Continued positioning for tomorrow

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Continued positioning for tomorrow"

Transkripsi

1 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) i

2 Continued positioning for tomorrow PT Nindya Karya ("Perseroan") pada tahun 2015 memfokuskan diri pada upayaupaya penguatan fundamental perusahaan agar dapat menjaga nilai yang berkelanjutan. Upaya ini juga didukung dengan menjalin sinergi bersama mitramitra potensial yang diharapkan akan memperluas pasar dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan permintaan terhadap penggunaan jasa Perseroan. Portofolio bisnis yang beragam (Konstruksi, EVC dan Investasi), didukung oleh sumber daya manusia yang tangguh, kerja sama strategis, dan organisasi yang solid merupakan kekuatan inti Perseroan yang membuat kami yakin dalam upaya meraih pertumbuhan yang berkesinambungan dan menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Di sisi lain, Perseroan tetap memegang komitmen untuk menjalankan praktikpraktik bisnis yang baik dan menjunjung tinggi kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya demi tercapainya pertumbuhan berkelanjutan. PT Nindya Karya (the "Company") in 2015 focused on efforts to strengthen the company fundamentals to maintain sustainable values. These efforts are also supported by synergizing together with potential partners that are expected to expand the market and ultimately giving impact on the increase in demand for the Company's service. Diverse business portfolio (Construction, EVC and Investment), supported by formidable human resources, strategic cooperation and a solid organization is the core strength of the Company which makes us confident in the efforts to achieve sustainable growth and meet the future challenges. On the other hand, we remain committed to run good business practices and have the utmost care to the surrounding environment for the achievement of sustainable growth. ii PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

3 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 1

4 Daftar Isi Table of Content Penjelasan Tema Themes And Explanations Referensi Laporan Tahunan Annual Report Refrence Ikhtisar Keuangan Financial Highlight Kinerjaperusahaan Corporate Performance Highlights ii Nama Dan Alamat Kantor Cabang Dan Entitas Anak Name And Address Of Branches And Subsidiaries Peristiwa Penting Tahun 2015 Important Events 2015 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Sertification Laporan Manajemen Management Report Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioner Report Profil Dewan Komisaris Board Of Commissioners Profile Laporan Direksi Board Of Directors Report Profil Direksi Board Of Directors Profile Surat Pernyataan Komisaris Board Of Commissioners Statement sumberdaya manusia Human Resources Kebijakan Pengelolaan SDM Human Capital Policy Komposisi Dan Pertumbuhan SDM Human Resources Composition And Growth Pengembangan Karyawan Employee Development Biaya Pendidikan, Pengembangan, Dan Pelatihan SDM Cost Of Training, Human Resource Development And Training Surat Pernyataan Direksi Board Of Directors Statement 63 analisa dan pembahasan manajemen Management s Discussion And Analysis 110 profil perusahaan Corporate Profile Identitas Perusahaan Corporate Identity Sejarah Singkat Perusahaan Corporate Brief History Bidang Usaha Business Fields Struktur Organisasi Organization Structure Visi Misi Dan Nilai Perusahaan Vision, Mission And Corporate Values Komposisi Kepemilikan Saham Composition Of Share Ownership Kepemilikan Saham Anak Perusahaan & Perusahaan Afiliasi Share Ownership Of Subsidiary & Affiliated Companies Nama Dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Name And Address Of Professional Institutions Supporting The Company Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operation Review Per Business Segment Kinerja Keuangan Financial Performance Aset Asset Liabilitas Liabilities Ekuitas Equity Laba Bersih Dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Nett Income And Current Year Comprehensive Income Pendapatan Usaha Revenues Beban Pokok Pendapatan Revenues Cost Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Cost (Benefit) Income Tax Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Wilayah Operasional Operational Area 90 2 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

5 Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Dan Kepentingan Non Pengendali Current Year Income Distributed To Parent Entity Owner And Non- Controlling Interest Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Dan Kepentingan Nonpengendali Current Year Comprehensive Income Distributed To Parent Entity Owner And Non- Controlling Interest Arus Kas Cash Flow Assesment Terhadap Dewan Komisaris Dan Direksi Assessment Toward Board Of Commissioners And Board Of Directors Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Description Of Remuneration Policy For The Board Of Commissioners And Board Of Directors Frekuensi Dan Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dengan Direksi Frequency Of Meetings Of Board Of Commissioners With Board Of Directors Rasio Kinerja Keuangan Financial Performance Ratio 140 Pengungkapan Hubungan Afiliasi Disclosure Of Affiliation Relations 218 Kemampuan Membayar Utang Ability To Pay Debt 141 Komite Audit Audit Committee 222 Tingkat Kolektibilitas Piutang Receivables Collectability Rate 141 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 230 Struktur Modal Capital Structur 142 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting Of Shareholders 237 Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Management Policy On Capital Structure 142 Satuan Pengawasan Intern Internal Supervisory Unit 240 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Material Ties For Investment Capital Goods Investasi Barang Modal Capital Goods Investment Perbandingan Antara Target Pada Awal Tahun Buku Dengan Realisasi Tahun 2014 Dan Proyeksi Tahun 2015 Comparation Between The Target In Early Book Year With Realization In 2014 And Projection In 2015 Informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan Information And Material Facts After Reporting Date Kebijakan Dividen Divident Policy Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan/ Atau Transaksi Dengan Pihak Berelasi Information On Material Transaction With Conflict Of Interest And/ Or Transaction With Related Party Akuntan Publik Public Accountant Manajemen Risiko Risk Management Sistem Pengawasan Dan Pengendalian Internal Supervision And Internal Control Systems Perkara Penting Yang Dihadapi Perusahaan Important Lawsuits Faced By The Company Akses Informasi Dan Data Perusahaan Access On Company Information And Data Bahasan Mengenai Kode Etik Code Of Conduct Gratifikasi Gratuity Whistleblowing System Whistleblowing System Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Dan Direksi Policy On Composition Variety Of Board Of Commissioners And Board Of Directors Perubahan Peraturan Perundang- Undangan Dan Dampaknya Terhadap Perusahaan Change Of Regulations And Their Impact To The Company Kelangsungan Usaha Business Sustainability tata kelola perusahaan Corporate Governance Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Dewan Komisaris Board Of Commissioners Komisaris Independen Independent Commissioner Direksi Board Of Directors Tanggung Jawab Sosial PerusAhaan Corporate Social Responsibility Uraian Mengenai Corporate Social Responsibility Yang Terkait Dengan Lingkungan Hidup Description On Corporate Social Responsibility Related To The Environment Uraian Mengenai Corporate Social Responsibility Yang Terkait Dengan Keselamatan Kerja Dan Karyawan Description On Corporate Social Responsibility Related To Occupational Safety And Employees Tanggung Jawab Sosial Yang Terkait Dengan Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Social Responsibility Related To Social Community Development Tangung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility Toward Consumers Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 3

6 REFERENSI LAPORAN TAHUNAN Annual Report Refrence I. Umum General Kriteria Criteria Penjelasan Description 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. Written in good and correct in Bahasa, it is recommended to present the report as well as in english. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Printed with good quality using readable font type and size. 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. The Annual Report should clearly disclose the identity of the company. 4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. Annual Report is posted in the Company s website. II. Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya. Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Information Highlights 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Information of the Company s business performance in comparative from over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years. 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Financial information of the Company in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years. Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha; 2. Laba (rugi): a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; 3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain: a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan 4. Laba (rugi) per saham. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas. Name of the company and year of the Annual Report is disclosed on: 1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; and 4. Each page. The Annual Report includes current and previous years. The information discloses, as follows: 1. Revenue; 2. Income (Loss): a. Attributable to owner of parent entity; and b. Attributable to non-controlling interest; 3. Total other comprehensive income (loss) and other incomes: a. Attributable to owner of parent entity; and b. Attributable to non-controlling interest; and 4. Profit (loss) per share. Note: if the Company does not have subsidiary entity, the Company shall present total amount of income (loss) and comprehensive income (loss) and other incomes. Hlm. Page 20 Information discloses, as follows: 1. Total investment with associated entities 2. Total asset 3. Total liabilities; and 4. Total equity 20 4 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

7 Kriteria Criteria Penjelasan Description 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Financial Ratio in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years. 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.* Share price information in table and graph forms.* 5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.* Information about bonds, sukuk (islamic bonds) or converted bonds issued within the last 2 (two) financial years.* III. Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar; 2. Tingkat bunga/imbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; 4. Peringkat obligasi/sukuk. The information discloses 5 (five) general financial ratios that are relevant with company s industry. 1. Information in the form of a table contains: a. The number of shares outstanding; b. The market capitalization; c. Highest, lowest and clossing stock price d. Trading volume. 2. Information in the form of graphs that contains at least the closing price and trading volume of the stock. For each quarter in the past two (2) fiscal years. The information includes: 1. Number of outstanding bonds/ convertible bonds 2. Interest/yield rate 3. Maturity date 4. Bonds/sukuk rating Laporan Dewan Komisaris & Direksi Report from The Board of Commissioners and Board of Directors 1. Laporan Dewan Komisaris. Report from the Board of Commissioners. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya. Includes following items: 1. Evaluation in Board of Directors performance regarding the Company s management; 2. Evaluation on Company s business prospect prepared by the Board of Directors; 3. Committees under the Board of Commissioners supervision; 4. Changes in Board of Commissioners composition altogether with its reason (if any). Hlm. Page Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 5

8 Kriteria Criteria Penjelasan Description 2. Laporan Direksi. Report from the Board of Directors. 3. Tanda tangan Dewan Komisaris dan anggota Direksi. Signature of the Board of Commissioners and Board of Directors. IV. Profil Perusahaan Company Profile 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan. Name and address of the company. 2. Riwayat singkat perusahaan. Brief history of the company. 3. Bidang usaha. Line of Business. 4. Struktur organisasi. Organizational structure. 5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan. Vision, Mission and Corporate Culture. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan; 2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Penilaian atas kinerja komitekomite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. Informasi memuat antara lain: nama & alamat, kode pos, no.telp, no.fax, , dan website. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan. Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi. Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/ Dewan Komisaris; dan 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. Includes following items: 1. Analysis on company s performance, including strategic policy, comparison between achieved result and target implemented and any constrain faced by the company; 2. Business prospect; 3. Good corporate governance implementatation performed by the Company; 4. Changes on Board of Directors composition and its reason (if any); 5. Change in Board of Directors membership composition (if any) altogether with the reason. Disclosing the following informations: 1. Signatures of the Board of Commissioners & Board of Directors are on a separate sheet; 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible to the truthfulness of the content of the Annual Report; 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by mentioning their names & positions; 4. Written explanation in a separate letter from the concerned member in the event of not signing the Annual Report, or, written explanation in separate letter from other member in the event the concerned member did not provide written explanation. The information discloses name and address, zip code, telephone and/or facsimile, , website. Includes: date/year of establishment, name and change in the company name, if any. Note: if the Company never changes its name, to be disclosed. Description includes: 1. The line of business as stated in the last articles of association; 2. Business activity commenced; and 3. Type of products and/or services produced. In chart form, including name and position of at least one position structure/position below the Board of Directors. Including : 1. Company s vision; 2. Company s mission; 3. Statement that the vision and mission have been approved by the Board of Directors or Board of Commissioners; and 4. Corporate culture statements. Hlm. Page PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

9 Kriteria Criteria Penjelasan Description 6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Name, title, and brief profile of the Board of Commissioners members. 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. Name, title, and brief profile of the Board of Directors members. 8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Number of employees (two years comparative) and competency development description (for example: employees education and training program). 9. Komposisi pemegang saham. Shareholders Composition. 10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi. List of subsidiary and/or associated entity. 11. Struktur Grup Perusahaan. Company s Group Structure. Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masingmasing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masingmasing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%. Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV). The information includes following item: 1. Name; 2. Position (including in other companies or institutions); 3. Age; 4. Domicile; 5. Educational Background; 6. Employment History; 7. First appointment date as Board of Commissioners member. The information includes following item: 1. Name; 2. Position (including in other companies or institutions); 3. Age; 4. Domicile; 5. Educational Background; 6. Employement History; 7. First appointment date as Board of Directors member. The information includes following item: 1. Number of employee for each organization level; 2. Number of employee for each education level; 3. Number of employees based on employment status; 4. Description and data of employee competency development done reflecting equal opportunity for each organization level; and 5. Employee competency development costs that have been incurred. The information includes following item: 1. Names of shareholders having 5% or more shares; 2. Information about shareholder and shares ownership percentage, including: a. Name of shareholders with 5% or more ownership: b. Name of Commissioner or Director with shares ownership; and c. Public shareowner with less than 5% ownership Information includes, following item: 1. Name of the subsidiaries/ associations; 2. Share ownership composition; 3. Information regarding, subsidiaries/ associations; and 4. Information regarding subsidiaries/ associations operational status (has been operated or has not been operated). Company s group structure illustrating subsidiaries, associations, joint venture and special purpose vehicle (SPV) or statement not holding any group. Hlm. Page Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 7

10 Kriteria Criteria Penjelasan Description 12. Kronologis pencatatan saham.* Shares listing history.* 13. Kronologis pencatatan efek lainnya.* Other Securities Listing History.* 14. Nama dan alamat lembaga dan/ atau profesi penunjang pasar modal.* Name and address of stock exchange supporting institutions and or professions.* 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional. Awards and certification received by the company, both on national or international scale. 16. Nama dan alamat entitas anak dan/ atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada). Name and address of subsidiaries and/ or branch or representative office (if any). 17. Informasi pada Website Perusahaan. Information on Company's Website. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan dan/ atau sertifikasi; 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi). Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/ perwakilan. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/ cabang/ perwakilan, agar diungkapkan. Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Struktur grup perusahaan (jika ada); 3. Analisis kinerja keuangan; 4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan 5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi. V. Analisa & Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion & Analysis on Company Performance 1. Tinjauan operasi per segmen usaha. Operational review per business segment. Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas. Information includes, following item: 1. Shares listing history; 2. Types of corporate action that caused changes in the shares volume; 3. Changes in the shares volume from the initial shares listing to the end of recent financial year period; 4. Name of Stock Exchange in where the company shares are listed. Information includes, following item: 1. Other securities listing history; 2. Types of corporate action that affected any changes in securities volume; 3. Changes in the securities volume from the initial listing to the end of current financial year period; and 4. Name of Stock Exchange where the company s other securities are listed. Information includes, following item: 1. Name & address of Shares Register Agency; 2. Name & address of Public Accountants Office; and 3. Name & address of the securities rating company. Information includes following items: 1. Name of the Award and/or certification; 2. Awarding year; 3. Awarding and/or certification institutions; 4. Validity Period (for certification). Contains information such as: 1. Name and address of the subsidiary; and 2. Name and address of branch / representative. Note: If the company has no subsidiaries/ branches/ representative, in order to be expressed disclosed. Includes, at least: 1. Shareownership information until individual owner; 2. Corporate group structure (if any); 3. Financial performance analysis; 4. Annual financial report (5 recent years); and 5. Board of Commissioners and Board of Directors profile. Contains information such as: 1. Explanation of each business segment. 2. Performance by business segment, among others: a. Production; b. The increase / decrease in production capacity; c. Sales / revenue; and d. Profitability. Hlm. Page PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

11 Kriteria Criteria Penjelasan Description 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. Description of company s financial performance. 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan. Discussion and analysis regarding Company s solvability and collectibility by presenting relevant ratio calculation. 4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy). Discussion on capital structure and capital structure policy. 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir. Discussion of material commitments for capital investments in the last fiscal year. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain; dan 5. Arus kas. Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; 2. Tingkat kolektibilitas piutang. Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan. Financial performance analysis including comparison between current year with previous year financial performance (in naration and table forms), The information includes following items: 1. Current asset, non-current asset and total asset 2. Short-term liabilities, long-term liabilities and total liabilities 3. Equity 4. Operating revenue/cost of sales, income (loss) and expense, other comprehensive income and total comprehensive income (loss) 5. Cash Flow Explanation on: 1. Solvability, both short or long term; 2. Accounts receivable collectability ratio. Explanation about: 1. Capital Structure; 2. Capital Structure Policy. Explanation about: 1. The purpose of the commitment; 2. Fund source expected to fullfil respective commitment; 3. Currency of denomination; 4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency position. Note: Should be disclosed if the company has no material ties in capital goods investments. Hlm. Page Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 9

12 Kriteria Criteria Penjelasan Description 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. Discussion of capital investments that were realized in the last financial year. 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. Comparative information between target at the initial financial year with the realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, capital structure, or other aspects considered significant for the Company. 8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Material Information and facts subsequent to the date of the accountant s report. 9. Uraian tentang Prospek Usaha Perusahaan. Company s Business Prospect Description. 10. Uraian tentang aspek pemasaran. Marketing Aspect Description. 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. Dividend policy and the dates and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years. Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan. Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. Explanation of: 1. Investment type of capital goods; 2. Investment objective of capital goods; and 3. Value capital investments incurred in the last financial year. Note: if there is no actual investment capital, so that disclosed. Information includes following item: 1. Comparison between target at the beginning of fiscal year with the realization 2. Implemented target or projection in next one year Description of important events after the date of the report, including its impact on the performance of accountants and business risks in the future Note: if there is no subsequent material event after accountant reporting date, to be disclosed Company s prospects description related with industry and economy generally, accompanied with supporting quantitative data from reliable data source. Information regarding the marketing aspect of the company s products and services, namely marketing and market share strategy. Information includes following item: 1. Dividend distribution policy; 2. Amount of dividend; 3. Amount of dividend per share; 4. Payout Ratio ; and 5. Announcement date and the payment of cash dividends. Note: if no dividend was paid, state the reason Hlm. Page PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

13 Kriteria Criteria Penjelasan Description 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/ MSOP). Implementation of Employee and/ or management stock ownership program (ESOP/MSOP). 13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).* IPO Proceeds realization (regarding the Company is obligated to disclose IPO proceeds realization report).* 14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.* Transaction information material conflict of interest and/ or transactions with affiliates.* 15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Description of the changes in legislation that significant effect on the company. 16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. Description of the changes in accounting policies applied by the company in the last fiscal year. Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada). Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan. Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. Contains a description of: 1. Number of ESOP/ MSOP shares and realization; 2. Term time; 3. Employees Requirements and /or management of the beneficiaries; and 4. The exercise price. Note: if it does not have such programs, in order to be disclosed. Information includes following item: 1. Total funds acquired; 2. IPO Proceeds plan; 3. Details of IPO Proceeds; 4. Outstanding Proceeds; and 5. Date of GMS Approval on IPO Proceeds amendment (if any). Information includes following item: 1. Name of related party and nature of affiliation; 2. Explanation of transaction fairness; 3. Reason of the transaction execution; 4. Transaction realization in recent fiscal year period; 5. Corporate policy related with transaction review mechanism; and 6. Compliance with related law and regulation. Note: if there is no transaction, to be disclosed. Description includes, among others: change in regulation and impact for the company. Note: if there is no change in regulation with material impact, to be disclosed. Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the company Note: if there is no change in regulation with significant effect, shall be disclosed Hlm. Page Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 11

14 Kriteria Criteria Penjelasan Description 17. Informasi kelangsungan usaha. Business continuity information. VI. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris. Board of Commissioners Description. 2. Informasi mengenai Komisaris Independen. Information about the Independent Commissioners. 3. Uraian Direksi. Board of Directors Description. Pengungkapan informasi mengenai: 1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 2. Assessment manajemen atas halhal pada angka 1; dan 3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Catatan: apabila tidak terdapat halhal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat halhal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku. Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Program pelatihan dalam rangka; meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). Information disclosure on: 1. Aspects with potential material impact for Company's business sustainability in recent fiscal year; 2. Management assessment on aspects stated in point 1; and 3. Assumption applied by the management in performing assessment. Note: if there is no aspect with material impact for Company's business sustainability, to be disclosed the assumption used by the management to ensure that there is no aspect with material impact for the Company's business sustainability in recent fiscal yaer. Information includes: 1. Description about Board of Commissioners' responsibility; 2. Training program to develop Board of Commissioners' competency or orientation program for new Commissioner; and 3. Board Charter disclosure (Board of Commissioners work manual and guidance). Include among others: 1. Criteria for determination of the Commissioner; and 2. Statement about the independence of each Independent Commissioners. Information includes, among others: 1. Scope of duty and responsibility of each Director; 2. Training program to develop Board of Directors competency or orientation program for new Director; and 3. Board Charter disclosure (Board of Directors working manual and guideline) Hlm. Page PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

15 Kriteria Criteria Penjelasan Description 4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi. Board of Commissioners and Board of Directors members assessment. 5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Description of Board of Commissioners and Board of Directors remuneration policy. 6. Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Frequency and level of attendance of board meetings, meetings of Directors, and joint meetings with the Board of Commissioners Board of Directors. 7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu. Information on major shareholders and controlling, directly or indirectly, to the individual owner. 8. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Disclosure of affiliated Relationship between Board of Directors members, Board of Commissiones members and/ or Majority/Controlling Shareholders. Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan 3. Pihak yang melakukan assessment. Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan 5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal Rapat; 2. Peserta Rapat; dan 3. Agenda Rapat. untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali; 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya; 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. Includes following items: 1. Board of Commissioners and Board of Directors members performance assessment process. 2. Criteria used in carrying the performance assessment of Board of Commissioners and/or Board of Directors members performance. 3. Assessor party Includes: 1. Disclosure on Board of Commissioners remuneration policy; 2. Disclosure on Board of Directors remuneration policy; 3. Remuneration structure indicating type and amount of remuneration, post-employment benefit and/or other long-term benefits for each Board of Commissioners member; 4. Remuneration structure indicating type and amount of remuneration, post-employment benefit and/or other long term benefits for each Board of Directors member; and 5. Disclosure of Board of Directors remuneration policy indicators. Information includes: 1. Date of meeting; 2. Meeting participant; and 3. Meeting agenda. for each Board of Commissioners, Board of Directors and Joint Meetings. In the form of schematic or diagram, except for state-owned entirely by the government. Includes following item: 1. Affiliation between the members of the Board of Directors with members of other; 2. Affiliated relationship between Board of Directors and Board of Commissioners members; 3. Affiliated relationship between Board of Directors members with Majority and/or Controlling Shareholders; 4. Affiliated relationship between Borad of Commissioners members; 5. Affiliated relationship between Board of Commissioners memebrs with Majority/Controlling Shareholders. Note: if do not have respective affiliated relationship, shall be disclosed. Hlm. Page Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 13

16 9. Komite Audit. Audit Committee. Kriteria Criteria Penjelasan Description 10. Komite/ Fungsi Nominasi dan/ atau Remunerasi. Remuneration and Nomination Committee. 11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. Other committees under the Board of Commissioners. 12. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Corporate Secretary duties and function description. 13. Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya. A description of the General Meeting of Shareholders (AGM) of the previous year. Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; and 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; dan 7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2. Independensi anggota komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi Sekertaris Perusahaan. Dalam bentuk tabel mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. Includes following item: 1. Name and position of Audit Committee members; 2. Educational qualification and employment history of Audit Committee members; 3. Audit committee members independency; 4. Duties and responsibilities description; 5. Brief report of the activities of the audit committee; 6. Audit committee meeting frequency and attendance level. Includes: 1. Name, position and brief profile of nomination and/or remuneration committee/function; 2. Independency of nomination and/or remuneration committee/function; 3. Duty and responsibility description; 4. Description of nomination and/or remuneration committee/function activity implementation; 5. Meeting frequency and attendance level of nomination and/or remuneration committee/function; 6. Statements of nomination and/or remuneration committee/function charter. 7. Board of Directors succession policy. Includes following items: 1. Name, position, and brief profile of the members of the committees; 2. Other committees members independency; 3. Duties and responsibilities description; 4. Other committees duties implementation report; 5. Other committees meeting frequency of meetings and the attendance level. Includes following items: 1. Name and brief profile of Corporate Secretary officer; 2. Corporate Secretary duties implementation report; 3. Training program to develop Corporate Secretary's competency. Presented as a table containing: 1. GMS resolution in previous year; 2. Realization of previous year GMS resolution in recent fiscal year; and 3. Reason if there is any GMS resolution that has not been realized. Hlm. Page PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

17 Kriteria Criteria Penjelasan Description 14. Uraian mengenai unit audit internal. Description of internal audit unit in the Company. 15. Akuntan Perusahaan. Corporate Accountant. 16. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Description of to Risk Management of the Company. 17. Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal. Explanation of Internal Control System. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat/ memberhentikan ketua unit audit internal. Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian internal, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/coso (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern Includes following items: 1. Name of the Head of internal audit unit 2. Number of internal audit unit employees 3. Internal audit qualification/ certification as an internal audit profession 4. Organizational structure or position of the internal audit unit 5. Duties implementation report 6. Respective party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit Information includes, among others: 1. Name and year of public accountant auditing annual financial statements in 5 recent years; 2. Name and year of Public Accountant Firm auditing annual financial statements in 5 recent years; 3. Amount of fee for each type of audit service provided by public accountant in recent fiscal year; and 4. Other services provided by the accountant other than annual financial statements audit in recent fiscal year. Note: if there is no other service, to be disclosed. Information Includes following items: 1. Explanation of Risk Management System; 2. Explanation of Evaluation of Risk Management Activity; 3. Explanation of the risks faced by the company; 4. Efforts to manage those risks. Information Includes following items: 1. Brief explanation regarding internal control system, including operational and financial control 2. Explanation of internal control system conformity with international recognized framework/coso (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Explanation regarding evaluation on internal control system effectiveness Hlm. Page Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 15

18 Kriteria Criteria Penjelasan Description 18. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup. Description of corporate social responsi bility on environmental activities. 19. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja. Description of Corporate Social Responsibility on occupational health and safety activities. 20. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembang an sosial dan kemasyarakatan. Description of Corporate Social Responsibility on social and community empowerment activities. 21. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. Description of corporate social responsibility related with responsibility to the customers. 22. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors and/or Board of Commissioners serving on the Annual Report period. 23. Akses informasi dan data Perusahaan. Corporate Information Data Access. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/ gugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. Information, includes as follows: 1. Policy implemented by the management; 2. Activities carried out; and related with environment program engaged with operational activity of the company such as environment friendly and recyclable material and energy consumption, corporate waste management system, environment aspect consideration on loan disbursement for customers, and others. 3. Certification on Environmental sector (if any) Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activity carried out related with employment, occupational health and safety practice such as gender equity and opportunity for occupational, facilities and safety. Information, includes as follows: 1. Policy; 2. Activities carried out; 3. Budget allocated related with social and community development such as local worker employment, community development in company's neighborhood, social facilities and infrastructure renovation, other type of donations and others. Information, includes as follows: 1. Policy implemented by the management; and 2. Activity carried out related with product responsibility such as customer health and safety, product information, facilities, number and handling for customer complaint, and others. Information Includes following items: 1. Case/litigation decsription 2. Case/litigation settlement status 3. Impacts on the Company s financial condition; 4. Administrative penalties imposed on the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last financial year (or there is a statement that is not subject to administrative sanctions). Notes: If there is no case/claim, shall be disclosed. Hlm. Page Description on access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc. availability PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

19 Kriteria Criteria Penjelasan Description 24. Bahasan mengenai kode etik. Discussion on Corporate business ethic. 25. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Disclosures of the whistleblowing system. 26. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Policies regarding diversity composition of the Board of Commissioners and Board of Directors. VII. Informasi Keuangan Financial Information 1. Surat pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Keuangan.* Board of Directors statement regarding to the Responsibility of the financial statement.* 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. Independent auditor s opinion on the financial statement. 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini. Independent auditor s opinion description on the financial statement. 4. Laporan keuangan yang lengkap. Full financial statements. Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya. Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. Keuangan Kesesuaian dengan SPAP- IAI. Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi komprehensif; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). Information Includes following items: 1. Business ethnic Content 2. Revelation of Business ethic is applicable to all organization level. 3. Dissemination of codes of conduct; 4. Type of sanction for code of conducts violation; and 5. Amount of code of conducts violation and punishment charged in recent fiscal year. Notes: if there is no code of conducts violation in recent fiscal year, to be disclosed. Includes whistleblowing system mechanism: 1. Distribution of whistleblowing report 2. Protection for the whistleblower 3. Report handling 4. Report management party 5. The number of incoming complaints and processed in the last financial year as well as follow-ups. Note: if there is no complaint received in recent fiscal yaer, to be disclosed. Description on corporate policy regarding Board of Commissioners and Board of Directors composition diversity on education (major), professional history, age and gender. Note: if there is no such policy, to be disclosed the reason and consideration. Financial Statement compliance with related regulation responsibility. Financial Compliance with SPAP-IAI. The description contains: 1. Name and signature; 2. Audit Report Date; 3. Public Accountant Office and Individual Public Accountant license number. includes all elements of the financial statements: 1. Balance sheet; 2. Comprehensive income statement; 3. Report on changes in equity; 4. Cash flow statement; 5. Notes to the financial statement; 6. Financial position at the beginning of the comparative periods presented if the company implemented an accounting policy retrospectively or restated an account in the financial statement, or if the company reclassified financial statement accounts (if relevant). Hlm. Page LK LK LK LK Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 17

20 Kriteria Criteria Penjelasan Description 5. Perbandingan tingkat profitabilitas. Comparison of profitability level. 6. Laporan Arus Kas. Cash Flow Report. 7. Ikhtisar kebijakan akuntansi. Accounting policy highlights. 8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi. Affiliated Party transaction disclosure. 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan. Disclosure on any aspects related with Taxation. Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. The description of the comparison of profit / loss for the year by prior year. Should fulfill the following provisions: 1. Classification of activities into three categories: operating, investing and financing; 2. Use of the direct method to report cash flow from operating activities; 3. Separate presentation of cash income and/or expenditure in the current year from operating, investing and financing activities; 4. Disclosure of non-cash activities in the notes to the financial statemen. Includes at least: 1. Statement of compliance with SAK; 2. Financial statement measurement and preparation foundation; 3. Income and expense recognition; 4. Fixed Asset; 5. Financial Instrument. Several aspects disclosed, as follows: 1. Name of the affiliated parties, as well as the nature and relationship with the affiliated parties. 2. Value of the transaction and the percentage on total related income or expense. 3. Outstanding and the percentage towards total asset or liabilities. The things that must be disclosed: 1. Reconciliation of fiscal and current income tax calculation; 2. Explanation of the relationship between tax expense (income) and income tax accounting; 3. Statement that Taxable Income (CGC) reconciliation results as basis for charging the Annual Income Tax Agency; 4. Details of deferred tax assets and liabilities are recognized in the statement of financial position for any periods presented, and the amount of tax expense (income) Deferred tax is recognized in the income statement if the number is not visible from the amount of deferred tax assets or liabilities are recognized in the statement of position finance; and 5. Disclosure or no tax disputes. Hlm. Page LK LK LK LK LK 18 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

21 Kriteria Criteria Penjelasan Description 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap. Disclosure of fixed assets. 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi*. Disclosures relating to operating segments. 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan. Disclosure regarding the Financial Instruments. 13. Penerbitan Laporan Keuangan. Issuance of Financial Statements. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam meng-estimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko; 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Items that must be disclosed: 1. Depreciation method used; 2. Explanation of whether fair value model or cost model have been adopted as accounting policy; 3. Method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (cost model); 4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing addition, reduction and reclassification. The things that must be disclosed: 1. General information which includes the factors that are used to identify segments reported; 2. Information about income, assets, and liabilities are reported; 3. Reconciliation of total segment revenues, segment income reported, segment assets, segment liabilities and segment material elements other related to the amount of the entity; and 4. Disclosures on entity level, which includes information about products and / or services, geographic areas and major customers. Shall be disclosing: 1. Detail of financial instrument owned by classification; 2. Fair value and hierarchy for each financial instrument group; 3. Risk management policy; 4. Risk explanation related with financial instrument: market risk, credit risk and liquidity risk; and 5. Risk analysis related with financial instrument quantitatively. Several aspects shall be disclosed, as follows: 1. Date of authorized financial statements issuance; and 2. Responsible parties in authorizing financial statements. Hlm. Page LK LK LK LK Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 19

22 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight PEROLEHAN KONTRAK BARU PEROLEHAN KONTRAK BARU URAIAN URAIAN Perolehan Kontrak Baru 9,036,761 2,625,155 3,348,575 2,897,573 2,378,910 Perolehan Kontrak Baru LAPORAN LABA RUGI LAPORAN LABA RUGI URAIAN *) URAIAN Penjualan 3,613,197 1,881,417 1,809,899 1,611, ,562 Penjualan Biaya Langsung 3,217,813 1,670,326 1,591,628 1,447, ,092 Biaya Langsung Laba Pekerjaan Sebelum Hasil JO 395, , , , ,470 Laba Pekerjaan Sebelum Hasil JO Laba Joint Operation 40,041 38,050 48,732 63,853 69,532 Laba Joint Operation Laba Pekerjaan Sesudah Hasil JO 435, , , , ,002 Laba Pekerjaan Sesudah Hasil JO Beban Usaha 145, , ,453 86,997 80,074 Beban Usaha Laba Usaha 289, , , ,170 95,927 Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lainlain (Netto) (117,048) (9,556) (2,338) 2,849 (760) Pendapatan (Beban) Lainlain (Netto) Beban Bunga Bank 105,982 72,926 59,001 64,700 56,421 Beban Bunga Bank Laba Sebelum Pajak 66,478 46,547 94,210 79,319 38,746 Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan (2,147) 1,552 52,543 47,183 24,285 Pajak Penghasilan Laba Bersih Setelah Pajak 68,624 44,995 41,667 32,137 14,461 Laba Bersih Setelah Pajak Pendapatan (Beban) Komprehensif (2,349) 21, ,394 - Pendapatan (Beban) Komprehensif Laba Komprehensif 66,275 66,589 41, ,531 14,461 Laba Komprehensif LABA BERSIH YANG DIATRIBUSIKAN LABA BERSIH YANG DIATRIBUSIKAN URAIAN URAIAN Pemilik Entitas Induk 72,211 44, Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali (3,587) , ,531 14,461 Kepentingan Non Pengendali Jumlah 68,624 44,995 41, ,531 14,461 Jumlah LABA KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN LABA KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN URAIAN URAIAN Pemilik Entitas Induk 69,862 65,972 41, ,531 14,461 Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali (3,587) Kepentingan Non Pengendali Jumlah 66,275 66,589 41, ,531 14,461 Jumlah NERACA NERACA URAIAN URAIAN Aktiva Lancar 2,810,929 1,846,056 1,574,044 1,315,900 1,185,935 Aktiva Lancar Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap 389, , , ,500 47,385 Aktiva Tetap Aktiva Leasing Aktiva Leasing 20 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

23 URAIAN URAIAN Aktiva Lain-lain 11,613 14,573 14,943 15,324 40,646 Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva 3,498,330 2,506,191 2,111,419 1,718,318 1,375,779 Jumlah Aktiva Hutang Lancar 2,399,819 1,589,722 1,493,980 1,129,655 1,086,626 Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang 489, , , ,941 92,598 Hutang Jangka Panjang Hak Pemegang Saham Minoritas Hak Pemegang Saham Minoritas Modal 608, , , , ,555 Modal Jumlah Pasiva 3,498,330 2,506,191 2,111,419 1,718,318 1,375,779 Jumlah Pasiva RASIO KEUANGAN RASIO KEUANGAN URAIAN URAIAN Return On Invesment Return On Invesment Return On Equity Return On Equity Return On Assets Return On Assets Current Ratio Current Ratio Collection Period (day) Collection Period (day) Debt To Equity Ratio Debt To Equity Ratio Debt To Total Assets Ratio Debt To Total Assets Ratio Total Assets Turn Over Total Assets Turn Over Owned Capital To Total Assets Owned Capital To Total Assets Gross Profit Margin Gross Profit Margin Net Profit Margin Net Profit Margin Tingkat Kesehatan Sehat "A" Sehat "A" Sehat "A" Sehat "AA" Sehat "A" Tingkat Kesehatan Ikhtisar Saham Hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak menerbitkan Saham/obligasi/ sukuk/ obligasi konversi sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah Saham/obligasi/ sukuk/ obligasi konversi yang beredar (outstanding), tingkat bunga/ imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat Saham/obligasi/ sukuk. Shares Highlights As of December 31, 2015, The Company did not issue any shares/bonds/sukuk/converted bonds that information about total shares/bonds/sukuk/ converted bonds outstanding, interest/yield rate, maturity date and shares/bonds/sukuk rating are irrelevant.. Ikhtisar Obligasi Hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak menerbitkan obligasi/ sukuk/ obligasi konversi sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah obligasi/ sukuk/ obligasi konversi yang beredar (outstanding), tingkat bunga/ imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/ sukuk. Bonds Highlights As of December 31, 2015, the Company did not issue any bonds/sukuk/converted bonds that information about total bonds/sukuk/converted bonds outstanding, interest/yield rate, maturity date and bonds/sukuk rating are irrelevant. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 21

24 Kinerja Perusahaan Corporate Performance Highlights Penjualan Penjualan dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Aktiva Aktiva dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Laba Bersih setelah Pajak Laba Bersih Setelah Pajak dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Modal Modal dalam miliar Rupiah in billion Rupiah PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

25 Rp 3,50 Triliun/Trilion 39,59% Pada akhir tahun 2015, jumlah aset yang dikelola Perseroan mencapai Rp3,50 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 39,59% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2014 In 2015, the total asset managed by the Company achieved by Rp3,50 trillion. The amount increased by 39,59% compared by total asset in 2014 Rp 23,63 Miliar/Billion Laba bersih meningkat signifikan sebesar 52,515% atau sebesar Rp 23,629 miliar atau sebesar 82,84% dari target ,51% Nett income, it improves by 52,515% or by Rp23,629 billion or by 82,84% from the target in Rp 542,39 Miliar/Billion Jumlah ekuitas tahun 2015 mengalami peningkatan dari Rp542,39 miliar pada tahun 2014, menjadi Rp608,67 miliar pada akhir tahun 2015 The total equity in 2015 increased by Rp542,39 billion in 2014 was by Rp608,67 billion, and in the end of 2015 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 23

26 Laporan Manajemen Management Report Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul, dewan komisaris mengamanatkan kepada direksi untuk senantiasa meningkatkan daya saing Perseroan dan mengoptimalkan seluruh keunggulan yang dimiliki In order to face the challenges and take advantages of emerging opportunities, the Board of Commissioners mandates the Board of Directors to continuously improve the Company's competitiveness and optimize all of its excellences 24 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

27 Laporan Management Management Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 25

28 laporan dewan komisaris Board of Commissioner Report 26 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

29 Laporan Management Management Report Pada tahun 2015, Perseroan telah mencapai kemajuan yang pesat untuk mewujudkan visi Perseroan untuk menjadi Perusahaan Jasa Konstruksi Lima Besar di Indonesia. Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja Direksi yang telah membawa Perseroan meraih peningkatan kinerja yang baik sepanjang tahun In 2015, the Company has achieved a rapid improvement to realize the Company s vision Becoming the Top Five of Construction Company in Indonesia. The Board of Commissioners appreciates the performance achievement of the Board of Directors in bringing the Company to achieve good performance in Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Puji dan syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kami selama tahun 2015 dan dapat melaporkan hasilnya dalam Laporan Tahunan ini. Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu selama tahun 2015, Dewan Komisaris sangat menghargai pemikiran, usaha, kerja keras dan kerjasama dari Direksi Perseroan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang terjadi dan menjaga kinerja Perseroan dengan orientasi pertumbuhan jangka panjang. Honorable shareholders and stakeholders, First of all I would like to express my gratitude and praise to all blessings of the Almighty therefore we can perform all of our duty and responsibility in 2015 and also able to report our result in this Annual Report. Amid uncertain global economy in 2015, the Board of Commissioners really appreciate thoughts, efforts, hard work and cooperation from the Company s Board of Directors in facing any challenge and maintain the performance of the Company the orientation of sustainable growth of the Company. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 27

30 Secara umum, pencapaian kinerja Perseroan selama tahun 2015 mengalami banyak peningkatan dan pencapaian dibandingkan tahun sebelumnya, serta dapat memenuhi target dalam Rencana Kerja Tahun In general, the achievement of the Company s performance in 2015 has increased and achieved more than previous years and fulfilled the stipulated target in 2015 Working Plan. Penilaian atas Kinerja Direksi Pada tahun 2015, Perseroan telah mencapai kemajuan yang pesat untuk mewujudkan visi Perseroan untuk menjadi Perusahaan Jasa Konstruksi Lima Besar di Indonesia. Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja Direksi yang telah membawa Perseroan meraih peningkatan kinerja yang baik sepanjang tahun Pencapaian tersebut merupakan modal yang sangat berharga bagi Perseroan untuk dapat terus meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Secara singkat dapat kami sampaikan kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pada akhir tahun 2015, jumlah aset yang dikelola Perseroan mencapai Rp3,50 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 39,59% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2014 yang sebesar Rp2,51 triliun. Laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 68,624 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp44,995 miliar. Jumlah ekuitas tahun 2015 mengalami peningkatan dari Rp542,39 miliar pada tahun 2014, menjadi Rp608,67 miliar pada akhir tahun Assessment on the Board of Directors Performance In 2015, the Company has achieved a rapid improvement to realize the Company s vision Becoming the Top Five of Construction Company in Indonesia. The Board of Commissioners appreciates the performance achievement of the Board of Directors in bringing the Company to achieve good performance in The achievement becomes the Company s valuable asset to continuously grow in the future. Briefly, we would like to report the Company s financial performance in 2015 as follows: In 2015, the total asset managed by the Company achieved by Rp3,50 trillion. The amount increased by 39,59% compared by total asset in 2014 which was Rp2,51 trillion. In 2015, net income recorded by Rp68,624 billion, increased compared than the previous year which was Rp44,995 billion. The total equity in 2015 increased by Rp542,39 billion in 2014 was by Rp608,67 billion, and in the end of Menyikapi kondisi tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi untuk mengambil sejumlah kebijakan strategis guna memastikan kesuksesan Perseroan di tahuntahun mendatang, yaitu sebagai berikut: Senantiasa meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemasok, mitra kerja, dan para pemangku kepentingan Senantiasa menyempurnakan Standard Operating Procedure dan manajemen Perseroan Mengelola arus kas secara optimal untuk aktivitas operasi Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko dan pengendalian internal Responding to the conditions above, the Board of Commissioners has given directions to the Board of Directors to undertake some strategic policies to ensure the success of the Company in the future as follows: Enhancing cooperation with suppliers, working partners and stakeholders. Improving the Company s Standard Operating Procedure and management. Maximizing cash flow management for operating activity. Optimizing risk management and internal control s role and function. 28 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

31 Meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawan melalui pendidikan dan pelatihan baik formal maupun informal Mengembangkan seluruh divisi Perseroan agar memperoleh kompetensi dan keahlian yang dapat menunjang rencana perluasan bisnis Perseroan. Improving the employee s capability and expertise through education and training, formal and informal. Developing all of the Company s division to achieve competency and expertise that is able to sustain the Company s business expansion plan. Laporan Management Management Report Aktivitas Dewan Komisaris dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris Pada tahun 2015, Dewan Komisaris dengan didukung oleh Komite di bawah Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan pengendalian untuk terus meningkatkan kinerja dan tata kelola Perseroan. Dalam rangka fungsi pengawasan, kami juga mengadakan rapat rutin Dewan Komisaris dan rapat gabungan dengan Direksi. Komite-komite yang telah dibentuk yakni Komite Audit juga telah melakukan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kualitas kerja Perseroan. Board of Commissioners Activity and Committee under Board of Commissioners In 2015, the Board of Commissioners supported by Committee under Board of Commissioners has implemented supervision and control to continuously improve the Company s performance and governance. In order to maintain supervisory function, we organize Board of Commissioners regular meeting and joint meeting with Board of Directors. One of the committees, the Audit Committee has implemented series of activities to improve the Company s performance quality Berdasarkan hasil rapat, Dewan Komisaris memberikan beberapa masukan kepada Direksi seperti memaksimalisasi potensi operasional, mengawasi pengeluaran biaya, sehingga dapat memprediksi dan mempersiapkan total biaya ke depannya serta mengefektifkan dan mengefisienkan operasional perseroan. Based on the result of meetings, the Board of Commissioners gives input to the Board of Directors, such maximizing operational potentials, supervising expenses to predict and prepare future expenses. Penerapan Tata Kelola Perseroan yang Baik Kinerja terbaik yang telah ditunjukkan Perseroan tidak lepas dari komitmen seluruh karyawan Perseroan untuk memegang teguh prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Keterbukaan, Kewajaran dan Kemandirian. Kami selalu berupaya agar prinsip-prinsip tersebut selalu menjadi landasan bagi operasional Perseroan. Kami melihat penerapan prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik semakin diimplementasikan dari tahun ke tahun, namun kami akan terus berusaha agar Perseroan dapat secara utuh melaksanakan prinsip-prinsip tersebut demi kepentingan seluruh pemangku kepentingan, bangsa dan negara di tahun-tahun mendatang. Good Corporate Governance Implementation The Company s best performance is the result of our employees commitment to uphold the principles of Good Corporate Governance, they are, accountability, responsibility, transparency, fairness and independency. We always strive to make those principles as the foundation for the Company s operation. We have observed that the implementation of the principles becoming more effective, however we will always strive to make the Company able to implement the principles comprehensively for the sake of national and stakeholders interests in the coming years. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan penilaian terhadap penerapan Tata Kelola Perseroan yang Baik melalui pihak independen yaitu Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), In 2014, the Company assessed the implementation of Good Corporate Governance through independent party, the Financial Development and Supervisory Agency (BPKP), Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 29

32 yang mana hasil dari penilaian tersebut adalah sebesar 80,165 %, yang berarti termasuk dalam kategori Baik. Kami berharap dengan penilaian ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah dilakukan oleh Perseroan selama tahun and the result was by 80,165%, which was in Good category. We hope by this assessment can give a clear overview on the Company s Good Corporate Governance practices in Kami melaporkan bahwa Manajemen Perseroan telah berupaya untuk selalu mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang telah dikeluarkan oleh pihak yang berwenang selama tahun We would like to report that the Company s management always strives to comply with all laws and regulations of authorities in Pengembangan Sumber Daya Manusia Pencapaian kinerja Perseroan dan realisasi strategi usaha tidak mungkin terjadi tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Agar dapat terus bersaing di sektor konstruksi, EVC dan Investasi, kami memberikan arahan kepada Direksi untuk menjadikan para karyawan sebagai mitra strategis Perseroan dan memperhatikan perkembangan serta kesejahteraan dari sumber daya manusia Perseroan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki dari karyawan agar dapat bekerja dengan hati dan memberikan usaha terbaiknya demi kepentingan Perseroan, karyawan itu sendiri dan pemangku kepentingan lainnya. Human Resource Development The Company s performance achievement and business strategy realization are sustained by good quality of human resource. In order to continuously compete in construction, EVC and investment sectors, we give directions to our Board of Directors to engage our employee as our strategic partner and to pay attention to their development and welfare. It aims to develop ownership from the employee in order to make them contribute their best efforts for the Company, themselves and other stakeholders. Oleh sebab itu, kami telah memberikan persetujuan atas keputusan- keputusan Direksi terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan, di antaranya penyesuaian gaji karyawan, pemberian insentif berupa bonus yang dikaitkan dengan penilaian kinerja individual masing-masing karyawan, program pelatihan dan aktivitas-aktivitas lainnya. Hence, we have given our approval to decisions made by our Board of Directors related to the improvement of our human resource quality in the Company. The decisions are related to adjustment of salary, incentive, bonus related to individual performance assessment, training program and other activities. Prospek Usaha Tahun 2016 Kepastian membaiknya kondisi perekonomian yang terjadi selama tahun 2015 membawa pertumbuhan industri konstruksi, EVC dan Investasi di tahun 2016 dikarenakan kebijakan pembangunan pemerintah yang sedang giatnya melakukan pembangunan infrastruktur. kebutuhan akan dukungan infrastruktur yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi merupakan kesempatan dan peluang bagi perseroan tidak saja untuk pelaksanaan proyek-proyek pemerintah, namun juga proyek-proyek swasta. Business Prospect in 2016 The improvement of economic condition in 2015 led to the development construction industry, EVC and investment in It is because of the Government s development policy in building infrastructure. The increasing need of infrastructure in line with the growth of economy is a chance and opportunity for the Company not only to take Government s projects but also private sector s projects. 30 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

33 Nindya Karya sebagai Perseroan yang bergerak di bidang pembangunan konstruksi tentunya telah memahami hal tersebut, sehingga Perseroan terus meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi proses operasional Perseroan, sumber daya manusia yang berkualitas, ekspansi yang berkesinambungan atas diversifikasi bisnis, penerapan manajemen risiko yang komprehensif dan penggunaan teknologi informasi yang dinamis. Hal ini diyakini dapat membawa Perseroan terus berkembang dan mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam persaingan di tahun 2016 mendatang. Nindya Karya as the construction Company understands the situation, therefore the Company continues to improve its productivity, effectiveness and efficiency, good quality human resource, sustainable expansion for business diversification, comprehensive risk management implementation and dynamic information technology utilization. These aspects are considered able to make the Company to grow and achieve its higher competitive level in Laporan Management Management Report Perseroan berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang, agar dapat memberikan yang terbaik dalam memenuhi harapan dari seluruh pemangku kepentingan Perseroan. The Company commits to grow and develop in the future to present best service and fulfill the expectation of its stakeholders. Perubahan Dewan Komisaris Pada tahun 2015 terjadi pergantian komposisi Dewan Komisaris Perseroan, dimana Sdr Wicipto Setiadi dan Sdr Pitoyo Subandrio digantikan oleh anggota Dewan Komisaris baru dengan penambahan komposisi jumlah Dewan Komisaris dari 3 (Tiga) orang menjadi 4 (empat) anggota Dewan Komisaris yaitu Sdr Zahirwan Marza, Sdr Iwanshah Wibisono serta Sdr Syarif Burhanuddin. Change in Board of Commissioners In 2015, there are changes in the Company s Board of Commissioners composition, Mr.Wicipto Setiadi and Mr. Pitoyo Subandrio succeeded by new Board of Commissioners with additional composition from 3 (three) members becoming 4 (four) members, the members of Board of Commissioners are Mr.Zahirwan Marza, Mr.Iwanshah Wibisono and Mr.Syarif Burhanuddin. Apresiasi Dewan Komisaris telah bekerja sama dengan manajemen untuk memastikan bahwa rencana usaha dan target pertumbuhan untuk tahun 2015, telah mempertimbangkan prospek ekonomi nasional dan visi jangka panjang Perseroan. Appreciation The Board of Commissioners has cooperated with the management to ensure the implementation of business plan and growth target in 2015 and considered the national economy prospect and the Company s long-term vision. Mewakili jajaran Dewan Komisaris, saya ingin menutup sambutan ini dengan menyampaikan apresiasi kepada pihak Direksi dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras, serta seluruh pemangku kepentingan untuk dukungannya kepada Perseroan. Kami percaya bahwa kerja keras di tahun 2015 akan memperkuat Perseroan untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my appreciation to our Board of Directors and all employees for their dedication and hard work, all stakeholders for their support to the Company. We believe that our dedication in 2015 will strengthen the Company to face any challenge and opportunity in the future. Bambang Goeritno Soekamto Komisaris Utama President Commissioner Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 31

34 ProfIl dewan komisaris Board of Commissioners ProFile 32 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

35 Laporan Management Management Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 33

36 ProfIl dewan komisaris Board of Commissioners ProFile Bambang Goeritno Soekamto Komisaris Utama President Commissioner Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Kediri pada tanggal 02 Februari 1954 Date/Place of birth Born in Kediri on February 2, 1954 Pendidikan Meraih gelar Master of Business Administration dari Massachusetts Institute of Technology, MIT pada tahun 1994, dan setahun berikutnya gelar Master of Public Administration dari Kennedy School of Government, Harvard University pada tahun Adapun pendidikan strata satu di Jurusan Teknik Sipil Institute Teknologi Bandung (ITB) diselesaikannya pada tahun Education He holds a Master degree on Business Administration from the Massachusetts Institute of Technology, MIT in 1994, and in the following year, a Master degree on Public Administration from the Kennedy School of Government, Harvard University in Furthermore, the undergraduate education is at the Department of Civil Engineering, the Institute of Bandung Technology (ITB ) completed in PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

37 Laporan Management Management Report Pengalaman Kerja Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan awal karir Bambang Goeritno di instansi pemerintah Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1982 setelah sebelumnya selama 2 (dua) tahun mencari pengalaman di lingkungan swasta. Berbagai penugasan dan jabatan di lapangan (proyekproyek pembangunan) telah dijalani selama 11 tahun, mulai sebagai insinyur perencana, pengawas, panitia pelelangan, asisten teknik, pemimpin proyek hingga mencapai posisi jabatan puncak sebagai Pemimpin Proyek Induk Medan Urban Development Project II ( ). Work experiences Being candidates for Civil Servants (CPNS) is the early career of Bambang Goeritno in the government institution, Directorate General of Human Settlement, department of Public Works in 1982 after over two (2) years having working experiences in the private companies. He has been given various assignments and positions in the field (development projects) for 11 years, starting as a planner engineer, supervisor, tender committee, technical assistant, project leader until he reached the top position as a Leader of the Main Project of Medan Urban Development Project II ( ). Setelah menyelesaikan studinya selama dua tahun di kota Boston, Amerika Serikat hingga meraih 2 (dua) gelar Master secara berturutturut, yaitu pada tahun 1994 (Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology) dan pada tahun 1995 (Kennedy School of Government, Harvard University), Bambang Goeritno kembali bertugas di Indonesia sebagai Staf Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. After completing his studies for two years in the city of Boston, USA until receiving two (2) Master degrees in a row, namely in 1994 (Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology) and in 1995 (Kennedy School of Government, Harvard University), Bambang Goeritno was back on duty to Indonesia as a staff of the Directorate General of Human Settlements, Department of Public Works. Pada pertengahan tahun 1996, Bambang Goeritno untuk pertama kalinya diangkat menjadi Pejabat Struktural Eselon III, yaitu Kepala Balai Struktur Bangunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum di Bandung, yang kemudian pada tahun 1997 berpindah tugas sebagai Kepala Subdit Program dan Anggaran, Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum. In mid-1996, Bambang Goeritno for the first time was appointed as an official of Structural Echelon III, the Head of the Structures, Research and Development of Public Works in Bandung, then in 1997, he was given another duty as the Head of Sub Program and Budget, the Directorate of Planning, Directorate General of irrigation Department of Public Works. Dengan adanya perubahan bentuk organisasi kementerian dan lembaga pada tahun awal reformasi (1999), Bambang Goeritno diminta bergabung ke Kementerian Negara Pekerjaan Umum dan diberi tugas sebagai Kepala Bagian Due to the changes in ministries and agencies organizational form in the early years of the reform (1999), Bambang Goeritno was asked to join the State Ministry of Public Works and was assigned as Head of Planning, Planning Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 35

38 Perencanaan, Biro Perencanaan Kementerian Negara Pekerjaan Umum. Tugas tersebut tidak terlalu lama dijalani (kurang lebih 1 tahun), karena pada pertengahan Juni 2000, berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 04/KPTS/BP4S-PU/2000, Bambang Goeritno dipromosikan untuk pertama kalinya sebagai Pejabat Struktural Eselon II, yaitu Direktur Kerjasama Investasi BP4S-PU. Bureau, State Ministry of Public Works. The task was shortly assigned (less than 1 year), because in mid June 2000, based on Decree No. 04 / KPTS / BP4S-PU / 2000, Bambang Goeritno was promoted for the first time as an official of the Structural Echelon II, namely the Director of Investment Cooperation BP4S-PU. Dengan dileburnya kembali Kementerian Negara Pekerjaan Umum, BP4S- PU, dan Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah menjadi satu lembaga, yaitu Depar temen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) pada akhir tahun 2001, Bambang Goeritno diberi tugas sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal Depar temen Kimpraswil pada tahun With the merger between the State Ministry of Public Works, BP4S- Public Works, and the Department of Settlement and Regional Development into a single institution, namely Department of Settlement and Regional Infrastructure at the end of 2001, Bambang Goeritno was assigned as the Secretary of the Inspectorate General, Department of Settlement and Regional Infrastructure in Pada tahun 2003, berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor: 315/KPTS/M/2003 Bambang Goeritno mendapat tugas sebagai Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, Departemen Kimpraswil pada tahun Selanjutnya pada pertengahan tahun 2005, berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 296/ KPTS/M/2005, Bambang Goeritno mendapatkan tugas yang sangat strategis, yaitu sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum. Tugas tersebut diemban selama 2 (dua) tahun sebelum akhirnya dipromosikan sebagai Pejabat Struktural Eselon I. In 2003, based on the Decree of the Minister of Department of Settlement and Regional Infrastructure No. 315 / KPTS / M / 2003 Bambang Goeritno was assigned as Director of Engineering, Directorate General of Urban and Rural Administration, Department of Settlement and Regional Infrastructure in Furthermore, in mid-2005, based on the Decree of the Ministry of Public Works No. 296 / KPTS / M / 2005, Bambang Goeritno received a highly strategic task, namely as Head of Planning and International Cooperation Ministry of Public Works. The task was carried out for two (2) years before finally promoted as an official of Structural Echelon I. Pada tahun 2007, Bambang Goeritno dilantik sebagai Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat (Eselon I/b) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 64/M/2007. Setahun kemudian Bambang Goeritno diangkat sebagai Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi dan Investasi (Eselon I/b) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 65/M/2008. In 2007, Bambang Goeritno was sworn as an Expert Staff of the Minister of Public Works in the field of Social Culture and Society Role (Echelon I / b) under Presidential Decree No. 64 / M / A year later, Bambang Goeritno was appointed as an Expert Staff of the Minister of Public Works in the field of Economy and Investment (Echelon I / b) under Presidential Decree No. 65 / M / PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

39 Pada bulan April 2010, Bambang Goeritno berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 49/M/2010 dan Nomor 100/M/2010 mendapat tugas sebagai Kepala Badan Pembinaan Konstruksi (Eselon I/a) Kementerian Pekerjaan Umum selama hampir 3 (tiga) tahun, dan pada bulan Januari 2013 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 15/M/2013 menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum hingga saat ini. Selain jabatan tersebut, Bambang Goeritno juga mendapat amanah sebagai Komisaris Utama PT NINDYA KARYA (Persero). In April 2010, Bambang Goeritno under Presidential Decree No. 49 / M / 2010 and No. 100 / M / 2010 was assigned as Head of Construction Development Board (Echelon I / a) Ministry of Public Works for almost three (3) years, and in January 2013 under Presidential Decree No. 15 / M / 2013 he has served as Inspector General of the Ministry of Public Works in the present. In addition to the positions, Bambang Goeritno hal also been given mandate as the Main Commissioner of PT Nindya Karya (Company). Laporan Management Management Report Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as other major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 37

40 ProfIl dewan komisaris Board of Commissioners ProFile Iwanshah Wibisono Komisaris Commissioner Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Jakarta pada tanggal 30 April Date/ Place of birth Born in Jakarta on 30 April Pendidikan Meraih Sarjana pada Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (1988) Education Received Bachelor Degree at the Faculty of Law, University of Indonesia (1988) Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai Staf Biro Hukum dan PUU, SETKAB, SETNEG RI ( ), KASI TAA dan OI, Direktorat Konsuler, DITJEN Protokol dan Konsuler, DEPLU ( ), Anggota tim Clearing house DITJEN Imigrasi ( ), KASUBID Konsuler dan Protokol, KJRI Melbourne ( ), KASI Perdagangan, DIT Perjanjian Internasional/DIT Perjanjian EKOSOSBUD DEPLU ( ), KABIDPEN/Konsul PENSOSBUD Work experience Starting his career as a staff of Legal and PUU, Setkab, RI State Secretariat ( ), KASI TAA and OI, the Consular Directorate, Directorate General of Protocol and Consular Affairs, Foreign Department ( ), Member of the Clearing house team, Directorate General of Immigration ( ), Head of Consular and Protocol, Consulate General in Melbourne ( ), KASI Trade, International Treaty DIT / DIT 38 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

41 Laporan Management Management Report KJRI New York ( ), Sekretaris Ketua/ Anggota WANTIMPRES Bidang Hubungan Internasional, SETNEG RI ( ), Wakil Kepala Perwakilan RI di Seoul, KBRI Seoul ( ), Kepala Biro Protokol SETPRES RI (2014- sekarang). Foreign Department EKOSOSBUD Agreement ( ), KABIDPEN / Consul of the Consulate General Pensosbud New York ( ), Secretary of the Chairman / Members Wantimpres in the field of International relations, State Secretariat RI ( ), Deputy Chief of Indonesia Representative in Seoul, Indonesian Embassy in Seoul ( ), Head of Protocol SETPRES RI (2014- present) Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as other major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 39

42 ProfIl dewan komisaris Board of Commissioners ProFile Syarif Burhanuddin Komisaris Commissioner Tempat/Tanggal Lahir Makassar, 9 Januari 1960 Date of birth Makassar, January 9, 1960 Pendidikan Meraih Gelar Sarjana pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Kemudian memperoleh gelar pada tingkat Strata 2 dari Fakultas Teknik, IHE-DELFT Nedherlands (1999), dan meraih gelar doktor pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (2010) Education Received Bachelor's Degree at the Faculty of Engineering, Department of Civil Engineering, University of Hasanuddin (.....), then obtained a degree at the level of Tier 2 of the Faculty of Engineering, IHE-Delft Nedherlands (1999), and earned a doctorate at the Faculty of Engineering, University of Hasanuddin (2010) Pengalaman Kerja Kasi Perencanaan Program Anggaran Dinas PU Cipta Karya (1991), Kepala Sub Dinas Tata Bangunan, Dinas PU Cipta Karya Prop Sulawesi Work experience Head of Division of Budget Program Planning Department of Public Works, Human Settlements (1991), Head of Sub Office Building Management, 40 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

43 Laporan Management Management Report Selatan ( ), KASUBDIN Pengawasan dan Pemanfaatan Jalan, Dinas Praswil Prov. Sulsel ( ), KASUBDIN Pengawasan dan Pemanfaatan Jalan, Dinas Tarukim Prov. Sulsel ( ), Kasubdin Pengembangan Pemukiman, Dinas Tarukim Prov Sulsel ( ) Kepala Dinas PU Prov Sulbar ( ), Kepala Bapeda Prov Sulbar ( ), Kadis Tata Ruang dan Pemukiman Prov Sulsel ( ), Staff Ahli Bidang Tata Ruang, Pertanahan dan Pemukiman ( ), PLT Dirjend Penyediaan Perumahan (2015), Dirjen Penyediaan Perumahan (2015-sekarang). Department of Public Works Human Settlements Province of South Sulawesi ( ), Head of sub office on Monitoring and Utilization of Roads, Department Praswil Province of South Sulawesi ( ), Head of Monitoring and Utilization of Roads, Tarukim Office Province of South Sulawesi ( ), Head of sub office of Residential Development, Tarukim office, Province of Sulawesi ( ) Head of office of the Department of Public Works Province of West Sulawesi ( ), Head of Bapeda Province of West Sulawesi ( ), Head of office of Spatial and Settlement Province of Sulawesi ( ), Expert Staff in the fields of Spatial, Land and Settlement ( ), Acting as Director General for Housing Provision (2015), Director General for Housing Provision (2015-present. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as other major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 41

44 ProfIl dewan komisaris Board of Commissioners ProFile Zahirwan Marza Komisaris Commissioner Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Padang, 20 Mei 1957 Date of birth Born in Padang, May 20, 1957 Pendidikan Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 1981 Education Police Academy in 1981 Pengalaman Kerja Kariernya dimulai dari Dansek Tj. Bumi Kores Bangkalan Madura, Dansat Bimmas Polres Oekus TiM-Tim, Dansat Bimas Polres Bangkalan, Dansat Sabhara Polres Bangkalan, Kapuskodalpas Polres Bangkalan, Mahasiswa PTIK XXII, Danki Taruna I Akpol, Danki Pasis II Akpol, Danki pasis I Akpol, Kapuskodalops Polresta Surakarta, Kasubbag Bin Ops Samapta Polwil Surakarta Polda Jateng, Kasat Bimmas Poltabes Semarang, Wakapolres Cilacap, Paban Madya IV Dalpro, Srena Polda Jateng, Pasis Work experience His career was started from Dansek Tj. Bumi Kores Bangkalan Madura, Dansat Bimmas Police sector Oekus teams, Dansat BImas Police sector Bangkalan, Dansat Sabhara Police Bangkalan, Kapuskodalpas Police sector Bangkalan, Student of PTIK XXII, Danki Taruna I Police Academy, Danki pasis II Police Academy, Danki pasis I Police Academy, Kapuskodalops Police sector of Surakarta city, Kasubbag Bin Ops Samapta Regional Police Surakarta Central Java Regional 42 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

45 Laporan Management Management Report Sespim Dikreg, XXXII, Sesdit diklat Polda Sumbar, Kapolres Pesisir selatan Polda Sumbar, Kapolres Padang Pariaman Polda Sumbar, Kapolres 50 Kota Polda Sumbar, Kapolresta Padang Polda Sumbar, Wakapolwil Besuki Polda Jatim, Gadik Utama Selapa Lemdiklat Polri, Karo Binamitra Polda Sumbar, Kabag Proddok Divhumas Polri, Wakpolda Babel, dan terakhir menjabat sebagai Karo PID Divisi Humas Polri. Police, Adj Bimmas Police of Major City of Semarang, Vice of Chief of Regional Police of Cilacap, Paban Madya IV Dalpro, Srena Central Java Police of Major City of Semarang, pasis Sespim Dikreg, XXXII, Sesdit training of West Sumatra Regional Police, Chief of South Shore of West Sumatra Police Regional, Chief of Padang Pariaman, West Sumatra Police Regional, Police Chief of 50 Cities of Regional Police of West Sumatra, Padang police chief of West Sumatra Police Regional, Vice of Chief of Regional Police of Besuki East Java Regional Police, Gadik Utama Selapa police education and training department, Head of Bureau of Partnership of West Sumatra Police, Head of division of Proddok of public relation division of Police of Republic Indonesia, Vice of Chief of Regional Police of Babel, and most recently served as Head of Bureau of PID Public Relations Division, Police of Republic Indonesia. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 43

46 laporan Direksi Board of Directors Report 44 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

47 Laporan Management Management Report Pada tahun 2015 Laba bersih Perusahaan meningkat signifikan sebesar 52,515% atau sebesar Rp 23,629 miliar atau sebesar 82,84% dari target Ini adalah sebuah peningkatan yang menggembirakan dan memperlihatkan operasional Perseroan telah berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan In 2015 nett income, it improves by 52,515% or by Rp23,629 billion or by 82,84% from the target in It is a promising improvement and shows that the operation of the Company been implemented according to the stipulated target Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Pada tahun 2015, kami telah melakukan berbagai langkah strategis untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja Perseroan. Selain itu, kami juga telah melakukan beberapa kebijakan berkaitan dengan usaha Perseroan untuk dapat tetap bersaing di tengah kondisi ekonomi yang mulai membaik pada tahun Secara bertahap namun pasti, kami terus meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi Perseroan yang pada akhirnya membuat Perseroan selangkah lebih dekat untuk mencapai visi menjadi Perseroan Jasa Konstruksi Lima Besar di Indonesia. Honorable Shareholders and Stakeholders, In 2015, we have implemented many strategic steps to develop the quality and performance of the Company. Moreover, we also implements some policies related to the Company s efforts to stay competitive in the promising economic condition in Gradually, we will continuously improve the Company s productivity, effectiveness and efficiency to make the Company a step closer to achieve its vision in becoming the Top Five of Construction Company in Indonesia. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 45

48 Secara umum, pencapaian kinerja Perseroan selama tahun 2015 adalah baik dan memuaskan, baik dalam kinerja operasional, keuangan maupun lingkungan. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian-pencapaian yang akan dibahas lebih lanjut. Mencapai kinerja yang terbaik tentunya merupakan tujuan dari seluruh pelaku usaha, namun tujuan kami tidak semata-mata hanya mendapatkan hal tersebut, akan tetapi juga memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan kami mendapatkan pengalaman yang terbaik dari kami dan selalu berupaya agar keberadaan kami dapat memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.. In general, the achievement of the Company s performance in 2015 is good and satisfying, either in its operational performance, financial or environment. It is indicated by the achievements that will be discussed further. Achieving a good performance is one of the ultimate goals of all business entities, but it is not the only aspect of our goals, and it is also important to ensure all of our stakeholders receive the best experience from our service and we will always strive to make our existence contributing added value to all stakeholders. Kinerja di Tahun 2015 Kami terus berusaha untuk melakukan peningkatan kualitas operasional kami serta terus melihat peluang dalam penambahan kontrak baru. Hasilnya cukup memuaskan karena kami berhasil menerapkan proses operasional terbaik, sehingga kami dapat meyakinkan pelanggan untuk menggunakan jasa Perseroan. Kesemua hal ini, kami yakini akan mendekatkan kami untuk mencapai tujuan Perseroan. Didukung oleh upaya yang kuat dan tiada henti untuk memberikan hasil terbaik, upaya ini membantu kami meningkatkan kinerja Perseroan pada tahun 2015, yang ditandai dengan pencapaian sebagai berikut: Performance in 2015 We will always improve our operational quality and observe any opportunity to obtain new contracts. The results are satisfying since we have successfully implemented the best operational process, therefore we are able to ensure the customers to use the Company s service. We are convinced that all of these aspects will sustain us to achieve the Company s goal. It is supported by strong and unceasing efforts to creates best results, these efforts support us to improve the performance of the Company in 2015 marked by the achievements as below: Jumlah Kontrak baru meningkat sebesar 340% menjadi 9,036 triliun atau sebesar 134% dari target 2015, yang membuktikan kedisiplinan Perseroan dalam melakukan ekspansi bisnis dan menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada dari kondisi ekonomi yang kondusif pada tahun Laba bersih meningkat signifikan sebesar 52,515% atau sebesar Rp 23,629 miliar atau sebesar 82,84% dari target Ini adalah sebuah peningkatan yang menggembirakan dan memperlihatkan operasional Perseroan telah berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan. New contracts has improved by 340% becoming 9,036 trillion or by 134% from the target in 2015, it proves the discipline of the Company in expanding its business, and it also shows the capability of the Company in seizing any opportunity from the conducive economic condition in Nett income, it improves by 52,515% or by Rp23,629 billion or by 82,84% from the target in It is a promising improvement and shows that the operation of the Company been implemented according to the stipulated target. Pencapaian kinerja pada tahun 2015 merupakan hasil dari akurasi proses perencanaan, kekuatan eksekusi serta ketepatan evaluasi yang dilakukan Perseroan. Hal ini juga didukung oleh penerapan manajemen risiko yang meningkatkan kualitas dari proses operasional Perseroan. The performance achievement in 2015 is the result of the Company s accuracy of planning process, evaluation and strength of execution. It is sustained by the implementation of risk management in improving the operational process of the Company. 46 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

49 Tantangan yang di hadapi Peseroan Kendala-kendala yang menyebabkan tidak tercapainya target di tahun 2015, sebagai berikut: a. Perolehan proyek bergeser ke Semester II tahun 2015 dan tingginya tingkat kompetisi dalam memperoleh proyek, berakibat menurunnya laba dipekerjaan, terutama pada proyek-proyek dengan proses prakualifikasi dan tendernya melalui ICB. b. Peralatan yang dimiliki Perusahaan sebagian sudah tua, menyebabkan tidak maksimalnya pemakaian alat sendiri sehingga harus menyewa dari perusahaan lain. c. Tingginya suku bunga kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan yaitu pada kisaran 10,5% - 11,75%, akibat naiknya tingkat suku bunga SBI dari 6,2% pada awal tahun menjadi 7,5% pada akhir tahun. d. Masih adanya piutang pekerjaan, tagihan bruto, dan piutang bermasalah mengakibatkan lambatnya perputaran uang Perusahaan. Proses penyelesaian piutang bermasalah telah menggunakan jasa konsultan hukum, lawyer. Namun sejauh ini baru terselesaikan sebagian kecil. e. Masih banyaknya pembiayaan proyek yang didanai dari kredit bank sehingga biaya bunga cukup tinggi. f. Masuknya pesaing baru dari Kontraktor Asing, karena Kontraktor Asing diperbolehkan melakukan usahanya di Indonesia secara bebas, tanpa harus melalui persyaratan yang ketat (MEA). g. Karena pasar terbatas, maka persaingan sangat ketat, sehingga kecenderungan adanya persaingan tidak sehat antara kontraktor. h. Adanya beberapa proyek yang tertunda pelaksanaan sebagai akibat mundurnya persetujuan DIPA dan terlambat turunnya dana APBD dan lahan yang belum bebas serta perolehan proyek menjelang akhir tahun i. Peralatan yang dimiliki perusahaan sebagian besar dalam kondisi sudah tua, menyebabkan tingginya biaya maintenance. The Company s Challenges a. The gain of projects shifted to Semester II in 2015 and high competition in obtaining projects, it resulted to the decrease of profit in projects, particularly projects with prequalification process and the tender through ICB. b. Some of the equipments of the Company are olds, therefore utilization of the equipments is not maximum therefore the Company has to rent equipment from other companies. c. The high rate of working capital interest obtained by the Company in the range of 10,5% - 11,75%, since the increase of the interest rate of SBI from 6,2% in the beginning of the year becoming 7,5% in the end of the year. d. Some project credit, bruto bill and troublesome credit that creates the slowdown of the Company s cashflow. The process of the troublesome credit has been solved by using legal consultant service and lawyer, however, so far only a few of the cases that has been resolved e. There are some project financing financed from bank loan, therefore the interest rate is very high. f. New foreign contractors, since foreign contractors are allowed to run their business in Indonesia freely without any high requirement (MEA). g. Since the market is limited, therefore the competition is very high, therefore the tendency of unhealthy competition among contractor. h. Some postponed projects since the delay of DIPA agreement and the late of fund from APBD and some non-acquired lands and projects in the end of i. The equipments of the Company are old, it creates a high cost of maintenance. Laporan Management Management Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 47

50 Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Kami menyadari bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan hanya dapat terwujud jika pengelolaan Perseroan dilakukan dengan menerapkan prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, Perseroan berkomitmen untuk mewujudkannya melalui kepatuhan terhadap kerangka peraturan internal dan eksternal dengan mengacu pada prinsipprinsip TARIF, yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness. Commitment for Good Corporate Governance We realize that sustainable growth can only be realized when the management of the Company implements the principles of Good Corporate Governance consistently and sustainably. Therefore, the Company has committed to realize it through compliance towards internal and external regulation framework by referring to the TARIF principles, they are Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. Selama tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan dibantu oleh komite yang telah dibentuk, yaitu Komite Audit, di antaranya dengan menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut: Memantau pelaksanaan dan mengevaluasi hasil penilaian mengenai penerapan GCG secara berkala; Melakukan sosialisasi penerapan GCG kepada keseluruhan ruang lingkup Perseroan; Memonitor risiko-risiko utama yang dihadapi Perseroan dan memastikan bahwa Direksi telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko; Mengevaluasi dan mereview kegiatan yang berhubungan dengan Manajemen, Audit Internal dan Audit Eksternal; In 2015, the Company has implemented efforts to improve the practices of Good Corporate Governance supported by a committee, the Audit Committee by implementing the policies below: Monitoring implementation and evaluating the implementation of GCG frequently; Implementing the socialization of GCG implementation in all of the scope of the Company; Monitoring main risks of the Company and ensuring the Board of Directors to undertake necessary steps to identify, measure, monitor and control risks; Evaluating and reviewing activities related to Management, Internal and External Audit; Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perseroan, maka Perseroan telah melakukan penilaian atas penerapan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Perseroan melalui BPKP yang mana hasil dari penilaian tersebut adalah sebesar 80,165 % atau masuk dalam kriteria Baik. Hasil penilaian tersebut menjadi masukan bagi Perseroan dalam meningkatkan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik di tahun mendatang. In order to determine the improvement of the implementation of Good Corporate Governance principles, within the Company, therefore the Company has implemented assessment in the implementation of Good Corporate Governance principles in the Company through BPKP, and the result from the assessment is by 80,165% or in the Good criteria. The result of the assessment becomes input for the Company to improve the implementation of Good Corporate Governance in the coming years. 48 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

51 Selama tahun 2015, kami melaporkan bahwa Perseroan maupun Manajemen telah berupaya untuk selalu mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Sumber Daya Manusia Kami menyadari bahwa kompetensi sumber daya manusia yang memadai akan semakin meningkatkan kinerja Perseroan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan dan menjaga sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional yang akan didedikasikan sepenuhnya bagi pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan Perseroan. In 2015, we have reported that the Company or the Management already made efforts to comply all regulations in Indonesia. Human Resources We realize that adequate human resource competency will improve the performance of the Company. Therefore we commit to continuously maintain the quality and professionalism of our human resource that will be dedicated completely for the best service to all of the Company s stakeholders. Laporan Management Management Report Seiring dengan jumlah karyawan yang terus meningkat, kami terus melakukan pembinaan dan pengembangan karyawan agar dapat memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan oleh Perseroan baik melalui pelatihan internal, yaitu program human resource management dengan berbasis pada talent management, Selain itu, karyawan kami juga memiliki jenjang karir yang jelas dan transparan. Sejalan dengan perkembangan budaya Perseroan di seluruh organisasi Perseroan, kami senantiasa melakukan People Review sebagai salah satu kegiatan rutin yang selalu dilakukan Perseroan agar kami dapat terus mengembangkan dan memperkuat talenta karyawan kami dan menginvestasikannya untuk masa depan. In line with the increase of the number of our employee, we continuously maintain and develop our employee to fulfill required competencies and expertise by internal training, a human resource management program based on talent management, further, all of our employee have a clear and transparent career path. In regard with the development of Corporate culture in all of the Company s organization, we always conduct People Review as one of our regular activity conducted by the Company in order to continuously develop and strengthen our employee s talent and invest it for the future. Sejalan dengan upaya Perseroan dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, Perseroan juga memberikan insentif kepada karyawan, salah satunya berupa bonus, yang diberikan berdasarkan penilaian dari kinerja masing-masing karyawan. Penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Coaching dan Counseling. Hasil penilaian tersebut nantinya juga akan digunakan sebagai dasar pengembangan karir karyawan In regard with the efforts of the Company to create a competent human resource, the Company also gives incentives to employee, one of them are by giving bonus based on the assessment of their performance. The assessment conducted by using Coaching and Counseling method. The result of the assessment will be used as the basis of the employee career development. Perubahan Susunan Direksi Pada tahun 2015, tidak terdapat perubahan susunan Direksi Perseroan. Change of Board of Directors Structure In 2015, there was no change in the structure of the Company s Board of Directors. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 49

52 Apresiasi Mewakili jajaran Direksi, saya sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Kepercayaan yang telah diberikan kepada kami dalam melalui tantangan di tahun 2015 dan dalam meraih keberhasilan. Kepada seluruh karyawan Nindya Karya, mewakili Direksi saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras, dedikasi, kerjasama dan ketulusannya. Marilah kita manfaatkan pencapaian tahun 2015 sebagai pendorong untuk upaya-upaya selanjutnya di masa mendatang. Appreciation On behalf of the Board of Directors, I would like express our gratitude to all of our shareholders and stakeholders for the trust in facing all the challenges in 2015 and achieving success. To all of the employees of Nindya Karya, on behalf of the Board of Directors, I would like to express our appreciation for your hard work, dedication and sincerity. Let us use our achievement in 2015 to encourage further efforts in the future. Indradjaja Manopol Direktur Utama President Director 50 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

53 Laporan Management Management Report Di tahun 2015, Nindya Karya mampu mempertahankan posisinya di industri konstruksi nasional yang tercermin dari peningkatan perolehan kontrak baru, Neraca dan Kas yang sehat, serta manajemen biaya yang membaik. Nindya Karya terus berupaya memastikan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. In 2015, Nindya work was able to maintain its position in the national construction industry as reflected in the increase number of new contracts, Balance Sheet and Cash sound, as well as improved cost management. Nindya Karya continues to ensure sustainable business growth. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 51

54 ProfIl direksi Board of Directors Profile 52 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

55 Laporan Management Management Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 53

56 ProfIl direksi Board of Directors Profile Indradjaja Manopol Direktur Utama President Director Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Surabaya pada tanggal 31 Juli 1958 Date/Place of birth Born in Surabaya on 31 July 1958 Pendidikan Meraih pendidikan Gelar Sarjana Teknik Sipil Gedung pada tahun 1984 dari Institut Teknologi 10 November Surabaya Education Received education of Bachelor's Degree in Civil Engineering on Building in 1984 from the Institute of Technology of 10 November Surabaya Pengalaman Kerja Beliau menjabat sebagai Direktur Operasi II PT Hutama Karya (Persero) dan merupakan jabatan terakhir di perusahaan tersebut. Work experience He served as the Director of Operations II PT Hutama Karya (Company) from 2011 to 2014 and it is his last position in the company. 54 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

57 Laporan Management Management Report Tanggal penunjukan pertama sebagai anggota Direksi Menjabat sebagai Direktur Utama PT NINDYA KARYA (Persero) sejak tanggal 5 Agustus 2014 berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT NINDYA KARYA di Luar Rapat Umum Pemegang Saham tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT NINDYA KARYA. Date of first appointment as a member of the Board of Directors Serving as the Managing Director of PT Nindya Karya (Company) since the date of 5 August 2014 based on the Decree of the Shareholders of the Company (Company) PT Nindya Karya Excluded of the General Meeting of Shareholders on Dismissal and Appointment of Managing Director of the Company (Company) PT Nindya Karya. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 55

58 ProfIl direksi Board of Directors Profile Erijanto Direktur Produksi & Sistem Director of Production & Systems Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Jakarta pada tanggal 26 November Date/Place of birth Born in Jakarta on 26 November Pendidikan Beliau meraih Gelar Sarjana Teknik Sipil pada tahun 1990 dari Institute Sains dan Teknologi Nasional dan gelar Magister Teknik pada tahun 2000 dari Universitas Indonesia. Education He holds a Bachelor's Degree in Civil Engineering in 1990 from the National Institute of Science and Technology and a Master degree in Engineering in 2000 from the University of Indonesia. Pengalaman Kerja Jabatan terakhir sebagai Direktur Produksi dan Sistem PT NINDYA KARYA (Persero) sejak tanggal 26 Juni 2013 sampai dengan sekarang.jabatan sebagai Direktur Operasi I PT NINDYA KARYA (Persero) sejak tanggal 24 Juni Juli 2011, sebagai Direktur Operasi tanggal 20 Juli Work experience His last position is as the Director of Production and Systems PT Nindya Karya (Company) from 26 June 2013 until now. Position as Director of Operations I PT Nindya Karya (Company) since 24 June July 2011, as Director of Operations dated 20 July June 2013, served as 56 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

59 Laporan Management Management Report Juni 2013, menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama sejak tanggal 30 September Juni Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Wilayah I Pekanbaru selama 6 tahun. Bekerja di PT NINDYA KARYA (Persero) sejak tahun 1983 dan telah memperoleh Piagam Satya Karya Dwi Windu serta Satya Karya Tri Windu di tahun 2000 dan Acting Director since 30 September June He previously served as the Head of Region I Pekanbaru for 6 years. Working in PT Nindya Karya (Company) since 1983 and has gained Charter of Karya Satya Karya Satya Dwi Windu and Tri Windu in 2000 and Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 57

60 ProfIl direksi Board of Directors Profile Danny Koestanto Direktur Keuangan & SDM Director of Finance and Human Resources Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Cirebon pada tanggal 05 Oktober 1962 Date/Place of birth Born in Cirebon on October 5, 1962 Pendidikan Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen di peroleh pada tahun 1986 dari Universitas Padjajaran Bandung dan gelar Magister Manajemen pada tahun 2005 dari Institute Manajemen Prasetya Mulya Jakarta. Education Bachelor of Economic Management received in 1986 from the University of Padjadjaran Bandung and Master Degree in 2005 from the Institute of Management Prasetya Mulya Jakarta. Pengalaman Kerja Jabatansebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia di PT NINDYA KARYA (Persero) sejak tanggal 26 Juni 2013 sampai dengan sekarang.sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT NINDYA KARYA (Persero) Work experience Having position as Director of Finance and Human Resources at PT Nindya Karya (Company) from June 26, 2013 until now. Previously serving as the Finance Director of PT Nindya Karya (Company) since July 20, June His last position 58 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

61 Laporan Management Management Report sejak tanggal 20 Juli Juni Jabatan terakhir berkarya di PT Waskita Karya selama 23 tahun dan sebagai Direktur Keuangan PT Waskita Karya selama 3 tahun setelah memegang jabatan sebagai Kepala Bagian dan Kepala Biro sejak tahun 1991 sampai dengan in PT Waskita for 23 years and as the Finance Director of PT Waskita for 3 years after holding positions as Head of Section and Head of Bureau from 1991 to Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 59

62 ProfIl direksi Board of Directors Profile Haedar A. Karim Direktur Pemasaran & Pengembangan Director of Marketing & Development Tempat/Tanggal Lahir Lahir di Ujung Pandang tanggal 15 November 1959 Date/Place of birth Born in Ujung Pandang dated 15 November 1959 Pendidikan Gelar SarjanaTeknik Sipil diperoleh pada tahun 1985 dari Universitas Hasanuddin. Education Bachelor degree on Civil Engineering obtained in 1985 from the University of Hasanuddin. Pengalaman Kerja Jabatan sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan di PT NINDYA KARYA (Persero) sejak tanggal 26 Juni 2013 sampai dengan sekarang. Jabatan sebagai General Manager Teknik dan Pemasaran tahun , Kepala Biro Teknik dan Pemasaran tahun 2008 Work experience Position as the Director of Marketing and Development at PT Nindya Karya (Company) from the date of June 26, 2013 until present. Position as General Manager of Engineering and Marketing in , Head of Bureau of Engineering and Marketing in , Head 60 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

63 Laporan Management Management Report 2009, Kepala Divisi Konstruksi dan Properti selama 6 tahun setelah memegang jabatan sebagai Kepala Proyek dan Manager Teknik & Pemasaran sejak tahun of the Construction and Property Division for six years after holding a position as the Head of Projects and Engineering & Marketing Manager since Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali. Does not have any affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners, as well as major shareholders and / or controllers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 61

64 Surat Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 Board of Commissioners Statement for Annual Reporting Responsibility 2015 PT Nindya Karya (Persero) Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Nindya Karya (Persero) berikut Laporan Keuangan dan Informasi Lain yang terkait telah diungkapkan secara lengkap dan benar dan merupakan tanggung Jawab Komisaris PT Nindya Karya (Persero). PT Nindya Karya (Persero) We, the undersigned, stated that every information contained in PT Nindya Karya (Persero) Annual Report altogether with Financial Statements and other related information have been fully and correctly disclosed and solely become the responsibility of Board of Commissioners of PT Nindya Karya (Persero). Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Juni This statement is made truthfully. Jakarta, June Bambang Goeritno Soekamto Komisaris Utama President Commissioner Iwanshah Wibisono Komisaris Commissioner Syarif Burhanuddin Komisaris Commissioner Zahirwan Mirza Komisaris Commissioner 62 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

65 Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 PT Nindya Karya (Persero) Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Nindya Karya (Persero) berikut Laporan Keuangan dan Informasi Lain yang terkait telah diungkapkan secara lengkap dan benar dan merupakan tanggung jawab Direksi PT Nindya Karya (Persero). Board of Directors Statement for Annual Reporting Responsibility 2015 PT Nindya Karya (Persero) We, the undersigned, stated that every information contained in PT Nindya Karya (Persero) Annual Report altogether with Financial Statements and other related information have been fully and correctly disclosed and solely become the responsibility of Board of Direcors of PT Nindya Karya (Persero). Laporan Management Management Report Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Juni This statement is made truthfully. Jakarta, June Indradjaja Manopol Direktur Utama President Director Erijanto Direktur Produksi & Sistem Director of Production & Systems Danny Koestanto Direktur Keuangan & SDM Director of Finance and Human Resources Haedar A. Karim Direktur Pemasaran & Pengembangan Director of Marketing & Development Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 63

66 Profil Perusahaan corporate profile Berbekal keunggulan yang dimiliki, Perseroan yakin bahwa seluruh strategi yang telah disusun dapat diselaraskan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan Armed with its advantages, the Company believes that the whole strategy which has been prepared can be harmonized in the work plan and annual budget of the company to achieve sustainable growth 64 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

67 Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 65

68 Identitas Perusahaan Corporate Identity Nama Name Bidang Usaha Line of Business Kepemilikan Ownership Tanggal Pendirian Date of Establishment Dasar Pendirian Basis of Establishment Modal Dasar Capital Kantor Pusat Head Office Telp PT Nindya Karya (Persero) Konstruksi, EPC dan Investasi Construction, EPC and Investment 99% dimiliki oleh PT PPA (Persero) 1% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 99% owned by PT PPA (Persero) 1% owned by Government of Indonesia 15 Maret 1973 March 15, 1973 Akta Notaris No.76/1973 Notary Deed of 76/1973 Rp Jl. Let Jen Haryono MT. Kav. 22 Jakarta 13630, Indonesia (021) (Hunting) Fax (021) Website 66 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

69 Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 67

70 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN Corporate Brief History 1958/PP.23/1958 N.V Nederlands Aannemings Maatschappy (NEDAM) v/h Fa.H. F. Boersma 1961/PP.59/1961 Dinasionalisasi, menjadi: PN. Nindya Karya Was nationalized, to become: PN. Nindya Karya Dalam rangka pembebasan Irian Barat dari Penjajahan Belanda, Perusahaan-perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dinasionalisasi dan diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun In order to liberate West Irian from Dutch occupation, Dutch companies in Indonesia was nationalized and regulated based on the Government Regulation No. 23 of Sebuah Perusahaan Belanda yang bernama N.V Nederlands Aannemings Maatschappy (NEDAM) v/h Fa.H. F. Boersma yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi juga dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara NINDYA KARYA seperti tercantum di dalam PP.59/1961 (PN NINDYA A Dutch company named N.V Nederlands Aannemings Maatschappy (Nedam) v / h Fa.H. F. Boersma engaged in construction services was also nationalized into the State Company Nindya Karya as stated in PP.59 / 1961 (PN Nindya Karya). Based on Government Regulation No. 11 of PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

71 Profil Perseroan Corporate Profile KARYA). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 1972 tentang status perusahaan, Maka pada tanggal 15 Maret 1973 Perusahaan Negara NINDYA KARYA ini diubah menjadi Perseroan Terbatas NINDYA KARYA (Persero) berdasarkan akta Perseroan Terbatas No. 76 dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, dengan saksi-saksi : Dandi Kadarsan (Sekjen PUTL), Ir. Suwito Danunagoro (Ka. I Dewan Direksi PBN. Dep.PUTL.), dan telah diumumkan dalam Berita Negara R.I tanggal 7 Mei on the status of the company, then, on March 15, 1973 Company Country Nindya karya was converted into a limited company Nindya Karya (Company) based on deed of Company Limited No. 76 made in front of Kartini Muljadi, SH., Notary in Jakarta, with witnesses: Dandi Kadarsan (General Secretary of PUTL), Ir. Suwito Danunagoro (Head I Board of Directors of PBN. Dep.PUTL.), and was published in the State Gazette R.I dated May 7, Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 69

72 Dalam perkembangan perusahaan, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, Anggaran Dasar terakhir tertulis dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 39 tanggal 14 September 2012 yang dibuat di hadapan Khairina, SH. Notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah dicatat di Si stem Admi ni strasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2012, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No.45 tanggal 4 Juni In the company development, the Articles of Association have been amended, the last statutes were written in the Deed of Meeting Decision No. 39 dated 14 September 2012 made in front of Khairina, SH. Notary in Jakarta, whose notification of changes to its statutes have been recorded in Administration system of Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU AH In 2012, and was published in the Official Gazette RI # 45 dated June 4, Maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam lapangan perencanaan bangunan, pemborongan, pengawasan pelaksanaan bangunan dan melakukan segala tindakan yang ada hubungannya dengan usaha tersebut, menurut Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan PT NINDYA KARYA (Persero). Purpose and objectives of the Company is endeavoring in the field of building planning, contracting, and supervision of the building construction as well as taking whatever action related to the company, according to Article 3 of the Articles of Association of PT Nindya Karya (Company). 1969/UU. 9/1969 BUMN menjadi 3: PERJAN, PERUM, PERSERO SOE became 3: PERJAN, PERUM, PERSERO 1973/PP 11/1973 Kep. Men. Keu. 91/MK/IV/3/1973 PN menjadi Persero berdasarkan akte notaries: Kartini Muljadi, SH, tanggal 15 maret 1973 Kep. Men. Keu. 91/MK/IV/3/1973, tentang penetapan modal ke PT. Nindya Karya PN became Persero based on notary deed: Kartini Muljadi, SH, dated 15 March 1973 Kep. Men. Keu. 91 / MK / IV / 3/1973, concerning the capital establishment to PT. Nindya karya Dalam rangka melaksanakan ketentuanketentuan yang terdapat dalam undang-undang nomor 1 tahun 1969 (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 1969 nomor 40), Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 1972 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara ( P.N. ) Nindya Karya, menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaga Negara Republik Idonesia tahun 1972 nomor 12 Juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor KEP-91/MK/IV/3/1973 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) P.T.Nindya Karya In order to implement the provisions contained in Law No. 1 of 1969 (State Institution of the Republic of Indonesia in 1969 number 40), Government Regulation No. 11 of 1972 on the Transformation of the State Enterprise ("PN") Nindya Work ", a limited liability company (Persero), the state Institution of the Republic Idonesia 1972 number 12 Juncto Decree of the Minister of Finance of the Republic of indonesia No. KEP-91 / MK / IV / 3/1973 regarding the Capital Establishment of limited liability company (Persero) "PT Nindya karya" 70 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

73 Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 71

74 BIDANG USAHA BUSINESS FIELDS Mengelola dan mengenali seluruh risiko yang dihadapi Perseroan serta memitigasi risiko-risiko dengan level tinggi secara berkesinambungan untuk menjaga keberlangsungan usaha sebagai bagian implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Managing and identifying all of the risks faced by the Company as well as mitigating high level risks on an ongoing basis to maintain business continuity as part of the implementation of good corporate governance. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, Perseroan berusaha dalam bidang Pelaksanaan Konstruksi, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company sought in the areas of Construction Work, in accordance with the provision in the applicable law by applying the principles of limited liability companies. A. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi : 1. Pekerjaan Sipil (seluruh sektor pembangunan) a. Drainase dan jaringan pengairan b. Jalan, Jembatan, lalu lintas kendaraan dan kereta api serta landasan A. Construction Works: 1. Civil Works (all development sectors) a. Drainage and irrigation networks b. Road, bridge, vehicular traffic and trains as well as foundation 72 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

75 Profil Perseroan Corporate Profile c. Gedung, pabrik, dan bangunan industri d. Bangunan pengolahan air bersih dan limbah e. Reklamasi dan pengerukan f. Dermaga, penahan gelombang dan tanah g. Pengeboran air tanah h. Bangunan bawah air i. Pertamanan j. Perumahan dan pemukiman k. Pencetakan sawah dan pembukaan lahan l. Pembukaan areal transmigrasi m. Bendung, bendungan, dan terowongan c. Buildings, factories and industrial buildings d. Treatment plan of sewage and clean water e. Reclamation and dredging f. Docks, retaining wave and ground g. Drilling of groundwater h. Under water building i. landscape gardening j. Housing and settlement k. Paddy fields and clearings l. The clearing of transmigration m. Weirs, dams, and tunnels Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 73

76 n. Perpipaan o. Interior p. Pengeboran q. Pengupasan r. Penggalian/penambangan s. Pengukuran kemiringan sumur t. Pekerjaan pancang u. Mud Logging v. Well logging and perforating w. Penyemenan sumur x. Pengujian lapisan bawah tanah y. Pengujian produksi sumur z. Stimulasi sumur dan penambangan sekunder aa. Perawatan Sumur bb. Pekerjaan Ulang cc. Pelayanan Casing dan Tubing dd. Pemboran Lumpur ee. Perawatan Fasilitas Produksi ff. Pekerjaan Sipil lainnya n. Piping o. Interior p. Drilling q. Paring r. Quarrying / mining s. Measurement of well slope t. Work stake u. Mud Logging v. Well logging and perforating w. Cementing wells x. Testing of underground layers y. Testing of well Production z. Stimulation of secondary wells and mining a a. Well Maintenance bb. Re-work cc. Casing and Tubing Services dd. Mud drilling ee. Maintenance of Production Facilities ff. Other Civil Works 74 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

77 Profil Perseroan Corporate Profile 2. Pekerjaan Mekanikal - Elektrikal termasuk jaringannya a. Kelistrikan dan pembangkit b. Tata Udara (AC) c. Transmisi kelistrikan d. Pemasangan alat angkut e. Pemasangan fasilitas produksi dan fasilitas lepas pantai 2. Mechanical Works - Electrical including its network a. Electrical and plants b. Air conditioning (AC) c. Electricity transmission d. Installation of conveyance e. Installation of production and offshore facilities 3. Radio, telekomunikasi, dan instrumentasi a. Sinyal dan Telekomunikasi kereta api b. Sentral Telekomunikasi c. Jaringan Telekomunikasi d. Pemasangan Telekomunikasi 3. Radio, telecommunications, and instrumentation a. Train Signaling and Telecommunication b. Central Telecommunications c. Telecommunication networks d. Telecommunication Installation 4. Perbaikan / pemeliharaan / renovasi bangunan 4. Repair / maintenance / renovation of buildings Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 75

78 B. Perencanaan dan pengawasan Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil dan pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringannya. C. Jasa Pertambangan D. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement, and construction/epc) E. Rancang bangun F. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi G. Building Management H. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan I. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi J. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastic K. Melakukan usaha di bidang agro industri L. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi M. Layanan jasa keagenan penjualan ruangan perkantoran dan penghunian N. Investigasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang : a. Prasarana dan sarana dasar b. Industri O. Ekspor dan Impor P. Perdagangan umum, usaha pemasukan jasa ekspedisi/angkutan darat Q. Penyewaan peralatan komunikasi R. Pengelolaan kawasan industri S. Pengembangan system T. Layanan jasa bidang teknologi informasi U. Layanan jasa peningkatan kemampuan bidang jasa konstruksi V. Pengembang : a. Properti: Melakukan pengusahaan dan pengelolaan bidang property b. Realti: Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana prasarananya dan penjualan bidang realti B. Planning and supervision of construction works including civil works and mechanical electrical works including its network. C. Mining Services D. Integrated Works (engineering, procurement, and construction / EPC) E. Buiding Design F. Aagency services of building materials and components as well as construction equipment G. Building Management H. Material Fabrication and building components I. Fabrication of components and construction equipment J. Manufacture of metal, wood, rubber and plastic goods K. Doing business in the field of agro-industries L. Agency services of building materials and components as well as construction equipment M. Agency services of marketing on office and residential space N. Investigation and / or business management in the areas of: a. Basic infrastructure and facilities b. Industry O. Export and Import P. General trade, business on revenue of expedition service / land transportation Q. Rental of communications equipment R. Management of industrial zones S. System Development T. Services on information technology U. Services on capacity building in construction services V. Developer: a. Property: Conduct concession and management of the property area b. Realty: Conduct business on area development including its infrastructure facilities and realty marketing Sampai dengan saat ini kegiatan usaha jasa konstruksi yang dilaksanakan adalah meliputi perencanaan teknis/desain, pelaksanaan pembangunan, pengelolaan proyek & pengadaan dalam arti seluas-luasnya. Pada perencanaan tahun-tahun yaitu tahun , aktivitas bisnis tersebut diatas akan diperbaiki, kecuali bidang konstruksi, dan penjualan di bidang properti. Until now, the undertaken business activities on construction services including technical/ design planning, development work, project management and procurement in the broadest sense. In the planning years, namely year , the business the above mentioned business activities will be fixed, except the field of construction and sales in the property area. 76 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

79 Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 77

80 STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure Sesuai keputusan Dirut No: 467/Dirut/KPTS/ SEKPER/06/2015 tanggal 25 Juni In accordance with SK Dirut No: 467/Dirut/KPTS/ SEKPER/06/2015 date June 25, DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners KOMITE AUDIT Audit Committee DIREKTUR UTAMA President Director Indradjaja Manopo DIREKTUR PRODUKSI & SDM Director of Production & HR DIREKTUR KEUANGAN, RISIKO, & SISTEM Director of Finance, Risk, & System Erijanto Danny Koestanto SEKRETARIAT PERUSAHAAN Corporate Secretary Hidayat Wahyudi DEPARTEMEN PRODUKSI Production Department Rachman DEPARTEMEN SDM HR Department Ahmad Misbah DEPARTEMEN Risiko dan Sistem Risk & System Department Arie Mindartanto BAG. HUKUM Legal Section BAG. HUMAS & SEKRETARIAT PR & Secretariat Section BAG. UMUM General Section BAG. PENGENDALIAN I Control I Section BAG. PENGENDALIAN II Control II Section BAG. PENGENDALIAN III Control III Section BAGIAN LOGISTIK & PERALATAN Logistic & Equipment Section BAG. ADM SDM HR Administration Section BAG. PENGEM- BANGAN SDM HR Development Section BAG. MANAJEMEN RISIKO Risk Management Section BAG. SISTEM & HSE System & HSE Section BAG. TEKNOLOGI & INFORMASI Information & Technology Section Wilayah I s/d VI Area I to VI 78 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

81 Profil Perseroan Corporate Profile DIREKTUR PEMASARAN & PENGEMBANGAN Director of Marketing & Development Haedar A. Karim DEPARTEMEN KEUANGAN Finance Department DEPARTEMEN PENGEMBANGAN Development Department DEPARTEMEN PEMASARAN Marketing Department SATUAN PENGAWASAN INTERN Intern Audit Unit Sri Haryanto Verzian Sofyan Imam Sugiatno M. Sopan BAG KEUANGAN Finance Section BAG. AKUNTANSI Accounting Section BAG. PAJAK Tax Section PKBL Partnership & Community Development Program BAG. PENGEM- BANGAN BISNIS Business Development Section BAG. PEMASARAN & ADM TEKNIK I Marketing & Tech Adm. I Section BAG. PEMASARAN & ADM TEKNIK II Marketing & Tech Adm. II Section BAG. PEMASARAN & ADM TEKNIK III Marketing & Tech Adm. III Section AUDITOR Auditor Anak Perusahaan Subsidiary Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 79

82 VIsI misi dan nilai Perusahaan VISION, MISSION AND CORPORATE VALUES VIsI Vision Menjadi Perusahaan Jasa Konstruksi Lima Besar di Indonesia Being the "Big Five Construction Services Companies in Indonesia" VISI PERUSAHAAN COMPANY VISION PT NINDYA KARYA (Persero) tetap pada jalur bisnis utamanya melakukan usaha di bidang pelaksanaan pekerjaan konstruksi, perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa serta pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement dan Construction/EPC). PT Nindya Karya (Persero) stays on track with its core business in the field of construction work, planning and supervision of construction work, services and integrated employment (Engineering, Procurement and Construction / EPC). 80 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

83 Untuk mencapai visi Perusahaan melalui penerapan: 1. Sistem Manajemen Mutu secara konsisten; 2. Sistem Manajemen Risiko dalam pencapaian hasil usaha; 3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) untuk mencegah kecelakaan dan Penyakit akibat kerja; 4. Sistem Manajemen Lingkungan untuk menciptakan proses kerja yang ramah lingkungan; 5. Sistem Manajemen Perlindungan Informasi untuk menjaga kerahasiaan dan menyediakan informasi yang handal; 6. Pedoman Tata Kelola Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporat Governance (GCG) dan Ketaatan dalam memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. To achieve its vision through the implementation of: 1. Quality Management System consistently; 2. Risk Management System in achieving business results; 3. Work Health and Safety Management System (K3) to prevent occupational accidents and diseases; 4. Environmental Management System to create work processes that are environmentally friendly; 5. Information Protection Management System to maintain confidentiality and to provide reliable information; 6. Guidance of Corporate Governance is based on the principles of Good corporat Governance (GCG) and compliance in fulfilling the applicable legislation. Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 81

84 MISI PERUSAHAAN COMPANY MISSION Telah ditetapkan bahwa PT NINDYA KARYA (Persero) mempunyai misi utama yaitu: It has been established that the PT Nindya Karya (Persero) has primary missions, namely: MISI Mission 1. Mencapai Pertumbuhan di atas rata-rata Memenuhi harapan Shareholder dengan mencapai pertumbuhan di atas rata-rata industri 2. Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dan Tangguh Membangun Sumber Daya Manusia yang kompeten, militan dan penuh dedikasi 3. Mewujudkan Kinerja Ekselen Memenuhi kepuasan pelanggan dengan bekerja cepat, kualitas cermat dan biaya hemat 4. Tumbuh Bersama Mitra Kerja Menjalin kerja sama saling menguntungkan dan tumbuh bersama mitra kerja 5. Peduli pada Lingkungan Berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pemeliharaan lingkungan 1. Achieving Growth above average to fulfil expectations of Shareholders by achieving growth above industry average 2. Building Excellence and Tough Human Resources Building Human Resources that are competent, militant and dedicated 3. Establishing Excellence Performance Meeting customer satisfaction by working in a fast, accurate and cost-effective quality; 4. Environmental Management System to create work processes that are environmentally friendly; 5. Information Protection Management System to maintain confidentiality and to provide reliable information; Penetapan Visi Dan Misi Visi dan Misi Nindya Karya di tetapkan pada Keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor : 787/DIRUT-I/KPTS/SEKPER /11/2012 Tentang Pedoman Perilaku Etika (Code Of Conduct) The Establishment of Vision And Mission The vision and mission of Nindya Karya are established based on the Decree of the Board of Directors of PT Nindya Karya (Company) Number: 787/DIRUT-I/KPTS/SEKPER /11/2012 Regarding the Code of Conduct 82 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

85 Sikap Dasar, Motto, dan Budaya Perusahaan Sikap Dasar, Motto, dan Budaya Perusahaan Sikap Dasar Sikap Dasar Profil Perseroan Corporate Profile 1 Integritas Integrity Jujur, Adil dan Berdedikasi Honest, Fair and dedicated Militan Militant Inovatif Inovation Detail Detail Fleksibel Flexible Gigih, tidak berhenti sebelum selesai, tidak menyerah sebelum berhasil Persistent, do not stop before completing, do not give up before success Working effectively and efficient Bekerja efektif dan efisien Mengerti dan menguasai tanggung jawabnya, mampu mengindetifikasi peluang dan risiko Understand and master the responsibilities, capable of identifying opportunities and risks Mudah beradaptasi, mengutamakan teamwork dan berfikir positif Adaptable, promoting teamwork and positive thinking Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 83

86 Budaya Perusahaan Company culture Berfikir terbuka open minded Bekerja Efektif dan efisien Working Effectively and efficiently Perilaku Individu di dalam dan diluar Perusahaan Individual behavior inside and outside the Company 1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Melakukan pekerjaan dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab 3. Masing-masing individu merupakan bagian dari perusahaan yang harus saling mendukung dan berkepentingan terhadap kemajuan maupun kelangsungan operasi perusahaan 4. Senantiasa berupaya untuk meningkatkan prefesionalisme dan kompetensi (keahlian/ skill, pengetahuan/knowledge, sikap/ attitude) dengan bekerja memenuhi sasaran kerja yang ditentukan 5. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar tugas 6. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan, atau berkata kasar, pelecehan ataupun provokasi dan tidak menimbulkan persaingan tidak sehat diantara sesama karyawan 1. Upholds the faith and devotion to God Almighty 2. works in good intention and full responsibility 3. Each individual is part of the company that should be mutually supportive and interested in the progress and continuity of the company's operations 4. Continuously strives to improve professionalism and competencies (skills / skill, knowledge / knowledge, attitude / attitude) by working to meet specified work targets 5. Always maintains polite and courteous behaviors both inside and outside duty 6. Does not exert pressure or intimidation, humiliation, or rant, harassment or provocation and does not cause unfair competition among fellow employees 84 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

87 7. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesama individu, seperti agama, hari libur agama/nasional, status, suku/ras dan keluarga 8. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari atasan dan/atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak di luar perusahaan tanpa izin selama jam kerja 9. Memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) di dalam merumuskan suatu keputusan 10. Tidak melalaikan tugas dan pekerjaan, sehingga mengakibatkan kerugian perusahaan 11. Tidak mabuk, madat, memakai narkotik dan obat berbahaya (narkoba) maupun memperdagangkan minuman keras, narkoba dan sejenisnya ditempat kerja atau diluar perusahaan 12. Tidak membujuk pimpinan, bawahan dan/ atau sesama karyawan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan 7. Maintains and respects personal matters of fellow individuals, such as religion, religious holidays / national, status, ethnicity / race and family 8. Discipline, does not leave work activities prematurely without permission from superiors and / or performs other activities for personal benefit or party outside the company without permission during working hours 9. Has a tolerant attitude towards the possibility of dissenting opinion in formulating a decision 10. Does Not neglect duty and work, resulting in company loss 11. Does not get drunk, use opium, use narcotics and dangerous drugs (drugs) or trade of alcohol, drugs and the like in the workplace or outside the company 12. Does Not persuade leaders, subordinates and / or fellow employees to do something that contradicts the law or morality Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 85

88 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM COMPOSITION OF SHARE OWNERSHIP KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM COMPOSITION OF SHAREHOLDERS Komposisi Kepemilikan Saham Nindya Karya 99% dimiliki oleh Republik Indonesia. Composition of Share Ownership of Nindya karya is 99% owned by the Republic of Indonesia. KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SHARE OWNERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Per 31 Desember 2015 tidak terdapat kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi. As of December 31, 2015 there are no share ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors. Kronologis Pencatatan Saham Chronological Listing of Shares Perseroan per 31 Desember 2015 merupakan salah satu BUMN non listed atau belum mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia sehingga tidak terdapat informasi mengenai kronologis pencatatan saham, corporate action, perubahan jumlah saham dan nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan Company as of December 31, 2015 is one of the non-listed SoE or it has not yet listed its shares on the Indonesia Stock Exchange so that there is no information about the chronological listing of shares, corporate actions, changes on the number of shares and the stock exchange where the company name listed Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Chronological Listing of Other Securities Perseroan per 31 Desember 2015 tidak menerbitkan efek dalam bentuk apapun sehingga tidak terdapat informasi mengenai kronologis pencatatan efek lainnya, corporate action, perubahan jumlah efek lainnya, nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan, serta peringkat efek. Company as of December 31, 2015 does not issue securities in any form so that there is no information about the chronological listing of other securities, corporate actions, changes in the number of other effects, the name of the Exchange where the other effects are listed, as well as rank effect. 86 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

89 KEPEMILIKAN SAHAM ANAK PERUSAHAAN & PERUSAHAAN AFILIASI SHARE OWNERSHIP OF SUBSIDIARY & AFFILIATED COMPANIES Profil Perseroan Corporate Profile No Nama Name % Bidang Usaha Business Area Status Operasi Operation Status Deskripsi Perusahaan Company description PT NINDYA Beton didirikan berdasarkan pada Keputusan RUPS PT NINDYA KARYA (Persero) Nomor : SK-149/MBU/2013 dan KEP-PS 04/ PPA/0213 tanggal 18 Februari 2013 tentang pendirian Anak Perusahaan PT NINDYA KARYA (Persero) di Bidang Produksi Beton Pracetak (Precast). Kegiatan utama Perusahaan meliputi, antara lain: 1. Industri, yaitu beton pracetak, ready mix, dan usaha-usaha lainnya yang berkaitan 1. PT NINDYA Beton PT NINDYA Concrete Perusahaan - 51% PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) - 49% Company - 51% PT Asset management company (Persero) - 49% Produksi Beton Pracetak (Precast) Production of precast concrete Beroperasi Operating 2. Pabrikasi, yaitu: sistem pabrikasi beton pracetak, pabrikasi bahan dan komponen bangunan, pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi, pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik 3. Danusahalainnyayangberkaitan PT Nindya Concrete was established based on the decisions of General meetings of Shareholders of PT Nindya Karya (Persero) Number: SK-149 / MBU / 2013 and KEP-PS 04 / PPA / 0213 dated February 18, 2013 regarding the establishment of subsidiaries of PT Nindya Karya (Persero) in Production Precast concrete (Precast). The main activities of the Company include, among others: Industry, the precast concrete, ready mix, and other related businesses Fabrication, namely: system of precast concrete fabrication, fabrication of materials and building components, fabrication of components and construction equipment, fabrication of metal products, wood, rubber and plastic And other related businesses Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 87

90 2 No Nama Name PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng % PT Jasa Marga 76,20% CMS WIL 21,00% PT Wijaya Karya 2,1% PT Nindya Karya 0,28% PT Istaka Karya - 0,42% Bidang Usaha Business Area Jalan Tol Cengkareng- Batuceper- Kunciran Toll Road of Cengkareng- Batuceper- Kunciran Status Operasi Operation Status Belum beroperasi Not yet operating Deskripsi Perusahaan Company description PT Marga Kunciran Cengkareng adalah perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan CMS WIL (Perusahaan Malaysia), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) dan PT Istaka Karya (Persero), yang didirikan berdasarkan Akta No. 7 tanggal 14 Mei 2008 Notaris Suzy Anggrainy Muharam, SH Notaris di Jakarta. Perseroan ditunjuk dan diberikan hak konsesi pengusahaan Jalan Tol Ruas Kunciran - Cengkareng, dengan masa konsesi selama 35 (tiga puluh lima) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian Pengusahaan Jalan Tol antara Perseroan dengan Badan Pengatur Jalan Tol sesuai Akta No. 1 tanggal 2 Maret 2009 Notaris Rina Utami Djauhari, SH Notaris di Jakarta PT Marga Kunciran Cengkareng is a joint venture among PT Jasa Marga (Persero) Tbk with CMS WIL Company (Malaysia), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) and PT Istaka Karya (Persero), which was established based on the Deed No., 7 dated May 14, 2008 Notary Suzy Anggrainy Muharam, SH Notary in Jakarta. The Company appointed and granted the Toll Road concession Kunciran - Cengkareng, with the concession period of 35 (thirty five) years since the signing of the toll road concession agreement between the Company and the Toll Road Regulatory Agency in accordance with the Deed No. 1 dated March 2, 2009 Notary Rina Utami Djauhari, SH Notary in Jakarta 88 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

91 NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN NAME AND ADDRESS OF PROFESSIONAL INSTITUTIONS SUPPORTING THE COMPANY Profil Perseroan Corporate Profile Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar & Rekan RSM Indonesia Plaza Asia, Level 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta Indonesia Telp : Fax : Konsultan Hukum Nengah Sujana & Rekan ITS Tower Lt.7 Nifarro Park Jl. Raya Pasar Minggu No.18 Jakarta Selatan Telp , Fax Notaris Khairina, SH, MKN Jl. Empang Tiga Dalam No.17 Pejaten Timur Pasar Minggu-Jakarta Telp/Fax Public Accountant office Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar & Rekan RSM Indonesia Plaza Asia, Level 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta Indonesia Telp : Fax : Law Consultant Nengah Sujana & Rekan/ Partner ITS Tower Lt.7 Nifarro Park Jl. Raya Pasar Minggu No.18 Jakarta Selatan Telp , Fax Notary Khairina, SH, MKN Jl. Empang Tiga Dalam No.17 Pejaten Timur Pasar Minggu-Jakarta Telp/Fax Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 89

92 Wilayah Operasional Operational Area I III II VI IV HEAD OFFICE : GEDUNG NINDYA Jl. Letjend. MT. Haryono Kav. 22, Jakarta Phone Fax REGION I : Medan REGION II : Palembang REGION III : Balikpapan REGION IV : Surabaya REGION V : Makassar REGION VI : Jakarta 90 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

93 Profil Perseroan Corporate Profile V Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 91

94 NAMA DAN ALAMAT KANTOR CABANG DAN ENTITAS ANAK NAME AND ADDRESS OF BRANCHES AND SUBSIDIARy Wilayah I Region I Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja Km. 07, Medan Telp : (061) , Fax : (061) Aceh Jl. Singgah Mata No. 82 Blower, Banda Aceh Telp : (0651) Fax : (0651) Riau Komp. Sudirman Bussines Centre Jl. OK. Jamil Blok A1 & A2, Pekanbaru Riau Telp : (0761) Fax : (0761) Sumatera Barat Jl. Batang Anai No.2 Padang Baru, Padang Telp : (0751) Fax : (0751) Lampung Jl. Wolter Mongonsidi No.159 Bandar Lampung Telp : (0721) Fax : (0721) Bengkulu Jl. Fatmawati No. 3A Bengkulu Telp : (0736) Fax : (0736) Wilayah III Region III Kalimantan Timur Jl. RE. Martadinata No. 21 B, Balikpapan Telp : (0524) Fax : (0524) Kalimantan Selatan Jl. Ahmad Yani Km 29.8 No. 766 Banjar Baru, South Kalimantan Telp : (0551) Fax : (0551) Wilayah II Region II Sumatera Selatan Jl. Kol. H. Berlian Km. 09, No.8, Palembang Telp : (0721) Fax : (0761) Wilayah IV Region IV Jawa Timur Jl. Tenggilis Tengah No. 4, Surabaya Telp : (031) , Fax : (031) Jawa Tengah & DIY Jl. Brigjend. S. Sudiarto No. 496, Semarang Telp : (024) Fax : (024) PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

95 Wilayah V Region V Sulawesi Selatan Jl. La Madukeleng No. 28, Makasar Telp : (0411) , Fax : (0411) Gorontalo, Sulut dan Sultra Jl. Tuna No. 4 Kelurahan Kampung Bugis Telp : (0435) Fax : (0435) Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat Jl. Setiabudi 37, Palu Telp : (0451) Fax : (0451) Maluku dan Maluku Utara Jl. BTN Taman Paso Indah Blok III No. 4, Ambon Telp : (0911) Fax : (0911) Papua dan Papua Barat Jl. Nindya No. 9, Jayapura Telp : (0967) Fax : (0967) Wilayah VI Region VI Jakarta & Banten Jl. Letjend Haryono MT. Kav 22, Jakarta Telp : (021) Fax : (021) NTB Jl. Majapahit No. 36, Mataram Telp : (0380) Fax : (0370) NTT Jl. Suharto No. 60A, Kupang Telp : (0380) Fax : (0380) Divisi EPC EPC Division Jakarta & Banten Jl. Letjend Haryono MT. Kav 22, Jakarta Telp : (021) Fax : (021) Anak Perusahaan Branches PT Nindya Beton Head Office: Gedung Nindya Lt. 3, Jl. MT. Haryono Kav.22 Cawang-Jakarta Timur Telp : (021) Fax : (021) Factory: Jl. Purwadadi Km. 1, Desa Kaliangsana, Kec. Kalijati, Kab. Subang-Jawa Barat Telp : (0260) Fax : (0260) Profil Perseroan Corporate Profile Jawa Barat Jl. P.H. H. Mustofa No. 67, Bandung Telp : (022) Fax : (022) Wilayah VII Region VII Bali Jl. Hayam Wuruk No. 129 A, Denpasar Telp : (0361) Fax : (0361) PT Marga Kunciran Cengkareng Head Office: Ruko Business Park Tangerang City No. A 19 Jl. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol Tangerang Banten-Indonesia Telp : (021) Fax : (021) mkc@mkc.co.id Webside : http// Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 93

96 PERISTIWA PENTING TAHUN 2015 IMPORTANT EVENTS 2015 No. JANUARI JANUARY 1 2 Tanggal Date 13 Januari January Januari January 2015 FEBRUARI FEBRUARY 3 4 MARET MARCH APRIL APRIL 3 Februari February Februari February Maret March Maret March Maret March Maret March Apr Apr Apr-15 Media Media -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web Uraian/Judul Description/ Title Penandatangan Perjanjian Kerjasama PT Nindya Karya (Persero) dan PT Askrindo (Persero) Signing of cooperation agreement between PT Nindya Karya (Company) and PT Askrindo (Company) Perkenalan Manajemen Kepada Karyawan Baru Management Introduction to new employees Serah Terima Jabatan PT Nindya Karya (Persero) Tahun 2015 Handover position of PT Nindya Karya (Company) year 2015 Rapat Kerja Nasional PT Nindya Karya (Persero) Tahun 2015 National work meeting of PT Nindya Karya (Company) Year 2015 Jelang HUT Ke-42 Tahun, PT Nindya Karya (Persero) Gelar Donor Darah Approaching its 42nd anniversary, PT Nindya Karya (Company) organized Blood Donation Meriahkan HUT PT Nindya Karya (Persero) ke-42 Tahun Celebrate the 42nd Anniversary of PT Nindya Karya (Company) Pelatihan Manager Proyek Training for Project Managers Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM Completion of Human Resources Management System Medical Check Up Karyawan PT Nindya Karya (Persero) Wilayah VI Employee Medical Check Up of PT Nindya Karya (Company) Region VI Renewal (Pembaharuan) sertifikat Mutu ISO 9001:2008 &OHSAS 18001:2007 PT Nindya Karya (Persero) Renewal of quality certificate of ISO 9001:2008 &OHSAS 18001:2007 PT Nindya Karya (Company) Groundbreaking Pembangunan Stadion Bekasi (TahapII) Groundbreaking Pembangunan Stadion Bekasi (TahapII) 94 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

97 Profil Perseroan Corporate Profile No. MEI MAY JUNI JUNE JULI JULY Tanggal Date 13 Mei May Mei May Mei May Juni June Juni June Juni June Juli July Juli July 2015 AGUSTUS AUGUST Agustus August Agustus August Agustus August 2015 Media Media -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web Uraian/Judul Description/ Title Air dan Pembangunan Berkelanjutan Water and sustainable development Peresmian Proyek Terminal Multi Purpose Teluk Lamong Inauguration of Project on Multipurpose Terminal of Lamong Gulf UKM Mitra Binaan PT Nindya Karya (Persero) Dalam Acara Muhammadiyah Expo 2015 UKM Developed Partners of PT Nindya Karya (Company) in Muhammadiyah Expo 2015 Program Pelatihan Kedisiplinan PT Nindya Karya (Persero) Training program on discipline of PT Nindya Karya (Company) Penandatanganan Kontrak Bendungan Signing on Dam contract Pengajian dan buka puasa bersama keluarga besar PT Nindya Karya (Persero) Recitation and break fasting together with the big family of PT Nindya Karya (Company) Program Pelatihan Senior Manager Development Program (SMDP) PT Nindya Karya (Persero) Training program of Senior Manager Development Program (SMDP) PT Nindya Karya (Company) Rapat Kerja Nasional Kinerja Semester I PT Nindya Karya (Persero) Tahun 2015 Performance National Work Meeting Semester I PT Nindya Karya (Company) Year 2015 Keikutsertaan PT Nindya Karya (Persero) di Spektakuler Job Fair 2015 Participation of PT Nindya Karya (Company) in the Spectacular Job Fair 2015 Pisah sambut Komisaris PT Nindya Karya (Persero) Parting-Welcome Remarks of Commissioner of PT Nindya Karya (Company) PT Nindya Karya (Persero) hadir untuk Negeri peringatan 17 Agustus 2015 PT Nindya Karya (Company) stands for the Country Commemoration of 17 August 2015 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 95

98 No Tanggal Date 19 Agustus August Agustus August Agustus August 2015 SEPTEMBER SEPTEMBER Sep-15 7-Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep-15 OKTOBER OCTOBER Oktober October Oktober October Oktober October 2015 NOVEMBER NOVEMBER Nov-15 4-Nov Nov Nov Nov Nov-15 Media Media -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web Uraian/Judul Description/ Title Pendidikan dan Pelatihan Kedisiplinan Karyawan PT Nindya Karya (Persero) Employee Education and training on discipline of PT Nindya Karya (Company) Dimulainya Pembangunan Perumahan Green Teksin Commencement of Green Teksin housing development Penandatanganan Kontrak Proyek Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Listrik Bandara Soetta Project Contract signing of capacity and electricity network improvement of Soetta Airport PT Nindya Karya (Persero) Raih Dua Penghargaan BUMN Marketers Award 2015 PT Nindya Karya (Company) receives two awards from BUMN Marketers Award 2015 PT Nindya Karya (Persero) Wilayah III Melaksanakan Acara Ground Breaking Pemancangan Tiang Pancang PT Nindya Karya (Persero) Region III organized Ground Breaking event on erecting piles Penandatangan Kontrak Kerja Rehabilitasi Saluran Induk dan Saluran Wilalung Signing of employment contract Rehabilitation of main and wilalung channel Kuantar Kau Ke Surga I will take you to the heaven Kunjungan Kerja Direktur Utama ke Proyek Gedung Parkir Gelora Balikpapan Working Visit of Managing Director to the Gelora Parking Building Project in Balikpapan Penandatangan Kontrak Paket Pelebaran Jalan Batu Aji-Kuaro Contract Signing of road widening package of Batu Aji- Kuaro Penandatanganan Nota Kesepahaman PT Nindya Karya (Persero) dan JAMDATUN Signing of Memorandum of Understanding (MoU) between PT Nindya Karya (Company) and JAMDATUN Medical Check Up Karyawan Kantor Pusat PT Nindya Karya (Persero) Medical Check Up of Headquarter employees of PT Nindya Karya (Company) Indonesia Infrastructure Week 2015 Indonesia Infrastructure Week 2015 Diklat Kedisiplinan Angkatan II PT Nindya Karya (Persero) Tahun 2015 Training on Discipline Batch II PT Nindya Karya (Company) Year 2015 Penandatanganan Kontrak Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu NTT Contract signing of Rotiklot Dam in Belu Regency NTT 96 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

99 No. Tanggal Date Media Media Uraian/Judul Description/ Title Nov Nov-15 DESEMBER DECEMBER Desember December Desember December Desember December Desember December Desember December Desember December Desember December Desember December Desember December Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web -Liputan Inindya -Web Nindya Karya -Inindya Coverage -Nindya Karya Web Penandatanganan Kontrak Paket Pekerjaan Pembangunan Kolam Cieunteung di Kabupaten Bandung Contract signing of work package on Cieunteung Pond in Bandung Regency Nindya Karya incar Kontrak Baru 11 Triliun Nindya Karya aimed for new contract of 11 Trillion Penandatanganan Kontrak Pembangunan Bendung Sei Wampu di Kab. Langkat Prov. Sumatera Utara Contract signing on Dam Development of Sei Wampu in Langkat Regency Sumatera Utara Province Pembangunan Fly Over Kuningan PT Nindya Karya (Persero) Kuningan Fly Over development of PT Nindya Karya (Company) Impounding Bendungan Titab-Ularan, Buleleng, Provinsi Bali Impounding the Dam of Titab-Ularan, Buleleng, Bali province PT Nindya Karya (Persero) Raih Piagam Penghargaan Apresiasi Madya BPJS Kesehatan PT Nindya Karya (Company) received charter award, which madya appreciation from health BPJS Ground Breaking Pembangunan Bendungan Rotiklot NTT Kab. Belu Ground Breaking Development of Rotiklot Dam, NTT Belu regency Ground Breaking RSUD Cikalong Wetan Bandung Barat Ground Breaking of RSUD Cikalong Wetan, West Bandung Focus Group Discussion Road Map BUMN Tahun Focus Group Discussion on SoE Road Map Year Uji Coba Open Traffic Proyek Pembanguan Fly Over Kuningan Sisi Selatan Open Traffic Trial on Fly Over Development Project of South Side of Kuningan Profil Perseroan Corporate Profile Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 97

100 Penghargaan dan sertifikasi Awards and sertification 1 2 Sertifikat/ Certificate ISO : 2004 / SNI :2005 Environmental Management Systems Requirements with guidance for use Berlaku dari 1 November 2014 sd 31 Oktober 2017 Valid from November 1, 2014 to October 31, 2017 SNI ISO 9001:2008 Quality Management Systems Requirements Berlaku dari 11 April 2015 sd 10 April 2018 Valid from April 11, 2015 to April 10, OHSAS : 2007 Occupational Health and Safety Management Systems Berlaku dari 11 April 2015 sd 10 April 2018 Valid from April 11, 2015 to April 10, 2018 Sertifikat Emas / Gold Certificate Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia diberikan 31 Agustus 2015 Occupational Health and Safety Management System Award from Ministry of Manpower Republic of Indonesia on August 31, PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

101 5 6 Profil Perseroan Corporate Profile Piagam Pengharagaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Diberikan oleh Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2015 Certificate Occupational Health and Safety Management System Award from Ministry of Manpower Republic of Indonesia on August 31, 2015 Badan Usaha Milik Negara atas Hasil yang di peroleh dalam Progres Pekerjaan Terbaik di Bidang Sumber Daya Air (Triwulan III Tahun 2012) State-owned Enterprise for Result Achieved on "Best Construction Project in Water Resource Sector" (3rd Quarter ) 7 8 Piagam Penghargaan Atas Keikutsertaan Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Sehat Indonesia Diberikan Oleh BPJS Kesehatan 16 Desember 2015 Reward Certificate for Participation in National Health Insurance Program - Kartu Sehat Indonesia from Penghargaan atas Keikutsertaan Dalam Program Jaminan BPjS Kesehatan December 16, 2015 Piagam Penghargaan Apresiasi Madya Kategori Pegawai < Diberikan Oleh BPJS Kesehatan 16 Desember 2015 Certificate Middle appreciation program employee category under 2,000 employees from BPJS kesehatan on December 16, 2015 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 99

102 Sumberdaya Manusia Human Resources Penyempurnaan organisasi guna menciptakan sistem manajemen sumber daya manusia yang lebih baik terus dilakukan. Selama tahun 2015, telah dilakukan penataan manajemen sumber daya manusia dimulai dari job analysis, evaluasi dan pengembangan sumber daya manusia Completion of the organization in order to create a human resource management system should be continually pursued. During 2015, the Company has reorganized human resource management started from job analysis, evaluation and human resource development 100 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

103 Sumber Daya Manusia Human Resources Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 101

104 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources PT Nindya Karya (Persero) sangat menyadari bahwa keberhasilan suatu perusahaan salah satunya bergantung pada kualitas dan Kapasitas SDM yang dimiliki. Sehingga dapat dikatakan bahwa SDM merupakan aset yang berharga dalam mencapai target PT NINDYA KARYA (Persero) truly realizes that Company's success depends on HR quality and capacity. Therefore, HR is on of the valuable asset in this company to achieve their targets. Kebijakan Pengelolaan SDM PT Nindya Karya (Persero) sangat menyadari bahwa keberhasilan suatu perusahaan salah satunya bergantung pada kualitas dan Kapasitas SDM yang dimiliki. Sehingga dapat dikatakan bahwa SDM merupakan aset yang berharga dalam mencapai target. Dengan demikian, sebuah metode baru untuk menjalankan Sistem Manajemen SDM pun di perkenalkan dan diimplementasikan. Guna Human Capital Policy PT NINDYA KARYA (Persero) truly realizes that Company's success depends on HR quality and capacity. Therefore, HR is one of the valuable asset in this company to achieve their targets. Thus, a new method to perform HR Management System was introduced and implemented. In order to increase the competitiveness of human 102 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

105 Sumber Daya Manusia Human Resources menambah daya saing SDM dan memperhatikan kondisi perekonomian saat ini, dengan semakin ketatnya persaingan pasar, maka pada sektor SDM langkah-langkah kebijakan yang telah disusun : 1) Sebuah Sistem Penggajian dengan SISTEM MERIT melalui konsep pay for perfomance (dibayar sesuai hasil kerja) sudah mengakomodasi Reward & Punishment. 2) Penyempurnaan Pola Jalur karir karyawan yang mengacu pada kompetensi dan bakat yang dimiliki. resources and regarding to the current economic conditions, with increasing competition in the market the following items have been established : 1) A Payroll System with MERIT SYSTEM through the concept pay for performance (paid according to the work) has already accommodated the Reward & Punishment. 2) Completing the employee career path has referred to the competence and talent owned. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 103

106 3) Meningkatkan kompetensi dengan melakukan pendidikan dan pelatihan secara periodik dan berkesinambungan. 4) Melakukan rekruitmen dan pemanfaatan secara optimal tenaga karyawan tetap yang ada sekarang, terutama yang mempunyai loyalitas, kualitas tinggi dan berdedikasi tinggi di harapkan dapat menggantikan tugas dan tanggung jawab dari karyawan/pejabat yang telah memasuki masa pensiun. 3) Improve competences by education and continuous training periodically. 4) Recruit and optimal utilization of energy existing organic employees, especially those that have loyalty, high quality and dedicated expected to replace the duties and responsibilities of employees / officials who have retired. Hal ini dilakukan sebagai bentuk usaha Bagian SDM dalam memberikan kontribusi positif bagi terciptanya Sumber Daya Manusia yang di harapkan oleh perusahaan. This is done as the effort by Human Resources division to contribute positively to the creation of Human Resources expected by the company. Direksi beserta jajarannya telah melakukan perubahan Sistem SDM. Kesisteman SDM diawali dengan Perubahan pola job grading dan job description. Sehingga kejelasan akan fungsi tugas masing-masing personil akan terlihat. Dengan demikian pelaksanaan untuk pemberian reward atas keberhasian dan pinalty atas kegagalan tugas bisa diberikan secara adil. Di dalam sistem SDM ini juga sudah termuat Persyaratan jabatan, Kompetensi atas jabatan dan pengukuran kinerja dengan tanggung jawab jelas. Dengan melakukan perbaikan pada sistem SDM, melalui penyempurnaan 146 Job desk yang disesuaikan dengan bidang masing-masing, sehingga tidak akan ada job desk yang saling tumpang tindih. Board of directors and its staff have changed the HR system. The HR systematization is started by changing the pattern of job grading and job description so that the clarity of the functions of each personnel s tasks will be visible. Thus, the implementation of the reward system for the success ones and giving penalty to the failure ones could be given fairly. This HR system also has preloaded Terms of positions, competence on positions and performance measurement with clear responsibilities. By revising the HR system, through the improvement of 146 Job desks that are adjusted to their respective fields so that there will be no overlapping job description. Komposisi dan Pertumbuhan SDM Human Resources Composition And Growth Realisasi jumlah karyawan tahun 2015 berdasarkan komposisi status The actual number of employees in 2015 based on the composition of status Uraian Tetap Organic Tidak Tetap Non Organic Jumlah Total Uraian Jumlah pada awal tahun Number in early 2015 Penambahan/Pengurangan Karyawan Adding / Reducting of Employees Jumlah pada tahun Total in PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

107 Jumlah Karyawan per 31 Desember 2015 Number of Employees per December 31, 2015 Tingkat Pendidikan Tenaga Tehnik Tetap Organic Tidak Tetap Non Organic Jumlah Total Educational Level Technical Employee S2/S Postgraduate/Doctorate S1 & D Undergraduate & Diploma 4 D3, D2 & D Dipl. 3, Dipl. 2 & Dipl.1 SLTA/SLTP Sr. High School/Jr. High School Jumlah Sub Total Tenaga Non Tehnik Non Technical Employee S2/S Postgraduate/Doctorate S1 & D Undergraduate & Diploma 4 D3, D2 & D Dipl. 3, Dipl. 2 & Dipl.1 SLTA/SLTP Sr. High School/Jr. High School Jumlah Sub Total Jumlah Seluruhnya Total in 2015 Jumlah Seluruhnya Total in 2014 Sumber Daya Manusia Human Resources Pertumbuhan Jumlah Karyawan Dalam 5 Tahun Terakhir Employee Growth Rate in 5 Years Uraian Uraian Tetap Permanent Employee Tidak Tetap Non Permanent Employee Jumlah Total Jumlah Pekerja Berdasarkan Kelompok Level Organisasi Tahun Number of Employees Based Organization Level Group of the Year Kelompok Jabatan Office Group General Manager General Manager Manager Manager Koordinator Coordinator Staf Staff Jumlah Total Pengembangan Karyawan Employee development Perseroan memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kualitas dari sumber daya manusia yang ada. Komitmen ini diterjemahkan melalui peningkatan program pengembangan sumber daya manusia yang selalu dilaksanakan secara konsisten guna memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan profesionalisme dan mampu menjawab tuntutan The Company is highly committed to continuously develop the capabilities and qualities of available human resources. This commitment is translated by improving human resource development program which is always carried out consistently to ensure improved quality of human resources so as to improve the professionalism and to be able to answer the available business demands. Human Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 105

108 bisnis yang ada. Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan berdasarkan pemenuhan gap competency, kebutuhan bisnis dan target kinerja yang dibutuhkan oleh Perseroan. Dalam implementasinya, program pengembangan yang dilakukan adalah dalam bentuk program-program pelatihan dan pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi). resource development program is organized based on the fulfillment of the gap competency between business needs and performance targets required by the Company. In its implementation, development program is conducted in form of training programs and transfer implementation (promotion and rotation). Secara keseluruhan pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan beberapa program pelatihan yaitu : Overall in 2015, the Company conducted several training programs, namely: Daftar Pelatihan yang akan dilaksanakan List of training to be carried out No Jenis Pendidikan dan Latihan Daftar Pelatihan yang akan dilaksanakan List of training to be carried out Orang Employee Rencana Plan Pelatihan Training Realisasi Realization Orang Employee Pelatihan Training Type Education and Training I DIREKSI/KOMISARIS BoC/BoD 1 2 Workshop IKI untuk Komite Audit Professional Director Program Human Capital Tk. Advance Program Berjenjang Kepemimpinan BUMN 1 4 IKI Workshop for Audit Committee Professional Director Program Human Capital Advanced Level SoE Tiered Leadership Program II GENERAL TRAINING GENERAL TRAINING 1 Leadership untuk Manager Leadership for Manager Manajemen Strategic untuk GM Motivasi dan Pengenalan Diri untuk Karyawan Baru Manajemen Risiko & Pengendalian Internal Terpadu Pelatihan Kedisiplinan Berbasis Militer Strategic Management for GM Motivation and Self introduction for New Employees Risk Management & Integrated Internal Control Military-based Discipline Training 6 Training of Trainer Training of Trainer 7 KPKU BUMN SoE KPKU III K3 K3 1 Ahli Muda K3 Konstruksi Young Expert K3 Construction 2 Ahli Madya K3 Konstruksi Associate Expert K3 Construction 3 K3 Gondola K3 Gondola 4 K3 Listrik K3 Electricity 5 K3 Scaffolding K3 Scaffolding 6 Ahli Kebakaran Fire experts 7 Ahli K3 Umum General K3 expert 8 Auditor Internal SM-MK3L Internal Auditor SM-MK3L 9 Pengendali Dokumen Document controller 10 K3 Lain-lain Other K3 106 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

109 No Jenis Pendidikan dan Latihan Daftar Pelatihan yang akan dilaksanakan List of training to be carried out Orang Employee Rencana Plan Pelatihan Training Realisasi Realization Orang Employee Pelatihan Training Type Education and Training IV TECHNICAL TRAINING TECHNICAL TRAINING 1 Pelaksana Gedung/Jalan Manajemen Konstruksi Gedung Constructing Building / Road Building Construction Management 3 Pelatihan Estimasi Estimating training 4 Pelatihan Pemasaran Marketing training 5 Value Engineering Value Engineering 6 LDK Manager Proyek LDK Project Manager 7 Manajemen Kontrak Contract management 8 Sertifikasi Teknik certification Techniques 9 Welding Inspektor welding Inspector 10 Pengukuran Measurement 11 EPC EPC 12 FINON FINON 13 Teknik Lain-lain Other techniques 14 Pembekalan Teknis (Bidang Teknik) Technical Debriefing (Engineering) 15 Seminar Keteknikan Technicality seminar V MANAJEMEN SDM HR Management 1 Manajemen SDM Human Resource management 2 Remunerasi/Sistem Pengkajian Remuneration / Asessment System 3 SDM Lain-lain Other human resources VI MANAJEMEN KEUANGAN FINANCIAL MANAGEMENT 1 Perpajakan Taxation 2 Brevet License 3 Pembekalan Teknis (Bidang Keuangan) LDK Administrasi Keuangan Technical briefing (Finance field) LDK Financial Administration 5 Tata Keuangan Finance Administration 6 Akuntansi (PSAK) Accounting (SFAS) 7 Manajemen Keuangan Financial Management etc lain-lain VII PERALATAN Equipment 1 Mekanikal Alat Berat Mechanical Equipment VIII SEKRETARIAT & ADMINISTRASI SECRETARIAT & ADMINISTRATION 1 Kearsipan/Administrasi Perkantoran Filing / Office Administration 2 Sekretaris Profesional Professional Secretary 3 Humas Public Relations 4 General Affair General Affair IX SPI SPI 1 Audit Operasional Operational audit 2 Pengelolaan tugas-tugas Audit tasks Management Audit 3 Dasar-dasar Audit Fundamentals of Audit 4 Risk Based Audit Risk Based Audit 5 6 Penulisan Laporan Hasil Audit yang efektif Komunikasi & Psikologi Audit Writing Audit Reports Effectively Communications & Audit Psychology 7 Audit Kecurangan Fraud audit Sumber Daya Manusia Human Resources Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 107

110 No Jenis Pendidikan dan Latihan Daftar Pelatihan yang akan dilaksanakan List of training to be carried out Orang Employee Rencana Plan Pelatihan Training Realisasi Realization Orang Employee Pelatihan Training Type Education and Training X INFORMASI TEKNOLOGI INFORMATION TECHNOLOGY 1 ios ios 2 CISA CISA 3 Multimedia Multimedia 4 LINUX Advance LINUX Advance 5 IT Risk IT Risk 6 BCP BCP 7 Pentaho Pentaho 8 IT Lain Lain Other IT XI LAIN-LAIN Others 1 Seminar-seminar dan Lokakarya Umum General Seminars and Workshops 2 Bahasa Inggris English JUMLAH Total Perlakuan Adil dan Setara Perlakuan berusaha memberikan kesempatan yang adil dan setara kepada seluruh karyawan dalam mengembangkan karir sesuai dengan kompetensi dan disiplin ilmunya. Penilaian berdasarkan sasaran mutu masing-masing unit kerja yang dinilai dan diukur berdasarkan competitive based masing-masing personil/unit kerja. Perlakuan adil dan setara bagi seluruh karyawan diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dalam memajukan Perusahaan. Setiap karyawan juga berhak atas dilakukannya assessment untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu sesuai struktur organisasi termasuk dalam hal promosi, mutasi, dan rotasi. Fairness and Equal Treatment Treatment seeks to provide fair and equal opportunities to all employees in developing a career in accordance with their competence and discipline of science. Assessment is based on the quality obectives of each unit assessed and measured based on their respective competitive based personnel / work units. Fair and equal treatment for all employees is expected to grow motivation in advancing the Company. Each employee is also entitled to an assessment done to fill certain positions corresponding organizational structure, including in terms of promotion, mutase, and rotation. Biaya Pendidikan, Pengembangan, dan Pelatihan SDM Cost of Training, Human Resource Development and Training Perseroan menetapkannya pengembangan kompetensi karyawan sebagai program kerja utama. Pengembangan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan pada program Pendidikan dan pelatihan pada level karir tertentu merupakan jalan terbaik bagi Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. The Company sets employee competence development as the main work program. Development of knowledge and skills improvement on education and training programs at the level of a particular career is the best way for the Company to improve the competence of employees. 108 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

111 Berikut adalah rencana dan realisasi biaya pendidikan dan pelatihan di perseroan. The followings are plan and cost realization of education and training in the company No Jenis Pendidikan dan Latihan Rencana Plan Realisasi Realization Education and Training Type 1 Direksi/Komisaris 29 3 Board of Directors/Board of Commissioners 2 General Training General Training 3 K K3 4 Technical Training Technical Training 5 Manajemen SDM HR Management 6 Manajemen Keuangan Financial Management 7 Peralatan 3 - Equipment 8 Sekretariat dan Administrasi 21 1 Secretariat dan Administration 9 SPI SPI 10 Informasi Teknologi 93 5 Information Technology 11 Lain-lain Others Jumlah Total Sumber Daya Manusia Human Resources Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 109

112 Analisa dan Pembahasan Manajemen analysis and discussion of Management Berbekal keunggulan yang dimiliki, Perseroan yakin bahwa seluruh strategi yang telah disusun dapat diselaraskan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan Armed with its advantages, the Company believes that the whole strategy which has been prepared can be harmonized in the work plan and annual budget of the company to achieve sustainable growth 110 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

113 Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 111

114 TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA OPERATION REVIEW PER BUSINESS SEGMENT Seiring perbaikan kondisi Ekonomi Nasional, Perseroan telah merealisasikan rencana pengembangan yang terukur demi memastikan penyelesaian proyek dengan tepat waktu. As the National Economy is improving, the Company has realized a measurable development plan to ensure project completion as scheduled. KINERJA PER SEGMEN USAHA Kontrak Baru Perseroan memperoleh kontrak baru pada 2015 sebesar Rp9,98 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan Rp7,27 triliun atau 267,52% dari perolehan kontrak pada 2014 sebesar Rp2,72 triliun. PERFORMANCE PER BUSINESS SEGMENT New Contract The Company has obtained new contracts in 2015 by Rp9,98 trillion. The amount has increased by Rp7,27 trillion or by 267,52% from the contracts in 2014 which was by Rp2,72 trillion. 112 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

115 Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Jenis Usaha Segmen Konstruksi KOMPOSISI NILAI PEKERJAAN PER SEGMEN TAHUN 2015 (dalam jutaan Rupiah) Composition of Value Business SEGMENt in 2015 (in Million Rupiah) Kontrak Baru New Contract Kenaikan/(Penurunan) Increase/(Decrease) Selisih Difference % Business Segment Construction Segment Bangunan/Gedung 1,508, , , % Building Jalan/Jembatan 2,644, ,928 1,960, % Road/Bridge Irigasi/Pengairan 3,001,818 1,053,175 1,948, % Irigation Pelabuhan 328, ,416 63, % Harbour Lain-lain 1,553, ,948 1,409, % Others Jumlah Segmen Konstruksi 9,036,761 2,658,301 6,378, % Total Construction Segment Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 113

116 Jenis Usaha Engineering, Procurement & Construction (EPC) KOMPOSISI NILAI PEKERJAAN PER SEGMEN TAHUN 2015 (dalam jutaan Rupiah) Composition of Value Business SEGMENt in 2015 (in Million Rupiah) Kontrak Baru New Contract Kenaikan/(Penurunan) Increase/(Decrease) Selisih Difference % Business Segment Engineering, Procurement & Construction (EPC) EPC Energi 747, , % EPC Energi EPC Minyak dan Gas 198,995 58, , % EPC Oil and Gas Jumlah EPC 946,813 58, , % Total EPC Jumlah 9,983,574 2,716,448 7,267, % Total Kontrak Selesai Tahun 2015 Sepanjang 2015, Perseroan telah melaksanakan dan menyelesaikan berbagai proyek konstruksi sesuai kontrak yang telah disepakati. Kontrak berjalan selama 2015 bisa dilihat pada tabel di bawah. Completed Contracts in 2015 In 2015, the company has implemented and completed many construction project according to contract agreements. The contracts in 2015 are presented on the table below: No Nama Proyek Pemberi Kerja Employer Nilai Kontrak (Rp juta) Contract Value (Rp million) Masa Pelaksanaan Period Mulai Start of Contract Berakhir End of Contract 1 Bandara Depati Amir PELINDO 2 82, Oct-14 2-Apr-15 2 Gedum BBPPKS Kota Baru Banjarmasin Pemkot Banjarmasin 60, Apr Dec-15 3 Kantor SKPD Kota Baru di Sebelimbingan Pemprov. Riau 99, May Dec-15 4 Jl. Landawe - Sultra PUPERA 106, Dec Dec-14 5 Pemb. BP2IP Sulawesi Utara Tahap III Pemprov. SULUT 78, Jul Dec-15 6 Ged. Sarana Operasional Kemhan Dept. KEMHAN 77, Oct-14 4-May-15 7 Dermaga 106 Tanjung Priok PELINDO 2 160, Feb-13 1-Jun-15 8 Fly Over Kuningan Pemprov. DKI Jaya 120,041 0-Jan Dec-15 9 Jl. Cibaliung - Muara Binuangen Pemprov. Banten 73, Apr Dec Ged. Sarana Operasional Kemhan (lanjutan) Dept. KEMHAN 264, Jul Dec-15 Segmen Konstruksi PT Nindya Karya (Persero) menjalankan usahanya sebagai Jasa Pelayanan Konstruksi Publik dengan kegiatan utamanya meliputi: gedung bertingkat, jalan dan jembatan, bendungan dan irigasi, pembangkit listrik dan EPC. Construction Segment PT Nindya Karya (Persero) implements its business as the Public Construction Service Company, its main activities are: building, road, bridge, dam, irrigation, power generators and EPC. Usaha konstruksi ini bukan hanya memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat, tetapi juga bersejarah dan menjadi simbol Negara. Beberapa proyek PT Nindya Karya (Persero) antara lain: 1. Pekerjaan Sipil (seluruh sektor pembangunan) a. Drainase dan jaringan pengairan b. Jalan, Jembatan, lalu lintas kendaraan dan kereta api serta landasan This construction business not only gives a great contribution to the society but also becomes the part of national history symbol. Some of the projects of PT Nindya Karya (Persero) are: 1. Civil work (all sectors) : a. Drainage and Irrigation Work b. Road, Bridge, Vehicle, and train traffic and also the airport 114 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

117 c. Gedung, pabrik, dan bangunan industri d. Bangunan pengolahan air bersih dan limbah e. Reklamasi dan pengerukan f. Dermaga, penahan gelombang dan tanah g. Pengeboran air tanah h. Bangunan bawah air i. Pertamanan j. Perumahan dan pemukiman k. Pencetakan sawah dan pembukaan lahan l. Pembukaan areal transmigrasi m. Bendung, bendungan, dan terowongan n. Perpipaan o. Interior p. Pengeboran q. Pengupasan r. Penggalian/penambangan s. Pengukuran kemiringan sumur t. Pekerjaan pancang u. Mud Logging v. Well logging and perforating w. Penyemenan sumur x. Pengujian lapisan bawah tanah y. Pengujian produksi sumur z. Stimulasi sumur dan penambangan sekunder aa. Perawatan sumur bb. Pekerjaan Ulang cc. Pelayanan Casing dan Tubing dd. Pemboran lumpur ee. Perawatan Fasilitas Produksi ff. Pekerjaan sipil lainnya c. Building, Industrial Building, and factory d. Waste and Water Treatment Building e. Reclamation and Dredging f. Dock, break water, and retaining wall g. Drilling of ground water h. Underwater Building i. Landscape j. Housing and settlement k. Rice field and farm development l. Opening of transmigration area m. Dam, and Tunnel n. Pipping o. Interior p. Drilling q. Stripping r. Excavation / Mining s. Measurement the Inclination of Wells t. Pile u. Mud Logging v. Well logging and perforating w. Wells concerting x. Subsoil test and investigation y. Well production test z. Well stimulation and secondary mining aa. Wells Treatment bb. Work over cc. Casing services and Tubing Services dd. Mud Engineering ee. Production Facility maintenance ff. Other civil works Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis 2. Pekerjaan Mekanikal - Elektrikal termasuk jaringannya a. Kelistrikan dan pembangkit b. Tata Udara ( AC ) c. Transmisi kelistrikan d. Pemasangan alat angkut e. Pemasangan fasilitas produksi dan fasilitas lepas pantai 3. Radio, telekomunikasi, dan instrumentasi a. Sinyal dan Telekomunikasi kereta api b. Sentral Telekomunikasi c. Jaringan Telekomunikasi d. Pemasangan Telekomunikasi 2. Mechanical and Electrical Work including its network : a. Electrical Work and Power generator b. Air Conditioning (AC) c. Mechanical Work d. Electricity Transmission e. Installation of transport appliance 3. Radio, Telecommunication and Instrumentation a. Train signal and Telecommunication b. Central and Telecommunications network c. Installation of telecommunications d. Installation of telecommunication Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 115

118 4. Perbaikan / pemeliharaan / renovasi bangunan 4. Building Maintenance and Repair Kinerja segmen konstruksi menunjukkan hasil disajikan dalam tabel berikut: The performance of construction segment shows the results as presented on the table below: SEGMEN KONSTRUKSI Pendapatan Usaha Beban Pokok Penjualan 31 DESEMBER December DESEMBER December 2014 KENAIKAN/PENURUNAN INCREASE/DECREASE SELISIH % Disparity EPC Segment 1,155,675,496, ,761,026, ,914,470, % Revenue (1,048,914,719,086) (198,176,143,581) (850,738,575,505) % Sales Main Expenses Hasil Segmen 1,685,951,725 2,098,285,272 (412,333,547) % Segment Results Beban Usaha (8,720,497,654) (10,816,424,142) 2,095,926, % Business Expenses Laba Usaha 99,726,231,865 9,866,744,172 89,859,487, % Business Profit Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan (28,378,083,058) 55,711,372,601 (84,089,455,659) % 71,348,148,807 65,578,116,773 5,770,032, % Other Revenue (Expenses) Income before income tax expense Engineering, Procurement & Construction (EPC) Pengembangan usaha di bidang EPC dirancang dengan suatu model usaha yang mempertimbangkan segmen pasar, strategi bersaing, struktur value chain, revenue, modal, dan strategi pertumbuhan. Perseroan telah menetapkan road map bisnis EPC dengan sasaran dan fokus pada sektor energi, minyak dan gas, pertambangan serta manufaktur. Engineering, Procurement & Construction (EPC) The business development in the EPC sector is prepared with a business model by considering market segmentation, competitive strategy, value chain structure, revenue, capital and growth strategy. The Company has implemented the EPC business road map by targeting and focusing on the sectors of energy, oil, gas, mining and manufacture. Hingga tahun 2015, Perseroan telah dan masih melaksanakanbeberapa proyek EPC Energi, yaitu: 1. Pembangunan Infrastruktur SPBG CNG - Paket 8 Online Station di Citeureup dan Daughter Station Di Bogor 1 & Bogor 2, Jawa Barat 2. Pembangunan Infrastruktur SPBG CNG - Paket 2 Online Station di Subang dan Mother Subang Pantura, Jawa Barat 3. Kontrak On Call Basis untuk Pembangunan Pipa Gas PT Pertamina Gas Area Jawa 4. Paket Pekerjaan Upgrading Tangsi Offtake Station Project (CP-11A) 5. Peningkatan Kapasitas Dan Jaringan Listrik Bandara Soekarno Hatta Since 2015, the Company has been implementing some of the EPC Energy projects, they are: 1. The development of SPBG CNG Infrastructure 8 Online Station Package in Citeureup and Daughter Station in Bogor 1 & Bogor 2, West Java. 2. The development of SPBG CNG Infrastructure 2 Online Station in Subang and Mother Subang Pantura, West Java 3. On Call Basis Contract for the Gas Pipe Development of PT Pertamina Gas Java Area. 4. Upgrading Offtake Barrack Station Project Package (CP-11A) 5. The improvement of Soekarno Hatta Airport Capacity and Electricity Network. 116 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

119 Kinerja segmen Engineering, Procurement & Construction (EPC) menunjukkan hasil disajikan dalam tabel berikut: The performance Engineering, Procurement & Construction (EPC) of shows the results as presented on the table below: SEGMEN EPC Pendapatan Usaha Beban Pokok Penjualan 31 DESEMBER December DESEMBER December 2014 KENAIKAN/PENURUNAN INCREASE/DECREASE SELISIH % Disparity EPC Segment 45,247,409,457-45,247,409, % Revenue -43,473,722,143 - (43,473,722,143) % Sales Main Expenses Hasil Segmen Segment Results Beban Usaha -2,116,219,911 - (2,116,219,911) % Business Expenses Laba Usaha (342,532,597) - (342,532,597) % Business Profit Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan -665,828,928 - (665,828,928) % (1,008,361,525) - (1,008,361,525) % Other Revenue (Expenses) Income before income tax expense Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 117

120 Kinerja Keuangan FINANCIAL PERFORMANCE Di tengah persaingan yang cukup ketat, Perseroan mampu memperoleh kontrak baru pada 2015 sebesar Rp9,98 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan Rp7,27 triliun atau 267,52% dari perolehan kontrak pada 2014 sebesar Rp2,72 triliun.hal ini karena Perseroan mampu mengoptimalkan keunggulan Sumber Daya yang dimiliki. In the midst of tight competition, the Company was able to obtain new contracts in 2015 amounted to Rp9,98 trillion. That number has increased Rp7,27 trillion, or % of the acquisition contract in 2014 amounted to Rp2.72 this trillion. It happened because the Company was able to optimize the excellences of its resources. Kinerja keuangan yang disajikan di bawah ini mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material dengan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. The financial report below refers to the Consolidated Financial Report for the year ends on 31 December 2015 and 2014 that is presented in this Annual Report. The financial report has been audited by Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Partners Public Accounting Office (KAP), with fair in all material things opinion presented according to the Financial Accounting Standard in Indonesia. 118 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

121 Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis ASET ASSET Pada tahun 2015, Perseroan berhasil mencatatkan jumlah aset sebesar Rp3,50 triliun, tumbuh sebesar Rp992,14 miliar atau 39,59% dari tahun 2014 sebesar Rp2,51 triliun. Peningkatan ini ditopang oleh komposisi 80,35% aset lancar dan 19,65% aset tidak lancar. Peningkatan aset lancar pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp964,87 miliar atau 52,27% dibandingkan tahun 2014 yang memberikan kontribusi besar pada peningkatan aset secara keseluruhan. In 2015, the Company recorded total asset by Rp 3,50 trillion, it grew by Rp992,14 billion or by 39,59% in 2014 which was by Rp2,51 trillion. The increase was sustained by the composition of 80,35% current asset and 19,65% noncurrent asset. The increase of current asset in 2015 recorded by Rp964,87 billion or by 52,27% compared in 2014 that gives great contribution in the increase of asset comprehensively. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 119

122 Aset Lancar TABEL ASET Tahun 2015 dan 2014 (dalam jutaan Rupiah) TABLE OF ASSET in 2015 and 2014 (in million Rupiah) ASET KENAIKAN/ PENURUNAN Increase (Decrease) SELISIH Disparity % ASSET Current Asset Kas dan Setara Kas 843, , , % Cash and Cash Equivalent Investasi Jangka Pendek 200, , % Short Term Investment Piutang Usaha Business Receivable Pihak Berelasi 17,326 15,076 2, % Related Party Pihak Ketiga 195,497 71, , % Third Party Piutang Retensi Retention Receivable Pihak Berelasi 20,490 16,078 4, % Related Party Pihak Ketiga 57,517 49,979 7, % Third Party Piutang Ventura Bersama Konstruksi 317, ,423 90, % Construction Joint Venture Receivable Piutang Lain-lain 41,239 67,049 (25,810) % Other Receivable Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja Bill Gross to Customer Pihak Berelasi 93, ,450 (109,211) % Related Party Pihak Ketiga 524, ,865 (25,305) -4.60% Third Party Persediaan 155,571 85,747 69, % Inventory Pajak Dibayar Dimuka 199, ,381 25, % Prepaid Tax Uang Muka 94,699 63,387 31, % Down payment Beban Dibayar Dimuka 5,187 5,380 (192) -3.58% Prepaid Expenses Beban Ditangguhkan 39,364 11,356 28, % Deferred Expenses Jaminan 5, , % Security Jumlah Aset Lancar 2,810,929 1,846, , % Total Current Asset Aset Tidak Lancar Non-Current Asset Investasi pada Ventura Bersama 148, ,015 (258) -0.17% Investment in Joint Venture Investasi Jangka Panjang Other Long-Term % Lainnya Investment Properti Investasi 133, ,415 6, % Property Investment Aset Pajak Tangguhan 3,523-3, % Deferred Tax Asset Aset Tetap 389, ,631 19, % Current Asset Aset Takberwujud % Intangible Asset Aset Lain-lain 11,613 14,573 (2,960) % Other Asset Jumlah Aset Tidak Lancar 687, ,135 27, % Total Non-Current Asset JUMLAH ASET 3,498,330 2,506, , % TOTAL ASSET 120 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

123 Komposisi Aset Tahun 2015 Asset Composition In 2015 dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Aset Asset dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Aset Lancar Current Asset 19,65% 80,35% Aset Tidak Lancar Non-Current Asset Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Aset Lancar Current Asset dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Aset Tidak Lancar Non-Current Asset dalam miliar Rupiah in billion Rupiah ASET LANCAR Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang retensi, piutang ventura bersama konstruksi, piutang lain-lain, tagihan bruto kepada pemberi kerja, persediaan, pajak dibayar dimuka, uang muka, beban dibayar dimuka, beban ditangguhkan, dan jaminan. Aset lancar tahun 2015 berhasil dibukukan sebesar Rp2,81 triliun, tumbuh sebesar Rp964,87 miliar atau 52,27% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp1,85 triliun. Pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh pertumbuhan kas dan setara kas. CURRENT ASSET Current asset consisted by cash and cash equivalent, short term investment, trade receivables, retention receivables, construction joint venture receivables, other receivables, bill gross to customer, inventories, prepaid tax, down payment, prepaid expenses, deferred expenses and security. The current asset in 2015 recorded by Rp2,81 trillion, it grew by Rp964,87 billion or by 52,27% compared in 2014 which was by Rp1,85 trillion. The growth is sustained by the growth of cash and cash equivalent. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 121

124 Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas tahun 2015 dibukukan sebesar Rp843,83 miliar, tumbuh sebesar Rp737,25 miliar atau 691,69% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp106,59 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh penerimaan Uang Muka proyek proyek yang baru saja dimenangkan di akhir tahun 2015 dan penerimaan termin proyek yang berakhir di tahun Cash and Cash Equivalent Cash and cash equivalent in 2015 recorded by Rp843,83 billion, it grew by Rp737,25 billion or by 691,69% compared in 2014 which was Rp106,59 billion. The growth was caused by the receipt of fund from new projects down payments in the end of 2015 and the receipt of fund from projects that ended in Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek tahun 2015 dan 2014 dibukukan sebesar Rp200 miliar, hal tersebut disebabkan oleh adanya Promisorry Notes yang diterbitkan oleh PT. PPA dengan jangka waktu satu tahun. (Hal 40 annual report) Short Term Investment In 2015 and 2014 the short term investment recorded by Rp200 billion, it was caused by Promissorry Notes issued by PT.PPA in one year (Page 40 Annual Report). Piutang Usaha Proporsi piutang usaha tahun 2015 adalah piutang usaha pihak berelasi dan piutang usaha pihak ketiga. Piutang usaha tahun 2015 dibukukan sebesar Rp212,82 miliar, tumbuh sebesar Rp125,87 miliar atau 144,76% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp86,95 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah: - Piutang usaha pihak berelasi tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp2,25 miliar atau 14,93% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp17,33 miliar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya proyek baru di tahun 2015 dan meningkatnya progress pekerjaan yang sedang menunggu pembayaran dari owner. - Piutang usaha pihak ketiga tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp123,62 miliar atau 171,99% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp195,50 miliar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya proyek baru di tahun 2015 dan meningkatnya progress pekerjaan yang sedang menunggu pembayaran dr owner. Trade Receivable The proportion of receivables in 2015 was related party and third party receivables. The trade receivables in 2015 recorded by Rp212,82 billion it grew by Rp125,87 billion or 144,76% compared in 2014 which was Rp86,95 billion. The factors that influenced the growth are: - In 2015, related party trade receivables recorded its growth by Rp2,25 billion or 14,93% from 2014 becoming Rp17,33 billion. It is caused by new projects in 2015 and the progress of projects that are still waiting final payment from their owners. - In 2015, third party trade receivables recorded by Rp123,62 billion or by 171,99% from 2014 becoming Rp195,50 billion. It is caused by new projects in 2015 and the progress of projects that are still waiting final payment from their owners. Piutang Retensi Proporsi piutang retensi tahun 2015 adalah piutang retensi pihak berelasi dan piutang retensi pihak ketiga. Piutang retensi tahun 2015 dibukukan sebesar Rp78,01 miliar, tumbuh sebesar Rp11,95 miliar atau 18,09% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp66,06 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah: Retention Receivable The proportion of retention receivables in 2015 was related party and third party retention receivable. The retention receivables in 2015 recorded by Rp78,01 billion, it grew by Rp11,95 billion or by 18,09% compared in 2014 which was Rp66,06 billion. The factors that influenced the growth was: 122 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

125 - Piutang retensi pihak berelasi tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp4,41 miliar atau 27,44% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp20,49 miliar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya proyek baru yang telah selesai dan masuk di tahap pemeliharaan di tahun Piutang retensi pihak ketiga tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp7,54 miliar atau 15,08% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp57,52 miliar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya proyek baru yang telah selesai dan masuk di tahap pemeliharaan di tahun Piutang Ventura Bersama Konstruksi Piutang ventura bersama konstruksi tahun 2015 dibukukan sebesar Rp317,20 miliar, tumbuh sebesar Rp90,78 miliar atau 40,09% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp226,42 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya proyek-proyek ventura bersama di tahun 2015 dan meningkatnya Laba dari proyek proyek Venture Bersama tersebut. - In 2015, related party retention receivables recorded its growth by Rp4,41 billion or by 27,44% from 2014 becoming by Rp20,49 billion. It is caused by completed new projects and the projects enter maintenance phase in In 2015, third party receivable retention recorded its growth by Rp7,54 billion or by 15,08% from 2014 becoming Rp57,54 billion. It is caused by completed new projects and the projects enter maintenance phase in Construction Joint Venture Receivable In 2015, construction joint venture receivable recorded by Rp317,20 billion, it grew by Rp90,78 billion or by 40,09% compared in 2014 which was Rp226,42 billion. The growth is caused by the addition of joint venture projects in 2015 and the increase of Earnings from the Joint Venture projects. Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Piutang Lain-Lain Piutang lain-lain tahun 2015 dibukukan sebesar Rp41,24 miliar, turun sebesar Rp25,81 miliar atau 38,49% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp67,05 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran piutang lain-lain dan penyisihan atas penurunan nilai piutang lainlain tersebut. Other Receivables In 2015, other receivables recorded by Rp41,24 billion, decreased by Rp25,81 billion or by 38,49% compared in 2014 which was by Rp67,05 billion. The decrease caused by the payment of other receivables and allowance for on the decrease of other receivables. Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja Proporsi tagihan bruto kepada pemberi kerja tahun 2015 adalah tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak berelasi dan tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak ketiga. Tagihan bruto kepada pemberi kerja tahun 2015 dibukukan sebesar Rp617,80 miliar, turun sebesar Rp134,52 miliar atau 17,88% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp752,31 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah: - Tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak berelasi tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp109,21 miliar atau 53,94% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp93,24 miliar. Hal ini disebabkan oleh pengakuan progress pekerjaan oleh owner yang telah dapat diakui sebagai piutang. Bill Gross to Customer In 2015, the proportion of bill gross to customer dues was the bill gross dues to related party customer and third party customer. The bill gross to customer in 2015 recorded by Rp617,80 billion, it decreased by Rp134,52 billion or by 17,88% compared in 2014 which was by Rp752,31 billion. The factors that influenced the growth are: - In 2015, the bill gross due to related party customer recorded its decrease by Rp109,21 billion or by 53,94% from 2014 becoming by Rp93,24 billion. It is caused by projects progress recognition by owners that can be recognized as receivables. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 123

126 - Tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak ketiga tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp25,31 miliar atau 4,60% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp524,56 miliar. Hal ini disebabkan oleh pengakuan progress pekerjaan oleh owner yang telah dapat diakui sebagai piutang. - In 2015,the bill gross due to third party customer recorded its decrease by Rp25,31 billion or by 4,60% from 2014 becoming by Rp524,56 billion. It is caused by projects progress recognition by owners that can be recognized as receivables. Persediaan Persediaan tahun 2015 dibukukan sebesar Rp155,57 miliar, tumbuh sebesar Rp69,82 miliar atau 81,43% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp85,75 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kebutuhan persediaan lebih banyak seiring dengan bertambahnya proyek baru di tahun 2015 serta persediaan materian untuk AMP. Inventories In 2015, inventories recorded by Rp155,57 billion, it grew by Rp69,82 billion or by 81,43% compared in 2014 which was by Rp85,75 billion. The growth caused by the need of extra inventories in line with new projects in 2015 and inventories for AMP materials. Pajak Dibayar Dimuka Pajak dibayar dimuka tahun 2015 dibukukan sebesar Rp199,72 miliar, tumbuh sebesar Rp25,34 miliar atau 14,53% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp174,38 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh peningkatan transaksi dengan rekanan yang terdaftar sebagai pengusaha kena pajak uang berakibat bertambahnya Pajak Masukan. Prepaid Tax In 2015, prepaid taxes recorded by Rp199,72 billion, it grew by Rp25,34 billion or by 14,53% compared in 2014 which was by Rp174,38 billion. The growt caused by increasing transactions with partners that registered as tax entrepreneur that led to the addition of Income Tax. Uang Muka Uang muka tahun 2015 dibukukan sebesar Rp94,70 miliar, tumbuh sebesar Rp31,31 miliar atau 49,40% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp63,39 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh peningkatan pembayaran uang muka dengan kisaran 5 s/d 20 % untuk pembelian material dan Sub Kontraktor. Down Payments In 2015, down payments recorded by Rp94,70 billion, it grew by Rp,31,31 billion or by 49,40% compared in 2014 which was by Rp63,39 billion. The growth caused by the increase of down payments ranging from 5% to 20% for purchasing materials and sub-contractor. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar dimuka tahun 2015 dibukukan sebesar Rp5,19 miliar, turun sebesar Rp192,45 juta atau 3,58% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp5,38 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pinjaman yang berdampak pada penurunan Beban provisi pinjaman tersebut yang secara konsisten pengakuan beban dibayar dimuka ini di bebankan setiap bulannya sesuai manfaat umur pinjaman dll. Prepaid Expenses In 2015, deferred expenses recorded by Rp5,19 billion, decreased by Rp192,45 billion or by 3,58% compared in 2014 which was by Rp5,38 billion. The decrease caused by the decrease of loan impacted on the consistent decrease of loan provision Expenses, and its recognition is paid in advance and accumulated each month according to the length of loan etc. 124 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

127 Beban Ditangguhkan Beban ditangguhkan tahun 2015 dibukukan sebesar Rp39,36 miliar, tumbuh sebesar Rp28,01 miliar atau 246,63% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp11,36 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya beban proyek-proyek baru yang masih ditunda sampai progress proyek memadai. Deferred Expenses In 2015, deferred expenses recorded by Rp39,36 billion, it grew by Rp28,01 billion or by 246,63% compared in 2014 which was Rp11,36 billion. The growth caused by the increase of new projects expenses which is still postponed untul the progress of projects adequate. Jaminan Jaminan tahun 2015 dibukukan sebesar Rp5,49 miliar, tumbuh sebesar Rp5,07 miliar atau 1195,92% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp423,72 juta. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya penerbitan bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan, uang muka, pemeliharaan, dll seiring dengan bertambahnya perolehan proyek. Security Security in 2015 recorded by Rp5,49 billion, it grew by Rp5,07 billion or by 1195,92% compared in 2014 which was 423,72 million. The growth caused by the addition of bank guarantee as warranty for implementation, down payments, maintenance, etc, in line with growing of projects. Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis ASET TIDAK LANCAR Aset tidak lancar terdiri dari investasi pada ventura bersama, investasi jangka panjang lainnya, properti investasi, aset pajak tangguhan, aset tetap, aset takberwujud, dan aset lainlain. Aset tidak lancar per 31 Desember 2015 meningkat Rp27,27 miliar atau 4,13% dari sebesar Rp660,14 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp687,40 miliar. Peningkatan tersebut dikontribusi oleh peningkatan aset tetap. NON-CURRENT ASSET Non-current asset consists of joint venture investments, other long-term invesments, property investments, deferred tax asset, fixed assets, intangible assets and other assets. Per 31st December 2015, non-current asset increased by Rp27,27 billion or by4,13% from Rp660,14 billion per 31st December 2014 becoming by Rp687,40 billion. The increase contributed by the increase of fixed asset. Investasi pada Ventura Bersama Investasi pada ventura bersama per 31 Desember 2015 menurun Rp257,86 juta atau 0,17% dari sebesar Rp149,02 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp148,76 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh Bertambahnya laba yang harus di setor oleh proyek proyek Ventura Bersama seiring dengan bertambahnya jumlah proyek proyek Ventura Bersama tersebut. Joint Venture Investments Per 31st December 2015, joint venture investments decreased by Rp257,86 million or by 0,17% from Rp149,02 billion per 31st December 2014 becoming Rp148,76 billion. The decrease caused by growing Earnings that need to be paid by Joint Venture projects in line with growing number of Joint Venture projects. Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi jangka panjang lainnya per 31 Desember 2015 meningkat Rp92 juta atau 18,40% dari sebesar Rp499,95 juta per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp591,96 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pembayaran tambahan setoran modal kepada PT Marga Kunciran. Other Long Term Investments Per 31st December 2015, other long-term investments increased by Rp92 million or by 18,40% from Rp499,95 million per 31st December 2014 becoming Rp591,96 million. The increase caused the additional capital payment for PT Marga Kunciran. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 125

128 Properti Investasi Properti investasi per 31 Desember 2015 meningkat Rp6,65 miliar atau 5,26% dari sebesar Rp126,42 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp133,07 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan atas penilaian kembali property investasi. Property Investments Per 31st December 2015, property investment increased by Rp6,65 billion or 5,26% from Rp126,42 billion per 31st December 2014 becoming Rp133,07 billion. The increase caused by the increase on re-assesment in property investments. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan per 31 Desember 2015 meningkat 100% menjadi sebesar Rp3,52 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kerugian fiscal pada anak perusahaan. Deferred Tax Asset Per 31st December, deferred tax asset increased 100% becoming Rp3,52 billion. The increase caused by fiscal loss in subsidiaries. Aset Tetap Aset tetap per 31 Desember 2015 meningkat Rp19,84 miliar atau 5,37% dari sebesar Rp369,63 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp389,47 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pembelian mesin dan peralatan serta inventaris kantor. Fixed Asset Per 31st December, fixed asset increased by Rp19,84 billion or by 5,37% from Rp369,63 billion per 31st December 2014 becoming Rp389,47 billion. The increase caused by purchasing engine, equipment and office inventories. Aset Tak Berwujud Aset tak berwujud per 31 Desember 2015 meningkat 100% menjadi sebesar Rp377,32 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pembelian software Trimitra SI Aplikasi VMware Vsphere 6 dan Asaba Software Legalization Tahap II. Intangible Assets Per 31st December 2015, intangible asset increased by 100% becoming Rp377,32 million. The increase caused by purchasing Trimitra SI Application VMware Vsphere 6 software and Asaba Software Legalization Phase II. Aset Lain-lain Aset lain-lain per 31 Desember 2015 menurun Rp2,96 miliar atau 20,31% dari sebesar Rp14,57 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp11,61 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penyisihan penurunan nilai persediaan EPC Dumai. Other Assets Per 31st December 2015, other assets decreased by Rp2,96 billion or 20,31% from Rp14,57 billion per 31st December 2014 becoming Rp11,61 billion. The decrease caused by allowance decrease EPC Dumai value. LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas terdiri dari 83,05% liabilitas jangka pendek dan 16,95% liabilitas jangka panjang. Pada tahun 2015, jumlah liabilitas sebesar Rp2,89 triliun dimana meningkat Rp925,86 miliar atau 47,15% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp1,96 triliun. Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp810,10 miliar atau 50,96%. Liabilities consists of 83,05% short-term liabilities and 16,95% long-term liabilities. In 2015, total liabilities was by Rp2,89 trillion increased by Rp925,86 billion or 47,15% compared in 2014 which was Rp1,96 trillion. The increase dominated by increasing short-term liabilities by Rp810,10 billion or by 50,96%. 126 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

129 TABEL LIABILITAS Tahun 2015 dan 2014 (dalam jutaan Rupiah) LIABILITY TABLE 2015 and 2014 (in million Rupiah) LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek KENAIKAN/ PENURUNAN Increase/(Decrease) SELISIH Deference % LIABILITY Short Term Liabilities Pinjaman Bank dan Non Bank Bank and Non-Bank Loan Pihak Berelasi 177, ,041 (177,749) % Related Party Pihak Ketiga 197, ,000 (33,750) % Third Party Utang usaha Trade Payables Pihak Berelasi 3,448 4,210 (762) % Related Party Pihak Ketiga 1,025, , , % Third Party Uang Muka Pemberi Kerja Customer Down Payment Pihak Berelasi 18,197 9,095 9, % Related Party Pihak Ketiga 129,066 90,827 38, % Third Party Utang Pajak 35,947 12,724 23, % Tax Debt Utang Ventura Bersama 116,112 78,136 37, % Joint Venture Payables Pendapatan Diterima Dimuka 64,558 3,148 61, % Unearned Revenue Utang Bruto 608, , , % Due to Customer Beban Akrual 21,623 10,212 11, % Accrued Expenses Utang Lain-lain 3,241 4,197 (956) % Other Payables Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2,399,819 1,589, , % Total Short-Term Liabilities Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liability Pinjaman Bank dan Non Bank Bank and Non-Bank Loan Pihak Berelasi 307, ,000 43, % Related Party Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Other Long-Term Payables Pihak Ketiga 157,781 87,094 70, % Third Party Utang Jangka Panjang Lainnya Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 4,901-4, % 19,209 22,669 (3,460) % Other Long- Term Liabilities Employee Benefit Liabilities Liabilitas Pajak Tangguhan % Deferred Tax Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 489, , , % Total Long-Term Liabilities JUMLAH LIABILITAS 2,889,662 1,963, , % TOTAL LIABILITIES Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 127

130 Komposisi Liabilitas Tahun Liabilities Composition dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Liabilitas Liabilities dalam miliar Rupiah in billion Rupiah 83,05% ,95% Liabilitas Jangka Pendek Short-term Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Long-term Liabilities Liabilitas Jangka pendek Short-term liabilities dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Liabilitas Jangka Panjang Long-term liabilities dalam miliar Rupiah in billion Rupiah LIABILITAS JANGKA PENDEK Liabilitas jangka pendek terdiri dari pinjaman bank dan non bank, utang usaha, uang muka pemberi kerja, utang pajak, utang ventura bersama, pendapatan diterima dimuka, utang bruto, beban akrual, dan utang lain-lain. Selama tahun 2015, liabilitas jangka pendek terealisasi sebesar Rp2,40 triliun, lebih tinggi Rp810,10 miliar atau 50,96% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp1,59 triliun. Pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh pertumbuhan utang usaha. SHORT-TERM LIABILITIES Short-term liabilities consists of banking loan and non-banking loan, trade payables, customer down payment, tax payables, joint venture payables, prepaid revenue, bill gross payables, accrued expenses and other payables. In 2015, short-term liabilities realized by Rp2,40 trillion which was higher by Rp810,10 billion or by 50,96% compared in 2014 which was by Rp1,59 trillion. The growth contributed by the growth of trade payables. 128 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

131 Pinjaman Bank dan Non Bank Proporsi pinjaman bank dan non bank tahun 2015 adalah pinjaman bank dan non bank pihak berelasi dan pinjaman bank dan non bank pihak ketiga. Pinjaman bank dan non bank tahun 2015 dibukukan sebesar Rp374,54 miliar, turun sebesar Rp211,50 miliar atau 36,09% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp586,04 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah: - Pinjaman bank dan non bank pihak berelasi tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp177,75 miliar atau 50,06% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp177,29 miliar. Hal ini disebabkan oleh pembayaran pokok pinjaman ke bank seiring dengan telah selesainya proyek yang pendanaannya dari pinjaman bank. - Pinjaman bank dan non bank pihak ketiga tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp33,75 miliar atau 14,61% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp197,25 miliar. Hal ini disebabkan oleh pembayaran pokok pinjaman ke bank seiring dengan telah selesainya proyek yang pendanaannya dari pinjaman bank. Banking and Non-Banking Loan The proportion of banking and non-banking loan in 2015 comprised by, related party banking and non-banking loan and third party banking and non-banking loan. In 2015, banking and non-banking loan recorded by Rp374,54 billion decreased by Rp211,50 billion or by 36,09% compared in 2014 which was Rp586,04 billion. The factors that impacted the growth are: - In 2015, related banking and non-banking loan recorded decreased by Rp177,75 billion or by 50,06% from 2014 becoming Rp177,29 billion. It is caused by main loan payments to bank when projects financed by banks completed. - In 2015, third party banking and non banking loan decreased by Rp33,75 billion or 14,61% from 2014 becoming by Rp197,25 billion. It is caused by main loan payments to bank when projects financed by banks completed. Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Utang Usaha Proporsi utang usaha tahun 2015 adalah utang usaha pihak berelasi dan utang usaha pihak ketiga. Utang usaha tahun 2015 dibukukan sebesar Rp1,03 triliun, tumbuh sebesar Rp507,69 miliar atau 97,48% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp520,83 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah: - Utang usaha pihak berelasi tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp762,08 juta atau 18,10% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp3,45 miliar. Hal ini disebabkan oleh Berkurangnya jumlah hutang kepada pihak berelasi utang usaha. - Utang usaha pihak ketiga tahun 2015 tercatat naik sebesar Rp508,45 miliar atau 98,42% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp1,03 miliar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya proyek baru di tahun 2015 yang di biayai dengan pemngadaan barang dari Leveransir & Sub Kontraktor dari pihak ke tiga. Trade payables The proportion of trade payables in 2015 consisted by related party and third party trade payables. In 2015, trade payables recorded by Rp1,03 trillion, it grew by Rp507,69 billion or by 97,48% compared in 2014 which was Rp520,83 billion. The factors that impacted the growth are: - In 2015, related party trade payables decreased by Rp762,08 million or by 18,10% from 2014 recorded by Rp3,45 billion. It is caused by the decrease of total payables to related party trade payables. - In 2015, third party trade payables increased by Rp508,45 billion or by 98,42% from 2014 becoming Rp1,03 billion. It is caused by growing new projects in 2015 financed through procurement from third party Purveyors & Sub-Contractors. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 129

132 Uang Muka Pemberi Kerja Proporsi uang muka pemberi kerja tahun 2015 adalah uang muka pemberi kerja pihak berelasi dan uang muka pemberi kerja pihak ketiga. Uang muka pemberi kerja tahun 2015 dibukukan sebesar Rp147,26 miliar, tumbuh sebesar Rp47,34 miliar atau 47,38% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp99,92 miliar. Customer Down Payment The proportion of customer down payment in 2015 consisted by related party and third party customer down payment. In 2015, customer down payment recorded by Rp147,26 billion, it grew by Rp47,34 billion or 47,38% compared in 2014 which was by Rp99,92 billion. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah: - Uang muka pemberi kerja pihak berelasi tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp9,10 miliar atau 100,07% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp18,20 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan proyek-proyek baru di tahun 2015 dan sudah menerima uang muka. - Uang muka pemberi kerja pihak ketiga tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp38,24 miliar atau 42,10% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp129,07 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan proyek-proyek baru di tahun 2015 dan sudah menerima uang muka. The factors impacted the growth are: - In 2015, related party customer down payment recorded its growth by Rp9,10 billion or by 100,07% from 2014 becoming Rp18,20 billion. It is caused by new projects improvement in 2015 and down down payment received. - In 2015, third party customer down payment recorded its growth by Rp38,24 billion or by 42,10% from 2014 becoming Rp129,07 billion. It is caused by by new projects improvement in 2015 and down down payment received. Utang Pajak Selama tahun 2015, utang pajak terealisasi sebesar Rp35,95 miliar, lebih tinggi Rp23,22 miliar atau 182,51% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp12,72 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya pajak yang harus dibayar atas penjualan dan laba perusahaan. Tax Payables In 2015, tax payables reliazed by R35,95 billion, which was higher Rp23,22 billion or 182,51% compared in 2014 which was Rp12,72 billion. The growth caused by taxe growths that need to be paid on the Company s sales and earnings. Utang Ventura Bersama Selama tahun 2015, utang ventura bersama terealisasi sebesar Rp116,11 miliar, lebih tinggi Rp37,98 miliar atau 48,60% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp78,14 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya proyekproyek baru ventura bersama di tahun 2015 yang memiliki cash flow sangat bagus sehingga bisa di gunakan dahulu untuk pembiayaan proyek yang lain terlebih dahulu melalui kantor wilayah masing-masing. Joint Venture Payables In 2015, joint venture payables realized by Rp116,11 billion, which was higher by Rp37,98 billion or by 48,60% compared in 2014 which was Rp78,14 billion. The growth caused by growing joint venture new projects in 2015 with good cash flow in which able to be used to finance other projects by each regional offices. Pendapatan Diterima Dimuka Selama tahun 2015, pendapatan diterima dimuka terealisasi sebesar Rp64,56 miliar, lebih tinggi Rp61,41 miliar atau 1950,73% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp3,15 miliar. Pertumbuhan Unearned Revenue In 2015, unearned revenue realized by Rp64,56 billion higher by Rp61,41 billion or by 1950,73% compared in 2014 which was Rp3,15 billion. The growth caused by growing new projects in PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

133 tersebut disebabkan oleh bertambahnya proyekproyek baru di tahun 2015 yang masih akan di selesaikan di tahun that will be completed in Utang Bruto Selama tahun 2015, utang bruto terealisasi sebesar Rp608,01 miliar, lebih tinggi Rp333,51 miliar atau 121,49% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp274,51 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya utang wilayah ke rekanan yang belum di dukung dengan dokumen atas pekerjaan yang telah di progreskan sehingga hutang belum bisa di buku sebagai hutang usaha seiring dengan peningkatan proyek-proyek baru di tahun Beban Akrual Selama tahun 2015, beban akrual terealisasi sebesar Rp21,62 miliar, lebih tinggi Rp11,41 miliar atau 111,73% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp10,21 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan yang berdampak pada meningkatnya beban insentif karyawan di tahun 2015 seiring dengan peningkatan laba dan produktivitas dan menjadi beban akrual di tahun Bill gross payables In 2015, bill gross payables realized by Rp608,01 billion, higher by Rp333,51 billion or by 121,49% compared in 2014 which was Rp274,51 billion. The growth caused by growing regional payables to partners which was not supported with document for progressed projects, therefore payables had not biased in book as trade payables in line with increasing new projects in Accrued Expenses In 2015, accrued expenses realized by Rp21,62 billion which was higher by Rp11,41 billion or by 111,73% compared in 2014 which was Rp10,21 billion. The growth caused by growing number of employee that impacted on the increase of employee incentive expenses in 2015 in line with the increase of earnings and productivity and becoming accrued expenses in Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Utang Lain-Lain Selama tahun 2015, utang lain-lain terealisasi sebesar Rp3,24 miliar, lebih rendah Rp956,04 juta atau 22,78% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp4,20 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran hutang kepada Dana Pensiun yang relative cukup besar. Other Payables In 2015, other payables realized by Rp3,24 billion lower by Rp956,04 million or by 22,78% compared in 2014 which was by Rp4,20 billion. The decrease caused by payables payment to Pension Fund which was relatively high. LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang terdiri dari pinjaman bank dan non bank, uang muka kontrak jangka panjang, utang jangka panjang lainnya, liabilitas imbalan pasca kerja, dan liabilitas pajak tangguhan. Sampai dengan 31 Desember 2015, liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan sebesar Rp115,77 miliar atau 30,95% dari sebesar Rp374,08 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp489,84 miliar. Peningkatan tersebut dikontribusi oleh uang muka kontrak jangka panjang. LONG-TERM LIABILITIES Long-term liabilities consisted of banking and non-banking loan, long-term contract down payment, other long-term payables, post employment benefit and deferred tax liabilities. Until 31st December 2015, long term liabilities increased by Rp115,77 billion or by 30,95& from Rp374,08 billion per 31st December 2014 becoming Rp489,84 billion. The increase contributed by long-term down payment contract. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 131

134 Pinjaman Bank dan Non Bank Sampai dengan 31 Desember 2015, pinjaman bank dan non bank mengalami peningkatan sebesar Rp43,50 miliar atau 16,48% dari sebesar Rp264 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp307,50 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh bertambahnya proyek-proyek baru yang pendanaannya dari Kredit Bank, bertambahnya penggunaan non cash loan untuk penerbitan jaminan, skbdn dan scf. Banking and Non-Banking Loan Until 31st December 2015, banking and nonbanking loan increased by Rp43,50 billion or by 16,48% from Rp264 per 31st December 2014 becoming Rp307,50 billion. The increase caused growing new projects financed by Bank Credit, growing non-cash loan use for warranty, SKBDN and SCF issuance. Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Sampai dengan 31 Desember 2015, uang muka kontrak jangka panjang mengalami peningkatan sebesar Rp70,69 miliar atau 81,16% dari sebesar Rp87,09 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp157,78 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penerimaan Uang Muka dari proyek-proyek baru di tahun Long-term Contract Down Payment Until 31st December 2015, long-term contract down payment increased by Rp70,69 billion or by 81,16% from Rp87,09 billion per 31st December 2014 becoming Rp157,78 billion. The increase caused by the increase of down payment receipts from new projects in Utang Jangka Panjang Lainnya Sampai dengan 31 Desember 2015, utang jangka panjang lainnya mengalami peningkatan 100% dibanding dengan per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp4,90 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh bertambahnya utang dalam rangka pembuatan pabrik/proyek yang akan dikapitalisasi menjadi asset tetap. Other Long-Term Payables Until 31st December 2015, other long-term payables increased by 100% compared by per 31st December 2014 becoming by Rp4,90 billion. The increase caused by growing payables to build manufacture/project that will be capitalized to fixed asset. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Sampai dengan 31 Desember 2015, liabilitas imbalan pasca kerja mengalami penurunan sebesar Rp3,46 miliar atau 15,26% dari sebesar Rp22,67 miliar per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp19,21 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penilaian kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja. Post Employment Benefit Liabilities Until 31st December 2015, post employment benefit liabilities decreased by Rp3,46 billion or by 15,26% from Rp22,67 billion per 31st December becoming Rp19,21 billion. The decrease caused by re-assessment to Post Employment Benefit Liabilities. Liabilitas Pajak Tangguhan Sampai dengan 31 Desember 2015, liabilitas pajak tangguhan mengalami peningkatan sebesar Rp137,62 juta atau 43,79% dari sebesar Rp314,24 juta per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp451,86 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penilaian kembali Liabilitas Pajak Tangguhan. Deferred Tax Liabilities Until 31st December 2015, deferred tax liabilities increased by Rp137,62 million or by 43,79% from Rp314,24 million per 31st December 2014 becoming Rp451,86 million. The increase caused by deferred tax liabilities re-assessment. 132 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

135 EKUITAS EQUITY Jumlah ekuitas pada akhir tahun 2015 tercapai sebesar Rp608,67 miliar dimana mengalami peningkatan sebesar Rp66,28 miliar atau 12,22% dibanding dengan akhir tahun 2014 sebesar Rp542,39 miliar. Peningkatan tersebut didominasi peningkatan saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp69,86 miliar atau 25,36%. TABEL EKUITAS Tahun 2015 dan 2014 (dalam jutaan Rupiah) EQUITY TABLE 2015 and 2014 KENAIKAN/ PENURUNAN EKUITAS Increase/Decrease SELISIH % Difference Modal Saham - nilai nominal Rp per saham Seri A Dwi Warna dan Rp per saham Seri B Modal Dasar saham yang terdiri dari Saham Seri A Dwi Warna dan Saham Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh saham yang terdiri dari Saham Seri A Dwi Warna dan Saham Seri B 559, , % Total equity in the end of 2015 achieved by Rp608,67 billion increased by Rp66,28 billion or by 12,22% compared in the end of 2014 which was Rp542,39 billion. The increase dominated by the increase of the increasing profit balance that remains unallocated by Rp69,86 billion or by 25,36%. EQUITY Share Capital - per value Rp per share Seri A Dwi Warna and Rp per share Seri B Basic Capital shares consists of Seri A Dwi Warna Shares and Seri B Shares Issued and full paid-up capital shares consist of Seri A Dwi Warna Shares and Seri B Shares. Earnings balance Saldo Laba: Ditentukan Penggunaannya 51,922 51, % Determined the use Belum Ditentukan Penggunaannya (205,642) (275,504) 69, % Not determined the use Komponen Ekuitas Lain Other Equity Components Surplus Revaluasi Aset Fixed Asset Revaluation 156, , % Tetap Surplus Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan kepada Total Distributed Equity to Pemilik Entitas Induk 562, ,257 69, % Parent Entity Owner Kepentingan Non Pengendali 46,550 50,136 (3,587) -7.15% Non-Controlling Interest JUMLAH EKUITAS 608, ,393 66, % TOTAL EQUITY Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 133

136 Ekuitas Equity dalam miliar Rupiah in billion Rupiah LABA BERSIH DAN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN NETT INCOME AND CURRENT YEAR COMPREHENSIVE INCOME Pada tahun 2015, perolehan Laba Tahun Berjalan dan jumlah Laba Komprehensif Nindya Karya masing-masing sebesar Rp68,62 miliar dan Rp66,28 miliar, terdapat selisih sebesar Rp2,35 miliar atas penerapan PSAK 24, mengenai imbalan kerja sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi keuangan (SAK). In 2015, the earnings of Nindya Karya Current Year Income and total Comprehensive Income each was Rp68,62 billion and Rp66,28 billion, there were diffrences by Rp2,35 billion on the application of IAS 24 regarding employee benefits as required by the Financial Accounting Standard (SAK). TABEL LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN TAHUN 2015 dan 2014 (dalam jutaan Rupiah) Loss Profit And Other Consolidated Income Tabel 2015 and 2014 (in million rupiah) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN KENAIKAN/ PENURUNAN Increase/Decrease SELISIH % Difference LOSS PROFIT AND OTHER CONSOLIDATED INCOME Pendapatan Usaha 3,613,197 1,881,417 1,731, % Revenues Beban Pokok Pendapatan (3,217,813) (1,670,326) 1,547, % Cost of Income Laba Bruto 395, , , % Gross Profit Beban Pemasaran (7,876) (7,154) % Cost of Marketing Beban Administrasi dan Umum Pendapatan Sewa Gedung dan Alat (138,043) (112,959) 25, % 2,670 2,800 (130) -4.64% Cost of Administration and General Cost of Renting Building and Equipment Beban Penurunan Nilai (11,662) (18,931) (7,269) % Cost of Depreciation Beban Penyewaan Gedung dan Alat Beban Pajak Penghasilan Final (1,691) (1,958) (267) % Cost of Building and Equipment Rental (105,571) (53,819) 51, % Cost of Final Income Tax Beban Keuangan (105,982) (72,926) 33, % Cost of Finance Bagian Laba Ventura Besama 40,041 38,050 1, % Joint Venture Profit Part 134 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

137 TABEL LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN TAHUN 2015 dan 2014 (dalam jutaan Rupiah) Loss Profit And Other Consolidated Income Tabel 2015 and 2014 (in million rupiah) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Pendapatan (Beban) Lainnya Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan KENAIKAN/ PENURUNAN Increase/Decrease SELISIH % Difference LOSS PROFIT AND OTHER CONSOLIDATED INCOME (795) 62,352 (63,147) % Other Incomes (Costs) 66,478 46,547 19, % Profit Before Income Tax Cost Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Cost (Benefit) Income Tax Pajak Kini 1,238 1, % Current Tax Pajak Tangguhan (3,385) 314 (3,699) % Deferred Tax Laba Bersih Tahun Berjalan 68,624 44,995 23, % Current Year Net Income Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Surplus Revaluasi Aset Tetap Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Imbalan Pasti Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan - 17,534 (17,534) % (2,349) 4,061 (6,410) % (2,349) 21,595 (23,944) % 66,275 66,589 (314) -0.47% Non-reclassified posts to Profit Loss Fixed Asset Revaluation Surplus Actuarial Profit (Loss to Fixed Imb Liabilities Total Other Comprehensive Income Current Income Distributed to Parent entity owner Penghasilan Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Current Income Distributed to Pemilik entitas induk 72,211 44,378 27, % Parent entity owner Kepentingan nonpengendali (3,587) 617 (4,204) % Non-Controlling Interest Jumlah 68,624 44,995 23, % Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Current Year Comprehensive Income Distributed to Pemilik entitas induk 69,862 65,972 3, % Parent entity owner Kepentingan nonpengendali (3,587) 617 (4,204) % Non-Controlling Interest Jumlah 66,275 66,589 (314) -0.47% Total Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 135

138 Laba Bersih Tahun Berjalan Current Year Net Income dalam miliar Rupiah in billion Rupiah Laba komprehensif Tahun Berjalan Current Year Net Income dalam miliar Rupiah in billion Rupiah PENDAPATAN USAHA REVENUES Pencapaian jumlah pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2015 sebesar Rp3,61 triliun dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,73 triliun atau 92,05% dibanding pada tahun 2014 sebesar Rp1,88 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh: - Pendapatan konstruksi kontrak induk dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,73 triliun atau 92,05% menjadi sebesar Rp3,60 triliun. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Pendapatan konstruksi kontrak tambah/ kurang dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp10,16 miliar atau 1958,49% menjadi sebesar Rp10,68 miliar. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambahnya pekerjaan tambah/kurang di tahun Pendapatan konstruksi eskalasi/klaim mengalami penurunan sebesar 100% dari sebesar Rp5,12 miliar. Penurunan ini dikarenakan berkurangnya pengajuan eskalasi di tahun The Company s revenues in 2015 was Rp3,61 trillion, it grew by Rp1,73 trillion or 92,05% compared in 2014 which was Rp1,88 trillion. The growth impacted by: - Parent contract construction revenues in which grew by Rp1,73 trillion or by 92,05% becoming Rp3,60 trillion. The growth triggered by growing new projects in Construction Contract Revenues more/less increased by Rp10,16 billion or by 1958,49% becoming Rp10,68 billion. This growth caused by growing projects more/less in Construction revenues escalation/claim decreased by 100% from Rp5,12 billion. The decreased caused by lesser escalation proposal in BEBAN POKOK PENDAPATAN REVENUES COST Pencapaian jumlah beban pokok pendapatan Perusahaan pada tahun 2015 sebesar Rp3,22 triliun dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,55 triliun atau 92,65% dibanding pada tahun 2014 sebesar Rp1,67 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh: The Company s revenues cost in 2015 was 3,22 trillion increased by Rp1,55 trillion or 92,65% compared in 2014 which was by Rp1,67 trillion. It was impacted by: 136 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

139 - Beban bahan baku dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,13 triliun atau 106,04% menjadi sebesar Rp2,19 triliun. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambahnya Bahan baku seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Beban upah dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp103,20 miliar atau 79,62% menjadi sebesar Rp232,81 miliar. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambhanya beban upah seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Beban peralatan dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp29,29 miliar atau 23,59% menjadi sebesar Rp153,45 miliar. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambhanya beban Peralatan seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Beban subkontraktor dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp220,24 miliar atau 103,39% menjadi sebesar Rp433,26 miliar. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambhanya beban Subkontraktor seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Biaya pinjaman dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp18,03 miliar atau 127,21% menjadi sebesar Rp32,21 miliar. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambhanya beban Pinjaman seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Beban overhead proyek dimana mengalami pertumbuhan sebesar Rp48,42 miliar atau 39,58% menjadi sebesar Rp170,74 miliar. Pertumbuhan ini dikarenakan bertambhanya beban Overhead seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru di tahun Beban penyusutan aset tetap dimana mengalami penurunan sebesar Rp864,90 juta atau 38,88% menjadi sebesar Rp1,36 miliar. Penurunan ini dikarenakan bertambhanya beban penyusutan seiring dengan adanya penjualan asset di tahun Raw materials cost increased by Rp1,13 trillion or by 106,04% becoming Rp2,19 trillion. The growth caused by increasing need of raw materials due to growing new projects in Salary cost increased by Rp103,20 billion or by 79,62% becoming Rp232,81 billion. The increase caused by increasing need of salary cost due to growing new projects in Equipment cost increased by Rp29,29 billion or by 23,59% becoming Rp153,45 billion. The increase caused by increasing need of equipments due to growing new projects in Sub-contractor cost increased by Rp220,24 billion or by 103,39% becoming Rp433,26 billion. The increase caused by increasing need of sub-contractor due to growing new projects in Loan cost increased by Rp18,03 billion or by 127,21% amounting by Rp32,21 billion. The increase caused by increasing need of loan cost due to growing new projects in Project overhead cost increased by Rp48,42 billion or by 39,58 amounting by Rp170,74 billion. The increase caused by increasing need of overhead cost due to growing new projects in Fixed asset depreciation cost decreased by Rp864,90 million or by 38,88% amounting by Rp1,36 billion. The decrease caused by increasing need of depreciation cost due to asset sales in Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 137

140 BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN COST (BENEFIT) INCOME TAX Pencapaian beban (manfaat) pajak penghasilan Perusahaan pada tahun 2015 sebesar (Rp2,15) miliar dimana mengalami penurunan sebesar Rp3,70 miliar atau 238,31% dibanding pada tahun 2014 sebesar Rp1,55 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh kerugian fiskal. The Company s cost (benefit) income tax achievement in 2015 was by (Rp2,15) billion decreased by Rp3,70 billion or by 238,31% compared in 2014 which was by Rp1,55 billion. It was influenced by fiscal loss. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pencapaian penghasilan komprehensif lain Perusahaan pada tahun 2015 sebesar (Rp2,35) miliar dimana mengalami penurunan sebesar Rp23,94 miliar atau 110,88% dibanding pada tahun 2014 sebesar Rp21,60 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh kerugian aktuarial atas Liabilitas Imbalan Pasti. The Company s other comprehensive income achievement in 2015 was by (Rp2,35) billion decreased by Rp23,94 billion or by 110,88% compared in 2014 which was by Rp21,60 billion. It is influenced by actuarial loss on Fixed Benefit Liabilities. LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK DAN KEPENTINGAN NON PENGENDALI Pada tahun 2015, Perusahaan menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp72,21 miliar, tumbuh sebesar Rp27,83 miliar atau 62,72% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp44,38 miliar. Pertumbuhan ini disebabkan beberapa hal, antara lain meningkatknya laba konsolidasi perusahaan di tahun Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Nonpengendali menurun Rp4,20 miliar atau 681,59% dari sebesar Rp616,73 juta pada tahun 2014 menjadi sebesar (Rp3,59) miliar pada tahun Penurunan tersebut disebabkan oleh kerugian yang diderita oleh anak perusahaan. CURRENT YEAR INCOME DISTRIBUTED TO PARENT ENTITY OWNER AND NON- CONTROLLING INTEREST In 2015, the Company produced Current Year Income Distributed to Parent Entity by Rp72,21 billion increased by Rp27,83 billion or by 62,72% compared in 2014 which was by Rp44,38 billion. The growth caused by some aspects, one of them is increasing corporate consolidated income in Current Year Income Distributed to Non- Controlling Interest decreased by Rp4,20 billion or by 681,59% from Rp616,73 million in 2014 becoming (Rp3,59) billion in The decrease caused by loss in the Company s subsidiaries. 138 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

141 LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI CURRENT YEAR COMPREHENSIVE INCOME DISTRIBUTED TO PARENT ENTITY OWNER AND NON- CONTROLLING INTEREST Pada tahun 2015, Perusahaan menghasilkan Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp69,86 miliar, meningkat Rp3,89 miliar atau 5,90% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp65,97 miliar. Peningkatan ini disebabkan beberapa hal, antara lain meningkatnya laba konsolidasi perusahaan di tahun In 2015, the Company produced Comprehensive Current Year Income Distributed to Parent Entity Owner by Rp69,86 billion, increased by Rp3,89 billion or by 5,90% compared in 2014 which was Rp65,97 billion. The increase caused by some aspects, one of them is increasing corporate consolidated income in Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali di tahun 2015 sebesar (Rp3,59) miliar, menurun Rp4,20 miliar atau 681,59% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp616,73 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh kerugian yang diderita oleh anak perusahaan. Current Year Income Distributed to Non- Controlling Interest in 2015 was (Rp3,59) billion, decreased by Rp4,20 billion or by 681,59% compared in 2014 which was by Rp616,73 million. The decrease caused by loss in the Company s subsidiaries. ARUS KAS CASH FLOW TABEL LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN 2015 DAN 2014 (dalam jutaan Rupiah) Tabel of Consolidated Cash Flow Report in 2015 and 2014 (in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun KENAIKAN/ PENURUNAN Increase/Decrease SELISIH % Diffe Rence 419,354 (346,405) 765, % (16,974) (43,436) (26,461) % 334, ,305 72, % 737,247 (127,536) 864, % 106, ,122 (127,536) % 843, , , % Consolidated Cash Flow Report Cashflow From Operation Activity Cashflow From Investment Activity Cashflow From Financing Activity Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 139

142 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Perusahaan mencatat arus kas dari aktivitas operasi tahun 2015 sebesar Rp419,35 miliar, naik Rp765,76 miliar atau 221,06% dibanding dengan tahun 2014 sebesar (Rp346,41) miliar. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya penerimaan Kas dari termin proyek yang selesai di tahun ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perusahaan mencatat arus kas dari aktivitas investasi tahun 2015 sebesar Rp16,97 miliar, turun Rp26,46 miliar atau 60,92% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp43,44 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh penambahan investasi tahun 2015 lebih rendah dari tahun ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perusahaan mencatat arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2015 sebesar Rp334,87 miliar, naik Rp72,56 miliar atau 27,66% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp262,31 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya proyek baru yang dananya diambil dari Pinjaman Bank dan Non Bank. CASHFLOW FROM OPERATION ACTIVITY The Company recorded cashflow from operation activity in 2015 was by Rp419,35 billion, increased by Rp765,76 billion or by 221,06% compared in 2014 which was (Rp346,41) billion. It is influenced by increasing Cash receipt from completed projects installments in CASHFLOW FROM INVESTMENT ACTIVITY The Company recorded cashflow from investment activity in 2015 was by Rp16,97 billion, decreased by Rp26,46 billion or by 60,92% compared in 2014 which was Rp43,44 billion. It is influenced by lower investment addition in 2015 compared to CASHFLOW FROM FINANCING ACTIVITY The Company recorded cashflow from financing activity in 2015 was by Rp334,87 billion, increased by Rp72,56 billion or by 27,66% compared in 2014 which was Rp262,31 billion. It is influenced by increasing new projects financed by banking and non-banking loan. RASIO KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE RATIO RASIO KINERJA KEUANGAN (%) FINANCIAL PERFORMANCE RATIO (%) Return On Invesment Return On Invesment Return On Equity Return On Equity Return On Assets Return On Assets Current Ratio Current Ratio Collection Period (day) Collection Period (day) Debt To Equity Ratio Debt To Equity Ratio Debt To Total Assets Ratio Debt To Total Assets Ratio Total Assets Turn Over Total Assets Turn Over Owned Capital To Total Assets Owned Capital To Total Assets Gross Profit Margin Gross Profit Margin Net Profit Margin Net Profit Margin 140 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

143 KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG ABILITY TO PAY DEBT Rasio solvabilitas merupakan indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Debt to Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) adalah bagian dari rasio solvabilitas yang digunakan secara umum. DAR berfungsi untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau utang. Pada tahun 2015, nilai DAR Perusahaan sebesar 82,68 %, lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 78,36%. Penyebab meningkatnya/menurunnya nilai DAR tersebut adalah peningkatan jumlah total hutang di tahun The solvability ratio is an indicator to measure the Company s ability to pay debt either in shortterm or long-term. Debt to Assets Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) are parts of generally used solvabaility ratio. DAR aims to measure assets part that is used to guarantee all responsibilities or debt. In 2015, the Company s DAR score was 82,68% which was higher than in 2014 which was 78,36%. The factor of increase/decrease of the DAR score is the increase of total debt in Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis DER digunakan untuk mengukur bagian modal yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau utang. Pada tahun 2015, nilai DER adalah sebesar 112,05%, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebesar 156,72%. Penyebab menurunnya nilai DER adalah kenaikan ekuitas yang cukup signifikan di tahun DER aims to measure capital part used as the warranty to all responsibilities or debt. In 2015, the Company s DER score was by 112,05% lower than in 2014 which was 156,72%. The factor of the decreasing DER score was the increasing equity value, which was very significant in TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG RECEIVABLES COLLECTABILITY RATE Kemampuan perusahaan dalam melakukan kolektibilitas piutang dapat diketahui dengan menghitung nilai collection period. Pada tahun 2015, nilai collection period adalah 21 hari, lebih lambat dibandingkan tahun 2014 yaitu 17 hari. Hal ini berarti hari penagihan piutang usaha dari tagihan hasil penjualan tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya. The company's ability in performing the collectibility can be determined by calculating the collection period. In 2015, the value of collection period is 21 days, slower than in 2014, namely 17 days. This means the day of receivable collection from the bill of sale results in 2015 compared to the previous year. Piutang usaha tahun 2015 dibukukan sebesar Rp212,82 miliar yang terdiri dari Rp165,20 miliar piutang jatuh tempo < 12 bulan, dan Rp47.62miliar piutang jatuh tempo > bulan. The receivables in 2015 are recorded at Rp212,82 billion, consisting of Rp unbilled receivables < 12 months, and receivables Rp47,62 billion > months. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 141

144 PIUTANG USAHA BERDASARKAN UMUR Jatuh tempo Tahun/Years RECEIVABLES BASED ON AGE Due Period > 12 Bulan > 12 Months > Bulan > Months Lebih dari 360 hari more than 360 days Jumlah Total STRUKTUR MODAL CAPITAL STRUCTURE Struktur modal adalah gabungan sumber-sumber pendanaan yang digunakan oleh Perusahaan. Liabilitas menyumbang 82,60% terhadap jumlah sumber pendanaan perusahaan, sementara 17,40% berbentuk ekuitas. The capital structure is a combination of funding sources used by the Company. Liabilities accounted for 82.60% of the amount of corporate funding sources, while 17.40% is in form of equity. STRUKTUR MODAL Rp % Rp % CAPITAL STRUCTURE Liabilitas 2,889, % 1,963, % Liability Ekuitas 608, % 542, % Equity Aset 3,498, % 2,506, % Asset KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE The purpose of the Company in managing capital is to safeguard the entity's ability to maintain business continuity, so that the entity can continue to provide results for shareholders and benefits for other stakeholders, and to yield adequate to shareholders by determining the prices of the products and services that are commensurate with the level of risk. Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor dengan dasar rasio utang terhadap modal yang The company set the amount of capital in proportion to risk. The Company manages its capital structure and makes adjustments by giving consideration to changes in economic conditions and the risk characteristics of the underlying assets. Consistent with other companies in the industry, the Company monitors the basic ratio of debt to adjusted capital. This 142 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

145 disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba). Selama tahun 2015, strategi Perusahaan adalah mempertahankan rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada batas bawah dari kisaran 2,50 sampai dengan 5,50. IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Informasi penting yang berkaitan dengan kontrak dan perjanjian sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 1. Kementerian Pekerjaan Umum. - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Gedung SKPD Paket 3 Riau berdasarkan kontrak No.03/KTR-MY03/ APBD/PPCK/III/2015 tanggal 16 Maret 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 16 Maret 2015 sampai dengan 15 Maret 2016 (365 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Musi VI berdasarkan kontrak No. 631/1390/WIL.II/PU-BM/X/ 2015 tanggal 7 Oktober 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 26 Oktober 2015 sampai dengan 15 Desember 2016 (417 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Bendungan Tanju Mila Nusa Tenggara Barat berdasarkan kontrak No.HK AS/SKPB.III/173/2015 tanggal 22 Juni 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 22 Juni 2015 sampai dengan 2 Januari 2019 (1290 hari kerja). ratio is calculated as follows: net debt divided by adjusted capital. Net debt represents the total debt (as much as the amount in the statement of financial position) reduced by cash and cash equivalents. The adjusted capital consists of all components of equity (including equity, foreign exchange translation of financial statements in foreign currencies and retained earnings). During 2015, the Company's strategy is to maintain a ratio of debt to adjusted capital at the lower limit of the range of 2.50 up to MATERIAL TIES FOR INVESTMENT CAPITAL GOODS Important information relating to the contracts and agreements until December 31, 2015 are as follows: 1. The Ministry of Public Works. - The company carries out the project on SKPD Building Work Package 3 Riau based on contract No.03 / KTR-MY03 / Budget / PPCK / III / 2015 dated March 16, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period March 16, 2015 until March 15, 2016 (365 working days). - The company carries out the project on Musi VI Bridge Work based on contract No. 631/1390 / WIL.II / PU-BM / X / 2015 dated October 7, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period October 26, 2015 until December 15, 2016 (417 working days). - The company carries out the project on Tanju mila west nusa tenggara Dam Works based on contract No.HK AS / SKPB. III / 173/2015 dated June 22, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period June 22, 2015 until January 2, 2019 (1290 days). Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 143

146 - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Grindulu berdasarkan kontrak No.KU /4080/PPK.18/2015 tanggal 28 Oktober 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 28 Oktober 2015 sampai dengan 12 Oktober 2018 (1080 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Teluk Kendari berdasarkan kontrak No.HK.02.03/PPK13 PJNW-II/TELUKMYC/XI/101 tanggal 27 November 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 27 November 2015 sampai dengan 26 November 2018 (1095 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Bebas Hambatan Manado Bitung berdasarkan kontrak No.HK.02.03/TOL.MB.02/194/2015 tanggal 18 Desember 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 18 Desember 2015 sampai dengan 17 Desember 2017 (730 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Lanjutan Penyelesaian Pembangunan Stadion Bekasi Tahap II (Lelang Ulang) berdasarkan kontrak No.602.1/01-SPL/PPK-Renc/Disbangkim tanggal 19 Maret 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 19 Maret 2015 sampai dengan 9 September 2016 (540 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 berdasarkan kontrak No.KU Mn/790 tanggal 21 Agustus 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 21 Agustus 2015 sampai dengan 20 Agustus 2018 (1095 hari kerja). - The company carries out the project on Grindulu Bridge Work based on contract No.KU. 08:08 / 4080 / PPK.18 / 2015 dated October 28, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period October 28, 2015 until October 12, 2018 (1080 days). - The company carries out the project on Teluk Kendari Bridge Work based on contract No.HK / PPK13 PJNW-II / TELUKMYC / XI / 101 dated 27 November 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period of 27 November 2015 until 26 November 2018 (1 095 working days). - The company carries out the project on Freeway Manado - Bitung work based on contract No.HK / TOL.MB.02 / 194/2015 dated December 18, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period of December 18, 2015 until December 17, 2017 (730 working days). - The company carries out the project on Advanced work of Development completion on Stadium Bekasi Phase II (Repeat Auction) based on contract No / 01-SPL / PPK-Renc / Disbangkim dated March 19, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period of March 19, 2015 until 9 September 2016 (540 working days). - The company carries out the project on work of Cisumdawu Toll Road Section 2 based on contract No.KU Mn / 790 dated August 21, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with a contract period of August 21, 2015 until 20 August 2018 (1095 days). 144 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

147 2. Kementerian Pertahanan Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Sarana Operasional Kemhan (Lanjutan) berdasarkan kontrak No: TRAK / 451 / VII / 2015 / BARANAHAN tanggal 8 Juli 2015 dengan nilai kontrak termasuk PPN sebesar Rp dan telah diadendum dengan addendum No: TRAK / / VII / 2015 / BARANAHAN tanggal 2 Desember 2015 dengan nilai sebesar Rp dengan masa kontrak 8 Juli 2015 sampai dengan 30 Desember 2015 (170 hari kerja). 3. PT Angkasa Pura II (Persero) Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Peningkatan Jaringan Listrik Bandara Soekarno Hatta berdasarkan kontrak No. PEN / / 04 / 2015 / 0007 tanggal 9 September 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 9 September 2015 sampai dengan 17 Juni 2017 (647 hari kerja). 2. The Ministry of Defense The Company implements the Project of Development Work on Facility Operations Building of the Ministry of Defense (Continuation) based on contracts No: TRAK / 451 / VII / 2015 / BARANAHAN dated July 8, 2015 with a contract value including VAT amounted Rp and has been addendum with addendum No: TRAK / / VII / 2015 / BARANAHAN dated December 2, 2015 with a value of Rp with the contract period of July 8, 2015 until December 30, 2015 (170 working days). 3. PT Angkasa Pura II (Company) The company carries out the project of Electricity Network Upgrade work of Soekarno Hatta airport based on the contract No.PEN / 00:26 / 04/2015/0007 dated September 9, 2015 with a contract value including Value Added Tax (VAT) amounting Rp with the contract period of 9 September 2015 until June 17, 2017 (647 working days). Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis INVESTASI BARANG MODAL Capital Goods Investment Pada tahun 2015, pengeluaran Perusahaan untuk investasi barang modal dengan rincian sebagai berikut: In 2015, the Company expenditures for capital investments with details as follows: No. Investasi 1. Mesin dan Peralatan 2. Inventaris Kantor 3. Aset Dalam Penyelesaian Tujuan Purpose Peningkatan kapasitas Infrastruktur Improvement of Infrastructure Capacity Pendukung operasional Operational Support Peningkatan kapasitas Infrastruktur Improvement of Infrastructure Capacity Nilai (Rp juta) Amount (Rp juta) 14,084 Investment Engine and Equipment 1,126 Office inventory 14,721 Assets in settlement Jumlah 29,931 Total Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 145

148 PERBANDINGAN ANTARA TARGET PADA AWAL TAHUN BUKU DENGAN REALISASI TAHUN 2014 DAN PROYEKSI TAHUN 2015 COMPARATION BETWEEN THE TARGET IN EARLY BOOK YEAR WITH REALIZATION IN 2014 AND PROJECTION IN 2015 KETERANGAN REALISASI TAHUN 2015 REALIZATION 2015 TARGET RKAP 2015 RKAP TARGET 2015 PENCAPAIAN (%) ACHIEVEMENT (%) DESCRIPTION ASET LANCAR 2,810,929 2,023, % Current Assets ASET TIDAK LANCAR 687, , % Non-Current Assets JUMLAH ASET 3,498,330 2,618, % Total Assets LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG 2,399,819 1,752, % 489, , % Short-TERM LIABILITIES LONG-TERM LIABILITIES JUMLAH LIABILITAS 2,889,662 2,012, % Total Liability EKUITAS 608, , % Equity KETERANGAN REALISASI TAHUN 2014 REALIZATION 2014 TARGET RKAP 2015 RKAP TARGET 2015 PENCAPAIAN (%) ACHIEVEMENT (%) DESCRIPTION Pendapatan Usaha 3,613,197 4,132, % Revenues Beban Pokok Pendapatan (3,217,813) (3,708,790) 86.76% Cost Revenues Laba Dipekerjakan Sebelum Ventura Bersama 395, , % Employed Income Before Joint Venture Pendapatan Ventura Bersama 40,041 67, % Joint Venture Revenues Laba Dipekerjakan Sesudah Ventura Bersama 435, , % Revenues After Joint Venture Beban Usaha 145, , % Business Expenses Laba Usaha 289, , % Operating income Penghasilan (Beban) Lain-lain (223,029) (252,729) 88.25% Other Revenues (Expenses) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 66,478 82, % Income Before Income Tax Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (2,147) - - Expenses (Benefit) Income Tax Laba Bersih Tahun Berjalan 68,624 82, % Current Year Net Income Penghasilan Komprehensif Lain (2,349) - - Other Comprehensive Revenues Laba Komprehensif 66,275 82, % Comprehensive Income 146 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

149 KETERANGAN REALISASI TAHUN 2015 REALIZATION 2015 TARGET RKAP 2015 RKAP TARGET 2015 PENCAPAIAN (%) ACHIEVEMENT (%) Arus Kas dari Aktivitas Operasi 419,354 (60,719) % Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PELAPORAN (16,974) (35,527) 47.78% 334, , % 737,247 36, % DESCRIPTION Cash Flow from Operation Activity Cash Flow from Investment Activity Cash Flow from Financing Activity Increase (Decrease) Net Cash and Cash Equivalent 106, , % Cash and Cash Equivalent 843, , % Cash and Cash Equivalent in the End of Year INFORMATION AND MATERIAL FACTS AFTER REPORTING DATE Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Nomor 0865/DIRUT/KPTS/SEKPER/12/2015 Tanggal 16 Desember 2015 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan yang berlaku sejak tanggal 4 Januari 2016, Struktur Organisasi Perusahaan berbasis Unit Bisnis mempunyai funsi pemasaran sampai dengan fungsi produksi. Jumlah Unit Bisnis sebanyak 8 (delapan) wilayah sebagai berikut: Based on the Decree of the Company s Board of Directors No 0865/DIRUT/KPTS/ SEKPER/12/2015 dated 16 December 2015 on the Change of the Company s Organization Structure which is effective from 4 January 2015, the Company s Organization Structure based on Business Unit has marketing to production function. The number of the Company s Business Unit is in 8 (eight) areas as follows: Wilayah Operasional Operating Region Wilayah I Region I Wilayah II Region II Wilayah III Region III Wilayah IV Region IV Wilayah V Region V Wilayah VI Region VI Wilayah VII Wilayah VII Divisi EPC Divisi EPC Wilayah Operasi Working Area Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua & Papua Barat DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur Wilayah Operasi Seluruh Indonesia, Engineering, Procurement, Construction (EPC) Kedudukan Domicile Medan Palembang Balikpapan Surabaya Makassar Jakarta Denpasar Jakarta Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 147

150 PROSPEK USAHA PERUSAHAAN dan ASPEK PEMASARAN Strategi Perusahaan dan Prospek Usaha Perusahaan Manajemen telah menetapkan strategi-strategi baru yang merupakan terobosan-terobosan baru untuk merespon peluang pasar industri konstruksi. Sasaran yang ingin dicapai ditetapkan. Sedangkan upaya pencapaiannya dirumuskan ke dalam strategi perusahaan dengan kebijakan yang memberikan batasan dan aturan terhadap pelaksanaan strateginya. Pencapaian sasaran dan keberhasilan strategi dideploy kedalam program-progam yang harus dilakukan. COMPANY BUSINESS PROSPECT and MARKETING ASPECT The Company s Strategy and Business Prospect The management has stipulated new strategies, which are breakthroughs to respond opportunities in construction industry. The target is stipulated. Meanwhile the efforts to achieve it are formulated into corporate strategy with policy that gives limitation and regulation in implementing its strategy. The achievement of its target and succeed of its starategy deployed into programs. Sebagai alat ukur keberhasilan strategi yang telah dibuat adalah tercapainya target-target pada Key Performance Indicator (KPI) dengan indikator-indikator yang disebutkan dalam Kontrak Manajemen. To measure success of its strategy, the Company uses targets in Key Perfomance Indicator (KPI) with indicators as mentioned in the Management Contract. Strategi yang ditetapkan didasarkan pada hasil pencermatan secara khusus pada beberapa fungsi yang sangat mempengaruhi terhadap proses bisnis utama perusahaan ke dalam 5 (empat) Bidang Utama, yaitu : 1) Bidang Pemasaran, 2) Bidang Pengembangan Bisnis, 3) Bidang Produksi dan Sistem, 4) Bidang Keuangan, 5) Bidang Sumber Daya Manusia dan Sistem. The stipulated strategy based on specific observation into some functions that are impactful to the Company main business process, they are divided into 5 (five) main sectors: 1) Marketing sector 2) Business Development sector 3) Production and System sector 4) Financial Sector 5) Human Resource and System Pada Bidang Pemasaran 1. Memperbesar size project untuk meningkatkan efektifitas dan mengejar pertumbuhan > 25% pertahun 2. Dengan meningkatnya Modal Dasar yang tersedia lebih dari Rp500 M, maka jumlah proyek-proyek yang dikelola secara JO dapat dikurangi. 3. Penetrasi pasar proyek-proyek Oil & Gas, proyek-proyek energi terbarukan dan proyekproyek EPC. In marketing sector 1. Expanding project size to improve effectiveness and growth >25% each year. 2. With the increasing Basic Capital which is more than Rp500 billion, therefore projects managed by JO can be reduced. 3. Oil and Gas projects market penetration, renewable energy projects and EPC projects. 148 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

151 KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDENT POLICY Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Keuangan tahun 2014, Perseroan menetapkan untuk tidak membagikan Dividen. According to General Meetings of Shareholders on Financial Statements 2014, the Company stipulated not to pay dividend. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKSANAKAN PERUSAHAAN (ESOP/MSOP) Perusahaan tidak memilliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) EMPLOYEE/MANAGEMENT SHARE OWNERSHIP PROGRAM ORGANIZED BY THE COMPANY(ESOP/MSOP) The Company do not implement employee/ management share ownership program (ESOP/ MSOP). Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM REALIZATION ON PUBLIC OFFERING FUND USE Nindya Karya merupakan BUMN dimana sahamnya belum di perjualbelikan kepada Publik melalui Bursa Efek. Nindya Karya is a State-Owned Enterprise in which its shares are not opende to Public at the stock exchange. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 149

152 INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTION WITH CONFLICT OF INTEREST AND/ OR TRANSACTION WITH RELATED PARTY No Investasi Investment Tujuan Aim Sumber Dana Source of Funds Nilai Investasi Value of Investment Langkah-langkah yang Direncanakan Perusahaan untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Steps planned by the Company to Protect Risk from the Position of Related Currency Kementerian Pekerjaan Umum Ministry of Public Construction 1 Proyek Pekerjaan Gedung SKPD Paket 3 Riau Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Gedung SKPD Paket 3 Riau berdasarkan kontrak No.03/ KTR-MY03/ APBD/PPCK/ III/2015 tanggal 16 Maret 2015 dengan masa kontrak 16 Maret 2015 sampai dengan 15 Maret 2016 (365 hari kerja). Project of construction on Building SKPD Package 3 Riau The company conducted Project of construction on Building SKPD Package 3 Riau based on contract No.03/KTR- MY03/ APBD/PPCK/III/2015 dated 16 March 2015 with contract period from 16 March 2015 until 15 March 2016 (365 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. 2 Proyek Pekerjaan Jembatan Musi VI Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Musi VI berdasarkan kontrak No. 631/1390/WIL.II/ PU-BM/X/ 2015 tanggal 7 Oktober 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 26 Oktober 2015 sampai dengan 15 Desember 2016 (417 hari kerja). Project of construction on Musi Bridge VI The company conducted Project of construction on Musi Bridge VI based on contract No. 631/1390/ WIL.II/PU-BM/X/ 2015 dated 7 October 2015 with contract value including Pajak Pertambahan Nilai (PPN) amounted to Rp with contract period from 26 October 2015 until 15 December 2016 (417 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. 150 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

153 No Investasi Investment Tujuan Aim Sumber Dana Source of Funds Nilai Investasi Value of Investment Langkah-langkah yang Direncanakan Perusahaan untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Steps planned by the Company to Protect Risk from the Position of Related Currency 3 Proyek Pekerjaan Bendungan Tanju Mila Nusa Tenggara Barat Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Bendungan Tanju Mila Nusa Tenggara Barat berdasarkan kontrak No.HK AS/SKPB. III/173/2015 tanggal 22 Juni 2015 dengan masa kontrak 22 Juni 2015 sampai dengan 2 Januari 2019 (1290 hari kerja). Project of construction on Dam of Tanju Mila West Nusa Tenggara The company conducted Project of construction on Dam of Tanju Mila West Nusa Tenggara based on ticket No.HK AS/SKPB. III/173/2015 dated 22 June 2015 with contract period from 22 June 2015 until 2 January 2019 (1290 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis 4 Proyek Pekerjaan Jembatan Grindulu Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Grindulu berdasarkan kontrak No.KU /4080/ PPK.18/2015 tanggal 28 Oktober 2015 dengan masa kontrak 28 Oktober 2015 sampai dengan 12 Oktober 2018 (1080 hari kerja). Project of construction on Grindulu Bridge The company conducted Project of construction on Grindulu Bridge based on contract No.KU /4080/ PPK.18/2015 dated 28 October 2015 with contract period from 28 October 2015 until 12 October 2018 (1080 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 151

154 No Investasi Investment Tujuan Aim Sumber Dana Source of Funds Nilai Investasi Value of Investment Langkah-langkah yang Direncanakan Perusahaan untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Steps planned by the Company to Protect Risk from the Position of Related Currency 5. Proyek Pekerjaan Jembatan Teluk Kendari Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Teluk Kendari berdasarkan kontrak No.HK.02.03/PPK13 PJNW-II/TELUKMYC/XI/101 tanggal 27 November 2015 dengan masa kontrak 27 November 2015 sampai dengan 26 November 2018 (1095 hari kerja). Project of construction on the Bridge of Kendari Gulf Project of construction on the Bridge of Kendari Gulf The company conducted Project of construction on Kendari Gulf based on contract No.HK.02.03/PPK13 PJNW-II/ TELUKMYC/XI/101 dated 27 November 2015 with contract period from 27 November 2015 until 26 November 2018 (1095 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. 6. Proyek Pekerjaan Jalan Bebas Hambatan Manado Bitung Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Bebas Hambatan Manado Bitung berdasarkan kontrak N o. H K / T O L. M B. 0 2 / / tanggal 18 Desember 2015 dengan masa kontrak 18 Desember 2015 sampai dengan 17 Desember 2017 (730 hari kerja). Project of construction on Freeway Manado Bitung The company conducted Project of construction on Freeway Manado Bitung based on contract N o. H K / T O L. M B. 0 2 / / dated 18 December 2015 with contract period from 18 December 2015 until 17 December 2017 (730 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. 152 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

155 No Investasi Investment Tujuan Aim Sumber Dana Source of Funds Nilai Investasi Value of Investment Langkah-langkah yang Direncanakan Perusahaan untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Steps planned by the Company to Protect Risk from the Position of Related Currency 7. Proyek Pekerjaan Lanjutan Penyelesaian Pembangunan Stadion Bekasi Tahap II Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Lanjutan Penyelesaian Pembangunan Stadion Bekasi Tahap II (Lelang Ulang) berdasarkan kontrak No.602.1/01-SPL/ PPK-Renc/Disbangkim tanggal 19 Maret 2015 dengan masa kontrak 19 Maret 2015 sampai dengan 9 September 2016 (540 hari kerja). Project of continuous construction on completing Bekasi Stadion Stage II The company conducted Project of continuous construction on completing Bekasi Stadion Stage II based on contract No.602.1/01-SPL/ PPK-Renc/Disbangkim dated 19 March 2015 with contract period from 19 March 2015 until 9 September 2016 (540 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis 8. Proyek Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 berdasarkan kontrak No.KU Mn/790 tanggal 21 Agustus 2015 dengan masa kontrak 21 Agustus 2015 sampai dengan 20 Agustus 2018 (1095 hari kerja). Project of construction on toll road Cisumdawu section 2 The company conducted Project of construction on toll road Cisumdawu section 2 Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 based on contract No.KU Mn/790 dated 21 August 2015 with contract period from 21 August 2015 until 20 August 2018 (1095 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 153

156 No Investasi Investment Tujuan Aim Sumber Dana Source of Funds Nilai Investasi Value of Investment Langkah-langkah yang Direncanakan Perusahaan untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Steps planned by the Company to Protect Risk from the Position of Related Currency Kementerian Pertahanan Ministry of Defense 1. Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Sarana Operasional Kemhan (Lanjutan) Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Sarana Operasional Kemhan (Lanjutan) berdasarkan kontrak No: TRAK / 451 / VII / 2015 / BARANAHAN tanggal 8 Juli 2015 dengan nilai kontrak termasuk PPN sebesar Rp dan telah diadendum dengan addendum No: TRAK / / VII / 2015 / BARANAHAN tanggal 2 Desember 2015 dengan masa kontrak 8 Juli 2015 sampai dengan 30 Desember 2015 (170 hari kerja). Project of construction on Building of Operational Facilities of Ministry of Defense (continuous) The company conducted Project of construction on Building of Operational Facilities of Ministry of Defense (continuous) based on contract No: TRAK / 451 / VII / 2015 / BARANAHAN dated 8 Juli 2015 with contract value including PPN amounted to Rp and had been adendum with addendum No: TRAK / / VII / 2015 / BARANAHAN dated 2 December 2015 with contract peiod from 8 July 2015 until 30 December 2015 (170 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. 154 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

157 No Investasi Investment Tujuan Aim Sumber Dana Source of Funds Nilai Investasi Value of Investment Langkah-langkah yang Direncanakan Perusahaan untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Steps planned by the Company to Protect Risk from the Position of Related Currency PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Company) 1. Proyek Pekerjaan Peningkatan Jaringan Listrik Bandara Soekarno Hatta Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Peningkatan Jaringan Listrik Bandara Soekarno Hatta berdasarkan kontrak No. PEN / / 04 / 2015 / 0007 tanggal 9 September 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 9 September 2015 sampai dengan 17 Juni 2017 (647 hari kerja). Project of construction on enhancement of electricity network for the airport of Bandara Soekarno Hatta The company conducted Project of construction on enhancement of electricity network for the airport of Bandara Soekarno Hatta based on contract No. PEN / / 04 / 2015 / 0007 dated 9 September 2015 with contract value including Pajak Pertambahan Nilai (PPN) amounted to Rp with contract period from 9 September 2015 until 17 June 2017 (647 working days). Investasi ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi This investment aims to carry out the construction work Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi investasi berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan melalui kas maupun pinjaman menggunakan mata uang Rupiah. Sources of funds used to meet the investment comes from internal and external sources of funds through cash or loan company using local currency. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp The contract value including Value Added Tax (VAT) amounts to Rp Dalam melakukan investasi Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dalam pengembalian pinjaman dapat dihindari. In conducting an investment, the Company uses the local currency, so that the risk of fluctuations in foreign currency against the repayment of the loan can be avoided. Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Rincian item yang terkait dengan transaksi pihakpihak berelasi: Details of items related transaction to the related parties Rp Rp % % Aset Asset Kas dan Setara Kas 220,525,332,174 97,314,408, % 3.88% Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha 17,326,059,878 15,075,930, % 0.60% Acounts Receivable Piutang Retensi 20,489,621,586 16,077,829, % 0.64% Retention Receivables Tagihan Bruto 93,238,633, ,450,127, % 8.08% Gross Amount Due from Customers Persentase di atas merupakan perbandingan dengan total asset. The percentage above represent comparison with the total assets. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 155

158 Rp Rp % % Laibilitas Liability Pinjaman Bank dan Bank and Non Bank 484,791,652, ,041,018, % 31.52% Non Bank Loan Utang Usaha 3,447,622,359 4,209,697, % 0.21% Account Payable Uang Muka Pemberi Kerja Persentase di atas merupakan perbandingan dengan total asset. 18,197,305,946 9,095,324, % 0.46% Advances from Customers The percentage above represent comparison with the total assets. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUSAHAAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN PERUSAHAAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: CHANGE OF REGULATIONS AND THEIR IMPACT TO THE COMPANY CHANGE IN ACCOUNTANCY POLICY IMPLEMENTED BY THE COMPANY IN THE END OF BOOK YEAR AND ITS IMPACT TO FINANCIAL REPORT The following standards and adjustments are effective to period starting on or after 1 January 2016, and early implementation is allowed, they are: Standar PSAK No.110 (revisi 2015) Akuntansi Sukuk Standard PSAK No.110 (revision 2015) Sukuk Accountancy Penyesuaian - PSAK No.5 Segmen Operasi - PSAK No.7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi - PSAK No.13 Properti Investasi - PSAK No.16 Aset Tetap - PSAK No.19 Aset Tak berwujud - PSAK No. 22 Kombinasi Bisnis - PSAK No. 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan - PSAK No. 53 Pembayaran Berbasis Saham - PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar Adjustment - PSAK No.5 Operation Segment - PSAK No.7 Disclosure on Related Parties - PSAK No.13 Property Investment - PSAK No.16 Fixed Asset - PSAK No.19 Intangible Asset - PSAK No. 22 Business Combination - PSAK No. 25 Accountancy Policy, Accountancy Estimation Change and Error - PSAK No. 53 Share Based Payment - PSAK No. 68 Fair Opinion Measurement Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: - PSAK No. 4 Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, The standard amendement and interpretation below are effective for the period starting on or after 1 January 2016, with retrospective implementation: - PSAK No. 4 Independent Financial Report on Equity Method in Independent Financial Report 156 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

159 - PSAK No. 15 Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, - PSAK No. 24 Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, - PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, - PSAK No. 67 Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi - ISAK No. 30 Pungutan. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu: - PSAK No. 16 Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, - PSAK No. 19 Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi - PSAK No. 66 Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama - PSAK No. 15 Investment in Association and Joint Venture Entities on Investment Entity: Consolidated Exception Implementation - PSAK No. 24 Working Benefit on Fixed Benefit Program: Employee Premium - PSAK No. 65 Consolidated Financial Report on Investment Entity: Consolidated Exception Implementation - PSAK No. 67 Disclosure on Other Entities Interests on Investment Entity: Consolidated Exception Implementation - ISAK No. 30 Premium. The standard amendement and interpretation below are effective for the period starting on or after 1 January 2016, with prospective implementation: - PSAK No. 16 Fixed Asset on Acceptable Clarification Method for Depreciation and Amrotization - PSAK No. 19 Intangible Asset on Acceptable Clarification Method for Depreciation and Amortization - PSAK No. 66 Joint Regulations on Interst Acquisition Accountancy in Joint Operation Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK No. 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. The amendement standards and interpretations below are effective for the period starting on or after 1 January 2017 with early implementation allowed, they are:psak No.1 Financial Report Presentation on Disclosure Efforts and ISAK No. 31 Interpretation on the Scope of PSAK 13: Investment Property. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69 Agrikultur dan amandemen PSAK No. 16 Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. The standards and standard amendements below are effective for the period starting on or after 1 January 2018 with early implementation allowed, they are: PSAK No. 69 Agriculture and the amendement of PSAK No. 16 Fixed Asset on Agriculture: Productive Plant. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 157

160 KELANGSUNGAN USAHA BUSINESS SUSTAINABILITY Ditinjau dari segi kemampuan menghasilkan laba antara realisasi tahun 2015 dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2015, bisa dilihat bahwa posisi PT. Nindya Karya (Persero) realisasi di tahun 2015 lebih baik dari tahun sebelumnya. Overviewed from it capability in producing profit and its realization in 2015 and with its Corporate Long-Term Plan (RJPP) in 2015, it reflects that the position of PT Nindya Karya (Persero/Limited) s realization in 2015 was better than its previous year. Hal ini tercermin dari pertumbuhan sales dan laba, yaitu realisasi sales di tahun 2015 sebesar Rp3,61 triliun atau senilai 94,30% dari Pendapatan Usaha RJPP tahun 2015 sebesar Rp 3.83 triliun, sedangkan realisasi laba bersih setelah pajak di tahun 2015 sebesar Rp 68,62 miliar atau senilai 54,54% dari laba bersih setelah pajak RJPP tahun 2015 sebesar Rp 125,83 miliar. It is reflected by its sales and profit growth, i.e sales realization in 2015 which was Rp3,61 trillion or value for 94,30% from RJPP Revenues in 2015 was Rp3.83 trillion, meanwhile net profit realization after tax in 2015 was Rp.68,62 billion or value for 54,54% from its net income after RJPP tax in 2015 was by Rp125,83 billion. Dengan mengobservasi berdasarkan dua faktor utama yaitu kemampuan dalam pencapaian laba dan kehati-hatian jelas bahwa PT Nindya Karya (Persero) tetap konsisten dengan aktivitas yang cukup agresif, namun tetap mempertimbangkan tingkat risiko dengan tingkat laba yang wajar. By observing based on two main factors, they are capability in achieving profit and carefulness, it is clear that PT Nindya Karya (Persero) is consistent with its aggressive activity, however it still considers its risk ratio with fair profit ratio. Pemetaan Produk Dengan tetap konsisten pada bidang jasa konstruksi dengan menfokuskan pada segmen bangunan / gedung, jalan dan jembatan, irigasi dan secara bertahap melepaskan bidang realty, maka komposisi perolehan kontrak PT Nindya Karya (Persero) atas pengelompokan tersebut diatas antara lain : bidang irigasi / pengairan, jalan dan jembatan, bangunan / gedung, pelabuhan, realty, dan lain-lain. Isu penting yang perlu dicermati disini adalah pergeseran ke segmen pasar swasta, Pemerintah Kota / Pemerintah Kabupaten dan otonomi daerah yang belum diketahui pola kompetisi yang baru, yang tentunya akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Demikian juga persiapan dalam menghadapi diberlakukannya Undang-Undang Jasa Konstruksi, harus dicermati, mengingat bahwa jumlah pekerja konstruksi yang harus disertifikasi cukup besar memerlukan dana dalam kurun waktu yang relatif pendek. Product Mapping with its consistency in construction service by focusing to building, road, bridge and irrigation segment, and gradually discharging realty, therefore the composition of PT Nindya Karya (Persero) in the categorization above are: irrigation, road, bridge, building, port, realty etc. The main issue that needs to be paid attention is the shift from the private market segment, City Government/ Regency Government and regional autonomy which are not clear their new competition pattern in which will vary from each region. And also the prepartion to respond Construction Regulations, in which it requires certified construction worker, in which it needs fund in a relatively short term. 158 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

161 Analisis & Pembahasan Manajemen Management s discussion and analysis Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 159

162 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Dalam rangka menghadapi perkembangan lingkungan bisnis yang mengalami perubahan yang cepat, tantangan yang dinamis dan semakin kompleks, diperlukan kebijakan pengelolaan perseroan yang komprehensif dan transparan. Oleh karena itu, persyaratan kepengurusan perseroan harus berkaitan dengan kualitas dan kuantitas kepengurusan sebagai pilar dalam menciptakan Good Corporate Governance (GCG). In order to face the development of business environment that is undergoing rapid change and the dynamic challenges that are becoming increasingly complex, the company needs a comprehensive and transparent management policy. Therefore, the requirements of the company management should be related to the quality and quantity of management as a pillar in creating Good Corporate Governance (GCG). 160 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

163 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 161

164 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik GOOD CORPORATE GOVERNANCE Perusahaan terus memantapkan komitmen GCG melalui perencanaan penyempurnaan penerapan GCG pada masa yang akan datang. Upaya tersebut akan ditempuh melalui penyelenggaraan GCG assessment oleh auditor independen yang terpercaya, pengelolaan risiko Perusahaan secara lebih komprehensif sesuai dengan risk portfolio Perusahaan The company continues to strengthen its commitment through the improvement planning of GCG implementation in the future. Such efforts will be pursued by organizing the implementation of GCG assessment by a trusted independent auditor, managing Company's risk with more comprehensive in accordance with the Company's risk portfolio PT Nindya Karya (Persero) menjadikan GCG dan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran sebagai dasar peningkatan kinerja Perseroan dengan secara terus menerus melakukan pemutakhiran berbagai pedoman dan prosedur operasi untuk senantiasa mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan betapa pentingnya GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan. Implementation of Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Company) makes GCG and principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness as basis to improve company performance by continuously updating various guidelines and operating procedures. By doing so, it keeps reminding all shareholders the importance of GCG in every work activities. Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan PT Nindya Karya (Persero) terhadap Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-9/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas GCG implementation is a real form of PT Nindya Karya (Company) obedience toward Regulation of Menteri Negara BUMN Number: PER-9/ MBU/2012 dated 6 Juli 2012 concerning changes 162 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

165 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER- 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan GCG pada Badan Usaha Milik Negara. Laporan Hasil Asesmen Penerapan Good Corporate Governance Assessment penerapan GCG dilakukan dengan menggunakan indicator dan parameter yang berlaku dilingkungan BUMN. Hasil Assessment penerapan GCG pada PT Nindya Karya (Persero) on Regulation of Menteri Negara BUMN Number: PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 concerning Implementation of GCG on Stateowned-Enterprises. Report Result on Asessment of Good Corporate Governance Implementation Assessment of GCG implementation is conducted by using indicator and parameter applied in state-owned-enterprises environment. Result on assessment of GCG implementation on PT Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 163

166 Tahun 2014 menunjukan total capaian pada lima aspek pengujian sebesar dengan predikat BAIK dengan rincian sebagai berikut: Nindya Karya (Company) Year 2014 showed total achievement on five assessment aspects is as much as with predicate GOOD in which the details are as follows: No I Aspek Governance Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan Bobot Weight Capaian Achievement Skor Score % II Pemegang Saham dan RUPS III Dewan Komisaris IV Direksi V Pengungkapan Informasi dan Transparansi Katagori Category Sangat Baik Very Good Baik Good Baik Good Sangat Baik Very Good Baik Good Governance aspects Commitment toward Implementation of Good Corporate Governance Continously Shareholders and General Meetings of Shareholders Board of Commissioners Board of Directors Information Disclosure and Transparency Sub Total Sub Total VI Aspek Lainnya Other aspects TOTAL Baik Good TOTAL Capaian skor tersebut menunjukan masih adanya ruang untuk perbaiakan (area of improvement) penerapan GCG pada PT Nindya Karya (Persero) yang harus segera ditindak lanjuti. The score achievement found area of achievement for GCG implementation on PT Nindya Karya (Company) that must be followed up immediately. Aspek Direksi memperoleh capaian tinggi diantara aspek lainnya, yaitu dari skor maksimal 35 atau %. hal ini didukung dengan telah dilaksanakan sebagian besar aturan/kebijakan penerapan GCG oleh Direksi. The aspect of Board of Directors reached high achievements among others, which is from maximum score 35 or %. It occurred because Board of Directors has conducted most of policy or regulation on GCG implementation. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi memperoleh capaian terendah, yaitu dari bobot 9 atau sebesar % yang diantaranya disebabkan beberapa bagian dari Laporan Tahunan belum sepenuhnya memuat hal-hal yang ditetapkan sesuai ketentuan dan Perusahaan belum berpartisipasi dalam CSR Award dan berupaya untuk mendapatkan penghargaan dibidang lainnya. The aspect of Information Disclosure and Transparency has the lowest achievement, which is of weight 9 or as much as % caused by, among others, the Annual Report that has not contained things stipulated by the regulation and the Company that has not yet participated in CSR Award and its effort to gain rewards in other fields. Terhadap Aspek lainnya tidak diberikan penambahan atau pengurangan skor karena secara umum Perusahaan belum dapat menjadi Other aspects do not gain additional or reduced score since the Company, generally, has not become model or benchmarking for other 164 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

167 contoh atau bechmarking bagi perusahaan lain walauoun dalam pelaksanaan operasional Perusahaan telah berupaya untuk tidak menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. companies. Nevertheless, in its operation, the Company has tried not to deviate from principles of Good Corporate Governance. Pada setiap periode penilaian, Nindya Karya berupaya melakukan perbaikan beberapa kebijakan, mekanisme kerja maupun pembentukan infrastruktur tata kelola baru sesuai rekomendasi penilai. Nindya kemudian kembali melakukan asesmen penerapan praktek GCG pada periode dimaksud, dengan memperhatikan skor penilaian dan berupaya melakukan perbaikan sesuai rekomendasi assessor. Seperti tampak pada tabel yang menampilkan 5 (lima) kali hasil penilaian kualitas penerapan GCG terakhir, sebagai berikut. At each assessment period, Nindya Karya attempted to improve some of the policies, the mechanism of action and the establishment of new governance infrastructure as recommended by the assessor. Nindya Karya then re-assess the application of Good Corporate Governance practices in the period in question, considering the assessment scores and trying to make improvements as recommended by the assessors. As shown in the graph that displays ve (5) times results of the nal GCG implementation quality assessment, as follows. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tahun/ Year Score Mulai tahun 2012 penilaian menggunakan parameter sesuai Surat Sekretaris Menteri BUMN No.SK-16/S.MBU/2012 tentang indikator/parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan untuk tahun 2011 dan sebelumnya menggunakan Surat Edaran Kementerian Negara BUMN Nomor. S-168/ MBU/2008 tentang Penerapan Praktik GCG di BUMN. Starting in 2012 assessment using appropriate parameters Letter Secretary to the Minister of SOEs No.SK-16 / S.MBU / 2012 on the indicators / parameters Assessment and Evaluation of the Implementation of Corporate Governance (Good Corporate Governance) on State-Owned Enterprises. As for the year 2011 and previous use Circular Letter No. Ministry of State Enterprises. S-168 / MBU / 2008 on the Implementation of Good Corporate Governance Practices in SOEs. Struktur Tata Kelola Perusahaan Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Structure of Good Corporate Governance In accordance to Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Company, the Company organ consists of General Meetings of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. The organ plays a key role in the success of GCG implementation. The company organ runs its function according to Law constitution. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 165

168 Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. Company charter and other regulations are based on basic principles that every organ has its independency in executing its tasks, functions and responsibilities for the Company interests. Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings of Shareholders (GMS) RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang atau Anggaran Dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan diantara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan Peraturan perundang-undangan. GMS has an authority that is not given to Board of Directors or Board of Commissioners in certain limitation stated on Law or Charter. The authority, among others, are demanding responsibility from the Board of Commissioners and Board of Directors related to company management, changing Charter, appointing and dismissing Director and member of Board of Commissioners, as well as deciding tasks divisions and management authority among Board of Directors and others. The company guarantees to give all information related to the Company to GMS as long as it is not against the Company s interest and constitution Regulation. 166 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

169 DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Uraian Tanggung Jawab Dewan Komisaris Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh Organ Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perusahaan, guna meningkatkan nilai pemegang saham (shareholder's value) dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan shareholders lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika. Description on Responsibilities of the Board of Commissioners Good Corporate Governance (GCG) is a process and structure used by the Company Organ to increase company success and accountability in order to increase the long term shareholder s value by taking into account other shareholder s interests based on the applicable regulations and ethical values. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance tersebut, untuk mempermudah kerja Komisaris dan Direksi serta pengembangannya, PT Nindya Karya (Persero) telah menetapkan Board Manual yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 Tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero). In the framework of Good Corporate Governance implementation, to facilitate the work of Commissioners and Board of Directors as well as the company development, PT Nindya Karya (Persero) has established Board Manual which is established by the Decision of PT Nindya Karya (Persero) Board of Directors Number: 505 / CEO of / KPTS / Sekper / 09 / 2014 On the Implementation of PT Nindya Karya (Persero) Good Corporate Governance. Board Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi dan ketentuan Anggaran Dasar yang mengatur tata kerja Komisaris dan Direksi, dan juga merupakan hasil pengembangan dari berbagai peraturan yang berlaku bagi PT Nindya Karya (Persero) dan praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Board Manual is a compilation of the principles of corporate law and the Articles of Association that govern the work of Commissioners and Board of Directors, and is also a result of the development of various regulations applicable to PT Nindya Karya (Persero) as well as best practices (best practices) on Good Corporate Governance. Komisaris adalah organ Perusahaan yang berfungsi untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan PT Nindya Karya (Persero). Selain itu, Komisaris juga mempunyai tugas untuk memantau dan memastikan bahwa Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. The Commissioner is a company organ which serves to conduct surveillance and provide advice to the Board in carrying out the activities of PT Nindya Karya (Persero). In addition, the Commissioner also has a duty to monitor and ensure that good corporate governance (GCG) has been applied effectively and sustainably. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 167

170 Anggota Komisaris diangkat berdasarkan pertimbangan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan, serta dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. The Commissioners are appointed based on certain considerations i.e. integrity, dedication, understanding on the managerial issues related to management function of the company, having adequate knowledge on business field of the Company, and providing enough time to carry out their duties. Komposisi Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. The Composition of Board of Commissioners can take no action by themselves, but by the decision of the Board of Commissioners. Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris Komisaris untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya. The Commissioner may appoint a Secretary to help facilitate the tasks. Secara umum Komisaris mempunyai tugas dan atau kewajiban untuk: 1. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris harus mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan dan/atau Anggaran Dasar. 2. Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai BUMN maupun usaha BUMN dan memberikan nasihat kepada Direksi 3. Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan untuk kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUMN, dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu. 4. Dewan Komisaris membuat pembagian tugas yang diatur oleh mereka sendiri. 5. Dewan Komisaris wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dan RKAP In general, the Commissioner has the duty or obligation to: 1. In performing its duties, the Board must comply with laws and regulations and/or Articles of Association. 2. The Board of Commissioners is responsible and authorized to supervise the management policy, general management either the SOE (BUMN) OR SOE business, and advises the Board of Directors 3. Monitoring and advice provision, as referred in paragraph (2), are carried out for the benefit of state-owned enterprises and in accordance with the purposes and objectives of state enterprises, and is not intended for the benefit of a certain party or group. 4. The Board of Commissioners decide and set the division of tasks. 5. The Board of Commissioners shall prepare a work plan, annual budget of the Board of Commissioners, and RKAP, which are of integral part. 168 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

171 6. Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS/Menteri 7. Dewan Komisaris harus memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 8. Dewan Komisaris harus memastikan bahwa dalam Laporan Tahunan BUMN telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaanpekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di Perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi), serta honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari BUMN yang bersangkutan. 9. Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada BUMN mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada BUMN yang bersangkutan dan Perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. 10. Mantan anggota Direksi BUMN dapat menjadi anggota Dewan Komisaris pada BUMN yang bersangkutan, setelah tidak menjabat sebagai anggota Direksi BUMN yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun, kecuali dengan pertimbangan tertentu yang diputuskan oleh Menteri dalam rangka menjaga kesinambungan program penyehatan BUMN yang bersangkutan, sepanjang tidak ada ketentuan peraturan perundangan lain yang melarangnya. 6. The Board of Commissioners must report the supervisory duties which have been made during the past financial year to the GMS (RUPS)/ Minister 7. The Board of Commissioners shall monitor and ensure that GCG has been applied effectively and sustainably. 8. The Board of Commissioners must ensure that SOE Annual Report contains information on the identity, their main jobs, positions in other Company's Board of Commissioners, including meetings which are conducted in any one financial year (either internal meetings or joint meetings with the Board of Directors), as well as honorarium, facilities, and/or other benefits received from stateowned enterprises concerned. 9. The Board of Commissioners shall report to the SOE concerning his/her ownership including family s ownership, in the company or other companies, including any amendments thereto. 10. Former members of the Board of Directors of SOEs can be a member of the Board of Commissioners on SOE concerned after not serving as members of the Board of Directors of SOEs in question at least 1 (one) year, except there is certain considerations to be decided by the Minister in order to maintain the continuity of the SOE restructuring program concerned, as long as no other provisions of legislation prohibiting. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Duties of the Board of Commissioners Sebagai Dewan Komisaris yang berfungsi dalam melakukan pengawasan dan memberi nasehat/ masukan kepada Direksi dalam menjalankan fungsinya sebagai pengurus perusahaan, mekanisme yang dilakukan adalah melalui Rapatrapat Gabungan dengan Direksi tiap bulan dan Rapat Konsultasi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. The Board of Commissioners serve in conducting surveillance and give advice/input to the Board in carrying out its function as company manager. The mechanism is done by helding a joint meetings with the Board of Directors monthly and the Consultation Meeting if needed. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 169

172 Nama Name Bambang Goeritno S Wicipto Setiadi Pitoyo Subandriyo Tugas dan tanggung jawab masing-masing Dewan Komisaris Duties And Responsibilities Of Each Of The Board Of Commissioners Posisi Position Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Area Tugas dan Tanggung Jawab Tugas Komisaris secara umum dan teknis di bidang usaha jasa konstruksi serta Perencanaan dan Pengembangan Teknologi & Informasi (TI) Tugas yang berkaitan dengan Aspek Keuangan, Pemasaran, Pelaporan dan Bidang Audit & Manajemen Risiko Tugas yang berkaitan dengan Aspek Hukum, SDM & Umum, Aspek GCG dan Kepatuhan terhadap perundang-undangan Scopes and Responsibilities General and technical duties of Commissioners in the field of construction service business as well as Planning and Developing the Information Technology (IT) Tasks related to Finance, Marketing, Reporting and Auditing as well as Risk Management Tasks related to Legal, HR & General Affairs, GCG and compliance with the regulations Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan Kompetensi Dewan Komisaris Dengat semangat meningkatkan kompetensi dan upaya penyelarasa dengan kemajuan dunia usaha dan industri global. Dewan Komisaris mendapat fasilitas untuk mengikuti program pelatihan, seminar dan workshop yang diadakan secara internal maupun diselenggarakan oleh institusi eksternal. Training programs to improve the competence of the Board of Commissioners In order to improve the competence and adjust with the current progress of business world and global industry, BOCs are facilitated to joint training, seminars and workshops held internally or externally. Program Orientasi bagi Komisaris Baru Selama tahun 2015 Program Orientasi bagi Komisaris antara lain: Diadakan Orientasi untuk Komisaris Baru, Pada Tanggal 10 Agustus 2015 disaat pergantian Dewan Komisaris dengan Materi Pengenalan Manajemen Perusahaan pada Dewan Komisaris Baru. Orientation Programme for New Commissioner In 2015, the Orientation Program for Commissioners is, among others: Held for New Commissioner on August 10, 2015 when there is a turnover of the Board of Commissioners in which the subject is introduction to company management to New BOC. 170 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

173 Pengungkapan mengenai Board Manual Dewan Komisaris Disclosure of the BoC Board Manual Board Manual disusun berdasarkan Keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero). Yang ditandatangani pada tanggal 12 September 2014, yang mengatur Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Komisaris Keanggotaan a. Komisaris terdiri dari seorang Anggota Komisaris atau lebih, dimana apabila diangkat lebih dari satu ANggota Komisaris, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. b. Pembagian Kerja (Pembidangan Tugas) anggota Komisaris akan diputuskan oleh Komisaris. c. Berdasarkan kesepakatan hasil rapat Komisaris maka ditetapkan pembagian tugas Komisaris sebagai berikut: o Komisaris Utama melaksanakan tugas koordinator yang berkaitan dengan tugas Komisaris secara umum dan teknis di bidang usaha jasa konstruksi serta Perencanaan dan Pengembangan Teknologi & Informasi (TI). o Komisaris I melaksanakan tugas yang berkaitan dengan Aspek Keuangan, Pemasaran, Pelaporan dan Bidang Audit & Manajemen Risiko. o Komisaris II melaksanakan tugas yang berkaitan dengan Aspek Hukum, SDM & Umum, Aspek GCG dan Kepatuhan terhadap perundang-undangan. d. Hal-hal yang diputuskan oleh Komisaris merupakan keputusan Board/Dewan Komisaris secara bersama, sedangkan pembidangan tugas tersebut merupakan pembagian tugas untuk mempermudah pengawasan. e. Untuk kelancaran tugasnya KOmisaris dapat dibantu oleh Sekretaris yang diangkat oleh Komisaris atas beban Perseroan. The arrangement of Board Manual is based on the Decree of Directors of PT Nindya Karya (Persero) Number: 505 / CEO of / KPTS / Sekper / 09/2014 on the Implementation of PT Nindya Karya (Persero) Good Corporate Governance signed on September 12, 2014 which organize the Guidelines and Code of Conduct of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Commissioner Membership a. Commissioners consists of a Commissioner or more, in which if more than one member are appointed, one of them may be appointed as a President Commissioner. b. The Commissioner s division of work (job descriptions of the task) will be decided by the Commissioner. c. Referring to the result of the Commissioner meeting, the Commissioner s tasks are set out as follows: o President Commissioner carries out coordinating duties related to general and technical tasks of the Commissioners in the field of construction service business as well as the Plan and Development of the Information Technology (IT). o Commissioner I carries out the tasks related to these aspects: Finance, Marketing, Reporting, Auditing & Risk Management. o Commissioner II carries out the tasks related to these aspects: Legal, Human Resources & General Affairs, GCG and compliance with regulations. d. Matters to be decided by the Commissioner are decision of the Board of Commissioners altogether, while the job division functions to facilitate supervision. e. To smooth his/her duties, commissioner may be assisted by a secretary appointed by the Commissioner at the expense of the Company. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 171

174 Periode Jabatan a. Periode jabatan Anggota Komisaris adalah 5 (lima) tahun sejak tanggal diangkat oleh RUPS dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. b. Periode jabatan Anggota Komisaris berakhir jika: 1. Masa jabatan yang bersangkutan berakhir. 2. Yang bersangkutan berhenti sebelum masa jabatan berakhir karena pengunduran diri atau meninggal dunia atau diberhentikan oleh RUPS atau tidak lagi memenuhi persyaratan perundangundangan yang berlaku. c. Anggota Komisaris mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Anggota Komisaris lainnya dan Direksi Perusahaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. d. Anggota Komisaris yang mengundurkan diri dan atau berhenti sebelum maupun setelah masa jabatan berakhir, kecuali karena meninggal dunia tetap dimintakan pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan yang belum diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS. Tenure a. The Commissioners period is five (5) years from the date they are appointed by GMS and may be reappointed for one (1) more term. b. The Commissioners period expires if: 1. Their term of office end. 2. They resign before the term of office ended because of resignation or death or terminated by the GMS or no longer meets the requirements of applicable law. c. Commissioners have the right to resign from office by giving written notification to shareholders with a copy to the other Commissioners and Directors of the Company no later than thirty (30) days before the date of his/her resignation. d. Commissioners who resign or quit before or after the term of office ends, except for death, are still responsible for the actions which are not yet called to account by the GMS. Etika Jabatan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komisaris harus selalu melandasi diri dengan standar etika sebagai berikut: Office Ethics In carrying out their duties and functions, the Commissioners must always underlie themselves with ethical standards as follows: Kebijakan Benturan Kepentingan a. Anggota Komisaris harus senantiasa menghindari terjadinya benturan kepentingan. b. Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya pada PT Nindya Karya dan pada perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. c. Anggota Komisaris tidak akan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang atau pihak lain yang terkait yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. Conflict of Interest Policy a. Commissioners should always avoid any conflicts of interest. b. Board of Commissioners must report to the Company regarding their and their family s ownership in PT Nindya Karya and in other companies, including any amendments thereto. c. Commissioners will not take advantage of office for personal gain or for the benefit of another person or related party contrary to the interests of the Company. 172 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

175 d. Anggota Komisaris harus menghindari setiap aktivitas yang dapat mempengaruhi independensinya dalam melaksanakan tugas. e. Apabila terjadi benturan kepentingan, maka harus diungkapkan dan Anggota Komisaris yang bersangkuta tidka boleh melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan Perusahaan yang berkaitan dengan kasus tersebut. d. Commissioners should avoid any activity that may affect independence in performing the task. e. If emerges, the conflict of interest should be disclosed and the pertinent Commissioner must not be involved in the company decisionmaking process related to the case. Kerahasiaan Informasi Anggota Komisaris harus selalu menjaga kerahasiaan informasi yang dipercayakan kepadanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perusahaan. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangundangan Komisaris wajib memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan panduan Good Corporate Governance serta kebijakan Perusahaan yang telah ditetapkan. Confidentiality of Information Commissioners must always secure the confidentiality of information entrusted to him in accordance with the applicable regulations and company policies. Compliance with Regulations Commissioners shall meet all the applicable regulation, statutes and guidelines of Good Corporate Governance and Company policies that have been set. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Keteladanan Komisaris harus mendorong terciptanya perilaku etika dan menjunjung the highest ethical standard di Perusahaan, salah satu caranya adalah dengan menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi Direksi dan Karyawan Perusahaan. Modeling Commissioners should encourage the implementation of ethical conduct and uphold the highest ethical standards in the company. One way is to make him/herself as a good example for Directors and Employees of the Company. Tugas, Kewajiban, Wewenang serta Hak Komisaris Tugas dan Kewajiban Umum Duties, Obligations, Authority and Rights of Commissioners Duties and Obligations General Komisaris mempunyai tugas dan kewajiban untuk: a. Selalu tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan serta keputusan RUPS. b. Beritikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan. Commissioners have duty and obligation to: a. Always subject to the provisions of applicable regulations and/or the Articles of Association of the Company as well as the resolution of the GMS. b. Have a good intention and responsibility to perform their duties on behalf of the Company's interest. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 173

176 c. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi termasuk mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan ANggaran Perusahaan serta pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan. d. Mengkaji dan memberikan pendapat mengenai RJP dan RKAP yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama. e. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP dan menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. f. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu. g. Memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. h. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan usaha PT Nindya Karya (Persero) dan bertanggung jawab kepada PT Nindya Karya (Persero) yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS. c. Perform policy supervisory duties, including the Company's Long Term Plan, Work Plan and Company Budget as well as the implementation of the Articles of Association, the General Meeting of Shareholders, and regulations. d. Review and provide opinions regarding CPR and CBP which were prepared by the Directors before being signed together. e. Prepare a work plan and annual budget which become an integral part of CBP and to submit a report on the supervisory duties that have been made during the past financial year to the GMS. f. Advise the Board of Directors in carrying out the management of the Company for the benefit of the company and in accordance with the aims and objectives of the company and is not intended for the benefit of a certain party or group. g. Monitor and ensure that GCG has been applied effectively and sustainably. h. Take action at any time for the benefit of PT Nindya Karya (Persero) and is responsible to PT Nindya Karya (Persero), which is in this case represented by the GMS. Terkait dengan Rapat Umum Pemegang Saham Dalam hubungannya dengan RUPS, Komisaris bertugas dan berkewajiban untuk: a. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan aktivitas kinerja Dewan Komisaris kepada RUPS. b. Melaporkan kinerja Direksi kepada RUPS. c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan serta perubahan dan tambahannya. d. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan Perusahaan. e. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan. Related to the General Meeting of Shareholders In conjunction with the GMS, Commissioner has duties and responsibilities to: a. Report and be accountable for the performance of the Board of Commissioners to the GMS. b. Report the performance of the Board of Directors to the GMS. c. Give opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders regarding the Company Development Plan, Company Annual Budget and Work Plan as well as changes and enhancements thereto. d. Follow the development of company s activities, provide opinions and advice to the GMS on any matter of importance to the management of the Company. e. Report immediately to the GMS if there is symptom of declining company performance. 174 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

177 f. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan, maka harus disebutkan alasannya. g. Merekomendasikan penunjukan Auditor Eksternal kepada RUPS. Terkait dengan Manajemen Risiko Komisaris mempunyai kewajiban untuk melakukan penilaian secara berkala dan dapat memberikan rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen risiko di PT Nindya Karya (Persero). Terkait dengan Etika Berusaha dan Anti Korupsi Anggota Komisaris dilarang menerima, memberikan atau menawarkan baik langsung ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada pihak lain untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. f. Analyze and verify the periodic reports and the Annual Report which are prepared by the Directors and sign the annual report (reason mentioned). g. Recommend the appointment of External Auditors to the GMS. Related to Risk Management Commissioners have an obligation to conduct regular assessments and provide recommendations on risks and risk management implementation in PT Nindya Karya (Persero). In conjunction with the Business Ethics and Anti-Corruption Commissioners are prohibited from receiving, giving or offering, directly or indirectly, valuable things to another party to influence or as a reward for what he/she has done in accordance with the applicable regulation. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Terkait dengan Sistem Pengendalian Intern dan Ketetapan Laporan In conjunction with the Internal Control System and Reports Accuracy Komisaris mempunyai kewajiban untuk: a. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian intern, dengan menilai kompetensi dan jumlah sumber daya, ruang lingkup tugas dan kewenangan serta independensi dari Satuan Pengawas Intern. b. Mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal, dengan menilai Kompetensi, Independensi serta ruang lingkup tugas Auditor Eksternal. c. Memastikan Auditor Internal, Auditor Eksternal memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. d. Melakukan penilaian atas akurasi informasi yang disiapkan untuk pihak lain, khususnya dalam Laporan Keuangan dan Non-Keuangan Tahunan serta Laporan Tahunan. Commissioners have the obligation to: a. Review the effectiveness of the internal control system by assessing the competence and the number of resources, the scope of duties and authority as well as the independence of the Internal Control Unit. b. Review the effectiveness of the External Auditor tasks implementation by assessing competence, independence as well as the scope of External Auditor tasks. c. Ensure that the Internal Auditor and the External Auditor have access to all information about the Company which is required to carry out their duties. d. Conduct an assessment to accuracy of information which is prepared for other party, particularly the annual Financial and Non- Financial Statements and Annual Reports. Kerahasian dan Keterbukaan Informasi a. Komisaris bertanggung jawab kepada PT Nindya Karya (Persero) untuk menjaga kerahasiaan Perusahaan. Information Confidentiality and Disclosure a. Commissioner is responsible to PT Nindya Karya (Persero) to secure the confidentiality of the Company. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 175

178 b. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Komisaris harus tetap dirahasiakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan perusahaan. c. Komisaris mengawasi agar PT Nindya Karya (Persero) mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kepada pihak lain sesuai peraturan perundang-undangan secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif. d. Komisaris memastikan agar PT Nindya Karya (Persero) mengungkapkan pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance dalam Laporan Tahunan. b. Confidential information obtained while serving as Commissioner should be kept confidential in accordance with the regulatios and/or company provisons. c. Commissioner oversees that PT Nindya Karya (Persero) timely, accurately, clearly, and objectively reveal important information in the Annual Report and Financial Statements to the other party in accordance with the applicable regulation. d. Commissioner ensure that PT Nindya Karya (Persero) mention the implementation of Good Corporate Governance principle in the Annual Report. Terkait dengan Remunerasi dan Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Komisaris berkewajiban untuk: a. Mengusulkan sistem remunerasi yang sesuai bagi Anggota Komisaris dan Direksi kepada RUPS. b. Mengusulkan sistem evaluasi kinerja Dewan dan individu Komisaris dan Direksi kepada RUPS. Terkait dengan Nominasi dan Seleksi Direksi Komisaris berkewajiban untuk: a. Mengusulkan system nominasi dan seleksi bagi calon ANggota Direksi dan mengajukannya kepada RUPS untuk disahkan. b. Mengusulkan agar terdapat rencana suksesi bagi Direksi. Related to the Remuneration and Performance Evaluation of the Board of Commissioners and Board of Directors Commissioner is obliged to: a. Propose appropriate remuneration system for the Commissioner and the Board of Directors to the GMS. b. Propose a system of performance evaluation to evaluate both the Board and the individual (Commissioners and Directors) to the GMS. In conjunction with the Nomination and Selection of Directors Commissioner is obliged to: a. Propose a nomination and selection system for candidates of the Board and submit it to the GMS for approval. b. Suggest the existence of succession plan for Directors. Terkait dengan Kepentingan RUPS Komisaris berkewajiban untuk memberikan rekomendasi secara tertulis kepada RUPS atas rencana dari Direksi untuk: a. Mengambil bagian, baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam perusahaan lain atau badan-badan lain atau mendirikan perusahaan baru. b. Melepaskan sebagian atau menyuluruh penyertaan Perusahan dalam perusahan lain atau badan-badan lain. c. Menerima pinjaman jangka menengah/ panjang. In conjunction with the GMS Interests Commissioner is obliged to provide a written recommendation to the GMS regarding the Board of Directors plan to: a. Take part, either partially or completely, or participate in other companies or institution or establish a new company. b. Remove part or complete participation of the company in other companies or other institution. c. Receive medium/long term loans. 176 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

179 d. Memberikan pinjaman jangka menengah/ panjang. e. Memberikan pinjaman jangka pendek yang tidka bersifat operasional/melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. f. Melepaskan dan/atau menghapuskan aktiva tetap atau mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka menengah/ panjang. g. Mengadakan kerja sama dengan Badan Usaha atau pihak lain berupa kerja sama operasi, kontrak manajemen, kerjasama lisensi, BAngun Guna Serah (Build, Operate and Transfer/BOT), Bangun Guna Milik (Build, Operate and Owned/BOO) untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun atau lebih dari 1 (satu) siklus usaha. h. Mengadakan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun atau lebih dari 1(satu) siklus usaha. i. Mengikat Perusahaan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. j. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham. k. Menghapuskan persediaan barang mati yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham. l. Untuk tidak menagih lagi piutang macet. m. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan. d. Provide medium/long term loans. e. Provide non-operational short-term loans which is not exceed a certain amount set by the GMS. f. Remove and/or eliminate fixed assets or collaterize fixed assets in order to withdraw medium/long term credit. g. Cooperate with Enterprises or other parties in the form of joint operations, contract management, license cooperation, Build, Operate and Transfer (BOT), Build, Operate and Owned (BOO) for a period of more than one (1) year or more than one (1) business cycle. h. Enter into other agreements that have a financial impact for the company for a period of more than one (1) year or more than one (1) business cycle. i. Bind the Company as guarantor (borg or avalist) which is having financial result exceeds a certain amount set by the General Meeting of Shareholders. j. Eliminate from bookkeeping bad debts that exceed a certain value assigned by General Meeting of Shareholders. k. Eliminate dead stock that exceeds a certain value assigned General Meeting of Shareholders. l. Not to cease bad debts. m. Transfer/relinquish rights or make all or most of the company s assets as debt guarantee. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Wewenang Komisaris berwenang untuk menyetujui atau menolak rencana dari Direksi untuk: a. Menerima pinjaman jangka pendek dari bank atau lembaga keuangan lain. b. Memberikan pinjaman jangka pendek yang tidak bersifat operasional sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan RUPS. c. Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan dalam melaksanakan kredit jangka pendek. d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun. Authority Commissioner is authorized to approve or reject the plan of the Board of Directors to: a. Receive short-term loans from banks or other financial institutions. b. Provide non-operational short-term loans up to certain amount stipulated by GMS. c. Collateralize fixed assets which is needed to implement short-term credit. d. Remove and eliminate the movable asset by considering the industrial economic life which is generally up to five (5) years. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 177

180 e. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. f. Menghapuskan persediaan barang mati sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. g. Mengadakan kerjasama operasi untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus usaha. h. Mengadakan kontrak manajemen untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun. i. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi. e. Eliminate bad debts from bookkeeping up to certain value set by the GMS. f. Eliminate dead stock up to a certain value set by the GMS. g. Held a joint operation for a period of not more than one (1) year or one (1) business cycle. h. Enter into a management contract for a period of not more than one (1) year. i. Set and adjust the organizational structure. Hak Hak-hak Komisaris dijabarkan sebagai berikut: a. Memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu, terukur dan lengkap. b. Para Anggota Komisaris baik bersamasama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksan dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lainlain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. c. Para Anggota Komisaris berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan. d. Komisaris dengan suara terbanyak berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih Direktur, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran dasar Perusahaan atau melalaikan kewajibannya, atau terdapat alasan mendesak bagi Perusahaan. e. Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perusahaan, atau bila diperlukan dapat membentuk komitekomite sesuai kebutuhan, misalnya: 1. Komite Audit (dalam rangka membantu proses pengawasan yang dilakukan oleh Komisaris terhadap jalannya operasional perusahaan). Right The commissioner s rights are described as follows: a. Gaining access to company information in a timely, scalable and complete way. b. The Commissioner, either jointly or individually, is entitled at any time to enter the buildings, yards, and other places used or controlled by the Company and has the right to inspect the books, proof, goods stock as well as to examine and match the cash state and other securities for verification purposes and to know all actions taken by the Board of Directors. c. The Commissioner is entitled to inquire and ask for explanation of everything to the Board of Directors and the Board of Directors is obliged to provide an explanation. d. Commissioners who has the most votes has the right to temporarily lay off one or more Directors, if they act in a contrary way to the Company s Articles of Association or they neglect duty, or there is a compelling reasons for the Company. e. Commissioner may request expert assistance to perform their duties for a limited period at the expense of the Company, or to form committees if needed, for example: 1. Audit Committee (in order to assist the supervisory process conducted by the Commissioner on the company's operations). 178 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

181 2. Komite Remunerasi (dalam rangka membantu merumuskan remunerasi bagi Komisaris dan Direksi). 3. Komite Nominasi (dalam rangka membantu menyusun nominasi untuk diusulkan sebagai calon Direksi kepada RUPS/Pemegang Saham). 4. Komite Asuransi dan Risiko Usaha (dalam rangka membantu melakukan penilaian dan memberikan rekomendasi tentang risiko atau penerapan manajemen risiko). f. Komisaris atas biaya Perusahaan berhak mendapatkan bantuan Sekretaris komisaris sesuai saran Pemegang Saham. g. Setiap Anggota Komisaris berhak untuk menerima honorarium dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. h. Mendapatkan sarana dan fasilitas Perusahaan sesuai dengan hasil penetapan RUPS yang penyediaannya disesuaikan dengan kondisi keuangan Perusahaan, asas kepatutan dan kewajaran serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 2. Remuneration Committee (in order to help formulate the remuneration for Commissioners and Board of Directors). 3. The Nomination Committee (in order to help prepare nominees to be proposed as candidates for the Board of Directors to the GMS/Shareholders). 4. Insurance and Business Risk Committee (in order to help assess and provide recommendations on risk or risk management implementation). f. Commissioners at the cost of the Company are entitled to be helped by the Secretary of the Cimmisioner based on the advice of Shareholders. g. Each Commissioner is entitled to receive honorarium and other allowances, including compensation for the insurance after completing position in accordance with the applicable provisions which amount is determined by the GMS. h. Obtain facilities from the Company based on the GMS result which provision is tailored to the financial condition, merit and fairness and does not conflict with the applicable regulation. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Rapat Komisaris Hal-hal Umum a. Rapat Komisaris adalah rapat yang diselenggarakan oleh Komisaris. b. Rapat Komisaris terdiri dari Rapat Internal Komisaris dan Rapat Gabungan Komisaris bersama Direksi. c. Rapat Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau tempat kegiatan usaha Perusahaan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Komisaris. Agenda Rapat Rapat Internal Komisaris a. Rapat Internal Komisaris merupakan rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh Komisaris. b. Rapat Komisaris diselenggarakan minimal sekali dalam setiap bulan. c. Rapat Internal Komisaris dapat diselenggarakan atas permintaan: Commissioners Meeting General Matters a. Commissioner meeting is a meeting organized by the Commissioner. b. Commissioners meeting consists of Internal Commissioner Meeting and Joint Meeting attended by both Commissioners and Directors. c. Commissioners meeting may be held at the Company s domicile or Company's business place or elsewhere in the territory of the Republic of Indonesia determined by the Commissioner. Meeting agenda Internal Commissioners Meeting a. Internal Commissioners Meeting is held and attended by the Commissioners. b. Commissioners Meeting is held at least once a month. c. Internal Commissioners Meeting can be organized upon request of the following: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 179

182 1. Komisaris Utama 2. Salah seorang Anggota Komisaris 3. Permintaan tertulis dari Pemegang Saham dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. d. Materi rapat disiapkan oleh Sekretaris Komisaris. 1. President Commissioner 2. One of Commissioner 3. Written request by Shareholders which mention the things that will be discussed. d. Meeting material is prepared by the Secretary of the Commissioner. Rapat Gabungan a. Rapat Gabungan merupakan Rapat Komisaris yang mengundang kehadiran Direksi. b. Rapat Gabungan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan. c. Undangan dan agenda Rapat Gabungan disampaikan oleh: 1. Komisaris Utama kepada Direktur Utama, jika Komisaris memerlukan diadakan rapat gabungan yang sifatnya mendesak. 2. Direktur Utama kepada Komisaris Utama, jika Direksi memerlukan diadakan rapat gabungan yang sifatnya mendesak. d. Materi rapat disiapkan oleh Sekretaris Komisaris. Joint Meeting a. Joint Meeting is Commissioners meeting which invite Board of Directors to attend. b. Joint Meeting is held in accordance with the company s needs. c. Joint Meeting invitation and agenda are submitted by: 1. The President Commissioner to the President Director, if the Commissioner requires an urgent joint meeting. 2. The President Director to the President Commissioner, if the Directors need to held an urgent joint meetings. d. Meeting materials are prepared by the Secretary of the Commissioner. Mekanisme Rapat a. Rapat Komisaris adalah sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat, apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah Anggota Komisaris. b. Seorang Anggota Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh Anggota Komisaris lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus keperluan tersebut. c. Rapat Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam Komisaris Utama berhalangan, rapat dipimpin oleh seorang Anggota Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. d. Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka Anggota Komisaris yang tertua dalam jabatan yang memimpin Rapat komisaris, jika terdapat lebih dari 1 (satu) Anggota Komisaris yang tertua dalam jabatan, maka Anggota Komisaris yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan Rapat Komisaris. Meeting Mechanism a. Commissioners meeting is valid and able to take binding decisions, if attended or represented by more than a half (½) of the Members of Commissioners. b. A Commissioner may only be represented at the meeting by other Commissioner based on the written authorization given specifically for that purpose. c. Commissioners meeting is chaired by the President Commissioner. If the President Commissioner is absent, the meeting is headed by a Commissioner appointed by the President Commissioner. d. If the President Commissioner does not make the appointment, the-oldest-in-position Commissioner chair the commissioner meeting. If there are more than one (1) Commissioners who are of the-oldest-inposition, the oldest-in-age Commissioner acts as Commissioners meeting leader. 180 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

183 e. Rapat Internal Komisaris dihadiri oleh Anggota Komisaris, Sekretaris Komisaris atau pejabat lain yang ditugaskan Komisaris Utama, kecuali untuk rapat-rapat khusus yang hanya boleh dihadiri oleh Anggota Komisaris. f. Rapat Gabungan dihadiri oleh Anggota Komisaris, Direksi, Sekretaris Komisaris, Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditugaskan atau diundang oleh Komisaris Utama/Direktur Utama, kecuali untuk rapatrapat khusus yang hanya boleh dihadiri oleh Anggota Komisaris dan Direksi. Proses Pembahasan dan Pengambilan Keputusan a. Semua keputusan dalam Rapat Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat. b. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai kesepakatan, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak. c. Untuk menjaga independensi dan objektivitas, setiap Anggota Komisaris yang memiliki benturan kepentingan diharuskan untuk tidak ikut serta dalam pemberian suara untuk pengambilan keputusan. Kenyataan tersebut harus dicatat dalam risalah rapat. d. Apabila jumlah suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak, keccuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan voting secara tertutup. e. Setiap Anggota Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara Anggota Komisaris yang diwakilinya. f. Suara blangko dianggap menyetujui usl yang diajukan dalam rapat. g. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. h. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan Rapat Komisaris, asal saja keputusan itu disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh Anggota Komisaris. i. Keputusan-keputusan yang menyangkut aspek-aspek strategis harus dilakukan melalui mekanisme Rapat Komsiaris atau dalam bentuk keputusan yang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh e. Internal commissioner meeting is attended by the Commissioners, the Secretary of the Commissioner, or other officials assigned by the President Commissioner, except the special meetings that may only be attended by the Commissioners. f. Joint Meeting was attended by the Commissioners, the Board of Directors, Secretary of the Commissioner, Secretary of the Company, or other officials assigned or invited by the President Commissioner/ Director, except the special meetings that may only be attended by the Commissioners and the Directors. Discussion and Decision-Making Process a. All decisions in the Commissioners Meeting are taken by deliberative consensus. b. If no agreement is reached through the deliberate consensus, the decision was taken by majority vote. c. To maintain independence and objectivity, each Commissioner who has conflict of interest is required not to participate in voting for decision-making. This fact should be recorded in the minutes of the meeting. d. If the number of agree and disagree votes are of equal, the proposal in question is deemed rejected, except when it is about person which is then be determined by close voting. e. Each Commissioner is entitled to have one (1) vote plus one (1) more vote from the Commissioner being represented. f. Abstention is considered as approving the idea proposed during the meeting. g. Invalid votes are considered non-existent and not counted in determining the number of votes given in a meeting. h. Binding decisions can also be taken without commissioner meeting, provided that the decision was approved in writing approval and signed by all the Commissioners. i. Decisions concerning strategic aspects should be done through Commissioner Meeting or in the form of a decree writtenly approved and signed by all the Commissioners. Those strategic aspects, among others, cover all Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 181

184 seluruh Anggota Komisaris. Aspek-aspek strategis tersebut antara lain meliputi semua perbuatan Direksi yang harus mendapatkan persetujuan RUPS setelah mendapatkan rekomendasi tertulis Komisaris serta semua perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan tertulis Komisaris. Risalah Rapat Hal-hal Umum a. Setiap Rapat Komisaris harus dibuatkan risalah rapatnya. b. Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat. Untuk itu Risalah Rapat harus mencantumkan: 1. Tempat dan tanggal rapat diadakan. 2. Agenda yang dibahas. 3. Daftar hadir. 4. Keputusan yang diambil. 5. Pernyataan keberatan terhadap keputusan rapat apabila tidak terjadi kebulatan pendapat. c. Risalah Rapat harus dilampiri surat kuasa yang diberikan khusus oleh Anggota Komisaris yang tidak hadir kepada Anggota Komisaris lainnya (jika ada). acts taken by the Directors which must obtain GMS approval after obtaining a written recommendation from the Commissioners as well as all acts of the Directors which must obtain the written approval from the Commissioners. Minutes of meetings General Matters a. Each Commissioners meeting must be recorded in a minutes. b. Minutes of Meeting must describe the details of the meeting. Due to the reason, a Minutes of Meeting shall include: 1. Place and date of the meeting. 2. Agenda being discussed. 3. List of attendance. 4. The decisions taken. 5. Statement of objections against the decision of the meeting if there is no unanimity. c. Minutes of the Meeting must be attached with a special letter of authorization granted by the Commissioner who is not present to the other Commissioner (if any). Risalah Rapat Internal a. Sekretaris Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Komisaris Utama bertugas untuk membuat dan mengadministrasikan serta mendistribusikan Risalah rapat. b. Risalah Rapat harus ditandatangani oleh Notulis yang ditunjuk oleh rapat. c. Setiap Anggota Komisaris berhak menerima salinan Risalah Rapat Komisaris, meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat tersebut. d. Setiap Anggota Komisaris yang hadir dan/ atau yang diwakili harus menyampaikan keberatannya dan/atau usul perbaikannya, bila ada, atas risalah rapat tersebut. e. Risalah rapat asli diadministrasikan secara baik dan harus disimpan sebagaimana layaknya dokumen Perusahaan oleh Sekretaris Komisaris dan harus selalu tersedia bila diperlukan. Minutes of Internal Meeting a. Secretary of the Commissioner or other officers appointed by the President Commissioner has duty to write and administer as well as distribute the minutes of the meeting. b. Minutes of the Meeting must be signed by minutes secretary who is appointed by the meeting participants. c. Each Commissioner is entitled to receive a copy of Minutes of the Meeting, eventhough he/she is not present in the meeting. d. Each Commissioner who is present and/or being represented shall communicate his/her objections and/or improvement suggestions, if any, on the meeting minutes. e. The original meeting minutes are administered properly and should be kept as appropriate documents by the Secretary of the Commisioner and must always be available when needed. 182 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

185 Risalah Rapat Gabungan a. Sekretaris Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Komisaris Utama bersama Sekretaris Perusahaan dan/atau pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama, bertugas untuk membuat dan mengadministrasikan serta mendistribusikan Risalah Rapat gabungan. b. Dalam hal Rapat Gabungan hanya dihadiri oleh Anggota Komisaris dan Direksi, risalah rapat dibuat oleh salah seorang Anggota Komisaris dan DIreksi yang ditunjuk dari antara mereka yang hadir. c. Risalah Rapat Gabungan harus ditandatangani oleh Notulis yang ditunjuk oleh Rapat. d. Setiap Anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima salinan Risalah Rapat Gabungan, meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat tersebut. e. Risalah Rapat asli diadministrasikan secara baik dan harus disimpan sebagaimana layaknya dokumen Perusahaan oleh Sekretaris Komisaris dan atau Sekretaris Perusahaan dan harus selalu tersedia bila diperlukan. Minutes of the Joint Meeting a. Secretary of the Commissioner or other officers who are appointed by the President Commissioner, together with Secretary of the Company and/or officers appointed by the President Director, was commissioned to create, administer and distribute the Joint Meeting minutes. b. In the event that the Joint Meeting was attended only by Members of Commissioners and Board of Directors, minutes of meeting is made by one of the Commissioners and Directors appointed among those who are present. c. Joint Meeting Minutes must be signed by the minutes secretary who is appointed by the meeting participants. d. Each member of Commissioners and Directors is entitled to receive a copy of the jointe meeting minutes, eventhough he/she is not present in the meeting. e. The original meeting minutes is administered properly and should be kept as appropriate documents by the Secretary of the Commissioner and/or the Secretary of the Company and must always be available when needed. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Hubungan Kerja antara Komisaris dengan Direksi Hubungan kerja antara Komisaris dengan Direksi yang baik merupakan salah satu hal yang sangat penting agar masing-masing organ Perseroan dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing dengan efektif dan efisien. Untuk itu, PT Nindya Karya (Persero), dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara Komisaris dengan Direksi menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Komisaris menghormati fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perseroan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan. b. Direksi menghormati fungsi dan peranan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perseroan oleh Direksi. Relations between the Commissioners and the Directors The good relationship between the Commissioners and the Directors is very important to make each organ of the Company work according to their respective functions effectively and efficiently. For that reason, PT Nindya Karya (Persero), in maintaining a good relationship between the Commissioners and the Directors apply the principles as follows: a. Commissioner respect the function and role of the Directors to manage the Company as stipulated in the regulations and the Company s Articles of Association. b. Directors respect the role and functions of the Commissioners to conduct surveillance and provide policy advice to the management of the Company which is held by the Directors. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 183

186 c. Setiap hubungan kerja antara Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, dalam arti harus senantiasa dilandasi suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan. d. Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing Anggota Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi yangd apat dipertanggungjawabkan. e. Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perseroan secara tepat waktu, terukur dan lengkap. f. Direksi bertanggungjawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perseroan diberikan kepada Komisaris secara tepat waktu, terukur dan lengkap. g. Setiap hubungan kerja antara Komisaris dengan DIreksi merupakan hubungan kelembagaan dalam arti bahwa Komisaris dan Direksi sebagai jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhan anggotaanggotanya, sehingga setiap hubungan kerja antara Anggota Komisaris dengan Direktur harus diketahui oleh Anggota Komisaris dan Direktur lainnya. c. The working relationship between the Commissioner and the Directors is of formal relations, in the sense that it should always be based on a standard mechanism or correspondence that is accountable. d. The informal working relationship can be built by each Commissioner and the Directors, but it can not be used as a formal policy before being processed through accountable mechanisms or correspondence. e. The Commissioners are entitled access to the information of the Company timely, scalably and completely. f. The Board of Directors is responsible for ensuring that the information regarding the Company is granted timely, scalably, and completely to the Commissioner. g. Each working relationship between the Commissioners and the Directors is an institutional relation in the sense that the Commissioner and the Director are collective positions which represent all of their members, so that each relationship between member of the Commissioner and director should be known by other Commissioners and Directors. Sekretaris Komisaris a. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Komisaris atas biaya Perseroan dapat mengangkat Sekretaris Komisaris. b. Sekretaris Komisaris menjalankan tugastugas administrasi dan kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Komisaris. c. Seluruh Rapat Komisaris, dihadiri oleh Sekretaris Komisaris. Kecuali Rapat KHusus yang hanya boleh dihadiri oleh Anggota Komisaris. d. Sekretaris Komisaris bertanggungjawab terhadap pembuatan, pengadministrasian dan pendistribusian Risalah Rapat Komisaris. Secretary of Commissioners a. To help facilitate the tasks, Commissioner at the expense of the Company may appoint the Secretary of the Commissioners. b. Secretary of Commissioners perform administrative and secretarial tasks pertaining to all activities of the Commissioner. c. All of Commissioners meetings are attended by Secretary of the Commissioner, except the Special Meeting which may only be attended by the Commissioners themseves. d. Secretary of the Commissioners is responsible for the production, administration and distribution of the minutes of the Board of Commissioners meeting. 184 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

187 KOMISARIS INDEPENDEN INDEPENDENTly COMMISSIONER Komisaris Independen merupakan anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan (tidak memiliki hubungan afliasi dengan perusahaan) yang dipilih secara transparan dan independen, memiliki integritas dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan independen dengan berpedoman pada prinsip- prinsip GCG. Independent Commissioner is a member of commissioner coming from outside company (does not have any affiliation with the Company) elected independently and in a transparent way, having sufficient integrity and competency, free from influence related to personal or other interests, and able to perform objectively and independently guided by GCG principles. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Kriteria Penentuan Komisaris Independen Criteria to select Independent Commissioner 1. Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keungan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan PT Nindya Karya, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 2. Berasal dari luar PT Nindya Karya. 3. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan PT Nindya Karya dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 4. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada PT Nindya Karya. 5. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha PT Nindya Karya. 1. Member of Board of Commissioners that has no relations, on financial, management, share belongings and/or family relations with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or other shareholder controllers or relation with PT Nindya Karya that may affect his/her ability to act independently. 2. Coming from outside of PT Nindya Karya. 3. Is not a person who works or has the authority and responsibility to plan, lead, control or supervise activities of PT Nindya Karya for the last 6 (six) months. 4. Do not own shares of PT Nindya Karya directly or indirectly 5. Do not have business relations related to PT NIndya Karya s activities directly or indirectly Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 185

188 Pernyataan tentang masing-masing Komisaris Independen Statement on every Independent Commissioner Semua anggota Dewan Komisaris yang menjabat saat ini tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi, maupun Pemegang Saham Pengendali. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dengan pemegang saham pengendali dan seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Hubungan keluarga dan Keuangan Anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan Pemegang Saham Pengendali dapat dilihat pada tabel dibawah ini: All members of Board of Commissioners now occupying have no family relations until second degrees with either among members of Board of Commissioners, Board of Directors or Shareholder Controllers. Members of Board of Commissioners have no financial relations with Shareholders Controllers and all members of Board of Commissioners do not have any relations with among members of Board of Commissioners and Board of Directors. Family and Financial relations of members of Board of Commissioners with among members of Board of Commissioners, members of Board of Directors and Shareholder Controllers could be seen on the following table: Dewan Komisaris Board of Commissioners Bambang Goeritno S Iwanshah Wibisono Syarif Burhanuddin Hubungan Keuangan Dengan Finance relations with Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes Tidak No Direksi Board of Directors Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Pengendali Shareholder Controllers Ya Yes Tidak No Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes Hubungan Keluarga Dengan Family relations with Tidak No Direksi Board of Directors Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Pengendali Shareholder Controllers Ya Yes Zahirwan Marza Tidak No 186 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

189 DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggungjawab atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance tersebut, untuk mempermudah kerja Komisaris dan Direksi serta pengembangannya, PT Nindya Karya (Persero) telah menetapkan Board Manual yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 Tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero). Board of Directors is the Company's organ responsible for the management of the Company's interests and objectives, as well as representing the Company both in and out of court. In the framework of the implementation of Good Corporate Governance, to facilitate the tasks of Board of Commissioners and Directors as well as its development, PT Nindya Karya (Persero) has established a Board Manual established by the decision of the Board of Directors of PT Nindya Karya (Persero) Number: 505/DIRUT/KPTS/ SEKPER/09/2014 On the Implementation of Good Corporate Governance of PT Nindya Karya (Persero). Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Anggota Direksi diangkat berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, serta dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perusahaan. Members of the Board of Directors are appointed by considerations of their expertise, integrity, leadership, experience, honesty, good conduct, and their dedication to promote and develop the Company. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenang diantara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. Roles and responsibilities of each member of the Board of Directors are determined by the AGM (Annual General Meeting of Shareholders). In the case of AGM does not define the roles and responsibilities, the roles and responsibilities among the members of the Board of Directors are determined by the Board's decision. Pendalaman pengetahuan sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi bagi tiap anggota Direksi tetap mengikuti perkembangan baru dalam industri jasa konstruksi. Deepening knowledge as part of the improvement program for the competence of each member of the Board of Directors stays abreast of new developments in the construction industry. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 187

190 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Duties and Responsibilities of Directors 1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasanpembatasan sebagaimana di atur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS 2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perusahaan. 4. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya dan secara tanggung renteng ber tanggung jawab atas keputusan Direksi. 5. Direksi wajib membantu dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada SPI dalam melaksanakan tugasnya, serta melakukan tindak lanjut atas hasil temuan SPI 6. Direksi harus menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain, termasuk rapatrapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris), serta gaji, fasilitas dan/atau tunjangan lain yang diterima 1. Board of Directors is in charge of running all actions related to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with its aims and objectives and represents the Company both within and outside the Court on all matters and all the events with the limitations as set in laws, statutes and/or resolution of the AGM 2. Each member of the Board of Directors shall in good faith and responsibly performs the duties and the interests of the Company with regard to the legislation in force. 3. In performing their duties, members of the Board of Directors shall devote energy, thoughts and full attention to the duties, obligations and achievement of the objectives of the Company. 4. Each member of the Board of Directors is fully responsible personally if he/she is guilty or negligent in performing any duties and shall be mutually responsible for the Board's decision. 5. The Board of Directors shall assist and provide full support to the SPI (Internal Audit Unit) in performing their duties, as well as to follow up on the findings of SPI 6. The Board of Directors must submit information regarding the identity, main tasks, and occupations of the Board of Commissioners in subsidiaries/joint ventures and/or other companies, including meetings conducted in any one financial year (internal meetings and joint meetings with the Board of Commissioners), as well as salaries, facilities and/or other benefits received from the 188 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

191 dari Perusahaan dan anak Perusahaan/ Perusahaan patungan untuk dimuat dalam Laporan Tahunan. 7. Direksi wajib membuat, memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan Dokumen Keuangan Perusahaan serta menyimpannya di tempat kedudukan perusahaan. 8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern dengan membentuk Satuan Pengawasan Intern serta menyampaikan Laporan pelaksanaan fungsinya kepada Dewan Komisaris secara periodik. 9. Direksi wajib menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan 10. Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi Sekretaris Perusahaan, Pengawas Interndan Tata Kelola Teknologi Informasi di Perusahaan 11. Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat Direksi sebagai penanggungjawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di BUMN yang bersangkutan. Company and its subsidiaries/joint venture to be published in the Annual Report. 7. The Board of Directors shall create, maintain the Register of Shareholders, Special List, Minutes of the AGM, the Board of Directors Meeting Minutes, Annual Report and Financial Document of the Company and save them in the company s office. 8. The Board of Directors shall organize the internal control to establish Internal Audit Unit and submit a report on the implementation of its functions to the Board of Commissioner on a periodic basis. 9. The Board of Directors shall perform the functions of the Corporate Secretary 10. The Board of Directors shall maintain and evaluate the quality of Corporate Secretary, Internal Supervisor and Management of the Information Technology 11. One member of the Board of Directors is appointed by the Meeting of the Board of Directors to be responsible for implementing and monitoring the GCG in BUMN (stateowned enterprises/soes). Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Direktur Produksi & SDM DIRECTOR OF PRODUCTION & HR Direktur yang mempunyai fungsi pokok untuk memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasikan kegiatan pengendalian proyek, pengadaan barang dan peralatan serta mengendalian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia (pegawai), dan penertiban administrasi bidang SDM guna mendukung tercapainya sasaran Produksi, Opersional, dan SDM perusahaan pada umumnya. A Director who holds the basic function to lead, direct and coordinate activities of project control, procurement of goods and equipment as well as to control activities of human resources management (employees), and to manage administration in the field of human resources in order to achieve the target of production, operational and human resources of the company in general. Bertanggung jawab pada Direktur Utama Membawahi: - Kepala Departemen Produksi - Kepala Departemen SDM - Kepala Departemen Engineering dan HSE - GM wilayah I-VI (Bagian Produksi dan SDM). IS RESPONSIBLE TO THE MAIN DIRECTOR Oversees: - Head of Production Department - Head of HR Department - Head of the Department of Engineering and HSE - GM area I-VI ( Production and HR Section). Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 189

192 Tanggung jawab Direktur Produksi dan SDM: - Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem Manajemen K3/ OHSAS 18001:2007 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: Bertanggung jawab dalam penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan. - Terselenggaranya kegiatan produksi di Divisi yang dipimpinya, meliputi: Pengendalian produksi, administrasi produksi, logistik, pengelolaan sarana fisik. - Terselenggaranya kegiatan perencanaan, pengadaan, administrasi, pengembangan, dan penempatan SDM. Responsibilities of the Director of Production and Human Resources: - Implementing a Quality Management System of ISO 9001: 2008, Management System of K3 /OHSAS 18001: 2007 and Environmental Management System ISO 14001: Be Responsible for the implementation of good corporate governance in the company. - Organizing the production activity in the division that he/she leads that include: control of production, production administration, logistics, management of physical facilities. - Organizing activities of planning, procurement, administration, development, and placement of human resources. Direktur Keuangan, Risiko, dan Sistem DIRECTOR OF FINANCIAL, RISK AND SYSTEMS Direktur yang mempunyai fungsi pokok untuk memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasi serta mengendalikan kegiatan pengelolaan sumber daya keuangan, dan penertiban administrasi bidang keuangan guna mendukung tercapainya sasaran keuangan perusahaan pada umumnya, selain itu melaksanakan implementasi sistem dan Manajemen Risiko (SM-Risiko), pembuatan dan pengaturan prosedur yang terintegrasi secara online melalui Teknologi Informasi. Direktur Keuangan, Risiko, dan Sistem bertanggung jawab kepada Direktur Utama Membawahi: - Kepala Departemen Keuangan - Kepala Departemen Risiko, Sistem, dan TI - Anak Perusahaan - GM wilayah I-IV (Bagian Keuangan). A director who holds the basic function to lead, direct and coordinate as well as to control activities of the management of financial resources and administration management in the financial sector in order to achieve the financial goals of the company in general. Besides, the Director implements the system and Risk Management (SM-Risk), manufactures and sets procedures that are integrated online through information technology. DIRECTOR OF FINANCIAL, RISK, AND SYSTEMS IS RESPONSIBLE TO THE MAIN DIRECTOR Oversees: - Head of the finance department - Head of the department of risk, systems, and information technology - Subsidiary - GM area I-IV (Finance section). Tanggungjawab Direktur Keuangan, Risiko, dan Sistem, adalah: a. Terselenggaranya kegiatan perencanaan, pengadaan, dan pengalokasian dana perusahaan serta Manajemen Risikonya. Responsibilities of the Director of Finance, Risk and Systems are: a. Organizing activities of planning, procurement, and allocation of company funds as well as its risk management. 190 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

193 b. Bertanggungjawab menyusun Laporan implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sesuai dengan program yang dibuat oleh Kementerian BUMN. c. Terselenggaranya kegiatan perencanaan & pelaksanaan Sistem Manajemen Perusahaan yang terintegrasi. d. Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan akuntansi perusahaan beserta analisis dan pelaporanya. e. Terselenggaranya kegiatan Teknologi Informasi yang menunjang opersional perusahaan. f. Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap Anak Perusahaan. Direktur Pemasaran & Pengembangan b. Be responsible for preparing the Report of Implementation on Assessment Criteria of Superior Performance (KPKU) in accordance with the program created by the Ministry of State Owned Enterprises. c. Organizing activities of planning and implementation of integrated Company Management System. d. Organizing company accounting activities as well as its analysis and reporting. e. Organizing information technology activities supporting company operation. f. Monitoring and supervising the subsidiary. DIRECTOR OF MARKETING & DEVELOPMENT Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Direktur yang mempunyai fungsi pokok untuk memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasi kegiatan pemasaran dan pengembangan serta Good Corporate Governance di bidang konstruksi khususnya dan korporasi perusahaan pada umumnya. A director who holds the basic function to lead, direct and coordinate activities of marketing and development and Good Corporate Governance in the construction sector in particular and corporate enterprise in general. Direktur Pemasaran & Pengembangan bertanggungjawab kepada Direktur Utama Membawahi: Kepala Departemen Pemasaran & Pengembangan General Manager Wilayah I s.d VI (Bagian Pemasaran) Manajemen Dokumen Tender DIRECTOR OF MARKETING & DEVELOPMENT IS RESPONSIBLE TO THE MAIN DIRECTOR Oversees: Head of the Department of Marketing & Development General Manager of region I until VI (Marketing Section) Tender document management Tanggung jawab Direktur Pemasaran & Pengembangan: a. Terselenggaranya kegiatan pemasaran di bidang konstruksi di Direktorat. b. Terselenggaranya kegiatan pencapaian target perolehan kontrak sesuai dengan RKAP c. Terselenggaranya kegiatan perencanaan & manajemen risiko d. Terselenggaranya usaha-usaha untuk mencapai target pemasaran & pengembangan sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana. Responsibility of the Director of Marketing & Development: a. Organizing marketing activities in the construction sector in the directorate. b. Organizing activities on achieving target of contract acquisition in accordance with RKAP c. Organizing activities of planning and risk management d. Organizing efforts to achieve the target of marketing & development as set out in the plan. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 191

194 Efektifitas dan Orientasi Kerja Direksi EFFECTIVENESS AND WORK ORIENTATION DIRECTORS Direksi dalam menjalankan fungsinya sebagai pengurus perusahaan yang bertanggungjawab atas pengelolaan perusahaan melakukan rapat rutin Direksi setiap minggu untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan perusahaan, meninjau rencana kerja serta pelaksanaan sistem di perusahaan dalam tujuannya mencapai visi Perusahaan. The Board of Directors in its function as a director of the company is responsible for managing the company, conducts regular Board meetings every week to discuss and evaluate the company's activities, and reviews the work plan and the implementation of the system in the company in achieving the Company's vision. Direksi menilai kinerja seluruh unit kerja di perusahaan melalui Rapat Koordinasi (RAKOR) dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS). Pada rapat tersebut Direksi memberikan masukanmasukan kepada Kepala unit kerja dalam penyelesaian masalah-masalah yang timbul, baik di lingkungan unit kerja sendiri maupun masalah global di perusahaan. The Board of Directors assesses the performance of all work units in the company through the Coordination Meeting (rakor) and National Work Meeting (Rakernas). At the meeting, the Board of Directors provides input to the head of the working units regarding any problems that arise, both within the unit itself and more global issues in the company. Kinerja Direksi dinilai keefektifannya melalui pencapaian Kontrak Manajemen terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta terhadap Key Performance Indicator (KPI) Manajemen yang tertuang dalam Kontrak Manajemen antara Kuasa Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris. The performance of Directors is assessed its effectiveness through the achievement of the Contract Management toward the Work Plan and Budget and the Key Performance Indicator (KPI) of the Management set out in the Management Contract between the Shareholders Proxy, Directors and Commissioners. Adapun mekanisme yang digunakan dalam penilaian kinerja Direksi dilakukan melalui: 1. Laporan bulanan kepada Dewan Komisaris 2. Laporan Triwulanan kepada Pemegang Saham dan 3. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, khususnya pada pelaporan Kinerja Perusahaan yang berisi: a. Gambaran Umum, baik kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan, pengaruh faktorfaktor spesifik dan lingkungan. b. Perbandingan asumsi RKAP dengan realisasinya c. Struktur Organisasi dan d. Pencapaian Kinerja Perusahaan The mechanisms used in the assessment of the performance of the Board of Directors are done through: 1. Monthly report to the Board of Commissioners 2. Quarterly Report to Shareholders and 3. The Annual General Meeting of Shareholders (AGM), especially in reporting Corporate Performance containing: a. An overview, both strengths and weaknesses of the company, the influence of specific factors and the environment. b. Assuming comparison between of RKAP and its realization c. Structure and Organization d. Achievement of Corporate Performance 192 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

195 Independensi Direksi BOARD OF DIRECTOR INDEPENDENCE Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan perusahaan secara keseluruhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka Perseroan menetapkan ketentuan sebagai berikut: i. Pemegang Saham tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. ii. Anggota Direksi dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan dan mengembil keuntungan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung dari pengambilan keputusan dan kegiatan BUMN yang bersangkutan selain penghasilan yang sah In order for the Board of Directors may act as well as possible in the interests of the company as a whole, the independence of Directors becomes one of important factors that must be maintained. To maintain the independence, the Company sets the following conditions: i. Shareholdersarenotallowedtointerferethe operations of the company which become the responsibility of the Board of Directors in accordance with the provisions of the Constitution and legislation. ii. Members of the Board of Directors are prohibited to do any actions that have conflict of interests and personal benefits, either directly or indirectly from the decisionmaking and activities of the BUMN BUMN (state-owned enterprises/soes), except any legitimate incomes. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pengembangan Kompetensi Direksi COMPETENCE OF BOARD OF DIRECTORS Dalam rangka meningkatkan kompetensi, dalam tahun 2015 Direksi Perseroan aktif dalam mengikuti pelatihan secara berkesinambungan. In order to improve the competence of the Board of Directors, in 2015 the Board of Directors actively participated in trainings on an ongoing basis. No Nama dan Jabatan Name and Occupation Penyelenggara Organizzer Pelatihan Training Tempat Venue Waktu Date 1 Indradjaja Manopol Terlampir Attached 2 Erijanto Terlampir Attached Seminar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan BUMN Management Top Refreshment Seminar on Development and Management of Dams BUMN Management Top Refreshment KNI-BB INACOLD BUMN Executive Club 5 September September Februari February 2012 Seminar & Gathering Seminar & Gathering Bank Panin 30 November-2 Desember November-2 December 2012 Workshop PKBL Workshop PKBL Kemen BUMN November November 2012 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 193

196 No Nama dan Jabatan Name and Occupation Penyelenggara Organizzer Pelatihan Training Tempat Venue Waktu Date 3 Danny Koestanto Terlampir Attached Sosialisasi Peraturan Meneg BUMN tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva tetap BUMN Socialization State Enterprises Minister Regulation on Guidelines for Utilization of the fixed assets of BUMN (State-Owned Enterprises, SOEs) Kemen BUMN 15 Maret March 2012 BUMN Executive Meeting BUMN Executive Meeting BUMN Executive Club 25 Januari January 2012 Seminar BUMN: BUMN sebagai Penggerak Perekonomian Indonesia BUMN Seminar: BUMN as Activator Indonesian Economy FKI BUMN 1 Februari February 2012 Workshop Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Workshop BUMN Partnership Program with Small Business and Community Development Program Kemen BUMN 11 November November 2013 Sosialisasi Permen BUMN No. Per-12/ MBU/2012 dan Per-15/MBU/2012 Socialization of BUMN RegulationNo. Per-12 / MBU / 2012 and Per-15 / MBU / 2012 Kemen BUMN 11 Februari February 2013 Workshop BUMN Karya Workshop BUMN Kemen PUPR 20 November November 2015 Pelatihan ISO Sistem Manajemen Risiko Training of ISO Risk Management System CRMS Indonesia Februari February 2016 Pengungkapan Mengenai Board Manual Direksi DISCLOSURE TOWARD BOARD MANUAL OF DIRECTORS Board Manual disusun berdasarkan Keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero). Yang ditandatangani pada tanggal 12 September 2014, yang mengatur Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. The Board Manual is based on the Decree of Directors of PT Nindya Karya (Persero) Number: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 on Implementation of Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero). It is signed on 12 September 2014, which regulated the Guidelines and Code of Conduct for the Board of Commissioners and Board of Directors. 194 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

197 ASSESMENT TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ASSESSMENT TOWARD BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Prosedur Pelaksanaan Assesment atas Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Procedure of Assessment Implementation on Performance of Board of Commissioners and Board of Directors Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan hasil assessment atas pengawasan dan penasihatan serta pengurusan pengelolaan Perusahaan dalam RUPS sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for assessment result on monitoring and consultation as well as company management in GMS in accordance to applied regulation and regulation. Penilaian terhadap anggota Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris secara berkala berdasarkan target pencapaian (goal setting) dan KPI (Key Performance Indicator) yang sudah disepakati bersama pada saat awal tahun sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. Kriteria yang digunakan dalam Pelaksanaan Assessment atas Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Assessment to members of Board of Directors are conducted by Board of Commissioners periodically based on goal setting and KPI (Key Performance Indicators) that have been agreed jointly in the beginning of the year according to tasks and responsibilities of every member of Board of Directors. Criteria used in conducting assessment on performance of Board of Commissioners and Board of Directors Kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja Direksi selain berdasarkan target pencapaian dan KPI juga didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pengelolaan PT Nindya Karya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Criteria used in assessing performance of Board of Directors are based on not only target achievements and KPI but also following matters: 1. Management execution of PT Nindya Karya is in accordance to authorities and responsibilities as arranged on the Charter and applied Regulation Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 195

198 2. Pelaksanaan pengurusan PT Nindya Karya dilakukan untuk kepentingan PT Nindya Karya dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT Nindya Karya. 3. Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola dalam setiap kegiatan usaha PT Nindya Karya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4. Kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan komitmen kepada pemegang saham. 5. Tersedianya data dan informasi yang lengkap, akurat, terbaru dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris dan Pemangku kepentingan lainnya. 2. Management execution of PT Nindya Karya is conducted on behalf of the Company s interest and in accordance to intentions and objectives of the Company. 3. Principles of corporate governance are implemented in every company business activity on its level or organizational hierarchy. 4. Compliance toward regulation and commitment toward shareholders. 5. Data and information are provided to Board of Commissioners and other Stakeholders completely, accurately, up-to-date and ontime. Hasil Evaluasi Key Performance Indicators tahun 2014 Evaluation Result of Key Performance Indicators Year 2014 Hasil Evaluasi Key Performance Indicators tahun 2014 Evaluation Result of Key Performance Indicators Year 2014 No. KPI RKAP REALISASI Realization KPI 1. Keuangan dan Pasar Finance and Market 2. Fokus Pelanggan Customer Focus 3. Efektivitas Produk dan Proses Product and Process Effectivity 4. Fokus Tenaga Kerja Worker Focus 5. Kepemimpinan, Tata Kelola & Tanggungjawab Kemasyarakatan Leadership, Governance and Public Responsibility SKOR KPI SKOR KPI Pihak yang Melakukan Assessment Party Conducting Assessment Sesuai dengan surat Kementerian BUMN No. SK S-676/BUMN/MBU/2004 tanggal 24 Desember 2004 tentang Kontrak Manajemen, maka setiap BUMN diwajibkan membuat Key Performance Indicator (KPI) Manajemen yang dijadikan Kontrak Manajemen antara Pemegang Saham dengan Direksi BUMN tersebut. Di PT Nindya Karya (Persero), Pemegang Saham menilai kinerja Perusahaan (termasuk Key Performance Indicators), Komisaris dan Direksi melalui mekanisme RUPS. In accordance to the letter of BUMN Ministry No. SK S-676/BUMN/MBU/2004 dated 24 December 2004 concerning Management Contract, every State-Owned-Enterprise is obliged to turn Management Key Performance Indicators into a management contract between Shareholders and Board of Directors. In PT Nindya Karya (Company), Shareholders asess Company performance (including Key Preformance Indicators), Board of Commissioners and Board of Directors through GMS mechanisms. 196 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

199 Evaluasi Kinerja Direksi Berdasarkan Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; Kinerja Direksi juga dinilai oleh tim yang ditunjuk Kementrian BUMN untuk menilai keunggulan kinerja perusahaan mengacu pada Kriteria lain adalah criteria penilian keunggulan kinerja berbasis Malcom Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE). Performance Evaluation of Board of Directors based on Implementation of KPKU BUMN Procedure of assessment implementation on performance of Board of Commissioners and Board of Directors; Performance of Board of Directors is also assessed by a team appointed by the BUMN Ministry aiming to assess excellence of company performance referring to other criteria, namely Assessment Criteria on Performance Excellence based on Malcom Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE). Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pelaksanaan pengukuran terhadap penilaian kinerja Direksi dan Dewan Komisaris di lingkungan Perseroan didasarkan kepada Pasal 44 Bab XII, Peraturan Menneg BUMN no. PER- 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan surat dari Kementerian BUMN no. S-281/S.MBU/2014 tanggal 13 Oktober 2014 tentang Pelaksanaan Evaluasi Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Tahun 2014, serta dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Execution of measurement toward performance assessment of Board of Directors and Board of Commissioners in the Company environment based on Article 44 Chapter XII, Regulation of State Ministry of BUMN no. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 and letter from the BUMN Ministry no. S-281/S.MBU/2014 dated 13 October 2014 concerning Execution of Implementation Evaluation of Excellent Performance Assessment Criteria (EPAC) Year 2014, and conducted according to the following procedures: Sub Kategori Sub Category Mak Skor (Nominal) Max Score (Nominal) Resume Skor KPKU KPKU Score Resume Persentase (%) Percentage (%) Skor (Nominal) Score (Nominal) (1) (2) (3) (4)=(2)*(3) Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 197

200 Sub Kategori Sub Category Mak Skor (Nominal) Max Score (Nominal) Resume Skor KPKU KPKU Score Resume Persentase (%) Percentage (%) Skor (Nominal) Score (Nominal) Total Evaluasi Kinerja Direksi Berdasarkan Implementasi Tata Kelola Perusahaan /GCG Asesmen Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara struktural dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Namun demikian secara periodik Perseroan juga melakukan asesmen yang dilaksanakan oleh eksternal asesor yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam rangka asesmen GCG. Dalam melakukan asesmen terhadap kinerja Dewan komisaris dan Direksi mengacu pada indikator yang telah ditetapkan dalam Permen 01/MBU/2011 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN dengan metode kaji ulang (review) dokumen, kuesioner, wawancara, analisis, presentasi dan pelaporan. Performance Evaluation of Board of Directors based on Good Corporate Governance Performance Evaluation of Board of Commissioners and Board of Directors is conducted structurally by Shareholders through GMS mechanism. Nevertheless, the Company also conducts assessment periodically executed by Board of Finance and Development Monitoring in terms of GCG assessment. In assessing performance of Board of Commissioners and Board of Directors refeering to stipulated indicators on Minister Regulation 01/MBU/2011 concerning Good Corporate Governance of BUMN using methods of document review, questionnaire, interview, analysis, presentation and reporting. 198 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

201 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi DESCRIPTION OF REMUNERATION POLICY FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Direksi dan Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan memiliki peranan yang sangat penting terhadap roda bisnis Perusahaan. Oleh sebab itu, PT Nindya Karya memberikan penghargaan yang layak berupa penghasilan yang memberikan motivasi kepada Direksi maupun Dewan Komisaris atas kontribusinya terhadap Perusahaan. The Board of Directors and Board of Commissioners are organs of the company that have a very important role in the company business wheels. Therefore, PT Nindya Karya gives worthy recognition in form of income to motivate Board of Directors and Board of Commissioners for their contribution to the Company. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Kebijakan PT Nindya Karya dalam hal pemberian penghasilan atau remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/ MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 beserta perubahannya yang terdiri dari Gaji/ Honorarium, tunjangan, fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja. Policy of PT Nindya Karya in terms of providing income or remuneration and other facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the Regulation of Minister of State PER-04 / MBU / 2014 dated March 10, 2014 and amendments which consist of Salary / Wages, benefits, facilities and Bonus / Incentive Performance. Persetujuan pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi PT Nindya Karya ditetapkan oleh RUPS. Berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementrian Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK/S.MBU/2014 tentang Faktor Penyesuaian Inflasi untuk Perhitungan Gaji Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. Approval of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Nindya Karya is determined by the GMS. Based on the Decree of the Ministry of Secretary of State- Owned Enterprises No. SK / S.MBU / 2014 on Inflation Adjustment Factor for Salary Calculation of Members of Board of Directors of State Owned Enterprises. Pemegang Saham menetapkan penyesuaian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dengan pertimbangan : Faktor Skala Usaha Faktor Kompleksitas Usaha Tingkat Inflasi Kondisi dan Kemampuan Perusahaan Shareholders set remuneration adjustment for the Board of Commissioners and Board of Directors with consideration: Scale Factor Enterprises Complexity Factor Enterprises Inflation rate Condition and ability of the Company Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 199

202 Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi PT Nindya Karya tidak hanya didasarkan kepada Key Performance Indicator (KPI) tahunan, tetapi juga pencapaian jangka pendek maupun panjang sebagai hasil dari sistem yang telah dibangun. Remuneration granting to the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Nindya Karya is not only based on the annual Key Performance Indicator (KPI), but also the achievement of short and long term as a result of the existed system. Apabila perhitungan honorarium dengan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan honorarium lebih rendah dari pada tahun sebelumnya, maka honorarium yang dipakai adalah sama dengan honorarium tahun sebelumnya. If the honorarium calculation by taking into account factors that cause honorarium lower than in the previous year, the honorarium that is used is the same as the previous year honorarium. Proses penetapan remunerasi Direksi dapat digambarkan sebagai berikut: The process for setting the remuneration of the Board of Directors can be described as follows: Pemegang Saham Shareholders Rapat Gabungan Dekom dan Direksi Joint meetings of Board of Comissioners and Board of Directors Dewan Komisaris Board of Commissioners Rapat Umum Pemegang Saham General meetings of shareholders Pengungkapan Indikator untuk Penetapan Remunerasi Direksi Penetapan remunerasi bagi Direksi PT Nindya Karya dilakukan melalui mekanisme dan prosedur perusahaan. Tahap awal dimulai dari penyusunan usulan remunerasi yang diusulkan terdiri dari gaji, Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan lainnya dan Tantiem. Selanjutnya, Indicator disclosure to set Remuneration of Board of Directors Remuneration setting of the Board of Directors of PT Nindya Karya is conducted through mechanisms and procedures of the company. The initial stage starts from the preparation of the proposed remuneration that consists of salary, Allowance (THR), other benefits and bonus. Next, 200 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

203 usulan remunerasi dilaporkan dal RUPS dan, jika disetujui oleh Pemegang Saham, usulan remunerasi ditetapkan dalam RUPS tersebut. Dalam menyusun remunerasi, beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah pendapatan perusahaan, asset, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi, faktorfaktor lain yang relevan, dan kinerja Direksi serta Dewan Komisaris yang diantaranya mencakup pencapaian target, kepatuhan akan hukum, pelaksanaan kebijakan perusahaan, penerapan GCG, dan tanggung jawab lingkungan dan sosial perusahaan. Struktur dan Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris PT Nindya Karya Komponen remunerasi Dewan Komisaris PT Nindya Karya per bulan terdiri dari Honorarium dan tunjangan transportasi. Adapun tunjangan lain meliputi tunjangan hari raya dan santunan purna jabatan. Dewan Komisaris juga disediakan fasilitas penunjang seperti fasilitas kesehatan dan bantuan hukum serta tantiem. the proposed remuneration will be reported dal GMS and, if approved by shareholders, the proposed remuneration will be set out in the GMS. In preparing the remuneration, there are some things put into consideration, namely the company's earnings, assets, company financial conditions and capabilities, inflation rate, other relevant factors, and performance of the Board of Directors and the Board of Commissioners, among others, include achieving targets, the compliance of the law, implementation of company policy, GCG implementation, and company environmental and social responsibility. The structure and amount of remuneration of the Board of Commissioners of PT Nindya Karya Components of remuneration of the Board of Commissioners of PT Nindya Karya per month consist of honorarium and transport allowances. The other benefits include holiday allowances and compensation after completing positions. The Board of Commissioners is also given rights to use facilities, such as health facilities and legal assistance as well as the bonus. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Remunerasi Dewan Komisaris PT Nindya Karya tahun 2015 didasarkan pada Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Nindya Karya tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 Nomor: Remuneration of the Board of Commissioners of PT Nindya Karya is based on the General Meeting of Shareholders (GMS) 2015 of PT Nindya Karya regarding the approval on Annual Report and Legalization of Financial Statements for Fiscal Year 2014 Number: Uraian Penghasilan No Income description 1 Honorarium Keterangan Komisaris Utama = 45% dari gaji Direktur Utama. Komisaris = 90% dari honorarium Komisaris Utama. Remarks Main Commissioner = 45% of Main Director s salary. Commissioner = 90% of Main Commissioner s salary. Tunjangan / Fasilitas Allowances/Facilities Pendapatan bulanan Monthly income Gaji Pokok Main salary Tunjangan Transportasi Transport allowance Komisaris Utama Main Commissioner Komisaris Commissioner Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 201

204 Tunjangan / Fasilitas Allowances/Facilities Pendapatan Tahunan Yearly income Tunjangan Hari Raya Holiday allowance Asuransi Purna Jabatan Insurance after completing position Tantiem Fasilitas Facilities Kesehatan Health Bantuan Hukum Law assistance Komisaris Utama Main Commissioner Dibayarkan 1 kali Honorarium Paid as 1 time honorarium Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25% dari Honorarium dalam 1 tahun Honorarium dalam 1 tahun Premium borne by the company is as much as 25% of honorarium in 1 year Dibayarkan sebesar 45% dari Tantiem Direktur Utama Paid as much as 45% of Main Director bonus Dalam bentuk asuransi kesehatan In form of health insurance Dibayarkan sesuai pengeluaran Paid based expenditure Komisaris Commissioner Dibayarkan 1 kali Honorarium Paid as 1 time honorarium Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25% dari Honorarium dalam 1 tahun Honorarium dalam 1 tahun Premium borne by the company is as much as 25% of honorarium in 1 year Dibayarkan sebesar 90% dari Tantiem Komisaris Utama Paid as much as 90% of Main Commissioner bonus Dalam bentuk asuransi kesehatan In form of health insurance Dibayarkan sesuai pengeluaran Paid based expenditure Remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2015 sebagai berikut: Remuneration of Board of Commissioners in year 2015 is as follows: Nama Name Bambang Goeritno S Wicipto Setiadi Pitoyo Subandriyo Jabatan Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Position President Commissioners Honor per Bulan (Rp) Per month honorarium Tantiem Kinerja 2014 (Rp) Bonus Performance Commissioners Commissioners Dengan rekapitulasi selama 4 (empat) tahun adalah sebagai berikut : With recapitulation for 4 (four) years as follows: Tabel Remunerasi Komisaris Tahun (Rupiah) Table of Commissioner s renumeration Year (Rupiah) Remunerasi Renumeration Jumlah Anggota Dewan Komisaris Number of members of Board of Commissioners Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Amount of renumeration of Board of Commissioner Total PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

205 Remunerasi yang diterima Dewan Komisaris PT Nindya Karya pada tahun 2015 sebesar Rp mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 sebesar Rp The remuneration received by the Board of Commissioners of PT Nindya Karya in 2015 amounted to Rp increased compared to 2014 amounting to Rp. 105,000,000. Struktur dan Jumlah Remunerasi Direksi PT Nindya Karya Komponen remunerasi Direksi PT Nindya Karya per bulan terdiri dari gaji dan tunjangan perumahan. Adapun tunjangan lain meliputi tunjangan hari raya dan santunan purna jabatan. Kemudian Direksi juga disediakan fasilitas penunjang seperti fasilitas kendaraan dinas, kesehatan, dan bantuan hukum, serta tantiem. Remunerasi Direksi PT Nindya Karya untuk tahun 2015 didasarkan pada Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Nindya Karya (Persero) tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku The structure and amount of remuneration of Board of Directors of PT Nindya Karya Remuneration components of Board of Directors of PT Nindya Karya per month consist of salary and housing allowance. The other benefits include holiday allowances and compensation after completing positions. Then, the Board of Directors also have the rights to use facilities, such as office vehicles facility, medical facility and legal assistance, as well as bonus. Remuneration of Board of Directors of PT Nindya Karya in 2015 is based on the General Meeting of Shareholders (GMS) of PT Nindya Karya (Company) regarding the approval on Annual Report and Legalization on Financial Statements for Fiscal Year Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance No Uraian Penghasilan Income description Keterangan Remarks 1 Gaji Direktur Utama = 100%. Direksi = 90% dari Direktur Utama. Main Director = 100% Board of Directors = 90% of Main Director Tunjangan / Fasilitas Allowances/Facilities Pendapatan bulanan Monthly income Gaji Pokok Main salary Tunjangan Perumahan Housing allowance Tunjangan Operasional Operational allowance Pendapatan Tahunan Yearly income Tunjangan Hari Raya Holiday allowance Asuransi Purna Jabatan Insurance after completing position Direktur Utama Main Director Direktur Director Dibayarkan 1 kali Gaji Paid as 1 time honorarium Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25% dari Gaji dalam 1 tahun Premium borne by the company amounts to 25% of 1 year salary Dibayarkan 1 kali Gaji Paid as 1 time honorarium Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25% dari Gaji dalam 1 tahun Premium borne by the company amounts to 25% of 1 year salary Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 203

206 Tunjangan / Fasilitas Allowances/Facilities Tantiem Fasilitas Facilities Kendaraan Vehicles Kesehatan Health Bantuan Hukum Legal assistance Direktur Utama Main Director Berdasarkan penetapan RUPS/Menteri dalam pengesahan laporan tahunan dan dikaitkan dengan target-target KPI sesuai RKAP tahun yang bersangkutan dan telah ditetapkan dalam anggaran perusahaan Based on stipulation of GMS/ Minister in legalization of annual report and connected to KPI targets in accordance to the suitable RKAP year and set in company s budget 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan biaya operasional dengan memperhatikan kondisi keuangan 1 (one) unit within maintenance cost and operational cost by considering financial condition Dalam bentuk asuransi kesehatan In form of medical insurance Dibayarkan sesuai pengeluaran Paid based on expenditure Direktur Director Dibayarkan sebesar 90% dari Tantiem Direktur Utama Paid as much as 90% of Main Director bonus 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan biaya operasional dengan memperhatikan kondisi keuangan 1 (one) unit within maintenance cost and operational cost by considering financial condition Dalam bentuk asuransi kesehatan In form of medical insurance Dibayarkan sesuai pengeluaran Paid based on expenditure Remunerasi Direksi pada 2015 sebagai berikut: Remuneration of Board of Directors in 2015 is as follows: Nama Name Jabatan Position Gaji per Bulan (Rp) Salary per month Tantiem Kinerja 2014 (Rp) Performance bonus 2014 Indradjaja Manopol Direktur Utama Main Director Erijanto Direktur Director Danny Koestanto Direktur Director Haedar A. Karim Direktur Director Dengan rekapitulasi selama 4 (empat) tahun adalah sebagai berikut : Tabel Remunerasi Direksi Tahun (Rupiah) With recapitulation for 4 (four) years as follows: Table of Renumeration of Board of Directors Year (Rupiah) Remunerasi Remuneration Jumlah Anggota Direksi Number of members of Board of Directors Jumlah Remunerasi Direksi Amount of remuneration of Board of Directors Total PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

207 Remunerasi yang diterima Direksi PT Nindya Karya pada tahun 2015 sebesar Rp mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 sebesar Rp The remuneration received by the Board of Directors of PT Nindya Karya in 2015 amounted to Rp million increased compared to 2014 amounting to Rp Indikator Pengukuran Kinerja Performance Measurement Indicators Untuk memastikan struktur di perseroan berjalan dengan baik, PT Nindya Karya memiliki sistem penilaian kinerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Indikator Pengukuran Kinerja untuk mengukur kinerja Direksi tahun 2015 ditetapkan dalam Kontrak Manajemen Direksi dan Dewan Komisaris PT Nindya Karya Tahun To ensure that the structure in the company works well, PT Karya Nindya has performance appraisal system for the Board of Commissioners and Board of Directors held during the General Meeting of Shareholders (GMS). Performance Measurement Indicators for measuring the performance of the Board of Directors in 2015 have been set out in the Management Contract of Board of Directors and Board of Commissioners of PT Nindya Karya year Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 205

208 Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Frequency of Meetings of Board of Commissioners with Board of Directors Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Frequency of Meetings of Board of Commissioners Dewan Komisaris mengadakan rapat yang terdiri dari Rapat Internal Komisaris dan Rapat Gabungan Komisaris bersama Direksi. Rapat Komisaris diselenggarakan minimal sekali dalam setiap bulan. Sementara Rapat Gabungan merupakan Rapat Komisaris yang mengundang kehadiran Direksi, diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan. The Board of Commissioners holds meetings consisting of internal meetings for Board of Commissioners only and Joint Meetings together with the Board of Directors. The meeting of Board of Commissioners is held at least once in every month. Meanwhile, the Joint Meeting in which the Board of Commissioners invite the presence of the Board of Directors is held in accordance with needs. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal sebanyak 12 kali. Jumlah kehadiran para Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: During 2015, the Board carried out internal meetings for 12 times. Total attendance of the Members of Board of Commissioners in the meeting of the Board of Commissioners in 2015 is as follows: Rapat Dewan Komisaris Januari - Juli 2015 Meetings of the Board of Commissioners from January to July, 2015 Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Attendance of Internal Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Rapat Gabungan Attendance of Joint Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Keterangan Description Bambang Goeritno Komisaris Utama President Commisioner % % 206 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

209 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Attendance of Internal Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Rapat Gabungan Attendance of Joint Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Keterangan Description Wicipto Setiadi Komisaris Commissioner ,71% ,85% Menjabat Hingga 6 Agustus 2015 Serve Until August Pitoyo Subandriyo Komisaris Commissioner % ,71 % Menjabat Hingga 6 Agustus 2015 Serve Until August Rapat Dewan Komisaris Agustus - Desember 2015 Rapat Dewan Komisaris Agustus - Desember 2015 Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Attendance of Internal Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Rapat Gabungan Attendance of Joint Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Keterangan Description Bambang Goeritno Komisaris Utama President Commisioner % % Zahirwan Marza Komisaris Independen Independent Commissioner % % Menjabat mulai 6 Agustus 2015 Elected from August 6, 2015 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 207

210 Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Attendance of Internal Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Rapat Gabungan Attendance of Joint Meeting Jumlah Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance % Keterangan Description Iwanshah Wibisono Komisaris Commissioner % % Menjabat mulai 6 Agustus 2015 Elected from August 6, 2016 Syarif Burhanuddin Komisaris Commissioner % % Menjabat mulai 6 Agustus 2015 Elected from August 6, 2017 Tabel Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2015 Table of Meeting Agenda of Board of Commissioners Year 2015 No. Waktu Pelaksanaan Implementation time Agenda Rapat Internal Dewan Komisaris Agenda of internal meeting of Board of Commissioners Januari January2015 Persetujuan Joint Operation Pembangunan Jalan Tol Solo Kertosono Seksi 1 (Multi years) Approval on Joint operation on construction of Highway Solo- Kertosono Section 1 (Multi years) Februari February 2015 Tindak lanjut atas arahan RUPS RKAP tahun 2015 Follow up on RKAP GMS direction year Maret March 2015 Pembahasan Kinerja Individu Direksi tahun 2014 Discussion on individual performance of Board of Directors year April April 2015 Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan Perusahaan PT Nindya Karya (Persero) tahun buku 2014 Response of Board of Commissioners on Company Annual Report of PT Nindya Karya (Company) fiscal year Mei May 2015 Laporan Kegiatan Dewan Komisaris tahun 2014 Activities report of Board of Commissioners year Juni June 2015 Persetujuan Perubahan Struktur Organisasi Approval on amendments of organizational structure 7 30 Juli July 2015 Tanggapan Dekom atas Laporan Perusahaan Semester I tahun 2015 Response of Board of Commissioners on Company Report Semester I year Agustus Augustus 2015 Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pinjaman Money Market, SKBDN/ Bank Garansi dan Transaksi Valuta Asing. Approval on extension of money market loan facilities, SKBDN/ Warranty Bank and Currency transactions 9 23 September September 2015 Pembahasan Kinerja Perusahaan sd Agustus 2015 Discussion on company performance until August Oktober October 2015 Tanggapan Dewan Komisaris terhadap RKAP tahun 2016 PT Nindya Karya (Persero) Response of Board of Commissioners toward RKAP year 2016 PT Nindya Karya (Company) 11 2 November November 2015 Persetujuan Joint Operation Pembangunan Bendung D.I Sei Wampu Kabupaten Langkat Approval on Joint Operation of Dam Construction of D.I Sei Wampu Langkat Regency Desember December 2015 Prognosa Kinerja Perusahaan s.d Desember 2015 Prognosis of company performance until December 2015 Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan The decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners have been recorded and well documented in the minutes of meetings of the 208 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

211 Komisaris. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Apabila Anggota Dewan Komisaris berhalangan hadir maka anggota Dewan Komisaris memberitahukan secara tertulis kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris yang menandatangani rapat, selanjutnya yang bersangkutan dapat mewakilkan kehadirannya kepada pihak lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Adapun agenda dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun Board of Commissioners. Minutes of the meeting are signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Board of Commissioners either the person(s) attended the meeting or not. Dissenting opinion that occurs in the meeting will be included in the minutes of the meeting along with reasons of the disagreement. If the Board of Commissioners members are unable to attend, then the member of the Board of Commissioners shall notify in writing to the President Commissioner or members of Board of Commissioners that signed the meeting, furthermore, the absentee may delegate his/her presence to other parties in accordance with the provisions of the Charter. Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors The agenda and the level of attendance of members of the Board of Commissioners and Board of Directors in the joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors during Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Nama Name Tabel Jumlah Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Rapat Gabungan Pada Tahun 2015 Table on Number Attendance of Members of Board of Commissioners and Board of Directors in Joint meetings held in 2015 Jumlah Rapat Gabungan Number of Joint meetings Kehadiran Attendance Persentase Percentage Dewan Komisaris Board of Commissioners Bambang Goeritno S ,67% Wicipto Setiadi* % Pitoyo Subandriyo** % Zahirwan Marza *** % Iwanshah Wibisono *** % Syarif Burhanuddin *** % Direksi Board of Directors Indradjaja Manopol % Erijanto % Danny Koestanto % Haedar A. Karim % Keterangan: * Menjabat sejak Januari-Maret ** Menjabat sejak Januari-Juli *** Menjabat sejak September Information: * Served from January to March ** Served from January to July *** He has served since September Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 209

212 Tabel Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2015 Table of Joint Meeting Agenda of Board of Commissioners and Board of Directors Year 2015 No. Waktu Pelaksanaan Implementation time Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Joint meeting agenda of Board of Commissioners and Board of Directors Januari Januari 2015 Pembahasan Kinerja Perusahaan tahun 2014 Discussion on company performance year Februari Februari Maret Maret April April Mei Mei Pembahasan Kinerja PT Nindya Beton Discussion on performance of PT Nindya Beton RKAP PT Nindya Beton RKAP of PT NIndya Beton 2015 Kinerja Perusahaan Bulan Februari 2015 Company performance February 2015 Kinerja Triwukan I Performance of trimonthly I Pembahasan Kinerja Perusahaan sd April Discussion on company performance until 2015 April Juni Juni Pembahasan Kinerja Perusahaan sd Mei Pembahasan SDM 3. Pembahasan keuangan 4. Pembahasan Produksi 5. Lain lain 1. Discussion on Company performance until May Discussion on Human Resources 3. Discussion on Finance 4. Discussion on Production 5. Others 7 29 Juli Juli 2016 Pembahasan Kinerja Perusahaan Semester I 2015 Discussion on company performance Semester I Agustus Agustus 2015 Pembahasan Kinerja Perusahaan sd Juli 2015 Discussion on company performance until July September September 2015 Pembahasan Kinerja Perusahaan sd Agustus 2015 Discussion on company performance until August Oktober Oktober 2015 Pembahasan Kinerja Perusahaan sd September 2015 Discussion on company performance until September November November 2015 Pembahasan Kinerja Perusahaan sd Oktober 2015 Discussion on company performance until October Desember Desember 2015 Laporan Kinerja dan Perkembangan Perusahaan Report on Company Performance and Development Frekuensi Rapat Direksi Frequency of Meetings of Board of Directors Rapat Direksi adalah rapat internal Direksi yang dihadiri dan diselenggarakan oleh Direksi dan setiap anggota Direksi yang hadir berhak memberikan suaranya dalam rapat tersebut. Dalam setiap Rapat Direksi, Sekretaris Perusahaan ikut hadir selaku Notulis dalam pembuatan Risalah Meeting of the Board of Directors is an internal meeting of the Board of Directors attended and organized by the Board of Directors and each member of the Board of Directors in attendance entitled to vote at the meeting. In each meeting of the Board of Directors, Company Secretary 210 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

213 Rapat, dapat ikut memberikan saran namun tidak punya suara dalam pengambilan keputusan rapat. Rapat Direksi lainnya terdiri dari: 1. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) adalah rapat yang dilaksanakan 2 (Dua) kali dalam 1 (satu) tahun dengan peserta Direksi, General Manager kantor Pusat/Kepala Satuan/ Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi/Unit Bisnis, manager Kantor Pusat dan Manager Divisi/Unit Bisnis 2. Rapat Koordinasi (RAKOR) adalah rapat yang dilaksanakan setiap triwulan (3 bulan) dengan peserta Direksi, General Manager Kantor Pusat/Kepala Satuan/Sekretaris Perusahaan, kepala Divisi/Kepala Wilayah dengan waktu pelaksanaan dan materi pembahasan disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan untuk RAKOR di unit kerja waktu dan pembahasannya disesuaikan di unit kerja masing-masing. 3. Rapat Direktorat adalah rapat yang dihadiri oleh Departemen dan Direktur yang membidanginya. Rapat tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hasil Rapat Direksi atau hal-hal lain yang dianggap perlu. 4. Rapat Tinjauan manajemen (RTM) ISO 9001:2008, SM-K3 dan OHSAS 18001:2007 serta ISO 14001:2004: Adalah rapat yang diadakan minimal satu kali dalam 6 (enam) bulan dan dihadiri oleh Direksi dan General Manager Kantor Pusat/ Kepala Satuan/Sekretaris Perusahaan serta General Manager DIvisi dan Wakil Manajemen Harian Divisi beserta Auditor Internal, sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan SMM ISO 9001:2008, SM-K3 dan OHSAS 18001:2007 serta ISO 14001:2004 dari Wakil manajemen ke pihak Manajemen Perusahaan. 5. Rapat Insidentil. Adalah rapat yang diadakan mendadak dan sifatnya penting dihadiri oleh Direksi dan pejabat/staf perusahaan yang diperlukan, untuk membahas masalah-masalah yang sifatnya segera harus diselesaikan. attends as a reporter in the making of Minutes of Meeting, may provide advice but does not have a vote in decision-making meetings. Other Meetings of the Board of Directors consist of: 1. National Working Meeting (Rakernas) is held 2 (two) times within one (1) year with participants composed of Board of Directors, General Manager of Head Office / Head of Unit / Corporate Secretary, Head of Division / Business Unit, Manager of Office/ Head Office and Manager of Division/ Business Unit. 2. Coordination Meeting (Rakor) is a meeting held every quarter (three months) with the participants of Board of Directors, General Manager of the Head Office / Head of Unit / Company Secretary, head of the Division / Head of the area in which the implementation time and discussion materials are tailored to the needs, whereas for Coordination meeting in work units, its time and discussion are adjusted in each work unit. 3. The Directorate Meeting is a meeting attended by the Department and the Director regarding the area. The meeting is held as a follow up of the meeting of the Board of Directors or other matters deemed necessary. 4. Management Review Meeting (RTM) ISO 9001: 2008, SM-K3 and OHSAS 18001: 2007 and ISO 14001: 2004: is a meeting which is held at least once in 6 (six) months and attended by the Board of Directors and General Manager of the Head Office / Head of Unit / Company Secretary and General Manager of the Division and Deputy of Daily Management Division along with the Internal Auditor, as a form of implementation of QMS ISO 9001: 2008, SM-K3 and OHSAS 18001: 2007 and ISO 14001: 2004 from management representative to management Company. 5. Incidental Meetings. is a meeting held sudden and has important nature attended by board of directors and officers / staff of the company that are needed, to discuss issues that must be soon completed. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Rapat Direksi akan diselenggarakan secara rutin satu kali dalam 1 (satu) minggu. Apabila dalam minggu yang sama bersamaan dengan Board of Directors Meeting will be held regularly once every 1 (one) week. If in the same week, it is in conjunction with the meeting of the national Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 211

214 RAKERNAS atau RAKOR maka Rapat DIreksi tersebut bisa ditiadakan kecuali dinyatakan lain. working meeting (Rakernas) or coordination meeting (Rakor), then the meeting of Board of Directors can be dispensed unless otherwise stated. No. Tabel Jumlah Kehadiran Para Anggota Direksi Dalam Rapat Direksi Pada Tahun 2015 Table on Number Attendance of Members of Board of Directors in Year 2015 Nama Name Bulan Month Jumlah Rapat Meeting number Kehadiran Attendance Persentase Percentage 1 Indradjaja Manopol Januari January 11 kali/times 11 kali/ Times 100% Februari February 9 Kali/ Times 9 Kali/ Times 100% Maret March 7 Kali/ Times 5 Kali/ Times 71,42 % April April 7 Kali/ Times 7 Kali/ Times 100% Mei May 8 Kali/ Times 6 Kali/ Times 75% Juni June 9 Kali/ Times 9 Kali/ Times 100% Juli July 3 Kali/ Times 3 Kali/ Times 100% Agustus August 6 Kali/ Times 6 Kali/ Times 100% September September 4 Kali/ Times 4 Kali/ Times 100% Oktober October 5 Kali/ Times 4 Kali/ Times 80% November November 10 Kali/ Times 10 Kali/ Times 100% Desember December 4 Kali/ Times 4 Kali/ Times 100% 2 Erijanto Januari January 11 kali/ Times 11 Kali/ Times 100% Februari February 9 Kali/ Times 9 Kali/ Times 100% Maret March 7 Kali/ Times 6 Kali/ Times 85,71 % April April 7 Kali/ Times 7 Kali/ Times 100% Mei May 8 Kali/ Times 8 Kali/ Times 100% Juni June 9 Kali/ Times 9 Kali/ Times 100% Juli July 3 Kali/ Times 3 Kali/ Times 100% Agustus August 6 Kali/ Times 6 Kali/ Times 100% September September 4 Kali/ Times 4 Kali/ Times 100% Oktober October 5 Kali/ Times 5 Kali/ Times 100% November November 10 Kali/ Times 10 Kali/ Times 100% Desember December 4 Kali/ Times 4 Kali/ Times 100% 3 Danny Koestanto Januari January 11 kali/ Times 11 Kali/ Times 100% Februari February 9 Kali/ Times 9 Kali/ Times 100% Maret March 7 Kali/ Times 6 Kali/ Times 85,71 % April April 7 Kali/ Times 6 Kali/ Times 85,71 % Mei May 8 Kali/ Times 6 Kali/ Times 87,5 % Juni June 9 Kali/ Times 9 Kali/ Times 100% Juli July 3 Kali/ Times 3 Kali/ Times 100% Agustus August 6 Kali/ Times 5 Kali/ Times 83,33 % September September 4 Kali/ Times 4 Kali/ Times 100% Oktober October 5 Kali/ Times 5 Kali/ Times 100% November November 10 Kali/ Times 9 Kali/ Times 90% Desember December 4 Kali/ Times 4 Kali/ Times 100% 212 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

215 No. Tabel Jumlah Kehadiran Para Anggota Direksi Dalam Rapat Direksi Pada Tahun 2015 Table on Number Attendance of Members of Board of Directors in Year 2015 Nama Name Bulan Month Jumlah Rapat Meeting number Kehadiran Attendance Persentase Percentage 4 Haedar A. Karim Januari January 11 kali/times 9 Kali/Times 81,81 % Februari February 9 Kali/Times 8 Kali/Times 88,88 % Maret March 7 Kali/Times 4 Kali/Times 57,14 % April April 7 Kali/Times 3 Kali/Times 42,85 % Mei May 8 Kali/Times 6 Kali/Times 87,5 % Juni June 9 Kali/Times 9 Kali/Times 100% Juli July 3 Kali/Times 3 Kali/Times 100% Agustus August 6 Kali/Times 4 Kali/Times 66,66 % September September 4 Kali/Times 4 Kali/Times 100% Oktober October 5 Kali/Times 3 Kali/Times 60% November November 10 Kali/Times 10 Kali/Times 100% Desember December 4 Kali/Times 2 Kali/Times 50% Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance No. Bulan Month Tabel Agenda Rapat Direksi Tahun 2015 Table of Meeting Agenda of Board of Directors Year 2015 Waktu Pelaksanaan Implementation time 1 Januari 6 Januari Januari 2015 Agenda Rapat Direksi a. Pembahasan HUT NK Ke-42 b. Penentuan Kepala Divisi Meeting Agenda of Board of Directors a. Discussion on 42nd NK Anniversary b. Appointment of Head of Division 13 Januari 2015 Pembahasan Proyek Project Discussion 14 Januari Januari Januari Januari Januari Januari Januari Januari Februari 2 Februari 2015 Pembahasan Prosedur Tender Pembuatan tim perbaikan RKAP dan RJPP Mengevaluasi Calon Kepala Wilayah Membahas Penempatan Karyawan di Wilayahwilayah Discussion on tender procedure Formation of RKAP and RJPP fixation team Evaluating Head Area Candidates Discussing Employee placement in areas 9 Februari 2015 Kajian Proyek Jarlis Jarlis project analysis 10 Februari 2015 a. Membahas Proyek b. Menghimbau dilakukan Road Show Rekrutment ke kampus-kampus a. Jarlis project analysis b. Encouraging to do road show recruitment on campuses 11 Februari 2015 Membahas Proyek Discussing projects 16 Februari 2015 Membahas Peningkatan Kompetensi Discussing competency improvement Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 213

216 No. Bulan Month Tabel Agenda Rapat Direksi Tahun 2015 Table of Meeting Agenda of Board of Directors Year 2015 Waktu Pelaksanaan Implementation time 17 Februari Februari Februari Februari Maret 9 Maret 2015 Agenda Rapat Direksi Revisi KPI Departemen Pengembangan Revisi KPI Sekretariat Perusahaan a. Laporan Hasil dari Komite Audit b. Penandatanganan KPI Tahun 2015 Kepala Departemen/Satuan/ Sekper a. Pembahasan KPI Departemen Pemasaran b. Monitoring Progress Perolehan Kontrak Pembahasan HUT NINDYA Ke-43 Meeting Agenda of Board of Directors Revising KPI of Development Department Revising KPI of Company Secretary a. Result report from audit committee b. KPI signing year 2015 Head of Department/ Unit/Company secretary a. Discussion on KPI of Marketing Department b. Monitoring progress on contract achievement Discussion on 43rd NINDYA Anniversary 16 Maret 2015 Pembahasan Proyek Wilayah Discussion on Area Project 17 Maret Maret Maret Maret Maret April 2-Apr Apr Apr Apr Apr Apr Apr-15 5 Mei 4 Mei Mei 2016 Persiapan pembahasan Rapat Teknis RUPS Pembahasan Lay out Lantai 7 dan Lantai 8 Gedung Nindya Pembahasan Proyek Icon Nindya Rapat Rutin dengan Departemen Pengembangan Rapat dengan beberapa Kepala Proyek Membahas prosedurprosedur penanganan apa saja, jika ada proyek yang terlambat mencapai progres Rapat Rutin dengan Departemen Pemasaran Membicarakan Penyusunan RJPP a. Mengevaluasi Departemen Pemasaran b. Membicarakan Target Produksi Rapat Rutin dengan Departemen Keuangan Direktur Utama menekankan perbaikan metode kerja yang dilakukan di Proyek dan diharapkan memiliki standard metode kerja Rapat rutin dengan Departemen Pengembangan dan Departemen Keuangan Diskusi Direksi untuk menetapkan sasaran corporate Preparation on Discussion of GMS Technical Meeting Discussion on Lay out 7th and 8th floor Nindya Building Discussion on Nindya Icon Project Routine meeting with Development Department Meeting with several Head of Projects Discussing any handling procedures, if there are projects having late progress Routine meeting with Marketing Department Discussing RJPP Arrangement a. Evaluating Marketing Department b. Discussing Production targets Routine meeting with financial department Main Director emphasized revising working method applied in projects and having standard on working method Routine meeting with Development Department and Finance Department Disscussion of Board of Directors to set corporate targets 214 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

217 No. Bulan Month Tabel Agenda Rapat Direksi Tahun 2015 Table of Meeting Agenda of Board of Directors Year 2015 Waktu Pelaksanaan Implementation time 12 Mei 2016 Agenda Rapat Direksi Mendiskusikan Libur Hari Raya Idul Fitri Meeting Agenda of Board of Directors Discussing Holiday on Iedul Fitri 18 Mei 2016 Membahas Proyek Wilayah Discussing Area project 19 Mei Mei Mei Mei Juni 1 Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juli 6 Juli Juli Juli Agustus 3 Agustus 2015 Mengevaluasi Departemen Produksi dan Departemen SDM a. Menindaklanjuti Arahan Komisaris pada RUPS B. Menindaklanjuti arahan Pemegang Saham pada RUPS Mengevaluasi hasil dari Klinik Departemen Keuangan dan Departemen Pemasaran Rapat dengan Departemen Pengembangan dan Departemen Sistem & TI Terkait Pembahasan Nindya akan ekspansi ke Luar Negeri Pembahasan pemenuhan personil proyek Arahan Direktur Utama menanggapi kenaikan Kurs US Dollar Proyek Jarlis dan Proyek JO Kraft Aceh Pembahasan Percepatan Progress Proyek a. Membahas Pelaksanaan Rakernas Semester I Cashflow proyek Jarlis Bandara Soekarno Hatta Wilayah 6 Scoring Jasa Produksi untuk Karyawan Diharapkan oleh Dewan Direksi agar dibentuk tim pemeriksa untuk memantau pos-pos tertentu di Neraca a. Direktur Utama mengharapkan Proyek selesai sesuai yang ditargetkan dan kalau bisa dipercepat b. Penyusunan RKAP 2016 Evaluating Production Department and Human Resources Department a. Following up direction of Commissioner on General Meeting of Shareholders B. Following up directions of Shareholders on General Meeting of Shareholders Evaluating result from clinic of Finance Department and Marketing Department Meeting with Development Department and IT&System Department Related to Discussion on Nindya Expansion abroad Discussion on fulfilling project personnel Direction of Main Director responding increase of US Dollar Currency Jarlis project and JO Kraft Aceh project Discussion on Project Progress Acceleration a. Discussing execution of Rakernas Semester I Cashflow of Jarlis project Soekarno Hatta Airport Area 6 Scoring Production service for employees Board of Directors expects examination team to monitor certain posts in the balance a. Main Director expects to complete projects as target schedule and accelerate if possible b. Arrangement of RKAP 2016 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 215

218 No. Bulan Month Tabel Agenda Rapat Direksi Tahun 2015 Table of Meeting Agenda of Board of Directors Year 2015 Waktu Pelaksanaan Implementation time 10 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September 7-Sep Sep Sep Sep Oktober 6 Oktober 2015 Agenda Rapat Direksi a. Perkenalan Dewan Direksi dan Sejarah Perusahaan kepada Komisaris b. Evaluasi Kinerja Perusahaan Semester I tahun 2015 a. Perkenalan Dewan Direksi dan Sejarah Perusahaan kepada Komisaris b. Evaluasi Kinerja Perusahaan Semester I tahun 2015 Direktur Utama menegaskan bahwa Nindya Karya segera membuat Road Map Nindya Karya untuk kedepannya. Membahas beberapa Pejabata akan memasuki nusia Pensiun dan siapa nominasi yang bisa menggantikan Pembahasan Penyusunan Road Map Membicarakan hasil dari hasil IT Masterplan Dirut memberikan arahan kepada Satuan Pengawasan Intern Membahas perkembangan proyek jarlis a. Membahas perkembangan PT Nindya Beton b. Milestone RKAP 2016 a. Diskusi Konstruksi b. Membahas Program Pelatihan Teknis Mutu Beton Meeting Agenda of Board of Directors a. Introduction of Board of Directors and Company history to the Comissioner b. Evaluation on Company performance Semester I year 2015 a. Introduction of Board of Directors and Company history to the Comissioner b. Evaluation on Company performance Semester I year 2015 Main Director confirmed that Nindya Karya will soon make Nindya Karya Roadmap for the future Discussing several officials that will be retired and who are nominations to replace those soon to be retired Discussion on Road map making Discussing result of IT Masterplan result Main Director gives direction to Internal Supervision Unit Discussing development of jarlis project a. Discussing development of PT Nindya Beton b. Milestone of RKAP 2016 a. Discussion on construction b. Discussing Training program on technical concrete quality 12 Oktober 2015 Membahas Progres Proyek Discussing project progress 15 Oktober Oktober Oktober November 2-Nov-15 Diskusi Konstruksi tentang K-3 Concern Nindya untuk Melaksanakan K-3 a. Diskusi dengan Fed Insight b. Membahas perkembangan Nindya Beton a. Membahas Operator Proyek b. Membahas Road Map BUMN Discussing construction on K-3 Nindya Concern to implement K-3 a. Discussion with Fed Insight b. Discussing Nindya Beton Development a. Discussing project operator b. Discussing BUMN roadmap 4-Nov-15 Membahas Progress Proyek Discussing project progress 5-Nov-15 Evaluasi Operator Proyek Evaluating project operator 9-Nov-15 a. Membahas Perubahan Struktur Organisasi untuk penambahan Struktur Satu Level Dibawah Direksi a. Discussing changes of organizational structure by adding structure of one level below the Board of Director 216 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

219 No. Bulan Month Tabel Agenda Rapat Direksi Tahun 2015 Table of Meeting Agenda of Board of Directors Year 2015 Waktu Pelaksanaan Implementation time 12-Nov Nov Nov Nov Nov Nov Desember 1 Desember Desember Desember Desember 2015 Agenda Rapat Direksi Membahas Struktur Organisasi Wilayah a. Membahas Job Requirement Dept. SDM B. Membahas KPI Dept Pemasaran a. Pengarahan Proyek Jarlis b. Membahas KPI Dept. Keuangan a. Membuat Klasifikasi baru untuk Jabatan Departemen Pengembangan b. Membahas KPI Sekper a. Membahas KPI Dept. Risiko, Sistem & TI b. Membahas KPI SPI a. Membahas KPI Dept. Pengembangan b. Membahas Revisi KPI Dept. Pemasaran a. Membahas kriteria personil SDM UNTUK Organisasi baru b. Membicarakan pelaksanaan Rakernas Mengevaluasi hasil rapat klinik Pengendalian dan Keuangan Mengevaluasi hasil rapat klinik Produksi Meeting Agenda of Board of Directors Discussing Area Organizational structure a. Discussing Job requirement of Human Resources Department B. Discussing KPI of Marketing Department a. Direction on Jarlis project b. Discussing KPI of Finance Department a. Making new classification for position on development department Pengembangan b. Discussing KPI of Company secretary a. Discussing KPI of IT & System and Risk Department b. Discussing KPI of SPI a. Discussing KPI of Development Department b. Discussing KPI revision of Marketing Department a. Discussing criteria of Human resources personnel for new organization b. Discussing Rakernas implementation Evaluating result of meeting on financial and controlling clinic Evaluating result of meeting on production clinic Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi PT Nindya Karya telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. The decision taken in the meeting of the Board of Directors of PT Nindya Karya has been recorded and well documented in the minutes of meetings of the Board of Directors. Minutes of meetings is signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Board of Directors whether they were present at the meeting or not. Dissenting opinion that occurs in the meeting has been included in the minutes of meeting with the reasons of the disagreement. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 217

220 Pengungkapan hubungan afiliasi Disclosure of affiliation relations Hubungan Afiliasi Antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Sesama Anggota Dewan Komisaris serta, antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak terdapat hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun ke samping. Seluruh Anggota Dewan Komisaris Perusahaan tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan Pemegang Saham tentang Pelaksanaan GCG. Affiliation relations among Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders Among members of Board of Commissioners as well as between members of Board of Commissioners and Board of Directors there is no family relations until second degree whether it is straight line or side line. All members of company Board of Commissioners do not hold double position that is forbidden by Shareholder regulation concerning GCG implementation. Tabel Hubungan keluarga dan keuangan antara Anggota Dewan Komisaris dengan sesama Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham Perusahaan periode tahun Table of family and financial relations between members of Board of Commissioners with members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners as well as company shareholders period year 2015 Dewan Komisaris Board of Commissioners Bambang Goeritno S Iwanshah Wibisono Syarif Burhanuddin Hubungan Keuangan Dengan Financial relations with Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes Tidak No Direksi Board of Directors Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Pengendali Shareholder Controller Ya Yes Tidak No Hubungan Keluarga Dengan Family relations with Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes Tidak No Direksi Board of Directors Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Pengendali Shareholder Controller Ya Yes Zahirwan Marza Tidak No 218 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

221 Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain oleh Dewan Komisaris Management and Share Ownership on Other Companies by Board of Commissioners Tabel Hubungan Kepengurusan Dan Kepemilikan Saham Pada Perusahaan Lain Oleh Dewan Komisaris Periode Tahun 2015 Table of Management and Share Ownership Relations on Other Companies by Board of Commissioners Period Year 2015 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Nama Name Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Management and Share Ownership on Other Companies Sebagai Anggota Dewan Komisaris As member of Board of Commissioners Ya Yes Tidak No Sebagai Anggota Direksi As member of Board of Directors Ya Yes Tidak No Sebagai Pemegang Saham As Shareholders Bambang Goeritno S Iwanshah Wibisono Syarif Burhanuddin Zahirwan Marza Ya Yes Tidak No Selama tahun 2015, seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan lain. In 2015, all members of Board of Commissioners do not have management relations in other companies. Hubungan Afiliasi Antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Affiliate relations among Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders Anggota Direksi dalam menjalankan sifat yang independen dalam bertindak secara individual maupun kolegial juga tercermin dalam tidak adanya hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun ke samping dan juga hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali, sesama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. The independency of Board of Directors in making action individually and collegially is reflected in no family relations until second degree whether it is straight line or side line also in no financial relations with Shareholder Controllers, among members of Board of Directors and members of Board of Commissioners. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 219

222 Selain itu, seluruh anggota Direksi juga tidak merangkap jabatan baik sebagai Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG. Hubungan keluarga dan keuangan antara Anggota Direksi dengan sesama Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham Perusahaan periode tahun 2015 sebagai berikut: Besides, all members of Board of Directors also do not have double position either as Board of Commissioners, member of Board of Directors or Executive Officials on other organizations that is forbidden by applied regulation concerning GCG implementation. Family and Financial relations among members Board of Directors and/or members of Board of Commissioners as well as Company Shareholders period Year 2015 ia as follows: Tabel Hubungan keluarga dan keuangan antara Anggota Direksi dengan sesama Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham Perusahaan periode tahun 2015 Table of Family and Financial relations among members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners as well as Company Shareholders period Year 2015 Nama Name Indradjaja Manopol Dewan Komisaris Board of Commissioner Ya Yes Hubungan Keluarga Dengan Familial Relationship with Tidak No Direksi Board of Directors Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Shareholder Ya Yes Tidak No Dewan Komisaris Board of Commissioner Ya Yes Hubungan Keuangan Dengan Financial Relationship with Tidak No Direksi Board of Directors Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Shareholder Ya Yes Erijanto Danny Koestanto Haedar A. Karim Tidak No Selama tahun 2015, Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan Hubungan Keluarga dan Keuangan dengan sesama anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang saham. In 2015, Company Board of Directors does not have family and financial relations with among members of Board of Directors, members of Board of Commissioners and Shareholders. 220 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

223 Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain oleh Dewan Direksi Management and Share Ownership on Other Companies by Board of Directors Tabel Hubungan Kepengurusan Dan Kepemilikan Saham Pada Perusahaan Lain Oleh Direksi Periode Tahun 2015 Table of Management and Share Ownership Relations on Other Companies by Board of Directors Period Year 2015 Nama Name Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Management and Share Ownership on Other Companies Sebagai Anggota Dewan Komisaris As Member of Board of Commissioners Ya Yes Tidak No Sebagai Anggota Direksi As member of Board of Directors Ya Yes Tidak No Sebagai Pemegang Saham As Shareholders Indradjaja Manopol Erijanto Danny Koestanto Haedar A. Karim Ya Yes Tidak No Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Selama tahun 2015, Direksi Perusahaan memiliki hubungan Kepengurusan pada Perusahaan Lain sebagai Anggota Dewan Komisaris dan tidak memiliki Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain sebagai Anggota Direksi dan Pemegang saham. In 2015, Company Board of Directors does not have management relations on other companies as members of Board of Commissioners and does not have share ownership on other companies either as members of directors or as Shareholders. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 221

224 KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Nindya Karya (Persero) Nomor : 12/ KOM/03/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Nindya Karya tanggal 07 Maret 2012, Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Nindya Karya Nomor : SK-11/Kom/02/2012 tentang Pemberhentian dan pengangkatan Anggota- Anggota dan Sekretaris Komite Audit Perseroan PT Nindya Karya (Persero) tanggal 25 Februari 2013, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut : Based on the Decree of the Board of Commissioners of PT Nindya Karya (Persero) Number: 12 / KOM / 03/2012 on the Dismissal and Appointment of Chairman of the Audit Committee of the Company (Company) PT Nindya Karya dated March 7, 2012, the Decree of the Board of Commissioners of the Company (Company) PT Nindya Karya Number: SK-11 / KOM / 02/2012 on the dismissal and appointment of Members and Secretary of the Audit Committee of PT Nindya Karya (Company) dated February 25, 2013, the composition of the Audit Committee are as follows: Ketua Komite Audit Head of Audit Committee Wicipto Setiadi Data pribadi seperti telah diuraikan pada Data Dewan Komisaris. Personal data as described in the Data of Board of Commissioners. 222 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

225 Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Rully Soeparto Kebangsaan : Indonesia Tempat/tgl lahir : Klaten/17 Oktober 1954 Pengalaman Kerja: 1. Staf Keuangan Perseroan PT Virama Karya ( ) 2. Pjs. Kaur Pembukuan Persero PT Virama Karya ( ) 3. Kepala SPI Persero PT Virama Karya ( ) 4. Kepala Bagian Akuntansi Persero PT Virama Karya ( ) 5. Pengawas Koperasi Karyawan Virama Karya ( ) 6. Direktur Keuangan PT Terasis Erojaya ( ) (Perusahaan Milik Koperasi Karyawan Virama Karya) 7. Kepala SPI Persero PT Virama Karya ( ) 8. Kepala Biro Keuangan Persero PT Virama Karya ( ) 9. Penasehat Koperasi Karyawan Virama Karya ( ) 10. Anggota Komite Audit PT Nindya Karya (Persero) sejak 01 Maret 2011 sekarang Work experience: 1. Financial Officer of the Company PT Virama Karya ( ) 2. Acting as Head of Booking Matters Company PT Virama Karya ( Head of SPI Company PT Virama Karya ( ) 4. Head of Accounting Company PT Virama Karya ( ) 5. Supervisor of Virama Karya Employees Cooperative ( ) 6. Finance Director of PT Terasis Erojaya ( ) (Company Owned by Virama Employees Cooperative Work) 7. Head of SPI Company of PT Virama Karya ( ) 8. Head of Finance Bureau Company PT Virama Karya ( ) 9. Consultant of Virama Karya Employees Cooperative ( ) 10. Members of the Audit Committee of PT Nindya Karya (Persero) since March 1, present Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 223

226 Independensi Anggota Komite Audit Independence of the Audit Committee Member Aspek Independensi Wicipto Setiadi Rully Soeparto Independency aspects Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Having no financial relations with Board of Commissioners and Board of Directors Tidak memiliki hubungan kepengurusan di PIHC, anak Perusahaan maupun perusahaan afiliasi Having no management relations in PIHC, either branch or affiliated companies Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di PIHC Having no share ownership in PIHC Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Having no family relations with Board of Commissioners, Boar of Directors and/or among members of Audit Committee Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Being not in position as politics party manager, regional government officials Tugas-tugas Komite Audit a. Tugas Komite Audit antara lain: 1. Membantu Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk memastikan efektivitas system pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas internal auditor dan eksternal auditor. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal. 3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan system pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. 4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan. 5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas serta tugas-tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawas lainnya. The Duties of the Audit Committee a. The tasks of the Audit Committee include: 1. To assist the Board of Commissioners / Board of Trustees to ensure the effectiveness of the internal control system and effectiveness of the implementation of the tasks of internal auditors and external auditors. 2. Assess the implementation of activities and the results of audits conducted by the Internal Audit and External Auditors. 3. To provide recommendations on improvement of management control system and its implementation. 4. Ensure that there has been satisfactory review procedures for any information released by the Company. 5. To identify matters that require the attention of the Board of Commissioners / Board of Trustees as well as the duties of the Board of Commissioners / other Board of Supervisors. b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dapat pula memberikan penugasan lain kepada Komite Audit berupa: 1. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen dan Informasi lainnya. b. Board of Commissioners/Board of Trustees may also give other assignments to the Audit Committee in form of: 1. Reviewing information on the company, as well as the Company's Long Term Plan (RJPP), Work Plan and Budget (RKAP), Management Report and other information. 224 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

227 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. 3. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan Perusahaan. 4. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal, termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan. 5. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk didalammnya perencanaan audit dan jumlah auditornya. c. Komite Audit wajib melaporkan segera hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 2. Reviewing the Company's compliance to laws and regulations relating to the Company's activities. 3. Reviewing complaints relating to the Company. 4. Reviewing the adequacy of the internal audit function, including the number of auditors, annual work plans and assignments that have been implemented. 5. Assessing the adequacy of external audit, including audit including the planning and number of auditors. c. The Audit Committee is obliged to report immediately the results of evaluations, that have been made, to the Board of Commissioners /Board of Trustees. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Wewenang Komite Audit a. Menilai penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta proses seleksi atau reseleksi Auditor Eksternal, terutama reseleksi Auditor Eksternal. b. Melakukan penialain pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal terutama berkaitan dengan ketaatan terhadap standar profesi. c. Melakukan pembahasan hasil audit dengan Auditor Eksternal tentang temuan audit dan tindak lanjutnya, jika dipandang perlu. d. Melakukan penilaian atas pendapat Auditor Eksternal tentang mutu dan prinsip akuntansi yang diterapkan dala pelaporan keuangan. e. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan kajian bersama Direksi f. Melakukan penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan atas perjanjian/kontrak yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris g. Untuk pelaksanaan tugasnya, Komite Audit dapat penelitian ataupun penyelidikan terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan atau dapat meminta bantuan Auditor Internal atau Auditor Eksternal. Privileges of Audit Committee a. Assessing the preparation of Terms of Reference (TOR) and the selection process or reselection of External Auditor, especially reselection of External Auditor. b. Conducting audit assessment by the External Auditor, especially with regard to adherence to professional standards. c. Conducting discussions with the External Auditor concerning results of the audit findings and its follow-up, if deemed necessary. d. Conducting assessment on the External Auditor opinion about the quality and accounting principles applied in financial reporting. e. Providing input to the Board of Commissioners as study materials along with the Board of Directors f. Assessing compliance with the legislation on agreements/ contracts that require the approval of the Board of Commissioners g. In executing its duties, the Audit Committee may conduct study or investigation on specific issues that affect the Company's performance or may request the assistance of the Internal Auditor or the External Auditor. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 225

228 h. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite Audit secara berkala. i. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan pengawasan terhadap Perusahaan yang diberikan oleh Dewan Komisaris. j. Komite Audit memliki wewenang akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap personil, keuangan, dokumen, asset perusahaan, informasi terkait lainnya dan seluruh operasional sesuai dengan tugas yang diberikan Dewan Komisaris. Tanggung Jawab dan Kewajiban Komite Audit a. Tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan penilaian, rekomendasi, dan informasi mengenai hal yang di telaah, sesuai tugas dan wewenangnya yang dilakukan berdasarkan Piagam Komite Audit dan profesionalisme kolektif Komite Audit kepada Dewan Komisaris. b. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berkewajiban: 1. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan baik dari pihak internal maupun eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya. 2. Berperilaku dan bersikap jujur, objektif dan cermat dalam melaksnakan tugasnya. 3. Memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaanuntuk kepentingan pribadi atau hal lain yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan dengan alasan apapun 4. Menghindari kegiatan atau perbuatan yang nerugikan atau patut diduga dapat merugikan perusahaan. 5. Memelihara dan mempertahankan moral dan martabat Komite Audit 6. Tidak memmenfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi atau hal lain yang enimbulkan kerugian bagi perusahaan dengan alasan apapun. h. Providing input to the Board of Commissioners regarding the establishment and improvement of the Charter of the Audit Committee on a regular basis. i. Carrying out other duties related to the supervision of the Company given by the Board of Commissioners. j. The Audit Committee has full and unlimited access authority to personnel, finance, documents, assets of the company, other relevant information and all operations in accordance with the duties assigned by the Commissioners. Responsibilities and Liabilities of the Audit Committee a. Audit Committee's responsibilities are to provide assessments, recommendations and information about matters that have been studied, in accordance to its duties and responsibilities undertaken based on the Audit Committee Charter and the collective professionalism of the Audit Committee to the Board of Commissioners. b. In performing its duties, the Audit Committee shall: 1. Maintain the confidentiality of documents, data and corporate information from both internal and external parties and only be used for the benefit performance of its duties. 2. Behave and be honest, objective and careful in performing its duties. 3. Have high integrity to the company with no concern for personal interests or other things that cause harm to the company for any reason 4. Avoid activities or acts that may cause loss or reasonably suspected to be detrimental to the company. 5. Maintain and defend the moral and dignity of the Audit Committee 6. Not use obtained information for personal gain or anything else that may cause loss to the company for any reason. 226 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

229 Hubungan Kerja Work relationship Komite Audit dalam melakukan tugasnya dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan Auditor Internal maupun dengan Direksi, staf, dan unit-unit kerja dibawahnya dan/atau meminta laporan khusus baik dari Auditor Internal maupun pejabat yang berwenang. The Audit Committee, in performing its duties, can communicate directly with the Internal Auditor and the Board of Directors, staff, and work units below them and / or request special reports from both the Internal Auditor and the competent authorities. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Selama tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan beberapa tugasnya. Kegiatan yang telah dilaksanakan dapat berupa penugasan rutin berdasarkan rencana kegiatan Komite Audit, maupun tugas-tugas lain yang dimintakan oleh Komisaris. Adapun kegiatan Komite Audit selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : Report of the Implementation of the Audit Committee During 2015, the Audit Committee has carried out several duties. Activities carried out can be a routine assignment based on the plan of activities of the Audit Committee, as well as other tasks requested by the Commissioner. The activities of the Audit Committee during year 2015 are as follows: Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance a. Monitoring SPI Pada periode tahun 2015 Komite Audit telah melakukan: Rapat Koordinasi secara rutin, penilaian program kerja pemeriksaan tahunan, monitoring pelaksanaan program, monitoring laporan temuan dan monitoring laporan tindak lanjut temuan. a. SPI monitoring In the period of 2015, Audit Committee has conducted: Coordination Meeting on a regular basis, an annual inspection program appraisal, monitoring of program implementation, monitoring of report findings and monitoring of reports on follow-up findings. b. Monitoring KAP Seleksi KAP tidak dilakukan karena telah menjadi keputusan RUPS PT Nindya Karya (Persero) tentang Persetujuan Keputusan RUPS tahunan tahun buku 2014, tanggal 25 mei 2015 pada keputusan no.5. menetapkan KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sebagai auditor yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan PKBL tahun buku Namun demikian Komite Audit bersama Departemen Keuangan dan Akuntansi melakukan evaluasi jumlah serta daftar nama auditor yang melaksanakan audit, rencana pelaksanaan audit, progress audit, dan laporan hasil audit. b. KAP monitoring KAP selection is not carried out because it has become a decision of GMS of PT Nindya Karya (Company) regarding the approval of the Annual GMS Decision fiscal year 2014, on 25 May 2015 at no.5 decision. Established KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto as an auditor to audit the Company's Financial Statements and PKBL Reports PKBL fiscal year Nevertheless, the Audit Committee along with the Department of Finance and Accounting evaluate the number and list of names of the auditors conducting the audit, audit implementation plans, audit progress audit, and report on audit result. c. Monitoring proyek-proyek Wilayah Review Laporan bulanan PHU (Perhitungan Hasil Usaha) & Keuangan Pemasaran dan Operasional Januari 2015 s/d Desember 2015 yang telah dibuat risalahnya lengkap dengan c. Territory projects monitoring Review of monthly statements on PHU (Calculation Results of Operations) & Financial Marketing and Operations in January 2015 until December 2015 that has been made as Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 227

230 saran pendapat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan ini. Termasuk menilai kinerja Wilayah. a complete treatise with the suggestion that the opinion is an integral part of this report. Including assessing the performance of the Territory. d. Monitoring Laporan Keuangan Telah melakukan Review Laporan Keuangan Perusahaan untuk Triwulanan dan Laporan Tahunan, serta mempersiapkan Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan Audited dalam rangka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tanggapan Dewan Komisaris untuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun ( ). d. Financial Statements monitoring Has conducted Financial Statements Review for the Company's Quarterly and Annual Reports, as well as preparing responses of Board of Commissioners on Audited Financial Statements in terms of the General Meeting of Shareholders (GMS) Responses of Board of Commissioners for the Company's Long Term Plan (RJPP) years ( ). e. Monitoring Sekretaris Perusahaan Komite Audit mempunyai tugas untuk memantau pelaksanaan SOP, melalui Sekretaris Perusahaan Komite Audit memastikan bahwa Kode Perilaku Etika/ Code of Conduct telah dilaksanakan secara konsekwen dan konsisten, serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. e. Company Secretary monitoring The Audit Committee has the task to monitor the implementation of the SOP, the Corporate Secretary of the Audit Committee ensures that the Code of Ethics / Code of Conduct has been implemented consequently and consistently, as well as identifies issues that require the attention of the Board of Commissioners. f. Peninjauan Lapangan Selain tugas-tugas rutin tersebut diatas Komite Audit juga menerima tugas-tugas khusus untuk mengadakan tinjauan lapangan untuk tahun ini telah dilaksanakan ke Wilayah II Palembang mengunjungi proyek RSUD Kabupaten Belitung, Wilayah IV Surabaya mengunjungi proyek Bendung Rababaka di Dompu Nusa Tenggara Barat dan Wilayah V Makasar menghadiri rakornas wilayah. f. Field Preview In addition to the above routine tasks, the Audit Committee also received specific tasks to organize field visits in which this year the visit has been implemented to Region II Palembang by visiting RSUD project in Belitung regency, Region IV Surabaya by visiting Rababaka dam project in Dompu, West Nusa Tenggara and Regional V Makassar by attending Rakornas territory. g. Rapat Komite Audit Komite Audit telah melakukan rapat internal 29 kali, rapat bersama dengan departemen lain sebanyak 7 kali, serta menghadiri rapatrapat rutin yaitu rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi. g. Audit Committee Meeting The Audit Committee has conducted 29 times internal meetings, 7 times meetings with other departments, as well as attending regular meetings which are internal meetings of Board of Commissioners and joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors. h. Peningkatan Pendidikan Peningkatan pendidikan untuk tahun 2015 belum dapat dilaksanakan, karena agenda pendidikan yang tersedia sudah pernah diikuti. h. Education Improvement Education improvement for 2015 has not yet been implemented, because the available education agenda have been followed. 228 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

231 i. Lain-lain Komite Audit membuat Rencana Kegiatan Komite Audit yang disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit membuat revisi Piagam Komite Audit yang mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris bersama Direksi Perusahaan. Komite Audit mempersiapkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dewan Komisaris yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam hal Sekretaris Komisaris berhalangan sementara. Kebijakan Rapat Komite Audit a. Komite mengadakan rapat sekurangkurangnya sama dengan ketentuan minimal rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang ditetapkan dalam anggaran dasar. b. Setiap rapat Komite dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh Anggota Komite yang hadir. c. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada point (b) disampaikan secara tertulis oleh Komite kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. d. Kehadiran anggota Komite dalam rapat, dilaporkan dalam laporan triwulan dan laporan tahunan Komite. i. Others The Audit Committee makes an Activity Plan of the Audit Committee approved by the Board of Commissioners. The Audit Committee makes revision of the Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners along with the Board of Directors. The Audit Committee prepares budget plan (RKA) of Board of Commissioners which becomes an integral part of the Company Work and Budget Plan (RKAP). The Audit Committee assists the Board of Commissioners if the Secretary Company is temporarily absent. Policy on Audit Committee Meeting a. The Committee shall hold meetings at least equal to the minimum requirements meeting of the Board of Commissioners / Board of Supervisors set out in the Charter. b. Each committee meeting shall be noted in the minutes of the meeting signed by all present Members of the Committee. c. Minutes of the meeting as referred to in point (b) shall be submitted in writing by the Committee to the Board of Commissioners / Board of Trustees. d. The presence of Committee members at the meeting shall be reported in the quarterly reports and annual report of the Committee. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Nama Name Pelaksanaan Rapat Komite Audit Implementation of the Audit Committee Meeting Jumlah Kehadiran Number of Attendance Tingkat Kehadiran (%) Level of Attendance Wicipto Setiadi 35 97,22 Rully Soeparto Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 229

232 SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sekretaris Perusahaan PT Nindya Karya (Persero) merupakan salah satu bagian penting dalam operasional Perusahaan dan menjadi penghubung utama (liaison officer) antara Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham serta wakil Perusahaan dalam berhubungan dengan regulator, lembaga atau asosiasi lain yang berkaitan dengan Perusahaan. Untuk itu, Sekretaris Perusahaan harus mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang mendukung pelaksanaan fungsinya. Corporate Secretary of PT Nindya Karya (Company) is one of important parts of the Company's operations and becomes the main liaison (liaison officer) between the Board of Directors, Commissioners and shareholders as well as representatives of the Company in dealings with regulators, agencies or other associations related to the Company. Therefore, the corporate Secretary must have the experience and knowledge that support the implementation of his/her functions. Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan PT Nindya Karya diangkat berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 568/ DIRUT/KPTS/GMST/10/2014 tanggal 1 Oktober Saat ini, Sekretaris Perusahaan Nindya Karya dijabat oleh Hidayat Wahyudi sejak tanggal 23 September Nindya Karya Corporate Secretary is appointed by the Decree No. 568 / CEO of / KPTS / GMST / 10/2014 dated October 1, Currently, the Corporate Secretary of PT Nindya karya is held by Wahyudi Hidayat since September 23, Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary Hidayat Wahyudi 230 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

233 Lahir di Semarang tanggal 16 Juni 1969, dengan latar belakang pendidikan : 1. D3 Universitas Diponegoro Jurusan Akuntansi Tahun S1 Universitas Muhammadiyah Jurusan Akuntansi tahun S2 Universitas Mercu Buana Manajemen Keuangan Tahun 2006 Berdomisili di Jakarta, kini beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Nindya Karya. Sebelumnya menjabat sebagai : 1. Manajer Keuangan dari tahun Manajer Keuangan dan SDM tahun Manajer Bagian Akuntansi Born in Semarang on June 16, 1969, with an educational background: 1. D3 Accounting Department of Diponegoro University Year S1 Accounting Department of Muhammadiyah University Year S2 Financial Management of Mercu Buana University Year 2006 Domiciled in Jakarta, now he served as Corporate Secretary of PT Nindya Karya. He previously served as: 1. Financial Manager from Financial and Human Resources Manager in Accounting Section Manager Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Duties and Responsibilities of Corporate Secretary Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 201/DUT/ KPTS/SDM/04/2011 Tanggal 6 April 2011 fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan PT Nindya Karya sebagai berikut: 1. Tugas Sekretaris Perusahaan a. Penatausahaan serta Penyimpanan dokumen perusahaan b. Risalah Rapat Direksi c. Rapat Dewan Komisaris dan RUPS d. Penerapan prinsip-prinsip GCG e. Pemberian informasi yang berkaitan dengan tugas Sekretaris Perusahaan kepada Direksi f. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kondisi perusahaan g. Kegiatan tata persuratan dan kearsipan Based on the Decree No. 201 / DUT / KPTS / HR / 04/2011 Dated 6 April 2011, functions and duties of PT Nindya Karya Corporate Secretary are as follows: 1 The tasks of the Corporate Secretary: a. Company Administration and document storage b. Minutes of the Meeting of the Board of Directors c. Board of Commissioners meeting and General meeting of shareholders d. The implementation of GCG principles e. Provision of information relating to the Corporate Secretary's duty to the Board of Directors f. Providing information to the public relating to the condition of the company g. Activities on procedures of correspondences and filings Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 231

234 h. Usaha-usaha untuk memperlancar kegiatan administrasi kesekretariatan baik untuk Direksi maupun Perusahaan i. Sistem pengawasan keamanan dan kerahasiaan data Perusahaan j. Penyelenggaraan per temuan/rapat-rapat Direksi k. Pelaksanaan penyusunan jadwal kegiatan serta kebutuhan yang diperlukan oleh Direksi l. Pelaksanaan kegiatan protokoler Direksi m. Penyusunan pengajuan izin investasi yang memerlukan izin dari Dewan Komisaris/ Pemegang Saham. h. Efforts to facilitate secretarial administrative activities both for the Board of Directors and the Company i. System on security surveillance and corporate data confidentiality j. Implementation for per finding/ meetings of the Board of Directors k. Preparing a schedule of activities and needs required by the Board of Directors l. Implementation of the protocol activities of Board of Directors m. Preparation of investment permit application requiring permission from the Board of Commissioners / Shareholders. 2. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab atas terselenggaranya tindak lanjut dari setiap keputusan yang telah diambil oleh pihak Manajemen, dengan : a. Pengelolaan informasi Perusahaan yang diperlukan oleh Stakeholders b. Pencatatan setiap keputusan yang dihasilkan dalam forum-forum pengambilan keputusan serta PIC ( Person in Charge ) nya c. Pemantauan dan pengecekan atas tahapan kemajuan pelaksanaan hasil keputusan Manajemen d. Pendorong pelaksanaan tindak lanjut keputusan Manajemen kepada PIC yang terkait. 2. The Corporate Secretary is responsible for implementing the follow-up of any decision that has been taken by the management, by: a. Management of company information required by the Stakeholders b. Recording any decision resulting in the decision-making forums and its PIC ("Person in Charge") c. Monitoring and checking the progress stages of implementation on Management decision d. Driving the implementation of the followup on management decisions to the related PIC. 3. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas tersedianya informasi untuk kebutuhan Manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, dengan : a. Pengarah kegiatan penyusunan rencana kerja dan anggaran di bidang pengumpul an, pengolahan, evaluasi dan penyajian informasi mengenai perencanaan dan pelaksanaan program perusahaan b. Penyusunan Sistem Informasi c. Pengumpul dan pengkompilasi informasi dari semua Departemen, Satuan Cabang dan Unit Usaha d. Pengumpulan, pengolahan, evaluasi dan penyajian informasi mengenai perencanaan dan pelaksanaan program perusahaan secara rutin 3. The Corporate Secretary is responsible to providing information for management needs in terms of decision-making, by: a. Steering of the activities of preparing budget and work plans in the field of collecting, processing, evaluation and presentation of information on planning and implementation of company programs b. Preparation of Information Systems c. Collectors and compilers of information from all departments, Unit Branches and Business Units d. Collection, processing, evaluation and presentation of information on planning and implementation of company programs routinely 232 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

235 e. Penyediaan informasi bagi Manajemen untuk pengambilan keputusan f. Pengarah penyelenggaraan, penyimpanan dan pengamanan informasi. 4. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di bidang Hukum dalam rangka pengamanan harta dan kegiatan perusahaan, dengan : a. Mengarahkan kegiatan pelayanan hukum kepada seluruh unit operasi perusahaan antara lain pemberian saran-saran dan pertimbangan hukum dalam pembuatan kontrak, Surat Keputusan, Perasuransian dan Peraturan-peraturan Perusahaan b. Penyelesaian masalah hukum di luar dan didalam pengadilan c. Penelaahan dan pendokumentasian produk-produk hukum dari dalam maupun dari luar perusahaan d. Pengadministrasian Dokumen Kontrak, baik dikantor Pusat, Divisi, Cabang-cabang maupun diproyek-proyek e. Pengkoordinasian seluruh arsip perusahaan dibidang hukum dan peraturan baik ekstern maupun intern, untuk pelayanan perusahaan serta untuk mentaati perundang-undangan yang berlaku f. Pengurusan hak dan pengamanannya mengenai inventaris, dokumen dan asset tetap perusahaan. e. Provision of information for management's decision-making f. Steering of information organization, storage and security 4. The Corporate Secretary is responsible for the implementation of services in the field of law in terms of assets and company activity securities by: a. Directing legal service activities to all operation units, among others: advice provision and legal considerations in making contract, Decrees, Insurances and company regulations b. Settlement of legal issues outside and inside the court c. Review and documentation of legal products from within and outside the company d. Administration of the Contract Documents, in head offices, Divisions, Branches and projects e. Coordinating all company files in law field and regulation, external and internal, for company service as well as to comply with the applied legislation f. Maintenance of the rights and the security on inventory, documents and company permanent assets. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 5. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan Kehumasan dalam rangka peningkatan Citra Perusahaan, dengan : a. Perencanaan kegiatan kehumasan dalam rangka mencapai Citra Perusahaan yang diinginkan b. Pengkoordinasian kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan Citra Perusahaan baik melalui berbagai piranti promosi, media masa maupun kegiatan lain (olah raga, rekreasi, kesenian dan sebagainya) c. Perwakilan perusahaan untuk memberikan keterangan kepada masyarakat d. Menyiapkan bahan-bahan di bidang Kehumasan yang diperlukan oleh Direksi. 5. The Company Secretary is responsible for the implementation of Public Relation activities in order to improve Corporate Image, by: a. Planning public relation activities in order to achieve the desired Corporate Image b. Coordinating activities related to Corporate Image enhancement through various promotional tools, media and other activities (sports, recreation, arts and so on) c. Representatives of the company to provide information to the public d. Preparing materials in the Public Relation field required by the Board of Directors. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 233

236 6. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan umum/ kerumahtanggaan. Penyediaan/pengadaan keperluan kantor, termasuk investasi, dan distribusinya. a. Perawatan harta dan fasilitas milik perusahaan b. Pelaksanaan pemeliharaan termasuk asuransinya c. Pendayagunaan operasional kendaraan dinas d. Pengiriman surat-surat dan barang dinas perusahaan e. Pendayagunaan ruang kantor untuk dipakai sendiri atau disewakan kepada pihak luar f. Terselenggaranya perjalanan dinas personil kantor g. Pengarahan pengumpulan informasiinformasi tentang usaha perusahaan untuk keperluan Instansi Pemerintah/ Departemen atau masyarakat luas h. Pengkoordinasi semua pengelolaan dan pengembangan kepustakaan. 6. The Corporate Secretary is responsible for the implementation of the general activities / household issues. Provision / procurement of office supplies, including investment, and distribution. a. Maintenance of property and facilities owned by the company b. maintenance implementation including the insurance c. Utilization of operational office vehicles d. Delivery of company official letters and goods e. Utilization of office space to be self-used or rented to outsiders f. implementation of official travel for office personnel g. Briefing on gathering information about the company's business for the purposes of Government Agencies / Departments or wider community h. Coordinating all management and development literature. Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Nindya Karya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 467/DIRUT/KPTS/ SEKPER/06/2015 Tanggal 25 Juni 2015, struktur organisasi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut : Organizational Structure of Corporate Secretary Organizational Structure of PT Nindya Karya Corporate Secretary is stipulated by the Decree of Board of Directors No. 467 / CEO of / KPTS / Sekper / 06/2015 Dated June 25, 2015, the organizational structure of the Corporate Secretary is as follows: Direktur Utama President Director Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Manajer Hukum Legal Manager Humas dan Sekretariat PR & Secretariat Manager Bagian Umum General Manager 234 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

237 Secara struktural, Sekretaris Perusahaan berada satu tingkat di bawah Direksi yang membawahi Bagian Hukum, Bagian Humas & Kesekretariatan dan Bagian Umum. Dengan adanya Sekretaris Perusahaan, diharapkan dapat membantu Direksi dalam menjalankan pengelolaan informasi Perusahaan dan memastikan bahwa Perusahan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Structurally, the Corporate Secretary is one level below the Board of Directors which oversees the Legal Department, Public Relations and Secretariat Department and General Affairs Department. The Corporate Secretary is expected to assist the Board of Directors in managing company information and ensure that the Company comply with the regulations on transparency requirements in line with the implementation of Good Corporate Governance principles. Uraian Kegiatan Sekretaris Perusahaan Sebagai wujud kepatuhan Nindya Karya terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku maka perusahaan melalui peran Sekretaris Perusahaan senantiasa melakukan kegiatan dan penyampaian laporan dalam bentuk laporan Sekretaris Perusahaan kepada pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan seperti para pemegang saham ataupun pihak regulator dan pihak lainnya yang memiliki kepentingan. Description of Corporate Secretary activities As a form of obedience of PT Nindya Karya against the applied legislation, then the company through the role of Corporate Secretary is continuously conducting activities and submitting reports in form of Corporate Secretary report to the parties who have interests in the company, such as shareholders or regulators and other parties who have interests. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Adapun kegiatan dan penyampaian laporan tersebut selama tahun 2015 mencakup : 1. Kegiatan kehumasan, hukum dan kesekretariatan, 2. Menyusun Annual Report 2015, 3. Menyusun Sustainability Report. The activities and the report submission for 2015 include: 1. Public relations, legal and secretariat activities, 2. Preparing Annual Report 2015, 3. Preparing Sustainability Report. Publikasi Informasi Perusahaan Dalam menjalankan kegiatannya, Nindya Karya selalu memperhatikan aspek-aspek GCG tidak terkecuali aspek transparansi informasi Perusahaan. Untuk mewujudkan komitmen tersebut maka selama tahun 2015, Nindya Karya telah melakukan publikasi informasi secara berkelanjutan baik melalui media internal maupun eksternal dengan uraian sebagai berikut: Program Pelatihan Dalam Rangka Mengembangkan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Pengembangan kompetensi Sekretaris Perusahaan tidak luput dari perhatian Nindya Karya. Perusahaan selalu mendorong Sekretaris Company Information Publication In carrying out its activities, Nindya Karya always pays attention to GCG aspects without any exception to the transparency aspect of Company information. To realize the commitment, during 2015, Nindya Karya has made information publication on an ongoing basis through internal and external media with the following description: Training Program in the Context of Developing Competence of Corporate Secretary Competency development of Corporate Secretary is not unnoticed from Nindya Karya attention. The company always encourages the Corporate Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 235

238 Perusahaan untuk selalu memperbaharui pengetahuannya di bidang terkait Sekretaris Perusahaan. Adapun kegiatannya dapat berupa Seminar, Workshop maupun kegiatannya lainnya yang berkaitan dengan pengembangan dan pendalaman pengetahuan Sekretaris Perusahaan. Secretary to update his knowledge in the related fields of Corporate Secretary. The activities may include seminars, workshops and other activities related to the development and knowledge deepening of the Corporate Secretary. Adapun kegiatan pengembangan dan pendalaman pengetahuan Sekretaris Perusahaan Nindya Karya selama tahun 2015 sebagai berikut : The development and deepening knowledge of Nindya Karya Corporate Secretary during 2015 are as follows: No Tanggal Date Tempat Venue Jenis Pelatihan Type of Training Penyelenggara Organizer PPM Manajemen PPM Management Senior Manager Development Program Senior Manager Development Program PPM Manajemen PPM Management 2 20 November November 2015 Kementrian PUPR PUPR Ministry Workshop BUMN Karya Workshop on BUMN Karya Kementrian PUPR PUPR Ministry November November 2015 Confrence on governance Confrence on governance KNKG KNKG 236 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

239 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. RUPS dalam Perusahaan terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS lainnya yang disebut RUPS Luar Biasa yang dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. General Meeting of Shareholders (GMS) is a company organ that holds highest authority in the company and holds all authorities that are not submitted to the Board of Directors or the Board of Commissioners. GMS of the Company consists of the Annual General Meeting of Shareholders and other GMS called as Extraordinary General Meeting that may be held at any time according to needs. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance RUPS merupakan forum bagi Komisaris dan Direksi untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas serta kinerjanya kepada Pemegang Saham. GMS is a forum for Commissioner and Board of Directors to report and hold responsibilities for their task execution as well as their performance to the shareholders. Penyelenggaraan RUPS Tahun 2015 pada tanggal 12 Januari 2015 tentang Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun The organizing of General Meeting of Shareholders 2015 on 12 January 2015 on Company Budget Work Plan ( CBWP ) Agenda dan Keputusan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015 Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2015 Persetujuan dan pengesahan Kontrak Manajemen (Key Perfrmance Indicator) antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Tahun 2015 Persetujuan dan pengesahan Kontrak Manajemen (Key Perfrmance Indicator) antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Tahun 2015 Penetapan Indikator Aspek Operasional dalam rangka Perhitungan Tingkat Kesehatan Agenda and Decisions Ratification of the Company Budget and Work Plan (CBWP) in 2015 Ratification of the PKBL budget and work plan 2015 Approval and ratification of Management Contract (Performance Key Indicator) between the Board of Directors and Board of Commissioners with the Shareholders 2015 Approval and ratification of Management Contract (Performance Key Indicator) between the Board of Directors and Board of Commissioners with the Shareholders 2015 Establishment of Operational Aspect Indicators in terms of Health Level Calculation Status Status Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 237

240 Agenda dan Keputusan Persetujuan penggunaan aset perusahaan berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Riau, Palembang, Lampung, Denpasar, Banten, Nusa Tengggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua dalamg rangka mendapatkan pinjaman/ kredit dan penyelesaian perpanjangan fasilitas hutang perbankan. Agenda and Decisions Approval to utilize company assets in form of land and buildings located in DKI Jakarta, Central Java, East Java, West Java, North Sumatra, Riau, Palembang, Lampung, Denpasar, Banten, West Nusa Tengggara, South Sulawesi, Central Sulawesi and Papua in order to obtain loans/credit facilities and completion of bank debt extension. Status Status Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Penyelenggaraan RUPS Tahun 2015 pada tanggal 25 Mei 2015 tentang Laporan Keuangan Tahun Buku GMS Organizing year 2015 on 25 May 2015 concerning Financial Report Fiscal year Agenda dan Keputusan Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2014 termasuk didalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Untuk Tahun Buku 2014 Persetujuan dan Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2014 Penetapan dan pengesahan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 Penetapan Gaji/Honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untyk Direksi dan Dewan Komisaris perseroan tahun 2015, serta Tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris atas Kinerja Tahun Buku Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan serta Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2013 Agenda and Decisions Approval of Annual Report Fiscal Year 2014 includes Report on Supervisory Tasks of the Board of Commissioners as well as Ratification of Company Financial Report Fiscal Year 2014 Approval and Ratification of Report on Partnership and Community Development year 2014 Establishment and validation of Net Income Fiscal Year 2014 Establishment of Salary /Honorarium including facilities and other benefits for company Board of Directors and Board of Commissioners as well as Bonus for Board of Directors and Board of Commissioners on their Performances in Fiscal Year Appointment of Public Accounting Office (KAP) to audit the Company's Financial Report as well as Implementation of Partnership Program and Community Development year 2013 Status Status Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS Di Sepakati pada saat RUPS Approved during GMS 238 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

241 Informasi Mengenai RUPS Tahun Sebelumnya Information concerning GMS Previous year Dari penyelenggaraan RUPS RKAP 2013 menghasilkan jumlah keputusan atau arahan Pemegang Saham Berikut status realisasi tindak lanjut keputusan atau arahan Pemegang Saham tahun 2014: CBWP of General Meeting of Shareholders 2013 has resulted in a number of decisions or directions of Shareholders. The followings are realization status of the follow-up decisions or directions of Shareholders in 2014: Hasil Keputusan RUPS 2013 Decision results of GMS 2013 Status Status RUPS RKAP 2014 GMS CWBP % RUPS Kinerja tahun buku 2013 GMS on performance fiscal year % Seluruh keputusan atau arahan Pemegang Saham tahun 2014 dalam RUPS Kinerja tahun buku 2013 dan RUPS RKAP 2014 telah selesai ditindaklanjuti. All decisions or directions of Shareholders year 2014 in GMS on performance fiscal year 2013 and CWBP GMS has been followed up completely. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak. RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan sehingga menghasilkan keputusan yang sah. GMS decisions are taken based on deliberation and consensus, if not achieved, then decisions are taken based on majority vote. GMS takes decisions in accordance with the provisions of law and / or the Charter of the Company resulting in a legalized decision. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 239

242 SATUAN PENGAWASAN INTERN INTERNAL SUPERVISORY UNIT Pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai upaya membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian internal dan proses governance, sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyimpangan, baik terhadap pengendalian prosedur, perundangan, peraturan perusahaan, manajemen dan dapat terciptanya 3E, yaitu efektif, efisien dan ekonomis dalam penyelesaian setiap pekerjaan serta terciptanya budaya perusahaan (corporate culture) yang baik, sehingga terjadi kesatuan yang kuat untuk bersaing dan bertahan. Supervision toward the management of the company is conducted by the Internal Supervisory Unit as an effort to assist the company to achieve its objectives, through a systematic and organized approach to conduct the evaluation and assessment on the effectiveness of risk management, internal control and governance processes, so it can reduce the occurrence of irregularities, either on the control procedures, laws, company regulations, management and creation of 3E, which are effective, efficient and economical in completing each job and creating good corporate culture, resulting in strong unity to compete and survive. SPI atau Satuan Pengawasan Intern sebagai Unit Audit Internal di PT Nindya Karya dipimpin oleh seorang Kepala yang keberadaannya satu tingkat di bawah Direksi dan membawahi auditor-auditor. Dalam tugasnya SPI bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan bertindak sebagai mitra kerja Komite Audit (Dewan Komisaris) dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. SPI juga diberi kewenangan seluas-luasnya oleh Direktur Utama untuk mengumpulkan data, fakta dan informasi, baik secara lisan, tertulis dan kondisi riil lapangan serta berkewajiban menyampaikan laporan hasil audit kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit (Dewan Komisaris). SPI or Internal Supervisory Unit as an Internal Audit Unit at PT Nindya karya is led by a Chief whose position is one level below the Board of Directors and oversees auditors. In its work, the SPI holds direct responsible to the Managing Director and acts as a work partner of the Audit Committee (Board of Commissioners) in carrying out its supervision function. SPI is also given the widest authorization by the Managing Director to collect data, facts and information, either orally, in writing and the real condition of the field and has the duty to submit report on audit result to the Managing Director and sends the copy to the Audit Committee (Board of Commissioners). Satuan Pengawasan Intern (SPI) memiliki komitmen yang tinggi terhadap profesi, setia kepada perusahaan dan tidak terlibat dalam perbuatan yang melanggar hukum, jujur, obyektif, dipercaya, bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan bersikap independen serta terus melakukan aktivitas pengawasan melalui kegiatan audit operasional yang dilakukan Internal Supervisory Unit has a high commitment to the profession, is loyal to the company and not engaged in any unlawful action, honest, objective, trustworthy, responsible in performing their duties and acts independently as well as continuously conducts surveillance activities through operational audit activities conducted to working units within the company including 240 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

243 terhadap unit kerja di lingkungan perusahaan termasuk proyek yang sedang dilaksanakan dengan memberikan rekomendasi perbaikan untuk tercapainya tujuan perusahaan. Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI) Kepala SPI PT Nindya Karya diangkat dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. 159/DUT/KPTS/SDM/04/2008 tanggal 1 Mei the project being implemented by providing recommendations for improvement to achieve company objectives. Profile of Head of Internal Supervisory Unit Head of SPI of PT Nindya karya is appointed and determined by Decree No. 159 / DUT / KPTS / HR / 04/2008 dated May 1, Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Kepala Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Supervisory Unit Drs. M SOPAN Kepala SPI dijabat oleh Drs. M. Sopan, lahir di Brebes, pada tanggal 11 Oktober 1960 dan berdomisili di Jakarta. Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi diperoleh di tahun 1987 dari Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta. Sebelum menjabat sebagai Kepala SPI, memegang jabatan sebagai Kepala Bagian Akuntansi PT Nindya Karya selama 8 tahun. Head of Internal Supervisory unit is occupied by Drs. M. Sopan, born in Brebes, on October 11, 1960 and is domiciled in Jakarta. Bachelor of Economics degree majoring in Accounting was obtained in 1987 from the Indonesian Islamic University in Yogyakarta. Before serving as Head of Internal Supervisory unit, he held the position as Head of Accounting of PT Nindya karya for 8 years. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 241

244 Kepala SPI memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan metodologi berbasis risiko yang memadai serta menyampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Audit; 2. Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengawasan kepada Direktur Utama dan Komite Audit; 3. Mendorong dan memonitor tindak lanjut audit dari unit/pihak terkait, baik dalam hal hasil audit intern maupun ekstern; 4. Sebagai mitra kerja Komite Audit; 5. Memelihara profesionalisme auditor dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman serta program sertifikasi yang memadai melalui pendidikan-pendidikan profesional yang berkesinambungan serta keterlibatan dalam organisasi profesi. Head of Internal Audit has duties and responsibilities as follows: 1. To develop Annual Supervision Work Program (PKPT) with appropriate risk-based methodology and submit it to the managing Director and the Audit Committee; 2. To Deliver Report on the supervision Implementation to the managing Director and the Audit Committee; 3. To Encourage and monitor the follow-up audit from the related units /parties, both in terms of internal and external audit results; 4. As a work partner of the Audit Committee; 5. to Maintain professionalism of auditors with the knowledge, skills, experience and sufficient certification program through continuous professional education and involvement in professional organizations. Jumlah dan Kualitas Auditor Internal The number and quality of the Internal Auditor SPI didukung oleh personil dengan kualitas, kompetensi dan kuantitas yang memadai untuk pelaksanaan tugasnya. SPI PT Nindya Karya dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern yang dalam pelaksanaan pekerjaannya dibantu oleh 2 (dua) orang Auditor Muda. Total jumlah pegawai SPI PT Nindya Karya per 31 Desember 2015 adalah sebanyak 3 (tiga) orang. Sertifikasi Auditor Internal Sertifikasi yang dimiliki oleh personil SDM SPI PT Nindya Karya per 31 Desember 2015 antara lain sebagai berikut: SPI is supported by personnel with adequate quality, competence and quantity in performing its duties. SPI of PT Nindya Karya is led by the Head of Internal Supervisory Unit assisted by two (2) young Auditors in performing the work. The total number of employees of SPI of PT Nindya karya per December 31, 2015 is three (3) persons. Certifications of Internal Auditor Certifications owned by HR personnel of SPI of PT Nindya karya per December 31, 2015 are as follows: Keterangan Total Explanation Qualified Internal Auditor (QIA) - Qualified Internal Auditor (QIA) Chartered Accountant (CA) 1 Chartered Accountant (CA) Profesional Internal Auditor (PIA) 2 Profesional Internal Auditor (PIA) Certified Internal Auditor (CIA) - Certified Internal Auditor (CIA) Chartered Financial Analyst (CFA) - Chartered Financial Analyst (CFA) Certified Fraud Examiner (CFE) - Certified Fraud Examiner (CFE) Certified Risk Management Profesional (CRMP) - Certified Risk Management Profesional (CRMP) Center for Risk Management Studies (CRMS) - Center for Risk Management Studies (CRMS) Total 3 Total 242 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

245 Berdasarkan tabel di atas, pegawai SPI PT Nindya Karya yang telah memiliki sertifikasi terkait Internal Audit sebanyak 2 (dua) orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai telah memiliki kemampuan yang baik dan handal di bidangnya, khususnya mengenai bidangbidang yang berhubungan dengan Internal Audit dan objek Audit. According to the above table, there are two employees of SPI of PT Nindya karya who have been certified associated to Internal Audit. This indicates that most of the employees have good abilities and are reliable in their field, particularly regarding areas related to Internal Audit and object Audit. Kedudukan Satuan Pengawasan Internal (SPI) Secara struktur organisasi PT Nindya Karya, SPI berada langsung di bawah Direktur utama, dengan demikian SPI memiliki tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama sebagaimana yang digambarkan oleh skema struktur per 31 Desember 2015 di bawah ini : Status of Internal supervisory Unit In the organizational structure of PT Nindya Karya, SPI is directly under the managing director, thus SPI has a direct responsibility to the Managing Director, as illustrated by the schematic structure per December 31, 2015 below: Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Direktur Utama President Director Kepala Satuan Pengawas Intern Head of Internal Supervisory Unit Auditor Auditor Auditor Auditor Auditor Auditor Audit Charter Audit Charter Pola Organisasi dan Pedoman Kerja bagi SPI diatur dalam Audit Charter PT Nindya Karya yang telah ditetapkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris dengan surat keputusan No. 154/DIRUT/KPTS/ SPI/02/2013 pada tanggal 28 Februari Piagam Audit SPI berisi ketentuan-ketentuan yang dapat menjamin hasil pemeriksaan yang bermutu agar SPI dapat menyelenggarakan fungsinya dengan baik. Patterns of Organization and Working Guidelines for SPI is arranged in Audit Charter of PT Nindya Karya which has been established by the Board of Directors and the Board of Commissioners by decree No. 154 / CEO of / KPTS / SPI / 02/2013 on February 28, SPI of Audit Charter contains provisions that can ensure quality of examination results that SPI may carry out their functions properly. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 243

246 Audit Charter dipublikasikan ke seluruh Unit Kerja untuk terjalin kerja sama yang baik dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Audit Charter is published to all Work Units to establish good cooperation in realizing the company's goals. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern sesuai Audit Charter meliputi : 1. Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) berikut anggarannya. 2. Melaksanakan pemeriksaan rutin sesuai PKAT atas tugas dan persetujuan Direktur Utama, dengan cara: a. Melakukan evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern dan manajemen risiko. b. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap sistem dan prosedur serta operasi perusahaan pada unit kerja baik Kantor Pusat maupun Divisi. c. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi sumber daya yang digunakan. d. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dalam bidang: administrasi dan keuangan operasional dan pemasaran SDM dan organisasi kegiatan perusahaan lainnya. e. Melakukan penilaian dan memastikan agar kegiatan dari setiap unit kerja perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. f. Memantau tindakan turun tangan dari Objek Audit atas Permintaan Tindak Lanjut Direktur Utama sampai dengan seluruh rekomendasi dinyatakan selesai/closed. g. Meningkatkan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan. h. Memberikan pendapat, masukan dan pertimbangan maupun jasa konsultasi yang objektif kepada manajemen dan unit kerja lain terkait dengan fungsi pengawasan. i. Menyampaikan laporan seluruh hasil kegiatan SPI kepada Komisaris melalui Komite Audit j. Melaksanakan tugas khusus dari Direktur Utama terkait dengan fungsi SPI. k. Mendokumentasikan seluruh catatan mutu kegiatan SPI. Duties and Responsibilities of Internal Supervisory Unit in accordance with Audit Charter include: 1. Preparing Annual Audit Work Program (PKAT) and its budgets. 2. Conduct routine checks in accordance with PKAT based on duty and approval of the Managing Director, by means of: a. Evaluating the effectiveness of the internal control implementation and risk management. b. Analysing and evaluating systems and procedures as well as the company's operations on the working units either in Divisions or Headquarters. c. Evaluating the effectiveness and efficiency of used resources. d. Supervising and inspecting the activities carried out in the field of: administration and finance operational and HR marketing and organization other company activities. e. Assessing and ensuring that the activities of each company work unit have been carried out in accordance with the company objectives. f. Monitoring intervening action from audit object on Follow-Up Request of Managing Director until the entire recommendation is declared as completed /closed. g. Improving the competence of auditors through education and training. h. Giving opinions, input and consideration as well as objective consulting services to the management and other work units associated with the supervision function. i. Submitting reports on all SPI activities results to the Commissioner through the Audit Committee j. Carrying out special duties from the Managing Director related to SPI function. k. Documenting all Quality records of SPI activities. 244 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

247 Realisasi Audit 2015 Audit Realization 2015 Program Kerja Audit Tahunan ( PKAT ) SPI tahun 2015 meliputi antara lain : a. Audit Sistem Terintegrasi pada 6 (enam) Kantor Wilayah. b. Audit Kewajaran Laporan Keuangan pada 6 (enam) Kantor Wilayah. Annual Audit Work Program (PKAT) of SPI 2015 includes among others: a. Audit on Integrated System at 6 (six) Regional Offices. b. Audit on Fairness of Financial Statements in 6 (six) Regional Offices. Waktu audit yang diperlukan adalah selama 52 (lima puluh dua) hari. Sisanya selain digunakan untuk pembuatan laporan dan diklat juga sebagai counterpart KAP selama bulan Januari-Pebruari dan Nopember-Desember serta melaksanakan Audit Internal SMK3L bersama dengan tim gabungan dari pusat. Rincian realisasi pelaksanaan audit dan penerbitan LHA terhadap PKAT adalah sebagai berikut: The time required for audit is 52 (fifty two) days. The rest is used to generate report and training as well as counterpart of KAP during January- February and November-December as well as to implement Internal Audit of SMK3L with a joint team from the Headquarter. Details of realization on audit implementation and issuance of LHA to PKAT are as follows: Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance NO OBJEK AUDIT AUDIT Object Triwulan I 1st Quarter -- JML. AUDITOR Number of AUDITORS PKAT TAHUN 2015 PKAT 2015 HARI AUDIT AUDIT Days LAPORAN Report JML. AUDITOR Number of AUDITORS REALISASI REALIzAtIon HARI AUDIT AUDIT Days LAPORAN Report Triwulan II 2nd Quarter Audit Sistem Terintegrasi Wilayah I 1 Audit Sistem Terintegrasi Wilayah I Audit Sistem Terintegrasi Wilayah II 2 Audit Sistem Terintegrasi Wilayah II Audit Sistem Terintegrasi Wilayah III 3 Audit Sistem Terintegrasi Wilayah III Audit Sistem Terintegrasi Wilayah IV 4 Audit Sistem Terintegrasi Wilayah IV Audit Sistem Terintegrasi Wilayah V 5 Audit Sistem Terintegrasi Wilayah V bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 245

248 NO OBJEK AUDIT AUDIT Object Triwulan III 3rd Quarter Audit Sistem Terintegrasi Wilayah VI Audit Sistem Terintegrasi Wilayah VI Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah I Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah I Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah II Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah II Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah III Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah III Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah IV Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah IV Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah V Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah V Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah VI Audit Kewajaran Lapkeu Wilayah VI Triwulan IV 4th Quarter -- JML. AUDITOR Number of AUDITORS PKAT TAHUN 2015 PKAT 2015 HARI AUDIT AUDIT Days LAPORAN Report JML. AUDITOR Number of AUDITORS REALISASI REALIzAtIon HARI AUDIT AUDIT Days LAPORAN Report bh bh bh bh bh bh bh bh bh 3 4 Audit Sistem Terintegrasi Wilayah dilaksanakan untuk menilai berjalannya sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional perusahaan. Audit ini juga untuk menilai apakah sistem dan prosedur perusahaan masih relevan atau memerlukan penyempurnaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, auditor menggunakan alat pengujian berupa check list sistem dan prosedur untuk setiap bagian/kegiatan. Regional Integrated System Audit is conducted to assess the implementation of systems and procedures that have been established by the company so as to achieve efficiency and effectiveness of the company operation activities. This audit is also to assess whether the company systems and procedures are still relevant or need improvement in order to achieve company goals. In doing so, the auditor uses testing instruments in form of check list system and procedure for each section / activities. Audit Kewajaran Laporan Keuangan Wilayah dilaksanakan untuk menilai kewajaran penyajian dan penilaian akun yang tersaji di laporan keuangan wilayah. Audit ini dilaksanakan sebagai antisipasi perbaikan early warning system Audit on Fairness of Financial Statements of the Region is conducted to assess the fairness of the presentation and assessment of the account presented in the financial statements of the region. This audit is carried out as improvement 246 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

249 sebelum pelaksanaan audit KAP. Lingkup periode yang diaudit yaitu laporan keuangan per 30 Juni anticipation of "early warning system" before the KAP audit. The scope of the audited period is the financial statements as of June 30, Kegiatan SPI dalam rangka counterpart audit KAP yaitu antara lain: melakukan pendampingan selama pelaksanaan audit termasuk menjadi mediator dalam pengumpulan dan distribusi data/dokumen yang dibutuhkan selama audit, melakukan pendampingan dalam kunjungan lapangan baik ke proyek maupun kantor wilayah, mengikuti pembicaraan akhir (closing meeting) dengan auditor KAP di wilayah dan kantor pusat, serta memonitor tanggapan dan tindak lanjut dari wilayah terkait temuan hasil audit. Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Satuan Pengawasan Intern merupakan aparat pengawas intern Perusahaan yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. The activities of the SPI in order to counterpart the KAP audit, among other things, are: giving guidance during the audit implementation that include in being a mediator in the collection and distribution of data / documents needed during the audit, giving guidance in the field visits both to projects and regional offices, following the end talks (closing meeting) with the KAP auditor in the region and headquarters, as well as monitoring the responses and follow-ups of the region related to audit result findings. The parties that appoint and dismiss Internal Supervisory unit is a company's internal supervisory authorities who are responsible to the Managing Director. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Internal supervisory Unit is led by a chief who is appointed and dismissed by the Managing Director based on company internal mechanism with approval of the Board of Commissioners. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 247

250 AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT Auditor Eksternal adalah pihak yang independen dan profesional yang melakukan audit keuangan dan audit lainnya seperti audit operasional, audit khusus, audit mutu, audit investigasi dan audit teknologi informasi. External auditor is an independent and professional party that conducts financial audit and other types of audits, such as operational audit, special audit, quality audit, investigation audit and information technology audit. Untuk menjaga independensinya, maka: Auditor Eksternal melaporkan hasil auditnya kepada Komisaris dan DIreksi Auditor Eksternal harus bebas dari pengaruh dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan Komisaris, DIreksi dan pihak yang berkepentingan di Perusahaan (stakeholders). Auditor Eksternal tidak boleh memberikan jasa lain di luar audit selama periode audit. Auditor Eksternal tidak boleh mempunyai kepentingan keuangan yang materiil baik langsung maupun tidak langsung dan hubungan bisnis dengan Perusahaan. To mainatain its independency, then: External Auditor reports its result to Board of Commissioners and Board of Directors External Auditor must be free from influences and has no conflict interests with Board of Commissioners, Board of Directors, and parties with interest in the company (stakeholders) External Auditor must not provide services other than audit during audit period. External Auditor must not have material financial interests directly or indirectly and business relations with the company. Pada tahun 2015, Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, memenangkan pekerjaan untuk melakukan audit untuk Laporan Keuangan dan PKBL periode 1 Januari hingga 31 Desember Tugas yang diberikan mencakup ruang lingkup audit laporan keuangan, Kepatuhan, penilaian kinerja usaha dan PKBL, serta evaluasi status tindak lanjut atas keputusan dan arahan RUPS. In 2015, Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar & Partner, won the job to conduct audit for Financial Report and PKBL period 1 January until 31 December The assigned tasks cover financial report audit coverage, Compliance, Work performance and PKBL Assessment, as well as evaluation of follow up status based on GMS decision and direction. Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk untuk melakukan audit berikut nilai jasa, ruang lingkup pekerjaan audit dan hasilnya pada tahun The followings are Public Accountant Office appointed to conduct audit including service value, coverage of audit work and its result in year PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

251 Tahun Year 2012 Akuntan Publik Public accountant Saptoto Agustomo Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office Nilai Jasa (Incl PPN) Service value (incl PPN) RSM AAJ Rp Ruang Lingkup Jasa Service Coverage Pengujian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu dan pengendalian internal berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Pernyataan Standar Auditing No. 62 (Seksi 801) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Testing on compliance toward certain regulations and internal controlling based on State Financial Audit Standard and Auditing Standard Statement No. 62 (Section 801) set by Institute of Indonesian Public Accountant Opini Audit Audit Opinion Wajar, dalam semua hal yang material Fair, in every material things Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 2013 Saptoto Agustomo RSM AAJ Rp Pengujian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu dan pengendalian internal berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Pernyataan Standar Auditing No. 62 (Seksi 801) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Testing on compliance toward certain regulations and internal controlling based on State Financial Audit Standard and Auditing Standard Statement No. 62 (Section 801) set by Institute of Indonesian Public Accountant. Wajar, dalam semua hal yang material Fair, in every material things Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 249

252 Tahun Year Akuntan Publik Public accountant Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office Nilai Jasa (Incl PPN) Service value (incl PPN) Ruang Lingkup Jasa Service Coverage Opini Audit Audit Opinion 2014 Saptoto Agustomo RSM AAJ Rp Pengujian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu dan pengendalian internal berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Pernyataan Standar Auditing No. 62 (Seksi 801) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Testing on compliance toward certain regulations and internal controlling based on State Financial Audit Standard and Auditing Standard Statement No. 62 (Section 801) set by Institute of Indonesian Public Accountant Wajar, dalam semua hal yang material Fair, in every material things 2015 Saptoto Agustomo RSM AAJ Rp Pengujian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu dan pengendalian internal berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Pernyataan Standar Auditing No. 62 (Seksi 801) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Testing on compliance toward certain regulations and internal controlling based on State Financial Audit Standard and Auditing Standard Statement No. 62 (Section 801) set by Institute of Indonesian Public Accountant Wajar, dalam semua hal yang material Fair, in every material things 250 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

253 MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Sebagai perusahaan industri penyedia jasa konstruksi, PT Nindya Karya (Persero) selalu dihadapkan pada ketidakpastian dalam melaksanakan proses bisnisnya. Karena risiko selalu melekat pada seluruh kegiatan yang ada di perusahaan, maka harus dikelola secara logis, sistematis dan terstruktur. Secara alamiah insan Nindya Karya telah mengelola risiko dalam mengelola pekerjaannya, namun belum sepenuhnya dilakukan secara sistematis. As an industrial company providing construction service, PT Nindya Karya (Company) always faces uncertainty in doing business. Since there is always a risk in all company activities, they have to be managed logically, systematically and in a structured way. Naturally, Nindya Karya people have managed risk in doing their work, however, it is not entirely systematic. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sejak Mei tahun 2005 Nindya Karya telah menerapkan Sistem Manajemen Risiko yang mengacu pada kerangka kerja COSO sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor : 168/DUT-I/KPTS/SEKPER/05/2005 dan disertai Pedoman dan Prosedur yang masih sangat terbatas. Since May 2005, Nindya Karya has applied Risk Management System referring to COSO framework as stipulated in Board of Directors decision Number: 168/DUT-I/KPTS/ SEKPER/05/2005 and accompanied by very limited Guidelines and Procedures. Di tahun 2009 dilakukan pengembangan Pedoman dan Prosedur Manajemen Risiko dan terbentuknya PIC Manajemen Risiko. Sejalan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang Penerap an Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dilakukan kembali pengembangan Pedoman, perubahan dan penambahan Prosedur serta kertas kerja Manajemen Risiko di tahun 2012 yang penekannya lebih pada Project Risk Management. In 2009, there has been a development on Guidelines and Procedures of Risk Management and formation of PIC on Risk Management. In line with regulation of BUMN State Minister Number Per-01/MBU/2011 concerning implementation of Good Corporate Governance), there has been a re-development of Guidelines, changing and adding Procedures as well as work paper of Risk Management in 2012 stressing more on Project Risk Management. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko. Evaluation on Effectivity of Risk Management System Manajemen Risiko Nindya Karya akan terus dilakukan peningkatan-peningkatan, di tahun 2016 difokuskan pada peningkatan kompetensi di Unit Manajemen Risiko sebagai persiapan Risk Management of Nindya Karya will be improved continuously, in 2016 it will be focused on capacity building in Risk Management unit as a preparation of migrating from COSO framework Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 251

254 migrasi framework dari COSO menjadi ISO 31000:2009 yang akan dilakukan di tahun to ISO 31000:2009 that will be conducted in Risiko-Risiko Utama yang Dihadapi Perusahaan dan Upaya Pengelolaannya. Main Risks faced by the Company and its management efforts. Risiko Risk Risiko Persaingan Usaha dan Pemasaran Risk on Competition and Marketing Risiko Pembayaran, tertundanya atau tidak dibayarnya biaya proyek oleh Pemberi Kerja (Owner) Payment Risk, delay or unpaid project cost by Owner Risiko Fluktuasi nilai tukar mata uang Risk of fluctuating currency rate Risiko Ketidakpastian / kenaikan harga Risk of uncertainty/ rising prices Risiko adanya Perubahan Regulasi Pengadaan Barang dan Jasa Pasal 89 ayat (2a) - Pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang Risk on Changing of Procurement Regulation Article 89 verse (2a) Payment for Construction Work is as much as conducted work Risiko Kurangnya Tenaga Kerja Inti Proyek Risk on Deficiency of Project Main Worker Upaya Pengelolaan Risiko 1. Memperkuat Fungsi Pemasaran dengan penambahan PIC Pemasar. 2. Membentuk Wilayah Baru dan Divisi EPC 3. Meningkatkan kompetensi Quantity Surveyor. 4. Mempercepat penyelesaian Proyek dan menjaga kualitas produknya. 1. Mencantumkan klausul kontrak : a. Menghentikan pekerjaan senilai sisa uang muka s/d termin dibayar. b. Memutus kontrak secara sepihak 2. Hanya melaksanakan pekerjaan sesuai termin yang diperjanjikan. Melakukan Hedging dengan memperhitungkan cost dan benefitnya. 1. Melakukan kontrak payung pembelian material strategis dan berskala besar. 2. Mengikat calon mitra kerja dengan kontrak atas Proyek yang telah didapat. 3. Memperhitungkan perkiraan inflasi saat melakukan penawaran. 4. Mencantumkan klausul eskalasi pada Kontrak Jangka Panjang (Multy Years Contract) 1. Memperhitungkan waste saat melakukan penawaran, khususnya untuk pekerjaan konstruksi di bawah permukaan tanah. 2. Koordinasi dengan Pihak Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana untuk justifikasi, jika kondisi realita di lapangan sangat berbeda dengan disain yang diberikan. 1. Merekrut tenaga kerja proyek profesional/pengalaman. 2. Menugaskan karyawan baru yang berprestasi dan secara cepat sudah dapat diberikan tugas yang lebih menantang di Proyek dengan tetap dilakukan pembinaan dan mentoring. Risiko Risk Management Efforts 1. Strengthening marketing fuction by adding PIC of Marketers 2. Forming new Area and EPC Division 3. Improving competency of Quantity Surveyor 4. Accelerating Project completion and maintaining the product quality 1. Include contract clauses: a. Stopping the work equivalent with the rest of the down payment until paid term. b. Terminating the contract unilaterally. 4. Only conducting work based on the agreed term. Hedging by estimating cost and benefits 1. Conducting buying contract on strategic and big scale materials 2. Binding project contract with future work partner candidate 3. Estimating inflation during bidding session 4. Including escalation clauses on Multy Years Contract 1. Estimating wast during bidding, especially for underground construction work 2. Coordinating with Task Assigning Party and Planning Consultant for justification if the real condition is very different with the given design. 1. Recruiting professional/ experienced project worker 2. Assigning new employee with prestige and able to be given more challenging task on the project accompanied by training and mentoring. 252 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

255 Evaluasi Implementasi Manajemen Risiko Evaluation on Risk Management Implementation Risiko-risiko tersebut di atas akan selalu dimonitor dan dievaluasi dengan memperhatikan dinamika kegiatan usaha dan peraturanperaturan terkait, termasuk memetakan risikorisiko yang mungkin belum teridentifikasi. The above risks will always be monitored and evaluated by paying attention to dynamics of related business activities and regulations, including mapping unidentified risks. Melalui penerapan sistem manajemen risiko dalam kegiatan operasional, Perseroan memperoleh keakuratan dalam mengidentifikasi risiko industri, keuangan, serta lainnya. Perseroan juga mampu menjadikan budaya pengelolaan risiko sebagai bagian dari budaya pegawai. Manajemen risiko telah mewarnai dan berkontribusi positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan penguatan penerapan GCG di perseroan. Sistem manajemen risiko yang diterapkan Perseroan mampu meminimalisir dan atau menekan kemungkinan risiko yang akan terjadi. Hal ini terlihat dari efektivitas atas kualitas, kuantitas, dan waktu yang tercapai. Through implementation of risk management system in operational activity, the Company gains accuracy in identifying industrial, financial and other risks. The Company is also able to make risk management culture as part of employee culture. Risk management has coloured and given positive contribution in process of planning, decision making, and strengthening of GCG implementation in the company. The applied risk management system is able to minimize and or push down risk possibility. This may be seen from effectivity on achieved quality, quantity, and time. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Evaluasi implementasi manajemen risiko dilakukan melalui monitoring dan review risiko.. Melalui monitoring dan review risiko, diketahui efektivitas dari rencana pengendalian dan rencana pengendalian lainnya yang akan dilakukan pada periode mendatang. Melalui hasil review dan memperhatikan perkembangan bisnis serta kebutuhan bisnis dimasa mendatang, implementasi manajemen risiko yang saat ini telah dijalankan akan disempurnakan dengan membangun Sistem Manajemen Risiko yang mengacu kepada framework atau kerangka kerja COSO. Evaluation on implementation of risk management is conducted through risk monitoring and review risiko. Through risk monitoring and review, the effectivity may be identified from controlling plan and other plans that will be conducted in the future period. Through review result and business development observation as well as future business needs, the present risk management will be perfected by building Risk Management System referring to COSO framework. Sedangkan Evaluasi Risiko dilakukan melalui pengelompokkan risiko berdasarkan level risikonya. Pengelompokkan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah peta/profil risiko sehingga terlihat risiko yang mana yang lebih tinggi dibandingkan risiko lain. Meanwhile, Risk Evaluation is conducted through risk grouping based on risk level. The grouping is included into a risk map/profile in order to see which risk that is higher than the other risks. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 253

256 Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal Supervision and Internal Control Systems Satuan Pengawasan Intern (SPI) merpakan bagian dari organisasi perusahaan dalam mendorong budaya system pengendalian internal yang kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. SPI bertanggung jawab untuk memastikan/assurance bahwa seluruh unit kerja telah melakukan aktivitas secara efektif dan efisien serta melakukan konsultasi guna memberikan nilai tambah (added value) dalam pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh. Internal Control Unit (SPI) is a part of the company organization in encouraging culture of strong internal control system to achieve longterm goals of the company. SPI is responsible to make assurance that all work units have conducted activities effectively and efficiently as well as conducted consultations in order to provide added value in achieving overall corporate objectives. Pasal 26 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/2011 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance Pada BUMN, menetapkan bahwa setiap BUMN wajib membentuk system pengendalian dan pengawasan internal. Pembentukan sistem pengawasan dan pengendalian internal ini berfungsi sebagai salah satu mekanisme internal dari setiap unit kerja atau unit organisasi, agar dalam setiap pengambilan keputusan pelaksanaan transaksi terdapat mekanisme internal yang telah dilalui untuk memastikan bahwa keputusan transaksi tersebut telah berlangsung dengan benar, wajar dan dapat dipertanggung jawabkan. Article 26 of the Regulation of the State Minister for State Owned Enterprises No. PER-01/2011 on Implementation of Good Corporate Governance Practices, At BUMN (SOE), stipulates that each SOE is required to establish internal control and supervision system. Establishment of the system of internal supervision and control serves as one of internal mechanisms of each work unit or organizational unit, so that in every decision-making transaction, there are internal mechanisms that have been passed to ensure that the transaction decision has taken place correctly, fair and accountable. Perseroan mengembangkan SPI agar dapat berfungsi secara efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan. Upaya pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian yang dilakukan meliputi: a. Peningkatan lingkungan pengendalian intern yang disiplin dan terstruktur. The Company developed SPI in order to function effectively to secure the Company's investments and assets. Efforts of supervision and control systems development that have been conducted include: a. Enhancement of internal control environment that is disciplined and structured. 254 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

257 b. Pelaksanaan kajian dan pengelolaan risiko usaha, meliputi proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yang relevan secara berkesinambungan. c. Melakukan aktivitas pengendalian pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perseroan, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan aset Perseroan. d. Meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi dan komunikasi yang meliputi proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku. e. Melakukan pemantauan yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk pelibatan fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi Perseroan. b. Implementation of studies and management on business risks, including the process to identify, analyze, assess and manage relevant business risks continuously. c. Conducting control activities at every level and unit of the company organizational structure, among others, concerning power, authorization, verification, reconciliation, assessment on work prestige, job tasks division and company asset s security. d. Improving and developing information and communication system including report preparation process concerning operational activities, financial and compliance on applied rules and regulations. e. Conducting monitoring, that is assessment process toward internal control system quality, including involvement of internal audit function at every level and unit of company organizational structure. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sistem Pengendalian Internal Berbasis Coso Coso- Based Internal Control Systems Dalam rangka mengimplementasikan peraturan tersebut dan meningkatkan akuntabilitas setiap keputusan dan meningkatkan transparansi dan akurasi pencatatan transaksi bisnis, PT Nindya Karya (Persero) mengupayakan pengembangan Sistem Pengendalian Internal dengan menggunakan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring organizations of threadway Commissions). In order to implement the regulations and increase accountability of each decision and improve transparency and accuracy of business transactions recording, PT Nindya Karya (Persero) pursues the development of internal control system using COSO (Committee of Sponsoring organizations of threadway Commissions). Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 255

258 Sistem Pengendalian Internal tersebut mencakup: 1. Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan yang disiplin dan terstruktur; 2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha; 3. Aktifitas pengendalian; 4. Sistem informasi dan komunikasi; 5. Monitoring, yang secara operasional dijabarkan lebih lanjut ke dalam berbagai kebijakan berupa Pedoman, Petunjuk Operasional, maupun Instruksi Kerja. Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal, PT Nindya Karya (Persero) membentuk Unit Audit Internal sebagai pelaksana yang disebut Satuan Pengawasan Internal. Disamping itu PT Nindya Karya (Persero) membentuk Tim Audit Internal khusus untuk menilai keefektifan penerapan Sistem PT Nindya Karya (Persero) Terintegrasi. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektivitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen menjalankan kegiatan operasional Perusahaan dengan cara yang lebih efektif. The Internal Control System includes: 1. Internal control environment in the disciplined and structured company; 2. Studies and management of business risks; 3. Control activity; 4. Information and communication system; 5. Monitoring, which is operationally further elaborated into various policies in form of Manual, Operational Guidelines, as well as Work Instruction. Evaluation on Effectiveness of Internal Control System To evaluate the implementation of internal control system, PT Nindya Karya (Company) has established the Internal Audit Unit as an executor called as the Internal Supervision Unit. Besides, PT Nindya Karya (Company) has formed a special Internal Audit Team to assess the effectiveness of PT Nindya Karya (company) integrated implementation system. Evaluation result on internal control system implementation becomes one of basic management evaluations toward effectiveness of internal control system to determine systems or policies revision and improvement that enable the management to run company operating activities in a more effective way. Berikut tahapan evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern Perusahaan: 1. SPI melakukan evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern Perusahaan. 2. Direksi menindaklanjuti laporan hasil audit yang dilaksanakan SPI maupun Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada Komisaris. 3. Komisaris memantau perkembangan tindak lanjut atas laporan hasil audit SPI maupun Auditor Eksternal. 4. Komisaris memberikan penilaian dan masukan terhadap laporan hasil audit SPI dan Auditor Eksternal yang mencakup materi laporan, sasaran audit dan ruang lingkup audit. The followings are evaluation stages on effectiveness of internal management implementation: 1. SPI conducts an evaluation on the effectiveness of internal control implementation. 2. The Board of Directors follows up audit report conducted by SPI as well as External Auditor and reports development of the follow-up to the Commissioner. 3. Commissioner monitors follow up development on the audit report of SPI as well as External Auditor. 4. Commissioner gives assessment and feedbacks on SPI and External s audit report that includes report materials, audit targets and scope of the audit. 256 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

259 5. Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dan tim manajemen dalam menjalankan peraturan perundangundangan. 5. Commissioner oversees and monitors compliance of the Board of Directors and management team in implementing legislation. Maksud dan tujuan evaluasi adalah: a. Memberikan keyakinan kepada Direksi dalam pemberian asersi mengenai efektivitas pengendalian intern untuk selanjutnya memberikan keyakinan kepada Stakeholder lain bahwa penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan telah cukup memadai dalam mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu, dan efisiensi/efektivitas dari kegiatan usaha perusahaan. b. Memberikan Rekomendasi kepada Direksi menyangkut perbaikan penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan di masa yang akan datang (areas of improvement). The intent and purpose of the evaluation is: a. Ensuring the Board of Directors in provision of assertions concerning internal control effectiveness, thereby ensure other stakeholders that the implementation of Internal Control System has been sufficient to achieve the desired objectives, namely compliance with applied regulations and laws, availability of correct financial and management information, complete and timely, and efficiency/ effectiveness of the company business activities. b. Giving recommendation to the Board of Directors concerning the improvement on implementation of company internal control system in the future (areas of improvement). Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 257

260 PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN IMPORTANT LAWSUITS FACED BY THE COMPANY Permasalahan Hukum Law Problems Sebagai perusahaan yang menerapkan GCG, PT Nindya Karya selalu berusaha menghargai hukum yang berlaku, termasuk juga dalam menghadapi perkara dengan pihak lain. Per 31 Desember 2015, terdapat perkara hukum PT Nindya Karya dengan pihak lain yang masih berjalan. As a company implementing GCG, PT Nindya Karya always tries to appreciate applied law, including in handling case with other parties. Per 31 December 2015, PT Nindya Karya still have ongoing lawsuits. Berikut adalah tabel permaslahan hukum yang dihadapi oleh PT Nindya Karya selama tahun 2015: The followings are lawsuits faced by PT Nindya Karya in 2015: No Perkara Lawsuits Pihak yang terlibat Involved parties Status Status Denda/Sanksi Penalty/ Sanction 1 Pekerjaan Pembangunan Gedung Zona 5 RSUD Dr. Soesilo Slawi Tegal Dana dari APBD Owner : RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal 1. Bupati Tegal selaku Kepala Pemerintahan Kabupaten Tegal, beralamat di Kompleks Perkantoran Pemkab Tegal Jalan Dr. Soetomo No. 1, Slawi, Kabupaten Tegal ; 2. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Tegal, beralamat di Kompleks Perkantoran Pemkab Tegal Jalan Dr. Soetomo No. 1, Slawi, Kabupaten Tegal 52417; 3. Direktur RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, beralamat di Kompleks Perkantoran Pemkab Tegal Jalan Dr. Soetomo No. 1, Slawi, Kabupaten Tegal ; Putusan Pengadilan Negeri slawi adalah Perjanjian Pelaksanaan Perdamaian yaitu Memerintahkan Bupati Tegal dan Direkturs RSUD Soesilo Slawi Menyelesaikan kewajiban sisa pembayaran atas prestasi pekerjaan yang sebsar 98.59% PARA PIHAK sepakat dan menyetujui bahwa RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal harus menyelesaikan kewajiban pembayaran terhadap sisa prestasi pekerjaan kepada PT Nindya Karya (Persero) ''senilai Rp ,{enam belas milyar dua ratus delapan empat juta tiga ratus Rupiah) sudah termasuk PPN 258 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

261 No Perkara Lawsuits Work construction on building Zone 5 of RSUD Dr. Soesilo Slawi Tegal Fund comes from Regional Budgeting Owner : RSUD Dr. Soeselo Slawi, Tegal Regency Pihak yang terlibat Involved parties 1. Tegal Regent as head of government of Tegal Regency, address in Kompleks Perkantoran Pemkab Tegal Jalan Dr. Soetomo No. 1, Slawi, Kabupaten Tegal ; 2. Head of Office of Financial and Asset management Budgeting Tegal Regency, address in Kompleks Perkantoran Pemkab Tegal Jalan Dr. Soetomo No. 1, Slawi, Kabupaten Tegal 52417; 3. Director of RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, address in Kompleks Perkantoran Pemkab Tegal Jalan Dr. Soetomo No. 1, Slawi, Kabupaten Tegal ; Status Status Putusan Pengadilan Negeri slawi adalah Perjanjian Pelaksanaan Perdamaian yaitu Memerintahkan Bupati Tegal dan Direkturs RSUD Soesilo Slawi Menyelesaikan kewajiban sisa pembayaran atas prestasi pekerjaan yang sebesar 98.59% Denda/Sanksi Penalty/ Sanction PARA PIHAK sepakat dan menyetujui bahwa RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal harus menyelesaikan kewajiban pembayaran terhadap sisa prestasi pekerjaan kepada PT Nindya Karya (Persero) ''senilai Rp ,{enam belas milyar dua ratus delapan empat juta tiga ratus Rupiah) sudah termasuk PPN Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 259

262 AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN Access on Company Information and Data Untuk memenuhi Kepentingan Pemegang Saham, Komisaris dan Stakeholder lainnya dalam memperoleh informasi PT. Nindya Karya yang lengkap, akurat dan cepat, telah disediakan Media Online berupa website dengan alamat dan Portal Publik Kementrian BUMN dengan alamat situs dan bumn.go.id/nindyakarya. Situs sebagai media dinamis dalam rangka memenuhi kebutuhan akan kecepatan dan keterbukaan informasi yang telah diwajibkan. Sekretaris Perusahaan memastikan informasi yang dikelola valid, lengkap, akurat, tepat waktu dan relevan. To fulfil interests of Shareholders, Commissioners and other Stakeholders in gaining complete, accurate and immediate information on PT. Nindya Karya, Online media have been provided in form of website with address and and public portal of BUMN Ministry with site address co.id and The site as dynamic media may fulfil needs on information speed and openness that have been obligated. The company secretary ensures that the managed information is valid, complete, accurate, on time and relevant. Untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi internal, disediakan fasilitas Portal Berita Internal yang beralamat di inindya. nindyakarya.co.id, situs ini sebagai media komunikasi internal yang menyajikan berita seputar Perusahaan, karyawan, proyek, ilmu pengetahuan, berita manajemen, serikat pekerja hingga untuk mengunduh Kebijakan, undang undang /peraturan /keputusan pemerintah serta info dan berita aktual lainnya. To fulfil needs on internal information and communication, the Company provides facilities on Internal News Portal addressed at inindya. nindyakarya.co.id, this site functions as internal communication media serving news on Company, employees, projects, knowledge, management news, labour union as well as to provide links to download Policy, government law/ regulation/ decision as well as other information and actual news. Untuk proses manajemen tata persuratan secara digital dan online menggunakan aplikasi disposisi online yang beralamat di inindya.nindyakarya. co.id di sub e-sekper, untuk manajemen proyek menggunakan aplikasi SIMPRO (sistim Informasi manajemen Proyek) untuk aplikasi manajemen teknik dan pemasaran menggunakan aplikasi SIMMAR (Sistim Informasi manajemen Marketing) yang beralamat di co.id/disposisi. atau co.id. For management process on mail correspondence procedures by digital and online using online disposition application addressed at inindya. nindyakarya.co.id in sub e-sekper, for project management using SIMPRO (Project Management Information System) application SIMPRO, for marketing and technical management application using SIMMAR (Marketing Management Informatioon System) application addressed at or PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

263 untuk manajemen akuntansi menggunakan aplikasi SIMAK (Sistim Informasi Manajemen Akuntansi) yang beralamat di untuk perpajakan menggunakan aplikasi SIMPAJAK (Sistim Informasi manajemen Pajak) yang beralamat di dan untuk manajemen SDM menggunakan aplikasi SIMSDM (Sistem Informasi Manajemen SDM) yang beralamat di for accounting management using SIMAK (Accounting Management Information System) addressed at for tax using SIMPAJAK (Tax management information system) addressed at co.id and for Human Resources management using SIMSDM (Human resources management information system) application addressed at Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sedangkan fasilitas surat menyurat, perusahaan menyediakan dengan alamat : nindyakarya@nindyakarya.co.id Meanwhile, for correspondences facility, the Company provides with address at: nindyakarya@nindyakarya.co.id Komunikasi Eksternal External Communication Kegiatan komunikasi eksternal Nindya Karya bertujuan membangun reputasi yang positif dengan membangun hubungan yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan. Nindya Karya external communication activities aims to build positive reputation by establishing close relationship with various stakeholders. Fungsi Komunikasi Eksternal antara lain bertanggung jawab atas: 1. Menjalin hubungan baik dengan media guna memastikan jalur komunikasi yang lancar dan pemberitaan yang berimbang atas Perseroan. 2. Menyampaikan pesan Perseroan melalui media kepada publik secara akurat, sistematis dan terarah. 3. Secara aktif melakukan penanganan krisis terutama dalam mengurangi dampak dari berita negatif tentang Perseroan. External communication function is responsible, among others : 1. Establishing good relationship with media to ensure smooth communication line and balance publication on the Company. 2. Delivering company message through media to public accurately, systematically and in a directed way. 3. Handling crisis actively especially in reducing effects on company negative publication. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 261

264 Keterbukaan Informasi Information openness Sebagai wujud kepatuhan kepada prinsip transparansi, Perseroan secara rutin menyampaikan informasi terkini tentang perkembangan Perseroan kepada pemegang saham dan otoritas lainnya melalui berbagai saluran guna memastikan komunikasi yang efektif dan merata. As a form of compliance toward transparency principle, the Company routinely delivers recent information concerning company development to other shareholders and authorities through various channels to ensure effective and evenly communication. Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan Tahunan Perseroan dan informasi lainnya dapat diperoleh di Kantor Pusat dan atau website Perseroan. Besides, every year the Company publishes bilingual annual report, in Indonesian and English, providing information Company performance. Company annual report and other information could be retrieved in Main Office and or Company website. 262 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

265 Bahasan Mengenai Kode Etik Code of Conduct ETIKA PERUSAHAAN Corporate Ethics Pedoman Perilaku etika atau biasa disebut Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang memuat nilai-nilai etika berusaha: etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang terkait bagi seluruh insan PT Nindya Karya (Persero) dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan Stakeholders. Code of Conduct ethics or so-called Code of Conduct is the internal guidance companies including values of business ethics: business ethics, work ethics, commitment, as well as enforcement of the company rules and legislation related to people of PT Nindya Karya (Company) in conducting other business and activities as well as interacting with Stakeholders. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pada hakekatnya Code of Conduct berisi tentang keharusan yang wajib dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari sebagai penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran. Basically, the Code of Conduct contains the obligation that must be implemented and restrictions that must be avoided as the elaboration of the implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG), namely: Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness. Code of conduct PT Nindya Karya (Persero) pertama kali pada tanggal 6 April 2005 berdasarkan surat keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) nomor: 109/DUT-I/KPTS/ SEKPER/04/2005, dan telah dilakukan revisi sebanyak 4 (empat) kali, yaitu pada tanggal 21 September 2007 dengan Surat Keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor : 309/ DUT/KPTS/SEKPER/09/2007. Revisi kedua pada tanggal 15 Desember 2008 dengan Surat Keputusan Direksi PT NI NDYA KARYA (Persero) Nomor:511/DUT/KPTS/SEKPER/12/2008. Revisi ketiga tanggal 5 November 2009 dengan Surat Keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 660/DUT/KPTS/SEKPER/11/2009, dan terakhir revisi keempat pada tanggal 01 November 2012 dengan surat keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor:787/DIRUT-I/ KPTS/SEKPER/11/2012 dan terakhir revisi kelima yang telah ditetapkan dengan surat Code of conduct of PT Nindya Karya (Company) was first on April 6, 2005 based on Decree of the Board of Directors of PT Nindya Karya (Company) number: 109 / DUT-I / KPTS / Sekper / 04/2005, and has been revised four (4) times, i.e. on September 21, 2007 by the Decree of the Board of Directors of PT Nindya Karya (Company) Number: 309 / DUT / KPTS / Sekper / 09/2007. The second revision was on 15 December 2008 by the Decree of the Board of Directors of NI NDYA Karya (Company) Number: 511 / DUT / KPTS / Sekper / 12/2008. The third revision was on 5 November 2009 by the Decree of the Board of Directors of PT Nindya Karya (Persero) Number: 660 / DUT / KPTS / Sekper / 11/2009, and the fourth revision was on November 1, 2012 by the decree of the Board of Directors of PT Nindya Karya (Company) No. : 787 / CEO of I / KPTS / Sekper / 11/2012 and the last or fifth revision that has been established by Decree of the Board of Directors number: 505 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 263

266 keputusan Direksi nomor : 505/DIRUT/KPTS/ SEKPER/09/2014 tanggal 12 September 2014 tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero). / CEO of / KPTS / Sekper / 09/2014 dated 12 September 2014 regarding the Implementation of Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Company). Dalam menetapkan surat keputusan Direksi juga diberlakukan dokumen GCG lain meliputi: Code of Corporate Governance, Board Manual, Pedoman Whistleblowing System, Pedoman Gratifikasi dan Pedoman Benturan Kepentingan. In establishing the Decree, the Board of Director also enacted other GCG documents that include: Code of Corporate Governance, Board Manual, Guidelines on Whistleblowing System, Gratification Guidelines and Conflict of Interest Guidelines. Dengan revisi Code of Conduct PT Nindya Karya (Persero) revisi 05 tahun 2014 diharapkan seluruh insan di Perusahaan untuk berwawasan sesuai visi, misi, sikap mental dan budaya perusahaan serta seluruh pedoman-pedoman internal perusahaan yang berhubungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG berdasarkan peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/ MBU/2011 Jo Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. By revising the Code of Conduct PT Nindya Karya (Company) revision 05 in 2014, it is expected that all people in the Company to have insights in accordance with the vision, mission, mental attitude and culture of the company and all company internal guidelines related to the implementation of good corporate governance principles based on regulation of the Minister of state-owned Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011 Jo No. PER-09 / MBU / 2012 on Implementation of good Corporate Governance at SOEs. Tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara professional dan beretika dengan memperhatikan seluruh stakeholder. 2. Meminimalisir segala risiko yang mengakibatkan terjadinya kepentingan maupun litigasi akibat kelalaian yang dilakukan oleh insan PT Nindya Karya di dalam perusahaan. 3. Mendorong perbaikan layanan mutu produk, pengelolaan perusahaan, pengembangan nilai perusahaan menuju pada peningkatan performance dan image perusahaan ke depan. Manfaat Code of Conduct 1. Sebagai pedoman dalam menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan perusahaan. 2. Membentuk karakter insan perusahaan yang beretika dalam berinteraksi dengan pihak lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan, sehingga meminimalisir peluang terjadinya penyimpangan. The desired objectives are: 1. As a shared commitment to realize the vision and implement the company's mission professionally and ethically with regard to all stakeholders. 2. Minimize all risks that will cause conflicts of interest and litigation as a result of negligence committed by the personnel of PT Nindya karya in the company. 3. Encourage improvement of product quality services, company management, the development of the company value towards performance improvement and company future image. Benefits of Code of Conduct 1. As guidelines to create adjustable working environment in company environment. 2. Create company individual that have good ethical manner either inside and outside of the company in order to minimize the risk of deviation. 264 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

267 3. Sebagai acuan bagi insan perusahaan dalam berperilaku sesuai dengan yang diinginkan atau yang dilarang oleh perusahaan. 3. As standard of guidelines for company individual to behave in line with the company request or restricted. Manfaat Code of Conduct Benefits of Code of Conduct 1. Sebagai pedoman dalam menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan perusahaan. 2. Membentuk karakter insan perusahaan yang beretika dalam berinteraksi dengan pihak lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan, sehingga meminimalisir peluang terjadinya penyimpangan. 3. Sebagai acuan bagi insan perusahaan dalam berperilaku sesuai dengan yang diinginkan atau yang dilarang oleh perusahaan 1. As a guide in creating a healthy and comfortable working athmosphere in the corporate environment. 2. Establish characters of ethical people company in interacting with other parties, both inside and outside the corporate environment, thus minimizing the chances of deviances. 3. As a reference for company people to act based on what the company desired or prohibited. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance PEDOMAN KODE ETIK GUIDELINES ON ETHICAL CODE Berdasarkan Keputusan Direksi PT Nindya Karya Nomor: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya, Direksi memutuskan memberlakukan Code of Conduct sebagai berikut: Based on the Decision of the Board of Directors of PT Nindya Karya Number: 505 / CEO of / KPTS / Sekper / 09/2014 on Implementation of Good Corporate Governance of PT Nindya Karya, the Board of Directors decided to enforce the Code of Conduct as follows: ETIKA KERJA Ruang Lingkup Kinerja dan citra perusahaan sebagai faktor yang mempengaruhi dan menentukan kelancaran usaha dan kelangsungan bisnis perusahaan sangat berkaitan dengan perilaku seluruh insan perusahaan. WORK ETHICS Scope The performance and company's image as factors that influence and determine the business flows and business continuity are closely linked to the behavior of the people s company. Untuk mewujudkan kinerja ekselen dan citra yang baik diperlukan etika kerja yang mengatur hubungan antar individu baik di dalam maupun di luar perusahaan. To realize the excellence performance e and good image, work ethic is needed to regulate relations among individuals both inside and outside the company. Sikap Mental dan Budaya Perusahaan Sikap Mental: Integritas Jujur, Adil dan Berdedikasi. Mental Attitude and Corporate Culture Mental Attitude: Integrity Honest, Fair and dedicated. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 265

268 Militan Gigih, tidak berhenti sebelum selesai, tidak menyerah sebelum berhasil. Inovatif Bekerja efektif dan efisien. Detail Mengerti dan menguasai tanggung jawabnya, mampu mengidentifikasi peluang dan risiko. Fleksibel Mudah beradaptasi, mengutamakan teamwork dan berfikir positif. Militants Persistent, do not stop until completing, do not give up before succeeding. Innovative Work effectively and efficiently. Details Understand and master their responsibilities, be able to identify opportunities and risks. Flexible Adaptable, promoting teamwork and positive thinking. Budaya Perusahaan Berfikir terbuka, bekerja efektif dan efisien. Company culture "Thinking is open, work effectively and efficiently. Perilaku Individu di dalam dan di luar Perusahaan Individual behavior inside and outside of the Company 1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Melakukan pekerjaan dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab. 3. Masing-masing individu merupakan bagian dari perusahaan yang harus saling mendukung dan berkepentingan terhadap kemajuan maupun kelangsungan operasi perusahaan. 4. Senantiasa berupaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi (keahlian/ skill, pengetahuan/knowledge, sikap/ attitude) dengan bekerja memenuhi sasaran kerja yang ditentukan. 5. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar tugas. 6. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan, atau berkata kasar, pelecehan ataupun provokasi dan tidak menimbulkan persaingan tidak sehat diantara sesama karyawan. 7. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesama individu, seperti agama, hari libur agama/nasional, status, suku/ras dan keluarga. 8. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari atasan dan atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak di luar perusahaan tanpa izin selama jam kerja. 9. Memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) di dalam merumuskan suatu keputusan. 1. Uphold the faith and devotion to God Almighty. 2. Work with good intention and full responsibility. 3. Each individual is part of a company that should be mutually supportive and interested in the progress and continuity of company operations. 4. Always eager to improve professionalism and competence (skills, knowledge, and attitude with fully commit to fulfill the setting target. 5. Always behave in a good manner outside of it duties 6. Does not push or intimidate, humiliate or blasphemy or provocate and does not create competitive unhealthy environment between the employees. 7. Protect and preserve private things between individual, such as religion, national holiday, status, racial and family 8. Discipline, does not leave the office before times without permission from the manager or does not conduct activity for it personal interest or without permission of the company during the working hour 9. Open minded related with dissenting opinion in promulgating decision 266 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

269 10. Tidak melalaikan tugas dan pekerjaan, sehingga mengakibatkan kerugian perusahaan. 11. Tidak mabuk, madat, memakai narkotik dan obat berbahaya (narkoba) maupun memperdagangkan minuman keras, narkoba dan yang sejenisnya ditempat kerja atau di luar perusahaan. 12. Tidak membujuk pimpinan, bawahan dan atau sesama karyawan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan. 13. Tidak melakukan perbuatan asusila seperti pelecehan seksual, pencemaran nama baik atasan, bawahan maupun sesama karyawan serta keluarganya. 14. Tidak melakukan tindakan melawan hukum seperti : berjudi, mencuri dan atau menggelapkan harta perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan, bawahan maupun sesama karyawan dan memperdagangkan harta perusahaan secara illegal. 15. Tidak membiarkan dirinya atau teman kerja dalam keadaan bahaya, seperti membiarkan teman sekerja bekerja tidak sesuai dengan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 16. Menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi mengenai Perusahaan. 10.Does not neglect duties and obligations that may loss the company 11. Does not drink alcohol, use drugs or trade alcohol drink, and any other things that have similar meaning in and outside the working place. 12. Does not persuade leader, staff or fellow staff to do something's that against the law or social norms 13. Does not conduct action that contradict with social norms such as sexual harassment, defamation either with manager, staff or with fellow employees and it families 14.Does not conduct unlawful action such as : gambling, stealing and/or fraud to manager, staff or fellow employees and sell company assets illegally. 15.Does not let themselves or fellow employees in dangerous situation such as letting their friends working in line with K3 standard (health and safety of work). 16. Keep confidentiality all documents information with the company Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Perilaku sebagai Atasan 1. Selalu memberikan panutan yang baik dalam tindakan dan tutur kata, bersikap adil dan terbuka dengan bawahannya. 2. Membangun komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan bawahan. 3. Dalam mengambil kebijakan selalu berusaha kerjasama (teamwork) melaksanakan koordinasi dan hubungan yang harmonis. 4. Memberikan kesempatan yang sama kepada bawahan untuk mengembangkan diri dan karirnya tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, gender dan golongan. 5. Menanggapi setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin dan menindaklanjutinya secara adil dan transparan sesuai peraturan perusahaan. 6. Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 7. Patuh dan konsekuen terhadap hukum dan kebijakan (policy) yang sudah ditetapkan. Behavior as Manager 1. Always give good examples in terms of good manner and social skills, fair and open with it staffs 2. Build good communication skills that is open and constructive with it staff 3. In deciding policies always work together coordinative and harmonically 4. Give equal opportunities with staff to develop themselves and it career without differential based on tribe, racial, religion and groups. 5. Response every report that has been received concerning disciplinary breach and respond it with fair and transparent in line with company regulations. 6. Obey and respect agreement that was promulgated in working agreement. 7. Obey and consequent with law and policies that has been created. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 267

270 8. Menilai kinerja bawahan secara objektif berdasarkan kriteria yang jelas. 9. Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau pihak lain. 8. Valuing staff job objectively based on clear criteria 9. Does not exploit positions for personal interest, group or other parties Perilaku sebagai Bawahan 1. Bersikap dan bertingkah laku santun kepada atasan dan sesama insan perusahaan. 2. Bekerja jujur dan professional dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab serta loyal kepada perusahaan dalam setiap pelaksanaan tugas yang diberikan. 3. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas. 4. Selalu kreatif dan berani mengambil inisiatif memberikan dukungan, terutama dalam menghadapi permasalahan yang timbul. 5. Berkomunikasi dengan atasan secara jujur, terbuka dan beretika. 6. Patuh dan konsekuen terhadap hukum, kebijakan (policy) dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sudah ditetapkan. 7. Tidak melakukan tindakan yang di luar kewenangannya. 8. Mematuhi dan menghormati tugas dan petunjuk atasan yang tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. 9. Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Behavior as Staff 1. Act accordingly to manager and fellow employees. 2. Honest and professional in implementing it duties with full responsibility also loyal to the company for every duties that has been given. 3. Always enhance it ability, knowledge and professionalism in executing it duties. 4. Always creative and willing to take a risk in giving support especially in overcoming obstacle. 5. Communicate fairly, open and in good manner. 6. Obey and consequent with law, policies and standard operation procedures that has been created. 7. Does not conduct action that is beyond it authorities. 8. Obey and respect obligation and manager command that does not contradict with provisiona and applicable regulations. 9. Obey and respect agreement that has been states in working agreement. Perilaku Sesama Rekan Kerja 1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk bekerja dalam kelompok demi kemajuan Perusahaan 2. Memiliki semangat kerja sama yang tinggi dan selalu siap membantu rekan ataupun unit kerja lain untuk kebaikan Perusahaan 3. Bersedia berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada rekan kerja lainnya tanpa merasa takut tersaingi 4. Menghargai orang lain, tidak meremehkan dan membeda-bedakan satu dengan lainnya 5. Menerima setiap masukan dan saran yang diberikan untuk perbaikan diri dan peningkatan kinerja 6. Menciptakan keterbukaan informasi sesama rekan kerja dan antar unit kerja untuk Behavior as Staff 1. Develop ability and skills in working together for the development of the company. 2. Have high enthusiasm and always willing to assist fellow employee or other working unit for the best interest of the company. 3. Willing to share knowledge and skills to fellow employees without afraid being lose in competition. 4. Respect other parties, does not underestimate other person and differentiate others. 5. Receive every inputs and suggestion for self improvements and working performance. 6. Create open and fair information towards fellow employees and between unit of 268 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

271 mendukung kerjasama dan koordinasi yang baik demi kemajuan Perusahaan dengan tidak melanggar Peraturan Perusahaan 7. Bersikap terbuka, simpatik dan membantu sesama rekan, saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain, serta dapat menerima perbedaan pendapat dengan baik. working and coordinate it for the interest of the company by not breachin the company regulations. 7. Open, sympathic and help fellow employees, respect others opinion and also can accept different opinions wisely Kepedulian terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Mentaati setiap peraturan perundangundangan dan/atau standar tentang keamanan dan keselamatan kesehatan kerja 2. Mengutamakan tindakan pencegahan yaitu yang bersifat menghindari terjadinya kecelakaan 3. Menjaga tata tertib dan disiplin agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan teratur sehingga Perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan baik 4. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan yang terjadi sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku dan senantiasa memiliki rencana penanggulangan keadaan darurat 5. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan unit masing-masing dan instansi berwenang terkait dalam batas waktu yang ditentukan 6. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana termasuk sumber daya, peralatan dan system deteksi secara seksama sesuai kewenangannya untuk memastikan kesiapannya. Care with Health and Safety of Work 1. Obey every related regulations and/or standard on health and safety of work. 2. Prioritize precautionary action that prevent accident 3. Maintain order and discipline in order to create safe and order working environment in order to achieve the company objectives 4. Conduct prevention action for accident that occurred in line with applicable standard and procedure also always have precaution plan in emergency situations 5. Report every incidents and working accidents to each unit manager and institution related with limitation times that has been decided. 6. Conduct examination and evaluation periodically related with toll including resources, tools and detection system prudently in line with it authorities to ensure it readiness Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Etika Bisnis Etika bisnis merupakan sikap dasar perusahaan dalam berbisnis dengan semua Stakeholders. Perusahaan mempunyai komitmen untuk secara terus menerus membangun hubungan jangka panjang dan saling menguntungkan serta menciptakan nilai tambah (value creation) bagi perusahaan dan Stakeholders. Business Ethics Business ethic was company basis skills in conducting business with every Stakeholders. The company have commitment to always build long term and beneficial relationship in order to increase the creation value for the company and stakeholders Hubungan dengan Pemegang Saham 1. Senantiasa berusaha meningkatkan secara optimal dan berkesinambungan nilai Pemegang Saham (Shareholder Value), seperti tingkat laba, tingkat pertumbuhan dan kepentingan lain Relations with Shareholders 1. Always try to optimize and continually sharehiolders value such as profits, development value and other interest from shareholders in line with regulations Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 269

272 2. Menciptakan dan mengembangkan peluangpeluang bisnis guna meningkatkan kemajuan perusahaan. 3. Menerapkan dengan sungguh-sungguh prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). 4. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris memberikan pendapat dan saran mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Tahunan yang diusulkan Direksi serta pada setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perusahaan, melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja perusahaan. 2. Create and develop business opportunity to enhance the company performance. 3. Implement good corporate governance. 4. In General Meeting of Shareholder (GMS), commissaries can deliver opinions and suggestion for long term budgetary plan, long term working plan of the company and annual report that has been proposed by directors for every obstacles that is considered important for the company management, and report it as soon as possible to general meeting of shareholder if there is condition which degrade the company performance Hubungan dengan Rekanan/Pemasok Barang dan Jasa 1. Memelihara komunikasi yang baik dengan pemasok atau rekanan sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersediaan pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan. 2. Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh pemasok atau rekanan. 3. Bersikap jujur dan adil serta beretika dalam berbisnis dengan pemasok atau rekanan. 4. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Memilih calon pemasok atau rekanan yang mempunyai reputasi, kompetensi dan catatan kerja/prestasi (track record) yang baik. 6. Menghindari bisnis dengan pemasok atau rekanan yang mempunyai benturan kepentingan dengan pejabat dan atau perusahaan yang patut diduga menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme. 7. Membuat perjanjian/kontrak secara tertulis dan menjalankan hak dan kewajiban masingmasing pihak sesuai dengan perjanjian. Relations with Partners/Supplier of Goods and Services 1. Maintain good communication skills with supplier or partner as strategic partners and ensure the availability of good stocks and services that is required for the company operation. 2. Give equal treatment with supplier or partners. 3. Fair and honest with good manner in conducting business with suppliers and partners. 4. Conduct procurement of goods and services transparently in line with applicable regulations. 5. Appoint supplier or partners that have good reputations, competence and good track record. 6. Avoid conducting business with suppliers or partners that have conflict of interest with government official or other companies that have strong indications of corruption, collusion and nepotism. 7. Create agreement/contract in writing that execute it rights and obligations of each parties in line with such agreement Hubungan dengan Karyawan 1. Menghargai karyawan sebagai asset perusahaan yang bermartabat tanpa melihat ras, warna kulit, agama, asal-usul, hambatan fisik, gender dan usia, yang kapasitasnya Relation with Staff 1. Respect staff as company assets that have dignity despite their racial, colour skin, physics, religion, gender and ages, which the capacities always enhanced through 270 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

273 terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan secara konsisten. 2. Memberlakukan sistem rekrutmen, promosi dan pengembangan karir secara adil/wajar dan konsisten berdasarkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.kompensasi dan hak karyawan diberikan berdasarkan kinerja serta sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Menciptakan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi kepada seluruh karyawan tanpa membedakan senioritas, gender, suku, ras, agama dan golongan. 4. Menyediakan tempat, sarana kerja yang layak dan memelihara lingkungan secara harmonis. 5. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi dan latar belakang kebudayaan seseorang. 6. Selalu menjunjung kesetaraan kerja termasuk di dalamnya larangan terhadap segala bentuk diskriminasi termasuk memberikan perlakuan yang sama kepada pekerja penyandang disabilitas. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dan setara serta perlakuan yang adil kepada seluruh karyawan. 7. Menyediakan informasi yang relevan tentang kebijakan, rencana dan kemajuan perusahaan kepada karyawan. 8. Menjaga kebebasan karyawan untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi kepada perusahaan tentang kebijakan dan praktekpraktek perusahaan dengan cara yang beretika dan sesuai dengan peraturan. 9. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melalaikan tugasnya atau melanggar ketentuan perusahaan. 10. Menghormati dan menjaga kerahasiaan catatan maupun informasi pribadi karyawan. education and consistent training. 2. Apply recruitment system and carrer development with fair and consistent based on competence that is required by the company. Compensation and staff right was given based on the productivity and certain applicable provisions. 3. Create equal opportunities to get job and promote it to every employees without differentiate seniority, gender, racial, religion and groups. 4. Provide place, proper working environment and preserver harmonic environment. 5. Provide working environment that is free from harassment that may arise due to different of culture and traditional background. 6. Always uphold equal gender including restriction of discrimination in giving treatment to disable worker. The company gives equal and fair of opportunities and treatment to every employees. 7. Deliver relevant information relating policies, plan and company progress to the employees. 8. Ensure freedom of employees to deliver opinion and aspiration to the company and company practices with ethics and in line with regulations. 9. Gives reward to employees that achieved award and give sanctions to employees that forbid their duties or breach company regulations. 10. Respect and keep confidential of notes or even personal information of the employees. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Hubungan dengan Pemberi Tugas/ Pelanggan 1. Menempatkan pelanggan sebagai mitra strategis. 2. Menyediakan produk dan layanan dengan mutu yang baik serta penyerahan tepat waktu sesuai kontrak kepada Pelanggan. Relations with Assignee/Customers 1. Assign customers as strategic partners. 2. Deliver products and services with good quality in time in line with contract to customers. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 271

274 3. Mengutamakan sikap jujur dan beretika dalam berbisnis dengan pelanggan. 4. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan serta memberikan tanggapan sesegera mungkin. 5. Melakukan perikatan bisnis yang jelas dan saling menguntungkan secara tertulis hanya dengan mitra usaha yang memiliki reputasi yang baik. 6. Menjaga kualitas hubungan dan tidak melakukan kerjasama yang dapat merugikan perusahaan, pelanggan maupun masyarakat. 3. Prioritize honest and good ethis in business with customers. 4. Noticing such compliment and inputs from customers also by giving response as soon as possible. 5. Conduct clear business agreement that benefits both parties in writtern with partners that have good reputations. 6. Controlling the relationship quality and does not conduct agreement that may disadvantage the company, customers or even society Hubungan dengan Masyarakat Sekitar, Mitra Binaan dan Lingkungan 1. Menjaga hubungan yang kondusif dan harmonis dengan masyarakat sekitar dan memperhatikan adat istiadat serta aspek sosial masyarakat sekitar. 2. Menerima dan memanfaatkan tenaga kerja sekitar operasional perusahaan tanpa mengabaikan kualifikasi yang dibutuhkan. 3. Proses kegiatan pembangunan dilakukan tanpa memberikan dampak negatif kepada masyarakat sekitar dengan implementasi metode yang aman dan ramah lingkungan. 4. Mengalokasikan dana untuk pengembangan mitra binaan dan lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku serta melakukan evaluasi terhadap keberhasilan mitra binaan dengan membuat rekaman dan sistem pelaporan. 5. Memperhatikan dan memberikan kontribusi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan sesuai kemampuan perusahaan. 6. Menyalurkan pinjaman pada industri kecil dan koperasi (kemitraan) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai dengan keputusan RUPS 7. Melalui PKBL memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat sebagai rasa tanggung jawab sosial perusahaan yang berupa bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan latihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan prasarana dan sarana umum serta bantuan sarana ibadah sesuai dengan yang dialokasikan oleh RUPS. Relations with Societies, Partners and Environment 1. Ensure condusive and harmonics relation with societies and noticing traditional behavior and social aspects of the society. 2. Receive and use human resource around the company without disregard required qualifications. 3. Process of building creation was conducted without give negative impact to societies by implementing safe and environmental friendly. 4. Allocate funds, develop partners and environment inline with applicable regulations also conduct evaluation with partners by create record notes and reporting system. 5. Noticing and give social contributions to society around the company in line with company ability. 6. Deliver loan to small industry and partners through partnership program and natural preservation in line with GMS decision. 7. Through natural preservation, gives assistnace to the society as social responsibility of the company in form of natural disaster aid, educational aid, training, health assistancem also religious assistance in line with budget allocation that has been established by GMS. 272 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

275 8. Memberikan informasi-informasi relevan yang diperlukan masyarakat sekitar pekerjaan mengenai dampak selama pelaksanaan pekerjaan. 9. Peka dan peduli terhadap masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di lingkungan. 8. Gives relevant information that is required by the society related with effect of company working implementation. 9. Aware and care towards social and economical problems that occurred in the environment Hubungan dengan Pemerintah 1. Mematuhi dan mendukung peraturan perundangundangan yang terkait dengan operasi perusahaan, termasuk di dalamnya ketaatan terhadap pembayaran pajak, retribusi, masalah ketenagakerjaan dan lingkungan hidup. 2. Mendukung program nasional maupun regional khususnya di bidang teknologi, pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya. 3. Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan Pemerintah untuk memperoleh kesempatan bisnis dengan cara yang tidak etis. 4. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang beretika dengan Pemerintah, sehingga setiap kebijakan pemerintah dapat diantisipasi dengan baik demi kemajuan dan kelangsungan perusahaan. Relations with The Government 1. Obey and support law related regulation related with company operations, including with obedience of tax payment, retributions, employment, preservation and environmental issues. 2. Assist either national program or special region especially in technology, education, social, economy and culture. 3. Does not always utilize good relationship with the government to enhance business opportunities which obtained unlawfully. 4. Always communicate and ensure good relationship that have good ethis with the government, hence, every government policies can always be anticipated for the interest and good performance of the company Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Hubungan dengan Kreditur dan Bank 1. Melakukan pinjaman dengan kreditur yang resmi dan memiliki reputasi baik, serta tidak mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan. 2. Mematuhi kewajiban sesuai perjanjian. 3. Menjamin setiap pinjaman dengan agunan yang memadai dan legal. 4. Mengelola dana pinjaman secara efektif sesuai peruntukannya. 5. Menuangkan kesepakatan dalam dokumen tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan. 6. Memberikan informasi yang actual dan prospektif kepada calon kreditur dan bank. Relationship with Creditor and Bank 1. Conduct loan with legitimate creditor and have good reputation also does not have conflict of interest with the company. 2. Obey obligation in line with agreement. 3. Ensure every relations with proper and legal collateral. 4. Control loan effectively in line with it functions. 5. Write agreement in written documents based on good intentions that is beneficial. 6. Give actual and prospective information to prospect able creditor and bank. Hubungan dengan Pesaing 1. Memperhatikan kaidah-kaidah persaingan yang sehat dan beretika, sesuai ketentuan perusahaan dan peraturan perundangundangan. 2. Menjadikan pesaing sebagai pembanding (benchmark) guna meningkatkan kinerja perusahaan. Relation with Competitor 1. Ensure a health and ethical competition level, in line with company and law related regulations. 2. Get competitor as a benchmark to enhance the company performance. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 273

276 3. Menghormati keberadaan seluruh pesaing dan menjaga hubungan yang baik dan saling menghormati. 3. Respecteverycompetitorsandensuregoodrel ation by mutual respect. Hubungan dengan Auditor 1. Menjamin kebebasan auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai standar profesi dan kode etik. 2. Menetapkan penunjukan auditor eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Membuat perikatan penugasan audit dengan auditor eksternal secara tertulis. 4. Memperhatikan serta melaksanakan rekomendasi dan saran yang diberikan auditor. Relation with Auditor 1. Ensure auditor freedom in exercising it duties in line with standard of profession and ethical code of conducts. 2. Uphold appointment external auditor in line with applicable provisions. 3. Create auditor obligation with external auditor writtenly. 4. Ensure and implement recommendation and inputs that has been given by auditor Hubungan dengan Serikat Pekerja 1. Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra perusahaan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan demi terciptanya hubungan industrial yang dinamis dan harmonis. 2. Memperhatikan dengan sungguhsungguh aspirasi Serikat Pekerja yang ada hubungannya dengan kepentingan karyawan dan perusahaan. 3. Tidak melayani perwakilan atau pihak yang mengatasnamakan Serikat Pekerja yang melakukan aktivitas untuk kepentingan pribadi atau bertentangan dengan hukum dan norma kepatutan. 4. Memberikan informasi yang relevan tentang kebijakan dan aktivitas perusahaan secara terbuka kepada Serikat Pekerja yang sepenuhnya untuk kemajuan perusahaan. Relation with Labour Association 1. Put labour association as the main partner of the company in order to reach dynamic and harmonic industrial relations. 2. Noticing labour association aspiration that have relations with employees and company interest. 3. Does not serve representatives or any other parties that use the labour association to conduct personal activity or contradict with the law and obedience of norm. 4. Gives relevant information on policies and company activities publicly to labour association for the interest of the company. Komitmen atas Hal-Hal Khusus Pengelolaan Catatan, Dokumen, Informasi dan Penyusunan Laporan Catatan, dokumen, informasi dan penyusunan laporan perusahaan harus dapat dipertanggungjawabkan, akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu setiap insan perusahaan: 1. Wajib memelihara dan melindungi catatan, dokumen dan informasi dari penggunaan di luar kepentingan perusahaan. 2. Dilarang memalsukan catatan, dokumen dan informasi perusahaan. 3. Harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang untuk penggunaan/ penyebaran dan pemusnahan catatan, dokumen dan informasi. Commitment in Special Circumstances Controlling notes, documents, information and creation of report must be held responsibility, accurately and on time. Further more every company employees: 1. Obliged to control and protect notes, documents, and information from users outside of the company interest. 2. Forbid to falsify notes, documents and company information. 3. Must get agreement from competent official to use/spread and dismiss notes, documents and information. 274 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

277 4. Karena kedudukan dan profesinya tidak dibenarkan menggunakan catatan, dokumen dan informasi perusahaan untuk kepentingan pribadi dan berpotensi merugikan perusahaan dan stakeholders lainnya. 5. Hanya memberikan data yang dapat Dipertanggungjawabkan. 6. Mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar, diverifikasi keakuratannya dan dapat dipertanggungjawabkan. 7. Menyampaikan laporan secara benar, lengkap, singkat, jelas, tepat isi dan tepat waktu, serta relevan untuk proses pengambilan keputusan. 8. Tidak menyembunyikan data dan dokumen Perusahaan, baik ketika menjabat ataupun setelah selesai masa tugas/jabatannya. 9. Tidak membiarkan catatan yang tidak benar atau transaksi yang melanggar hukum. 10. Menyimpan semua dokumen, laporan dan berkas-berkas Perusahaan dengan tertib sehingga senantiasa mudah ditemukan dan digunakan sewaktu- waktu oleh semua pihak yang berkepentingan. 11. Melakukan dokumentasi laporan sesuai kebijakan internal Perusahaan. 4. Due to it positiona and profession does not justified to use notes, documents and information from the company for personal interest and could give disadvantages of the company and other stakeholders. 5. Only give data that could be held responsible. 6. Recording data, and create report based on competent sources, verification of such information and can be held responsible. 7. Gives report in accurate, complete, concise, shorts and in time related with such relevance in decision taking process. 8. Does not hiding data, and company documents either when held positions or after pension. 9. Does not let any false notes or transactions that breach the law. 10. Keep every documents, report and files from the company in order, hence it could be easy to be found and use in the future by every interest parties. 11. Use report documentation inline with company internal policies Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pengamanan Harta Perusahaan Tanggungjawab pengamanan harta perusahaan merupakan kewajiban setiap insan perusahaan, untuk itu setiap insan perusahaan : 1. Menjaga, melindungi, memelihara dan menggunakan harta benda perusahaan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai ketentuan. 2. Tidak menggunakan dan memanfaatkan harta perusahaan untuk kepentingan di luar kepentingan perusahaan. 3. Menjaga dan menghargai hak milik intelektual (intellectual property rights) yang dimiliki dan digunakan perusahaan. 4. Menjaga rahasia-rahasia perusahaan yang meliputi : desain, dokumen atau informasi sensitif yang merupakan milik perusahaan. 5. Tidak dibenarkan dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak harta benda perusahaan. Securing Company Asset Responsibility in securing company asset was obligation from every company individuals, for that reason, every individuals obliged to : 1. Protect, preserve, and use company assets in line with company regulations. 2. Does not use and exploit company asset outside of company interest. 3. Protect and respect intellectual property rights that is owned and used by the company. 4. Keep company secrets including: design, documents or sensitive information's that is owned by the company. 5. Does not justified due to such reason destroy company assets. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 275

278 Benturan Kepentingan Setiap insan perusahaan berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan perusahaan, untuk itu : 1. Tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun di luar perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan, kecuali dalam hubungannya dengan koperasi karyawan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. 2. Tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara pribadi maupun melibatkan keluarga, dengan pihak lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan. 3. Anggota Komisaris/Dewan Komisaris, Komite Audit dan Anggota Direksi dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan dari kegiatan BUMN yang dikelolanya selain gaji dan fasilitas sebagai anggota Komisaris, Komite Audit dan Anggota Direksi, yang ditentukan oleh RUPS/ Pemilik Modal. 4. Anggota Komisaris/Dewan Komisaris dan Anggota Direksi wajib membuat surat pernyataan mengenai benturan kepentingan, sehingga dapat bertindak secara independent dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis. 5. Anggota Komisaris/Dewan Komisaris dan Anggota Direksi wajib melaporkan kepada per usahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya pada perusahaan dan perseroan lain, termasuk setiap perubahannya. Conflict of Interest Every company individuals obliged to prioritize company interest and hinder conflict of interest with the company by such actions, which are : 1. Does not allowed to held two positions outside of the company that may gives conflict of business interest unless it related with cooperative of employees as has been regulated under the regulations 2. Does not allowed to do business relation either directly or involving families with other parties that may create business conflict of interest with the company. 3. Member of commisaries/board of commisaries, commitee audit, and member of directors forbid to conduct transaction that have conflcit of interest with other state owned enterprises apart from income payment and other facilities as members commisarries, audit commitee and member of directors which was regulated by GMS/Shareholders. 4. Member of commisaries/ board of commisaries and member of directors obliged to create letter of statement relating conflict of interest, hence could conduct indiependent activity that will not affect it abilities in executing it duties independently and critically. 5. Members of commisaries/board of commisaries and member of directors oblied to report to company related with their share ownership and or it families in the company or other company, including every changes Aktivitas Politik dan Sosial 1. Tidak memanfaatkan nama, aset, dan potensi Perusahaan untuk tujuan politik tertentu. 2. Tidak mengatasnamakan Perusahaan atau memberikan kontribusi atas nama perusahaan kepada partai politik manapun. 3. Tidak membuat kesepahaman, perikatan, pernyataan baik secara langsung maupun Social and Political Activity 1. Does not use name, asset, and company potential for certain purposes. 2. Does not use company names or give contribution under the company names towards any other political parties. 3. Does not make any agreement, contract, letter of statement either directly or indirectly 276 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

279 tidak langsung yang dapat menunjukkan bahwa Perusahaan memiliki keterikatan dengan partai politik manapun. 4. Melakukan setiap aktivitas untuk menyalurkan aspirasi politik dan kegiatan sosial di luar jam kerja dan tidak menggunakan atribut Perusahaan. 5. Mengajukan pengunduran diri dari Perusahaan, apabila menduduki jabatan di partai politik atau kegiatan politik yang akan mengganggu tugasnya di Perusahaan. 6. Tidak melaksanakan aktivitas politik baik langsung maupun tidak langsung di lingkungan Perusahaan. 7. Tidak menggunakan atribut partai politik atau organisasi sosial kemasyarakatan yang terafiliasi dengan partai politik dalam lingkungan kerja perusahaan. that could describe that the company have certain affiliation with any political parties. 4. Conduct every activity that may aspire and social activity outside of working hour and does not use the company attributes. 5. Propose of resignation from the company, if held position in political party or political activity that may affect it duties in the company. 6. Does not conduct political activity directly or indirecly in the company. 7. Never use political party attributes or social organisation or society organisation which affiliated with political party in company environment Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Kepatuhan terhadap Hukum, Peraturan Perundangundangan dan Ketentuan Lainnya 1. Patuh dan tunduk terhadap hukum yang berlaku dan melaksanakannya secara konsisten. 2. Menghindari setiap tindakan dan perilaku yang dapat menimbulkan pelanggaran terhadap hukum dan kesusilaan. 3. Mengedepankan penyelesaian melalui jalur musyawarah untuk mufakat dalam setiap permasalahan dan apabila tidak mencapai kesepakatan maka selanjutnya akan digunakan jalur hukum dan berkewajiban untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan maupun keputusan yang dihasilkan. 4. Tidak melakukan kerja sama yang melawan hukum dengan pihak lain yang merugikan perusahaan. Obediance towards Law, Regulations and other Provisions 1. Obediance towards applicable law regulations and implement it consistently. 2. Avoid every act and behaviour that may breach law and norms. 3. Prioritizing settlement of dispute through forum discussion in every issues and if such decision does not reached, process of law will be mandatory applicable to be respected. 4. Does not conduct agreement that is against the law or other parties thaty may disadvantages the company Menghindari terjadinya Konflik Kepentingan Pribadi (Insider Trading) Insan PT Nindya Karya (Persero) yang memiliki akses informasi material tidak boleh menyalahgunakan jabatan dan pekerjaannya dalam mengungkapkan informasi material yang dapat mempengaruhi keputusan investor. Avoiding Conflict of Interest PT Nindya Karya (Persero) individuals that have access to material information does not allowed to abuse it authority and work by revealing material information that may affect investor decision. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 277

280 Informasi material adalah informasi yang belum dipublikasikan secara luas yang dapat mendorong seseorang untuk membeli, menjual atau menahan saham Perusahaan. Material information was material that has not yet published broadly and could gives someones to buy, sell or hold company stocks. Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct 1. Pelaksanaan Code of Conduct merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh insan perusahaan. Apabila terjadi penyimpangan atau pelanggaran, maka insan perusahaan wajib melaporkannya kepada Tim GCG atau Atasan Langsung dengan bukti yang cukup disertai identitas pelapor secara jelas dan penerima laporan wajib merahasiakan identitas pelapor. 2. Pengungkapan harus dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan Perusahaan tertentu (grievance) ataupun didasari kehendak buruk/fitnah. 3. Perusahaan wajib menindaklanjuti pelaporan yang berpotensi merugikan secara materiil dan dapat merusak citra Perusahaan yang antara lain disebabkan oleh penyimpangan, manipulasi dan lain sebagainya. Report Mechanism for Code of Conduct Breach 1. Code of Conduct implementation was commitment and responsibility from every company individuals. If there is deviation or breach, such individuals must report it to GCG team or directly to it manager attaching credential evidences by give clear identity of rapporteur and the receiver obliged not to disclose such identity. 2. Revealing process must be based on good intention and does not based on personal complaint for company policies or based on defamation. 3. The company oblige to follow up such report that could give potential material loss and could affect company image that is due by deviation, manipulation and etc. Ruang Lingkup Kode Etik Scope of the ethical Code Code of Conduct ini berlaku untuk seluruh jajaran Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan. Code of Conduct ini diumumkan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. This Code of Conducf applies to the entire components of Board of Commissioners, Board of tdirectors and Employees of the Company. This Code of Conduct is announced to be understood and implemented properly. Penyebarluasan Kode Etik Code of Conduct Dissemination Penyebaran dan Sosialisasi Code of Conduct kepada seluruh karyawan dilakukan dengan kewajiban membaca pedoman yang telah ditetapkan dan membuat pernyataan Kepatuhan bahwa telah membaca dan memahaminya serta untuk selanjutnya diimplementasikan dengan dikoordinir oleh Sekretariat Perusahaan. Dissemination and Socialization of Code of Conduct to all workers are conducted with obligation to read guidelines already stipulated and make a statement of Compliance that that they have read and understood it and for further implemented under coordination of Corporate Secretary. 278 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

281 Sebagai wujud kepatuhan dan integritas sekaligus sebagai implementasi dari komitmen terhadap pelaksanaan Pedoman Code of Conduct ini, maka menjadi kewajiban individu untuk menandatangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas pedoman ini. As a form of compliance and integrity as well as the implementation of commitments to the implementation of the Code of Conduct Guidelines, it is the duty of individuals to sign a statement of compliance and integrity on the guideline. Sanksi atas Pelanggaran Code of Conduct 1. Pemberian sanksi atas pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh karyawan diberikan oleh Direksi atau pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris diputuskan oleh Pemegang Saham. 3. Pemberian sanksi dilakukan setelah ditemukan bukti nyata terhadap terjadinya pelanggaran pedoman ini. Sanctions for Code of Conduct Breach 1. Sanctions for code of conduct breach that has been given by directors or competent official in line with applicable provision. 2. Sanctions deliverance for such breach that has been conducted by director and board of commissaries was decided by shareholders. 3. Such sanctions was given due to credential evidences of breaching this guidelines. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Jumlah Pelanggaran Kode Etik Number of Violations on ethical Code Sepanjang 2015, tidak terdapat pelanggaran kode etik. Throughout 2015, there are no violations of the code of conduct. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 279

282 Gratifikasi Gratuity Gratifikasi yaitu pemberian dan/atau penerimaan hadiah / cinderamata termasuk namun tidak terbatas meliputi uang, barang, rabat, komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik yang dilakukan oleh Insan PT Nindya Karya (Persero) (Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan) terkait dengan jabatan, wewenang dan tugasnya di perusahaan. Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi PT Nindya Karya (Persero) dalam mengendalikan Gratifikasi dituangkan di dalam Kebijakan Gratifikasi : Gratuity was defined as give and/or receive gift/souvenirs including but not limited into money, goods, profits, commission, loan without interest, itinerary tickets, accommodation, travelling ticket and other facilities either inside or outside the country using electronic devices or without electronic devices that conducted by PT NINDYA KARYA (Persero) employees (Board of Commissaries, Board of Directors and employees) related with it positions, authority and it duties in the company. Board of commissaries commitment and Board of Directors from PT NINDYA KARYA (Persero) in controlling gratuity will be sate in gratuity policies. 1. DILARANG memberikan dan/atau menawarkan, dan/atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada dan/atau dari pelanggan dan/atau pegawai negeri dan/atau penyelenggara negara untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, mempengaruhi independensi, objektifitas maupun profesionalitas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 1. FORBID to give or propose and/or receive, either directly or indirectly valuable things from customer and/or state officials and/or committee to affect or as a gift for what has been done and other activities that may create conflict of interest, affect independency, objectivity or even professionalism in line with law related regulations 2. Penerimaan barang yang cepat kadaluarsa (misal: makanan dan minuman) wajib segera diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan bukti tanda penyerahan kepada Sekretaris Perusahaan selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan. 2. Receival of goods that almost expired (such as: foods and drinks) obliged to be reported as soon as possible to social institution by give evidences of transfer receipt to secretary of the company at least 14 (fourteen) days after such receive 3. Apabila Insan PT Nindya Karya (Persero) terpaksa dan/atau tidak terhindarkan menerima Gratifikasi Ilegal, maka wajib 3. For PT NINDYA KARYA (Persero) employees obliged and/or cannot hinder to receive illegal gratuity, obliged to report such receivable 280 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

283 segera melaporkan penerimaan tersebut kepada atasan langsung selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal penerimaan. goods directly to manager at least 7 (seven) days since the receivable. 4. Bagi atasan yang menerima laporan Gratifikasi Ilegal agar segera berkoordinasi dengan Tim Reward & Punishment untuk direkapitulasi kemudian dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambatlambatnya 30 (empat belas) hari sejak tanggal penerimaan For manager that receive legal gratuity report need to coordinate with Reward & Punishment team to be recapitulated, furthermore it need to be reported to Commission of Corruption Eradication (KPK) at least 14 (fourteen) days since the receiving day Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 5. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Kebijakan Gratifikasi ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku diperusahaan. 5. Breach on provision related gratuity policies will be sanctioned with certain provision and regulation that applicable in the company Maksud, Tujuan dan Manfaat Purposes, Objectives and Benefits a. Sebagai Pedoman bagi karyawan PT Nindya Karya (Persero) untuk memahami, mencegah dan menanggulangi Gratifikasi di Perusahaan. b. Sebagai Pedoman bagi karyawan PT Nindya Karya (Persero) dalam mengambil sikap yang tegas terhadap Gratifikasi di Perusahaan untuk mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang baik c. Mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang bebas dari segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) d. Memberikan arah dan acuan bagi karyawan PT Nindya Karya (Persero) mengenai pentingnya kepatuhan melaporkan Gratifikasi untuk perlindungan dirinya sendiri maupun keluarganya dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana suap. a. As a guidelines for Nindya Karya (Persero) employee to understand, prevent and a safeguard gratituities in company b. As a guidelines for Nindya Karya Employee (Persero) in upholding the gratituities in company to create a good company management c. To create a good company managemenet that is free from corruption, collution and nepotism (KKN) d. Give direction and bases for PT. Nindya Karya employee to realize the importance of rule obedience in reporting gratituities to protect himself and his family from false accusation of bribery. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 281

284 Gratifikasi dalam kedinasan adalah pemberian Gratifikasi kepada karyawan PT Nindya Karya (Persero) dalam pelaksanaan kedinasan yang di tugaskan kepadanya sebagai Wakil Perusahaan. Gratuities in the workplace is the provision to employees of PT Nindya Karya (Persero) in the implementation of the official who was assigned to him as Deputy Company. Bukan Gratifikasi Non Gratituities Adalah setiap pemberian yang diterima oleh karyawan PT Nindya Karya (Persero) berdasarkan perjanjian yang sah atau karena karyawan PT Nindya Karya (Persero) yang bersangkutan meraih prestasi tertentu. Prinsip Dasar Every dispose that has been received by Nindya Karya (Persero) employee based on the a legitimate agreement or because Nindya Karya (Persero) employee get certain achievement. There are several disposal that is not included as gratuities Basic Principles Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi PT Nindya Karya (Persero) dalam mengendalikan gratifikasi antara lain sebagai berikut: a. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Semua Insan PT Nindya Karya (Persero) DILARANG baik secara langsung atau tidak langsung memberi Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing PT Nindya Karya (Persero) yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang- undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. The commitment of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT NINDYA KARYA (Persero) in the gratification control are as follows : a. All personnel PT NINDYA KARYA (Persero) PROHIBITED either directly or indirectly give Gifts/Souvenirs and or entertainment to any party who has a business relationship or a competitor PT NINDYA KARYA (Persero) which aims to obtain information, or something that is not justified by provisions of the applicable legislation, or to influence the parties intended to do and/or do not do something related to the position/title b. Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Semua Insan PT Nindya Karya (Persero) yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya (keluarga inti), DILARANG untuk menerima atau meminta baik secara langsung atau tidak langsung Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing PT Nindya Karya (Persero), yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang- undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukannya. b. All personnel PT NINDYA KARYA (Persero) and that because of his position or his family members (immediate family), NOT to accept or request either directly or indirectly Gifts/ Souvenirs and or entertainment of any party who has a business relationship or a competitor to PT NINDYA KARYA (Persero), which aims to obtain information, or something that is not justified by the terms of the applicable legislation, or to influence the parties intended to do and/or do not do something related to the position. 282 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

285 Mekanisme Pelaporan Reporting mechanism Apabila terdapat penerimaan hadiah/ cinderamata dan atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur Perusahaan, maka karyawan PT Nindya Karya (Persero) wajib melaporkan hal tersebut melalui : If there is acceptance of gifts / souvenirs and or entertainment beyond the limits that have been set up company, the employees of PT Nindya Karya (Persero) is obliged to report it through: 1. Atasan langsung Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan oleh karyawan PT Nindya Karya (Persero) yang menerima hadiah/cinderamata selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan. 2. Sistem pelaporan pelanggaran/ whistle blowing system Pelaporan melalui system pelaporan pelanggaran/whistle blowing system dilakukan apabila pelapor adalah karyawan PT Nindya Karya (Persero) atau pihakpihak lainnya (Pelanggan, mitra kerja dan masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui gratifikasi di Perusahaan yang memiliki potensi untuk terjadinya penyalahgunaan wewenang/jabatan. Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistle Blowing System dilaksanakan sesuai dengan mekanisme tersendiri yang mengatur mengenai Sistem Pelaporan Pelanggaran/ Whistle Blowing System 1. Direct Supervisor Reporting through direct superiors carried out by employees of PT Nindya Karya (Persero) who received a gift / souvenir no later than seven (7) working days from the date of receipt. 2. Sistem pelaporan pelanggaran/ whistle blowing system Violation reporting system / whistle blowing system Reporting through a system of reporting violations / whistle blowing system made if the complainant is an employee of PT Nindya Karya (Persero) or other parties (customers, business partners and communities) who have no direct involvement, but knowing gratification in the Company which have the potential for the occurrence abuse of authority / position. Reporting through System Reporting Violations / Whistle Blowing System implemented in accordance with their own mechanism regulating the Abuse Reporting System / Whistle Blowing System. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat kadaluwarsa (misal: makanan dan minuman), maka dapat diserahkan kepada lembaga sosial dengan menyampaikan bukti tanda penyerahan kepada Sekretaris Perusahaan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan. For acceptance which is quickly expired (example : food and beverage), it can be handed over to social institutions to submit proof of submission to the Corporate Secretary no later than 14 (fourteen) days after the date of receipt. Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman ini akan dikenakan sanksi yang berlaku di Perusahaan dan berpotensi dikenakan tindak pidana suap sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Violations of the provisions of this Code will be subject to sanctions applicable in the Company and potentially subject to criminal offenses of bribery in accordance with the legislation in force. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan seluruh insan di Perusahaan dijiwai oleh Sikap Mental dan Budaya Perusahaan. In implemented the various activities all employees in the company inspired by mental attitude and culture of the company Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 283

286 WHISTLEBLOWING SYSTEM WHISTLEBLOWING SYSTEM Perusahaan telah memiliki Pedoman Whistleblowing System yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 505/DIRUT/KPTS/SEKPER/09/2014 Tanggal 12 September 2014 tentang Penerapan Good Corporate Governance PT Nindya Karya (Persero) dan Prosedur Whistleblowing System No. P-NK- SDM tanggal 01 November The Company has had Guideline Whistleblowing System established based on Decision of Board of Directors of PT Nindya Karya (Company) Number: 505 / CEO of / KPTS / Sekper / 09/2014 Dated 12 September 2014 concerning Implementation of Good Corporate Governance of PT Nindya Karya (Company) and Procedures of Whistleblowing System No., P-NK-HR dated November 1, Whistleblowing System adalah sistem pelaporan atas dugaan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh insan PT Nindya Karya (Persero) dan Perusahaan menjamin kerahasiaan identitas dan memberikan perlindungan kepada pelapor. Mekanisme pelaporan Whistleblowing System sesuai SOP yang berlaku diperusahaan. Whistleblowing System is a system of reporting on alleged existence of fraud indications committed by personnel of PT Nindya Karya (Company) and the Company guarantees anonymity and provides protection for the complainant. Reporting mechanism of Whistleblowing System is in accordance with company applied SOP. Tujuan sistem ini untuk memberi penjelasan tentang mekanisme pelaporan atas indikasi adanya tindakan yang dianggap melanggar ketentuan yang berakibat merugikan Perusahaan. The objective of this system is to give explanations concerning reporting mechanism on indications of violation acts that may harm the Company. Ruang Lingkup berlaku bagi semua Karyawan PT Nindya Karya (Persero) dan semua anak perusahaan termasuk Komisaris dan Direksi. The scope applies to all employees of PT Nindya Karya (Company) and all subsidiaries including Commissioner and Board of Directors. Sistem Pelaporan Pelanggaran Violation Reporting System Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri (independent) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta karyawan PT Nindya Karya (Persero) dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan. Sistem pelaporan Violation reporting system is a system that manages complaint/disclosure regarding actions against the law, unethical/indecent behaviors confidentially, anonymously and independently used to optimize the participation of employees of PT Nindya Karya (Company) and other parties in revealing violations occur within the Company. The reporting violation system may be used if complaint / disclosure is considered ineffective to 284 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

287 pelanggaran di gunakan apabila pengaduan/ penyingkapan dianggap tidak efektif untuk disalurkan melalui jalur formal (melalui atasan langsung atau fungsi terkait). be channeled through formal route (through the immediate supervisor or related functions). Lingkup pengaduan/penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh sistem pelaporan pelanggaran adalah tindakan yang dapat merugikan Perusahaan, meliputi sebagai berikut: a. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku b. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain diluar Perusahaan c. Pemerasan d. Perbuatan curang e. Benturan kepentingan f. Gratifikasi g. Pencurian h. Korupsi i. Suap The scope of the complaint/ disclosure which will be followed by a violation reporting system is an action that could harm the Company, including the following: a. Deviations from the applied rules and regulations b. Malfeasance for other interests outside the company c. Extortion d. cheating e. Conflict of interests f. Gratification g. Theft h. Corruption i. Bribe Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pelapor wajib memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi: 1) Pelanggaran yang diadukan, meliputi jumlah kerugian (apabila dapat ditentukan). 1 (satu) pengaduan/penyingkapan sebaiknya hanya untuk 1 (satu) pelanggaran agar penanganannya dapat lebih fokus. 2) Pihak yang terlibat, yaitu siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut, termasuk saksi-saksi dan pihak yang diuntungkan atau dirugikan atas pelanggaran tersebut. 3) Lokasi pelanggaran, yaitu meliputi nama, tempat, atau fungsi terjadinya pelanggaran tersebut. 4) Waktu pelanggaran, yaitu periode pelanggaran baik berupa hari, minggu, bulan, tahun atau tanggal tertentu pada saat pelanggaran tersebut terjadi. 5) Bagaimana terjadinya pelanggaran tersebut dan apakah terdapat bukti-bukti pendukung telah terjadinya pelanggaran. 6) Apakah pelanggaran tersebut pernah dilaporkan kepada pihak lain. 7) Apakah pelanggaran tersebut pernah terjadi sebelumnya. 8) Pelaporan harus didasari itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi ataupun didasari kehendak buruk/fitnah. Reporters are required to provide reliable early indications that include: 1) Complained violations, including the amount of loss (if it can be determined). 1 (one) complaint / disclosure should be only for one (1) violation so that the handling could have more focus. 2) Involved parties, namely who should be responsible for the violations, including witnesses and parties that gain benefits or loss for such violations. 3) Violation location, including names, places, or function of the violations. 4) Violation time, namely the period of infringement either specific day, week, month, year or date when the violation occurred. 5) How the violation occurred and whether there are evidences supporting violations. 6) Whether the offense has been reported to other parties 7) Whether the offense has ever happened before. 8) The report should be based on good intention and is not a private complaint or based on bad intention/ slander. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 285

288 Untuk mempercepat dan mempermudah proses tindak lanjut pengaduan/penyingkapan, maka pelapor dianjurkan untuk memberikan informasi mengenai data diri, yang sekurang-kurangnya memuat alamat/nomor telepon/handphone/ facsimile/ . Perlindungan terhadap Pelapor dan Kerahasiaan a. Identitas pelapor dan isi laporan yang disampaikan dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan b. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada pihak manapun. c. Perlindungan terhadap pelapor juga berlaku bagi para pihak yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan/ penyingkapan tersebut. d. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/penyingkapan wajib mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tidak bersalah dan profesionalisme. e. Karyawan PT Nindya Karya (Persero) yang melanggar prinsip kerahasiaan akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan. Penanganan Pengaduan Sarana/Media Pelaporan Pelapor menyampaikan pengaduan/penyingkapan pelanggaran kepada Direksi, jika diketahui adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan pt Nindya Karya (Persero), ke alamat wbs.nindya@gmail.com. To speed up and simplify the process of followup complaint/ disclosure, the reporter is recommended to provide information about his/ her biodata, that at least contains address / phone number / mobile phone / facsimile / . Protection for reporter and the confidentiality a. Confidentiality of the reporter's identity and his/her report s contents is guaranteed b. The company guarantees protection for the reporter from all forms of threats, intimidation, or disagreeable actions of any parties as long as the reporter maintains the confidentiality of the violation reported to any parties. c. Protection for the reporter also applies for parties conducting investigations and parties that provide information related to the complaint / disclosure. d. In processing follow-up action on any complaints / disclosures, the company shall prioritize confidentiality, innocence presumption and professionalism. e. Employees of PT Nindya Karya (Company), which violates the confidentiality principle will be given a severe penalty in accordance with applied regulation in the Company. Complaint handling Means / Media Reporting Reporter submits complaints / violation disclosure violations to the Board of Directors, if know about fraud indications committed by employees PT Nindya Karya (Company), to the address: wbs.nindya@gmail.com. Prosedur Pengelolaan a. Pelapor hendaknya menyebut identitas pihak pelapor. Kerahasiaan identitas pelapor dilindungi Perusahaan. Sedapat mungkin laporan disertai dengan dokumen pendukungnya. Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan secara anonim. Penyampaian laporan secara anonim, tetap akan diterima, tetapi terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Hal ini akan menimbulkan Management Procedures a. Reporter should mention his/her identity. Confidentiality of the reporter s identity is protected by the Company. If possible, the report is accompanied by supporting documents. Violation reporting may be made anonymously. Submitting the report anonymously will still be accepted, but there are some things that need attention. This will lead to difficulties in communication, 286 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

289 kesulitan dalam berkomunikasi, konfirmasi atau klarifikasi dalam rangka tindak lanjut penanganan laporan pelanggaran tersebut. Oleh karena itu, untuk mengurangi anonimitas laporan, Perusahaan memastikan bahwa kebijakan perlindungan pelapor, kerahasiaan pelapor dan jaminan keamanan betul-betul dapat terlaksana dan dirasakan oleh seluruh karyawan PT Nindya Karya (Persero). b. Direksi sebagai penanggung jawab meneruskan laporan kepada Tim Reward & Punishment Pelapor harus mempunyai alasan yang kuat dalam menyampaikan laporan pelanggaran ataupun potensi pelanggaran. Pelaporan seyogyanya dilakukan segera dan dalam waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan, karena semakin lama ditunda semakin menyulitkan investigasi dan tindak lanjut. Begitu juga bagi pelapor mungkin akan kehilangan alasan untuk melaporkan bila hal tersebut sudah terlanjut dikoreksi sehingga tidak ditemukan bukti lagi. c. Tim Reward & Punishment melakukan evaluasi laporan, dokumen pendukung dan melakukan investigasi. Apabila pengaduan/ penyingkapan tersebut terbukti atau memerlukan tindak lanjut, maka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Bila tidak terbukti proses sistem pelaporan pelanggaran selesai. Dalam hal ini Direktur Keuangan & SDM sebagai penanggung jawab. d. Tim Reward & Punishment menyerahkan hasil evaluasi dan investigasi kepada Direksi yang terindikasi kuat adanya suatu kecurangan yang merugikan Perusahaan. e. Direksi melakukan kajian atas laporan hasil evaluasi dan investigasi dari Tim Reward & Punishment. Penanggung jawab hal ini terletak pada Direktur Keuangan & SDM. f. Direksi memutuskan tindakan/sanksi, jika terbukti adanya kecurangan. g. Seluruh proses investigasi atas pengaduan/ penyingkapan wajib dibuatkan Berita Acara sebagaimana contoh format dalam Lampiran I dan ll. Seluruh proses sistem pelaporan pelanggaran harus terdokumentasi dengan baik dan reliable (dapat dipertanggungjawabkan). confirmation or clarification in doing follow up action in handling the violation report. Therefore, to reduce the report anonymity, the Company ensures that the policy of reporter protection, reporter confidentiality and the security assurance can really be done and felt by all employees of PT Nindya Karya (Company). b. The Board of Directors, as the one in charge, forwards the report to the Team of Reward & Punishment. The reporter must possess a strong reason in reporting a violation or potential violation. Reporting should be done immediately and in no more than three (3) months, because the longer delaying the reporting, the more complicated it will be in conducting the investigation and follow-up. The reporter may miss the reason for the report when it has already been corrected so that there will be no further evidence. c. Team of Reward & Punishment evaluates the report, supporting documents and conducts an investigation. If the inquiry / disclosure is proved or requires follow-up, it will be penalized in accordance with prevailing regulations. If not proven, then the process of violation reporting system is completed. In this case, the Director of Finance and Human Resources is the person in charge. d. Team of Reward & Punishment submits to the Board of Directors the evaluation and investigation results that have strong indications concerning a fraud that is adverse to the Company. e. The Board of Directors reviews the report on evaluation and investigation of the Reward & Punishment Team. The person responsible for this is the Director of Finance and Human Resources. f. The Board of Directors decide on the action / penalty, if convicted of fraud. g. The entire investigation process of the complaint / disclosure must be made as Minutes referring to the format examples on Annex I and II. The whole process of violation reporting system must be well documented and reliable (accountable). Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 287

290 Sanksi Bentuk sanksi terhadap terlapor yang telah terbukti melakukan pelanggaran akan ditentukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perusahaan. Pihak yang Mengelola Pengaduan Pengelola WBS adalah Direksi yang kemudian akan diteruskan kepada Tim Reward & Punishment yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan dan mengelola jalur komunikasi bagi pelapor untuk melaporkan indikasi awal, melakukan klarifikasi awal dan melakukan investigasi atas pelaporan pelanggaran. Sanctions The form of sanctions against the reported ones, that have been proven, will be determined in accordance with the applied rules and regulations of the Company. Parties Managing Complaints WBS manager is Board of Directors that will then be forwarded to the Team of Reward & Punishment responsible for organizing and managing communication lines for the reporter/complainant to report initial indications, early clarification and conduct investigation on violation reporting. Tim Reward & Punishment adalah pejabatnya yang ditunjuk oleh Direktur Utama melalui Surat Keputusan yang bertanggung jawab atas program kepatuhan Perusahaan dan memastikan bahwa Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan baik Pemerintah, Perusahaan dan ketentuan lain yang berlaku serta perilaku organisasi sesuai dengan Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct) Perusahaan. Tugas Tim Reward & Punishment membuktikan kebenaran dan atau ketidakbenaran atas pengaduan yang disampaikan pelapor melalui WBS. Tim Reward & Punishment dapat bekerja sama dengan satu atau lebih fungsi internal audit dan/atau eksternal auditor. Kewenangan Penanganan Laporan a. Pengaduan/penyingkapan pelanggaran yang berkaitan dan atau dilakukan oleh Tim Reward & Punishment akan ditindaklanjuti oleh Direksi b. Pengaduan/penyingkapan pelanggaran yang berkaitan dan atau dilakukan oleh Direksi akan ditindaklanjuti oleh Dewan Komisaris c. Pengaduan/penyingkapan pelanggaran yang berkaitan dan atau dilakukan oleh Dewan Komisaris akan ditindaklanjuti oleh Direksi Team of Reward & Punishment are officials appointed by the Main Director through a Decree that holds responsible for the company compliance programs and ensure that the Board of Commissioners, Board of Directors and employees adhere to the prevailing rules and regulations of the Government and the Company as well as other applied rules and organizational behavior in accordance with the company guidelines on Code of Conduct. The task of the Reward & Punishment team is to prove the truth or untruth of the complaint submitted by the reporter through the WBS. The Reward & Punishment team may cooperate with one or more internal audit function and / or external auditors. Authority on handling reports a. Complaints / violation disclosure related and or performed by the Reward & Punishment Team will be followed up by the Board of Directors. b. Complaints / violation disclosure related to and or performed by the Board of Directors will be followed by the Board of Commissioners. c. Complaints / violation disclosure related to and or performed by the Board of Commissioners will be followed up by the Board of Directors 288 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

291 Pengaduan melalui Whistleblowing System tahun 2015 Complaints through Whistleblowing System year 2015 Tim Reward & Punishment wajib membuat laporan secara berkala yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali, yang disampaikan selambat-lambatnya minggu kedua bulan berikutnya, yang meliputi jumlah pengaduan/penyingkapan, kategori pengaduan/penyingkapan serta media yang digunakan oleh pelapor dan penyampaiannya kepada Direksi. Sepanjang tahun 2015, tidak ada pengaduan yang ditujukan langsung melalui saluran pengaduan Whistleblowing System di PT Nindya Karya. The Reward & Punishment team shall make a report on a regular basis, which is once every 3 (three) months, submitted no later than the second week of the next month, which includes the number of complaints / disclosure, complaint / disclosure category as well as the media used by the reporter and its delivery to the Board of Directors. Throughout 2015, there are no complaints directly addressed through the complaint channel of Whistleblowing System in PT Nindya Karya. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 289

292 Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Policy on composition variety of Board of Commissioners and Board of Directors Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Policy on composition variety of Board of Commissioners Penetapan komposisi Dewan Komisaris Perseroan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas perseroan. Komposisi Dewan Komisaris didasarkan pada pengetahuan, keahlian, pengalaman professional, latar belakang guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Perseroan memberikan kesempatan kepada semua orang, oleh karena nya nominasi kandidat anggota Dewan Komisaris dikaji dan dievaluasi dengan cara yang sama, tanpa memperhatikan jenis kelamin, ras, agama maupun sumber rekomendasi awal. Composition of the Board of Commissioners is set by considering company needs and complexity. Composition of the Board of Commissioners is based on knowledge, skills, professional experience, and background to support effectiveness of the Board of Commissioners in executing their tasks. The Company provides the opportunity for everyone, therefore, candidate nominations of the Board of Commissioners are reviewed and evaluated in the same way, regardless of the sex, race, religion and source of initial recommendations. Kebijakan Keberagaman Komposisi Direksi Penetapan komposisi Direksi Perseroan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Perseroan. Komposisi Direksi didasarkan pada pengetahuan, keahlian, pengalaman professional, latar belakang guna mendukung efektivitas pelakasanaan tugas Direksi. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada pejabat internal Perseroan untuk melamar menjadi calon direksi, oleh karenanya nominasi kandidat anggota Direksi dikaji dan dievaluasi dengan cara yang sama, tanpa memperhatikan jenis kelamin, ras, agama maupun sumber rekomendasi awal. Policy on Composition variety of the Board of Directors Composition of the Board of Directors is set by considering company needs and complexity. Composition of the Board of Directors is based on the knowledge, skills, professional experience and background to support the effectiveness of the Board of Directors in executing their tasks. The Company provides equal opportunities to the Company's internal officials to propose as candidates of the board of directors, therefore, the candidate nominations of members of Board of Directors are reviewed and evaluated in the same way, regardless of sex, race, religion and source of initial recommendations. 290 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

293 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 291

294 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Perseroan memiliki komitmen bahwa keberhasilan perseroan tidak terlepas dari dukungan berbagai lapisan masyarakat, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial The Company is committed that the company's success is inseparable from the support of various levels of society, which is an integral part of the implementation of social responsibility 292 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

295 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 293

296 Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Sebagai bagian tak terpisahkan dari perkembangan masyarakat Indonesia, segenap jajaran Manajemen dan Karyawan Perusahaan memiliki komitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai perwujudan dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) Perusahaan. As an integral part of the development of Indonesian society, all levels of Management and Employees of the Company are committed to improving the living standard of society as the embodiment of the Company s Corporate Social Responsibility (CSR). Sejalan dengan tujuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSL), Nindya Karya memiliki komitmen untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya. In line with the objective of Social Responsibility and Corporate Environment, Nindya karya has the commitment to realize sustainable economic development to improve live and environment quality that will benefit local community and society in general. Nindya Karya menyadari bahwa untuk menunjang kelangsungan bisnis perusahaan, kepedulian terhadap lingkungan sekitar baik dalam konteks ekonomi maupun sosial, dapat memberikan kontribusi penting bagi terciptanya lingkungan berusaha yang kondusif dan berperan penting Nindya karya realizes that to support business continuity, concern for the neighborhood, both in economic and social context, can provide an important contribution in creating a supportive business environment and play an important role in guaranteeing the company continuity. 294 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

297 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Hubungan harmonis yang terjalin antara masyarakat dan perusahann ditandai dengan berkurangnya klaim masyarakat di daerah binaan. Melalui berbagai program kegiatan yang terangkum dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Nindya Karya telah berperan dalam mewujudkan pengembangan ekonomi komunitas setempat, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup karyawan beserta seluruh keluarganya. Harmonious relationship created between public and the company is indicated by decreased public claims in the developed area. Through activity programs summarized in the Program of Partnership and Community Development as well as Social and Environmental Responsibility, Nindya karya has played a role in realizing economic development of the local community, along with prosperity improvement of the employees and their entire family. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 295

298 Dalam menjalankan program CSR, Perseroan selalu berlandaskan pada empat pilar utama program CSR, yaitu: Lingkungan Hidup Perseroan berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Perseroan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan, serta melakukan pembinaan bagi karyawan sehingga dapat berkontribusi maksimal. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Perseroan berkomitmen untuk melakukan pengembangan sosial dan masyarakat sekitar. Tanggung Jawab kepada Konsumen Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk dan layanan konsumen berkualitas tinggi. In carrying out its CSR programs, the Company always holds on four pillars of the CSR program, namely: Environment The Company seeks to preserve the environment. Labor, Health, and Safety The Company creates a work environment that is safe, healthy and environmentally friendly, as well as provides training for employees so that they can contribute optimally. Social and Community Development The Company is committed to conduct social and surrounding community development. Responsibility toward Consumers The Company is committed to produce high quality products and customer service. 296 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

299 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Description on corporate social responsibility related to the environment Kebijakan manajemen tentang lingkungan hidup Perseroan sangat menyadari bahwa lingkungan hidup merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang keberlangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu, dalam operasionalnya Perseroan harus memastikan bahwa kegiatan usaha yang dilakukannya tidak berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Kesadaran tersebut juga merupakan langkah Perseroan untuk melaksanakan amanah UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Environmental management policy The Company is fully aware that the environment is one of main factors in supporting the company sustainability. Therefore, in its operation, the Company should ensure that its business activities do not cause negative impacts on the environment. That awareness is also the Company s way to carry out the mandate of Law No.32 of 2009 on Protection and Environmental Management. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Perseroan telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara terintegrasi dengan komitmen : a) Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. b) Mencegah pencemaran lingkungan signifikan dengan mengendalikan emisi udara, limbah cair, limbah padat dan kebisingan serta menerapkan Reduce, Recycle, dan Reuse (3R). The Company has implemented the Quality Management System, Environmental Management System, Work Health and Safety Management System in an integrated way with commitments: a) Ensuring customer satisfaction by providing products that fulfil consumer expectations. b) Preventing significant environmental pollution by controlling air emissions, wastewater, solid waste and noise as well as implementing Reduce, Recycle and Reuse (3R). Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 297

300 c) Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana dan prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta budaya dan sistem kerja yang aman. d) Mentaati dan mematuhi Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku; tanggap terhadap isu-isu K3 lingkungan global dan konservasi sumber daya alam; menerapkan Responsible Care dan Corporate Social Responsibility (CSR). c) Preventing occupational accidents and diseases as well as infrastructure and facility damage by controlling potential hazards so as to create the culture and safe work system. d) Obeying and complying with Legislation and other applicable requirements; be responsive to issues on K3 global environment and conservation of natural resources; implement Responsible Care and Corporate Social Responsibility (CSR). Dampak Keuangan dari Kegiatan Financial Impact from the activities Tidak ada dampak keuangan signifikan atas kegiatan CSR terkait lingkungan hidup. There are no significant financial impacts on the environment-related CSR activities. Sertifikasi di bidang lingkungan Certification in the environmental field Tidak ada sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki oleh Perseroan. No certification in the environmental field owned by the Company. 298 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

301 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan Keselamatan Kerja dan Karyawan Description on corporate social responsibility related to Occupational Safety and Employees Perseroan menaruh perhatian besar pada pengembangan tenaga kerja untuk menyempurnakan kemampuan sumber daya manusianya. Perseroan menyelenggarakan beberapa pelatihan dan program pendidikan untuk kemajuan berkelanjutan bagi para pekerjanya. Pelatihan pengembangan pekerja terdiri dari orientasi untuk pekerja baru dan pelatihan pengelolaan dan teknis untuk seluruh pekerja. The Company pays great attention to the capacity building to enhance human resource capability. The Company organizes several trainings and educational programs for sustainable development of its workers. Training of employee development consists of orientation for new workers as well as management and technical training for all workers. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Pemenuhan Hak-Hak Karyawan Fulfillment of the employee Rights Bagi Perseroan, selain menjadi salah satu pemangku kepentingan, karyawan merupakan aset utama yang menentukan keberhasilan upaya Perseroan mewujudkan tujuan dan mengembangkan usaha. Perseroan sangat menyadari makna penting dari terciptanya hubungan kerja sama yang serasi antara manajemen dan seluruh karyawan Perseroan. Oleh karenanya dalam setiap kegiatan perseroan, Perseroan menjalankan praktik atau perlakuan yang sama terhadap semua karyawan dengan tidak memandang suku, ras, agama, jender dan haluan politiknya. Begitu pula semua karyawan memiliki kebebasan berserikat dan melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama. For the Company, aside from being one of the stakeholders, employees are the main asset that determine the success of Company's efforts to realize its business goals and development. The Company is fully aware of the important meaning in creating harmonious working relationship between the management and all company employees. Therefore, in every company activity, the company runs a practice or equal treatment toward all employees regardless of their ethnic, race, religion, gender and political bow. Similarly, all employees have the freedom to join a union and implement the Collective Labor Agreement. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 299

302 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta Lingkungan Health as well as Work and Environment Safety Perseroan telah menerapkan serangkaian kebijakan terkait serta penyediaan sarana dan prasarana bagi setiap karyawan yang memungkinkan dicapainya standar kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan yang tinggi dalam industrinya. Dalam implementasi K3, Perseroan telah memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen K3 (SMK3) dari Depnakertrans RI. Sistem Manajemen Mutu, K-3 dan Lingkungan Dalam rangka pemenuhan persyaratan Standar Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Perusahaan, maka PT Nindya Karya (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan standar Mutu ISO 9001 : 2008, dan SMK3 PP No.50 Th.2012, OHSAS : 2007 serta Sisem Manajemen Lingkungan dengan Standar ISO : Sertifikat atas penerapan SM - Mutu yang terintegrasi dengan SM K3 / OHSAS dan Lingkungan ISO telah diberikan oleh badan Sertifikasi kepada PT. Nindya Karya (Persero) untuk ruang lingkup Kantor Pusat dan seluruh Divisi, dan terus menerus di review baik secara internal & oleh eksternal/badan Sertifikasi secara berkesinambungan serta dilakukan pembaruan. The Company has implemented a series of related policies and provided facilities and infrastructure for each employee to achieve high standards on health as well as work and environment safety in the industry. In K3 implementation, the Company has obtained the certification on K3 Management System from the Department of Labor and Transmigration. Quality Management System, K-3 and the Environment. In order to meet the requirements of the Standards of Quality, Health as well as environment and work Safety in the Company, PT Nindya Karya (Company) has implemented the Quality Management System integrated with Management System on Work Safety and Health in accordance with quality standards of ISO 9001: 2008, and SMK3 PP No..50 Th.2012, OHSAS 18001: 2007 as well as Environmental Management system with Standard ISO 14001: 2004 certificate on implementation of SM - Quality integrated with SM - K3 / OHSAS and Environment ISO has been awarded by the certification board to the PT. Nindya Karya (Company) for the scope of the Headquarters/ main offices and all divisions, and continuously reviewed internally and externally / Certification Board on an ongoing basis and renewed. Kompensasi (Penggajian) Compensation (Payroll) Guna meningkatkan rasa memiliki dan keterikatan karyawan sehingga karyawan dapat mencurahkan seluruh kemampuannya dan dengan rasa senang hati yang kemudian dapat menambah daya saing SDM yang ada dalam menjalankan Sistem Manajemen SDM PT Nindya Karya (persero), telah disusun Sistem Penggajian berdasarkan pada Merit System melalui konsep Pay for Perfomance (dibayar sesuai hasil kinerja) dimana didalam struktur dan komponennya sudah mengakomodasi Reward & Punishment atas dasar hasil kerja. In order to increase the sense of belonging and bonding among employees so that they may devote all of their abilities and pleasant that will increase the competitiveness of the existing human resources in running the HR Management System of PT Nindya Karya (Company), the company has prepared Payroll System based on the Merit System through the concept of Pay for performance (paid according to the performance result) in which the structure and components have accommodated Reward & Punishment on work result basis. 300 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

303 Pengelolaan Karir Career management Pola jalur karier mengacu pada kompetensi dan bakat individu dengan menggunakan Penilaian Kinerja sebagai media. Kemudian, untuk meningkatkan kontribusi orang pada perusahaan dalam cara-cara yang secara strategis, etis, dan sosial dapat dipertanggungjawabkan, disusun sistem penilaian kinerja berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) yang memiliki 4 (empat) perspektif untuk, yaitu : The pattern of the career path refers to individual competence and talents using Performance Assessment as media. Then, to improve people's contributions to the company in ways that are strategically, ethically, and socially accountable, the company designs performance appraisal system based on KPI (Key Performance Indicator) that has 4 (four) perspectives for, namely: 1. Indikasi Keuangan, dalam pencapaian target maupun pengendalian biaya 2. Proses Internal, terkait dalam ketaatan dalam mematuhi Sistem Manajemen Perusahaan yang berlaku 3. Fokus pada pelanggan, dengan menekankan pada tingkat kepuasan pelanggan. 4. Pembelajaran individu demi terciptanya kinerja yang lebih kompetitif Kemudian dalam rangka memenuhi Undang- Undang Ketenagakerjaan perihal Jaminan Sosial Tenaga Kerja, maka perusahaan memberikan fasilitas kesehatan berupa pengobatan / perawatan bagi karyawan dan keluarganya yang menderita sakit, dengan fasilitas asuransi BPJS Kesehatan, penggantian, dan asuransi kesehatan lain (untuk Karyawan Tetap) dari Perusahaan. Hal ini memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik, jika dibandingkan mengikuti program BPJS Kesehatan penuh. 1. Financial Indication, in target achievement and cost control 2. Internal process, related to compliance in obeying applied Corporate Management System 3. Focus on customers, emphasizing on the level of customer satisfaction. 4. Individual learning in order to create a more competitive performance Then, in order to comply with the Employment Act concerning Labor Social Security, the company provides health facilities in form of treatment / care for employees and their families suffering from pain, with BPJS health insurance facilities, reimbursement, and other health insurances (for permanent employees) of the Company. This gives better health guarantee, compared to following full BPJS health program. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 301

304 Tanggung Jawab Sosial yang Terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan Social Responsibility Related to social community development Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta terciptanya pemerataan pembangunan Nindya Karya sebagai salah satu BUMN yang berkiprah di bidang jasa Konstruksi sangat mendukung kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada usaha kecil khususnya dan memberdayakan masyarakat serta lingkungan disekitarnya. Dalam kondisi pertumbuhan perekonomian yang bergerak cepat adalah suatu langkah tepat jika BUMN memberikan perhatian serta pembinaan kepada pengusaha kecil dan koperasi serta peduli kepada lingkungan sekitarnya. Adalah suatu tindakan yang tepat pula jika lingkungan disekitar perusahaan dapat merasakan manfaat keberadaan perusahaan. Nindya Karya sebagai salah satu perusahaan milik negara sudah sepatutnya memberikan angsihnya kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian BUMN. Dan kita berharap semoga pembinaan kepada usaha kecil berdampak meningkatkan hasil produksi dan banyak menyerap tenaga kerja. In order to encourage economic activity and growth as well as create equitable development, Nindya karya as one of the state owned enterprises that is active in the field of construction services, highly supports the Partnership Program and Community Development as a company concern to especially small businesses and empower the community and its surrounding environment. In conditions of rapid economic growth, it is the right step if State owned Enterprises (SOE) gives attention as well as development to small businessmen and cooperatives as well as care for its surrounding environment. It is an appropriate action if the environment around the company can benefit from the company's existence. Nindya karya as one of the state-owned company is supposed to give contribution to the community as a form of SoE concern. And we hope that the small business development may give impact by increasing yield and absorbing labor. Jumlah Pelaksanaan Penyaluran Amount of Distribution Implementation Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor : PER- 09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 dana PKBL berasal dari penyisihan laba namun karena retained earning ( laba ditahan ) PT. Nindya Karya Based on the Ministerial Regulation No. PER-09 / MBU / 07/2015 dated July 3, 2015 PKBL funding comes from the allowance for profit but because of retained earnings, PT. Nindya work (Company) 302 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

305 (Persero) tahun 2014 masih negatif, sesuai ketentuan dalam Undang-undang No.40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 70 ayat 2, maka PT.Nindya Karya (Persero) tidak dapat menyisihkan labanya untuk PKBL. in 2014 was negative, according to the provisions in Act 40 of 2007 dated August 16, 2007 on Limited Liability Companies Article 70, paragraph 2, then PT.Nindya Karya (Company) can not set aside its profits for PKBL. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Penyaluran Program Kemitraan menggunakan dana revolving, selama tahun 2015 realisasi penyaluran Program Kemitraan sebagai berikut : Channeling of Partnership program using revolving funds, during 2015, its actual distribution of the Partnership Program is as follows: No. Sektor Usaha Business sector Jumlah Mitra Binaan Number of Developed partners Jml Penyaluran Amount of Distribution 1. Sektor Perdagangan Trade sector Sektor Jasa Service sector Sektor industria Industrial sector Sektor Peternakan Farm sector Jumlah Total Perkembangan Jumlah Mitra Binaan Number of Developed partners Dana Program Kemitraan selama tahun 1993 sampai dengan 2014 berasal dari akumulasi penyisihan laba adalah sebesar Rp ,-.. Sampai dengan tahun 2015 dana Program Kemitraan yang dapat disalurkan sebesar Rp ,- kepada 552 Mitra Binaan. Fund of Partnership Programs for 1993 until 2014 comes from the accumulated allowance for profit amounted Rp , -., Until 2015 the Partnership Program funds can be channeled as much as Rp , - to 552 developed Partners. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 303

306 Rencana Kerja dan Realisasi PKBL Realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2015 di bandingkan dengan Rencana Kerja Anggaran PKBL tahun 2015 adalah sebagai berikut : Work Plan and realization of PKBL Realization of the Partnership Program and Community Development year 2015 compared to Budget Work Plan of PKBL year 2015 is as follows: No. Uraian RKA Dana Program Kemitraan Fundof Partnership Programs Realisasi Tahun 2015 Realization year 2015 % realisasi terhadap RKA % realization toward RKA Description I Dana Tersedia : Available fund: 1 Saldo awal Rp Rp ,11 % Initial balance 2 3 Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Pendapatan Jasa adm pinjaman Rp Rp ,35 % Rp Rp ,30% Loan return of developed partners Revenue Service and loans 4 Hasil jasa giro Rp Rp ,81% Giro result service Jumlah Dana Tersedia Rp Rp ,30 % Amount of available fund II Penggunaan Dana : Fund utilization 1 Pinjaman modal kerja : Loan on work capital: Sektor Industri Rp Rp ,00 % Industrial sector Sektor Pertanian Rp Rp ,00 % Agriculture sector Sektor Peternakan Rp Rp ,00 % Farm sector Sektor Perdagangan Rp Rp ,00 % Trade sector Sektor Jasa Rp Rp ,00 % Service sector Sektor lainnya Rp Rp ,00 % Other sectors Jumlah pinjaman berdasarkan sektor Rp Rp ,00 % Loan amount base don sector 2 Dana Hibah Rp Rp ,18% Grant fund 3 Biaya operasional Rp ,75 % Operational fund 4 Biaya bank Rp ,20% Bank cost Jumlah Penyaluran Dana Rp Rp ,33% Amount of fund distribution Saldo Akhir Rp Rp ,31% Final balance No. Uraian RKA Dana Bina Lingkungan Fund on environment development Realisasi Tahun 2015 Realization until year 2015 % realisasi terhadap RKA Realization toward RKA Description I Dana tersedia Available fund 1 Saldo awal Rp Rp ,40 % Initial balance 2 Penyisihan laba Perusahaan sebesar 1% Rp Rp ,00 % Allowance for corporate profits as much as 1% 304 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

307 No. Uraian RKA 3 Pengembalian dana dari BUMN Lain Dana Bina Lingkungan Fund on environment development Realisasi Tahun 2015 Realization until year 2015 % realisasi terhadap RKA Realization toward RKA Rp Rp ,00 % Description Fund return from other SoEs 4 Jasa Tabungan Rp Rp ,00 % Saving fund Jumlah dana tersedia Rp Rp ,44 % Amount of available fund II Penggunaan Dana Fund utilization Bencana Alam ,00 % Natural disasters Pendidikan/Pelatihan Rp ,00 % Education/trainings Kesehatan Rp ,00 % Health Sarana dan Prasarana Rp ,00 % Facilities and infrastructure Sarana Ibadah Rp ,00 % Religious facilities Pelestarian Alam Rp Rp ,00 % Nature conservation Jumlah Penyaluran Rp Rp ,00 % Distribution amount 9. Biaya Operasional Rp Rp ,77 % Operating cost Jml Penggunaan Dana Rp Rp ,87 % Amount of fund utilization Saldo Akhir Rp Rp ,63 % Final balance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Pembinaan Mitra Binaan Pada tahun 2015 ada kegiatan pembinaan untuk Mitra Binaan yaitu 4 ( empat ) Mitra Binaan diikut sertakan dalam pameran Muhammadiyah Expo 2015 dengan thema Festival Kuliner dan Kerajinan Tradisional. Pameran diselenggarakan mulai tanggal 28 Mei 2015 sampai dengan 31 Mei 2015 lokasi Pameran di Monas. Coaching of developed Partners In 2015, there are training activities for developed Partners, namely 4 (four) developed Partners included in the exhibition "Muhammadiyah Expo 2015" with the theme of Culinary Festival and Traditional Crafts. The exhibition was held from May until May 31, 2015 and the Exhibition location is in Monas. Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 305

308 Tangung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility Toward Consumers Perseroan menyadari makna penting pemenuhan standar kualitas setiap produk yang dihasilkan serta tanggung jawab terhadap konsumen/ pelanggan, mengingat keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan bagi pertumbuhan kinerja usaha secara berkelanjutan. Perseroan menetapkan dan memberlakukan kriteria yang ketat dalam proses dan output hasil pengerjaan proyek maupun pengawasan kualitas setiap pelaksanaannya. Perseroan juga sangat memperhatikan kepuasan konsumen/pelanggan yang direalisasikan melalui penjagaan mutu, komitmen pengerjaan dan pembukaan layanan keluhan pelanggan. The Company realizes the significance of fulfilling quality standard for its each product as well as responsibility toward the consumer / customer, since both have a significant impact on the growth of sustainable business performance. The Company establishes and enforces strict criteria in the process and output of the project results and quality monitoring of its every implementation. The Company is also very concerned about customer/ consumer satisfaction realized through quality maintenance, commitment workmanship and service provision for customer complaints. Komitmen perusahaan yang fokus pada pelanggan, terimplementasi dengan keinginan yang kuat untuk menghasilkan produk yang berkualitas, yang diterima dengan baik oleh pelanggan hingga memperoleh referensi pekerjaan sehingga tercipta kepercayaan pelanggan pada perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai komitmen perusahaan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan lama sekaligus menciptakan pelanggan baru. The company's commitment to focus on customers is implemented with a strong desire to produce a quality product well received by the customer to obtain a job reference in order to create customer confidence to the company. This is done as the company's commitment to maintain good relations with existing customers while creating new customers. 306 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

309 Laporan Keuangan Financial Report Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 307

310 308 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

311 PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT NINDYA KARYA (PERSERO) AND SUBSIDIARY Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Directors Statement Letter Independent Auditors Report Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2015 and 2014, and Consolidated Statement of Financial PositionAs of January 1, 2014/ December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 309 d1/march 16, 2016 paraf/sign:

312 310 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

313 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 311

314 312 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

315 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 313

316 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta As of December 31, 2015 and 2014, and 1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31,2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 1 Jan 2014/ 31 Des 2013/ Jan 1, 2014/ Catatan/ *) Dec 31, 2013 *) Notes Rp Rp Rp ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan Setara Kas 3 843,833,788, ,586,358, ,121,874,642 Cash and Cash Equivalents Investasi Jangka Pendek 4 200,000,000, ,000,000, ,000,000,000 Short-Term Investment Piutang Usaha Accounts Receivable Pihak Berelasi 5 17,326,059,878 15,075,930,635 36,738,900,041 Related Parties Pihak Ketiga 5 195,496,532,449 71,876,616,423 62,481,990,341 Third Parties Piutang Retensi Retention Receivables Pihak Berelasi 6 20,489,621,586 16,077,829,792 21,350,396,200 Related Parties Pihak Ketiga 6 57,517,388,185 49,979,226,229 31,298,776,684 Third Parties Piutang Ventura Bersama Konstruksi 7 317,198,598, ,423,202, ,282,324,440 Construction Joint Venture Receivables Piutang Lain-lain 8 41,238,813,211 67,048,886,951 74,802,048,748 Other Receivables Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers Pihak Berelasi 9 93,238,633, ,450,127, ,324,175,947 Related Parties Pihak Ketiga 9 524,559,233, ,864,592, ,867,975,295 Third Parties Persediaan ,570,719,704 85,746,713,567 58,536,743,481 Inventories Pajak Dibayar Di Muka 11.a 199,718,295, ,380,626, ,610,724,870 Prepaid Taxes Uang Muka 12 94,699,253,975 63,386,778,518 30,281,165,680 Advance Beban Dibayar Di Muka 13 5,187,267,047 5,379,716,589 6,662,753,500 Prepaid Expenses Beban Ditangguhkan 14 39,364,196,505 11,356,149,915 5,627,392,676 Deferred Expenses Jaminan 15 5,491,060, ,720,386 3,056,439,413 Security Deposits Jumlah Aset Lancar 2,810,929,462,693 1,846,056,476,719 1,574,043,681,958 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada Ventura Bersama ,757,186, ,015,050, ,687,335,598 Investment in Joint Ventures Investasi Jangka Panjang Lainnya ,955, ,954, ,954,000 Other Long-Term Investment Properti Investasi ,069,170, ,415,484, Investment Properties Aset Pajak Tangguhan 11.e 3,522,870, Deferred Tax Assets Aset Tetap ,469,229, ,631,463, ,244,629,644 Property, Plant and Equipment Aset Takberwujud ,321, Intangible Assets Aset Lain-lain 21 11,613,055,938 14,573,055,938 14,943,055,938 Other Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 687,400,788, ,135,008, ,374,975,180 Total Non-current Assets JUMLAH ASET 3,498,330,251,500 2,506,191,485,702 2,111,418,657,138 TOTAL ASSETS *) Disajikan kembali (catatan 44) *) Restated (note 44) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/march 16, paraf/sign: 314 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

317 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL POSITION (Continued) Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta As of December 31, 2015 and 2014, and 1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31,2013 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 1 Jan 2014/ 31 Des 2013/ Jan 1, 2014/ Catatan/ *) Dec 31, 2013 *) Notes Rp Rp Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Pinjaman Bank dan Non Bank Bank and Non Bank Loans Pihak Berelasi ,291,652, ,041,018, ,235,811,990 Related Parties Pihak Ketiga ,250,000, ,000,000, ,500,000,000 Third Party Utang usaha Accounts Payable Pihak Berelasi 23 3,447,622,359 4,209,697,695 4,032,098,051 Related Parties Pihak Ketiga 23 1,025,074,137, ,623,300, ,181,502,333 Third Parties Uang Muka Pemberi Kerja Advances from Customers Pihak Berelasi 24 18,197,305,946 9,095,324,644 14,775,321,670 Related Parties Pihak Ketiga ,066,171,950 90,827,469,245 52,656,630,984 Third Parties Utang Pajak 11. b 35,947,033,356 12,723,978,916 6,078,694,170 Taxes Payable Utang Ventura Bersama ,111,575,690 78,136,451,888 66,373,398,355 Joint Venture Payables Pendapatan Diterima Dimuka 26 64,557,668,439 3,148,033,440 1,108,818,850 Unearned Revenues Utang Bruto ,012,290, ,506,870, ,834,692,564 Gross Amount Payables Beban Akrual 28 21,622,662,728 10,212,369,553 9,664,383,333 Accrued Expenses Utang Lain-lain 29 3,240,972,030 4,197,007,644 23,538,178,008 Other Payables Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2,399,819,092,850 1,589,721,522,315 1,493,979,530,308 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES Pinjaman Bank dan Non Bank Bank and Non Bank Loans Pihak Berelasi ,500,000, ,000,000, Related Parties Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Long-Term Contract Advances Pihak Ketiga ,781,193,216 87,093,758, ,402,002,979 Third Parties Utang Jangka Panjang Lainnya 31 4,900,605, Other Non-Current Liabilities Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 32 19,208,923,328 22,668,791,362 26,233,175,013 Post-Employment Benefit Liabilities Liabilitas Pajak Tangguhan 11.e 451,859, ,239, Deferred Tax Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 489,842,581, ,076,789, ,635,177,992 Total Non-Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS 2,889,661,674,788 1,963,798,311,629 1,635,614,708,300 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal Saham - nilai nominal Rp Capital Stock - Rp 1,000,000 par Value per saham Seri A Dwi Warna dan Rp per Share of Seri A Dwi Warna and Rp per saham Seri B per Share of Seri B Modal Dasar saham yang terdiri Authorized Capital - 7,738,000 shares consist of dari Saham Seri A Dwi Warna dan 238,000 Shares of Seri A Dwi Warna and Saham Seri B 7,500,000 Shares of Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Subscribed and Paid Up Capital saham yang terdiri dari ,950,000 Shares consist of 59,500 Saham Seri A Dwi Warna dan Shares of Seri A Dwi Warna and 5,890,500 Saham Seri B 33.a 559,497,421, ,497,421, ,497,421,000 Shares of Seri B Saldo Laba: Retained Earnings: Ditentukan Penggunaannya 51,921,886,753 51,921,886,753 51,921,886,753 Appropriated Belum Ditentukan Penggunaannya (205,641,865,038) (275,504,110,735) (363,528,930,484) Unappropriated Komponen Ekuitas Lain Other Equity Components Surplus Revaluasi Aset Tetap 156,341,620, ,341,620, ,393,943,778 Property, and Equipment Surplus Revaluation Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan kepada Total Equity Attributable to Pemilik Entitas Induk 562,119,063, ,256,817, ,284,321,047 Owners of the Parent Kepentingan Non Pengendali 48 46,549,513,227 50,136,356,285 49,519,627,791 Non Controlling Interest JUMLAH EKUITAS 608,668,576, ,393,174, ,803,948,838 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3,498,330,251,500 2,506,191,485,702 2,111,418,657,138 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY *) Disajikan kembali (catatan 44) *) Restated (note 44) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 315

318 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Catatan/ *) Notes Rp Rp Pendapatan Usaha 34 3,613,197,034,660 1,881,416,850,299 Revenues Beban Pokok Pendapatan 35 (3,217,812,655,189) (1,670,325,506,343) Cost of Revenues Laba Bruto 395,384,379, ,091,343,956 Gross Profits Beban Pemasaran 37 (7,875,701,762) (7,153,941,972) Marketing Expenses Beban Administrasi dan Umum 37 (138,043,117,084) (112,958,773,074) General and Administrative Expenses Pendapatan Sewa Gedung dan Alat 38 2,670,406,116 2,800,279,376 Income from Building and Equipment Rental Beban Penurunan Nilai 38 (11,661,728,627) (18,931,189,360) Impairment Expenses Beban Penyewaan Gedung dan Alat 38 (1,690,710,363) (1,957,550,426) Building and Equipment Rent Expenses Beban Pajak Penghasilan Final 39 (105,570,672,795) (53,819,310,412) Final Income Tax Expenses Beban Keuangan (105,981,581,772) (72,925,725,899) Finance Charges Bagian Laba Ventura Besama 36 40,041,427,834 38,050,053,978 Share of the Profit of Joint Ventures Pendapatan (Beban) Lainnya 38 (795,181,229) 62,351,587,767 Other Income (Expenses) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 66,477,519,789 46,546,773,934 Income Before Income Tax Expenses Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Income Tax Expenses (Benefit) Pajak Kini 11.d 1,238,399,837 1,238,000,000 Current Tax Expenses Pajak Tangguhan 11.e (3,385,250,772) 314,239,706 Deferred Tax Laba Bersih Tahun Berjalan 68,624,370,724 44,994,534,228 Income for The Year Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Item that Will Not Be Reclassified to Profit or Loss Surplus Revaluasi Aset Tetap -- 17,533,516,434 Property, Plant and Equipment Revaluation Surplus Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Actuarial Gain (Loss) from Defined Imbalan Pasti 32 (2,348,968,085) 4,061,174,573 Benefit Liabilities Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain (2,348,968,085) 21,594,691,007 Total Other Comprehensive Income Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 66,275,402,639 66,589,225,235 Total Comprehensive Income for The Year Penghasilan Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Income for The Year Attributable to Pemilik Entitas Induk 72,211,213,782 44,377,805,734 Owners of The Parent Entity Kepentingan Non Pengendali 48 (3,586,843,058) 616,728,494 Non Controlling Interest Jumlah 68,624,370,724 44,994,534,228 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Comprehensive Income for The Year Dapat Diatribusikan kepada Attributable to Pemilik Entitas Induk 69,862,245,697 65,972,496,741 Owners of The Parent Entity Kepentingan Non Pengendali 48 (3,586,843,058) 616,728,494 Non Controlling Interest Jumlah 66,275,402,639 66,589,225,235 Total *) Disajikan kembali (catatan 44) *) Restated (note 44) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/march 16, paraf/sign: 316 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

319 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Catatan/ Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable to Owner of the Parent Notes Modal Saham/ Surplus Revaluasi Saldo Rugi/ Accumulated Losses Total Kepentingan Non Jumlah Share Capital Aset Tetap/ Ditentukan Belum Ditentukan Pengendali/ Ekuitas/ Fixed Assets Revaluation Penggunaannya/ Penggunaannya/ Non Controlling Total Surplus Appropriated Unappropriated *) Interest Equity Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo per 31 Desember ,497,421, ,393,943,778 51,921,886,753 (341,943,421,442) 447,869,830,089 49,519,627, ,389,457,880 Balance as of December 31, 2013 Dampak penerapan PSAK 24 Effect of Implementation of PSAK 24 (Revisi 2013) (21,585,509,042) (21,585,509,042) -- (21,585,509,042) (Revised 2013) Saldo pada tanggal Balance as of January 1, Januari 2014 setelah After Restatement penyajian kembali Saldo per 1 Januari ,497,421, ,393,943,778 51,921,886,753 (363,528,930,484) 426,284,321,047 49,519,627, ,803,948,838 Balance as of January 1, 2014 Laba Tahun Berjalan ,377,805,734 44,377,805, ,728,494 44,994,534,228 Income for The year Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan -- 17,533,516, ,061,174,573 21,594,691, ,594,691,007 Comprehensive Income for The Year Transfer ke Saldo Laba -- (39,585,839,442) -- 39,585,839, Transfer to Retained Earnings Saldo per 31 Desember ,497,421, ,341,620,770 51,921,886,753 (275,504,110,735) 492,256,817,788 50,136,356, ,393,174,073 Balance as of December 31, 2014 Laba Tahun Berjalan ,211,213,782 72,211,213,782 (3,586,843,058) 68,624,370,724 Income for The year Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan (2,348,968,085) (2,348,968,085) -- (2,348,968,085) Comprehensive Income for The Year Saldo per 31 Desember ,497,421, ,341,620,770 51,921,886,753 (205,641,865,038) 562,119,063,485 46,549,513, ,668,576,712 Balance as of December 31, 2015 *) Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial dari program imbalan pasti *) Retained earnings includes actuarial gain (loss) arising from defined benefit plan Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements D2/March 16, Paraf: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 317

320 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Catatan/ Notes Rp Rp Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flows From Operating Activities Penerimaan Kas dari Pelanggan 3,275,330,778,799 1,653,092,174,585 Cash Received from Customers Pembayaran Kas kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (2,540,833,637,882) (1,760,807,081,941) Cash Paid to Suppliers and Third Parties Pembayaran Kas kepada Karyawan (124,449,806,551) (116,117,456,125) Cash Paid to Employees Penerimaan Bunga Giro dan Deposito 8,228,305,916 8,453,080,653 Cash Received from Interest and Deposits Pembayaran Beban Bunga Pinjaman (94,406,982,542) (72,528,646,373) Payments for Financial Charges Pembayaran Pajak Penghasilan (104,514,966,067) (58,497,111,728) Payments of Income Tax Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi 419,353,691,673 (346,405,040,929) Net Cash Provided (Used) by Operating Activities Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows From Investing Activities Penjualan Aset Tetap ,234,992 Proceeds from Sale of Property, Pland and Equipment Pembelian Aset Tetap (1,773,350,071) (21,471,359,241) Acquisitions of Fixed Assets Penambahan Aset Takberwujud (388,102,000) -- Acquisitions of Intangible Assets Penambahan Aset Dalam Penyelesaian (14,720,788,791) (22,408,556,775) Acquisitions of Assets in Progress Penambahan Investasi Jangka Panjang Lainnya (92,001,000) -- Additional of Other Long-Term Investment Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (16,974,241,862) (43,435,681,024) Net Cash Used by Investing Activities Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows From Financing Activities Penerimaan Pinjaman Bank dan Non Bank 1,471,376,000,000 1,642,076,830,008 Cash Receipts from Bank and Non Bank Loans Pembayaran Pinjaman Bank dan Non Bank (1,136,508,020,069) (1,379,771,623,980) Cash Payments for Bank and Non Bank Loans Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 334,867,979, ,305,206,028 Net Cash Provided by Financing Activities Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 737,247,429,742 (127,535,515,925) Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 106,586,358, ,121,874,642 Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 843,833,788, ,586,358,717 Cash and Cash Equivalents at End of Year Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun Terdiri Dari: Cash and Cash Equivalent at End of Year Consist of: Kas 3 1,496,191,768 1,910,430,529 Cash Bank 3 230,514,596, ,675,928,188 Bank Deposito Berjangka 3 611,823,000, Time Deposits Jumlah 843,833,788, ,586,358,717 Total Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/march 16, paraf/sign: 318 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

321 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 1. Umum 1. General 1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Nindya Karya (Persero) ( Perusahaan ) didirikan sebagai pengalihan bentuk dari Perusahaan Negara Nindya Karya menjadi Perusahaan Persero sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 1972, juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-91/MK/IV/3/1973 tentang penetapan modal PT Nindya Karya (Persero) tanggal 3 Maret Sebelumnya Perusahaan merupakan sebuah perusahaan jasa konstruksi Belanda bernama NV Nederlands Annenings Maatschappy (NEDAM) yang kemudian dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara seperti yang tercantum dalam PP 59/1961. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, dan terakhir berdasarkan Akta No. 39 tanggal 14 September 2012, yang dibuat dihadapan Khairina, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal saham Perusahaan. Ruang lingkup bidang usaha Perusahaan meliputi jasa konstruksi yang terdiri dari konstruksi sipil, mekanikal elektrikal termasuk jaringannya, radio, telekomunikasi dan instrumentasi perbaikan / pemeliharaan / renovasi bangunan; perencanaan dan pengawasan pekerjaan konstruksi; layanan jasa konsultan manajemen dan rekayasa industry; building management; pabrikasi bahan komponen bangunan, komponen dan peralatan konstruksi, barang logam, kayu, karet dan plastic; agro industri; keagenan bahan bangunan dan konstruksi; keagenan penjualan ruangan perkantoran dan hunian (condominium); perdagangan umum; penyewaan peralatan komunikasi; pengelolaan kawasan; system development; jasa bidang teknologi informasi; peningkatan bidang jasa konstruksi; pengembang. 1.b. Organisasi Struktur Organisasi Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komisaris Perusahaan No. SK- 137/MPBU/08/2015 dan KEP-PS 05/PPA/0815, pembagian tugas dan wewenang anggota - anggota Direksi ditetapkan Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 467/DIRUT/KPTS/SEKPER/06/2015 Tanggal 25 Juni 2015 menetapkan 4 (Empat) anggota 1.a. Establishment and General Information PT Nindya Karya (Persero) ("the Company") was established as a transfer manifestation from Nindya Karya State Company became Company Limited as the Government Regulation Number 11 of 1972, in conjunction with the Decree of the Finance Minister of the Republic of Indonesia No. Kep-91/MK/IV/3/1973 regarding the capital determination of PT Nindya Karya (Persero) on March 3, Previously, the Company was a construction company called NV Nederlands Annenings Maatschappy (NEDAM) that has been nationalized became State Owned Company as stated in PP 59/1961. The Company Articles of Association has been amended for several times, and most recently by Deed No. 39 September 14, 2012 of Khairina, S.H., Notary in Jakarta regarding the Company s capital increase. The scope of the Company's business areas includes construction services consisting of civil construction, electrical and mechanical including its network, radio, telecommunications and instrumentation repairment / maintenance / renovation of building; planning and supervising of construction works; consulting management services and industrial engineering services; building management; manufacturing of building component materials, construction s components and equipments, metal goods, wood, rubber and plastic; agro industry; building s material and construction agency; sales agency of office and residential space (condominium); general trading; communication equipment rental; area management; system development; information technology services; increasing construction services; developer. 1.b. Organization Organization Structure According to Decision of Company s Shareholders Outside the General Meeting of Shareholders regarding Termination, Job s Nomenclature Change and Appointment Members of the Board of Commissioner of the Company No. SK-137/MPBU/08/2015 and KEP- PS 05/PPA/0815, the roles and responsibilities of the Director members are set according to Director s Decree Number: 467/DIRUT/KPTS/SEKPER/06/2015 dated June 25, 2015 determine 4 (four) members of the d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 319

322 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Direksi yaitu Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Directors, they were a President Director and 3 (three) Directors. The Board of Commissioners, Directors and Employees Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as of December 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows: 31 Des 2015 / Dec 31, 2015 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Bambang Goeritno Soekamto President Commissioner Komisaris Iwanshah Wibisono Commissioner Komisaris Syarif Burhanuddin Commissioner Komisaris Independen Zahirwan Marza Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Indradjaja Manopol President Director Direktur Keuangan, Risiko & Sistem Danny Koestanto Director of Finance, Risk & System Direktur Produksi & SDM Erijanto Director of Production & Human Resources Direktur Pemasaran & Pengembangan Haedar A. Karim Director of Marketing & Development 31 Des 2014 / Dec 31, 2014 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Bambang Goeritno Soekamto President Commissioner Komisaris Iwanshah Wibisono Commissioner Komisaris Syarif Burhanuddin Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Indradjaja Manopol President Director Direktur Keuangan dan SDM Danny Koestanto Director of Finance and Human Resources Direktur Produksi dan Sistem Erijanto Director of Production dan System Direktur Pemasaran & Pengembangan Haedar A. Karim Director of Marketing & Development Wilayah Kerja Sesuai Keputusan Direksi Nomor: 746/DIRUT/KPTS/SEKPER/12/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang Struktur Organisasi PT Nindya Karya (Persero). Struktur Organisasi Perusahaan berbasis Unit Bisnis. Unit Bisnis mempunyai fungsi pemasaran sampai dengan fungsi produksi, yang dibagi sebanyak 6 (enam) Wilayah sebagai berikut: Working Areas According to the Director s Decree Number: 746/DIRUT/KPTS/SEKPER/12/2014 dated December 24, 2014 about the Organizational Structure of PT Nindya Karya (Persero). The Organizational Structure was based on Business Unit. The Business Unit has marketing function until the production function which are divided into 6 (six) Regions is as follows: Wilayah Operasional/ Wilayah Operasi/ Kedudukan/ Operating Region Working Areas Domicile Wilayah I/ Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat Medan Region I Aceh, North Sumatera, Riau, Riau Islands, West Sumatera Wilayah II/ Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung Region II Jambi, Bengkulu, South Sumatera, Bangka Belitung Islands, Lampung Palembang Wilayah III/ Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur Region III West Kalimantan, North Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan Balikpapan d1/march 16, paraf/sign: 320 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

323 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Wilayah Operasional/ Wilayah Operasi/ Kedudukan/ Operating Region Working Areas Domicile Wilayah IV/ Region IV Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur Central Java, DI Yogyakarta, East Java, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara Surabaya Wilayah V/ Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua & Papua Barat Makassar Region V North Sulawesi, Gorontalo, Central Sulawesi, West Sulawesi, South Sulawesi, Southeast Sulawesi, Maluku, North Maluku, Papua & West Papua Wilayah VI/ DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, EPC (Engineering, Procurement, Construction) Region VI DKI Jakarta, Banten, West Java, EPC (Engineering, Procurement, Construction) Jakarta Jumlah remunerasi jangka pendek diterima oleh Dewan Komisaris per tahun 2015 sebesar Rp dan tahun 2014 sebesar Rp , sedangkan jumlah remunerasi jangka pendek tahun 2015 yang diterima oleh Dewan Direksi tahun 2015 sebesar Rp dan tahun 2014 sebesar Rp Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 jumlah karyawan Perusahaan masing-masing 718 dan 658 orang (tidak diaudit). Perusahaan dan entitas anak selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Grup. 1.c. Komite Audit Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: The total of short term remuneration received by the Board of Commissioners for 2015 amounted to Rp1,395,360,000 and for 2014 amounted to Rp1,462,406,400, respectively, while thw total of short term remuneration received by the Board of Directors for 2015 amounted to Rp5,094,000,000 and on December 31, 2014 amounted to Rp4,898,640,000. As of December 31, 2015 and 2014 the numbers of employees of the Company are 718 and 658 persons respectively (unaudited). The Company and subsidiaries therein after will be referred as the Group. 1.c. Audit Committee The composition of Company s Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 Des 2015 / Dec 31, Des 2014 / Dec 31, 2014 Komite Audit Audit Committe Ketua -- Wicipto Setiadi Head Anggota Rully Soeparto Rully Soeparto Member Komite Audit diangkat melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: SK-03/Kom/07/2014 tanggal 1 Juli 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit Perusahaan. 1.d. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki pengendalian atas PT Nindya Beton ( PT NB ), entitas anak, dengan persentase kepemilikan saham sebesar 51%. The Audit Committee is appointed by the Board of Commissioner Decision Letter Number: SK- 03/Kom/07/2014 dated July 1, 2014 regarding Dismissal and Appointment of the Audit Committee Chairman of the Company. 1.d. Subsidiary Structure The Company has control over PT Nindya Beton ("PT NB"), a subsidiary with the percentage of ownership is 51%. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 321

324 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) PT NB didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 19 Pebruari 2013 dari Khairina S.H., Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH tahun 2013 tanggal 4 Maret Ruang lingkup bidang usaha PT NB meliputi: Industri, yaitu beton pracetak, readymix, dan usaha-usaha lainnya yang berkaitan dan Pabrikasi, yaitu: - Sistem pabrikasi beton pracetak; - Pabrikasi bahan dan komponen bangunan; - Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; - Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; - Dan usaha lainnya yang berkaitan. Total Aset PT NB per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp dan Rp Total pendapatan PT NB pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp dan Rp PT NB was established based on Notarial Deed No. 33 dated February 19th, 2013 from Khairina S.H., the Notary and Land Deed Officer in Jakarta and has received the validation from the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in decree No. AHU AH by 2013 dated March 4, The scope of PT NB business includes: industry, namely precast concrete, readymix, and other related businesses and Manufacturing, such as: - Precast concrete manufacturing system; - Building materials and components manufacturing; - Components and construction equipments; - Metal, wood, rubber, and plastic manufacturing; - And others related bussinesses. The total assets of PT NB as of December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp 228,843,895,923 and Rp 165,998,119,165, respectively. Total revenues of PT NB in 2015 and 2014 amounting to Rp 82,600,508,100 and Rp 37,376,343,000, respectively. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset. 2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK) The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board Indonesian Institute of Accountant (DSAK IAI). 2.b. The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the return given in exchange for assets. d1/march 16, paraf/sign: 322 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

325 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. 2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu: PSAK No. 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan PSAK No. 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK No. 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja PSAK No. 46 (Revisi 2013) Pajak Penghasilan PSAK No. 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset PSAK No. 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK No. 66 Pengaturan Bersama PSAK No. 67 Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar ISAK No. 26 (Revisi 2014) Penilaian Kembali Derivatif Melekat Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: PSAK No. 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan. PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul The consolidated statements of cash flows are presented by using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency. 2.c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year The followings are new standards, amendments of standards, and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows: PSAK No. 1 (Revised 2013) Presentation of Financial Statements PSAK No. 4 (Revised 2013) Separate Financial Statements PSAK No. 15 (Revised 2013) Investments in Associates and Joint Ventures PSAK No. 24 (Revised 2013) Employee Benefits PSAK No. 46 (Revised 2013) Income Taxes PSAK No. 48 (Revised 2014) Impairment of Assets PSAK No. 50 (Revised 2014) Financial Instruments: Presentation PSAK No. 55 (Revised 2014) Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK No. 60 (Revised 2014) Financial Instruments: Disclosures PSAK No. 65 Consolidated Financial Statements PSAK No. 66 Joint Arrangements PSAK No. 67 Disclosure of Interests in Other Entities PSAK No.68 Fair Value Measurement ISAK No. 26 Reassessment of Embedded Derivatives The following are the impacts of the amendments in accounting standards which are relevant and significant to the consolidated financial statements of the Group: PSAK No. 1 (Revised 2013) Presentation of Financial Statements. PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduced changes in the format and revision of the d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 323

326 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Grup antara lain: - Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah Laporan Laba Rugi Komprehensif menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain - Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi. Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. PSAK No. 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK No. 4 (Revisi 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri telah revisi dan diubah namanya menjadi PSAK No. 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah. PSAK No. 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. Standar ini mendefinisikan pengaruh signifikan, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. title of the report. The significant impacts of changes of this accounting standard to the Group, among others, are: - Change of report title which previously named Statement of Comprehensive Income become Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income - Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into items that will not be reclassified to profit or loss; and items that will be reclassified to profit or loss.. This standard is applied retrospectively and certain comparative information has been restated, accordingly. PSAK No. 4 (Revised 2013) Separate Financial Statements PSAK No. 4 (Revised 2009) Consolidated and Separate Financial Statements has been revised and re-titled into PSAK No. 4 (Revised 2013) Separate Financial Statements which became a standard only deals with requirement for separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged. PSAK No. 15 (Revised 2013) Investments in Associates and Joint Ventures PSAK No. 15 (Revised 2009) Investments in Associates has been revised and retitled into PSAK 15 (Revised 2013) Investments in Associates and Joint Ventures. This standard sets out the requirements for the application of the equity method when accounting for investments in associates and joint ventures. This standard defines significant influence, provides guidance about the equity method is applied and prescribes about investments in associates and joint ventures should be tested for impairment. The adoption of the revised standard had no material effect to the consolidated financial statements. PSAK No. 24 (Revised 2013) Employee Benefits This PSAK is amending some accounting provisions related to defined benefit plans. d1/march 16, paraf/sign: 324 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

327 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Perubahan utama mencakup penghapusan pendekatan koridor, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup antara lain sebagai berikut: a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting. c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan. Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 32. PSAK No. 46 (Revisi 2013) Pajak Penghasilan PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final. Grup telah mereklasifikasi penyajian beban pajak penghasilan final dan informasi komparatif telah disajikan kembali. PSAK No. 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan The key amendments include elimination of the corridor approach, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans. Amended provisions that impacting the Group's consolidated financial statements are as follows: a. he recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income; b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period. c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate of net defined benefit liabilities (assets) as determined at the beginning of each annual reporting period. These amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 32. PSAK No. 46 (Revised 2013) Income Taxes This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax. The Group has reclassified the presentation of final income tax expense and comparative information has been restated. PSAK No. 48 (Revised 2014) Impairment of Assets Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014) are mainly related to the changes in d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 325

328 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar. PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan. PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan. Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta. PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah. PSAK 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan definition and requirements of fair value as governed in PSAK No. 68. The adoption of the revised standard had no material effect no the consolidated financial statements. PSAK No. 50 (Revised 2014) Financial Instrument: Presentation, PSAK No. 55 (Revised 2014) Financial Instrument: Recognition and Measurement, and PSAK No. 60 (Revised 2014) Financial Instrument: Disclosures The amendment of these PSAKs is mainly related to the changes as an impact of the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value. PSAK No. 50 (Revised 2014) is removing the arrangement of income tax related to dividend and it will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability. The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deal with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of financial instrument recording. PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures related to the fair value, financial assets and liabilities offsetting, and transfers of financial assets. The Group had adopted these PSAKs and had completed the required disclosures requirements. PSAK No. 65 Consolidated Financial Statements This standard replaces all of the guidance on control and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009) and ISAK No.7. The core principle which a consolidated entity presents a parent and its subsidiaries as if they are a single economic entity, as do the consolidation procedures, remains unchanged. PSAK 65 introduces a single consolidation model that identifies control as the basis d1/march 16, paraf/sign: 326 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

329 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantive dan protektif serta mengenai hubungan prinsipal-agen. Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah. PSAK No. 66 Pengaturan Bersama Standar ini (yang menggantikan PSAK No.12 (revisi 2009) dan ISAK No. 12) memperkenalkan terminologi pengaturan bersama. Standar ini mengharuskan satu pihak dalam suatu pengaturan bersama untuk menentukan jenis pengaturan bersama dengan menilai hak dan kewajibannya, dan kemudian mempertanggungjawabkan hak dan kewajibannya tersebut sesuai dengan jenis pengaturan bersama. Pengaturan bersama dapat berbentuk operasi bersama atau ventura bersama. Standar ini juga menghapus pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proporsional. Dampak PSAK No. 66 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup tidak material. PSAK No. 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK No. 67 menggabungkan, meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan Grup untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan, risiko yang terkait dengan, kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. for consolidation for all types of entities, where control is based on whether an investor has power over the investee, exposure / rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power over the investee to affect the amount of the returns. The new standard also includes guidance on substantive and protective rights and on agent-principal relationships. The adoption of the PSAK No. 65 has no impact to the consolidated financial statements upon initial adoption, as its scope of consolidation remains unchanged. PSAK No. 66 Joint Arrangement This standard (that replaces PSAK No 12 (revised 2009) and ISAK No. 12) introduces terminology joint arrangement. This standard requires one party in the joint arrangement to determine the type of joint arrangement in which it is involved by assessing its rights and obligations, and then account for those rights and obligations in accordance with that type of joint arrangement. Joint arrangements are either joint operations or joint ventures. This standard also remove option of proportionate consolidation method. The effect of PSAK No. 66 on the Group s consolidated financial statements is immaterial. PSAK No. 67 Disclosure of Interests in Other Entities PSAK No. 67 combines, enhances, and replaces the disclosure requirements for subsidiaries, joint arrangements, associates, and unconsolidated structured entities. This standard requires the Group to disclose information that enables users of financial statements to evaluate the nature and risks related to its interests in other entities and the effects of those interests on Group s consolidated financial statements. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 327

330 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Penerapan standar ini menyebabkan pengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan konsolidasian Grup. PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar. Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini. 2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.d. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee). Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara lagsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh. The application of this standard has resulted in more extensive disclosures in the Group s consolidated financial statements. PSAK No. 68 Fair Value Measurement PSAK No. 68 defines fair value, sets out a single framework for measuring fair value and requires disclosures about fair value measurements. PSAK No.68 applies when other SAKs require or permit fair value measurements The Group has completed the disclosures requirement as required under this standard. 2.d. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiary as described in Note 1.d. A subsidiary is an entity controlled by the Group, i.e. the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity s relevant activities (power over the investee). The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (ie substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group s financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled subsidiaries. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases. A parent prepares consolidated financial statements using the same accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation. d1/march 16, paraf/sign: 328 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

331 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk. Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang; (b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali); (c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian; (d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian (e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan pleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; (f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and noncontrolling interest even though this result makes the non-controlling interests have a deficit balance. The Group presents noncontrolling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent. Changes in the parent s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjust the carrying amounts of the controlling interest and noncontrolling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent. If the Group loses control, the Group: (a) Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when the control is lost; (b) Derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when the control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to noncontrolling interests); (c) Recognizes the fair value of the payment received received, if any, from the transactions, events or circumstances that resulted in the loss of control; (d) Recognizes any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when the control is lost; (e) Reclassifies to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary; (f) Recognizes any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 329

332 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 2.e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing 2.e. Foreign Currency Transactions and Balances Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap In preparing financial statements, each of the entitas di dalam Grup mencatat dengan entities within the Group is making recording by menggunakan mata uang dari lingkungan using the currency from the primary economic ekonomi utama di mana entitas beroperasi ( mata uang fungsional ). Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. environment in which the entity operates ( the functional currency ). The functional currency of the Company and subsidiary is Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying the spot exchange rate between Rupiah and foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah by using the closing rate, i.e. the Bank of Indonesia middle rate at December 31, 2015 and 2014 as follows: 31 Des 2015/ Dec 31, Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13,795 12,440 1 United States Dollar (USD) 1 Euro (EUR) 15,069 15,133 1 Euro (EUR) Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. 2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss. 2.f. Related Parties Transactions and Balances A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity: a) A person or a close member of that person s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others; ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); d1/march 16, paraf/sign: 330 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

333 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi oleh pemerintah. Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang serupa baik local, nasional maupun internasional. Entitas yang berelasi dengan Pemerintah dapat berupa entitas yang dikendalikan atau dipengaruhi secara signifikan oleh Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan Pemegang Saham entitas, atau entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. 2.g. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. iii. Both entities are joint ventures from the same third party; iv. One entity is a joint venture of the third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). A government-related entity is an entity that is controlled, jointly controlled or significant influence by a government. Government refers to government, government agencies and similar bodies whether local, national or international. Government-related entity can be an entity which controlled or significantly influenced by the Ministry of Finance or Local Government that representing as the shareholders of the entity or an entity controlled by the Government of Republic of Indonesia, represented by the SOE e Ministry as a shareholder s representative. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes. 2.g. Financial Instrument Initial Recognition and Measurement The Group recognizes a financial assets or financial liabilities in the consolidated statement of financial position, only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measures all financial assets and financial liabilites at their fair value. In the case of financial assets or financial liabilities are not measured at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 331

334 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera. financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately. Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial Assets Pengukuran selanjutnya aset keuangan Subsequent measurement of financial assets tergantung pada klasifikasinya pada saat depends on their classification on initial pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories: berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar (i) Financial Assets at Fair Value Through Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi. (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman. After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss. (ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss; (b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or (c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration. d1/march 16, paraf/sign: 332 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

335 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method. (iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity. After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method. (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss. After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan. Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost. Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial Liabilities Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Subsequent measurement of financial liabilities tergantung pada klasifikasinya pada saat depends on their classification on initial pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan recognition. The Group classifies financial liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori liabilities into one of the following categories: berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai (i) Financial Liabilities at Fair Value Through Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk Profit or Loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 333

336 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. (ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut. recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument. After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss. (ii) Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method. Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continue to recognize the financial asset. d1/march 16, paraf/sign: 334 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

337 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar. Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku The Group remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires. Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor; (b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; (c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; (d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults. For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment. If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset s d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 335

338 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain. Reklasifikasi Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki original effective interest rate and recognized in profit or loss. When a decline in the fair value of an availablefor-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss. The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts. Reclassification The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclassifiy that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose d1/march 16, paraf/sign: 336 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

339 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar. Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition. If, as a result of a change in Group s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset s call date, occur after all the financial asset s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated. Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Group currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously. Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety: (i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 337

340 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1) (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2) (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3) Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi. 2.h. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. 2.i. Piutang Retensi Piutang retensi merupakan piutang Grup kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi yang ditentukan kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi. 2.j.Tagihan Bruto kepada Pemberi Jasa Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Grup yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode presentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena can be accessed at the measurement date (Level 1) (ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2) (iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3) When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs. Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred. 2.h. Cash and Cash Equivalent Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted. 2.i. Retention Receivables Retention receivable represents receivable from owner of the project which will be paid after completion of the contract or fulfillment of certain condition in the contract. Retention receivable is recorded when certain percentage deduction is applied in every account receivable s claim which retained by the owner of project up to certain condition after completion of the contract has been met. 2.j. Gross amount Due from Customers Gross amount due from customers represents the Group s receivable originated from construction contract in progress. Gross amount due from customers is presented as the net amount of costs incurred plus recognized profits, less the sum of recognized losses and progress billings. Gross amount due from customer is recognized as revenue based on the percentage of completion method which is stated on the certificate of work completion, while the invoice d1/march 16, paraf/sign: 338 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

341 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan. 2.k.Beban Dibayar di Muka Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. 2.l.Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. 2.m. Pengaturan Bersama Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama, yaitu persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian. Grup mengklasifikasikan pengaturan bersama sebagai ventura bersama yang merupakan pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut sebagai venturer bersama. Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas. is still unbilled due to the difference between the date of physical progress certificates and the submission of billing statement of financial position date. 2.k. Prepaid Expenses Prepaid expenses are the costs which have been paid but will be charged in the future over the periods benefits using straight-line method. 2.l. Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition.cost is determined using the weighted average method. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. The amount of any impairment of inventories will be recognized to net realizable value and all losses of inventories shall be recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any writedown of inventories, arising from an increase in net realisable value, is recognised as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs. 2.m.Joint Arrangement Joint arrangement is an arrangement of which two or more parties have joint control, i.e. the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exist only when decisions about the relevant activity require the unanimous consent of the parties sharing control. The Group classified joint arrangement as joint venture which represents the joint arrangement which the parties that have joint control of the arrangement have rights to the net assets of the arrangement. Those parties are called joint venturers. A joint venturer recognizes its interest in a joint venture as an investment and records for that investment using the equity method. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 339

342 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 2.n. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. Setelah pengakuan awal, Grup memilih menggunakan model nilai wajar dan mengukur seluruh properti investasi berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. Penentuan nilai wajar investasi didasarkan pada penilaian oleh penilai independen yang mempunyai kualifikasi professional yang telah diakui dan relevan seta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori property investasi yang dinilai. Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain. Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto 2.n. Investment Properties Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities. Investment properties are recognized as asset, if only, it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably. Investment properties, initially, shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement. After initial recognition, the Group choose to use fair value model and measure all of its investment property at fair value. A gain or loss arising from a change in the fair value of investment property is recognized in profit or loss for the period in which it arises. The fair value of investment properties is based on a valuation by an independent appraiser who holds a recognized and relevant professional qualification and has recent experience in the location and category of the investment property being valued. Transfer to investment properties is made, only if, there is a change in use, evidenced by expiration use by owner, and commencement of an operating lease to another party. Transfer from investment properties is made, only if, there is a change in use, evidenced by commencement of use by owner commencement of development to sale. An investment property is derecognizes on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds d1/march 16, paraf/sign: 340 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

343 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan. 2.o.Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen. Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut. Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal. 2.o. Fixed Assets Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period. After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses. Lands are recognized at its cost and are not depreciated. Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows: Tahun/Years Bangunan 20 Buildings Mesin dan Peralatan 8 Machineries and Equipment Kendaraan 8 Vehicles Inventaris Kantor 4 Office Equipments Inventaris Mess 4 Dormitory Inventories Grup memilih menggunakan model revaluasi untuk tanah yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal, yakni nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Akan tetapi, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi. the Group choose to use revaluation model for land whose fair value can be measured reliably, being its fair value at the date of the revaluation less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. If an asset s carrying amount is increased as a result of a revaluation, the increase is recognised in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus. However, the increase is recognised in profit or loss to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognised in profit or loss. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 341

344 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Akan tetapi, penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tersebut mengurangi jumlah akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai Aset dalam Penyelesaian dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis. 2.p. Aset Takberwujud Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi If an asset s carrying amount is decreased as a result of a revaluation, the decrease is recognised in profit or loss. However, the decrease is recognised in other comprehensive income to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset. The decrease recognised in other comprehensive income reduces the amount accumulated in equity under the heading of revaluation surplus. Revaluations is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of the reporting period. Self-constructed fixed assets are presented as part of the fixed assets under Asset in Progress and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of assets in construction. Cost of assets in construction shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred. The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and is depreciated since the operation. The carrying amount of a fixed asset is derecognized on disposal or has no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized. At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions. 2.p. Intangible Asset Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any d1/march 16, paraf/sign: 342 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

345 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus. (atau metode lainya sepanjang mencerminkan pola manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dikonsumsi oleh entitas). Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut: Lisensi 33,33 % garis lurus. Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku. 2.q. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either definite or indefinite. Intangible asset with finite useful life Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life by using a straight-line method. (or other method as it reflects the pattern in which the asset s future economic benefits are expected to be consumed by the entity). Amortization is calculated as the write off for the cost of the asset, less its estimated residual value, over its useful economic life as follows: Licences % straight line. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year-end. 2.q. Impairment of Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Group determines the recoverable amount of the asset s cashgenerating unit. The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured. If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss. An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 343

346 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. 2.r. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periodeperiode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss. 2.r. Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively. Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized. A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss). A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial d1/march 16, paraf/sign: 344 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

347 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai. Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan. Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss). Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities. The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available. The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) the Group has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either: i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered. The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group: d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 345

348 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.s. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 ( UU 13/2003 ). Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut. Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas. Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan a) has legally enforceable right to set off the recognized amounts, and b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously. 2.s. Employee Benefit Short-term Employee Benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service. Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive. Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 ( Law 13/2003 ). The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit. The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity s informal practices. Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss. The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income. Termination Benefits The Group recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Group can no longer withdraw the offer of those benefits; and d1/march 16, paraf/sign: 346 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

349 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) (b) Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja. 2.t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Jasa Konstruksi Pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian). Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survey atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban. Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal. Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak, biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak, dan biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak. Penjualan Barang Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada (b) When the Group recognizes costs for a restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits. The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits. 2.t. Revenues and Expenses Recognition Revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount of revenue can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Construction Services Contract revenue and contract costs associated with the cosntruction contract is recognized as revenue and expenses respectively by reference to the stage of completion of the contract activity at the end of the reporting period (percentage of completion method). Construction percentage of completion is determined based on surveys of work performed. When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss shall be recognised as an expense immediately. Contract revenue comprised of the initial amount of revenue agreed in the contract and variations in contract work, claims, and incentive payments to the extent that is probable that they will results in revenue and they are capable of being realiably measured. Contract cost comprised of costs that relate directly to the spesific contract, costs that are attributable to contract activity in general and can be allocated to the contract, and such other costs as are specifically chargeable to the customer under the terms of the contract. Sale of Goods Sales of goods are recognized upon the transfer of ownership of the goods to the d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 347

350 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur. 2.u. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Grup telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai. 2.v.Provisi Provisi diakui bila Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban menyebabkan arus keluar sumber daya serta jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima jika Grup menyelesaikan kewajiban. Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah. Jumlah yang diakui sebagai pengantian tidak boleh melebihi provisi. customer, either upon delivery of the goods, or in the case of goods stored in the Group warehouse at the request of the customer, when issued invoices. 2.u. Borrowing Costs Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense when incurred. Borrowing costs may include interest expense, finance charges in respect of finance leases, or exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs. Capitalization of borrowing costs commences when the Group undertakes activities necessary to prepare the asset for its intended use or sale and expenditures for the asset and its borrowing costs has been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets for its intended use or sale are complete. 2.v. Provision A provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of past event and it is probablethat an outflow of resources will be required to settle the obligation and the amount of the obligation can be estimated reliably. The amount recognized as a provision shall be the best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the reporting period, by taking into account the risks and uncertainties that inevitably surround many events and circumstances. Where a provision is measured using the estimated cash flows to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows. Where some or all of the expenditure to settle a provision is expected to be reimbursed by another party, the reimbursement shall be recognized when, it is virtually certain that reimbursement will be received when the Group settles the obligation. The reimbursement shall be treated as a separate asset. The amount recognized for the d1/march 16, paraf/sign: 348 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

351 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) reimbursement shall not exceed the amount of the provisions. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. 2.w. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari aset dan liabilitas, dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Estimasi Umur Manfaat Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material oleh perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the most current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed. 2.w. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The preparation of consolidated financial statements requires management to make judgement estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period. The main assumption of the future and the other major source of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the year, disclosed below. Group bases its estimates on assumptions and parameters that are available at the time the financial statements are prepared. And assumptions about the future development of the situation, may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Company. The changes are reflected in the related assumptions at the time of the occurrence. Accounting Estimates and Assumptions Estimated Useful Lives Group intangible assets based on factors such as the condition of technical and technological developments in the future. Future operating results will be materially affected by the estimation changes caused by changes in factors mentioned above. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 349

352 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah usang seiring dengan perkembangan teknologi. Jumlah tercatat aset tetap dan aset takberwujud disajikan pada Catatan 18 dan 12. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 ( UU 13/2003 ). Penentuan liabilitas imbalan pascakerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama ratarata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktuari dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 32. Group performs periodic review over the useful life of the equipment based on factors such as changes in technology and the potential benefits arising from the use of such equipment. This condition can cause a decrease or elimination of the The Company and subsidiaries property, plant and equipment if the equipment is obsolete due to technological developments The carrying amount of fixed assets and intangible assets are disclosed in Notes 18 and 12. Employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 ( Law 13/2003 ). The determination of Group s postemployment benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from PT NK assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deffered and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss. The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income. Management believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group s or significant changes in the Group s assumptions may materially affect its employee benefits liabilities and net employee benefits expense. Detailed information has been disclosed on Note 32. d1/march 16, paraf/sign: 350 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

353 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Nilai Wajar Properti Investasi dan Aset Tetap Tanah Nilai wajar properti investasi dan tanah bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya Grup. Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material nilai wajar dari properti investasi. Jumlah tercatat properti investasi disajikan pada Catatan 15. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. Pertimbangan dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup. Fair Value of Investment Property and Land The Group s fair value of investment property and land depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraisal in calculation of such amounts. Those assumptions include among others, discount rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Group believe that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Group s assumptions may materially affect the valuation of its investment property. The carrying amount has been disclosed on Note 15. Allowance for Impairment Losses on Accounts Receivable The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables Judgement in Applying the Accounting Policies The following judgments are made by management in the process of applying the Group s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Classification of Financial Assets and Liabilities Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with Group s accounting policies. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 351

354 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalent Rp Rp Kas 1,496,191,768 1,910,430,529 Cash Bank Bank Pihak Berelasi Related Parties Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 82,295,363,579 74,205,457,261 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 59,006,226, ,794,183 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 26,103,510,252 20,843,831,454 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 19,601,336,270 61,504,750 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4,781,382,888 1,925,556,530 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10,852,245, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50,878,645 70,577,096 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Euro Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 11,388,907 14,687,288 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 202,702,332,174 97,314,408,562 Total Pihak Ketiga Third Parties Rupiah Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 11,073,729,551 4,060,783,498 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur 7,767,782,846 54,152,325 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Panin Tbk 5,551,869,549 1,335,779,994 PT Bank Panin Tbk PT Bank Bukopin Tbk 3,288,176, ,803,059 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan 49,107, ,587,679 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 31,781,403 32,400,606 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Muamalat Tbk 14,250, ,766,262 PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan 6,790,392 9,305,927 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur 6,154,376 6,259,043 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan 5,985,743 6,766,931 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Papua 4,333,359 4,333,359 PT Bank Pembangunan Daerah Papua PT Bank DKI 3,680,234 4,199,234 PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Aceh 3,000,928 3,000,928 PT Bank Pembangunan Daerah Aceh PT Bank Pembangunan Daerah Riau 2,716,742 2,896,742 PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 1,826,350 2,181,350 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat 1,078,309 1,228,309 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu -- 38,074,380 PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Jumlah 27,812,264,517 7,361,519,626 Total Deposito Berjangka Time Deposits Pihak Berelasi Related Parties Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10,000,000, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7,823,000, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah 17,823,000, Total Pihak Ketiga Third Parties Rupiah Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 314,000,000, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk 280,000,000, PT Bank Bukopin Tbk Jumlah 594,000,000, Total Jumlah Kas dan Setara Kas 843,833,788, ,586,358,717 Total Cash and Cash Equivalents Tingkat Suku Bunga Kontraktual Deposito per Tahun 7.50% % -- Contractual Annual Interest Rates of Deposits Jangka Waktu 1 bulan / month -- Terms Deposit 4. Investasi Jangka Pendek 4. Short-Term Investment Rp Rp PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) 200,000,000, ,000,000,000 PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Jumlah 200,000,000, ,000,000,000 Total d1/march 16, paraf/sign: 352 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

355 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Investasi jangka pendek Perusahaan merupakan surat utang yang diterbitkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) entitas induk, berdasarkan Surat Utang No. SU-11/PPA/0915 pada tanggal 13 September 2015 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 12 September The company s short term investment is a bond issued by PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) parent entity, based on Secured Promissorry Notes No. SU 11/PPA/0915 on September 13, 2015 for a period of 1 (one) year to September 12, Piutang Usaha 5. Accounts Receivable Rincian saldo piutang pihak berelasi dan pihak ketiga sebagai berikut : The details of account receivable to the related parties and third parties are as follows: Rp Rp Pihak Berelasi Related Parties PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) 8,189,880, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Ventura Bersama Nindya - Andesmont 3,624,353, JV Nindya - Andesmont PT Bukit Asam (Persero) Tbk 2,482,259, ,950,584 PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero) 2,435,048,000 1,869,048,000 PT DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero) PT Adhi Karya (Persero) 474,917,455 3,825,635,258 PT Adhi Karya (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) 119,600,000 1,879,824,384 PT Angkasa Pura II (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) -- 6,619,172,409 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 1,482,300,443 1,502,600,442 Others (each below Rp 1 Billion) Jumlah Pihak Berelasi 18,808,360,320 16,558,231,077 Total Related Parties Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang (1,482,300,442) (1,482,300,442) Less: Allowance for Impairment of Receivables Jumlah Pihak Berelasi - Bersih 17,326,059,878 15,075,930,635 Total Related Parties - Net Pihak Ketiga Third Parties Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 57,694,423,446 23,537,802,437 The Ministry of Public Work and Public Housing Pemerintah Kabupaten Pagar Alam 30,010,704, Pagar Alam District Government PT Pertamina Geothermal Energy 28,650,443, PT Pertamina Geothermal Energy PT Waskita Beton 17,450,506, PT Waskita Beton Kementrian Kesehatan 18,685,127, The Ministry of Health PT Crytal Garden 18,267,403,290 18,267,403,290 PT Crytal Garden PT Semen Padang 15,153,677, PT Semen Padang Politeknik Kesehatan Pangkal Pinang 11,652,567,589 11,652,567,589 Pangkal Pinang Health Polytechnic PT Sarana Sirkuitindo Utama 10,223,367,526 10,223,367,526 PT Sarana Sirkuitindo Utama Ventura Bersama Hawkins - BCK 5,755,727, JV Hawkins - BCK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 4,787,954,920 5,439,722,475 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk PT Buana Risma 2,749,428,235 2,749,428,235 PT Buana Risma PT Maleo 2,559,814, PT Maleo PT Fatimah Azzahra 2,488,029,344 2,488,029,344 PT Fatimah Azzahra PT Nagoya Hill Batam 2,240,213,836 2,240,213,836 PT Nagoya Hill Batam PT Saras Square 2,142,539,000 2,142,539,000 PT Saras Square PT Altra Excis Investama 1,765,478,924 1,765,478,924 PT Altra Excis Investama PT Megah Jaya Prima Lestari 1,594,054, PT Megah Jaya Prima Lestari Pemerintah Kabupaten Bengkalis 1,220,067, Bengkalis Dictrict Government Kementrian Pertahanan -- 8,684,444,761 The Ministry of Defence PT Sacna Nusantara -- 6,311,496,600 PT Sacna Nusantara RSUD Slawi -- 5,748,000,000 Slawi Regional Hospital Pemerintah Kota Tarakan -- 4,533,157,430 Tarakan City Government PT Graha Biomedika -- 3,851,197,120 PT Graha Biomedika PT Sinergi Solusi Utama -- 1,373,666,455 PT Sinergi Solusi Utama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 10,001,945,272 8,541,222,743 Others (each below Rp 1 Billion) Jumlah Pihak Ketiga 245,093,473, ,549,737,765 Total Third Parties Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang (49,596,941,303) (47,673,121,342) Less: Allowance for Impairment of Receivables Jumlah Pihak Ketiga - Bersih 195,496,532,449 71,876,616,423 Total Third Parties - Net Jumlah Piutang Usaha - Bersih 212,822,592,327 86,952,547,058 Total Accounts Receivable - Net d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 353

356 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) sebagai berikut: Total accounts receivable by aging (days) are as follows: Rp Rp < 12 Bulan 165,205,586,230 85,455,602,917 < 12 Months > Bulan 47,617,006,097 1,351,523,550 > Months > Bulan 51,079,241,745 49,300,842,375 > Months Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (51,079,241,745) (49,155,421,784) Allowance for Impairment Losses of Receivables Jumlah 212,822,592,327 86,952,547,058 Total Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebagai berikut: Movement in the amount of the allowance for impairment of receivables is as follows: Rp Rp Saldo Awal Tahun (49,155,421,784) (47,647,340,702) Balance at Beginning of The Year Penambahan di Tahun Berjalan (1,923,819,961) (1,722,585,980) Addition in The Current Year Pemulihan di Tahun Berjalan ,504,898 Recovery in The Current Year Saldo Akhir Tahun (51,079,241,745) (49,155,421,784) Balance at End of The Year Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. Management believes that the allowance for impairment of receivables is sufficient to cover possible losses on uncollectible receivables in the future 6. Piutang Retensi 6. Retention Receivables Rincian saldo piutang retensi pihak berelasi dan pihak ketiga adalah sebagai berikut: The details of retention receivables to the related parties and third parties are as follows: Rp Rp Pihak Berelasi Related Parties PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 8,039,746,276 10,236,190,647 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) 6,116,865,520 1,458,863,987 PT Angkasa Pura II (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 3,069,291, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2,562,701,108 2,562,701,108 PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) 1,436,353, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 1,228,326,283 3,135,328,343 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 599,037,812 89,121,212 Others (each below Rp 1 Billion) Jumlah 23,052,322,694 17,482,205,297 Total Dikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (2,562,701,108) (1,404,375,505) Less: Allowance for Impairment of Losses Receivables Jumlah Pihak Berelasi 20,489,621,586 16,077,829,792 Total Related Parties d1/march 16, paraf/sign: 354 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

357 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Rp Rp Pihak Ketiga Third Parties Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 28,191,862,171 39,878,575,986 The Ministry of Public Work and Public Housing Pemerintah Provinsi Banten 6,905,113, ,147,263 Banten District Government Kementerian Kesehatan 6,806,231, The Ministry of Health PT Sinergi Solusi Utama 3,655,915,320 1,489,708,800 PT Sinergi Solusi Utama Pemerintah Kabupaten Kotabaru 4,077,292, Kotabaru District Government PT Semen Padang 2,334,059, PT Semen Padang PT Mandiri Karya Cipta Indah 2,125,987,499 2,125,987,499 PT Mandiri Karya Cipta Indah Ventura Bersama Nindya - Rimbo 1,862,262, JV Nindya - Rimbo PT Maleo 1,761,894, ,026,361 PT Maleo PT Royal Residen 1,539,770,958 1,539,770,958 PT Royal Residen PT Maju Santosa Cemerlang 1,227,631,725 1,227,631,725 PT Maju Santosa Cemerlang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 1,113,609,144 1,089,040,493 The Ministry of Education and Culture Universitas Bangka Belitung -- 3,257,122,770 Bangka Belitung Universitas PT Jakarta Realty -- 2,217,602,000 PT Jakarta Realty Pemerintah Kota Tarakan -- 1,738,412,572 Tarakan Disctrict Government Pemerintah Kabupaten Berau -- 1,351,887,753 Berau District Government Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 5,757,958,673 4,817,914,639 Others (each below Rp 1 Billion) Jumlah 67,359,590,059 61,822,828,819 Total Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang (9,842,201,874) (11,843,602,590) Less: Allowance for Impairment of Receivables Jumlah Pihak Ketiga 57,517,388,185 49,979,226,229 Total Third Parties Jumlah Piutang Retensi - Bersih 78,007,009,771 66,057,056,021 Total Retention Receivables - Net Jumlah piutang retensi berdasarkan umur (hari) sebagai berikut: Total retention receivables by aging (day) are as follows: Rp Rp < 12 Bulan 43,954,783,435 64,682,529,134 < 12 Months > Bulan 34,052,226, ,335,473 > Months > Bulan 12,404,902,982 14,262,169,509 > Months Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (12,404,902,982) (13,247,978,095) Allowance for Impairment Losses of Receivables Jumlah 78,007,009,771 66,057,056,021 Total Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi sebagai berikut: Movement of allowance for impairment of retention receivables is as follows: Rp Rp Saldo Awal Tahun (13,247,978,095) (13,211,944,548) Beginning Balance of The Year Penambahan Tahun Berjalan (1,374,526,887) (36,033,547) Addition in The Current Year Pemulihan Tahun Berjalan 2,217,602, Recovery in The Current Year Saldo Akhir Tahun (12,404,902,982) (13,247,978,095) Balance at End of The Year Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. Management believes that the allowance for impairment of retention receivables is sufficient to cover possible losses on uncollectible receivables in the future d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 355

358 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 7. Piutang Ventura Bersama Konstruksi 7. Construction Joint Venture Receivables Rp Rp Nindya - Bumi Karsa 118,537,700, ,848,704,480 Nindya - Bumi Karsa Nindya - Lampiri 46,486,789,378 4,678,280,740 Nindya - Lampiri Nindya - Passokkorang - Adhijaya 29,982,963,637 30,615,579,615 Nindya - Passokkorang - Adhijaya Nindya - Catur Perkasa 20,104,697,263 20,104,697,263 Nindya - Catur Perkasa Nindya - Sejahtera 11,063,033, Nindya - Sejahtera Nindya - Surya 10,601,701,274 2,852,063,161 Nindya - Surya Nindya - Brantas 9,936,260,650 1,313,938,665 Nindya - Brantas Nindya - Hutama Karya 8,346,264,589 1,631,346,550 Nindya - Hutama Karya Nindya - Wijaya Karya 8,140,251,547 5,196,022,974 Nindya - Wijaya Karya Nindya - Tanjung Raya 7,182,518, Nindya - Tanjung Raya Nindya - Pembangunan Perumahan - Hutama Karya 5,869,926, Nindya - Pembangunan Perumahan - Hutama Karya Nindya - Andesmont 5,099,851, ,648,683 Nindya - Andesmont Nindya - PT PPA 4,000,000,000 4,216,341,736 Nindya - PT PPA Nindya - Tuju Wali Wali 3,608,608,384 5,547,918,216 Nindya - Tuju Wali Wali Nindya - Passokkorang 3,457,736,262 3,457,736,262 Nindya - Passokkorang Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau 3,444,496,650 3,430,074,622 Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau Nindya - Sugriwo 2,786,964,843 2,940,684,329 Nindya - Sugriwo Nindya - PT Aecom Indonesia - PT Bina Enarcon E. 2,336,525, ,525,585 Nindya - PT Aecom Indonesia - PT Bina Enarcon E Nindya - Pembangunan Perumahan 2,324,423, Nindya- Pembangunan Perumahan Nindya - DGI 2,251,573,067 10,765,715,042 Nindya - DGI Nindya - Hutama Karya - Pembangunan Perumahan 1,648,013,729 3,491,993,812 Nindya - Hutama Karya - Pembangunan Perumahan Nindya - Waskita 1,600,000, Nindya - Waskita Nindya - Istaka Karya 1,501,975,911 3,328,574,495 Nindya - Istaka Karya Nindya - Resis Mangku Buana 1,425,941,077 1,328,952,243 Nindya - Resis Mangku Buana Nindya - Jaya Konstruksi 1,385,183, Nindya - Jaya Konstruksi Nindya - Rimbo Peraduan 1,023,575, ,749,195 Nindya - Rimbo Peraduan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 3,051,621,355 4,287,655,229 Others (each below Rp 1 Billion) Jumlah 317,198,598, ,423,202,897 Total Merupakan setoran awal dana untuk investasi awal kepada ventura bersama (JV), pembelian material, biaya bank, overhead, dan lain-lain yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk kepentingan ventura bersama. Represents initial fund deposit for the beginning investment of Joint Venture (JV), material purchase, bank fees, overhead, and others issued by the Company for the interest of JV. 8. Piutang Lain-lain 8. Other Receivables Rp Rp Piutang Lain-lain Others Receivables Piutang Proyek Pabrik Kelapa Sawit Kuansing 39,239,364,416 64,351,895,416 Receivables of Palm Oil Factory Kuansing Project Piutang Proyek Kementerian Pertahanan II 12,500,000, Receivables of The Ministry of Defense II Project Piutang Proyek Sadang Terminal Square 10,372,000,000 19,785,000,000 Receivables of Sadang Terminal Square Project Piutang Imbalan Bunga Pajak 2,578,757,600 2,578,757,600 Receivables In Exchange for Tax Rate Piutang kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) 1,791,780,822 1,802,500,000 Receivables of PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Piutang Proyek Jembatan Grindulu 1,346,680, Receivables of Grindulu Bridge Project Piutang Atas Besi Kumai -- 1,601,164,369 Receivables of Besi Kumai Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 910,848,964 1,112,371,066 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah Piutang Lain-lain 68,739,431,861 91,231,688,451 Total Other Receivables Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Other Receivable Piutang Proyek Pabrik Kelapa Sawit Kuansing (23,543,618,650) (19,905,568,626) Receivables of Palm Oil Factory Kuansing Project Piutang Proyek Sadang Terminal Square (3,957,000,000) (3,957,000,000) Receivables of Sadang Terminal Square Project Piutang Atas Besi Kumai -- (320,232,874) Receivables of Besi Kumai Jumlah Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (27,500,618,650) (24,182,801,500) Total Allowance for Impairment of Other Receivable Jumlah Piutang Lain-lain - Bersih 41,238,813,211 67,048,886,951 Total Other Receivables - Net d1/march 16, paraf/sign: 356 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

359 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 1. Piutang proyek Pabrik Kelapa Sawit Kuansing adalah tagihan kepada PT Manunggal Muara Palma (MMP). Proyek ini bernilai Rp dan USD2,911, (termasuk PPN). Proyek dihentikan sebab PT MMP tidak memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh Badan Arbitrase Nasional (BANI). Dalam Putusan BANI Perusahaan telah dimenangkan dan MMP diharuskan membayar sejumlah Rp ditambah dengan Rp atas beban perkara yang ditalangi terlebih dahulu oleh PT Nindya Karya (Persero). Status hukum perkara saat ini adalah menunggu terbitnya surat penetapan sita dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Surat Lawyer Novian & Partners No. 1139/NP.XII/BK/2012 Tanggal 28 Desember 2012, Berita Acara Pelaksanaan Sita Eksekusi telah diterbikan oleh PN Rengat sesuai surat No. 01/Eks.ARB/2012.-PN.RGT Tanggal 27 Nopember PT Nindya Karya (Persero) melalui surat No. 008/SEKPER/01/2013 tanggal 7 Januari 2013 meminta kepada Novian & Partners untuk dibuatkan time frame tahapan dan biaya pelaksanaan lelang eksekusi terhadap Berita Acara Pelaksanaan Sita Eksekusi tanggal 27 Nopember Perusahaan telah mengajukan permohonan Lelang Sita Eksekusi kepada Pengadilan terhadap barang-barang bergerak dan tidak bergerak yang telah di sita tersebut tanggal 1 Agustus 2013 sebagaimana surat Lawyer Novian & Partners No. 0729/NP.VIII/BK/2013 tanggal 21 Agustus PN Jak-Sel telah mengeluarkan penetapan lelang eksekusi tanggal 06 Nopember Tanggal 18 Nopember 2014, pelaksanaan lelang dengan harga limit Rp21 milyar terhadap barang-barang PKS Kuansing tidak dihadiri oleh peminat lelang dan Ketua Pengadilan Negeri Rengat menyampaikan apabila Perusahaan menghendaki lelang lanjutan, maka Perusahaan harus melakukan appraisal ulang yang terkini terhadap peralatan/mesin di pabrik PKS. Sampai dengan 31 Desember 2015 Perusahaan sudah melakukan penurunan nilai sebesar Rp Piutang Proyek Kementerian Pertahanan II adalah piutang lain-lain atas Proyek Pembangunan Lanjutan Gedung Sarana Operasional Kemhan Tahap II terkait biaya pemeliharaan proyek tersebut dan diperkirakan akan cair di akhir Februari Perusahaan memperoleh pekerjaan Proyek Kemhan II berdasarkan Kontrak No: TRAK/451/VII/2015/BARANAHAN tanggal 8 Juli 2015 dengan nilai sebesar 1. The receivables of project construction of the palm oil Kuansing Factoy area billed to PT Manunggal Muara Palma (MMP). This project worth Rp94,272,200,000 and USD2,911, (include VAT). The project was suspended because PT MMP not fulfill the MMP payment obligations in accordance with the agreements that have been made by Badan Arbitrase Nasional (BANI). In BANI s decision the company has won and MMP is required to pay Rp93,800,775,600 plus Rp575,574,500 on caseload who bailed in advance by PT NK. The legal status of case is currently awaiting the publication of a letter from the Chairman of the State Court Jakarta Selatan. Based on Letter Lawyer Novian & Partners No. 1139/NP.XII/BK/2012 dated December 28, 2012, the implementation of the seizure execution has been issued by PN Rengat according to letter No. 01/Eks.ARB/ PN.RGT dated November 27, PT Nindya Karya (Persero) through the letter No. 008/SEKPER/01/2013 dated January 7, 2013 asked Novian and Partner to make a time frame phase and the cost of execution auction of the seizure execution report, dated November 27, The Company has filed a petition about Seizure Execution Auction to the Court against the moving goods and not moving that has been seizured in August 1, 2013 as well as Letter of Lawyer Novian & Partners No. 0729/NP.VIII- /BK/2013 dated August 21, Central Jakarta District Court has issued a determination of execution date auction, November 06, On November 18, 2014, the auction with the price limit of Rp21 billion toward PKS Kuansing s goods was not attended by any auction enthusiast and The Chairman of Rengat District Court had conveyed that the Company wanted to hold an advanced auction, so the Company should do re-appraisal toward the tools/engines in PKS factory. Until December 31, 2015 the Company has done an impairment of Rp23,543,618, The receivable of The Ministry of Defense II Project is classified in other receivables of Construction Project Ministry of Defence Operational Facility Building Phase II, associated with the maintenance expense and will be disbursed approximately in the end of February The Company was signed the contract of Kemhan II Project according to the contract No: TRAK/451/VII/2015/ BARANAHAN dated July 8, d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 357

360 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Rp dan telah diadendum dengan addendum No: TRAK/451.1/VII/2015/ BARANAHAN tanggal 2 Desember 2015 dengan nilai sebesar Rp Piutang proyek Sadang Terminal Square adalah tagihan kepada PT Sadang Terminal Square (STS) atas pekerjaan pembangunan gedung Sadang Terminal Square Purwakarta. Proyek ini bernilai Rp dan proyek telah diselesaikan dan diserahkan pada tahun 2008, namun sisa pembayaran atas pekerjaan tersebut tidak pernah terselesaikan. Pada tahun 2012 status hukumnya sedang persiapan untuk pengajuan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam gugatannya Perusahaan mengenakan bunga atas denda keterlambatan. Perkara ini ditangani oleh Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN (Jamdatun) sebagai kuasa hukum direksi Perusahaan. Tanggal 5 Nopember 2014, mediasi antara NK - STS dinyatakan gagal, sehingga digelar sidang pemeriksaan perkara tanggal 16 Desember Pada 27 Mei 2015 telah ditandatangani Perjanjian Perdamaian antara NK-STS yang berisi kesanggupan STS membayar kewajiban sebesar Rp secara berangsur hingga tahun Pembayaran telah diterima sebesar Rp Sampai dengan 31 Desember 2015 Perusahaan sudah melakukan penurunan nilai sebesar Rp Piutang Imbalan Bunga Pajak dibukukan berdasarkan bukti penerimaan surat No: 1640/DKS/GMKU/12/2014 tanggal 22 Desember 2014 serta Surat Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak No. Put 50011/PP/M.XIII/16/2014 tertanggal 21 Januari 2014 yang menyatakan bahwa Perusahaan berhak mendapatkan pembayaran atas Imbalan Bunga Pajak. 5. Berdasarkan surat utang No:SU-11/PPA/0915 tanggal 13 September 2015, Perusahaan mempunyai piutang bunga kepada PT PPA sebesar Rp dengan suku bunga 3% per tahun. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang lain-lain with the contract value amounted to Rp290,364,332,000 and then amended by contract No: TRAK/451.1/VII/2015/BARANAHAN dated December 2, 2015 which valued Rp291,114,332, The receivable of Sadang Terminal Square Project is receivable billed to PT Sadang Terminal Square (STS) for Sadang Terminal Square Purwakarta project. This project worths for Rp34,250,000,000 and had been completed and handed over in 2008, but the rest of the payment for the work was never completed. In 2012, the law status was being prepared for filing lawsuits through the Central Jakarta District Court. In the lawsuit, the company put on interest for the late fines. These matters were handled by the Young Attorney General Civil and TUN (Jamdatun) as the legal representative of the Company s Board of Directors. On November 5, 2014, mediation between the NK-STS was failed to declare, so that the session was proceeding on December 16, On May 27, 2015 the Peace Treaty was signed by NK-STS stated that STS would be able to pay obligations amounted to Rp19,785,000,000 gradually until The payment has been received of Rp7,463,000,000. Until December 31, 2015 the Company has impairment as much as Rp3,957,000, The Tax Interest Benefits Receivable is recorded according to receipt letter No: 1640/DKS/GMKU/12/2014 dated December 22, 2014 and Official Letter Copy of Tax Court Verdict No. Put 50011/PP/M.XIII/16/2014 dated January 21, 2014 stated that the Company reserve the right to be paid for Tax Interest Benefits. 5. Based on the letter No: SU-11/PPA/0915 dated September 13, 2015, the Company has interest receivable to PT PPA amounting Rp200,000,000,000 with interest rate 3% per annum. Management believes that the allowance for impairment of other receivables are sufficient to cover the possible losses on uncollectible receivables. Management also believes that there is no significant risk concentrated in the other receivables. d1/march 16, paraf/sign: 358 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

361 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 9. Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja 9. Gross Amount Due from Customers Rincian saldo tagihan bruto kepada pemberi kerja adalah sebagai berikut : The details of gross amount due from customer are as follows: Rp Rp Pihak Berelasi Related Parties PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 51,270,521,675 41,232,590,714 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Pelabuhan Indonesia V (Persero) 16,208,507, PT Pelabuhan Indonesia V (Persero) Ventura Bersama Nindya - PT PPA 8,338,392,385 1,766,361,337 Joint Venture Nindya - PT PPA PT Waskita Beton Precast 5,450,690, PT Waskita Beton Precast PT Angkasa Pura II (Persero) 4,000,994,138 59,000,143,826 PT Angkasa Pura II (Persero) PT Pertamina (Persero) 2,487,298,221 4,428,275,577 PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) 2,255,683, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 461,328,246 22,524,128,135 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Bukit Asam (Persero) 212,561,167 4,408,154,930 PT Bukit Asam (Persero) Ventura Bersama Nindya - Andesmont -- 40,561,529,208 Joint Venture Nindya - Andesmont PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) -- 27,468,097,116 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 2,552,657,413 1,060,846,515 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah Pihak Berelasi 93,238,633, ,450,127,358 Total Related Parties Pihak Ketiga Third Parties Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 317,172,480, ,601,150,709 The Ministry of Public Work and Public Housing Pemerintah Kota Bekasi 54,671,379, Bekasi District Government Pemerintah Kabupaten Kotabaru 18,266,814, Kotabaru District Government PT Semen Padang 16,368,812, PT Semen Padang Pemerintah Kabupaten Kapuas 15,235,409, Kapuas District Government PT Terminal Petikemas Surabaya 14,612,774, PT Terminal Petikemas Surabaya Pemerintah Kabupaten Bengkalis 14,158,274,111 24,899,280,200 Bengkalis District Government Pemerintah Provinsi Bangka Belitung 13,670,502, Bangka Belitung Disctrict Government PT Pertamina Geothermal Energy 13,148,878,144 15,241,535,227 PT Pertamina Geothermal Energy PT Sinergi Solusi Utama 12,768,484,422 32,023,600,294 PT Sinergi Solusi Utama PT Maleo 11,296,509,743 20,959,600,529 PT Maleo Kementerian Perhubungan 5,356,685,674 7,324,323,636 The Ministry of Transportation Kementerian Pemuda dan Olahraga 4,951,125, The Ministry of Youth and Sports Kementerian Kesehatan 4,191,797, Ministry of Health PT Megah Jaya Prima Lestari 3,283,754, PT Megah Jaya Prima Lestari PT Siloam Internationals Hospital Tbk 1,809,000, PT Siloam Internationals Hospital Tbk PT Semen Gresik 1,693,043,335 1,623,005,997 PT Semen Gresik Pemerintah Provinsi Banten 1,170,078,866 19,505,797,976 Banten District Government Pemerintah Kota Tarakan -- 25,622,343,708 Tarakan District Government Kementerian Pertahanan -- 19,298,766,137 The Ministry of Defence Pemerintah Kabupaten Berau -- 11,646,801,090 Berau District Government Pemerintah Kota Balikpapan -- 10,726,790,086 Balikpapan District Government Pemerintah Kabupaten Solok -- 9,281,100,982 Solok District Government RSUD Slawi -- 7,207,127,161 RSUD Slawi PT Graha Biomedika -- 5,851,317,365 PT Graha Biomedika PT Gresik Jasatama -- 4,520,580,537 PT Gresik Jasatama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan -- 3,271,736,350 The Ministry of Education and Culture Universitas Bangka Belitung -- 1,259,734,117 University of Bangka Belitung Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 733,428, Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah Pihak Ketiga 524,559,233, ,864,592,101 Total Third Parties Total Tagihan Bruto 617,797,867, ,314,719,459 Total Gross Amount Due from Customers d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 359

362 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 10. Persediaan 10. Inventories Persediaan merupakan material bahan baku konstruksi berupa perlengkapan proyek yang masih tersedia di gudang proyek yang dimiliki oleh Perusahaan sebesar Rp dan Rp masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa atas bahan persediaan tersebut tidak terjadi penurunan nilai, serta persediaan usang sehingga manajemen tidak membentuk penyisihan persediaan. The inventories are the material construction supplies and project s supplies that are still available in the project s warehouse of the Company amounting to Rp155,570,719,704 and Rp85,746,713,567 as of December 31, 2015 and December 31, 2014, respectively. Based on review of the inventories condition at the end of the year, Management believes that the inventories are not impaired, as well as obsolete inventories, therefore management does not do the impairment allowance of inventories. Inventories. 11. Perpajakan 11. Taxation a. Pajak Dibayar Di Muka a. Prepaid Taxes Rp Rp Perusahaan Company Pajak Pertambahan Nilai 189,276,646, ,570,872,777 Value-Added Tax Pajak Penghasilan Pasal 22 23,208, ,429,958 Income Tax Article 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 2,220,639,768 1,721,559,050 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Pasal ,626, ,055,788 Income Tax Article 25 PPh Final 61,177, ,090,030 Final Income Tax 191,908,299, ,194,007,603 Entitas Anak Subsidiary Pajak Pertambahan Nilai 7,809,996,368 10,186,619,038 Value-added Tax 7,809,996,368 10,186,619,038 Jumlah 199,718,295, ,380,626,641 Total Berdasarkan surat perintah pemeriksaan Nomor : PRIN-00342/WPJ.19/KP/0405/RIK.SIS/2014 tanggal 26 Nopember 2014, yang menerangkan bahwa Perusahaan sedang diperiksa dengan kriteria pemeriksaan 2182: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pemeriksaan Rutin PL, SPT Lebih Bayar (LB) Masa PPN dan PPh Badan untuk periode masa tahun pajak Based on the letter Number: PRIN /WPJ.19/KP/0405/RIK.SIS/2014 dated November 26, 2014, which stated that the Company being examined with checkpoint 2182 criteria: Value Added Tax (VAT), PL Regular Inspections, Overpayment of VAT period SPT (LB) and Company s Income Tax for the tax year period of b. Utang Pajak b. Taxes Payable Rp Rp Perusahaan Company Pajak Pertambahan Nilai 17,258,820,358 4,245,959,395 Value-Added Tax Pajak Penghasilan Pasal 21 3,148,003,456 1,804,818,898 Income Tax Article 21 Pajak Penghasilan Pasal ,183, Income Tax Article 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 1,271,988, ,566,416 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Final 79,070, ,123,360 Final Income Tax Pajak Penghasilan Final Rekanan 6,482,044,860 2,199,131,004 Partner's Income Tax Final Cadangan PPh Badan 1,238,399,837 1,266,757,645 Reserved Corporate Income Tax 30,368,510,528 10,340,356,718 d1/march 16, paraf/sign: 360 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

363 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Rp Rp Entitas Anak Subsidiary Pajak Pertambahan Nilai 5,309,464,474 2,263,071,800 Value-added Tax Pajak Penghasilan Pasal 21 41,504,625 64,588,398 Income Tax Article 21 Pajak Penghasilan Pasal ,034,435 55,962,000 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Final 85,519, Final Income Tax 5,578,522,828 2,383,622,198 Jumlah 35,947,033,356 12,723,978,916 Total c. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan c. Income Tax Expenses (Benefit) Rp Rp Perusahaan Beban Pajak Kini / Non Final 1,238,399,837 1,238,000,000 Current / Non-Final Income Tax Expense Entitas Anak Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan (3,385,250,772) 314,239,706 Income Tax Expense (Benefit) Jumlah (2,146,850,935) 1,552,239,706 Total d. Pajak Kini d. Current Tax Rp Rp Laba Sebelum Pajak Menurut 66,477,519,789 46,546,773,934 Income Before Income Tax According To Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statement of Comprehensive Income Rugi (Laba) Sebelum Pajak Entitas Anak 10,705,338,645 (1,572,869,284) Income Before Tax of Subsidiary Bagian Laba yang Telah Diperhitungkan Pajak Portion of Income Accounted for Penghasilan Final (72,229,259,086) (40,022,904,650) Final Income Tax Bagian Laba Penghasilan Non Final Entitas Induk 4,953,599,348 4,951,000,000 Profit (Loss) Before Tax of Parent Entity Beban Pajak Kini Income Tax Expenses 25% x 2015 : Rp ,238,399, % x 2015 : Rp4,953,599,348 25% x 2014 : Rp ,238,000,000 25% x 2014 : Rp4,951,000,000 Jumlah Beban Pajak Kini 1,238,399,837 1,238,000,000 Current Tax Expenses e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Laba Rugi/ Credited (Expenses) Credited (Expenses) 1 Januari 2014 to Income Statement 31 Desember 2014 to Income Statement 31 Desember 2015 Rp Rp Rp Rp Rp Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Rugi Fiskal ,403,588,595 4,403,588,595 Tax Losses Rugi Fiskal yang Tidak Bisa Terpulihkan (880,717,719) (880,717,719) Unrecoverable Tax Losses Jumlah Aset Pajak Tangguhan ,522,870,876 3,522,870,876 Total Deferred Tax Assets Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities Aset Tetap -- (153,602,714) (153,602,714) (298,257,096) (451,859,810) Tax Losses Rugi Fiskal -- (160,636,992) (160,636,992) 160,636, Unrecoverable Tax Losses Liabilitas Pajak Tangguhan -- (314,239,706) (314,239,706) (137,620,104) (451,859,810) Total Deferred Tax Liabilities d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 361

364 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) f.surat Ketetapan Pajak Pada 2014, Perusahaan menerima restitusi atas SPT PPN tahun f. Tax Assessment Letter In 2014, the Company received VAT refunds on tax returns in No/ Jenis Pajak/ Masa Pajak/ Nomor SKP/ Tanggal/ Nomor Putusan Pengadilan/ Tanggal/ SKPLB/(SKPKB)/ Terima (Bayar)/ Number Type of Taxes Tax period SKP Number Date Court Verdict Number Date (Overpayment/Under Payment Assessment) Cash Receipt (Payment) 1 PPN / Value Added Tax Tahun 2007 / Year /207/07/051/10 16 Agustus 2010/ August 16, /PP/M.XIII/16/ January 2014/ January 21, 2014 Belum Terima/ Has Not Receipt Yet 2,578,757,600 Belum Terima/ Has Not Receipt Yet 2,578,757, Uang Muka 12. Advances Rp Rp Uang Muka Subkontraktor 48,716,577,000 18,449,412,947 Subcontractor Advances Uang Muka Pemasok 8,466,802,339 5,592,328,788 Supplier Advances Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 37,515,874,636 39,345,036,783 Others (Each below Rp 1 Billion) Jumlah 94,699,253,975 63,386,778,518 Total Uang muka subkontraktor diberikan untuk modal kerja rekanan, ketika hasil pekerjaan sub-kontraktor telah mencapai kemajuan tertentu uang muka akan langsung menjadi beban proyek. Uang muka pemasok akan menjadi beban ketika barang yang dipesan diterima dan langsung menjadi beban proyek. Panjar pelaksana diberikan kepada tiap-tiap departemen guna mendukung kelancaran operasional kantor pusat atas biaya overhead dan lain-lain, namun belum dipertanggungjawabkan. Subcontractors advance are provided for working capital of partners, when the results of the work of sub-contractors have achieved certain progress, the advance will be directly charged to the project expenses. Supplier advance will become expense when the ordered goods are received and directly charged to the project. Retainer executive is given to each Department to support the operation of the headquarters about overhead costs and others, however, have not been accounted for. 13. Beban Dibayar Dimuka 13.Prepaid Expenses Rp Rp Beban Provisi Tersisa Sesuai Usia Pinjaman 3,113,607,991 3,081,633,303 Remaining Provisions Complies The Loan Period Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 2,073,659,056 2,298,083,286 Others (Each below Rp 1 Billion) Jumlah 5,187,267,047 5,379,716,589 Total 14. Beban Ditangguhkan 14. Deferred Expenses Rp Rp Proyek Bendungan Rababaka 12,784,954, Rababaka Dam Project Proyek KBN Marunda 8,018,404,323 7,228,545,054 KBN Marunda Project Proyek Jalan Toll Cisundawuh 7,777,512, ,000,000 Cisundawuh Toll Road Project Proyek Jalan Kuansing 1,330,725, Kuansing Street Project Proyek Gedung BI Makassar 1,007,873, Bank of Indonesia Building-Makassar-Project Proyek JO MRT -- 1,518,660,737 JO MRT Project Proyek Jarlis -- 1,056,059,063 Jarlis Project Lain-Lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 8,444,724,959 1,452,885,061 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah 39,364,196,505 11,356,149,915 Total d1/march 16, paraf/sign: 362 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

365 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 15. Jaminan 15. Security Deposits Rp Rp Jaminan Bank Garansi 4,965,000,000 50,000,000 Bank Bond / Guarantee Jaminan Pembelian Gas 514,888, ,888,386 Gas Purchasing Guarantee Jaminan Sewa Scafolding 11,172,000 8,832,000 Scafolding Rental Guarantee Jumlah 5,491,060, ,720,386 Total Akun ini merupakan saldo deposit dana atas penerbitan bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan proyek, jaminan uang muka dari pemberi kerja, jaminan pemeliharan dan lain-lain dimana deposit dana tersebut dapat ditarik kembali oleh Perusahaan setelah masa jaminan berakhir (jatuh tempo). This account represents of funds deposit on bank guarantee issuance as project security, advance payment bond from employer (bowheer), retention guarantee and others that can be withdrawn by the Company after the deposit ends (maturity). 16. Investasi pada Ventura Bersama 16. Investment in Joint Ventures Rp Rp Ventura Bersama Nindya - Andesmont 16,160,912,924 1,613,046,701 JV Nindya - Andesmont Ventura Bersama Nindya - Brantas 15,145,349,902 20,953,184,188 JV Nindya - Brantas Ventura Bersama Nindya - Rimbo Peraduan 10,722,036,912 8,106,088,783 JV Nindya - Rimbo Peraduan Ventura Bersama Nindya - Wijaya Karya 10,691,757,885 6,438,648,474 JV Nindya - Wijaya Karya Ventura Bersama Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau 9,580,000,000 9,580,000,000 JV Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau Ventura Bersama Nindya - Bumi Karsa 7,660,374,544 10,602,374,544 JV Nindya - Bumi Karsa Ventura Bersama Nindya - Lampiri 6,947,950,219 7,465,687,135 JV Nindya - Lampiri Ventura Bersama Nindya - Resis Mangku Buana 6,674,351,035 9,547,106,000 JV Nindya - Resis Mangku Buana Ventura Bersama Nindya - Kwarsa Hexagon 5,762,837,000 5,762,837,000 JV Nindya - Kwarsa Hexagon Ventura Bersama Nindya - Hutama Karya 5,493,090,374 3,357,041,550 JV Nindya - Hutama Karya Ventura Bersama Nindya - Sugriwo 5,322,332,179 5,322,332,179 JV Nindya - Sugriwo Ventura Bersama Nindya - Panca Duta Karya Abadi 4,976,697,000 4,976,697,000 JV Nindya - Panca Duta Karya Abadi Ventura Bersama Nindya - Tuah Sejati 4,589,716,560 4,589,716,560 JV Nindya - Tuah Sejati Ventura Bersama Nindya - Putra Bungsu Abadi 4,131,352,000 4,131,352,000 JV Nindya - Putra Bungsu Abadi Ventura Bersama Nindya - Passokkorang - Adhijaya 3,804,000,000 3,804,000,000 JV Nindya - Passokkorang - Adhijaya Ventura Bersama Nindya - Gunung Mas Utama 3,799,300,000 3,799,300,000 JV Nindya - Gunung Mas Utama Ventura Bersama Nindya - Sacna - NKE 3,733,265,786 3,617,159,213 JV Nindya - Sacna - NKE Ventura Bersama Nindya - DGI 2,649,900,773 3,999,900,773 JV Nindya - DGI Ventura Bersama Nindya - Jaya Konstruksi 2,634,821, JV Nindya - Jaya Konstruksi Ventura Bersama Nindya - Sacna 2,570,900,761 4,385,102,535 JV Nindya - Sacna Ventura Bersama Nindya - Delapan Empat 2,431,067,000 2,431,067,000 JV Nindya - Delapan Empat Ventura Bersama Nindya - Catur Perkasa 2,391,253,360 2,391,253,360 JV Nindya - Catur Perkasa Ventura Bersama Nindya - Surya 2,326,666,666 3,293,518,088 JV Nindya - Surya Ventura Bersama Nindya - Tuju Wali Wali 2,318,000,000 3,396,846,501 JV Nindya - Tuju Wali Wali Ventura Bersama Nindya - PP - Hutama Karya 2,058,000, JV Nindya - PP - Hutama Karya Ventura Bersama Nindya - Adhi Karya 1,149,703,000 1,149,703,000 JV Nindya - Adhi Karya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 3,031,548,672 14,301,088,170 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah 148,757,186, ,015,050,754 Total d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 363

366 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 17. Investasi Jangka Panjang Lainnya 17. Other Long Term Investment Rp Rp PT Marga Kunciran Cengkareng 591,955, ,954,000 PT Marga Kunciran Cengkareng Jumlah 591,955, ,954,000 Total PT Marga Kunciran Cengkareng merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Kunciran - Cengkareng, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan memiliki saham sebanyak lembar saham dan persentase kepemilikan sebesar 0,28%. Aset ini dikelompokkan ke dalam aset yang tersedia untuk dijual. Perusahaan bermaksud melepaskan penyertaan saham pada PT Marga Kunciran Cengkareng sesuai surat PT Nindya Karya (Persero) Nomor: 0612/DUT/SEKPER/07/2011 tanggal 21 Juli 2011 serta sudah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris berdasarkan surat Nomor: 95/KOM/07/2011 tanggal 22 Juli Terakhir PT Marga Kunciran Cengkareng telah bersurat ke PT Nindya Karya dengan surat Nomor: 178/MKC/XII/2012 tanggal 05 Desember 2012, hal pelepasan saham Perusahaan di PT Marga Kunciran Cengkareng. Berdasarkan Surat No.12/MKC/I/2013 tanggal 25 Januari 2013, PT Marga Kunciran Cengkareng bermaksud membentuk kepanitiaan bersama antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pada tanggal 20 Oktober 2014 Perusahaan memutuskan untuk membatalkan pelepasan saham berdasarkan surat No:1197/DIRUT/SEKPER/10/2014 tentang Permohonan RUPS Pembatalan pelepasan Saham PT Nindya Karya. Para pemegang saham menyatakan pada prinsipnya menyetujui untuk dilakukan RUPS Pembatalan Pelepasan Saham PT Nindya Karya (Persero) di PT Marga Kunciran Cengkareng sesuai dengan surat No. 191/MKC- AA/XII/2014 tanggal 22 Desember Berdasarkan surat PT Marga Kunciran No. 42/MKC/IV/2015 tanggal 20 April 2015 perihal setoran modal, menyatakan hasil evaluasi para pemegang saham PT Jasa Marga (Persero) ditetapkan tambahan setoran modal sesuai komposisi kepemilikan saham. Oleh karena itu pada PT Marga Kunciran Cengkareng is a company which its business activity is concession Kunciran- Cengkareng Toll Road, which include funding, technical planning, construction implementation, operation and maintenance of the Toll Road, as well as other business activities in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations. The Company owns 60,010 shares and the percentage of ownership is 0.28%. These assets are classified as available for sale. The Company intended to release its investment stake in PT Marga Kunciran Cengkareng according to PT Nindya Karya (Persero) letter number: 0612/DUT/SEKPER-/07/2011 dated July 21, 2011 and already got approval from the Board of Commissioners based on the letter number: 95/KOM/07/2011-July 22, Then, PT Marga Kunciran Cengkareng sent letter to PT Nindya Karya number: 178/MKC/XII/2012 date 05 December 2012, about the release of the company's shares in PT Marga Kunciran Cengkareng. Based on the letter No. 12/MKC/1/2013 dated January 25, 2013, PT Marga Kunciran Cengkareng intended to form a Joint Committee between PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) and PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. On October 20, 2014 the Company decided to cancel the release of shares based on letter No.: 1197/DIRUT/SEKPER/10/2014 about applying General Meeting of Shareholders (RUPS) for the cancellation of releasing shares of PT Nindya Karya. The shareholders agreed to hold RUPS about cancellation of releasing shares of PT Nindya Karya (Persero) on PT Marga Kunciran Cengkareng according to letter No. 191/MKC-AA/XII/2014 dated December 22, Based on PT Marga Kunciran letter No. 42/MKC/IV/2015 dated April 20, 2015 about additional paid up capital, stated that the evaluation of the PT Jasa Marga (Persero) stakeholders was assigned additional paid up capital corresponding to the shares ownership. Therefore, on August 25, 2015 d1/march 16, paraf/sign: 364 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

367 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) tanggal 25 Agustus 2015 Perusahaan melakukan pembayaran tambahan setoran modal di tempatkan kepada PT Marga Kunciran Cengkareng sebanyak lembar saham dengan nilai Rp9.100 per lembar saham yaitu sebanyak Rp atau sebesar 0,28% dari total saham yang dikeluarkan. Sehingga kepemilikan saham kini bertambah menjadi lembar saham. Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan melakukan pembayaran tambahan setoran modal kepada PT Marga Kunciran Cengkareng sebesar Rp46 atau sebesar 0,28% dari total saham yang dikeluarkan. Berdasarkan surat PT Marga Kunciran Cengkareng No.42/MKC/IV/2015 pada tanggal 20 April 2015 perihal setoran modal. Sampai dengan laporan diterbitkan, akta penambahan setoran modal masih dalam proses pengurusan. the Company paid additional capital to PT Marga Kunciran Cengkareng amounted to 5,040 shares which the value was Rp9,100 per share equivalent to Rp45,864,000 or 0.28% of total shares issued. So that, the ownership has increased to 65,050 shares. On August 25, 2015 the Company paid additional shares to PT Marga Kunciran Cengkareng amounting to Rp46 or 0.28% of total share issued. Based on PT Marga Kunciran letter No. 42/MKC/IV/2015 dated April 20, 2015 regarding additional paid up capital. As to the date of this report issuance, the Deed is still in process. 18. Properti Investasi 18. Investment Properties 2015 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Addition Disposal Reclassification Ending Balance Balance Rp Rp Rp Rp Rp Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 65,244,520, ,244,520,000 Land Bangunan 514,494, ,995, ,490,000 Building Jumlah 65,759,014, ,995,566 65,901,010,000 Total Akumulasi Perubahan Accumulated Changes Nilai Wajar 60,656,470,000 6,511,690, ,168,160,000 in Fair Value Nilai Tercatat 126,415,484, ,069,170,000 Carrying Value 2014 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Addition Disposal Reclassification Ending Balance Balance Rp Rp Rp Rp Rp Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah ,244,520,000 65,244,520,000 Land Bangunan ,494, ,494,434 Building Jumlah ,759,014,434 65,759,014,434 Total Akumulasi Perubahan Accumulated Changes Nilai Wajar -- 60,656,470, ,656,470,000 in Fair Value Nilai Tercatat ,415,484,434 Carrying Value Properti Investasi merupakan tanah dan bangunan yang berlokasi di Jl. Bajak V Medan (tanah) dengan luas tanah m2, Jl. Raya Trosobo KM. 23 Kel. Sidorejo, Krian Sidoarjo (tanah dan bangunan) Investment Properties are the land and building located at Jl. Bajak V Medan (land) with area of 9,363 sqm, Jl. Raya Trosobo KM. 23 Kel. Sidorejo, Krian, Sidoarjo (land and building) with area of 10,440 sqm, d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 365

368 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) dengan luas tanah m2, Jl. Poros Dusun Patene Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Makassar (tanah) dengan luas tanah 4.572m2, dan Jl. Madrasah II/3 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (tanah dan bangunan) dengan luas tanah m2. Nilai wajar properti investasi pada bulan Desember 2015 diestimasi berdasarkan penilaian atas nilai pasar yang dilakukan oleh penilai independen Rekan dan KJPP Jimmy Prasetyo & Rekan. Nilai tercatat aset tanah yang dipindahkan dari kelompok aset tetap sebesar Rp (lihat Catatan 19) dan telah direvaluasi pada bulan Pebruari 2014 sebesar Rp Surplus revaluasi dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain sebesar Rp Berdasarkan laporan penilaian, nilai wajar properti investasi pada 31Desember 2014 adalah sebesar Rp Surplus revaluasi yang timbul sebesar Rp dicatat sebagai pendapatan lain-lain pada laba rugi tahun berjalan (lihat Catatan 38). Jl. Poros Dusun Patene Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Makassar (land) with area of 4,572 sqm, dan Jl. Madrasah II/3 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (land and building) with area of 5,828 sqm. The fair value of investment properties as of December 31, 2015 is estimated based on market value method by KJPP Jimmy Prasetyo & Rekan, independent appraisser. The carrying value of land assets transferred from the accounts of Rp48,225,498,000 (see Note 19) and have been revalued in February 2014 at Rp65,759,014,434. Revaluation surplus is recorded as other comprehensive income amounted to Rp17,533,516,434. Based on assessment report the fair value of investment property on December 31, 2014 were Rp126,415,484,434.Revaluation surplus amounted to Rp60,656,470,000 recorded as other income in the current year profit or loss (see Note 38). 19. Aset Tetap 19. Property, Plant and Equipment Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Surplus Revaluasi/ 31 Desember/ January 1 Increase Decrease Reclassification Revaluation Surplus December 31 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan: Acquisition Cost: Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 219,432,187, ,432,187,824 Land Bangunan 120,904,371, (1,670,313,175) ,234,058,457 Buildings Mesin dan Peralatan 78,953,686,928 14,084,404, ,528,317, ,566,408,984 Machinery and Equipments Kendaraan 13,720,787, ,720,787,671 Vehicles Inventaris Kantor 6,030,107,029 1,125,914, ,156,021,927 Office Inventories Inventaris Mess 9,586, ,586,000 Dormitory Inventories Kendaraan Leasing 1,759,625, ,759,625,000 Leasing Vehicles Aset dalam Penyelesaian 862,768,704 14,720,788, ,583,557,495 Asset in settlement Jumlah 441,673,120,789 29,931,108, (141,995,566) ,462,233,358 Total Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation: Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 15,935,722,853 3,676,357, ,612,080,245 Buildings Mesin dan Peralatan 39,639,040,438 5,410,103, ,049,144,315 Machinery and Equipments Kendaraan 12,088,310, ,563, ,461,873,720 Vehicles Inventaris Kantor 4,368,997, ,322, ,860,319,483 Office Inventories Inventaris Mess 9,585, ,585,993 Dormitory Inventories Kendaraan Leasing Leasing Vehicles Jumlah 72,041,656,932 9,951,346, ,993,003,756 Total Nilai Buku 369,631,463, ,469,229,602 Book Value d1/march 16, paraf/sign: 366 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

369 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Surplus Revaluasi/ 31 Desember/ January 1 Increase Decrease Reclassification Revaluation Surplus December 31 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan: Acquisition Cost: Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 266,909,328, ,357, (48,225,498,000) ,432,187,824 Land Bangunan 42,876,499,440 2,137,410, ,890,461, ,904,371,633 Buildings Mesin dan Peralatan 63,478,949,359 15,474,737, ,953,686,928 Machinery and Equipments Kendaraan 14,402,391, ,603, ,720,787,671 Vehicles Inventaris Kantor 4,678,878,238 1,351,228, ,030,107,029 Office Inventories Inventaris Mess 9,586, ,586,000 Dormitory Inventories Kendaraan Leasing -- 1,759,625, ,759,625,000 Leasing Vehicles Aset dalam Penyelesaian 55,453,400,868 22,408,556, (76,999,188,940) ,768,703 Asset in settlement Jumlah 447,809,033,487 43,879,916, ,603,750 (49,334,224,965) ,673,120,788 Total Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation: Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 15,968,128, ,210, (987,616,461) -- 15,935,722,852 Buildings Mesin dan Peralatan 36,136,697,686 3,502,342, ,639,040,438 Machinery and Equipments Kendaraan 12,343,949, ,964, ,603, ,088,310,472 Vehicles Inventaris Kantor 4,106,041, ,955, ,368,997,176 Office Inventories Inventaris Mess 9,585, ,585,993 Dormitory Inventories Kendaraan Leasing Leasing Vehicles Jumlah 68,564,403,843 5,146,473, ,603,742 (987,616,461) -- 72,041,656,931 Total Nilai Buku 379,244,629, ,631,463,857 Book Value Nilai aset tanah tercatat berdasarkan laporan penilai independen yang menggunakan nilai pasar wajar tahun Berdasarkan penelaahan Manajemen, tidak ada perubahan yang signifikan atas nilai wajar di tahun berjalan sehingga tidak dilakukan penilaian kembali. Aset tetap berupa tanah dan bangunan dijadikan jaminan atas perolehan kredit pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Panin dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (lihat Catatan 22). Beban penyusutan atas aset tetap dicatat pada beban umum dan administrasi (Lihat Catatan 34 dan 37). Pada tahun 2015 Perusahaan membeli beberapa aset tetap berupa mesin dan peralatan serta inventaris kantor. Penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Land value recorded based on independent appraisal that using fair value in Based on Management review, there are no significant fair value changes in the current year therefore there is no revaluation. Fixed asset, such as land and building, are used as collateral for bank loans in Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Panin Bank, and PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (see Note 22). Depreciation expense on property, plant and equipment is recorded in general and administration expense (see Note 34 and 37). In 2015, the Company purchased some fixed assets such as machinery and equipment and office equipment. Sale of fixed assets in 2015 and 2014 are as follows: d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 367

370 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Rp Rp Harga Jual Aset Tetap ,234,992 Selling Price of Property, Plant and Equipment Nilai Buku Tercatat Carrying Value Jumlah ,234,992 Total Keuntungan Penjualan Gain on Sale of Aset Tetap - Bersih ,234,992 Property, Plant and Equipment - Net Bangunan dan kendaraan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya pada PT ASEI Asuransi Indonesia (Persero), PT Mandiri AXA General Insurance, PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Jasindo dan PT Asuransi Adira Dinamika. Berdasarkan penelaahan Manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga Manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2015 dan 2014 Building and vehicle are insured with coverage value of Rp46,283,581,000 against the risk of fire accident and others to PT ASEI Asuransi Indonesia (Persero), PT Mandiri AXA General Insurance, PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Jasindo dan PT Asuransi Adira Dinamika. Based on Management review, there are no events or changes in circumstances indicating impairment of property, plant and equipment, the Management does not provide allowance for impairment of property plant and equipment as of December 31, 2015 and Aset Takberwujud 20. Intangible Assets Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/ January 1 Increase Decrease Reclassification December 31 Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan: Acquisition Cost: Pemilikan Langsung Direct Ownership Software ,102, ,102,000 Software Jumlah ,102, ,102,000 Total Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation: Pemilikan Langsung Direct Ownership Software -- 10,780, ,780,611 Software Jumlah -- 10,780, ,780,611 Total Nilai Buku ,321,389 Book Value Pada tahun 2015, Perusahaan membeli software Trimitra SI Aplikasi VMware VSphere 6 dan Asaba Software Legalization Tahap II dengan nilai total Rp Perusahaan telah melakukan amortisasi atas software tersebut sebesar Rp per 31 Desember In 2015, the Company purchased Trimitra SI Application VMware VSphere 6 and Asaba Software Legalization Phase II amounting to Rp388,102,000. The software has been amortized by Rp10,780,611 as of December 31, Aset Lain-lain 21. Other Assets Rp Rp Tanah Mentah Cisait Serang 5,872,874,918 5,872,874,918 Cisait Serang Undeveloped Land Tanah Mentah Semarang 3,056,359,061 3,056,359,061 Semarang Undelevoped Land Persediaan Properti 1,676,572,674 1,676,572,674 Property Inventories Persediaan EPC Dumai -- 2,960,000,000 EPC Dumai Supplies Lain-lain (Dibawah Rp1Milyar) 1,007,249,285 1,007,249,285 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah 11,613,055,938 14,573,055,938 Total d1/march 16, paraf/sign: 368 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

371 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Perusahaan memiliki tanah di Serang, Semarang dan Makasar berupa tanah mentah seluas masingmasing m2, m2 dan m2. Nilai yang tercatat atas tanah-tanah tersebut didasarkan atas valuasi yang dilakukan Perusahaan pada tahun Persediaan EPC Dumai adalah peralatan seperti pompa, filter air, tabung air dan lain-lain yang merupakan perangkat Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang belum terpasang. Sebelumnya peralatan tersebut sudah terbeban sebagai biaya proyek, karena proyek dihentikan, maka peralatan tersebut dicatat sebagai aset lainnya. Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan EPC Dumai pada akhir tahun, persediaan pipa paralon kondisinya masih terbungkus anti karat di gudang pabrik di Bandung. Perusahaan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan sebesar Rp per 31 Desember The company owns undeveloped land in Serang, Semarang, and Makasar for 8,174 sqm, 4,434 sqm and 1,643 sqm respectively. The values recorded on these lands are based on valuations carried out by the Company in Inventories of EPC Dumai are equipments such as pumps, water filters, water tubes and others such as a Water Treatment Installations (WTI) which has not been installed. Previously, the equipment had been already committed as the cost of the project, since the project was stopped, then the equipment was recorded as other assets. Based on the study on the preparation condition of EPC Dumai at the end of the year, the inventory of paralon stainless pipes are still wrapped in a factory warehouse in Bandung. The Company has established the allowance for impairment in the value of inventory losses amounted to Rp3,700,000,000 as of December 31, Rp Rp Persediaan EPC Dumai 3,700,000,000 3,700,000,000 EPC Dumai Inventory Dikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan 3,700,000, ,000,000 Less: Allowance for Impairment Losses of Inventory Persediaan EPC Dumai - Bersih -- 2,960,000,000 EPC Dumai Supplies - Net Persediaan properti merupakan aset tetap berupa gedung yang dimiliki oleh Perusahaan khususnya Divisi V Makassar yang dikembangkan oleh unit bisnis menjadi bangunan ruko. Jumlah ruko sebanyak 23 ruko dan sebagian telah terjual. Sehingga yang masih tersisa per 31 Desember 2015 dan 2014 sebanyak 1 (satu) ruko senilai Rp The property inventory is fixed assets in the form of building owned by the Company especially the Division V Makassar which developed by the business unit built to be the shophouses. The number of shophouses is 23 shophouses and some of which have been sold. So, the remaining as December 31, 2015 and 2014 is 1 (one) shophouse amounted to Rp1,676,572, Pinjaman Bank dan Non Bank 22. Bank and Non Bank Loans Rp Rp Liabilitas Jangka Pendek Short-Term Liability Pihak Berelasi: Related Parties: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 63,000,000, ,000,000,000 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 70,000,000, ,735,811,990 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44,291,652,829 12,113,860,908 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) -- 38,191,345,120 PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Jumlah Pihak Berelasi 177,291,652, ,041,018,018 Total Related Parties Pihak Ketiga: Third Parties: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 197,250,000, ,000,000,000 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Jumlah Pihak Ketiga 197,250,000, ,000,000,000 Total Third Parties Pinjaman Bank dan Non Bank Jangka Pendek 374,541,652, ,041,018,018 Short-Term Bank and Non Bank Loan d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 369

372 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Rp Rp Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liability Pihak Berelasi: Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 117,500,000, ,000,000,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 90,000,000, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) 60,000,000, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 40,000,000, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah Pihak Berelasi 307,500,000, ,000,000,000 Total Related Parties Pinjaman Bank dan Non Bank Jangka Panjang 307,500,000, ,000,000,000 Long-Term Bank and Non Bank Loan Jumlah Pinjaman Bank dan Non Bank 682,041,652, ,041,018,018 Total Bank and Non Bank Loan 1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Berdasarkan surat persetujuan kredit No. PDB/SP3/26/2014 tanggal 2 Juni 2014 dan amandemen perjanjian No. PDB/SP3/41/2015 tanggal 5 Juni 2015, Perusahaan, memperoleh kredit modal kerja dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, antara lain: 1) Fasilitas Pembiayaan Kredit Modal Kerja Ekspor a. Pagu kredit yang diberikan Rp ; b. Tujuan penggunaan untuk proyek-proyek luar negeri ataupun proyek dalam negeri yang terkait/menunjang perdagangan internasional (ekspor); c. Jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 12 Juni 2015 sampai dengan 10 Juni 2016; d. Jaminan berupa: d. Collaterals: Piutang atas kontrak yang dibiayai dan/atau dijamin oleh LPEI minimal 125% dari total pagu kredit (Catatan 5); Tanah dan Bangunan diatas SHGB No. 19 yang berlokasi di Jl. Padma No. 6 Kotamadya Denpasar, Bali atas nama Perusahaan diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp (Catatan 19); Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 352 yang berlokasi di Jl. Ciung Wanara No. 1 Kabupaten Badung, Bali atas nama Perusahaan telah diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp (Catatan 19); Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 3 dan SHGB No. 4 yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk No. 129-A, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali atas nama Perusahaan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp (Catatan 19); d1/march 16, paraf/sign: 370 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report 1) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Based on the credit agreement letter No. PDB/SP3/26/2014 date June 2, 2014 and the amandment to the agreement No. PDB/SP3/41/2015 date June 5, 2015, the Company, obtained loan facilities from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, such as 1) Financing facility of Working Capital Export Credit a. Maximum limit amounting to Rp250,000,000,000; b. The purpose of use is for overseas or domestic projects, which related to projects that support international trade (exports); c. The period is for 1 (one) year, starting June 12, 2015 until June 10, 2016; Accounts receivable over a contract that financed and/or guaranteed by LPEI minimum 125% of total Maximum limit (Note 5);. Land and buildings on SHGB No. 19 located at Jl. Padma No.6 Kotamadya Denpasar, Bali registered under the name of Company tied with mortgage right amounting to Rp1,918,000,000 (Note 19); The land and building on SHGB No. 352, located at Jl. Ciung Wanara no.1 Bandung registered under the name of Company tied with mortgage right amounting to Rp4,862,000,000 (Note 19); The land and building on SHGB No. 3 and SHGB No. 4 located on Jl. Hayam Wuruk No. 129-A Sumerta Kelod Village, East Denpasar, Bali registered under the name of Company tied with mortgage right amounting to Rp11,563,000,000 (Note 19);

373 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 65 dan SHGB No. 75 yang berlokasi di Jl. Majapahit No. 36, Kelurahan Ampenan Selatan, Mataram, Nusa Tenggara Barat atas nama Perusahaan diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp (Catatan 19); Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 356 yang berlokasi di Jl. Parikesit No. 10, Kelurahan Cakranegara Barat, Cakranegara, Nusa Tenggara Barat, atas nama Perusahaan diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp (Catatan 19). 2) Fasilitas Pinjaman Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia a. Pagu kredit yang diberikan Rp ; b. Penerbitan Jaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan baik dalam negeri maupun luar negeri yang menunjang kegiatan ekspor; c. Jangka waktu 1 (satu) tahun sejak 26 Juni 2015 s/d 26 Juni Saldo pada awal tahun sebesar Rp Total pencairan pinjaman baru di tahun 2015 sebesar Rp Pembayaran pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) No. 280/BDG- KOM/AN/X/2014 tanggal 24 Oktober 2014, dan Amandemen Surat Penawaran Pemberian Kredit (SP2K) No. 07/SPPK-KKI/2015 tanggal 27 April 2015, Perusahaan mendapatkan pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), sebagai berikut: The land and building on SHGB No. 65 and SHGB No. 75 located at Jl. Majapahit No. 36, Ampenan Selatan Village, Mataram, West Nusa Tenggara registered under the name of Company tied with mortgage right amounting to Rp10,133,000,000 (Note 19); The land and building on SHGB No. 356, located at Jl. Parikesit No.10, West Cakranegara Village, Cakranegara, West Nusa Tenggara, registered under the name of Company tied with mortgage right amounting to Rp999,000,000 (Note 19). 2) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Loan Facilities a. Maximum limit amounting to Rp100,000,000,000; b. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Surety issuance for infrastructure projects undertaken in both domestic and foreign, which support export activities; c. The period is for 1 (one) year, starting June 26, 2015 until June 26, The beginning balance of the year amounting to Rp110,000,000,000. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp256,700,000,000. Repayment of the loan in the current year amounting to Rp303,700,000,000. The Outstanding Balance at December 31, 2015 amounting to Rp63,000,000, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Based on the Notice of Credit Approval (SP3K) No. 280/BDG-KOM/AN/X/2014 dated October 24, 2014, and Amendment of Credit Offering Notice (SP2K) No. No. 07/SPPK-KKI/2015 dated April 27, 2015, the Company obtained loans from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk as follows: - Jenis fasilitas kredit yaitu KMKK Standby Loan - Type of credit facility is KMKK Standby Loan - Pagu kredit Rp Maximum limit of credit maximum to Rp500,000,000, Tujuan: Modal kerja usaha jasa konstruksi dan pengadaan untuk proyek yang sumber dananya berasal dari APBN/APBD/BUMN. Fasilitas Cash Loan maksimum sebesar Rp , yang dapat ditarik - Purposes: Working capital of construction and procurement services for the project which the funds originate from APBN / APBD / SOE. The maximum of Cash Loan Facility is Rp300,000,000,000, which could be drawn for d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 371

374 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) untuk pembiayaan proyek sedangkan Fasilitas Non Cash Loan maksimum sebesar Rp Fasilitas kredit Non Cash Loan per sub pagu kredit dapat berubah menjadi fasilitas kredit Cash Loan per sub pagu kredit apabila Fasilitas sub pagu kredit Non Cash Loan tersebut dinyatakan wanprestasi/ default. Selanjutnya atas seluruh fasilitas akan dilakukan stop booking (tidak dapat dicairkan) sampai dengan fasilitas sub pagu kredit yang wanprestasi/default telah dilunasi oleh debitur. Fasilitas Non Cash Loan dapat digunakan sebagai sarana disposisi untuk transaksi seperti SKBDN, L/C, Bank Garansi, dan Hedging. - Jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal jatuh tempo kredit sebelumnya 11 April 2015 sampai dengan 11 April Saldo awal tahun sebesar Rp Total pencairan pinjaman di tahun 2015 sebesar Rp Pembayaran pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1) Berdasarkan Surat No. BIN/2.1/133/R tanggal 27 Desember 2012 dan amandemen No. BIN/2.2/099/R tanggal 3 Februari 2014 dan Surat No. BIN/2.2/430/R tanggal 22 Mei 2014 serta amandemen No.BIN/2.2/004 tanggal 8 Januari 2015, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk perihal penambahan fasilitas kredit kerja transaksional. Pagu kredit KMK Revolving: a. Pagu kredit sebesar Rp b. Jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak jatuh tempo fasilitas yaitu sejak tanggal 21 Januari 2015 s/d 20 Januari Jaminan Tanah/Bangunan kantor serta gudang di Jl. Majapahit No. 496 Kel. Tlogomulyo, Kec. Genuk, Semarang, Jateng di atas SHGB No. 2 dan SHGB No. 111 atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah/Bangunan rumah tinggal di Jl. Tenggilis Tengah No. 4, Kel. Kendangsari, Kec. Tenggilis Mejoyo, kotamadya Surabaya, project financing, whil the maximum of Non- Cash Loan Facility is Rp200,000,000,000. Sub-Plafon of Non Cash Loan Credit Facility can be turned into sub-plafon Cash Loan Credit Facility if the sub-plafon Non Cash Loan Facility is declared in default. Furthermore, the entire facilities will be stopped booking (could not be drawn) until the default sub-plafon facilities have been paid by the debtor. Non-Cash Loan Facility can be used as a mean of disposition for such transactions, such as SKBDN, L/C, Bank Bond, and Hedging. - Time Period 12 (twelve) months after the previous credit s due date on April 11, 2015 until April 11, The beginning balance of the year amounting to Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp323,500,000,000. Payment of the loan in the current year amounting to Rp357,250,000,000. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp197,250,000, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1) Based on the letter No. BIN/2.1/133/R dated December 27, 2012 and amandment No. BIN/2.2/099/R dated February 3, 2014 and Letter No. BIN/2.2/430/R dated May 22, 2014, and amandement letter No.BIN/2.2/004 dated January 8, Company obtained working capital loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk regarding to the addition of transactional working loan facility. Maximum limit of KMK Revolving: a. Maximum limit amounting to Rp50,000,000,000 b. The period is for 12(twelve) months since the due date facility, strating January 21, 2015 until January 20, Collaterals Land/office buildings and warehouse on Jl. Majapahit No. 496 Kel. Tlogomulyo, Kec. Genuk, Semarang, Central Java on SHGB No. 2 and SHGB No. 111 registered under the name of the Company (Note 19). Land/building the House on Jl. Tenggilis No. 4, Kel. Kendangsari, Kec. Tenggilis Mejoyo, Kab. Surabaya, East Java with SHGB d1/march 16, paraf/sign: 372 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

375 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Jawa Timur dengan SHGB No. 721 dan SHGB No. 725 atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah/Bangunan di Jl. Wolter Monginsidi No. 159, Kel. Gulak Galik, Kec. Teluk Betung Utara, Kotamadya Bandar Lampung, Lampung dengan SHGB No. 05 atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah di Gg. Wongso, Kel. Harjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara dengan SHGB No. 546 atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah/Bangunan kantor serta gudang di Jl. Surabaya Mojokerto KM 23 Ds. Sidorejo, Krian, Sidoarjo, Jatim di atas SHGB No. 2 atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah/Bangunan rumah tinggal serta gudang terletak di Jl. Bonto Sunggu No. 22 Kel. Mangasa, Kec. Tamalate, Makassar, Sul-Sel di atas SHGB No /Manuruki (d/h 4197/Mangasa) atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah/Bangunan rumah tinggal di Jl. Pembangunan I Kel. Gurabesi Kec. Jayapura Utara, Jayapura, Irian Jaya di atas SHGB No. 798/Gurabesi (d/h No. 508/Gurabesi) atas nama Perusahaan (Catatan 19). Tanah/Bangunan kantor serta gudang di Jl. Nindya Karya No. 9 Kel. Gurabesi Kec. Jayapura Utara, Jayapura, Irian Jaya di atas SHGB No. 599 atas nama Perusahaan (Catatan 19). Pagu Kredit KMK Transaksional a. Pagu kredit sebesar Rp b. Jangka Waktu: - Pagu kredit: 12 (dua belas) bulan sejak jatuh tempo fasilitas yaitu sejak tanggal 21 Januari 2015 s/d 20 Januari Realisasi Kredit: Maksimal sesuai dengan jangka waktu proyek dalam kontrak c. Jaminan berupa tagihan termin atas proyekproyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini diikat secara cessie dan dikaitkan dengan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan yang diikat Hak Tanggungan serta tagihan proyek-proyek yang tidak dibiayai dengan fasilitas KMK Bank Lain diikat dengan cessie sebesar Rp Non Cash Loan a. Pagu kredit sebesar Rp ; No. 721 and SHGB No. 725 registered under the name of the Company (Note 19). Land/building on Jl. Wolter Monginsidi No. 159, Kel. Gulak Galik, Kec. Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, Lampung with SHGB No. 05 registered under the name of the Company (Note 19). Land in Gg. Wongso, Kel. Harjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan, North Sumatra with SHGB No. 546 registered under the name of the Company (Note 19). Land/building of Office and warehouse on Jl. Surabaya to Mojokerto KM 23 Ds. Krian, Sidorejo, Sidoarjo, East Java, on SHGB No. 2 registered under the name of the Company (Note 19). Land/building of House and warehouse located on Jl. Bonto Sunggu No. 22 Kel. Mangasa, Kec. Tamalate, Makassar, South Sulawesi on SHGB No /Manuruki (formerly 4197/Mangasa) registered under the name of the Company (Note 19). Land/building of House on Jl. Pembangunan I Kel. Gurabesi Kec. North of Jayapura, Jayapura, Irian Jaya, on SHGB No. 798/Gurabesi (formerly No. 508/Gurabesi) registered under the name of the Company (Note 19). Land/building of Office and warehouse on Jl. Nindya Karya No. 9 Kel. Gurabesi Kec. North of Jayapura, Jayapura, Irian Jaya, on SHGB No. 599 registered under the name of the Company (Note 19). Maximum limit of KMK Revolving: a. Maximum limit to Rp300,000,000,000. b. Period: - Maximum limit: 12 (twelve) months starting January 21, 2015 until January 20, Credit realization: Maximum realization in accordance with the duration of the project in the contract. c. Collateral in the form of Bill terms of projects financed by this loan facility is tied by cessie and is associated with land and buildings which tied to the projects billing that are not financed by KMK facilities with cessie amounting to Rp25,000,000,000. Non Cash Loan a. Maximum credit limit amounting to Rp400,000,000,000; d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 373

376 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) b. Jangka waktu 12 (Dua Belas) bulan sejak tanggal 21 Januari 2015 s/d 20 Januari c. Jaminan dikaitkan jaminan KMK revolving. 2) Berdasarkan Surat No. BIN/2.2/103/R tanggal 10 Juni 2014, Perusahaan mendapatkan Fasilitas KMK Transaksional dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja a. Pagu kredit sebesar Rp b. Tujuan penggunaan: Tambahan modal kerja Proyek Pembangunan Bendungan Pengalihan Rababaka dan Saluran Interbasin untuk Bendungan Tanju dan Bendungan Mila (Rababaka Kompleks) di Kabupaten Dompu. c. Jangka Waktu: 24 (dua puluh empat) bulan sejak penandatanganan kredit. d. Jaminan: Piutang termin atas proyek yang dibiayai akan diikat cessie dan dikaitkan dengan fasilitas berjalan. 3) Berdasarkan Surat No. BIN/2.2/143/R tanggal 13 Agustus 2014, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. a. Pagu kredit Rp b. Tujuan penggunaan: Pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan Banjarsari Simpang Malingping. c. Jangka Waktu: 18 bulan sejak penandatanganan kredit. d. Jaminan: Piutang termijn atas proyek yang dibiayai akan diikat cessie dan dikaitkan dengan fasilitas berjalan. 4) Berdasarkan Surat No. BIN/2.2/194/R tanggal 3 November 2014, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja transaksional. a. Pagu kredit sebesar Rp b. Tujuan penggunaan: Tambahan modal kerja Proyek Pembangunan Bendungan Karalloe Kab.Gowa. c. Jangka Waktu: 13 (tiga belas) bulan sejak penandatanganan kredit sampai dengan tanggal 31 Desember d. Jaminan: Piutang termin atas proyek yang dibiayai akan diikat cessie dan dikaitkan dengan fasilitas berjalan. Saldo pada awal tahun sebesar Rp Total pencairan pinjaman baru di tahun 2015 sebesar Rp Pelunasan pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp b. The period is 12 (twelve) months since January 21, 2015 until January 20, c. Collateral is related with KMK revolving collateral. 2) Based on the letter No. Bin/2.2/103/R dated June 10, 2014, the Company, obtained Transactional KMK Facility from PT Bank Begara Indonesia (Persero) Tbk. Working capital credit facility a. Maximum limit amounting to Rp150,000,000,000. b. The purpose: additional working capital of Rababaka and Redirects Dams Interbasin Channels for the Tanju Dam and the Mila Dam (Rababaka complex) in Dompu Regency construction projects. c. Period: 24 (twenty-four) months since the signing of the credit. d. Collateral: Accounts receivable termin of financed projeects is tied with cessie and is associated with current facilities. 3) Based on the letter No. Bin/2.2/143/R August 13, 2014, Company got the transactional working capital loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. a. Maximum limit amounting to Rp90,000,000,000. b. The purpose: Financing Road Construction Project Banjarsari Simpang Malingping. c. Period: 18 months since the signing of the credit. d. Collateral: Accounts receivable termin of financed projeects is tied with cessie and is associated with current facilities. 4) Based on the letter No. Bin/2.2/194/R dated November 3, 2014, the Company obtained transactional working capital loans. a. Maximum limit amounting to Rp60,000,000,000. b. Purpose: Additional working capital for the Construction of Karalloe Dam in Gowa District. c. Period: 13 (thirteen) months since the signing of the credit up to December 31, d. Collateral: Accounts receivable termin of financed projeects is tied with cessie and is associated with current facilities. Balance at the beginning of the year amounting to Rp276,113,860,908. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp4,380,608,068,573. Payment of the loan in the current year amounting to d1/march 16, paraf/sign: 374 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

377 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 1) Berdasarkan surat yang diterbitkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) No. S- 65/SMI/DPI/0214 tanggal 21 Februari 2014 dan amandemen perjanjian No. S- 216/SMI/DPI/0215 tanggal 9 Juni 2015, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) melalui Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Revolving Fasilitas Pembiayaan dan Perjanjian Pembiayaan. a. Jenis Fasilitas berupa Pembiayaan Modal Kerja. b. Pagu kredit sebesar Rp (Total Fasilitas Pembiayaan), dengan perincian: 1. Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja exisiting maksimum sebesar Rp Tambahan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja maksimum sebesar Rp c. Keperluan modal kerja untuk melaksanakan pembangunan proyek-proyek infrastruktur Proyek Pembangunan Waduk Bendo di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, Proyek Urban Flood Control System Improvement (Nama Paket: River Improvement of Lower Reaches of Anai River Padang Sub Project) di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta, Proyek Pembangunan Bendungan Logung (multi years contract) di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah, Proyek Pembangunan Bendungan Titab (Lanjutan) di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Proyek-proyek infrastruktur lain yang dibiayai dari dana APBN dan sektornya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.010/2009 tanggal 27 Mei 2009 (Catatan 5). d.jangka Waktu 1.Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja existing: 12 (dua belas) bulan sejak tanggal jatuh tempo atau sejak tanggal 28 Juni 2015 sampai dengan tanggal 27 Juni Tambahan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja:Sejak penandatanganan Perjanjian Pembiayaan sampai dengan tanggal 27 Juni Rp4,418,108,068,573. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp124,291,652, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 1) Based on the credit agreement No. S- 65/SMI/DPI/0214 dated February 21, 2014 and amendment to the aggreement No. S- 216/SMI/DPI/0215 dated June 9, 2015, the Company obtained working capital loans from PT Sarana Multi infrastructure (Persero) (PT SMI) through a Revolving Working Capital Financing Facility Agreement and Financing Facilities. a. Types of Facilities are Working Capital Financing. b. Maximum limit amounting to Rp300,000,000,000 (Total Financing Facilities), with following details: 1. Extention of Existing Working Capital Financing Facility, maximum amounting to Rp200,000,000, Addition of Working Capital Financing, maximum amounting to Rp100,000,000,000. c. Working capital purposes to carry out the construction of infrastructure projects, Waduk Bendo Infrastructure Project in Ponorogo Regency East Java, Urban Flood Control System Improvement Project (Package Name: River Improvement of Lower Reaches of Anai River Padang Sub Project) in Padang Pariaman Regency West Sumatera, Normalization of Ciliwung River Project in South Jakarta, and Bendungan Logung Infrastructure Project (multi years contract) in Kudus Regency Central Java, Bendungan Titab Construction Project (Continued) in Buleleng Regency Bali. Other projects that are financed from state budget funds and sectors according to the Minister of Finance Regulation No. 100/PMK.010/2009 dated Mei 27, 2009 (Note 5). d. Time Period 1. Existing Working Capital Facility:12 (twelve) months since the due date or since June 28, 2015 until June 27, Addition of Working Capital Facility:Since the signing of Financing Agreement until June 27, d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 375

378 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) e.jaminan berupa jaminan yang lazim dipersyaratkan oleh Kreditur dalam Fasilitas Pembiayaan ini, termasuk namun tidak terbatas pada: Tanah dan Bangunan SHGB No. 366/Harjosari II atas Nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Jl. Sisingamaraja Kel. Hardjosari II, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No. 118/Harjosari II atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Jl. Kampung/Lorong IX Kel. Harjosari, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No /Losari atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 966 m2 yang terletak di Jl. Lamadukelleng No. 28 Kel. Losari, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No. 601/Sukarami atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Kel. Sukarami, Kec. Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No. 22/Neglasari atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 67 Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No. 23/Neglasari atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 65A Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No /Besusu Tengah atas nama PT Nindya Karya (Persero) dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No. 18/Besusu atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah e. Collateral in the form of a guarantee is normally required by creditors in this financing facility, including but not limited to: The land and Building with SHGB No. 366/Harjosari II registered under the name of Company with a land area of 5,170 sqm located on Jl. Sisingamaraja Kel. Hardjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan, North Sumatra (Note 18). The land and Building with SHGB No. 118/Harjosari II registered under the name of Company with a land area of 1,442 sqm located on Jl. Kampung/Hallway IX Kel. Harjosari, Kec. Medan Amplas, Medan, North Sumatra (Note 18). The land and Building with SHGB No /Losari registered under the name of Company with a land area of 966 sqm located on Jl. Lamadukelleng No. 28 ex. Losari, Kec. Ujung Pandang, Makassar, South Sulawesi (Note 18). The land and Building with SHGB No. 601/Sukarami registered under the name of Company with a land area of 1,619 sqm located in ex. Sukarami, Kec. Sukarami, Palembang, South Sumatra (Note 18). The land and Building with SHGB No. 22/Neglasari registered under the name of Company with a land area of 1,085 sqm located on Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 67 Kec. Cibeunying Kaler, Bandung, West Java (Note 18). The land and Building with SHGB No. 23/Neglasari registered under the name of Company with a land area of 1,085 sqm located on Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 65A Kec. Cibeunying Kaler, Bandung, West Java (Note 18). The land and Building with SHGB No /Besusu Central registered under the name of PT Nindya Karya (Persero) with a land area of 1,548 sqm located in Kel. Basusu tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18). The land and Building ownership proven with SHGB No. 18/Besusu registered under the name of Company with a land area of 2,016 sqm located in Kel. Basusu d1/march 16, paraf/sign: 376 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

379 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No /Besusu Tengah atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18). Tanah dan Bangunan SHGB No. 17/Besusu atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18). Tagihan/piutang (sisa termin) atas proyek yang dibiayai dan akan dilakukan pengikatan awal secara Fidusia minimal sebesar 150% dari Total Fasilitas Pembiayaan. Selanjutnya nilai tagihan /piutang (sisa termin) dijaga minimal 150% dari outstanding Fasilitas Pembiayaan. Pembayaran utang Pokok Fasilitas Pembiayaan ini dilakukan selambatlambatnya pada saat berakhirnya perjanjian kontrak antara Debitur dengan pemberi Kerja atau pemilik proyek infrastruktur (bowheer) atau berakhirnya jangka waktu Fasilitas Pembiayaan. Saldo pada awal tahun sebesar Rp Penarikan selama 2015 sebesar Rp Penurunan pokok Rp Saldo akhir 31 Desember 2015 sebesar Rp PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Secured Promissory Note (SPN) PT Nindya Beton, entitas anak, yang dibeli oleh PT PPA sebesar Rp sesuai dengan perjanjian No. PJ-03/PPA/1213 Tanggal 20 Desember Perjanjian tersebut telah diubah dengan diterbitkan 7 (tujuh) SPN yang terakhir tanggal 31 Mei 2015 dengan nilai total sebesar Rp , terdiri dari Pembiayaan Modal Kerja sebesar Rp dan Pembiayaan Investasi sebesar Rp Saldo pada awal tahun sebesar Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp Pelunasan pada tahun berjalan Nil. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp tengah Kec. Palu Tengah Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18). The land and Building with SHGB No /Besusu Central registered under the name of Company with a land area of 1,584 sqm located in Kel. Basusu tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18). The land and Building with SHGB No. 17/Besusu registered under the name of Company with a land area of 1,078 sqm located in Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18). Billing/accounts receivable (the remainder of the term) for a project that was financed and will be conducted early in a binding Fiduciary minimum of 150% of the Total financing facility. Next invoice/receivable (residual term) is kept for a minimum of 150% of the outstanding financing facility. Principal of payment financing facility is conducted no later than at the of expiry of the contractual agreements between the debtor and employer or the owner of the infrastructure projects or the expiry of the period of financing facility. Balance at the beginning of the year amounting to Rp194,735,811,990. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp170,000,000,000. Payment of the loan in the current year amounting to Rp204,735,811,990. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp160,000,000, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Secured Promissory Note (SPN) PT Nindya Beton, subsidiary, that has been purchased by PT PPA amounted to Rp60,000,000,000 based on agreement No. PJ-03/PPA/1213 dated December 20, The agreement letter has been amended by issuing 7 (seven) SPN, the last one was issued on May 31, 2015, all SPN are amounted to Rp60,000,000,000, consists of Working Capital Financing Rp30,000,000,000 and Investment Financing Rp30,000,000,000. Balance at the beginning of the year amounting to 38,191,345,120. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp21,808,654,880. Payment of the loans in the current year amounting to Nil. Balance at December 31, 2015 amounting Rp60,000,000,000. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 377

380 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Berdasarkan Perjanjian No. 09/PKS/BTN/KGS.UT/CMLU/2015 tanggal 12 Mei 2015, PT NB menandatangani Perjanjian Kredit atas Pemberian Fasiltas Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Kelapa Gading Square dengan jumlah pagu kredit pada tahun pertama sebesar Rp dan dilunasi pada saat jatuh tempo di tahun ketiga. Bunga kredit sebesar 12,5% efektif per tahun adjustable rate yang dapat berubah-ubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan Bank. Saldo pada awal tahun sebesar Nil. Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp Pelunasan pada tahun berjalan Nil. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Based on Agreement No. 09/PKS/BTN/KGS.UT/CMLU/V/2015 on May 12, 2015, PT NB signed a Credit Agreement of KMK Facility with PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Jakarta, Kelapa Gading Square Branch with the Maximum limit amount of Rp75,000,000,000 and shall be paid at maturity in the third year. The loan interest rate of 12,5% effectively per year with adjustable rate that can be change at any time according to Bank provisions. Balance at the beginning of the year amounting to Nil. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp40,000,000. Payment of the loans in the current year amounting to Nil. Balance at December 31, 2015 amounting Rp40,000,000, Utang Usaha 23. Accounts Payable Rp Rp Utang Pemasok 685,276,602, ,142,542,976 Supplier Payable Utang Subkontraktor 343,245,156, ,690,455,392 Sub Contractor Payable Jumlah 1,028,521,759, ,832,998,368 Total Dengan rincian berdasarkan sifat transaksi adalah sebagai berikut : The details based on nature of the transaction are as follows: Rp Rp Pihak Berelasi: Related Parties: Utang Supplier 3,447,622,359 4,209,697,695 Supplier Payable Jumlah Pihak Berelasi 3,447,622,359 4,209,697,695 Total Related Parties Pihak Ketiga: Third Parties: Utang Supplier 681,828,980, ,932,845,281 Supplier Payable Utang Subkontraktor 343,245,156, ,690,455,392 Sub Contractor Payable Jumlah Pihak Ketiga 1,025,074,137, ,623,300,673 Total Third Parties Jumlah Utang Usaha 1,028,521,759, ,832,998,368 Total Account Payable Utang usaha adalah utang kepada pemasok dan utang kepada sub-kontraktor. Utang kepada suplier adalah utang yang terjadi atas pengadaan bahanbahan proyek kepada leveransir/supplier. Sedangkan utang kepada sub-kontraktor adalah utang yang terjadi atas pengadaan jasa borongan atau upah pekerja lepas di proyek. Account payable represents payable to the supplier and the sub-contractor. Debt to supplier is debt that occurred in the procurement of project materials to the supplier. Otherwise, debt to sub-contractor is payable that occurred in the wholesale services procurement or freelance workers wages in the project. d1/march 16, paraf/sign: 378 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

381 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 24. Uang Muka Pemberi Kerja 24. Advances from Customers Akun ini merupakan uang muka pelaksanaan proyek yang diterima dari pemberi kerja sesuai kontrak pekerjaan konstruksi. Uang muka tersebut akan dikompensasikan dengan kemajuan pekerjaan dan termin pembayaran sesuai dengan kemajuan lapangan. This account represents cash advance for project execution that is received from customers in accordance to the contract on construction. The cash advance will be compensated with the progress of the work and the termin of payment is corresponding to the progress of the work Rp Rp Wilayah I 36,282,185,439 20,759,582,670 Region I Wilayah II 5,118,576, Region II Wilayah III 1,556,185, Region III Wilayah IV 795,981,468 8,455,725,516 Region IV Wilayah V 77,427,308,936 5,319,667,289 Region V Wilayah VI 26,083,240,359 65,387,818,414 Region VI Jumlah 147,263,477,896 99,922,793,889 Total Rincian berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut : The details based on the customer as follows: Rp Rp Pihak Berelasi: Related Parties: PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 11,733,926, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Ventura Bersama Nindya - PT PPA 4,907,193,879 1,450,878,788 JV Nindya - PT PPA PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 1,556,185,280 5,029,753,494 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) -- 2,614,692,362 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Jumlah Pihak Berelasi 18,197,305,946 9,095,324,644 Total Related Parties Pihak Ketiga: Third Parties: Bank Indonesia 47,860,909, Bank of Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya 42,056,149,213 46,953,644,981 The Ministry of Public Work and Public Housing Pemerintah Kota Pekanbaru 16,902,490, Pekanbaru District Government PT Semen Padang 7,911,881, PT Semen Padang PT Megah Jaya Prima Lestari 4,090,750, PT Megah Jaya Prima Lestari PT Maleo 2,846,880,750 4,776,034,561 PT Maleo PT Sinergi Solusi Utama 6,601,128,403 8,526,507,637 PT Sinergi Solusi Utama Kementerian Pertahanan -- 13,123,160,973 The Ministry of Defence Pemerintah Daerah Balikpapan -- 3,163,697,455 Balikpapan District Government Kementerian Perhubungan -- 2,679,802,909 The Ministry of Transportation RSUD Slawi -- 2,395,000,000 RSUD Slawi Pemerintah Daerah Berau -- 2,190,729,954 Berau District Government Pemerintah Kota Tarakan -- 2,180,998,348 Tarakan District Government Pemerintah Kabupaten Solok -- 1,547,272,727 Solok District Government PT Gresik Jasatama -- 1,273,502,182 PT Gresik Jasatama PT Graha Biomedika -- 1,178,400,000 PT Graha Biomedika Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 795,981, ,717,518 Others (Each below Rp 1 Billion) Jumlah Pihak Ketiga 129,066,171,950 90,827,469,245 Total Third Parties Jumlah Uang Muka Pemberi Kerja 147,263,477,896 99,922,793,889 Total Advances From Customers d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 379

382 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 25.Utang Ventura Bersama Rincian utang ventura bersama adalah sebagai berikut: 25. Joint Venture Payables The details of the joint venture's payable are as follows: Rp Rp Nindya - Bumi Karsa 56,267,345,703 42,365,876,878 Nindya - Bumi Karsa Nindya - Wijaya Karya 13,312,507, Nindya - Wijaya Karya Nindya - Rimbo Peraduan 8,175,133,893 5,959,522,198 Nindya - Rimbo Peraduan Nindya - Hutama Karya 5,000,000, Nindya - Hutama Karya Nindya - Surya 5,000,000, Nindya - Surya Nindya - Panca Duta Karya Abadi 4,601,086,204 4,601,086,204 Nindya - Panca Duta Karya Abadi Nindya - Kwarsa Hexagon 4,525,249,011 4,525,249,011 Nindya - Kwarsa Hexagon Nindya - Universal 4,501,145, Nindya - Universal Nindya - Putra Bungsu Abadi 3,753,478,051 3,753,478,051 Nindya - Putra Bungsu Abadi Nindya - Gunung Mas Utama 2,366,577,450 1,941,852,838 Nindya - Gunung Mas Utama Nindya - Delapan Empat 2,004,257,367 2,004,257,367 Nindya - Delapan Empat Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau 1,472,127,040 1,472,127,040 Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau Nindya - Sacna - NKE 1,133,333, Nindya - Sacna - NKE Nindya - Windu Tunggal Utama -- 2,415,404,000 Nindya - Windu Tunggal Utama Nindya - Waskita Karya -- 2,040,090,000 Nindya - Waskita Karya Nindya - Istaka Karya -- 1,851,598,584 Nindya - Istaka Karya Nindya - Hutama Karya - Pembangunan Perumahan -- 1,463,897,655 Nindya - Hutama Karya - Pembangunan Perumahan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 3,999,335,070 3,742,012,062 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah 116,111,575,690 78,136,451,888 Total 26. Pendapatan Diterima Dimuka 26. Unearned Revenues Rp Rp Proyek SPBG Bogor 18,120,452, SPBG Bogor Project Proyek Politeknik Batam 15,295,609, Batam Polytechnic Project Proyek SPBG Subang 12,411,512, SPBG Subang Project Proyek Rumah Sakit M Djamil 5,447,254, M Djamil Hospital Project Proyek Minihidro Cilaki 4,552,410, Cilaki Minihydro Project Proyek Haekesak 3,447,523,091 64,000,000 Haekesak Project Proyek Gedung PPNS 2,334,384, PPNS Building Project Proyek Gedung Unesa 1,668,925, Unesa Building Project Proyek FE Universitas Brawijaya Malang -- 1,743,183,498 FE Brawijaya Malang University Project Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 1,279,596,000 1,340,849,942 Others (Each below Rp 1 Bilion) Jumlah 64,557,668,439 3,148,033,440 Total 27. Utang Bruto 27. Gross Amount Payables Rp Rp Wilayah VI 296,059,276,244 70,127,646,429 Region VI Wilayah IV 131,796,438,470 80,559,623,563 Region IV Wilayah I 96,610,950,061 63,345,267,704 Region I Wilayah V 70,643,649,854 51,254,257,131 Region V Wilayah II 8,046,034, Region II Wilayah III 4,494,572, Region III PT Nindya Beton 324,336,180 9,120,485,996 PT Nindya Beton Divisi Restrukturisasi 37,032,100 37,032,100 Division of Restructuring Kantor Pusat -- 62,557,676 Head Office Jumlah 608,012,290, ,506,870,599 Total d1/march 16, paraf/sign: 380 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

383 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 28. Beban Akrual 28. Accrued Expenses Rp Rp Jasa Produksi 15,305,966,000 5,805,966,000 Production Service Tantiem 5,000,000,000 2,000,000,000 Tantiem Bunga 780,835,066 2,107,767,189 Interest Konsultan 535,861, ,636,364 Consultant Jumlah 21,622,662,728 10,212,369,553 Total Utang bunga bank terdiri atas utang bunga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. The Interest on bank loans consists of interest payable to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia,and PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. 29. Utang Lain-lain 29. Other Payables Rp Rp Management fee Kepada PPA 937,500, ,500,000 Management fee to PPA Jaminan Sewa Gedung 855,320, ,871,026 Building Rental Guarantee Utang Astek 613,506, ,044,857 Payable to the Labor Insurance Utang kepada Dana Pensiun ,972,660 Payable to the Pension Fund Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 Juta) 834,645,657 1,454,619,101 Others (Each below Rp 500 Milion) Jumlah 3,240,972,030 4,197,007,644 Total 30. Uang Muka Kontrak Jangka Panjang 30. Long-Term Contract Advances Akun ini merupakan saldo uang muka yang telah diterima dari pemberi pekerjaan yang pembayarannya dipotongkan dengan tagihan atas setiap pekerjaan yang telah diselesaikan, dengan perincian sebagai berikut: This account represents the advance balance that has been received from the customers (bowheer), which is cut down with bill payment for any work that had been completed, with the breakdown as follows: Rp Rp Pihak Ketiga: Third Parties: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 141,981,755,623 87,093,758,246 The Ministry of Public Work and Public Housing PT Terminal Petikemas Surabaya 7,215,266, PT Terminal Petikemas Surabaya Pemerintah Kota Balikpapan 6,947,807, Balikpapan District Government Pemerintah Kabupaten Kapuas 1,636,363, Kapuas District Government Jumlah Pihak Ketiga 157,781,193,216 87,093,758,246 Total Third Parties Jumlah Uang Muka Kontrak Jangka Panjang 157,781,193,216 87,093,758,246 Total Long-Term Contract Advances 31. Utang Jangka Panjang Lainnya 31. Other Noncurrent Liabilities Akun ini merupakan saldo utang PT NB, entitas anak yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Utang kepada pihak ketiga ini timbul dalam rangka This account represents the balance of PT NB, subsidiary liabilities which the maturity is more than one year. This third party s liabilities are emerged in d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 381

384 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) pembuatan pabrik/proyek yang akan dikapitalisasi menjadi aset tetap. Rincian utang jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut: manufacturing process of factory/project infrastructure that would be capitalized into fixed assets. Details of other noncurrent liabilities are as follows: Rp Rp PT Inasa Wahana Lestari 3,816,576, PT Inasa Wahana Lestari PT Rania Mitrajaya Perkasa 709,090, PT Rania Mitrajaya Perkasa PT Indo Supply Gemilang 200,000, PT Indo Supply Gemilang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 Juta) 374,938, Others (Each below Rp 200 Milion) Jumlah 4,900,605, Total 32. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 32. Post - Employment Benefits Liabilities Perusahaan telah membukukan liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menggunakan teknik aktuarial, dalam rangka penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) tentang Imbalan Kerja. Liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera, aktuaris independen. Liabilitas imbalan kerja karyawan telah ditentukan dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: The Company has recorded liabilities of employee benefits in accordance with constitution Act No. 13 year 2003 on regarding to matter pertaining to man power, using the actuarial technique within the framework of the implementation of Indonesia PSAK No.24 (Revised 2013) of Employee Benefits. Post - employment benefits liabilities which are recognized as December 31, 2015 and 2014 are based on calculations done by PT Katsir Imam Sapto Sejahtera, independent actuary. The Liabilities of employee Benefits have been determined using assumptions are as follows: *) 2013 *) Dasar Perhitungan Basic Calculation Tingkat diskonto 9% per tahun/ per year 8.3% per tahun/ per year 9% per tahun/ per year Discount rate Tingkat kenaikan gaji 3% per tahun/ per year Salary increase rate Usia pensiun 55 tahun/ year Retirement age Tabel mortalita Table Mortalita Indonesia (TMI) III 2011/ Mortality table Metode perhitungan Indonesia Mortality Table (TMI) III 2011 Projected Unit Credit Method of calculation Rincian beban dan Liabilitas imbalan paska kerja karyawan yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: Details of expenses and employee benefit liabilities which recognized in the financial statement are as follows: *) 2013 *) Rp Rp Rp Biaya Jasa Kini 1,420,239,498 1,788,556,760 1,661,093,173 Current Service Cost Beban Bunga 3,076,667,737 2,776,502,915 2,102,257,505 Interest Expense Hasil Aset Program yang Diharapkan 1,100,589, ,262, ,247,156 Expected Results of Plan Assets Jumlah Beban Imbalan Kerja 3,396,317,939 3,901,797,505 3,068,103,522 Total Post-employment Benefits d1/march 16, paraf/sign: 382 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

385 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) *) 2013 *) Rp Rp Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 35,061,529,121 34,897,561,314 34,224,285,493 Present Value of Defined Benefit Obligation Nilai Wajar Aset Program 15,852,605,793 12,228,769,952 7,991,110,480 Fair Value of Plan Assets Liabilitas Imbalan Kerja 19,208,923,328 22,668,791,362 26,233,175,013 Post-employment Benefits Liability *) Disajikan kembali (catatan 44) *) Restated (note 44) Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan sebagai berikut: Movement liabilities in the statement of financial position as follows: *) 2013 *) Rp Rp Rp Liabilitas pada Awal Periode 22,668,791,362 26,233,175,013 3,511,879,095 Beginning Balance Liabilities Beban Imbalan Kerja 3,396,317,939 3,901,797,505 3,068,103,522 Employee Benefit Expenses Pembayaran Imbalan Kerja (2,887,973,597) (3,350,849,893) (4,177,498,998) Benefit Payment Beban (Penghasilan) Komprehensif Lain 2,348,968,085 (4,061,174,573) 23,972,833,638 Other Comperhensive Loss (Income) Iuran Dana Pensiun/Premi Asuransi (6,317,180,461) (54,156,690) (142,142,244) Dues Pension Fund / Insurance Premiums Liabilitas pada Akhir Tahun 19,208,923,328 22,668,791,362 26,233,175,013 Ending Balance of Liabilities *) Disajikan kembali (catatan 44) *) Restated (note 44) Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko actuarial seperti risiko investasi, tingkat suku bunga dan risiko gaji. Risiko Investasi Nilai kini kewajiban imbalan pasti pensiun kesehatan dihitung menggunakan tingat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek reksadana dan saham, instrumen utang dan lainnya. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek reksadana dan saham dan obligasi untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana. Risiko Tingkat Bunga Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. The defined benefit pension plan typically expose the Group to actuarial risks such as investment risk, interest rate risk and salary risk. Investment Risk The present value of the defined benefit health care plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently, the plan has relatively balanced investment in mutual fund and equity securities, and debt instruments and others. Due to the long-term nature of the plan liablities, the board of the pension fund considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested portion of the plan and equity securities and in debt instruments to leverage the return generated by the fund. Interest Risk A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan s debt investments. Salary Risk The present value of the defined benefit plan liaility is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan s liability. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 383

386 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitifitas analisis dibawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi yang lain konstan Rp Significant actuarial assumptions for the determination of the difined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonable possible changes of the repective assuptions occuring at the of the reporting period, while holding all other assumptions constans. Sensitivitas (-1%) terhadap tingkat bunga Sensitivity (-1%) to Interest Rate Nilai Kini Kewajiban 33,615,432,055 Present Value of Liabilities Biaya Jasa Kini 1,599,085,151 Current Sevice Cost Biaya Bunga 3,076,667,737 Interest Cost Sensitivitas (+1%) terhadap tingkat bunga Sensitivity (+1%) to Interest Rate Nilai Kini Kewajiban 36,679,779,031 Present Value of Liabilities Biaya Jasa Kini 1,876,119,000 Current Sevice Cost Biaya Bunga 3,076,667,737 Interest Cost 33. Modal Saham 33. Share Capital a. Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010 sebanyak lembar saham dengan nilai nominal Rp per lembar, dan atas modal yang ditempatkan dan disetor penuh tersebut seluruhnya diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Akta Notaris Khairina SH No. 39 tanggal 14 September 2012 menerangkan bahwa komposisi kepemilikan saham Perusahaan menjadi: Negara Republik Indonesia sebanyak saham Seri A Dwi Warna atau senilai Rp , PT Perusahaan Pengelola Aset sebanyak saham Seri B atau senilai Rp Secara persentase kepemilikan saham Perusahaan menjadi Negara Republik Indonesia sebesar 1% dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Pengelola Aset sebesar 99%. Pada tanggal 14 September 2012 PT Perusahaan Pengelola Aset telah menyetorkan modalnya sebesar Rp Rincian susunan modal Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Subscribed and Fully Paid Up Capital Subscribed and Fully paid up capital as of December 31, 2010 amounted to shares and each share has a par value of Rp1,000,000, and the capital is paid fully and is placed entirely taken by the Government of the Republic of Indonesia. Based on Notary Deed No. 39 Khairina SH dated September 14, 2012 explained that the composition of the Company's shares ownership became: the Republic of Indonesia amounted to 59,500 shares series A Dwi Warna or amounting to Rp59,500,000,000,PT Perusahaan Pengelola Aset 5,890,500 series B shares or amounting to Rp499,997,421,000. The percentage ownership of the shares of the Company into the Republic of Indonesia is 1% and PT Perusahaan Pengelola Aset is 99%. On September 14, 2012 PT Perusahaan Pengelola Aset paid the capital amounting to Rp499,997,421,000. The details of the composition of the Company's capital are as follows: Rp Rp Modal Dasar 874,615,000, ,615,000,000 Authorized Capital Modal Saham Dalam Portepel (315,117,579,000) (315,117,579,000) Capital Share in Portfolio Jumlah Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 559,497,421, ,497,421,000 Total Subscribed and Paid Up Capital d1/march 16, paraf/sign: 384 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

387 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 34. Pendapatan Usaha 34. Revenues Rp Rp Pendapatan Konstruksi Construction Income Kontrak Induk 3,602,518,278,541 1,875,777,460,075 Main Contract Kontrak Tambah / Kurang 10,678,756, ,767,644 Added / Less Contract Eskalasi / Klaim -- 5,120,622,580 Escalation / Claim Jumlah 3,613,197,034,660 1,881,416,850,299 Total 35. Beban Pokok Pendapatan 35. Cost of Revenues Rp Rp Bahan Baku 2,193,986,640,738 1,064,814,673,458 Raw Materials Upah 232,807,206, ,611,891,385 Wages Peralatan 153,445,796, ,159,633,774 Equipments Subkontraktor 433,263,166, ,018,449,384 Subcontractors Biaya Pinjaman 32,211,166,484 14,176,763,682 Financial Charges Overhead Proyek 170,738,913, ,319,426,664 Project Overhead Penyusutan Aset Tetap 1,359,764,834 2,224,667,996 Property and Equipment Depreciation Jumlah 3,217,812,655,189 1,670,325,506,343 Total 36. Bagian Laba (Rugi) Ventura Bersama 36. Share of the Profit (Loss) of Joint Ventures Rp Rp Nindya - Andesmont 16,160,912,924 1,613,046,701 Nindya - Andesmont Nindya - Brantas 6,806,051,725 7,473,350,267 Nindya - Brantas Nindya - Bahana 4,608,579, Nindya - Bahana Nindya - Wijaya Karya 4,253,109, Nindya - Wijaya Karya Nindya - Hutama Karya 3,850,371, ,619,489 Nindya - Hutama Karya Nindya - Jaya Konstruksi 2,634,821, Nindya - Jaya Konstruksi Nindya - PP - Hutama Karya 2,058,000, Nindya - PP - Hutama Karya Nindya - Waskita 1,600,000, Nindya - Waskita Nindya - Rimbo Peraduan 1,490,842,642 7,231,194,270 Nindya - Rimbo Peraduan Nindya - Hutama Karya - Wijaya Karya 605,790,523 2,222,072,109 Nindya - Hutama Karya - Wijaya Karya Nindya - Surya 326,666,666 1,060,743,088 Nindya - Surya Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau -- 1,897,686,000 Nindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau Nindya - Bumi Karsa -- 1,431,057,000 Nindya - Bumi Karsa Nindya - Gunung Mas Utama -- 1,299,665,000 Nindya - Gunung Mas Utama Nindya - Sugriwo -- 1,257,889,389 Nindya - Sugriwo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) (4,353,718,641) 12,259,730,665 Others (Less than Rp 1 Bilion each) Jumlah 40,041,427,834 38,050,053,978 Total d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 385

388 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 37. Beban Pemasaran dan Beban 37. Marketing Expenses and General and Administrasi dan Umum Administrative Expenses Rp Rp Beban Pemasaran 7,875,701,762 7,153,941,972 Marketing Expenses Beban Administrasi dan Umum: General and Administrative Expenses: Beban Pegawai 74,999,130,618 69,618,847,240 Employee Expenses Insentif 20,000,000,000 7,500,000,000 Incentive Beban Gedung/Kantor 12,353,159,227 10,251,793,689 Building/Office Expenses Beban Perjalanan Dinas 11,617,138,968 9,625,458,236 Duty Travel Expenses Beban Pengembangan 5,170,582,786 3,371,551,056 Development Expenses Beban Umum 5,311,523,495 10,788,856,049 General Expenses Beban Penyusutan 8,591,581,990 1,802,266,804 Depreciation Expenses Jumlah Beban Administrasi Umum 138,043,117, ,958,773,074 Total General and Administrative Expenses Jumlah Beban Pemasaran dan Administrasi dan Umum 145,918,818, ,112,715,046 Total Marketing Expenses and General and Administrative Expenses 38. Pendapatan (Beban) Lainnya 38. Other Income (Expenses) Rp Rp Pendapatan Sewa Gedung dan Alat 2,670,406,116 2,800,279,376 Income from Building and Equipment Rental Pendapatan Lainnya : Other Income : Pendapatan Bunga dan Jasa Giro 9,511,415,074 8,645,183,160 Interest Income and Current Account Kenaikan Nilai Wajar Properti Investasi 6,511,690,000 60,656,470,000 Increase in Fair Value of Investment Properties Penerimaan atas Proyek Selesai 5,276,492,478 4,557,741,254 Receipt from Finished Project Selisih Kurs 633,011,477 51,488,176 Difference in Exchange Rate Penerimaan Restitusi Pajak 36,089,951 5,958,158,262 Receipt from Tax Restitution Selisih Kas/Bank 472, ,902 Difference in Cash/Bank Penjualan Aset Tetap ,234,992 Sales of Property and Equipment Jumlah Pendapatan Lainnya 21,969,171,071 80,313,813,746 Total Other Income Beban Lainnya : Other Expenses : Beban atas Proyek Selesai 17,955,948,100 9,111,412,171 Expense on Finished Project Jasa Manajemen 3,750,000,000 3,750,000,000 Management Fee Beban Denda Pajak 525,387,816 4,578,335,330 Tax Penalties Expenses Administrasi Bank 328,233, ,475,450 Bank Administration Selisih Kurs 204,782, ,003,028 Difference in Exchange Rate Jumlah Beban Lainnya 22,764,352,300 17,962,225,979 Total Other Expenses Jumlah Pendapatan (Beban) Lainnya - Bersih (795,181,229) 62,351,587,767 Total Other Income (Expense) - Net Beban Penurunan Nilai 11,661,728,627 18,931,189,360 Impairment Expenses Beban Penyewaan Gedung dan Alat 1,690,710,363 1,957,550,426 Building and Equipment Rental Expenses Pendapatan bunga dan jasa giro merupakan hasil dari penerimaan bunga rekening koran, bunga investasi jangka pendek dan bunga deposito berjangka yang berasal dari Perusahaan dan entitas anak. Penerimaan restitusi pajak merupakan penerimaan dari pemeriksaan pajak tahun 2007, yang menyatakan bahwa Perusahaan telah lebih membayar pajak. Interest income and giro services are the result of overdraft interest revenue, short-term investments and interest rate time deposit that originated from the Company and subsidiary. Receipt from tax restitution is received by of audit in 2007, which stated that the Company has overpay taxes. d1/march 16, paraf/sign: 386 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

389 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 39. Beban Pajak Penghasilan Final 39. Final Income Tax Expenses Rp Rp Pendapatan Jasa Konstruksi 3,613,197,034,660 1,881,416,850,299 Construction Income Pendapatan Jasa Konstruksi Tidak Dikenakan Pajak 94,174,608,152 87,439,836,566 Construction Non-taxable Income Jumlah Pendapatan Jasa Konstruksi 3,519,022,426,508 1,793,977,013,733 Construction Total Income Ditambah (Dikurangi): Added (Less): Penambahan Beda Waktu Pengenaan Pajak Addition of Time Gap of Tax Pendapatan Jasa Konstruksi Kena pajak 3,519,022,426,508 1,793,977,013,733 Construction Taxable Income Pendapatan Gedung yang Disewakan Income from Rent of Building Jumlah Pendapatan Perusahaan Kena Pajak 3,519,022,426,508 1,793,977,013,733 Total Taxable Income Beban Pajak Final Final Tax Expenses Pendapatan Jasa Konstruksi Construction Income 3% x 2015 : Rp ,570,672, % x 2015 : Rp 3,519,022,426,508 3% x 2014 : Rp ,819,310,412 3% x 2014 : Rp 1,793,977,013,733 Jumlah Beban Pajak Final 105,570,672,795 53,819,310,412 Total Final Income Tax Expenses 40. Transaksi Non Kas 40. Non Cash Transaction Rp Rp Penambahan Aset Tetap melalui Utang Usaha 13,436,969,274 1,518,332,996 Acquisition of Fixed Asset through Accounts Payables Jumlah 13,436,969,274 1,518,332,996 Total 41. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam 41. Monetary Assets and Liabilities in Mata Uang Asing Foreign Currency Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: On December 31, 2015 and December , the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Forreign Currency Equivalent Forreign Currency Equivalent USD Rp USD Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3, ,878,645 5, ,577,096 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 786, ,852,245, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah 790, ,903,123,727 5, ,577,096 Total Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Forreign Currency Equivalent Forreign Currency Equivalent Euro Rp Euro Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ,388, ,687,288 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah ,388, ,687,288 Total d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 387

390 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 42. Manajemen Risiko Keuangan 42. Financial Risks Management Aset Keuangan Financial Assets Rp Rp Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Financial Assets Measured at Fair Value Through Laba Rugi Profit and Loss Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables Kas dan Setara Kas 843,833,788, ,586,358,717 Cash and Cash Equivalents Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa 617,797,867, ,314,719,459 Gross Amount Due from Customers Piutang Usaha - Bersih 212,822,592,327 86,952,547,058 Accounts Receivable - Net Investasi Jangka Pendek 200,000,000, ,000,000,000 Short-Term Investment Piutang Retensi - Bersih 78,007,009,771 66,057,056,021 Retention Receivables - Net Aset Lain-lain 11,613,055,938 14,573,055,938 Other Assets Sub Jumlah 1,964,074,313,889 1,226,483,737,193 Sub Total Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual Financial Assets Available for Sale Investasi Jangka Panjang Lainnya 591,955, ,954,000 Other Long-Term Investment Jumlah Aset Keuangan 1,964,666,268,889 1,226,983,691,193 Total Financial Assets Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Rp Rp Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Financial Liabilities Measured at Biaya Perolehan Diamortisasi Amortized Cost Utang Usaha 1,028,521,759, ,832,998,368 Account Payable Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 608,012,290, ,506,870,599 Gross Amount Payables Pinjaman Bank dan Non Bank 374,541,652, ,041,018,018 Bank and Non Bank Loans Beban Akrual dan Utang Lain-lain 24,863,634,758 14,409,377,199 Accrued Expense and Other Payables Jumlah Liabilitas Keuangan 2,035,939,337,469 1,395,790,264,184 Total Financial Liabilities Kebijakan Manajemen Risiko Tujuan Perusahaan secara umum adalah menciptakan nilai bagi para stakeholder melalui maksimalisasi laba dengan tetap berlandaskan pada praktik-praktik pengelolaan bisnis yang sehat. Dalam kenyataannya banyak ketidakpastian yang menyelimuti praktik dunia bisnis, baik ketidakpastian yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal Perusahaan. Ketidak pastian ini dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif dari ketidakpastian dapat menjadi peluang dan pengaruh negatif dapat menjadi risiko. Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko bunga, risiko kredit dan risiko nilai tukar, risiko likuiditas dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Pengkajian Direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Risk Management Policies The purpose of the company in general is to create value for the shareholders through maximization of existing fixed income based on good corporate governances. In fact, a lot of uncertainty surrounding the world's business practices, both the uncertainty occurred from the internal and external environment of the company. This uncertainty can be a positive or negative influence. Positive influence from uncertainty could be an opportunity and negative influence could be a risk. The main risks of Group financial instrument are interest credit risk, credit risk and foreign currency exchange risk, liquidity risk, and risk of changes in government policy, economic and social-political conditions. The study of Directors and approved policies for managing each of these risks could explained as follows: d1/march 16, paraf/sign: 388 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

391 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) a.risiko Bunga Grup menyadari bahwa salah satu risiko yang melekat adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan tingkat bunga. Eksposur risiko bunga berupa kesulitan likuiditas keuangan dalam memenuhi pinjaman bank dan pinjaman lainnya. Guna meminimalisasi risiko tersebut, Perusahaan melakukan diversifikasi sumber dana murah melalui peningkatan profil Perusahaan. b.risiko Kredit Risiko kredit diidentifikasi sebagai kegagalan owner memenuhi kewajiban kontraktualnya. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko ini adalah piutang usaha, piutang ventura bersama, piutang retensi, tagihan bruto kepada pemberi kerja dan uang muka subkontrak. Perusahaan mengelola risiko ini dengan menerima sebagian tertentu melalui keseimbangan arus kas proyek dan penyisihan atas piutang yang cukup. c.risiko Nilai Tukar Belum ada risiko nilai tukar yang secara langsung dapat diidentifikasi ke dalam instrumen keuangan Grup, kecuali yang diakibatkan risiko sistemik adalah utang bank yang dipercepat pelunasannya. Jika ada, maka instrumen keuangan yang berpotensi mempunyai risiko ini adalah piutang usaha, piutang ventura bersama, piutang retensi, tagihan bruto. Perusahaan mengelola risiko ini dengan memindahkan risiko tersebut ke subkontraktor. d.risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Grup dalam memenuhi liabilitas keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Grup diharapkan dapat membayar seluruh liabilitasnya sesuai dengan jatuh tempo kontraktual. Dalam memenuhi liabilitas tersebut, maka Perusahaan harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. a.interest Risk The Group realized that one of the inherent risk is the risk of fluctuations in the value of a financial instrument due to changes in interest rates. Interest risk exposure forms financial liquidity difficulties in fulfil bank loans and other loans. In order to minimize those risks, the company diversified sources of cheap funds through improvements in company profile. b.credit Risk Credit risk is identified as the owner's company inability to meet the contractual obligations. Financial instruments firms that have potential for these risks are accounts receivable, joint venture receivable, receivable retention, gross amount due to customer and cash advance subcontractor. The company manages those risks by receiving specific part through project cash flow balances and sufficient allowance of receivables. c.exchange Rate Risk Theres no exchange rate risk that identified directly in the Group financial instruments, except those arising from systemic risk of bank loan which the acquittance are accelerated. If that condition exists, the financial instruments which potentially have this risk is receivables, joint venture receivables, accounts receivables retention, and gross bill. The company manages this risk by moving the risk to the subcontractor. d.liquidity Risk Liquidity risk is the risk of cash flow position which shows short-term revenue is not enough to cover short-term expenses. Liquidity risk exposures form in difficulty in fulfilling the Group financial liabilities which has to be paid with cash or other financial assets. The Group is expected to pay the entire liabilities in accordance with the contractual maturities. In fulfilling those liabilities, the company must generate sufficient cash inflow. The Group manages its liquidity risk by maintaining its cash and cash equivalents which would be adequate in meeting the company's commitment to its normal operation and regularly evaluating the cash flow projections and actual cash flow, as well as the due date schedule for financial assets and liabilities. d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 389

392 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) e.risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini dapat mengakibatkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh Perusahaan. Risiko ini merupakan risiko yang bersifat sistemik dimana bila risiko ini terjadi maka akan mempengaruhi secara negatif seluruh variabel yang terlibat, sehingga membuat kinerja Perusahaan menurun. Manajemen Permodalan Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. e.the Risk of Changes in Government Policy, Economic and Social Political Conditions. Government policies that affect economic and monetary, uncondusive social and political conditions will result in declining investment and development. This condition can make current projects and upcoming projects postponed. The nature of this risk is systematic which can negatively influence all related variables, thus makes the performance of the company decline. Capital Management The purpose of the Company in managing capital is to safeguard the entity's ability to sustain its going concern, so that the entity could keep delivering results for shareholders and benefits for other stakeholders, and providing adequate returns to shareholders by determining the price of the products and services commensurate with the level of risk. Grup menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba). Selama tahun 2015 strategi Perusahaan adalah mempertahankan rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada batas bawah dari kisaran 2,50 sampai dengan 5,50. Rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: The Group defines specific amount of capital is appropriate with the risk. The company manages the capital structure and makes adjustments while paying attention to changes in economic conditions and the risk characteristics of the underlying assets. Consistent with other companies in the industry, the company monitors on the basis of adjusted debt to capital ratio. This ratio is calculated as follows: net payable is divided by adjusted capital. The net of debt is total debt (as the amount in the financial position report) less cash and cash equivalents. Adjusted capital comprises all components of equity (includes share capital, difference from foreign exchange translation in foreign exchange and balance of profit on the financial statements). During 2015, the corporate strategy is to maintain the debt to adjusted capital ratio at the lower limit, in range from 2.50 up to The debt to adjusted capital ratio as of December 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows: Rp Rp Manajemen Permodalan Capital Management Total Utang 2,889,661,674,788 1,963,798,311,629 Total Debt Dikurangi: Kas dan Setara Kas 843,833,788, ,586,358,717 Less: Cash and Cash Equivalent Utang Neto 2,045,827,886,329 1,857,211,952,912 Net Debt Total Ekuitas 608,668,576, ,393,174,073 Total Equity Rasio Utang terhadap Modal Debt to Equity Ratio d1/march 16, paraf/sign: 390 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

393 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 43. Sifat dan Transaksi Pihak-Pihak Berelasi 43. Nature and Transaction of Related Parties Berikut ini adalah entitas berelasi dengan Pemerintah yang merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah: The followings are the Government-related entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the Government: Pihak Berelasi / Sifat Hubungan / Jenis Transaksi / Related Parties Nature of Relationship Nature of Transaction PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Penempatan Giro, Penempatan Deposito, Pinjaman Bank dan Non Bank / Placemet of Time Deposit, Bank and Non Bank Loans PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Penempatan Giro / Placement of Current Central Government of the Republic Indonesia Account PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) PT Pelabuhan Indonesia V (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) JV Nindya - Andersmont PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT DOK & Perkapalan Surabaya (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Bukit Asam (Persero) JV Nindya - PT PPA PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Entitas Ventura Bersama Perusahaan / The Company's Joint Ventures Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Entitas Ventura Bersama Perusahaan / The Company's Joint Ventures Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Penempatan Giro, Penempatan Deposito / Placement of Current Account, Placement of Time Deposit Penempatan Giro, Pinjaman Bank dan Non Bank / Placement of Current Account, Bank and Non Bank Loans Penempatan Giro, Pinjaman Bank dan Non Bank / Placement of Current Account, Bank and Non Bank Loans Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service Penagihan atas Jasa Konstruksi / Billing of Construction Service PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat / Controlled by the Central Government of the Republic Indonesia Pinjaman Bank dan Non Bank / Bank and Non Bank Loans PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Pemegang Saham / Shareholders Pinjaman Bank dan Non Bank / Bank and Non Bank Loans d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 391

394 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Rincian item yang terkait dengan transaksi pihakpihak berelasi: Details of items related transaction to the related parties: Rp Rp % % Aset Asset Kas dan Setara Kas 220,525,332,174 97,314,408, % 3.88% Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha 17,326,059,878 15,075,930, % 0.60% Accounts Receivable Piutang Retensi 20,489,621,586 16,077,829, % 0.64% Retention Receivables Tagihan Bruto 93,238,633, ,450,127, % 8.08% Gross Amount Due from Customers Persentase di atas merupakan perbandingan dengan total asset. The percentage above represent comparison with the total assets Rp Rp % % Liabilitas Asset Pinjaman Bank dan Non Bank 484,791,652, ,041,018, % 31.52% Bank and Non Bank Loan Utang Usaha 3,447,622,359 4,209,697, % 0.21% Accounts Payable Uang Muka Pemberi Kerja 18,197,305,946 9,095,324, % 0.46% Advances from Customers Persentase di atas merupakan perbandingan dengan total liabilitas. 44. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Atas Penerapan Awal PSAK No. 24 (Revisi 2013) Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal tersebut dan diterapkan secara retrospektif. The percentage above represent comparison with the total liabilities. 44. Restatement of Financial Statements Due to Initial Implementation of PSAK No. 24 (Revised 2013) On January 1, 2015, the Group adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits which applicable effectively for financial statements with period begin on or after that date and applied retrospectively. Laporan Posisi Keuangan: Liabilitas Liabilitas Imbalan Pascakerja 31 Desember 2014 / December 31, 2014 Sebelum Setelah Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment 7,554,605,542 15,114,185,820 22,668,791,362 Statement of Financial Position: Liabilities Post-Employment Benefit Liabilities Ekuitas Equity Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya (260,389,924,915) (15,114,185,820) (275,504,110,735) Unappropriated Retained Earnings Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Other Komprehensif Lainnya: Comprehensive Income: Beban Usaha Operating Expense Beban Umum dan Administrasi (115,368,921,723) 2,410,148,649 (112,958,773,074) General and Administrative Expense Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti -- 4,061,174,573 4,061,174,573 Remeasurement of Defined Benefit Plan Laba Tahun Berjalan 42,584,385,579 2,410,148,649 44,994,534,228 Income for The Year Laba Komprehensif Tahun Berjalan 60,117,902,013 6,471,323,222 66,589,225,235 Comprehensive Income for The Year d1/march 16, paraf/sign: 392 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

395 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 January 1, 2014 / December 31, 2013 Sebelum Setelah Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position: Liabilitas Liabilities Liabilitas Imbalan Pascakerja 4,647,665,971 21,585,509,042 26,233,175,013 Unappropriated Retained Earnings Ekuitas Equity Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya (341,943,421,442) (21,585,509,042) (363,528,930,484) Unappropriated Retained Earnings 45. Standar dan Interpretasi Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standar PSAK No.110 (revisi 2015) Akuntansi Sukuk 45. Standards and Interpretations Issued Not Yet Adopted Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows: Standard PSAK No. 110 (revised 2015) Accounting for Sukuk Penyesuaian Adjustment PSAK No.5 Segmen Operasi PSAK No. 5 Operating Segments PSAK No.7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK No. 7 Related Party Disclosures PSAK No.13 Properti Investasi PSAK No. 13 Investments Property PSAK No.16 Aset Tetap PSAK No. 16 Property, Plant and Equipment PSAK No.19 Aset Tak berwujud PSAK No. 19 Intangible Assets PSAK No. 22 Kombinasi Bisnis PSAK No. 22 Business Combination PSAK No. 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK No. 25 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK No. 53 Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 53 Share-based Payments PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 68 Fair Value Measurement Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: PSAK No. 4 Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK No. 15 Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK No. 24 Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK No. 67 Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi ISAK No. 30 Pungutan. Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows: PSAK No. 4 Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements PSAK No. 15 Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception PSAK No. 24 Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions PSAK No. 65 Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception PSAK No. 67 Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception ISAK No. 30 Levies d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 393

396 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu: PSAK No. 16 Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK No. 19 Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK No. 66 Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK No. 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69 Agrikultur dan amandemen PSAK No. 16 Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows: PSAK No. 16 Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization PSAK No. 19 Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization PSAK No. 66 Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK No. 1 Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK No. 31 Scope Interpretation of PSAK No. 13: Investment Property. Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK No. 69 Agriculture and amendments to PSAK No. 16 Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. 46. Perikatan dan Perjanjian 46. Commitments and Agreements Informasi penting yang berkaitan dengan kontrak dan perjanjian sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 1.Kementerian Pekerjaan Umum. - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Gedung SKPD Paket 3 Riau berdasarkan kontrak No.03/KTR-MY03/APBD/PPCK/III/2015 tanggal 16 Maret 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 16 Maret 2015 sampai dengan 15 Maret 2016 (365 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Musi VI berdasarkan kontrak No.631/1390/WIL.II/PU-BM/X/2015 tanggal 7 Oktober 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 26 Oktober 2015 sampai dengan 15 Desember 2016 (417 hari kerja). Important information relating to the contracts and agreements until December 31, 2015 are as follows: 1.The Ministry of Public Works. - The Company carried out Construction of SKPD Building Package 3 Riau Project based on contract No.03/KTR-MY03/APBD/PPCK/III/2015 dated March, with a contract value including value added tax (VAT) of Rp202,908,386,000 and the contract period dated March 16, 2015 until March 15, 2016 (365 working days). - The Company carried out Construction of Musi Bridge VI Project based on contract No.631/1390/WIL.II/PU-BM/X/2015 dated October 7, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp309,888,694,800 and the contract period dated October 26, 2015 until December 15, 2016 (417 working days). d1/march 16, paraf/sign: 394 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

397 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Bendungan Tanju Mila Nusa Tenggara Barat berdasarkan kontrak No.HK AS/SK- PB.III/173/2015 tanggal 22 Juni 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 22 Juni 2015 sampai dengan 2 Januari 2019 (1290 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Grindulu berdasarkan kontrak No.KU /4080/PPK.18/2015 tanggal 28 Oktober 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 28 Oktober 2015 sampai dengan 12 Oktober 2018 (1080 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Bebas Hambatan Manado Bitung berdasarkan kontrak No.HK.02.03/TOL.MB.02/194/2015 tanggal 18 Desember 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 18 Desember 2015 sampai dengan 17 Desember 2017 (730 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Lanjutan Penyelesaian Pembangunan Stadion Bekasi Tahap II (Lelang Ulang) berdasarkan kontrak No.602.1/01-SPL/PPK-Renc/Disbangkim tanggal 19 Maret 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 19 Maret 2015 sampai dengan 9 September 2016 (540 hari kerja). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 berdasarkan kontrak No.KU Mn/790 tanggal 21 Agustus 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 21 Agustus 2015 sampai dengan 20 Agustus 2018 (1095 hari kerja). - The Company carried out Construction of Tanju Mila Dam Nusa Tengara Barat Project based on contract No.HK AS/SK-PB.III/173/2015 dated June 22, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp214,300,800,000 and the contract period dated June 22, 2015 until January 2, 2019 (1290 working days). - The Company carried out Construction of Grindulu Bridge Project based on contract No.KU /4080/PPK.18/2015 dated October 28, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp203,130,240,000 and the contract period dated October 28, 2015 until October 12, 2018 (1080 working days). - The Company carried out Construction of Manado - Bitung Toll Road Project based on contract No.HK.02.03/TOL.MB.02/194/2015 dated December 18, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp206,430,000,000 and the contract period dated December 18, 2015 until December 17, 2017 (730 working days). - Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Jembatan Teluk Kendari berdasarkan kontrak No.HK.02.03/PPK13 PJNW-II/TELUK- MYC/XI/101 tanggal 27 November 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 27 November 2015 sampai dengan 26 November 2018 (1095 hari kerja). - The Company carried out Construction of Kendari Bay Bridge Project based on contract No.HK.02.03/PPK13 PJNW-II/TELUK- MYC/XI/101 dated November 27, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp218,757,490,200 and the contract period dated November 27, 2015 until November 26, 2018 (1095 working days). - The Company carried out Construction of Advanced Completion of Bekasi Stadium Building Project Phase II (Re-Auction) based on contract No.602.1/01-SPL/PPK- Renc/Disbangkim dated March 19, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp243,277,200,000 and the contract period dated March 19, 2015 until September 9, 2016 (540 working days). - The Company carried out Construction of Cisumdawu Toll Road Section 2 Project based on contract No.KU Mn/790 dated August 21, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp261,449,974,572 and the contract period dated August 21, 2015 until August 20, 2018 (1095 working days). d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 395

398 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) 2.Kementerian Pertahanan Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Sarana Operasional Kemhan (Lanjutan) berdasarkan kontrak No: TRAK/451/VII/2015/ BARANAHAN tanggal 8 Juli 2015 dengan nilai kontrak termasuk PPN sebesar Rp dan telah diadendum dengan addendum No: TRAK/451.1/VII/ 2015/BARANAHAN tanggal 2 Desember 2015 dengan nilai sebesar Rp dengan masa kontrak 8 Juli 2015 sampai dengan 30 Desember 2015 (170 hari kerja). 3.PT Angkasa Pura II (Persero) Perusahaan melaksanakan Proyek Pekerjaan Peningkatan Jaringan Listrik Bandara Soekarno- Hatta berdasarkan kontrak No.PEN.14.06/00.26/04/2015/0007 tanggal 9 September 2015 dengan nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp dengan masa kontrak 9 September 2015 sampai dengan 17 Juni 2017 (647 hari kerja). 2.The Ministry of Defence The Company carried out the Ministry of Defence Operational Facility Building Construction Project (Advanced) based on contract TRAK/451/- VII/2015/BARANAHAN dated July 8, 2015 with the contract value including VAT of Rp290,364,332,000 and amended to No: TRAK/451.1/VII/ 2015/BARANAHAN dated December 2, 2015 and the contract value including VAT of Rp291,114,332,000, with the contract period dated July 8, 2015 until December 30, 2015 (170 working days). 3.PT Angkasa Pura II (Persero) The Company carried out the Enhancement of Electrical Network Soekarno-Hatta Airport Construction Project based on contract No.PEN.14.06/00.26/04/ 2015/0007 dated September 9, 2015 with a contract value including value added tax (VAT) of Rp822,600,000,000 and the contract period dated September 9, 2015 until June 17, 2017 (647 working days). 47. Perkara Hukum 47. Legal Cases Perusahaan sedang menghadapi beberapa perkara hukum baik dalam proses mengajukan gugatan maupun yang saat ini sedang menunggu putusan pengadilan atau kasasi. Perusahaan meyakini bahwa keputusan pengadilan atau kasasi dalam kasus-kasus tersebut tidak akan membawa dampak material terhadap kondisi keuangan dan kinerja Perusahaan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, perkara hukum yang sedang berjalan antara lain: 1.Piutang kepada PT Buana Risma (PT BR) adalah sisa tagihan proyek kerjasama pembangunan perumahan Malaka Asri. PT BR sebagai konsultan manajemen proyek pembangunan serta membuat program pemasaran, akan tetapi PT BR telah melampaui batas kewenangannya dengan melakukan penjualan atas rumah dan menerima pembayaran langsung dari pembeli. Namun hasilnya tidak disetorkan kepada Perusahaan. Berdasarkan kesepakatan PT BR mengakui memiliki utang kepada Perusahaan sebesar Rp termasuk bunga dan status penyelesaian tagihan saat ini adalah menunggu PT BR melakukan perhitungan kewajiban dan pelepasan hak tanggungan untuk aset yang yang akan diserahkan kepada Perusahaan. Perkara ini ditangani oleh Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN (Jamdatun). The Company is facing several legal cases both in the process of filing a lawsuit and currently waiting for a court verdict or cassation. The Company believes that the decision of the Court or Cassation in such cases will not bring material impacts on the financial condition and performance of the Company. Up to December 31, 2015, legal cases in progress, are as follows: 1.Account receivables to PT Buana Risma (PT BR) is remaining billing of Malacca Asri residential construction cooperation project. PT BR as the projects construction management consultant as well as the creator of marketing program has exceeded its limit by selling home and receive direct payment from the buyer. Meanwhile, the payment has not been received by the Company. Based on the deal, PT BR admits that it has debt to the company as Rp3,043,642,664, including interest. The current status of the bill is waiting PT BR to calculate liabilities and mortgage waiver for assets which shall be submitted to the company. These matters are handled by the Young Attorney General Civil and TUN (Jamdatun). d1/march 16, paraf/sign: 396 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

399 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) Pada Tanggal 13 November 2014 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menetapkan putusan yang berisi Penggugatan NK. Putusan tersebut menyatakan gugatan NK tidak diterima. Sehingga NK mengajukan Banding. Kemudian pada tanggal 19 Juni 2015 terbit putusan Pengadilan Tinggi yang isinya menerima permohonan banding NK dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Putusan Pengadilan Tinggi tersebut juga menyatakan PT BR telah melakukan wanprestasi yang menimbulkan kerugian terhadap NK dan menghukum PT BR untuk membayar ganti rugi sebesar Rp Proyek Aston adalah proyek paket pekerjaan struktur dan general finishing Aston Mangga Dua Jakarta dengan PT Mandiri Karya Cipta (PT MKC) sebagai pemilik pekerjaan. Nilai proyek sebesar Rp , proyek berakhir karena PT MKC selalu menghindar untuk penetapan progress fisik pekerjaan termasuk menunda pembayaran sebagai akibat belum adanya kesepakatan progress. Tagihan yang diajukan sebesar Rp termasuk kenaikan harga (eskalasi) dan status penyelesaian tagihan pada 2013 adalah menunjuk Tim Jamdatun sebagai kuasa direksi perusahaan untuk mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan telah dilakukan registrasi melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. PT Nindya Karya mengajukan upaya banding dan pada tanggal 23 April 2013 telah menyampaikan memori banding kepada Pengadilan Tinggi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada tanggal 20 Mei 2014 Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Saat ini sedang menunggu putusan Kasasi di Mahkamah Agung. 3.Proyek Pembangunan Dermaga Bongkar Sabang di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan proyek tahun Anggaran Nilai total kontrak proyek sebesar Rp dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) sebagai pemilik pekerjaan. Dalam mengerjakan proyek tersebut Perusahaan menjalin kerjasama operasi dengan PT Tuah Sejati, dan membentuk perjanjian kerjasama dengan nama Nindya Sejati Joint Operation (JO). Persentase nilai kepesertaan masing-masing perusahaan tersebut adalah PT Nindya Karya (Persero) On November 13, 2014 the District Court of South Jakarta has determined the verdict that contains NK accusation. The verdict stated that the NK lawsuit is not accepted. So that, NK decided to fill the appeal. Then, on June 19, 2015 the Supreme Court declared the verdict which stated that the Supreme Court had received the appeal of NK and issued cancelation of the South Jakarta District Court Verdict. The Supreme Court also stated that PT BR had done a default that caused losses to NK and punished PT BR to pay compensation as much as Rp3,082,631, Aston Project is a structural work package project and general finishing for Aston Mangga Dua Jakarta with PT Mandiri Cipta Karya (PT MKC) as the owner of the project. The project which values for Rp52,000,000,000 had to be ended due to PT MKC always evading the establishment of physical work progress, included delaying payments as the result of the lack of progress agreement. The proposed Bill of Rp13,678,000,000 including price increases (escalation) and the status of the settlement Bill in 2013 is pointing to the Jamdatun Team as the power of the directors of the company to file a lawsuit through the Central Jakarta District Court and registration have been made through the Registrar of the District Court in Central Jakarta. PT Nindya Karya filed appeals and efforts on April 23, 2013 has delivered a high court appeal to memory through the Central Jakarta District Court. On May 20, 2014 Central Jakarta High Court issued a ruling stating the lawsuit plaintiffs are not acceptable. Currently awaiting the verdict in the Supreme Court of Cassation. 3. Sabang Loading Dock Construction Projects in Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) is a project for fiscal year. Total project s value amounting to Rp771,599,297,800 with Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) as the project owner. In the project implementation, The Company established joint operations with PT Tuah Sejati, and formed a joint venture as Nindya-Sejati Joint Operation (JO). The share value percentage for each companies is PT Nindya Karya (Persero) amounted to 55% and PT Tuah Sejati 45%. Accounted operating income from the Sabang Loading Dock d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 397

400 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) sebesar 55% dan PT Tuah Sejati 45%. Laba yang dibukukan dari pembangunan Dermaga Bongkar Sabang Lanjutan porsi PT Nindya Karya (Persero) yaitu sebesar Rp Berdasarkan surat dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk No. JPU/4.1/4208 tanggal 24 Juli 2014 dan surat No. JPU/4.1/4228 tanggal 25 Juli 2014, pihak bank menyampaikan pemberitahuan atas nilai tersebut untuk sementara waktu tidak dapat digunakan sesuai permintaan pihak yang berwenang. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan pada tanggal 9 Februari 2015 mengajukan permohonan keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kemudian pada tanggal 16 Juni 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan penetapan pengadilan yang menyatakan bahwa pengajuan keberatan belum pada waktunya. Pada 7 Juli 2015 PT NK mengajukan memori kasasi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hingga saat ini, perkara tersebut masih dalam proses hukum. Construction Projects in the portion of PT Nindya Karya (Persero) which ammounted to Rp44,681,053,100. Based on a letter from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk No. JPU/4.1/4208 dated July 24, 2014 and letter No. JPU/4.1/4228 dated July 25, 2014, the bank notified that the value may not be used for a while as a request from the authority. Therefore, on February 9, 2015 the Company applied for an objection to the Central Jakarta District Court. Then, on June 16, 2015, the Central Jakarta District Court issued a court order stating that the objection was not necessary on that time. On July 7, 2015 PT NK submitted a cassation note to the Central Jakarta District Court. Until now, the case is still in legal proceedings. 48. Kepentingan Non Pengendali 48. Non-Controlling Interests Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas Non-controlling interests in net assets of subsidiary: anak: 2015 Kepemilikan/ Nilai Tercatat Penyesuaian/ Penambahan Nilai Tercatat Ownership Awal Tahun/ Adjustment (Pengurangan)/ Akhir Periode/ Carrying Amount Addition Carrying Amount Beginning Balance (Deduction) Beginning Balance % Rp Rp Rp Rp PT Nindya Beton 49 50,136,356, (3,586,843,058) 46,549,513,227 PT Nindya Beton Saldo per 31 Desember ,136,356, (3,586,843,058) 46,549,513,227 Balance as of December 31, Kepemilikan/ Nilai Tercatat Penyesuaian/ Penambahan Nilai Tercatat Ownership Awal Tahun/ Adjustment (Pengurangan)/ Akhir Periode/ Carrying Amount Addition Carrying Amount Beginning Balance (Deduction) Beginning Balance % Rp Rp Rp Rp PT Nindya Beton 49 49,519,627, ,728,494 50,136,356,285 PT Nindya Beton Saldo per 31 Desember ,519,627, ,728,494 50,136,356,285 Balance as of Desember 31, Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 49. Event After Reporting Period 1.) Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Nomor 0865/DIRUT/KPTS/SEKPER/12/2015 Tanggal 16 Desember 2015 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan yang berlaku 1.) Based on the Directors Decree of the Company Number 0865/DIRUT/SEKPER/12/2015 dated December 16, 2015 about organizational structure of the Company will be applicable since d1/march 16, paraf/sign: 398 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

401 PT NINDYA KARYA (PERSERO) PT NINDYA KARYA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah) sejak tanggal 4 Januari 2016, Struktur Organisasi Perusahaan berbasis Unit Bisnis mempunyai funsi pemasaran sampai dengan fungsi produksi. Jumlah Unit Bisnis sebanyak 8 (delapan) wilayah sebagai berikut: January 4, 2016, Organizational Structure-based Company Business Units have marketing functions up to the production function. The number of Business Units are 8 (eight) regions as follows: Wilayah Operasional/ Wilayah Operasi/ Kedudukan/ Operating Region Working Areas Domicile Wilayah I/ Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat Medan Region I Aceh, North Sumatera, Riau, Riau Islands, West Sumatera Wilayah II/ Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung Region II Jambi, Bengkulu, South Sumatera, Bangka Belitung Islands, Lampung Palembang Wilayah III/ Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur Region III West Kalimantan, North Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan Balikpapan Wilayah IV/ Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Surabaya Region IV Central Java, DI Yogyakarta, East Java Wilayah V/ Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua & Papua Barat Makassar Region V North Sulawesi, Gorontalo, Central Sulawesi, West Sulawesi, South Sulawesi, Southeast Sulawesi, Maluku, North Maluku, Papua & West Papua Wilayah VI/ DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat Jakarta Region VI DKI Jakarta, Banten, West Java Wilayah VII/ Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur Denpasar Region VII Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara Divisi EPC/ Wilayah Operasi Seluruh Indonesia, Engineering, Procurement, Construction (EPC) EPC Division Work Area covers Whole Indonesia, Engineering, Procurement, Construction (EPC) Jakarta 50. Tanggung Jawab Manajemen atas 50. The Management s Responsibility on the Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2015 yang disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 15 Februari Management is responsible for preparing and presentating the consolidated financial statements as of December 31, 2015 which approved to be issued by management on February 15, d1/march 16, paraf/sign: Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 399

402 400 PT NINDYA KARYA (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

403 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT NINDYA KARYA (Persero) 401

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD ) ANNUAL REPORT AWARD 2015 + ) Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

Maintaining Performance in a Year of Challenges

Maintaining Performance in a Year of Challenges Maintaining Performance in a Year of Challenges Daftar Isi Halaman Ikhtisar Utama Main Overview 6 Sekilas Bank Ina Bank Ina At A Glance 7 Piagam & Sertifikat Awards & Certificates 8 Kaleidoskop 2015 2015

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*) ANNUAL REPORT AWARD 2013*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*) ANNUAL REPORT AWARD 2014*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*) ANNUAL REPORT AWARD 2016*) Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

for A Higher Leap Building The Momentum Membangun Momentum untuk Melompat Lebih Tinggi

for A Higher Leap Building The Momentum Membangun Momentum untuk Melompat Lebih Tinggi Building The Momentum for A Higher Leap Membangun Momentum untuk Melompat Lebih Tinggi Dalam rangka mendukung keberlanjutan usaha, Perseroan tidak hanya fokus pada penciptaan keuntungan jangka panjang,

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

Together We Build the Country BERSAMA KITA MEMBANGUN NEGERI LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Together We Build the Country BERSAMA KITA MEMBANGUN NEGERI LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT BERSAMA KITA MEMBANGUN NEGERI Together We Build the Country 2016 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT Penjelasan Tema Theme Explanation Bersama Kita Membangun Negeri Gotong royong merupakan ciri khas dan bisa

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2014 A N N UA L R E P O R T

LAPORAN TAHUNAN 2014 A N N UA L R E P O R T Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Tahun

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA 73111 Tep. (0536) 32225602 Email : bpk@bp-kalteng.com BANK KALTENG PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR PRODUKTIF Selama Tahun 2015 PT. Bank

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t

Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t Laporan Tahunan Annual Repor t Data Keuangan Penting Financial Highlights Profil Perusahaan Company Profile Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of the Board

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

Bangkitnya Bangsaku The Rise of the Nation

Bangkitnya Bangsaku The Rise of the Nation i Tema dan Penjelasan Theme and Explanation Eksistensi Perusahaan tidak hanya diukur oleh seberapa besar keuntungan yang diperoleh, tapi juga sejauh mana ia berhasil memberikan kontribusi dalam pembangunan

Lebih terperinci

MEMBANGUN SEJUTA RUMAH RAKYAT BUILDING ONE MILLION HOUSE FOR THE PEOPLE. Laporan Tahunan. Annual Report

MEMBANGUN SEJUTA RUMAH RAKYAT BUILDING ONE MILLION HOUSE FOR THE PEOPLE. Laporan Tahunan. Annual Report MEMBANGUN SEJUTA RUMAH RAKYAT BUILDING ONE MILLION HOUSE FOR THE PEOPLE Laporan Tahunan 2014 Annual Report P E R U M P E R U M N A S Daftar Isi Table of Content REFERENSI SILANG KRITERIA PENILAIAN ANNUAL

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

Bank Pembangunan Daerah Papua // Annual Report 2014 // TRANSFORMING FROM GOOD TO BE GREAT i

Bank Pembangunan Daerah Papua // Annual Report 2014 // TRANSFORMING FROM GOOD TO BE GREAT i Bank Pembangunan Daerah Papua // Annual Report 2014 // TRANSFORMING FROM GOOD TO BE GREAT i TRANSFORMING FROM GOOD TO BE GREAT Laporan Tahunan Annual Report 2014 ii Bank Pembangunan Daerah Papua // Laporan

Lebih terperinci

Water for the Sovereignty of Food and Energy

Water for the Sovereignty of Food and Energy jasa tirta I Water for the Sovereignty of Food and Energy Water for the Sovereignty of Food and Energy Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi 1 Air untuk Kedaulatan Pangan dan Energi air untuk Kedaulatan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 Catatan/ 2014 2013 *) ASET ASSETS Aset Lancar Current

Lebih terperinci

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN REPUBLIK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Disajikan

Lebih terperinci

DRIVING INITIATIVES FOR BETTER PERFORMANCE

DRIVING INITIATIVES FOR BETTER PERFORMANCE Penjelasan Tema Theme explanation DRIVING INITIATIVES FOR BETTER PERFORMANCE mendorong inisiatif untuk kinerja lebih baik Inovasi dan kerja keras merupakan unsur penting yang tak terpisahkan dari pertumbuhan

Lebih terperinci

2014 Strenghtening the Present, Shaping the Future. Diversification for the Future. Thrive in Harmony

2014 Strenghtening the Present, Shaping the Future. Diversification for the Future. Thrive in Harmony PTPN X Laporan Tahunan 2014 i PT Perkebunan Nusantara X menyadari pentingnya melakukan berbagai langkah bermakna untuk menjaga pertumbuhan perseroan secara berkelanjutan. Kesinambungan usaha perusahaan

Lebih terperinci

Profil Perusahaan Company Profile. Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Profil Perusahaan Company Profile. Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Ikhtisar Keuangan Financial Highlights ASET ASET LANCAR assets CURRENT ASSETS Kas dan Setara Kas 1.820.904 2.618.040 4.247.027 1.759.522 1.827.132 Cash and Cash Equivalents Kas yang Dibatasi Penggunaannya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2017 annual report. moving forward to. the next level

Laporan Tahunan 2017 annual report. moving forward to. the next level Laporan Tahunan 2017 annual report moving forward to the next level Laporan Tahunan 2017 2 Penjelasan Tema Theme explanation moving forward to the next level annual Report 2017 3 Kondisi makro ekonomi

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.219.104.170.177

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITIONS Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Catatan/ 2013 2012

Lebih terperinci

The Road to. Greater Good

The Road to. Greater Good 2 Laporan Tahunan 2016 The Road to Greater Good Dengan kesuksesan yang telah dicapai saat ini, WIKA Realty yakin mampu menjawab dinamika bisnis di masa mendatang. Tahun 2016 adalah etape strategis dalam

Lebih terperinci

The Road to. Greater Good

The Road to. Greater Good 2 Laporan Tahunan 2016 The Road to Greater Good Dengan kesuksesan yang telah dicapai saat ini, WIKA Realty yakin mampu menjawab dinamika bisnis di masa mendatang. Tahun 2016 adalah etape strategis dalam

Lebih terperinci

31 Maret 2018/ March 31, 2018

31 Maret 2018/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION As of 31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2017 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,4,33,34,36 9.447.735 8.796.690 Cash and cash

Lebih terperinci

Kesinambungan Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme Continuity

Kesinambungan Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme Continuity Kesinambungan Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme Continuity 2013 2014 Laporan Tahunan 2015 2 Consistently Building the Sustaining Green Area Tamansari sebagai brand image dari Wika Realty kini terus

Lebih terperinci

Selamat datang pada Laporan Tahunan 2013 Perum Jasa

Selamat datang pada Laporan Tahunan 2013 Perum Jasa Selamat datang pada Laporan Tahunan 2013 Perum Jasa Tirta I. Tema Laporan ini adalah Watering Life. Tema ini kami sarikan berdasarkan analisis terhadap dinamika bisnis Perusahaan saat ini dan pada masa

Lebih terperinci

SNI AWARD PLATINUM MENYATUKAN KEKUATAN, MEMBANGUN KETANGGUHAN INTEGRATING STRENGTH, BUILDING RESILIENCE LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SNI AWARD PLATINUM MENYATUKAN KEKUATAN, MEMBANGUN KETANGGUHAN INTEGRATING STRENGTH, BUILDING RESILIENCE LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT SNI AWARD PLATINUM MENYATUKAN KEKUATAN, MEMBANGUN KETANGGUHAN INTEGRATING STRENGTH, BUILDING RESILIENCE LAPORAN TAHUNAN - 2016 - ANNUAL REPORT Integrasi pasar yang disebabkan oleh pembentukan Masyarakat

Lebih terperinci

Lapor an Tahuna n 2013 Annual Report

Lapor an Tahuna n 2013 Annual Report Laporan Tahunan 2013 A n n ua l Re port Laporan Tahunan 2013 Annual Report 1 Kinerja Perusahaan Company s Performances 2 Laporan Tahunan 2013 Annual Report DAFTAR ISI CONTENTS Profil Perusahaan Company

Lebih terperinci

TEAMWORK. Penjelasan Tema Theme Description. Together everyone achieves more

TEAMWORK. Penjelasan Tema Theme Description. Together everyone achieves more Penjelasan Tema Theme Description TEAMWORK Together everyone achieves more ii Laporan Tahunan 2015 PASSIONATE TEAM, Achieve New Records! passionate team Achieve new records! Di tengah tantangan makroekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Halaman / Pages PERNYATAAN DIREKSI / DIRECTOR STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT... 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / FINANCIAL STATEMENTS

Lebih terperinci

Growing In Regional Diversity

Growing In Regional Diversity Growing In Regional Diversity Bank SULUT terus berupaya untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi daerah dan memberikan kontribusi yang optimal kepada stakeholder. Lebih lanjut Bank SULUT terus mengembangkan

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

Transformasi Pengelolaan Sumberdaya Air

Transformasi Pengelolaan Sumberdaya Air Perusahaan Umum (PERUM) JASA TIRTA I Laporan Tahunan tahun 2015 Transformasi Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Menunjang Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPEN TINGAN REPORT

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 136 KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,617,503

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/ June 30, 2015 December

Lebih terperinci

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014, and 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 1 January 2014/ December

Lebih terperinci

Kriteria Annual Report Award Annual Report Laporan Tahunan 2016 PT SEMEN TONASA. Annual Report Award 2016 Criteria

Kriteria Annual Report Award Annual Report Laporan Tahunan 2016 PT SEMEN TONASA. Annual Report Award 2016 Criteria Annual Report Award 2016 Annual Report Award 2016 762 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Statements

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 30 Juni 2014/ June 30, 2014 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

Planting Seeds of Perfection

Planting Seeds of Perfection Planting Seeds of Perfection for Future Perfect X Jumlah Aset Total Assets Jumlah Liabilitas Total Liabilities 12.323,7 3.467,7 3.056,4 2.640,6 2.275,9 2.694,7 3.846,8 4.546,3 1.180,1 1.277,5 2011 2012

Lebih terperinci

Berawal dari komitmen untuk membangun Kalimantan Barat, Bank Kalbar hadir dengan penuh dedikasi.

Berawal dari komitmen untuk membangun Kalimantan Barat, Bank Kalbar hadir dengan penuh dedikasi. Meningkatkan Daya Saing & Profesionalisme Untuk Menjadi Bank Terkemuka di Kalimantan Barat Improving Competitivenes & Profesionalism To Be a Leading Bank in West Kalimantan Berawal dari komitmen untuk

Lebih terperinci

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni/ June 30, 2017 31 Desember/ (Tidak diaudit/

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Catatan/ 2016 Notes 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Annual Report

Laporan Tahunan Annual Report Laporan Tahunan Annual Report Annual Report PT. Century Textile Indonesia Tbk 1 Data Keuangan Penting Financial Highlights Profil Perusahaan Company Profile Laporan Dewan Komisaris Report of the Board

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2015/ March, 31, 2015 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

Igniting Brighter Future

Igniting Brighter Future 2 Laporan Tahunan 2016 Legacy of Excellent Advance Technology Igniting Brighter Future ADVANCING EACH GENERATION Growing Together Sebagai perusahaan yang bergerak di industri migas, kami optimis mampu

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011

Lebih terperinci

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret/ March 31, 2017 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September/ September 30, 2017 31 Desember/

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasi enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (diaudit)

Lebih terperinci

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 214 dan 213 December 31, 214 and 213 $%"&$%" $%"&$%" " # $

Lebih terperinci

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report 1 Tentang Tema Desain Laporan Tahunan About Desain Theme for This Annual Report Sesuai tema Perbaikan Berkelanjutan Menuju Pertumbuhan Lebih Baik, konsep desain Laporan Tahunan Perseroan kali ini mengangkat

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret 2017/ 31 Desember 2016/ March 31, 2017

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Financial Statements For the Years Ended December 31, 2010 and

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. PT Petrosea Tbk. 21 April 2017 Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Petrosea Tbk. 21 April 2017 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( Rapat ) yang akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal

Lebih terperinci

Support The Growth. Across Our Markets & EMPOWERING NEW POTENTIAL BUSINESS. 2 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Laporan Tahunan 2016

Support The Growth. Across Our Markets & EMPOWERING NEW POTENTIAL BUSINESS. 2 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Laporan Tahunan 2016 2 1 Support The Growth Across Our Markets & EMPOWERING NEW POTENTIAL BUSINESS Pertumbuhan adalah salah satu syarat suatu perusahaan dapat memenangkan persaingan. Bank Jatim adalah bank yang bertumbuh dan

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ March 31, 2016

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September 2017/ 31 Desember 2016/

Lebih terperinci

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya   Mobile: UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS I.K. Gunarta ITS Surabaya Email: ik.gunarta@gmail.com Mobile: 0811 372 068 Financial Statements Income statement A summary of the revenue

Lebih terperinci

PT KLIRING BERJANGKA INDONESIA (PERSERO) INDONESIAN DERIVATIVES CLEARING HOUSE LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER

Lebih terperinci

Integrity. Professionalism. Teamwork. Excellence. Client-focus

Integrity. Professionalism. Teamwork. Excellence. Client-focus i Integrity Identical mindset, speech, and action based on the right principles set in the code of conduct and existing regulations. Professionalism Sincere motivation to work and capability to direct

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) June 30, 2017 December 31, 2016 Audited ASSETS Cash and

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2013 - PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA)

Laporan Tahunan 2013 - PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) 2 Laporan Tahunan 2013 - PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) Synergy y n e g p & &P Partnership a t PT Adi Sarana Armada Tbk merupakan salah satu perusahaan layanan transportasi terbesar di Indonesia, menyediakan

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2013/ March 31, 2013 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 350,467

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) March 31, 2017 December 31, 2016 Audited ASSETS Cash and

Lebih terperinci

ANNUAL REPORT 2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)

ANNUAL REPORT 2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) ANNUAL REPORT 2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) i THRIVE in HARMONY BERKEMBANG DALAM KESELARASAN ii PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2013 PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menyadari

Lebih terperinci

PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT STEADY SAFE Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2011 AND

Lebih terperinci

PENJELASAN TEMA. Theme Description. PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Laporan Tahunan 2014 - Go to The Next Level

PENJELASAN TEMA. Theme Description. PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Laporan Tahunan 2014 - Go to The Next Level PENJELASAN TEMA Theme Description ii Setelah berhasil mencapai target pertumbuhan bisnis pada tahun 2013, PT Federal International Finance (FIFGROUP) terus mengembangkan potensi baik yang telah dimiliki

Lebih terperinci

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 31 Maret / 31 Desember / March 31, December 31,

Lebih terperinci

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni/ June 30, 2015 31 Desember/ Catatan/ (Tidak

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 30 September 2016/ 31 Desember 2015/

Lebih terperinci

PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries

PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor

Lebih terperinci

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) December 31, 2016 December 31, 2015 ASSETS Cash and

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) December 31, 2017 December 31, 2016 ed ed ASSETS Cash

Lebih terperinci