14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?"

Transkripsi

1 TUGAS TBMF VIRUS Oleh: 1. Sandy Endi Rahman Shinta Ayu Riska A Aprilia Puri Anggi Eko Bramantio Program Studi DIII Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

2 VIRUS Definisi Virus adalah partikel yang sederhana terdapat pada makhluk hidup, memiliki kemampuan untuk meniru. Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau) Ciri-ciri virus antara lain: berukuran ultra mikroskopis, berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan, kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA, dapat dikristalkan, dan aktivitasnya harus di sel makhluk hidup. Virus mempunyai struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri atas suatu materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut capsid. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh pembungkus atau envelope, dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus tersebut. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel 2

3 virus atau virion. Pembungkus virus sering dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. Gabungan kapsomer akan membentuk kapsid atau protein pelindung. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan dengan adanya kapsomer ini suatu saat virus dapat mengkristal. Materi genetik yang terdapat pada virus tersusun atas asam nukleat berupa DNA atau RNA. Contoh virus DNA, yaitu virus influenza, virus herpes atau virus yang dapat merangsang terbentuknya kanker, sedangkan contoh virus RNA, yaitu Tobacco Mosaic (TMV), menyerang tembakau; virus polio penyebab penyakit polio; dan virus HIV penyebab AIDS. Teori dan Masalah 14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? Dibandingkan dengan sel eukariotik dan prokariotik, virus adalah partikel yang luar biasa sederhana dalam sifat fisik dan kimianya. Virus adalah organisme aselular (bukan sel). Mereka umumnya terdiri dari sepotong asam nukleat yang terbungkus dalam protein dan pembungkus membrane Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka? Sejak penemuan virus pada awal 1900-an, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah mereka makhluk hidup atau partikel tak bernyawa. Virus tidak memiliki komposisi selular, juga tidak tumbuh atau metabolisme bahan organik. Mereka bereproduksi, tetapi hanya dalam sel hidup. Akan muncul anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup, tetapi virus adalah partikel yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup Bagaimana ukuran virus dibandingkan dengan mikroorganisme lain? Virus mungkin merupakan makhluk terkecil yang menyebabkan penyakit pada manusia. Virus yang lebih kecil, seperti virus polio memiliki diameter sekitar 20 nanometer (nm). Virus yang besar, seperti virus cacar memiliki diameter sekitar 300 nm (0,30 m). Sebuah bakteri seperti sel stanphylococcus aureus memiliki diameter sekitar 500 nm (0,05 m). Bakteri terkecil mycuplasmas mempunyai diameter sekitar 200 nm (0,20 m) Dapatkah virus dilihat dengan mikroskop cahaya standar? Ukuran sangat kecil dari virus biasanya mencegah pengamatan mereka dengan mikroskop cahaya standar. Memang, virus tidak bisa divisualisasikan dengan jelas sampai mikroskop elektron ditemukan pada 1940-an. Sebuah perbesaran lebih dari kali yang dimiliki oleh instrumen ini masih tidak menunjukkan virus dengan jelas, hal itu dapat dilihat pada gambar Bagaimana mikroskop elektron memungkinkan para ilmuwan untuk melihat virus? Untuk melihat mikroorganisme, mikroskop cahaya standar menggunakan cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang yang relatif panjang. Karena gelombang panjang sinarnya 3

4 dapat membunuh virus. Mikroskop elektron dalam perbandingan, menggunakan sinar elektron yang memiliki panjang gelombang yang relatif kecil. Berkas elektron memantulkan objek yang kecilnya sama seperti virus dan bentuknya dapat dilihat pada layar proyeksi Apakah virus mampu melewati penyaringan seperti perangkap bakteri? Pada awal 1900-an, virus dikenal sebagai virus filterable. Istilah ini menyiratkan bahwa mereka mampu melewati penyaringan yang bisa dilewati pada menjebak bakteri terkecil. Karena ukurannya yang kecil, virus dapat melewati penyaring bakteri dan cairan tidak dapat dianggap steril kecuali virus terkecil dapat tertahan pada penyaringan. Namun ada penyaringan dengan ukuran pori yang cukup kecil untuk menyaring sebagian besar virus. Struktur Virus 14.7 Apa saja komponen dari virus Semua virus setidaknya terdiri dari dua komponen: pertama adalah asam nukleat yang dapat berupa asam deoxyribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) tetapi tidak pernah keduanya; komponen kedua adalah lapisan protein yang membungkus asam nukleat. Bagian asam nukleat dikenal sebagai genom, sedangkan yang membungkus protein dikenal sebagai kapsid. Kombinasi dari genom dan kapsid disebut nukleokapsid. Virus tertentu juga memiliki membran seperti pembungkus yang menutupi nukleokapsid. 4

5 Gambar 14.1 Gambar mikroskop elektron pada adenovirus, salah satu virus yang menyebabkan kedinginan. Bentuk ikosahedral sangat terlihat. Perbesaran hingga 233,800 kali Bagaimana bentuk asam nukleat pada virus? Asam nukleat pada virus dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Hal itu dapat terdiri dari DNA atau RNA, yang mana dapat berdiri tunggal atau ganda. Asam nukleat dapat terjadi sebagai molekul kontinu atau segmentasi Bagaimana struktur kapsid yang membungkus genom virus? Kapsid virus terdiri dari protein eksklusif. Protein akan disusun dalam serangkaian unit berulang yang disebut kapsomer. Untuk membentuk kapsid, kapsomer secar kimiawi terikat bersama seperti potongan kecil. Jumlah kapsomer dalam kapsid pada virus berbeda-beda. Misalnya, virus yang dapat menyebabkan herpes simpleks mempunyai 252 kapsomer Bagaimana komposisi kimia dari pembungkus virus? Virus tertentu seperti virus cacar air, infeksi mononucleosis, dan herpes simpleks memiliki pembungkus. Pembungkus itu berasal dari membran sel dimana virus bereplikasi. Namun itu tidak identik dengan membran sel karena virus mengandung protein tertentu. Nukleokapsid memperoleh pembungkus pada saat meninggalkan sel pada akhir proses replikasi Apakah pembungkus pada virus memiliki stuktur terus menerus? Dalam banyak virus, pembungkus adalah struktur membran terus menerus. Namun dalam beberapa virus, pembungkus virus mengandung spikes (tonjolan). Tonjolan ini berisi zat yang digunakan oleh virus menyatukan diri dengan sel inang selama proses replikasi berlangsung Apakah komponen kimia virus yang rentan terhadap kerusakan kimia? Genom, kapsid dan pembungkus rentan terhadap berbagai bahan kimia yang dapat menghancurkan virus. Misalnya, formaldehida mengubah struktur genom dan me-nonaktifkan virus; phenol bereaksi dengan kapsid protein dari virus dan menyebabkan nonaktifnya virus; lipid sebagai bahan pembersih bereaksi dengan pembungkus virus Apakah virus bereplikasi dalam berbagai jenis sel? Ada virus yang mampu mereplikasi dalam semua jenis sel. Virus tertentu menyerang dan bereplikasi dalam sel manusia. Penyakit manusia seperti demam kuning, AIDS, hepatitis, dan campak yang disebabkan oleh sel-sel viruses. Sel tumbuhan rentan terhadap virus yang menyebabkan penyakit tanaman seperti penyakit mosaik tembakau dan penyakit tomat mosaik. Dalam kasus ini, daun tanaman mengeluarkan bintik-bintik, mosaik muncul saat selselnya mati dari infeksi virus. Virus bahkan menyerang sel bakteri. Virus ini dikenal sebagai bakteriofag, atau phages. Virus tersebut menghancurkan sel-sel bakteri saat terjadi proses replikasi. 5

6 14.14 Apa saja bentuk yang muncul dalam virus? Pembungkus virus muncul di bawah miskroskop elektron berbentuk bola karena pembungkus membungkus virus. Namun, virus yang tak berpembungkus mengambil simetri dari protein capsid. Simetri ini dapat berbentuk ikosahedral atau helik Apa yang dimaksud dengan simetri ikosahedral? Simetri ikosahedral adalah simetri di mana kapsid yang tersusun dalam pola geometris yang terdiri dari 20 segitiga akuilateral (gambar 14.2A ilustrasi pola.). Ikosahedral memiliki 20 sisi segitiga, 12 tepi, dan 12 titik. Virus yang menyebabkan infeksi mononucleosis, gondok, cacar, dan herpes simpleks mempunyai bentuk simetri ikosahedral Apa bentuk virus yang memiliki simetri helik? Virus tertentu seperti virus rabies dan virus mosaik tembakau memiliki simetri helik, terlihat pada gambar 14.2B. Genom terdiri dari kumparan spiral asam nukleat, dan kapsid mengikuti pengaturan spiral. Dibawah mikroskop elektron, sulit untuk melihat gulungan, dan virus mungkin muncul seperti tongkat. Gambar 14.2 Tiga bentuk yang diambil dari virus. (A) Virus ikosahedral dimana kapsid tersusun dari 20 segitiga terbentuk dari banyak subunit protein yang dinamakan kapsomer. 6

7 (B) Virus helik menunjukkan genom helik dan dibungkus oleh kapsomer. (C) Virus bakteriofag, sebuah virus kompleks Apakah semua virus mempunyai simetri ikosahedral atau helik? Ada beberapa virus tidak mempunyai simetri ikosahedral maupun helik. Virus cacar, seperti cacar sapi, terlihat dalam satu susunan seperti tongkat yang menutup permukaan. Virus lain seperti virus influensa terdiri atas delapan helik nukleokapsid terlampir dalam suatu pembungkus Apa bentuk bakteriofag dan bagaimana bentuk ini bila dibandingkan dengan bentuk virus yang lain? Bakteriofag mempunyai satu bentuk kompleks, dapat dilihat pada gambar 14.2C. Bakteriofag mungkin mempunyai satu daerah kepala dimana asam nukleat disimpan, satu daerah ekor, satu set serat ekor, dan satu pelat dasar. Semua struktur ini digunakan untuk menyatukan diri dengan bakteri sel inang. Virus pada hewan dan tumbuhan mempunyai bentuk yang lebih sederhana Apa sistem klasifikasi yang digunakan untuk virus? Saat ini, tidak ada sistem klasifikasi yang secara universal diterima untuk virus. Virus digolongkan sesuai dengan jenis asam nukleat yang mereka punya (DNA atau RNA), simetri dari capsid, kehadiran atau tidak adanya suatu pembungkus, dan jangkauan inang. Nama virus belum ditetapkan, dan virus masih dikenali oleh nama umum mereka seperti virus polio atau virus cacar. Replikasi Virus Apakah pola umum replikasi virus? Virus tidak bisa melakukan reproduksi dengan bebas. Mereka menembus satu sel inang dan menggunakan metabolisme dari sel inang untuk menghasilkan tiruan diri mereka. Virus mengalihkan reaksi metabolisme dari sel dan menggunakan sumber-sumber daya dari sel untuk menghasilkan ratusan virus baru. Dalam pelaksanaannya, mereka biasanya menghancurkan sel inang dan membawa gejala dari penyakit virus Apakah tahap umum dari replikasi virus? Sebagian besar pola dari replikasi virus terdapat lima tahap: tahap dimana suatu virus berkumpul sel inangnya; tahap penetrasi dimana nukleokapsid menembus ke sel sitoplasma dan kapsid virus hilang; tahap sintesa, dimana genom virus dan kapsid melakukan manufaktur; tahap perakitan, dimana komponen secara kimiawi digabungkan untuk menghasilkan partikel virus yang baru; dan tahap pelepasan, dimana partikel virus yang baru pergi dari sel inang. Terdapat banyak variasi tahap tergantung dimana replikasi berlangsung, tetapi semua tahap terjadi secara umum. Gambar 14.3 berisi ringkasan proses Bagaimana berlangsungnya virus ke sel inang? Di peristiwa pertama dalam replikasi virus, virus melekat ke permukaan sel yang rentan. Pelekatan ini dapat menyebabkan suatu benturan acak. 7

8 Hal ini membutuhkan interaksi yang spesifik dari tempat pelekatan pada permukaan virus dan tempat reseptor pada permukaan sel. Kecocokan harus dilakukan agar terjadi pelekatan. Pada pembungkus dari satu virus sering berisi substansi untuk memenuhi kecocokan dan akan dinetralkan jika organisma inang menghasilkan antibodi untuk menutup lokasi pelekatan sebelum virus menyatu pada lokasi sel rangsangan yang rentan Apakah ada jalan lain agar virus bisa masuk ke sel inang nya? Selama tahap penetrasi dari replikasi virus, virus dapat memecahkan membran sel dan menggerakkan genomnya melalui pembukaan ke sitoplasma. Cara penetrasi adalah mengamati bakteriofag di tempat sel-sel bakteri mereka. Virus yang tidak mempunyai pembungkus sering diambil ke sel-sel inang mereka dari proses phagocytosis. Proses ini terjadi di sel-sel binatang, termasuk sel manusia. Pada pembungkus virus, penyatuan dapat berkembang antara pembungkus dan membran sel inang. Saat dua struktur ini menyatu, satu jalan terbuka agar nukleokapsid masuk ke sel sitoplasma Bagaimana tahap uncoating replikasi virus yang terjadi dalam sel inang? Supaya virus bereplikasi, genomnya harus dibebaskan dalam sel inang sitoplasma. Tahap uncoating ini tercapai ketika enzim berbentuk sel memecah protein dari kapsid virus. Enzim mungkin saja diperoleh dari lisosom di sel sitoplasma. Pencernaan protein membebaskan asam nukleat pada virus dan memulai langkah replikasi yang dikenal sebagai tahap eclise Bagaimana mekanisme dasar replikasi dari partikel virus baru dalam sel inang sitoplasma? Asam nukleat pada genom virus mengarahkan sintesa dari partikel virus baru dengan cara meng-encode sintesa dari enzim yang mengganggu ekspresi dari gen inang. Gen yang lain menetapkan protein digunakan dalam sintesa virus. Dan gen yang lain tadi mengarahkan sintesa protein virus akan menjadi kapsid. Secara esensial, maka seluruh informasi genetik yang diperlukan untuk sintesa virus baru dibawa ke sel oleh genom virus Apakah peran dari sel inang dalam sintesa virus? Sebagian besar senyawa organik dan struktur memerlukan untuk mensintesis virus yang merupakan isi sel inang. Sebagai contoh, ribosom penting bagi sintesa protein disediakan oleh sel inang. Energi untuk proses sintetis terdapat di dalam ATP dan campuran energi lain di dalam sel. Komponen pembangun untuk virus juga disediakan oleh sel. Komponen pembangun ini meliputi asam-asam amino untuk protein kapsid virus dan nukleotid untuk sintesa dari genom virus. Virus yang baru menyatu dapat dilihat di dalam gambar 14.4 (lihat halaman 168) Apakah pola umum dari replikasi RNA dalam virus? Ketika genom dari virus RNA dilepaskan di sitoplasma, RNA melayani secara langsung sebagai pembawa pesan RNA (mrna) molekul dan menyediakan kode genetik untuk sintesa protein menggunakan proses translasi. Molekul RNA berproses ke ribosom dan meng-encode protein serta enzim struktural yang diperlukan untuk replikasi virus. Dalam beberapa penyakit, RNA merupakan molekul antisense. 8

9 Gambar 14.3 Langkah umum dari replika virus (A) Pelekatan dan peleburan. (B) Pelepasan genom virus. (C) Genom replika pada nukleus sel inang. (D) Produksi kapsomer di sitoplasma sel inang dan jalan lintasan kapsomer ke nukleus untuk membentuk lampiran klosid. (E) Pemisahan nukleokapsid melalui sel membran untuk membentuk pembungkus virus Bagaimana pola replikasi virus DNA dibandingkan virus RNA? Ketika virus DNA memasuki sel inang, genom DNA menyediakan kode genetik untuk sintesis mrna molekul dalam proses transkripsi. Molekul-molekul mrna kemudian menuju ribosom dan menerjemahkan kode asam amino dalam protein. Jika DNA dari genom yang berantai ganda, maka hanya satu rantai akan berfungsi dalam sintesis protein. Namun rantai lainnya tetap aktif. 9

10 14.29 Apakah DNA selalu segera membuat kode sandi virus protein? Kadang-kadang DNA virus tidak berfungsi dengan segera. Alih-alih protein membuat kode, virus DNA hasil untuk inti sel dan menempel pada salah satu kromosom sel. Gejala ini dinamakan Lisogeni. Virus dikenal sebagai virus lisogenik atau provirus. Dalam suatu waktu, provirus akan merangsang kode virus protein dan mendorong terjadinya replika virus. Untuk sementara waktu, provirus masih berada di sel nukleus. Gambar 14.4 Akumulasi virus mengelilingi nukleus pada sel kelenjar pituitari. Perbesaran dari micrograph elektron mencapai kali. 10

11 14.30 Dapatkah RNA virus menjadi lisogenik virus? Beberapa RNA virus dapat tetap dengan sel inang dan membentuk hubungan lisogenik. Virus RNA dilepaskan dalam sitoplasma dan enzim yang disebut reverse transcriptase memanfaatkan RNA sebagai tempat untuk mensintesis molekul DNA komplementer. DNA akan masuk ke sel nukleus menjadi lisogenik virus atau provirus. Hal ini diikuti oleh virus defisiensi imun (HIV) yang mengakibatkan sindrome defisiensi imun (AIDS) pada manusia Dimanakah tempat fase pemasangan virus replika? Virus berbeda memasang virus baru pada tempat-tempat berbeda di sel. Genom virus dan kapsid virus disintesa pada sitoplasma dan terjadi pemasangan disini. Untuk virus lainnya, genom disintesa di sel nukleus dan kapsid pada sitoplasma. Kapsid lalu membawa ke nukleus untuk dipasang, nucleokapsid berpindah tempat ke sitoplasma Apa karakteristik dari tahap pelepasan replikasi virus? Ada berbagai cara di mana pelepasan virus baru dapat terjadi. Dalam beberapa virus enzim lisosim disintesis, dan enzim ini memecah membran sel atau dinding sel inang, seperti bakteri. Virus baru kemudian dilepaskan selama kerusakan sel. Dalam kasus lain, metabolisme dari sel terganggu karena mengalami pembusukan spontan. Pembusukan ini menyebabkan sel hancur dan melepaskan virus baru Kapan virus memperoleh pembungkusnya? Virus memperoleh bungkusnya selama tahap pelepasan replikasi. Virus ini berpindah ke membran sel dan memaksa membran pada proses yang disebut budding. Selama budding, nukleokapsid ini dikelilingi oleh sebagian dari membran, yang telah dimodifikasi dengan protein virus. Virus mengambil sebagian membran saat lolos, setelah lubang ditutup. Jika budding terjadi terlalu cepat untuk menutup lubang, kebocoran sitoplasma keluar dari sel dan akan musnah Apa efek dari replikasi virus pada inang? Biasanya, efek dari replikasi virus pada sel inang adalah kehancuran. Seperti sel-sel mati secara bertahap, ratusan dan ribuan virus baru yang dirilis untuk menginfeksi dan menghancurkan sel inang. Memang, bakteriofag mampu "memakan" bakteri. Patologi Virus Penyakit apa yang dapat menyebabkan virus pada manusia? Tergantung pada jaringan yang terinfeksi, berbagai virus menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Ketika virus menyerang hati, akan menyebabkan penyakit seperti demam kuning atau hepatitis (Gambar 14.5). Virus infeksi di saluran pernapasan dapat menyebabkan influenza, masuk angin, atau penyakit RSV (Respiratory Syncytial Disease). Otak yang terinfeksi virus mengakibatkan rabies, ensefalitis, atau polio. 11

12 Gambar 14.5 Virus hepatitis he viruses of hepatitis diamati dengan mikroskop elektron transmisi dan diperbesar kali Dapatkah virus terlibat dalam kanker? Integrasi DNA virus ke dalam inti sel dapat merangsang sel untuk berkembang biak tanpa kontrol. Hasil replikasi yang tumbuh tidak terkendali disebut dengan tumor. Kanker sel dalam tumor telah kehilangan kepekaan mereka terhadap sinyal yang menghambat reproduksi. Virus yang dapat menyebabkan fenomena ini disebut virus onkogenik. Virus tertentu seperti virus Epstein-Barr dan manusia papilloma virus (HPV) telah dikenal untuk menginduksi tumor dan kanker. Bentuk tertentu, seperti leukemia juga diketahui dirangsang oleh virus Metode apa yang digunakan di laboratorium untuk budidaya virus? Sebenarnya, virus tidak "tumbuh" di laboratorium karena mereka tidak hidup. Namun, virus dapat dibudidayakan dan jumlah mereka meningkat dalam budaya sel hidup yang disebut kultur jaringan. Selain itu, virus dapat dibudidayakan pada hewan hidup seperti tikus dan kelinci, dan virus dapat dibudidayakan dalam telur ayam dibuahi Bagaimana virus dideteksi di laboratorium? Karena mereka lebih kecil dari mikroorganisme lain, mikroskop cahaya standar tidak dapat digunakan untuk mendeteksi virus. Namun, teknik tidak langsung banyak memang ada dan jaringan kehancuran dalam budaya digunakan sebagai sinyal bahwa virus hadir. Sebagai contoh, virus dapat menyebabkan zona kerusakan sel yang disebut plak ketika virus yang dibudidayakan dalam kultur jaringan atau pada rumput bakteri, seperti Gambar 14.6 menampilkan. Selain itu, virus dapat menyebabkan sel untuk melebur menjadi tubuh yang 12

13 lebih besar disebut syncytia, atau mereka dapat menyebabkan sel untuk rumpun dalam proses yang disebut aglutinasi, atau mereka dapat menyebabkan sel untuk mengembangkan agregat intraseluler yang disebut inklusi. Efek pada sel yang disebut efek sitopatik Apa tanda dan gejala yang muncul jika virus menginfeksi hewan dan manusia? Banyak gejala penyakit yang disertai dengan tanda-tanda kehadiran virus. Sebagai contoh, sel-sel otak yang terinfeksi dengan virus rabies mengembangkan badan unik yang disebut Negri Bodies. Selain itu, sel-sel darah putih terpengaruh dengan virus mononukleosis menjadi pasir dan berbusa dan membentuk sel-sel Downy karakteristik. Selain itu, berbagai virus menyebabkan gejala unik seperti ruam kulit yang khas. Campak dan cacar adalah contoh Apakah antibiotik atau obat lain yang berguna terhadap virus? Antibiotik yang terkenal membunuh bakteri seperti penisilin, tetrasiklin, eritromisin. Dan antibiotik lainnya tidak berguna untuk melawan virus karena virus tidak memiliki kimia atau metabolisme dengan yang antibiotik ini mengganggu. Sebagai contoh, virus tidak memiliki dinding sel dan karena itu mereka tahan terhadap penisilin (yang mengganggu sintesis dinding sel). Namun, ada obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu replikasi virus dalam sel. Salah satu contohnya adalah asiklovir, yang mengganggu dengan replikasi virus herpes dalam sel-sel kulit. Contoh lain adalah azidothymidine (AZT), yang mengganggu dengan replikasi HIV dalam limfosit. Masih obat lain adalah amantadine, yang digunakan untuk melawan influenza virus Bagaimana interferon digunakan untuk melawan virus? Interferon adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel setelah mereka telah ditembus oleh virus. Interferon tidak dapat menghentikan replikasi virus dalam sel itu, tetapi dilepaskan ke sel yang berdekatan, di mana ia merangsang produksi faktor antivirus. Interferon kini diproduksi oleh teknik rekayasa genetika Bagaimana ketahanan terhadap penyakit virus terjadi di dalam tubuh? Ketika virus masuk ke dalam tubuh, mereka merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi helai panjang protein yang disebut antibodi. Antibodi mengisi cairan tubuh dan akhirnya berkonsentrasi di wilayah replikasi virus. Di sini mereka bersatu dengan kapsid dan atau pembungkus dari virus serta mencegah pelekatan virus dengan sel inang baru. Dengan cara ini, virus tidak dapat mereplikasi lebih jauh dan infeksi berakhir. Tubuh fagosit kemudian menelan dan menghancurkan gumpalan virus yang dinetralkan oleh antibodi Dengan cara apa perlindungan terhadap penyakit virus dirangsang dalam tubuh? Perlindungan terhadap penyakit virus dapat dirangsang dengan mendorong tubuh untuk menghasilkan antibodi sebelum infeksi virus terjadi. Sistem kekebalan tubuh dirangsang oleh vaksin, yang terdiri dari virus diubah sehingga mereka tidak akan bereplikasi dalam sel-sel tubuh, namun tetap mampu merangsang respon imun. 13

14 Gambar 14.6 Virus plaques. Tempat ini mengandung bakteri yang tumbuh merata di seluruh permukaan. Daerah gelap merupakan tempat dimana virus dilipatgandakan dalam bakteri dan menghancurkan bakteri agar menghasilkan daerah yang dikenal sebagai plaque. Kemunculan lima atau lebih plaque dapat dilihat pada gambar ini Dari dua jenis virus, yang mana dapat digunakan dalam vaksin? Kedua jenis virus yang saat ini digunakan dalam vaksin adalah virus yang melemahkan dan virus dilemahkan. Virus yang dilemahkan adalah virus yang genom telah dihancurkan dengan cara kimia atau fisik. Virus ini mempertahankan capsids mereka, dan sebagainya kapsid memanggil respon spesifik oleh sistem kekebalan tubuh. Virus melemahkan, sebaliknya, adalah virus yang telah dikembangkan untuk kemampuan mereka untuk meniru sangat lambat dalam tubuh. Virus ini juga mendapatkan respon antibodi oleh sistem kekebalan 14

15 tubuh. Virus sangat lemah sehingga mereka tidak menyebabkan penyakit, tetapi mereka cukup aktif untuk merangsang respon imun Apa keuntungan dari menggunakan virus dilemahkan dalam vaksin? Keuntungan dari virus dilemahkan dalam vaksin adalah bahwa virus tidak dapat berkembang biak di dalam tubuh, dan karena itu mereka tidak mungkin menyebabkan penyakit. Kekurangannya adalah bahwa virus tidak aktif harus disuntikkan ke dalam tubuh karena mereka tidak akan bertahan bagian itu ke dalam saluran pencernaan jika mereka diambil secara lisan Apa keuntungan dari virus melemahkan dalam vaksin? Virus melemahkan dapat diambil secara lisan karena mereka akan bertahan jalan masuk saluran pencernaan dan akan diserap ke dalam aliran darah. Metode pemberian karena itu lebih mudah daripada melalui suntikan. Namun, kelemahan adalah bahwa virus mungkin pada kesempatan tertentu menginduksi gejala ringan penyakit dalam tubuh dan mereka menimbulkan lebih berisiko daripada virus tidak aktif. Mereka menyebutnya sebagainya yang lebih respon imun substansial, bagaimanapun, dan untuk alasan ini mereka mungkin menguntungkan ketika epidemi berlangsung atau diantisipasi. 15

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM VIRUS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM Disusun oleh : Nimas Dwi Ayu R (6411413126 / Rombel 5) Saraswati Windyastuti (6411413129 / Rombel

Lebih terperinci

B. KARAKTERISTIK VIRUS

B. KARAKTERISTIK VIRUS BAB 9 V I R U S A. PENDAHULUAN Virus merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu DNA atau RNA yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dan ekstrseluler. Dalam

Lebih terperinci

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau. Materi Biologi : Virus Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran

Lebih terperinci

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS VIRUS FIRMAN JAYA OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS PENDAHULUAN Metaorganisme (antara benda hidup atau benda mati) Ukuran kecil :

Lebih terperinci

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4 Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Virologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus: Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Partikel virus (virion), terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan menjelaskan tentang dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis dan perancangan perangakat lunak Aplikasi Pembelajaran Virus dengan

Lebih terperinci

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Disusun Oleh : Nama : Latif Yudha Arditama NIM : 13040021 Semester 1A Mata Kuliah : Biologi Farmasi Dosen Pembimbing : Supristiyono. M. Pd SEKOLAH TINGGI FARMASI

Lebih terperinci

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti VIRUS Dyah Ayu Widyastuti Virus patogen parasit obligat dengan ukuran kurang dari 200 μm bahan submikroskopis yang mampu menginfeksi sel hidup spesifik dan hanya mampu melakukan reproduksi jika menemukan

Lebih terperinci

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS Morfologi dan komponen virus Virus merupakan mikroorganisme terkecil yang pernah dikenal. Umumnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, kecuali poxvirus.

Lebih terperinci

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS Virus adalah kata Latin untuk racun. Cabang ilmu yang mempelajari virus disebut virologi. Virus pertama kali ditemukan oleh A.Mayer

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS BAB 2 TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS 2.1 Pengenalan Singkat HIV dan AIDS Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, HIV adalah virus penyebab AIDS. Kasus pertama AIDS ditemukan pada tahun 1981. HIV

Lebih terperinci

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks VIRUS DEFINISI : agen infeksi yang sangat kecil, dengan beberapa perkecualian ; 1. Tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya 2. Tidak ada metabolisme yang bebas dan hanya mampu bereplikasi dalam sel

Lebih terperinci

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS) CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS) Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009 Karakteristik Umum

Lebih terperinci

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A Virologi adalah studi tentang virus : struktur mereka, klasifikasi dan evolusi, cara-cara mereka untuk menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL BIOLOGI KELAS X BAB 3 VIRUS 1 A. Sejarah Penemuan Virus Virus adalah kata latin untuk racun. Sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna) Variola vera Group: Family: Genus: Species: Group I (dsdna) Poxviridae Orthopoxvirus Variola vera Penyakit cacar (smallpox) merupakan salah satu penyakit mematikan yang pernah ada di dunia. Diperkirakan

Lebih terperinci

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya By Plengdut - May 7, 2015 7341 Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan alat gerak yang dimiliki organisme

Lebih terperinci

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS KD 3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B 26020113120041 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEL Apa itu SEL??.. Sel merupakan unit struktural dan fungsional, yang menyusun tubuh organisme KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti Materi Virus Pendahuluan Sejarah penemuan ilmuwan ttg virus Ciri-ciri virus/karakteristik virus Struktur tubuh virus Reproduksi/replikasi virus Peranan virus bagi kehidupan a. Virus yang merugikan (manusia,tumbuhan

Lebih terperinci

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR PENGANTAR VIRUS dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR PENDAHULUAN Virus intraseluler parasit Tdd DNA/RNA, hanya dapat bermultiplikasi di sel host Virion : partikel

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA PERBEDAAN UTAMA ANTARA BIOKIMIA DAN KIMIA ADALAH BAHWA REAKSI BIOKIMIA BERLANGSUNG DI DALAM BATASAN

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Genetika Molekular. disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi FMIPA Jurdik Biologi UNY

Bahan Kuliah. Genetika Molekular. disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi FMIPA Jurdik Biologi UNY Bahan Kuliah Genetika Molekular disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi vhenuhili@uny.ac.id FMIPA Jurdik Biologi UNY 2013 victoria@uny.ac.id Page 1 1. PEMBUKTIAN DNA SEBAGAI PEMBAWA MATERI GENETIK Pada tahun

Lebih terperinci

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS V I R U S Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M. PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.Pd Oleh Nuzula Khoirun Nafsiah (140341604501) Oki Osaka Herlinawati ( 140341600030

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.

Lebih terperinci

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat

Lebih terperinci

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh Apabila tubuh mendapatkan serangan dari benda asing maupun infeksi mikroorganisme (kuman penyakit, bakteri, jamur, atau virus) maka sistem kekebalan tubuh akan berperan

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,

Lebih terperinci

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8 BAB II VIRUS A. SEJARAH PENEMUAN VIRUS 1632 1723 : Antony Van Leeuwenhoek : menemukan mikroskop 1883 : Adolf Mayers (Jerman) : mengekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mozaik (bercak-bercak kuning)

Lebih terperinci

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN Sistem Imun merupakan semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi oleh tubuh untuk memerangi berbagai ancaman invasi asing. Kulit merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015 PENDAHULUAN Biologi adalah kajian tentang kehidupan Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem yang dijumpai di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI VIRUS Makalah ini disusun guna untuk memenuhi mata kuliah Biokimia Disusun Oleh : Kelompok 12 Mifta Amalia I. 21030113060111 Angkatan 2013 Tri Wahono 21030113060112 Angkatan 2013 Kukuh Galih K. 21030113060113

Lebih terperinci

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

SISTEM PERTAHANAN TUBUH SISTEM PERTAHANAN TUBUH Sistem Pertahanan Tubuh Sistem Pertahanan Tubuh Non spesifik Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik Jenis Kekebalan Tubuh Disfungsi sitem kekebalan tubuh Eksternal Internal Struktur Sistem

Lebih terperinci

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR PENDAHULUAN Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yg disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) HIV : HIV-1 : penyebab

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS.

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS. BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi

Lebih terperinci

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen

Lebih terperinci

Pengertian Mitokondria

Pengertian Mitokondria Home» Pelajaran» Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi

Lebih terperinci

PENGANTAR TENTANG PENGERTIAN DASAR FISIOLOGI MIKROBIA

PENGANTAR TENTANG PENGERTIAN DASAR FISIOLOGI MIKROBIA PENGANTAR TENTANG PENGERTIAN DASAR FISIOLOGI MIKROBIA Definisi fisiologi mikrobia dan kompetensi Apakah arti fisiologi mikrobia? Definisi Fisiologi menurut the Concise Oxford Dictionary, adalah ilmu yang

Lebih terperinci

RIBOSOM. 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang

RIBOSOM. 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang RIBOSOM Ribosom E. coli, memiliki masa partikel 2,5 x 10 6 D dan koefisien sedimentasi 70S. James Watson menemukan adanya 2 subunit yang bebeda pada ribosom. Subunit kecil (30S) terdiri dari molekul 16S

Lebih terperinci

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI Oleh : Kelompok 10 Puji Lestari NIM 12304241004 Ahmad Saiful Abid NIM 12304241006 Susan Pramitasari NIM 12304241007

Lebih terperinci

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil belajar Menurut Sudjana (2004: 14) Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN SEL PROKARIOTIK & EUKARIOTIK SEL HEWAN & SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL TUMBUHAN Sejarah Penemuan Sel 1500-an Ditemukan lensa

Lebih terperinci

Dr. Halinda Sari Lubis, MKKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Dr. Halinda Sari Lubis, MKKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dr. Halinda Sari Lubis, MKKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Suatu massa protoplasma yan dibatasi oleh sel membran serta mempunyai nukleus Mempunyai membran plasma Mengandung bahan-bahan

Lebih terperinci

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12).

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12). BAB II KAJIAN TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN, AURORA 3D PRESENTATION, POWERPOINT, MODEL PEMBELAJARAN, PROBLEM BASED LEARNING, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, VIRUS A. Media pembelajaran Menurut Angkowo

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI BAKTERI

MIKROBIOLOGI BAKTERI 1 MIKROBIOLOGI BAKTERI (Nurwahyuni Isnaini) Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas brosing artikel webpage Oleh RIZKA RAMADHANTY NIM:G0C015080 PRORAM DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Struktur sel tumbuhan dan hewan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Uji Serum (Rapid Test) Pada Ikan Mas Yang Diberikan Pelet Berimunoglobulin-Y Anti KHV Dengan Dosis rendah Ig-Y 5% (w/w) Ikan Mas yang diberikan pelet berimunoglobulin-y anti

Lebih terperinci

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya.

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya. V I R U S Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya. Pada akhir abad ke-20 seluruh masyarakat dunia terhentak dan mengalami kecemasan yang luar biasa karena hadirnya sang

Lebih terperinci

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. KLONING dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. DI BID PERTANIAN KLON = sekelompok individu yang genetis uniform berasal dari

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU

TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU PROSES INFEKSI DAN GEJALA SERANGAN TOBACCO MOZAIC VIRUS PADA TANAMAN TEMBAKAU Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH)

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA: Virus Ebola menyebabkan demam hemorrhagic. Semenjak dikenal tahun 1976, Virus Ebola menyebabkan penyakit yang fatal pada manusia maupun binatang primata (monyet, gorila dan simpanse). Dinamakan Virus Ebola

Lebih terperinci

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES I) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Lebih terperinci

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya 1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya struktur inti sel eukariot Fungsi inti atau nukleus sebagai pusat pengatur

Lebih terperinci

RIBOSOM. Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

RIBOSOM. Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI) RIBOSOM Ribosom E, coli, memiliki masa partikel 2,5 x 10D dan koefisien sedimentasi 70S. James Watson menemukan adanya 2 subunit yang bebeda pada ribosom. Subunit kecil (30S) terdiri dari molekul 16S rrna

Lebih terperinci

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS 23 Apr 2003 Kasus sindrom pernapasan akut parah, atau lebih dikenal dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) masih menempatkan berita utama di sebagian

Lebih terperinci

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat Bab3 Virus Ia memiliki sifat makhluk hidup, namun ia pun dapat dikristalkan (dimatikan sementara), sedangkan tak ada satu sel hidup pun yang dapat dikristalkan tanpa mengalami kerusakan. Dia adalah virus,

Lebih terperinci

REGULASI EKSPRESI GEN PADA BAKTERIOFAGE DAN VIRUS

REGULASI EKSPRESI GEN PADA BAKTERIOFAGE DAN VIRUS REGULASI EKSPRESI GEN PADA BAKTERIOFAGE DAN VIRUS Fage/virus memanfaatkan perangkat sel inang untuk sintesis DNA/protein Strategi memanfaatkan sel inang mensintesis 4 makromolekul: 1. RNA polimerase baru

Lebih terperinci

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Biologi 2 Beban Belajar : 4 SKS Pertemuan (Minggu) ke- : 1 : 8 x 45 menit Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran virus

Lebih terperinci

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari serangan epidemi cacar dapat menangani para penderita dengan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol Bagian sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan

Lebih terperinci

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme

Lebih terperinci

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

PATOGENISITAS MIKROORGANISME PATOGENISITAS MIKROORGANISME PENDAHULUAN Pada dasarnya dari seluruh m.o yg terdapat di alam, hanya sebagian kecil saja yg patogen maupun potensial patogen. Patogen adalah organisme yg menyebabkan penyakit

Lebih terperinci

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2009 Foto: Didinium sp. dalam proses

Lebih terperinci

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI Daya Tahan tubuh Adalah Kemampuan tubuh untuk melawan bibit penyakit agar terhindar dari penyakit 2 Jenis Daya Tahan Tubuh : 1. Daya tahan tubuh spesifik atau Immunitas 2.

Lebih terperinci

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. Menentukan Kadar Protein Dengan Metode Titrasi Formol I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. II. Tinjauan Pustaka Protein berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). 10,11 Virus ini akan

Lebih terperinci

II. MATERI A. NUKLEUS

II. MATERI A. NUKLEUS BAB IV NUKLEUS I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur, komponen dan fungsi nukleus, nukleolus, materi genetik di dalamya. Bagaimana transport molekul terjadi dalam nukleus juga diterangkan dalam bab

Lebih terperinci

REPRODUKSI MIKROORGANISME

REPRODUKSI MIKROORGANISME REPRODUKSI MIKROORGANISME PENDAHULUAN Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage Bakteriofage merupakan virus yang menginfeksi bakteri, ditemukan secara terpisah oleh Frederick W. Twort di Inggris pada tahun 1915 dan oleh Felix d Herelle di Institut Pasteur

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI) Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci Sel : Unit Kehidupan Terkecil Konsep Kunci Cara pengamatan sel: Mikroskop, Teknik Biokimia Jenis sel di alam: Prokariot Eukariot Eukariot: Mikroorganisme, Tumbuhan, Hewan Membran Sel Organel Sel Mitokondria

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Titanium Dioksida (TiO 2 ) Titanium merupakan salah satu unsur logam transisi golongan IV B, berbentuk padat yang berwarna putih keperakan. Titanium murni dapat larut dalam larutan

Lebih terperinci

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh REVERSE TRANSKRIPSI RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd Oleh UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

Ciri Khas Materi Genetik

Ciri Khas Materi Genetik KIMIA DARI GEN Ciri Khas Materi Genetik 1. Replikasi: digandakan, diturunkan kepada sel anak 2. Penyimpan informasi 3. Meng ekspresi kan informasi: Dimulai dengan transkripsi DNA sehingga dihasilkan RNA,

Lebih terperinci

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner. Reproduksi Bakteri Reproduksi bakteri secara umum dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual). Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan 3 cara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Antimikroba Menurut Setiabudy (2011) antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasit. Khususnya mikroba yang merugikan

Lebih terperinci

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik Pada tahun 1953 James Watson dan Francis Crick mempublikasikan sebuah paper yang terdiri dari dua halaman dalam majalah Nature berjudul `struktur molekuler asam nukleat

Lebih terperinci

SEL Iriawati SITH - ITB

SEL Iriawati SITH - ITB SEL SEL Sel merupakan unit dasar kehidupan. Setiap organisme hidup tersusun atas sel, suatu ruangan kecil yang dikelilingi oleh membran dan berisi cairan/larutan kimia yang pekat. Sel mengandung 4 molekul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan

Lebih terperinci

Pengantar MIKROBIOLOGI

Pengantar MIKROBIOLOGI Pengantar MIKROBIOLOGI Kuliah Pertemuan Ke-1 By Dr. Rozirwan, S.Pi, M.Sc ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENDAHULUAN Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci