Pola Penomoran A=6 A=5 A=4 A=7 A=9 A=2 A=3 B = 1 B = 5 B = 2 B = 3 B = 9 B = 6 B = 8 B = 7
|
|
- Sucianty Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penomoran
2 Sistem Penomoran Latar belakang penomoran mrpk sbr daya terbatas perlu pengaturan Tujuan : memberi alamat (nomor) yang unik (unique) di tingkat : lokal, nasional maupun internasional Cakupan : Pelanggan tetap (fixed) : pelangg biasa, PABX (DDI), pelayanan khusus/darurat Pelanggan bergerak (mobile) Nomor pribadi (personal numbering) spt UPT (Universal Personal Telecommunication) Nomor pelayanan IN (spt free phone, credit card calling, premium call dll) 2
3 Pola Penomoran A=6 A=7 A=5 A=4 A=9 A=2 A=3 B = 1 B = 5 B = 2 B = 3 B = 6 B = 8 B = 9 B = 7 3
4 Peta Wilayah Untuk pengalokasian Kode Wilayah, wilayah Republik Indonesia dibagi dalam 7 distrik penomoran, masing-masing ditandai oleh digit-a. Untuk Kode Wilayah digunakan digit-a = 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9, seperti ditunjukkan dalam gambar peta diatas
5 Struktur/pola penomoran (ITU-T : E.164) Kode Negara (CC) Kode Tuj Nas (NDC) Nomor Pelanggan (SN) 1-3 digit Nomor (Signifikan) Nasional Nomor Internasional (maks : 15 digit) - CC (Country Code), utk Ind : 62 maks N(S)N = 13 digit - NDC (National Destination Code) 2 kategori tujuan Mengand info GEOGRAFIS Kode Wilayah (area code) Kode Tuj Nas (NDC) Tdk mengand info GEOGRAFIS Kode akses jaringan/ Pelayanan 5
6 Implementasi Rek. E.164 di Indonesia Jaringan tetap (PSTN/ISDN) Tingkat Lokal Tingkat Nasional NDC (Kode Wilayah) Nomor Pelanggan Nomor Pelanggan Tingkat Internasional Kode NDC Nomor Negara (Kode Wilayah) Pelanggan Jaringan bergerak (PLMN/selular) Tingkat Nasional NDC (Kode Akses Jar) Nomor Pelanggan Tingkat Internasional Kode NDC Nomor Negara (Kode Akses Jar) Pelanggan Layanan IN : Tingkat Nasional NDC (Kode Akses Lay) Nomor Pelanggan Tingkat Internasional Kode NDC Nomor Jaringan Negara Telekomunikasi (Kode Akses Lay) Pelanggan 6
7 jasa teleponi dan ISDN melalui jaringan tetap Tingkat lokal - Nomor Pelanggan Tingkat nasional - NDC (Kode Wilayah) + Nomor Pelanggan Tingkat internasional - Kode Negara + NDC (Kode Wilayah) + Nomor Pelanggan Misalkan : kode negara Negara Indonesia 22 kode wilayah bandung nomor pelanggan
8 Untuk penyelenggaraan jasa teleponi melalui jaringan bergerak Tingkat nasional - NDC (Kode Akses Jaringan) + Nomor Pelanggan Tingkat internasional - Kode Negara + NDC (Kode Akses Jaringan) + Nomor Pelanggan N(s)N Mobile= NDC+Nomor Pelanggan
9 jasa teleponi melalui jaringan bergerak cont... Sebagai contoh : adalah kode Negara Indonesia 811 adalah kode Akses untuk operator seluler Telkomsel adalah nomor Pelanggan
10 Prosedur Pemanggilan Untuk Jaringan Tetap (PSTN/ISDN) Nomor Pelanggan Panggilan lokal Cat : Panggilan ke nomor layanan khusus/darurat lokal spt : gangguan, polisi, pemadam kebakaran, ambulance dll : langsung menekan nomor layanan tanpa prefix. Nomor darurat tidak dapat dipanggil secara SLJJ Panggilan SLJJ - Cara Pemilihan Jaringan : Dlm lingkungan multi penyelenggara, dimungkinkan pelanggan memilih jaringan tdpt 3 cara: 10
11 Prosedur Panggilan Cara a) perlu pengaturan tersendiri oleh regulator (Ditjen POSTEL) Sementara ini yang berlaku cara b) dan c) Cara b) Cara c) Prefix SLJJ + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan Prefix Nasional + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan Cat : Panggilan nasional melalui operator (interlokal), prosedur yg dilakukan operator sama dengan SLJJ dg prefix Nasional 11
12 Panggilan Internasional Panggilan langsung / SLI (tanpa operator) Tanpa info biaya Dengan info biaya Prefix SLI + Kode Negara + Nomor (Signifikan) Nasional (neg tujuan) (negara tujuan) Prefix SLI Kode Negara + Nomor (Signifikan) Nasional (neg tujuan) (negara tujuan) Dengan bantuan operator Langsung ke nomor tujuan (tanpa bentuan operator negara tujuan) Kode + Nomor (Signifikan) Nasional + Akhir informasi Negara (kode 15) Melalui operator neg tujuan (hubungan antar operator internasional) Kode + Digit Bahasa + Kode Akses Penyelenggara + Akhir Informasi Negara (L) (kode 11 atau 12) (kode 15) 12
13 Jaringan Bergerak Seluler (STBS) Ke Terminal STBS Prefix Nasional + Kode Akses Jaringan + Nomor Pelanggan Cat : Dlm hal pangg. mel. jar. SLJJ maka pemilihan jaringan SLJJ dilakukan oleh sentral lokal asal atau sentral STBS asal Untuk panggilan dari PSTN/ISDN, pelanggan dapat memilih jaringan SLJJ dengan menggunakan prefix SLJJ (bukan prefix Nasional) Prefix S L J J + Kode Akses Jaringan + Nomor Pelanggan 13
14 Jaringan Bergerak Seluler Dari Terminal STBS Ke PSTN/ISDN Prefix Nasional + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan Cat : Dlm hal pangg. mel. jar. SLJJ maka pemilihan jaringan SLJJ dilakukan oleh sentral STBS asal Jika interkoneksi telah memungkinkan, pelanggan dapat memilih jaringan SLJJ dengan menggunakan prefix SLJJ (bukan prefix Nasional) Ke Pelayanan Darurat : langsung memilih nomor darurat tanpa prefix (oleh MSC akan diarahkan ke pelayanan darurat terdekat dari lokasi pemanggil) Prefix S L J J + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan 14
15 Panggilan Pelayanan Layanan IN Baik dari terminal PSTN/ISDN maupun dari STBS : Prefix Nasional + Kode Akses Pelayanan + Nomor Pelanggan Layanan VoIP Adalah pangg. SLJJ/Nasional atau Internasional yang dilewatkan melalui jaringan Internet atau jaringan lain yg menggunakan protokol IP. Untuk saat ini pelayanan VoIP adalah untuk PSTN, namun tdk menutup kemungkinan untuk STBS. Terminal PSTN/ISDN STBS Gerbang VoIP JARINGAN IP Gerbang VoIP PSTN/ISDN STBS Terminal Prosedur panggilan dari/ke PSTN/ISDN/STBS melalui jaringan IP pada prinsipnya tidak mengubah struktur nomor PSTN/ISDN/STBS (hanya mengubah prefix dengan Prefix VoIP) sebab Gerbang VoIP akan mengkonversi sistem penomoran PSTN/ISDN/STBS ke sistem addressing IP. 15
16 Panggilan Pelayanan VoIP Panggilan ke Terminal PSTN/ISDN Prefix VoIP + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan Panggilan ke Terminal STBS Prefix VoIP + Nomor (Signifikan) Nasional - Mobile Panggilan Internasional Prefix VoIP + Kode Negara + Nomor (Signifikan) Nasional 16
17 Format dan Alokasi Penomoran Untuk penomoran pelanggan, prefix, kode wilayah, kode akses dll digunakan angka 0,1. 9 Angka 11, 12, 15 hanya untuk komunikasi antar operator dan tujuan pengetesan Angka dan digunakan untuk layanan suplementer dan sub address pada ISDN 17
18 Prefiks Prefix Internasional : 00 Prefix SLI : 00X X = menunj operator/penyelenggara jaringan SLI. Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka utk 10 penyelenggara berikutnya menggunakan : 009X X = 0,1 9 Prefix Nasional : 0 Prefix SLJJ : 01X X = menunj operator/penyeleng jaringan SLJJ. Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka digunakan : 010XY Kombinasi XY menunj penyelenggara SLJJ dimana X = 0,1 9 dan Y = 1 9. (Cat : format XY ini digunakan bersama dg penyeleng VoIP) Prefix VoIP : 01XYZ XY = penyelenggara VoIP (dengan Y 0) Z = jenis jasa, misal : Z=0 : samb jarak jauh nasional Z=1 : samb internasional Cat : XY harus dipilih yg blm digunakan prefix SLJJ Jika penyeleng VoIP melampaui kap, gunakan : 01X0YZ dimana X0Y = penyelenggara dan Z sama spt di atas 18
19 Penomoran berdasarkan Rekomendasi ITU-T X.121 DNIC (4 digit) NTN (Nomor Terminal Nasional, maks 10 digit) Nomor Data Internasional (Int. Data Number), maks 14 digit Atau DCC (3 digit) ND (1 digit) Nomor Nasional (National Number), maks 11 digit Nomor Data Internasional (Int. Data Numer), maks 14 digit DNIC Data Network Identification Code DCC Data Country Code NTN Network Terminal Number ND Network Digit Gambar 2 : Struktur Penomoran dan Pengadresan Pelanggan PDN
20 Pola Penomoran N(S)N Prefix VoIP + Kode Negara + Nomor (Signifikan) Nasional Cat : Panggilan ke nomor layanan khusus/darurat lokal spt : gangguan /
21 Penetapan DNIC untuk Jaringan Data Indonesia Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) Frame Relay Store Forward Fax VSAT Cadangan : : : : : X (X 1,4,5,6) DCC yang dialokasikan ITU kepada Indonesia adalah 510 (Annex D, Rekomendasi ITU-T X.121). Berdasarkan alokasi tersebut Ditjen POSTEL telah menetapkan DNIC untuk jaringan data di Indonesia seperti gambar diatas. (lebih detail lihat lampiran)
PENGANTAR TELEKOMUNIKASI
JARINGAN BACKBONE DAN PENOMORAN PENGANTAR TEKOMUNIKASI SUSMINI INDRIANI STARININGATI, M.T KONFIGURASI UMUM JARTEL HIRARKI SENTRAL Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar sentral untuk merutekan
Lebih terperinciSISTEM TELEPON (PSTN)
SISTEM TELEPON (PSTN) Week 11 Oleh: EMI IRYANTI Overview PSTN = Public Switched Telephone Network Jumlah sambungan PSTN Indonesia (akhir 2006) = 9 juta (tidak termasuk Fixed Wireless) Awalnya PSTN hanya
Lebih terperinciBACKBONE PSTN (Sentral, Routing, Penomoran)
BACKBONE PSTN (Sentral, Routing, Penomoran) 1 Struktur Jaringan Figure A.3.33 The network hierarchy according to the ITU-T Figure B.10.1 PSTN with a flatter exchange hierarchy 2 LE Topologi Dasar Jartel
Lebih terperinciRENCANA PENOMORAN. FTP Nasional 2000 II - i Rencana Penomoran
BAB II RENCANA PENOMORAN 1 UMUM... 1 2 TERMINOLOGI DAN DEFINISI... 3 3 PRINSIP RENCANA PENOMORAN... 5 3.1 Penomoran berdasarkan Rekomendasi ITU-T E.164... 6 3.2 Penomoran berdasarkan Rekomendasi ITU-T
Lebih terperinciModul 3 Backbone PSTN (Sentral, Routing, Penomoran)
Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3 Modul 3 Backbone PSTN (Sentral, Routing, Penomoran) 2/16/2015 Faculty of Electrical and Communication Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 Konfigurasi Umum
Lebih terperinciDAFTAR ISI RENCANA PENOMORAN
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 TUJUAN... 1 2 LATAR BELAKANG...1 3 FORMAT DAN JENIS FTP...2 4 RUANG LINGKUP FTP NASIONAL...2 5 JARINGAN TELEKOMUNIKASI NASIONAL...3 6 ANTISIPASI DAN ASUMSI KONDISI LINGKUNGAN...5
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG RENCANA DASAR TEKNIS (FUNDAMENTAL TECHNICAL PLAN) TELEKOMUNIKASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PENERAPAN ENUM DI INDONESIA
BAB IV ANALISA PENERAPAN ENUM DI INDONESIA 4.1. IMPLIKASI ENUM TERHADAP REGULASI PENOMORAN Penomoran yang digunakan saat ini adalah berdasarkan pada KM No.4 tahun 2001 yaitu FTP Nasional 2000 dimana konsep
Lebih terperinciSentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA
Sentral Telepon Syah Alam, M.T STTI JAKARTA Brief History Sentral manual Sentral Otomatis Step-by-step Exchange (Strowger Exchange) Crossbar Exchange Stored Program Controlled (SPC) Exchange Digital Exchange
Lebih terperinciMENTERI PERHUBUNGAN MEMUTUSKAN
Untitled Document KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 4 Tahun 2001 Tentang PENETAPAN RENCANA DASAR TEKNIS NASIONAL 2000 (FUNDAMENTAL TECHNICAL PLAN NATIONAL 2000) PEMBANGUNAN TELEKOMUNIKASI NASIONAL
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 28 TAHUN 2004 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 4 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN RENCANA DASAR TEKNIS NASIONAL 2000 (FUNDAMENTAL
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI ENUM DI BEBERAPA NEGARA
BAB III IMPLEMENTASI ENUM DI BEBERAPA NEGARA 3.1. Jerman Jerman telah mengadakan trial untuk ENUM sejak September 2002 dengan nomor domain 9.4.e.164.arpa dan kebijakan untuk ENUM telah diberlakukan sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan antara NGN dengan PSTN dan Internet [ 1] Analisa penerapan enum, Nurmaladewi, FT UI, Gunawan Wibisono
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi dan komunikasi (infokom) saat ini berkembang makin pesat yang didorong oleh perkembangan internet protocol (IP) dengan berbagai aplikasi baru dan
Lebih terperinciSistem Penomoran PSTN
SISTEM PENOMORAN & PENGALAMATAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Sistem Penomoran PSTN Hand-out:
Lebih terperinciProgram Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 02 Konsep Dasar Telekomunikasi Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 Definisi Telekomunikasi Telekomunikasi
Lebih terperinciFTP Nasional 2000 I - i Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1 TUJUAN... 1 2 LATAR BELAKANG... 1 3 FORMAT DAN JENIS FTP... 2 4 RUANG LINGKUP FTP NASIONAL... 2 5 JARINGAN TELEKOMUNIKASI NASIONAL... 3 6 ANTISIPASI DAN ASUMSI KONDISI LINGKUNGAN...
Lebih terperinciBAB II DEFENISI NGN DAN ENUM
BAB II DEFENISI NGN DAN ENUM 2.1. NGN 2.1.1. Konsep NGN NGN atau jaringan telekomunikasi masa depan adalah suatu model jaringan baru yang berbasis Internet Protocol (IP) untuk sebuah range produk dan layanan
Lebih terperinciDasar Perencanaan PSTN
Dasar Perencanaan PSTN Jaringan Telekomunikasi Sukiswo sukiswok@yahoo.com Jartel, Sukiswo 1 Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal (perangkat penghubung antara
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL
PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL 4.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep Panggilan Keluar (Outgoing Call) Mengetahui prinsip pembatasan panggilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia telekomunikasi, tujuan rencana penomoran (numbering plan) adalah untuk menyusun suatu pola baku penomoran dan prosedur pemutaran (dialing procedure)
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX
PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX 4.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain sistim penomoran lokal PABX Memprogram penomoran lokal Mengerti konsep
Lebih terperinciFaculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 02 Konsep Dasar Telekomunikasi Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 Definisi Telekomunikasi Telekomunikasi adalah pertukaran informasi (dimana terjadi
Lebih terperinciPowered by TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -
Powered by http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan
Lebih terperinciPERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL
PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep Panggilan Keluar (Outgoing Call) Mengetahui prinsip pembatasan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA ASPEK REGULASI DAN ASPEK TEKNIS
20 BAB 3 ANALISA ASPEK REGULASI DAN ASPEK TEKNIS Pada pembahasan ini dianalisa mulai analisa aspek regulasi dan produk. Karena tender lisensi layanan dikeluarkan oleh pemerintah, maka produk yang ada harus
Lebih terperinciModul 4 Teknik Pensinyalan dan Penomoran
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 4 Teknik Pensinyalan dan Penomoran Prima Kristalina PENS (November 2014) 1. Teknik Pensinyalan a. Pensinyalan Supervisory, Address, Progress b.pensinyalan in-band
Lebih terperinciPERTEMUAN 9. Sistem Penomoran dan Pentarifan
PERTEMUAN 9 Sistem Penomoran dan Pentarifan TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa memahami fungsi penomoran Mahasiswa mengerti konsep penomoran Mahasiswa memahami jenis-jenis biaya yang harus dikeluarkan
Lebih terperinciPROPOSAL TRADAPHONE. To : Customer
2014 PROPOSAL TRADAPHONE To : Customer KepadaYth. Customer Di Tempat Dengan hormat, Perkenankan kami PT. TRADA TELEKOM INDONESIA, ingin mengajak kerja sama untuk memberikan solusi terhadap pemakaian pulsa
Lebih terperinciArsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari :
Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan Jaringan), terdiri dari Terminal Equipment dan Communication Equipment
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP
RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP Diajeng Arum, Mike Yuliana, Prima Kristalina, Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Dosen Politeknik Elektronika
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciCorporate Business Solution
PT. MITRATELECOM GLOBAL MANDIRI Great Spirit & Grand Strategy 2017 TELECOMMUNICATION Corporate Business Solution PROPOSAL PENAWARAN Solusi Hemat Telekomunikasi Yth : Pelanggan Corporate Business Solution
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony
BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI PT. XL AXIATA,Tbk 2014 DAFTAR ISI 1. A H... 1 2. I P... 3 3. Q Z... 7 Dokumen Pendukung E : Definisi Dan Interpretasi Hal ii
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI DAFTAR ISI 1. Daftar Layanan Interkoneksi Gabungan... 3 2. Daftar Layanan Interkoneksi Penyelenggara
Lebih terperinciPERCOBAAN 12 PEMROGRAMAN AUTHORIZATION CODE
PERCOBAAN 12 PEMROGRAMAN AUTHORIZATION CODE 12.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengetahui prinsip pembatasan panggilan keluar Mengerti konsep Pemberian Password
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 06 / P/ M. Kominfo / 5 / 2005 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 06 / P/ M. Kominfo / 5 / 2005 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM.4 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN RENCANA DASAR TEKNIS
Lebih terperinciPertemuan 3. PENGENALAN INTERNET Oleh : Julham Afandi
Pertemuan 3 PENGENALAN INTERNET Oleh : Julham Afandi Konsep Internet Internet singkatan dari International Networking. Internet adalah kumpulan dari jaringan komputer yg ada di seluruh dunia. Dlm hal ini
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 34 TAHUN 2004 T E N T A N G KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 34 TAHUN 2004 T E N T A N G KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka tindaklanjut Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciIP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING
IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING DEFINISI IP (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan pada peralatan jaringan menggunakan protocol TCP/IP IP ADDRESING 1. Deretan bil. unik yg meng identifikasi
Lebih terperinciVOIP Cara Kerja VOIP Kebutuhan peralatan dah software
VOIP Dalam bahasa yang sederhana. VoIP adalah teknik untuk bertelepon di atas jaringan Internet. Teknologi yang di kembangkan memungkinkan untuk membangun sentral telepon sendiri hingga pesawat telepon-nya.
Lebih terperinciPENGENALAN INTERNET. Pertemuan X Konsep Internet Kegunaan Internet Sejarah Internet
10.1. Konsep Internet Pertemuan X PENGENALAN INTERNET Internet singkatan dari International Networking. Internet adalah kumpulan dari jaringan komputer yg ada di seluruh dunia. Dlm hal ini komputer yg
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI DAFTAR ISI 1. Daftar Layanan Interkoneksi Gabungan... 3 2. Daftar Layanan Interkoneksi Penyelenggara
Lebih terperinciCompany Standard. - EIA (Electronic Industries Association) Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA.
Politeknik Negeri Semarang Teknik Telekomunikasi 1 Company Standard Company standard adalah protokol yang dibuat dan dipatenkan oleh suatu perusahahaan untuk menerapkan sebuah system komunikasi data untuk
Lebih terperinciBAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan bisnis di sektor telekomunikasi semakin ketat baik dari lingkungan bisnis jasa maupun industri telekomunikasi. Munculnya operatoroperator
Lebih terperinciISDN. (Integrated Services Digital Network)
TUGAS 2 KOMUNIKASI DATA DINY SYARIFAH SANY 5520110093 IF-C/2010 ISDN (Integrated Services Digital Network) 1. PENGERTIAN ISDN ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Inovasi pada bidang
Lebih terperinciPenggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi. Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya
Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya PENGOLAHAN PRODUKSI GAS DONGGI Pembangunan fasilitas produksi
Lebih terperinciKAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS
KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS Oleh DESRITAYANTI 0606003253 MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCA SARJANA BIDANG ILMU TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI 1. Area Pelayanan adalah suatu wilayah yang diidentifikasikan sebagai satu kesatuan pelayanan di
Lebih terperinciSTATISTIK KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TAHUN Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya. Nomor Katalog : I S S N : Nomor Publikasi :
STATISTIK KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TAHUN 2010 Nomor Katalog : I S S N : Nomor Publikasi : Naskah : Sub Direktorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi Diterbitkan oleh Dicetak oleh :
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
Lebih terperinciPERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS
PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS 5.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti jenis fitur layanan yang disediakan sebuah PABX Mengetahui prinsip kerja masing-masing
Lebih terperinciMembangun sistem telekomunikasi Indonesia dengan sistem berbasis kerakyatan
Membangun sistem telekomunikasi Indonesia dengan sistem berbasis kerakyatan Adi Nugroho (adi@internux.co.id) Pengguna jasa telekomunikasi Membangun telekomunikasi Indonesia dengan sistem berbasis kerakyatan
Lebih terperinciImplementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet
Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet Firman Yuriansyah 2207 100 651 Dosen Pembimbing Dr.Ir.Achmad Affandi.DEA Teknik Elektro-Telekomunikasi Multimedia
Lebih terperinciSolusi Tepat untuk Menghemat Biaya Telepon pada Perusahaan Anda
Solusi Tepat untuk Menghemat Biaya Telepon pada Perusahaan Anda Hemat hingga 90 % * Rata-rata penghematan berkisar 30% hingga 90% untuk tujuan Seluler, SLJJ dan SLI (Bukan sistem VoIP) by CV. ZALFA MITRA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 43/P/M.KOMINFO/12/ 2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 43/P/M.KOMINFO/12/ 2007 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM.4 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN RENCANA DASAR TEKNIS NASIONAL
Lebih terperinciMakalah System Telekomunikasi (VoIP) Di susun : I Nyoman Artha Yasa
Makalah System Telekomunikasi (VoIP) Di susun : I Nyoman Artha Yasa 10 310 891 Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado (UNIMA) 2011 KATA PENGANTAR Puji dan
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI PT. HUTCHISON 3 INDONESIA EXECUTIVE SUMMARY
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI PT. HUTCHISON 3 INDONESIA EXECUTIVE SUMMARY Pendahuluan Dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Telekomunikasi dan Informasi No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006,
Lebih terperinciSistem Komunikasi Modern Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta
Sistem Komunikasi Modern Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Pokok Bahasan Komponen Dasar Akses Nirkabel Sistem Seluler sebagai Teknologi Akses Operasi Sistem Seluler Komponen
Lebih terperinciJARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006
JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 Jaringan dan Layanan Jaringan komunikasi sekumpulan perangkat dan fasilitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129
Seminar Tugas Akhir 4 Juli 2011 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Oleh : NOVI NURUL AINI (2209105073) Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno
Lebih terperinciPengenalan Perangkat Network. Eka Setia Nugraha S.T., M.T.
Pengenalan Perangkat Network Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Perangkat Network Alat pemroses (PC, printer, laptop, PDA, mobile phone, dll) Network Interface Card Media Transmisi Kabel - wired: twisted pair,
Lebih terperinciMasa Depan Jaringan Teknologi
Masa Depan Jaringan Teknologi Sudut pandang utama konsep NGN adalah layanan, yang meliputi voice, data, multimedia dan Internet. Dua hal yang penting adalah semakin berkembangnya jaringan data dan tetap
Lebih terperinciVoice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto
Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri
Lebih terperinciSOSIALISASI REGULASI SUBDIT JASA TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT TELEKOMUNIKASI DITJEN PPI 2015
SOSIALISASI REGULASI SUBDIT JASA TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT TELEKOMUNIKASI DITJEN PPI 2015 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP
BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal
Lebih terperinciLAPORAN SEMINAR SAVE MORE BY TRANSFORMING YOUR COMMUNICATION
LAPORAN SEMINAR SAVE MORE BY TRANSFORMING YOUR COMMUNICATION 1. Dasar. Surat tugas no : ST-106/VII/2013 2. Peserta. 1) Vitalis Anggara Kristianto, S.Kom, Staf Sekretaris Perusahaan Bidang TI. 2) Wisnuaji
Lebih terperinci1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Daftar Istilah Trixbox SIP server dan sebagai konfigurasi ENUM server yang bersifat open source ENUM Server Server yang menyediakan informasi sesuai format pengalamatan SIP yang di minta oleh user Extension
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 21 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 21 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PANGGILAN TUNGGAL DARURAT
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PANGGILAN TUNGGAL DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL. viii DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya laju telekomunikasi di Indonesia yang menuntut perkembangan informasi yang beredar di masyarakat memaksa para pengguna provider untuk bertindak
Lebih terperinciPEMBANGUNAN FASTEL USO WHITE PAPER PELUANG USAHA DI BIDANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI
T PEMBANGUNAN FASTEL USO WHITE PAPER PELUANG USAHA DI BIDANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT TELEKOMUNIKASI Kata Pengantar Dokumen white paper ini merupakan
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI DAN HARGA
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI DAN HARGA PT. XL AXIATA, Tbk 2014 DAFTAR ISI 1. TITIK INTERKONEKSI... 4 2. DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI... 5 3. XL100 - LAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi komunikasi informasi di Indonesia sekarang ini memasuki babak baru dengan kehadiran teknologi IP (Internet Protocol). Perkembangan teknologi IP diharapkan
Lebih terperinci2011, No Penggunaan dan Pembiayaan Jasa Telekomunikasi di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.125, 2011 KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Jasa Telekomunikasi. Pembiayaan. Penggunaan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
Lebih terperinciBAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik
BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA 2. 1 Code Division Multiple Access (CDMA) Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke tiga CDMA merupakan teknologi
Lebih terperinciSource situs kominfo/dowdloaded by mandor/170707/distributed to all daerahs & ham concern by 1
Perubahan Esensi Pengaturan Interkoneksi, USO, Tarif, Perizinan, Sertifikasi Perangkat, Penyadapan Informasi, Pencabutan Izin dan Kewajiban Denda serta Penyiaran Di Dalam Rancangan Perubahan Atas Peraturan
Lebih terperinciBAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)
BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagimana fitur Tail End Hop Off (TEHO) pada Cisco IP Telephony mengoptimalisasi jaringan komputer yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi merupakan faktor penting dalam perkembangan bisnis dewasa ini. Salah satunya adalah alat komunikasi yang dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciN O T A D I N A S /PUU/SJ.4/HK.02.01/03/2017
Nomor: N O T A D I N A S /PUU/SJ.4/HK.02.01/03/2017 Kepada Yth : Kepala Biro Hukum D a r i : Kabag PUU Perihal : Penyempurnaan format drafting Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang
Lebih terperinci: POB-SJSK-013 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 01
1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standardpengelolaan dan penggunaan VOIP IPB 1.2. Menetapkanstandardpenomoran VOIP IPB 1.3. Menetapkanproseduraktivasi dan instalasi VOIP IPB 2. RUANG LINGKUP 2.1. Prosedur operasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem selular GSM GSM (global system for mobile communication) GSM mulanya singkatan dari groupe special mobile adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang ini terus bermunculan dengan konsep-konsep
Lebih terperinciVoIP (Voice Over Internet Protocol)
VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk
Lebih terperinciTanggapan BRTI terhadap masukan dan saran terhadap RPM Interkoneksi
Tanggapan BRTI terhadap masukan dan saran terhadap RPM Interkoneksi No. Saran dan masukan I. ATSI pada rapat tanggal 8 Desember 2005 berpendapat bahwa lebih baik pada konsep RPM Interkoneksi hasil pembahasan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut
Lebih terperinciTUGAS KOMUNIKASI DATA INTERKONEKSI JARINGAN E1 DI PT.INDOSAT, Tbk
TUGAS KOMUNIKASI DATA INTERKONEKSI JARINGAN E1 DI PT.INDOSAT, Tbk Disusun oleh ; Violita (09061001031) Annasrudin (09061001032) Hery DwiYanto (09061001033) Suma Wira Karya (09061001035) Avrianty Fajrien
Lebih terperinci: RANCANG BANGUN SIMULASI ENKRIPSI PADA KOMUNIKASI GSM
Jurnal Teknik Elektro, Desember 2008 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Rancang Bangun Simulasi Enkripsi Pada Komunikasi GSM Permadi Hudoyo Junramdlan Fakultas Teknik, Jurusan
Lebih terperinciJARINGAN TELEKOMUNIKASI
V-JARKOM BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JARINGAN TELEKOMUNIKASI BLOK I. PENGENALAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota * : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI (DPI) MILIK PT. INDOSAT
LAMPIRAN 3 : Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor 278/DIRJEN/2006 Tentang Persetujuan terhadap Dokumen Penawaran Interkoneksi Milik Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Dengan Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, bidang telekomunikasi telah berkembang dengan pesatnya di seluruh dunia. Perkembangannya sendiri terus berlanjut tiap tahunnya. Banyak peneliti di seluruh
Lebih terperinci2017, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika te
No.233, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2000 T E N T A N G PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2000 T E N T A N G PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI UMUM Penyelenggaraan telekomunikasi yang mempunyai peranan penting dan startegis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri
Lebih terperinciA. PSTN (Public Switch Telephony Network)
A. PSTN (Public Switch Telephony Network) PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disiapkan untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH DCISTEM kepanjangan dari Development Center of Information System and Technology for Education and Management. DCISTEM adalah unit pengelola teknologi informasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : /PER/M.KOMINFO/ /2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : /PER/M.KOMINFO/ /2007 TENTANG TATA CARA PENETAPAN TARIF PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG DISALURKAN MELALUI JARINGAN BERGERAK SELULAR DENGAN
Lebih terperinci