ANALISIS KAPASITANSI SENSOR DIELEKTRIK MENGGUNAKAN CDC (CAPACITANCE TO DIGITAL CONVERTER) AD7746

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KAPASITANSI SENSOR DIELEKTRIK MENGGUNAKAN CDC (CAPACITANCE TO DIGITAL CONVERTER) AD7746"

Transkripsi

1 ANALISIS KAPASITANSI SENSOR DIELEKTRIK MENGGUNAKAN CDC (CAPACITANCE TO DIGITAL CONVERTER) AD7746 Antony Hutahaean [1], Agus Santoso Tamsir [2] Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia ABSTRAK Skripsi ini membahas desain dan proses mengukur kapasitansi dari sensor dielektrik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan LCR meter dan menggunakan IC CDC (Capacitance to Digital Converter) AD7746. Tujuan pengukuran adalah untuk membandingkan hasil dari kedua pengukuran dan menentukan pengukuran yang lebih tepat. Selain itu, dilakukan pengukuran sensor dielektrik ketika sensor ditempatkan di udara bebas dan ketika sensor ditempatkan di atas kertas setebal 10 cm. Pengukuran ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil pengukuran, di mana kertas dianggap sebagai bahan dielektrik. Proses ini dilakukan untuk membuktikan apakah sensor telah bekerja sebagai sensor kapasitansi. AD7746 CDC memiliki batas kapasitansi pengukuran dari -4,096 pf sampai 4,096 pf. Oleh karena itu, dalam mengukur nilai diluar batas pengukuran dibutuhkan pengaturan CAPDAC. Pengaturan ini bertujuan untuk mencocokkan nilai CAPDAC dengan nilai dielektrik sensor yang diukur. Metode mengukur CDC AD7746 menggunakan mikrokontroler Arduino yang bertujuan untuk menulis dan membaca data dari program CDC atau AD7746. Mikrokontroler Arduino juga berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran pada layar komputer. Kata Kunci: CAPDAC; CDC (Capacitance to Digital Converter) AD7746; mikrokontroler Arduino. Sensor dielektrik; ABSTRACT This script discusses the design and the process of measuring the capacitance of the dielectric sensor. Measurements were made using LCR Meter and using IC CDC (Capacitance to Digital Converter) AD7746. Purpose of measurement is to compare the results of both measurements and determine a more precise measurement. In addition, measurement of dielectric sensor when the sensor is placed in free air and at the sensors placed over the paper as thick as 10 cm. This measurement is intended to compare the results of measurements, in which the paper is considered as a dielectric material. This process is carried out to prove whether the sensor has worked as a capacitance sensor. AD7746 CDC has a capacitance measuring limit of to pf pf. Therefore, in measuring out the required measurement limit value settings CAPDAC. This arrangement aims to match the value CAPDAC with dielectric sensor measured value. Method of measuring the AD7746 CDC uses an Arduino microcontroller that aims to write and read data from the CDC program or AD7746. Arduino microcontroller also serves to display the measurement results on a computer screen. Keywords: Arduino microcontroller; CAPDAC; CDC (Capacitance to Digital Converter) AD7746; Dielectric Sensor.

2 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat sekali. Para peneliti berlombalomba menciptakan alat baru yang dapat dimanfaatkan secara luas oleh manusia. Dunia sensor merupakan bagian yang terus berkembang pesat. Beragam sensor baru yang ditemukan, diperbaharui, dan dimanfaatkan untuk manusia. Mulai dari sensor suara, sentuhan, cahaya, dan lain-lain. Sensor dielektrik spektral adalah sensor yang dapat menggunakan efek kapasitansi untuk mengenali bahan dengan menganggap bahan tersebut adalah dielektrik pada kapasitor. Untuk mendapatkan hasil yang valid, dibutuhkan suatu kondisi tanpa noise yang dapat mengganggu hasil pengukuran. Sensor dielektrik memiliki kelebihan dengan tingginya ketepatan pengukuran, sebagai syarat yang sangat dibutuhkan untuk sebuah sensor. Untuk mendapat hasil pengukuran yang valid maka diperlukan kalibrasi terhadap sensor yaitu dengan mengetahui nilai kapasitansi tetap sensor tersebut. Oleh karena itu digunakan kalibrasi terhadap sensor dan terhadap semua komponen pendukungnya. Sensor dielektrikal spektral merupakan suatu alat berbasis kapasitansi dengan dielektrik yang bervariasi nilainya. Nilai kapasitansi pada sensor dapat dibaca menggunakan IC CDC (Capacitance to Digital Converter). IC ini mempunyai keterbatasan dalam pengukuran kapasitansi, oleh karena itu kita harus mengatur nilai CAPDAC yang sesuai dengan nilai kapasitansi yang sedang kita ukur. Adapun tujuan dari proses analisis kapasitansi sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746 adalah untuk membuktikan bahwa sensor tersebut mempunyai nilai kapasitansi yang akan berubah nilai kapasitansinya sesuai dengan bahan dielektrikal yang digunakan pada sensor tersebut. Selain untuk mengetahui nilai kapasitansinya, penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan nilai kapasitansi sensor dielektrikal pada kondisi-kondisi yang berbeda. Yaitu dengan memanfaatkan bahan dielektrikal yang digunakan. pada penelitian ini dibandingkan pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas dan pada kertas.

3 2. TINJAUAN TEORITIS 2.1 Teori Kapasitansi Kapasitansi Kondensator Plat Sejajar sebagai Fungsi Luas Permukaan dan Jarak Antar Plat Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday ( ). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kondensator untuk dapat menampung muatan elektron. Salah satu jenis kapasitor adalah kapasitor plat sejajar seperti gambar sebagai berikut: d V S Gambar 2.1 Kapasitor Plat Sejajar Jika kedua plat, dengan luas penampang S dan berjarak antara plat d, diberi tegangan listrik V, maka muatan Q yang dapat disimpan sebanding dengan tegangan listrik yang diberikan. Tetapan kesebandingannya adalah kapasitansi kapasitor C. Dengan demikian hubungan muatan, tegangan dan kapasitansi kondensator adalah dengan rumus pada persamaan (2.1). Q = C V (2.1) Dimana : Q = Muatan elektron dalam C (coulombs) C = Nilai kapasitansi dalam F (farad) V = Besar tegangan dalam V (volt)

4 Kapasitansi C pada persamaan (2.1) berharga tetap, asalkan dimensi plat tidak berubah. Pada prakteknya, suatu kondensator memiliki tegangan operasi maksimum tertentu. Dalam kaitannya dengan dimensi plat, kapasitansi kapasitor sebanding dengan luas penampang S dan berbanding terbalik dengan jarak antar plat. Tetapan kesebandingannya adalah permitivitas vakum 0. Dengan demikian hubungan antara luas penampang, jarak antar plat dan kapasitansi kapasitor adalah seperti pada persamaan (2.2). S C 0 (2.2) d Harga permitivitas vakum ε 0 = 8.854x10-12 F/m Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi Kapasitor Selain faktor tegangan, luas penampang dan jarak antar plat, terdapat bahan dielektrik yang dapat disisipkan di antara kedua plat yang mempengaruhi kapasitansi kapasitor. Disisipkannya bahan dielektrik bertujuan memperbesar kapasitansi. Jika kapasitansi mulamula C 0, maka kapasitansi kapasitor setelah disisipi bahan dielektrik adalah seperti pada persamaan (2.3). C 0 r (2.3) dengan r adalah permitivitas relatif bahan dielektrik yang berharga lebih besar satu. Untuk vakum permitivitas relatifnya berharga satu. Jika persamaan (2.2) disubstitusikan ke persamaan (2.3) diperoleh ungkapan kapasitansi kapasitor plat sejajar yang disisipi bahan dielektrik adalah seperti pada persamaan (2.4). S C 0 r (2.4) d 2.2 (CDC) Capacitance to Digital Converter AD7746 AD7746 adalah IC CDC (Capacitance to Digital Converter) yang mempunyai resolusi yang sangat tinggi yaitu sebesar 24 bit. Selain itu mempunyai linearitas yang tinggi juga (±0.01%) dan mempunyai tingkat akurasi pengukuran yang tinggi. AD7746 bisa membaca kapasitansi input diantara ±4.096 pf yang dapat berubah-ubah, sementara itu dapat membaca kapasitansi input masukan hingga 17 pf yang bisa diatur dengan mengubah pemrograman di dalam chip (CAPDAC). AD7746 ini memiliki dua kanal kapasitansi input yang dapat digunakan pada mode single atau differential yaitu CIN1 dan CIN2. Komponen ini bisa bekerja pada catu daya

5 sebesar 2.7 volt hingga 5.25 volt dalam temperatur -40ºC hingga +125ºC. Diagram blok dari IC AD7746 dapat dilihat pada Gambar 2.7. Gambar 2.7 Diagram Blok AD Mikrokontroler Arduino Arduino adalah single board microntroller (mikrokontroler dalam satu papan rangkaian) yang bersifat open source dan sangat populer saat ini. Arduino ini merupakan turunan dari platform Wiring dan dirancang agar pembuatan proyek mikrokontroler menjadi lebih mudah dilakukan oleh semua kalangan. Sistem Arduino adalah berupa hardware menggunakan chip Atmel AVR, software yang berupa bahasa pemrograman standar C, serta bootloader yang dipasang pada chip utama. Arduino mempermudah proses pengembangan proyek mikrokontroler, akan tetapi mempunyai keunggulan menarik dibandingkan dengan tipe mikrokontroler yang lain. Beberapa kelebihannya yaitu: - Tidak memerlukan perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah terdapat bootloader yang akan menangani upload program dari komputer. - Sambungan dari komputer ke board Arduino sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/rs323 bisa menggunakannya langsung. - Software Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh OSX, dan Linux. - Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.

6 - Arduino menggunakan chip AVR ATmega 328 yang memiliki fasilitas PWM, komunikasi serial, ADC, timer, interupt, SPI dan I2C. Sehingga Arduino bisa digabungkan bersama modul atau alat lain dengan protokol yang berbeda-beda seperti shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain-lain. - Software Arduino dipublikasikan secara open source, sehingga bisa dikembangkan sendiri oleh para programmer yang sudah mahir dengan menggunakan standar library C++. Selain itu bisa menggunakan bahasa AVR-C langsung di program Arduino. Fitur rangkaian jadi mikrokontroler Arduino dapat dilihat pada Gambar 2.9. Gambar 2.9 Fitur Rangkaian mikrokontroler Arduino 3. METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan sensor dielektrikal Perancangan dimulai dengan menggambar schematic rangkaian sensor dielektrikal dan rangkaian pendukungnya seperti CDC AD7746, kapasitor, dan socket penghubung ke mikrokontroler. Untuk melakukan penggambaran, digunakan aplikasi Altium Designer yang mempunyai fitur yang lengkap dalam menggambar schematic. Adapun hasil perancangan schematic menggunakan Altium Designer adalah seperti pada Gambar 3.1.

7 Gambar 3.1 Gambar schematic Sensor dielektrikal Setelah menggambar schematic, dilanjutkan dengan menggambar lay-out pcb. Dalam menggambar lay-out pcb perlu diperhatikan ukuran sensor yang digunakan, seperti lebar sensor, panjang sensor, jarak antar pin dan lain sebagainya. Hal yang paling penting diperhatikan adalah keunikan dari sensor dielektrikal yang digunakan, dimana sensor ini terdapat pada 3 buah layer yaitu pada mid-layer1, mid-layer2 dan mid-layer3. Adapun bentuk dari sensor dielektrikal ini adalah seperti pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Bentuk Sensor Dielektrikal Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa terdapat tiga buah posisi jalur yang berbeda terletak didalam pcb. Posisi jalur ini berfungsi untuk merubah magnetic field yang nantinya ditimbulkan apabila sensor diberikan tegangan masukan. Jalur mid-layer1 dan mid-layer2 merupakan sensor dielektrikal, sedangkan jalur ketiga yaitu mid-layer3 adalah ground yang berfungsi untuk membatasi arah magnetic field agar tidak menyebar ke arah layer bawah.

8 3.2 Proses pengukuran sensor dielektrikal menggunakan LCR Meter Untuk mendapatkan hasil pengukuran kapasitansi yang akurat, kita membutuhkan nilai kapasitansi dari sensor dielektrikal. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran nilai kapasitansi dengan menggunakan LCR (Inductance (L), Capacitance (C), and Resistance (R)) meter. LCR meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai Induktansi (L), Kapasitansi (C), dan Resistansi (R) dari sebuah komponen. Prinsip dasar dari komponen ini adalah mengukur impedansi internal dari bahan yang diukur. Nilai tersebut yang ditampilkan dilayar dengan melakukan konversi ke kapasitansi atau induktansi yang sesuai. Komponen Yang Diukur Pilih Mode Pengukuran Nilai Komponen Terukur Gambar 3.3 Diagram blok pengukuran dengan LCR Meter Dalam pengukuran kapasitansi (C) atau muatan listrik, pengukuran akan menghitung jumlah muatan yang disimpan pada titik tertentu atau yang disebut potensial listrik. Dan nilai itu yang dikonversi menjadi nilai kapasitansinya. Adapun diagram blok pengukuran ini dapat dilihat pada Gambar 3.3. Dari diagram blok diatas dijelaskan bahwa proses pengukurannya sangat efisien dan singkat. Bahan yang akan diukur dihubungkan dengan LCR meter dan setelah itu kita pilih mode yang digunakan. Yaitu memilih antara mode Induktor (L), Kapasitansi (C) atau Resistansi (R). Untuk melakukan pengukuran nilai kapasitansi, maka dipilih mode Kapasitansi (C). Setelah memilih modenya, maka secara otomatis LCR meter akan mengukur nilai sensor dielektrik dan menampilkan hasil pengukurannya di layar. Proses pengukuran ini menggunakan beberapa sensor dielektrikal yaitu sebanyak lima buah sensor. Ini dikarenakan tiap masing-masing sensor mempunyai nilai kapasitansi yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan nilai kapasitansi yang akurat dalam melakukan pengukuran, maka dilakukan sepuluh kali pengukuran. Dan nilai akhir pengukurannya adalah nilai rata-rata dari hasil sepuluh kali pengukuran tersebut. Tujuan dari pengukuran

9 menggunakan LCR Meter ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitansi awal sebelum menggunakan sensor sebagai alat ukur. Atau dapat dikatakan sebagai kalibrasi sensor dielektrikal. 3.3 Proses pengukuran sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746 Ide awal dari penelitian ini adalah membuat sensor dielektrikal yang nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan bahan dielektrik di tempat sensor diletakkan. Oleh karena itu, untuk dapat membaca nilai kapasitansi sensor tersebut, dibutuhkan sebuah IC CDC (Capacitance to Digital Converter) AD7746. IC CDC ini dapat membaca nilai kapasitansi dari sensor apabila IC ini diberikan catu daya dan diprogram. Maka digunakan sebuah mikrokontroller Arduino untuk dapat menulis dan membaca data kedalam IC AD7746 tersebut. Adapun diagram blok dari ide awal penelitian ini adalah seperti pada gambar 3.4. Sensor Dielektrikal CDC AD 7746 Mikrokontroler Nilai Kapasitansi Terbaca Komputer Gambar 3.4 Diagram blok pengukuran kapasitansi menggunakan IC CDC AD7746 Dari diagram blok pada Gambar 3.4 dijelaskan bahwa kapasitor dihubungkan langsung dengan IC CDC AD7746, kemudian IC CDC dihubungkan langsung dengan mikrokontroler Arduino. IC CDC AD7746 berfungsi untuk mengubah nilai kapasitansi yang terukur ke dalam bentuk digital. Nilai kapasitansi yang berbentuk digital akan diterima oleh mikrokontroler dan akan diolah menjadi nilai kapasitansi yang ditampilkan pada layar komputer. Proses pengukuran ini dilakukan dengan cara menuliskan program perintah ke dalam IC CDC oleh mikrokontroler dan mikrokontroler juga melakukan perintah pembacaan hasil pengukuran. Dan nilai-nilai pembacaan tersebut yang dijadikan nilai pengukuran yang dikonversi terlebih dahulu menggunakan rumus yang telah ditentukan. Agar mikrokontroler dapat melaksanakan proses pengukuran, terlebih dahulu dilakukan pemrograman terhadap mikrokontroler, pemrograman ini dilakukan dari komputer dengan menggunakan aplikasi Arduino Aplikasi ini yang berfungsi untuk menuliskan dan melakukan interaksi dengan

10 mikrokontroller Arduino. Dan juga hasil pengukuran dilihat menggunakan aplikasi tersebut. Proses pengukuran menggunakan CDC AD7746 ini adalah seperti pada Gambar 3.5 berikut ini. Gambar 3.5 Proses pengukuran sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746 Hasil pengukuran yang diperoleh menggunakan aplikasi Arduino adalah berupa nilai data. Nilai tersebut bernilai dari 0x hingga 0xFFFFFF atau dalam bentuk desimal bernilai dari hingga Nilai ini mempresentasikan nilai kapasitansi dari - 4,096 pf hingga + 4,096 pf, sehingga diketahui bahwa CDC AD7746 dapat mengukur kapasitansi maksimal sebesar 8,192 pf. 3.4 Kalibrasi CAPDAC pada CDC AD7746 Gambar 3.6 Gambar rangkaian Single-Ended Mode menggunakan CAPDAC Untuk melakukan kalibrasi atau mengukur nilai kapasitansi, kita membutuhkan kapasitor yang telah diketahui nilai referensinya. Kapasitor yang digunakan dalam

11 pengukuran ini adalah kapasitor yang bernilai antara 1 pf hingga 20 pf. Kapasitor ini dihubungkan langsung dengan IC CDC AD7746 dengan menggunakan CDC Single-Ended Input Mode. Mode ini adalah menghubungkan salah satu kaki kapasitor langsung dengan pin CIN 1 (+) dan satunya lagi dengan pin EXCA. Dengan mode ini maka CDC akan bisa mengukur kapasitansi sebesar 0-8 pf yaitu dari 0x hingga 0xFFFFFF. Untuk gambar rangkaian Single-Ended Mode menggunakan CAPDAC dapat dilihat pada gambar 3.6. Untuk mengukur nilai kapasitansi yang lebih besar dari 8 pf, maka kita mengubah nilai CAPDAC sesuai referensi kapasitor yang digunakan. Untuk mengubah nilai CAPDAC dilakukan dengan cara memrogram ulang mikrokontroler. Karena untuk mengubah nilai CAPDAC dilakukan dengan menuliskan nilai CAPDAC ke dalam IC CDC AD7746. Nilai CAPDAC diubah sesuai dengan nilai referensi kapasitor yang kita gunakan. Nilai referensi CAPDAC pada AD7746 digunakan untuk mendapatkan nilai pengukuran kapasitansi yang sesungguhnya. Dimana nilai hasil pengukuran kapasitansi adalah penjumlahan antara nilai pembacaan CAPDAC dijumlah dengan nilai referensi CAPDAC seperti pada persamaan 3.1. C in C C (3.1) REF CAP DEC 4. HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil pengukuran sensor dielektrikal menggunakan LCR Meter Tabel 4.1 Hasil pengukuran sensor menggunakan LCR Meter SENSOR SENSOR KIRI SENSOR KANAN DIELEKTRIKAL (pf) (pf) A 10,7 10,8 B 10,8 10,4 C 10,6 10,9 D 11,2 11,2 E 10,9 10,9 RATA-RATA 10,84 10,84

12 Seperti pembahasan sebelumnya, dimana dibutuhkan kalibrasi pada sensor untuk mengetahui nilai kapasitansi awal dari sensor tersebut. Maka dilakukan pengukuran menggunakan LCR Meter. Pengukuran dilakukan terhadap semua sensor yaitu ada sepuluh sensor dimana tiap pcb terdapat dua buah sensor. Yaitu sensor sebelah kiri dan sensor sebelah kanan. Dalam pengukuran sensor dibiarkan pada udara bebas, sehingga nilai kapasitansi yang terukur adalah nilai sensor tanpa gangguan dari bahan luar. Hasil pengukuran sensor dielektrikal mengunakan LCR Meter adalah seperti pada tabel Hasil pengukuran sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746 Pengukuran ini dilakukan menggunakan CAPDAC (10/06-14) yang mempunyai nilai tengah sebesar 10,09 pf dan mempunyai nilai desimal 76. Pengertian CAPDAC (10/06-14) adalah bahwa CAPDAC yang digunakan mampu mengukur kapasitansi antara 6 pf hingga 14 pf. Ini dikarenakan CDC AD7746 hanya mampu mengukur kapasitansi sebesar 8,192 pf, sehingga apabila ingin mengukur kapasitansi yang lebih besar digunakan pengubahan CAPDAC. Nilai tengah sebesar 10,09 pf merupakan nilai kapasitansi yang telah terkalibrasi apabila pengukuran terletak pada titik tengah CAPDAC. Sedangkan nilai desimal 76 adalah nilai yang diprogram pada komputer untuk perintah pengubahan CAPDAC Pengukuran pada udara bebas Pengukuran ini dilakukan dengan menempatkan sensor dielektrikal di tempat terbuka dengan arah sensor ke arah atas atau langit. Dengan begitu maka magnetik yang ditimbulkan oleh beda tegangan akan memancar bebas karena tidak ada bahan yang menghalangi. Konsep dari penggunaan sensor ini adalah pembuktian bahwa apabila diberikan tegangan excitation terhadap sensor, maka akan timbul fluks magnet yang mengalir dari pin excitation ke pin CIN. Gambar 4.1 Proses pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas

13 Gambar 4.1 merupakan bentuk pengukuran sensor dielektrikal yang dilakukan pada udara bebas. Pengukuran menggunakan CDC AD7746 yang dihubungkan langsung dengan mikrokontroler Arduino dan hasilnya ditampilkan pada layar komputer. Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai pengukuran sensor dielektrikal berkisar antara 11 pf hingga 13 pf. Nilai rata-rata pengukuran kapasitansi pada sensor sebelah kiri adalah sebesar 11,8861 pf dan 11,7764 pada sensor sebelah kanan. Perbedaan nilai pengukuran antara sensor sebelah kiri dan sebelah kanan sangat kecil, ini membuktikan bahwa proses fabrikasi pcb dalam pembuatan sensor dielektrikal ini sangatlah bagus. Tabel 4.2 Nilai pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas SENSOR KIRI SENSOR Kapasitansi Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 11,4419 0, ,0117 B 11,6144 0, ,0068 C 11,5945 0, ,0069 D 12,9813 0, ,3997 E 11,7988 0, ,0074 RATA-RATA 11,8862 0, ,0865 SENSOR KANAN SENSOR Kapasitansi Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 11,4191 0, ,008 B 11,7373 0, ,0045 C 11,6891 0, ,0056 D 12,4076 0, ,0145 E 11,6292 0, ,0084 RATA-RATA 11, , ,0082

14 4.2.2 Pengukuran dengan kertas setebal 10 cm Gambar 4.2 Proses pengukuran sensor dielektrikal pada kertas Pengukuran ini dilakukan untuk membuktikan perubahan nilai pengukuran yang terjadi apabila sensor diberikan penghalang diatasnya. Oleh karena itu digunakan kertas setebal 10 cm sebagai penghalang bergeraknya fluks magnetik yang dihasilkan oleh sensor. Pengukuran dengan kertas ini dilakukan dengan menggunakan kertas putih yang belum ditulis atau belum mempunyai noda. Dari pengukuran menggunakan kertas ini diharapkan mendapat nilai baru yang nanti akan digunakan sebagai perbandingan dengan pengukuran pada udara bebas. Proses pengukuran pada kertas menggunakan CDC AD7746 dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pengukuran ini dilakukan terhadap kelima sensor dan pengukuran dilakukan secara bergantian antara sensor sebelah kiri dan sensor sebelah kanan. Adapun hasil nilai pengukuran pada sensor ini adalah seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Nilai pengukuran sensor dielektrikal pada kertas SENSOR KIRI SENSOR Kapasitansi Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 12,3238 0,0024 0,0126 B 11,7586 0,0010 0,0062 C 11,7476 0,0020 0,0139 D 14,1888 0, E 12,4516 0,0025 0,0157 RATA-RATA 12,4941 0,0016 0,00968

15 SENSOR KANAN SENSOR Kapasitansi Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 12,6238 0,0025 0,0132 B 12,4896 0,0012 0,0081 C 12,458 0,0052 0,0362 D 13,5637 0,0018 0,0107 E 12,6803 0,0015 0,009 RATA-RATA 12, ,0024 0,01544 Dari nilai-nilai pengukuran pada Tabel 4.3 juga diketahui bahwa terdapat nilai pengukuran yang berbeda jauh dari pengukuran lainnya. Nilai pengukuran tersebut adalah pada sensor D. Adanya beda pengukuran yang jauh dari sensor D ini juga terjadi dalam pengukuran pada udara bebas. Sensor ini mempunyai nilai pengukuran lebih besar sebanyak 1 pf hingga 2 pf dibandingkan dengan sensor lainnya. Kejadian ini disebabkan oleh adanya kurang ketelitian pada saat fabrikasi pcb sensor yang dilakukan di pabrik yang menyebabkan perubahan posisi sensor atau bahkan perubahan bahan metal yang digunakan sehingga terjadi perubahan nilai kapasitansinya. Namun dalam keseluruhan sensor, dapat dikatakan bahwa fabrikasi sensor sudah sangat bagus dan menghasilkan sensor yang mempunyai ketelitian yang tinggi. 4.3 Analisis pengukuran sensor dielektrikal menggunakan LCR Meter dan CDC AD7746 Adanya perbedaan pengukuran sensor dielektrikal yang terjadi antara pengukuran menggunakan LCR Meter dan CDC AD7746 adalah karena adanya faktor-faktor dari luar yang mengakibatkan kesalahan pada pengukuran. Adapun perbedaan hasil pengukuran diantara kedua pengukuran ini adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Analisis perbedaan pengukuran antara LCR Meter dengan CDC AD7746 SENSOR KIRI SENSOR Beda Ukur Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 0,7419 0,5246 6,9336 B 0,8144 0,5758 7,5407

16 C 0,9945 0,7032 9,3820 D 1,7813 1, ,9044 E 0,8988 0,6355 8,2458 RATA-RATA 1,0462 0,7397 9,6512 SENSOR KANAN SENSOR Beda Ukur Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 0,6191 0,4377 5,7324 B 1,3373 0, ,8586 C 0,7891 0,5579 7,2394 D 1,2076 0, ,7821 E 0,7292 0,5156 6,6899 RATA-RATA 0, ,6621 8,6389 Pada tabel 4.4 terdapat perbedaan pengukuran yang dilakukan antara pengukuran menggunakan LCR Meter dan pengukuran menggunakan CDC AD7746. Beda pengukuran ini diperoleh dari nilai pengukuran dari CDC AD7746 dikurangi dengan nilai pengukuran dari LCR Meter. Dari perbedaan pengukuran ini diperoleh nilai rata-rata perbedaannya, yaitu sebesar 1,0461 pf pada sensor sebelah kiri dan sebesar 0,9364 pf pada sensor sebelah kanan. Dari kedua nilai rata-rata tersebut diketahui nilai perbedaan pengukuran ± 1pF. 4.4 Analisis pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas dan kertas menggunakan CDC AD7746 Pengukuran sensor dielektrikal yang dilakukan dengan dua metode pengukuran yaitu dengan pengukuran pada udara bebas dan pengukuran pada kertas yang keduanya diukur menggunakan CDC AD7746 berfungsi untuk mendapatkan beda pengukuran diantara kedua pengukurannya. Beda pengukuran ini yang akan dibuktikan sebagai bahan dielektrikal dimana seperti pada teori kapasitansi, dimana struktur dari sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrikal. Sehingga dari proses pengukuran ini dimisalkan kertas adalah sebagai bahan dielektrikalnya. Adapun hasil pengukuran dari kedua metode pengukuran ini ada pada Tabel 4.5.

17 Selain nilai pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas dan pada kertas setebal 10 cm, pada Tabel 4.5 ini juga terdapat besar nilai perbedaan antara kedua metode. Besar nilai perbedaan pengukuran ini merupakan wakil dari bahan dielektrikal yang terukur. Dari hasil perbandingan beda pengukuran, didapat bahwa beda pengukuran pada udara bebas dan pada kertas adalah sebesar ± 1 pf. Nilai beda pengukuran ini dapat dianalisis kembali dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui kebenaran bahwa benar nilai tersebut adalah karena pengaruh dari bahan kertas setebal 10 cm tersebut. Tabel 4.5 Analisis perbedaan pengukuran pada udara bebas dan pada kertas SENSOR KIRI SENSOR Beda Ukur Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 0,8819 0,6235 7,7076 B 0,1442 0,1019 1,2415 C 0,1531 0,1082 1,3204 D 1,2075 0,8538 9,3018 E 0,6528 0,4615 5,5327 RATA-RATA 0,6079 0,4298 5,1143 SENSOR KANAN SENSOR Beda Ukur Standard % DIELEKTRIKAL (pf) Deviasi Kesalahan A 1,2047 0, ,5498 B 0,7523 0,5319 6,4094 C 0,7689 0,5436 6,5779 D 1,1561 0,8174 9,3176 E 1,0511 0,7432 9,0384 RATA-RATA 0, ,6976 8,3778 Dengan melakukan pengukuran pada udara bebas dan kertas telah terbukti dengan jelas bahwa terjadi perubahan kapasitansi dan sensor dapat membaca kapasitansi tersebut dengan menunjukkannya pada hasil pengukuran menggunakan CDC AD7746. Dengan begitu sensor dielektrikal ini sudah mampu digunakan sebagai sensor kapasitansi walaupun masih

18 perlu penyempurnaan kembali untuk mendapatkan nilai pengukuran yang lebih stabil dan tepat. 5. PEMBAHASAN Pada perancangan sensor dielektrikal ini menggunakan metode perubahan nilai kapasitansi untuk mengetahui adanya perubahan bahan dielektrikal yang terjadi pada daerah sensor dielektrikal. Perubahan ini diketahui dengan melakukan pengujian pengukuran pada lima buah pcb dengan setiap pcb mempunyai dua buah sensor dielektrikal. Pengujian dilakukan menggunakan IC CDC (Capaciance to Digital Converter) AD7746 yang dihubungkan dengan mikrokontroler arduino. IC CDC berfungsi untuk membaca nilai kapasitansi terukur pada sensor dielektrikal dan mengkonversi nilai tersebut kedalam mikrokontroler arduino. Dalam mikrokontroler nilai kapasitansi tersebut diolah dan ditampilkan pada layar komputer. Dalam pengukuran menggunakan CDC AD7746 perlu diperhatikan mode pengaturan yang digunakan oleh CDC tersebut. Mode yang digunakan dalam pengukuran sensor dielektrikal ini adalah Single Ended Mode, yaitu mode pengukuran dimana pin CIN 1(+) dihubungkan dengan salah satu ujung sensor dielektrikal dan ujung satunya lagi dihubungkan dengan pin EXCA. Dengan mode ini maka CDC mampu mengukur kapasitansi antara +4,096 pf hingga 4,096 pf yaitu sebesar 8,192 pf. IC CDC AD 7746 mampu mengukur kapasitansi hingga 21 pf, maka untuk mengukur nilai kapasitansi hingga 21 pf diperlukan pengubahan nilai CAPDAC pada CDC dengan melakukan perintah dari mikrokontroler. Langkah awal pengukuran sensor dielektrikal dilakukan menggunakan LCR Meter, dimana nilai hasil pengukuran akan dijadikan sebagai nilai awal atau nilai referensi sensor dielektrikalnya. Kemudian pengukuran dilakukan menggunakan CDC AD7746. Pada pengukuran ini dilakukan dua buah metode, yaitu pengukuran pada udara bebas dan pengukuran diatas kertas setebal 10 cm. Tujuan pengukuran ini dilakukan adalah untuk mengetahui perubahan nilai kapasitansi yang terjadi apabila pengukuran dilakukan pada kertas setebal 10 cm dimana kertas tersebut dimisalkan sebagai bahan dielektrikalnya. Dalam pengukuran dilakukan selama 10 kali setiap sensornya dengan mengambil sebanyak 10 data tiap pengukuran. Sehingga didapat 100 nilai hasil pengukuran. Dari 100 nilai pengukuran tersebut diambil nilai rata-ratanya yang digunakan sebagai nilai hasil pengukuran. Selain mengambil nilai pengukuran, dilakukan juga penghitungan nilai standar

19 deviasi dan penghitungan besar persen kesalahan. Standar deviasi dan persen kesalahan ini bertujuan untuk mengetahui besar penyimpangan antara nilai tersebut dengan nilai rata-rata pengukuran. Nilai ini nanti akan digunakan untuk mengetahui ketelitian dari hasil pengukuran tersebut. Setelah melakukan seluruh pengukuran terhadap sensor dielektrikal dengan menggunakan LCR Meter dan CDC AD7746, maka diketahui bahwa terjadi perubahan nilai kapasitansi. Perubahan nilai kapasitansi ini dapat disebabkan oleh adanya kesalahan pengukuran, adanya gangguan dari sekitar, dan bahkan adanya kesalahan orang yang melakukan pengukuran. Akan tetapi adapun beda pengukuran tidaklah terlalu besar. Begitu juga dengan pengukuran yang dilakukan pada udara bebas dan pengukuran pada kertas setebal 10 cm, perubahan kapasitansi terjadi dalam setiap sensor. Dimana nilai kapasitansi pada pengukuran kertas setebal 10 cm lebih besar dibandingkan dengan pengukuran pada udara bebas. Ini membuktikan bahwa kertas setebal 10 cm yang berfungsi sebagai bahan dielektrik berfungsi diukur menggunakan sensor dielektrikal. Selain itu diperoleh juga hasil rata-rata pengukuran terhadap seluruh sensor, bahwa nilai pengukurannya mempunyai nilai rata-rata yang hampir sama. Ini ditandai dengan kecilnya nilai standar deviasi dan nilai persen kesalahannya. Ini membuktikan bahwa fabrikasi yang dilakukan dalam pembuatan sensor sangat teliti sehingga telah sesuai berfungsi sebagai sensor yang mempunyai ketelitian yang tinggi. 6. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan dan pengukuran yang dilakukan menggunakan LCR Meter dan IC CDC AD7746 terhadap sensor dielektrikal maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengukuran menggunakan IC CDC AD7746 mempunyai hasil pengukuran yang lebih akurat dibanding pengukuran dengan LCR Meter dibuktikan dengan nilai standar deviasai dan persen kesalahan yang bernilai mendekati nol. 2. Pemilihan penggunaan CAPDAC adalah sesuai nilai kapasitansi acuan yang diukur menggunakan LCR Meter dimana pada sensor dielektrikal berikut menggunakan CAPDAC (10 /6-14). 3. Nilai kapasitansi pada semua sensor dielektrikal hampir sama dan membuktikan fabrikasi pcb sensor sangat bagus.

20 4. Nilai kapasitansi sensor dielektrikal pada pengukuran diatas kertas lebih besar dibandingkan pengukuran pada udara bebas, membuktikan adanya perubahan kapasitansi yang disebabkan oleh berubahnya bahan dielektrikal. 7. DAFTAR ACUAN [1] 24-Bit Capacitance-to-Digital Converter with Temperature Sensor AD7745/AD7746. Diunduh pada 4 Desember [2] Interactive Matter- Arduino & AD7746. Diunduh pada 4 Desember [3] Apa dan Mengapa Arduino. Diunduh pada 4 Desember [4] [5] Li, Xiaobe; Measuring Physiscal Properties of Organic Material Using Dielectric Spectroscopy; University of Washington. Diunduh pada tanggal 4 Desember [6] Microwave Dielectric Spectroscopy Workshop. Diunduh pada tanggal 4 Desember 2012

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak.

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak. Apa itu arduino Nama : Tamara samudra Tamara@raharja.info Abstrak Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt) BAB I Pendahuluan Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf C adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

BAB I PENDAHULUAN. chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem otomasi di Indonesia semakin hari semakin membutuhkan peralatan yang memudahkan segala kegiatan, salah satunya yaitu dalam memudahkan operator mencari area

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Pengukuran Ketinggian Air Dengan Metode Sensor Kapasitif Sistem pengukuran ketinggian air pada tugas akhir ini memiliki cara kerja yang sama dengan sensor pengukuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO A. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan juga dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING I.P. Sudiarta 1, I.W.Arta Wijaya 2, I.G.A.P. Raka Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 E.14 RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 Arief Hendra Saptadi *, Danny Kurnianto, Suyani Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: BAB IV. PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram Alat Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: Sensor IR Sharp (Buka Tutup) Motor Servo Sensor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Januari 2015 hingga Mei 2015, penelitian dilakukan di Laboratorium Kendali Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Yunidar 1 *, Alfisyahrin 2 dan Yuli Rahmad 3 1 Program Studi Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pembahasan dalam Bab ini meliputi pengujian dari setiap bagian kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan. Ada beberapa tahapan pengujian untuk yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program pembacaan LDR Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut suatu industri dapat menyediakan berbagai tingkat kebutuhan konsumen yang beraneka ragam dengan efisien tanpa menurunkan mutu produksi. Untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation Bab III Perancangan Perangkat Keras Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Dalam perancangan perangkat keras sistem Steel Ball Magnetic Levitation ini dibutuhkan pengetahuan dasar tentang elektromagnetik,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat 3.1.1 Deskripsi Bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem alat ukur arus. Alat ukur arus ini menggunakan mikrokontroler arduino

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level Air

Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level Air JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.2, No.1, (2014) 1-6 1 Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level Air Eli Zahrotin dan Endarko Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Analog to Digital Convertion dengan Arduino Uno

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian aplikasi sensor passive infrared receiver yang dilakukan [3] dengan perancangan sistem masukan berupa sensor yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat Negative Pressure Wound Therapy

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP

PERANCANGAN SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, September 2017 45 PERANCANGAN SISTEM PROTOTIPE PENDETEKSI BANJIR PERINGATAN DINI MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PHP Wahyu Indianto 1), Awang Harsa Kridalaksana 2),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu membuktikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu membuktikan hasil BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu membuktikan hasil penelitian dengan cara melakukan percobaan. Pada bab ini akan dijelaskan langkah langkah yang ditempuh dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL Adi Wahyudianto, Iswanto, Anna Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Kasihan Bantul DIY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan, dan pembentukan rangkaian untuk merealisasikan komponen alat. Dalam hal ini arduino

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. 1. Gambar 2.1. Prinsip Kerja Kapasitor Gambar 2.2. Prinsip Dasar Proses Tomography... 10

DAFTAR GAMBAR. 1. Gambar 2.1. Prinsip Kerja Kapasitor Gambar 2.2. Prinsip Dasar Proses Tomography... 10 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Gambar 2.1. Prinsip Kerja Kapasitor... 8 2. Gambar 2.2. Prinsip Dasar Proses Tomography... 10 3. Gambar 2.3. Sistem Kerja ECVT... 11 4. Gambar 2.4. Rangkaian Charge/discharege...

Lebih terperinci

Materi ajar. Kapasitor

Materi ajar. Kapasitor Materi ajar Kapasitor A. Kapasitor 1. Pengertian kapasitor Kapasitor atau sering juga disebut kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Sebuah kapasitor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH Sigit Yatmono 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email: s_yatmono@uny.ac.id ABSTRACT User Interface

Lebih terperinci

Rancang Bangun Kapasitansi Meter Berbasis Arduino Board Menggunakan Rangkaian RC, Komparator dan Monostable. Afad Mirza Zulfy

Rancang Bangun Kapasitansi Meter Berbasis Arduino Board Menggunakan Rangkaian RC, Komparator dan Monostable. Afad Mirza Zulfy Rancang Bangun Kapasitansi Meter Berbasis Arduino Board Menggunakan Rangkaian RC, Komparator dan Monostable Afad Mirza Zulfy Pendidikan Studi Fisika, FKIP, Universitas Jember afad.mz@gmail.com Alex Harijanto

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram Alir yang akan dilakukan pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian. 32 33 3.1.1 Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3. 1 Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang alat untuk mengukur ph dengan menggunakan mikroprosesor Arduino dan dapat dibawa dengan perangkat handphone

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET Oleh: Yulastri Staf Pengajar Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Sensor UGN3505 using hall effect as magnetic field detection and magnet pole.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem sensor infra merah terdiri dari LED infra merah dan fotodioda. Fotodioda merupakan detektor cahaya infra merah yang dibantu penguat transistor. Dalam perancangan ini digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci