi segitiga dipahami siswa dalam tiga konsep, yaitu garis dari titik sudut yang tegak lurus dengan sisi di depannya, garis yang berdiri di tengah-tengah segitiga, dan garis yang membagi segitiga menjadi dua bagian yang sama. memiliki tiga konsep yang berbeda-beda dalam memilih gambar garis tinggi segitiga. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan persentase jawaban siswa yang meliputi pengertian dan gambar garis tinggi segitiga. Tabel 7 Jawaban tentang Garis Tinggi Segitiga Garis tinggi Pengertian No. soal Empat (4) No. Jawaban Banyak 1. Garis dari titik sudut yang tegak lurus dengan sisi di 5 15,15% depannya 2. Garis yang berdiri di tengah-tengah segitiga 10 30,30% 21

5 Garis tinggi Gambar No. soal Lima (5) No. Jawaban Banyak 3. Garis yang membagi segitiga menjadi dua bagian yang sama 4. Tidak memilih jawaban yang ada ,45% 3 9,09% 3 9,09% ,82% 3 9,09% dapat dikatakan belum memahami definisi atau pengertian garis tinggi secara verbal. Hal ini ditunjukkan dari hasil persentase siswa yang memilih jawaban benar hanya 15,15%. Hal ini bertolak belakang dengan besar persentase dari pilihan jawaban benar siswa tentang gambar garis tinggi segitiga. siswa yang memilih jawaban benar sebesar 81,82%. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari garis tinggi segitiga tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : Tabel 8 Konsepsi tentang Garis Tinggi Segitiga Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 15,15% Gambar 81,82% 48,49% D. Hasil Jawaban tentang Jenis-jenis Segitiga Segitiga memiliki beberapa jenis yang dibagi berdasarkan uraian sudut, yaitu segitiga siku-siku, tumpul, lancip dan berdasarkan sisi-sisinya antara lain segitiga sama kaki, sama sisi, sebarang (siswa lebih mengenalnya sebagai segitiga 22

6 sembarang). Tabel berikut merupakan persentase jawaban siswa tentang pengertian dan gambar dari setiap jenis segitiga tersebut. 1. Segitiga Siku-siku Konsepsi siswa terhadap segitiga siku-siku dibagi dalam dua konteks, yaitu pengertian secara verbal dan melalui gambar. Konsepsi secara verbal jika dilihat dari jawaban siswa maka diperoleh tiga konsep dalam diri siswa. Konsep-konsep tersebut memahami segitiga siku-siku sebagai segitiga yang ketiga sudutnya siku- siku (90 0 ), segitiga yang kedua sudutnya siku-siku (90 0 ), segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku (90 0 ). Pemahaman siswa melalui gambar yang diperoleh dari jawaban siswa terdapat dua jenis pemahaman. Berikut ini adalah tabel persentase pemahaman siswa terhadap segitiga siku-siku. Tabel 9 Presentase Jawaban tentang Segitiga Siku-siku No. soal Enam (6) Tujuh (7) No. Jawaban Banyak 1. Segitiga yang ketiga sudutnya siku-siku (90 0 ) 8 24,24% 2. Segitiga yang kedua sudutnya siku-siku (90 0 ) 4 12,12% 3. Segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku (90 0 ) 19 57,58% 4. Tidak memilih jawaban yang ada 2 6,06% ,06% Tidak memilih jawaban yang ada 28 84,85% 3 9,09% Berdasarkan Tabel 9, diperoleh besar persentase untuk jawaban siswa yang menjawab benar tentang pengertian segitiga siku-siku sebesar 57,58%. Sebagian besar siswa mempunyai konsepsi yang benar tentang segitiga siku- 23

7 siku. gambar segitiga siku-siku yang dipilih oleh siswa dengan benar sebanyak 84,95%. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih banyak memilih pengertian segitiga siku-siku dengan benar melalui gambar daripada pengertian verbal. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari segitiga siku-siku tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : Tabel 10 Konsepsi tentang Segitiga Siku-siku Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 57,58% Gambar 84,85% 71,22% 2. Segitiga Tumpul Konsepsi siswa terhadap segitiga tumpul dibagi dalam dua konteks, yaitu pengertian secara verbal dan melalui gambar. Konsepsi siswa secara verbal dibagi dalam tiga pengertian. Berdasarkan jawaban siswa, mereka menganggap segitiga tumpul sebagai segitiga yang salah satu sudutnya tumpul (lebih besar dari 90 0 ), segitiga yang kedua sudutnya tumpul (lebih besar dari 90 0 ), dan segitiga yang ketiga sudutnya tumpul (lebih besar dari 90 0 ). melalui gambar tentang segitiga tumpul memiliki dua konsepsi. konsepsi siswa ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Tabel 11 Presentase Jawaban tentang Segitiga Tumpul No. soal No. Jawaban Banyak Delapan (8) 1. Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul (lebih besar dari 90 0 ) 24 72,73% 2. Segitiga yang kedua sudutnya tumpul (lebih besar dari 90 0 ) 2 6,06% 24

8 No. soal No. Jawaban Banyak 3. Segitiga yang ketiga sudutnya tumpul (lebih besar dari 90 0 ) 5 15,15% 4. Tidak memilih jawaban yang ada 2 6,06% Sembilan 1. (9) 1 3,03% Tidak memilih jawaban yang ada 30 90,91% 2 6,06% Berdasarkan Tabel 11, diperoleh besar persentase untuk jawaban siswa yang menjawab benar tentang pengertian segitiga tumpul sebesar 72,73%. Sebagian besar siswa mempunyai konsepsi yang benar tentang segitiga tumpul. gambar segitiga tumpul yang dipilih oleh siswa dengan benar sebanyak 90,91%. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih banyak memilih pengertian segitiga tumpul dengan benar melalui gambar daripada pengertian verbal. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari segitiga tumpul tersebut, maka diperoleh persentase pemahaman siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : Tabel 12 Konsepsi tentang Segitiga Tumpul Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 72,73% Gambar 90,91% 81,82% 3. Segitiga Lancip Konsepsi siswa terhadap segitiga lancip dibagi dalam dua konteks, yaitu pengertian secara verbal dan melalui gambar. Konsepsi dalam konteks 25

9 verbal dipahami siswa dalam tiga jenis konsep. memahami segitiga lancip sebagai segitiga yang ketiga sudutnya lancip (kurang dari 90 0 ), segitiga yang kedua sudutnya lancip (kurang dari 90 0 ), dan segitiga yang salah satu sudutnya lancip (kurang dari 90 0 ). memiliki konsepsi tentang gambar segitiga lancip yang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Berikut ini adalah data persentase jawaban siswa tentang segitiga lancip. Tabel 13 Presentase Jawaban tentang Segitiga Lancip No. soal No. Jawaban Banyak Sepuluh 1. Segitiga yang ketiga sudutnya 13 (10) lancip (kurang dari 90 0 ) Sebelas (11) 2. Segitiga yang kedua sudutnya lancip (kurang dari 90 0 ) 3. Segitiga yang salah satu sudutnya lancip (kurang dari 90 0 ) ,39% 15,15% 45,46% 66,67% ,12% 21,21% Berdasarkan Tabel 13, diperoleh besar persentase untuk jawaban siswa yang menjawab benar tentang pengertian segitiga lancip sebesar 39,39%. gambar segitiga lancip yang dipilih oleh siswa dengan benar sebanyak 66,67%. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih banyak memilih pengertian segitiga lancip dengan benar melalui gambar daripada pengertian verbal. 26

10 Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari segitiga lancip tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : Tabel 14 Konsepsi tentang Segitiga Lancip Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 39,39% Gambar 66,67% 53,03% 4. Segitiga Sama kaki Konsepsi siswa terhadap segitiga sama kaki dibagi dalam dua konteks, yaitu pengertian secara verbal dan melalui gambar. Konsepsi siswa terhadap gambar segitiga sama kaki dikelompokkan menjadi dua, yaitu siswa yang memilih gambar segitiga sama kaki dengan benar dan yang tidak. Konsepsi siswa secara verbal dikelompokkan menjadi tiga, yaitu siswa menganggap segitiga sama kaki sebagai segitiga yang mempunyai dua sisi sama panjang, segitiga yang mempunyai tiga sisi sama panjang, dan segitiga yang panjang sisinya berbeda-beda. tentang konsepsi siswa terhadap segitiga sama kaki adalah Tabel 15 Presentase Jawaban tentang Segitiga Sama kaki No. soal No. Jawaban Banyak Duabelas (12) 1. Segitiga yang mempunyai 2 sisi sama panjang 29 87,88% 2. Segitiga yang mempunyai 3 sisi sama panjang 3. Segitiga yang panjang sisinya berbeda-beda Tigabelas (13) ,06% 2 6,06% 3 9,09% ,91% 27

11 Berdasarkan Tabel 15, diperoleh besar persentase untuk jawaban siswa yang menjawab benar tentang pengertian segitiga sama kaki sebesar 87,88%. Sebagian besar siswa mempunyai konsepsi yang benar tentang segitiga sama kaki. gambar segitiga sama kaki yang dipilih oleh siswa dengan benar sebanyak 90,91%. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih banyak memilih pengertian segitiga sama kaki dengan benar melalui gambar daripada pengertian verbal. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari segitiga sama kaki tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : Tabel 16 Konsepsi tentang Segitiga Sama kaki Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 87,88% Gambar 90,91% 89,40% 5. Segitiga Sama sisi Konsepsi siswa terhadap segitiga sama sisi dibagi dalam dua konteks, yaitu pengertian secara verbal dan melalui gambar. Konsepsi siswa tentang gambar segitiga sama sisi hanya ada satu, namun tidak semua siswa memilih jawaban yang benar. Konsepsi siswa secara verbal tentang segitiga sama sisi dikelompokkan menjadi dua. Konsepsi tersebut adalah segitiga yang mempunyai dua sisi sama panjang dan segitiga yang mempunyai tiga sisi sama panjang. konsepsi siswa terhadap segitiga sama sisi disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 17 Presentase Jawaban tentang Segitiga Sama sisi No. soal No. Jawaban Banyak Empatbelas 1. Segitiga yang 3 (14) mempunyai 2 sisi sama panjang 9,09% 28

12 No. soal No. Jawaban Banyak Limabelas (15) 2. Segitiga yang mempunyai 3 sisi sama panjang ,91% 93,94% 2. Tidak memilih jawaban yang ada 2 6,06% Berdasarkan Tabel 17, diperoleh besar persentase untuk jawaban siswa yang menjawab benar tentang pengertian segitiga sama sisi sebesar 90,91%. Sebagian besar siswa mempunyai konsepsi yang benar tentang segitiga sama sisi. gambar segitiga sama sisi yang dipilih oleh siswa dengan benar sebanyak 93,94%. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih banyak memilih pengertian segitiga sama sisi dengan benar melalui gambar daripada pengertian verbal. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari segitiga sama sisi tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : Tabel 18 Konsepsi tentang Segitiga Sama sisi Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 90,91% Gambar 93,94% 92,43% 6. Segitiga Sebarang Konsepsi siswa terhadap segitiga sebarang dibagi dalam dua konteks, yaitu pengertian secara verbal dan melalui gambar. lebih mengenal jenis segitiga ini sebagai segitiga sembarang. Konsepsi siswa tentang gambar segitiga sebarang dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang memililh gambar segitiga sebarang dengan benar dan yang memilih gambar yang lain. 29

13 Konsepsi siswa secara verbal tentang segitiga sebarang juga dikelompokkan menjadi dua. Konsepsi yang mereka miliki yaitu segitiga sebarang adalah segitiga yang mempunyai tiga sisi sama panjang dan segitiga yang panjang sisinya berbeda-beda. Berikut ini tabel hasil persentase dari jawaban siswa. Tabel 19 Presentase Jawaban tentang Segitiga Sebarang No. soal No. Jawaban Banyak Enambelas (16) Tujuhbelas (17) 1. Segitiga yang mempunyai 3 sisi sama panjang 2. Segitiga yang panjang sisinya berbeda-beda 3. Tidak memilih jawaban yang ada ,06% 84,85% 9,09% 90,91% ,03% 3. Tidak memilih jawaban yang ada 2 6,06% Berdasarkan Tabel 19, diperoleh besar persentase untuk jawaban siswa yang menjawab benar tentang pengertian segitiga sebarang sebesar 84,85%. Sebagian besar siswa mempunyai konsepsi yang benar tentang segitiga sebarang. gambar segitiga sebarang yang dipilih oleh siswa dengan benar sebanyak 90,91%. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih banyak memilih pengertian segitiga sebarang dengan benar melalui gambar daripada pengertian verbal. Berdasarkan konteks konsepsi dari pengertian dan gambar dari segitiga sebarang tersebut, maka diperoleh persentase konsepsi siswa berdasarkan jawaban benar sebagai berikut : 30

14 Tabel 20 Konsepsi tentang Segitiga Sebarang Berdasarkan Jawaban Benar KONTEKS PERSENTASE RATA-RATA Pengertian 84,85% Gambar 90,91% 87,88% E. Hasil Pengenalan terhadap Segitiga Soal no. 18 sampai 20 berkaitan dengan pengenalan siswa terhadap segitiga. Soal no. 18 meminta siswa untuk memilih gambar-gambar segitiga yang dibuat dalam berbagai bentuk dan posisi. Jawaban pada no. 18 lebih dari satu jawaban yang benar. Jawaban yang lebih dari satu juga disajikan pada soal no. 19, pada soal ini siswa diminta untuk memilih contoh-contoh benda yang berbentuk segitiga dalam kehidupan sehari-hari. Soal ke-20 meminta siswa untuk menggambar segitiga yang mereka inginkan. Jawaban siswa pada nomor ini akan menunjukkan jenis segitiga manakah yang paling familiar dalam pemikiran siswa. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jawaban siswa dalam mengerjakan soal dengan benar. Tabel 21 Pengenalan terhadap Gambar Segitiga No. Option Gambar Banyak 1. A 31 93,94% Ratarata 2. D 30 90,91% 3. E 29 87,88% 92,12% 4. F 31 93,94% 5. G 31 93,94% 31

15 Tabel 21 menunjukkan bahwa 92,12% siswa memahami gambar segitiga dengan benar dalam berbagai model dan variasi gambar. Tabel 22 Pengenalan terhadap Contoh Segitiga No. Option Contoh Banyak 1. B Topi ulang tahun dilihat dari depan 28 84,85% 2. D Layang-layang 2 6,06% 3. E 4. G piramida dilihat dari depan gunung dilihat dari tempat jauh 27 81,82% % Jawaban B, E, dan G adalah jawaban benar untuk soal no. 19, berikut adalah rata-rata persentase pemahaman siswa berdasarkan jawaban benar : Tabel 23 Pengenalan terhadap Contoh Segitiga No. Option Contoh 1. B 2. E 3. G Topi ulang tahun dilihat dari depan piramida dilihat dari depan gunung dilihat dari tempat jauh Banyak 28 84,85% 27 81,82% % Ratarata 88,89% sebesar 88,89% siswa memiliki konsep yang benar tentang contohcontoh dari segitiga. Tabel 3 menunjukkan bahwa segitiga yang paling sering dipilih siswa untuk digambar adalah segitiga sebarang. menuliskan segitiga sembarang ketika diperintahkan untuk menuliskan nama dari segitiga yang mereka gambar. mengetahuinya sebagai segitiga sembarang karena ternyata dalam buku 32

16 pegangan mereka mencantumkan demikian dan guru di kelas pun menyampaikannya demikian. Gambar asli siswa dilampirkan, berikut ini adalah gambar segitiga yang banyak dibuat oleh para siswa. Gambar jenisjenis segitiga Banyak Tabel 24 Gambar yang dibuat oleh Tabel 24 menunjukkan bahwa setiap siswa menggambar segitiga dengan sisi alas yang menghadap (berada) di bawah. Mereka tidak ada yang menggambar segitiga dengan model atau posisi yang lainnya, meskipun jenis segitiga yang mereka gambar berbeda-beda. F. Pembahasan Konsepsi Konsepsi siswa dalam menjelaskan definisi segitiga, garis tinggi dan jenisjenisnya lebih tepat saat disajikan dalam bentuk gambar (simbol) dan benda nyata. dapat menjawab gambar segitiga, contoh segitiga dan gambar garis tinggi dengan tepat, namun pada pemilihan pengertian (verbal) mereka lebih banyak memilih jawaban yang salah. Konsepsi yang mereka miliki berbeda antara definisi (gambaran mental), simbol dan obyek nyata. Mereka dapat memilih simbol dan obyek nyata dengan tepat, namun lemah dalam gambaran mental. siswa yang mengetahui definisi segitiga dengan benar terdapat 97,98%. dapat mengetahui konsep segitiga dengan benar pada bagian gambar dan contoh dalam kehidupan sehari-hari, hal ini ditunjukkan dengan persentase siswa dalam memilih jawaban benar sebanyak 100%. Konsepsi siswa tentang garis tinggi segitiga lebih dipahami siswa melalui gambar. Hal ini, 33

17 ditunjukkan melalui hasil persentase siswa yang memilih jawaban benar tentang pengertian garis tinggi segitiga sebesar 15,15%. Hasil persentase siswa dalam memilih gambar yang benar sebanyak 81,88%, sehingga nilai rata-rata untuk konsepsi siswa tentang konsep garis tinggi segitiga yang benar adalah 48,49%. lebih memiliki konsepsi yang tepat untuk jenis-jenis segitiga yang dikelompokkan berdasarkan uraian sisi-sisinya dibandingkan dengan uraian sudutnya. Konsepsi mereka banyak yang tidak tepat dalam menjabarkan segitiga siku-siku, tumpul dan lancip. Meskipun dalam memilih gambar (simbol), sebagian besar dari mereka memilih bagian yang tepat. Segitiga yang sering digambar oleh para siswa adalah segitiga sebarang. Para siswa memperoleh nama yang berbeda untuk segitiga sebarang, mereka lebih mengenalnya sebagai segitiga sembarang. Semua siswa selalu menggambar bentuk segitiga dengan sisi alas menghadap (berada) ke bawah. 34

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Konsepsi siswa tentang jenis-jenis segitiga dan unsur-unsurnya memiliki keanekaragaman. Siswa memiliki berbagai jenis konsep yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berbagai

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN PECAHAN SEDERHANA. Pecahan - Pecahan Daerah yang diarsir satu bagian dari lima bagian. Satu bagian dari lima bagian artinya satu dibagi lima

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek, misalnya benda-benda atau kejadian-kejadian yang mewakili kesamaan ciri khas

Lebih terperinci

Konsep Dasar Geometri

Konsep Dasar Geometri Konsep Dasar Geometri. Segitiga 1. Definisi Segitiga Segitiga merupakan model bangun ruang datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis. 2. Klasifikasi Segitiga a) Segitiga menurut panjang sisinya 1) Segitiga

Lebih terperinci

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat Gambar 6.1 Keindahan panorama yang diperlihatkan layar-layar perahu nelayan di bawah cerah matahari di Bali Sumber: Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa Perhatikan gambar 6.1 di atas! Perahu layar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Representasi Solso dan Maclin (2008) mendefinisikan konsep sebagai penggambaran mental, ide, atau proses. Hurlock (1999) juga mengungkapkan konsep

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Instrumen Pretest

LAMPIRAN 1 Instrumen Pretest LAMPIRAN 1 Instrumen Pretest Jawablah dengan benar setiap pertanyaan berikut dilembar jawab yang telah disediakan! 1. Pada segitiga ABC diketahui = =. Segitiga ABC termasuk segitiga a. Siku-siku b. Tumpul

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 153 LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan A.

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES. Kunci Jawaban. Ditanya Jelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan sudutnya dengan kalimatmu sendiri?

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES. Kunci Jawaban. Ditanya Jelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan sudutnya dengan kalimatmu sendiri? 6 LAMPIRAN XII KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES 1. Penyelesaian 1 3 Nilai Ditanya Jelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan sudutnya dengan kalimatmu sendiri? Segitiga adalah bangun datar

Lebih terperinci

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki SEGITIG DN SEGIEMPT. SEGITIG 1. Mengenal Segitiga Jika persegi panjang PQRS dipotong melalui diagonal PR, maka akan didapat dua bangun yang berbentuk segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen. Semua

Lebih terperinci

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 125 LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII (tujuh) / 2 Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta

Lebih terperinci

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan PENDEKAR HUKUM PENDEKAR PERADILAN HAKIM Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak

Lebih terperinci

47

47 46 47 48 49 50 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran : SD Laboratorium Kristen Satya Wacana : Matematika Kelas / Semester : V/ 2 Materi Pokok : Sifat sifat bangun datar Waktu

Lebih terperinci

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK MATEMATIKA NALARIA REALISTIK Oleh : Ir. R. RIDWAN HASAN SAPUTRA, M.Si Disampaikan : Drs. H.M. ARODHI Sesi 1 : Pemahaman Konsep, Makna PEMAHAMAN KONSEP Pemahaman Konsep Matematika adalah kemampuan siswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA SEMESTER : II (DUA) TAHUN AKADEMIK : 2016/2017 STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah Bobot SKS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2016

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2016 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATAKULIAH : PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI SEMESTER : I (SATU) TAHUN AKADEMIK : 2015/2016 STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2016 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : PENGANTAR

Lebih terperinci

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh: MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Bangun datar merupakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH KOPERASI dan EKONOMI KERAKYATAN (3 SKS)

MATA KULIAH KOPERASI dan EKONOMI KERAKYATAN (3 SKS) MATA KULIAH KOPERASI dan EKONOMI KERAKYATAN (3 SKS) A. DESKRIPSI Kegiatan ekonomi sebagai trasformasi perilaku ekonomi dalam meraih kesejahteraan. Kegiatan ekonomi merupakan signaling yang tidak dapat

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Setiap perusahaan pasti memerlukan sumber daya, termasuk sumber daya manusia di dalamnya. Sumber daya manusia termasuk ke dalam elemen yang sangat penting, karena sumber daya manusia inilah yang

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 KRETEK

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RNN PLKSNN PMLJRN Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi asar Indikator lokasi Waktu Metode Pembelajaran : Matematika : VII/2 (ua) : Memahami konsep segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS LAMPIRAN 141 Lampiran 1. Kisi-kisi Tes Diagnostik KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS Sekolah : SMP Negeri 1 Sleman Kelas : VIII A Tahun ajaran : 2015/2016 Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai definisi garis sejajar, jarak dan jumlah sudut. Dengan materi yang diambil dari sumber tertentu. Pembahasan ini terkhusus

Lebih terperinci

Peta Konsep. Bangun datar. Sifat-sifat bangun datar. Sudut

Peta Konsep. Bangun datar. Sifat-sifat bangun datar. Sudut Pelajaran 4 angun atar Peta Konsep angun datar Sifat-sifat bangun datar Sudut Persegi Persegi panjang Segitiga Mengenal sudut Membandingkan dan mengurutkan besar sudut Mengenal dan membuat sudut siku-siku,

Lebih terperinci

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG 2.1 Menggambar Sudut Memindahkan sudut a. Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m b.

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Mata kuliah : Writing for Academic Purposes Kode : IG 435 Dosen : Fazri Nur Yusuf, S.Pd., M.Pd. (2242)

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG KOMITE PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG KOMITE PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG KOMITE PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM ANGGOTA LUAR BIASA TAHUN 2017 1 9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 9 13 BAB II KEGIATAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII (tujuh) / 2 Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berdasarkan hasil perancangan aplikasi yang telah dilakukan pada bab analisa dan perancangan, selanjutnya dapat di tampilkan beberapa tampilan animasi Proses pembuatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Bangun Datar dan Segitiga. serta menentukan ukurannya. : 1 x 40 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Bangun Datar dan Segitiga. serta menentukan ukurannya. : 1 x 40 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Standar Kompetensi Waktu : SMPN 3 Sidoarjo : Matematika : VII/2 : Bangun Datar dan Segitiga : Memahami

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 7/KMK. 09/2011 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 7/KMK. 09/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 7/KMK. 09/2011 TENTANG PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Konsep, Konsepsi, dan Miskonsepsi Konsep menurut Berg (1991:8) adalah golongan benda, simbol, atau peristiwa tertentu yang digolongkan berdasarkan sifat yang dimiliki

Lebih terperinci

7/KMK. 09/2011 PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/PEGAWAI DI LI

7/KMK. 09/2011 PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/PEGAWAI DI LI 7/KMK. 09/2011 PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/PEGAWAI DI LI Contributed by Administrator Thursday, 10 March 2011 Pusat Peraturan Pajak Online KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I 240 LAMPIRAN IX KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN Pertemuan I Kartu pertanyaan nomor 1 Sebutkan titik sudut yang ada pada gambar di samping? Kartu jawaban nomor 1 Sisi a = BC adalah sisi di depan A Sisi

Lebih terperinci

Bagian 12. Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang

Bagian 12. Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang Bagian 12 Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang 1. Untuk maksud-maksud Pasal 16, kategori-kategori berikut yang ditunjukkan pada Kolom 4 di dalam Jadwal Jepang, pada Seksi 2 Bagian ini, wajib berlaku: (a)

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA

TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA Oleh: Muhammad Surur, S.Pd JEMBER 2012 TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT 1. KUDA-KUDA

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Izin Observasi dan Penelitian Skripsi

Lampiran 1 Surat Izin Observasi dan Penelitian Skripsi L A M P I R A N 56 Lampiran 1 Surat Izin Observasi dan Penelitian Skripsi 57 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian 58 Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian 59 Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan Definisi 1.1 Garis m dikatakan memotong garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan bertemu satu bidang datar dan bertemu pada satu titik Definisi 1.2 Garis m dikatakan sejajar dengan

Lebih terperinci

Pembahasan : untum membentuk jarring-jaring, maka setiap sisi yang berimpitan akan berimpitan secara tepat.

Pembahasan : untum membentuk jarring-jaring, maka setiap sisi yang berimpitan akan berimpitan secara tepat. SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 9. GARIS, SUDUT DAN PENGUBINANLATIHAN SOAL BAB 9 1. Jaring-jaring balok ditunjukkan oleh. Kunci Jawaban : A Pembahasan : untum membentuk jarring-jaring, maka setiap sisi yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester : SMP N 6 Yogyakarta : Matematika : VII/ II Materi Pembelajaran : Segitiga Alokasi Waktu B. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F. Dari siswa kelas VIII F yang mengikuti tes, hanya ada 6 siswa

Lebih terperinci

PAKET 5 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D.

PAKET 5 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D. 1 3 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah... 2 4 A. 13 7 B. 17 7 C. 13 12 D. 17 12 2. Operasi @ artinya kalikan bilangan pertama dengan dua, kemudian kurangilah hasilnya dengan tiga kali bilangan kedua. Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang perhitungan secara sistematis, sehingga matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/MATEMATIKA/BAB 8/MTK smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/MATEMATIKA/BAB 8/MTK smil/manifest. SMP kelas 7 - MATEMATIKA BAB 8. SEGITIGA DAN SEGI EMPATLATIHAN SOAL BAB 8 1. Perhatikan gambar! Luas bangun ABCDEF adalah... 318 cm 2 278 cm 2 258 cm 2 243 cm 2 Kunci Jawaban : C Luas bangun ABCDEF =Luas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan diperoleh dari dokumen perusahaan. Yang digunakan adalah data bulanan dari Januari 2016 hingga September 2016. Beberapa data

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN DOKUMEN NEGARA RAHASIA A TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATEMATIKA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN 2018 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Jam : 07.30 09.30 (120

Lebih terperinci

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s . Keliling dan Luas angun atar 1. Persegi GEOMETRI IMENSI U s s Sifat Sifat : Keempat sisinya sama panjang, = = = Keempat sudutnya siku-siku = = = = 90 o Kedua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar

Lebih terperinci

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 1 PERSEGI D // // O // // Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 2 D // // O // // Sudut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 3. Daftar Siswa Penelitian Kelas VIIG SMP Negeri 1 Bergas (Kelompok Eksperimen) No. Kode Nama 1 G1 2 G2

Lebih terperinci

ataupun menghapus data agama yang telah ada.

ataupun menghapus data agama yang telah ada. 253 9. Agama Gambar 4.51 Tampilan Halaman Edit Agama Halaman ini digunakan oleh admin untuk menambah agama baru ataupun menghapus data agama yang telah ada. 254 10. Kontak User Gambar 4.52 Tampilan Halaman

Lebih terperinci

PAKET 2 1. Hasil dari. adalah...

PAKET 2 1. Hasil dari. adalah... 1. Hasil dari A. B. C. D. 1 7 17 7 1 12 17 12 1 5, 75 4 2 adalah... 2 5 2. Operasi @ artinya kalikan bilangan pertama dengan tiga, kemudian kurangilah hasilnya dengan dua kali bilangan kedua. Nilai dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing berbantu alat peraga di kelas VB SD Negeri 20 Kota Bengkulu dilaksanakan dalam 3 siklus.

Lebih terperinci

b. Ketuntasan belajar ditandai apabila hasil belajar siswa sebagai berikut BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

b. Ketuntasan belajar ditandai apabila hasil belajar siswa sebagai berikut BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN NR= X X 100% N 58 Keterangan: NR : Nilai Rata-rata X : Jumlah Nilai N : Jumlah Siswa (Sudjana, 004: ). Persentase Ketuntasan Belajar secara Klasikal KB= N1 X 100% N Keterangan : KB : Ketuntasan Belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mengintegrasikan bahasa verbal atau nonverbal. Anak yang memiliki kesulitan

BAB V PEMBAHASAN. mengintegrasikan bahasa verbal atau nonverbal. Anak yang memiliki kesulitan BAB V PEMBAHASAN A. Kesulitan Subjek-Subjek Penelitian Kesulitan belajar adalah suatu gejala yang beragam yang dapat mengganggu tercapainya hasil belajar, di mana gejala tersebut berupa gangguan intrinsik

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT Besar sudut dapat ditentukan atau diukur dengan berbagai cara, di antaranya dengan menggunakan sudut satuan dan yang paling tepat menggunakan sebuah alat yang

Lebih terperinci

Titik yang memiliki koordinat (5,7) ditunjukkan oleh huruf...

Titik yang memiliki koordinat (5,7) ditunjukkan oleh huruf... 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_1.png SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 13. SISTEM KOORDINATLatihan Soal 13.1 Titik yang memiliki koordinat (5,7) ditunjukkan

Lebih terperinci

PAKET Hasil dari. adalah...

PAKET Hasil dari. adalah... 1. Hasil dari A. B. C. D. 1 7 60 19 7 20 19 12 60 1 12 60 2 2 5,25 4 2 adalah... 5 2. Operasi @ artinya kalikan bilangan pertama dengan dua, kemudian kurangilah hasilnya dengan tiga kali bilangan kedua.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini dipaparkan dasar-dasar yang digunakan pada bagian pembahasan. Tinjauan yang dilakukan dengan memaparkan definisi mengenai unsur-unsur kajian geometri, aksioma kekongruenan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN II) : VII (Tujuh)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN II) : VII (Tujuh) 146 LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : SMP N 2 Talamau : Matematika : VII (Tujuh) : 2 (dua) : 2 x 40 menit. A.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SD LAMREH KECAMATAN RAYA

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SD LAMREH KECAMATAN RAYA PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SD LAMREH KECAMATAN RAYA 1 Roslina, 2 Sri Setiawati, 3 Nur Ainun 1,3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Serambi Mekkah Banda

Lebih terperinci

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG 3.1. Sub Kompetensi Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut : - Mahasiswa mampu memahami dan menggambar bentuk bidang dalam gambar kerja. 3.2.

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN 33 34 PERANGKAT PEMBELAJARAN (SILABUS DAN RPP) 35 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6.

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Latar Lokasi Sekolah dan Karakteristik Guru. Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang memiliki enam kelas dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Latar Lokasi Sekolah dan Karakteristik Guru. Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang memiliki enam kelas dengan jumlah 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Latar Lokasi Sekolah dan Karakteristik Guru MI Nurul Huda terletak di jalan Raya Ngletih Kelurahan Ngletih Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang memiliki enam kelas dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang diciptakan harus mampu mengembangkan dan mencapai kompetensi setiap matapelajaran sesuai kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Lebih terperinci

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V SD V BANGUN DATAR Pengertian bangun datar Luas bangun datar Keliling bangun datar SD V Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah Subahanahu wa Ta ala, yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunianya, sehingga

Lebih terperinci

PAKET 4 1. Hasil dari

PAKET 4 1. Hasil dari 1. Hasil dari A. B. C. D. 13 7 17 7 13 12 17 12 3 3 5 4, 5 2 dalah... 4 5 2. Operasi @ artinya kalikan bilangan pertama dengan tiga, kemudian kurangilah hasilnya dengan empat kali bilangan kedua. Nilai

Lebih terperinci

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi setiap tingkatan kelas di sekolah dasar, pembelajaran geometri dapat dikategorikan kepada materi yang cukup sukar serta memerlukan pemahaman yang cukup tinggi.

Lebih terperinci

Keliling dan Luas. Keliling dan luas. Luas bangun datar. Mengenal kembali bangun persegi Menghitung luas persegi dan persegi panjang

Keliling dan Luas. Keliling dan luas. Luas bangun datar. Mengenal kembali bangun persegi Menghitung luas persegi dan persegi panjang Pelajaran 5 Keliling dan Luas Peta Konsep Keliling dan luas Keliling bangun datar dan persegi panjang Luas bangun datar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Menurut Munandar (1999:47), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur

Lebih terperinci

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9 Aljabar Linier Elementer Kuliah ke-9 Materi kuliah Hasilkali Titik Proyeksi Ortogonal 7/9/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2 Hasilkali Titik dari Vektor-Vektor Definisi Jika u dan v adalah vektor-vektor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN 3.1. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah siswa MTs. Siswa MTs disini adalah siswa MTs Sarbini Kebumen kelas VII dengan mengambil sampel hanya 10 siswa.

Lebih terperinci

JENIS-JENIS SEGILIMA-BOLA DAN SIFAT-SIFATNYA

JENIS-JENIS SEGILIMA-BOLA DAN SIFAT-SIFATNYA JENIS-JENIS SEGILIMA-BOLA DAN SIFAT-SIFATNYA TYPES OF PENTAGON-SPHERE AND ITS CHARACTERISTICS Jenis-jenis segilima... (Eduard Situmorang dan Himmawati P.L, M.Si ) 1 Oleh: Eduard Situmorang 1) dan Himmawati

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI IPS

STANDAR KOMPETENSI IPS 53 54 Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus I Sekolah : SD Negeri Tlogodalem Mata Pelajaran : Matematika (Tematik) Kelas/Semester : III (tiga) / 2 (dua) Alokasi Waktu : 4x35 menit (2xpertemuan)

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian LAMPIRAN A A. 1. Jadwal Penelitian 131 JADWAL PENELITIAN Kelas Eksperimen 1 Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 Selasa, 11 April 2017 Pretest Kamis, 13 April 2017 Kamis, 13 April 2017 Pertemuan 1

Lebih terperinci

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012 PENELHN SOL MTEMTIK PREDIKSI UN 2012 1. INDIKTOR SOL: Peserta didik dapat menghitung hasil operasi campuran bilangan bulat. SOL: Hasil dari 6 5 7 : 8 4. -18 B. -6 C. 6 D. 18 Kunci jawaban : adalah. 2.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Siti Sarah, 2014 Desain didaktis

LAMPIRAN A Siti Sarah, 2014 Desain didaktis LAMPIRAN A A.1 Desain Didaktis Awal A.2 Tabel Situasi Didaktis, Prediksi Respon Siswa, dan Antisipasinya (Lesson Design Awal) Lampiran A.1 Desain Didaktis Awal L E M B A R K E G I A T A N S I S W A NAMA

Lebih terperinci

UJI AKURASI SISTEM ABSENSI DENGAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE TUGAS AKHIR. Oleh : SEPTIAN WIDANEHRU

UJI AKURASI SISTEM ABSENSI DENGAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE TUGAS AKHIR. Oleh : SEPTIAN WIDANEHRU UJI AKURASI SISTEM ABSENSI DENGAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE TUGAS AKHIR Oleh : SEPTIAN WIDANEHRU 0634015077 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Sidorejo

Lebih terperinci

Dyah Ayu Pramoda Wardhani Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang. Pembimbing : Dr. Sri Mulyati, M.Pd Dosen Universitas Negeri Malang

Dyah Ayu Pramoda Wardhani Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang. Pembimbing : Dr. Sri Mulyati, M.Pd Dosen Universitas Negeri Malang PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS VII-B SMP NEGERI 2 KEPANJEN Dyah Ayu Pramoda

Lebih terperinci