LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM"

Transkripsi

1 LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM Hanifa Pascarina, M. R. Nababan, Riyadi Santosa, Magister Linguistik Program PASCASARJANA UNS pascarina@rocketmail.com Abstrak Latar Belakang: Penerjemahan teks hukum termasuk dalam kategori penerjemahan teks khusus yang sulit karena bahasa merupakan register tersendiri dan penerjemah berhadapan dengan perbedaan sistem Hukum BSu (Inggris) dengan BSa (Indonesia). Untuk dapat mudah dipahami dan memudahkan dalam pemilihan padanan, dalam penerjemahan teks hukum berbahasa Inggris memerlukan teknik yang khas agar hasilnya benar. Dalam proses penerjemahan, seorang penerjemah berhak menggunakan teknik tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik Loss dan Gain yaitu bagaimana bentuk dari Loss dan Gain tersebut, faktor penyebab terjadinya Loss dan Gain, serta dampak atau pengaruh penerapan teknik tersebeut terhadap kualitas terjemahan dalam tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus terpancang dan berorientasi pada produk terjemahan. Sumber data adalah dokumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu (purposive sampling) dan hasil diskusi dengan informan. Dokumen yang digunakan berupa buku Hukum The Concept of Law beserta terjemahannya. Informan merupakan seorang ahli Hukum dan memahami tata bahasa Inggris dan/atau bahasa Indonesia. Data penelitian berupa terjemahan yang mengalami peristiwa Loss dan Gain dan hasil dari diskusi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen, kuesioner, dan diskusi kelompok terarah. Data dianalisis dengan model Spradley (1980) yang meliputi analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Hasil: Dari hasil penelitian ditemukan: empat wujud Loss dan Gain berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat; empat faktor terjadinya Loss dan Gain pada penerjemahan buku Hukum The Concept of Law yaitu faktor penghilangan atau penambahan yang disengaja/oleh penerjemah sendiri, faktor pengetahuan akan subjek tertentu/legal jargon, faktor untranslatability, dan faktor penggunaan bahasa Latin; dampak/pengaruh penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain terhadap kualitas terjemahan menunjukkan bahwa data terjemahan memiliki tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan yang tinggi. Kata Kunci: Teknik penerjemahan, loss, gain, kualitas terjemahan, penerjemahan Hukum, The Concept of Law, Konsep Hukum. commit 1 to user

2 PENDAHULUAN Penerjemahan teks hukum termasuk dalam kategori penerjemahan teks khusus dan sulit dipahami. Untuk dapat mudah dipahami, dalam penerjemahan teks hukum berbahasa Inggris memerlukan teknik yang khas agar hasilnya benar. Terjemahan yang baik harus akurat dan sepadan bila ditinjau dari aspek kebahasaan ataupun hukum sebagai isinya. Penerjemahan teks hukum sering kali lebih sukar daripada penerjemahan teks bidang lain. Sebagai contoh, seorang penerjemah harus berhadapan dengan masalah perbedaan sistem hukum antara sistem civil law (yang berlaku di Indonesia) dan common law (yang berlaku di Inggris dan negaranegara bekas jajahan Inggris). Pencarian dan pemilihan kata atau istilah yang tepat dan memiliki konsep yang sama dalam teks bahasa sasaran dengan kata atau istilah yang terdapat dalam teks bahasa sumber adalah suatu keharusan yang mutlak untuk menghindari salah tafsir atau salah paham. Dalam proses penerjemahan, seorang penerjemah berhak menggunakan teknik tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Penerjemah mungkin saja menerapkan salah satu teknik yaitu teknik penghilangan dan penambahan informasi (Bassnet- McGuire, 2005). Dengan teknik ini, penerjemah menghilangkan sebagian kata atau makna yang terdapat dalam bahasa sumber ataupun menambahkan kata atau makna yang sebenarnya kata atau makna itu tidak ada atau tidak tersurat dalam bahasa sumber. Setelah dilakukan beberapa review hasil penelitian sebelumnya, ditemukan beberapa gap penelitian yaitu: (1) terkait topik kajian penerjemahan teks ilmu khusus, masih sedikit yang mengkaji penerjemahan teks hukum; (2) mengenai teori penerjemahan, dalam menganalisis teks hukum yang digunakan penelitianpenelitian sebelumnya sudah terlalu umum, seperti dalam penerapan teori strategi dan teknik penerjemahannya; (3) pembahasan mengenai pengaruh penerapan teknik penerjemahan, khususnya loss dan gain, terhadap kualitas terjemahan suatu produk penerjemahan berupa teks hukum juga belum dibahas pada penelitian sebelumnya. Ketiga hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kajian penerjemahan teks hukum dengan menganalisis teknik penerjemahan loss dan gain yang diterapkan dalam menerjemahkan produk penerjemahan yaitu buku commit 2 to user

3 bidang hukum, The Concept Of Law oleh H. L. A Hart menjadi Konsep Hukum oleh M. Khozim. PENERJEMAHAN Penerjemahan bukan sematamata mengalihkan teks dari BSu ke dalam BSa. Akan tetapi, inti dari terjemahan itu adalah tersampaikannya makna atau informasi dari BSu ke dalam BSa. Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Tujuan pokok menerjemahkan adalah untuk mengalihkan pesan yang tertulis dalam BSu ke dalam BSa dengan mengutamakan kesepadanan makna (Newmark, 1981: 7). Dengan demikian, inti dari penerjemahan adalah suatu kegiatan yang menyangkut keterkaitan antara dua bahasa atau lebih yang kemudian terdapat transfer makna bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan letepatan pesan sehingga bermuara pada produk penerjemahan yang baik. TEKNIK PENERJEMAHAN Molina dan Albir (2002: 509) mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai procedure to analyze and classify how translation equivalence works. Hal tersebut mengacu pada langkah-langkah yang dilakukan penerjemah untuk menerjemahkan. Setiap pakar memiliki istilah tersendiri dalam menentukan suatu teknik penerjemahan. Teknik yang dimaksud sama namun memiliki istilah yang berbeda. Seperti pada penyebutan teknik penerjemahan penghilangan dan penambahan. Dalam hal keberagaman tentunya hal ini bersifat positif, namun di sisi lain terkait penelitian akan menimbulkan kesulitan dalam menentukan istilah suatu teknik tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan teknik penerjemahan penghilangan dan pengurangan yang dikemukakan oleh Bassnet-McGuire (2005) dengan istilah loss dan gain. KONSEP LOSS DAN GAIN Dalam proses penerjemahan terdapat hal yang disebut dengan modifikasi makna dalam terjemahan. Hal ini dikarenakan proses penerjemahan melibatkan dua bahasa yang mempunyai sistem dan karakteristik penyampaian pesan yang berbeda-beda. Modifikasi makna ini dimaksudkan untuk memperjelas pesan berdasarkan konteks tuturan dalam terjemahan, sahingga makna itu mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam proses modifikasi tersebut penerjemah commit 3 to user

4 mungkin saja mengurangi makna yang PENERJEMAHAN TEKS HUKUM sebenarnya makna itu ada di dalam BSu Penerjemahan teks hukum atau bahkan penerjemah menambahkan merupakan hal yang kompleks karena makna tertentu dalam terjemahan. tidak hanya menyangkut persoalan Loss dalam penerjemahan berarti trans-bahasa dan peristilahan, adanya istilah atau konsep makna yang melainkan juga aspek-aspek nonkebahasaan terdapat dalam BSu, tetapi tidak yang berkaitan dengan teks tersampaikan dalam BSa (Bassnet- sumber yang diterjemahkan. Seorang McGuire, 2005: 38). Intinya, ada penerjemah dituntut agar mempunyai informasi, makna atau kata yang hilang perangkat yang dapat membantunya dalam terjemahan. Dengan kata lain, loss dalam penerjemahan teks sumber, dan gain atau istilahnya dalam bahasa sehingga ia dapat menerjemahkan teks Indonesia penambahan dan tersebut secara tepat dan benar, pengurangan adalah peristiwa hilangnya khususnya dibidang hukum. kata atau makna asal dalam teks Sifat bahasa hukum dalam terjemahan dan terjadinya penambahan kata atau makna dalam teks terjemahan. Terjadinya loss dan gain dalam sebuah teks hukum terletak pada istilahistilah, komposisi serta gaya bahasanya yang khusus dan kandungan artinya penerjemahan, khususnya dalam yang khusus (Maronie, 2013). Di dalam penerjemahan hukum, bisa disebabkan media tertulis, bahasa yang oleh beberapa hal. Menurut Nozizwe dan Ncube (2014) terjadinya loss dan gain disebabkan oleh penggunaan Bahasa dipergunakan di dalam teks hukum sangat berbeda dengan bahasa yang dipergunakan di dalam jenis teks lain. Latin, pengetahuan akan subyek Trosborg dalam Djatmika (2015: 100) tertentu/legal jargon, perbedaan jarak mengungkapkan bahwa jenis teks ini linguistik (linguistic distance), (teks hukum) sangat khas dengan ketidakterjemahan untranslatability, kompleksitas kalimat yang linguistic disparities, dan distance dipergunakan. Dengan demikian, teks between culture. Scandura (2004: 126) hukum tersebut seringkali sangat sulit menambahkan bahwa penghilangan dipahami. dapat disebabkan karena alasan Dalam prakteknya, terdapat penghilangan oleh diri sendiri atau penerjemah itu sendiri (self-censorship), agama, politik, dan political correctness. istilah-istilah dan bahasa hukum, yang sulit dipahami atau dimengerti, tidak saja oleh mereka yang bukan berlatar commit 4 to user

5 belakang pendidikan dan pekerjaan di luar ilmu hukum, tetapi bahkan juga oleh kalangan praktisi dan akademisi hukum yang sehari-hari profesinya bergelut di bidang itu sendiri. Perlu dipikirkan untuk menyusun bahasa hukum yang lebih singkat, jelas, mudah di pahami dan dimengerti serta sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Soleh (dalam Naning, 2008: 29-30) mengatakan bahwa disamping faktor rasa estetika, bahasa hukum harus komunikatif, singkat, jelas, tidak bertele-tele serta tidak melanggar kaidah-kaidah bahasa Indonesia serta memiliki rasa estetika. PENILAIAN KUALITAS TERJEMAHAN Terjemahan disebut baik apabila berorientasi pada pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penguasaan BSa sangat penting. Penerjemah yang berspesialisasi seperti hukum, harus menguasai substansi yang diterjemahkannya. Penilaian terhadap kualitas terjemahan akan memberikan manfaat bagi pembaca teks sasaran, penerjemah professional, peneliti di bidang penerjemahan. Bagi pembaca teks bahasa sasaran, hasil penilaian kualitas terjemahan dapat digunakan sebagai patokan apakah penerjemah yang menghasilkan terjemahan tersebut dipercaya atau tidak. Nababan (2012: 44) mengemukakan bahwa terjemahan yang berkualitas harus memenuhi tiga aspek, yaitu aspek keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Ketiga aspek tersebut merupakan parameter kualitas terjemahan yang saling berkaitan satu sama lain. Keakuratan merupakan aspek yang digunakan dalam pengevaluasian terjemahan utnuk merujuk pada apakah teks bahasa sumber dan teks bahasa sasarna sudah sepadan atau belum. Kemudian, keberterimaan merujuk pada apakah suatu terjemahan sudah diungkapkan sesuai dengan kaidahkaidah, norma dan budaya yang berlaku dalam bahasa sasaran ataukah belum, baik pada tataran mikro maupun pada tataran makro. Sedangkan, Keterbacaan merupakan aspek yang hanya dikaitkan dengan kegiatan membaca karena setiap kegiatan menerjemahkan tidak bisa lepas dari kegiatan membaca. Aspek keterbacaan tidak hanya menyangkut keterbacaan teks bahasa sumber tetapi juga keterbacaan teks bahasa sasaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian di bidang penerjemahan, dengan berfokus pada produk terjemahan (product-oriented). Produk commit 5 to user

6 terjemahan yang akan dikaji disini diarahkan pada sumber data yang adalah penggunaan teknik dipandang memiliki data penting yang penerjemahan loss dan gain pada buku berkaitan dengan permasalahan yang The Concept of Law dan versi sedang diteliti. terjemahannya. Penelitian ini Dalam penelitian ini, merupakan penelitian di bidang pengumpulan data dilakukan dengan penerjemahan yang tergolong deskriptif tiga cara yaitu mengkaji dokumen kualitatif. Data yang akan dikaji dalam (content analysis), kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD). penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu Tahapan analisis data yang data primer yang diperoleh dengan cara mengumpulkan bentuk atau wujud loss dan gain dalam buku The Concept of digunakan dalam penelitian ini diambil dari empat tahap analisis data menurut Spradley (1980) yang meliputi analisis Law oleh H. L. A. Hart, versi bahasa domain, analisis taksonomi, analisis Inggris maupun bahasa Indonesia dan komponensial, dan analisis tema data primer berikutnya adalah faktor penyebab loss dan gain tersebut, serta budaya. hasil kuesioner berupa penilaian HASIL DAN PEMBAHASAN kualitas terjemahan mengenai tingkat Dalam penelitian bersumber pada keakuratan, keberterimaan, dan dokumen atau buku teks Hukum The keterbacaan dari informan atau rater. Di sisi lain, data sekunder dalam penelitian ini berupa informasi dan ulasan-ulasan Concept of Law yang diterjemahkan menjadi Konsep Hukum ini ditemukan peristiwa Loss dan Gain yang tidak mengenai beberapa penelitian hanya terjadi sendiri-sendiri, namun sebelumnya yang mengkaji juga yang terjadi bersamaan. Pengkajian penerjemahan hukum sebagai referensi buku tersebut mendapatkan data oleh peneliti. peristiwa Loss dan Gain sebanyak 247. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampling dilakukan agar sampel yang diperoleh dapat mengantarkan peneliti mencapai Bentuk Loss dan Gain Penerapan teknik penerjemahan Gain lebih besar (131) diterapkan oleh tujuan peneliti. Jadi, dalam penelitian penerjemah dalam menerjemahkan kualitatif, cuplikan yang diambil lebih kalimat dalam buku Hukum The Concept bersifat selektif. Pilihan sampel of Law daripada penerapan teknik commit 6 to user

7 penerjemahan Loss (116). Penerapan teknik Loss dan Gain dalam penelitian ini sebagian besar diterapkan dalam Sesuai dengan teori Loss dan Gain yang diutarakan oleh Bassnet- McGuire (2005), penghilangan atau Loss bentuk atau tataran kata (52 Loss, 95 dalam penelitian ini yaitu tidak Gain) dan yang kedua yaitu dalam bentuk frasa (47 Loss, 34 Gain). Hal ini diterjemahkannya/penghilangan makna tau kata atau tidak mengalihkan bahasa dikarenakan pada tataran kata maupun pada bagian BSu ke dalam BSa. frasa sebagian besar berhubungan Sedangkan, penambahan atau Gain dengan bidang Hukum. Penerjemah dalam penelitian ini yaitu terdapat menyadari bahwa dirinya tidak penambahan informasi, makna atau kata memahami ilmu Hukum sehingga yang sebelumnya tidak ada pada BSu menerapkan penambahan penjelasan menjadi ada pada BSa. Penemuan wujud dalam kurung tutup akan kata tersebut. Loss dan Gain dalam terjemahan Buku Penjelasan tersebut berupa kata atau Hukum The Concept of Law ini frasa asli berbahasa Inggris dari kata atau frasa tersebut. Disamping itu, pada tataran kata lebih banyak kata yang mendukung atau sesuai dengan teori mengenai teknik penerjemahan yang telah dikembangkan oleh Molina dan berupa hal kecil atau tidak dianggap Albir (2002) bahwa suatu teknik penting bagi penerjemah apabila penerjemahan merupakan cara untuk menghilangkannya dalam BSa, seperti mengalihkan pesan dari BSu ke BSa yang sebuah kata ganti/pronoun, kata diterapkan pada tataran micro unit hubung/konjungsi, kata sifat, auxiliary, (kata, frasa, klausa, maupun kalimat) determiner, adverb, preposition. Pada Penerjemah melakukan teknik bagian frasa yang sebagian besar penghilangan ini agar terjemahan yang bermuatan ilmu Hukum, penerjemah dihasilkan dapat lebih jelas sehingga kesulitan untuk menerjemahkannya dapat dipahami dengan baik oleh sesuai dengan sistem yang berlaku pada pembaca sasaran. Penghilangan ini juga BSa (Indonesia) sehingga tetap bertujuan untuk membuat kalimat meminjam frasa aslinya dalam bahasa terjemahan lebih nyaman atau sesuai Inggris atau Latin tanpa memberi dibaca. Namun selain itu ditemukan penjelasan tambahan karena tidak juga Loss yang menyebabkan kalimat menemukan atau menentukan terjemahan justru terlihat rancu karena padanannya yang sesuai. ada bagian yang hilang, sehingga pesan yang disampaikan kurang jelas. Hal ini commit 7 to user

8 juga menyebabkan pembaca harus istilah yang merupakan istilah bidang membaca terjemahan tersebut berulang Hukum sehingga menyertakan kata kali untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan. Seperti halnya pada penerapan aslinya dalam bahasa Inggris atau yang tercantum pada BSu, selain itu juga masih terdapat kata atau istilah yang Loss, penerapan teknik Gain atau tidak disesuaikan dengan sistem Hukum penambahan informasi dilakukan BSa (Indonesia). Menurut Nida (1964: penerjemah agar terjemahan yang 227), penambahan atau Gain dihasilkan dapat lebih jelas, pesan dimaksudkan untuk menambahkan tersampaikan dengan tepat, dan dapat informasi dalam terjemahan dengan dipahami pembaca sasaran. Selain itu, tujuan tertentu. Hal ini dibuktikan penambahan dalam penelitian ini dalam hasil penemuan Gain pada sebagian besar dilakukan penerjemah dalam menambahkan kata asli dari suatu istilah. Apabila istilah tersebut sudah dialihkan bahasanya dalam BSa, penelitian ini yaitu Gain pada penelitian ini dilakukan dengan menambahkan informasi dalam terjemahan dengan tujuan tertentu, yaitu adanya bagian penerjemah menambahkan kata asli dalam bahasa sasaran yang merujuk (bahasa Inggris) istilah tersebut di dalam pada bidang khusus yaitu Hukum yang kurung. Namun sebaliknya apabila apabila tidak diberikan penjelasan istilah tersebut tidak dialihkan ke dalam tambahan akan disalahartikan atau tidak BSa (Indonesia), penerjemah dipahami oleh pembaca. menyertakan istilah aslinya (Inggris) Berkaitan dengan Loss dan Gain atau menambahkannya di dalam yang terjadi bersamaan, Loss dan Gain kurung. Hal ini dikarenakan teks dalam penelitian ini cenderung dapat terjemahan ini berupa teks bidang membuat kalimat terjemahan lebih khusus yaitu Hukum sehingga banyak kata atau istilah yang harus disesuaikan wajar dan lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh pembaca sasaran. Hal ini dengan sistem Hukum BSa atau sesuai dengan teori Loss dan Gain yang Indonesia yang berbeda dengan sistem dikembangkan oleh pakar penerjemah pada BSu (Inggris). Dengan melihat bahwa teknik penerjemahan peristiwa penambahan ini nampaknya penghilangan dan penambahan penerjemah tidak ahli dalam ilmu informasi ini dapat menjadikan karya Hukum karena penerjemah nampak terjemahan lebih wajar sehingga dapat ragu dalam menejemahkan kata atau dinikmati oleh pembaca sasaran. commit 8 to user

9 Penemuan pada penelitian Sesuai pula dengan hasil penemuan terhadap terjemahan buku Hukum The pada penelitian ini bahwa dengan Concept of Law ini mendukung pula pada hasil penemuan dari penelitianpenelitian adanya perbedaan sistem Hukum pada BSu dan BSa, serta kata-kata yang sebelumnya mengenai bermuatan ilmu Hukum membuat penerjemahan teks bidang khusus yaitu penerjemah kesulitan menemukan Hukum bahwa dengan banyaknya katakata padanan yang sesuai, sehingga khusus yang muncul dan sulit dipahami, begitu juga dengan adanya penerjemah menerapkan teknik Loss dan Gain untuk mengatasinya. Dengan Gain perbedaan sistem Hukum pada BSu penerjemah dapat menambahkan (Inggris) dan BSa (Indonesia), untuk penjelasan tambahan pada kata-kata menghindari ketidakjelasan pada yang bermuatan Hukum, sedangkan terjemahan yang mana ketidakjelasan dengan Loss penerjemah dapat tersebut dapat muncul sebagai menentukan kata-kata mana saja yang keambiguan pada sebuah kalimat perlu dipertahankan atau tidak agar terjemahan, penerjemah harus memiliki tidak menimbulkan kerancuan atau formula atau cara yang inovatif untuk ketidakjelasan dalam terjemahan. Hal ini mengatasinya (Witczak, 2009 dan dilakukan penerjemah untuk Cozma, 2010). Seperti pada contoh yang diutarakan oleh Gocić (2012) bahwa menghindari ketidakjelasan terjemahan agar terjemahan dapat lebih wajar. konjungsi dan (and) dan atau (or) dapat menjadi penghubung yang dapat Penyebab Loss dan Gain menyebabkan ketidakjelasan atau bisa Berdasarkan pada teori juga ambiguitas. Dalam menerjemahkan penghilangan dan penambahan oleh kalimat yang terdapat konjungsi di dalamnya seharusnya hati-hati dipilih Nozizwe&Ncube (2014) dan Scandura (2004), terjadinya penghilangan (Loss) oleh penerjemah dalam upaya untuk dan penambahan (Gain) pada mencegah ketidakjelasan maupun terjemahan buku Hukum The Concept of keambiguan dalam teks-teks hukum. Penerjemah harus dapat memutuskan bahwa apakah sebuah kata itu layak dipertahankan atau tidak agar tidak Law disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (1) penghilangan atau penambahan yang disengaja/oleh penerjemah sendiri; (2) adanya pengetahuan akan subjek menimbulkan ketidakjelasan atau tertentu/legal jargon; (3) ketidakwajaran dalam terjemahan. commit 9 to user

10 untranslatability; dan (4) penggunaan berlaku pada BSa (Indonesia), misalnya bahasa Latin. terdapat istilah primitive law dan Terjadinya Loss dan Gain pada dialihkan menjadi hukum adat bukan terjemahan buku Hukum The Concept of bukan primitif pada BSa karena Law ini cenderung disebabkan oleh penerjemah itu sendiri yang sengaja menghilangkan dan menambahkan kata atau makna pada saat menerjemahkan menyesuaikan apa yang sudah dikenal atau lazim dalam Hukum di Indonesia. Penyebab terjadinya Loss dan Gain yang lain pada penelitian ini adalah untuk membuat terjemahan tersebut untranslatability dan penggunaan tidak terkesan panjang atau berbelitbelit, bahasa Latin. Untranslatability atau membuat terjemahan lebih wajar ketidakterjemahan merupakan penyebab atau enak dibaca dan dipahami terjadinya Loss dan Gain dimana pesannya oleh pembaca sasaran. terdapat bagian BSu yang tidak dapat Selanjutnya, Loss dan Gain pada dialihkan ke dalam BSa ataupun diganti penelitian ini juga cenderung dengan makna lain pada BSa dan tidak disebabkan oleh pengetahuan akan mengalami tambahan apapaun atau subjek tertentu atau legal jargon. Hal ini penjelasan dalam tanda kurung. Bagian karena objek penelitian ini merupakan BSu tersebut tetap berdiri sendiri teks bidang khusus yaitu Hukum dengan kata atau istilah aslinya BSu dimana teks ini sensitif dengan ilmu tertentu yaitu Hukum itu sendiri atau memuat kata dan istilah-istilah dalam (dalam Bahasa Inggris) dan tidak ada padanannya dalam BSa yang sesuai dengan sistem Hukum BSa (Indonesia), bidang Hukum. Seperti yang telah karena kata atau istilah tersebut hanya dipahami bahwa istilah-istilah dalam ilmu Hukum memiliki padanan yang berlaku atau eksis di sistem Hukum BSu (Inggris) dan hanya dikenal/dipahami di berbeda dengan istilah-istilah secara dalam sistem tersebut. Sehingga umum. Perbedaan sistem hukum pada penerjemah tidak bisa BSu (Inggris) dan sistem Hukum BSa menerjemahkannya. (Indonesia) juga dapat mempengaruhi padanan tersebut. Apabila penerjemah menjumpai sebuah istilah khusus ilmu Hukum pada BSu, penerjemah harus Faktor penyebab lain terjadinya Loss dan Gain yaitu karena adanya bahasa Latin. Dalam penelitian terhadap terjemahan buku Hukum The Concept of dapat mengalihkannya dalam BSa Law ini ditemukan adanya istilah-istilah dengan disesuaikan sistem Hukum yang Latin. Hal ini sesuai dengan teori commit 10 to user

11 Nozizwe&Ncube (2014) mengenai tersebut terlihat bahwa faktor yang penerjemahan Hukum bahwa dalam teks menyebabkan Loss yaitu karena faktor Hukum akan ada banyak kata atau penghilangan oleh penerjemah itu istilah yang sudah terspesialisaikan sendiri dan unstranslatability. Sementara dalam bahasa Latin maupun Inggris. itu, faktor yang paling dominan Kata atau istilah dalam bahasa Latin ini tidak diterjemahkan oleh penerjemah mempengaruhi terjadinya Gain yaitu faktor penambahan oleh penerjemah itu karena ketidaktahuan penerjemah sendiri dan faktor pengetahuan akan mengenai bahasa Latin tersebut. Bahasa Latin tersebut dapat diterjemahkan oleh subjek tertentu. Berkaitan dengan penerapan penerjemah dengan bantuan orang yang mengerti bahasa Latin dan dapat pula teknik penerjemahan Loss dan Gain karena faktor penerjemah itu sendiri, melalui bantuan kamus bahasa Latin dapat disampaikan bahwa dalam atau mencari tahu padanannya yang tepat dengan browsing internet. Namun, penggunaan bahasa Latin sebagai faktor penerapan suatu teknik penerjemahan, seorang penerjemah harus menyadari bahwa yang dilakukan itu adalah suatu penyebab terjadinya Loss dan Gain pada optional (pilihan) atau obligatory penelitian ini tidak mengalami (kewajiban). Berkaitan dengan hal pengalihan bahasa pada BSa. Dari ke empat faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi terjadinya tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam menerjemahkan buku Hukum The Concept of Law penerjemah wajib Loss yaitu sebagian besar dipengaruhi melakukan teknik ini mengingat oleh faktor penghilangan oleh terdapat perbedaan struktur atau sistem penerjemah itu sendiri, selanjutnya oleh bahasa Inggris dan bahasa Indonesia faktor untranslatability, faktor dan perbedaan sistem Hukum antara pengetahuan akan subjek tertentu/legal jargon, dan faktor penggunaan bahasa sistem Hukum yang dianut oleh BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). Apabila Latin. Sedangkan faktor yang teknik ini tidak diterapkan oleh mempengaruhi terjadinya Gain yaitu penerjemah, maka hasil terjemahan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor tidak tepat atau tidak berterima dalam penambahan oleh penerjemah itu bahasa Indonesia sebagai bahasa sendiri, faktor pengetahuan akan subjek sasaran, namun dalam penelitian ini tertentu/legal jargon, dan faktor juga terdapat kata-kata yang tidak wajib untranslatability. Dari penemuan diterjemahkan, yang artinya bahwa kata- commit 11 to user perpustakaan.uns.ac.id

12 kata tersebut bisa dihilangkan atau ditambahkan informasi maupun tidak perlu dihilangkan atau ditambahkan isi/pesan yang terkandung pada BSu dan makna dari bagian yang dihilangkan tersebut sudah tercakup keseluruhan karena tidak berpengaruh buruk pada terjemahan. Sehingga, meski terhadap pesan yang disampaikan BSu mengalami penghilangan pada satuan dan tidak berkaitan dengan istilah lingual tertentu namun sebagian besar Hukum yang memerlukan kesesuaian kalimatnya dialihkan dengan tepat atau terhadap dua sistem Hukum yang akurat, tingkat keakuratan menjadi berbeda. tinggi. Namun apabila penghilangan tersebut mengubah keutuhan pesan, Pengaruh Loss dan Gain terhadap Kualitas Terjemahan maka keakuratan menurun yaitu pada skor 2 menjadi kurang akurat. Loss atau penghilangan informasi Loss juga mempengaruhi dalam penelitian terhadap buku Hukum keberterimaan. Terjemahan buku The Concept of Law ini ternyata Hukum The Concept of Law mempengaruhi keakuratan terjemahan. menghasilkan terjemahan berterima dan Sebagian besar terjemahan buku kurang berterima. Hal ini tersebut termasuk dalam kategori mengindikasikan bahwa penerapan Loss akurat pada skor tertinggi yaitu 3 atau penghilangan dalam penelitian ini dengan besar 75,86%, sedangkan berpengaruh positif dan berpengaruh terjemahan yang termasuk kategori negatif, artinya seimbang, ada yang baik kurang akurat sebanyak 24,14%. dan ada yang buruk. Dengan Penghilangan atau Loss dalam penelitian penghilangan, terjemahan dapat ini terdapat pada satuan lingual tertentu menjadi lebih wajar dan dapat sesuai (kata, frasa, klausa, atau kalimat) yang dengan kaidah bahasa Indonesia, memiliki makna atau mengandung sehingga berterima. Dengan pesan tetapi tidak disampaikan dalam BSa. Secara umum penerjemah dalam penghilangan juga, terjemahan dapat menghasilkan terjemahan yang kurang menerjemahkan buku Hukum The sesuai dan masih terdapat kesalahan, Concept of Law tersebut nampak sehingga terjemahan menjadi kurang sengaja melakukan penghilangan dalam berterima. Dengan demikian hasil satuan lingual tertentu karena terjemahan ini sebagian dapat dipahami menganggap bahwa penghilangan ini dan sebagian tidak dapat dipahami oleh tidak bermasalah seperti mengubah pembaca sasaran. Sedangkan hasil commit 12 to user

13 penelitian tingkat keterbacaan adalah sebagian besar terjemahan buku Hukum The Concept of Law mudah dipahami oleh pembaca sasaran yaitu pembaca menyusun bahasa secara inovatif untuk menghasilkan terjemahan dengan katakata yang lazim dan akrab oleh pembaca sasaran. yang memang berkecimpung di dunia Disamping keakuratan Gain Hukum sesuai dengan bidang buku tinggi pada skor 3 dan tersebut. keberterimaannya, pada penelitian ini Gain atau penambahan informasi juga ditemukan bahwa keterbacaan pada penelitian ini dilakukan dengan terjemahan juga tinggi yaitu pada skor menambahkan satuan lingual tertentu 3. Penambahan informasi dapat yaitu bagian yang tidak terdapat pada membantu pembaca sasaran dalam BSu tetapi ada atau muncul dalam BSa. memahami suatu kalimat sehingga Sebagian besar Gain pada penelitian ini kalimat dapat mudah terbaca dan berpengaruh positif terhadap dipahami maksudnya oleh pembaca keakuratan. Hal ini ditunjukkan dengan sasaran. hasil yang didapat dari penelitian ini Selain Loss dan Gain yang terjadi bahwa 82,44% terjemahan buku Hukum terpisah, peristiwa Loss dan Gain juga The Concept of Law tersebut akurat. Hal terjadi bersamaan. Dalam penelitian ini ini dikarenakan sebagian besar menghasilkan tingkat keakuratan pada penerapan Gain ini berguna untuk skor 3 yaitu paling tinggi, sedangkan membuat terjemahan lebih jelas karena untuk keberterimaan sebagian besar adanya perbedaan budaya atau dalam cenderung berterima. Aspek berikutnya konteks ini perbedaan sistem yaitu yaitu keterbacaan, penelitian ini juga sistem Hukum BSu (Inggris) dan BSa menemukan bahwa peristiwa Loss dan (Indonesia) sehingga memerlukan Gain bersamaan ini menciptakan penambahan penjelasan. keterbacaan yang tinggi. Selain itu, Gain pada terjemahan Penerapan teknik Gain oleh buku Hukum The Concept of Law ini penerjemah dalam buku Hukum The juga berpengaruh positif terhadap Concept of Law menghasilkan keberterimaan. Hal ini dibuktikan terjemahan yang akurat, begitu juga dengan hasil bahwa sebagian besar dengan Loss. Sebagian penambahan terjemahan 72,52% berterima, karena merupakan penjelas, sedangkan dengan penambahan informasi pengurangan berupa pengurangan akan penerjemah dapat menangani atau commit 13 to user

14 bagian yang tidak terlalu penting dan berpengaruh buruk terhadap isi kalimat terhadap buku Hukum The Concept of Law dan terjemahannya adalah terjemahan. Teknik penerjemahan Loss dalam bentuk kata, dalam total atau penghilangan informasi dan Gain atau penambahan informasi berdampak jumlah 147 (52 Loss dan 95 Gain). Dengan demikian, terjemahan buku positif dalam terjemahan buku Hukum Hukum The Concept of Law The Concept of Law. Ini berarti bahwa mengandung lebih banyak Gain dengan Loss dan Gain yang terjadi daripada Loss dalam wujud kata. terpisah maupun bersamaan 3. Faktor penyebab terjadinya Loss dan menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima, dan terbaca tinggi. Hal ini Gain dalam terjemahan buku Hukum The Concept of Law ini banyak dikarenakan penerapan Loss dan Gain dikarenakan faktor penghilangan ini merupakan usaha penerjemah dalam dan penambahan yang disengaja menghasilkan terjemahan yang wajar oleh penerjemah sendiri (obligatory dengan menambahkan dan atau optional) untuk membuat menghilangkan bagian tertentu sehingga terjemahan terkesan singkat atau lebih terbaca dan dipahami oleh tidak berbelit-belit, lebih jelas, lebih pembaca sasaran. mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Faktor yang kedua adalah SIMPULAN faktor pengetahuan akan subjek 1. Loss dan Gain yang ditemukan dalam tertentu, karena kata atau makna buku Hukum tersebut berjumlah 247 yang dihilangkan maupun (116 Loss dan 131 Gain) yang terdiri ditambahkan tersebut merujuk pada dari 72 terjemahan yang telah istilah khusus, berhubungan dengan mengalami penghilangann informasi atau Loss atau yang terjadi terpisah, subjek tertentu sesuai dengan teks yang diteliti yaitu bidang Hukum 84 terjemahan yang telah mengalami atau yang disebut dengan legal penambahan informasi atau Gain jargon. yang terjadi terpisah, dan Penerapan teknik penerjemahan Loss terjemahan dengan peristiwa Loss dan Gain yang terjadi bersamaan. dan Gain pada buku The Concept of Law dan terjemahannya memiliki dampak positif bagi terjemahan. 2. Wujud Loss dan Gain yang banyak Sebagian penambahan merupakan berkontribusi pada penelitian penjelas sehingga dapat commit 14 to user

15 memperjelas isi kalimat terjemahan, Inggris dan bahasa Indonesia dan sedangkan pengurangan berupa belajar lebih banyak mengenai pengurangan akan bagian yang tidak konsep penerjemahan sebagai terlalu penting dan berpengaruh pedoman penting dalam melakukan buruk terhadap isi kalimat kegiatan penerjemahan. terjemahan. Selain itu, penerapan Loss dan Gain ini menghasilkan d. Penerjemah disarankan agar gigih dalam mencari padanan atau makna terjemahan yang wajar dengan dari istilah-istilah khusus dalam menambahkan dan menghilangkan bidang Hukum. bagian tertentu sehingga lebih Bagi Penyunting atau Editor: terbaca dan dipahami oleh pembaca Disarankan menyunting teks yang akan sasaran. diterbitkan disesuaikan dengan 5. Terjemahan buku Hukum The BSu/teks asli, setidaknya Concept of Law ini akurat, berterima, dan terbaca. penyunting/editor harus mengerti BSu, pernah mencocokkan buku terjemahan dengan buku sumber. SARAN Bagi Penerjemah: a. Penerjemahan buku Hukum harus Bagi Pembaca: Agar pembaca mampu memilih bukubuku terjemahan buku ilmiah yang baik memperhatikan sifatnya yang dan tepat. Tidak hanya melihat siapa sensitif, keterlibatan lebih dari dua yang menerjemahkan tetapi juga dilihat bahasa, dan perbedaan sistem hasil penerjemahannya. Hukum pada BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). b. Penerapan teknik penerjemahan Loss DAFTAR PUSTAKA Bassnet-McGuire, S. (2005). translation harus hati-hati agar tidak studies. London: Routledge. mendistorsi makna yang membuat terjemahan tidak jelas dan tidak dapat dipahami.begitu juga dengan Bell, R. T. (1991). Translation and translating: Theory and practice. London and New York: Longman. penerapan Gain juga harus Cozma, M. (2010). Semantic peculiarities dilakukan secara cermat dan hatihati. in the legal discourse: A translation-oriented approach. c. Penerjemah perlu meningkatkan Professional communication and kemampuannya dalam bahasa translation studies, 3 (1-2) / 2010 commit 15 to user

16 . University of the West, Timişoara. Djatmika. (2014). Pernik kajian wacana. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gocić, M. S. (2012). Cohesive devices in legal discourse. Facta universitatis series: Linguistics and literature vol. 10, No 2, 2012, pp College of Applied Vocational Studies, Vranje, Serbia. Hart, H. L. A. (1997). The concept of law. New York: Clarendon Press. Khozim, M. (2011). Konsep hukum (The concept of law, H. LA. Hart). Bandung: Nusa Media. Maronie, S. (2013). Pengertian dan kegunaan bahasa hukum. Diambil dari Molina, L., dan Albir, A. H. (2002). Translation techniques revisited: A dynamic and functionalist approach. Meta: Translator s journal, 47 (4), Nababan, M. R., Nuraeni, A., dan Sumardiono. (2012). Pengembangan Model Penilaian Kualitas Terjemahan. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra. Vol. 24. No. 1. Naning, R. (2008). Penerjemah teks hukum dalam praktek. Artikel varia advokat - Volume 07, Oktober Diambil dari variaadvokat.awardspace.info/vol 7. Newmark, P. (1981). Approaches to translation. Oxford: Pergamon Press. Nida, E. A. (1964). Toward a science of translating. Leiden: E. J. Brill. Nozizwe, D., dan Ncube, B. (2014). A Case of court translations. African journal of scientific research (AJSR) vol. 12, No. 1 (2014) ISSN Journals Bank. Scandura, G. L. (2004). Sex, lies, and tv: cencorship and subtitling. Meta: Journal des traducteurs/meta: Translators journal, vol. 49, no. 1, 2004, p Spradley, J. (2007). Metode etnografi. Yogyakarta: Pt. Tiara Wacana Witczak-Plisiecka, I. (2009). A linguisticpragmatic note on indeterminacy in legal language. Linguistica copernicana nr 1 (1) / Department of Łódź. commit 16 to user

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM.

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM. LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM Hanifa Pascarina 1, M. R. Nababan 2, Riyadi Santosa 3 1 Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS dezauhana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif dan merupakan studi kasus terpancang. Disebut sebagai penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengikuti cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengikuti cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mempermudah penelitian, maka perlu ditentukan suatu metodologi. Metode penelitian ini dirancang sedemikian rupa, sehingga pembaca lebih bisa mengikuti cara-cara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan, hal-hal yang dibahas adalah mengenai latar belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang ada, pertanyaan penelitian dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TransLing Journal: Translation and Linguistics Vol 1, No 1 (January 2016) pp 1-13 http://jurnal.pasca.uns.ac.id ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH ILMIAH PADA TERJEMAHAN YANG DIHASILKAN

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Umi Dwi Lestari PERNYATAAN NIM : S131108011 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul Analisis Terjemahan Hubungan Konjungtif (HK): Bentuk

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerjemahan adalah satu ilmu yang sangat dibutuhkan dewasa ini, kekurangmampuan manusia dalammenguasaibahasa yang ada dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. penerjemahan adalah satu ilmu yang sangat dibutuhkan dewasa ini, kekurangmampuan manusia dalammenguasaibahasa yang ada dunia ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan memegang peranan yang sangat penting hampir diseluruh aspek kehidupan manusia. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerjemahan adalah

Lebih terperinci

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) 1 IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) Oleh: Indrie Harthaty Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi Abstrak Kajian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris telah dilakukan oleh praktisi atau pakar-pakar terjemahan untuk penyebaran informasi dari satu

Lebih terperinci

MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE

MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE Nur Hasyim, Ade Sukma Mulya hajinurhasim@gmail.com Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Indonesia Abstrak Mahasiswa

Lebih terperinci

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN KESANTUNAN POSITIF DALAM NOVEL THE HOST KARYA STEPHENIE MEYER DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan 282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS METODE TERJEMAHAN NASKAH PIDATO KENEGARAAN DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS: PERSPEKTIF TEORI PETER NEWMARK

ANALISIS METODE TERJEMAHAN NASKAH PIDATO KENEGARAAN DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS: PERSPEKTIF TEORI PETER NEWMARK Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 2, Desember 2014, 128-136 ANALISIS METODE TERJEMAHAN NASKAH PIDATO KENEGARAAN DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS: PERSPEKTIF TEORI PETER NEWMARK Anam

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) 1 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) Oleh : Muchamad Latief Fahmi,SS,MSE (Widyaiswara Muda Balai Diklat Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北

Lebih terperinci

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Johnny Prasetyo John Pras-isi@yahoo. com Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRACT This descriptive-qualitative

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Jenjang Magister Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)

ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) Anastasia Inda Nugraheni, M.R. Nababan, Djatmika Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa adalah ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya dan linguistik dari kelompok pemakai bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman Hiroshima pada

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman Hiroshima pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesalahan dalam pemilihan arti ketika menerjemahkan akan sangat fatal akibatnya pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman Hiroshima pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah

Lebih terperinci

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA KOMIK ANAK DONALD DUCK DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA KOMIK ANAK DONALD DUCK DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA KOMIK ANAK DONALD DUCK DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA 1 Nurlaila, 2 Endang Purwaningsih, Hendro Firmawan nurlaila@staff.gunadarma.ac.id; e_purwaningsih@staff.gunadarma.ac.id;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap kali gurindam disebut, maka yang terbesit tidak lain ialah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Seakan-akan hanya Gurindam Dua Belas satu-satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru (musim semi), natsu (musim panas), aki (musim gugur), fuyu (musim dingin). Setiap musim mempunyai ciri

Lebih terperinci

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah apa yang disebut dengan metode deskriptif. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan, menganalisis dan

BAB III METODE PENELITIAN. karena dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan, menganalisis dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif, terpancang, dan berkasus tunggal. Disebut penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB sebagai suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB sebagai suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang merupakan bagian dari komunitas dunia. Salah satu organisasi komunitas dunia tersebut adalah Perserikatan

Lebih terperinci

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pendahuluam Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perbedaan bahasa sudah tidak lagi menjadi hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Tuntutan mendapatkan informasi inilah yang memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) Gilang Fadhilia Arvianti Universitas Tidar, Magelang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari media massa dapat memberikan aneka sajian yang dapat dinikmati para pembaca setianya. Dalam satu edisi para pembaca mendapatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan

Lebih terperinci

TERJEMAHAN UJARAN YANG MEMUAT MAKNA IMPLIKATUR DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA

TERJEMAHAN UJARAN YANG MEMUAT MAKNA IMPLIKATUR DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA TERJEMAHAN UJARAN YANG MEMUAT MAKNA IMPLIKATUR DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA Ni Luh Putu Setiarini Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Gunadarma niluhputu_s@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Seluruh responden menggunakan strategi memperhatikan konteks

Lebih terperinci

Ambhita Dhyaningrum 1, M. R. Nababan 2, Djatmika 3. ABSTRACT

Ambhita Dhyaningrum 1, M. R. Nababan 2, Djatmika 3. ABSTRACT ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG UNGKAPAN SATIRE DALAM NOVEL THE 100-YEAR-OLD MAN WHO CLIMBED OUT OF THE WINDOW AND DISSAPEARED Ambhita Dhyaningrum 1, M. R.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

Nurul Intan Sari, M.R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRACT

Nurul Intan Sari, M.R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRACT ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM THE WOLF OF WALL STREET DAN DUA TERJEMAHANNYA (SUBTITLE RESMI VCD DAN AMATIR DARI SITUS SUBSCENE.COM) SERTA DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerjemahan merupakan suatu proses komunikasi antar dua bahasa. Maksudnya adalah menyampaikan kembali maksud atau isi pesan dalam teks sumber sehingga dapat dimengerti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

TAKSONOMI DAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH KEDOKTERAN

TAKSONOMI DAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH KEDOKTERAN TAKSONOMI DAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH KEDOKTERAN Nunun Tri Widarwati Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Veteran Bangun Nusantara nununtriwidarwati@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara maju yang kaya akan budaya dan sumber daya manusia yang memiliki kreativitas tinggi. Jepang selalu melahirkan karya-karya unik yang dapat diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya populer dari Jepang saat ini menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan akses informasi, produk budaya Jepang yang masuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar untuk dikembangkan. Potensi ini mencakup keindahan alamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara

BAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan karya sastra bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan bahasa, tetapi juga menyangkut masalah budaya. Seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat

Lebih terperinci

TEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA

TEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA TEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA Firma Pradesta Amanah Firma.pradesta@gmail.com Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) 1. Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and Taylor (1975) menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu: qualitative methodologies

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS HIPERBOLA DALAM NOVEL THE LORD OF THE RINGS: THE TWO TOWERS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Stilistika) Tesis Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ambiguitas merupakan hal yang bermakna dua atau mempunyai lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang dibaca dan yang didengarnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi dalam hierarki gramatikal yaitu wacana, pemahaman mengenai wacana tidak bisa ditinggalkan oleh siapa saja terutama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu negara ke negara yang lain semakin mudah dan berkembang pesat. Akan tetapi, ada satu hal

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil dari data penelitian yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Diploma III

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks terjemahan diciptakan dalam bingkai kondisi yang berlainan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan mengatasi sejumlah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Bahasa adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Adapun definisinya secara umum, adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai kebutuhan utama yang harus dipelajari dan dikembangkan karena bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Chaer (2009: 3) berpendapat

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN NURSERY RHYMES (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester VIII Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Slamet Riyadi)

PENERJEMAHAN NURSERY RHYMES (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester VIII Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Slamet Riyadi) PENERJEMAHAN NURSERY RHYMES (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester VIII Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Slamet Riyadi) Ulupi Sitoresmi 1 Lusiana Dewi Kusumayati 2 Fakultas

Lebih terperinci