Sosialisasi Desk Pembahasan Musrenbangnas 2017
|
|
- Budi Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sosialisasi Desk Pembahasan Musrenbangnas 2017 Direktorat Otonomi Daerah Bappenas Jakarta, 18 April
2 11 April April (6 hari kerja) 26 April April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus Multilateral Meeting (dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab PN) Bilateral Meeting (dilaksanakan oleh masing-masing direktorat sektor Bappenas) Pembukaan Musrenbangnas Pembahasan Desk Papua Forum Pembahasan bagi Provinsi: Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Forum Pembahasan bagi Provinsi: Kaltara Kaltim Sulut Gorontalo Sulteng Sulbar Sulsel Sultra NTB NTT Forum Pembahasan bagi Provinsi: Aceh Sumut Riau Sumbar Kepri Jambi Bengkulu Kep. Babel Sumsel Lampung Forum Pembahasan bagi Provinsi: Banten Jabar DKI Jakarta DI Yogyakarta Jateng Jatim Bali Kalbar Kalteng Kalsel Pembahasan Desk per Prioritas Nasional AGENDA RANGKAIAN MUSRENBANGNAS
3 PEMBAHASAN DESK PER PRIORITAS NASIONAL PESERTA Kementerian PPN/Bappenas Direktur Penanggung Jawab PN Direktorat Sektor Bappenas Kementerian/Lembaga Kepala Biro Perencanaan K/L Pemerintah Daerah Kepala Bappeda Provinsi WAKTU DAN TEMPAT Waktu Pelaksanaan 8 (delapan) hari kerja Kamis tanggal 27 April 2017 sampai dengan hari Selasa tanggal 9 Mei 2017 Tempat Pelaksanaan Hotel Bidakara KONSEP MEKANISME PENYELENGGARAAN Pembahasan akan dilakukan dalam bentuk forum multilateral antara penanggung jawab PN, K/L, dan Bappeda Provinsi. Teknis pelaksanaan: Setiap provinsi diberikan waktu pembahasan selama 1,5 jam untuk masingmasing PN. Masing-masing provinsi membahas 5 PN dalam 1 hari. Untuk PN besar (Pro-KL yang dibahas banyak) dipecah kedalam beberapa desk pada satu ruangan. Khusus untuk Papua dan Papua Barat terdapat sesi pembahasan desk Papua. Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, DJA dan DJPK Kemenkeu dapat turut hadir dalam setiap desk pembahasan. 4
4 SUBSTANSI PEMBAHASAN PER DESK Pembahasan yang akan dilakukan dibagi per Prioritas Nasional dengan mempertimbangkan jumlah Program Prioritas sampai dengan Proyek K/L. PN dengan jumlah PP dan Pro K/L banyak dapat dipecah kedalam beberapa desk. Substansi yang dibahas adalah hal-hal yang masih dispute (residu) dari hasil pembahasan secara virtual dalam aplikasi e-planning Inti pembahasan dalam desk yaitu Program Prioritas PN yang ada dalam e-planning yang ada dilaksanakan di daerah (top-down) 4 Selain itu, pembahasan secara cepat terkait meliputi : Usulan dari SIMU yang dibiayai oleh APBN yang mendukung PN Usulan dari Daerah yang dibiayai oleh APBD yang mendukung PN Usulan dari Daerah yang dibiayai oleh Pihak Lain (Swasta, BUMN, KPBU dll) yang mendukung PN Usulan dari Daerah ke K/L yang dibiayai oleh DAK (menunggu arahan Rapim) 5 Kesepakatan akan dituangkan kedalam berita acara kesepakatan yang ditandangani oleh K/L, Bappeda Provinsi dan Penanggungjawab Program Prioritas 4
5 PEMBAHASAN DESK PER PRIORITAS NASIONAL KODE PN Pembagian Desk per Prioritas Nasional Kebutuhan Pembahas dari PRIORITAS NASIONAL JUMLAH DESK 1 PENDIDIKAN 1 desk 2 KESEHATAN 2 desk 3 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 desk 4 PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA 1 desk 5 KETAHANAN ENERGI 1 desk 6 KETAHANAN PANGAN 2 desk 7 PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 desk 8 INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN 1 desk 9 PEMBANGUNAN WILAYAH 3 desk 10 POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN 1 desk JUMLAH DESK 14 desk Kementerian/Lembaga adalah 2 orang di setiap Desk terkait (Pemetaan lihat Lampiran). Biro Perencanaan dapat mengirimkan Pejabat/Staf dari unit Eselon I/II yang dapat mengambil keputusan (sebagai Pembahas) di setiap desk tersebut (Pemetaan Program K/L terkait di setiap desk sesuai dengan Lampiran Surat Undangan acara ini). Setiap Pejabat yang menjadi Pembahas diharapkan diberikan Surat Tugas untuk pembahasan tersebut serta memberikan nomor kontak (handphone) ke Panitia. Surat Tugas paling lambat diserahkan kepada Panitia pada hari Jumat, 21 April 2017 melalui otda@bappenas.go.id 5
6 PEMBAHASAN DESK PER PRIORITAS NASIONAL Pembagian Provinsi untuk Pembahasan Desk Musrenbangnas Tahun 2017 No Hari Tanggal Provinsi 1 27 dan 28 April Maluku Papua Kamis dan 2017 Jum at Maluku Utara Papua Barat (4 provinsi) Kalimantan Utara Sulawesi Barat 2 Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Selasa dan 2 dan 3 Mei 2017 Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Rabu (10 provinsi) Gorontalo NTB Sulawesi Tengah NTT Aceh Jambi Sumatera Utara Bengkulu 3 Kamis dan 4 dan 5 Mei 2017 Kep. Bangka Riau Jum at (10 provinsi) Belitung Sumatera Barat Sumatera Selatan Kepulauan Riau Lampung Banten Jawa Timur 4 Jawa Barat Bali Senin dan 8 dan 9 Mei 2016 DKI Jakarta Kalimantan Barat Selasa (10 provinsi) DI Yogyakarta Kalimantan Tengah Jawa Tengah Kalimantan Selatan Dalam 2 hari terdapat 10 provinsi dengan pembagian provinsi di wilayah paling timur Indonesia berada di hari pertama pembahasan, serta wilayah Jawa,Bali dan sebagian Kalimantan di hari terakhir. Khusus untuk Papua dan Papua Barat terdapat pembahasan desk Papua yang direncanakan akan dilaksanakan setalah pembukaan Musrenbangnas Skema jadwal pembahasan tiap harinya terlampir 6
7 LAYOUT HOTEL BIDAKARA AREA SUBADRA-UTARI LANTAI 2 PN 7 (KEMISKINAN; 145 org) PN 10 (POLHUKAM; 273 org)
8 LAYOUT HOTEL BIDAKARA AREA KUNTHI LANTAI 2 PN 5 (ENERGI; 91 org) PN 3 (PRMH-KIM; 101 org) PN 2 (KES; 90 org) PN 1 (PDK; 95 org) PN 4 (DU-PAR; 272 org) PN 2 (KES; 90 org) RUANG SEKRETARIAT SPPD & R. PERLENGKAPAN
9 LAYOUT HOTEL BIDAKARA AREA LANTAI 1 PN 9 (PEMWIL) PN 9 (PEMWIL) PN 6 (PNGN; 57 org) PN 9 (PEMWIL) PN 8 (KONEKTIVITAS; PN 6 62 org) (PNGN; 57 org)
10 SOP PERSIDANGAN Tata Tertib Persidangan 1. Batas durasi pembahasan diberikan maksimal selama 90 menit. 2. Seluruh peserta persidangan diwajibkan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. 3. Peserta persidangan wajib menggunakan name tag yang didapatkan saat melakukan registrasi dengan jumlah sebagai berikut: a. K/L : maksimal 2 orang per PN b. Bappeda provinsi : maksimal 6 orang per PN 4. Hanya peserta persidangan dengan menggunakan nametag yang dapat memasuki ruangan sidang pembahasan. 5. Peserta persidangan wajib menggunakan pakaian resmi. 6. Menempati tempat khusus yang ditetapkan oleh panitia. 7. Mengikuti arahan dari pimpinan sidang (Penanggung Jawab PN) selama pembahasan sidang. 8. Mengikuti persidangan dengan tertib dan menghormati hak peserta lain. 9. Usulan baru akan dibahas setelah pembahasan substansi dalam e-planning SIMU telah selesai. 10
11 SOP PERSIDANGAN SOP Biro Perencanaan K/L 1. Hadir 10 menit sebelum setiap sesi. 2. Melakukan registrasi di meja registrasi persidangan masing-masing PN. 3. Mengikuti tata tertib persidangan. 4. Mengikuti pembahasan sesuai dengan alur yang diarahkan oleh Penanggung Jawab PN selaku pimpinan sidang. 5. Menandatangani berita acara kesepakatan di akhir sesi pembahasan. 11
12 TERIMAKASIH Bahan paparan diupload di: musrenbangnas.bappenas.go.id 12
13 LAMPIRAN: Peserta dalam Desk Pembahasan*) *) Keterangan : Data masih dimungkinkan mengalami perubahan berdasarkan hasil pertimbangan Multilateral Meeting dan Bilateral Meeting s.d tanggal 21 April
14 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 1: PENDIDIKAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Penanggung Jawab PP Direktorat Pendidikan dan Agama Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 2 (dua) Rincian Program Prioritas 1. PP Pendidikan Vokasi 2. PP Peningkatan Kualitas Guru Lokasi Desk Pembahasan R. Kunthi 206 Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas Vivi Andriani Notulis Suprapto Budi Nugroho K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian Pendidikan dan 10. Kementerian Koperasi dan 1. Direktorat Pendidikan dan Agama Kebudayaan UKM 2. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan 2. Kementerian Desa 11. Kementerian Kelautan dan Kebudayaan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Perikanan 12. Kementerian Riset, Teknologi 3. Direktorat Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Internasional 3. Kementerian Pertanian dan Pendidikan Tinggi 4. Direktorat Transportasi 4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 13. Kementerian Perindustrian 14. Badan Koordinasi Penanaman 5. Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga 5. Kementerian Pemuda dan Olahraga Modal (BKPM) 15. Kementerian Koordinasi 6. Kementerian Perhubungan Perekonomian 7. Kementerian Agama 16. Kementerian Komunikasi dan 8. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Informatika 17. Kementerian Dalam Negeri 9. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 14
15 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 2: KESEHATAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Penanggung Jawab PP Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Jumlah Desk 2 (dua) Jumlah Program Prioritas 3 (tiga) Rincian Program Prioritas 1. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 3. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Lokasi Desk Pembahasan Desk I R. Kunthi 201 Lt.2, Hotel Bidakara Desk II R. Kunthi 203 Lt.2, Hotel Bidakara DESK I PP Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Nama Pembahas: Ahmad Taufik Nama Notulis:Dewi Amalia Solikha K/L 1. Kementerian Kesehatan 2. Kementerian Dalam Negeri 3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 4. Kementerian Agama 5. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 6. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 7. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 8. Badan Standar Nasional (BSN) 9. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Direktorat Sektor 1. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2. Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga 3. Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan 4. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan Kebudayaan 15
16 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 2: KESEHATAN DESK II PP Pencegahan dan Pengendalian Penyakit PP Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Nama Pembahas: Inti Wikanestri Nama Notulis: Mohammad Dzulfikar K/L 1. Kementerian Kesehatan 2. Kementerian Hukum dan HAM 3. Kementerian Sosial 4. Kementerian Pertanian 5. Kementerian PUPR 6. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 7. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 8. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 9. Kementerian Dalam Negeri 10. Kementerian Agama 11. Kementerian Kelautan dan Perikanan 12. Kementerian Perindustrian 13. Kementerian Perdagangan 14. Kementerian Keuangan 15. Kementerian Pemuda dan Olahraga 16. Kementerian Perhubungan 17. Badan Standarisasi Nasional (BSN) 18. Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT) 19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 20. Badan Narkotika Nasional (BNN) 21. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Direktorat Sektor 1. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan Kebudayaan 3. Direktorat Kehutanan dan Konservasi SDA 4. Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga 5. Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan 6. Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan 7. Direktorat Lingkungan Hidup 8. Direktorat Kelautan dan Perikanan 9. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional 10. Direktorat Keuangan Negara dan Analisis Moneter 11. Direktorat Transportasi 16
17 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 3: PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Pengembangan Regional Penanggung Jawab PP Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 2 (dua) Rincian Program Prioritas 1. Penyediaan Perumahan Layak 2. Air Bersih dan Sintasi Lokasi Desk Pembahasan R. Kunthi 205 Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas Wahanudin Notulis Kania Mayang Lestari K/L Direktorat Sektor 1. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 1. Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman 2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) 2. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi 3. Kementerian Kesehatan Internasional 4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 5. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan 4. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Transmigrasi 5. Direktorat Pengairan dan Irigasi 6. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 6. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan Kebudayaan 7. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 7. Direktorat Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan 8. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 8. Direktorat Lingkungan Hidup 9. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 9. Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan 10. Kementerian Dalam Negeri 10. Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan 11. Badan Informasi Geospasial (BIG) 12. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 13. Kementerian Sosial 17
18 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 4: PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Ekonomi Penanggung Jawab PP 1. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional 2. Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 5 (lima) Rincian Program Prioritas 1. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10) 2. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) (dari 10) 3. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14) 4. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja 5. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi Lokasi Desk Pembahasan R. Kunthi 202 Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas 1. Indra Ni Tua 2. Dwi Martini Notulis Yunus Gastanto K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian Perdagangan 15. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 1. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi 2. Badan Standarisasi Nasional (BSN) 16. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Internasional 3. Kementerian Perindustrian 17. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2. Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 4. Kementerian Koperasi dan UKM 18. Badan Pusat Statistik (BPS) 3. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air 5. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 19. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 4. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 6. Kementerian Pertanian (BMKG) 5. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air 7. Kementerian Keuangan 20. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 6. Direktorat Sumber Daya Energi, Mineral dan 8. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 21. Badan Informasi Geospasial (BIG) Pertambangan 9. Badan Ekonomi Kreatif 22. Kementerian Dalam Negeri 7. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 10. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 23. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 8. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan Kebudayaan (PU PR) 24. Kementerian Ketenagakerjaan 9. Direktorat Lingkungan Hidup 11. Kementerian Komunikasi dan Informatika 25. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 10. Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan 12. Kementerian Kesehatan 26. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11. Direktorat Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja 13. Kementerian Pariwisata 14. Kementerian Perhubungan 18
19 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN ENERGI Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Penanggung Jawab PP Direktorat Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 2 (dua) Rincian Program Prioritas 1. EBT dan Konservasi Energi 2. Pemenuhan Kebutuhan Energi Lokasi Desk Pembahasan R. Kunthi 204 Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas 1. Yusuf Suryanto 2. Nizhar Marizi Notulis Babang Sugandhi K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 8. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 1. Direktorat Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan 2. Kementerian Keuangan 9. Kementerian Lingkungan Hidup 2. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan 3. Kementerian Perindustrian dan Kehutanan Kebudayaan 4. Badan Standarisasi Nasional (BSN) 10. Lembaga Ilmu Pengetahuan 3. Direktorat Kehutanan dan Konservasi 5. Kementerian Riset, Teknologi dan Indonesia (LIPI) Sumber Daya Air Pendidikan Tinggi 11. Badan Pengkajian dan 4. Direktorat Perdagangan, Investasi dan 6. Badan Koordinasi Penanaman Penerapan Teknologi (BPPT) Kerjasama Ekonomi Internasional Modal (BKPM) 12. Kementerian Dalam Negeri 5. Direktorat Kerjasama Pemerintah Swasta 7. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 13. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 14. Kementerian Perdagangan dan Rancang Bangun 19
20 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 6: KETAHANAN PANGAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Penanggung Jawab PP Direktorat Pangan dan Pertanian Jumlah Desk 2 (dua) Jumlah Program Prioritas 2 (dua) Rincian Program Prioritas 1. Peningkatan Produksi Pangan 2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pertanian (termasuk irigasi) Lokasi Desk Pembahasan R. Birawa Bagian Samping Lt.1, Hotel Bidakara (terbagi menjadi 2 sekat untuk 2 desk) Pembahas: Sunari Notulis: Ifan martino 1. Kementerian Pertanian 2. Kementerian Perindustrian 3. Kementerian Kelautan dan Perikanan 4. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 5. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) DESK I PP Peningkatan Produksi Pangan K/L 7. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 8. Badan Pusat Statistik (BPS) 9. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 10. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Direktorat Sektor 1. Direktorat Pangan dan Pertanian 2. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan Kebudayaan 3. Direktorat Lingkungan Hidup 4. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional 5. Direktorat Kelautan dan Perikanan 20
21 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 6: KETAHANAN PANGAN DESK II (PP Pembangunan Sarana dan Prasarana Pertanian (termasuk irigasi) Pembahas: Jarot Indarto Notulis: Puspita Suryaningtyas 1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3. Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional 4. Kementerian Pertanian 5. Kementerian Dalam Negeri 6. Kementerian Perindustrian K/L 7. Kementerian Perdagangan 8. Badan Informasi Geospasial (BIG) 9. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 10. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 11. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Direktorat Sektor 1. Direktorat Pangan dan Pertanian 2. Direktorat Pengairan dan Irigasi 3. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 4. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air 5. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan Kebudayaan 6. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasam Ekonomi Internasional 21
22 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 7 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Penanggung Jawab PP Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 3 (tiga) Rincian Program Prioritas 1. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 3. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi Lokasi Desk Pembahasan R. Subadra-Drupadi, Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas 1. Moris Nuaimi 2. Mahastuti Penulis 1. Rizki Raisa Putra 2. Harry Lesmana K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian Kesehatan 11. Kementerian Ketenagakerjaan 1. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan 2. JKN 12. Kementerian Koperasi dan UKM Kesejahteraan Sosial 3. Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan 13. Kementerian Perdagangan 2. Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Kebudayaan 14. Kementerian Perindustrian Pemuda dan Olahraga 4. Kementerian Sosial 15. Badan Standarisasi Nasional (BSN) 3. Direktorat Keuangan Negara dan Analisis 5. Kementerian Keuangan 16. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Moneter 6. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana 17. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 4. Direktorat Perdagangan, Investasi dan Nasional (BKKBN) 18. Badan Ekonomi Kreatif Kerjasama Ekonomi Internasional 7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 5. Direktorat Otonomi Daerah 8. Kementerian Agama 20. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 6. Direktorat Jasa Keuangan dan BUMN 9. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan 21. Kementerian Dalam Negeri 7. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Perlindungan Anak 22. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Daya Air 10. Kemenko Perekonomian Rakyat (PU PR) 8. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat 9. Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 10. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan Kebudayaan 22
23 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 8 : INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Penanggung Jawab PP 1. Direktorat Transportasi 2. Direktorat Energi, Telekomunikasi, dan Informastika Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 2 (dua) Rincian Program Prioritas 1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda) 2. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika Lokasi Desk Pembahasan R. Birawa Assembly Hall, Lt.1, Hotel Bidakara (1 sekat untuk 1 desk) Pembahas 1. Dail Umami Asri 2. Rizki Sammyho Putera Notulis Sri Oka Rahmati K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian 5. Kementerian Kesehatan 1. Direktorat Transportasi Perhubungan 6. Kementerian Pendidikan 2. Direktorat Tata Ruang 2. Kementerian Pekerjaan dan Kebudayaan dan Pertanahan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) 7. Lembaga Penyiaran Publik Radio RI 3. Direktorat Energi, Telekomunikasi, dan 3. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 8. Lembaga Penyiaran Publik Televisi RI Informastika 4. Kementerian Komunikasi dan Informatika 9. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 23
24 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 9 : PEMBANGUNAN WILAYAH Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Pengembangan Regional Penanggung Jawab PP 1. Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan 2. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Jumlah Desk 3 (tiga) Jumlah Program Prioritas 5 (lima) Rincian Program Prioritas 1. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal 2. Pembangunan Perdesaan 3. Reforma Agraria 4. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) 5. Percepatan Pembangunan Papua (pembahasan khusus pada Desk Papua) Lokasi Desk Pembahasan R. Birawa Bagian Samping Lt.1, Hotel Bidakara (terbagi menjadi 3 sekat untuk 3 desk) DESK I PP Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal PP Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) Pembahas: Arief Wiroyudo Notulis: Aruminingsih K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 12. Kementerian Luar Negeri; 1. Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan 2. Kementerian Komunikasi dan Informatika; 13. Kementerian Keuangan; Perdesaan; 3. Kementerian Perhubungan; 14. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan; 4. Kementerian Dalam Negeri; 15. Kementerian Pertanian; 3. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan Kebudayaan 5. Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; 16. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN; 4. Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan 6. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); 17. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 5. Direktorat Kelautan dan Perikanan 7. Kementerian Kesehatan; (BKKBN); 6. Direktorat Pangan dan Pertanian 8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 18. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP); 7. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air 9. Kementerian Perdagangan; 19. Badan Keamanan laut (BAKAMLA); 10. Kementerian Kelautan dan Perikanan; 20. Kepolisian RI (Polri); 11. Kementerian Pertahanan; 21. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN); 22. Badan Informasi Geospasial (BIG); 24
25 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN Pembahas: Hindun Barokah Notulis: Citra Sawita Murni 1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2. Kementerian Desa, Daerah Tertinggal & Transmigrasi; 3. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 4. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN; 5. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 6. Badan SAR Nasional (BASARNAS); 7. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN); PRIORITAS NASIONAL 9 : PEMBANGUNAN WILAYAH DESK II PP Pembangunan Perdesaan K/L 8. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); 9. Kementerian Kesehatan; 10. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 11. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); 12. Badan Informasi Geospasial (BIG); 13. Kementerian Kelautan dan Perikanan; 14. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); Direktorat Sektor 1. Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan 2. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 3. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air 4. Direktorat Lingkungan Hidup 5. Direktorat Kelautan dan Perikanan 6. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan Kebudayaan 7. Direktorat Pengairan dan Irigasi 25
26 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 9 : PEMBANGUNAN WILAYAH DESK III PP Reforma Agraria Nama Pembahas: Aswicaksana Nama Notulis: Idham Khalik K/L 1. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN; 2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 3. Badan Informasi Geospasial (BIG); 4. Kementerian Kelautan dan Perikanan; Direktorat Sektor 1. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2. Direktorat Kelautan dan Perikanan 26
27 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 10 : POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Penanggung Jawab PP 1. Direktorat Politik dan Komunikasi 2. Direktorat Aparatur Negara 3. Direktur Hukum dan Regulasi 4. Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan International 5. Direktorat Pertahanan dan Keamanan Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 4 (empat) Rincian Program Prioritas 1. Penguatan Pertahanan 2. Stabilitas Politik dan Keamanan 3. Kepastian Hukum 4. Reformasi Birokrasi Lokasi Desk Pembahasan R. Utari-Parikesit, Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas Notulis K/L Direktorat Sektor 1. Kementerian Luar Negeri 13. Kementerian Dalam Negeri 1. Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerjasama 2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 14. Kemenko-Polhukam Pembangunan International (BKKBN) 15. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2. Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan 3. Arsip Nasional RI (ANRI) 16. Kementerian Agama Olahraga 4. Kementerian Perdagangan 17. Kementerian Komunikasi dan Informatika 3. Direktorat Aparatur Negara, 5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 18. Kementerian Keuangan 4. Direktorat PIKEI, 6. Kementerian Perhubungan 19. Kementerian Kelautan dan Perikanan 5. Direktorat Pendidikan dan Agama, 7. Kementerian Kesehatan 20. Kepolisian RI (Polri) 6. Direktorat Transportasi, 8. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 21. Badan Narkotika Nasional (BNN) 7. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat 9. Kemenko Perekonomian 22. Kementerian Pemuda dan Olah Raga 8. Direktorat Jasa Keuangan dan BUMN 10. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 23. Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) 9. Direktorat Pertahanan dan Keamanan 11. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) 24. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 10. Direktorat Pendidikan Tinggi, IPTEK dan Kebudayaan 12. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 27
28 PESERTA DALAM DESK PEMBAHASAN PRIORITAS NASIONAL 10 : POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN Penanggung Jawab PN Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Penanggung Jawab PP 1. Direktorat Politik dan Komunikasi 2. Direktorat Aparatur Negara 3. Direktur Hukum dan Regulasi 4. Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan International 5. Direktorat Pertahanan dan Keamanan Jumlah Desk 1 (satu) Jumlah Program Prioritas 4 (empat) Rincian Program Prioritas 1. Penguatan Pertahanan 2. Stabilitas Politik dan Keamanan 3. Kepastian Hukum 4. Reformasi Birokrasi Lokasi Desk Pembahasan R. Utari-Parikesit, Lt.2, Hotel Bidakara Pembahas Notulis K/L Direktorat Sektor 1. Badan SAR Nasional 13. Kejaksaan Republik Indonesia 11. Direktorat Politik dan Komunikasi 2. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 14. Badan Standarisasi Nasional (BSN) 12. Direktorat Otonomi Daerah 3. Lembaga Sandi Negara 15. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 13. Direktorat Perencanaan Kependudukan dan Perlindungan 4. Badan Intelijen Negara (BIN) (LKPP) Sosial 5. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 16. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan 6. Kementerian Pertahanan Reformasi Birokrasi 7. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 17. Badan Kepegawaian Negara 8. Mahkamah Agung (MA) 18. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 9. Kementerian Agraria dan Tata Ruang 19. Lembaga Administrasi Negara 10. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI 20. Ombudsman RI 11. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM) 21. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 28
29 LAMPIRAN: Agenda Desk Pembahasan 29
30 ACARA HARI I KAMIS, 27 APRIL 2017 PROVINSI MALUKU PAPUA MALUKU UTARA PAPUA BARAT 8
31 ACARA HARI II JUMAT, 28 APRIL 2017 Waktu PN 6 PN 7 PN 8 PN 9 PN Maluku Papua Barat Papua Maluku Utara Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua ISTIRAHAT Papua Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua Barat Papua Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua Maluku Utara Maluku MALUKU PAPUA PROVINSI MALUKU UTARA PAPUA BARAT 9
32 ACARA HARI III SELASA, 2 MEI 2017 PROVINSI KALIMANTAN UTARA SULAWESI BARAT KALIMANTAN TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA NTB NTT 10
33 ACARA HARI IV RABU, 3 MEI 2017 PROVINSI KALIMANTAN UTARA SULAWESI BARAT KALIMANTAN TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA NTB NTT 11
34 ACARA HARI V KAMIS, 4 MEI 2017 PROVINSI JAMBI BENGKULU KEP. BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN LAMPUNG ACEH SUMATERA UTARA RIAU SUMATERA BARAT KEPULAUAN RIAU 12
35 ACARA HARI VI JUMAT, 5 MEI 2017 PROVINSI JAMBI BENGKULU KEP. BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN LAMPUNG ACEH SUMATERA UTARA RIAU SUMATERA BARAT KEPULAUAN RIAU 13
36 ACARA HARI VII SENIN, 8 MEI 2017 PROVINSI BANTEN JAWA BARAT DKI JAKARTA JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BALI KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN 14
37 ACARA HARI VIII SELASA, 9 MEI 2017 PROVINSI BANTEN JAWA BARAT DKI JAKARTA JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BALI KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN 15
38 PENDIDIKAN FORMAT SURAT TUGAS PRIORITAS NASIONAL NAMA JABATAN NIP NO. HP KESEHATAN (2 Desk) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA KETAHANAN ENERGI KETAHANAN PANGAN (2 Desk) PENANGGULANGAN KEMISKINAN INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN PEMBANGUNAN WILAYAH (3 Desk) POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN *) Disesuaikan dengan prioritas nasional yang terkait 38
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
Lebih terperinciSehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
KEMENTERIAN BAD AN USAHA MILIK NEGA REPUBLIK INDONESIA GEDUNG KEMENTERIAN BUMN LANTAI M, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NO. 13, JAKARTA TELEPON (021) 29935678 FAKSIMILI (021) 29935740, SITUS www.bumn.go.id
Lebih terperinciSOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015
KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Jakarta, 10 April 2015 AGENDA
Lebih terperinciNOTA DINAS Nomor : ND 6/D4/1/2017 Tanggal : 16 Januari 2017
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH Jl.Pramuka No.33 Jakarta 320 Telepon 02-8584863 Faksimile 02-8590332 NOTA DINAS Nomor : ND 6/D4//207 Tanggal
Lebih terperinci2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.135, 2015 KEUANGAN. BPK. Organisasi. Tugas. Wewenang. Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS
Lebih terperinciJADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016
JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016 SELASA, 15 NOVEMBER 2016 RABU, 16 NOVEMBER 2016 KAMIS, 17 NOVEMBER 2016 JUM AT, 18 NOVEMBER 2016 RUANG RAPAT 3.2 - KSP RUANG RAPAT 3.2 - KSP RUANG RAPAT 3.2 -
Lebih terperinciMekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,
Lebih terperinciREKAPITULASI TARGET PNBP KEMENTERIAN/LEMBAGA TA
REKAPITULASI TARGET PNBP KEMENTERIAN/LEMBAGA TA 2009-2012 BA KEMENTERIAN/LEMBAGA APBN TA 2009 APBN-P TA 2009 APBN TA 2010 APBN-P TA 2010 APBN TA 2011 APBN-P TA 2011 APBN 2012 001 Majelis Permusyawaratan
Lebih terperinciTABEL 4 * JUMLAH TENAGA PENGADAAN BERSERTIFIKAT DI PUSAT
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 0 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 0 Kepresidenan 0 Mahkamah Agung 0 Mahkamah Konstitusi 0 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 0 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 0 0 Dewan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.91, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. Pembagian. Tugas Dan Wewenang. Ketua. Anggota. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamualaikum, Wr. Wb.
KATA PENGANTAR Assalamualaikum, Wr. Wb. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 mengamanatkan kepada para pimpinan Kementerian/Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota untuk melakukan pemantauan terhadap
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN
Lebih terperinciMekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
Lebih terperinciPENGHEMATAN ANGGARAN JILID II
PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II http://www.republika.co.id Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga
Lebih terperinciPAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 51 BELANJA PEGAWAI 52 BELANJA BARANG 53 BELANJA MODAL 57 BELANJA BANTUAN SOSIAL KEMENTERIAN/LEMBAGA, UNIT PAGU REALISASI PAGU
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN DAN PEMOTONGAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN
Lebih terperinciTABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah)
2 A. Pendapatan Negara dan Hibah 995.271,5 1.210.599,7 1.338.109,6 1.438.891,1 1.635.378,5 1.762.296,0 I. Pendapatan Dalam Negeri 992.248,5 1.205.345,7 1.332.322,9 1.432.058,6 1.633.053,4 1.758.864,2 1.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 21.106.197 305.536.058 24.747.625 0 351.389.880 13.550.500
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 79.185.200 117.232.724 20.703.396 0 217.121.320 13.993.473
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 81.406.623 88.821.300 25.893.402 0 196.121.325 14.349.217
Lebih terperinciProses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 21.106.197 281.961.663 34.630.463 0 337.698.323 10.833.500
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas perencanaan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciSiaran Pers PPN/Bappenas: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 untuk Renja Pemerintah Rabu, 26 April 2017
Siaran Pers PPN/Bappenas: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 untuk Renja Pemerintah Rabu, 26 April 2017 Kementerian PPN/Bappenas menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas)
Lebih terperinciMenteri Keuangan RI KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI
KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI 1 01 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 01 01 SEKRETARIAT JENDERAL 01 02 M A J E L I S 02 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 02 01 SEKRETARIAT JENDERAL 02 02 D E W A N 04 BADAN PEMERIKSA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO III, LANTAI1, JL. BUDI UTOMO NO.6 JAKARTA 10710 TELEPON:
Lebih terperinci: s /PB/2014 : Penting/Segera : 1 (satu) Berkas : Perubahan Akun Belanja Barang Persediaan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I, LANTAII, JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4. JAKARTA 10710 TELEPON 021-3449230 FAKSIMILE
Lebih terperinciYth. Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris Daerah Provinsi di tempat
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 JL. MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16 JAKARTA 10110 KOTAK
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN
Lebih terperinciTINDAK LANJUT RAKORBANGPUS 2017 : PENYELESAIAN PAGU INDIKATIF K/L 2018
REPUBLIK INDONESIA TINDAK LANJUT RAKORBANGPUS 2017 : PENYELESAIAN PAGU INDIKATIF K/L 2018 Oleh: Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Daerah tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Kementerian Perencanaan
Lebih terperinciIMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG Oleh : Ir. DIAH INDRAJATI, M.Sc Plt.
Lebih terperinciIr. MUHAMMAD HUDORI, M.Si. Rapat Koordinasi Teknis Tahun 2017 Harmoni one Hotel and Convention, Batam 21 Februari 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2017 SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA Ir. MUHAMMAD HUDORI, M.Si Rapat Koordinasi Teknis Tahun 2017 Harmoni one Hotel and Convention,
Lebih terperinciPADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA
PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN
Lebih terperinciDATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2005 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2005.. 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2005..... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara, 2005. 3 Tabel
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN R I
MENTERI KEUANGAN R I Yth. 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 2. Jaksa Agung RI 3. Kepala Kepolisian RI 4. Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen 5. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Lebih terperinciDATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2005 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2005.. 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2005..... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara, 2005. 3 Tabel 4 : Belanja
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.571, 2015 OMBUDSMAN. Tata Kerja. Susunan Organisasi. Pecabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciWhistleblowing System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Whistleblowing System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Efisien Akuntabel Efektif Adil/Tidak Diskriminatif Prinsip pengadaan barang/jasa Transparan Bersaing Terbuka KORUPSI dalam Pengadaan Barang/Jasa
Lebih terperinci2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DI KEDEPUTIAN BADAN PENGAW
No.734, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Kedeputian. Pembagian Tugas. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS
Lebih terperinciKONFIGURASI KEANGGOTAAN DPR 560 ANGGOTA
KONFIGURASI KEANGGOTAAN DPR 560 ANGGOTA 109 9 1 73 61 49 47 40 39 35 16 KELEMBAGAAN DPR DAN UNSUR PENDUKUNGNYA FUNGSI Legislasi Anggaran Pengawasan O UT PU T SEKRETARIAT JENDERAL DAN BKD TENAGA AHLI &
Lebih terperinciDATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2005 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2005.. 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2005..... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara, 2005. 3 Tabel 4 : Belanja
Lebih terperinciDAFTAR LEMBAGA DIKLAT PEMERINTAH TERAKREDITASI DALAM MENYELENGGARAKAN DIKLAT PRAJABATAN DAN DIKLAT KEPEMIMPINAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR LEMBAGA DIKLAT PEMERINTAH TERAKREDITASI DALAM MENYELENGGARAKAN DIKLAT PRAJABATAN DAN DIKLAT KEPEMIMPINAN Per 31 Desember 2012 A. KEMENTERIAN DAN LPNK
Lebih terperinciUndang Undang Pelayanan Publik No. 25/2009
1 Undang Undang Pelayanan Publik No. 25/2009 Pengelolaan Pengaduan ada didalam pasal 36,37, 40 s/d 50 Isinya membahas: (1) Kewajiban menyediakan sarana pengaduan dan menugaskan pelaksana yang kompeten
Lebih terperinciWORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciDATA POKOK APBN 2007 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2007 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2007... 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2007... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara dan Hibah, 2007...
Lebih terperinciDATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2006 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2006... 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2006... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara dan Hibah, 2006...
Lebih terperinciBAPPEDA Planning for a better Babel
DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD
Lebih terperinciDATA POKOK APBN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2005 2010 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2005 2010.. 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2005 2010..... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara, 2005
Lebih terperinciSehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara untuk hadir dalam Seminar yang akan dilaksanakan pada:
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA ) Jalan Veteran Nomor 10, Jakarta Pusat, 10110 TeIp.(021)386 8201-5, 345 5021; Fax. (021) 384 8792, Webs ite:www.ian.go.id Nomor : 6' / 0 Jakarta, ( Desember2Ol6
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Nasional. 7April 2010
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 7April 2010 AGENDA RAKER Pembukaan dan Arahan Presiden 19 April 2010 Pleno Pembangunan Ekonomi Pleno Pembangunan Berkeadilan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KABINET
LAMPIRAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 4 TAHUN 2015 TANGGAL : 19 JUNI 2015 STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KABINET Sekretaris Kabinet Wakil Sekretaris Kabinet Deputi Bidang Politik,
Lebih terperinciDATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK -P DAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : dan.......... 1 Tabel 2 : Penerimaan Dalam Negeri, 1994/1995...... 2 Tabel 3 : Penerimaan Perpajakan, 1994/1995.........
Lebih terperinciKEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik
KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana
Lebih terperinci5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2015 tentang
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PANITIA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN STAF AHLI BIDANG PERATURAN DAN PENEGAKAN HUKUM PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 GEDUNG DJUANDA I LANTAI19,
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperincicontoh : contoh :
SPSE v3.5 FITUR BARU: Admin PPE 1. Admin Agency bisa diganti (karena sering kali terjadi rotasi/mutasi); 2. Menu FTP, File Manager dan Lowongan Pekerjaan Dihilangkan; 3. Tambahan fitur pencarian di Daftar
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 110 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN PRESIDEN
Lebih terperinci4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
Lebih terperinciDATA POKOK APBN
DATA POKOK - DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan...... 1 Tabel 2 : Penerimaan Dalam Negeri, 1994/1995...... 2 Tabel 3 : Penerimaan
Lebih terperinciDATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK APBN 2006 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Asumsi Ekonomi Makro, 2006 2012... 1 Tabel 2 : Ringkasan APBN, 2006 2012... 2 Tabel 3 : Pendapatan Negara
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMAPARAN HASIL STUDY DAN DISKUSI PUBLIK RKA-DIPA, Masihkan Rahasia?
PEMAPARAN HASIL STUDY DAN DISKUSI PUBLIK RKA-DIPA, Masihkan Rahasia? Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran SEKNAS FITRA Bekerjasama dengan KOALISI MASYARAKAT SIPIL UNTUK KETERBUKAAN
Lebih terperinciStrategi UKM Indonesia
Strategi UKM Indonesia I WAYAN DIPTA Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ILO/OECD Workshop for Policy Makers on Productivity and Working Conditions in
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017
Lebih terperinciffi SALINAN Dalam rangka melanjutkan pengendalian dan pengamanan pelaksanaan Untuk bphn.go.id
ffi SALINAN PRES I DEN REFUBLIK INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciKata Pengantar. Selamat mengikuti rangkaian Penyusunan RKP Jakarta, April 2017 Sekretaris Kementerian PPN/ Sekretaris Utama Bappenas.
Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN), salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan rencana pembangunan jangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 173 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 173 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMERINTAH
Lebih terperinciPERTEMUAN TIGA PIHAK PENYUSUNAN RKP 2018 BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN TIGA PIHAK PENYUSUNAN RKP 2018 BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Daerah
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMERINTAH
Lebih terperinciMULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Jakarta, 15 April 2016 Multilateral
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: 1. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut:
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 103 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.
No.701, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 110 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN PRESIDEN
Lebih terperinciMEKANISME PELAKSANAAN PRA-MUSRENBANG NASIONAL 2015
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MEKANISME PELAKSANAAN PRA-MUSRENBANG NASIONAL 05 Disampaikan Oleh: Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 43 TAHUN 2001 (43/2001) TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 178 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS LEMBAGA PEMERINTAH NON
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN
No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui
Lebih terperinciSIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
SIARAN PERS Terjadi Peningkatan Kualitas dalam Penyajian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga LKPP 2009 Wajar Dengan Pengecualian Jakarta, Selasa (1 Juni 2009) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciKlasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017
Klasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017 Sekretariat Negara Republik Indonesia KLASIFIKASI LEMBAGA NON STRUKTURAL BERDASARKAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT NO. NAMA LNS KEMENTERIAN/LEMBAGA
Lebih terperinciKOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciDATA POKOK APBN-P 2006 DAN APBN 2007 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK -P DAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : -.......... 1 Tabel 2 : Penerimaan Dalam Negeri, 1989/1990...... 2 Tabel 3 : Penerimaan Perpajakan, 1989/1990...... 3 Tabel
Lebih terperinciUPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional
UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 9/2004, PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 103 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN
Lebih terperinciDATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN-P 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DATA POKOK -P 2007 DAN -P 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 :, 2007 dan 2008......... 1 Tabel 2 : Penerimaan Dalam Negeri, 1994/1995 2008...... 2 Tabel 3 : Penerimaan Perpajakan,
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN I LATAR BELAKANG Dalam rangka pencapaian target RPJMN 2015-2019 bidang perumahan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAK TAHUN 2018
KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
Lebih terperinciAKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 103 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
Lebih terperinci