Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
|
|
- Leony Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Aktivitas kolaborasi memberikan dampak yang signifikan dalam usaha kolektif manusia. Aktivitas ini mendapatkan perhatian yang sangat besar dari sejumlah besar area penelitian seperti seni, ilmu pengetahuan, industri, bisnis, pendidikan, teknologi, perancangan perangkat lunak, dan kedokteran, namun di sisi lain ketertutupan institusional menghambat kapasitas untuk menemukan (discover) dan mensintesis penelitian di area ini. Hal ini memberikan tantangan untuk membangun framework teoritis lintas disiplin pada kolaborasi, yang memanfaatkan kolaborasi sebagai strategi penyelesaian masalah atau aplikasinya pada berbagai konteks (Elliot, 2006). Istilah kolaborasi sebenarnya bukanlah terminologi baru terutama dalam dunia pembelajaran. George Jardin, salah seorang pengajar filosofi di Universitas Glasgow, pada akhir abad ke 18 pernah menerapkan metoda kolaborasi pembelajaran (collaborative learning) dalam kelasnya, dan menemukan kesuksesan dalam eksperimennya tersebut (Roberts, 2008). dalam proses pembelajaran kemudian semakin hangat menjadi kajian ketika para akademisi dan instruktor tertarik untuk mengeksplorasi metoda alternatif dalam perancangan dan penyampaian materi ajar. sendiri memiliki beragam pendefinisian. Dillenbourgh dalam tulisannya yang berjudul The Evolution of Research on Collaborative Learning, mengungkapkan bahwa kolaborasi merupakan perjanjian bersama antar partisipan dalam suatu usaha yang terkoordinasi untuk menyelesaikan suatu persoalan bersamasama. Dalam hal ini proses kognitif mungkin akan dibagi ke dalam sejumlah layer yang berkaitan. Ditegaskannya lagi, kolaborasi adalah aktivitas yang terkoordinasi dan sinkron yang merupakan kelanjutan dari usaha membangun dan memelihara konsepsi bersama atas suatu persoalan (Dillenbourg, 1996). Chris Reed dalam 1
2 2 tulisannya yang berjudul Building an Enterprise Strategy for Digital Collaborations menyatakan bahwa kolaborasi merupakan kegiatan yang berfokus pada pencapaian tujuan bersama, yang tidak dapat dicapai dengan aksi yang independen (Reed, 2002). Sedangkan definisi yang diadaptasi dari Chris Kimble menyatakan bahwa kolaborasi merupakan aktivitas yang dilakukan sebagai bagian dari aktivitas kelompok yang diarahkan pada tujuan bersama. Di dalamnya terdapat interaksi sosial dalam rangka penyelesaian pekerjaan (Gurteen, 2002). Dari ketiga definisi di atas disimpulkan bahwa kolaborasi merupakan aktivitas yang terkoordinasi dari sejumlah partisipan, yang berfokus pada pencapaian tujuan bersama dimana di dalamnya terdapat interaksi sosial dalam rangka membangun dan memelihara konsepsi bersama atas suatu permasalahan. Posisi pengetahuan dalam penyelesaian persoalan secara kolaborasi merupakan hal yang sangat kritis pada situasi informasi yang semakin kompleks sekarang ini. Langkah dalam pengembangan komunikasi, teknologi, dan proyek yang dilaksanakan antar cabang ilmu pengetahuan menjadikan kolaborasi kreatif sebagai metoda yang digunakan untuk mencapai kemajuan secara dinamis, berdasarkan kepentingan dan etika performansi (Spence, 2005). Ted Panitz, seorang Profesor bidang Matematika dan Engineering mengungkapkan sejumlah dampak positif dari kolaborasi, terutama dalam bidang pembelajaran. Dari sisi akademis, kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan keterlibatan peserta ajar pada proses belajar, meningkatkan prestasi kelas, memodelkan teknik-teknik penyelesaian persoalan oleh siswa, membantu peserta ajar yang lemah untuk meningkatkan performansinya, meningkatkan pemahaman siswa pada materi ajar, dan sebagainya. Pada sisi sosial, kolaborasi mendorong terbentuknya dukungan sosial bagi peserta ajar, membuka wawasan dengan memahami bahwa setiap orang memiliki perspektifnya masing-masing, dan membangun suasana yang mendukung untuk berlatih bekerjasama. juga
3 3 berpengaruh pada sisi psikologi yaitu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun budaya dan sikap saling menghargai satu sama lain (Robert, 2005). Selain pada proses pembelajaran, kolaborasi juga memiliki dampak positif pada dunia kerja diantaranya meningkatkan produktivitas pekerja, menyelesaikan permasalahan lebih cepat, mempercepat Return of Investment (ROI), merampingkan proses bisnis, dan menjaga hubungan antara pekerja dan customer (Gurteen, 2002). Untuk mendukung terlaksananya proses kolaborasi dibutuhkan suatu lingkungan kolaborasi (collaborative environment). Lingkungan kolaborasi adalah sistem yang mendukung user dalam melaksanakan tasks secara kolaboratif. Menurut Evaluation Working Group dari DARPA Intelligent Collaboration and Visualization Program, Collaborative environment terdiri atas empat layer yaitu layer requirement, capability (kapabilitas), service (layanan), dan teknologi. Requirement dalam sebuah sistem kolaboratif adalah high level goals yang harus dicapai oleh suatu grup. Kapabilitas kolaboratif adalah high level function yang mendukung user dalam melaksanakan collaboration tasks. Istilah layanan digunakan untuk mendeskripsikan maksud yang dicapai suatu kapabilitas, sedangkan istilah teknologi digunakan untuk mendeskripsikan implementasi spesifik hardware dan atau software dari suatu layanan (DARPA, 1999). Dalam membangun lingkungan kolaborasi yang sedemikian kompleks, dan berkembang semakin dinamis dalam memenuhi kebutuhan bisnis, diperlukan dukungan dari suatu perangkat terotomasi (automated tools). Perangkat terotomasi mampu meningkatkan kecepatan dalam membangun dan memodifikasi sistem, serta mengkoordinasikan sejumlah besar pengetahuan yang harus dikelola dan diperbaharui (Martin, 1989). Perangkat tersebut tercakup dalam sebuah ensiklopedia. James Martin dalam Information Engineering menyatakan bahwa ensiklopedia merupakan tempat penyimpanan terkomputerisasi yang mengakumulasi informasi yang berkaitan dengan proses perencanaan, analisis, desain, konstruksi, dan pemeliharaan sistem (Martin, 1989). Tujuan utama pembangunan ensiklopedia adalah
4 4 untuk menjamin adanya kesesuaian antara proses perencanaan, analisis, perancangan, konstruksi, dan maintenance (pemeliharaan) sistem, dengan mengelola pengetahuan yang dihasilkan di setiap proses tersebut. Penggunaan pendekatan ensiklopedia dalam perancangan collaborative environment diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan organisasi dengan adanya dinamisasi performansi. I.2 Rumusan Masalah Pengembangan ensiklopedia yang mendukung proses kolaborasi harus mampu mengakomodasi berbagai perubahan prosedur yang mungkin terjadi ketika melakukan interaksi sosial. Perubahan prosedur seringkali terjadi untuk memenuhi kebutuhan bisnis, juga karena proses kolaborasi melibatkan berbagai partisipan yang memiliki perilaku atau behavior yang beragam. Selain itu, menurut Dillenbourgh dan Scheneider, terdapat perbedaan budaya yang harus diadaptasi oleh masing-masing partisipan yang mungkin saja menimbulkan permasalahan diantaranya konflik atas ketidaksepahaman, internalisasi, kesesuaian, peraturan bersama, dan social grounding (Taylor, 2005). Dari uraian tersebut, dimunculkan sebuah research question : Bagaimana merancang ensiklopedia untuk membangun lingkungan kolaborasi yang mampu menciptakan proses kolaborasi yang dinamis dan efektif? Research Question tersebut diturunkan menjadi dua research question sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun proses kolaborasi yang efektif dan dinamis? 2. Bagaimana membangun lingkungan kolaborasi yang mendukung proses kolaborasi yang efektif dan dinamis? I.3 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tesis ini adalah membangun sebuah model ensiklopedia berdasarkan konsep Information Engineering, yang akan diimplementasikan pada
5 5 lingkungan kolaborasi (collaborative environment). Model yang dibangun diharapkan dapat mempermudah pendefinisian, pembangunan, dan pemeliharaan sistem kolaborasi. Berdasarkan research question, terdapat tujuan pendukung dari pelaksanaan tesis ini, sebagai berikut: 1. Membangun model proses kolaborasi yang efektif dan dinamis 2. Membangun lingkungan kolaborasi yang mendukung proses kolaborasi yang efektif dan dinamis. I.4 Batasan Masalah Dalam pengembangan model ensiklopedia didefinisikan sejumlah batasan sebagai berikut : a. Model ensiklopedia dibangun berdasarkan konsep Information Engineering yang digagas oleh James Martin. b. Model kolaborasi yang akan didefinisikan merupakan sintesis dari hasil observasi terhadap beberapa sistem kolaborasi. c. Rancangan model ensiklopedia ditunjukkan melalui simulasi interaksi antara ensiklopedia dengan lingkungan kolaborasi. I.5 Kegunaan Hasil Tesis Keseluruhan aktivitas dalam penelitian ini menghasilkan tiga buah artifak yaitu model proses kolaborasi yang efektif dan dinamis, lingkungan kolaborasi yang mendukung proses kolaborasi yang efektif dan dinamis, dan ensiklopedia untuk membangun lingkungan kolaborasi yang mendukung proses kolaborasi yang efektif dan dinamis. Ilustrasi keseluruhan artifak yang dihasilkan dalam tesis ini dapat dilihat pada Gambar I.1.
6 6 Model Proses yang Efektif yang Dinamis Lingkungan kolaborasi yang mendukung proses kolaborasi yang efektif dan dinamis Ensiklopedia untuk membangun dan memelihara Lingkungan yang mendukung Proses yang efektif dan dinamis Gambar I.1 Artifak Penelitian Artifak yang dihasilkan diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi bidang keilmuan, organisasi, dan penulis. a. Bagi bidang keilmuan, model ensiklopedia ini diharapkan dapat menjadi khasanah baru bagi bidang kajian kolaborasi dengan menunjukkan relasi antara kolaborasi dengan ensiklopedia. b. Bagi organisasi, model ensiklopedia ini diharapkan dapat menyederhanakan kompleksitas dalam membangun sistem kolaborasi dengan memberikan gambaran mengenai bagaimana konsep kolaborasi direncanakan, diimplementasikan dan dikelola dalam organisasi. c. Bagi penulis, pelaksanaan tesis ini diharapkan dapat membentuk konsep berpikir sistematis dalam rangka sintesis ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang keahlian, dalam hal ini fokus pada rekayasa informasi (information engineering) dan kolaborasi.
7 7 I.6 Metodologi Dalam penelitian ini digunakan metodologi non-experimental atau qualitative design. Berdasarkan metodologi yang digunakan, dijabarkan langkah-langkah yang diilustrasikan pada gambar I-2. Paper terkait pemodelan proses kolaborasi Konsep dasar dan requirements Lingkungan (Collaborative Environment) Analisis Model Perancangan Model Model Proses Ontologi Deduction Rules Perancangan Lingkungan Lingkungan Pemodelan Sistem Information Engineering : Ensiklopedia Studi Literatur Perancangan Ensiklopedia pada lingkungan kolaborasi Model Ensiklopedia Legenda input proses output Penarikan Kesimpulan Implementasi (Simulasi Studi Kasus) 4 Gambar I.2 Skema Metodologi Pelaksanaan Tesis Penjelasan skema metodologi pelaksanaan tesis adalah sebagai berikut : a. Studi literatur Studi literatur meliputi konsep rekayasa informasi, konsep kolaborasi (meliputi model proses kolaborasi, requirement proses kolaborasi, dan lingkungan kolaborasi) dan pemodelan sistem (meliputi konsep ontologi dan deduction rules).
8 8 b. Analisis dan Perancangan Model Proses Proses analisis dan perancangan model proses kolaborasi dilakukan dalam rangka menjawab turunan research question yang pertama yaitu Bagaimana membangun proses kolaborasi yang efektif dan dinamis?. Proses analisis model kolaborasi dilakukan dengan mengelaborasi reference model. Reference model kemudian digunakan untuk menganalisis dan merancang model kolaborasi. Pada tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap model kolaborasi berdasarkan prasyarat kolaborasi. Hasil dari evaluasi ini menyatakan posisi dari model kolaborasi yang telah dibangun. c. Perancangan Lingkungan Perancangan lingkungan kolaborasi dilakukan dengan memetakan model kolaborasi pada lingkungan yang dibangun berdasarkan framework kolaborasi dari DARPA. Setelah lingkungan kolaborasi terbentuk, dilakukan perancangan manajemen perubahan untuk mengatasi berbagai perubahan pada proses kolaborasi. Kemudian dilakukan pendefinisian Collaborative Critical Success Factors (CCSF) yang digunakan sebagai pemandu dan alat ukur kesuksesan lingkungan kolaborasi yang telah dibangun. Selain faktor kesuksesan, didefinisikan pula konsep error management sebagai usaha untuk identifikasi resiko dan penilaian rencana kontigensi. Keseluruhan proses ini dilakukan dalam rangka menjawab turunan research question yang kedua, yaitu Bagaimana membangun lingkungan kolaborasi yang mampu mendukung proses kolaborasi yang efektif dan dinamis?. d. Perancangan Model Ensiklopedia Dalam perancangan model ensiklopedia, dilakukan pemetaan atas layer dalam ensiklopedi dengan level yang ada dalam collaborative framework. Pemetaan ini didasarkan pada aktivitas yang dilakukan di masing-masing layer atau level. Dengan adanya sinkronisasi antara layer pada ensiklopedia dan level pada collaborative framework maka diharapkan sistem collaborative akan terbangun sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Setelah itu dirancang model otomasi untuk mentransformasi model antar layer dalam ensiklopedia.
9 9 Model otomasi ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan pemeliharaan lingkungan kolaborasi. e. Implementasi (Simulasi Studi Kasus) dan Evaluasi Pada bagian ini dilakukan implementasi model ensiklopedia pada domain yang telah dipilih. Proses implementasi diawali dengan perumusan skenario simulasi yang menghasilkan protokol simulasi. Dari hasil implementasi dilakukan analisis apakah model ensiklopedia yang dibangun mampu menangani persoalan pada suatu proses kolaborasi. Proses analisis diakhiri dengan pendefinisian sejumlah rekomendasi agar implementasi ensiklopedia dapat berjalan secara optimal. f. Penarikan Kesimpulan Pada bagian ini dilakukan penarikan kesimpulan atas seluruh proses penelitian yang dilakukan. I.7 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam tesis ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab Pendahuluan berisi latar belakang pengerjaan tesis dan rumusan masalah yang mendeklarasikan research question. Bagian ini juga berisi kontribusi hasil tesis dan metodologi dalam pengerjaan tesis. BAB II : Kajian Terkait Pada bagian ini berisi kajian yang menjadi landasan pelaksanaan tesis atau state of the art. Kajian yang terkait antara lain konsep ensiklopedia dalam rekayasa informasi, konsep kolaborasi, dan konsep pemodelan sistem yaitu ontologi dan deduction rules. BAB III : Analisis dan Perancangan Model Pada bagian ini dipaparkan analisis dan perancangan model kolaborasi. Tahapan yang dilakukan adalah observasi dua model kolaborasi sebagai reference model, kemudian analisis model kolaborasi dengan memetakan kedua model tersebut serta mendefinisikan elemen dan
10 10 relasi yang sesuai. Tahap perancangan model kolaborasi dilakukan dengan membentuk relasi dasar dari elemen-elemen yang telah terdefinisi. Relasi dasar ini kemudian digunakan untuk membentuk model kolaborasi library, solicitation, team, community, process support, serta deduction rules. Tahap ini ditutup dengan melakukan evaluasi model kolaborasi berdasarkan prasyarat proses kolaborasi. Hasil evaluasi memposisikan model kolaborasi yang telah dibangun. Bab III bertujuan untuk menjawab turunan research question pertama dari tesis ini. BAB IV : Perancangan Lingkungan Bagian perancangan lingkungan kolaborasi diawali dengan mendefinisikan framework yang digunakan, yaitu collaborative framework dari DARPA IC&V. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi model kolaborasi, dan memetakan model kolaborasi terhadap lingkungan kolaborasi. Setelah itu dilakukan proses perancangan masing-masing level dalam lingkungan kolaborasi. Untuk menjamin dan menilai keberhasilan sistem dirumuskan pula kriteria kesuksesan lingkungan kolaborasi atau Collaborative Critical Success Factors (CCSF) dan Error management sebagai usaha untuk identifikasi resiko dan penilaian rencana kontigensi. Bab IV bertujuan untuk menjawab turunan research question kedua dari tesis ini. BAB V : Perancangan Model Ensiklopedia Dalam bagian ini dirumuskan keterkaitan antara lingkungan kolaborasi dengan ensiklopedia. Setelah itu dilakukan perancangan pada masingmasing layer yaitu information strategy planning, business area analysis, system design, dan construction. Bab V bertujuan untuk menjawab research question utama dari tesis ini. BAB VI : Implementasi Bagian ini menjelaskan bagaimana cara menggunakan artifak yang dihasilkan dalam pelaksanaan tesis ini. Langkah pertama yaitu
11 11 perancangan skenario simulasi yang menghasilkan protokol simulasi. Kemudian dilakukan pelaksanaan simulasi dan diakhiri dengan rekomendasi implementasi ensiklopedia. BAB VII : Penutup Pada bagian ini dipaparkan kesimpulan seluruh pelaksanaan tesis dan saran perbaikan dan pengembangan tesis di masa yang akan datang.
Bab VI Implementasi. VI.1 Protokol Implementasi
Bab VI Implementasi Pada bab ini dirancang sebuah protokol untuk mengimplementasikan seluruh artifak (model kolaborasi, lingkungan kolaborasi, dan ensiklopedia) yang dihasilkan dalam pelaksanaan tesis.
Lebih terperinciBab V Perancangan Model Ensiklopedia
Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab perancangan model ensiklopedia berisi pemetaan elemen dalam lingkungan kolaborasi ke dalam ensiklopedia. Pemetaan ini menghasilkan sebuah ensiklopedia lingkungan
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka Bagian ini berisi kajian yang menjadi landasan pelaksanaan tesis atau state of the art. Kajian yang terkait antara lain konsep dasar kolaborasi, konsep ensiklopedia dalam rekayasa
Lebih terperinciAHS : ONTOLOGI KOLABORASI DINAMIS
AHS : ONTOLOGI KOLABORASI DINAMIS Anisa Herdiani 1, Husni S. Sastramihardja 2 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas YARSI Jakarta 2 Program Studi Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN ENSIKLOPEDIA DALAM PENGEMBANGAN COLLABORATIVE ENVIRONMENT TESIS ANISA HERDIANI NIM (Program Studi Magister Informatika)
PERANCANGAN ENSIKLOPEDIA DALAM PENGEMBANGAN COLLABORATIVE ENVIRONMENT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: ANISA HERDIANI NIM
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Systems thinking merupakan pendekatan dengan cara pandang yang menganggap bahwa suatu problem merupakan satu kesatuan sistem dalam dunia yang luas. Prinsip systems
Lebih terperinciKOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI. Abstrak
KOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI SATRIYO ADHY Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang satriyo@undip.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di abad ke-21 ini, banyak sekali bidang-bidang yang mengalami kemajuan. Salah satunya adalah bidang teknologi. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa kemajuan teknologi
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perkembangan bisnis yang pesat telah memaksa hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan internal perusahaan saja, tetapi juga lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bhakti Solusindo merupakan perusahaan IT Consultant, yang menyediakan hardware bagi perusahaan lain yang membutuhkan. PT. Bhakti Solusindo bekerja sama dengan berbagai
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Basis data adalah Kumpulan data yang menggambarkan entitas-entitas beserta relasi-relasinya dari suatu organisasi, yang diorganisir dan disimpan dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agenda online sudah banyak dijumpai di dunia internet dan memiliki kegunaan, kebutuhan dan fitur yang berbeda-beda dalam penggunanya. Namun tidak menutup kemungkinan
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT
LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompleks saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompleks saat ini menyebabkan perusahaan-perusahaan harus mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan efektif dan efisien
Lebih terperinciBab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK
79 Bab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK Kerangka kerja merupakan perwujudan dari sebuah model, dengan maksud memberikan panduan terhadap pengerjaan sesuatu. Pada penelitian ini, kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah PT. Sewu Segar Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyalur dan pemasar buah buahan dan sayur segar. PT. Sewu Segar Nusantara beralamat di
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi tepat guna dengan fasilitas seperti sumber informasi dan data yang dapat diakses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan.teknologi internet menjadi teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bina Nusantara merupakan salah satu institusi pendidikan swasta yang ada di Indonesia yang menawarkan berbagai program studi kepada pelajar-pelajar yang ingin mengembangkan
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai
Lebih terperinciLuh Putu Ary Sri Tjahyanti
Skema Sistem Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) Berbasis Konstruktivisme Presentasi Tesis Luh Putu Ary Sri Tjahyanti 5108201003 Pembimbing : Daniel Oranova Siahaan, S.Kom, M.Sc, P.D.Eng.
Lebih terperinciInformation System Analysis and Design
Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan mengembangkan strategi untuk melakukan perbaikan manajemen informasi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi era Perdagangan bebas dan persaingan usaha antar perusahaan yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu dapat meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras adalah komputer
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia, karena hampir semua aspek kehidupan manusia bersinggungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara (BUMN) yang dikelola sepenuhnya oleh pemerintah. Sampai saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik negara (BUMN) yang dikelola sepenuhnya oleh pemerintah. Sampai saat ini program yang digunakan
Lebih terperinciCV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development
Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya kemajuan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan arus globalisasi yang diiringi dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) menyebabkan arus informasi yang dulunya sulit didapatkan kini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai pandangan awal persoalan yang terjadi dalam penulisan laporan tugas akhir, berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Penyaluran tenaga listrik ke pelanggan merupakan tugas pokok dari PT PLN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Direktorat Metrologi adalah intansi yang menangani kegiatan Metrologi legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen Perindustrian
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS
LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan
Lebih terperinciDibuat Oleh : 1. Andrey ( )
Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan beberapa aktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) pertama kali dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn (1980) pada akhir abad ke 20 (Sanjaya, 2007). Pada awalnya, PBL dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia informasi perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita ketahui banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang tugas akhir mahasiswa, permasalahan, serta tujuan pembuatan tugas akhir. Selain itu akan dibahas pula mengenai ruang lingkup tugas akhir, metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan database yaitu sistem informasi mempunyai manfaat yang besar bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Model dan Pemodelan
BAB II DASAR TEORI Pada bagian ini akan dijelaskan seluruh dasar teori yang berkaitan dengan kegiatan tugas akhir. Seluruh dasar teori yang dijelaskan akan digunakan sebagai landasan pelaksanaan tahap
Lebih terperinciManajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1
Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil
Lebih terperinci1.2 TUJUAN PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan yang sangat besar akan informasi mendorong berkembangnya teknologi-teknologi baru. Kemajuan di bidang teknologi, menuntut penanganan terhadap segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertanian memberikan kontribusi banyak terhadap keberlangsungan hidup masyarakat, terutama kontribusinya sebagai sumber pangan, sumber lapangan pekerjaan bagi sebagian
Lebih terperinciREKAYASA SISTEM. Konsep dan Prinsip Analisis
REKAYASA SISTEM Konsep dan Prinsip Analisis Cakupan Materi Pengertian rekayasa sistem Pemodelan sistem Hierarki sistem Bussiness Process Engineering Arsitektur sistem Perencanaan strategi infomasi Penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka semakin banyak pula hal yang dapat dinikmati oleh setiap orang. Teknologi mutakhir telah menyusup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan penggunaan perangkat keras komputer ( hardware), program aplikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu unsur pendukung pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebuah organisasi, keberadaan dan kelancaran aktifitas pegawai atau karyawan dalam kegiatan
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Global sekarang ini, sistem basis data sudah menjadi satu hal yang paling penting dan menjadi sorotan utama di dunia. Banyak sekali hal yang terpengaruh oleh
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini konstruksi bangunan merupakan salah satu langkah yang diperlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini konstruksi bangunan merupakan salah satu langkah yang diperlukan dalam pengembangan dalam berbagai sektor. Dalam sebuah pembangunan, diperlukannya perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bebas yang terjadi.untuk itu semua sumber daya peusahaan harus dapat dimaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi Konsep teknologi informasi khususnya Internet telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan bebas saat ini, kecepatan pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knowledge management (KM) dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan
Lebih terperinciPERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK
PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara guru, siswa, administrasi akademik,
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK
BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, lingkup tugas akhir, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistem penulisan laporan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBab IV Perancangan Lingkungan Kolaborasi
Bab IV Perancangan Lingkungan Kolaborasi Perancangan lingkungan kolaborasi dilakukan dalam rangka menjawab turunan research question yang kedua dari tesis ini yaitu Bagaimana membangun lingkungan kolaborasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. simulasi mobil. Pada sistem simulator terdapat Instructur Station, yaitu bagian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Simulasi sistem begitu pesat berkembang dan aplikasinya telah meluas di berbagai bidang baik bidang pengetahuan alam seperti fisika, kimia, biologi, kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HTTP adalah salah satu protokol paling populer di dunia internet. Dengan semakin banyaknya aplikasi multimedia yang berjalan di atas HTTP, banyak protokol yang dikembangkan
Lebih terperinciCAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR
Versi 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR No Dokumen : FTID3-ISO-II-5-2017 Berlaku 1 September 2017 A. SIKAP 1. Bertakwa kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berkembang saat ini mengharuskan segala macam bentuk transaksi diubah dari konvensional menjadi komputerisasi. Baik dari segi laporan dan proses
Lebih terperinciCAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR
Versi 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR No Dokumen : FTID3-ISO-I-5-2017 Berlaku 1 September 2017 A. SIKAP 1. Bertakwa kepada
Lebih terperinciPENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2
PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur
Lebih terperinciL A B O R A T O R I U M TEKNIK INFORMATIKA
L A B O R A T O R I U M TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Status Terakreditasi Nomor : 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kotak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bab ini dilakukan pendefinisian permasalahan dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam Cross Industry Standard Process for Data Mining[3], tahapan ini
Lebih terperinciJenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian tugas akhir, lingkup penelitian tugas
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian tugas akhir, lingkup penelitian tugas akhir, metodologi penelitian tugas akhir, serta sistematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis saat ini, kecepatan pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi, tidak hanya keamanan terhadap personil (human), tetapi juga terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keamanan kerja merupakan faktor terpenting dalam industri minyak dan gas bumi, tidak hanya keamanan terhadap personil (human), tetapi juga terhadap peralatan
Lebih terperincic. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK
REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( 2 nd week) Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC) RAHMAD HIDAYAH /41813120037 FASILKOM / SISTEM INFORMASI DOSEN : WAHYU HARI HAJI, S.Kom, MM Siklus Hidup Perangkat Lunak (Software
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN MOXIE
BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel yang salah satu fungsinya ialah untuk mendukung kegiatan pariwisata dan memberikan
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip penyelarasan bisnis dan teknologi informasi sebagai faktor penting pendorong arsitektur
Lebih terperinciPengembangan Portal Belajar Online
Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan panduan, cara dan urutan pengerjaan yang akan digunakan dalam penelitian tesis ini. Selain itu juga, metodologi menentukan output yang diharapkan dari
Lebih terperinciBAB 1 INTRODUKSI. penggunaannya sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan dalam proses manajemen di
BAB 1 INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis. Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan oleh teknologi informasi membuat penggunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan IS/IT yang pesat menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan IS/IT yang pesat menyebabkan peningkatan resiko dalam mengembangkan inovasi. Hal ini menyebabkan perusahaan atau organisasi semakin dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dibidang komputer saat ini, baik dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), maka hampir sebagian
Lebih terperinci