BAB 3 PEMECAHAN MASALAH
|
|
- Johan Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi ini dikembangkan untuk memilih alternatif alternatif faktor pengambilan keputusan, yaitu : a) Memperkecil resiko b) Mengalihkan resiko c) Mengontrol resiko d) Pendanaan resiko Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. SURYA ARTHA CHANYA dikelompokkan menjadi 7 resiko operasional, yaitu : 1. Kesalahan dalam pembukuan secara manual (Manual Risk) 2. Resiko pada komputer (Computer Risk) 3. Pegawai outsourcing 4. Kecelakaaan kerja 5. Globalisasi dalam konsep dan produk 6. Kesalahan produksi barang dan tidak ada kesepakatan barang yang dibeli tidak ditukar kembali 7. Kerusakan maintenance pabrik Kriteria optimasi pada resiko operasional dominan, dalam aplikasinya ada beberapa yang melebihi ambang batas (threshold), sehingga harus dipilih khususnya karena metode Generalized Pareto Distribution dengan menggunakan data yang melebihi batas atau threshold. Resiko operasional yang melebihi threshold ini adalah resiko yang jumlahnya besar dan sangat berpengaruh. Kriteria di dalam optimasi yang melebihi threshold diperhitungkan dengan menggunakan metode Generalized Pareto Distribution. Metode Generalized Pareto Distribution dapat digunakan untuk mencari potensi kerugian yang akan dihadapi oleh PT. SURYA ARTHA CHANYA. Potensi kerugian ini dapat dihitung dengan 27
2 28 menggunakan rumus Value at Risk dan Expected Short Fall untuk mendapatkan besarnya jumlah kerugian yang paling buruk pada kondisi portofolio dalam jangka waktu tertentu. 3.2 Pengembangan Alternatif Solusi Tahap 1 : Identifikasi Resiko Operasional Pada tahap ini, penulis berusaha mengidentifikasi apa saja resiko operasional yang dihadapi oleh PT. SURYA ARTHA CHANYA. Di dalam PT. SURYA ARTHA CHANYA tentu terdapat resiko yang dominan. Tahap 2 : Pemilihan dan pemetaan Resiko Operasional yang Melebihi Batas Pada tahap ini, penulis menentukan resiko operasional yang melebihi ambang batas. Pemilihan resiko operasional yang melebihi batas ini dilakukan untuk menjadi fokus pembahasan dalam menentukan potensi kerugian terburuk yang dapat terjadi (Value at Risk) serta kerugian yang terjadi yang melebihi value at Risk Tahap 3 : Model Penghitungan Potensi Resiko Operasional Tahap ini adalah tahap yang paling penting, dimana penghitungan potensi resiko operasional dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi kerugian terburuk yang dapat terjadi di perusahaan serta seberapa besar kerugian yang melebihi potensi kerugian terburuk tersebut. Pada tahap ini penulis menggunakan metode Generalized Pareto Distribution (GPD). Hasil penghitungan ini akan menentukan langkah langkah kebijakkan yang dapat diambil oleh perusahaan. Tahap 4 : Pengelolaan dan Pengendalian Resiko Tahap ini adalah tahap untuk mengelola atau me-manage resiko operasional. Ini juga sekaligus dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sarana bagi perusahaan itu sendiri dalam menentukan langkah langkah kebijakkan yang akan diambil sehubungan dengan resiko resiko operasional yang telah terjadi selama bulan January 2013 Desember 2013.
3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan data subyek (self-report data). Data subyek merupakan jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). (Indriantoro dan Supomo2002, p145). Data yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari sumber primer dan sumber sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sedangkan data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. (Sekaran2006, p60) Data primer yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan/pakar (stakeholder) dalam PT. Surya Artha Chanya dan melalui penyebaran kuesioner. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian. Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi Pengamatan langsung di perusahaan, dilakukan untuk melihat apa saja resiko resiko khususnya di bidang operasional untuk mengetahui berbagai resiko yang ada. 2. Wawancara Mengadakan wawancara awal melalui telepon dengan Bapak Sunardi selaku Manager PT. Surya Artha Chanya untuk memperoleh informasi mengenai isu-isu yang terkait dengan topik skripsi yang sedang diteliti.
4 30 3. Kuesioner Kuesioner (questionnaries) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. (Sekaran2006, p82) 4. Studi Pustaka Studi pustaka pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari buku cetak dan buku buku pelengkap atau referensi, seperti jurnal di perpustakaan ataupun melalui internet. 3.5 Rancangan Implikasi Solusi Terpilih Untuk dapat mengambil langkah dalam perhitungan Generalized Pareto Distribution maka perlu dilakukan terlebih dahulu perhitungan Statistik Deskriptif yang berfungsi untuk mengetahui data yang akan di hitung valid atau tidak valid. Menghitung nya denhan menggunakan software SPSS 16.0 Berikut kolom data yang akan di olah: Tabel 3.1 Data Losses No. Bulan Losses 1. Januari 1.558kg 2. Februari 1.226kg 3. Maret 910kg 4. April 1.142kg 5. Mei 1.616kg 6. Juni 667kg 7. Juli 1.044kg
5 31 8. Agustus 1.282kg 9. September 1.616kg 10. Oktober 1.475kg 11. November 1.052kg 12. Desember 1.128kg 1. Langkah langkah penyelesaian: Hitung banyaknya kelas dan lebar kelas dengan menggunakan rumus Sturges. Rumus: k = log n l = Xmax - Xmin k 1+3.3log(12)=4,56 l= =207,89 4,56 Berdasarkan rumus tersebut, maka diketahui k = 4,65=> 5 dan l = 207,89=> Pada Menu Transform, pilih submenu Recode, pilih Into Different Variables. Akan muncul dialog seperti dibawah ini. Sumber: SPSS 16.0 Gambar Pada kotak dialog Recode Into Different Variables, pindahkan variable jumlah kesebelah kanan, lalu pada Output Variable, ketik: losses1 sebagai nama variable yang baru.kemudian pilih: Old and New Values.
6 32 Sumber: SPSS 16.0 Gambar Input range:3 through:5 kemudian pada New Value, inputkan Value: 4 sebagai nilai tengah dari range tersebut. Setelah itu diadd di Old New, dan seterusnya. Sumber: SPSS 16.0 Gambar Klik ok. Maka akan muncul variabel baru losses1.
7 33 Sumber: SPSS 16.0 Gambar Pada menu analize, pilih descriptive statistics frequencies Sumber: SPSS 16.0 Gambar 3.5
8 34 7. Pindahkan variable jumlah1 disebelah kanan Sumber: SPSS 16.0 Gambar Pada menu chart, pilih jenis chart yang diminta. Klik continue Sumber: SPSS 16.0 Gambar Klik countinue kemudian ok, maka akan muncul hasil deskriptif Sumber: SPSS 16.0 Gambar 3.8
9 35 Setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan metode Generalized Pareto Distribution. Generalized Pareto Distribution Generalized Pareto Distribution digunakan untuk mengetahui seberapa besar potensi kerugian suatu perusahaan yang melebihi limit dalam periode tertentu. Langkah langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan parameter Generalized Pareto Distribution Parameter merupakan ukuran dalam penelitian yang harus diperkirakan. Dan parameter yang digunakan dalam Generalized Pareto Distribution adalah : Ψ (scale) atau standar deviasi ξ (shape) atau tail index 2. Menetapkan nilai Value at Risk (VaR) dan Expected Shortfall (ES) VaR sering didefinisikan sebagai potensi kerugian dari suatu portofolio eksposur resiko operasional pada tingkat keyakinan tertentu
10 36 dalam periode waktu tertentu. Sedangkan ES atau yang sering juga disebut tail conditional expectation merupakan estimasi potensi besarnya kerugian yang melebihi VaR. 3. Membuat kesimpulan Hasil dari Value at Risk (Var) dan Expected Shortfall (ES) akan dijadikan pedoman dalam menetapkan langkah yang paling baik untuk menangani resiko operasional yang terjadi dalam PT. SURYA ARTHA CHANYA. 3.6 Pengembangan Model Operasional Setelah pengembangan alternatif solusi resiko operasional pada PT. SURYA ARTHA CHANYA, maka dapat dikembangkan model model optimasi, yaitu dengan menggunakan metode Analytical hierarchy process Analtytical Hierarchy Process Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif bandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Pada metode Analytical Hirerachy Proses penghitungan menggunakan Expert Choise. Expert Choice adalah sebuah perangkat lunak yang mendukung sistem perangkat keras yang memfasilitasi grup pembuatan keputusan yang lebih efisien, analitis, dan
11 37 yang dapat dibenarkan. Untuk mendapatkan data Resiko Operasional yang paling dominan dan sering terjadi dalam ruang lingkup kerja, maka penulis mengambil data data dari 5 resiko operasional dan di berikan kepada 5 reponden. Data data yang telah didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi Expert Choice. Untuk menjalankan aplikasi tersebut, maka ada beberapa langkah penyelesaian, yaitu sebagai berikut : 1. Pada File pilih: New Sumber: Expert Choice Gambar Pada layar klik kanan mouse maka akan muncul insert Child of current mode. Sumber: Expert Choice Gambar 3.10
12 38 3. Pada kolom di sebelah kanan di alternatif ideal mode masukan jenis-jenis resiko yang akan di olah. Sumber: Expert Choice Gambar Pada icon di pojok kiri pilih menu ABC untuk insert data. Sumber: Expert Choice Gambar Kolom kanan yang telah di tandai berfungsi untuk mengatur tingkat keseringan yang terjadi pada resiko yang telah di tetapkan pada kuisioner (lampiran).
13 39 Sumber: Expert Choice Gambar Salah satu hasil dari insert data yang sudah di masukan dan diketahui tinggi dan rendahnya resiko pada tiap responden. Sumber: Expert Choice Gambar Analisis Kebijakan Pengelolaan resiko operasional Untuk menghasilkan prioritas alternatif kebijakan pengelolaan resiko operasional secara berkelanjutan, dilakukan analisis menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Analitycal Hierarchy Process merupakan salah satu alat analisis manajemen
14 40 strategik dengan pendekatan sistem. AHP merupakan metode yang dapat dipakai dalam pengambilan keputusan untuk memahami kondisi suatu sistem dan membantu melakukan prediksi dan pengambilan keputusan. Metode ini juga digunakan dalam memodelkan problema-problema dan pendapat-pendapat, dimana permasalahan telah dinyatakan secara jelas, dievaluasi, diperbincangkan, dan diprioritaskan untuk dikaji (Saaty 1999). Dalam kaitan menentukan prioritas alternatif kebijakan pengelolaan private label secara berkelanjutan, maka analisis menggunakan AHP ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengkaji interaksi menyeluruh dari semua komponen yang terkait. Dalam menggunakan AHP, berbagai komponen yang berinteraksi atau terkait dengan pengelolaan private label sebagai upaya mendapatkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan ini akan dikelompokkan ke dalam beberapa level/hirarki, yaitu: 1) level fokus (tujuan), 2) level dimensi, 3) level kriteria, dan 4) level alternatif kebijakan. Harapan akhir dari analisis AHP ini adalah diketahuinya prioritas dari alternatif kebijakan pengelolaan resiko operasional, beserta kestabilan atau sensitivitas dari alternatif tersebut dalam aplikasi nyatanya pada pengelolaan resiko operasional. Adapun tahapan analisis alternatif kebijakan pengelolaan resiko operasional yang berkelanjutan ini adalah: 1. Pendefinisian Komponen Pada tahap ini, semua komponen atau variabel yang berkaitan dengan kebijakan pengelolaan resiko operasional secara berkelanjutan ditetapkan dan didefinisikan. Lingkup komponen yang didefinisikan mencakup fokus atau tujuan pengelolaan resiko operasional.
15 41 2. Penyusunan Struktur Hirarki Pada tahap ini, semua interaksi komponen atau variabel yang telah didefinisikan disusun secara bertingkat dalam bentuk struktur hirarki AHP yang dimulai dari tingkat paling atas berupa fokus/tujuan pada level 1, dilanjutkan dengan dimensi pada level 2, kriteria pada level 3, dan alternatif kebijakan resiko operasional label secara berkelanjutan pada level 4 (tingkatan paling bawah hirarki). Level 1 Fokus Resiko operasional Level 2 Dimensi Komputer Mesin Tabung Pembukuan Pengisian gas 3kg manual gas Level 3 Kriteria faktor faktor faktor faktor faktor Level 4 Alternatif A Alternatif B Alternatif C Alternatif Gambar 3.15 Ilustrasi Struktur Hirarki Analisis Kebijakan Resiko operasional Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013)
16 42 3. Penetapan Skala Banding dan Pembobotan Pada tahap ini, skala banding antar komponen atau variabel ditetapkan. Penilaian dalam AHP dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan (pairwise comparison) terhadap kriteriakriteria yang digunakan. penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik dan membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Bobot numerik tersebut menggunakan skala banding secara berpasangan antar kriteria yang dibandingkan. Penetapan skala banding ini dan sistem pembobotannya mengacu kepada skala banding berpasangan menurut Saaty pada Tabel 3.6. Tabel 3.2 Skala Banding Berpasangan dalam AHP Tingkat Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya. 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang 7 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen 9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan. Sumber: Saaty 4. Formulasi Data Formulasi data merupakan kegiatan menginput data hasil analisis skala banding berpasangan ke dalam struktur hirarki. Pembuatan hirarki dan input data ini dilakukan menggunakan perangkat lunak Expert Choice. 5. Simulasi Simulasi dilakukan setelah data terkait diinput ke dalam program. Simulasi merupakan kegiatan menganalisis dan membandingkan
17 43 data semua komponen yang ada dengan prinsip hasil banding antar dua pasangan komponen diperbandingkan dengan hasil banding antar dua pasangan komponen lainnya di level sama dan hasil perbandingan tersebut dilanjutkan ke level di atasnya hingga berakhir di level 1. Simulasi seperti ini merupakan upaya pertimbangan terhadap kepentingan semua komponen yang terkait sehingga alternatif kebijakan pengelolaan resiko operasional yang menjadi prioritas benar-benar merupakan alternatif kebijakan terbaik. 6. Pengujian Konsistensi Tahap ini bertujuan untuk menguji konsistensi dari hasil simulasi yang telah dilakukan. Bila dari hasil simulasi diperoleh rasio inconsistency 0,1 atau lebih berarti data yang digunakan tidak konsistensi dan harus dilakukan pengambilan data ulang. Kriteria uji konsistensi AHP disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Uji Konsistensi AHP Jenis Pengujian Kriteri Rasio inconsistency < 0,1 Sumber: Expert Choice 7. Interpretasi hasil Tahap interpretasi hasil merupakan tahap penggunaan hasil analisis AHP dalam menjelaskan dan memberikan rekomendasi prioritas alternatif kebijakan pengelolaan resiko operasional yang berkelanjutan dan kestabilan atau sensitivitas prioritas tersebut terhadap berbagai perubahan yang terjadi secara nyata. Untuk lebih ringkasnya tahapan AHP, menurut Ma arif dan Tanjung,
18 44 Dibawah ini adalah gambar flowchart pengolahan metode AHP Gambar 3.16 Flowchart Pengolahan Metode AHP
19 45 Berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah pengolahan menggunakan metode (AHP), sebagai berikut; a. Menentukan Kriteria-kriteria Peneliti mwlakukan wawancara kepada Operational manager mengenai resiko operasional seperti apa yang di terdapat dalam perusahaan, untuk penentuan resiko mana yang paling dominan sehingga perusahaan bisa lebih memperhatikan resiko tersebut dengan baik. b. Menentukan Alternatif Setelah di tentukan kriteria yang di inginkan kemudian dalam tahap ini ditentukan beberapa pilihan berdasarkan resiko operasional Langkah ini dilakukan dengan cara wawancara dan meminta referensi, apa saja resiko yang sesuai dengan perusahaan. c. Pengumpulan Data dari Alternatif yang Ada Pengumpulan data di dapatkan dari pengamatan langsung dan wawancara terhadap jenis-jenis resiko operasional, pengumpulan data ini di sesuaikan dengan kriteria yang sudah di tentukan sebelumnya. d. Penyusunan Kuesioner Setelah menentukan kriteria, dan alternatif untuk bahan pertimbangan pemilihan lokasi yang potensial, kemudian melakukan pembuatan kuesioner.penyusunan kuesioner dibuat berdasarkan metode perbandingan berpasangan untuk mengetahui tingkat bobot dari setiap kriteria, dan alternatif.nilai bobot tersebut mulai dari angka 1 hingga 9, pemberian bobot ini bergantung pada tingkat kepentingan diantaranya.kuesioner tersebut berisi perbandingan kepentingan antara tiap kriteria dengan kriteria lainnya, dan perbandingan antara tiap alternatif dengan alternatif lainnya. e. Penyebaran kuesioner kepada para pengambil keputusan
20 46 Selanjutnya kuesioner yang sudah disusun tersebut, disebarkan terhadap para pengambil keputusan dan karyawan. f. Memasukkan data dari kuesioner Hasil kueisoner yang diperoleh akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam expert choice yang kemudian akan diolah menjadi bahan perhitungan. g. Melakukan Perhitungan Pembobotan pada Kriteria, Melakukan perhitungan pemobotan pada kriteria, dan alternatif pada tiap tingkat hierarki sesuai dengan rumus-rumus perhitungan metode AHP. cara perhitungannya dijelaskan pada landasan teori dan bab pengolahan data. Perhitungan ini akan menghasilkan tingkat bobot kepentingan tiap kriteria, dan alternatif h. Analisa Masalah Dari hasil pengolahan data, akan memberikan hasil urutan resiko operasional yang potensial dengan menggunakan metode pengambil keputusan AHP. Hasil yang di dapatkan akan berbeda beda dari setiap pengambil keputusan karena persepsi yang berbeda dari setiap manusia. Maka dari itu diberikan bobot yang berbeda beda antara para pengambil keputusan yaitu operasional manager dan karyawan.
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT dikelompokkan menjadi 7 resiko operasional, yaitu : a. Resiko
Lebih terperinciRISIKO OPERASIONAL STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI PADA PT SURYA ARTHA CHANYA
RISIKO OPERASIONAL STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI PADA PT SURYA ARTHA CHANYA Teguh Sriwidadi; Meivi Kristiani Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln.
Lebih terperinciANALISIS RESIKO OPERASIONAL PADA PT. HOME SPIRIT SKRIPSI
ANALISIS RESIKO OPERASIONAL PADA PT. HOME SPIRIT SKRIPSI Oleh : Jessica Kristianti Dharsana - 1100020514 Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 ANALISIS
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciPENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS)
MODUL 8 PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS) Tujuan Praktikum : Mahasiswa mengenal aplikasi pengolah data statistik yaitu SPSS Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi SPSS
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran
di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Resiko 2.1.1 Definisi Resiko Resiko sudah sangat biasa dalam kehidupan kita sehari-hari, karena setiap hal mempunyai resiko yang beraneka ragam dan pengertian
Lebih terperinciANALISIS RISIKO OPERASIONAL POWDER COATING PADA PT. MANDIRI JAYA WARNA
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL POWDER COATING PADA PT. MANDIRI JAYA WARNA Lilyana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk No. 27 Jakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciMemulai SPSS dan Mengelola File
MODUL 1 Memulai SPSS dan Mengelola File A. MEMULAI SPSS Untuk memulai SPSS for Windows langkah yang harus dilakukan adalah: Klik menu Start Programs SPSS for Windows SPSS for Windows. Kemudian akan ditampilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Risiko 2.1.1 Definisi Risiko Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan mengandung risiko. Kegiatan bisnis sangat serta kaitannya dengan risiko. Risiko dalam
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah sekian lama bergantung pada minyak bumi, Indonesia memasuki babak baru yaitu era gas. Produksi minyak bumi yang terus merosot, menjadikan gas sebagai komoditas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung,
Lebih terperinciANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PT.INDONESIA NIHON SEIMA
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PT.INDONESIA NIHON SEIMA SKRIPSI Oleh : Riztya Faretha - 0900797960 Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Jurusan Manajemen Unersitas Bina Nusantara Jakarta 2009 ANALISIS RISIKO
Lebih terperinciPOLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN
MODUL PRAKTIKUM SPSS Oleh: Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM. POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN 2013 LATIHAN 1: ENTRY DATA KASUS 1 Misalnya didapatkan data seperti di bawah ini dan akan memasukkannya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan pendekatan kualitatif mampu memberikan pemahaman secara mendalam tentang suatu
Lebih terperinciII. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005
II. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005 1 Analisis Deskriptif Tujuan dari analisis deskritif adalah memberikan gambaran ringkas tentang suatu data. Data bisa berupa data categorical atau data non-categorical.
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN PROGRAM
BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4.1 Spesifikasi Sistem Tentunya untuk merancang program, penulis membutuhkan seperangkat komputer. Komputer yang digunakan untuk merancang program memiliki spesifikasi tertentu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam
BAB III METODOLOGI Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Menurut Mulyana (2001, p114), Metodologi diukur berdasarkan kemanfaatannya dan tidak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN 106 Identitas Responden: Nama : Umur : Jabatan : KUESIONER KEPENTINGAN DIMENSI PEMASOK EVALUASI PEMASOK SEMEN, BATU BATA DAN PASIR DENGAN METODE AHP PADA CV. BAGIYAT MITRA
Lebih terperinciSPSS 10: Transformasi Data. Transformasi Data
SPSS 0: Transformasi Data Transformasi Data Transformasi data adalah suatu proses dalam merubah bentuk data. Misalnya merubah data numerik menjadi data kategorik atau merubah dari beberapa variabel yang
Lebih terperinciMETODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai
45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciI. PENGENALAN SOFTWARE (SPSS) UNTUK ANALISIS DATA 13 Desember 2005
1 I. PENGENALAN SOFTWARE (SPSS) UNTUK ANALISIS DATA 13 Desember 2005 Membuat Database Untuk membuat database di SPSS, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat variabel di layar tampilan variable
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukan. Dalam berinvestasi jika investor mengharapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung ketidakpastian atau resiko. Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciPengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc
Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22 Isram Rasal ST, MMSI, MSc Statistika Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciMODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS
REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM Dengan adanya Praktikum Statistika Industri Modul V tentang Regresi, Korelasi, Analisis Varian, Validitas dan Reliabilitas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan bersifat penelitian eksploratif.
Lebih terperinciNomor Case Penunjuk Sel Heading Variable Kotak-kotak Variabel
1 MODUL 1. MEMULAI PASW DAN MENGELOLA FILE Tujuan : 1. Mengoperasikan PASW dan menjalankan menu-menu utama dalam PASW 2. Mengatur data editor yang meliputi menyimpan data, mengganti nilai data, menghapus,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan dilapangan, merumuskan masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan perusahaan khususnya yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa menginginkan perusahaannya
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem
Lebih terperinciTahap pertama yang paling penting dalam mengoperasikan SPSS adalah
Tips for SPSS Cara Memasukkan Data, Analisis Statistik secara Deskriptif dan Transforming Data Oleh: Freddy Rangkuti Tahap pertama yang paling penting dalam mengoperasikan SPSS adalah memasukkan data dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,
98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Menentukan Kriteria Pemilihan Supplier Untuk menentukan kriteria pemilihan supplier, sebelumnya peneliti sudah melakukan verifikasi awal
Lebih terperinciBAB II. Transformasi Data. Pedoman Memilih Teknik Statistik. Transformasi Data Compute Data Recode Data Tabulasi Silang Output dan Interpretasi
BAB II Transformasi Data Pedoman Memilih Teknik Statistik Transformasi Data Compute Data Recode Data Tabulasi Silang Output dan Interpretasi Pedoman Memilih Teknik Statistik Teknik analisis statistik apa
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dianalisis dan dibahas tentang pengukuran risiko operasional klaim asuransi kesehatan pada PT. XYZ menggunakan metode EVT. Pengukuran risiko operasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8
8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai langkah yang harus diterapkan agar penelitian dan proses perancangan sistem informasi dapat dilakukan secara terarah dan memudahkan dalam analisis
Lebih terperinciPENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Temanggung ) RINGKASAN
Lebih terperinciAnalisa Faktor Pendukung Pemilihan Obat Untuk Penderita Penyakit Hipertensi Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Analisa Faktor Pendukung Pemilihan Obat Untuk Penderita Penyakit Hipertensi Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Sugeng W 1, Adianto Birowo 2 1,2 Program Studi S1 Sistem Informasi, FST, Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 75 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN Dyna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciUji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari
Uji Validitas Instrumen by Ifada Novikasari Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2016 Uji Validitas Instrumen a. Validitas Isi/Konten Validitas isi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas
Lebih terperinciMagister Komputer Universitas Budi Luhur
Magister Komputer Universitas Budi Luhur Strategi Pemilihan Perangkat Lunak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Study Kasus : PT. Ciliandra Perkasa
Lebih terperinciin adverse variations of probability or in losses.
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Resiko 2.1.1 Definisi Resiko Istilah resiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, yang umumnya sudah dipahami secara intuitif. Tetapi pengertian
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PENDIRIAN WARNET DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : PT. Pika Media Komunika) Sri Winiarti 1), Ulfah Yuraida 2) Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan. Setiap perusahaan
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU) Jumirin, Sudewi STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini No.
Lebih terperinciGambar 3. Kerangka pemikiran kajian
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ
Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Mia Rusmiyanti Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian berkaitan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Lebih terperinciMenu SPSS untuk Persiapan Data
Menu SPSS untuk Persiapan Data Konsep Menu SPSS pada prinsipnya sama dengan konsep Menu yang ada pada software aplikasi praktis lainnya, seperti Excel, Word, PowerPoint, dan sebagainya. Pada software SPSS,
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO)
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO) Aulia Vitari dan Muhammad Said Hasibuan Magister Teknologi
Lebih terperinciTELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp. 49 58 ISSN 1829-667X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN Nur Heri Cahyana Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran
Lebih terperinciUji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner
PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Lebih terperinciPENENTUAN KUALITAS KAYU UNTUK KERAJINAN MEUBEL DENGAN METODE AHP
PENENTUAN KUALITAS YU UNT KERAJINAN MEUBEL DENGAN METODE AHP Ria Eka Sari Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Potensi Utama Jl. K.L Yos Sudarso Km 6.5 No. 3-A Tanjung
Lebih terperinciContoh Dokumen Penilaian Kinerja Karyawan L.39
Contoh Dokumen Penilaian Kinerja Karyawan L.39 L.40 L.41 Lampiran 12 Contoh Dokumen Evaluasi Pemasok L.42 Lampiran 13 Wawancara dengan Pihak Manajemen Terkait P: Untuk tujuan strategis kapabilitas SI pada
Lebih terperinciAPLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG
APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl.Raya Selindung Baru Pangkalpinang
Lebih terperinciMenu-Menu SPSS untuk Persiapan Data bukan
Menu-Menu SPSS untuk Persiapan Data Konsep Menu SPSS pada prinsipnya sama dengan konsep Menu yang ada pada software aplikasi populer lainnya, seperti Excel, Word, PowerPoint, dan sebagainya. Pada software
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciAHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP (Analytical Hierarchy Process) Pengertian Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) LESDIANA Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Lebih terperinciStatistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal
Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal Salah satu ciri utama sehingga sebuah data harus diproses dengan metode nonparametrik adalah jika tipe data tersebut semuanya adalah data nominal atau
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciPENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciMODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENDUKUNG PEMILIHAN MERK KOMPUTER SERVER PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH BANGKA BELITUNG
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENDUKUNG PEMILIHAN MERK KOMPUTER SERVER PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH BANGKA BELITUNG Boy Arisandi Sistem Informasi STIMIK ATMA LUHURPANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO
DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi ABSTRAKSI... vii ABSTRACT......
Lebih terperinciBhina Patria
Entry Data Bhina Patria inparametric@yahoo.com Dalam proses entry data aturan pertama yang harus di perhatikan adalah bahwa setiap baris mewakili satu kasus atau 1 responden, sedangkan masing-masing kolom
Lebih terperinciPengertian Metode AHP
Pengertian Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasok merupakan salah satu mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tanggal 9 Agustus 2009 oleh Bapak Edward Halim yang beralamat di Jalan
29 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan elektronik CV.Simatrik Semarang didirikan secara resmi pada tanggal 9 Agustus 2009 oleh Bapak Edward Halim yang beralamat di Jalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia dan Pengambilan Keputusan Setiap detik, setiap saat, manusia selalu dihadapkan dengan masalah pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele. Bagaimanapun
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) Nungsiati Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jl. Wismarini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tahap-tahap penelitian pengukuran tingkat kepuasan pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 3.1. Adapun tahapannya sebagai
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Bertolak dari kondisi, potensi, dan prospek usaha mikro dan kecil makanan ringan, maka penelitian ini diarahkan untuk menghasilkan model untuk mengevaluasi
Lebih terperinciTutorial Sederhana Expert Choice 2000
Tutorial Sederhana Expert Choice 2000 Assalammu alaikum, Salam sejahtera teman-temanku yang berbahagia, Semoga kita semua dalam lindungan ALLAH SWT, AMIN. Berkenaan tentang butuhnya penulis dan rekan-rekan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
37 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan produk merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Tahapan awal dari pengembangan produk adalah mengidentifikasi keinginan
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process Joko Dwi Raharjo 1, Andriyan Darmadi 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email
Lebih terperinciSTATISTIKA DESKRIPTIF
STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian menjelaskan tentang alur proses pengerjaan dari awal peneliti menentukan masalah, pengambilan data, pengolahan data, membuat inovasi untuk perbaikan
Lebih terperinci