BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods) dimana dengan menggabungkan penelitian Research and Development (R & D) dan kuantitatif. Penelitian R & D digunakan untuk mencari masalah dan menyelesaikannya dengan mengasilkan sebuah produk tertentu. Sedangkan penelitian kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan pemahama siswa terhadap produk yang dihasilkan. Nusa dan Hendarman (2013) mengemukakan bahwa penelitian kombinasi berada diantara penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu kontinum, sehingga bisa digambarkan sebagai berikut: Reseach & Development Action Research Kuantitatif Mixed Methods Kualtitatif Gambar 3. 1 Spektrum Penelitian Sehingga jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Pada metode penelitian ini, variabel bebas bisa dimanipulasi untuk ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat. Dikatakan pre-experimental design karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen (Sugiyono, 2013:109). Produk yang dihasilkan berupa multimedia pembelajaran berbantuan adventure game dalam mata pelajaran basis data. Sedangkan dalam penerapan multimedia menggunakan model experiential learning untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. IRFAN APRIANTO, 2016 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 Desain Penelitian Deain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian One Group Pretest-posttest Design. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok yang diberi perlakuan khusus tanpa adanya kelompok kontrol dengan diberikannya pretest sebelum perlakuan tersebut. Perlakuan yang terjadi pada penelitian ini adalah kelas eksperimen diberi pre-test (0 1 ) terlebih dahulu kemudian diberi perlakuan (X) dengan model experiential learning dan adventure game setelah itu diakhiri dengan diberi post-test (0 2 ). Tabel 3. 1 Pola Penelitian Pretest Treatment Posttest 0 1 X 0 2 Sumber: Arikunto (2006, hlm.85) Keterangan: 0 1 : Pre-test X : Treatment, penerapan model experiential learning dengan adventure game 0 2 : Post-test Desain penelitian R&D menurut Sugiyono (2012), penelitian R&D memiliki beberapa tahapan yang digambarkan pada gambar 3.2 berikut: Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal Gambar 3. 2 Tahapan R&D Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 409) Sedangkan, Munir (2012) mengungkapkan lima tahapan pengembangan multimedia, yaitu tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan

3 21 penilaian, yang melibatkan aspek pengguna, lingkungan pembelajaran, kurikulum, prototaip, penggunaan dan penyempurnaan sistem. Dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. 3 Model Pengembangan Multimedia Munir Sumber: Munir (2012, hlm. 107) Berdasarkan dua pendapat tersebut, dapat diambil sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan, sehingga tahapan penelitian menjadi sebagai berikut: Studi Pendahuluan Perencanaan Instrumen Pengembangan Multimedia Hasil (Laporan) Implementasi Gambar 3. 4 Desain Penelitian 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2014, hlm. 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetaplan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

4 22 kesimpulannya. Sedangkan Sampel menurut Sugiyono (2014, hlm 120) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Panyingkiran jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI-RPL 1 dengan jumlah siswa 33 orang. 3.4 Prosedur Penelitian Prosesdur penelitian dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan analisis data. Adapun langkah-langkah dari tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian adalah tahapan awal yang dilakukan peneliti. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah: a. Studi Literatur dengan cara mengumpulkan data-data berdasarkan buku, jurnal, karya ilmiah, internet dan studi penelitian sebelumnya yang berhungan dengan pemahaman, adventure game dan experiential learning. b. Studi Lapangan dengan cara melakukan observasi dan wawancara semi terstrukutur. c. Telaah kurikulum Basis Data pada kelas XI SMK dan penentuan materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. d. Perumusan masalah penelitian e. Pembuatan materi pembelajaran f. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) g. Pembuatan instrumen penelitian berupa instrumen tes dan non tes, kemudian melakukan judgment, revisi, uji coba dan analisis instrumen. h. Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis adventure game dengan melakukan analisis kebutuhan, desain, coding (pengkodean) dan pengujian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahapan pelaksaan penelitian dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:

5 23 a. Memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan data kemampuan awal siswa. b. Memberikan perlakuan terhadap siswa dengan menerapkan model experiential learning menggunakan adventure game. Tahapan experiential learning meliputi: 1) Pengalaman konkret Pemberian konsep awal materi kepada siswa berdasarkan persepsi yang ditangkap siswa. 2) Pengamatan aktif dan reflektif Penggunaan multimedia adventure game untuk mendapatkan pengamalan belajar siswa. 3) Konseptualisasi Penangkapan informasi materi dari bermain game. 4) Eksperimen aktif Siswa mampu menerapkan materi yang sudah dipelajari dalam kehidupannya nyata atau melalui beberapa kasus permasalahan dalam materi pembelajaran. c. Memberikan password adventure game sebagai syarat untuk melanjutkan pembelajaran ke materi selanjurnya. d. Memberikan post-test untuk mengetahui tingkat perubahan kemampuan pemahaman siswa. e. Menyebarkan angket respos siswa terhadap pembelajarang dengan model experiential learning dengan adventure game. 3. Tahan Pengolahan dan Analisis Data Penelitian Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut: a. Pengolahan data hasil pre-test, post-test, observasi, wawancara dan angket b. Analisis data hasil penelitian c. Menyimpulkan hasil penelitian Berdasarkan penjelasan tersebut, alur penelitian yang digunakan dapat digambarkan dengan diagram alur sebagai berikut:

6 24 Gambar 3. 5 Skema Prosedur Penelitian 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Instrumen Tes Instrument tes yang digunakan berupa soal tes yang berbentuk pilihan ganda untuk mengukur pemahaman yang memiliki tingkat kesulitan, mudah, sedang dan sukar. Soal tes yang digunakan terdiri dari tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-

7 25 test). Pre-stest adalah soal yang diberikan sebelum proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sedangkan post-test adalah soal yang diberikan setelah mengikuti proses pembelajaran untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tes kemampuan pemahaman yang dikembangkan berjumlah 35 soal dengan bentuk pilihan ganda yang kemudian dilakukan pengujian soal sehingga soal yang digunakan dalam pre-test dan post-test adalah 25 soal Instrumen Non Tes A. Wawancara Instrument wawancara yang digunakan berbentuk pertanyaan lisan yang diasampaikan kepada narasumber. Pertanyaan tersebut diajukan kepada guru mata pelajaran untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran yang telah dilakukan. B. Angket Respon Persepsi Siswa Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2013:199). Angket respon siswa menggunakan pengukuran rating scale. Yang terpenting bagi penyusun instrumen adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap instrumen (Sugiyono, 2011:98). Berdasarkah hal tersebut siswa diberikan 4 pilihan yang terdiri dari: Skor 4 untuk menyatakan sangat baik, skor 3 untuk menyatakan baik, skor 2 untuk menyatakan cukup baik dan 1 untuk menyatakan kurang baik. Wahono (2006) menjelaskan bahwa ada tiga aspek yang dinilai dalam sebuah multimedia pembelajaran yaitu : 1. Aspek rekayasa perangkat lunak 2. Aspek pembelajaran 3. Aspek antarmuka

8 26 Tabel 3. 2 Instrumen Angket Respon Siswa No Kriteria Penilaian Aspek Rekayasa Perangkat Lunak 1 Multimedia game dapat digunakan dengan mudah tanpa kesulitan 2 Multimedia game nyaman untuk digunakan 3 Multimedia game tidak mudah macet 4 Multimedia game tidak ada error saat digunakan 5 Multimedia game dapat diinstalasi dan digunakan dikumputer lain Aspek Pembelajaran 6 Respon Multimedia game mudah dipahami 7 Multimedia game merespon segala yang diperintahkan pengguna 8 Multimedia game menambah semangan belajar 9 Multimedia game memberikan suasana baru dalam belajar 10 Multimedia game menambah pengetahuan 11 Multimedia game sesuai dengan bahan pelajaran basis data 12 Multimedia game sesuai dengan materi Aspek Antarmuka 13 Tampilan Multimedia game menarik 14 Perpaduan warna pada Multimedia game sesuai 15 Jenis huruf yang digunakan dalam Multimedia game terbaca dengan jelas 16 Suara dalam Multimedia game menarik 17 Tombol dalam Multimedia game mudah dipahami C. Instrumen Validasi Ahli

9 27 Instrumen validasi ahli bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari multimedia game yang telah dibuat. Intrumen validasi ahli diberikan kepada para ahli sesuai bidangnya, dalam penelitian validasi diberikan kepada ahli media, ahli materi dan ahli evaluasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan format penilaian Learning Objects Review Instrument (LORI) yang dikembangkan Nesbit, Belfer dan Vargo (2002). Aspek-aspek penilaian yang dikembangkan oleh LORI dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kualitas Isi/Materi (Content quality) artinya konten atau materi yang dipakai harus bebas dari kesalahan dan tidak membuat pengguna salah menafsirkan dalam pembelajaran. Hal-hal yang diteliti pada content quality adalah ketelitian, ketepatan, keteraturan dalam penyajian dan ketepatan dalam tingkat detail materi. 2. Keselarasan tujuan pembelajaran (Learnig goal alignment), tujuan pembelajan harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ada dalam lingkungan pembelajaran. 3. Umpan balik dan Adaptasi (feedback and adaptation), berdasarkan materi yang diberikan harus memberikan respon yang baik terhadap siswa dalam pembelajaran. 4. Motivasi (Motivation), konten harus sesuai dengan tujuan dan menarik bagi pembelajaran. 5. Desain Presentasi (Presentation design), Nilai dari produksi dan desain informasi memungkinkan pengguna untuk belajar secara efisien. Grafik, video, animasi, warna, musik harus menyenangkan dan tidak menganggu tujuan pembelajaran. 6. Interaksi pengguna (Interaction usability), Desain antarmuka pengguna membuat siswa dapat berinteraksi dengan objek, atau ada petunjuk yang jelas membimbing mengenai penggunaan medianya. 7. Aksebilitas (Accessibility), media dapat diakses melalui berbagai perangkat lain sehingga bisa digunakan dengan mudah.

10 28 8. Penggunaan kembali (Reusability), media bisa digunakan kembali atau bisa dimodifikasi untuk bisa diperbaiki. 9. Memenuhi standar (Standar compliance), media harus memenuhi standar internasional, seperti IEEE, IMS, SCORM dan W3C. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti menggunakna LORI sebagai Intrumen validasi ahli, yang gunakan untuk validasi multimedia adventure game dan validasi materi dalam multimedia tersebut, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3. 3 Instrumen Validai Ahli Materi Berdasarkan LORI (Learning Object Review Instrument) v1.5 (Nesbit dkk, 2007) Kriteria Penelitian Kualitas Isi/Materi (Content Quality) Ketelitian Materi Ketepatan Materi Keteraturan dalam penyajian materi Ketepatan dalam tingkatan detai materi Tujuan Pembelajaran (Learning Goal Alignment) Sesuai dengan tujuan pembelajaran Sesuai dengan aktivitas pembelajaran Sesua dengan penilaian dalam pembelajaran Sesuai dengan karakteristik siswa Umpan Balik dan Adaptasi (feedback and Adaptation) Konten adaptasi atau umpan balik dapat dijalankan oleh pelajara atau model pelajar yang berbeda Motivasi (Motivation) Kemampuan memotivasi dan menarik perhatian banyak pelajar Penilaian

11 29 Tabel 3. 4 Instrumen Validai Ahli Media Berdasarkan LORI (Learning Object Review Instrument) v1.5 (Nesbit dkk,2007) Kriteria Penelitian Desain Presentasi (Presentation Design) Desain multimedia (visual dan audio) mampu membantu dalam meningkatkan dan mengefisiensikan pembelajaran Interaksi Penggunaan (Interaction Usability) Kemudahan navigasi Tampilan yang dapat ditebak Kualitas dari tampilan fitur bantuan Aksebilitas (accessibility) Kemudahan dalam mengakses Desain dari kontrol dan format penyajian untuk mengakomodasi berbagai pelajar. Penggunaan Kembali (Reusability) Kemampuan untuk digunakan dalam berbagai variasi pembelajaran dan dengan pelajar yang berbeda. Memenuhi Standar (Standards Compliance) Taat pada spesifikasi strandar internasional Penilaian Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan pada tahap awal penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Studi Literatur Studi literatur adalah pengumpulan data-data yang berupa teori pendukung yang diperoleh dari berbagai media seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, ataupun melalui internet. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai karakteristik yang dimiliki dalam Adventure Game untuk

12 30 kemudian dirubah menjadi multimedia pembelajaran, dengan mencari informasi tersebut berdasarkan buku atau jurnal yang berhubunngan. Selain itu pengumpulan informasi mengenai penerapan model experiential learning dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan dalam penelitian lain yang berupa jurnal atau buku. 2. Studi Lapangan Studi lapangan adalah kegiatan pengumpulan informasi melalui observasi dan wawancara semi terstuktur kepada guru mata pelajaran basis data di SMK. Kegiatan observasi tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Pengumpulan informasi dengan melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran mengenai masalah yang dialami dalam penyampaian materi basis data, penggunaan media pembelajaran, model pembelajaran dan kemampuan siswa dalam memahami materi basis data. b. Pengumpulan informasi mengenai kurikulum yang digunakan untuk proses pembelajaran dalam sekolah tersebut. c. Pengumpulan informasi mengenai daya dukung penggunaan multimedia pembelajaran 3. Tes Pengumpulan data tes berupa tes objektif yang berbentuk pilihan ganda (multiple choise). Tes tersebut berupa pre-test dan post-test. pretest digunakan diawal pembelajaran sebagai data nilai awal atau acuan peneltian. Sementara post-test digunakan setelah model dan multimedia digunakan sebagai nilai capaian akhir dan pembanding adanya peningkatan pemahaman atau tidak. 4. Kuisioner (angket) Kuisioner dibuat sebagai data pendukung dalam pengembangan multimedia. Kuisioner dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan pilihan jawaban empat skala. 3.7 Teknik Pengolahan Data A. Pengolahan Data Hasil Uji Coba Instrumen

13 31 Untuk mengetahui kelayakan intrumen yang digunakan, instrumen diujikan terlebih dahulu dan bukan pada subjek penelitian tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Hasil dari pengujian tersebut kemudian dianalisis dengan teknik uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan daya pembeda, yang diuraikan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Uji valitidas dilakukan untuk mengukur tingkat validitas dalam suatu instrumen dengan cara koefisien korelasi. Koefisien korelasi dihitung menggunakan rumus momen (product moment) dari Pearson untuk melihat hubungan korelasional, yang dirumuskan sebagai berikut: { }{ } Keterangan: = Koefisien korelasi antara X dan Y = banyaknya peserta tes = jumlah skor siswa pada setiap butir soal = jumlah total skor siswa Setelah melakukan perhitungan kofisien korelasi, hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan pengklasifikasian koefisien korelasi menurut Arifin (2012). Tabel 3. 5 Interpretasi Nilai Koefisien Validasi Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 < 1,00 Sangat Tinggi 0,600 < 0,800 Tinggi 0,400 < 0,600 Sedang 0,200 < 0,400 Rendah 0,00 < 0,200 Sangat Rendah 0,00 Tidak valid 2. Uji Reliabilitas

14 32 Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur konsistensi siswa dalam menjawab suatu soal. Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 158), Reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Rumus reliabilitas yang digunakan adalah rumus Kuder Richardson (KR-21) yaitu: Dengan Keterangan: = koefisien reliabilitas tes = jumlah item dalam instrumen = variansi total = mean total = banyak siswa = jumlah skor total Kriteria yang digunakan untuk reliabilitas tes tercantum dalam tabel berikut: Tabel 3. 6 Intepretasi Nilai Reliabilitas Koefisien Korelasi Interpretasi 0,900 < 1,00 Sangat Tinggi 0,700 < 0,900 Tinggi 0,400 < 0,700 Cukup 0,200 < 0,400 Rendah 0,20 Sangat rendah 3. Uji Tingkat Kesukaran

15 33 Intrumen penelitian juga harus mempunyai tingkat kesukaran yang beragam. Indeks tingkat kesukaran soal antara 0,00 sampai 1,00 dimana soal dengan indeks lebih besar menujukan bahwa soal terlalu mudah, sedangkan semakin kecil indek menunjukan bahwa soal tersebut semakin sukar. Untuk menguji tingkat kesukaran dengan rumus: Keterangan: P B JS = Indeks kesukaran = banyaknya siswa yang menjawab benar = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes. Kriteria untuk indeks kesukaran menurut Arikunto (2012) ditentukan sebagai berikut: Tabel 3. 7 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Koefisien Korelasi Interpretasi P = 0,00 Sangat Sukar 0,00 < P 0,300 Sukar 0,300 < P 0,700 Sedang 0,700 < P 1,00 Mudah = 1,00 Sangat mudah 4. Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk menentukan kepandaian siswa dengan sebuah soal. Menurut Arikunto (2012), daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk mengukur daya pembeda, peneliti menggunakan rumus: Keterangan : D p = indeks daya pembeda B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

16 34 B B = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok atas P A = Proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar Dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3. 8 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Koefisien Korelasi Interpretasi 0,00 0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik sekali B. Pengolahan Data Hasil Validasi Ahli Teknik analisis data untuk validasi ahli adalah dengan menggunakan rating scale. Rating scale terdiri dari beberapa tingkat penilaian yaitu: skor 4 untuk menyatakan sangat baik. Skor 3 untuk menyatakan baik, skor 2 untuk menyatakan cukup baik, dan skor 1 untuk menyatakan kurang baik. Penghitungan rating scale ditentukan dengan rumus Sugiyono (2009) sebagai berikut : Keterangan : P = Angka presentase, Skor Ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Selanjutnya tingkat validasi dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan skala sebagai berikut (Gonia, 2009) : 3.8 Teknik Analisis Data Tabel 3. 9 Interpretasi Nilai Validasi Ahli Skor Persentase Interpretasi P < 25% Kurang 25% < P 50% Cukup 50% < P 75% Tinggi 75% < P 100% Tinggi Sekali

17 35 Teknik analisis data bertujuan untuk mengelompokan, mengubah, mengurutkan data mentah menjadi data yang lebih halus sehingga mudah untuk dibaca dan dikaji lebih lanjut. Peneliti menggunakan teknik analisis data dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Berikut prosedur dalam analisis data. A. Pemberian Skor Pemberian skor untuk instrumen soal menggunakan metode Right Only. Penggunaan metode right only yaitu dengan memberikan nilai terhadap jawaban yang benar, sedangkan untuk jawaban salah atau tidak menjawab diberikan nilai nol. Skor diperoleh dengan menghitung jumlah jawaban yang benar kemudian dibagi dengan jumlah soal dan untuk untuk mendapatkan skala 100 dikalikan dengan 100. Sehingga rumus yang digunakan sebagai berikut: Ketarangan: S = Skor yang diperoleh siswa Jb = Jumlah jawaban benar Js = Jumlah jawaban salah B. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi berdasarkan data sampel berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Konsep uji kolmogorov smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku (data yang terlah ditransformasikan ke dalam bentuk z-score). Menurut Anwar Hidayat (2013), untuk melakukan uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya: 1. Data berskala interval atau ratio (Kuantitatif) 2. Data tunggal/belum dikelompokan pada tabel distribusi frekuensi 3. Dapat untuk n besar maupun n kecil

18 36 Dalam uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, berlaku hipotesis: H 0 : Data berasal dari populasi distribusi normal H 1 : Data berasal dari populasi tidak distribusi normal Dengan signifikasi uji, nilai FT FS terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Kolmogorov Smirnov. Jika nilai FT FS terbesar <nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai FT FS terbesar > nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; Ha diterima. Perhitungan uji normalitas Kolmogorov Smirnov menggunakan perangkat lunak microsoft excel dengan bantuan menggunakan tabel perhitungan Kolmogorov sebagai berikut: Tabel Tabel Perhitungan Kolmogorov No X i f(x i ) F Z = X i X /SD Dst F T F s F T F s Keterangan: X i F(X i ) F Z F T F S = Angka pada Data ke-i = Frekuensi data Xi = Frekuensi Kumulatif = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal = Probabilitas Kumulatif Normal = Probabilitas Kumulatif Empiris C. Uji Gain Peningkatan pemahaman siswa dilakukan dengan membandingkan rata-rata respon siswa sebelum menggunakan multimedia dengan setelah menggunakan multimedia adventure game dengan model experiential

19 37 learning. untuk mengetahui peningkatan tersebut, menggunakan rumus gain yang dinormalisasi sebagai berikut: Kriteria tingkat normalisasi gain sebagai berikut: Tabel Kriterian Indeks Gain Batasan Kategori Gain < 0,3 Rendah 0,3 < Gain < 0,7 Sedang 0,7 < Gain Tinggi D. Pengukuran Angket Persepsi Siswa Pengukuran angket persepsi siswa menggunakan skala likert. Rating scale terdiri dari beberapa tingkat penilaian yaitu: skor 4 untuk menyatakan sangat baik. Skor 3 untuk menyatakan baik, skor 2 untuk menyatakan cukup baik, dan skor 1 untuk menyatakan kurang baik. Penghitungan ditentukan dengan rumus Sugiyono (2013, hlm. 143) sebagai berikut : Keterangan : P = Angka presentase, Skor Ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Selanjutnya tingkat validasi dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan skala sebagai berikut : Tabel Kriteria Angket Respon Siswa Angka persentase Kriteria P <=25 Kurang 25 < P <= 50 Cukup

20 38 50 < P <= 75 Tinggi 75 < P <= 100 Tinggi sekali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk multimedia pembelajaran berbasis web dengan mengadaptasi model pembelajaran Problem-based

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107)

Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh (SHM). Hal tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang akan digunakan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Berdasarkan penelitian ini yang bertujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Enam Strategi Metode Campur Sari (Creswell & Plano Clark)

Gambar 3.1. Enam Strategi Metode Campur Sari (Creswell & Plano Clark) BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan atau langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti selama penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengembangkan multimedia pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian campuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) atau metode penelitian dan pengembangan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan bentuk Pre-Experimental Design. Sugiyono (2013:74) memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2009:298)

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2009:298) 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Mix Method. Mix Method adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm.6) bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dibahas pada BAB I, metode penelitian yang digunakan berkaitan dengan perancangan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan one group pre-test and post-test design, (desain kelompok tunggal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jalan Kliningan No. 6 Buah Batu Bandung, Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji masalah penelitian ini. Sistematika penulisan pada bab ini terbagi menjadi sepuluh bagian. Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

1. BAB III METODE PENELITIAN

1. BAB III METODE PENELITIAN 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu peneliti ingin melihat peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yakni menitikberatkan pada pengembangan kerangka model e- learning yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pra Eksperimental (Sugiono, 2012, hlm. 13) menyatakan bahwa, Penelitian Pra Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Lokasi dari penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kota Bandung, jalan Ciliwung No. 4 Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental. Metode pre-experimental sering disebut sebagai penelitian semu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam rancang bangun multimedia pembelajaran interaktif ini adalah Research and Development (R&D). karena menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen maka digunakan metode quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yaitu variabel luar dapat ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Quasi experimental design dalam model ini terdapat kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi merupakan tempat di mana peneliti akan melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitiannya adalah di SMK

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan SMA dengan melibatkan satu kelas. Kelas ini akan mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dibahas pada bab I, metode penelitian yang berkaitan dengan pembuatan multimedia pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 lembang menjadi tempat penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yang mana sekolah ini terletak

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy experiment atau eksperimen semu. B. DesainPenelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci