PENYERAPAN URANIUM DENGAN RESIN PENUKAR ANION DAN IMOBILISASI MENGGUNAKAN POLIMER.
|
|
- Dewi Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENYERAPAN URANIUM DENGAN RESIN PENUKAR ANION DAN IMOBILISASI MENGGUNAKAN POLIMER. Herlan Martono*), Thamzil Las**) ABSTRAK PENYERAPAN URANIUM DENGAN RESIN PENUKAR ANION DAN IMOBILISASI MENGGUNAKAN POLIMER. Uranium dalam rafinat dengan konsentrasi 50 mg/l hasil ekstraksi uranium sebagai bahan produksi radioisotop mengandung hasil belah. Agar tidak terjadi kompetisi uranium dan hasil belah pada penyerapan kation, maka ditambahkan pengkompleks natrium karbonat sehingga terbentuk kompleks anion uranil karbonat. Kation hasil belah tidak dapat membentuk kompleks dengan natrium karbonat. Selanjutnya anion kompleks uranil karbonat [(UO 2 )(CO3) 3 ] -4 diserap dengan resin penukar anion amberlite IRA-400 Cl dengan ukuran butir 0,60 0,75 mm. Percobaan dilakukan dengan gelas erlenmeyer yang diisi 500 ml larutan U konsentrasi 50 mg/l ditambah air bebas mineral 500 ml, kemudian ditambah 0,25 gram resin dan dikocok selama 1 jam. Konsentrasi larutan U diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Resin yang telah jenuh uranil karbonat diimobilisasi menggunakan polimer dengan kandungan limbah 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 % berat. Karakteristik polimer-limbah yang ditentukan adalah densitas dengan menimbang berat dibagi volume, kuat tekan dengan alat uji tekan Paul Weber, dan laju pelindihan pada 100 C dan 1 atm dengan alat Soxhlet. Penyerapan uranil karbonat oleh resin optimum pada penambahan Na 2 CO 3 1 gram dan waktu kontak 80 menit dengan efisiensi penyerapan 65,78 %. Makin tinggi kandungan limbah, maka densitasnya makin tinggi, kuat tekan menurun, dan laju pelindihannya tidak terdeteksi. Berdasarkan pertimbangan densitas, kuat tekan, dan laju pelindihan diperoleh blok polimer- limbah terbaik pada kandungan limbah 20 % berat. Kata kunci : uranil karbonat, resin penukar anion, imobilisasi, polimer. ABSTRACT. SORPTION OF URANIUM BY ANION EXCHANGE RESIN AND IMMOBILIZATION USING POLYMER. The concentration of U in the rafinat is 50 mg/l, that is by product U extraction at radioisotope production. The rafinat solution also contains fission products. To avoid competition between uranium and fission product in the cation exchange process, so that complexion agent Na 2 CO 3 was added for forming uranyl carbonate anion. The next step uranyl carbonate complex anion [(UO 2 )(CO 3 ) 3 ] -4 is absorbed by anion exchange resin i.e amberlite IRA-400 Cl with the grain size is 0,60 0,75 mm. The experimen is conducted with erlenmeyer glasses are filled 500 ml U solution with concentration 50 mg/l and 500 ml demineralized water, then added 0,25 gram resin and shaking for 1 hour. The concentration of U is determined by UV-Vis spectrophotometry. Saturated resin with uranyl carbonate is immobilized using polymer with waste loading 0, 10, 20, 30, 40, and 50 % weight. The characteristics of waste-polymer are determined i.e density by weight divided by volume, compression strength by Paul Weber compression strength test apparatus, and leaching rate by Soxhlet at 100 C, 1 atm. The optimum adsorpsion of uranyl carbonate by resin at the adding 1 gram Na 2 CO 3 with contact time for 80 minute, yield adsorption is 65,78 %. The increasing waste loading, the increasing density, the decreasing compression strength, and leaching rate not detection. Based on density, compression strength, and leaching rate, the best waste polymer is at the waste loading 20 %weight. Keywords : uranyl carbonate, anion exchane resine, immobilization, polymer. *) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN 111 **) UIN Syarif Hidayatullah
2 PENDAHULUAN Pada produksi radioisotop Mo 99 digunakan uranium diperkaya 93 %, yang diiradiasi dengan neutron dalam reaktor G.A. Siwabessy. Uranium diperkaya 93 % berarti U % yang akan mengalami reaksi fisi, sedangkan 7 % U 238 mengalami reaksi serapan neutron. Setelah U diiradiasi dalam reaktor, kemudian U teriradiasi dikeluarkan dari kapsul dan dilarutkan dalam HNO M. Unsur-unsur dalam larutan asam nitrat adalah hasil belah termasuk Mo 99 dan sisa U yang tidak terbakar. Kemungkinan terjadinya unsur aktinida sangat kecil sekali, karena kadar U 238 kecil dan waktu iradiasi yang pendek sekitar 96 jam[1]. Unsur-unsur aktinida mempunyai waktu paro yang sangat panjang, jadi unsur aktinida akan terjadi pada waktu iradiasi yang sangat panjang. Setelah Mo 99 diambil dengan penyerapan dalam Al 2 O 3, maka yang tertinggal adalah larutan mengandung hasil belah dan uranium yang masih dalam jumlah besar. Uranium dipisahkan dari hasil belah dengan ekstraksi menggunakan pelarut tri butil fosfat (TBP) dodekan. Hasil ekstraksi adalah fase ekstrak yang banyak mengandung uranium dan sedikit hasil belah dan fase rafinat yang mengandung hasil belah dan sedikit uranium. Fase rafinat yang mengandung uranium 50 mg/l dan hasil belah ini merupakan limbah radioaktif [2,3] : Limbah rafinat yang mengandung uranium berumur panjang, harus dikelola dengan baik dan benar agar tidak timbul dampak radiologi terhadap manusia dan lingkungan. Limbah cair yang mengandung hasil belah setelah disimpan beberapa tahun dapat diberlakukan sebagai limbah aktivitas rendah yang dapat diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR), dan kemudian dapat diimobilisasi dengan semen. Pengolahan limbah rafinat yang mengandung uranium ini dilakukan dengan menyerap uranium dengan resin penukar ion, selanjutnya resin yang telah jenuh dengan uranium yang dikenal dengan resin bekas diimobilisasi dengan polimer epoksi. Untuk menghindari kompetisi dengan kation +2 hasil belah, maka kation UO 2 dari UO 2 (NO 3 ) 2 direaksikan dengan natrium karbonat, sehingga menjadi anion kompleks (UO 2 (CO 3 ) 3 ) -4. Kation-kation hasil belah tidak membentuk kompleks anion dengan natrium karbonat. Untuk itu penyerapan uranium dilakukan dengan resin penukar anion amberlite IRA-400 Cl. Resin tersebut merupakan kopolimerisasi stiren dan divinilbenzen yang mengandung gugus fungsional amonium basa kuartener R 4 N + Cl -, dimana R adalah gugus alkil (C n H 2n+1 ) dan ion Cl aktif untuk pertukaran dengan anion yang lain. Reaksi pembentukan kompleks dari uranil nitrat dan natrium karbonat adalah reaksi sebagai berikut [4] : UO CO 3-2 <========> [UO 2 (CO 3 ) 3 ] -4 (1) Pada pembentukan kompleks perlu ditentukan banyaknya Na 2 CO 3 untuk sejumlah uranium tertentu agar kompleks yang terbentuk optimum, sehingga uranium yang terserap menjadi optimum. Jika pengkompleks yang ditambahkan terlalu banyak maka larutan akan mengandung CO -2 3 bebas dan akan diserap oleh resin, sehingga kapasitas untuk menyerap uranium menjadi berkurang. Harga tetapan kesetimbangan (K) untuk reaksi pembentukan kompleks adalah 4 x Harga K yang sangat besar menunjukkan bahwa reaksi kekanan berlangsung hampir sempurna, yang berarti bahwa ion kompleks yang terbentuk stabil dan dapat diserap oleh resin penukar anion. Proses pertukaran ion meliputi penyerapan ion-ion kompleks tersebut secara selektif dan kuantitatif oleh resin penukar anion, dengan reaksi sebagai berikut [4,5] : 4 R 4 N + Cl - + [UO 2 (CO 3 ) 3 ] -4 ====== (R 4 N + ) 4 [UO 2 (CO 3 ) 3 ] Cl - (2) 112
3 Gaya dorong pada proses pertukaran ion adalah proses difusi karena perbedaan konsentrasi sesuatu ion di dalam larutan dan di dalam resin. Pada penyerapan ion uranil karbonat dalam larutan lebih besar dari pada di dalam resin, sehingga terjadi penyerapan oleh bagian resin yang bermuatan positif, dan sejumlah sama ion Cl dari resin akan pindah di dalam larutan[6], Waktu kontak akan menentukan kapasitas serap uranil karbonat oleh resin. Setelah resin jenuh dengan uranium, maka resin bekas diimobilisasi dengan resin epoksi. Resin epoksi merupakan salah satu jenis polimer yang banyak digunakan sebagai material struktur, sehingga mempunyai kekuatan mekanik yang baik. Sifat mekanik yang baik tersebut diperlukan dalam pengelolaan hasil imobilisasi limbah radioaktif yaitu dalam transportasi dan penyimpanan polimer-limbah tahan benturan, sehingga tidak retak. Keretakan polimer-limbah akan menaikkan luas permukaannya, sehingga akan menaikkan laju pelindihan radionuklida dari dalam polimer-limbah ke air pelindih jika polimer tersebut kontak dengan air. Resin epoksi mempunyai ketahanan kimia yang baik. Hal ini sesuai dengan tujuan imobilisasi, yaitu mencegah agar radionuklida tidak terlepas ke lingkungan, jika terjadi kontak dengan air selama penyimpanan dalam tanah. Resin epoksi mudah diproses karena proses pengerjaannya yang sederhana, dapat dilakukan pada suhu kamar. Polimer epoksi terbentuk dari reaksi antara epiklorohidrin dengan bifenilpropana (bisfenol A), seperti persamaan reaksi berikut [7,8] : Epoksi... (3) Pada penelitian ini, digunakan resin epoksi EPOSIR 7120, karena harganya murah dan dalam percobaan pendahuluan mampu membentuk bahan keras dengan campuran air sampai 33 % volume. Hasil imobilisasi berupa polimerlimbah dengan kandungan limbah 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 % berat dan parameter ketahanannya dengan cara ditentukan densitas, kuat tekan, dan laju pelindihannya. Densitas ditentukan dengan menimbang polimer-limbah yang berbentuk silinder, dibagi volumenya. Kuat tekan polimerlimbah ditentukan dengan alat tekan Paul Epoksi Weber sampai polimer-limbah pecah. Polimer-limbah yang homogen menunjukkan bahwa pada pengukuran beberapa kali kuat tekan sama. Laju pelindihan ditentukan pada 100 C dan 1 atm, selama 6 jam menggunakan alat Soxhlet. Hal ini dilakukan untuk mempercepat percobaan, karena jika dilakukan pada suhu kamar perlu waktu yang lama. Tujuan percobaan penentuan laju pelindihan radionuklida dari polimerlimbah ini, untuk memilih kualitas polimerlimbah. Berdasarkan densitas, kuat tekan, dan laju pelindihan dipilih kandungan limbah yang optimum pada imobilisasi resin bekas dengan polimer 113
4 TATA KERJA. Bahan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : uranil nitrat heksa hidrat (UO 2 (NO 3 ) 2.6H 2 O) dari Merck, Na 2 CO 3 dari Merck, amberlite IRA-400 Cl dari USA, arsenazo III, larutan NaOH dan HCl 1 N, dan resin epoksi eposir 7120 dari PT. Justus Kimia Raya. Metode. Limbah cair simulasi dibuat dengan cara melarutkan uranilnitrat heksahidrat sebanyak 0,2109 gram dalam 1 liter air bebas mineral, sehingga didapatkan konsentrasi uranium 100 mg/l. Penentuan komposisi umpan dilakukan dengan mereaksikan 250 ml larutan uranium konsentrasi 100 mg/l dengan Na 2 CO 3 pada berbagai berat, yaitu 0,5 ; 1,0 ; 2,5 : dan 5,0 gram, kemudian ditambah air bebas mineral sampai volumenya 500 ml, sehingga diperoleh konsentrasi uranium 50 mg/l. Resin amberlite IRA-400 Cl sebanyak 0,25 gram dimasukkan dan dikocok selama 1 jam. Selanjutnya larutan dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan waktu kontak dilakukan dengan mereaksikan 250 ml larutan uranium konsentrasi 100 mg/l dengan 1 gram Na 2 CO 3, kemudian ditambah air bebas mineral sampai volumenya 500 ml, sehingga diperoleh konsentrasi uranium 50 mg/l. Resin amberlite IRA-400 Cl sebanyak 0,25 gram dimasukkan dan dikocok. Variasi waktu pengocokan 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90 menit. Selanjutnya larutan dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis. Resin penukar anion amberlite IRA- 400 Cl yang telah jenuh uranium dikeringkan. Tahap selanjutnya resin dicampur polimer dengan berbagai waste loading (kandungan limbah), yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 % berat. Polimer yang digunakan untuk imobilisasi adalah jenis polimer EPOSIR 7120 yang dicampur dengan bahan pengeras (hardener) dengan perbandingan 1 : 1 (perbandingan disesuaikan dengan petunjuk aplikasi). Perbandingan komposisi polimer-limbah ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi bahan dalam pembuatan blok polimer-limbah dengan berat total 50 gram pada berbagai kandungan limbah. Kandungan limbah (%) Berat resin amberlit (gram) Berat resin epoksi (gram) 25 22, , ,50 Hardener (gram) 25 22, , ,50 Pengadukan campuran polimerlimbah dilakukan selama 10 menit agar campuran homogen. Campuran yang telah homogen dimasukkan ke dalam blok cetakan silinder yang berukuran tinggi 20 mm dan diameter 25 mm. Campuran dibiarkan mengeras setelah 8 jam, kemudian blok polimer-limbah dikeluarkan dari cetakan. Keandalan blok polimer-limbah akan ditentukan oleh parameter densitas, kuat tekan, dan laju pelindihannya[9,10,11]. Densitas ditentukan dengan menimbang blok polimer-limbah dan menghitung volumenya yang diperoleh dengan mengukur tinggi dan diameter blok polimer. Densitas merupakan berat dibagi volume. Kuat tekan blok polimer-limbah ditentukan menggunakan alat Paul Weber PW Blok polimer ditekan sampai retak. Gaya tekan blok polimer-limbah sampai blok tersebut retak dibagi luas tampangnya merupakan kuat tekan blok polimer-limbah tersebut. Laju pelindihan uranium dari blok polimer-limbah ke dalam air pelindih ditentukan dengan alat Soxhlet pada 100 C dan 1 atm selama 6 jam. Alat Soxhlet mempunyai labu didih volume 1000 ml berisi air bebas mineral sebanyak 500 ml. 114
5 Selanjutnya uranium dalam air pelindih dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui uranium yang terlindih selama percobaan. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hubungan persen efisiensi penyerapan dengan berbagai berat pengkompleks natrium karbonat ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Gambar1, terlihat bahwa penyerapan uranium dengan resin amberlite IRA-400 Cl memberikan hasil terbaik diperoleh pada penambahan pengkompleks 1 gram Na 2 CO 3. Ini berarti komposisi umpan U/Na 2 CO 3 = 25mg/1 gram = 0,025. Komposisi ini yang akan digunakan untuk percobaan selanjutnya. Pada keadaan ini efisiensi penyerapan uranium oleh resin adalah 53,12 %. Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa makin banyak Na 2 CO 3 yang ditambahkan, makin banyak uranium yang terserap. Setelah mencapai penyerapan maksimum, yaitu pada penambahan Na 2 CO 3 1 gram, maka penambahan Na 2 CO 3 selanjutnya akan menurunkan penyerapan uranium. Hal ini karena adanya CO 3-2 bebas yang terserap resin, sehingga mengurangi kapasitas serap ion uranil karbonat oleh resin. Hubungan persen efisiensi penyerapan uranil karbonat terhadap waktu kontak pada komposisi umpan U/Na 2 CO 3 0,1 ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 1. Hubungan persen efisiensi penyerapan dengan berbagai berat pengkompleks natrium karbonat. Gambar 2. Hubungan efisiensi penyerapan uranium dengan waktu kontak pada perbandingan U/Na 2 CO 3 0,
6 Gambar 3. Hubungan densitas polimer-limbah terhadap kandungan-limbah Dari Gambar 2 menunjukkan bahwa makin lama waktu kontak antara uranil karbonat dan resin, maka efisiensi penyerapan makin tinggi. Waktu kontak optimum pada 80 menit, yaitu diperoleh efisiensi penyerapan 65, 78 %. Setelah 80 menit waktu kontak maka efisiensi penyerapan sudah tidak efektif lagi, penambahan waktu 20 menit hanya menaikkan efisiensi penyerapan sebesar 2%. Hubungan densitas polimer-limbah terhadap kandungan limbah ditunjukkan pada Gambar 3. Dari gambar di atas menunjukkan bahwa makin tinggi kandungan limbah maka densitasnya bertambah. Hal ini terjadi karena kenaikan kandungan limbah akan diikuti dengan penurunan banyaknya epoksi yang digunakan untuk mengungkung resin bekas yang jenuh uranium. Kenaikan kandungan limbah berarti makin banyak unsur-unsur uranium yang lebih berat daripada unsurunsur C dan H dalam polimer. Jadi semakin tinggi kandungan limbah semakin banyak unsur-unsur berat dalam blok polimerlimbah, sehingga densitasnya makin besar. Hubungan kuat tekan blok polimer-limbah terhadap kandungan limbah ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Hubungan kuat tekan blok polimer-limbah terhadap kandungan limbah. 116
7 Dari Gambar 4 nampak bahwa kuat tekan makin bertambah sampai kandungan limbah 20 %. Hal ini karena resin dapat berfungsi sebagai filler (bahan pengisi) dalam polimer. Pada komposisi ini campuran antara polimer dan resin bekas dapat berfungsi sebagai komposit dimana sifat-sifat komponennya masih ada (tidak berubah), tetapi campuran itu secara sinergi mempunyai kuat tekan yang lebih baik daripada kuat tekan polimer dan resin jika keduanya berdiri sendiri-sendiri. Setelah kuat tekan maksimum pada kandungan limbah 20 %, maka makin besar kandungan limbah mengakibatkan kuat tekannya turun. Hal ini berarti semakin besar persentase kandungan limbah maka persentase polimernya semakin sedikit, sehingga rantai polimer yang terbentuk semakin pendek. Akibatnya rantai polimer tidak mampu untuk mengungkung limbah. Pada kondisi ini komposisi campuran polimer dan resin bukan merupakan campuran komposit, sehingga kuat tekannya menurun. Hubungan laju pelindihan uranium dari blok polimer-limbah ke air pelindih pada berbagai kandungan limbah menunjukkan tidak terdeteksi adanya uranium dalam air pelindih. Hal ini berarti ketahanan kimia blok polimer-limbah hasil imobilisasi baik. Kemungkinan tidak terlepasnya uranium karena adanya 2 barrier (penghalang), yaitu resin penukar anion dan blok polimer. Ion uranil karbonat terikat oleh resin penukar anion amberlite IRA-400 Cl dan terkungkung blok polimer-limbah yang sukar lepas ke air pelindih. Selain itu ion kompleks uranil karbonat ukurannya besar, sehingga sukar berdifusi melalui polimer. Berdasarkan pertimbangan densitas, kuat tekan, dan laju pelindihan hasil imobilisasi blok polimer-limbah, maka hasil imobilisasi terbaik pada kandungan limbah 20 % berat. Pada kondisi tersebut blok polimer-limbah densitasnya 1,03 gram/cm 3, kuat tekan 12,48 kn/cm 2, dan laju pelindihannya tidak terdeteksi. Kuat tekan polimer limbah 12,48 kn/cm 2 di atas standar IAEA semen yang kuat tekanannya 2-5 kn/cm 2 [12]. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Pada penyerapan uranium dalam bentuk uranil karbonat dengan resin penukar ion amberlite IRA- 400 Cl, hasil optimum pada komposisi berat umpan U/Na 2 CO 3 = 0,025 dan waktu kontak 80 menit. Pada kondisi ini efisiensi penyerapan 65,78 %. Pada penentuan densitas, kuat tekan, dan laju pelindihan blok polimerlimbah diperoleh hasil yang terbaik adalah pada kandungan limbah 20 % berat. Pada kondisi ini blok polimer-limbah hasil imobilisasi mempunyai densitas 1,03 gram/cm 3, kuat tekan 12,48 kn/cm 2, dan laju pelindihannya tidak terdeteksi. DAFTAR PUSTAKA. 1. HERBANU DARU A, Produksi Radioisotop Mo-99 Hasil Fisi U-235, Laporan Kerja Praktek di PT.BATEK Serpong, DE VILLIERS, W. VAN ZYL, The Production of Fission Mo 99 and Management of The Resultant Waste, IAEA-RTC on Management of Low Level Radioactive Waste from Hospital and other Nuclear Application, south Africa, BASABIL VAZO, S. COUNTISS, et al, Technological Enhancements for Optimizing The True Waste Management System, Waste management conference, Tucson, MARCELL. R, MIKHAIL. R, and WOLFGANG H., Kinetics of Uranium Sorption onto Weakly Basic Anion Exchanger, Radioactive and Functional Polymer, Volume 68, Elsevier, ARAI T, ABHARWAL. K.N., et al, Studies on The Adsorption of Uranium and Fission Product elements from Nitric Acid Medium by Novel silicabased Polyvinylpyridine anion Exchange Resin, Jurnal Nuclear science Technology, Japan, INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Application of Ion Exchange Processes for the Treatment of Radioactive Waste and Management of Spent Ion Exchangers, Technical Report Series No. 408, IAEA, Vienna, JOEL R. FRIED, Polymer Science and Technology, Prentice-Hall Inc. USA, JAMES E. MARK, Physical Properties of Polymer Handbook, 2nd, New York, *) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN 117 **) UIN Syarif Hidayatullah
8 9. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Characterization of Radioactive Waste Form and Packages, Technical report Series No. 383, IAEA, Vienna, INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Strategy and Methodology for Radioactive Waste Characterization Tecdoc No. 1537, Vienna, DAN CAMPHELL, RICHARD A PETRICK, JUNE R WHITE, Polymer Characterization Physical Techniques, 2nd editions, Oxford University Press, New York, TAILLARD, Traitment et Conditionment des Dechets Solid de Faible et Moyenne Activity. Communante Europeennes, Tanya Jawab Nama : Bung Tomo Instansi : PTLR Pertanyaan : Berapa nilai Optimum untuk penyerapan uranium? Jawab : Optimum/pada kondisi mendekati maksimum yaitu pada penambahan waktu yang cukup lama tapi tambahan efesiensi penyerapannya kecil sekali. 118
PENGOLAHAN LIMBAH PRODUKSI RADIOISOTOP MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION
PENGOLAHAN LIMBAH PRODUKSI RADIOISOTOP MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION AISYAH, HERLAN MARTONO, WATI Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310 Abstrak PENGOLAHAN LIMBAH
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH PRODUKSI RADIOISOTOP MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION
PENGOLAHAN LIMBAH PRODUKSI RADIOISOTOP MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION AISYAH, HERLAN MARTONO, WATI Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310 Abstrak PENGOLAHAN LIMBAH
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH PENDUKUNG INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
PENGOLAHAN LIMBAH PENDUKUNG INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF ABSTRAK Herlan Martono, Aisyah, Wati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PENGOLAHAN LIMBAH PENDUKUNG INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF.
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH CAIR HASIL SAMPING PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565 Volume 10 Nomor 2 Desember 2007 (Volume 10, Number 2, December, 2007) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive
Lebih terperinciPEMADATAN RESIN PENUKAR ION BEKAS YANG MENGANDUNG LIMBAH CAIR TRANSURANIUM SIMULASI DENGAN EPOKSI
PEMADATAN RESIN PENUKAR ION BEKAS YANG MENGANDUNG LIMBAH CAIR TRANSURANIUM SIMULASI DENGAN EPOKSI Wati, Gustri Nurliati, Mirawati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK PEMADATAN RESIN PENUKAR
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH URANIUM CAIR DENGAN ZEOLIT MURNI DAN H-ZEOLIT SERTA SOLIDIFIKASI DENGAN POLIMER EPOKSI
PENGOLAHAN LIMBAH URANIUM CAIR DENGAN ZEOLIT MURNI DAN H-ZEOLIT SERTA SOLIDIFIKASI DENGAN POLIMER EPOKSI ABSTRAK Yusuf Damar Jati*), Herlan Martono**), Junaidi**) Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas
Lebih terperinciResin Poliester Tak Jenuh Untuk Imobilisasi Resin Bekas Pengolahan Simulasi Limbah Radioaktif Cair
Resin Poliester Tak Jenuh Untuk Imobilisasi Resin Bekas Pengolahan Simulasi Limbah Radioaktif Cair 1 Herlan Martono, 2,3 Thamzil Las, 2 Ajeng Sartika K 1) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN PUSPIPTEK
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH URANIUM MENGGUNAKAN ALUMINO SILIKO FOSFAT
PENGOLAHAN LIMBAH URANIUM MENGGUNAKAN ALUMINO SILIKO FOSFAT Aisyah, Herlan Martono, Wati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional Email: aisyah@batan.go.id ABSTRAK Limbah uranium
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN LIMBAH RESIN DAN BAHAN ADITIF (BETONMIX) TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL SEMENTASI
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565 Volume 13 Nomor 1 Juni 2010 (Volume 13, Number 1, June, 2010) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive
Lebih terperinciIMOBILISASI LIMBAH CAIR TRANSURANIUM SIMULASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI DENGAN POLIMER POLIESTER TAK JENUH
IMOBILISASI LIMBAH CAIR TRANSURANIUM SIMULASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI DENGAN POLIMER POLIESTER TAK JENUH WATI PTLR-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310 Abstrak IMOBILISASI LIMBAH CAIR
Lebih terperinciNS., Wahjuni 1 Aisyah 2 Agus Widodo 3
PENGOLAHAN LIMBAH CsCl dan CeO 2 SEBAGAI PENGGANTI LIMBAH PADAT TRANSURANIUM HASIL SAMPING PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI NS., Wahjuni 1 Aisyah 2 Agus Widodo 3 Abstract:
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI
PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI Herlan Martono, Wati, Nurokhim Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENENTUAN
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN TERHADAP KEKUATAN FISIKA DAN KIMIA BETON LIMBAH
PENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN TERHADAP KEKUATAN FISIKA DAN KIMIA BETON LIMBAH Winduwati S., Suparno, Kuat, Sugeng Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH TRANSURANIUM DARI INSTALASI RADIOMETALURGI DENGAN MEDIA POLIMER SUPER ADSORBEN
PENGLAAN LIMBA TRANSURANIUM DARI INSTALASI RADIMETALURGI DENGAN MEDIA PLIMER SUPER ADSRBEN Aisyah, Gustri Nurliati, Mirawaty Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGLAAN LIMBA TRANSURANIUM DARI INSTALASI
Lebih terperinciKARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 KUALITAS KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN ABSTRAK KARAKTERISASI
Lebih terperinciKARAKTERISTIK HASIL IMOBILISASI LIMBAH RADIOAKTIF P ADA T DARI INSTALASI RADIOMETALURGI
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 KARAKTERISTIK HASIL IMOBILISASI LIMBAH RADIOAKTIF P ADA T DARI INSTALASI RADIOMETALURGI Aisyah, Herlan Martono, Mirawaty Pusat Teknologi Limbah
Lebih terperinciPENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH
PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH Ign. Djoko Sardjono, Herry Poernomo Puslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta ABSTRAK PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM BERAT SENG DAN KROMIUM DENGAN KALSIUM ZEOLIT DAN IMOBILISASINYA DENGAN POLIMER POLIESTER
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciPEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION
PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION Anung Pujiyanto, Hambali, Dede K, Endang dan Mujinah Pusat Pengembamgan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPENYERAPAN URANIUM DENGAN PENGKOMPLEKS Na 2 CO 3 MENGGUNAKAN RESIN AMBERLITE IRA-400 Cl DAN IMOBILISASI DENGAN RESIN EPOKSI
PENYERAPAN URANIUM DENGAN PENGKOMPLEKS Na 2 CO 3 MENGGUNAKAN RESIN AMBERLITE IRA-400 Cl DAN IMOBILISASI DENGAN RESIN EPOKSI UMU ATHIYAH PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciGLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI.
GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI. ABSTRAK Herlan Martono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH
Lebih terperinciANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Telah dilakukan analisis limbah
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI INSTALASI RADIOMETALURGI SECARA PENYERAPAN DAN KONDISIONING
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI INSTALASI RADIOMETALURGI SECARA PENYERAPAN DAN KONDISIONING Aisyah *, Herlan Martono *, Thamsil Laz ** * Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ** Universitas Islam Negeri Syarif
Lebih terperinciNgatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN
181 PENGARUH WAKTU KNTAK DAN PERBANDINGAN FASA RGANIK DENGAN FASA AIR PADA EKSTRAKSI URANIUM DALAM LIMBAH CAIR MENGGUNAKAN EKSTRAKTAN DI-2-ETIL HEKSIL PHSPHAT Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M.
Lebih terperinciPEMADATAN SLUDGE HASIL PROSES BIOOKSIDASI LIMBAH ORGANIK DARI PEMURNIAN ASAM FOSFAT MENGGUNAKAN BAHAN MATRIKS RESIN EPOKSI
PEMADATAN SLUDGE HASIL PROSES BIOOKSIDASI LIMBAH ORGANIK DARI PEMURNIAN ASAM FOSFAT MENGGUNAKAN BAHAN MATRIKS RESIN EPOKSI Zainus Salimin, Wati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK PEMADATAN
Lebih terperinciUPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA
UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA Sahat M. Panggabean, Yohan, Mard!ni Pusat Pengembangan Pengelolaan Lirl1bah Radioaktif ABSTRAK, UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH AKTIVITAS TINGGI DENGAN GELAS FOSFAT
ARTIKEL PENGOLAHAN LIMBAH AKTIVITAS TINGGI DENGAN GELAS FOSFAT Herlan Martono, Aisyah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK. PENGOLAHAN LIMBAH AKTIVITAS TINGGI DENGAN GELAS FOSFAT. Limbah cair
Lebih terperinciOPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI
ABSTRAK OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI Kuat Heriyanto, Sucipta, Untara. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA
Lebih terperinciPRARANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF
PRARANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF Husen Zamroni, R. Sumarbagiono, Subiarto, Wasito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PRARANCANGAN SISTEM
Lebih terperinciSTUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION
STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION Iis Haryati, dan Boybul Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong, 15313 Email untuk korespondensi:
Lebih terperinciIon Exchange. Shinta Rosalia Dewi
Ion Exchange Shinta Rosalia Dewi RESIN PARTICLE AND BEADS Pertukaran ion Adsorpsi, dan pertukaran ion adalah proses sorpsi, dimana komponen tertentu dari fase cairan, yang disebut zat terlarut, ditransfer
Lebih terperinciIMOBILISASI LIMBAH RADIOAKTIF MENGANDUNG THORIUM MENGGUNAKAN BAHAN MATRIKS SYNROC
IMOBILISASI LIMBAH RADIOAKTIF MENGANDUNG THORIUM MENGGUNAKAN BAHAN MATRIKS SYNROC Hasmaniar Septiani **), Gunandjar *), Mochtar Hadiwidodo **) *) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, Serpong,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN.
KARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN Aisyah, Herlan Martono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK KARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN.
Lebih terperinciUJI KINERJA LARUTAN HCL PADA PROSES LEACHING LOGAM KOBALT DARI LIMBAH BATERAI LITHIUM-ION. Yuliusman dan Muhammad Resya Hidayatullah
UJI KINERJA LARUTAN HCL PADA PROSES LEACHING LOGAM KOBALT DARI LIMBAH BATERAI LITHIUM-ION Yuliusman dan Muhammad Resya Hidayatullah Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok
Lebih terperinciION EXCHANGE DASAR TEORI
ION EXCHANGE I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menentukan konsentrasi ion-ion H+, Na+, Mg2+, Zn2+ dengan menggunakan resin penukar kation. 2. Pengurangan
Lebih terperinciPENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif
PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Telah dilakukan
Lebih terperinciPROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK
PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK Ngatijo, Rahmiati, Asminar, Pranjono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK. Telah dilakukan
Lebih terperinciANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Noviarty, Dian Angraini Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Email: artynov@yahoo.co.id ABSTRAK ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI
Lebih terperinciPENYERAPAN URANIUM DENGAN ZEOLIT DAN IMOBILISASI ZEOLIT JENUH URANIUM MENGGUNAKAN POLIMER
PENYERAPAN URANIUM DENGAN ZEOLIT DAN IMOBILISASI ZEOLIT JENUH URANIUM MENGGUNAKAN POLIMER ANISSA 105096003155 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM
PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM Torowati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PENGARUH KANDUNGAN URANIUM
Lebih terperinciPemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat
No.04 / Tahun II Oktober 2009 ISSN 1979-2409 Torowati, Noor Yudhi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PEMUNGUTAN URANIUM DALAM LIMBAH URANIUM CAIR MENGGUNAKAN AMONIUM KARBONAT. Percobaan
Lebih terperinciPENGARUH LIMBAH KARBON AKTIF Cs-137 TERHADAP KERAPATAN DAN KUAT TEKAN BETON LIMBAH
PENGARUH LIMBAH KARBON AKTIF Cs-137 TERHADAP KERAPATAN DAN KUAT TEKAN BETON LIMBAH Heru Sriwahyuni *), Suryantoro *), Giyatmi **) * Pusat Tenologi Limbah Radioaktif-BATAN ** Sekolah Tinggi Teknik Nuklir-BATAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).
BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Pada penelitian ini alat yang digunakan adalah timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg, shaker, termometer, spektrofotometer serapan atom (FAAS GBC), Oven Memmert, X-Ray
Lebih terperinciKARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI
KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI Endro Kismolo, Nurimaniwathy, Tri Suyatno BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail :ptapb@batan.go.id ABSTRAK KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciIMOBILISASI LlMBAH SLUDGE RADIOAKTIF DARI PROSES PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA DENGAN KOAGULAN FERI KLORIDA MENGGUNAKANSEMEN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 26 ISSN 852-2979 IMOBILISASI LlMBAH SLUDGE RADIOAKTIF DARI PROSES PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA DENGAN KOAGULAN FERI KLORIDA MENGGUNAKANSEMEN
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten
Lebih terperinciIon Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli
Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography Annisa Fillaeli TUJUAN Setelah pembelajaran ini selesai maka siswa dapat melakukan analisis kimia menggunakan resin penukar ion. Title R+OH- + X- ===
Lebih terperinciKARAKTERISTIK HASIL KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF UNTUK KESELAMATAN PENYIMPANAN CHARACTERISTICS OF CONDISIONED RADIOACTIVE WASTE FOR DISPOSAL SAFETY
KARAKTERISTIK HASIL KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF UNTUK KESELAMATAN PENYIMPANAN CHARACTERISTICS OF CONDISIONED RADIOACTIVE WASTE FOR DISPOSAL SAFETY Aisyah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, Badan Tenaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciPROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT
ISSN 1979-2409 Proses Re-Ekstraksi Uranium Hasil Ekstraksi Yellow Cake Menggunakan Air Hangat dan Asam Nitrat (Torowati, Pranjono, Rahmiati dan MM. Lilis Windaryati) PRSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciIon Exchange. kemampuan menyerap/ menukar kation-kation seperti Ca, Mg, Na dsb. Yang ada dalam air. Contoh: Hidrogen zeolith (H 2 Z).
Ion Exchange A. Tujuan percobaan - Praktikan diharapkan dapat memahami prinsip kerja alat ion exchange pada proses pelunakan air dan demineralisasi air - Praktikan dapat mengetahui aplikasi alat ion exchange
Lebih terperinciEKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET
BATAN B-68 EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET Ghaib Widodo PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR, Kawasan Puspiptek, Serpong 15314 Oktober 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Prosedur Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2010 sampai Maret 2011 di Laboratorium Bagian Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB dan di Laboratory of Applied
Lebih terperinciPENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN
PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN Torowati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciYaa ayyatuhan nafsul muthmainnah Irji i ilaa rabbiki raadliyatam mardliyyah Fadkhulii fii ibaadii Fadkhulii jannatii
In Memorian Ahmad Ghufron 15 Februari 1996 17 Oktober 2008 25 ramadhan 1416 17 Syawwal 1429 Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah Irji i ilaa rabbiki raadliyatam mardliyyah Fadkhulii fii ibaadii Fadkhulii jannatii
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1
JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH POLI(VINIL ALKOHOL) DAN PATI JAGUNG DALAM MEMBRAN POLI(VINIL FORMAL) TERHADAP PENGURANGAN ION KLORIDA
Lebih terperinciION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan
ION Exchange Softening Farida Norma Yulia 2314100011 M. Fareid Alwajdy 2314100016 Feby Listyo Ramadhani 2314100089 Fya Widya Irawan 2314100118 ION EXCHANGE Proses dimana satu bentuk ion dalam senyawa dipertukarkan
Lebih terperinciKAJIAN DESALINASI LARUTAN SIMULASI TETES SECARA EKSKLUSI ION
KAJIAN DESALINASI LARUTAN SIMULASI TETES SECARA EKSKLUSI ION T 547.781 0465 BUN ABSTRAK Proses desalinasi merupakan salah satu tahap utama pada pengolahan tetes menjadi gula cair ataupun dalam mempersiapkan
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN
LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO 3 Mulai Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO 3 2,5 g/l
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH BORON-10 DARI OPERASI PLTN TIPE PWR DENGAN TEKNIK SOLIDIFIKASI HYPER CEMENT
PENGOLAHAN LIMBAH BORON-10 DARI OPERASI PLTN TIPE PWR DENGAN TEKNIK SOLIDIFIKASI HYPER CEMENT Subiarto, Cahyo Hari Utomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif- BATAN ABSTRAK PENGOLAHAN LIMBAH BORON-10 DARI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 1 April 2016 dan selesai pada tanggal 10 September 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen
Lebih terperinciBAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR
BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN 1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair cair. 2. Mengetahui nilai koefisien distribusi dan yield proses ekstraksi. 3. Menghitung neraca massa proses
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KETAHANAN KOROSI WADAH LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RENDAH DAN TINGGI
KARAKTERISTIK KETAHANAN KOROSI WADAH LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RENDAH DAN TINGGI Aisyah PTLR-BATAN, Kawsan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15310 Abstrak KARAKTERISTIK KETAHANAN KOROSI WADAH LIMBAH
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciKELARUTAN BAHAN ALUMINIUM PADA PROSES DEKONTAMINASI KIMIA MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM DAN BASA
KELARUTAN BAHAN ALUMINIUM PADA PROSES DEKONTAMINASI KIMIA MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM DAN BASA Mirawaty, Sugeng Purnomo, Yuli Purwanto*) ABSTRAK KELARUTAN BAHAN ALUMINIUM PADA PROSES DEKONTAMINASI KIMIA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN KETAHANAN KIMIA HASIL VITRIFIKASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN GLASSFRITS ABU BATUBARA. Disusun oleh : Ratna Budiarti
LEMBAR PENGESAHAN KETAHANAN KIMIA HASIL VITRIFIKASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN GLASSFRITS ABU BATUBARA Disusun oleh : Ratna Budiarti 2108 0110 4000 40 Mengetahui Komisi Pembimbing Pembimbing Utama Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM
Lebih terperinciKONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF PADAT TAK TERKOMPAKSI MENGGUNAKAN MATRIKS SEMEN
KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF PADAT TAK TERKOMPAKSI MENGGUNAKAN MATRIKS SEMEN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, Serpong Email untuk korespondensi : bungtomo@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA
PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA Noviarty, Yanlinastuti, Arif Nugroho ABSTRAK PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB
Lebih terperinciLembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)
Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten (Asisten) ABSTRAK Telah dilakukan percobaan dengan judul Kinetika Adsorbsi yang bertujuan untuk mempelajari
Lebih terperinciEKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat
EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu mengoperasikan alat Liqiud Extraction dengan baik Mahasiswa mapu mengetahui cara kerja alat ekstraksi cair-cair dengan aliran counter current Mahasiswa
Lebih terperinciResin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:
DASAR TEORI Resin penukar ion ( ion exchange) yang merupakan media penukar ion sintetis pertama kali dikembangkan oleh Adam dan Holmes. Penemuan ini membuka jalan pembuatan resin hasil polimerisasi styrene
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI
85 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.7 No.2 PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI Fitri Ayu Wardani dan Tuhu Agung. R Program Studi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: kulit kacang tanah, ion fosfat, adsorpsi, amonium fosfomolibdat
ABSTRAK Kulit kacang tanah digunakan sebagai adsorben untuk menyerap ion fosfat dalam larutan. Sebelum digunakan sebagai adsorben, kulit kacang tanah dicuci, dikeringkan, dihaluskan menggunakan blender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan hidup pokok karena tidak satupun kehidupan yang ada di dunia ini dapat berlangsung tanpa tersedianya air yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.
Lebih terperinciPENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciMEMPELAJARI KARAKTERISTIK KERAMIK DARI MINERAL LOKAL KAOLIN, DOLOMIT, PASIR ILMENIT
Isman MT., dkk. ISSN 0216-3128 1 MEMPELAJARI KARAKTERISTIK KERAMIK DARI MINERAL LOKAL KAOLIN, DOLOMIT, PASIR ILMENIT Isman MT, Ign Djoko S., Sukosrono, Endro K Puslitbang Teknologi Maju BATAN ABSTRAK MEMPELAJARI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penelitian tentang bahan polimer sedang berkembang. Hal ini dikarenakan bahan polimer memiliki beberapa sifat yang lebih unggul jika dibandingkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN : REGINA ZERUYA : J1B110003 : 1 (SATU) : SUSI WAHYUNI PROGRAM STUDI S-1 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Memperoleh energi yang terjangkau untuk rumah tangga dan industri adalah aktivitas utama pada masa ini dimana fisi nuklir memainkan peran yang sangat penting. Para
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciBERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012
BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012 Hal-0 Instruksi Pastikan bahwa nama dan kode peserta Anda sudah tertulis pada halaman pertama lembar soal dan lembar
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Standarisasi Larutan NaOH dan HCl 1. Standarisasi Larutan NaOH dengan Asam Oksalat (H 2 C 2 O 4 ) 0,1 M. a. Ditimbang 1,26 g H 2 C 2 O 4. 2 H 2 O di dalam gelas beker 100 ml, b. Ditambahkan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROSES IMOBILISASI LIMBAH RADIOAKTIF MENGANDUNG URANIUM DENGAN BAHAN MATRIKS BITUMEN UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PLTN
PENGEMBANGAN PROSES IMOBILISASI LIMBAH RADIOAKTIF MENGANDUNG URANIUM DENGAN BAHAN MATRIKS BITUMEN UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PLTN Gunandjar Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN Kawasan Puspiptek Serpong
Lebih terperinciPRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM
PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM Rohadi Awaludin Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM. Iodium- 125 merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prinsip Dasar Percobaan Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer
Lebih terperinciPENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI
PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI S u n a r d i Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA
Lebih terperinciPEMISAHAN U DARI Th PADA MONASIT DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT ALAMINE
PEMISAHAN U DARI Th PADA MONASIT DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT ALAMINE Kurnia Trinopiawan, Riesna Prassanti, Sumarni, Rudi Pudjianto Pusat Pengembangan Geologi Nuklir BATAN Kawasan PPTN Pasar Jum at,
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciPenurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier
Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier Ir Bambang Soeswanto MT Teknik Kimia - Politeknik Negeri Bandung Jl Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax : (022) 2016 403 Email
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red
Lebih terperinci