Suci Fujianti LOGO
|
|
- Sucianty Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Suci Fujianti
2 Peluang Produk Makanan Perishable Internasional Nasional 1/3 total penjualan ritel dunia (Broekmeulen dan Donselaar, 2009) Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB nasional telah mencapai 11,88% pada tahun 2011 (Kementerian Pertanian Indonesia, 2012) Lebih dari 60% belanja pelanggan Eropa (Jackson dkk, 2007) Indonesia sebagai negara produsen perikanan ketiga terbesar di dunia (Laporan FAO, 2010)
3 Problem Produk Makanan Perishable Penurunan Kualitas dan Kuantitas Osvald dan Strin (2008) waktu Umur Hidup yang terbatas (shelf life) Penurunan Nilai Ekonomis
4 Cold Chain Management time windows time windows time windows Penjadwalan Produksi (tradisional) Perusahaan menunda waktu produksi untuk mencegah penurunan kualitas Perencanaan Pengiriman (tradisional) Kendaraan akan dikirimkan secepat mungkin untuk menghindari biaya distribusi yang tinggi Loss kualitas dan kuantitas 10%-20% (Kader dan Rolle,2004)
5 Trade off Cold Chain Management Biaya Waktu Kualitas Trade Off Getting the right goods at the right time at the right place is as important as low costs (Bogataj dkk, 2005)
6 Before After
7
8 Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu Penelitian Ini Integrasi Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable Penjadwalan Produksi Perencanaan Pengiriman Perencanaan Produksi dan Penjadwalan Pengiriman A three-dimensional matching model for perishable production scheduling Arbib et al (1999) Vehicle routing problem with time-windows for perishable food delivery Hsu et al (2007) Production and delivery scheduling problem with time windows Garcia and Lozano (2005) A vehicle routing algorithm for the distribution of fresh vegetables and similar perishable food Integrasi Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable Fujianti (2012) Capacitated lot sizing and scheduling with parallel machines and shared buffers: A case study in a packaging company Marinelli et al (2007) Osvald and Stirn (2008) Pengembangan Model Distribusi Produk Perishable Multi Temperatur dengan Mempertimbangkan Biaya Energi Production scheduling and vehicle routing with time windows for perishable food products Chen et al (2009) Trihardani (2011)
9 Penelitian yang dilakukan Chen,dkk (2009) Production scheduling and vehicle routing with time windows for perishable food products Trihardani (2011) Pengembangan Model Distribusi Produk Perishable Multi Temperatur dengan Mempertimbangkan Biaya Energi Osvald dan Strin (2008) A vehicle routing algorithm for the distribution of fresh vegetables and similar perishable food Integrasi Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable
10 Rumusan Masalah Bagaimana mengembangkan model integrasi antara penjadwalan produksi dan perencanaan pengiriman produk makanan perishable dengan mempertimbangkan biaya energi, kualitas dan shelf life produk
11 Tujuan Penelitian 1 Menghasilkan model integrasi penjadwalan produksi dan perencanaan pengiriman pada produk makanan perishable dengan mempertimbangkan biaya energi, kualitas dan shelf life produk Melakukan skenario model untuk menganalisis perilaku model dan membandingkannya dengan perolehan total profit 2
12 Manfaat Penelitian Model integrasi yang dikembangkan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan produk makanan perishable dalam menentukan kebijakan untuk memaksimalkan total profit. Mampu menjadi referensi atau rujukan penelitian selanjutnya di bidang cold chain management (CCM) dengan fokus integrasi penjadwalan produksi dan perencanaan pengiriman.
13 Ruang Lingkup Penelitian Batasan Asumsi Penelitian ini adalah penelitian teoritis dan tidak berdasarkan studi kasus tertentu Struktur distribusi yang diamati adalah dua eselon, pemasok dengan satu fasilitas (depot) dan banyak pelanggan (ritel) Perusahaan hanya memiliki satu line produksi tetapi dapat memproduksi berbagai macam produk perishable Kapasitas dan kecepatan kendaraan sama untuk setiap kendaraan angkut Biaya setup untuk produksi berbagai macam produk tidak dipertimbangkan Semua produk di dalam kendaraan yang sama di produksi secara terus menerus dalam batch yang sama
14 Metodologi Penelitian Mulai Pembuatan Algoritma Studi Literatur Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman Gap Penelitian Pengembangan dan Formulasi Model Percobaan Numerik Perubahan Perilaku Total Profit dan Kualitas Produk Model A
15 Metodologi Penelitian (2) A Analisis Perubahan Perilaku Total Profit dan Kualitas Produk Kesimpulan dan Saran Selesai
16 Pengembangan dan Formulasi Model
17 Modelling Integrasi Integrasi dilakukan dengan melakukan perencanaan pengiriman terlebih dahulu baru diikuti dengan penjadwalan produksi Fungsi tujuan : Memaksimalkan total profit yang diterima perusahaan Variabel keputusan : Jumlah yang akan diproduksi, waktu awal produksi, rute pengiriman dan urutan produksi
18 Perencanaan Pengiriman Vehicle Routing Problem with Time Windows Vehicle Routing Problem with Quality Windows Rute pengiriman dibangun dengan pertimbangan waktu mulai pelayanan (e i ) dan waktu akhir pelayanan (l i ) konsumen. Biaya penalti keterlambatan diberikan apabila kendaraan tiba melebihi waktu akhir pelayanan sampai dengan acceptable time (l i ) Rute pengiriman dibangun dengan pertimbangan kualitas produk. Pada pemilihan rute, kendaraan dapat dilayani pada rentang waktu mulai pelayanan (e i ) sampai dengan waktu transformasi dari batas kualitas yang diharapkan konsumen(l i ).
19 Notasi Model
20 Notasi Model (2)
21 Fungsi Tujuan Lower Level Lower Level Minimasi Total Biaya distribusi Biaya Penalti Penurunan Kualitas Biaya Transportasi Biaya Penalti Keterlambatan dan Biaya Energi Bilangan Big M
22 Fungsi Tujuan Upper Level Upper Level Maksimasi Total Profit Pendapatan Biaya Produksi, Bilangan Big M dan Biaya Distribusi
23 Kendala Aliran Konservasi Hanya satu kendaraan yang dapat meninggalkan konsumen i satu kali Hanya satu kendaraan yang dapat tiba di konsumen j satu kali Pada konsumen h, kendaraan yang masuk harus sama dengan kendaraan yang keluar.
24 Kendala Aliran Konservasi (1) Masing-masing kendaraan hanya bisa meninggalkan depot paling banyak satu kali x ijk sebagai bilangan integer dimana bilangan 0 menunjukkan tidak adanya busur atau rute dari titik i ke j dan sebaliknya
25 Kendala Penjadwalan Produksi Waktu selesai memproduksi semua produk pada kendaraan ke-k harus lebih awal dibandingkan dengan waktu awal memproduksi produk pertama pada kendaraan ke-k+1 Total waktu selesai produksi semua produk untuk semua kendaraan tidak boleh melebihi waktu tutup operasi perusahaan. Jumlah produk yang diangkut tidak melebihi kapasitas kendaraan
26 Kendala Defisional Rata-rata penurunan nilai pada produk ketika konsumen i menerima produk ke-n. Waktu datang pada konsumen j tergantung pada lamanya waktu yang dihabiskan pada konsumen i (konsumen sebelumnya) Waktu kedatangan di suatu node pertama kali tergantung pada waktu selesai memproduksi untuk kendaraan tersebut dan lamanya perjalanan Waktu awal memproduksi produk ke-n+1 sama dengan waktu selesai memproduksi produk ke-n pada kendaraan yang sama
27 Kendala Defisional (2) Temperatur cold storage kendaraan adalah temperatur minimal produk ke-n pada kendaraan ke-k Besarnya total energi yang dibutuhkan oleh kendaraan adalah penjumlahan dari energi thermal losses (P t ) dan energi freeze power (P f ) Sisa umur hidup produk ke-n pada konsumen ke-i didapat dari shelf life produk ke-n dan besarnya penurunan kualitas yang terjadi
28 Kendala Defisional (3) Waktu akhir penerimaan kualitas produk pada konsumen ke-i adalah persentase perbedaan antara kondisi kualitas paling baik dikurangi dengan batas kualitas yang diharapkan konsumen ke-i kemudian dibagi dengan laju penurunan kualitas produk tercepat. Acceptable time pada masing-masing waktu akhir penerimaan kendaraan Menjaga agar jumlah barang yang diproduksi dan waktu mulai produksi tidak bernilai negatif
29 Algoritma Perhitungan Model
30 Algoritma Perencanaan Pengiriman Mulai Input data perencanaan pengiriman Menugaskan kendaraan ke-k Menugaskan kendaraan ke-k; k=k+1 Menetapkan depot sebagai titik awal i=0 Ya Mencari titik terdekat dari i (i*) Jumlah i*=r? Kapasitas kendaraan cukup? Menguji kandidat terdekat lainnya i*=i*+1 Selesai Ya Memenuhi time atau quality windows? Menghitung biaya distribusi untuk kendaraan ke-k Ya Menugaskan kendaraan ke-k ke konsumen i+1 Jumlah i+1=r? Ya Menentukan rute untuk kendaraan ke-k
31 Hasil Percobaan dan Analisis Numerik
32 Percobaan Numerik [1] Integrasi Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman Skenario Percobaan [2] Perencanaan Pengiriman VRPQW [3] Penjadwalan Produksi
33 Skenario 1- Lower Level Integrasi dengan menggunakan VRPQW menghasilkan biaya transportasi yang lebih besar Namun, biaya penalti keterlambatan, biaya energi dan biaya penurunan kualitas pada VRPQW menjadi lebih kecil
34 Skenario 1- Upper Level Integrasi dengan menggunakan VRPTW menghasilkan total perolehan profit terbesar Pendapatan perusahaan menjadi lebih kecil tanpa adanya integrasi antara penjadwalan produksi dan perencanaan pengiriman
35 Skenario 1- Penurunan kualitas Rata-rata penurunan kualitas terbesar terjadi pada integrasi dengan menggunakan VRPTW
36 Skenario 2- Lower Level Integrasi dengan VRPQW per kluster menghasilkan biaya transportasi lebih tinggi Namun, biaya energi dan biaya penurunan kualitas pada VRPQW per kluster menjadi lebih kecil
37 Skenario 2- Upper Level Integrasi dengan VRPQW biasa menghasilkan perolehan total profit lebih besar Pendapatan yang diterima dan biaya produksi kedua kondisi adalah sama
38 Skenario 2- Penurunan Kualitas Rata-rata penurunan kualitas menjadi lebih kecil dengan integrasi VRPQW per kluster
39 Skenario 3- Lower Level Tidak adanya urutan produksi menyebabkan biaya penurunan kualitas lebih tinggi pada kedua kondisi Namun biaya transportasi, biaya penalti keterlambatan dan biaya energi akan tetap sama
40 Skenario 3- Upper Level Tidak adanya urutan produksi menyebabkan perolehan total profit menjadi lebih sedikit pada kedua kondisi Pendapatan dan biaya produksi pada skenario ini bernilai sama
41 Skenario 3- Penurunan Kualitas Rata-rata penurunan kualitas menjadi lebih besar tanpa adanya pertimbangan urutan produksi
42 Kesimpulan 1.Perolehan total profit perusahaan akan semakin lebih besar jika terdapat integrasi antara penjadwalan produksi dengan perencanaan pengiriman. 2.Perencanaan pengiriman dengan VRPQW memerlukan jumlah kendaraan lebih banyak dibandingkan perencanaan pengiriman dengan VRPTW. 3.Rata-rata penurunan kualitas pada perencanaan pengiriman dengan VRPQW lebih sedikit dibandingkan perencanaan pengiriman dengan VRPTW. 4.Semakin tinggi batas kualitas produk yang diharapkan konsumen maka jumlah kendaraan yang diperlukan akan semakin banyak. 5.Penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan laju penurunan kualitas produk akan menurunkan biaya penurunan kualitas. 6.Besar kecilnya kontribusi biaya energi tergantung pada jumlah muatan barang dan durasi loss kendaraan tersebut (single temperature).
43 Sekian dan Terimakasih
PENGEMBANGAN MODEL VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK PENDISTRIBUSIAN PRODUK PERISHABLE MENGGUNAKAN TRUK BERPENDINGIN
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-6 1 PENGEMBANGAN MODEL VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK PENDISTRIBUSIAN PRODUK PERISHABLE MENGGUNAKAN TRUK BERPENDINGIN Marita Tania, Ahmad Rusdiansyah, dan Nurlita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu produk mempunyai peran yang penting dalam suatu mata rantai produksi. Hal yang paling relevan dalam pendistribusian suatu produk adalah transportasi
Lebih terperinciPengembangan Model Distribusi Produk Perishable Multi Temperatur dengan Mempertimbangkan Biaya Energi
Pengembangan Model Distribusi Produk Perishable Multi Temperatur dengan Mempertimbangkan Biaya Energi Luki Trihardani 1 ; Ahmad Rusdiansyah 2 ; Iwan Vanany 3 Transportation and Distribution Logistics (TDLog)
Lebih terperinciPengembangan Model Inventory Routing Problem (IRP) pada Permasalahan Distribusi Produk Perishable
Pengembangan Model Inventory Routing Problem (IRP) pada Permasalahan Distribusi Produk Perishable Nama : Wahyudi NRP : 2509100034 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik atau distributor tentunya memiliki konsumen-konsumen yang harus dipenuhi kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan dari masing-masing konsumen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supply Chain Management Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL INVENTORY ROUTING PROBLEM PADA PERMASALAHAN DISTRIBUSI PRODUK PERISHABLE MENGGUNAKAN COLD STORAGE
PENGEMBANGAN MODEL INVENTORY ROUTING PROBLEM PADA PERMASALAHAN DISTRIBUSI PRODUK PERISHABLE MENGGUNAKAN COLD STORAGE Wahyudi, Ahmad Rus diansyah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciCross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc
Tesis Pengembangan Model Matematis untuk Penjadwalan Rute Kendaraan Cross Docking dalam Rantai Pasok dengan Mempertimbangkan Batasan Kelas Jalan dan Kendaraan yang Heterogen Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciPembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendistribusian suatu barang merupakan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik oleh pemerintah maupun oleh produsen. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciPENENTUAN PENURUNAN HARGA PRODUK MAKANAN PERISHABLE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA PENYIMPANAN DI FASILITAS BERPENDINGIN
PENENTUAN PENURUNAN HARGA PRODUK MAKANAN PERISHABLE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA PENYIMPANAN DI FASILITAS BERPENDINGIN Yelita Anggiane Iskandar 1, *), Ahmad Rusdiansyah 2) dan Imam Baihaqi 3) 1) Teknik
Lebih terperinciPENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R.
PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R., Dwi Lestari Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model vehicle routing
Lebih terperinciModel Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center
Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciSKRIPSI PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN TERPENDEK MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIS VRPTW (STUDI KASUS CV. X)
SKRIPSI PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN TERPENDEK MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIS VRPTW (STUDI KASUS CV. X) OLEH : ONG SIONG CHIN 5303013006 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem distribusi/trasportasi adalah salah satu hal yang penting bagi perusahaan, karena berkaitan dengan pelayana kepada konsumen. Dalam sistem distribusi/trasportasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II dalam penelitian ini terdiri atas vehicle routing problem, teori lintasan dan sirkuit, metode saving matriks, matriks jarak, matriks penghematan, dan penentuan urutan konsumen.
Lebih terperinciPengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable
1 Pengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produsi dan Perencanaan Pengiriman pada Produ Maanan Perishable Suci Fujianti dan Ahmad Rusdiansyah Teni Industri, Faultas Tenologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada bidang Riset Operasional. Dalam kehidupan nyata, VRP memainkan peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, supply chain management (SCM) telah menjadi salah satu alat perbaikan bisnis yang paling kuat. Setiap organisasi harus melakukan transformasi baik dari segi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI.1. Penelitian Terdahulu Archetti et al. (009) menggunakan sebuah metode eksak yaitu branch-and-price scheme dan dua metode metaheuristics yaitu algoritma Variable Neighborhood
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Roti Dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Usulan Rute Distribusi Roti Dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm Heru Chrystianto,
Lebih terperinciPENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW
INFOMATEK Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW Tjutju T. Dimyati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Abstrak: Penentuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai transportasi dan aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Distribusi adalah kegiatan yang selalu menjadi bagian dalam menjalankan sebuah usaha. Distribusi merupakan suatu proses pengiriman barang dari suatu depot ke
Lebih terperinciPengembangan Algoritma Hybrid Metaheuristik Untuk Penentuan Rute Pengiriman Produk Perishable
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no2.191-206 Pengembangan Algoritma Hybrid Metaheuristik Untuk Penentuan Rute Pengiriman Produk Perishable Luki Trihardani, Oki Anita Candra Dewi Teknik Logistik, Fakultas
Lebih terperinciOptimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming
Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Dwi Sutrisno 1, M. Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masalah pengiriman barang, sebuah rute diperlukan untuk menentukan tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui darat, air,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan makanan alami atau yang tidak mengandung bahan pengawet buatan merupakan bahan yang diinginkan oleh konsumen. Selain alasan kesehatan, soal rasa pun bahan makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital dalam proses bisnis dunia industri. Jaringan distribusi dan transportasi ini memungkinkan produk berpindah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Transportasi Menurut Nasution (2004), Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, masalah yang berhubungan dengan optimisasi sering kali terjadi, misalnya dalam bidang ekonomi dan industri sering dijumpai masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Suzuki Indomobil Sales (PT. SIS) adalah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepeda motor merek Suzuki di Indonesia. PT. SIS selaku ATPM hanya melakukan proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam menjangkau produk yang diinginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing problem (VRP) merupakan topik penelitian yang telah lama ada, yang pertama kali dilakukan oleh Dantzig dan Ramser (1959) dengan judul The Truck Dispatching
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan manufaktur semakin ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari strategi yang tepat agar dapat
Lebih terperinci2 pemakaian. Istilah 'warehouse' digunakan jika fungsi utamanya adalah sebagai buffer dan penyimpanan. Jika tambahan distribusi adalah fungsi utmanya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan produk berupa kaleng kemasan. Sehingga keberadaan warehouse sangat
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN
Tugas Akhir KI 091391 OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Akhmed Data Fardiaz NRP 5102109046 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom.,
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI oleh SITI ZULFA CHOIRUN NISAK M0111077 SKRIPSI ditulis dan diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses
Lebih terperinciPenentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour
Lebih terperinciPengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas
Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciTESIS TI AFIFAH FIANDA UTAMI CHANDRA BHUANA DOSEN PEMBIMBING Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M. Eng.
TESIS TI142307 PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL CROSS-DOCKING UNTUK DISTRIBUSI PRODUK SAYUR SEGAR MEMPERTIMBANGKAN PENGATURAN TEMPERATUR DAN PELETAKAN PRODUK DI DALAM KENDARAAN BERPENDINGIN AFIFAH FIANDA
Lebih terperinciPANDUAN APLIKASI TSP-VRP
PANDUAN APLIKASI TSP-VRP oleh Dra. Sapti Wahyuningsih, M.Si Darmawan Satyananda, S.T, M.T JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 0 Pengantar Aplikasi ini dikembangkan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Program Studi MMTITS, Surabaya 24 Januari 2015 ANALISIS PENENTUAN ESTIMASI BIAYA, PENJADWALAN DAN PENGELOLAAN DISTRIBUSI SERTA DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA LOGISTIK (STUDI KASUS:
Lebih terperinciAlgoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)
ALGORITMA PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN MEMPERHATIKAN KEMACETAN Muhammad Nashir Ardiansyah Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University nashir.ardiansyah@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Supply Chain Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciPERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM
PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.
Lebih terperinci2.2.1 Definisi VRP Model Matematis VRP Model Matematis Berbasis Travelling Salesman Problem
ABSTRAK Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) merupakan salah satu distributor dan produsen produk olahan susu sapi di Bandung. Pada bulan September 2015, KPSBU melayani 65 pelanggan produk olahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat
Lebih terperinciPengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Ruang Simpan
Pengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Ruang Simpan TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa : Galuh Putri Wahyuningtyas NRP : 2510 100
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari pihak supplier ke pihak konsumen dalan suatu supply chain (Chopra, 2010, p86). Distribusi terjadi
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Roti dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Rute Distribusi Roti dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm * Heru Chrystianto,
Lebih terperinciPengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.21-27 Pengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang Putu Eka Dewi Karunia Wati *, Hilyatun Nuha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logistik bukanlah hal yang baru di dunia industri. Sepanjang sejarah logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan mengirimkannya ke
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Penentuan Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia industri menuntut suatu perusahaan melakukan aktifitas bisnisnya secara optimal. Mulai dari penyediaan barang baku,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem usaha produktif. Banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya terdapat pemisahaan antara kegiatan produksi dan distribusi pada sistem usaha produktif. Banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi, baik alasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilaksanakan untuk memperoleh masukan mengenai objek yang akan diteliti. Pada penelitian perlu adanya rangkaian langkah-langkah yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Transportasi merupakan bagian dari distribusi. Ong dan Suprayogi (2011) menyebutkan biaya transportasi adalah salah
Lebih terperinciPemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (23) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) G-49 Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis Ludfi Pratiwi Bowo, AAB. Dinariyana, dan RO. Saut
Lebih terperinciPENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC
PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC Dima Prihatinie, Susy Kuspambudi Andaini, Darmawan Satyananda JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN
BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP
USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1,
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan seharihari. Transportasi juga merupakan komponen yang sangat penting dalam manajemen logistik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan dibukanya pasar bebas di kawasan Asia Pasifik menyebabkan persaingan yang semakin ketat dibidang industri. Industri lokal di Indonesia yang sebelumnya hanya
Lebih terperinciPengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Rak Simpan
1 Pengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Rak Simpan Galuh Putri Wahyuningtyas, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciGambar I.1 Modal Pendistribusian di PT.XYZ
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Distribusi adalah aktivitas penyaluran barang dari produsen kepada konsumen. Aktivitas ini memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Didalam supply
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini berisi paparan teori yang berhubungan dengan distribusi,
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini berisi paparan teori yang berhubungan dengan distribusi, optimisasi, graf, vehicle routing problem (VRP), capatitated vehicle routing problem with time windows (CVRPTW),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Seperti yang terdapat pada Gambar 1.1, dari 110.804.042
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply
BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan beberapa teori pendukung untuk pembahasan selanjutnya. 2.1. Distribusi Menurut Chopra dan Meindl (2010:86), distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN
PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN KOMBINASI METODE EKSAK DAN METODE HEURISTIC Endah Wulan Perwitasari Email : dek_endah@yahoo.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)
Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 23374349 MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG) Putri Mety Zalynda Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan rute terpendek merupakan suatu jaringan pengarahan rute perjalanan di mana seseorang pengarah jalan ingin menentukan rute terpendek antara dua kota berdasarkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah penentuan rute bus karyawan mendapat perhatian dari para peneliti selama lebih kurang 30 tahun belakangan ini. Masalah optimisasi rute bus karyawan secara matematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses distribusi barang merupakan bagian dari aktivitas suatu perusahaan atau lembaga yang bersifat komersil ataupun sosial. Distribusi berperan sebagai salah satu
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
2 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Agar
Lebih terperincicommit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Vehicle Routing Problem (VRP)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Vehicle Routing Problem (VRP) Di dalam VRP setiap rute kendaraan dimulai pada depot, melayani semua pelanggan pada rute tersebut, dan kembali ke depot. Rute
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan hidup daerah yang meliputi kegiatan dalam melakukan pengawasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distribusi sangat tergantung kepada pemilihan moda transportasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sistem distribusi barang dan jasa menuntut tingkat efisiensi yang tinggi dan tawaran harga yang kompetitif bagi konsumen yang akan membeli produk maupun bagi korporat
Lebih terperinciUKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK
UKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK Hari Prasetyo Staf Pengajar Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta harpras2@yahoo.com ABSTRAK Dalam sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Supply Chain Management. Maka dari itu sistem management dalam. memaksimalkan di dalam pengiriman produk ke distributor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam berkembangnya sistem management distribusi pada perusahaan, dimana perusahaan harus mampu untuk melakukan sebuah sistem kerja yang terbaik di dalam pendistribusian
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS DATA. Kapasitas Kendaraan. Gambar 5.1. Influence Diagram
BAB 5 ANALISIS DATA Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pembuatan Influence Diagram, pembuatan model matematis, pembuatan rute pengiriman, pembuatan lembar kerja elektronik, penentuan
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini suatu perusahaan dituntut untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan terus lebih baik. Apalagi permintaan konsumen yang semakin tinggi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pujawan dan Mahendrawati (2010) telah menjelaskan bahwa fungsi dasar manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya yang terdiri dari:
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS Annisa Kesy Garside, Xamelia Sulistyani, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SIMULTANEOUS DELIVERIES PICK-UP WITH TIME WINDOWS (VRPSDPTW) Heri Awalul, Budi Santosa, Stefanus Eko
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah
Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Time Windows Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah 2507100054 Pendahuluan Pendahuluan Fungsi Objektif
Lebih terperinciBAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH
BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH 4.1. Data Capacitated Vehicle Routing Problem Program CVRPLB yang dihasilkan diuji dengan data berupa contoh kasus yang disusun oleh peneliti terdahulu. Banyak contoh kasus
Lebih terperinciSKRIPSI PERENCANAAN RUTE TRANSPORTASI TERPENDEK PADA PT. MITRA INTERTRANS FORWARDING (MIF) DENGAN MODEL VRPTW
1 SKRIPSI PERENCANAAN RUTE TRANSPORTASI TERPENDEK PADA PT. MITRA INTERTRANS FORWARDING (MIF) DENGAN MODEL VRPTW DISUSUN OLEH: MARTHA ANANTASIA S (5303005013) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 PENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA Viga Apriliana Sari, Eminugroho
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan diperlukan ketika beberapa pekerjaan harus diproses pada suatu mesin tertentu yang tidak bisa memproses lebih dari satu pekerjaan pada saat yang sama. Penjadwalan
Lebih terperinci