BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan merupakan aset utama dan mempunyai peran yang strategis di dalam organisasi. Menurut Halaby (dalam Saleem dan Hussain, 2012) kepuasan kerja dapat dianggap sebagai kesenangan atau respon positif yang tidak membiarkan karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Selain itu, kepuasan kerja mengacu pada sikap yang lazim ditunjukkan seseorang terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, sebaliknya seseorang yang tidak puas terhadap pekerjaannya memiliki sikap negatif. Ketika orang-orang membicarakan sikap karyawan, mereka biasanya merujuk pada kepuasan kerja (Robbins dan Coulter, 2010). Kepuasan kerja pada umumnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut (Rivai dan Sagala, 2009). Penting bagi organisasi mengetahui apa saja yang menyebabkan puas atau tidak puasnya seorang karyawan, karena kepuasan kerja karyawan sangat besar pengaruhnya dalam tujuan serta kemajuan organisasi. Melihat pentingnya karyawan dalam organisasi maka diperlukan perhatian terhadap tugas yang dikerjakan oleh karyawan salah satunya adalah memberikan motivasi kepada karyawan yang bekerja. Motivasi juga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan menjadi salah satu faktor penting yang harus dilakukan oleh organisasi terutama mengenai apa saja yang bisa memotivasi karyawan dan bagaimana menyampaikannya pada karyawan. Menurut Robbins dan Judge (2008) mendefiniskan motivasi adalah sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya, dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi karyawan akan bekerja lebih giat dalam melaksanakan pekerjannya, sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah maka karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah dan kesulitan dalam 1

2 2 menyelesaikan pekerjannya. Karena karyawan ingin diperhatikan dan dihargai ketika bekerja segala bentuk kepedulian yang diberikan oleh organisasi akan membuat karyawan menjadi bagian penting dalam suatu organisasi sehingga karyawan merasa termotivasi. Lingkungan kerja tempat karyawan bekerja juga tidak kalah penting, dimana lingkungan kerja merupakan tempat karyawan melakukan pekerjaan sehari-hari. Lingkungan kerja yang nyaman dan aman adalah keinginan setiap karyawan yang bekerja, maka dari itu setiap organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan kerja fisik yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan seperti: pusat kerja, meja dan sebagainya. Lingkungan perantara, lingkungan kerja yang memengaruhi kondisi karyawan, seperti: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain (Sedarmayanti, 2011) serta, lingkungan kerja non fisik seperti suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan atasan dengan bawahan, maupun sesama rekan kerja (Sedarmayanti, 2009). Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga karyawan memiliki semangat bekerja dengan demikian kepuasan kerja karyawan pun dapat terukur. Teori harapan dari Victor Vroom (dalam Robbins dan Judge, 2008) mengatakan bahwa karyawan-karyawan akan termotivasi untuk mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi ketika mereka yakin bahwa usaha tersebut akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik, penilaian yang baik akan menghasilkan penaghargaan-penghargaan organisasional seperti bonus, kenaikan imbalan kerja atau promosi dan penghargaan-penghargaan tersebut akan memuaskan tujuan-tujuan pribadi para karyawan. Dengan demikian, setiap organisasi yang mempekerjakan karyawan harus mendengarkan dan memenuhi apa yang diharapkan para karyawan sesuai dengan prestasi yang diberikan karyawan untuk organisasi. Salah satu tatanan institusi kesehatan yang perkembangnya pesat adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan institusi yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang melayani kesehatan terhadap masyarakat luas baik masyarakat golongan atas, menengah dan bawah. Selain itu di rumah sakit terjadi interaksi antara pasien, tenaga ahli (medis dan non medis) serta lingkungan rumah sakit yang cukup kompleks dan akan memberikan andil terhadap citra rumah sakit. Perubahan cara pandang arah

3 3 pembangunan kesehatan menuju paradigma kesehatan menjadi kebijakan semua tatanan kesehatan termasuk rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan rumah sakit adalah mengoptimalkan pelayanan tanpa harus memandang tingkat golongan ekonomi dari masyarakat itu sendiri. Selain itu, sumber daya manusia yang dimiliki rumah sakit sangat memengaruhi berhasil atau tidaknya pelayanan yang diberikan rumah sakit. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil berbagai bidang dalam institusi rumah sakit merupakan tuntutan dalam peningkatan pelayanan. Dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, perlu diikuti dengan tingkat pelayanan yang lebih memuaskan yang diberikan kepada setiap pasien. Oleh karena itu dengan semakin banyaknya rumah sakit yang ada, maka akan mendorong setiap institusi rumah sakit untuk dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya dalam memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga loyalitas pasien terhadap rumah sakit dalam memilih jasa perawatan dan pengobatan semakin terpuaskan. Semakin baiknya pelayanan yang diberikan rumah sakit tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat produktivitas kerja pada institusi rumah sakit tersebut. Rumah sakit Prikasih berdiri sejak 29 tahun yang lalu di daerah Pondok Labu dengan merintis usaha dari klinik. Tujuan didirikan klinik ini adalah sebagai tempat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat menengah kebawah, karena pada saat itu peluang usaha rumah sakit pada segmen ini masih terbuka luas. Lalu, klinik ini berkembang menjadi yayasan dan terus berkembang hingga saat ini menjadi PT. Putra Aminah Prikasih. Rumah sakit dengan gedung di atas tanah seluas 3000 m 2 yang merupakan rumah sakit bertipe C+. Rumah sakit Prikasih merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bertujuan membantu program pemerintah di bidang pelayanan kesehatan melalui usaha mengelola rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, apotik, poliklinik umum, poliklinik spesialis serta usaha-usaha lain yang sah. Rumah sakit Prikasih saat ini didukung oleh 387 tenaga karyawan yang terdiri dari 271 tenaga medis, yaitu: 96 tenaga medis dokter, 162 tenaga medis perawat, 13 tenaga medis bidan dan 116 tenaga karyawan non medis yang berpengalaman di bidangnya dengan memiliki 44 pelayanan jasa kesehatan. Dari hasil data yang didapat mulai tahun 2010 sampai dengan 2010 rumah sakit Prikasih mengalami peningkatan pengunjungan pasien yang signifikan. Tetapi,

4 4 peningkatan jumlah kunjungan pasien tersebut tidak sebanding dengan keluar masuknya (turnover) karyawan yang terjadi. Rumah sakit Prikasih yang bekerja dalam sektor pelayanan jasa kesehatan tidak lepas dari pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi tenaga medis dan non medis sebagai penentu atau ujung tombak pelayanan. Namun demikian, berdasarkan data yang diperoleh terjadi fenomena pengelolaan sumber daya manusia dimana tingkat keluar masuk (turnover) rata-rata dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 30%. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan pasien tidak sebanding dengan fenomena turnover di rumah sakit Prikasih, dimana semakin tinggi jumlah karyawan yang keluar dari yang masuk akan menyebabkan jumlah kunjungan pasien berkurang. Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (Tabel 1.1) terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien yang signifikan dari tahun sebelumnya ketika jumlah karyawan rumah sakit Prikasih yang keluar lebih banyak dibandingkan yang masuk. Tabel: 1.1 Data Keluar Masuk (Turnover) Dan Kunjungan Pasien Dari Tahun Tahun Jumlah Karyawan Karyawan Kunjungan Karyawan Masuk Keluar Pasien Sumber: Bagian Personalia dan Rekam Medis Rumah sakit Prikasih Berdasarkan fakta tersebut, peneliti menduga ada beberapa faktor pemicu tingginya tingkat turnover karyawan di rumah sakit Prikasih di antaranya dari faktor manajemen dan tingkat kepuasan kerja karyawan yang meliputi motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja. Sebelumnya penelitian ini pernah dilakukan oleh Saleem dan Hussain (2012) dalam penelitannya yang berjudul Factors Affecting Job Satisfaction of Pakistan Bankers pada sektor pelayanan jasa bidang perbankan di Pakistan. Oleh karena itu peneliti akan mengadakan replikasi penelitian yang samasama melakukan penelitian di bidang pelayanan jasa, namun yang membedakan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada bidang pelayanan jasa kesehatan di

5 5 Indonesia dengan penelitian yang berjudul PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN EKSPEKTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT PRIKASIH JAKARTA Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan, tingkat motivasi, tingkat lingkungan kerja dan tingkat ekspektasi kerja di rumah sakit Prikasih? 2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih? 3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih? 4. Bagaimana pengaruh ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih? 5. Bagaimana pengaruh motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih? 1. 3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, tingkat motivasi, tingkat lingkungan kerja dan tingkat ekspektasi kerja di rumah sakit Prikasih. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 4. Untuk mengetahui pengaruh ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih.

6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi kontribusi praktis dan teoritis, yaitu: 1. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab masalah keluar masuknya (turnover) karyawan yang terjadi setiap tahunnya, agar dapat membangun pelayanan jasa dibidang kesehatan yang semakin baik untuk memajukan rumah sakit Prikasih dalam memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Untuk manajer rumah sakit Prikasih, diharapkan sebagai bahan alternatif dalam pengambilan keputusan atas permasalahan sumber daya manusia khususnya mengenai motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 2. Kontribusi Teoritis Berdasarkan penelitian yang dilakukan Saleem dan Hussain (2012) yang berjudul Factors Affecting Job Satisfaction of Pakistan Bankers menyatakan bahwa ada hubungan antara lingkungan kerja, motivasi, harapan kerja dan kepuasan kerja karyawan. Dengan ini peneliti akan membuktikan apakah teori yang diberikan ada pengaruh dan saling memengaruhi disektor pelayanan jasa bidang kesehatan rumah sakit Prikasih yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu karya ilmiah yang layak dipercaya dan dapat menjadi bahan acuan maupun pertimbangan pembaca untuk dijadikan bahan bagi penelitian selanjutnya. 1.5 State of the Art Berikut ini adalah hasil penelitian-penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian yang digunakan. Tabel : 1.2 State of the Art No Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Irfan Saleem, Factors Affecting Hasil penelitian ini menunjukkan

7 7 Syed Amjad Hussain & Anjum Saleem (2012) 2 Musriha (2011) 3 AIamdar Hussain Khan, Ishfaq Ahmad, Muhammad Aleem, & Wasim Job Satisfaction of Pakistan Bankers Influence of Work Behavior, Work Environment and Motivation in Clove Cigarette Factories in Kudus, Indonesia Impact of Job Satisfaction on Employee Performance: an Empirical Study of Autonomus Medical Institution of Pakistan bahwa lingkungan kerja (JE), ekspektasi dari pekerjaan (EJ) dan motivasi karyawan (EM) di tempat kerja memengaruhi kepuasan kerja (JS) di banker Pakistan. Selain itu, manajer di bank wajib menjaga tingkat motivasi karyawan sambil memberikan mereka lingkungan kerja yang menantang dan mendukung dalam rangka meningkatkan motivasi karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini menujukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh perilaku kerja terhadap kepuasan kerja, pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja, pengaruh motivasi terhadap kinerja dan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal yang dapat disimpulkan dari penelitian bahwa aspek kepuasan kerja seperti gaji (pay), promosi, keselamatan kerja dan keamanan, kondisi kerja, job otonomi, hubungan dengan co-pekerja, hubungan dengan pengawas dan sifat pekerjaan secara signifikan

8 8 Hamed (2011) 4 Ishfaq Ahmed, Muhammad Musarrat Nawaz, Naveed Iqbal, Imran Ali, Zeeshan Shaukat, & Ahmad Usman (2010) 5 Rizwan Qaiser Danish, Ali Usam (2010) Effect of Motivational Factors on Employees Job Satisfaction a Case Study of University of the Punjab, Pakistan Impact of Reward and Recognition on Job Satisfaction and Motivation: an Empirical Study from Pakistan memengaruhi tingkat pekerjaan kepuasan antara lembaga medis otonom pakistan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji motivasi Herzberg dan teori hygiene dalam konteks staf non - akademik dari Universitas Punjab. Studi ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor motivasi intrinsik termasuk pengakuan, pekerjaan itu sendiri, kesempatan untuk kemajuan, pertumbuhan profesional, tanggung jawab, perasaan yang baik tentang organisasi dan kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang erat antara beberapa dimensi motivasi kerja dan kepuasan kerja tapi pengakuan bersama dengan pekerjaan itu sendiri dan prosedur operasi telah menunjukkan nilai rata-rata rendah dan hubungan yang tidak signifikan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hal ini menuntut perusahaan untuk bersikap lebih tanggap lagi dan proaktif dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Kajian Pustaka Pada sub bab kajian pustaka ini akan diuraikan mengenai teori-teori penelitian yang berguna sebagai dasar pemikiran ketika melakukan pembahasan masalah yang diteliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja bukanlah berarti seberapa keras atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang menyukai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Presentase Hasil Survei Penurunan Kepuasan Kerja Sumber : Accenture, IWD 2015 Survey

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Presentase Hasil Survei Penurunan Kepuasan Kerja Sumber : Accenture, IWD 2015 Survey BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan isu global yang terus dieksplorasi baik di negara maju maupun negara berkembang. Ada beberapa masalah umum yang berbeda dari kepuasan kerja

Lebih terperinci

karyawan yang bersangkutan dapat membuat karyawan semakin percaya diri dengan kinerja yang dihasilkan, selain itu seluruh karyawan dapat berkompetisi

karyawan yang bersangkutan dapat membuat karyawan semakin percaya diri dengan kinerja yang dihasilkan, selain itu seluruh karyawan dapat berkompetisi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap perusahaan harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya dengan efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja adalah isu global dan karena itu terus dieksplorasi baik di negara maju dan berkembang. Para peneliti menggunakan alat yang sama serta berbeda penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah Malinau (RSUD Malinau) yang berada di Kabupaten Malinau diresmikan pada tanggal 19 Januari 2005 oleh Gubernur Kalimantan Timur dengan kapasitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Lingkungan Kerja 2.1.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan di kantor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta dan baik. namun Rumah Sakit Pemerintah memiliki beban ganda yakni selain

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta dan baik. namun Rumah Sakit Pemerintah memiliki beban ganda yakni selain BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomo 23 tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pasal 4 ayat (2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting peranannya dalam rangka menciptakan unjuk kerja yang baik. Karyawan yang memiliki kepuasan tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pertumbuhan perusahaan di Indonesia sangat pesat oleh sebab itu persaingan antara perusahan sangat ketat sehingga menyebabkan perusahaan mulai berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Turnover intention merupakan masalah penting yang memberikan dampak terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Robbins & Coulter (2011) manajemen melibatkan aktivitas aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

1.1. Penelitian Terdahulu

1.1. Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penyusunan yang dilakukan pada penelitian ini, peneliti juga mempelajari penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan. Berikut ini akan diuraikan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) Zulfahmi Septian Dwi Pangestu Mochammad Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perum dan terakhir ini telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perum dan terakhir ini telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit pemerintah dalam satu dasawarsa ini telah mengalami berbagai perubahan status mulai dari menjadi unit swadana, kemudian menjadi Perum dan terakhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri Pulp dan Paper maupun Packaging di Indonesia semakin maju Industri pulp dan kertas Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang, Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk maju dan berkembang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, namun perusahaan juga perlu mempunyai sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan 12 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS Bab ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka, pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Pemberdayaan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan suatu rumah sakit. Penampilan fisik termasuk bangunan,

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan suatu rumah sakit. Penampilan fisik termasuk bangunan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penampilan fisik suatu rumah sakit merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan suatu rumah sakit. Penampilan fisik termasuk bangunan, penataan ruang, insfrakstruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek kehidupan, salah satunya persaingan di dunia usaha terlebih usaha dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan zaman. Hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi dunia industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan sumber daya manusia dengan kualitas yang memadai oleh karena hal ini sangat menunjang pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara anggota masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Danarkusumo (2016, selasar.com) mengatakan bahwa MEA adalah sebuah pasar tunggal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya manusia memegang peranan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang perusahaan yang mementingkan faktor sumber daya manusia sebagai faktor kemajuan perusahaan tidak hanya faktor modal, investasi, dan lain lain. Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perspektif manajemen sumber daya manusia strategis yang paling mendasar adalah asumsi keberhasilan sebuah kinerja organisasi dipengaruhi oleh tindakan dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia manjadi investasi yang memegang

Lebih terperinci

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit ANALISIS FAKT0R FAKTOR MOTIVASI YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN DOKTER SPESIALIS DALAM PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Peringkat Infrastruktur di Beberapa Negara ASEAN. Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Peringkat Infrastruktur di Beberapa Negara ASEAN. Umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan keadaan infrastruktur di Indonesia saat ini secara umum berada di peringkat yang cukup baik di banding Negara ASEAN lainnya, tetapi di banding

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pegawai negeri sipil di STP Nusa Dua Bali dituntut untuk memiliki kinerja yang

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pegawai negeri sipil di STP Nusa Dua Bali dituntut untuk memiliki kinerja yang BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual Dalam upaya mewujudkan visi dan misi STP Nusa Dua Bali, maka semua pegawai negeri sipil di STP Nusa Dua

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Tanveer et al., (2011) melakukan penelitian tentang hubungan antara praktek sumber daya manusia dan kinerja karyawan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja 2.1.1 Defenisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan pada diri seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT 1 ABSTRAK Istilah insentif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejauh mana insentif dapat memotivasi anggota organisasi (karyawan) untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan). Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklim Organisasi 2.1.1. Definisi Iklim Organisasi Awalnya, iklim organisasi adalah istilah yang digunakan merujuk kepada berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis,

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. sebagai sampel. Penelitian ini memberikan hasil bahwa rewardfinancial dan

BAB I : PENDAHULUAN. sebagai sampel. Penelitian ini memberikan hasil bahwa rewardfinancial dan BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktar (2012) The Impact of Rewards on Employee Performance in Commercial Banks of Bangladesh: An Empirical Study menggunakan 180 pegawai bank yang dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun

BAB I PENDAHULUAN. tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin membaiknya keadaan sosial ekonomi serta bertambah tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun telah mulai berubah.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Karyawan Performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini dijelaskan mengenai penelitian terdahulu yang oleh peneliti dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini. 2.1.1 Hishamuddin Bin Ismail

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia yang dimiliki sebuah perusahaan merupakan aset yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh sumber daya yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk itu aspek perilaku. manusia dalam penilaian kinerja menjadi dominan.

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk itu aspek perilaku. manusia dalam penilaian kinerja menjadi dominan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset yang paling penting dalam mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi. Salah satu kunci keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Turnover Intention Keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan yakni mengenai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pernah dilakukan Marfirani (2008) dengan judul penelitian Hubungan Kepuasan Kerja dengan Organizational

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INTIMAS LESTARI NUSANTARA

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INTIMAS LESTARI NUSANTARA PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INTIMAS LESTARI NUSANTARA Wawan Prahiawan 1, Nopiyana Simbolon 1 1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sultan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional, dimana kesejahteraan masyarakat memberikan kontribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber daya terpenting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2012), manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat pada saat ini, menyebabkan begitu banyak permasalahan yang harus dihadapi perusahaan. Salah satu permasalahan yang kebanyakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin kerasnya persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini, membuat perusahaan-perusahaan untuk memberdayakan sumber daya yang mereka miliki guna untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat 82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai kepuasan kerja operator bagian produksi PT X di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semua organisasi pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan usaha usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Tidak hanya pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di sektor perbankan semakin tajam. Manajamen bank harus proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan usaha jasa seperti halnya Hotel sangatlah ketat sehingga perusahaan harus lebih meningkatkan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis A. Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen. Fungsi ini terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan suatu sarana atau tempat yang sangat berperan dalam suatu organisasi. Menurut Sedarmayanti (2013:23) lingkungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Budaya Organisasi Geert Hofstede menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada lingkungannya. Definisi tersebut

Lebih terperinci

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keefektifan kinerja karyawan merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan didirikannya museum Bank Indonesia sebagai salah satu objek wisata dan edukasi, maka Bank Indonesia dihadapkan pada tantangan bagaimana untuk menarik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas untuk meningkatkan efesiensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai mahluk pribadi, manusia memiliki beragam perilaku yang berhulu dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai mahluk pribadi, manusia memiliki beragam perilaku yang berhulu dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai mahluk pribadi, manusia memiliki beragam perilaku yang berhulu dari kepentingan diri dan ego yang sering kali merusak tatanan dan norma. Namun sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan tidak hanya mementingkan peningkatan pendapatan atau kinerja perusahaan saja, kesadaran perusahaan mengenai pentingnya kualitas dari sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan, kegiatan promosi sangat erat hubungannya dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat. Tidak berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri tetapi juga luar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori motivasi Vroom (1964) Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN 1943 PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Ni Nyoman Paramita Iswari Putri Pande 1 I Wayan Mudiartha Utama 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia (Sumijatun, 2009).Tantangan ini memaksa rumah sakit untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia (Sumijatun, 2009).Tantangan ini memaksa rumah sakit untuk 25 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumah Sakit Rumah sakit merupakan tatanan pemberi jasa layanan kesehatan memiliki peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat memberikan tantangan yang beraneka ragam terhadap suatu perusahaan, dimana perubahan tersebut juga telah membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu berperilaku secara bertujuan. Bagi perusahaan atau organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu berperilaku secara bertujuan. Bagi perusahaan atau organisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumberdaya manusia memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan maupun organisasi karena jika tidak ada sumber daya manusia maka perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Job Satisfaction (kepuasan kerja) adalah suatu hal yang bersifat individual. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini permintaan akan pelayanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan adanya program Jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sekarang ini, setiap perusahaan swasta maupun pemerintah dituntut untuk melakukan inovasi di segala bidang sebagai cara menghadapi berbagai perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya berbagai penyakit, maka kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya berbagai penyakit, maka kebutuhan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya berbagai penyakit, maka kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan semakin meningkat. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan sebagai sebuah konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yanga selalu diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital. Peranannya akan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah sumber daya yang berbeda dari faktor produksi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah sumber daya yang berbeda dari faktor produksi lainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena sekarang ini banyak bermunculan bermacam masalah perusahaan baik dalam skala kecil, menengah, maupun skala yang lebih besar. Fenomena ini mengindikasikan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi. Karyawan menjadi salah satu asset penting yang wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan industri nasional. Untuk mengukur daya saing industri nasional, salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Agar perusahaan tetap eksis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, perubahan dan kemajuan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, perubahan dan kemajuan di berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan era globalisasi, perubahan dan kemajuan di berbagai bidang pada masa sekarang ini memberikan dampak pada setiap organisasi maupun perusahaan

Lebih terperinci

yang dilakukan lebih banyak dari pada jumlah sumber daya manusianya. Seorang perawat yang diberikan beban kerja yang terlalu tinggi dan tidak sesuai d

yang dilakukan lebih banyak dari pada jumlah sumber daya manusianya. Seorang perawat yang diberikan beban kerja yang terlalu tinggi dan tidak sesuai d BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Rumah sakit dituntut untuk memiliki tenaga medis yang handal dan professional misalnya perawat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Persepsi..., May, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Persepsi..., May, Fakultas Psikologi 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah karyawan perusahaan saat ini berkembang dengan pesat, pernyataan ini didukung melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Hal itu mengakibatkan berbagai sarana-sarana pemenuhanya. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Hal itu mengakibatkan berbagai sarana-sarana pemenuhanya. Persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beragam kemajuan yang di miliki perusahaan yang bersifat teknologi maupun kebudayaan dan keilmuan telah menghasilkan persaingan antar banyak pihak. Hal itu mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang harus dikelola dengan baik di samping aset-aset lainnya seperti modal,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang harus dikelola dengan baik di samping aset-aset lainnya seperti modal, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu aset penting yang harus dikelola dengan baik di samping aset-aset lainnya seperti modal, mesin, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. formal seperti bimbingan belajar. Tingginya minat orang tua untuk. mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. formal seperti bimbingan belajar. Tingginya minat orang tua untuk. mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola pendidikan yang begitu cepat dan silih berganti serta globalisasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan, memunculkan persaingan yang ketat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi yang unik. Sebagai seorang akuntan publik harus bersifat independent serta profesional, sebagaimana menjadi tantangan

Lebih terperinci