BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Yang menjadi objek penelitian ini adalah: : Business Park Kebon Jeruk Jalan Raya Meruya Ilir. Telp : (021)

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian ini adalah: Nama perusahaan : PT Aman Investama Alamat : Business Park Kebon Jeruk Jalan Raya Meruya Ilir No. 88 Kec. Kembangan, Jakarta Barat Telp : (021) III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Aman Investama, yang sebelumnya bernama PT Aman Sarana resmi berdiri pada April 2009 dan menggantikan namanya menjadi PT Aman Investama pada September 2010 yang disebabkan oleh pertimbangan manajemen di PT Aman Investama. Dari awal resmi berdiri hingga sekarang, PT Aman Investama belum melakukan produksi yang mampu menghasilkan pendapatan dan keuntungan secara materil bagi perusahaan, karena PT Aman Investama masih berstatus sebagai perusahaan yang terus melakukan riset akan lahan yang akan menjadi sumber produksi dimasa yang akan datang. 38

2 Sesuai dengan bidang usaha yang telah menjadi tujuan PT Aman Investama, sampai dengan saat ini PT Aman Investama belum memiliki visi dan misi yang pasti karena menurut direktur utama PT Aman Investama, Bapak Tony Halim, yang terpenting sekarang yang dilakukan untuk menjalankan dan mengembangkan PT Aman Investama adalah mendapatkan lahan yang tepat untuk dapat dilakukannya produksi secara layak dan menghasilkan produk berupa buah kelapa sawit dan kacang-kacangan yang berkualitas yang benar-benar diharapkan para konsumen. Terhitung mulai April 2009, PT Aman Investama dimiliki oleh 4 orang pemegang modal atau saham dan memiliki 5 orang karyawan tetap yang menjabat sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya masih-masing di PT Aman Investama. III.1.2 Bidang Usaha Bidang usaha yang dilakukan oleh PT Aman Investama ialah bergerak pada produksi buah kelapa sawit dan kacang-kacangan. Hanya saja sampai dengan saat ini, PT Aman Investama masih belum melakukan produksi untuk buah kelapa sawit ataupun kacang-kacangan dikarenakan status PT Aman Investama sampai saat ini masih dalam pencarian lahan yang cocok untuk penanaman kelapa sawit dan kacang-kacangan yang dimaksudkan oleh PT Aman Investama itu sendiri. 39

3 III.1.3 Produk-Produk Produk yang akan dihasilkan oleh PT Aman Investama apabila telah menjalankan proses produksi adalah menjadi produsen untuk penyedia bahan mentah pembuatan minyak sayur, yakni buah kelapa sawit dan produsen untuk kacang-kacangan. III.1.4 Struktur Organisasi Sumber: PT Aman Investama Tugas dan wewenang: 1. Direktur Utama Merupakan salah satu pemegang saham dalam perusahaan. Diangkat oleh komisaris untuk menjalankan semua aktivitas perusahaan yang telah digariskan dengan baik. Wewenang, tugas dan tanggung jawab Direktur Utama antara lain, menentukan kebijaksanakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah digariskan, bertindak atas nama perusahaan dalam menandatangani 40

4 kontrak atau perjanjian yang berguna dan menguntungkan perusahaan, mengikuti perkembangan perkembangan peusahaan dan kegiatan lainnya, mengangkat dan memberhentikan karyawan, serta menentukan tanggung jawab tiap bagian, menentukan besarnya gaji dan upah para karyawan, dan merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan operasi perusahaan. 2. Direktur Fungsi pokok Direktur menerima tugas tugas khusus yang diberikan oleh Direktur Utama, mewakili direktur utama dalam batas dan kekuasaan tertentu, menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan, mengendalikan pelaksanaan pekerjaan, dan memberikan laporan pertanggung jawaban kepada direktur utama atas hasil usaha dan operasi perusahaan. 3. Manajer Keuangan Fungsi dan tugas pokok bagian manajer keuangan adalah melaksanakan kegiatan di bidang keuangan dan akuntansi serta perpajakan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sesuai dengan tata laksana, peraturan dan tingkat kewenangan yang ditetapkan, tanggung jawab kepala bagian keuangan atau manajer keuangan adalah terlaksananya pengendalian administrasi anggaran, yang meliputi pelopor alokasi dan peruntukan anggaran, serta aturan yang berlaku. 4. Teknik Lapangan Fungsi dan pokok bagian teknik lapangan adalah menganalisa kondisi luar perusahaan, yakni selaku subjek yang melakukan riset dengan lapangan baik dalam riset tanah, gambut, air dan batuan atas lahan yang 41

5 akan dijadikan objek dalam penanaman agar mendukung tujuan perusahaan dalam menghasilkan produkyang berkualitas. 5. Akuntan Fungsi pokok bagian akuntan adalah melaksanakan kegiatan pembukuan transaksi keuangan dan perhitungan pajak sesuai pedoman akutansi yang telah ditetapkan serta penyusunan laporan keuangan perusahaan. 6. Sekretaris Fungsi pokok bagian sekretariat adalah melaksanakan kegiatan pengaturan jadwal yang mendukung kegiatan direktur dan manajer keuangan di perusahaan. 7. Sopir Perusahaan Fungsi dan pokok bagian sopir adalah melaksanakan tugas dari pihak internal perusahaan selayaknya tugas sebagai sopir dan dijalankan sebagaimana mestinya untuk mendukung kegiatan yang bersangkutan dengan perusahaan. III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini adalah penelitian yang dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan sebagai upaya memahami situasi tertentu dalam bentuk penelitian studi kasus, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi lembaga atau gejala tertentu. 42

6 Jenis penelitian kualitatif ini adalah deskriptif, yang selanjutnya disebut sebagai penelitian deksriptif kualitatif, artinya bahwa penelitian ini bermaskud melakukan penyelidikan dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai mana adanya. Pada pendekatan kualitatif ini peneliti merupakan instrumen pertama dalam pengumpulan data. Dalam studi kasus ini peneliti menggunakan penelitian dengan studi kasus tunggal. Studi kasus tunggal yang dimaksud adalah bahwa dalam penelitian yang dilakukan penulis hanya memfokuskan pada analisa atas laporan keuangan PT Aman Investama periode Dalam mendukung penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer, yakni penulis mendapatkan data dengan melakukan observasi dan wawancara pada narasumber yang bersangkutan secara langsung. Diantaranya ialah akuntan PT Aman Investama selaku subjek yang mencatat atas semua transaksi yang telah terjadi pada PT Aman Investama dan manajer keuangan PT Aman Investama yang bertanggungjawab mengawasi atas seluruh kegiatan yang menyangkut dengan anggaran PT Aman Investama. Observasi yang dilakukan adalah dengan melihat langsung laporan keuangan PT Aman Investama selama kurun waktu dua tahun, terhitung mulai tahun yang berakhir pada Desember 2010 sampai dengan tahun yang berakhir pada Desember 2011, dan melihat bagaimana sistem standarisasi atas penyusunan laporan keuangan yang dianut oleh PT Aman Investama, apakah sepenuhnya menggunakan PSAK yang berlaku umum, ataukah sebagian dari PSAK yang telah diberlakukan secara umum sebagai standar dalam penyusunan laporan keuangan. 43

7 Wawancara yang dilakukan penulis untuk mendukung penelitian ini adalah wawancara terkait proses pembuatan laporan keuangan PT Aman Investama dengan didukung data-data akuntansi atas seluruh peristiwa atau transaksi yang telah dilakukan oleh PT Aman Investama terhitung Januari 2010 sampai dengan Desember 2011 terhadap akun-akun yang mencakup dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. III.2.2 Penerapan SAK ETAP pada Laporan Keuangan Dalam penyusunan laporan keuangannya, PT Aman Investama menerapkan kebijakan akuntansi yang sesuai dengan SAK Umum. Tetapi dalam penerapannya, perusahaan tidak secara keseluruhan menerapkan SAK Umum tersebut, yakni masih adanya kebijakan atau prinsip akuntansi yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam RUPS dan digunakan hanya untuk kepentingan internal perusahaan. Dalam mendukung analisa penerapan SAK ETAP, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ketentuan SAK ETAP seperti tidak membuat laporan arus kas, penggunaan metode kas basis, pengukuran, pengakuan dan pengungkapan atas persediaan, dan mengakui imbalan kerja sebagai nominal beban yang tidak terpisah. Dari uraian diatas, dalam penerapan SAK ETAP pada laporan keuangan PT Aman Investama periode yang akan dilakukan secara prospektif terdapat gejala-gejala yang dihadapi, yaitu: 1. Pihak internal perusahaan yang belum mengenali dan memahami SAK ETAP yang mengakibatkan kurang efektifnya dalam melakukan analisa laporan keuangan untuk menyusun laporan keuangannya sesuai dengan ketentuan SAK ETAP secara prospektif. 44

8 2. Pihak internal perusahaan masih takut untuk menerapkan SAK ETAP karena tidak mau mengambil risiko untuk mengubah semua tatanan keuangan yang sudah ada. 45