HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN INVOLUSI IBU NIFAS DI BPS MOJOKERTO
|
|
- Devi Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN INVOLUSI IBU NIFAS DI BPS MOJOKERTO DWI APRILIASARI Subject :Usia, Paritas, Involusi Uteri, Ibu Nifas DESCRIPTION Involusi adalah proses dimana uterus kembali pada keadan sebelum hamil. Involusi yang tidak normal atau sub involusi adalah uterus gagal mengalami involusi pada kecepatan yang di perkirakan.. Involusi yang tidak normal dapat menyebabkan perdarahan dan syok. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi involusi diantaranya adalah usia dan paritas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian involusi. Penelitian ini survay analitik dengan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 20 ibu post partum dengan menggunakan teknik total sampling, data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dengan istrumen berupa kuesioner dan lembar observasi dan analisis data dengan uji rank spearman. Tempat dan waktu penelitiandi BPS Noferia Raraswari Amd. Keb dan Vetty Praihastuti Amd. Keb Mojosari Mojokerto Pada tanggal 27 Maret- 27 April Berdasarkan hasil peneltian didapatkan hampir seluruh responden berusia tahun sebanyak 17 responden (85 %), sebagian besar paritas responden 2-4 (multipara) sebanyak 12 responden (60%), hampir setengah dari responden mengalami involusi tidak normal sebanyak 7 responden (35%). Hasil analisis menggunakan uji rank spearman dengan = 0,05 didapatkan p value = 0,008<0,05 yang artinya ada pengaruh usia terhadap involusi uteri. Hasil analisis menggunakan uji rank spearman dengan nilai p 0,05 didapatkan bahwa p value = 0,007<0,05 yang artinya ada pengaruh paritas dengan kejadian involusi uteri. Setelah persalinan seorang ibu akan memasuki masa pemulihanya dan berlahan kembali kekondisi semula. Upaya yang harus dilakukan tenaga kesehatan adalah memberikan penyuluhan kepada ibu nifas. ABSTRACT Involution that is not normal or sub involution is the uteri experiencing failure in involution at the estimeted speed. Abnormal involution can cause bleeding and shock. There are several factors that affect the involution among others are age and parity. The purpose of this study was to determine the relationship between age and parity with the incidence of involution. Design of this stady was a cross-sectional analytical study. Subject of this study was 20 postpartum mothers using total sampling technique, the data used was the data source from secondary and primary source with instrument used such as questionnaire and observation sheet with rank spearman test. It has been done in BPS Noferia
2 Raraswari Amd. Keb and Vetty Praihastuti Amd. Keb Mojosari Mojokerto On 27 March-27 April 2015 Based on the results of this study showed that nearly all of respondents aged years was as many as 17 respondents (85%), the majority of respondents gave birth to 2-4 children (multiparous) about 12 respondents (60%), almost half of respondents experienced abnormal involution about 7 respondents (35%). The results of the analysis using the spearman rank test with of 0,05 was found that p = 0,008 <0,05, which meant there was an influence of the age of postpartum mothers with the incidence of involution. The results of the analysis using the spearman rank test with of 0,05 was found that p = 0,007 <0,05, which meant there was an influence of the parity of postpartum mothers with the incidence of involution. After parturition, mother s body will enter a period of recovery and slowly return to its original state. Efforts must be done by the health workers by give the counseling to the mothers. Keywords: Age, Parity, Involution Uteri, Postpartum Mother Contributor : 1. Nurun Ayati Khasanah, M.Kes., 2. Dyah Permata Sari, S.ST., SKM., MM., Date : 08 Juni 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : - Right : Open Document Summary : LATAR BELAKANG Masa nifas (puerpurium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan semula sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keaadaan normal (Ambarwati & Wulandari, 2010 :1). Involusi uterus adalah kembalinya uterus pada keadaan sebelum hamil setelah melahirkan. Proses dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot otot polos uterus (Dewi & Sunarsih, 2011 : 55). Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitas 60 gram. Proses ini dimulai setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Bila uterus tidak mengalami atau terjadi kegagalan dalam proses involusi disebut dengan sub involusi. Subinvolusi dapat disebabkan oleh infeksi dan tertingalnya sisa plasenta/perdarahan lanjut (postpartum haemorrhage)dampak dari sub involusi meliputi lochea menetap/merah segar, penurunan fundus uteri lambat, tonus uteri lembek, tidak ada perasaan mules pada ibu nifas akibatnya terjadinya perdarahan. (Ambarwati & Wulandari, 2010 : 73). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses involusi diantaranya menyusui, mobilisasi dini, status gizi, parietas dan usia. Salah satu faktor yang mempengaruhi involusi uterus adalah usia dan paritas. Ibu yang usianya lebih tua banyak dipengaruhi oleh proses penuaan dimana. mengalami perubahan metabolisme hal ini akan menghambat involusiuterus,ibu yang paritasnya tinggi proses involusinya menjadi lebih
3 lambat,karena makin sering hamil uterus maka akan sering mengalami regangan(kautsar, 2011 : 2). Lima penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan, hipertensi dalamkehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaituperdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Proporsi ketigapenyebab kematian ibu telah berubah, dimana perdarahan dan infeksicenderung mengalami penurunan sedangkan HDK proporsinya semakinmeningkat. Lebih dari 30% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2010disebabkan oleh HDK dan komplikasi perineun/ perdarahan menjadiurutan kedua yaitu 31%.(DepKes RI, 2013). Pada tahun 2013 Presentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan diprovinsi Jawa Timur ialah sebesar 97,53%. Pencapaian provinsi Jawa Timur tersebut dapat memenuhi target renstra tahun 2013 yang sebesar 89%. Namun masih terdapat 3 dari 38 (7,89%) Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Timur yang tidak dapat mencapai target tersebut pada 2013 (Dinkes Jatim, 2013). Jumlah ibu bersalin di Kabupaten Mojokerto tahun 2013 sebesar orang, yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar (87,99 %).Distribusi pelayanan kesehatan pada ibu nifas tahun 2013 yaitu sebesar (85,50 %) dari total ibu nifas (Dinkes Mojokerto, 2013). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6-10 Maret 2015 di BPS Mojokerto dari 5 responden terdapat 2 responden usianya >35 tahun dan Grandemultipara (Paritas 4) nifas hari ke 4 lokea rubra dan TFUnya 2 jari dibawah pusat dinyatakan proses involusinya tidak normal sedangkan 3 responden usia tahun dan multipara (paritas 2-4) nifas hari ke 6 lochea sanguenolenta dan TFU 3 jari dibawah pusat dinyatakan proses involusinya normal. METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitiansurvay analitik dengan desain cross sectional. Variabel independen usia dan paritas dan variabel dependen kejadian involusi. Subjek pada penelitian ini adalah 20 ibu post partum dengan menggunakan teknik total sampling, data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dengan istrumen berupa kuesioner dan lembar observasi dan analisis data dengan uji rank spearman. Tempat dan waktu penelitiandi BPS Noferia Raraswari Amd. Keb dan Vetty Praihastuti Amd. Keb Mojosari Mojokerto Pada tanggal 27 Maret- 27 April HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpindidikan SMA sebesar 14 responden (70 %). Berdasarkan status pekerjaan menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja sebanyak 11 rasponden (55%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden berumur tahun sebesar 17 responden (85%), sebagian besar proses involusinya normal sebesar 13 responden (65%) dan sebagian kecil responden sebanyak 4 responden (20%) mengalami involusi yang tidak normal dan sebagian kecil responden yang berumur > 35 tahun sebanyak 3 responden (15%) tidak satupun mengalami involusi yang normal. Berdasarkan jumlah anak menunjukan bahwa hampir setengah
4 dari responden melahirkan 1 kali sebanyak 6 (30%) responden selurunya mengalami involusi yang normal, sebagian besar responden melahirkan 2-4 kali sebanyak 12 (60%) responden, sebagian kecil responden sebanyak 5 responden(55%) mengalami involusi yang tidak normal dan sebagian kecil responden yang melahirkan >5 kali sebanyak 2 (10%) responden tidak satupun mengalami involusi normal. Berdasarkan analisis menggunakan uji rank spearmandengan 0,05 daripengaruh usia terhadap kejadian involusi diperoleh nilai signifikasi p(0,008 )< (0,05) dan dari hubungan paritas dengan kejadian involusidiperoleh nilai signifikasip (0,007)< (0,05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan usia dan paritas dengan kejadian involusi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 responden menunjukan bahwa hampir seluruh responden berumur tahun sebanyak 17 reponden (85%),sebagian kecil responden berumur >35 sebanyak 4 responden (15%) dan tidak satupun responden yang berumur >16 tahun. Umur mempunyai pengaruh terhadap komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Dari segi biologis reproduksi seorang wanita harus sempurna harus mengadung bayinya bila umurnya berumur 20 tahun, pada usia lebih dari 35 tahun organ-organ reproduksi sudah mulai mengendor dan terjadi penurunan fungsi sehingga akan menimbulkan ganguan pada kontraksi uterus (Manuaba,2010). Usia/umur adalah lamanya waktu hidup yaitu terhitung sejak lahir sampai dengan sekarang. Penentuan umur dilakukan dengan menggunakan hitungan tahun. Menurut Elisabeth B. Hurlock (2010), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikanpenyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur (Notoatmodjo, 2007 : 23). Usia reproduksi adalah masa diantara pubertas dan menoupuse yang pembuhannya sering kali jadi positif. Klasifikasi usia reproduksi menurut rochjati poedji(2003) yaitu: 1). Usia < 16 tahun, 2). Usia tahun, 3). Usia > 35 tahun. Pada parameter usia <16 tahun didapatkan tidak satupun responden yang melahirkan pada usia <16 tahun, masyarakat sudah tahu bahwa pada usia ini organ reproduksi belum siap untuk melahirkan, karena belum matangnya organ reproduksi, rahim yang belum siap menerima kehamilan, serta psikologi wanita yang belum siap dalam berrumah tangga, serta pendidikan masyarakat yang sudah cukup baik sehingga masyarakat cepat mengerti ketika tenaga kesehatan memberikan penyuluhan, pada umumya masyarakat pada usia ini mereka masih sekolah, serta ada yang sudah bekerja. Pada parameter ini hampir seluruh responden melahirkan berusia tahun masyarakat yang melahirkan diusia tahun sebanyak 17 (85%) responden, karena masyarakat sudah banyak yang mengetahui usia reproduksi sehat dari televisi, tetangga, teman dan tenaga kesehatan yaitu pada usia tahun, sehingga masyarakat lebih peduli dengan kesehatan. Dari 17 responden yang mengalami involusi tidak normal sebanyak 5 responden, dari hasil survay didapatkan ada faktor lain yang menyebabkan involusi tidak normal yaitu pola makan (status gizi) dan faktor tidak menyusui karena ibu yang bekerja pada pemberian Asi esklusif akan mempercepat kontraksi, sehingga involusi berjalan dengan baik. Pada parameter usia ibu yang melahirkan > 35 tahun pada masa muda ibu terlalu sibuk bekerja, sehingga menikah terlalu tua dan pada usia
5 itu masih ingin memiliki anak. Tenaga kesehatan sudah memberi penyuluhan bahaya apabila melahirkan pada usia >35 tahun, seperti hipertensi, jantung, asma, perdarahan,dll. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 responden menunjukan bahwa sebagian besar responden melahirkan 2-4 anak (multipara) sebanyak 12 responden (60%), hampir setengah dari responden melahirkan anak 1 kali sebanyak 6 (30%) responden dan sebagian kecil lagi responden melahirkan anak >5 kali 2 responden (10%). Menurut Bobak, (2005) Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan jumlah janin hidup, bukan janin yang dilahirkan, janin yang lahir hidup atau mati setelah viabilitas (28 minggu/lebih) dicapai, tidak mempengaruhi paritas. Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungan ibu maupun anak. Dikatakan umpamanya terdapat kecenderungan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara tingkat paritas dan penyakit-penyakit tertentu (Notoatmodjo, 2007 : 29) Pada parameter hampir setengah responden yang melahirkan 1 kali (primi) ibu yang melahirkan anak 1 kali (primi) memang ibu-ibu yang usianya masih muda serta baru menikah. Pada parameter sebagian besar ibu yang melahirkan anak 2-4 kali (multipara) pada umumnya masyarakat telah menyadari bahwa saat ini beban hidup lebih tinggi apabila tidak menyekolahkan anak-anaknya akan tertinggal dan masyarakat sudah banyak yang mengikuti KB, serta masyarakat telah menerapkan program yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah yaitu 2 anak lebih baik berencanakan memberikan dampak optimal bagi pengendalian penduduk. Pada parameter sebagian kecil melahirkan anak >5 kali ada masyarakat berpendapat bahwa banyak anak lebih baik, saat hari tua akan banyak saudara. Hal ini yang perlu di sampaikan kepada masyarakat yang kurang mengerti boleh memiliki banyak anak tetapi harus mampu memberikan kebutuhan yang cukup dan pendidikan yang baik. Kebanyakan masyarakat kurang memahami tentang bahaya terlalu banyak anak akan memyebabkan keluarnya darah saat masa nifas (involusi) akan tergangu, mansyarakat hanya berfikir lebih banyak anak akan mempermudah jalan lahir ketika melahirkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 responden menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami involusi normal sebesar 14 responden (70%),hampir setengah dari responden mengalami involusi yang tidak normal sebanyak 6 responden ( 30%). Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus(ambarwati dan Wulandari, 2010:73). Pengukuran involusi dapat dilakukan dengan mengukur tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan juga dengan pengeluaran lochea. Involusi uterus melibatkan reorganisasi dan penanganan desidua dan pengelupasan kulit pada situs plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan berat, perubahan lokasi uterus, warna dam jumlah lochea (Saleha S, 2009:54).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Involusi menurut katrsar (2011:2).1). Status Gizi, Status gizi yang kurang pada ibu pasca salin maka pertahanan dasar pada ligamentum latum yang terdiri dari kelompok infiltrat sel-sel bulat yang disamping mengadakan pertahanan terhadap penyerbuhan kuman juga untuk
6 menghilangkan jaringan nerkotic. Pada ibu pasca salin dengan status gizi yang baik akan terhindar dari infeksi dan mempercepat involusi uterus 2). Mobilisasi Dini, Mobilisasi dini adalah kemampuan untuk bergerak bebas dalam lingkungan. Mobilisasi dini memperlancar pengeluaran lochea sehingga dapat mempercepat involusi uteri. 3).Paritas (Jumlah Anak), Involusi uterus bervariasi pada ibu pasca salin, biasanya ibu yang paritasnya tinggi proses involusinya menjadi lebih lambat, karena makin sering hamil uterus akan sering mengalami regangan. 4). Usia Ibu yang usianya lebih tua banyak dipengaruhi oleh proses penuaan dimana mengalami perubahan metabolisme yaitu terjadi peningkatan jumlah lemak, penurunan otot, penurunan penyerapan lemak, protein, dan karbohidrat dan hal ini akan menghambat involusio uterus. 5). Laktasi/Menyusui,Menyusui merupakan rangsangan psikis dan juga merupakan refleks dari mata ibu ke otak yang mengakibatkan pengeluaran oksitosin, sehingga uterus akan berkontraksi lebih baik dan pengeluaran lochea lebih lancar, oleh sebab itu ibu yang menyusui involusio uterus lebih cepat dari yang tidak menyusui. 6). Senam Nifas, Apabila otot rahim di rangsang dengan latihan dan gerakan senam maka kontaraksi uterus semakin baik sehingga mempengaruhi proses kembalinya uterus. Berdasarkan parameter sebagian besar involusi ibu normal (sesuain dengan tinggi fundus, lochea sesuai dengan hari). Banyak masyarakat yang sudah rutin memeriksakan bayinya serta ibunya pada masa nifas, dan berdasarkan parameter hampir setengah responden mengalami involusi tidak normal, dikarenakan tidak semua perempuan lancar dalam peoses persalinan dan nifasnya. Pada umumnya ibu yang mengalami involusi tidak normal adalahh ibu yang usianya>35 dan memiliki anak > 5 anak. Ibu mengatakan mereka merasa kelelahan saat proses persalinan dan malas melakukan mobilisasi yang dianjurkan tenaga kesehatan karena ibu merasa sudah sering melahirkan. Sehingga menganggap semuanya akan berjalan dengan normal seperti anak- anak sebelumnya. Para ibu merasa malas memeriksakan keadaanya karena sibuk bekerja dan tidak ada yang mengurus anak-anaknya yang lain dirumah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 responden menunjukan bahwa hampir seluruh responden berumur tahun sebesar 17 responden (85%), sebagian besar proses involusinya normal sebesar 13 responden (65%) dan sebagian kecil responden sebanyak 4 responden (20%) mengalami involusi yang tidak normal dan sebagian kecil responden yang berumur > 35 tahun sebanyak 3 responden (15%) tidak satupun mengalami involusi yang normal. Hasil analisis menggunakan uji rank spearman dengan 0,05 didapatkan bahwa p 0,008 < 0,05 yang artinya ada pengaruh usia terhadap kejadian involusi di BPS Mojokerto. Ada kesesuain dengan teori kautsar (2011 :2), bahwa usia merupakan faktor yang mempengaruhi proses involusi hal ini karena Ibu yang usianya lebih tua banyak dipengaruhi oleh proses penuaan dimana mengalami perubahan metabolisme yaitu terjadi peningkatan jumlah lemak, penurunan otot, penurunan penyerapan lemak, protein, dan karbohidrat dan hal ini akan menghambat involusi uterus. Responden yang mengalami involusi yang tidak normal adalah responden yang berusia >35 tahun. Pada umumnya ibu yang melahirkan pada usia >35 tahun berfikir sudah sering melahirkan sehingga semuanya akan berjalan normal seperti anak-anak sebelumnya, padahal pada usia itu otot- otot sudah mulai kendor dan proses involusi akan terhambat.
7 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 responden menunjukan bahwahampir setengah dari responden melahirkan 1 kali sebanyak 6 (30%) responden selurunya mengalami involusi yang normal, sebagian besar responden melahirkan 2-4 kali sebanyak 13 (60%) responden, sebagian kecil responden sebanyak 5 responden(55%) mengalami involusi yang tidak normal dan sebagian kecil responden yang melahirkan >5 kali sebanyak 2 (10%) responden tidak satupun mengalami involusi normal. Hasil analisa menunjukan uji rank spearman dengan 0,05 didapatkan nilai p(0,007)< (0,05) maka H1 diterima sehingga ada hubungan paritas dengan kejadian involusi di BPS Mojokerto. Hal ini berarti paritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadan kejadian involusi. Sesuai dengan teori Kautsar (2011:2) yang menyebutkan bahwa paritas merupakan faktor terjadinya involusi karena ibu yang paritasnya tinggi proses involusinya menjadi lebih lambat, karena makin sering hamil uterus akan sering mengalami regangan. Parameter paritas ibu sebagian besar mengalami involusi yang normal dan sebagian kecil yang mengalami involusi tidak normal terjadi pada ibu yang melahirkan > 5 anak (grandemultipara), resiko yang terjadi pada kehamilan >5 kali seperti kontraksi uterus yang kurang maksimal serta pada umumnya ibu yang pemahamannya kurang tentang resiko kebanyakan adalah ibu yang pendidikan masih rendah. Serta pemikiran yang ibu dan keluarga yang lebih banyak anak lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara usia dan paritas ibu nifas dengan kejadian involusi di BPS Mojokerto. SIMPULAN Berdasarkan usia responden hampir setengah responden berusia tahun sebanyak 17 reponden (85%). Berdasarkan jumlah anak sebagian responden melahirkan 2-4 anak (multipara) sebanyak 12 responden (60%). Berdasarkan proses involusi hampir setengah dari responden mengalami involusi tidak normal sebesar 7 responden (35%). Hasil analisis menggunakan uji rank spearman dengan 0,05 didapatkan bahwa p 0,008 < 0,05 yang artinya ada pengaruh usia terhadap kejadian involusi di BPS Mojokerto dan Hasil analisa menunjukan uji rank spearman dengan 0,05 didapatkan nilai p(0,007)< (0,05) maka H1 diterima sehingga ada hubungan paritas dengan kejadian involusi di BPS Mojokerto. REKOMENDASI Bagi masyarakat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dengan mencari informasi dengan mengembangkan penelitian, sehingga hasil penelitian dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan. Bagi tenaga kesehatan (Bidan atau Dokter) supaya lebih aktif dan intensif lagi dalam dalam memberikan pengetahuan agar responden lebih teratur memeriksakan saat masa nifas.
8 Bagi institusi mengembangkan materi tentang perawatan kunjungan yang dilakukan pada masa nifas dengan cara mengadakan seminar dikampus agar mahasiswa dapat memperokeh informasi yang lebih atau juga menambah literatur keperpustakaan tentang kebutuhan masa nifas sehingga mahasiswa lebih mudah untuk dipelajari oleh mahasiwa.meningkatkan penengetahuan dan wawasan mahasiswa kebidanan tentang usia dan paritas. Bagi peneliti selanjutnyadiharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan materi dan menggunakan disain yang berbeda, sehingga hasil penelitian dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan. ALAMAT KORESPONDENSI dwiapriliasari20@gmail.com No. Telp : Alamat : Desa Kawengan RT 03 RW 01 Kedewan - Bojonegoro
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Rini Purnamasari *, Sarkiah 1, Nordiansyah Firahmi 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan dalam tujuan ke-5 pembangunan
Lebih terperinciPENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST
PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST. DESA BKALAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO YENI WIDAYANTI 1211010140 Subject : Pengaruh,
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI
STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI Naning Warih Susilowati 1, Paryono 2, Deliana Megawati 3 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (pueperium) adalah masa pulih kembali, setelah dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu
Lebih terperinciJURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU BERSALIN DI BPS KOTA PADANG TAHUN 2013 Helpi Nelwatri Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang Email: hn@gmail.com Submitted: 22-07-2015,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TUNGGAL PAGER PUNGGING MOJOKERTO
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TUNGGAL PAGER PUNGGING MOJOKERTO DEWI RAHMAWATI NIM. 1211010050 SUBJECT: Pengetahuan, Nutrisi,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok
BAB V PEMBAHASAN A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata tinggi fundus uteri awal pada kelompok eksperimen sebesar 14,47
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.BONE BOLANGO ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciPENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Rista Apriana 1, Priharyanti Wulandari 2, Novita Putri Aristika 3 Program Studi Ilmu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Desi Liana Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan ABSTRAK
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO
KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO Enny Yuliaswati STIKES Aisyiyah Surakarta e-mail: qis_yuliaswati@yahoo.co.id ABSTRAK Latar belakang: Data WHO menunjukan 25% kematian
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO
HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO Ari Andayani 1), Widayati 2), Risma Aliviani 3) 1) Fakulta Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Email: arianday83@yahoo.co.id 2) Fakultas
Lebih terperinciPERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)
PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang) Esyuananik, Anis Nur Laili Prodi Kebidanan, Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode post partum merupakan masa lahirnya plasenta, selaput janin, dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita yang hamil akan
Lebih terperinciFaktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011
Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011 Factor on occurrence of premature rupture of membranes at Mother Maternity General Hospital Rokan Hulu
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG
Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG Rifatul Bafiroh Farida Arintasari *) *) Akademi Kebidanan Abdi
Lebih terperinciPENGERTIAN MASA NIFAS
PENGERTIAN MASA NIFAS Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN
EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN 2017 (Lina Fitriani,S.ST.,M.Keb) Salah satu komplikasi nifas adalah proses
Lebih terperinciSTIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO
STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO DWI ISMA INAH 1211010101 Subject : Stimulasi, Perkembangan Anak, Orang Tua, Anak
Lebih terperinciPENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 24 PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI Rafhani Rosyidah 1), Sulistyorimi 2) 1 Fakultas Ilmu Kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gizi merupakan serangkaian proses penggunaan makanan yang dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi,
Lebih terperinciUSIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION
USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH 11002154 Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION Postpartum blues dapat berkembang menjadi keadaan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013 HANDIYAH VERA SISKA LAILATRI 11002107 Subjek :Paritas,rupture perineum,ibubersalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian sebagai berikut : A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciDANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CARAMEMANDIKAN BAYI TERHADAP KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI PADA IBU NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO DANIA PURTIANINGSIH 1211010005 Subject : Pendidikan
Lebih terperinciDarmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DI BPM IDI ISTIADI BANJARBARU (Breast Care Behavior In Postpartum Mother at BPM IDI Istiadi Banjarbaru) Darmayanti Wulandatika Program Studi D3 Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persalinan dan nifas (Riswandi, 2005). Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada paska persalinan dapat terjadi masalah kesehatan seperti infeksi nifas yang dapat menyebabkan kematian. Menurut WHO di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan
Lebih terperinciPENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN Anna Uswatun Qoyyimah ABSTRAK Latar Belakang, hasil (Edmond
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini di Rumah Bersalin dan Perawatan Anak Mutia Banjarbaru Tahun 2012
Hubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Mobilisasi Dini di Banjarbaru Tahun 01 Correlation Of Mother s Characteristics Of Post Sectio Caesarea Toward Implementation Of Early Mobilization
Lebih terperinciFAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG
FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG NIA LAFINIA 1211010072 Subject: Faktor,BBLR, Ibu hamil DESCRIPTION Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) pada saat ini masih banyak di jumpai
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM YANG MELAKSANAKAN SENAM NIFAS
PENELITIAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM YANG MELAKSANAKAN SENAM NIFAS Indra Gunawan* Titi Astuti** *Alumni SI keperawatan Umitra Bandarlampung **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Lebih terperinciHUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7 Syelvi 1 Siti Fadma Sami 2 (1,2) Dosen Program Studi D III Kebidanan STIKes YARSI SUMBAR Bukittinggi Bukittinggi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 14 HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Dede Mahdiyah Akademi
Lebih terperinciLiva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM CORRELATION BETWEEN MATERNAL AGE WITH THE UTERINE INVOLUTION ON POSTPARTUM
HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM Siti Erniyati Berkah Pamuji, Tri Jaka Kartana Prodi DIII Kebidanan STIKES Bhamada Slawi erniyatis@yahoo.co.id no HP 0826877987 Proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternatal kebanyakan terdapat pendarahan post partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan di perkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2012-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Wahyuni Kartika Sari 201410104317 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS ILMIAH SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG KARTINI 1211010062 PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
A. å B. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Jln. Ringroad Barat Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta 59242 Telp. (0274)4342000, Fax. (0274)434542 Email : info@stikesayaniyk.ac.id
Lebih terperinciPERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA
PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA Fitriana Ikhtiarinawati F* dan Lilis Dwi NS** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciPENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI IBU POST PARTUM DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI IBU POST PARTUM DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO Oleh : Ratna Indriati 1 Tunjung Sri Yulianti 2 Ika Fitriani Mulyanto 3 Abstract The Background of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (Kemenkes RI, 2015). AKI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei (non eksperimen) analitik. Penelitian suvei analitik adalah suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:
HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR Oleh: Nuril absari Program Studi Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu email :Ulil_absari@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses persalinan hampir 90% yang mengalami robekan perineum, baik dengan atau tanpa episiotomi. Biasanya penyembuhan luka pada robekan perineum ini akan sembuh bervariasi,
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE
HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rien Ariani 201510104286 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar tercipta masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. SDM yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH
PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH 1211010086 Subject : Kontrasepsi Hormonal, Usia Menopause, Wanita Menopause
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Senam nifas a. Pengertian nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Marmi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada didunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penetalaksanaan
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI DUSUN KAVLING BRINGIN DESA KESAMBI KECAMATAN PORONG SIDOARJO MAYANG KRISTI A.
PERSEPSI REMAJA TENTANG KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI DUSUN KAVLING BRINGIN DESA KESAMBI KECAMATAN PORONG SIDOARJO MAYANG KRISTI A. 1212010024 SUBJECT: Persepsi, Remaja, Kehamilan DESCRIPTION: Kehamilan
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION
HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI 11002056 Subject : Ibu bersalin, usia, resiko tinggi, persalinan premature DESCRIPTION
Lebih terperinciANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016
ANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016 Nen Sastri Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Email: nensastri@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014
HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014 Domaria : (Dosen Stikes Putra Abadi Langkat) ABSTRACT: Indicator
Lebih terperinciTINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH
TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH NURSING IMPLEMENTATION POST PARTUM AND PHYSIOLOGY ADAPTATION ON MOTHER POST PARTUM IN GENERAL HOSPITAL
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN Dwi Herman Susilo Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo
Lebih terperinciRelationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012
Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012 Tirta A, Dewiarti AN, Wahyuni A Medical Faculty of Lampung University Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode masa nifas (post partum) dimulai tidak lama setelah kelahiran plasenta. Periode masa nifas biasanya berakhir dalam 6 minggu setelah melahirkan. Pada masa ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu jenis pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin melalui insisi di
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG DWI ERNAWATI 1211010051 Subject : Faktor pengetahuan, sikap,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:
Lebih terperinciHUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG
HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG Dewi Susanti, Yefrida Rustam (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The aim of research
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN INTISARI
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN Wulan Rahmadhani 1), Hastin Ika Indriyastuti 2), Tri Wijiastuti 3) INTISARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seseorang wanita dikatakan hamil secara normal apabila di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru. Kehamilan dapat pula terjadi di luar rahim (dinamakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun dalam prosesnya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Supiati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Age, Parity, Incidence of LBW. One indicator
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM.
HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM. 11002140 Subject: Pola Makan, Balita, Status Gizi Description
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA
ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA Jasmawati 1) Jurusan Kebidanan,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM.1212020025 Subject : Anemia, Asfiksia Neonatorum, bayi Description : Asfiksia neonatorum
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3
FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3 1 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo
KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo Oleh: MERI AMBARWATI NIM 12612175 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK Latar Belakang: Berdasarkan Survey Kesehatan Daerah tahun 2006, AKI di provinsi Jawa Tengah sebesar 101/100000
Lebih terperinciPENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM
PENELITIAN PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM Andriyani *, Nurlaila **, R. Pranajaya ** Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam nifas dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VINA ANGGRAINI 201310104210 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan kebidanan meliputi Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Pada saat ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pelayanan suatu negara ditentukan dengan perbandingan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. AKI merupakan indikator keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI
PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI Triwik Sri Mulati, Dewi Susilowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Oleh : MEIRINA MEGA MASTUTI 040112a028 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Rabiatul Adawiyah*, Sarkiah 1, Laurensia Yunita 2 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciTRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA
HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA PARITY RELATIONSHIP WITH ANXIETY LEVEL TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT III IN HEALTH TEGALREJO YOGYAKARTA
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOBILISASI DINI IBU NIFAS di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOBILISASI DINI IBU NIFAS di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO RIZKY ARUM SARI 1211010033 PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa nifas saat ini didunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas saat ini didunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit didunia seorang ibu meninggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 248 kematian per 100.000 kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya.
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM
Lebih terperinciASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan
Lebih terperinci