MONITORING TEMPERATUR TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TITIK KRITIS DISTRIBUSI BERDASARKAN CLUSTER USIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MONITORING TEMPERATUR TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TITIK KRITIS DISTRIBUSI BERDASARKAN CLUSTER USIA"

Transkripsi

1 MONITORING TEMPERATUR TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TITIK KRITIS DISTRIBUSI BERDASARKAN CLUSTER USIA Nany Chaeria Chaerul 1), Ir. Kemalasari,M.T 2) Ronny Susetyoko, S.Si, M.Si 3) Ir. Retno Sukmaningrum, M.T 4) # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya 1 nunay_chubby89@yahoo.co.id 2 kemala@eepis-its.edu 3 ronny@eepis-its.edu 4 retno@eepis-its.edu Abstrak Suatu penyakit dapat diindikasikan dari suhu atau temperatur tubuh yang terukur. Biasanya bagian tubuh yang merasakan infeksi atau sakit bersuhu tubuh tidak normal. Kisaran suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 36-37,5 C. Jika suhu tubuh yang terukur tidak diantara suhu normal, dapat dikatakan sakit. Pada Proyek Akhir ini akan dirancang suatu alat untuk memonitor temperatur tubuh dengan menggunakan sensor temperatur yang diletakkan di 12 tempat di tubuh. Hasil pengukuran temperatur akan ditampilkan di PC berupa angka dan warna dengan menggunakan metode Titik Kritis Distribusi. Alat ini terdiri dari sensor RTD PT1000, rangkaian jembatan wheatstone, amplifier, 2 buah mikrokontroller, komunikasi serial ke PC. Dari data pengukuran temperatur normal dihitung titik kritisn distribusinya. Lalu data tersebut juga dianalisa dengan menggunakan ANOVA dengan tujuan apakah data tersebut memiliki perbedaan mean yang signifikan. Pada proyek akhir ini dilakukan analisa ANOVA terhadap usia dan terhadap lokasi peletakan sensor. Pada pengujian ANOVA terhadap usia tidak ada perbedaan mean yang mencolok, akan tetapi pada lokasi peletakan sensor memiliki perbedaan mean temperatur, sehingga pada proyek akhir ini monitoring temperatur dilakukan berdasarkan lokasi peletakan sensor. Hasil dari pengukuran nantinya dibandingkan dengan temperatur normal dari data yang sudah didapatkan lalu diproses apakah temperatur yang terukur normal, panas, atau dingin. Alat ini memiliki toleransi error sebesar 0,56%-1,81% terhadap besar temperatur yang terukur Alat yang dibuat ini diharapkan dapat membantu dalam bidang medika untuk mengidentifikasi seseorang terinfeksi atau tidak berdasarkan temperatur. Kata kunci RTD Pt1000, temperatur tubuh, titik kritis distribusi, ANOVA. 1. Latar Belakang Suhu atau temperatur merupakan salah satu besaran fisis yang sering diukur dalam berbagai keperluan yang membutuhkan berapa besar derajat suhu. Ketika anda merasa tidak enak badan, maka hal pertama kali yang sering diperiksa pertama kali apakah tubuh anda panas atau mengalami demam. Suhu tubuh normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas. Suhu tubuh manusia diatur oleh sistem thermostat di dalam otak yang membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5 C dan 37.5 C. Suhu tubuh normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas. [1] Pada PA ini akan dirancang suatu alat untuk memonitor temperatur tubuh dengan menggunakan sensor temperatur yang diletakkan di 12 tempat di tubuh. Hasil pengukuran temperatur akan ditampilkan di PC berupa angka dan warna dengan menggunakan metode Titik Kritis Distribusi berdasarkan usia. 2. Teori Penunjang 2.1 Temperatur Tubuh Normal pada Manusia Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan. Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan, atau disebut juga mahluk berdarah panas. Tabel 2.1. Temperatur Tubuh Normal Manusia Usia Suhu (oc) 3 bulan 37,5 6 bulan 37,7 1 tahun 37,7 3 tahun 37,2 5 tahun 37,0 1

2 7 tahun 36,8 9 tahun 36,7 11 tahun 36,7 13 tahun 36,6 Dewasa 36,4 > 70 tahun 36,0 Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36 C Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36-37,5 C Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5-40 C Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40 C 2.2 Selang Kepercayaan Untuk menentukan titik kritis distribusi, dilakukan dengan proses konvidensi interval (selang kepercayaan).[4] Didekati dengan Distribusi Normal Mempunyai 2 batas : batas atas (kanan) dan batas bawah (kiri) Derajat Kepercayaan = Tingkat Kepercayaan = Koefisien Kepercayaan = 1 - kemudian akan dibagi ke dua sisi, /2 di atas batas atas dan /2 di bawah batas bawah. Untuk menentukan titik kritis distribusi, dilakukan dengan proses konvidensi interval (selang kepercayaan).[4] Didekati dengan Distribusi Normal Mempunyai 2 batas : batas atas (kanan) dan batas bawah (kiri) Derajat Kepercayaan = Tingkat Kepercayaan = Koefisien Kepercayaan = 1 - kemudian akan dibagi ke dua sisi, /2 di atas batas atas dan /2 di bawah batas bawah Selang kepercayaan menurut Distribusi Normal Nilai dan Selang kepercayaan yang lazim digunakan antara lain : Selang kepercayaan 90 % Derajat Kepercayaan = 1 - = 90 % = 10 % /2 = 5 %... (1) Selang kepercayaan 95 % Derajat Kepercayaan = 1 - = 95% = 5 % /2 = 2.5 %... (2) Selang kepercayaan 99 % Derajat Kepercayaan = 1 - = 99% = 1 % /2 = 0.5 %... (3) 2.3 Analisis Varian (ANOVA) Analisa variansi (ANOVA) adalah suatu metoda untuk menguji hipotesis kesamaan rata-rata dari tiga atau lebih populasi. Gambar 2.1 Gambaran Umum Analisis Variansi Kegunaan ANOVA 1. Mengendalikan 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor (atau variabel treatment) Tiap faktor mengandung 2 atau lebih level (kategori / klasifikasi) 2. Mengamati efek pada variabel dependen Merespon level pada variabel independen 3. Perencanaan Eksperimen: perencanaan dengan menggunakan uji hipotesis ANOVA 1 Arah Evaluasi perbedaan diantara 3 atau lebih mean populasi Asumsi Sampel diambil secara random dan saling bebas (independen). Populasi berdistribusi berdistribusi Normal. Populasi mempunyai kesamaan variansi Hipotesis ANOVA 1 Arah Seluruh mean populasi adalah sama Tak ada efek treatment (tak ada keragaman mean dalam grup) H A = Tidak seluruh mean populasi adalah sama Minimal ada 1 mean populasi yang Terdapat sebuah efek treatment Tidak seluruh mean populasi (beberapa pasang mungkin sama) 3. Perancangan Sistem Secara umum sistem yang akan dibangun pada proyek akhir ini dapat dilihat pada blok diagram berikut ini: 2

3 SENSOR 3.1 Algoritma Perhitungan Suhu Normal Start i=1,i++ RANGKAIAN JEMBATAN WHEATSTONE + AMPLIFIER Ambil suhu i Rata-rata suhu MIKROKONTROLLER Simpangan Baku suhu Batas Atas dan Batas Bawah suhu PC Simpan Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Stop Perencanaan sistem proyek akhir ini diawali dengan pembuatan hardware yang terdiri dari 12 sensor RTD, rangkaian jembatan wheatstone, amplifier, dan mikrokontroller yang mengkonversi ADC dari tegangan ke suhu. Sensor RTD Pt1000 diletakkan di 12 tempat di tubuh yaitu 2 di kening kanan dan kiri, 2 di dada kanan kiri, 2 di perut kanan kiri, 1 di leher, 2 di lengan atas, 2 di pergelangan kaki atas, dan 1 di ketiak kanan. Hasil pengukuran dari sensor dikuatkan oleh amplifier, hasil keluaran dari amplifier diolah oleh mikrokontroller untuk dilakukan pengkonversian ADC dari tegangan ke suhu. Kemudian dari pengkonversian ditampilkan ke PC berupa angka dan warna. Gambar 3.3 flowchart perhitungan suhu normal Penjelasan dari flowchart pada gambar 3.2 adalah sebagai berikut, dari data yang terukur oleh alat dihitung rata rata kemudian simpangan baku dan terakhir nilai batas atas dan batas bawah. Nilai batas atas dan batas bawah tersebut digunakan sebagai acuan dari suhu normal. Gambar 3.2 Peletakkan 12 sensor RTD 3

4 3.2 Diagnosa Data Start For (k;;) Input Data RS232 Data dibandingkan dengan database data normal berdasarkan pemetaan sensor Gambar 4.1 Pengujian sensor berdasarkan suhu dan resistansi Besar Suhu dan Visualisasi Suhu Normal N Suhu diatas suhu normal = merah N Suhu dibawah suhu normal = biru Penjelasan pada gambar 4.1 adalah karakteristik sensor berdasarkan besar suhu dan resistansi. Terlihat pada grafik pada saat suhu 0 derajat nilai resistansi sebesar 1000Ω, semakin panas suhu yang terukur semakin besar pula resistansinya Suhu normal = kuning k Y Y 4.2 Pengujian Rangkaian Jembatan wheatstone Tujuan yang dilakukan dari pengujian rangkaian jembatan wheatstone adalah untuk mengetahui dan menganalisa apakah rangkaian wheatstone menghasilkan V- out yang sesuai dengan rumusan yang ada. stop Gambar 3.4 Flowchart diagnosa data Flowchart diatas adalah alur untuk mendiagnosa data. Suhu yang terukur pada alat akan dibandingkan dengan suhu normal yang telah diperoleh dari perhitungan. 4 Pengujian 4.1 Pengujian Sensor RTD PT1000 Secara umum, tujuan pengujian sensor RTD PT1000 adalah untuk mengetahui apakah rangkaian ini dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ditunjukkan oleh datasheet. Karena menggunakan 12 buah sensor RTD Pt1000 maka syarat yang harus dipenuhi adalah 12 sensor harus memiliki sensitifitas yang sama, sebab kesamaan sensitifitas data dari sensor merupakan hal yang penting untuk proses pengolahan data selanjutnya. Dalam pengujian ini, kami melakukan uji coba dengan suhu dingin, panas, normal, dan suhu tubuh. Pengukuran sensor dengan suhu dingin digunakan es batu. Untuk suhu normal digunakan suhu ruangan. Untuk suhu yang panas digunakan alat heater (pemanas air), dan pengukuran suhu tubuh. Uji coba yang dilakukan adalah dengan mengukur suhu pada keadaan tertentu dengan resistansi pada keadaan tersebut. Gambar 4.4 Rangkaian Jembatan Wheatstone(1) Tabel 4.3 DataHasil Uji Coba Rangkaian Wheatstone PT Vout Vout % (Teori) (ukur) error , ,011 0, , ,022 0, , ,032 0, , ,041 0, , ,050 0, , ,059 11,982 4

5 1700 0, ,067 15, , ,075 18, , ,082 21, , ,089 24, , ,096 28, , ,103 31, , ,109 34, , ,115 37,821 Dari table pengujian dapat diketahui bahwa hasil perhitungan secara teori mempunyai perbedaan dengan hasil pengukuran. Setelah dihitung prosentasi erornya dapat dianalisa bahwa pada rangkaian ini terjadi error % %, error ini terjadi karena dalam rangkain terdapat kompoen-komponen yang memiliki toleransi ± 5%, kesalahan membaca data juga dapat dijadikan alasan besarnya error tersebut. 4.3 Pengujian Rangkaian WheatStone dengan Rangkaian Op-Amplifier LM 358 Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa apakah rangkaian amplifier menghasilkan V-out dan AV yang sesuai dengan rumusan yang ada. + 5 Volt 10 kω ,1 0,2272 9,997 0, ,2 0,3957 8,705 12, ,304 0,636 9,205 79,473, ,407 0,813 8,789 12,108, ,511 1,038 8,938 10,622, ,625 1,253 8, , ,744 1,446 8,552 14,483, ,795 1,531 8,473 15,265, ,869 1,629 8,248 17,518, ,895 1,705 8,382 16,178, ,933 1,788 8,432 15,678, ,901 8,364 16, ,024 1,89 8,121 18,789,063 Dari tabel data diatas terlihat bahwa hasil tegangan output yang dihasilkan terdapat error sebesar 0,032% - 18,789%. Dari data yang diperoleh dapat dianalisa bahwa terjadinya error disebabkan karena jalur dari rangkaian opamp, dan juga dari komponen pada rangkaian tersebut diakrenakan komponen yang diapaki mempunyai toleransi. Kesalahan dalam membaca data juga bisa jadi penyebab dari besarnya presentase error tersebut. 4.4 Pengujian Analisis Variansi Untuk Kelompok Umur Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean temperatur antara usia. Data dan Analisa Lokasi 1 Gambar 4.8 Rangkaian Jembatan Wheatstone dan Amplifier Nilai R(1+δ) diperoleh dari referensi datasheet sensor RTD Pt1000. Nilai R(1+δ) merupakan nilai sensor yang terukur pada saat suhu tertentu yang terukur. Akan tetapi pada saat pengujian, agar sensor dapat disetting maka diganti dengan multitone (VR). Berikut dibawah ini adalah tabel pengujian. Tabel 4.4 DataHasil Pengukuran Jembatan Wheatstone dan Amplifier VR δ Vout (AVO) AV % error MTB > AOVOneway 'SD'-'Dewasa'. One-way ANOVA: SD, SMPSMA, Mhs, Dewasa α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 2 5

6 MTB > AOVOneway 'SD2'-'Dewasa2'. One-way ANOVA: SD2, SMPSMA2, Mhs2, Dewasa2 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 3 MTB > AOVOneway 'SD3'-'Dewasa3'. One-way ANOVA: SD3, SMPSMA3, Mhs3, Dewasa3 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 4 MTB > AOVOneway 'SD4'-'Dewasa4'. One-way ANOVA: SD4, SMPSMA4, Mhs4, Dewasa4 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 5 MTB > AOVOneway 'SD5'-'Dewasa5'. One-way ANOVA: SD5, SMPSMA5, Mhs5, Dewasa5 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 6 MTB > AOVOneway 'SD6'-'Dewasa6'. One-way ANOVA: SD6, SMPSMA6, Mhs6, Dewasa6 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 7 MTB > AOVOneway 'SD7'-'Dewasa7'. One-way ANOVA: SD7, SMPSMA7, Mhs7, Dewasa7 α = 5% 6

7 Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 8 MTB > AOVOneway 'SD8'-'Dewasa8'. One-way ANOVA: SD8, SMPSMA8, Mhs8, Dewasa8 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 9 MTB > AOVOneway 'SD9'-'Dewasa9'. One-way ANOVA: SD9, SMPSMA9, Mhs9, Dewasa9 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 10 MTB > AOVOneway 'SD10'-'Dewasa10'. One-way ANOVA: SD10, SMPSMA10, Mhs10, Dewasa10 α = 5% Factor Error Total tempratur dalam Lokasi 11 MTB > AOVOneway 'SD11'-'Dewasa11'. One-way ANOVA: SD11, SMPSMA11, Mhs11, Dewasa11 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Lokasi 12 MTB > AOVOneway 'SD12'-'Dewasa12'. One-way ANOVA: SD12, SMPSMA12, Mhs12, Dewasa12 α = 5% Factor Error Total temepratur dalam Analisa Dari analisa variansi yang diperoleh dari pengujian Analisis Variansi untuk kelompok umur dapat dibuat 7

8 kesimpulan bahwa metode titik kritis distribusi tidak dapat diaplikasikan untuk usia dikarenakan tidak ada perbedaan mean temperature, sehingga tidak bisa dibedakan berdasarkan kelompok usia. 4.5 Pengujian Analisis Variansi Lokasi Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean temperatur antara lokasi sensor Data Kelompok Usia SD Ho: Tidak ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi sensor H1: Minimal ada satu lokasi yang mean temperatur-nya α = 5% Output minitab: Factor Error Total >> Ho ditolak. Ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi, Kelompok Usia SMP dan SMA Ho: Tidak ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi sensor H1: Minimal ada satu lokasi yang mean temperatur-nya α = 5% >> Ho ditolak. Ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi, Kelompok Usia Dewasa(26 tahun 50 tahun) Ho: Tidak ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi sensor H1: Minimal ada satu lokasi yang mean temperatur-nya α = 5% Output minitab: Factor Error Total >> Ho ditolak. Ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi, Analisa Analisa variansi berdasar letak lokasi sensor menunjukkan terdapat perbedaan mean temperature pada setiap pemetaan suhu. Maka dari itu pengujian selanjutnya monitoring temperature tubuh menggunakan titik kritis distribusi berdasarkan letak sensor. 4.6 Pengambilan Data Pengukuran Agar dapat mengaplikasikan metode titik kritis distribusi berdasarkan peletakkan sensor apakah suhu yang terukur normal atau tidak. Temperature yang terukur nantinya akan dibandingan dengan nilai batas atas dan batas bawah. Output minitab: Factor Error Total >> Ho ditolak. Ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi, Kelompok Usia Mahasiswa Ho: Tidak ada perbedaan mean temperature di 12 lokasi sensor H1: Minimal ada satu lokasi yang mean temperatur-nya α = 5% Data Data yang diperoleh seperti terlihat dibawah ini : Output minitab: Factor Error Total Gambar Hasil pengujian 4.10 Dari gambar diatas dapat dilihat temperature yang terukur dibandingkan dengan temperature normal (pengujian 4.9). jika temperature yang terukur kurang dari temperature normal maka visualisasinya berwarna biru, dan apabila 8

9 temperature yang terukur lebih besar dari temperature normal maka visualisasinya berwarna merah. Untuk temperature normal visualisasinya berwarna kuning. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini berisikan kesimpulan dari pengujian pada bab IV dan saran dari pengerjaan proyek akhir yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut. 1.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian tiap blok rangkaian dan pengujian sistem yang telah dilakukan pada bab 4, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Besar perubahan nilai ADC bergantung dari perubahan nilai resistansi dari sensor. 2. Metode titik kritis distribusi ini digunakan untuk menentukan titik kritis atau batasan kritis dari suatu kelompok. 3. Analisis variansi atau ANOVA pada proyek akhir ini digunakan sebagai cara untuk memutuskan apakah data memiliki perbedaan mean yang signifikan atau mencolok. 4. Dikarenakan pada pengujian ANOVA berdasarkan usia tidak menunjukkan perbedaan mean temperatur yang mencolok, maka pada proyek akhir ini metode titik kritis distribusi digunakan untuk monitoring temperatur tubuh berdasarkan lokasi peletakan sensor. 5. Setelah dilakukan kalibrasi alat terhadap termometer, alat pada proyek akhir ini memiliki toleransi error sebesar 0,56% - 1,81%. DAFTAR PUSTAKA [1]. F.Ratna Fury, Monitoring Temperatur Tubuh dengan Visualisasi, Surabaya,2003 [2]. Natsir Rizki. Mochammad, Monitoring Temperatur Tubuh Dengan Menggunakan Metode Klasifikasi Temperatur K-Means, Surabaya, 2004 [3]. Nisa Khoirun, Sistem Portabel Pengukuran Kadar Glukosa Darah Memanfaatkan Sensor Pt1000 Berbasis Mikrokontroller, Surabaya:PENS-ITS, 2010 [4]. Pain and Change of Temperature, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, 2009 [5]. diunduh pada tanggal 27 Juni 2011 puku 20:34 [6]. diunduh pada tanggal 21 Mei 2010 pukul. 13:57 [7]. susys.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/1466/es timasi1.doc, diunduh pada tanggal 19 Mei 2010 pukul 19:27 [8]. thomas.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/8194/ ANOVA.pdf, diunduh pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 17: Saran Proses perancangan, pembuatan dan pengujian alat ini dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sehingga masih ada faktor-faktor lain yang diabaikan. Faktorfaktor tersebut mungkin dapat mempengaruhi kinerja sistem jika alat diaplikasikan pada kondisi sesungguhnya. Faktorfaktor tersebut seperti peletakan sensor yang tidak tepat, hardware yang dibuat, pengukuran data yang kurang tepat, dll Dikarenakan alat ini hanya mengukur berdasarkan kelompok lokasi peletakkan sensor dan usia maka kedepannya dapat diharapkan untuk digunakan juga berdasarkan variabel yang lain. Untuk pengembangan lebih lanjut, alat ini bisa digunakan untuk di dunia kedokteran, misalnya dengan mengembangkan hasil diagnosa untuk jenis penyakit yang diderita sehingga dapat membantu cara penanganan pasien yang lebih efektif ataupun dengan pengembangan yang lain. 9

Analisa Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Perbedaan Temperatur Antara Tragus dan Antihelix

Analisa Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Perbedaan Temperatur Antara Tragus dan Antihelix Analisa Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Perbedaan Temperatur Antara Tragus dan Antihelix Kemalasari 1, Mauridhi Hery Purnomo Research Group on Biomedical Engineering 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR SUHU DAN SENSOR SUARA PADA ALAT PENGAYUN BAYI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Oce Dianova. Abstrak

PENGGUNAAN SENSOR SUHU DAN SENSOR SUARA PADA ALAT PENGAYUN BAYI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Oce Dianova. Abstrak 100 Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 PENGGUNAAN SENSOR SUHU DAN SENSOR SUARA PADA ALAT PENGAYUN BAYI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Oce Dianova Abstrak Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT Uji Kinerja Sensor Temperature pada Portable Portable Biodigester Oleh : Mulyayanti 2406 100 086 Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Blog Diagram Blog Diagram Input : inputan pada blog input adalah sensor LM35 yang dihubungkan pada port PA.0 pada kaki IC 40.

Lebih terperinci

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16 Fajar Ahmad Fauzi Prodi D3 Teknik Elektromedik, Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kampus Politeknik UMY, Jln. Hos.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Fitra Setiawan #1, Ratna Adil #2 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis BAB 5 Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis 5.1. Aplikasi Display Controller Pengujian sistem kontrol dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Visual C# untuk menampilkan grafik, dan mengambil data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini perkembangan teknologi pemrosesan IC (Integrated Circuit) telah sangat luas menyentuh aspek kehidupan kita. Salah satu produk tekhnologi pemrosesan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT 47 BAB IV PEMBAHASAN ALAT 4.1 Spesifikasi alat Gambar alat prototype blood warmer dapat dilihat pada gambar 4.1. 1 2 3 4 6 8 5 7 Gambar 4.1. Spesifikasi alat Keterangan : 1. Indikator heater ON/OFF. 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sekarang ini terus melaju dan berkembang dengan pesat. khususnya teknologi di bidang instrumentasi. Teknologi instrumentasi sangat memegang

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Narotama

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM Ardiyanto Happy Susilo, Ninik Purwati, I.G. Puja Astawa, Arna Fariza Jurusan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC Publikasi Jurnal Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus mencakup secara sinergi antara efisiensi biaya, sumber daya alam serta sumber

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian alat ukur temperatur digital dan analisa hasil pengujian alat ukur temperatur digital. 4.1 Rangkaian dan Pengujian Alat Ukur Temperatur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai komponen utamanya. Berikut adalah spesifikasi dari alat waterbath terapi: 1. Tegangan

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC Miftakh Dali Suryana 1, Ir. Ratna Adil, MT 2, Paulus Susetyo Wardhana 2 Jurusan Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar Air pada Gabah Dengan Mikrokontroler Atmega 8535

Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar Air pada Gabah Dengan Mikrokontroler Atmega 8535 Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar Air pada Gabah Dengan Mikrokontroler Atmega 8535 Muryono 1), Ir. Sulistyo M Buwono 2), Akuwan Saleh, SST 3) 1) Jurusan Teknik Telekomunikasi,PENS ITS Surabaya Kampus

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam BAB III PERENCANAAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan alat yang dibuat. Adapun pelaksanaannya adalah dengan menentukan spesifikasi dan mengimplementasikan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Ilmu pengetahuan saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju, sehingga memberikan dampak

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI 0605031063

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM :

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR BERAT DAN TINGGI BADAN DENGAN OUTPUT PROGRAM DIET YANG BERDASARKAN DETEKSI PENYAKIT MELALUI TELAPAK KAKI BIDANG KEGIATAN : PKM

Lebih terperinci

Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer

Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer Wydyanto Dosen Universitas Binadarma, Palembang Email : widiwidyanto@yahoo.com ABSTRAK Telah dibuat sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Engineer tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan alat ukur. Akurasi pembacaan alat ukur tersebut sangat vital di dalam dunia keteknikan karena akibat dari error yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan 42 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai yang dihasilkan oleh pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan ketinggian air dan suhu air sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING MESIN CETAK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING MESIN CETAK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING MESIN CETAK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 BERBASIS WEB Berdy Ruliani 1, Firman Arifin, ST,.MT. 2, Paulus Susetyo Wardhana., ST. 3 Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI Muhammad Firman S. NRP 2210 030 005 Muchamad Rizqy NRP 2210 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, M.T NIP. 19570424

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51 Oleh : PRIYO UTOMO NIM. 011903102002 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem 3.1.1. Diagram blok heart rate dan suhu badan Rencana teknis pertama untuk metode penilitian ini adalah membuat diagram blok. Fungsi dari diagram

Lebih terperinci

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi Saat ini telah beredar beberapa mikrokontroler yang sudah bulitin ADC ( analog to digital ) salah satunya adalah R5F21134 yang

Lebih terperinci

MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Dian Arintya Rahmi 1, Sumardi, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3 RANCANG BANGUN MINIATUR PENGATURAN DAN MONITORING PENGISIAN MINK PELUMAS MENUJU MULTI-BANKER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (Sub judul : Pemrograman PLC Omron CS1W) Ir. Sutedjo.MT 1, Rusiana. S.T

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT- Application Note AN - Weather Station I (Temperature & Humidity) oleh: Tim IE & Arif Bambang S. & Arief Rachmadani (Institut Teknologi Sepuluh November) Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA Artiarini Kusuma N., Kemalasari,. Ardik Wijayanto Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip RTD. Menjelaskan dengan benar mengenai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ONLINE UNTUK MONITOR SUHU RUANGAN BERBASIS SERVER WEB DAN WEBCAM DENGAN PENYAMPAIAN DATA ASINKRON

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ONLINE UNTUK MONITOR SUHU RUANGAN BERBASIS SERVER WEB DAN WEBCAM DENGAN PENYAMPAIAN DATA ASINKRON PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ONLINE UNTUK MONITOR SUHU RUANGAN BERBASIS SERVER WEB DAN WEBCAM DENGAN PENYAMPAIAN DATA ASINKRON Oleh: Akbar Firmansyah, Lila Yuwana M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang akan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam Choirul Umul Islami 1, Mike Yuliana 2, Akuwan Shaleh 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

KONFIGURASI SENSOR TEMPERATUR LM 35 UNTUK MENGUKUR KECEPATAN ANGIN DENGAN KONTROLER PROPOSIONAL INTEGRAL

KONFIGURASI SENSOR TEMPERATUR LM 35 UNTUK MENGUKUR KECEPATAN ANGIN DENGAN KONTROLER PROPOSIONAL INTEGRAL KONFIGURASI SENSOR TEMPERATUR LM 35 UNTUK MENGUKUR KECEPATAN ANGIN DENGAN KONTROLER PROPOSIONAL INTEGRAL Muhamad Yusuf Program Studi Teknik Elektronika - Politeknik Cilacap INDONESIA muhamad.yusuf.986@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini : SENSOR SUHU INSTRUMENTASI AMPLIFIER

Lebih terperinci

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN Dzulkiflih, S.Si, M.T1, Mochammad Ahied, S.Si, M.Si2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER)

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) 1 TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Oleh GEDE EKA ARYANTARA NIM 0605031035 JURUSAN DIII TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

Lebih terperinci

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar. PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem

Lebih terperinci

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER G.1 STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Made Kamisutara, Slamet Winardi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui pengertian rangkaian Sensor Suhu LM 35, PTC dan NTC terhadap besaran fisis. 2.

Lebih terperinci

Sistem Otomatisasi Pengkondisian Suhu, ph, dan Kejernihan Air Kolam Pada Pembudidayaan Ikan Patin

Sistem Otomatisasi Pengkondisian Suhu, ph, dan Kejernihan Air Kolam Pada Pembudidayaan Ikan Patin 1 Sistem Otomatisasi Pengkondisian Suhu, ph, dan Kejernihan Air Kolam Pada Pembudidayaan Ikan Patin Penulis : Ranu Adi Aldaka, Dosen Pembimbing I : Ir. M. Julius ST, MS., Dosen Pembimbing II : Ir. Nurrussa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor/Tranduser Sensor adalah elemen yang menghasilkan suatu sinyal yang tergantung pada kuantitas yang diukur. Sedangkan tranduser adalah suatu piranti yang mengubah suatu sinyal

Lebih terperinci

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI JOBSHEET 6 PENGUAT INSTUMENTASI A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Instrumentasi ini adalah :. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian

Lebih terperinci

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS Haryadi Amran Darwito Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 1 SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Adityan Ilmawan Putra, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswojo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari - hari kita menjalankan segala aktifitas yang padat. Baik aktifitas yang berat maupun yang ringan. Sudah tentu kita akan memerlukan energi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer SKRIPSI Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer Oleh : CHRISTIAN OEI 5103012005 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Sensor Untuk Aplikasi Voice Recognition Pada Ayunan Bayi Otomatis

Rancang Bangun Sistem Sensor Untuk Aplikasi Voice Recognition Pada Ayunan Bayi Otomatis The 14 th Industrial Electronics Seminar 2012 (IES 2012) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 24, 2012 Rancang Bangun Sistem Sensor Untuk Aplikasi Voice

Lebih terperinci

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu

Lebih terperinci