BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 Bab II Tinjauan Pustaka 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan istilah sehari-hari yang akrab dengan kehidupan kita. Dengan istilah tersebut banyak orang mengartikan sebagai aktifitas dalam menjual barang, tetapi pengertian menjual barang hanya merupakan sebagian dari pengertian pemasaran yang sebenarnya. Berikut akan dipaparkan pengertian tentang pemasaran, menurut Djaslim Saladin (2003:1) mendefinisikan pemasaran adalah upaya menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan. berikut: Menurut Kotler, Edisi Milinium (2004:1) mendefinisikan sebagai Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran di atas, bersandar pada konsep-konsep inti yang diilustrasikan dalam gambar berikut ini : Gambar 1 Konsep-konsep Inti Pemasaran Sumber : Kotler Edisi Milinium (2004:1) Selain itu menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002:1), mendefinisikan bahwa : Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan

2 Bab II Tinjauan Pustaka 6 barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut di atas maka dapat di katakan bahwa pengertian pemasaran tidak hanya meliputi pengertian transaksi jual beli seperti yang dirasakan dalam kehidupan kita, melainkan lebih dari itu, dimana aktifitas pemasaran terutama ditujukan kepada penentuan apa yang di inginkan oleh konsumen dan kemudian mengusahakan bagaimana agar dapat membuat dan menyerahkan produk untuk memuaskan konsumen. Dapat pula disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran bukan semata-mata merupakan kegiatan untuk menjual barang dan jasa, sebab kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan kegiatan pemasaran. 2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran bertitik tolak dari definisi pemasaran, maka didalamnya terdapat unsur-unsur yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan bauran pemasaran konsumen dapat mengetahui informasi mengenai suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga produk itu dapat diperoleh dengan suatu harga yang ditawarkan Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran tersebut merupakan sebuah konsep kunci dan teori pemasaran modern, selain itu bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas pemasaran yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk ataau jasa yang ditawarkan, serta mempengaruhi suatu keberhasilan pemasaran, baik untuk pemasaran produk maupun pemasaran jasa di pasar. Untuk lebih jelasnya penulis akan mengemukakan pendapat tentang bauran pemasaran (marketing mix) dari beberapa pakar ekonomi, diantaranya sebagai berikut :

3 Bab II Tinjauan Pustaka 7 Menurut Kotler (2000:18) mendefinisikan bahwa : Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Djaslim Saladin (2002:3) mendefiniskan sebagai berikut : Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variable pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran Unsur-unsur Bauran Pemasaran Seperti yang telah dijelaskan mengenai definisi bauran pemasaran, maka terdapat unsur-unsur di dalam bauran pemasaran, unsur-unsur itu adalah : 1) Produk (product). 2) Harga (price). 3) Promosi (promotion). 4) Distribusi (place). Unsur-unsur ini perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin. Jadi, perusahaan tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan berbagai macam elemen dari marketing mix tersebut. Berikut ini dibahas empat elemen pokok dalam marketing mix. 1) Produk adalah merupakan keseluruhan apa yang ditawarkan perusahaan memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut The Offer. 2) Harga adalah strategi penentuan harga (price) yang sangat signifikan dalam pemberiaan value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan perusahaan dan keputusan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

4 Bab II Tinjauan Pustaka 8 3) Promosi adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan. alat yang digunakan untuk melakukan promosi adalah publicity, advertising, personal selling, sales promotion, dan direct marketing. Kegiatan promosi bertujuan untuk memberikan informasi membujuk serta mengingatkan akan produk perusahaan. 4) Distribusi (place) adalah tempat dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi serta lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Baik lokasi maupun saluran distribusi pemilihan sangat bergantung pada kriteria pasar itu sendiri. 2.3 Saluran Distribusi Setelah produk siap dipasarakan, produsen memerlukan suatu saluran dalam pendistribusian produknya, agar produk tersebut sampai kepada konsumen dalam jumlah, waktu, dan harga yang tepat. Saluran pendistribusian produk tersebut dikenal dengan istilah saluran distribusi Pengertian Saluran Distribusi Pada umumnya penjualan barang, para produsen tidak langsung berhubungan dengan konsumen akhir, melainkan melalui beberapa perantara atau penyalur lain. Diantara produsen dan konsumen akhir terdapat sejumlah perantara yang menjalankan berbagai fungsi. Dengan demikian, sangatlah besar artinya bagi kita untuk terlebih dahulu mengetahui arti dari saluran distribusi menurut beberapa ahli. sebagai : The American Marketing Association, mendefinisikan saluran distribusi Organisasi jaringan kerja yang terdiri dari agensi dan lembaga yang bersama-sama melakukan semua kegiatan yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan pemakai untuk menyelesaikan tugas pemasaran.

5 Bab II Tinjauan Pustaka 9 Menurut Djaslim Saladin (2003:153), mengemukakan bahwa Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lain halnya menurut Fandy Tjiptomo (2002:185), secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai: Kegiatan pemasaran yang berusaha, memperlancar dan memepermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan juga bahwa saluran distribusi merupakan saluran niaga atau lorong yang harus dilalui sebelum barang yang di produksi sampai ke konsumen akhir dan juga untuk menghilangkan jurang pemisah yang terdapat antara produsen dan konsumen akhir Fungsi Saluran Distribusi Sebuah saluran distribusi melakukan tugas dengan memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Saluran ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari yang akan menggunakannya. Sebuah perusahaan dapat dipandang sebagai sistem keseluruhan, begitu juga dengan saluran yang digunakan oleh perusahaan dalam mencari konsumen akhir. Dalam hal ini, keberhasilan perusahaan sering bergantung pada hasil kerja saluran distribusinya. Setiap anggota dalam saluran distribusinya menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Pelaksanaan fungsi tersebut membantu pergerakan barang dari produsen ke konsumen. Sehingga tugas utama dari saluran distribusi yaitu penciptaan waktu, tempat dan possession utilities dapat tercapai. Oleh karena itu setiap anggota saluran harus mampu bekerja sama dalam melaksanakan tugas sebagai perantara, dalam usaha untuk menjaga agar arus penyerahan barang menjadi lancar dan tidak menyimpang dari tujuannya.

6 Bab II Tinjauan Pustaka 10 Fungsi saluran distribusi yang harus dilaksanakan oleh anggota saluran sebagai berikut : 1. Informasi, mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan untuk mendukung perencanaan dan transaksi. 2. Promosi, mengembangkan dan menyebarkan komunikasi yang bersifat membujuk mengenai produk. 3. Negosiasi, usaha untuk mendapatkan persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan. 4. Pemesanan, mencari dan melakukan komunikasi dengan pembeli-pembeli potensial. 5. Pembiayaan, perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda. 6. Pengambilan resiko, untuk memperkirakan mengenai resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan distribusi. 7. Pembayaran, pembeli membayar tagihan ke penjualan melalui bank dan institusi keuangan lainnya. 8. Hak milik, transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi atau orang lain. Semua fungsi dan arus yang terjadi diantara anggota saluran pemasaran dicatat dalam urutan normal, sehingga segala aktivitas kerja yang dilakukan dapat terorganisasi dengan baik. Dalam hal ini, perantara bertindak sebagai agen pembelian bagi pelanggannya dan sebagai agen penjualan bagi para pemasoknya. Sehingga jelaslah bagi kita betapa pentingnya peranan saluran distribusi yang bertindak sebagai perantara dalam membantu mencapai tujuan perusahaan untuk memasarkan suatu produk.

7 Bab II Tinjauan Pustaka Tujuan Menggunakan Saluran Distribusi Kegiatan distribusi selalu dilakukan perusahaan selama perusahaan itu membuat suatu produk barang atau jasa dan menawarkannya sampai akhirnya ke pemakainya atau konsumen. Pada umumnya tujuan menggunakan saluran distribusi adalah : 1) Meningkatkan efesiensi distribusi. 2) Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. 3) Membantu dalam pencarian konsumen. 4) Membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu. 5) Membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas penyimpanan. 6) Membatu dalam penyediaan informasi Bentuk Saluran Distribusi Untuk menyalurkan produk dari produsen sampai pada konsumen akhir, maka perusahaan biasanya menetapkan tingkat mata rantai saluran distribusi yang akan menyalurkan produknya hingga konsumen yang terakhir. Penetapan mata rantai saluran distribusi ini sangat penting sebab dapat mempengaruhi kelancaran penjualan, tingkat keuntungan, modal, resiko, dan sebagainya. Dalam menentukan mata rantai yang cocok bagi produk-produk tertentu, maka perusahaan harus dapat menentukan dan mengetahui sifat barang, sifat penyebaran, alternatif biaya, modal yang disediakan, tingkat keuntungan, dan jumlah pembelian.

8 Bab II Tinjauan Pustaka 12 Berikut akan digambarkan bentuk-bentuk saluran distribusi Gambar 2 Bentuk-Bentuk Saluran Distribusi Sumber : David W. Cranves Pengertian dari gambar bentuk-bentuk saluran distribusi di atas, yaitu : 1) Bentuk A Saluran tingkat nol atau saluran distribusi langsung. Di sini produsen menjual barangnya langsung pada konsumen akhir. Konsumen akhir ini dapat berupa perorangan membeli barang-barang secara langsung atau dapat juga produsen lain menggunakan barang-barangnya secara tidak langsung. Artinya, barangbarang tersebut diolah dulu atau dipakai berkali-kali dalam proses produksi. Saluran ini merupakan saluran yang kurang efektif karena tidak mungkin bagi sekian banyak produsen untuk mengadakan kontak langsung secara ekonomis dengan berjuta-juta pembeli hasil produk mereka. 2) Bentuk B Saluran satu tingkat. Di sini produsen hanya menggunakan satu mata rantai saja, yaitu menggunakan lembaga pengecer. Jadi produsen langsung menghubungi pengecer-pengecer yang dianggap cocok untuk menyalurkan barangnya kepada konsumen akhir, biasanya barang yang dijual melalui pengecer adalah :

9 Bab II Tinjauan Pustaka 13 a) Barang yang cepat rusak. b) Beda harga produsen dan pengecer tidak banyak. c) Pengawasan pendistribusian barang-barang dapat dilakukan lebih cermat. 3) Bentuk C Saluran dua tingkat. Di sini saluran distribusi yang digunakan adalah lembagalembaga saluran distribusi dua tingkat, yaitu grosir dan pengecer. Faktorfaktor yang menyebabkan arus barang dipasarkan sering melalui jasa-jasa, pedagang besar terletak pada fungsi-fungsi tata niaga yang sebagian besar dapat dipecahkan, yaitu : a) Pengumpulan dan penyebaran. b) Pemilihan Barang. c) Pemberian kredit. d) Menyimpan. e) Pengiriman dan pengangkutan. 4) Bentuk D Saluran tiga tingkat. Di sini penyaluran barang melalui beberapa lembaga saluran distribusi, yaitu misalnya untuk memasarkan barang-barangnya keseluruh wilayah Indonesia, maka perusahaan menetapkan agen untuk tiaptiap propinsi, grosir untuk tiap-tiap kota dan akhirnya pada pengecer untuk konsumen akhir. Perusahaan mengangkat agen yang diberikan kuasa untuk mendistribusikan produk pada daerah tertentu, lalu agen mengangkat wholessaler pada tiap-tiap daerah agar dapat disalurkan lagi oleh para pengecer. Dalam tipe distribusi ini ada beberapa keuntungan, yaitu : a) Karena dibayar berdasarkan komisi sehingga daya juang untuk pengusaha dapat ditetapkan lebih dahulu. b) Lebih ekonomis karena tidak ada pengeluaran biaya sampai penjualan dilaksanakan. c) Merupakan suatu keuntungan bagi usaha yang memproduksi produkproduk musiman.

10 Bab II Tinjauan Pustaka 14 Dan dalam tipe ini juga ada beberapa kerugiannya, yaitu : a) Dengan mewakili beberapa produsen biarpun barangnya tidak bersaing, berarti produsen diwakili secara tidak efektif sehingga akan kehilangan kontak dengan pembeli di pasar. b) Dengan adanya hal tersebut, produsen akan gagal untuk memastikan pengetahuannya tentang hal-hal pembelian. c) Tidak adanya pengurangan biaya penjualan walaupun volume penjualan meningkat. 5) Bentuk E Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar. Saluran distribusi semacam ini cocok untuk barang-barang industri seperti : pesawat terbang. kapal, lokomotif dan sebagainya (yang tergolong jenis instalansi). 6) Bentuk F Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan accessory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industri sebagai penyalurnya, antara lain : produsen bahan bangunan, produsen alat-alat untuk pembangunan, produsen alat pendingin udara (AC) dan sebagainya. 7) Bentuk G Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih mudah menggunakan agen.

11 Bab II Tinjauan Pustaka Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan Pemilihan Saluran Distribusi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, yaitu : A. Pertimbangan Pasar. 1. Jenis Pasar. Misalnya untuk mencapai pasar industri perusahaan tidak akan memerlukan pengecer. 2. Jumlah Pelanggan Potensial. Jika pelanggan potensial relatif sedikit, maka akan lebih baik bila perusahaan memakai tenaga penjual sendiri untuk menjual secara langsung kepada pembeli individual dan pembeli industrial. Sebaliknya perusahaan lebih baik menggunakan perantara jika pelanggan potensial relatif banyak. 3. Konsentrasi Geografis Pasar. Pemasar lebih cendrung mendirikan cabang-cabang penjualan di pasar yang berpenduduk padat dan menggunakan perantara untuk pasar yang berpenduduk jarang. 4. Jumlah dan Ukuran Pesanan. Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara langsung pada jaringan grosir yang besar, karena jumlah pesanan yang besar menyebabkan bentuk pemasaran langsung ini lebih layak. Sedangkan untuk toko grosir kecil yang pesanannya relatif kecil, perusahaan akan menggunakan pedagang grosir untuk melakukan penjualan langsung. B. Pertimbangan Produk. 1. Nilai Unit (Unit Value). Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya semakin panjang. Namun jika nilai unitnya rendah itu dijual dalam kuantitas besar atau dikombinasikan dengan barang-barang lain sehingga jumlah pesanan total menjadi besar, maka saluran distribusi yang pendek secara ekonomis lebih feasible. Sementara itu produk yang nilai unitnya tinggi kerapkali dijual melalui armada penjual perusahaan.

12 Bab II Tinjauan Pustaka Mudah Rusaknya Barang. Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak tahan lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi yang pendek. 3. Sifat Teknis Produk. Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis sering kali harus didistribusikan secara langsung karena armada penjual produsen akan lebih dapat memberikan pelayanan yang diperlukan (baik sebelum maupun sesudah pembeliaan) dan lebih menguasai segala aspek yang berkaitan dengan barang tersebut. Sebaliknya produk konsumen yang bersifat teknis seringkali menyulitkan produsen. Menjual langsung kekonsumen akhir tidaklah mungkin, karena jumlah konsumen yang besar. Sedangkan bila dijual secara langsung ke retailer juga sering kali menimbulkan masalahmasalah berkenaan dengan pemberian pelayanan pada produk tersebut. C. Pertimbangan Perantara. 1. Jasa yang Diberikan Perantara. Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa pemasaran yang tidak bias dilakukan perusahaan secara teknis maupun ekonomis. 2. Keberadaan Perantara yang Diinginkan. Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk yang bersaing dan mereka tidak bersedia menambah lini produknya. 3. Sikap Perantara terhadap Kebijakan Perusahaan. Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi terbatas karena kebijakaan pemasarannya tidak bias diterima oleh perantaraperantara tertentu. D. Pertimbangan Perusahaan. 1. Sumber-sumber Finansial. Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualanya sendiri sehingga mereka relatif kurang membutuhkan perantara.

13 Bab II Tinjauan Pustaka Kemampuan Manajemen. Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuaan pemasaran dari pihak manajemen perusahaan. Kurangnya pengalaman dan kemampuaan pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan perantara untuk mendistribusikan barangnya. 3. Tingkat Pengendalian yang Diinginkan. Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka perusahaan dapat melakukan promosi yang agresif dan dapat mengawasi kondisi persediaan barang dan harga eceran produknya. Untuk tujuan-tujuan ini seringkali produsen memilih saluran distribusi yang pendek, walaupun biayanya tinggi. 4. Jasa yang Diberikan Penjual Seringkali perusahaan harus memberikan jasa-jasa pemasaran karena permintaan dari perantara. 2.5 Strategi Saluran Distribusi Konsep tentang saluaran pemasaran selalu berorientasi pada keputusan di mana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan saluran. Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik dari pada saluran. Menurut C. Glenn Walters, manejemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut : Manajemen saluran adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barangbarang secara fisik maupaun non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu.

14 Bab II Tinjauan Pustaka 18 Strategi- strategi tersebut adalah sebagai berikut : A. Menentukan Jumlah Perantara. Perusahaan harus menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan di setiap tingkat saluran. Ada tiga strategi alternatif mengenai hal ini : 1. Distribusi Itensif. distribusi isentif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual barang konvenien. perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. 2. Distribusi Selektif. Distribusi selektif ini berusaha memilih jumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk baru, barang spesial, dan barang industri. Distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan keuntungan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas. 3. Distribusi Eksklusif. Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau pengecer saja. Dengan hanya satu penyalur produsen akan lebih mudah dalam mengadakan pengawasan. B. Melakukan Keputusan Manajemen Saluran. Setelah perusahaan memilih salah satu saluran alternatif, langkah berikutnya perusahaan melakukan keputusan manajemen saluran, sebagai berikut : 1. Menyeleksi Para Anggota Saluran Para produsen mempunyai kemampuan untuk menarik para perantara yang bermutu agar bergabung dalam salurannya. Produsen harus meneliti dahulu sifat-sifat yang membedakan perantara yang baik dan yang kurang baik, pengalaman dalam dunia usaha yang bersangkutan, product line, catatan pertumbuhan dan keuangan juga kemampuan membayar hutang serta kemampuan bekerja.sama dan reputasinya.

15 Bab II Tinjauan Pustaka Motivasi Para Anggota Saluran Para perantara harus dimotivasi terus-menerus agar melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, serta diikuti dengan pengawasan dan rangsangan terus-menerus dari produsen sehingga keuntungannya juga dapat dirasakan oleh produsen. 3. Mengevaluasi Anggota Saluran Produsen secara periodik mengevaluasi performance dari distributor berdasarkan standar-standar seperti pencapaian kuota penjualan, tingkat inventori rata-rata, waktu pengiriman kepada pelanggan, perlakuan terhadap produk yang rusak dan hilang, kerja sama dalam promosi dan program-program dalam pelatihan serta service yang diberikan kepada pelanggan. Tahap ini penting bagi produsen untuk menilai kebijaksanaan yang telah dilaksanakan, yang dapat dijadikan dasar dalam penyususnan langkah berikutnya. C. Mengelola Saluran. Untuk mendapat pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan saluran penulis akan membahas beberapa kegiatan-kegitan yang dilakukan untuk mengelola saluran yaitu : 1. Kepemimpinan Saluran Peran kepemimpinan di dalam saluran adalah masalah manajemen yang penting. Suatu perusahaan mungkin mendapat kekuasaan terhadap organisasi-organisasi saluran yang lain karena ciri-ciri spesifiknya. Kekuasaan pemimpin saluran tergantung pada keunggulan bersaingnya dan lingkungannya. Kepemimpian yang baik juga adalah bagaimana pemimpin itu mengatasi suatu masalah baik itu konflik yang timbul dari adanya perbedaan dalam tujuan dan prioritas para anggota saluran atau membuat keputusan-keputusan yang bisa diterima oleh para anggotaanggota saluran lainnya. 2. Sistem dan Struktur Manajemen Struktur dan sistem manajemen mungkin bervariasi mulai dari perjanjianperjanjian informal sampai sistem-sistem operasi yang sangat rumit.

16 Bab II Tinjauan Pustaka 20 Koordinasi dan manjemen saluran merupakan tanggung jawab organisasi maka dari itu, membangun hubungan antar para anggota saluran sangatlah penting agar penetapan sasaran-sasaran kinerja dapat tercapai. 3. Tingkat Kerjasama Tingkat kerjasama dipengaruhi oleh kompleksnya produk, keunggulan potensial dari kerjasama, dan kesediaan para anggota saluran untuk bekerja sama sebagai mitra. Program-program kesediaan waktu dan kegiatan-kegiatan yang mendorong kerjasama diantar pemasok dan produsen sangatlah dibutuhkan. 4. Komitmen Angota-anggota Saluran Kekuatan komitmen mungkin berbeda-beda tergantung pada syarat-syarat kontrak. Misalnya kontrak antar produsen dengan agen-agennya yang independen biasanya memberikan kemungkinan kepada para pihak untuk mengakhiri hubungan dengan memberitahukan sebulan sebelumnya. 5. Kinerja Saluran Aspek-aspek kinerja saluran mencakup ketersediaan produk, upaya promosi, pelayanan konsumen, informasi pasar, dan keefektifan biaya. Kinerja bagi anggota-anggota saluran tunggal mencakup bebagai tindakan finansial maupun pasar seperti kontribusi laba, pendapatan, biaya, pangsa pasar, dan tingkat pertumbuhan. 6. Penyelesaian Konflik. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik yang actual dan potensial. Salah satu pendekatan yang penting adalah melibatkan anggota-anggota saluran di dalam keputusan-keputusan yang akan mempengaruhi para anggota saluran. Metode lain yang berguna untuk menyelesaikan adalah mengembangkan saluran-saluran komunikasi yang efektif di antara anggota-anggota saluran. mengejar tujuan yang penting bagi semua anggota saluran juga mengurangi konflik.

17 Bab II Tinjauan Pustaka Pengertian Penjualan Omset penjualan setiap perusahaan dari waktu ke waktu pada umumnya tetap, tetapi selalu turun naiknya penjualan terjadi pada bulan-bulan tertentu secara teratur, sehingga dengan demikian pada umumnya tiap perusahaan akan menjadikan hal tersebut sebagai pedoman untuk membuat ramalan penjualan. Bagi perusahaan tertentu bukan hanya dijadikan pedoman tetapi dicari pula sebab dari gejala turun naiknya omset penjualan tersebut. Suatu perusahaan yang menggunakan pedoman gejala turun naiknya omset penjualan tanpa mengetahui sebabnya, mungkin suatu saat akan mengalami kesalahan dalam membuat ramalan penjualan. Penurunan omset penjualan yang terjadi mencolok di bawah normal harus mendapat perhatian. Setiap perusahan harus dapat menentukan titik pulang pokok atau break even point, sebab titik ini adalah tanda bahaya bagi perusahaan terutama dalam hubungannya dengan turunnya omset penjualan. Titik pulang pokok adalah tingkat produk atau penjualan di mana tidak ada keuntungan maupun kerugian. Turunnya penjualan dapat karena sebab intern yaitu karena terjadi kesalahan perusahaan itu sendiri, sedangkan turunnya omset penjualan sebab ekstern yaitu keadaan yang terjadi di luar kekuasaan itu sendiri. Sebab turunnya omset penjualan yang bersifat intern antara lain : a) Kualitas produk menurun. b) Berkurangnya service yang diberikan. c) Sering kosongnya persediaan barang di pasaran. d) Penurunan komisi penjualan yang diberikan. e) Penetapan piutang yang diberikan. f) Turunnya kegiatan salesman. g) Penurunan kegiatan sales promotion. h) Penetan harga yang lebih tinggi. Sebab turunnya omset penjualan yang bersifat ekstern antara lain : a) Perubahan selera konsumen. b) Munculnya saingan baru. c) Pengaruh faktor psikologis.

18 Bab II Tinjauan Pustaka 22 d) Perubahan atau tindakan baru dalam kebijakan pemerintah. e) Kemungkinan adanya tindakan dari pesaing. Bila mana suatu perusahaan omset penjualannya menurun, maka perusahaan tersebut harus mengetahui sebabnya dengan mengadakan suatu penelitian. Jika turunnya penjualaan disebabkan sering kosongnya persediaan barang di pasaran maka perusahaan harus berusaha agar kekosongan tersebut tidak terulangi lagi. Sebab kekosongan tersebut antara lain : a) Karena keterlambatan pengangkutan, perusahaan harus mengusahakan pengangkutan sedemikian rupa sehingga keterlambatan bisa di atasi. b) Produksi yang jauh lebih kecil dari pada permintaan. Ini dapat menyebabkan kekosongan barang dan omset penjualan menurun. Untuk itu perusahaan harus dapat meningkatkan produksinya sehingga sesuai dengan permintaan. c) Kemungkinan terjadi kemacetan dalam barang produksi. Bila berdasarkan penelitian, kekosongan sering terjadi dikarenakan kemacetan produksi dan agar ini tidak terjadi, perusahaan dapat melakukan cara dengan mengadakan perencanaan pembelian bahan baku yang lebih tepat, mengadakan pemeliharaan mesin, dan perawatan yang lebih baik Penjualan Eceran (Retailing) Yang dimaksud dengan eceran (retailing) adalah semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan penjualan barang atau jasa ke konsumen akhir untuk pemakaian non-bisnis atau pribadi. Pengecer dapat diklasifikasikan sebagai berikut : A. Berdasarkan product line 1) Toko khusus (specially store), yaitu toko yang menjual satu jenis produk. 2) Toko serba ada (departement store), yaitu toko yang menjual beberapa line produk. 3) Toko swalayan (supermarket), yaitu suatu toko yang cukup besar yang menyediakan seluruh kebutuhan konsumen.

19 Bab II Tinjauan Pustaka 23 4) Toko barang kebutuhan sehari-hari (convinience store), yaitu toko yang relatif kecil yang menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari dan biasanya berlokasi di tempat-tempat pemukiman. 5) Super Store, toko gabungan, dan hypermasche, yaitu menjual barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen seluruhnya dan termasuk juga non pangan. B. Berdasarkan tingkat pelayanan 1) Penjualan eceran swalayan. 2) Penjualan eceran dengan memilih sendiri. 3) Penjualan eceran dengan pelayanan terbatas. 4) Penjualan eceran dengan pelayanan penuh. C. Berdasarkan penekanan harga relatif 1) Toko pemberi potongan harga, discount store, yaitu toko yang memberi potongan harga dalam menjual barang-barang produk standar dengan harga lebih murah dari pada pedagang biasa, dengan cara memperoleh marjin laba sedikit, tetapi volume penjualan besar. 2) Toko Gudang, merupakan suatu operasi penjualan yang pelayanannya dikurangi, diberi potongan harga tanpa pamer janji Penjualan Secara Partai (Wholeselling) Penjualan partai atau grosir dalam pengertiannya meliputi semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan penjualan barang-barang atau jasa kepada mereka yang membelinya dengan maksud untuk dijual kembali atau untuk keperluan bisnisnya. Adapun jenis-jenis grosir sebagai berikut : A. Grosir pedangang besar (merchand whosellers), adalah bisnis mandiri yang menangani barang-barang dagangan mereka. Grosir ini terdiri dari : 1) Grosir dengan pelayanan penuh a) Pedagang grosir; yaitu grosir yang menjual kepada pengecer dan memberi pelayanan jasa penuh.

20 Bab II Tinjauan Pustaka 24 b) Penyalur industri, yaitu grosir pedagang yang lebih banyak menjual jasanya kepada kepada pabrik dari pada ke pengecer. 2) Grosir dengan pelayanan jasa terbatas a) Grosir yang menjual secara tunai. b) Grosir dengan truk. c) Grosir perantara. d) Grosir rak. e) Koperasi produsen. f) Grosir yang melayani lewat pos. B. Makelar dan Agen (brokers and agents), adalah grosir pedagang yang tidak memiliki barang dan hanya menjalankan beberapa fungsi guna memudahkan penjualan. Makelar berfungsi sebagai penghubung antara pembeli dan penjual. Sedangkan agen adalah pedagang yang mewakili pembeli maupun penjual dengan dasar yang lebih permanent. C. Kantor dan Cabang Pengecer serta Produsen (manufactures and retailer branchers and office), yaitu operasi penjualan partai besar yang lebih banyak dilakukan oleh para penjual atau pembeli sendiri dari pada melalui grosir. D. Pedagang Komisi, yaitu agen-agen yang memiliki produk fisik dan merundingkan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Produk Pocari Sweat pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan mengenal dan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari tujuh unsur yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup sebuah perusahaan, perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan penjualan atau promosi, melainkan suatu usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di dalam dunia bisnis, dapat berarti

Lebih terperinci

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran, Fungsi Manajemen Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan dihadapkan pada masalah bagaimana

Lebih terperinci

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau. saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau. saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen 1. Saluran Pemasaran Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen untuk menyampaikan produknya kepada konsumen. Dengan tidak adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti erat dengan pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya diberbagai bidang dalam kehidupan seperti halnya perekonomian, sosial, maupun politik, dimana hal ini mendorong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Seseorang melakukan kegiatan pemasaran pada saat seseorang ingin memuaskan kebutuhannya. Pemasaran juga merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh semua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Seorang melakukan kegiatan pemasaran pada saat seseorang ingin memuaskan kebutuhannya. Pemasaran juga merupakan kegiatan yang pasti dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran atau marketing merupakan bagian kegiatan yang penting bagi perusahaan, dimana pemasaran sebagai salah satu faktor yang mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan Yaitu untuk menambah wawasan dan mengetahui penerapan teori-teori yang di peroleh selama masa perkuliahan dalam bentuk karya ilmiah. 3. Bagi Peneliti lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan pemyampaian

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Strategi Distribusi Topik yang Dibahas Bagaimana sifat saluran pemasaran dan mengapa saluran pemasaran penting? Bagaimana perusahaan saluran berinteraksi dan diatur untuk melakukan pekerjaan saluran? Masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan melalui pertukaran. Jadi dapat dikatakan bahwa pemasaran atau marketing

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan melalui pertukaran. Jadi dapat dikatakan bahwa pemasaran atau marketing BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Dalam masyarakat modern saat ini hampir semua aspek kehidupan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemasaran, dimana dalam setiap proses pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan istilah sehari hari yang akrab dengan kehidupan kita, dengan istilah tersebut banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

Struktur Dasar Bisnis Ritel

Struktur Dasar Bisnis Ritel Struktur Dasar Bisnis Ritel Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa secara umum kepada masyarakat dan secara khusus kepada pembeli potensial. Pedagang Besar dan Pedagang Eceran dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan ini sangat beraneka ragam baik jenisnya maupun bentuk serta ukurannya. Dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di dalam dunia bisnis, dapat berarti

Lebih terperinci

BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK. PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam

BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK. PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam DEFINISI PEMASARAN Boone & Kurtz (2.2002:7) pemasaran (marketing) adalah proses menemukan keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN BAB X MANAJEMEN PEMASARAN UTILITAS Utilitas adalah kemampuan barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan Pemasaran menciptakan utilitas waktu, tempat dan kepemilikan. Utilitas waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterima dan disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterima dan disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Gitosudarmo (1999) pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat

Lebih terperinci

DISTRIBUSI. Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang yang dipasarkan secara efektif dan tepat kepada para konsumen

DISTRIBUSI. Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang yang dipasarkan secara efektif dan tepat kepada para konsumen DISTRIBUSI Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang yang dipasarkan secara efektif dan tepat kepada para konsumen Lembaga Tataniaga Badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan 2.1.1 Pengertian Penjualan Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai manajemen pemasaran, maka

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai manajemen pemasaran, maka BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Sebelum membahas lebih lanjut mengenai manajemen pemasaran, maka penulis terlebih dahulu akan mengemukakan secara singkat definisi manajemen

Lebih terperinci

BAB XI MENDISTRIBUSIKAN BARANG DAN JASA. Strategi distribusi

BAB XI MENDISTRIBUSIKAN BARANG DAN JASA. Strategi distribusi BAB XI MENDISTRIBUSIKAN BARANG DAN JASA Strategi distribusi DISTRIBUSI Distribusi merupakan proses memindahkan barang atau jasa dari produsen kepada pembeli. Distribusi menyumbang tiga dari empat utilitas

Lebih terperinci

STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI. MINGGU KE SEBELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI. MINGGU KE SEBELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI MINGGU KE SEBELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. POKOK BAHASAN PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI MACAM-MACAM SALURAN DISTRIBUSI MEMILIH SALURAN DISTRIBUSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat untuk melakukan penawaran ke pasar sehingga dapat memuaskan konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Saluran Distribusi Menurut Indroyono (2000:253) distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan,

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Merancang dan Mengelola Jaringan Nilai dan Saluran Pemasaran

Merancang dan Mengelola Jaringan Nilai dan Saluran Pemasaran STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA Merancang dan Mengelola Jaringan Nilai dan Saluran Pemasaran Definisi jaringan nilai adalah sistem kemitraan dan aliansi yang diciptakan suatu perusahaan untuk memperoleh,

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E- BISNIS Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : 08.11.1909 Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS A. PENGERTlAN PEMASARAN Sebagaiman kita ketahui

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran Dalam kehidupan kita sehari-hari, manusia tidak terlepas dari kegiatan pemasaran (marketing), karena hampir setiap hari manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan teori-teori mengenai konsep penjualan sebagai landasan penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. A. Pengertian Penjualan Definisi menjual menurut

Lebih terperinci

Program Penjualan dan Distribusi

Program Penjualan dan Distribusi MODUL MATERI 10 Program Penjualan dan Distribusi 10.1 Pendahuluan Program distribusi dan penjualan dapat didefinisikan sebagai program yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN

V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan Penjualan menurut Mulyadi (2008), adalah suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai. Penjualan jika diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Saluran Distribusi Keberhasilan dari produk apapun tergantung pada bauran distribusi-nya (kombinasi saluran distribusi

Lebih terperinci

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran Drs. M. Djudi Mukzam.M.Si dan Swasta Priambada, S.Sos, MAB Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Email : mjmukzam@yahoo.com / swasta_p@ub.ac.id

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti berhubungan erat dengan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran Pemasaran mengandung arti yang luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan jual beli, menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2009:5) pemasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Penjualan dan Penjualan Menurut American Marketing Association (Swastha, 2008:403) manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan personal

Lebih terperinci

Peran Saluran Pemasaran

Peran Saluran Pemasaran MENGELOLA SALURAN PEMASARAN M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 16 1 Peran Saluran Pemasaran Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi akan langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep dan Strategi Pemasaran Perusahaan 2.1.1 Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran merupakan suatu rencana yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran berasal dari kata market yang berarti pasar, pasar dapat diartikan sebagai tempat

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran berasal dari kata market yang berarti pasar, pasar dapat diartikan sebagai tempat 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok bagi perusahaan, karena produk yang dihasilkan perusahaan haruslah dipasarkan hingga sampai pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini cukup pesat, hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan yang semakin berkembang. Sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan konsep penelitian. Konsep tersebut membahas tentang penjualan. A. Definisi Penjualan Afif (1994) mengartikan menjual

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia dari 50 tahun ini nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun terakhir. Hal ini bisa kita lihat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK

KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK Abstrak Robert Sutedja rob3rt.sutedja@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Pada situasi perekonomian dewasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler ( 2009 : 1 ) Pemasaran adalah proses social yang di dalamnya individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat, khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari.

Lebih terperinci