Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Lokasi I. Proposal dan Kolokium Penyusunan draft Kampus IPB Darmaga Konsultasi dan revisi proposal Kampus IPB Darmaga Studi penjajagan Kota Depok Kolokium Kampus IPB Darmaga II. Studi Lapang Pengumpulan data RW 14, Kota Depok Pengolahan analisis data dan RW 14, Kota Depok III. Penulisan Laporan Analisis lanjutan Kampus IPB Darmaga Penyusunan draft dan revisi Kampus IPB Darmaga Konsultasi laporan Kampus IPB Darmaga IV. Ujian Skripsi Ujian Kampus IPB Darmaga Perbaikan skripsi Kampus IPB Darmaga April Mei Juni Juli Agustus September

2 Lampiran 2. Teknik Pengumpulan Data No. Masalah Penelitian 1. Implementasi Program Komposting Rumah Tangga 2. Tingkat partisipasi rumah tangga dalam implementasi Program Komposting Rumah Tangga 3. Hubungan pengaruh tingkat partisipasi dalam implementasi program terhadap perubahan perilaku rumah tangga dalam mengelola sampah domestik Data yang diperlukan 1) Deskripsi program 2) Tujuan program 3) Sasaran Program 4) Kelembagaan dalam program 5) Materi tentang pengelolaan sampah rumah tangga 6) Materi tentang Lubang Resapan Biopori 7) Materi tentang pengkomposan dengan Keranjang Takakura sebagai media komposter 8) Kebijakan mengenai program pengelolaan sampah kota Keterlibatan rumah tangga dalam program sesuai dengan tahapan partisipasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi rumah tangga Perilaku rumah tangga terhadap Program Komposting Rumah Tangga, dilihat dari: 1) Aspek pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan program kompsoting rumah tangga 2) Aspek sikap terhadap program komposting rumah tangga dan pengelolaan sampah 3) Aspek tindakan sebagai respon dari pengetahuan dan sikap terhadap program komposting rumah tangga dan pengelolaan sampah Sumber Data Data Primer: Informan 1) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok 2) Pengurus Kelembagaan RW Hijau Data Sekunder: 1) Draft Program Komposting Rumah Tangga 2) Data Persampahan Kota Depok khususnya di wilayah penelitian 3) Data sampah yang masuk ke TPA Cipayung dari TPS di RW 14 4) Perundangundangan yang mengatur tentang pengelolaan sampah Data Primer: Responden Warga Perumahan Griya Indah Pancoran Mas RW 14, termasuk kader lingkungan RW Hijau Data Primer: Responden Warga Perumahan Griya Indah Pancoran Mas RW 14, termasuk kader lingkungan RW Hijau Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara mendalam 2) Pengamatan terhadap kegiatan pengelolaan sampah 3) Analisis dokumen Kuesioner Kuesioner

3 Lampiran 3. Kuesioner Tanggal Pengisian Nomor Responden R KUESIONER Peneliti bernama Annisa!& Rizkina Rosa, mahasiswi ' # Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi (&) & Manusia, Institut Pertanian Bogor. Saat ini peneliti sedang menyelesaikan *"+ ( skripsi dengan judul Evaluasi Program Pengelolaan Sampah Kota melalui Program Komposting Rumah Tangga di RW 14, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru,! Kecamatan!, Pancoran Mas, Kota -.&!/("& Depok. Penelitian ini merupakan salah satu syarat kelulusan &# studi. + (+ Peneliti berharap Anda bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan % berikut dengan lengkap, jujur, ' dan (0( sesuai dengan kondisi (&& Anda yang sebenarnya bukan harapan Anda. Identitas dan jawaban Anda %((%+*' sepenuhnya dijamin kerahasiaannya dan semata-mata digunakan % untuk ( kepentingan penulisan ( skripsi. Jawaban Anda 0 akan menjadi data berharga +/' bagi kelancaran penelitian ini. % + Terima kasih atas kesediaan Anda mengisi kuesioner ini. Petunjuk Pengisian: Isilah titik-titik (...) dan berilah tanda Silang [X] pada pilihan jawaban yang tersedia yang menurut Anda tepat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, BUKAN harapan Anda!!! Nama Responden Jenis Kelamin [a] Laki-laki [b] Perempuan Alamat di RW 14 [a] RT 01 [e] RT 05 [b] RT 02 [f] RT 06 [c] RT 03 [g] RT 07 [d] RT 04

4 Bagian I * diisi oleh peneliti 1. Usia : [a] < 30 tahun [b] tahun [c] > 50 tahun 2. Pendidikan Terakhir : [a] tidak tamat sekolah [d] tamat SMA [b] tamat SD [e] Diploma (D1, D2, D3) [c] tamat SMP [f] Sarjana/Pascasarjana 3. Jenis Pekerjaan: [a] PNS [d] TNI/POLRI [b] Pegawai Swasta [e] Lainnya:. [c] Wiraswasta 4. Pendapatan (/bulan) : [a] < Rp [b] Rp Rp [c] > Rp Lama kerja per hari:... jam/hari 6. Lama tinggal : [a] 0-5 tahun [b] 6-11 tahun 7. Status tempat tinggal : [a] Rumah sendiri [c] Sewa/ Kontrakan/Kost [b] Rumah dinas [d] Menumpang 8. Luas Halaman :.. m 2 9. Apakah Anda menghadiri kegiatan bimbingan dan penyuluhan? [a] Ya [b] Tidak Jika memilih jawaban YA, lanjut ke pertanyaan nomor 10, sedangkan jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan Bagian II 10. Berapa kali Anda menghadiri kegiatan bimbingan dan penyuluhan? Jawab: Bagian II 11. Apakah Anda mengetahui program komposting rumah tangga? [a] Ya [b] Tidak

5 12. Jika YA, darimanakah Anda mengetahui program tersebut? [a] Televisi atau Radio [d] Tetangga [b] Koran atau selebaran [e] Lainnya: [c] Internet 13. Dalam program ini Anda berperan sebagai... [a] Kader Lingkungan [c] Perencana program [b] Pengurus RT/RW [d] Partisipan saja 14. Apakah Anda terlibat dalam proses perencanaan program? [a] Ya [b] Tidak 15. Jika YA,bentuk keterlibatan Anda dalam perencanaan program adalah: Jawab: 16. Apakah Anda terlibat dalam pelaksanaan program ini? [a] Ya [b] Tidak 17. Jika YA, alasan Anda mengikuti program ini adalah: Jawab: 18. Jika TIDAK, alasan Anda tidak mengikuti program ini adalah: Jawab: 19. Program yang paling Anda sukai adalah... [a] Membuat kompos dengan Keranjang Takakura [b] Memilah sampah organik dan anorganik [c] Daur ulang sampah anorganik (sampah plastik atau kemasan) [d] Sosialisasi Lubang Biopori 20. Apakah Anda senang dengan keberadaan program ini? [a] Ya [b] Tidak 21. Jika YA, alasan Anda merasa senang terhadap keberadaan program ini: Jawab: 22. Jika TIDAK, alasan Anda merasa tidak senang terhadap keberadaan program ini: Jawab: 23. Apakah pelaksanaan program masih berlanjut hingga saat ini? [a] Ya [b] Tidak

6 24. Apakah Anda masih melaksanakan program hingga saat ini? [a] Ya [b] Tidak 25. Jika TIDAK, menurut Anda program tidak berkelanjutan karena: Jawab: 26. Apakah program ini bermanfaat bagi Anda? [a] Ya [b] Tidak 27. Jika YA, manfaat yang dirasakan dengan adanya program adalah: Jawab: Bagian III Petunjuk Pengisian: Berilah tanda Silang [X] pada kolom jawaban yang telah tersedia! ASPEK PENGETAHUAN No. Pernyataan SAMPAH 1. Sampah adalah bahan-bahan sisa yang tidak digunakan lagi atau sudah diambil bagian utamanya Jawaban Benar Salah 2. Sampah terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik 3. Sampah dari daun-daunan, kayu, kertas, tulang, sayur, dan buah termasuk sampah organik 4. Sampah plastik, kaleng, logam, gelas, mika, kemasan, termasuk sampah anorganik 5. Sampah dapat menimbulkan pencemaran 6. Sampah dapat merusak pemandangan 7. Sampah menimbulkan bau tidak sedap 8. Sampah juga dapat menimbulkan penyakit 9. Komposisi sampah terbesar adalah sampah domestik 10. Dalam pengumpulannya sampah organik dipisahkan dengan sampah anorganik PENGELOLAAN SAMPAH 11. Pengelolaan sampah langsung dari sumbernya, yakni rumah tangga dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPS/TPA 12. Pembakaran sampah dapat mengganggu lingkungan 13. Membakar sampah berarti mengelola sampah tanpa mengambil manfaat 14. Dahulu, sampah dikumpulkan, diangkut lalu dibuang 15. Sekarang, sampah dapat dikelola dengan mengurangi jumlahnya, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah (reduce, reuse, dan recycle)

7 16. Sampah dapat dikurangi dengan menggunakan kembali sampah yang masih befungsi 17. Sampah dapat didaur ulang menjadi kompos dan kerajinan tangan 18. Sampah basah (organik) dapat dibuat menjadi kompos 19. Sampah kering (anorganik) dapat diberikan ke pemulung, dijual ke lapak, dan didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual 20. Sampah dipilah terlebih dahulu sebelum dikelola atau dibuang Pengetahuan Umun Pengetahuan tentang Program Komposting Rumah Tangga No. Pernyataan GAMBARAN UMUM PROGRAM 1. Program Komposting Rumah Tangga merupakan pilot project Pemkot Depok 2. Program Komposting Rumah Tangga merupakan program pengelolaan sampah dengan pendekatan skala rumah tangga 3. Tujuan program ini adalah untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan per rumah tangga 4. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni mulai bulan Juni hingga Agustus Program Komposting Rumah Tangga meliputi kegiatan sosialisasi Lubang Resapan Biopori dan pemilahan sampah rumah tangga 6. Sampah organik dibuat menjadi kompos dengan Keranjang Takakura 7. Sampah anorganik dapat dijual ke lapak atau didaur ulang menjadi kerajinan tangan LUBANG RESAPAN BIOPORI 8. Lubang Resapan Biopori bermanfaat sebagai media resapan air sehingga komplek perumahan terhindar dari kekeringan air tanah 9. Lubang Resapan Biopori dapat digunakan untuk menampung sampah basah seperti sayur basi, tulang, ikan, kulit udang, kulit telur, dan semua jenis sampah yang bau. 10. Lubang Resapan Biopori dapat digunakan sebagai media penampung aliran buangan air AC 11 Dalam membuat Lubang Resapan Biopori, saat ngebor diberi air agar tidak berat 12. Lubang Resapan Bipori ditutup dengan pot atau batu 13. Pada dinding atas Lubang Resapan diberi pipa paralon agar lubang tidak tertutup kembali KERANJANG TAKAKURA 14. Komposter dengan menggunakan keranjang sebagai medianya ditemukan oleh pakar kompos asal Jepang yang bernama Koji Takakura 15. Keranjang Takakura merupakan media pembuatan kompos dengan sampah organik sebagai bahan bakunya 16. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam keranjang takakura adalah sampah dapur kering, seperti potongan sayur kering dan kulit buah yg tidak basah Benar Jawaban Salah 17. Sampah dapur kering yang akan dimasukkan ke dalam keranjang dipotong kecil-kecil terlebih dahulu agar mudah diuraikan 18. Daging dan telur tidak dimasukkan ke dalam keranjang takakura

8 19. Sayur dan buah basah tidak dimasukkan ke dalam keranjang takakura 20. Keranjang selalu ditutup agar terhindar dari lalat dan bau ASPEK SIKAP Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju No. Pernyataan 1. Saya peduli terhadap lingkungan sekitar 2. Saya sadar akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga 3. Saya akan membuang sampah pada tempat sampah dimanapun berada 4. Saya akan menegur orang yang membuang sampah sembarangan 5. Saya senang memilah sampah rumah tangga sesuai jenisnya 6. Saya senang mengolah sampah organik menjadi kompos 7. Saya senang mengumpulkan sampah organik 8. Saya senang mendaur-ulang sampah anorganik 9. Saya akan menjual sampah anorganik kepada lapak 10. Saya akan memberikan sampah anorganik kepada pemulung 11. Saya senang dengan adanya Program Komposting Rumah Tangga 12. Saya sadar akan pentingnya program ini Saya yakin program ini bermanfaat dalam mengurangi 13. jumlah sampah yang dihasilkan oleh masing-masing rumah tangga Saya merasa program ini sesuai dengan kebutuhan saya 14. yakni dalam hal mengelola sampah rumah tangga Skala Sikap SS S TS STS Saya merasa program ini meningkatkan pengetahuan saya tentang pengelolaan sampah rumah tangga Saya menyukai cara pihak DKP Depok dalam mensosialisasikan program ini Saya merasa bahwa materi yang disampaikan dalam sosialisasi program mudah dimengerti Saya bersedia membuat lubang resapan Biopori di halaman rumah Saya bersedia memilah sampah organik dan anorganik Saya bersedia membuat kompos dari sampah organik dengan Keranjang Takakura sebagai media komposter No. Pernyataan ASPEK TINDAKAN 1. Saya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya Skala Sikap Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

9 2. Saya membuang sampah di tempat sampah dimanapun saya berada 3. Saya membuang sampah rumah tangga langsung ke tempat sampah tanpa dipilah terlebih dahulu 4. Saya mengolah sampah dengan cara dibakar 5. Saya melakukan pemilahan sampah rumah tangga 6. Saya mengolah sampah organik menjadi kompos 7. Saya mengumpulkan sampah anorganik 8. Saya menjual sampah anorganik kepada lapak 9. Saya memberikan sampah anorganik kepada pemulung 10. Saya mendaur ulang sampah organik menjadi kerajinan tangan 11. Saya menghadiri sosialisasi program yang diadakan oleh DKP Depok 12. Saya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang terdapat dalam Program Komposting Rumah Tangga 13. Saya menerapkan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang ada dalam materi sosialisasi program 14. Saya membuat lubang resapan Biopori di halaman rumah 15. Saya memanfaatkan lubang resapan Biopori untuk menampung sampah basah seperti sayur basi, tulang, ikan, kulit udang, kulit telur, dan semua jenis sampah yang bau 16. Saya menutup lubang resapan Biopori dengan paving block agar tidak menimbulkan bau 17. Saya memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya 18. Saya menyediakan tempat sampah khusus untuk masing-masing jenis sampah rumah tangga 19. Saya membuat kompos dari sampah organik dengan Keranjang Takakura sebagai media komposter 20. Saya memanfaatkan kompos sebagai pupuk bagi tanaman Saran, kritik, dan harapan Anda terhadap program Komposting Rumah Tangga sebagai bahan evaluasi program Saran: Kritik: Harapan:

10 Lampiran 4. Lembar Panduan Pengamatan KEADAAN LINGKUNGAN RUMAH No. Indikator Pilihan Jawaban Kode* 1. Tempat sampah [a] Tidak Ada [b] Ada, tidak dipilah, terbuka [c] Ada, tidak dipilah, tertutup [d] Ada, dipilah, terbuka [e] Ada, dipilah, tertutup 2. Kondisi sampah [a] Berbau dan berserakan [b] Berbau tetapi tidak berserakan [c] Tidak berbau tetapi berserakan [d] Tidak berbau dan tidak berserakan 3. Saluran air/got [a] Tidak mengalir (tersumbat) [b] Mengalir tetapi kotor [c] Mengalir dan bersih 4. Kondisi halaman rumah [a] Tidak punya halaman [b] Kotor dan tidak terawat [c] Bersih dan terawat 5. Jarak WC ke septic tank [a] <10 m [b] 10 m 6. Kondisi air [a] Kotor dan berbau [b] Bersih, bening, dan tidak berbau Keterangan: * diisi oleh peneliti

11 Lampiran 5. Pedoman Wawancara PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM A. Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Hari/tanggal/waktu : Lokasi : Nama Informan : Jabatan : 1. Bagaimana kondisi persampahan Kota Depok hingga saat ini? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah terkait predikat Depok sebagai kota terkotor? 3. Bagaimana pengelolaan sampah (pengolahan dan manajerial) Kota Depok? 4. Apa latar belakang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok membuat Program Percontohan Komposting Rumah Tangga sebagai upaya pengelolaan sampah kota? 5. Apa tujuan diadakannya program ini? 6. Siapa sajakah yang menjadi sasaran program ini? 7. Mengapa pilot project ini dilaksanakan di RW 14? 8. Bagaimana koordinasi DKP dengan warga RW 14 Kelurahan Rangkapan Jaya dalam menyelenggarakan program ini? 9. Apa saja kegiatan yang terdapat dalam program ini? 10. Apa terdapat tim khusus untuk menyelenggarakan program ini? 11. Siapa saja aktor yang terlibat dalam program ini? 12. Bagaimana sosialisasi program terhadap masyarakat? 13. Bagaimana reaksi atau tanggapan masyarakat terhadap keberadaan program ini? 14. Apakah masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan hingga evaluasi dan monitoring program? 15. Kendala apa saja yang dihadapi selama penyelenggaraan program? 16. Apakah manfaat yang dirasakan oleh DKP dalam menyelenggarakan program ini? 17. Apakah terdapat kerugian yang dialami DKP dalam menyelenggarakan program ini? 18. Apakah DKP melakukan evaluasi terhadap program ini? 19. Jika YA, bagaimana sistem evaluasinya? 20. Apa saran Anda terhadap program lanjutan Komposting Rumah Tangga untuk kelurahan lainnya?

12 B. Kelembagaan RW Hijau Hari/tanggal/waktu : Lokasi : Nama Informan : Jabatan : 1. Bagaimana sejarah terbentuknya kelembagaan RW Hijau? 2. Siapa inisiator pembentukan kelembagaan RW Hijau? 3. Apakah fungsi kelembagaan RW Hijau? 4. Bagaimana struktur kelembagaan RW Hijau? 5. Apakah ada norma khusus yang diterapkan di dalam kelembagaan ini? 6. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kelembagaan ini dan bagaimana keberlanjutan kegiatan tersebut? 7. Bagaimana partisipasi pengurus dan anggota kelembagaan RW Hijau? 8. Bagaimana tanggapan warga terhadap keberadaan kelembagaan RW Hijau? C. Kader Lingkungan Hari/tanggal/waktu : Lokasi : Nama Informan : Jabatan : 1. Bagaimana sejarah terbentuknya kader lingkungan? 2. Sejak kapan Ibu menjadi kader lingkungan? 3. Mengapa Ibu bersedia mnejadi kader lingkungan 4. Apakah tugas dan kewajiban Ibu sebagai kader lingkungan? 5. Apa manfaat yang Ibu rasakan selama menjadi kader lingkungan? 6. Kendala apa yang Ibu rasakan selama menjadi kader lingkungan? 7. Bagaimana mengatasi kendala yang Ibu hadapi tersebut?

13 Lampiran 6. Lembar Catatan Harian Peneliti CATATAN HARIAN Hari/tanggal/waktu : Kamis/ 19 Maret 2009/ pukul s.d Lokasi : Kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Nama Informan : Bapak Indra Jabatan : Staf Bidang Pemberdayaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan Lingkungan No. Panduan Pertanyaan Hasil 1. Latar belakang Program Komposting Rumah Tangga - Adanya undang-undang tentang persampahan, yakni UU No. 18 tahun Pengelolaan sampah sebagai isu utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang termasuk dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu (SIPESAT) - Predikat Kota Depok sebagai kota metropolitan terkotor pada penilaian Adipura tahun 2005 mengingat jumlah timbulan sampah yang meningkat seiring pertumbuhan penduduk beserta aktivitas konsumsi yang mengikutinya - Lahan TPA Cipayung diperkirakan oleh peneliti hanya mampu menampung sampah 2. Waktu dan lokasi pelaksanaan program kota hingga tahun 2009 Program Mulai Diimplementasikan Pada Awal Tahun 2008 Dan Berjalan Hingga Sekarang Di RW 14 Perumahan Griya Pancoran Mas Indah, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok 3. Tujuan program Secara umum program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan pengolahan sampah dengan cara 3R (Reuse - Reduce - Recycle) guna mereduksi sampah skala kawasan. Namun secara khusus tujuan khusus program sebagai berikut. a. Membentuk Kader-kader Lingkungan di setiap RT untuk menjadi motor penggerak kebersihan di lingkungan rumah dan RT-nya. b. Mengajak setiap warga (Rumah) untuk melakukan pemilahan sampah (organik dan anorganik). c. Memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk dengan disediakan keranjang TAKAKURA d. Memanfaatkan sampah anorganik untuk dijual kepada Lapak atau dimanfaatkan

14 menjadi bentuk lain seperti tas, dompet dll. e. Mengubah pola kebiasaan masyarakat yang tadinya membuang sampah, menjadi memilah dan memanfaatkan sampah bahkan bisa mendatangkan manfaat ekonomis. f. Mensosialisasikan lubang resapan BIOPORI kepada masyarakat sebagai bagian dari media komposting sekaligus bermanfaat sebagai resapan air. 4. Stakeholder yang terlibat - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) - Komunitas RW Hijau (warga RW 14) 5. Kegiatan yang tedapat dalam Program 6. Sosialisasi program kepada warga 7. Respons warga terhadap program 8. Keterlibatan warga dalam perencanaan dan pelaksanaan program a. Membentuk Kader Lingkungan di setiap RT b. Pembuatan kompos dari sampah organik dengan Metode Takakura c. Mengajak warga untuk memilah sampah dan memanfaatkannya untuk dijual ke lapak atau dimanfaatkan untuk kerajinan d. Sosialisasi lubang resapan BIOPORI sebagai media composting sekaligus sebagai resapan air Sosialisasi program kepada warga dilakukan melalui kader-kader lingkungan yang telah dibentuk di setiap RT. Sangat baik mengingat program ini demi kebersihan lingkungan sekitar Warga dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Dalam perencanaan program warga yang diwakili oleh para tokoh masyarkat turut dilibatkan, sehingg program ini bersifat partisipatif 9. Evaluasi program Hingga saat ini belum ada evaluasi terhadap program yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Jika peneliti berkeinginan untuk membantu dalam evaluasi program ini, makapemerintah Kota Depok, dalam hal ini DKP dan BLH akan merasa sangat terbantu sekali. 10. Manfaat Program Dapat mereduksi jumlah sampah skala kawasan yang terangkut ke TPA 11. Kendala dalam pelaksanaan program 12. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala - Warga mulai enggan melakukan composting dengan metode takakura, karena alasan kesibukan kerja - Kekurangan ketrampilan dalam membuat kerajinan layak jual dari sampah anorganik - Kader lingkungan gencar dalam memotivasi warga untuk terus

15 yang ada melaksanakan program - Monitoring rutin oleh ketua RT dan RW setempat Hari/tanggal/waktu : Kamis/ 19 April 2009/ pukul s.d Lokasi : Kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Nama Informan : Bapak Maman Jabatan : Ketua Pokja RW Hijau No. Panduan Pertanyaan Hasil 1. Kapan dan dimana kelembagaan RW Hijau terbentuk Kelembagaan RW hijau terbentuk pada bulan Mei 2008 sesaat setelah adanya instruksi dari DKP Kota Depok mengenai pilot project Program Komposting Rumah Tangga di Perumahan Griya Indah Pancoran Mas (RW 14) 2. Siapa inisiator Warga RW 14 langsung berinisiatif kelembagaan 3. Bagaimana proses pembentukan kelembagaan RW Hijau 4. Apakah fungsi kelembagaan RW Hijau 5. Apa saja bentuk kegiatan kelembagaan RW Hijau membentuk kelembagaan RW Hijau Melalui forum rapat kelompok kerja RW Hijau pada Jumat, 2 Mei 2008 dirumuskan beberapa tahapan dalam pembentukan kelembagaan ini yaitu: (1) Pembentukan kepengurusan kelompok kerja (POKJA) RW Hijau yang dilaksanakan oleh RW 14 (2) Pembentukan tim pemantauan pelaksanaan pemilahan sampah di setiap rumah tangga (Kader lingkungan) yang diprakarsai oleh ibu-ibu PKK RT masing-masing sebanyak empat orang sebagai wadah untuk melaksanakan program secara berkelanjutan (1) Rapat persiapan seremonial acara pelatihan komposting sampah rumah tangga sekaligus memeriahkan acara hari lingkungan hidup se-dunia yang akan dihadiri oleh ibu-ibu PKK se-kota Depok dan pejabat Pemkot Depok Sosialisasi tata cara komposting di setiap pertemuan rapat atau arisan (2) Pembagian keranjang Takakura, bor Biopori, dan keranjang kawat di setiap RT (3) Pengumpulan barang yang terbuang tapi mempunyai nilai ekonomis atau nilai jual yang akan ditampung oleh Ketua Pokja melalui ibu-ibu PKK yang ditunjuk dari setiap RT (4) Menyelenggarakan penilaian kebersihan lingkungan rumah dan penghijauan halaman

16 6. Struktur kelembagaan RW Hijau 7. Bagaimana partisipasi anggota dan pengurus 8. Adakah pertemuan rutin? Kapan dan berapa kali dalam seminggu 9. Bagaimanakah tanggapan warga dengan adanya kelembagaan RW Hijau 10. Apakah kegiatan dalam kelembagaan RW Hijau berlanjut Seiring turunnya surat keputusan dari DKP Depok mengenai pejabat pelaksana teknis kegiatan pilot project composting rumah tangga (SK Nomor. 001/KJL-PPKRT/V/2008) ditetapkan bahwa: - Ketua RW Hijau: Maman Suparman - Sekretaris: Yaya Suryadarma - Anggota: Hartawi (ketua RT 01), Husein (ketua RT 02), M. Yusuf (ketua RT 03), Langgeng (ketua RT 06), dan Syahril (ketua RT 07) Anggota dan pengurus berpartisipasi aktif dalam kelembagaan ini Ada pertemuan rutin yang dilaksanakan yakni sekali dalam sebulan Warga mendukung keberadaan kelembagaan ini tetapi hanya di awal saja (aktif tiga bulan pertama program) Hari/tanggal/waktu : Rabu/ 10 Juni 2009/ Lokasi : Kediaman Ibu Atik (blok C8/No.1) Nama Informan : Ibu Atik Jabatan : Kader Lingkungan RT 05 No. Konteks Hasil 1. Profil Informan Ibu Atik menjadi ibu rumah tangga sejak Mei 2008, sebelumnya beliau bekerja di Carrefour Depok sebagai kepala kasir. Semenjak resign dari Carrefour, beliau mulai aktif di kegiatan sosial masyarakat, seperti arisan RT/RW, pengajian, senam (hari selasa dan jumat), dan kegiatan kebersihan lingkungan. Keluarga ibu Atik terdiri dari suami (bapak Agus) dan tiga orang anak, yakni Nayaka (SDIT kelas 1), Nairha (TK A), dan Naisha (2 tahun). Bapak Agus bekerja pada malam hari karena mendapat shift malam di bagian sirkulasi harian kota Daily News. Keluarga ibu Atik telah tinggal di perumahan ini sejak tahun Sejarah Perumahan Awalnya perumahan ini bernama Griya Pasaraya karena diperuntukkan bagi karyawan Pasaraya. Kemudian berubah nama menjadi Griya Indah Pancoran Mas pada tahun Kegiatan kerja bakti Jarang ada, palingan kalo ada yang lagi bebersih, kita ikutan bebersih..

17 4. Kapan menjadi Kader Sejak resign dari kerja (Mei 2008) sudah 1 tahun menjadi kader 5. Alasan bersedia menjadi Menjadi kader lingkungan ditunjuk oleh RW kader setempat dan saya bersedia karena saya sekarang sudah tidak bekerja lagi (ibu rumah tangga), 6. Tugas dan kewajiban kader lingkungan 7. Kendala selama menjadi kader sehingga mempunyai waktu lebih Di setiap RT terdapat pos untuk mengumpulkan sampah anorganik yang dikumpulkan di keranjang belanja di masing-masing rumah tangga, kader bertugas untuk mengambilnya setiap hari minggu dari rumah warga. Namun, ada warga yang mengantarkan sendiri ke pos atau ke rumah kader. Sampah yang sudah terkumpul di pos kemudian diambil oleh lapak. Alhamdulillah selama menjadi kader tidak mendapat kendala yang berarti, karena warga sangat kooperatif. Misalnya, dalam mengumpulkan sampah anorganik tidak usah menunggu didatangi oleh kader, tetapi warga aktif mengumpulkan ke pos. Hari/tanggal/waktu : Rabu/ 10 Juni 2009/ Lokasi : Kediaman Ibu Kusmedi (blok /No.) Nama Informan : Ibu Kusmedi Jabatan : Kader Lingkungan RT 03 No. Konteks Hasil 1. Profil Informan Informan tinggal di perumahan ini sejak perumahan dibangun yakni tahun Ibu Kus, begitu beliau akrab disapa dulunya seorang wiraswasta. Bersama suaminya beliau membuka toko da menjadi agen distributor aqua gallon, gas elpiji, dan minyak tanah. Usahanya sukses dengan meraup omset maksimal 40 juta rupiah setiap bulannya dan mampu mempekerjakan 4 orang pegawai serta memeiliki 3 buah mobil pick up untuk menjalankan bisnisnya. Namun,semenjak krisis ekonomi usahanya pun terpaksa gulung tikar. Kemudian beliau aktif menjadi kader lingkungan dengan menghasilkan karya dari sampah, seperti menyulap potongan sedotan air mineral kemasan gelas menjadi beragam pernakpernik, seperti taplak, tas, dompet, tempat handphone, dan sebagainya. 2. Kapan menjadi Kader Sejak program bergulir sudah 1 tahun menjadi kader lingkungan ditunjuk oleh RW setempat karena beliau aktif di berbagai kegiatan RT dan juga kreatif. 5. Alasan bersedia menjadi kader Bersedia menjadi kader lingkungan karena dapat menyalurkan kreativitas yang dimiliki seperti membuat barang-barang kreasi dari sampah

18 6. Tugas dan kewajiban kader lingkungan 7. Kendala selama menjadi kader anorganik - Mengumpulkan sampah anorganik dari rumah masing-masing warga setiap hari sabtu - Memantau pengomposan takakura sebulan sekali - Memilah sampah (sesuai jenisnya) yang telah dikumpulkan di pos sampah - Penyambung lidah RW menyampaikan informasi dari RW kepada warga - Menyadarkan warga untuk menjaga kebersihan - Ada beberapa rumah tangga yang sulit untuk memilah sampah, bahkan ada yang tidak mau mengumpulkan sampah anorganik dan membuat kompos karena mereka merasa highclass sehingga tidak perlu melakukan itu - Kesulitan bahan baku (sedotan air mineral kemasan gelas) untuk membuat kreasi - Kekurangan keahlian dalam menjahit dan membuat pola barang yang akan dibua sehingga harus mengandalkan tukang jahit keliling Hari/tanggal/waktu : Rabu/ 20 Juni 2009/ s.d Lokasi : Kediaman Ibu Alia (blok /No.) Nama Informan : Ibu Alia dan Ibu Yuni Jabatan : Kader Lingkungan RT 03 No. Konteks Hasil 1. Alasan menjadi kader lingkungan Menjadi kader ditunjuk dari RW (karena sebagai RT) kemudian dalam memilih kader lingkungan di RT 2 terpaksa menunjuk karena jarang ada warga yang mau. 2. Pelaksanaam program Kegiatan pemilahan dan pengumpulan sampah anorganik berjalan baik sampai bulan februari 2009, kemudian mandeg karena tidak ada tempat pengumpulan sampah (pos digusur untuk membangun masjid) 3. Penjualan sampah ke lapak Sampah anorganik yang dijual ke lapak mendapatkan harga jual lebih tinggi daripada RT lain karena pemilahan sampah paling rapih dan banyak, sehingga lapak (Bapak Rifai) menjadi senang dan memberikan harga tinggi. Smapi bulan januari-februari 2009 hasil penjualan sampah tertinggi yakni lebih dari Rp ,- 4. Solusi guna keberlanjutan program Setiap pertemuan atau arisan, ibu RT selalu mengingatkan untuk tetap memilah sampah dan membuat kompos, namun karena kegiatan mulung sampah mandeg jadi menganjurkan warga untuk tetap pilah sampah, tetapi sampah anorganik bias diberikan kepada pemulung atau juga dapat dijual langsung kepada lapak.

19 Lampiran 7. Hasil Korelasi 7.1 Hubungan Usia dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Usia Tingkat Partisipasi Correlation Coefficient Usia Tingkat Partisipasi Sig. (2-tailed)..258 N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed).258. N Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Tingkat Pendidikan 7.3 Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Tingkat Partisipasi Tingkat Partisipasi Correlation Coefficient Tingkat Pendidika n Jenis Pekerjaan Tingkat Partisipasi Sig. (2-tailed)..325 N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed).325. N Tingkat Partisipasi Chi-Square a b df 3 1 Asymp. Sig a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 38.5.

20 7.4 Hubungan Lama Kerja dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Lama Kerja Tingkat Partisipasi 7.5 Hubungan Lama Tinggal dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Lama Tinggal Tingkat Partisipasi Correlation Coefficient Correlation Coefficient Lama Tinggal Tingkat Partisipasi Sig. (2-tailed)..536 N Correlation Coefficient Lama Kerja Sig. (2-tailed).536. N Hubungan Status Tempat Tinggal Dengan Tingkat Partisipasi Status Tempat Tinggal Tingkat Partisipasi Sig. (2-tailed)..935 N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed).935. N Tingkat Partisipasi Chi-Square a b df 2 1 Asymp. Sig a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 38.5.

21 Lampiran 8. Peta RW 14, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok Tahun 2008 Sumber: Data Sekunder, 2009 Keterangan : Perumahan Griya Pancoran Mas Indah (RW 14)

22 Lampiran 9. Poster Pengelolaan Sampah 3R

23 Lampiran 10. Buletin dan Poster Pemilahan Sampah Buletin Pemilahan Sampah (Bagian Depan)

24 Buletin Pemilahan Sampah (Bagian Belakang)

25 Poster Pemilahan Sampah

26 Lampiran 11. Buletin dan Poster Pengomposan dengan Keranjang Takakura Buletin Pengomposan dengan Keranjang Takakura (Bagian Depan)

27 Buletin Pengomposan dengan Keranjang Takakura (Bagian Belakang)

28 Poster Keranjang Takakura

29 Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian PEMILAHAN SAMPAH KERANJANG TAKAKURA

30 PEMBAGIAN KERANJANG BELANJA (SAMPAH KERING) DAN TAKAKURA (SAMPAH BASAH) LUBANG RESAPAN BIOPORI

31 DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU PESERTA PROGRAM

BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU PESERTA PROGRAM BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU PESERTA PROGRAM Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang atau masyarakat untuk berperanserta secara aktif dalam suatu kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB VII EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB VII EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB VII EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA Evaluasi program merupakan suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK DALAM MEWUJUDKAN MEDAN GREEN AND CLEAN (MdGC) DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT II KECAMATAN MEDAN

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR Ketentuan Lomba 1. Lomba terbuka bagi Rukun Tetangga dengan kriteria: a. Komplek perumahan b. Perumahan tidak teratur (Non- komplek perumahan) c. Permukiman

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 KAJIAN PEMBERDAYAAN PERAN WANITA UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN TAKAKURA HOME METHOD (STUDI KASUS DI PERUMAHAN BUDI INDAH,

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi

Lebih terperinci

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Jenis, dan Sumber Sampah Berdasarkan ciri-cirinya, sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah mengalami perlakuan,baik karena telah diambil

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas

Lebih terperinci

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 KATA PENGANTAR Bertambahnya produksi sampah diberbagai kota dewasa ini tidak lepas dari perubahan pola hidup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9 Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi Oleh Kelompok 9 Kondisi Eksisting TPS Balubur : Jalan Taman Sari Wilayah cakupan : Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Taman Sari, dan Kelurahan Lebak Gede Jumlah

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat

Lebih terperinci

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang. BAB VI POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KOMPLEKS PERUMAHAN BBS KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON BANTEN 6.1. Konsep Pemilahan Sampah Dalam usaha mengelola limbah atau sampah secara baik, ada beberapa pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PROYEK PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK KEGIATAN 3R DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan membahas mengenai kesimpulan dan rekomendasi yang didapat dari hasil analisis tata kelola persampahan berkelanjutan di Kawasan Perkotaan Sumedang yang

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 Environmental Engineering ITB - 2010 KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana 15308012 Vega Annisa H. 15308014 Ratri Endah Putri 15308018 M. Fajar Firdaus 15308020 Listra Endenta

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ABSTRAK:

1. Pendahuluan ABSTRAK: OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite seluruhnya memiliki bak tempat sampah sendiri sedangkan responden pemukiman kumuh

Lebih terperinci

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07 PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07 Menuju Gresik Berhias dan Gresik Mandiri Kelola Sampah DESA GADUNG KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK Daftar kegiatan yang sudah dilakukan dalam menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN2089-3582 EISSN 2303-2480 IBM KELOMPOK KEGIATAN DI KOMPLEK BUDI INDAH KELURAHAN PASIRKALIKI KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI 1 Dewi Shofi Mulyati,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL JAKARTA A PERAN PEREMPUAN Perempuan sangat berperan dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN Kota Medan, 29 Agustus 2017 NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI 1. Bu Ida dan pak Suyono (PPS Belawan)

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

KUESIONER UNTUK PEDAGANG Lampiran 1 KUESIONER UNTUK PEDAGANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 I. Identitas Pedagang No.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam perencanaan, masyarakat berpartisipasi melalui Paguyuban Bersatu dalam menyampaikan keinginan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Assalamu alaikum Wr.Wb Sebagai persyaratan tugas akhir, Saya Ivana Edlin Marissa mahasiswa Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul Jakarta, sedang melakukan

Lebih terperinci

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Test Statistics USIA PENDIDIK PKRJAAN JNS_KLMN PGHSILAN Chi-Square a,b 11,703 191,714 41,429 23,143 302,286 df 1 4 4 1 4 Asymp. Sig.,001,000,000,000,000

Lebih terperinci

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat Permasalahan sampah Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian 96 LAMPIRAN 97 Lampiran : Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Tanggal : No. Responden Selamat pagi / siang, Ibu-ibu. Saya Wiwien Wirasati mahasiswa Program Pasca Sarjana IPB yang sedang melakukan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN) Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER Anitarakhmi Handaratri, Yuyun Yuniati Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Email: anita.hand@gmail.com, yuyun.yuniati@machung.ac.id

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 283-290 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING 1 Reni Amaranti, 2 Eri Achiraeniwati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan yang kita diami terdiri atas dua komponen utama yaitu biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan saling berpengaruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang 38 1.2. Foto Survey di SMA Nusaputera Semarang 39 1.3. Foto Survey di SMP Nusaputera Semarang 40 41 Lampiran

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma Dusun Kaliabu merupakan salah satu dusun yang ada di Yogyakarta. Dusun Kaliabu terletak di Desa Banyuraden,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH Suprapto Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: suprapto.bpptbas@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di berbagai sektor. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

Lebih terperinci

1

1 Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa

Lebih terperinci

PERAN ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE (Studi Kasus di Kecamatan Lamongan)

PERAN ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE (Studi Kasus di Kecamatan Lamongan) PERAN ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE (Studi Kasus di Kecamatan Lamongan) Nur Azizah Affandy 1 1 Dosen dpk, Jurusan Teknik Sipil, Universitas islam lamongan, Telp.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA M. Agphin Ramadhan Mahasiswa Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta Email: agphin.ramadhan@gmail.com ABSTRACT Waste

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 36 PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 37 EKSPOSE P1 ADIPURA TAHUN 2017 / 2018 21 38 39 KOORDINASI PENYAMBUTAN PENGHARGAAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Merupakan kegiatan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING SAMPAH RUMAH TANGGA

EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING SAMPAH RUMAH TANGGA EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING SAMPAH RUMAH TANGGA (Studi di Perumahan Griya Pancoran Mas Indah RW 14, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok) ANNISA RIZKINA ROSA DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan

Lebih terperinci

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN (Pengaruhnya Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup) Nur azizah Affandy 1 dan Cicik Herlina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan sebagai suatu kegiatan nyata dan berencana, menjadi menonjol sejak selesainya perang dunia II. Inayatullah (dalam Nasution, hlmn 28) mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG 73 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG Yayuk Aeni (20130220067), Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya volume sampah di Surakarta telah menimbulkan masalah yang kompleks dalam pengelolaan sampah. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif untuk mereduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai kepadatan penduduk setiap tahunnya. Jumlah penduduk Surabaya mengalami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pesatnya pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pembangunan fasilitas kota seperti pusat bisnis, komersial dan industri,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 79 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT Kuesioner ini dibuat dalam rangka penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam program pembangunan kesehatan masyarakat salah satunya adalah program lingkungan sehat, perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang 25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati

Lebih terperinci

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik?

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik? Lampiran I Kuesioner Penelitian HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA IBU PEMBELI DAN PEDAGANG DENGAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK DI PASAR TRADISIONAL FIRDAUS KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung.

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir. 1992. Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan Yang Belum Berakhir. Yogyakarta:

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT 1 TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (Kasus: Kampung Hijau Rawajati, RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Lebih terperinci

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN. 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan jujur

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN. 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan jujur Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN Petunjuk pengisian Responden diharapkan : 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan jujur 2. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia denga memberikan tanda (contreng)

Lebih terperinci

Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERSEPSI TENTANG SAMPAH DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP PERILAKU IBU MEMBUANG SAMPAH YANG BERPOTENSI BENCANA BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DELI KOTA

Lebih terperinci

SUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya)

SUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya) SUMMARY PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya) Sri Wedari Rusmin Djuma, 811409010. 2013. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat manusia mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di negara berkembang mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mutlak. Peran penting

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Depok merupakan Kota penyangga Ibu Kota yang tingkat pertumbuhannya begitu pesat. Dalam kurun waktu 5 tahun (2009 2014) penduduk Kota Depok mengalami peningkatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah.

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah. 3 BIDANG AIR LIMBAH A. Kelengkapan Prasarana Lingkungan Bidang Air Limbah NO ACUAN STANDAR EKSISTING 1. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Jarak tangki septik

Lebih terperinci

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 Kota Cirebon memiliki luas wilayah administratif yang relatif sempit dibandingkan dengan Kota-Kota lainnya di Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Volume Timbulan Sampah Rumah Makan Fast Food di Yogyakarta Karakteristik timbulan yang dihasilkan dari kegiatan rumah makan cepat saji tidak terlalu berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini persebaran dan pertumbuhan jumlah penduduk di berbagai wilayah tampak tidak merata. Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah jarak

Lebih terperinci

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band 94 BAB VI EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN PARTISIPATORIS DALAM PENYELAMATAN HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM (SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG) 6.1 Pengetahuan Sikap dan Perilaku Warga 6.1.1 Pengetahuan Warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penumpukan sampah yang disebabkan oleh bertambahnya populasi manusia semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau sampah merupakan material

Lebih terperinci