PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK N DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN BEKAS PADI
|
|
- Herman Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK N DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN BEKAS PADI Fitri Handayani 1)* dan Sriwulan P. Rahayu 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur Jl. PM Noor, Sempaja, Samarinda, Telp.(0541) *) fitri.handayani01@gmail.com ABSTRAK Kedelai mampu mengikat N 2 dari udara secara simbiotik, sehingga kebutuhan pupuk N relatif rendah. Pemupukan nitrogen dalam jumlah banyak hanya dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif kedelai tanpa disertai oleh kenaikan hasil biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk N yang efektif bagi kedelai di lahan sawah bekas padi, varietas kedelai yang paling adaptif di lahan sawah tadah hujan, dan interaksi antara dosis pupuk N dan varietas kedelai. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur pada Juni September 2009, dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk N (tanpa N, 22,5 kg N/ha, dan 45 kg N/ha) dan faktor kedua adalah varietas kedelai (Grobogan, Kaba, Ijen, dan Wilis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil kedelai >1,3 t/ha dapat digunakan varietas Grobogan dengan tetap diberi pupuk N 22,5 kg/ha. Kata kunci: kedelai, pupuk N, varietas. ABSTRACT Growth and yield of soybean in different N fertilizer dosage on rainfed paddy field after rice. Soybean can bound N 2 from the air, so it just need less amount of N fertilizer. Large amount of nitrogen fertilizing is ineffective because it just increases the growth, but not for the yield. The aim of this research were to determine effective N fertilizer dosage on soybean in paddy field after rice, the most adaptive soybean variety in rainfed paddy field, and interaction between N fertilizer dosage and soybean variety. The research was held in Kutai Timur regency from Juni September 2009, on Randomized Completely Block Design (RCBD) Factorial with three blocks as replication. The first factor is N fertilizer dosage (without N, 22,5 kg N/ha, and 45 kg N/ha) and the second is soybean variety (Grobogan, Kaba, Ijen, Wilis). The result showed that Grobogan variety with 22,5 kg/ha N fertilizer can improve soybean yield until 1,3 t/ha on rainfed paddy field after rice in Kutai Timur regency. Keywords: soybean, N fertilizer, variety. PENDAHULUAN Tanaman kedelai dapat tumbuh di berbagai agroekosistem pada jenis tanah, iklim, dan pola tanam yang berbeda. Di Indonesia, agroekosistem utama kedelai adalah lahan sawah (Sulistyo 2012). Sekitar 60% areal kedelai terdapat di lahan sawah, ditanam pada musim kemarau I dan II, dan sisanya di lahan kering yang diusahakan pada musim hujan. Dibandingkan dengan lahan kering, lahan sawah memiliki potensi yang lebih besar dalam mendukung peningkatan produksi kedelai, karena penanaman di lahan sawah setelah padi tidak memerlukan pengolahan tanah yang intensif sehingga memberikan keuntungan ganda, yaitu mempercepat waktu tanam dan mengurangi biaya produksi (Zakaria et al. 2010). Sawah tadah hujan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari hujan (Dirjen PSP 2007). Lahan sawah tadah hujan umumnya tidak sesubur lahan sawah irigasi. Lahan Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
2 sawah tadah hujan mempunyai ciri-ciri pengairan bergantung pada hujan, kandungan unsur hara rendah, kandungan bahan organik rendah dan sulit dipertahankan dalam jangka panjang, dan produktivitas tanaman rendah (Rahayu 2010). Meskipun faktor pembatasnya cukup banyak, namun di Indonesia sawah tadah hujan potensial untuk pengembangan tanaman pangan mengingat potensinya yang cukup besar, 2,1 juta ha (Balitsereal 2002). Di sawah tadah hujan, seperti halnya sawah dengan irigasi terbatas, kedelai ditanam setelah panen padi pertama (MK I) dalam pola tanam padi kedelai kedelai atau padi kedelai palawija (Balitkabi 2010). Di beberapa daerah kedelai diusahakan di lahan sawah setelah panen padi mengikuti pola tanam padi padi kedelai, padi kedelai bera, padi kedelai bawang merah, atau padi kedelai jagung, bergantung pada kondisi iklim dan kebutuhan petani setempat. Dalam hal ini ketepatan waktu tanam sangat menentukan keberhasilan usahatani kedelai, mengingat terbatasnya waktu untuk penyiapan lahan. Untuk ketepatan waktu tanam yang dikaitkan dengan kondisi lengas tanah dan menghemat tenaga dan biaya produksi, benih kedelai perlu segera ditanam 2 4 hari setelah panen padi dengan sistem tanpa olah tanah (Balitkabi 2008). Tanaman kedelai yang ditanam langsung setelah padi bisa mendapatkan manfaat residu hara dari pemupukan padi, sehingga tanaman kedelai memerlukan lebih sedikit pupuk dibandingkan yang ditanam setelah palawija lain. Berdasarkan kelas kesesuaian, lahan sawah dibedakan menjadi lahan sawah berpotensi tinggi, sedang, dan rendah. Pupuk N praktis tidak diperlukan pada lahan sawah berpotensi tinggi. Pada sawah berpotensi sedang dan rendah diperlukan urea 25 kg/ha untuk mendukung pertumbuhan (Tim Balittanah 2009). Ishizuka (1977) cit. Sisworo et al. (1985) berpendapat bahwa pemberian nitrogen dalam jumlah banyak hanya dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif kedelai tanpa disertai oleh kenaikan hasil biji akibat gugurnya bunga dan polong muda. Oleh karena itu, pemupukan N dalam budidaya kedelai harus kurang dari 40 kg/ha. Takaran pemupukan nitrogen dalam budidaya kedelai lebih rendah dibanding tanaman serealia. Namun nitrogen yang diserap untuk pertumbuhan dan perkembangan kedelai jauh lebih banyak dibandingkan dengan tanaman serealia karena kedelai mampu mengikat N 2 dari udara secara simbiotik. Dengan demikian kebutuhan nitrogen kedelai diperoleh dari tiga sumber, yaitu dari tanah, pupuk, dan udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nitrogen pada kedelai yang diperoleh dari pupuk, fiksasi/udara, dan tanah berturut-turut sebesar 5%, 39%, dan 56% dari seluruh kebutuhan tanaman (Sisworo et al. 1985). Menurut Balitkabi (2009), fiksasi N 2 dapat menghemat kebutuhan pupuk N sampai 60% melalui simbiosis dengan rhizobium apabila tanaman mampu membentuk bintil akar secara optimal. Tanaman kedelai dikenal sebagai sumber protein nabati yang murah karena kadar protein dalam biji lebih dari 40%. Semakin besar kadar protein dalam biji, semakin banyak pula kebutuhan nitrogen sebagai bahan utama protein. Untuk memperoleh hasil biji 2,5 t/ha diperlukan nitrogen sekitar 200 kg/ha. Dari jumlah tersebut, sekitar kg nitrogen dipenuhi dari kegiatan fiksasi nitrogen. Pemupukan nitrogen sebagai starter perlu dilakukan pada awal pertumbuhan dalam 1 minggu pertama karena pada saat itu akar tanaman belum berfungsi sehingga tambahan nitrogen diharapkan dapat merangsang pembentukan akar. Selain itu, sistem perkecambahan kedelai yang epigeal menyebabkan persediaan makanan di dalam kotiledon lebih banyak digunakan untuk pertumbuhan vegetatif awal dan seringkali nitrogen yang dibutuhkan tidak tercukupi. Namun pemberian 116 Handayani et al.: Produksi kedelai dan dosis N di lahan sawah tadah hujan bekas padi
3 pupuk nitrogen yang terlalu banyak akan menekan jumlah dan ukuran bintil akar sehingga akan mengurangi efektivitas pengikatan N 2 dari atmosfer (Irwan 2006). Hasil penelitian Sisworo et al. (1985) menunjukkan bahwa varietas kedelai memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengikat N 2 udara, varietas Orba mengikat N 2 udara lebih banyak daripada Lokon. Untuk mencapai produksi maksimal perlu dilakukan pemupukan sesuai kondisi tanah dan varietas yang ditanam. Perbedaan sifat genetik antarvarietas kedelai menyebabkan perbedaan respon terhadap lingkungan dan faktor produksi, sehingga setiap varietas memerlukan jumlah pupuk yang berbeda untuk menunjang pertumbuhannya (Zahrah 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk N yang efektif bagi kedelai di lahan sawah bekas padi, dan varietas kedelai yang paling adaptif di lahan sawah tadah hujan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Kutai Timur, Kaltim pada bulan Juni September Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas kedelai yang terdiri dari Grobogan, Kaba, Ijen, dan Wilis. Faktor kedua adalah dosis pupuk N yang terdiri dari tanpa pupuk N, 22,5 kg N/ha atau setara dengan Urea 50 kg/ha, dan 45 kg N/ha atau setara dengan Urea 100 kg/ha. Penelitian dilakukan di lahan sawah bekas pertanaman padi sehingga tidak dilakukan pengolahan tanah. Dosis pupuk untuk padi sawah pada pertanaman sebelumnya adalah urea 200 kg/ha, SP kg/ha dan KCl 100 kg/ha. Hasil analisis tanah menggunakan PUTS menunjukkan bahwa kandungan N dan P tanah rendah, sedangkan kandungan K tinggi. Di sekeliling lahan penelitian dibuat saluran drainase untuk mengalirkan kelebihan air, kemudian dibuat petak-petak percobaan ukuran 4,5 m x 2 m. Jerami padi dipotong pendek kemudian kedelai ditanam dengan cara ditugal pada jarak tanam 40 cm x 15 cm, dua benih per lubang. Pengamatan dilakukan terhadap 10 tanaman sampel yang dipilih secara acak dan diberi tanda. Hasil per hektar diperoleh melalui konversi dari bobot biji per petak. Data yang dikumpulkan meliputi tinggi tanaman dan jumlah cabang produktif, serta data komponen hasil yang meliputi jumlah polong isi, bobot biji per tanaman, dan bobot biji per petak. Data kemudian dianalisis dengan metode varian dan jika ada beda nyata dilanjutkan dengan uji BNT. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis varian menunjukkan bahwa pengaruh varietas terlihat nyata pada variabel bobot brangkasan kering, bobot biji per tanaman dan hasil biji per hektar. Sedangkan variasi dosis pupuk N berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong isi, berat biji per tanaman, dan hasil biji per hektar. Pengaruh dosis pupuk N pada seluruh variabel pengamatan ditampilkan pada Tabel 1. Pemupukan nitrogen menyebabkan profil tanaman lebih tinggi dibandingkan kontrol. Jumlah cabang produktif juga meningkat pada tanaman yang dipupuk dengan pupuk nitrogen. Pada variabel generatif, yaitu jumlah polong isi, bobot biji per tanaman dan hasil Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
4 biji per hektar, tanaman yang diberi pupuk nitrogen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kontrol. Tabel 1. Rata-rata nilai variabel pengamatan pada dosis N yang berbeda Variabel pengamatan Dosis N TT JCP JPI BBT HB Tanpa N 25,65 b 1,06 b 3,26 b 1,82 b 0,61 b 22,5 kg N/ha 34,39 a 1,47 a 9,27 a 2,83 a 0,94 a 45 kg N/ha 34,57 a 1,79 a 9,34 a 3,17 a 1,06 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; TT : Tinggi tanaman umur 60 HST (cm); JCP : Jumlah cabang produktif; JPI : Jumlah polong isi (buah); BBK : Bobot brangkasan kering (g); BBT : Bobot biji per tanaman (g); HB : Hasil per hektar (t/ha). Pemupukan nitrogen dengan dosis 22,5 kg/ha nyata meningkatkan nilai variabel pengamatan dibandingkan kontrol. Penambahan dosis pupuk nitrogen sampai 45 kg/ha juga meningkatkan nilai setiap variabel, namun tidak nyata lebih tinggi dibanding pemupukan nitrogen 22,5 kg/ha. Pada Tabel 2 disajikan nilai rata-rata seluruh variabel pengamatan pada varietas kedelai yang berbeda. Dari kelima variabel yang diamati, varietas hanya berpengaruh nyata pada bobot biji per tanaman dan hasil biji per hektar. Sedangkan tinggi tanaman, jumlah cabang produktif dan jumlah polong isi tidak berbeda nyata pada kedelai varietas Grobogan, Kaba, Ijen, dan Wilis. Tabel 2. Rata-rata nilai variabel pengamatan pada varietas yang berbeda Variabel Pengamatan Varietas TT JCP JPI BBT HB Grobogan 26,89 a 1,29 a 4,73 a 4,11 a 1,37 a Kaba 32,13 a 1,53 a 9,50 a 2,51 b 0,84 b Ijen 33,13 a 1,53 a 7,79 a 1,92 b 0,64 b Wilis 34,00 a 1,4 a 7,14 a 1,90 b 0,63 b Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% TT : Tinggi tanaman umur 60 HST (cm). JCP : Jumlah cabang produktif, JPI : Jumlah polong isi (buah), BBK : Bobot brangkasan kering (g), BBT : Bobot biji per tanaman (g), HB : Hasil per hektar (t/ha). Dibandingkan dengan tiga varietas lainnya, Grobogan memiliki bobot biji yang nyata lebih tinggi. Karena populasi tanaman sama, maka hasil biji pada varietas Grobogan juga nyata paling tinggi dibanding Kaba, Ijen, dan Wilis. Swain et al. (2005) cit. Faesal dan Syuryawati (2009) menyatakan bahwa salah satu kendala umum yang dihadapi dalam berusahatani pada lahan sawah tadah hujan di Asia adalah kurangnya varietas yang dapat beradaptasi pada ekosistem tersebut. Sawah tadah hujan memiliki faktor pembatas yang lebih kompleks dibanding sawah irigasi, di antaranya kesuburan tanah yang rendah dan masalah iklim yang mempengaruhi ketersediaan air. Pada penelitian ini, ketersediaan air menjadi kendala utama karena penanaman dilakukan pada bulan Juni. Dalam kondisi air yang terbatas, pertumbuhan varietas Wilis, Kaba dan Ijen terhambat, dan biji yang dihasilkan sedikit. Namun varietas Grobogan ternyata masih mampu bertahan dari cekaman kekeringan, dan memiliki produktivitas yang cukup tinggi, 1,37 t/ha. 118 Handayani et al.: Produksi kedelai dan dosis N di lahan sawah tadah hujan bekas padi
5 KESIMPULAN Varietas kedelai yang paling adaptif di lahan sawah tadah hujan pada MH II adalah Grobogan karena cukup toleran kekeringan. Dosis N efektif untuk kedelai yang ditanam di sawah bekas padi adalah 22,5 N/ha atau setara dengan Urea 50 kg/ha. DAFTAR PUSTAKA Adi, M.M. dan A. Krisnawati Biologi Tanaman Kedelai, dalam Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Balitkabi Teknologi Produksi Kedelai: Arah dan Pendekatan Pengembangan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 30(1): 5 6. Balitkabi Panduan Lapang Open House p. Balitkabi Varietas unggul kedelai adaptif lahan sawah, lahan kering masam dan lahan rawa pasang surut dalam Informasi ringkas bank pengetahuan tanaman pangan Indonesia. Pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp10036.pdf [31 Maret 2013]. Balitsereal Inovasi Teknologi Jagung Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Dirjen PSP Penjelasan Istilah. Psp.deptan.go.id/sub_content.php?= statistik& id=5 [31 Maret 2013]. Faesal dan Syuryawati Kendala dan prospek pengembangan jagung pada lahan sawah tadah hujan di Sulawesi Selatan dalam Prosiding Seminar Nasional Serealia Hlm Irwan, AW Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Pustaka.unpad. ac.id/wp-content/uploads/2009/03/budidaya_tanaman_kedelai.pdf [30 Maret 2013]. Rahayu, SP Sarana produksi budidaya padi pada lahan sawah tadah hujan (varietas mekongga). cybex.deptan.go.id/penyuluhan/sarana-produksi-budidaya-padi-pada-lahansawah-tadah-hujan-varietas-mekongga [31 Maret 2013]. Sisworo, WH., H. Rasjid, dan EL. Sisworo Fiksasi nitrogen simbiotik pada kedelai varietas Orba dan Lokon. Peternakan/pertanianpeternakan_1985/data/Widjang_Sisworo_227.pdf [30 Maret 2013]. Sulistyo, A Dering 1, Varietas Unggul Baru Kedelai Toleran Kekeringan. [12 September 2012]. Tim Balittanah Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kedelai pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan kedelai%2520terbaru.pdf+kebutuhan+pupuk+kedelai [12 September 2012] Zahrah. S Respons berbagai varietas kedelai terhadap pemberian pupuk NPK organik. Jurnal Teknobiologi volume II(1): Zakaria, AK., WK. Sejati dan R. Kustiari Analisis daya saing komoditas kedelai menurut agroekosistem: kasus di tiga provinsi di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi 28(1): Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI Fitri Handayani 1, Nurbani 1, dan Ita Yustina 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur; 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciKajian penerapan PTT kedelai pada lahan sawah di Kutai Timur, Kalimantan Timur
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 5, Agustus 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1233-1237 DOI: 10.13057/psnmbi/m010547 Kajian penerapan PTT kedelai pada lahan sawah di Kutai Timur, Kalimantan Timur
Lebih terperinciREKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, rata-rata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan
Lebih terperinciAGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN
AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN 1979 5777 31 PEMUPUKAN SP36 PADA LAHAN REGOSOL BEREAKSI MASAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) Amin Zuchri Fakultas
Lebih terperinciAPLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia
APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan
Lebih terperinciRESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN
RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN Sumarni T., S. Fajriani, dan O. W. Effendi Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJalan Veteran Malang Email: sifa_03@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah padi dan jagung. Menurut Irwan (2006), kandungan gizi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Hasil-Hasil PPM IPB 2016 Hal : ISBN :
Hal : 54 61 ISBN : 978-602-8853-29-3 PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (Fertilization Effects on Increasing Production of Soybean in Kutai Kartanegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L) Merill) adalah salah satu komoditi tanaman pangan yang penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merill.), merupakan salah satu sumber protein penting di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman kedelai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%
PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L) Merrill) merupakan sumber protein yang sangat penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40% dan merupakan persentase
Lebih terperinciPOTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG
POTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG Tri Hastini, Siti Lia Mulijanti, dan Nandang Sunandar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang Bandung
Lebih terperinciKata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering
PEMBERIAN RHIZOBIUM PADA 3 VARIETAS KEDELAI DI KEGIATAN UJI VARIETAS UNGGUL BARU DI KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN Rina D. Ningsih BPTP Kalimantan Selatan Jl. P. Batur Barat No 4 Banjarbaru 70711
Lebih terperinciMODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI
MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI Prof. Dr. Marwoto dan Prof. Dr. Subandi Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian MALANG Modul B Tujuan Ikhtisar
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciTHE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)
PENGARUH PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) PADA SISTEM OLAH TANAH THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine
Lebih terperinciUJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN Haris Kriswantoro 1,*, Nely Murniati 1, Munif Ghulamahdi 2 dan Karlin Agustina 3 1 Prodi Agroteknologi Fak. Pertanian
Lebih terperinciKata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan
INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties
Lebih terperinciPENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI
PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PTT menerapkan komponen teknologi dasar dan pilihan. Bergantung kondisi daerah setempat, komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi : Varietas
Lebih terperinciRESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL
RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL Yafizham Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA
PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan kedelai di Indonesia selalu mengalami peningkatan seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan kedelai di Indonesia selalu mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penggunaan kedelai sebagai bahan baku industri pangan. Produksi kedelai di Indonesia
Lebih terperinciV. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
V. KACANG HIJAU 5.1. Perbaikan Genetik Kacang hijau banyak diusahakan pada musim kemarau baik di lahan sawah irigasi maupun tadah hujan. Pada musim kemarau ketersediaan air biasanya sangat terbatas dan
Lebih terperinciPotential Rhizobium and Urea Fertilizer to Soybean Production (Glycine max L.) on The Former Rice Field
Jasmani Ginting: Perendaman Bibit Dengan Menggunakan Larutan Giberelin Pada Dua Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Potensi Rhizobium dan Pupuk Urea untuk Meningkatkan
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting
PENDAHULUAN Latar Belakang Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini sebetulnya bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan tanaman yang berasal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciPENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH
PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH Dotti Suryati Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Lebih terperinciUJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN
UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT
Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Cipto Nugroho dan Sarjoni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Jl.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan sebagai
Lebih terperinciGambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian
TAKAR-1 dan TAKAR-2, Varietas Unggul Kacang Tanah Terbaru Dua varietas unggul baru kacang tanah yaitu TAKAR-1 dan TAKAR-2 telah dilepas berdasarkan SK Kementan No. 3253/Kpts/SR.120/9/2012 dan No 3255/Kpts/SR.120/9/2012.
Lebih terperinciRESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONSE OF PLANTING DISTANCE AND GRANUL ORGANIC FERTILIZER DOSAGE DIFFERENT ON GROWTH
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciEfektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering
Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP JAGUNG DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN PADA MUSIM KEMARAU DI BANGKALAN Donald Sihombing, Nurul Istiqomah, Wahyu Handayati dan Andi Takdir M. 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA TERHADAP VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN PENERAPAN PTT
PERSEPSI PETANI KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA TERHADAP VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN PENERAPAN PTT Arif Anshori, Eko Srihartanto dan Sudarmaji Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta E-mail:
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Permasalahan
A. PENJELASAN UMUM I. Pendahuluan (1) Padi sawah merupakan konsumen pupuk terbesar di Indonesia. Efisiensi pemupukan tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga terkait
Lebih terperinciPertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Kedelai di Lahan Kering Kalimantan Timur pada Berbagai Perlakuan Mulsa Organik dan Dosis Pupuk Organik
Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Kedelai di Lahan Kering Kalimantan Timur pada Berbagai Perlakuan Mulsa Organik dan Dosis Pupuk Organik Fitri Handayani, Nurbani, Afrilia Tri Widyawati Balai Pengkajian
Lebih terperinciTeknologi Budidaya Kedelai
Teknologi Budidaya Kedelai Dikirim oleh admin 22/02/2010 Versi cetak Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.
Lebih terperinciADAPTASI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LEBAK, BANTEN
ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LEBAK, BANTEN Zuraida Yursak 1) dan Purwantoro 2) 1) Peneliti di BPTP Banten, 2) Peneliti di Balitkabi-Malang
Lebih terperinciPercobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda
Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciPENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU
43 Buana Sains Vol 12 No 1: 43-50, 2012 PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU F. Hulopi PS. Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice
PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice Oleh : Darta Mulyana 1), Sakhidin 2) dan Achmad Iqbal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi yang dikenal sebagai sumber utama protein nabati yang dapat dimanfaatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Hijau Kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae. Klasifikasi botani tanman kacang hijau sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis
Lebih terperinciADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK
ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU Nurmegawati dan Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl Irian km 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK Pemanfaatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh Anjani (2013) pada musim tanam pertama yang ditanami tanaman tomat,
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN
Jurnal Cendekia Vol 11 Nomor 2 Mei 2013 PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS HARMONY Oleh:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pangan di Indonesia yaitu kualitas dan nilai gizi yang relatif masih rendah. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan usaha peningkatan gizi pangan masyarakat antara
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.
PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Dewi Arie Puspareny*), Titin Sumarni**) dan Agung Nugroho**)
Lebih terperinciAplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala
Aplikasi Kandang dan Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of Farmyard Manure and SP-36 Fertilizer on Phosphorus Availability
Lebih terperinciREKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.
REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013 Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5
Lebih terperinciPertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Ngawi Jawa Timur
Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Ngawi Jawa Timur E. Fidiyawati 1), L. Fauziah 2), dan Suwono 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB Jalan Raya
Lebih terperinciPOTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN
POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN Abd Rahman 1 dan Abdul Fattah 1)* 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan
Lebih terperinciSTUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH
Lebih terperinciTANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]
ISSN 1410-1939 TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND] Nur Asni dan Yardha 1 Abstract This investigation
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian
Lebih terperinciOni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.
Profil Pengembangan Tanaman Palawija dan Kelembagaan Penunjang di Lokasi Eks Primatani Agroekosistem Lahan Pasang Surut Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak
Lebih terperinciPOTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEDELAI DI LAHAN KERING DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEDELAI DI LAHAN KERING DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Sriwulan P. Rahayu 1) *, Fitri Handayani 2), dan Darniati Danial 3) 1,2,3) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI
KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI Amir dan Baso Aliem Lologau Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Sulawesi Selatan salah satu sentra pengembangan
Lebih terperinciKERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG
KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG Moh. Saeri dan Suwono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Sampang merupakan salah satu
Lebih terperinciKERAGAAN KACANG TANAH VARIETAS KANCIL DAN JERAPAH DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN TENGAH
36 Muhammad Saleh KERAGAAN KACANG TANAH VARIETAS KANCIL DAN JERAPAH DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN TENGAH Peneliti Badan Litbang Pertanian di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebon Karet Loktabat,
Lebih terperinciDeskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI
1 Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI Bidang Teknik Invensi Invensi ini secara umum berhubungan dengan formula pupuk hayati, khususnya pupuk hayati untuk tanaman kedelai, untuk meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman sorgum mempunyai daerah adaptasi
Lebih terperinciPENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP
PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan usahatani jagung yang lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai berperan penting di beberapa negara di dunia sebagai sumber protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015), produksi kedelai rata-rata
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Ridwan et al.: Pengaruh Dosis Pupuk Majemuk NPK dan Pupuk Pelengkap 1 Vol. 5, No. 1: 1 6, Januari 2017 PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):
Lebih terperinciDINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1
DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian
Lebih terperinciPOLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING
POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING TEKNOLOGI BUDIDAYA Pola tanam Varietas Teknik Budidaya: penyiapan lahan; penanaman (populasi tanaman); pemupukan; pengendalian hama, penyakit dan gulma;
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT
KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT Baiq Tri Ratna Erawati 1), Awaludin Hipi 1) dan Andi Takdir M. 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciINTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Dewi Rumbaina Mustikawati dan Nina Mulyanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung ABSTRAK Badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) termasuk dalam famili leguminosae, sub famili Papilionidae dan genus Glycine, merupakan tanaman semusim yang berupa semak rendah,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil
PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting, baik karena kandungan gizinya, aman dikonsumsi, maupun harganya yang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA
Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang meliputi kurang lebih 25 spesies dan tersebar di daerah tropis dan subtropis seperti di Asia, Afrika,
Lebih terperinciPENGAIRAN DAN PEMUPUKAN NPK PADA KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH DI TANAH VERTISOL
PENGAIRAN DAN PEMUPUKAN NPK PADA KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH DI TANAH VERTISOL Sri Ayu Dwi Lestari 1 dan Arief Harsono Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak km 8 Kotak
Lebih terperinciAnalisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara
Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia
EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah di Bontonompo Gowa-Sulsel yang
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara I. PENDEKATAN PETAK OMISI Kemampuan tanah menyediakan
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN
KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENELITI UTAMA: ZAINAL ABIDIN, SP.,MP FOKUS:
Lebih terperinciKERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT
KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT Helena da Silva* dan Bambang Murdolelono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT *Helena_dasilva73@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN
ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan
Lebih terperinciTHE EFFECT OF SOIL CONDITIONER FROM LUMPUR LAPINDO ON THE GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glicyne max L. Merrill)
Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11, November 2017: 1851-1857 ISSN: 2527-8452 1851 PENGARUH PENAMBAHAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PEMBENAH TANAH TERHADAP PETUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI ( Glicyne max L. Merrill)
Lebih terperinciPENGARUH HUMIC ACID TERHADAP EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PUPUK NPK SUPER PADA TANAMAN JAGUNG. Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia
PENGARUH HUMIC ACID TERHADAP EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PUPUK NPK SUPER PADA TANAMAN JAGUNG Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pranan terhadap
Lebih terperinciPENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS
PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS A. Setiawan, J. Moenandir dan A. Nugroho Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang 65145 ABSTRACT Experiments to
Lebih terperinciPENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)
SKRIPSI PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill) Oleh: Siti Rosmiati 10982008360 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI ACEH BESAR
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI ACEH BESAR The Performance of Growth and Yield Component of Soybean Varieties in AcehBesar Bakhtiar 1), Taufan Hidayat 1), Yadi
Lebih terperinci