adalah cara pandang yang memandang SEGALA SESUATU sebagai OBJEK. Semua aspek dalam Java programming dapat dianggap sebagai objek, -kecuali
|
|
- Liani Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CLASS DAN OBJEK I 1.1 Paradigma Objek Paradigma adalah suatu cara pandang atau cara berpikir. Paradigma objek adalah cara pandang yang memandang SEGALA SESUATU sebagai OBJEK. Semua aspek dalam Java programming dapat dianggap sebagai objek, -kecuali TIPE DATA PRIMITIF-, karena semua library dan objek dalam Java memiliki akar awal class java.lang.object. Berbagai benda di sekitar kita adalah objek nyata yang dapat dilihat seperti : kucing, meja, rumah, orang, dll. Persoalannya, bagaimana memindahkan pemikiran objek di dunia nyata menjadi objek di dunia software atau pemrograman, khususnya Java. Ambil contoh objek nyata yang akan dipindahkan adalah objek orang. 1.2 Data Member atau variabel Setiap objek yang dinamakan orang pasti memiliki : nama, tinggi, badan, berat, badan, warna rambut, warna kulit, jenis kelamin, menggunakan kacamata, dll. Ciri-ciri tersebut dapat dipindahkan menjadi variabel-variabel dari class yang sering disebut sebagai : data member. Contoh pemisalan objek orang nyata menjadi kode program dalam class Orang: Pemrograman Berorientasi Objek 1
2 Class Orang { String nama; int tinggibadan; int beratbadan; String warnarambut; String warnakulit; String jeniskelamin boolean berkacamata; //nama orang //dalam cm //dlm kg //hitam, pirang, coklat //sawomatang, hitam, putih //pria atau wanita //bila berkacamata berarti true Memindahkan Orang dari dunia nyata menjadi class Orang Class dapat diumpamakan seperti spesifikasi atau blueprint. Dalam hal ini, Tuhan menciptakan manusia dengan spesifikasi tertentu. Jadi dapat diumpamakan bahwa Tuhan memiliki class Orang yang kemudian membuat banyak objek dari class Orang tsb, dan contoh objek tersebut adalah Anda sendiri. Objek dalam pemrograman adalah objek yang dibuat dari class tertentu. Dari definisi class Orang di atas kita bisa membuat objek-objek berdasar class tersebut. Objek-objek yang dibuat perlu disimpan dalam variabel yang akan menyimpan referensi/address dari objek yang dibuat. Proses pembuatan objek sering disebut sebagai instansiasi class, sedangkan objeknya disebut sebagai instance dari class. 1.3 Method Pemrograman Berorientasi Objek 2
3 Selain memiliki atribut(state) yang diimplementasikan sebagai data member di atas, manusia juga dapat melakukan suatu aksi atau pekerjaan tertentu (BEHAVIOR). Contoh aksi/behavior yang umum adalah menangis dan tertawa Kedua behavior tsb bisa dipindahkan ke dalam bahasa pemrograman menjadi method sbb: void menangis() { System.out.println( hik...hik hiks ); void tertawa() { System.out.println( ha ha ha ha ); Method merupakan perwujudan aksi atau tindakan dari dunia nyata di dalam pemrograman komputer. Method dalam dunia pemrograman juga pasti melakukan sesuatu aksi, misalnya menampilkan String di konsol. Terdapat 3 macam metode yang meliputi: 1. Metode kelas : Metode ini dapat dieksekusi walaupun tidak terdapat objek dalam kelas tersebut. Metode kelas ini dideklarasikan dengan menggunakan modifier static. 2. Metode objek : Metode ini hanya dapat dieksekusi sehubungan dengan objek tertentu. 3. Metode main : Metode ini digunakan pada saat aplikasi java dimulai, menggunakan keyword static Class A State Data member / variabel Pemrograman Berorientasi Objek Behaviour method1() method2()
4 Ilustrasi perbedaan class dengan objek Dari gambar di atas dapat dipahami bahwa suatu class dapat memiliki banyak objek, dan setiap objek akan mewarisi data member dan method yang sama dari class. Untuk membuat objek Orang dari class Orang, gunakan keyword new sbb : Orang orang1 = new Orang( Izzuddin A Afif ); Orang orang2 = new Orang( Muhammad Fairuz ); Setiap objek dapat memiliki state atau nilai data member yang berbeda (hanya nama dan tipe variabel yang sama). Class Orang State nama variabel lain Behaviour menangis() tertawa() Orang1 Izzuddin A Afif Orang2 Muhammad Fairuz Ilustrasi pembuatan objek dari class Pemrograman Berorientasi Objek 4
5 Pada saat objek dibuat, objek berisi semua variabel yang terdapat dalam kelas tersebut. Terdapat 2 macam variabel dalam kelas, yaitu: variabel kelas : variabel yang dideklarasikan di dalam kelas dan diberi modifier static. Sifat dari variabel static ini adalah melekat pada kelas dan tidak terpengaruh oleh proses instansiasi. variabel objek(instans) : variabel yang dideklarasikan di dalam kelas dan tidak memiliki modifier static. Berbeda dengan variabel kelas, pada proses instansiai kelas menjadi objek, variabel instans ini akan ikut dimiliki dan dapat diakses oleh objek. Deklarasi Class <modifier> class <classname> { [deklarasi_attribut] [deklarasi_konstruktor] [deklarasi_metode] Contoh public class Siswa { mo nama Ilustrasi deklarasi class Deklarasi Atribut <modifier> <tipe> <nama_atribut>; contoh public class Siswa { public int nrp; public String nama; atribut Ilustrasi deklarasi atribut Pemrograman Berorientasi Objek 5
6 Deklarasi Metode <modifier> <return_type> <nama_metode> ([daftar_argumen]) { [<statement>] ilustrasi deklarasi method Contoh: class mobil { String warna; int tahunproduksi; void isidata(string warnamobil, int tahunproduksimobil) { warna = warnamobil; tahunproduksi=tahunproduksimobil; String ambilwarna() { return warna; int ambiltahunproduksi(){ return tahunproduksi; public class kelasmobil2{ public static void main (String args[]) { mobil mobilku=new mobil(); mobilku.isidata("merah",2003); System.out.println("warna:"+mobilku.ambilWarna()); System.out.println("tahun:"+mobilku.ambilTahunProduksi()); 1.4 Variabel this Pemrograman Berorientasi Objek 6
7 Kata kunci this dipergunakan pada pembuatan kelas dan digunakan untuk menyatakan objek sekarang. void isidata(string warnamobil, int tahunproduksimobil) { warna=warnamobil; tahunproduksi=tahunproduksimobil; Bisa ditulis menjadi : void isidata(string warna, int tahunproduksi) { this.warna=warnamobil; this.tahunproduksi=tahunproduksimobil; 1.5 Konstruktor Metode konstruktor atau biasa disebut konstruktor saja adalah metode yang dapat digunakan untuk memberikan nilai awal saat objek diciptakan. Metode ini akan dipanggil secara otomatis oleh java ketika new dipakai untuk menciptakan instan kelas. Konstruktor mempunyai sifat/ciri: namanya sama dengan nama kelas. tidak memiliki nilai balik (termasuk tidak boleh ada kata kunci void). Contoh: class mobil { String warna; int tahunproduksi; mobil(string warnamobil, int tahunproduksimobil) { warna = warnamobil; tahunproduksi=tahunproduksimobil; String ambilwarna() { return warna; int ambiltahunproduksi() { return tahunproduksi; public class kontruktor { Pemrograman Berorientasi Objek 7
8 public static void main (String args[]) { mobil mobilku=new mobil( merah",2003); System.out.println("warna:"+mobilku.ambilWarna()); System.out.println("tahun:"+mobilku.ambilTahunProduksi()); 1.6 Overloading pada Konstruktor Overloading terhadap konstruktor merupakan suatu mekanisme pembuatan konstruktor yang memiliki bentuk lebih dari satu. Dalam hal ini pembeda antara konstruktor dengan konstruktor yang lain berupa jumlah parameter atau tipe parameter. Contoh: class mobil { private String warna; private int tahunproduksi; public mobil(string warnamobil, int tahunproduksimobil) { warna=warnamobil; tahunproduksi=tahunproduksimobil; public mobil() { public void info() { System.out.println( warna : +this.warna); System.out.println( tahun : +this.tahunproduksi); public class konstruktor { public static void main (String args []) { mobil mobilku=new mobil( merah, 2003); mobil.info(); mobil mobilmu=new mobil(); mobil.info(); Hasil : Warna:merah Tahun:2003 Warna:null Tahun:0 Finished executing 1.7 Overloading pada Method Overloading juga dapat dikenali pada metode non konstruktor. Contoh: class matematika { Pemrograman Berorientasi Objek 8
9 static public double kuadrat(double nilai) { return nilai*nilai; static public int kuadrat (int nilai) { return nlai*nilai; static public double kuadrat (string nilai) { double bilangan; bilangan=double.parsedouble(nilai); return bilangan*bilangan; public class konstruktor { public static void main (string args[]) { System.out.println(matematika.kuadrat(25.0)); System.out.println(matematika.kuadrat(25)); System.out.println(matematika.kuadrat( 25 )); Hasil : Finished executing INHERITANCE / PEWARISAN II Pemrograman Berorientasi Objek 9
10 Inheritance (Pewarisan) merupakan salah satu dari tiga konsep dasar OOP. Konsep inheritance ini mengadopsi dunia riil dimana suatu entitas/obyek dapat mempunyai entitas/obyek turunan. Dengan konsep inheritance, sebuah class dapat mempunyai class turunan. Suatu class yang mempunyai class turunan dinamakan parent class atau base class. Sedangkan class turunan itu sendiri seringkali disebut subclass atau child class. Suatu subclass dapat mewarisi apa-apa yang dipunyai oleh parent class. Karena suatu subclass dapat mewarisi apa-apa yang dipunyai oleh parent classnya, maka member dari suatu subclass adalah terdiri dari apa-apa yang ia punyai dan juga apa-apa yang ia warisi dari class parent-nya. Kesimpulannya, boleh dikatakan bahwa suatu subclass adalah tidak lain hanya memperluas (extend) parent class-nya. 2.1 Deklarasi Inheritance Dengan menambahkan kata kunci extends setelah deklarasi nama class, kemudian diikuti dengan nama parent class-nya. Kata kunci extends tersebut memberitahu kompiler Java bahwa kita ingin melakukan perluasan class. Deklarasi inheritance public class B extends A { Semua class di dalam Java adalah merupakan subclass dari class super induk yang bernama Object. Misalnya saja terdapat sebuah class sederhana : public class A { Pemrograman Berorientasi Objek 10
11 Pada saat dikompilasi Kompiler Java akan membacanya sebagai subclass dari class Object. public class A extends Object { Kapan Kita Menerapkan Inheritance Kita baru perlu menerapkan inheritance pada saat kita jumpai ada suatu class yang dapat diperluas dari class lain. Misal terdapat class Pegawai : public class Pegawai { public String nama; public double gaji; Misal terdapat class Manager : public class Manajer { public String nama; public double gaji; public String departemen; Dari 2 buah class diatas, kita lihat class Manajer mempunyai data member yang identik sama dengan class Pegawai, hanya saja ada tambahan data member departemen. Sebenarnya yang terjadi disana adalah class Manajer merupakan perluasan dari class Pegawai dengan tambahan data member departemen. Disini perlu memakai konsep inheritance, sehingga class Manajer dapat kita tuliskan seperti berikut: public class Manajer extends Pegawai { public String departemen; Pemrograman Berorientasi Objek 11
12 Pada contoh diatas juga mewakili contoh dari single inheritance di mana suatu sub class memiliki 1 parent class Multilevel Inheritance Konsep inheritance yang ada di Java memperkenankan adanya multilevel inheritance. Konsep multilevel inheritance memperbolehkan suatu subclass mempunyai subclass lagi. Single and Multilevel Inheritance Employee +name : String = +salary : double +birthdate : Date +getdetails() : String Engineer Secretary Manager +departement: String= Director +carallowance: double +increaseallowance() Pengaksesan member yang ada di parent class dari subclass-nya tidak berbeda dengan pengaksesan member subclass itu sendiri. Misalnya di class Manajer kita ingin mengakses data member nama melalui sebuah function member IsiData(), sekaligus kita juga ingin mengakses data member departemen di class Manajer. Contoh: public class Manajer extends Pegawai { public String departemen; Pemrograman Berorientasi Objek 12 public void IsiData(String n, String d) { nama=n; departemen=d;
13 2.2 Access Control Dalam dunia riil, suatu entitas induk bisa saja tidak mewariskan sebagian dari apa-apa yang ia punyai kepada entitas turunan karena sesuatu hal. Demikian juga dengan konsep inheritance pada OOP. Suatu parent class dapat tidak mewariskan sebagian member-nya kepada subclass-nya. Sebagai contoh, kita coba untuk memodifikasi class Pegawai. public class Pegawai { private String nama; public double gaji; Coba untuk mengkompilasi class Manajer pada contoh sebelumnya. Apa yang terjadi? Pesan kesalahan akan muncul seperti ini : Ini membuktikan bahwa class Manajer tidak mewarisi data member nama dari parent class-nya (Pegawai). Berikut ini dijelaskan mengenai Access Control lebih lanjut: Pemrograman Berorientasi Objek 13
14 2.2.1 private Variabel dan method yang dideklarasikan private hanya bisa diakses oleh class yang mendeklarasikan variabel dan method tersebut. Contoh 1: mengakses private variabel dari class lain. Contoh 2: mengakses private variabel dari subclass. Pemrograman Berorientasi Objek 14
15 2.2.2 default default bukan merupakan Java keyword. Merupakan jenis akses kontrol jika kita tidak menuliskan akses kontrol secara eksplisit. Semua feature class-class yang ada dalam satu package bisa diakses oleh semua yang ada dalam package tersebut. Class diluar package boleh melakukan subclass, tetapi subclass tersebut tidak bisa mengakses feature superclass. Contoh 1: default Contoh 2: default Pemrograman Berorientasi Objek 15
16 2.2.3 protected Protected mempunyai kemampuan akses yang lebih besar daripada private dan default. Protected feature dari suatu class bisa diakses oleh semua class dalam satu package. Class diluar package boleh melakukan melakukan subclass, dan subclass tersebut bisa mengakses feature superclass. Contoh 1: protected Ringkasan dari masing-masing akses kontrol: Pemrograman Berorientasi Objek 16
17 2.3 super Kata kunci super dipakai untuk merujuk pada member dari parent class. Sebagaimana kata kunci this yang dipakai untuk merujuk pada member dari class itu sendiri. Format penulisannya adalah sebagai berikut: super.data_member merujuk pada data member pada parent class. super.function_member() merujuk pada function member pada parent class. super() merujuk pada konstruktor pada parent class. Contoh: super Pemrograman Berorientasi Objek 17
18 Keterangan: x > merujuk pada x terdekat, yaitu parameter Info(). this.x > merujuk pada data member dari class-nya sendiri, yaitu data member pada class Child super.x > merujuk pada data member dari parent class-nya yaitu data member pada class Parent 2.4 Konstruktor tidak diwariskan Konstruktor dari parent class tidak dapat diwariskan ke subclass-nya. Konsekuensinya, setiap kali kita membuat suatu subclass, maka kita harus memanggil konstruktor parent class di konstruktor subclass. Pemanggilan konstruktor parent harus dilakukan pada baris pertama dari konstruktor subclass. Jika kita tidak mendeklarasikannya secara eksplisit, maka kompiler Java akan menambahkan deklarasi pemanggilan konstruktor parent class di konstruktor subclass. Sebelum subclass menjalankan konstruktornya sendiri, subclass akan menjalankan constructor superclass terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena secara implisit pada constructor subclass ditambahkan pemanggilan super()yang bertujuan memanggil constructor superclass oleh kompiler. Misalnya saja kita mempunyai dua buah class sebagai berikut: public class Parent { public class Child extends Parent { Pemrograman Berorientasi Objek 18
19 Pada saat program tersebut dikompilasi, maka kompiler Java akan menambahkan: konstruktor class Parent. konstruktor class Child. pemanggilan konstruktor class Parent di kostruktor class Child. Sehingga program tersebut sama saja dengan yang berikut ini: public class Parent { public Parent() { public class Child extends Parent { public Child() { super(); Pemanggilan konstruktor class Parent pemanggilan super yang dibenarkan (kanan). Contoh: Pemrograman Berorientasi Objek 19
20 III ENCAPSULATION 3.1 Enkapsulasi Enkapsulasi adalah pembungkus, pembungkus disini dimaksudkan untuk menjaga suatu proses program agar tidak dapat diakses secara sembarangan atau di intervensi oleh program lain. Konsep enkapsulasi sangat penting Pemrograman Berorientasi Objek 20
21 dilakukan untuk menjaga kebutuhan program agar dapat diakses sewaktuwaktu, sekaligus menjaga program tersebut. Dalam kehidupan sehari hari enkapsulasi dapat dimisalkan sebagai arus listrik pada generator, dan sistem perputaran generator untuk menghasilkan arus listrik. Kerja arus listrik tidak mempengaruhi kerja dari sistem perputaran generator, begitu pula sebaliknya. Karena didalam arus listrik tersebut, kita tidak perlu mengetahui bagaimana kinerja sistem perputaran generator, apakah generator berputar kebelakang atau ke depan atau bahkan serong. Begitu pula dalam sistem perputaran generator, kita tidak perlu tahu bagaimana arus listrik, apakah menyala atau tidak. Begitulah konsep kerja dari enkapsulasi, dia akan melindungi sebuah program dari akses ataupun intervensi dari program lain yang mempengaruhinya. Hal ini sangat menjaga keutuhan program yang telah dibuat dengan konsep dan rencana yang sudah ditentukan dari awal. Contoh dalam program Belajar.Java class belajar { public String x = Pintar ; private String y = Java ; Pintar.Java public class Pintar{ public static void main(string[]args){ Coba panggil = new Belajar( ); System.out.println( Panggil X : +panggil.x); Pemrograman Berorientasi Objek 21
22 System.out.println( Panggil Y : +panggil.y); Tipe public dan private mempunyai fungsi yang berbeda. Fungsi public yang terdapat dalam class Coba pada variable x, memungkinkan nilai dari variable x dapat diakses oleh class Belajar. Sedangkan variable y yang menggunakan fungsi private tidak dapat dipanggil didalam class Belajar. IV POLYMORPHISM 4.1 Overriding Subclass yang berusaha memodifikasi tingkah laku yang diwarisi dari superclass. Tujuannya agar subclass memiliki tingkah laku yang lebih spesifik. Dilakukan dengan cara mendeklarasikan kembali method milik parent class di subclass. Deklarasi method pada subclass harus sama dengan yang terdapat di super class. Kesamaan pada: Nama Pemrograman Berorientasi Objek 22
23 Return type Daftar parameter Method pada parent class disebut overriden method, dan method pada subclass disebut overriding method. Contoh: overriding public class Employee { protected String name; protected double salary; protedted Date birthdate; public String getdetails() { return Name: +name+ \n + Salary: +salary; public class Manager extends Employee { protected String depatement; public String getdetails() { return name: +name + \n + Salary: +salary+ \n + manager of: +departement; Contoh: overriding dengan keyword super Aturan overriding: Pemrograman Berorientasi Objek 23
24 Mode akses overriding method harus lebih luas atau minimal sama dari pada overriden method. Subclass hanya boleh meng-override method superclass satu kali saja, tidak boleh ada lebih dari satu method pada kelas yang sama yang sama persis. Overriding method tidak boleh throw checked exceptions yang tidak dideklarasikan oleh overridden method. 4.2 Overloading Menuliskan kembali method yang sama pada suatu class. Tujuan : memudahkan penggunaan/pemanggilan method dengan fungsionalitas yang mirip. Aturan overloading: Nama method harus sama. Daftar parameter harus berbeda. Return type boleh sama, juga boleh berbeda. Perbedaan daftar parameter bukan hanya terjadi pada perbedaan banyaknya parameter, tetapi juga urutan dari parameter tersebut. Misalnya saja dua buah parameter berikut ini: function_member(int x, String n) function_member(string n, int x) Dua parameter tersebut juga dianggap berbeda daftar parameternya. Daftar parameter tidak terkait dengan penamaan variabel yang ada dalam parameter. Misalnya saja 2 daftar parameter berikut: function member(int x) function_member(int y) Pemrograman Berorientasi Objek 24
25 Dua daftar parameter diatas dianggap sama karena yang berbeda hanya penamaan variabel parameternya saja. Contoh: 4.3 Constructor Overloading Seperti halnya method, constructor juga bisa di-overloading. Dengan syarat: nama yang sama dan daftar parameter yang berbeda. Anda bisa gunakan keyword this pada baris awal badan constructor untuk memanggil constructor yang lain. Contoh: Pemrograman Berorientasi Objek 25
26 Contoh: memanggil parent class constructor 4.4 Polymorphism Polymorphism adalah kemampuan untuk mempunyai beberapa bentuk yang berbeda. Contoh: Manager adalah Employee Saat melakukan pemanggilan: Employee emp = new Manager(); Pemrograman Berorientasi Objek 26
27 Maka : reference variable dari emp adalah Employee. Bentuk emp adalah Employee. Yang perlu diingat adalah: Satu obyek hanya boleh mempunyai satu bentuk saja, yaitu bentuk yang diberikan ketika obyek dibuat. Reference variable bisa merujuk ke bentuk yang berbeda. V EXCEPTION HANDLING 5.1 Objectives Di akhir session, peserta diharapkan mampu untuk: Mendefinisikan exception Menangani exception dengan menggunakantry-catch-finally block Membuat class Exceptions sendiri Pemrograman Berorientasi Objek 27
28 5.2 Exceptions Sebuah event yang akan menginterupsi alur proses program normal dari sebuah program Akan mengakibatkan program terminate abnormally Error tidak harus selalu ditangani dengan exception handling (namun exception mempermudah penanganan error) Exception handling di Java bekerja dengan cara mengubah alur eksekusi program, sambil melempar suatu objek tertentu sebagai informasi untuk alur yang baru 5.2 Runtime exception Exception yang diturunkan dari RuntimeException tidak akan diperiksa pada saat kompilasi. Exception jenis ini baru dapat terdeteksi pada saat eksekusi. Contoh: NullPointerException, IndexOutOfBoundsException, dsb. Contoh Exceptions : - ArrayIndexOutOfBounds exception, akan terjadi jika kita mengakses suatu array di index yang tidak valid - NumberFormatException, akan terjadi jika kita melakukan passing parameter non-number ke method Integer.parseInt() Penanganan Exceptions : Untuk menangani exceptions di Java digunakan blok try-catch-finally Statement program yang memungkinkan terjadinya exceptions harus diletakkan dalam blok try-catch-finally. Blok try-catch-finally. Pemrograman Berorientasi Objek 28
29 Bentuk umum dari blok try-catch-finally: try { //write the statement that can generate an exceptions //in this block catch(<exceptiontype1> <varname1>){ //write the action your program will do if an exception of certain type occured catch(<exceptiontypen> <varnamen>){ //write the action your program will do if an exception of certain //type occured finally{ //add more cleanup code here Alur Program Pemrograman Berorientasi Objek 29
30 Alur Normal (tanpa exception) try { aksi_1(); aksi_2(); aksi_3(); catch (ExceptionClassName name){ //penanganan error (tidak dieksekusi) aksi_4(); aksi_5(); Exception Dilempar aksi_2() try { aksi_1(); aksi_2(); aksi_3(); //tidak dieksekusi catch (ExceptionClassName name){ //penanganan error (dieksekusi) aksi_4(); aksi_5(); Contoh Penggunaan Exception import java.util.scanner; /*JDK 1.5*/ Pemrograman Berorientasi Objek 30
31 class ContohException { public static void main (String args[]) { Scanner sc = new Scanner(System.in); try { System.out.print("Masukkan Angka:"); int num = sc.nextint(); if (num>10) throw new Exception(); System.out.println( Angka kurang dari atau sama dengan 10 ); catch (Exception s) System.out.println( "Angka Lebih dari 10"); System.out.println( "Selesai"); Catatan Dalam statement - throw new Exception(), sebuah instans dari kelas Exception() diciptakan (konstruktor defaultnya dipanggil) Jika kelas memiliki konstruktor yang lain, konstruktor itu dapat dipanggil: - throw new Exception( lebih dari 12 ); Dalam catch, method kelas exception dapat dipanggil: - System.out.println(e.getMessage()); Nested Exception Handling Boleh ada blok try-catch lain dalam suatu try-catch, penangkap adalah blok terdekat. try { fungsi_a( ); try { fungsi(b); catch (NumberException n){ catch (FatalException fatal){ Pemrograman Berorientasi Objek 31
32 Melempar kembali exception Dalam catch, exception bisa dithrow: catch (Exception e) {throw e; Exception baru bisa dibuat: catch (FileNotFoundException e) { throw new FatalException(); Gunanya melempar kembali agar exception ditangkap oleh klausa exception terluar, atau method yang memanggil method ini. Exception pada method void connect_internet() throws connect_exception{ //coba melakukan koneksi if (error) throw new connect_exception( error ); //... //... //bagian main try { connect_internet( ); catch (connect_exception e) { /*do something*/ Catatan: Exception adalah nama kelas exception standar milik Java Programmer bisa membuat sendiri kelas Exception dengan mengimplementasikan Throwable, atau (yang lebih disarankan) menurunkan dari java.lang.exception Membuat Class Exceptions Buat class exception yang diturunkan dari class exception lain yang lebih umum. - Misal class OutOfDiskSpaceException bisa diturunkan dari IOException Pemrograman Berorientasi Objek 32
33 Sebaiknya turunkan dari class Exception karena sudah memiliki method untuk mencatat pesan exception Contoh: SmallIntExcept class SmallIntExcept extends Exception { private static int num_except; SmallIntExcept(String msg){ super(msg); num_except++; static int numexception (){ return num_except; void response (){ System.out.println(getMessage()); ; class SmallInt{ int value; SmallInt(int val){ value = val; void plus(smallint X) throws SmallIntExcept{ value = value + X.value; if (value > 10) throw new SmallIntExcept ( TOO BIG ); if (value < 0) throw new SmallIntExcept ( TOO SMALL ); public String tostring() { return Integer.toString(value); void ReadVal ( ) { Scanner s = new Scanner(Sytem.in); value = s.nextint( ); *Main Program class SmallIntExample { public static void main (String args[]) { System.out.println("start of smallint..."); SmallInt S1= new SmallInt(1); SmallInt S = new SmallInt(); S.ReadVal (); try { Pemrograman Berorientasi Objek 33
34 S1.plus (S); System.out.println("hasil S1= S1+S ="+S1); catch (SmallIntExcept e) { e.response (); Summary Mendefinisikan exception Menangani exception dengan menggunakan blok try-cath-finally Membuat class exception SmallIntExcept subclass dari Exception Pemrograman Berorientasi Objek 34
5/23/12. Inheritance. Pengertian inheritance Deklarasi inheritance Single inheritance Multilevel inheritance Access Control super keyword
Inheritance Topik Pengertian inheritance Deklarasi inheritance Single inheritance Multilevel inheritance Access Control super keyword 1 Pengertian Dasar Inheritance Inheritance (Pewarisan) merupakan salah
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN 2
No. LST/EKA/PTI208/01 Revisi : 02 Feb 2010 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan membuat suatu Class dan Object B. Dasar Teori Mengenal Objek
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN JAVA 2
No. LST/EKA/PTI208/01 Revisi : 01 Feb 2009 Hal 1 dari 7 A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan membuat suatu Class dan Object B. Dasar Teori Ø Mengenal
Lebih terperinciInheritance (Pewarisan) Pengertian dasar inheritance
Inheritance (Pewarisan) Pengertian dasar inheritance Inheritance (Pewarisan) merupakan salah satu dari tiga konsep dasar OOP. Konsep inheritance ini mengadopsi dunia riil dimana suatu entitas/obyek dapat
Lebih terperinciInheritance (Pewarisan Sifat) Imam Fahrur Rozi
Inheritance (Pewarisan Sifat) Imam Fahrur Rozi Pengertian inheritance Deklarasi inheritance Single inheritance Multilevel inheritance Access Control super keyword Topik Pengertian Dasar Inheritance Inheritance
Lebih terperinciInheritance. Pertemuan 8 Pemrograman Berbasis Obyek
Inheritance Pertemuan 8 Pemrograman Berbasis Obyek Topik Pengertian inheritance Deklarasi inheritance Single inheritance Multilevel inheritance Access Control Konstruktor tidak diwariskan super keyword
Lebih terperinciPemrograman Berbasis Objek Inheritance
Inheritance Topik Pemrograman Berbasis Objek Pengertian inheritance Deklarasi inheritance i Single inheritance Multilevel inheritance Access Control Konstruktor tidak diwariskan super keyword Pengertian
Lebih terperinciInheritance. Topik 5/17/2013
Inheritance Topik Pengertian inheritance Deklarasi inheritance Single inheritance Multilevel inheritance Access Control Konstruktor tidak diwariskan super keyword 1 Pengertian dasar inheritance Inheritance
Lebih terperinciOverriding. Subclass yang berusaha memodifikasi tingkah laku yang diwarisi dari superclass. Tujuan: subclass memiliki tingkah laku yang lebih
Overriding, Overloading, Polymorphism Pertemuan 10 Pemrograman Berbasis Obyek Oleh Tita Karlita Topik Overriding Overloading Constructor overloading Polymorphism Virtual Method Invocation Polymorphic arguments
Lebih terperinci(INHERITANCE) Nurochman
PEWARISAN (INHERITANCE) Nurochman Inheritance Adding functionality to existing classes Re use of code Refining a general solution to a specific Rapid development of solutions What is Inheritance? Subclass
Lebih terperinciB. DASAR TEORI MENGENAL OBJEK & CLASS
PRAKTIKUM 2 PEMBUATAN CLASS DAN OBJEK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep Class dan Objek 2. Mampu mengubah konsep Objek di dunia nyata menjadi objek dalam pemrograman. 3. Memahami cara
Lebih terperinciB. DASAR TEORI MENGENAL OBJEK & CLASS
B. DASAR TEORI MENGENAL OBJEK & CLASS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PRAKTIKUM 2 PEMBUATAN CLASS DAN OBJEK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep Class dan Objek 2. Mampu mengubah
Lebih terperinciE-Book PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Disusun Oleh: Arfian Hidayat, S.Kom
E-Book PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Disusun Oleh: Arfian Hidayat, S.Kom http://arfianhidayat.com FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Gambar...
Lebih terperinciPengenalan pemrograman berorientasi obyek. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Topik
Pengenalan pemrograman berorientasi obyek Topik MENGENAL OBJEK & CLASS Fitur OOP Deklarasi class Deklarasi Atribut Deklarasi metode Pengaksesan anggota obyek Life Cycle dari Objek Tipe Reference Pass by
Lebih terperinciPraktikum 4 Konsep Inheritance, Polymorphism, dan Encapsulation
Praktikum 4 Konsep Inheritance, Polymorphism, dan Encapsulation Dosen : Ir. Nanang Syahroni M.Kom Pokok Bahasan Konsep pewarisan dan deklarasi pewarisan dalam bahasa Java Konsep polimospisme dan deklarasi
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN 2
No. LST/EKA/PTI208/04 Revisi : 02 Maret 2010 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip inhereritance dalam OOP. B. Dasar Teori
Lebih terperinciInheritance dan Kata Kunci static
Inheritance dan Kata Kunci static PEWARISAN (INHERITANCE) Salah satu fitur yang paling kuat dalam OOP adalah penggunaan kode kembali (code reuse). Sekali sebuah prosedur dibuat, maka kita bisa menggunakannya
Lebih terperinciPercobaan 6 Exception
Percobaan 6 Exception Pokok Bahasan Penanganan Eksepsi Menangkap Eksepsi Catch Secara bertingkat Melontarkan Eksepsi Melontarkan kembali Eksepsi Klausa Throws Tujuan Belajar Dengan praktikum ini mahasiswa
Lebih terperinciPengenalan pemrograman berorientasi iobyek
Pengenalan pemrograman berorientasi iobyek Topik MENGENAL OBJEK & CLASS Fitur OOP Deklarasi class Deklarasi Atribut Deklarasi metode Pengaksesan anggota obyek Life Cycle dari Objek Tipe Reference Pass
Lebih terperinciPEWARISAN. Disusun Oleh: Reza Budiawan. Untuk: Tim Dosen Algoritma & Pemrograman Lanjut
MI1274 Algoritma & Pemrograman Lanjut Genap 2015-2016 PEWARISAN Disusun Oleh: Reza Budiawan Untuk: Tim Dosen Algoritma & Pemrograman Lanjut Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan
Lebih terperinciABSTRACTION, ENCAPSULATION, INHERITANCE & POLYMORPHISM
Materi kuliah ABSTRACTION, ENCAPSULATION, INHERITANCE & POLYMORPHISM Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK (OOP) Pemrograman berorientasi Objek mempunyai karakterisitik sebagai berikut:
KARAKTERISTIK PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK (OOP) Pemrograman berorientasi Objek mempunyai karakterisitik sebagai berikut: a. Abstraksi (abstraction) b. Pembungkusan (encapsulation) c. Pewarisan (inheritence)
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 EXCEPTION
PERCOBAAN 6 EXCEPTION Pokok Bahasan Penanganan Eksepsi Menangkap Eksepsi Catch Secara bertingkat Melontarkan Eksepsi Melontarkan kembali Eksepsi Klausa Throws Tujuan Belajar Dengan praktikum ini mahasiswa
Lebih terperinciOverriding, Overloading, Polymorphism. Pertemuan 10 Pemrograman Berbasis Obyek Dr. Rodiah
Overriding, Overloading, Polymorphism Pertemuan 10 Pemrograman Berbasis Obyek Dr. Rodiah Topik Overriding Overloading Constructor overloading Polymorphism Virtual Method Invocation Polymorphic arguments
Lebih terperinciPengenalan pemrograman berorientasi obyek
Pengenalan pemrograman berorientasi obyek Oleh: Ali Ridho Barakbah Pemrograman Berbasis Obyek Pertemuan 6 IT-EEPIS Keuntungan OOP Reusabilitas Pembangunan program lebih cepat Fleksibilitas lebih tinggi
Lebih terperinciPolymorphism. Materi ke-8 Pemrograman Berbasis Objek
Polymorphism Materi ke-8 Pemrograman Berbasis Objek Pengertian Polymorphism = polimorfisme Poly (banyak) + morphos (bentuk) : banyak bentuk Kemampuan untuk menghandle banyak bentuk Kemampuan untuk memproses
Lebih terperinciBAB 6 INHERITANCE Tujuan:
BAB 6 INHERITANCE Tujuan: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa harusnya mampu untuk 1. Menjelaskan konsep inheritance 2. Mengimplementasikan inheritance dalam Java 3. Memahami cara pengaksesan member
Lebih terperinciModul Bahasa Pemrograman 1
Modul Bahasa Pemrograman 1 2013/2014 INHERITANCE DAN PHLOYMORPHISME Pokok bahasan : Konsep pewarisan dalam bahasa Java Deklarasi pewarisan dalam bahasa Java Konsep pholymorphisme dalam bahasa Java Deklarasi
Lebih terperinciPRAKTIKUM 6 EXCEPTION
PRAKTIKUM 6 EXCEPTION A. TUJUAN Memahami konsep, tipe, dan cara penanganan eksepsi. Memahami cara melontar dan menangkap eksepsi. Memahami konsep try catch dan catch secara bertingkat. Memahami klausa
Lebih terperincipublic class B extends A {... }
PRAKTIKUM 10 INHERITANCE 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan menerapkan konsep inheritance dalam pemrograman 2. Memahami pengaksesan member pada parent class 3. Memahami konsep single inheritance
Lebih terperincisubclass class manapun private default protected public package yang sama
PRAKTIKUM 11 INHERITANCE 2 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melakukan pengontrolan akses pada pengkodean 2. Menggunakan kata kunci super 3. Menghindari kesalahan pada pewarisan konstruktor B. DASAR TEORI Suatu
Lebih terperinciPERTEMUAN III OBJEK DAN CLASS TUJUAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN III OBJEK DAN CLASS TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan memahami perbedaan objek dan class pada Java. 2. Praktikan memahami konsep berorientasi objek. 3. Praktikan dapat membuat program sederhana dengan
Lebih terperinciKonsep Pemrograman Berbasis Obyek
Konsep Pemrograman Berbasis Obyek Tujuan Pembelajaran Memahami konsep Pemrograman Berbasis Obyek atau Object Oriented Programming (OOP) Memahami perbedaan antara pemrograman OOP dengan pemrograman prosedural
Lebih terperinciDasar-Dasar OOP di Java
Pertemuan 7 - Pemrograman Berbasis Obyek Oleh: Ali Ridho Barakbah Information hiding Dasar-Dasar OOP di Java Pada bab sebelumnya telah dibahas bagaimana mengakses anggota class, baik yang berupa atribut
Lebih terperinciPemrograman Berorientasi Obyek. Exception Handling. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Exception Handling Topik Kategori Exception try, catch, finally Method yang melempar exception Aturan overriding method dan exception Membuat class exception baru Definisi Exception Suatu mekanisme penanganan
Lebih terperinciINHERITANCE AND POLIMORPHISM PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM
1 INHERITANCE AND POLIMORPHISM PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM INHERITANCE Pewarisan atribut dan method pada sebuah class yang diperoleh dari class yang direferensi sebagai induk
Lebih terperinciIKG2I4 / Software Project I
IKG2I4 / Software Project I Mahmud Imrona, M.T. Izzatul Ummah, M.T. Kelompok Keahlian Algoritma dan Komputasi LECTURE NOTE WEEK 6 1 3/11/2015 WEEK 6 Abstract Class Interface Exception 2 3/11/2015 ABSTRACT
Lebih terperinciBab 8. Dasar-Dasar OOP
Bab 8. Dasar-Dasar OOP Pemrograman Berorientasi Obyek Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 Overview Introduction Encapsulation Information Hiding Interface to access data Constructor Overloading
Lebih terperinci1. Manakah jawaban yang benar,pada saat Anda mengcompile dan menjalankan class berikut ini:
1. Manakah jawaban yang benar,pada saat Anda mengcompile dan menjalankan class berikut ini: Program dapat di-compile dan output-nya adalah 5 Program dapat di-compile dan output-nya adalah 6 Program akan
Lebih terperinciEncapsulation (Encapsulasi) Minggu 5 Pemrograman Berorientasi Objek Alfa Faridh Suni
Encapsulation (Encapsulasi) Minggu 5 Pemrograman Berorientasi Objek Alfa Faridh Suni Enkapsulasi u Dapat dikatakan sebagai penyembunyian data/informasi (Information hiding). u Implementasi ke bahasa Pemrograman
Lebih terperinciDasar-Dasar OOP di Java
Dasar-Dasar OOP di Java Information hiding Pada bab sebelumnya telah dibahas bagaimana mengakses anggota class, baik yang berupa atribut ataupun method. Misalnya saja kita mempunyai sebuah class seperti
Lebih terperinciIF PEMROGRAMAN LANJUT EXCEPTION. Oleh : Andri Heryandi, M.T.
IF34348 - PEMROGRAMAN LANJUT EXCEPTION 09 Oleh : Andri Heryandi, M.T. MATERI HARI INI Exception Penanganan Exception Penanganan Exception satu catch Penanganan Exception dengan banyak catch Pengaganan
Lebih terperinciApa yang menjadi output potongan kode diatas? Error karena tidak ada String yang di-passing kedalam konstruktor Bapak
Waktu Sisa : 0:59:57 1. Apa yang menjadi output potongan kode diatas? Error karena tidak ada String yang di-passing kedalam konstruktor Bapak Output: Bapak null Anak Error karena constructor Bapak(String
Lebih terperinciPemrograman Lanjut Exception Handling PTIIK
Pemrograman Lanjut Exception Handling PTIIK - 2013 Objectives Memahami konsep dan Mendefinisikan Exception Handling Menangani exception menggunakan blok trycatch-finally Keyword throw dan throws Kategori
Lebih terperinciSesi 8. Event Handling & Exception Handling. Tujuan Intruksional
Badiyanto, S.Kom, M.Kom Sesi 8 Event Handling & Exception Handling Kode MK : TI50UT Revisi Terakhir : 2016 Tujuan Intruksional Mampu menjelaskan tentang event handling Mampu menjelaskan tentang method
Lebih terperinciKonsep Pemrograman Berorientasi Obyek. Maria Ulfah S Nurochman
Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek Maria Ulfah S Nurochman Kompetensi Menjelaskan paradigma pemrograman berorientasi obyek Membedakan antara paradigma pemrograman berorientasi obyek dan pemrograman
Lebih terperinciOverriding Overloading Polymorphism
Overriding Overloading Polymorphism Topik Overriding Overloading Constructor overloading Polymorphism Virtual Method Invocation Polymorphic arguments Operator instanceof Casting & Convertion Objects 1
Lebih terperinci1. Keyword mana yang memiliki fungsi sama dengan keyword this dan menyediakan reference ke atribut turunan dari objek? super
Your browser does not support inline frames or is currently configured not to display inline frames. Waktu Sisa : 1:58:53 1. Keyword mana yang memiliki fungsi sama dengan keyword this dan menyediakan reference
Lebih terperinciException Handling. Topik
Exception Handling Topik Kategori Exception try, catch, finally Method yang melempar exception Aturan overriding method dan exception Membuat class exception baru 1 Definisi Exception Suatu mekanisme penanganan
Lebih terperinciPemrograman Berorientasi. Class dan Obyek 2
Pemrograman Berorientasi Obyek Class dan Obyek 2 anton@ukdw.ac.id Method main pada Java public static void main(string[] args) Merupakan bagian yang dieksekusi oleh program Java Sifat: public, static,
Lebih terperinci3/31/2011. Tujuan. Inheritance, Polymorphism,& Interfaces. Inheritance / pewarisan. Inheritance / pewarisan. Inheritance / pewarisan
Tujuan JAVA Education Network Indonesia Inheritance,,& Interfaces Pengenalan Pemrograman 1 Pada akhir bab, Anda diharapkan mampu untuk Menjelaskan super class dan subclass Meng-override method dari superclass
Lebih terperinciEXCEPTION. 2. Pada kondisi bagaimana klausa finally tidak akan dieksekusi? Kode didalam block try memiliki statement return
EXCEPTION 1. 0 1 2 3 4 2. Pada kondisi bagaimana klausa finally tidak akan dieksekusi? Kode didalam block try memiliki statement return Kode didalam block try telah dieksekusi dengan benar Method System.exit()
Lebih terperinciVariabel tersebut seharusnya bisa dideklarasikan didalam try block dan block catch
Waktu Sisa : 0:55:52 1. 0 1 2 3 4 2. Sebuah variabel dalam local method bisa diakses dari dalam block try-catch. Dimana variabel tersebut sebaiknya dideklarasikan? Variabel tersebut seharusnya dideklarasikan
Lebih terperinciWaktu Sisa : 0:43:4. Sukses. Kesalahan pada URL. File tidak lengkap. Kesalahan umum. Mengerjakan finally. Diluar block
Waktu Sisa : 0:43:4 1. Sukses Kesalahan pada URL File tidak lengkap Kesalahan umum Mengerjakan finally Diluar block 2. Method hallo() bisa melempar java.io.ioexception, java.lang.runtimeexception, atau
Lebih terperinciIT652 Pemrograman Berorientasi Aspek. Ramos Somya
IT652 Pemrograman Berorientasi Aspek Ramos Somya Exception handling adalah suatu mekanisme penanganan error yang mungkin terjadi dalam suatu program. Misalnya sebuah program yang memiliki operasi pembagian,
Lebih terperinci1. Apa yang harus dilakukan oleh programmer untuk menangani user-defined exception? Menuliskan exception sebagai start method
Your browser does not support inline frames or is currently configured not to display inline frames. Waktu Sisa : 0:10:57 1. Apa yang harus dilakukan oleh programmer untuk menangani user-defined exception?
Lebih terperinciSukses. Kesalahan pada URL. File tidak lengkap. Kesalahan umum
Your browser does not support inline frames or is currently configured not to display inline frames. Waktu Sisa : 0:20:31 1. Sukses Kesalahan pada URL File tidak lengkap Kesalahan umum Mengerjakan finally
Lebih terperinciKonsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek
Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek CLASS & OBJECT Kita dapat membuat banyak OBJECT dari satu CLASS Untuk membuat banyak OBJECT, kita cukup gunakan keyword new berulang kali Misal: Rekening CLASS
Lebih terperinciPertemuan 11 Object Oriented Program
Pertemuan 11 Object Oriented Program OOP Pengertian OOP Pemrograman yang menitikberatkan kepada objek-objek (Seperti Pengiriman Nilai, Pesan atau Pernyataan Objek) untuk menyelesaikan tugas atau proses
Lebih terperinciJOBSHEET 8 INHERITANCE (PEWARISAN)
JOBSHEET 8 INHERITANCE (PEWARISAN) 1. KOMPETENSI 1. Memahami konsep dasar inheritance atau pewarisan. 2. Mampu membuat suatu subclass dari suatu superclass tertentu. 3. Mampu mengimplementasikan konsep
Lebih terperinciPRAKTIKUM 3 KONSTRUKTOR DAN OVERLOADING
PRAKTIKUM 3 KONSTRUKTOR DAN OVERLOADING A. TUJUAN 1. Konstruktor 2. Overloading terhadap konstruktor 3. Overloading pada metode B. DASAR TEORI Deklarasi contructor (konstruktor) Contructor (konstruktor)
Lebih terperinciPEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK NINF615 SEMESTER GASAL 2016/2017 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DISUSUN OLEH: Tim Asisten Praktikum Jurusan
Lebih terperinciPemrograman Berbasis Objek. Exception Handling. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Exception Handling Kategori Exception Topik Pemrograman Berbasis Objek try, catch, finally Method yang melempar exception Aturan overriding method dan exception Membuat class exception baru Definisi Exception
Lebih terperinciPolymorphism (Polimorfisme)
Polymorphism (Polimorfisme) Pemrograman Berorientasi Objek Minggu 7 Alfa Faridh Suni Polymorphisme * Poly + morph = banyak + bentuk * Polymorphism yang berarti satu objek dapat memiliki banyak bentuk yang
Lebih terperinciException Handling. Oleh : Agus Priyanto, M.Kom
Exception Handling Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Tujuan Perkuliahan Mengetahui tentang Exception di Java Mengetahui kelas-kelas exception di Java Mengetahui bagaimana Exception muncul dan cara menangkap
Lebih terperinciTidak ada satupun dari pilihan di atas yang benar karena checked exception tidak bisa ditulis
Waktu Sisa : 0:58:12 1. Package mana yang memiliki class IOException? java.util java.text java.error java.io 2. Pilihan manakah di bawah ini yang paling tepat mendeskripsikan langkah-langkah penting dalam
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN KONSEP PEMROGRAMAN BERBASIS OBJECT
BAB II TEORI DAN KONSEP PEMROGRAMAN BERBASIS OBJECT 2.1 Kompetensi Dasar Kompetensi dasar secara umum dalam materi ini adalah agar mahasiswa dapat mendeskripsikan penggunaan konsep pemrograman berbasis
Lebih terperinciPemrograman Berorientasi. Inheritance
Pemrograman Berorientasi Obyek Inheritance anton@ukdw.ac.id Inheritance Silsilah Pohon Keluarga Relasi is-a Selain melakukan kategorisasi terhadap objek yang memiliki sekumpulan atribut dan perilaku yang
Lebih terperinci2 TIPE DATA DAN VARIABEL
BAB 2 TIPE DATA DAN VARIABEL Kompetensi Dasar dan Indikator : Setelah mengikuti materi kuliah ini mahasiswa mampu menggunakan tipe data dan variable yang ada dalam Java, dengan indikator mahasiswa mampu:
Lebih terperinciPemrograman Berorientasi Object
Pemrograman Berorientasi Object Apa itu Exception? Singkatan dari Exceptional Events. Kesalahan (errors) yang terjadi saat runtime, menyebabkan gangguan pada alur eksekusi program. Contoh Error pembagian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PENGENALAN OBJECT ORIENTED PROGRAMMING
LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PENGENALAN OBJECT ORIENTED PROGRAMMING Disusun oleh : Nama : Gustian Ri pi NIM : 135150201111060 Asisten 1 : Az Zahra Rahma Putri Afifa Asisten 2 : Fitri Bibi
Lebih terperinciKONSEP OOP: PEWARISAN / INHERITANCE
PEMROGRAMAN LANJUT Sistem Informasi PTIIK UB Semester Genap 2014/2015 KONSEP OOP: PEWARISAN / INHERITANCE Dr. Eng. Herman Tolle Program Teknologi Informasi & Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Outline
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH PEMROGRAMAN JAVA
A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Informatika Mata Kuliah : Pemrograman Java Kode : SP331 Bobot : 4 (empat) sks Kelas : MI Semester : 4 (empat) Mata kuliah prasyarat : Tidak ada Deskripsi
Lebih terperinciE-Book PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Disusun Oleh: Arfian Hidayat, S.Kom
E-Book PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Disusun Oleh: Arfian Hidayat, S.Kom http://arfianhidayat.com FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Gambar...
Lebih terperinciGambar 1: Hirarki class
BAB 11 Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface 11.1 Tujuan Dalam bagian ini, kita akan membicarakan bagaimana suatu class dapat mewariskan sifat dari class yang sudah ada. Class ini dinamakan subclass dan
Lebih terperinciPRAKTIKUM 17 MENANGANI EXCEPTION
PRAKTIKUM 17 MENANGANI EXCEPTION A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai exception 2. Memahami tipe exception yaitu Checked Exception dan Unchecked Exception. 3. Mengetahui cara menggunakan exception
Lebih terperinciBAB II VARIABEL DAN TIPE DATA
BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai atau data. Sedangkan Java sendiri dikenal sebagai bahasa pemrograman dengan
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya
PRAKTIKUM 2 PEMBUATAN CLASS DAN OBJEK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami mengenai konsep Class dan Objek 2. Mampu mengubah konsep Objek di dunia nyata menjadi objek dalam pemrograman. 3. Memahami cara
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengetahui cara menangani exception dengan cara melempar exception. 2. Mengetahui cara membuat sendiri class exception.
PRAKTIKUM 18 MELEMPAR EXCEPTION DAN MEMBUAT EXCEPTION SENDIRI A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengetahui cara menangani exception dengan cara melempar exception.. Mengetahui cara membuat sendiri class exception.
Lebih terperinciBahasa Pemrograman :: Polimorfism and Abstraction
Bahasa Pemrograman :: and Abstraction Julio Adisantoso ILKOM IPB 24 Mei 2010 Access Modifiers Access Modifiers Accessor Methods Mutator Methods Inheritance Akses Default (Package Accessibility) Tidak terdapat
Lebih terperinciObject Oriented Programming 1
Object Oriented Programming 1 PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBYEK Pemrograman beriorientasi obyek (Object Oriented Programming = OOP) berbeda dengan pemrograman konvensional pada umumnya, terutama dalam memperlakukan
Lebih terperinciBahasa Pemrograman 2.
Bahasa Pemrograman 2 Desain Class dan Obyek anton@ukdw.ac.id Konstruktor Konstruktor digunakan pada saat instansiasi i i sebuah object. Melakukan instansiasi adalah mengalokasikan sejumlah memory dari
Lebih terperinci06/03/2018. Tidak memiliki parameter. Melakukan inisialisasi semua variabel private dengan nilai awal.
Pemrograman Berorientasi Object constructor operator new garbage collection and finalizers this constructor untuk inisialisasi suatu nilai 1 2 Class adalah template/blueprint untuk instant/object dari
Lebih terperinciKONSEP Pemrograman Berorientasi Objek KARMILASARI
KONSEP Pemrograman Berorientasi Objek KARMILASARI Capaian Pembelajaran 2 Memahami perbedaan pemrograman prosedural dan pemrograman berorientasi objek (object oriented programming /OOP) Memahami elemen
Lebih terperinciTujuan Intruksional. Mampu menjelaskan tentang event handling Mampu menjelaskan tentang method Mampu menggunakan event handling Mampu membuat method
Badiyanto, S.Kom, M.Kom Tujuan Intruksional Mampu menjelaskan tentang event handling Mampu menjelaskan tentang method Mampu menggunakan event handling Mampu membuat method 2 1 Sub Pokok Bahasan Keyboard
Lebih terperinciPemrograman Berorientasi Obyek. Ramos Somya
Pemrograman Berorientasi Obyek Ramos Somya Adalah pembungkusan attribute atau behaviour sehingga tidak dapat diganti secara sembarangan dengan cara yang tidak seharusnya Adalah sebuah konsep di mana data
Lebih terperinciPRAKTIKUM I Class dan Obyek
PRAKTIKUM I Class dan Obyek Obyek merupakan dasar dari struktur Pemograman Berorientasi Obyek (OOP). Fitur dari OOP adalah Abstraksi, Enkapsulasi, Pewarisan, dan Polymorphism. Fitur Abstraksi yaitu mengkarakteristikan
Lebih terperinciPEMROGRAMAN JAVA : VARIABEL DAN TIPE DATA
PEMROGRAMAN JAVA : VARIABEL DAN TIPE DATA Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai
Lebih terperinciMODUL 3. Inheritance, Abstract Class, Interface TUJUAN PRAKTIKUM LANDASAN TEORI. A. Inheritance
MODUL 3 Inheritance, Abstract Class, Interface TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memahai bagaimana suatu class dapat mewariskan sifat dari class yang sudah ada. 2. Praktikan mampu mendefinisikan superclass
Lebih terperinciObject Oriented Programming (Class, Inheritance, Encapsulation dan Interface)
Object Oriented Programming (Class, Inheritance, Encapsulation dan Interface) Ramos Somya Object sebuah benda (entity) yang memiliki batasan (boundary) dan identitas (identity) yang terdefinisi dengan
Lebih terperinciIKG2I4 / Software Project I
IKG2I4 / Software Project I Mahmud Imrona, M.T. Izzatul Ummah, M.T. Kelompok Keahlian Algoritma dan Komputasi LECTURE NOTE WEEK 3 1 02/02/2016 8:59:08 WEEK 3 Inheritance Pewarisan class (atribut dan method)
Lebih terperinciPraktikum 3 Konsep Class, Attribute dan Method
Praktikum 3 Konsep Class, Attribute dan Method Dosen : Ir. Nanang Syahroni M.Kom Pokok Bahasan Konsep pemprograman bahasa Java Konsep Object Oriented Programming (OOP) Deklarasi pemprograman OOP dengan
Lebih terperinciPRAKTIKUM 2 PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
PRAKTIKUM 2 PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK A. TUJUAN 1. Konsep pemrograman berorientasi objek 2. Menciptakan kelas 3. Membuat objek dari suatu kelas 4. Mengakses variabel dan method dari suatu kelas 5.
Lebih terperinciPraktikum 6 Class Design (Encapsulation)
Praktikum 6 Class Design (Encapsulation) Tujuan Mengetahui bagaimana cara mendeklarasikan suatu class beserta atribut dan metodenya, serta mengakses anggota dari suatu obyek. Dasar Teori Deklarasi class
Lebih terperinciPemrograman Berbasis Objek (Polimorfisme)
Pemrograman Berbasis Objek (Polimorfisme) Kelompok 9 : Irwan Nugraha (53412824) M. Furqon Rahawarin (54412958) Niken Annisa (55412313) Prasetyo Nugroho (55412692) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Dalam
Lebih terperinciModul 4 Exception, I/O, dan Operasi File
Modul 4 Exception, I/O, dan Operasi File Tujuan: 1. Mengerti konsep exception, I/O, dan operasi file. 2. Bisa implementasiin konsep exception dan I/O dalam sebuah pemrograman sederhana untuk operasi file
Lebih terperinciOVERLOADING, CONSTRUCTOR DAN DESTRUCTOR. Dewi Sartika, M.Kom
OVERLOADING, CONSTRUCTOR DAN DESTRUCTOR OVERLOADING METHOD Overloading method merupakan kemampuan dalam pemrograman berorientasi objek yang mengizinkan beberapa method memiliki nama yang sama dengan jumlah/jenis
Lebih terperinciPraktikum. PBO (Kelas K) Oleh : MOHAMMAD SHOLIKIN
Praktikum. PBO (Kelas K) Oleh : MOHAMMAD SHOLIKIN http://sholikins.wordpress.com http://sholikins.wordpress.com 1 Pemrograman Berorientasi Objek / OOP (Objek Oriented Programming)??? http://sholikins.wordpress.com
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII
Lebih terperinciPRAKTIKUM 3 KONSTRUKTOR DAN OVERLOADING
PRAKTIKUM 3 KONSTRUKTOR DAN OVERLOADING A. TUJUAN 1. Memahami mengenai Konstruktor. 2. Dapat melakukan Overloading terhadap konstruktor. 3. Dapat melakukan Overloading pada metode. B. DASAR TEORI Deklarasi
Lebih terperinci