Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus dan Tunneling Insentive Terhadap Keputusan Transfer Pricing Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia Periode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus dan Tunneling Insentive Terhadap Keputusan Transfer Pricing Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia Periode"

Transkripsi

1 Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus dan Tunneling Insentive Terhadap Keputusan Transfer Pricing Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia Periode Abstract The aim of the research is to find empirical effidence of tax, bonus scheme and tunneling incentive to ward transfer pricing decision taken by companies listed in Indonesia Stock Exchange. The research pupulation is companies listed in Indonesia Stock Exchange arround 2012 to The sampels were taken using purposive sampling method. The analysis tecnique used on this study is binary logistic regresion using SPSS version 20.The results show that, (1) tax have effect toward companies transfer pricing decision, (2) bonus scheme have effect toward companies transfer pricing decision, (3) tunneling incentive have effect toward companies transfer pricing decision, and (4) tax, bonus scheme and tunneling incentive have effect toward companies transfer pricing decision.the coefficient of determination in this study is 0,201, which means 20.1% of transfer pricing is influenced by independent variables studied, the rest is explained by other variables. This study shows that there are many other variables not examined in this study may explain transfer pricing. Keywords: tax, bonus scheme, tunneling incentive, transfer pricing 1

2 PENDAHULUAN Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu menyusun dan menyelenggarakan pembangunan negara untuk tujuan kesejahteraan masyarakat, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Dalam pembangunan negara, unsur biaya atau pendanaan menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah selaku penggerak pembangunan negara. Berdasarkan atas budget in brief APBNP 2015, pendanaan terbesar terdapat pada pajak yaitu sebesar 73,47% dari jumlah total anggaran pendapatan negara. Namun, selama periode realisasi penerimaan pajak tersebut tidak menunjukkan perubahan yang baik, seperti yang terdapat dalam tabel berikut: Tabel 1 Realisasi Penerimaan Pajak Tahun Target Realisasi % , , , , ,87 Sumber: Realisasi penerimaan pajak yang selalu menurun menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya masih rendah. Hal tersebut dapat terjadi karena pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak merupakan pengurang dari penghasilan yang diperoleh wajib pajak, sehingga wajib pajak akan cenderung memperkecil bahkan menghindari kewajiban perpajakannya. Salah satu cara yang dilakukan oleh wajib pajak badan dalam memperkecil atau menghindari kewajiban perpajakan tersebut yaitu dengan melakukan transfer pricing. Transfer pricing yang dilakukan oleh perusahaan tersebut mengakibatkan terjadinya pengalihan penghasilan wajib pajak kepada wajib pajak lain yang dapat direkayasa untuk menekan keseluruhan jumlah pajak terutang (Hartati et al, 2014). Pada dasarnya transfer pricing merupakan kebijakan perusahaan untuk menentukan harga suatu transaksi antaran pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (Kurniawan, 2014:1). Tetapi dalam kenyataannya transfer pricing sering digunakan sebagai salah satu cara untuk memperkecil pajak yang akan dibayarkan, ini dibuktikan dengan munculnya putusan-putusan pengadilan pajak yang mengungkapkan kasus-kasus transfer pricing yang dilakukan oleh 2

3 perusahaan, salah satunya yaitu putusan pengadilan pajak nomor : Put /PP/M.IV/15/2012 dimana dalam putusan tersebut terjadi kegiatan transfer pricing antara PT PFU Technology Indonesia dengan Siix Singapore Pte Ltd yang mengakibatkan terjadinya pajak kurang bayar senilai USD 13, Setiawan (2014) menjelaskan mengenai transfer pricing dan menyimpulkan bahwa transfer pricing sangat berpotensi menyebabkan berkurangnya pendapatan negara dari sisi penerimaan pajak. Dalam penelitian tersebut juga dikatakan peneriman pajak yang hilang akibat transfer pricing mencapai Rp Triliun/tahun. Dengan tingginya kerugian penerimaan dari sektor perpajakan akibat transfer pricing ini maka perlu adanya kajian mengenai transfer pricing yang dilakukan oleh perusahaan, terlebih perusahaan multinasional yang memiliki anak-anak perusahaan diberbagai negara (international transfer pricing), sedangkan domestic transfer pricing tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan negara dalam sektor pajak karena pengurangan laba pada perusahaan akan mengakibatkan bertambahnya laba pada perusahaan lainnya sehingga penerimaan pajak yang diperoleh akan sama (Setiawan,2014). Oleh sebab itu mengkaji adanya tindakan transfer pricing pada perusahaan go public menjadi dibutuhkan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut melakukan tindakan transfer pricing atau tidak. Dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai keputusan perusahaan dalam melakukan transfer pricing, variabel pajak merupakan variabel yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tarif pajak maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk melakukan transfer pricing (Nurjanah et al, 2016). Hartati et al (2014), Mispiyanti (2015) dan Nurjanah (2016) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh pajak terhadap keputusan transfer pricing menggunakan ETR (Effective Tax Rate) sebagai alat ukurnya. Hasil yang menunjukkan bahwa pajak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing dihasilkan oleh Hartati et al (2014) dan Nurjannah et al (2016), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mispiyanti (2015) menjelaskan bahwa pajak tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan. Selain pajak, praktik transfer pricing juga dapat terjadi karena alasan non pajak, seperti mekanisme bonus dan juga tunneling incentive. Mekanisme bonus atau bonus scheme merupakan sebuah janji perusahaan kepada manajer bahwa manajer akan menerima sejumlah bonus jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu (Aryani, 2011). Penelitian mengenai mekanisme bonus terhadap praktik transfer pricing telah ada sebelumnya, dimana manajemen 3

4 cenderung melakukan transfer pricing untuk memperbesar bonus yang akan mereka terima jika penetapan bonus tersebut didasarkan pada laba yang didapat oleh perusahaan (Lo et al., 2010). Hasil penelitian Lo et al (2010) tersebut sesuai dengan bonus plan hypotesis dalam teori akuntansi positif, dimana hipotesis tersebut memungkinkan manajer perusahaan memilih prosedur akuntansi yang menggeser pendapatan yang dilaporkan dari masa ke masa (Scott,2009:287). Hasil yang sama juga diperoleh dalam penelitian Hartati et al (2014) dimana mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan. Mispiyanti (2015) yang meneliti mekanisme bonus dengan variabel dummy menjelaskan bahwa mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Mispiyanti (2015) yang menunjukkan bahwa tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan, dimana tunneling incetive ini dilakukan dengan cara melakukan penjualan kepada pihak berelasi dengan penentuan harga yang tidak wajar guna kepentingan pemegang saham pengendali. Pengukuran yang digunakan dalam menentukan tunneling incentive ini didasarkan pada besarnya kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak asing lebih dari 20%. Penelitian tersebut juga sejalan dengan Lo et al (2010) yang menghasilkan tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan praktik transfer pricing. Artinya, semakin besar kepemilikan saham pemerintah sebagai pengendali perusahaan maka akan semakin tinggi manajemen perusahaan untuk melakukan pergeseran pendapatan melalui manipulasi transfer pricing. Berdasarkan atas hasil beberapa peneliti terdahulu maka peneliti akan melakukan penelitian kembali mengenai pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan praktik transfer pricing untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh tetap konsisten jika perusahaan yang diteliti tidak hanya pada perusahaan manufaktur dan dengan periode penelitian yang digunakan adalah lebih tepatnya setelah berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak No:Per-32/PJ/2011 tentang perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak No:Per-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib Pajak dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu Mispiyanti (2015) terletak pada jenis perusahaan yang diteliti dan juga periode penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini perusahaan yang akan diteliti tidak hanya pada perusahaan manufaktur melainkan pada semua jenis perusahaan kecuali perusahaan jasa 4

5 keuangan seperti bank dan lembaga pembiayaan, diamana perusahaan keuangan tersebut tidak memiliki transaksi dengan pihak berelasi perusahaan (Lo et al, 2010). LANDASAN TEORI Teori Keagenan Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang muncul ketika terdapat dua pihak yang saling terikat dan sepakat untuk memakai jasa. Hubungan keagenan menurut Jensen and Meckling (1976) merupakan kontrak yang menyangkut satu atau dua orang (principal) yang mempekerjakan orang atau pihak lain (agen) untuk melaksanakan jasa dan mendelegasikan wewenang dalam mengambil keputusan yang memberikan keuntungan bagi pihak principal. Dengan demikan dapat dikatakan jika pihak agen akan memberikan pertanggung jawabanan kepada pihak principal. Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif (Positive Accounting Theory/PAT) adalah sebuah teori akuntansi yang menjelaskan mengenai proses yang menggunakan pemahaman, pengetahuan dan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi dan keadaan tertentu. Menurut Watts and Zimmerman (1990), teori akuntansi positif mengusulkan tiga hipotesis manajemen laba, yaitu: 1. Hipotesis Perencanaan Bonus (Bonus Plan Hypotesis) Hipotesis perencanaan bonus ini menjelaskan bahwa manajer perusahaan dengan rencana bonus akan cenderung lebih memilih metode atau kebijakan akuntansi dengan perubahan pendapatan yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode berjalan. 2. Hipotesis Perjanjian Hutang (Debt Covenant Hypotesis) Hipotesis perjanjian hutang ini merupakan hubungan antara manajer dengan pihak pemberi pinjaman, dimana dalam perjanjian tersebut terdapat beberapa hal yang harus dipatuhi oleh perusahaan agar terhindar dari pelanggaran perjanjian hutang. 3. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypotesis) Hipotesis biaya politik ini memprediksi bahwa perusahan besar dibandingkan dengan perusahaan kecil lebih menyukai menggunakan metode akuntansi yang dapat menurunkan laba pada periode berjalan. 5

6 Transfer pricing Transfer pricing merupakan kebijakan perusahaan dalam menentukan kewajaran harga transaksi antar perusahaan dengan perusahaan lain yang memiliki hubungan istimewa. Transfer pricing ini dapat dianggap sebagai penghindaran pajak atau tax avoidance oleh otoritas pajak ketika dalam menentukan kebijakan harga dalam transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimawa tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan (Kurniawan,2014:1). Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 Tahun 2010, pihak dengan hubungan istimewa adalah ketika satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak lainnya, atau memiliki pengaruh yang signifikan atas pihak lainnya dalam mengambil keputusan. Dalam UU PPH No. 36/2008, yang dikatakan pihak dengan hubungan istimewa apabila: 1. Wajib pajak memiliki penyertaan modal langsung maupun tidak langsung peling rendah 25% dari wajib pajak lainnya, 2. Wajib pajak yang menguasai wajib pajak lainnya dibawah penguasaan yang sama baik secara langsung maupun tidak langsung 3. Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda (perkawinan). Transaksi dengan pihak yang memiliki hubugan istimewa harus didasarkan atas prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (Arm s Lenght Principle/ALP). Menurut peraturan DJP No: PER-32/PJ/2011, ALP merupakan prinsip yang mengatur apabila kondisi dalam transaksi yang dilakukan dengan pihak hubungan istimewa sebanding atau sama dengan kondisi pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa atau pihak ketiga sebagai pembanding, maka harga atau laba yang ada dalam transaksi harus sama dengan atau berada dalam rentang harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga sebagai pembanding. Pajak Pajak merupakan iuran wajib orang pribadi atau badan yang terutang kepada negara yang bersifat memaksa berdasarkan atas Undang-Undang yang berlaku dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung serta digunakan untuk keperluan negara bagi kemakmuran rakyat. Berdasarkan atas pengertian pajak tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat empat unsur perpajakan (Mardiasmo,2013:1), yaitu: 1. Iuran dari rakyat kepada negara, dimana iuran tersebut hanya dapat dipungut oleh negara dan hanya berupa uang, 2. Berdasarkan undang-undang, dalam pemungutan pajak tersebut didasarkan atas undangundang dan juga aturan pelaksanaannya, 6

7 3. Tanpa jasa timbal balik secara langsung dari negara, dengan kata lain jasa timbal balik tidak dapat diperoleh langsung setelah pembayaran pajak melainkan dapat dirasakan secara tidak langsung, dan 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, pajak yang dibayarkan tersebut oleh negara akan digunakan untuk membiayai kebutuhan negara dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Mekanisme Bonus Mekanisme bonus atau bonus scheme merupakan sebuah sistem kompensasi bonus yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja manajemen. Bonus merupakan penghargaan yang diberikan oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) terhadap anggota direksi pada setiap periode apabila perusahaan memperoleh laba (Suryatiningsih et al,2009). Skema bonus direksi juga dapat diartikan sebagai pemberian imbalan diluar gaji pokok kepada direksi perusahaan atas hasil kerja yang dilakukan dengan melihat kinerja direksi itu sendiri (Irpan,2010). Pemberian bonus tidak hanya didasarkan pada perolehan besarnya laba pada setiap periode, melainkan juga pada kinerja direksi dalam mengelola perusahaan, sehingga pihak direksi cenderung akan menunjukkan kinerjanya terhadap pemilik perusahaan untuk memperoleh sebuah penghargan atau bonus. Meskipun pemberian bonus tidak hanya didasarkan pada besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan, tetapi mekanisme bonus yang didasarkan pada besarnya laba ini merupakan cara yang paling populer dalam memberikan penghargaan kepada direksi atau manajer, sehingga akan menjadi logis jika direksi akan melakukan manipulasi laba periode berjalan untuk memaksimalkan bonus yang akan diterimannya sebagai penghargaan dari pemilik perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mekanisme bonus merupakan salah satu strategi atau motif perhitungan dalam akuntansi yang tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan kepada direksi atau manajemen dengan melihat laba perusahaan secara keseluruhan. Tunneling Incentive Tunneling incentive merupakan insentif atas pengalihan aset dan keuntungan dari perusahaan untuk kepentingan pemegang saham pengendali perusahaan atau pemengang saham mayoritas (Johnson, 2000). Dalam konteks cross border merger dan akuisisi, tunneling mempunyai dampak berpindahnya aset dan corporate control (pengendali perusahaan) ke negara lain (Wafiroh,2015). Tunneling incentive ini dapat berupa transfer ke perusahaan induk 7

8 yang dilakukan melalui transaksi pihak terkait untuk kepentingan pemegang saham pengendali perusahaan. Adanya tunneling incentive ini menyebabkan kerugian pada pihak pemegang saham minoritas atau pemegang saham non pengendali, karena pemegang saham pengendali lebih memilih untuk melakukan transaksi dengan pihak berelasi dibandingkan dengan pembagian deviden kepada pemegang saham minoritas. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pajak Mekanisme Bonus Transfer pricing Tunneling Incentive Pajak Terhadap Transfer pricing Dari sisi korporasi multinasional, transfer pricing merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memobilisasi laba usaha untuk tujuan usahanya, sedangkan dalam sisi perpajakan otoritas fiskal menginginkan transaksi antar perusahaan dengan hubungan istimewa sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (Mispiyanti,2015). Pada negara berkembang seperti di Indonesia, adanya korporasi multinasional dengan berbagai kelebihannya menggunakan rekayasa transfer pricing untuk mengalihkan potensi pajak yang seharusnya diterima, sehingga dapat memperkecil besarnya pembayaran pajak secara global. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lo et al (2010), Hartati et al (2014), Nurjanah et al (2016), menjelaskan bahwa pajak berpengaruh terhadap transfer pricing. Nurjanah et al (2016) menjelaskan bahwa perusahaan multinasional yang memperoleh keuntungan akan melakukan pergeseran pendapatan dari negara-negara dengan tarif pajak tinggi ke negara- 8

9 negara dengan tarif pajak rendah, sehingga berakibat pada pembayaran pajak yang rendah secara global. Berdasarkan atas uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis yang pertama yaitu: H₁ : Pajak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing Mekanisme Bonus Terhadap Keputusan Transfer pricing Mekanisme bonus merupakan pemberian penghargaan kepada direksi atau menejer atas kinerja yang telah dilakukan untuk menggembangkan perusahaan. Mekanisme bonus ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh pemilik perusahaan untuk memberikan motivasi kepada direksi agar meningkatkan kinerja mereka. Adanya mekanisme bonus ini dapat memicu munculnya masalah keagenan antara manajer dengan pemilik saham, manajer cederung akan memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba, jika besar kecilnya bonus yang diterima didasarkan atas besar kecilnya laba yang diperoleh pada setiap periode. Lo et al (2010) menemukan bahwa manajer lebih menyukai untuk meningkatkan laporan laba dengan cara meningkatkan laba dari penjualan pihak terkait jika bonus didasarkan pada laporan laba perusahaan. Hartati et al (2014) dan Nurjanah et al (2016) bahwa direksi untuk mendapatkan bonus dari pemilik perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan peningkatan laba perusahaan secara keseluruhan dengan memanfaatkan transfer pricing. Dari pernyataan tersebut dapat dirumuskan hipotesis untuk mekanisme bonus yaitu: H2 : Mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing Tunneling Incentive Terhadap Transfer pricing Tunneling merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pemegang saham mayoritas atau pemegang saham pengendali untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara merugikan pemegang saham minoritas atau pemegang saham non pengendali. Adanya tunneling ini menimbulkan konflik keagenan antara pemegang saham pengendali dengan pemegang saham non pengendali, dimana pemegang saham pengendali dapat menyembunyikan atau melakukan kegiatan tanpa sepengetahuan pemegang saham non pengendali dengan tujuan memberi keuntungan pemegang saham pengendali, salah satu cara yang digunakan yaitu melalui transaksi pihak terkait. Lo et al (2010) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh tunneling terhadap transfer pricing, dengan pengukuran tunneling incentive menggunakan kepemilikan pemerintah, menemukan bahwa semakin besar rasio kepemilikan pemerintah sebagai pemegang saham pengendali maka akan semakin tinggi kecenduran manajemen untuk 9

10 menggeser laba melalui transaksi dengan pihak terkait. Mispiyanti (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara tunneling incentive dengan transfer pricing, dimana saham perusahaan yang dimiliki asing akan melakukan penjualan kepada pihak berelasi dengan penetuan harga yang tidak wajar guna kepentingan pemegang saham pengendali yang berada di negara yang tarif pajaknya lebih rendah dari pada Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memperkecil laba yang dihasilkan pada negara dengan tarif pajak rendah sehingga beban pajak yang dibayarkan juga akan semakin kecil. Berdasarkan atas uraian tersebut maka diperoleh hipotesis ketiga yaitu: H₃ : tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Pajak, Mekanisme Bonus dan Tunneling Incentive Terhadap Transfer pricing Penelitian yang dilakukan oleh Lo et al (2010), Hartati et al (2014), Mispiyanti (2015) dan Nurjanah et al (2016) tidak menjelaskan secara jelas atau langsung mengenai pengaruh bersama atas variabel yang diteliti, namun dengan nilai determinan yang dihasilkan pada penelitian tersebut maka pengaruh bersama dapat terlihat. Nilai determinasi yang diperoleh dalam penelitian Hartati et al (2014) dan Nurjanah et al (2016) adalah 27.7% dan 60.8%, sehingga dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh antara pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive terhadap keputusan transfer pricing. Berdasarkan uraian atas hipotesis yang ada, dimana pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive masing-masing berpengaruh terhadap transfer pricing, maka peneliti akan menguji secara bersama-sama pengaruh pajak, mekanisme bonus dan tunneling terhadap transfer pricing. Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya yang menyatakan bahwa pajak, mekanisme bonus dan tunneling berpengaruh terhadap transfer pricing, maka hipotesis keempat yaitu: H4 : pajak, mekanisme bonus dan tunneling berpengaruh terhadap transfer pricing METODE PENELITIAN Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dan juga sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 hingga Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono,2015:85). Kriteria Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 10

11 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan melaporkan laporan keuangan tahunan lengkap pada tahun , kecuali perusahaan dalam sektor keuangan (bank dan lembaga pembiayaan). 2. Perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan asing dengan persentase kepemilikan 20% (dua puluh persen) atau lebih selama periode penelitian. 3. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode penelitian Jenis Dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder yangberasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Data tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu Oprasionalisasi Variabel Transfer pricing Dummy, 1 jika perusahaan melakukan transfer pricing, 0 jika tidak Pajak Mekanisme Bonus Dummy, 1 jika perusahaan melakukan mekanisme bonus; 0 jika tidak Tunneling Incentive Kepemilikan Asing diatas 20% Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi logistik (Binary Logistic Reresion) dengan bantuan program SPSS 20. Analisis ini digunakan karena dalam penelitian ini variabel terikat atau variabel dependen bersifat dikotomi atau merupakan variabel dummy. Dengan analisis menggunakan regresi logistik pada dasarnya tidak diperlukan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya karena data yang diteliti tidak memiliki nilai sisa yang mengharuskan untuk dilakukan pengujian normalitas. Namun karena dua variabel bebas yang diteliti merupakan variabel dengan data scale atau rasio yang berati masih terdapat nilai sisa maka uji normalitas tersebut masih diperlukan. Selain itu analisis ini juga masih memerlukan uji multikolinieritas untuk mengetahui besarnya korelasi antar variabel bebasnya. Model regresi logistik dalam penelitian ini ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut: 11

12 = β 0 + β₁x₁ + β 2x 2 + β 3x 3 Keterangan: ᴫj : probabilitas bahwa faktor atau covariance ke-j mempunyai response=1 dari respon regresi logistik binier yang mempunyai nilai 0 dan 1 β : Konstanta X1 : Pajak X2` : Mekanisme bonus X3 : Tunneling Incentive HASIL DAN PEMBAHSAN Tabel 2 Pemilihan Perusahaan Sampel Perusahaan yang menyampaiakan laporan keuangan lengkap pada dan bukan termasuk perusahaan jasa sektor keuangan 360 Perusahaan dengan kepemilikan asing kurang dari 20% selama periode penelitian (246) Perusahaan mengalami kerugian antara (62) Jumlah sampel perusahaan 52 Berdasarkan tabel 2 tersebut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52 pengamatan perusahaan selama periode , sehingga jumlah akhir sampel yang diamati sebanyak 208. Berdasarkan atas analisis regresi logistik yang telah dilakukan, dengam melihat pada tabel klasfikasi diperolhe 131 pengamatan observasi terjadiya transaksi transfer pricing dengan 124 prediksi yang tepat dan 7 prediksi yang salah. Pada tebel tersebut juga diketahui bahwa secara keseluruhan ketepatan prediksi dalam penelitian ini yaitu sebesar 74,1%. 12

13 Dengan melakukan pengujian hipotesis melalui regresi logistik, maka kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan hosmer and lemeshow s goodness of fit test. Pengujian menunjukkan bahwa nilai chi square hitung adalah 15,253 dengan signifikansi 0,54, sedangkan nilai chi square tabel dari df 8 dengan alpha 5% adalah 15,507. Karena nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi square tabel (15,253 < 15,507) dan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,054 > 0,050). Dan nilai -2LL awal sebesar 259,838 dan setelah memasukan variabel independen dalam model penelitian nilai -2LL turun menjadi 228,201, yang berarti terjadi penurunan sebesar 31,638. Penurunan nilai -2LL tersebut menunjukkan bahwa model regresi dngan memasukan variabel bebas fit dengan data, sehinga dapat disimpulkan jika model layak untuk digunakan. Koefisien determinasi dalam regresi logistik dapat dilihat dari nilai Negelkerke R Square yaitu sebesar 0,201, yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 20,1%, sedangkan sisanya sebesar 79,9% dijelaskan oleh variabelvariabel lain diluar model penelitian. Model yang baik dalam regresi yaitu tidak ada gejala korelasi yang kuat diantara variabel bebasnya. Matrik korelasi menunjukkan bahwa tidak ada koefisien korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,80, yang berarti tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pajak, mekanisme bonus, dan tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan perusahaan melakukan transfer pricing yang ditunjukkan dari tingkat signifikasi sebesar 0,000; 0,026; 0,044 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut konsisten dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara bersama-sama pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive berpengaruh terhadap transfer pricing, yang ditunjukkan dari tabel omnimbus dengan melihat besarnya nilai chi square hitung dan signifikansi masing-masing sebesar 31,636 dan 0,000 dan nilai chi square tabel sebesar 7,779. Karena nilai chi square hitung lebih besar dari nilai chi square tabel (31,636 > 7,779) dan juga nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,005), sehingga dapat dikatakan bahwa pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive secara bersama-sama berpengaruh terhadap transfer pricing Besarnya tarif pajak suatu negara akan menimbukan peningkatan prosentase terjadinya transfer pricing suatu perusahaan multinasional yang sengaja dilakukan untuk mengurangi beban pajak perusahaan yang berada pada negara yang menerapkan tarif pajak tinggi kepada perusahaan berelasi yang berada pada negara dengan tarif pajak rendah.. Perusahaan yang 13

14 berada di negara dengan tarif pajak rendah akan mengalami peningkatan laba akibat dari kegiatan transfer pricing yang dilakukan oleh perusahaan afiliasi yang berada di negara dengan tarif pajak tinggi, sehingga secara global pembayaran pajak yang ditanggung oleh perusahaan dapat diminimalkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lo et al (2010), Hartati et al (2014) dan Nurjanah et al (2016) dan tidak sejalan dengan hasil penelitian Mispiyanti (2015). Pemberian bonus merupakan salah satu strategi perusahaan yang sengaja dilakukan untuk meningkatkan motivasi manajemen perusahaan atau direksi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. peningkatan kinerja perusahaan yang dicapai. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh direksi untuk meningkatkan kinerja perushaan yaitu dengan cara menaikkan laba perusahaan pada setiap tahunnya. Maka cara yang paling mudah untuk diterapkan yaitu melakukan manajemen laba atau earning management atau bisa disebut dengan perekayasaan laporan keuangan. Manajemen laba salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan transfer pricing, transfer pricing ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh direksi untuk meningkatkan laba pada tahun yang diharapkan. Hasil peningkatan kinerja perusahaan yang dicapai. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh direksi untuk meningkatkan kinerja perushaan yaitu dengan cara menaikkan laba perusahaan pada setiap tahunnya. Maka cara yang paling mudah untuk diterapkan yaitu melakukan manajemen laba atau earning management atau bisa disebut dengan perekayasaan laporan keuangan. Manajemen laba salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan transfer pricing, transfer pricing ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh direksi untuk meningkatkan laba pada tahun yang diharapkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dihasilkan oleh Lo et al (2010), Hartati et al (2014) dan Nurjanah et al (2016), namun penelitian ini tidak sejalan dengan hasil yang diperoleh Mispiyanti (2015). Adanya perusahaan dengan kepemilikan yang terkonstrasi pada satu pihak atau satu kepentingan caderung akan terjadi tunneling didalamnya. Seperti halnya kepentingan dan tujuan yang dimiliki oleh masing-masing pihak adalah berbeda. Begitu juga dengan kepentingan pemegang saham mayoritas jelas berbeda dengan kepentingan pemegang saham minoritas. Dimana pemengang saham minoritas hanya akan mengharapkan deviden atas penyertaan modal yang dilakukannya, sedangkan pemegang saham mayoritas dengan kekuasaan yang dimiliki dapat melakukan apa saja yang dapat memberikan keuntungan lebih 14

15 untuk kepentingannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lo et al (2010) dan Mispiyanti (2015). KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa; (1) pajak, berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan, (2) mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan, (3) tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan, dan (4) pajak, mekanisme bonus, dan tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan. Penelitian ini tidak lepas dari keterbatas-keterbatasan yang dapat menyebabkan hasil penelitian menjadi bias dan mungkin saja dapat diatasi oleh peneliti selanjutnya yang akan memperaiki hasil penelitian ini. Beberapa saran untuk peneliti selanjutnya yang diharapkan mampu melengkapi keterbatasan penelitian ini yaitu: 1. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan proksi ITRNDLB (indeks trend laba bersih) yang dihitung berdasarkan atas presentase pencapaian laba bersih tahun t terhadap laba bersih tahun t-1 (Hartati et al, 2014) untuk pengukuran mekanisme bonus. 2. Menambah variabel bebas dalam penelitian sehingga dapat memperbesar nilai determinasi penelitan, karena nilai determinasi dalam penelitian ini hanya 20,1%. Salah satunya yaitu perjanjian hutang atau debt covenant, dimana adanya perjanjian hutang yang mengharuskan perusahaan untuk memenuhi persyaratan hutang yang diajukan oleh pihak ketiga dapat membuat manajer untuk mengelola dan mengatur labanya agar persyaratannya hutangnya dapat terpenuhi. DAFTAR PUSTAKA Aryani, Dewi Septa Manajemen Laba pada Perusahaan Manufktur di Bursa Efek Indonesia. Jurrnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS) Vol. 1 No. 2. Direktorat Jenderal Anggaran Budget In Brief APBN Ghozali,Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Pogram SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartati, Winda, Desmiyawati dan Nur Azlina Analisis Pengaruh Pajak Dan Mekanisme Bonus Terhadap Keputusan Transfer pricing:studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 17 Mataram. 15

16 Irpan Analisis Pengaruh Skema Bonus Direksi, Jenis Usaha, Profitabilitas Perusahaan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Earning Management: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur dan Keuangan Yang Listing Di BEI Pada Tahun Karya Ilmiah. Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah. Jensen, C Michael and Meckling H William Theory of the frim: managerial behavior, agency cost and ownership. Johnson, Simon, Rafael La Porta, Florencio Lopez-de-Silanes and Andrei Shleifer Tunneling. The American Economic Review, Vol. 90 No.2, pp Kurniawan, Anang Mury Buku Pintar: Transfer pricing Untuk Kepentingan Pajak.Yogyakarta:CV. Andi Offset. Lo, W.Y.A., Raymond. M. K. W., and Michael F Tax, Financial Reporting, and Tunneling Incentives for Income Shifting: An Empirical Analysis of the Transfer pricing Behavior of Chinese-Listed Companies. Journal of the American Taxation Association Vol. 32, No. 2:1-26. Mardiasmo.2013.Perpajakan.Yogyakarta: CV. Andi Offset. Mispiyanti "Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive dan Mekanisme Bonus Terhadap Keputusan Transfer Picing". Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol.16 No. 1 Nurjanah, Ika, Isnawati dan Antonius G. S Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer pricing. Simposium Nasional Akuntansi XIX Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-32/PJ/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Trasaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pengungkapan Pihak- Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Ringkasan APBNP (online), ( ) diakses 12 Maret 2017 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36208/PP/M.IV/15/2012 Scoot, W Financial Accounting Theory. Toronto, Canada:Prentice-Hall. Setiawan, Hadi Transfer pricing dan Risikonya Terhadap Penerimaan Negara, (Online) ( 0dan%20Risikonya%20Terhadap%20Penerimaan%20Negara.pdf, diakses 15 Agustus 2016). Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 16

17 Suryatiningsih, Neneng dan Siregar Veronica Sylvia Pengaruh Skema Direksi Terhadap Aktivitas Manajemen Laba (Studi Empiris pada Bada Usaha Milik Negara) Periode Tahun Simposium Nasional Akuntansi XI Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Uyanto, S Stanislaus Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wafiroh, Lailiyul Novi Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive dan Mekanisme Bonus pada Keputusan Transfer pricing Perusahaan Manufaktur yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Karya Ilmiah. Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik. Watts L. Ross and Zimmerman L. Jerold Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. The Accounting Review Vol. 65 No. 1, pp

18 Lampiran 1 Tabel 3. Perbandingan Nilai -2Log Likelihood Iteration Iteration History a,b,c -2 Log likelihood Coefficients Constant 1 259,855,607 Step ,838, ,838,627 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 259,838 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than,001. Lampiran 2 Tabel 4. Omnimbus Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Step 31,636 4,000 Step 1 Block 31,636 4,000 Model 31,636 4,000 Lampiran 3 Tabel 5. Cox dan Snell s R Square Step -2 Log likelihood Model Summary Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 228,201 a,146,201 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than,

19 Lampiran 4 Tabel 6. Hosmer and Lemeshow s Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 15,253 8,054 Lampiran 5. Tabel 7. Classification Table Observed Classification Table a Predicted Y Tidak Ada Tf Ada TP Percentage Correct Step 1 Y Tidak Ada TP ,7 Ada TP ,7 Overall Percentage 74,1 a. The cut value is,500 Lampiran 6 Tabel 8. Perhitungan Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1 a X1 6,086 1,368 19, , ,737 X2 1,543 0,692 4, ,026 4,68 X3 1,918 0,953 4, ,044 6,804 Constant -3,391 0,945 12, ,000 0,034 19

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. 54 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A-201 Universitas Mercubuana Jl. Meruya

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. Pemilihan populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh tarif pajak, mekanisme bonus, dan kepemilikan asing terhadap keputusan

Lebih terperinci

Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing

Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing Jenis Sesi Paper: Full paper Ika Nurjanah Universitas Lambung Mangkurat Hj. Isnawati Universitas Lambung Mangkurat Antonius G. Sondakh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Pajak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan (annual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan (annual 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013 Efendy Tanuwijaya Djoni Universitas Bina Nusantara, Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang berkembang dengan cepat membuat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, transportasi, sistem informasi hingga perekonomian sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bebasnya jalur bisnis di jaman sekarang dan adanya fenomena globalisasi menyebabkan munculnya banyak perusahaan multinasional di Indonesia. Perpajakan yang berbeda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dijelaskan sebagai berikut: No 1 2 3 4 Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RB AMANDA Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang terletak di dusun Patukan, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE

PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN MEKANISME BONUS PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2013 Novi Lailiyul Wafiroh PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN EXCHANGE RATE PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN

PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN EXCHANGE RATE PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN EXCHANGE RATE PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN Marfuah Accounting Department, Faculty Economics Universitas Islam Indonesia e-mail: marfuah@uii.ac.id Andri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada variabel penelitian ini terdapat variabel dummy sehingga dalam mengolah data menggunakan analisis regresi logistik yaitu

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pajak Penghasilan tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyeleksian Sampel Berdasarkan Nilai IOS Analisis faktor dalam penelitian ini digunakan untuk mencoba menemukan hubungan antara sejumlah variabel yang saling independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang dihadapi di era globalisasi ini, menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang dihadapi di era globalisasi ini, menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang dihadapi di era globalisasi ini, menuntut perusahaan untuk melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan permintaan pasar. Permintaan pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perekonomian di dunia telah berkembang tanpa mengenal batas negara karena pengaruh globalisasi. Setiap pemilik perusahaan multinasional saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun 2013-2015. Dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong transaksi internasional atau sering disebut dengan cross border

BAB I PENDAHULUAN. mendorong transaksi internasional atau sering disebut dengan cross border 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi saat ini telah mendorong transaksi internasional atau sering disebut dengan cross border transaction

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA DEWI UTAMI UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstract The purpose of this research is

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneletian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu terkait dengan penelitian saat ini adalah sebagai berikut: 1. Dwi Noviastika et al (2016) Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA PENGARUH PERENCANAAN PAJAK DAN BEBAN PAJAK TANGGUHAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang semakin pesat tanpa mengenal batas negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan lancar, dimana

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan LAMPIRAN 1 HASIL REKAP DATA No Tingkat Literasi Usia Usia Usaha Jenis Usaha Kategori Usaha Tingkat Pendidikan Akun Rekening 1 1 41 15 1 0 15 1 2 1 55 30 1 0 16 1 3 0 32 5 1 0 12 0 4 1 36 12 1 0 12 1 5

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENGARUH PUBLIKASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERIKLANAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELIKONSUMEN PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA No. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015) Oleh : Aprilyandhika Putri Wulansari

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zefanya Mendila Alamat : Jl. Lawu kav 847. Bukit NusaIndah,

Lebih terperinci

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi PENGARUH LIKUIDITAS, KESEMPATAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AKTIVITAS HEDGING DENGAN INSTRUMEN DERIVATIF (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompas100 selama periode tahun Berdasarkan hasil seleksi sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompas100 selama periode tahun Berdasarkan hasil seleksi sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini mengunakan sampel perusahaan yang terdaftar dalam indeks kompas100 selama periode tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh :

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh : PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN MEKANISME BONUS TERHADAP KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan

Lebih terperinci

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008)

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008) L LAMPIRAN NET SALES SAMPEL PENELITIAN Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) No. Nama perusahaan Net Sales (2008) Net Sales (2009) Net Sales (200) Astra International

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016 diperoleh jumlah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala

BAB I PENDAHULUAN. batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala bidang. Salah satunya

Lebih terperinci

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR DETERMINAN KEPUTUSAN PEMBAGIAN DIVIDEN ANALYSIS OF THE FACTORS DETERMINANTS OF DIVIDEND DECISION

ANALISIS FAKTOR DETERMINAN KEPUTUSAN PEMBAGIAN DIVIDEN ANALYSIS OF THE FACTORS DETERMINANTS OF DIVIDEND DECISION Analisis Faktor Determinan (Mira Fadilla) 359 ANALISIS FAKTOR DETERMINAN KEPUTUSAN PEMBAGIAN DIVIDEN ANALYSIS OF THE FACTORS DETERMINANTS OF DIVIDEND DECISION Oleh : Mira Fadilla Prodi Manajemen Universitas

Lebih terperinci