BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Wilayah Kabupaten Pohuwato dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Boalemo, namun sejak dikeluarkannya UU RI No. 6 Tahun 2003 maka terbentuklah Kabupaten Pohuwato (bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Bone Bolango) yang mandiri. Menurut penjelasan UU tersebut luas wilayah Kabupaten Pohuwato sebesar 4.244,31 Km 2 atau dengan kata lain yang terluas dari seluruh Kabupaten/Kota se-provinsi Gorontalo. Saat ini wilayah Pohuwato terdiri dari 13 Kecamatan terbagi dalam 103 desa/kelurahan, dan 1 UPT, dengan ibukotanya terletak di Kecamatan Marisa (BPS Pohuwato, 2012). Luas antar kecamatan di Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pohuwato, No Kecamatan Luas (Km 2 ) Persentase (%) 1 Popayato 90,92 2,14 2 Popayato Barat 578,24 13,62 3 Popayato Timur 723,74 17,05 4 Lemito 619,5 14,6 5 Wanggarasi 188,08 4,43 6 Marisa 34,65 0,82 7 Buntulia 375,64 8,85 8 Duhiadaa 39,53 0,93 9 Patilanggio 298,82 7,04 10 Randangan 331,9 7,82 11 Taluditi 159,97 3,77 12 Paguat 560,93 13,22 13 Dengilo 242,39 5,71 Kabupaten Pohuwato 4244, Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui wilayah kecamatan yang terluas di Kabupaten Puhuwato terdapat pada Kecamatan Popayato Timur dengan luas 723,74 Km 2, Kecamatan Popayato Barat dengan luas 578,24 Km 2 dan 18

2 Kecamatan Paguat dengan luas 560,93 Km 2, sedangkan wilayah kecamatan terkecil terdapat pada Kecamatan Marisa dengan luas wilayah 34,65 Km 2. Kabupaten Pohuwato terletak antara Lintang Utara dan Bujur Timur. Secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah) dan Kecamatan Sumalata (Kabupaten Gorontalo Utara) di sebelah utara. Sementara di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mananggu (Kabupaten Boalemo), di sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah), (BPS Pohuwato, 2012). Sepanjang tahun 2011 suhu udara tertinggi di Kabupaten Pohuwato mencapai 33,5 derajat Celcius sementara suhu terendahnya adalah 22,1 derajat Celcius. Dari hasil pengamatan BMKG Gorontalo pada enam titik pengamatan di Pohuwato diketahui bahwa curah hujan rata-rata tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Desember yaitu 192 mm dengan jumlah hari hujan 14 hari sedangkan yang terendah pada bulan Agustus yaitu 51 mm dengan jumlah hari hujan 6 hari. Kecepatan rata-rata angin berkisar antara 1-4 m/detik (BPS Pohuwato, 2012). 2. Kependudukan Jumlah penduduk Pohuwato pada tahun 2011 adalah jiwa, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan, terdiri dari penduduk lakilaki jiwa dan penduduk perempuan jiwa. Kepadatan penduduk Pohuwato pada tahun 2011 sebesar 32 jiwa per Km 2. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Marisa, yaitu 677 jiwa per Km 2, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Popayato Barat dan Kecamatan Wanggarasi yaitu 9 jiwa per Km 2. 19

3 Tabel 2. Banyak Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pohuwato No Kecamatan Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Popayato Popayato barat Popayato timur Lemito Wanggarasi Marisa Patilanggio Buntulia Duhiadaa Randangan Taluditi Paguat Dengilo Total Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan jumlah penduduk yang terbanyak terdapat pada Kecamatan Marisa total jumlah penduduk jiwa, jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Kecamatan Paguat menduduki peringkat kedua jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Pohuwato, total jumlah penduduk jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Kecamatan Randangan urutan ketiga sesudah Kecamatan Paguat dengan jumlah penduduk jiwa adapun jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang sedikit terdapat pada Kecamatan Wanggarasi total jumlah penduduk jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Persebaran penduduk di Kabupaten Pohuwato disetiap kecamatan menyebar secara tidak merata, ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dalam sektor perkembangan wilayah. persentase persebaran penduduk Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 3. 20

4 Tabel 3. Persebaran Penduduk Pohuwato Menurut Kecamatan Tahun No Kecamatan Persentase (%) 1 Popayato 7,16 2 Popayato Barat 5,33 3 Popayato Timur 5,96 4 Lemito 8,63 5 Wanggarasi 3,67 6 Marisa 13,55 7 Patilanggio 8,36 8 Buntulia 6,76 9 Duhiadaa 7,83 10 Randangan 11,26 11 Taluditi 5,42 12 Paguat 11,80 13 Dengilo 4,27 Total 100,00 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan persebaran penduduk Kabupaten Pohuwato lebih terpusat di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Marisa, Randangan, dan Paguat dengan persentase masing-masing 13,55%, 11,26% dan 11,80%. Sebagai ibukota kabupaten, pusat pemerintahan dan juga pusat perekonomian Pohuwato dengan fasilitas yang lebih memadai dibanding kecamatan lainnya menjadi faktor penarik bagi Kecamatan Marisa sehingga sebagian besar penduduk Pohuwato menetap di kecamatan ini. Penyebaran penduduk terendah terdapat pada Kecamatan Wanggarasi dengan jumlah persentase 3,67%. Survei Angkatan Kerja tahun 2011 menunjukkan bahwa dari keseluruhan penduduk Kabupaten Pohuwato yang telah masuk usia kerja (15 tahun ke atas), sebesar 65,11 persen merupakan angkatan kerja, nilai ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah angkatan kerja dapat menunjukkan seberapa banyak penduduk di Pohuwato yang sesungguhnya terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan produktif perekonomian selama tahun Persentase penduduk berumur 15 tahun keatas menurut kegiatan utama Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 4. 21

5 Tabel 4. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Pohuwato. Jenis Kegiatan Utama I. ANGKATAN KERJA 63, ,11 1. Bekerja 60,5 61,4 62,47 2. Penganggur 2,84 2,6 2,64 II. BUKAN ANGKATAN KERJA 36,65 35,99 34,89 1. Sekolah 8,84 5,44 4,36 2. Mengurus Rumah Tangga 24,12 24,79 23,82 3. Lainnya 3,7 5,76 6,71 Jumlah Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa Tenaga kerja di Kabupaten Pohuwato menurut persentase pada tahun 2011, sekitar 62,47% penduduk berumur 15 tahun keatas bekerja dan 2,64% masih mencari pekerjaan atau pengangguran serta yang bukan angkatan kerja tahun 2011 sekitar 4,36% masih menjenjang masa pendidikan, 23,82% menggurus rumah tangga dan lainnya 6,71%. Lapangan kerja utama di Kabupaten Pohuwato kebanyakkan adalah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian (42,20%) selebihnya bekerja pada sektor industri pengolahan (3,32%), sektor perdagangan, rumah makan dan hotel (15,01%), sektor jasa kemasyarakatan (21,51%) dan sektor lainnya (17,96%), BPS Pohuwato Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia. Ketersediaan sarana maupun prasarana pendidikan akan sangat menunjang dalam meningkatkan pendidikan. Dari segi sarana dan prasarana pendidikan, bahwa hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Pohuwato sudah memiliki sekolah dari jenjang pendidikan SD/ sederajat hingga SMA/sederajat. Terkecuali untuk Kecamatan Popayato Timur sampai dengan akhir 2011 belum juga memiliki sekolah setingkat SMA/sederajat. 22

6 Berbagai indikator dijadikan tolak ukur kemajuan sektor pendidikan diantaranya angka partisipasi sekolah (APS), angka partispasi murni (APM), angka partisipasi kasar (APK), rasio guru murid dan masih banyak lagi. APS Kabupaten Pohuwato tahun 2011 untuk usia 7-12 tahun mencapai 95,85%, berarti bahwa pada tahun 2011 sebanyak 95,85% penduduk Pohuwato yang berusia 7-12 tahun masih bersekolah. APS untuk penduduk usia tahun dan tahun masing-masing adalah 74,80% dan 54,06%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 2. APK dan APM Kabupaten Pohuwato Menurut Jenjang Pendidikan Tahun Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan APM dan APK yang dicapai Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 masing-masing adalah 88,06% dan 98,51%, menurun jika dibandingkan dengan APM dan APK yang dicapai tahun Untuk tingkat SMP/MTS Pohuwato mencapai APM dan APK sebesar 53,37% dan 79,57%, sedangkan untuk tingkat SMA/MA besarnya APM yang dicapai adalah 46,58% dan APK 62,28%. Melihat target APM dan APK yang ditetapkan dalam renstra Kemendiknas periode , capaian APM dan APK Kabupaten Pohuwato untuk masing-masing jenjang pendidikan masih berada di bawah target APM dan APK nasional. 23

7 Pendidikan di Kabupaten Pohuwato pada tahun ajaran 2011/2012, untuk tingkat Sekolah Dasar terdapat sejumlah murid dan guru. Pada tingkat SLTP terdapat sejumlah murid dan 500 guru. Dan pada tingkat SMU terdapat sejumlah murid dan 202 guru. 4. Kesehatan Pada tahun 2011, fasilitas kesehatan di Kabupaten Pohuwato terdiri dari 1 (satu) unit Rumah Sakit, 51 Puskesmas, 176 Posyandu dan 31 Polindes. Dilihat dari penyediaan obat-obatan, di Pohuwato pada tahun 2011 terdapat 1 toko obat, dan 10 apotek. Jumlah dokter dan tenaga kesehatan adalah 23 dan 126 orang. Tenaga kesehatan tahun 2011 meningkat pada tahun sebelumnya, ini merupakan perkembangan dan pembangunan pada sentra kesehatan di Kabupaten Pohuwato mulai berkembang. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3. Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 3. Persentase Kelahiran Menurut Penolong Kelahiran di Kabupaten Pohuwato Tahun Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter dan bidan) selama tahun 2011 adalah 96,29%, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar 91,51%. Besarnya nilai persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pohuwato yang disebabkan oleh proses persalinan. 24

8 Selama tahun 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato mencatat ada sebanyak 135 kasus bayi dengan gizi buruk yang terjadi di kabupaten ini, dibandingkan tahun 2010 gizi buruk pada bayi hanya 179 kasus, ini menandakan perhatian dan kepedulian orangtua terhadap bayi kurang. Status gizi buruk pada bayi tidak hanya dapat menghambat pertumbuhan fisik, namun juga mental dan kemampuan berpikir. Sedikit banyak hal ini bisa menjadi faktor penyebab menurunnya kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pohuwato ke depan. Namun demikian, hal positif yang perlu menjadi catatan adalah angka ini senantiasa mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. 5. Ekonomi Laju pertumbuhan Ekonomi Pohuwato tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 7,58 persen, lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 sebesar 7,45 persen. Pada tahun 2011, realisasi penerimaan tercatat sebesar ,- rupiah. Sementara untuk realisasi pengeluaran pada tahun 2011, adalah sebesar ,- rupiah diantaranya adalah belanja pelayanan aparatur sebesar ,- rupiah. a. Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pohuwato pada Juli 2010 sebesar 24,2 ribu jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2009 sebesar 22,5 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin pada periode mengalami penurunan, dari 21,15 persen menjadi 18,75 persen. b. PDRB PDRB sebagai salah satu indikator makro ekonomi dihitung untuk melihat gambaran secara umum keadaan ekonomi. PDRB Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 atas dasar harga berlaku sebesar 1 trilyun 425 milyar 610 juta rupiah dan atas harga konstan sebesar 560 milyar 584 juta rupiah. Dari tahun ketahun PDRB Kabupaten Pohuwato memiliki posisi ketiga dari Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Nilai PDRB Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 5. 25

9 Tabel 5. Nilai PDRB Kabupaten Pohuwato Tahun Tahun Nilai (Milyar Rp) PDRB ADHB % Perubahan Nilai (Milyar Rp) PDRB ADHK % Perubahan ,38 421, ,55 24,73 452,56 7, ,34 16,63 484,96 7, ,03 16,37 521,09 7, ,61 18,21 560,58 7,58 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan PDRB Kabupaten Pohuwato atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar 1,425 trilyun Rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka besaran nilai PDRB tersebut meningkat sebesar persen. PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 di Kabupaten Pohuwato menunjukkan adanya pertumbuhan riil sebesar 7,58 persen yaitu dari 521,09 milyar rupiah pada tahun 2010 menjadi 560,58 milyar rupiah pada tahun Kabupaten Pohuwato, sektor-sektor unggulan dapat dilihat pada distribusi persentase PDRB. Semakin besar peranan suatu sektor terhadap total PDRB semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan perekonomian. Kabupaten Pohuwato merupakan daerah agraris. Hal ini menjadi latar belakang struktur ekonomi yang didominasi sektor pertanian (dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB). Terlebih lagi, paket kebijakan pemerintah daerah selama ini lebih menitik beratkan pada sektor pertanian, diantaranya dengan program-program agropolitan dan terobosan-terobosan baru menjadikan sektor pertanian menjadi leading sector di kabupaten ini bahkan juga di Propinsi Gorontalo. Hal ini memang selaras dengan struktur masyarakat Pohuwato yang sebagian besar penduduknya bekerja disektor pertanian. Kontribusi sektor ekonomi Kabupaten Pohuwato dalam PDRB ADH dapat dilihat pada Tabel 6. 26

10 Tabel 6. Kontribusi Sektor Ekonomi Kabupaten Pohuwato dalam PDRB ADH berlaku tahun (%). Sektor Pertanian 44,3 43,2 42,36 42,36 42,11 Pertambangan & Penggalian 0,71 0,67 0,66 0,6 0,56 Industri Pengolahan 5,01 5,33 5,47 5,39 5,16 Listrik, Gas & Air Bersih 0,94 0,76 0,69 0,66 0,63 Bangunan 5,04 5,29 5,42 5,17 4,84 Perdagangan& Akomodasi 15,14 14,09 13,81 13,65 13,99 Angkutan & Komunikasi 3,29 3,63 3,49 3,35 3,18 Keuangan & Jasa Perusahaan 11,02 11,23 11,19 11,31 10,8 Jasa Jasa 14,54 15,81 16,92 17,5 18,72 PDRB Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan Struktur perekonomi Kabupaten Pohuwato dari tahun ke tahun sektor pertanian masih memiliki konstribusi terbesar terhadap perekonomian. Tahun 2011 kontribusi sektor pertanian mencapai 42,11 persen. Kontributor lain yang cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan PDRB Pohuwato tahun 2011 adalah sektor jasa-jasa (pemerintahan, umum, sosial kemasyarakatan, hiburan rekreasi, dan jasa perorangan) dengan kontribusi sebesar 18,72 persen. Dalam 5 tahun terakhir peran sektor ini terus meningkat sedangkan kontribusi terkecil terdapat pada sektor pertambangan dan listrik dengan angka mencapai 0,56 persen dan 0,63 persen. c. PDRB/kapita PDRB perkapita merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah secara kasar. PDRB perkapita diperoleh dari PDRB total Kabupaten Pohuwato dibagi rata dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB perkapita Kabupaten Pohuwato atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp ,-. PDRB Perkapita Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Gambar 4. 27

11 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 4. PDRB Perkapita Kabupaten Pohuwato Tahun Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan, PDRB perkapita atas dasar harga konstan menunjukkan nilai PDRB perkapita secara riil. Pada tahun 2011 PDRB perkapita Kabupaten Pohuwato meningkat dari Rp ,- di tahun 2010 menjadi Rp ,- pada tahun Peningkatan PDRB perkapita ini memberikan arti bahwa kesejahteraan penduduk Kabupaten Pohuwato sudah bertambah baik dari tahun sebelumnya. 6. Pertanian a. Penggunaan Lahan Menurut penggunaannya, lahan yang paling luas di Kabupaten Pohuwato adalah yang digunakan untuk tegal/kebun yaitu sebesar hektar dan ladang/huma sebesar hektar serta penggunaan lahan perkebunan mencapai hektar. Adapun luas lahan sawah di Pohuwato mencapai hektar. b. Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato memiliki struktur perkonomian daerah yang bercorak agraris. Subsektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor pada sektor pertanian. Kabupaten Pohuwato Subsektor ini mencakup tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai. Produksi padi di Kabupaten Pohuwato memiliki trend yang meningkat dalam periode waktu lima tahun terakhir. Produksi Padi dan Jagung dapat dilihat pada Gambar 5. 28

12 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 5. Produksi Padi dan Jagung (Ton) Kabupaten Pohuwato Tahun Gambar 5 menunjukkan pada Tahun 2011 produksi padi mencapai ton naik sebesar 16,91 persen dari produksi tahun sebelumnya. Kenaikan produksi ini sejalan dengan kenaikan luas panen padi pada tahun Luas panen padi pada tahun 2010 mencapai 6123 hektar dan pada tahun 2011 mencapai 6452 hektar, selisih kenaikan luas panen padi sebesar 329 hektar, ini penyebab produksi padi pada tahun 2011 meningkat pada tahun sebelumnya. Lain halnya dengan padi, volume produksi jagung dalam kurun waktu lima tahun terakhir justru mengalami fluktuasi naik dan turun. Setelah sebelumnya meningkat pada tahun 2010, volume produksi jagung kembali turun 5,3 persen atau mencapai ton di tahun Penurunan produksi jagung salah satunya disebabkan oleh adanya konversi lahan jagung menjadi lahan perkebunan kakao dan kelap sawit yang sedang dikembangkan di dua kecamatan yaitu Taluditi dan Lemito. c. Perkebunan Luas tanaman dan produksi tanaman perkebunan pada tahun 2011, di subsektor tanaman perkebunan, Pohuwato menghasilkan produksi kelapa sebanyak ,67 ton dengan luas panen ,80 ha daerah yang terbesar memproduksi kelapa terdapat di Kecamatan Popayato Timur, Lemito dan Randangan, sedangkan produksi kakao 6.270,65 ton dengan luas panen 4.896,35 29

13 ha. Daerah penghasil kakao terdapat di Kecamatan Taluditi, jambu mete 149,35 ton, dan tanaman perkebunan lainnya seperti cengkeh, kopi, dan kemiri. d. Hortikultura i. Sayuran Sayuran di Kabupaten Pohuwato mempunyai beberapa komoditas yang memiliki peluang unggul yang dapat dikembangakan, dilihat dari tahun 2011, produksi cabe mencapai 1.915,30 ton daerah yang besar memproduksi terdapat di Kecamatan Bantulia, tomat 235,04 ton, bawang merah 146,8 ton, terong 122 ton, kangkung 54 ton dan tanaman sayuran lainnya tidak terlalu banyak dikembangkan di Kabupaten Pohuwato (Pohuawato dalam Angka 2012). ii. Buah-buahan Buah-buahan di Kabupaten Pohuwato hanya beberapa jenis komoditas yang dikembangkan dilihat pada tahun 2011 produksi jeruk mencapai ton daerah yang besar memproduksi terdapat di Kecamatan Randangan, sedangkan nangka ton, pisang ton, durian 185 ton, duku/langsat 112 ton, mangga 905 ton, nanas 718 ton, pepaya 956 ton dan komoditas lainnya produksi merata di berbagai kecamatan (BPS Pohuwato, 2012). e. Peternakan Populasi ternak besar di Kabupaten Pohuwato didominasi oleh ternak sapi potong yang pada tahun 2011 mencapai ekor, sedangkan ternak kecil didominasi oleh kambing mencapai ekor dan babi ekor. Populasi unggas yang terbesar didominasi pada ayam kampung mencapai ekor. f. Perikanan Posisi Kabupaten Pohuwato yang berbatasan langsung dengan Teluk Tomini membuat kabupaten ini cukup berpotensi di susbsektor perikanan khususnya perikanan laut. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pohuwato produksi perikanan laut tangkap di kabupaten ini pada tahun 2011 mencapai ton. Selain itu Pohuwato juga mengasilkan komoditi rumput laut. Terdapat sebanyak 455 rumah tangga yang membudidayakan komoditi ini, sementara produksinya di tahun 2011 adalah ton. 30

14 Di beberapa kecamatan khususnya Kecamatan Randangan terdapat budidaya perikanan air payau yang mengembangkan komoditi bandeng dan udang. Total produksi bandeng Pohuwato pada tahun 2011 mencapai ton, sedangkan udang 158,63 ton terdiri atas udang windu dan udang vaname. Disamping itu Kabupaten Pohuwato juga membudidayakan perikanan air tawar seperti ikan nila, ikan mas dan ikan lele walaupun dalam skala kecil (BPS Pohuwato, 2012). g. Jagung Produksi jagung Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 mencapai ,09 ton dengan produktivitas 50,20 Kw/ha. Kecamatan yang paling besar memproduksi jagung adalah Kecamatan Petilanggio ,30 ton, Kecamatan Taluditi ton dan Kecamatan Randangan ton disusul beberapa kecamatan lainnya. Rata-rata produksi jagung di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 mencapai 5 ton/ha, ini dilihat perbandingan jumlah produksi jagung dengan luas panen jagung pada tahun 2011 di Kabupaten Pohuwato. Luas lahan tanaman jagung pada tahun 2011 mencapai ha dengan luas panen ha. Luas panen jagung disetiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato tidak merata, hal ini disebabkan geografis alam yang berbeda disetiap wilayah serta kebutuhan masing-masing yang berbeda pula. Wilayah yang luas panen tanaman jagung terbesar terdapat pada Kecamatan Patilanggio sebesar ha serta Kecamatan Taluditi dan Kecamatan Randangan sebesar ha dan 7556 ha. Wilayah yang luas panen jagung terendah terdapat pada Kecamatan Duhiadaa yang mencapai 735 ha. B. Analisis Keunggulan Komoditi Jagung 1. Potensi Komoditi Jagung Kondisi komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato dari 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi naik turun, di tahun 2011 produksi jagung mulai mengalami peningkatan mencapai ton dari tahun sebelumnya. Hanya beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato yang memiliki produksi jagung terbanyak, ini dapat dilihat pada Tabel 7. 31

15 Tabel 7. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato Tahun Padi Sawah Jagung kedelai Produksi Produksi Produksi (Ton) (Ton) (Ton) Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Kecamatan N Produksi Produksi Produksi Produksi o (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) 1 Popayato 0, ,00 0 2,70 13,79 168,14 47,62 2 Popayato Barat 2424, ,00 33, ,06 3 Popayato Timur 0, , , , Lemito 0, , ,19 36,03 38,14 5 Wanggarasi 126, ,00 47, ,11 66,67 6 Marisa 0, , ,08 95,29 7 Patilanggio 4415, , , ,09 152,4 8 Buntulia 2737, ,00 0 8, ,05 47,62 9 Duhiadaa 12587,7 3697,79 0 3, ,09 38,15 10 Randangan 740, ,00 618,27 25,65 12,45 48,04 19,05 11 Taluditi 5731, ,00 921,3 9,45 5,58 12,02 38,11 12 Paguat 5660, , , ,06 28,59 13 Dengilo 3816, ,00 55,5 17, ,08 95,3 Kab. Pohuwato 38241, , ,10 108,00 36,01 829,00 686,00 Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato2012 Dari Tabel 7 menunjukkan produksi komoditi jagung dengan jumlah terbanyak terdapat pada Kecamatan Patilanggio dan Kecamatan Taluditi dengan jumlah produksi sebesar ton dan ton. Wilayah terkecil jumlah produksi jagung terdapat pada Kecamatan Duhiadaa dengan jumlah produksi ton. Perbandingan dengan tanaman pangan lainnya komoditi padi sawah memiliki jumlah produksi mencapai ton. Wilayah terbesar produksi padi sawah terdapat pada Kecamatan Duhiadaa dengan jumlah produksi sebesar ton. Sedangkan komoditi tanaman pangan lainnya seperti kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dah kedelai jumlah produksi tidak begitu besar, hal ini menandakan komoditi lainnya hanya sebagai sektor penunjang untuk memenuhi kebutuhan permintaan di Kabupaten Pohuwato. Luas panen komoditi jagung di tahun 2011 mencapai ha, ini menunjukkan rata-rata produksi per hektar lahan jagung sebesar 5 ton. Luas panen tanaman pangan di wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato tidak merata, ini dapat dilihat pada Tabel 8. 32

16 Tabel 8. Luas Panen Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato Tahun No Kecamatan Padi Sawah Jagung kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Popayato 0, ,00 0 2,00 13, Popayato Barat 409, , Popayato Timur 0, ,00 0 9, Lemito 0, , , Wanggarasi 22, , Marisa 0, , Patilanggio 745, , , Buntulia 486, ,00 0 6, Duhiadaa 2117,00 735,00 0 3, Randangan 125, , ,00 12, Taluditi 967, , ,00 5, Paguat 955, ,00 0 9, Dengilo 664, , , Kab. Pohuwato 6490, , ,00 80,00 36,01 69,00 72,00 Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato2012 Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan luas panen jagung terluas terdapat pada kecamatan Patilanggio dan Kecamatan Taluditi sebesar ha dan ha, kecamatan yang terkecil luas panen jagung terdapat pada Kecamatan Duhiadaa sebesar 735 ha. Perbandingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya yang berpotensi menjadi sektor basis terdapat pada komoditi padi sawah ini dilihat pada luas panen padi sawah tahun 2011 mencapai ha. Wilayah kecamatan dengan luas panen terbesar terdapat pada Kecamatan Duhiadaa mencapai sebesar ha, sedangkan komoditi tanaman pangan lainnya seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar hanya sebagai komoditi penunjang di wilayah Kabupaten Pohuwato. Ini menandakan keragaman komoditi tanaman pangan di wilayah kecamatan Kabupaten Pohuwato bervariasi. Sedangkan Potensi atau peluang komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato kedepan bisa mengalami peningkatan, ini harus didukung dengan ditambahnya perluasan tanam komoditi jagung di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato. 33

17 2. Analisis Keunggulan Komoditi Jagung Analisis keunggulan komoditi jagung dapat dilakukan pada pendekatan ekonomi wilayah. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan analisis spesialisasi, analisis lokalisasi dan analisis Lokasi (LQ). Komoditas tanaman pangan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah komoditi jagung yang ada di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Data sekunder yang menjadi analisis keunggulan komoditi jagung adalah luas panen jagung di Kabupaten Pohuwato tahun Hasil dari analisis masing-masing kecamatan komoditas jagung diuraikan sebagai berikut. a. Analisis Lokalisasi Berdasarkan hasil analisis, koefisien lokalisasi komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato (β > 1) tidak terkonsentrasi pada kecamatan tertentu. Jumlah nilai hasil positif analisis koefesien lokalisasi komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato tidak mencapai besar dari satu, nilai yang diperoleh mencapai (0,05). Hasil analisis lokalisasi komoditi jagung dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Analisis Lokalisasi Komoditi Jagung dan Tanaman Pangan di Kabupaten Pohuwato Tahun Padi Sawah Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar NO Kecamatan Jagung kedelai 1 Popayato -0,05 0,00-0,05-0,03 0,33 0,15 0,02 2 Popayato Barat 0,01 0,00-0,03-0,05-0,05-0,05-0,02 3 Popayato Timur -0,06 0,00-0,06 0,05-0,06 0,04-0,06 4 Lemito -0,05 0,01-0,05-0,05 0,07-0,01 0,01 5 Wanggarasi -0,07 0,00-0,05-0,08-0,08-0,01 0,02 6 Marisa -0,03 0,01-0,03-0,03-0,03 0,09 0,11 7 Patilanggio -0,07 0,02-0,18-0,03-0,18-0,05 0,04 8 Buntulia 0,03 0,00-0,04 0,04-0,04 0,03 0,03 9 Duhiadaa 0,29-0,03-0,04 0,00-0,04 0,00 0,02 10 Randangan -0,10 0,01 0,26 0,13 0,24-0,05-0,08 11 Taluditi 0,01-0,01 0,41-0,05 0,01-0,13-0,08 12 Paguat 0,05 0,00-0,09 0,02-0,09 0,00-0,05 13 Dengilo 0,03 0,00-0,04 0,09-0,07-0,01 0,07 LOKALISASI 0,42 0,05 0,67 0,33 0,65 0,19 0,31 Sumber : Analisis Data Sekunder,

18 Dari Tabel 9 di atas diketahui, bahwa wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato terdapat 11 kecamatan yang memiliki nilai analisis lokalisasi komoditi jagung yang positif dengan jumlah nilai (0,05), ini menunjukkan bahwa komoditi jagung di wilayah kecamatan Kabupaten Pohuwato tidak terfokus pada kecamatan tertentu, tetapi menyebar pada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Sedangkan nilai analisis yang negatif terdapat 2 kecamatan yaitu Kecamatan Duhiadaa dan Kecamatan Taluditi dengan perolehan nilai (-0,03 dan -0,01), ini menandakan komoditi jagung tidak sama sekali terkonsentrasi di wilayah tersebut. Perbandingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya juga tidak terkonsentrasi pada kecamatan tertentu, di lihat dari hasil analisis lokalisasi tidak ada jumlah nilai positif yang besar dari satu dari total semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. b. Analisis Spesialisasi Analisis merupakan analisis ekonomi wilayah yang digunakan untuk mengkaji spesialisasi suatu wilayah dalam komoditi tertentu. Hasil analisis spesialisasi pada komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato menunjukkan jumlah nilai positif dari beberapa kecamatan tidak mencapai nilai besar dari satu, nilai yang dicapai (0,59), hal ini menandakan komoditi jagung tidak spesial pada kecamatan yang di Kabupaten Pohuwato. Nilai hasil analisis spesialisasi komoditi jagung dan tanaman pangan dapat dilihat pada Tabel

19 Tabel 10. Hasil Analisis Spesialisasi Komoditi Jagung dan Tanaman Pangan di Kabupaten Pohuwato Tahun Padi Sawah Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar NO Kecamatan Jagung kedelai 1 Popayato -0,09 0,10-0,0209 0,00 0,0037 0,0033 0, Popayato Barat 0,02 0,00-0,0131 0,00-0,0005-0,001-0, Popayato Timur -0,09 0,11-0,0209 0,00-0,0005 0,0008-0,001 4 Lemito -0,09 0,11-0,0209 0,00 0,0006-0,0002 0, Wanggarasi -0,09 0,10-0,0131 0,00-0,0005-0, , Marisa -0,09 0,10-0,0209 0,00-0,0005 0,0025 0, Patilanggio -0,03 0,05-0,0209 0,00-0,0005-0,0003 0, Buntulia 0,07-0,05-0,0209 0,00-0,0005 0,0007 0, Duhiadaa 0,65-0,63-0,0209 0,00-0,0005 0,0001 0, Randangan -0,07 0,02 0,0463 0,00 0,0010-0,0005-0, Taluditi 0,01-0,07 0,0609 0,00 0, ,0009-0, Paguat 0,05-0,04-0,0209 0,00-0,0005-0,0001-0, Dengilo 0,05-0,04-0,0108 0,00-0,0005-0,0001 0,00104 SPESIALISASI 0,84 0,59 0,1073 0,00 0, , ,0065 Sumber : Analisis Data Sekunder, Dari Tabel 10 dapat diketahui, bahwa komoditi jagung tidak spesialis di berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Jumlah nilai positif (0,59) pada analisis spesialisasi komoditi jagung terdapat 8 kecamatan dari 13 kecamatan. Hasil analisis menandakan di wilayah Kabupaten Pohuwato belum mengkhususkan komoditi jagung terfokus di berbagai kecamatan, hal ini berarti di setiap wilayah kecamatan memiliki beberapa jenis komoditi yang dibudidayakan selain dari komoditi jagung. Sedangkan nilai analisis negatif terdapat 5 kecamatan, ini menunjukkan wilayah kecamatan tersebut tidak mengfokuskan komoditi jagung. Perbandingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya pada analisis spesialisasi juga menghasilkan jumlah nilai positif kurang dari satu. Ini juga berarti komoditi tanaman pangan lainnya tidak spesial di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato. Salah satu hasil analisis spesialisasi komoditi yang mendekati nilai dari satu terdapat pada komoditi padi sawah dengan jumlah nilai positif sebesar 0,84. Kecamatan Duhiadaa memiliki nilai spesialisasi terbesar pada komoditi padi sawah dari kecamatan lainnya dengan jumlah nilai mencapai 0,64. 36

20 c. Analisis Lokasi (LQ) Alat analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan komparatif kegiatan ekonomi di kecamatan dengan membandingkannya pada tingkat Kabupaten dalam hal ini Kabupaten Pohuwato. Dari analisis tersebut dapat diidentifikasi sektor-sektor apa saja yang dapat dikembangkan untuk tujuan sektor dan tujuan mensupplay kebutuhan lokal, sehingga sektor yang dikatakan potensial dapat dijadikan sektor prioritas utama dalam perencanaan pembangunan ekonomi. Dari hasil analisis lokasi (LQ) dalam penelitian ini dengan subjek luas panen komoditi jagung Kabupaten Pohuwato di beberapa kecamatan menghasilkan nilai positif LQ 1. Hasil analisis lokasi (LQ) pada komoditi jagung dan tanaman pangan di Kabupaten Pohuwato tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Analisis LQ Komoditi Jagung dan Tanaman Pangan di Kabupaten Pohuwato Tahun Padi Sawah Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar NO Kecamatan Jagung kedelai 1 Popayato 0,00 1,12 0 0,00 8,4579 4,4813 1, Popayato Barat 1,18 1,00 0,3702 0, , Popayato Timur 0,00 1,12 0 0,00 0 1, Lemito 0,00 1,12 0 0,00 2,1357 0,7980 1, Wanggarasi 0,04 1,11 0,3756 0,00 0 0,9559 1, Marisa 0,00 1,11 0 0,00 0 3,6677 4, Patilanggio 0,62 1,06 0 0,00 0 0,7059 1, Buntulia 1,75 0,94 0 0,00 0 1,6965 1, Duhiadaa 8,22 0,29 0 0,00 0 1,0947 1, Randangan 0,17 1,03 3,2122 0,00 3,0107 0,5048 0, Taluditi 1,06 0,92 3,9065 0,00 1,1013 0,1030 0, Paguat 1,59 0,96 0 0,00 0 0,9369 0, Dengilo 1,50 0,95 0,4865 0,00 0 0,8517 2,0406 PERSENTASE 46% 61,5% 15,4% 0% 30,8% 38,5% 61,5% Sumber : Analisis Data Sekunder, Dari Tabel 11 menunjukkan, bahwa dari 13 kecamatan di Kabupaten Pohuwato terdapat 8 (delapan) kecamatan memiliki hasil analisis lokasi yang positif atau besar dari satu dengan persentase 61,5% dari 13 kecamatan, ini berarti komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato merupakan sektor unggulan atau basis. 37

21 Hal ini mengindikasikan bahwa komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato telah mampu memenuhi kebutuhan diwilayahnya sendiri serta memungkinkan berpeluang ekspor keluar daerah. Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pohuwato yang memiliki nilai analisis lokasi (LQ) besar dari satu terdapat di wilayah Kecamatan Popayato (1,12). Kecamatan Popayato Barat (1,00), Kecamatan Randangan (1,03), Kecamatan Popayato Timur (1,12), Kecamatan Lemito (1,12), Kecamatan Wanggarasi (1,11), Kecamatan Marisa (1,11) dan Kecamatan Patilanggio (1,06). Wilayah kecamatan yang memiliki nilai analisis kurang dari satu terdapat 5 kecamatan terdiri dari Kecamatan Buntulia (0,94), Kecamatan Duhiadaa (0,29), Kecamatan Taluditi (0,92), Kecamatan Paguat(0,96) dan Kecamatan Dengilo (0,95). Lima (5) kecamatan tersebut belum dikatakan sebagai sektor unggulan atau basis karena permintaan komoditi jagung di wilayah itu sendiri belum bisa memenuhi kebutuhannya. Perbandingan dengan tanaman pangan lainnya dari hasil analisis lokasi (LQ) menunjukkan komoditi padi sawah memiliki nilai besar dari satu terdapat dari 5 kecamatan. Kecamatan yang memiliki nilai terbesar terdapat pada Kecamatan Duhiada dengan nilai 8,22. Dari lima kecamatan tersebut merupakan sektor unggulan atau basis dan berpeluang ekspor ke luar daerah. Pada komoditi kedelai hanya 2 kecamatan yang memiliki nilai besar dari satu yaitu Kecamatan Randangan dan Kecamatan Taluditi dengan jumlah nilai analisis lokasi (LQ) 3,2 dan 3,9. Komoditi kacang hijau juga memiliki nilai analisis besar dari satu hanya 4 kecamatan dari 13 kecamatan. Nilai analisis terbesar terdapat pada Kecamatan Popayato sebesar 8,45. Komoditi ubi kayu juga memiliki nilai analisis besar dari satu terdapat pada 8 kecamatan dengan nilai tertinggi terdapat pada Kecamatan Marisa sebesar 14,48. Berdasarkan data Tabel 9, 10, dan 11 serta uraian di atas, komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato menyebar merata di setiap kecamatan hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien lokalisasi β= 0,05. Angka ini jauh nilainya dari 1, sebagai indikator bahwa jagung di Kabupaten Pohuwato terkonsentrasi pada kecamatan tertentu. Hal ini berarti semua wilayah kecamatan mengusahakan jagung. 38

22 Meskipun demikian jagung bukan merupakan tanaman spesial Kabupaten Pohuwato karena nilainya kurang dari satu. Keunggulan komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato lebih difokuskan pada Analisis Basis. Berdasarkan hasil analisis LQ, dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato terdapat 8 kecamatan atau 61,5% komoditi jagung menjadi sektor basis. Berdasarkan temuan ini maka jagung menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Pohuwato, dengan demikian hipotesis penelitian tentang komoditi jagung menjadi sektor basis pada sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato, diterima. 39

ABSTRAK PENDAHULUAN. Kata kunci : Komoditi Unggulan, Spesialisasi, Lokalisasi dan Lokasi (LQ)

ABSTRAK PENDAHULUAN. Kata kunci : Komoditi Unggulan, Spesialisasi, Lokalisasi dan Lokasi (LQ) Julian Mukhtar 00, 0. Analisis Keunggulan Komoditi Jagung Dengan Pendekatan Ekonomi Wilayah Di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Secara astronomis Kabupaten Bolaang Mongondow terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Profil Kabupaten Aceh Singkil Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04 ' 27 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Geografi Kabupaten Bone Bolango secara geografis memiliki batas batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Bolaang Mongondow

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

BAB II ASPEK STRATEGIS

BAB II ASPEK STRATEGIS BAB II ASPEK STRATEGIS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 II - 16 BAB II ASPEK STRATEGIS A. Sumber Daya Manusia 1. Kependudukan umlah Penduduk Kabupaten Luwu Utara pada

Lebih terperinci

Dari Gorontalo Untuk Indonesia

Dari Gorontalo Untuk Indonesia Dari Gorontalo Untuk Indonesia PENGANTAR Laporan eksekutif Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 Angka sementara Kabupaten Pohuwato ini menyajikan agregat data dasar penduduk yang diperoleh dari pelaksanaan

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografi Daerah Wilayah Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak di posisi : 00

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Peran penting sektor pertanian tersebut sudah tergambar dalam fakta empiris yang

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN POHUWATO

STATISTIK DAERAH KABUPATEN POHUWATO STATISTIK DAERAH KABUPATEN POHUWATO 2010 STATISTIK DAERAH KABUPATEN POHUWATO 2010 Katalog BPS : 1101002.7503 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 24 halaman Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL PEMBANGUNAN GORONTALO

PROFIL PEMBANGUNAN GORONTALO 1 PROFIL PEMBANGUNAN GORONTALO A. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH Provinsi terletak di Pulau Sulawesi bagian Utara meliputi 1 kota dan 5 kabupaten, 47 kecamatan, 385 desa dan 65 kelurahan. Letak geografi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan : PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan : Nama Kecamatan : Karera Jumlah Desa / Kelurahan : 70 Desa

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN ANGKONA

PROFIL KECAMATAN ANGKONA PROFIL KECAMATAN ANGKONA Link Website Kecamatan Angkona 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Angkona terletak 32 km di jazirah timur ibukota Kabupaten LuwuTimur. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Nuha

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 Oleh : Thamrin 1), Sabran 2) dan Ince Raden 3) ABSTRAK Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 No.40/07/34/Th.XVI,1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MAJE 2016 Statistik Daerah Kecamatan Maje 2016 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAJE 2016 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 17040.1619 Katalog BPS : 1101002.1704020 Ukuran Buku : 25,00

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 No.40/07/13/TH. XVII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI SUMATERA BARAT 13,33

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI 1962 4. Batas Wilayah : 1. Utara berbatasan dengan Kec. Kahaungu Eti 2. Timur berbatasan dengan

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16 KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan : PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN KOTA WAINGAPU 2. Ibu Kota Kecamatan : WAINGAPU 3. Tahun Berdiri : 1970 4. Batas Wilayah : Utara=Selat Sumba,Selatan=Kec,Kambera,Timur= Kec, Nggoa,Barat= Nggoa dan Kanatang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 DARI USAHA

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

Nama Kecamatan : Haharu Jumlah Desa / Kelurahan : 7 Desa Nama Desa atau kelurahan yang sekretarisnya PNS: Rambangaru,kadahang,Wunga,Napu

Nama Kecamatan : Haharu Jumlah Desa / Kelurahan : 7 Desa Nama Desa atau kelurahan yang sekretarisnya PNS: Rambangaru,kadahang,Wunga,Napu Sedang dalam pengembangan :) PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN PANDAWAI 2. Ibu Kota Kecamatan : KAWANGU 3. Tahun Berdiri : 20 Agustus 1992 4. Batas Wilayah : Timur=Kecamatan Kanatang,Barat= Kec. Umbu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, yang memiliki warna sentral karena berperan dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM LUAS WILAYAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2015... 1 STATISTIK GEOGRAFIS PROVINSI JAMBI... 2 NAMA IBUKOTA KAB/KOTA DAN JARAK KE IBUKOTA PROVINSI MENURUT KAB/KOTA TAHUN 2015... 3 JUMLAH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,

Lebih terperinci

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : 1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KAUDITAN 2016 Statistik Daerah Kecamatan Kauditan 2016 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN KAUDITAN 2016 Nomor Publikasi : 71060.1621 Katalog BPS : 1101002.7106020 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 No. 33/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI BANTEN TAHUN 2013

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA

PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA 1 PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA A. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH DKI merupakan daerah yang terletak di 5 19' 12" - 6 23' 54" LS dan 106 22' 42" - 106 58' 18"BT. Secara geologis, seluruh dataran terdiri

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 No.33/06/75/Th.XI. 2 Juni 2017 Pada bulan Mei 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 105,60 atau mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen bila dibandingkan

Lebih terperinci

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian Perekonomian Daerah Kegiatan pertanian sampai saat ini masih memberikan peran yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya. Kegiatan pertanian masih didominasi

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

Profil Kabupaten Aceh Tamiang Profil Kabupaten Aceh Tamiang Ibukota : Karang Baru Batas Daerah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota langsa dan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN DALAM PENGEMBANGAN

PROFIL KECAMATAN DALAM PENGEMBANGAN PROFIL KECAMATAN DALAM PENGEMBANGAN 1. Nama : KECAMATAN PAHUNGA LODU 2. Ibu Kota Kecamatan : TANDENING 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : UTARA=KEC, RINDI, SELATAN=KEC, WULA WAIJELU,TIMUR=LAUT SABU,BARAT

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 i ii S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 Statistik Kecamatan Muara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA.

KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA. KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA 2014 ii ii KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA 2014 ii KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA 2014 No. Publikasi : 1706.1428 Katalog BPS : 1102001.1706030 Ukuran Buku

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.3510030 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PURWOHARJO 2013 No. Publikasi : 35100.1431 Katalog BPS : 1101002.3510030 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 18,2 cm x 25,7 cm : viii + 16 Halaman Pembuat

Lebih terperinci

DISTRIK FAFURWAR DALAM ANGKA 2013 DATARAN FAFURWAR DISTRICT IN FIGURES, 2013 Nomor Katalog / Catalog Number : 1102001.9104010 Nomor Publikasi / Publication Number : 9104.13.20 Ukuran Buku / Books Size

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Sepaku rata-rata 177,2 mm pada tahun 2010 Kecamatan Sepaku memiliki luas 438,50 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah

Lebih terperinci