BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 2.1 Automasi Perpustakaan Pengertian Automasi Perpustakaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Automasi adalah pengendalian suatu kegiatan secara otomatis dengan memanfaatkat mesian. Pengertian automasi adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI) yaitu komputer, maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan artinya proses pengolahan data menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembal (Saiful 2007, 6). Definisi lain menurut (Siregar 2004, 24) automasi perpustakaan adalah suatu perpustakaan yang menggunakan sistem terautomasi untuk penggunaan sebahagian atau seluruh kegiatan rutinnya. Dari pendapat yang mengemukakan definisi dan arti automasi secara umum di atas, maka automasi merupakan tehnik untuk proses suatu kegiatan atau sistem yang berjalan secara otomatis, mengendalikan secara otomatis untuk menggantikan organ manusia dengan memanfaatkan mesin (komputer). Sedangkan dalam konteks perpustakaan, automasi adalah cara untuk membuat sistem pengelolaan perpustakaan berjalan secara otomatis dengan menggunakan bantuan teknologi komputer. Sulistyo Basuki dalam bukunya periodesasi perpustakaan menyatakan bahwa: Automasi adalah salah satu aspek pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengatalogan hingga ke jasa pelayanan informasi bagi pembaca. Atau sering juga disebut dengan istilah komputerisasi perpustakaan (1995, 96). Menurut Lasa (2001, 8) automasi perpustakaan (library automation) merupakan proses atau hasil penciptaan mesin swatindak atau swakendali tanpa campur tangan manusia dalam proses tersebut. Sedangkan menurut Duval dan Main yang dikutip oleh Hasugian (2003, 1) automasi perpustakaan adalah pemanfaatan komputer dan teknologi lain untuk pengadaan, serial kontrol, pangkalan data/manajemen katalog, sirkulasi, katalog online, laporan statistik dan penyebaran informasi. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka automasi perpustakaan tidak hanya sebatas pemanfaatan komputer dalam kegiatan administrasi perpustakaan atau pemanfaatan komputer untuk membangun database koleksi perpustakaan. Lebih dari itu

2 automasi perpustakaan mencakup pemanfaatan komputer dalam seluruh kegiatan kerumahtanggaan perpustakaan seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan, pelayanan dan penyusunan laporan Alasan Automasi Perpustakaan Setiap perpustakan mempunyai alasan-alasan tertentu untuk mengembangkan sistem kerumahtanggannya dari sistem manual menjadi suatu sistem berbasis komputer. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2009, 6-7), ada dua kecendrungan yang kecenderungan yang harus dipertimbangkan di dalam kegiatan automasi perpustakaan, yang pertama: kecenderungan penggunaan komputer untuk kepentingan pemakai; kedua: kecenderungan penggunaan komputer untuk melaksanakan pekerjaan rutinitas di perpustakaan. Walaupun alasan-alasan tersebut ada yang bersifat spesifik untuk perpustakaan tertentu, tapi biasanya terdapat beberapa alasan yang berlaku umum bagi semua perpustakaan. Berikut ini adalah alasan-alasan yang bersifat umum menurut Saiful (2007, 6): 1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan 3. Meningkatkan citra perpustakaan 4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global Sedangkan faktor penggerak membuat automasi perpustakaan menurut Purwono (2008, 3) adalah: 1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan 3. Kemampuan dari teknologi informasi 4. Tuntutan layanan masyarakat serba klik Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alasan yang menyebabkan automasi perpustakaan adalah untuk mengembangkan suatu sistem perpustakaan berbasis komputer, memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan dengan mengefisiensikan dan memudahkan pekerjaan perpustakaan untuk meningkatkan citra perpustakaan serta pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.

3 2.1.3 Fungsi dan Tujuan Automasi Perpustakaan Automasi perpustakaan diperlukan untuk meningkatkan mutu layanan kepada pengguna dan dapat meningkatkan kemampuan perpustakaan agar dapat mengikuti pertambahan koleksi, transaksi, dan resource sharing dengan perpustakaan lainnya. Fungsi automasi pada perpustakaan menurut Sukrino (2008, 5) : 1. Fungsi pengganti dari pekerjaan manual menjadi automasi 2. Fungsi pengaturan pekerjaan rutin secara otomatis, sehingga fungsi pengaturan manusia berkurang 3. Fungsi informasi, fungsi yang didasarkan pada komunikasi data jaringan kerja komputer dengan berbagai jenis bahasa 4. Fungsi komputasi didasarkan atas data 5. Fungsi koordinasi yaitu fungsi yang didasarkan pada sistem informasi manajemen, pengajaran berbantu komputer, pelaksanaan penelitian dan membuat model. Menurut Saiful (2007, 6) tujuan automasi perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Memudahkan integrasi kegiatan perpustakaan Pada perpustakaan yang masih menggunakan sistem manual, kegiatan perpustakaannya masih dilakukan secara terpisah-pisah belum terintegrasi. Misalnya antara kegiatan pengolahan bahan pustakan dengan kegiatan sirkulai peminjaman dan penelusuran tidak terintegrasi, sehingga stok bahan pustakan tidak bisa secara langsung terpantau pada bagian sirkulasi peminjaman dan untuk penulusuran bahan pustaka. Dengan adanya automasi perpustakaan maka ketiga kegiatan ini dapat terintegrasi sehingga stok bahan pustakan secara lasung dapat terpantau dan akan memudahkan pada kegiatan sirkulasi peminjaman maupun untuk kegiatan penelusuran bahan pustakan karena secara pasti pengguna perpustakaan mengetahui stock bahan pustaka dan di lemari mana bahan pustaka berada. Kalaupun bahan pustaka tersebut dipinjam maka pengguna perpsutakaan dengan cepat dapat mengetahui siapa yang sedang peminjam dan kapan bahan pustaka tersebut dikembalikan. 2. Memudahkan kerja sama dan pembentukan jaringan perpustakaan Dengan adanya automasi maka akan memudahkan kerjasama antar perpustakaan karena tersedianya alat komunikasi data yang sudah cukup cangggih yaitu jaringan internet. Dengan adanya internet maka antar perpustakan dapat melukan komunikasi setiap saat dan antar perpustakaan juga dapat melakukan pengiriman data dan tukarmenukar data dan informasi. Pada sistem manual tentunya hal ini akan sulit dilakukan. 3. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan Pada sistem manual duplikasi kegiatan tak bisa dihindari karena semua kegiatan pendataan dilakukan sescara manual melalui pencatatan atau pengetikan. Sedang pada automasi perpustakaan semua kegiatan pendataan dilakukan secara komputerise sehingga terbangun suatu basis data atau pangkalan data. Dengan adanya basis data ini maka akan terhidari duplikasi kegiatan diperpustakaan. Misalnya pada kegiatan sirkulasi peminjaman, petugas tidak perlu lagi menulis nama anggota dan alamat anggota tapi cukup memasukan nomor id anggota

4 demikian juga untuk bahan pustaka yang dipinjam cukup dimasukan nomor id bahan pustaka maka deskripsi bahan pustaka dengan sendirinya akan tampil di layar komputer. Demikian untuk kegiatan-kegiatan lain, cukup dengan cukup memanfaatkan basis data yang tersedia. 4. Menghindari dari pekerjaan yang bersifat mengulang dan membosankan Pada sistem manual, kegiatan yang paling rutin dilakukan dan yang membosankan adalah pembuatan label punggung bahan pustaka, pembuatan katalog bahan pustaka dan barcode bahan pustaka. Dengan automasi perpustakaan kegiatan ini akan mudah dilakukan oleh petugas perpustakan karena cukup memanfaatkan basis data dengan bantuan program atau software komputer maka pencetakan label punggung bahan pustaka, katalog bahan pustakan dan barcode bahan pustaka dengan mudah dapat dilakukan. 5. Memperluas Jasa Perpustakaan Dengan adanya automasi perpustakaan maka jasa perpsutakaan dapat dilakukan dengan jangkauan yang lebih luas. Karena informasi bahan pustakaan dapat diakses tidak saja di tempat perpustakaan berada tapi juga diakses dari mana dan kapan saja tidak terbatas dengan ruang dan waktu. Hal dapat terjadi kerena ada jasa layan jaringan internet. Bahkan kualitas informasi juga dapat ditingkatkan misal informasi yang disediakan tidak saja berupa katalog bahan pustaka tapi juga bisa berupa abstrak bahkan kalau memungkin sampai pada fulltext. 6. Memberikan Peluang untuk Memasarkan Jasa Perpustakaan Dengan automasi perpustakaan, petugas perpustakaan dapat secara aktif memasarkan jasa layanan perpustakaan kepada penggunakan perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan karena tersedianya basis data bahan pustaka yang sudah berbentu soft file dan juga tersedianya teknologi informasi dan komunikasi yang canggih yang dapat memudahkan melakukan komunikasi data dan informasi. 7. Meningkatkan Efisiensi Automasi perpustakaan memberikan dampak yang lebih baik bagi pengelola perpustakaan dan pengguna perpustakaan. Hal ini disebabkan kerena adanya efisiensi yang terjadi dalam otomasi perpsutakaan tersebut. Dengan adanya automasi perpustakaan maka efisiensi tenaga, waktu dan biaya akan terasa bagi pengelola perpustakaan, demikian juga bagi pengguna perpustakaan karena pengguna perpustakaan dapat mengakses data dan informasi bahan pustaka dari mana dan kapan pun. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa automasi perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan terutama efesiensi dan efektifitas kerja perpustakaan. Dengan automasi, beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan bahan pustaka akan menjadi lebih akurat dan cepat untuk di telusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang sudah diambil alih oleh komputer.

5 2.1.4 Manfaat Automasi Perpustakaan Menurut Saleh (1996, 21) manfaat yang dapat diperoleh apabila basis data diolah dengan komputer (automasi) perpustakaan antara lain sebagai berikut: 1. Satu kali data dimasukkan atau diketik ke komputer, maka untuk data yang sama akan dihasilkan berbagai keluaran antara lain: a) Dapat mencetak kartu katalog. b) Mencetak daftar tambahan buku. c) Dapat mencetak Bibliografi. d) Dapat mencetak buku induk jika diperlukan. e) Dapat mencetak label nomor panggil. f) Dapat mencetak kartu buku, dan lain-lain. 2. Penelusuran dapat dilakukan dari berbagai titik penelusuran (access points). Bukan saja berdasarkan nama pengarang judul buku atau subyek, sebagaimana biasanya pada sistem tradisional, melainkan dari seluruh kata dan melalui seluruh ruas serta sub ruas yang ada dalam basis data. 3. Penelusuran dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan cara tradisional. 4. Data, meskipun sudah dimasukkan ke komputer, masih dapat secara leluasa diubah-ubah (diperbaiki, ditambah atau dikurangi). 5. Seluruh jumlah data yang disimpan akan memakan ruang lebih sedikit dibandingkan dengan cara penyimpanan tradisional. 6. Data yang ada dapat saling dipertukarkan. 7. Kalau sudah paham penggunaannya akan terasa menyenangkan mencari informasi dengan komputer. Dengan adanya automasi perpustakaan maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Salain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. 2.2 Cakupan Automasi Perpustakaan Untuk mengetahui pemanfaatan komputer di bidang perpustakaan dapat dilihat dari fase perkembangan automasi perpustakaan, Pembagian perkembangan fungsi automasi perpustakaan tersebut dapat dilihat dalam dua fase. Menurut Marguartd seperti dikutip oleh Siregar (1997, 11-12) menyebutkan fase pertama, fungsi yang diautomasi antara lain adalah sistem sirkulasi, pengatalogan, dan pengadaan. Fase kedua adalah berbagai inovasi baru telah memperluas daya dan cakupan temu balik informasi. Lebih lanjut Siregar (1997, 4-5) menyebutkan kerumahtanggaan perpustakaan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan rutin sehari-hari perpustakaan ditujukan untuk mengontrol koleksi suatu perpustakaan.

6 Kerumahtanggaan tersebut mencakup kegiatan pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi, pengawasan serial, dan katalog talian Pengadaan Pengadaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemerolehan bahan pustaka yang dilakukan baik melalui pembelian, pertukaran, maupun berupa hadiah. Pengadaan bahan pustaka merupakan ikon penting dalam penyelenggaraan perpustakaan. Pengolahan bahan pustaka menjadi cermin baik tidaknya suatu perpustakaan. Perpustakaan yang baik harus didukung oleh jumlah koleksi yang memadai baik dari segi keragaman judul maupun jumblah eksemplar. Fungsi utama dari sistem pengadaan terautomasi terdiri dari pemilihan bahan pustaka baru. Menurut Siregar (1997, 5-9) subsistem pengadaan yang terautomasi mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Pemilihan bahan pustaka baru yang akan dibeli atau dipesan biasanya dilakukan oleh pustakawan dan pengguna perpustakaan. Pemilihan dapat dilakukan dengan menggunakan sumber informasi yang tersedia seperti catalog penjual buku. 2. Pengecekan bibliografi, kartu-kartu pilihan diinventaris dengan cara mencocokan isi kartu dengan file catalog, file pesanan dan file desiderata 3. Penerimaan dan pengujian tuntutan, bahan-bahan pustaka baru dan faktur biasanaya diterima bersamaan. 4. Melakukan verifikasi terhadap faktur dengan cara mencocokkannya dengan daftar pesanan. 5. Pengajuan tuntutan akan diproses dan dikirimkan kepada pemasok (supplier) bahan pustaka dalam kasus dimana terdapat bahan-bahan pustaka yang diterima tidak sesuai dengan pemesanan. Subsistem pengadaan mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Sistem dapat mendukung proses pemilihan bahan pustaka yang akan dipesan. Untuk itu, suatu dile desiderata tersedia 2. Sistem dapat memroses pesanan berikut: a Pengentrian data dengan layar terformat b Temu-blik sebelum pemesanan dan pengubahan cantuman desiderata menjadi cantuman pesanan c Fasilitas untuk melengkapi cantuman bibliografi d Sistem dapat membuat tanggal dan nomor pesanan e Menampilakan total harga untuk pesanan lebih dari satu eksemplar f Mencetak daftar pesanan berdasarkan penerbitan 3. Sistem dapat memproses penerimaan bahan baru seperti berikut: a Temu balik cantuman menggunakan beberapa kata kunci, termasuk nomor pesanan atau menurut kelompok penerbit

7 b Cara perekaman tanda terima dengan hanya menekan beberapa tombol dan dapat langsung mengubah status cantuman bahan pustaka yang baru diterima c Sistem dapat membuat tanggal penerimaan d Cara meremajakan cantuman dan e Peremajaan langsung informasi dana yang tersedia 4. Sistem dapat mencetak daftar bahan pustaka yang akan diajukan tuntutan (claims) dan sekaligus dengan surat pengantar. 5. Sistem dapat menjawab pertanyaan yang berrkaitan dengan file pesanan, desiderata dan bahan pustaka yang baru diterima melalui pengarang, nomor pesanan, dsb. 6. Sistem dapat menampilkan laporan dan statistik tentang pesanan Pengatalogan Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Selain itu alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan sebab kartu katalog mewakili buku-buku yang ada di rak yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan. Sistem pengatalogan berbasis computer merupakan semua aktifitas yang dilakukan dalam mempersiapkan cantuman bibliografi. Untuk catalog dengan menggunakan komputer sistem ini menghasilkan suatu pangkalan data (database) catalog yang dapat diakses secara online. Dengan kata lain, catalog online merupakan suatu bentuk penelusuran terhadap koleksi yang tersedia melalui terminal computer, disebut juga OPAC (Online Public acces Catalog) Siregar (1996, 2-3). Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pengatalogan merupakan rangkaian pekerjaan untuk mempersiapkan bahan pustka agar mudah ditemukembalikan dan diketahui informasi yang terdapat di dalamnya berdasarkan judul, pengarang, subjek, penerbit, tahun terbit dan nomor panggilnya. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah system perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi.

8 Sebuah system katalog yang dirancang dengan baik merupakan factor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan. Sistem pengatalogan mencakup fungsifungsi sebagai berikut: 1. Sistem menyediakan fasilitas pengentrian data seperti berikut: a Pengentrian cantuman menggunakan layar terformat b Cantuman memiliki ruas-ruas yang sama dengan catalog c Pengecekan duplikasi dan fasilitas untuk penambahan jumlah eksemplar d Fasilitas untuk mentransfer dan mengubah (upgrade) cantuman bahan pustaka yang baru diterima e Fasilitas untuk pengeditan dan mengubah cantuman dengan sedikit pengetikan, dan f Fasilitas untuk berbagai jenis bahan pustaka 2. Sistem dapat menerima cantuman dari file perantara (downloading) 3. Sistem dapat menyediakan fasilitas akses langsung on-line: seperti berikut: a Menu driven dan command driven b Fasilitas temu balik menggunakan kata kunci dan ungkapan c Penampilan katalog dengan bentuk yang sama seperti kartu catalog 4. Sistem dapat mencetak: a Kartu-kartu katalog b Label punggung bahan pustaka, dan c Bibliografi dan daftar koleksi tajuk subjek Pengawasan Sirkulasi Pengawasan sirkulasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Kegiatan ini berhubungan dengan pengontrolan peredaran koleksi perpustakaan. Menurut Siregar (1997, 33-34) sistem pengawasan sirkulasi mencakup fungsi-fungsi seperti berikut : 1. Sistem dapat menyediakan fasilitas parameter untuk: a Jenis bahan pustaka yang berbeda b. Kategori peminjam yang berbeda b Kalender (untuk hari libur, jam buika dan tutup) c Batas waktu reservasi berlaku 2. Sistem dapat menyediakan fasilitas sistem peminjaman seperti berikut: a Pengentrian nomor anggota dan bahan pustaka melalui papan tombol atau barcode reader b Sistem dapat memerangkap (traps) jumlah pinjaman dan bahan pustaka yang terlambat c Menampilkan tanggal kembali di layar d Dapat mengubah tanggal kembali dan e Peremajaan langsung cantuman peminjam dan bahan pustaka 3. Sistem dapat memproses pengembalian seperti berikut: a Nomor bahan pustaka dientri melalui papan tombola tau barcode reader b Pengecekan bahan pustaka yang terlambat dan perhitungan jumlah denda dengan memberikan kesempatan pembayaran sebahagian.

9 4. Sistem dapat memproses perpanjangan seperti berikut: a Pengentrian nomor bahan pustaka melalui papan tombol atau barcode reader b Peminjaman dan bahan pustaka dicek dengan cara yang sama seperti proses peminjaman. 5. Sistem dapat memproses denda seperti berikut: a Perhitungan jumlah denda berdasarkan kategori peminjaman dan bahan pustaka b Perhitungan denda dengan basis hari dan jam dengan memperhitungkan jumlah hari libur c Pembayaran denda sebagian atau penuh melalui fingsi pengembalian atau dengan akses langsung pada denda. d Jumlah denda maksimum berdasarkan kategori peminjaman dan bahan pustaka. 6. Sistem dapat memproses reservasi/pemesanan a Mengidentifikasi bahan pustaka yang diminta melalui semua kata kunci temu balik biasanya atau mentransfer melalui fungsi temu-balik b Mengidentifikasi peminjam melalui nama atau nomor anggota c Dapat membuat status reservasi pada semua eksemplar atau hanya eksemplar tertentu saja dengan pembatalan otomatis pada eksemplar lain jika salah satu reservasi telah terpenuhi d Pemeliharaan antrian pemesanan jika dipesan oleh lebih dari satu orang e Pembatalan reservasi 7. Sistem dapat memproses peminjaman untuk kategori koleksi pinjam singkat yang biasanya berlaku untuk satu malam 8. Sistem dapat memelihara file anggota seperti berikut: a Pengentrian dan pengubahan langsung cantuman anggota b Cantuman anggota terdiri dari : nama, alamat, profesi dan kategori anggota c Mengakses file anggota melalaui nama atau nomor anggota 9. Sistem dapat menjawab permintaan/pertanyaan sebagai berikut: a Pengaksesan cantuman anggota melalui nama atau nomor anggota untuk melihat rincian bahan pustaka yang sedang dipinjam, diperpanjang, yang terlambat, denda, dan reservasi yang bersangkutan b Pengaksesan cantuman bahan pustaka melalui semua kata kunci temubalik biasa untuk mengetahui rincian setiap eksemplar, status pinjaman jika sedang dipinjam, rincian pinjaman, termasuk peminjam dan rincian reservasi bahan pustaka 10. Sistem harus mampu untuk membuat peringatan untuk keterlambatan dan penagihan 11. Sistem harus mampu untuk menghasilkan laporan dan statistik sebagai berikut: a Pembuatan laporan dan statistik harian dan bulanan yang berkaitan dengan transaksi sirkulasi, termasuk: peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan b Laporan yang berkaitan dengan denda, reservasi, keterlambatan, dsb

10 2.2.4 Pengawasan Serial Untuk mengetahui keberadaan kegiatan yang terjadi pada suatu lingkup kegiatan/organisasi perlu ada pengawasan yang baik, sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja. Pengawasan serial adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan pesanan, penerimaan dokumen, akses terhadap koleksi, pengarahan (routing), pengajuan tuntutan (claim), peminjaman dan penjilidan, terbitan berkala atau serial Hasugian (2009, 8). Fungsi dasar sub-sistem pengawasa serial terautomasi adalah untuk mempermudah pengecekan berkala apa yang di pesan dan nomor apa saja yang sudah diterima, sehingga hasil yang diterima akurat Informasi Manajemen Sistem perpustakaan berbasis computer dapat dengan mudah menghasilkan berbagai jenis statistik seperti jumlah buku yang dipinjamkan kepada pengguna, jumlah pengunjung perpustakaan dalam periode tertentu dan biaya rata-rata sebuah buku merupakan contoh dari pelayanan yang semakin baik bagi staf maupun para pengguna perpustakaan. Dengan informasi seperti itu pengambilan keputusan manajemen dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif. Berdasarkan pendapat di atas, seluruh kegiatan tersebutlah yang hendak diautomasikan. Kegiatan yang sebelumnya dikerjakan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama, dengan automasi akan dikerjakan secara cepat dan tepat dengan menggunakan komputer. 2.3 Implementasi Sistem Automasi Perpustakaan Sistem informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM (1999, 11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan menurut O Brien dalam bukunya pengantar sistem informasi (2005, 5) sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications

11 (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 tentang komponen sistem informasi. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Sumber: James O Brien dalam Buku Pengantar Sistem Informasi Ed.12 Pada Gambar 2.1 di atas dapat dijelaskan: 1. Sumber Daya Manusia Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development). 2. Sumber Daya Software Perangkat lunak Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama : 1. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer. 2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan. 3. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi. 3. Sumber Daya Hardware Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran. Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

12 4. Sumber Daya Data Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. 5. Sumber Daya Jaringan Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda Dari gambar diatas juga dapat dijelaskan aktivitas pemrosesan informasi dasar (atau pemrosesan data) yang terjadi dalam sistem informasi sebagai berikut: 1. Input Sumber Daya Data Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus ditangkap dan disiapkan untuk pemrosesan untuk aktivitas input. Input biasanya berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan pengeditan. Para pemakai akhir biasanya memasukan data secara langsung ke dalam sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dari beberapa jenis media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai aktivitas edit untuk memastikan bahwa mereka telah mencatat data dengan benar. Begitu dimasukkan, data bisa dipindahkan ke dalam media yang dapat dibaca mesin, seperti magnetic disk hingga dibutuhkan untuk pemrosesan. 2. Pemrosesan Data Menjadi Informasi Data biasanya tergantung pada aktivitas pemrosesan seperti perhitungan, perbandingan, pemilahan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran. Aktivitasaktivitas ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data, hingga mengubahanya ke dalam informasi bagi para pemakai akhir. Kualitas data apapun yang disimpan dalam sistem informasi juga harus dipelihara melalui proses terus-menerus dari aktivitas perbaikan dan pembaruan. 3. Output Produk Informasi Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi umum meliputi pesan, lapora, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia. 4. Penyimpanan Sumber Daya Data Penyimpanan adalah komponen dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian 5. Pengendalian Kinerja Sistem Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapakan apakah sistem dapat memenuhi standar

13 kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir. Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang digunakan dalam pengolahan transaksi harian, yang menggabungkan suatu kombinasi teratur dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komputer and komunikasi, serta basis data yang bertujuan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi. Loudon (2005), menyatakan bahwa tujuan dari sistem informasi adalah mengumpulkan, menyimpan dan menyebarkan informasi dari lingkungan organisasi dan operasi internal untuk mendukung fungsi-fungsi organisasi dan pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, kendali, analisis dan visualisasi. Sistem informasi mentransformasi basis-basis data menjadi informasi yang berarti dan berguna melalui tiga aktifitas dasar: masukan, proses dan keluaran. Sistem informasi dalam perpustakaan digital adalah ba gian dari serangkaian aktifitas penambah nilai dalam mengambil, mentransformasi dan menyebarkan informasi yang dapat digunakan para pengambil kebijakan di perpustakaan untuk menjalankan tugas yang diembannya demikian pula dapat memperluas kinerja organisasi perpustakaan dan akhirnya dapat meningkatkan orientasi perpustakaan menjadi profit oriented yang lebih mengutamakan kepuasan pengguna. Menurut Sutedjo (2006:144) tahapan pembangunan sistem dibagi menjadi: Fase Perencanaan Sistem Perencanaan pengembangan Sistem Informasi bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan Sistem Informasi apa saja yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang akan melaksanakan. Beberapa studi kelayakan yang menjadi pertimbangan dalam fase perencanaan, yaitu : a. Kelayakan Operasional Menyangkut apakah secara operasional system yang baru dapat dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia dan metode training yang ditawarkan, pelayanan purna jual atau pemeliharaan serta efisiensi dan efektivitas sistem baru. b. Kelayakan Teknis Menyangkut apakah hardware/software yang akan dikembangkan tersedia, jadwal pelaksanaan serta system keamanan data.

14 c. Kelayakan Ekonomis Menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan system baru serta keuntungan yang akan diperoleh dari sistem tersebut. Fase Pembentukan Sistem a. Menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan system baru serta keuntungan yang akan diperoleh dari sistem tersebut. b. Membangun Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer yang akan mengolah database perusahaan, menghasilkan laporan-laporan serta mendistribusikannya kepada pihak-pihak pengambil keputusan di dalam perusahaan dengan tepat waktu dan akurat. Sistem Informasi Manajemen ini akan menyehatkan aliran informasi di dalam perusahaan, karena semua lini manajemen dapat memperoleh aliran informasi secara langsung dan otomatis. c. Membangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk mengolah database yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk membantu para pimpinan dalam menemukan alternatif-alternatif keputusan manajerial. Mereka dapat melakukan berbagai simulasi variable-variabel yang berpengaruh sehingga keputusankeputusan manajerial yang diambil oleh pihak-pihak yang berwenang semakin berkualitas. Fase Pembangunan Sistem a. Investigasi Sistem Manfaat dari sistem ini adalah untuk menentukan masalah ataupun kebutuhan yang timbul. Hal ini membutuhkan pengembangan sistem yang menyeluruh ataukah ada usaha lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya. b. Analisis Sistem Tahap analisis bertitik tolak pada kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas dimana sistem yang berjalan dipelajari lebih mendalam untuk menjadi landasan bagi sistem yang baru akan dibangun. Salah satu tujuan penting dari tahap ini adalah untuk mendefinisikan sistem berjalan. c. Desain Sistem Tahap ini sebagian besar kegiatannya berorientasi pada komputer. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang telah disusun pada tahap sebelumnya ditinjau kembali dan disempurnakan. Rencana pembuatan program dilaksanakan untuk kemudian diuji coba. Tujuan desain sistem: 1) Untuk memenuhi kepada pemakai sistem. 2) Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli ahli teknik lainnya yang terlibat. d. Implementasi Sistem Tujuan dari tahap implementasi ini adalah untuk menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, menguji serta mendokumentasikan program-program dan prosedur system yang diperlukan, memastikan bahwa personil yang terlibat dapat mengoperasikan sistem yang baru dan memastikan bahwa konversi sistem lama ke sistem baru dapat berjalan dengan baik dan benar. e. Pemeliharaan Sistem Proses pemeliharaan sistem ini adalah untuk melakukan evaluasi sistem secara cepat dan efisien, menyempurnakan proses pemeliharaan sistem dan

15 meminimalkan gangguan control dan gangguan operasional yang disebabkan oleh proses pemeliharaan sistem Metode Pemilihan Sistem Automasi Perpustakaan Sebelum menentukan sistem informasi yang akan digunakan oleh perpustakaan maka pustakawan perlu melakukan studi terlebih dahulu terutama yang berkaitan dengan seberapa jauh perangkat lunak yang akan digunakan tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan perpustakaannya. Pemilihan sistem adalah suatu faktor yang paling dipertimbangkan dalam usaha mengembangkan teknologi informasi pada perpustakaan. Faktor tersebut dapat ditinjau dari aspek metode pemilihannya, pemilihan perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Metode adalah cara untuk mencapai suatu tujuan. Automasi perpustakaan pada hakekatnya untuk meningkatkan kualitas perpustakaan kepada pengguna. Untuk mencapai tujuan itu perpustakaan dapat melakukan berbagai cara atau metode dalam pemilihan sistem yang sesuai. Berdasarkan cara pengembangannya, Corbin sebagaimana dikutip oleh Bustan (2001, 55) membagi metode penerapan automasi perpustakaan atas 4 (empat) yaitu: 1. Membeli Sistem Turnkey Sistem Turnkey adalah sistem komputer yang telah dirancang, diprogram, diuji, dan kemudian dijual oleh perusahaan kepada perpustakaan dalam siap dipasang dan dioperasikan. 2. Mengembangkan Sistem Melalui Jaringan (Network System). Perpustakaan juga dapat mengembangkan sistem dengan cara mengadaptasikan sistem melalui kerjasama jaringan. 3. Mengadaptasikan Sistem dari Perpustakaan Lain. Cara lain yang dapat digunakan perpustakaan dalam mengembangkan automasi perpustakaan adalah menduplikasi atau mengadaptasi sistem dari perpustakaan lain. 4. Mengembangkan Sistem Lokal Perpustakaan dapat juga mengembangkan sistem lokal atau in-house development sistem. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap metode sistem automasi perpustakaan memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Jadi, metode apapun yang akan digunakan maka pihak perpustakaan haruslah mempertimbangkannya terlebih dahulu dan harus disesuaikan dengan kondisi perpustakaannya Unsur-Unsur Automasi Perpustakaan Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan sebagai pengelola informasi dan pengetahuan banyak

16 memanfaatkan komputer untuk berbagai keperluan. Dalam menjalankan suatu automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur-unsur automasi perpustakaan yang saling mendukung dan terkait antara satu dengan yang lainnya Ajie (2009, 36 ) yaitu terdiri dari: a) Pengguna (user) Pengguna (user) merupakan unsur utama yang sangat berpengaruh dalam sistem automasi perpustakaan. Dalam membangun dan mengembangkan sistem automasi perpustakaan alangkah baiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan staf perpustakaan, pustakawan serta para pemustaka atau pengguna perpustakaan. Automasi perpustakaan dibangun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para penggunanya, sehingga automasi yang akan dibuat akan membantu para pengguna. b) Perangkat keras (hardware) Sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat diperlukan program untuk menjalankannya. Fungsi perangkat keras adalah untuk menumpulkan data dan mengkonversinya ke dalam suatu bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Perangkat keras dalam Automasi perpustakaan diantaranya komputer, scanner, digital camera, dan CD writer. Pengadaan perangkat keras ini perlu disesuaikan dengan software yang akan digunakan. c) Perangkat lunak (software) Perangkat lunak merupakan unsur penting dalam sistem automasi. Perangkat lunak sering diartikan sebagai metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan baik multi-tasking maupun multiuser. Perangkat lunak (software) untuk sistem automasi perpustakaan adalah seperti CDS/ISIS dari UNESCO yang dapat diperoleh secara gratis melalui internet. d) Data Data merupakan bahan baku informasi. Data dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol-simbol khusus. Dalam perpustakaan data ini dapat berupa identitas sebuah buku atau bibliografi dan lain sebagainya. e) Network / Jaringan Jaringan komputer telah menjadi bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangannya yang terjadi di dalam automasi perpustakaan sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumberdaya melalui teknologi. Tujuan utama adalah melakukan pertukaran data. Jaringan komputer adalah hubungan dua simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih untuk melakukan pertukaran data Hermawan (2009, 6-7). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna (users), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan (network) dan data merupakan komponen-komponen atau syarat yang saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk sebuah sistem automasi perpustakaan.

17 2.3.3 Kendala dalam Automasi Perpustakaan Automasi perpustakaan mempunyai peran penting dalam menerapkan pelayanan yang lebih dalam perpustakaan. Menurut Harmawan (2009, 6-7) dalam tulisannya yang berjudul Sistem Automasi Perpustakaan kendala dalam automasi perpustakaan antara lain sebagai berikut: 1) Kesalah pahaman tentang automasi Perpustakaan Setidaknya ada 2 hal yang menyebabkan kesalahpahaman tentang automasi perpustakaan yaitu : a) Ketakutan kehilangan pekerjaan Dalam automasi perpustakaan, ketakutan kehilangan pekerjaan bagi pustakawaan sebenarnya tidak perlu terjadi karena tidak semua pekerjaan dapat diambil oleh komputer. Pada bidang-bidang tertentu masih tetap diperlukan campur tanggan manusia misalnya klasifikasi, layanan referensi dan majalah secara standar dan pekerjan-pekerjaan lain yang dapat menumbuh kembangkan perpustakaan menjadi lebih baik. Oleh karenanya ketakutan kehilangan pekerjaan bagi pustakawan tidak perlu terjadi. b) Biaya Automasi Perpustakaan Sebagian orang beranggapan bahwa otomasi perpustakaan memerlukan biaya yang besar. Berbicara biaya sangat relatif karena bila dibandingan dengan output atau hasil dari automasi perpustakaan jelas anggap ini adalah salah. Hal ini dapat dibandingkan bila pekerjaan perpustakaan dikerjakan secara manual jelas terkesan sangat tidak efektif dan efisien, namun bila dikerjakan secara otomasi akan terlihat sekali tingkat efisiennya dari segi tenaga dan waktu dan biaya. 2) Kurangnya Staf Terlatih Memang tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak pustakawan yang belum mempunyai pemahaman yang baik dalam bidang teknologi informasi dan komunikas(tik). Ini menjadi tantang tersendiri bagi pustakawan, dan kalau mau pustakawan dapat mempelajari bidang teknologi informasi dan komunikasi(tik) sendiri tanpa harus ditakuti karena ilmu teknologi dan komunikasi merupakan ilmu terapan(applied science). Ilmu terapan adalah ilmu yang dapat dipelajari dengan menerapkan sistem bisa karena biasa. Misalnya banyak orang-orang yang tidak memiliki pendidikan dibidang TIK tapi mereka ahli dalam bidang tersebut. 3) Kurangnya Dukungan dari Pimpinan Masih banyak pimpinan yang belum memiliki perhatian terhadap perpustakaan, walaupun perpustakaan sudah dijadikan sebagai jargon misalnya Perpustakaan Merupakan Jatungnya Perguruan Tinggi. Jargon ini baru sebatas lib service saja. Belum menjadi keputusan yang dapat mendukung kemajuan perpustakaan. Karena masih banyak kebijakan pimpinan yang belum pihak kepada kemajuan perpustakaan apalagi untuk bidang automasi. Ini mejadi kendala serius bagi pengelola perpustakaan.

18 4) Input Data Bila kendala yang lain dapat diatasi kendala berikutnya adalah input data. Input data merupakan kendala yang serius bila jumlah datanya cukup banyak. Hal ini dapat menyebabkan ketidak berhasilan dalam automasi. Untuk mengatasinya adalah dengan memasukan biaya input data dalam biaya proyek automasi perpustakaan. Bila tidak maka yang terjadi adalah tersendatnya ketersediaan data, yang pada akhirnya akan sia-sia pekerjaan automasi perpustakaan. Sedangkan menurut Supriyanto (2008, 11) kendala dalam menerapkan automasi perpustakaan antara lain sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan pustakawan akan komputer dan aplikasinya, banyak kalangan pustakawan yang masih gagap teknologi (Gaptek) khususnya pemahaman tentang Automasi dan Teknlogi Informasi. 2. Kurangnya SDM yang menguasai komputer sekaligus menguasai masalah perpustakaan 3. Belum adanya format baku sehingga masing-masing perpustakaan menggunakan format berlainan. Hal ini yang mengakibatkan perpustakaan membuat data sesuai dengan keinginan masing-masing. 4. Belum adanya peraturan pengkatalogan yang berstandar nasional yang diterima oleh semua pihak. Automasi perpustakaan khususnya automasi katalog, bertujuan antara lain memudahkan pertukaran data antarperpustakan. Pertukaran data ini memerlukan keseragaman peraturan pengkatalogan. Namun praktik pengkatalogan di Indonesia belumlah seragam (khususnya untuk penentuan tajuk entri utama nama pengarang) 5. Keterbatasan dana untuk pengadaan software. Lazimnya perpustakaan menyediakan dana khusus untuk software seperti halnya dana yangdisediakan untuk perangkat kerasnya (membeli komputer, ATK, bahan habis pakai dll.) akibatnya perpustakaan membeli software di pasaran yangbelum tentu cocok untuk aplikasi yang dibutuhkan. 6. Kurangnya jaringan dan kerjasama antar perpustakan. Dari pendapat di atas tampak jelas bahwa walaupun automasi perpustakaan mempunyai peran besar dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dalam suatu perpustakaan proses penerapan automasi perpustakaan tersebut masih memiliki kendala baik dari segi sumber daya manusianya maupun program yang digunakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Automasi Perpustakaan Bilal (2002) menyatakan bahwa automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi

Lebih terperinci

2. Pembahasan 2.1. Pengerian Otomasi Perpustakaan

2. Pembahasan 2.1. Pengerian Otomasi Perpustakaan Otomasi Perpustakaan (Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Kendalanya) Oleh M. Thoha Mahmun,S.IP, M.M KepalaPusdikom dan Dosen Universitas Tridinanti Palembang Abstrak Kedepan melakukan otomasi perpustakaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Angket Penelitian. Identifikasi Kebutuhan sistem Automasi Perpustakaan Pada

LAMPIRAN Angket Penelitian. Identifikasi Kebutuhan sistem Automasi Perpustakaan Pada LAMPIRAN Angket Penelitian Identifikasi Kebutuhan sistem Automasi Perpustakaan Pada Perpustakaan Institut Agama Islam negeri (IAIN) Sulthan Thaha Saifuddin jambi Nama Pegawai Bagian : : Petunjuk: Berilah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sistem automasi perpustakaan sering disebut dengan sistem perpustakaan terintegrasi (Integrated Library System) sering juga diistilahkan dengan penggunaan teknologi

Lebih terperinci

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Publish 2016 OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sistem Automasi Perpustakaan 2. 1.1 Pengertian Sistem Automasi Perpustakaan Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer di perpustakaan bukanlah merupakan suatu fenomena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang peruntukukan bagi masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan umum merupakan salah satu pusat informasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN Pembuatan perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan setiap awal tahun akademik : 1 Menyusun rencana kebijakan Ketua/ Sekretaris Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Peranan perpustakaan sekolah sangatlah penting untuk membantu warga sekolah memperoleh sumber informasi yang mereka butuhkan untuk bahan mengajar

Lebih terperinci

Teknologi Informasi Perpustakaan

Teknologi Informasi Perpustakaan REFORMASI BIROKRASI Teknologi Informasi Perpustakaan (e library) Berbicara mengenai teknologi informasi tidak terlepas dari pandangan seseorang akan seperangkat alat-alat komputer yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Automasi Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Automasi Perpustakaan Pengertian automasi berkaitan dengan ilmu komputer. Pengertian automasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan umum didirikan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Perpustakaan umum merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat cepat, bukan hanya dalam hitungan bulan atau hari, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi informasi terutama pada sebuah sistem aplikasi sangatlah penting bagi suatu lembaga pengelola informasi. Salah satu

Lebih terperinci

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Oleh : LELY EMILIYANA, S.Sos. NIP : 19750101 200112 2 002 POLITEKNIK NEGERI MEDAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. namun SIM merupakan penerapan teknologi informasi di dalam organisasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. namun SIM merupakan penerapan teknologi informasi di dalam organisasi atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) bukan suatu hal baru untuk diketahui, namun SIM merupakan penerapan teknologi informasi di dalam organisasi atau

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS Nama SIPISIS sebagai software untuk pengelolaan sistem otomasi perpustakaan sudah banyak dikenal oleh kalangan pustakawan di Indonesia sejak pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Organisasi 3.1.1 Profil Organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989. Pada pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif bagi perluasan pengetahuan melalui informasi yang disuguhkan berupa beraneka bahan bacaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata pustaka, artinya buku atau kitab. Dalam bahasa inggris disebut library. Istilah ini berasal dari kata Latin liber atau

Lebih terperinci

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sejarah Perpustakaan

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas

Lebih terperinci

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh: Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN ISNTITUT PERTANIAN BOGOR 2004 PENDAHULUAN Seiring perkembangan jaman, Perpustakaan IPB semakin maju dan diakui keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Perpustakaan Terintegrasi Sistem Perpustakaan Terintregasi merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi,

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015 1 TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015 A. PENDAHULUAN Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah berjalan dengan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas pada organisasi,

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Yunus Abdul Halim Interaksi Sistem Informasi - Teknologi Informasi Struktur Organisasi Strategi Pengelolaan Proses Pendidikan Sistem

Lebih terperinci

AUTOMASI SISTEM PENGELOLAAN GRAY MATERIALS. A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Abstrak

AUTOMASI SISTEM PENGELOLAAN GRAY MATERIALS. A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Abstrak AUTOMASI SISTEM PENGELOLAAN GRAY MATERIALS A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara ridwan@library.usu.ac.id Abstrak Banyak perpustakaan dan unit informasi di Indonesia belum menjadikan pemanfaatan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS. By Dian Kristyanto. Library Consultant in CV. Selembar Papyrus

PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS. By Dian Kristyanto. Library Consultant in CV. Selembar Papyrus PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS By Dian Kristyanto Library Consultant in CV. Selembar Papyrus DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 2 BAB 2 PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI... 3 2.1 Proses

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Pengguna Admin Unit Kerja) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi

BUKU PANDUAN. SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Pengguna Admin Unit Kerja) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Pengguna Admin Unit Kerja) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014 DAFTAR ISI BUKU PANDUAN...1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti kumpulan buku-buku (Daryanto, 1986: 1). Dalam bahasa inggris perpustakaan disebut library, istilah ini berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti kumpulan buku-buku (Daryanto, 1986: 1). Dalam bahasa inggris perpustakaan disebut library, istilah ini berasal digilib.uns.ac.id 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan -pustaka- yang berarti kumpulan buku-buku (Daryanto, 1986: 1). Dalam bahasa inggris perpustakaan disebut library, istilah ini berasal

Lebih terperinci

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape)

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape) Panduan Praktis Transaksi Peminjaman, Perpanjangan Peminjaman, dan Pengembalian Koleksi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan peminjaman dan pengembalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR. Disampaikan oleh: Rasiman

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR. Disampaikan oleh: Rasiman SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS) PANDUAN BAGI OPERATOR Disampaikan oleh: Rasiman PADA PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN, 2008 DAFTAR ISI 1. Tentang SIPUS...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI Nanik Arkiyah A. PENGANTAR Sistem temu kembali informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa sistem temu kembali,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Kata dasar dari perpustakaan adalah pustaka. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pustaka berarti kitab, buku. Dalam bahasa Inggris kita tentunya mengenal

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO

RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO Muhammad Nadzirin Anshari Nur 1, Mustarum Musaruddin 2, Jumadil Nangi

Lebih terperinci

Morality Intellectuality Entrepreneurship

Morality Intellectuality Entrepreneurship STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN Morality Intellectuality Entrepreneurship UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Jl. Sutorejo 59 Surabaya Telp. 031-3811966 Fax. 0313813096 http://www.library.um-surabaya.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

BAB III PELAKSANAAN MAGANG DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA BAB III PELAKSANAAN MAGANG DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA Pelaksanaan Magang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta di Jl. H. Agus Salim No.10 Surakarta dimulai dari

Lebih terperinci

SPEKTRA : suatu usaha peningkatan fungsi dan peranan perpustakaan UK Petra dalam melayani pemakai

SPEKTRA : suatu usaha peningkatan fungsi dan peranan perpustakaan UK Petra dalam melayani pemakai SPEKTRA : suatu usaha peningkatan fungsi dan peranan perpustakaan UK Petra dalam melayani pemakai oleh: Arlinah I.R. Kepala Perpustakaan U.K. Petra PENATARAN "MENUJU ERA PENGOLAHAN TEROTOMASI" 16-17 Pebruari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D1812089 D3 PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi baik tercetak maupun terekam, dan mengelolanya secara sistematis

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh: Emi Tri Mulyani, S.Sos Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Di era globalisai ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi peran perpustakaan terasa semakin penting. Hal tersebut membuat perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library 39 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library System ) Perkembangan Teknologi Informasi telah mendorong perubahan diberbagai sektor kegiatan layanan di perpustakaan,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 34 PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005 Seri Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Etika Kepustakawanan (2006, 30) bahwa: Perpustakaan Umum adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Etika Kepustakawanan (2006, 30) bahwa: Perpustakaan Umum adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan umum didirikan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan

Lebih terperinci

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Program aplikasi INLISLite versi 3 dirancang agar dapat disesuaikan dengan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNS MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI

APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNS MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNS MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MANUAL OTOMIGEN X 2.0. Daftar Isi

MANUAL OTOMIGEN X 2.0. Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi...0 1. PENDAHULUAN...2 1.1 Otomigen X...2 1.2 Struktur Manual...3 1.3 Spesifikasi Otomigen X 2.0...3 1.4 Tipe User...3 2. User Guide...5 2.1 Home...5 2.2 Frequently Ask Question (FAQ)...8

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara

BAB 2 LANDASAN TEORI. masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara teoritis. Teori-teori yang

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan tahapan penting dalam otomasi perpustakaan.

Lebih terperinci

Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1

Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1 Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Pendahuluan Informasi merupakan sumberdaya yang strategis sepanjang hidup kita. Sebagai negara yang sedang membangun

Lebih terperinci

Lantip Diat Prasojo Universitas Negeri Yogyakarta

Lantip Diat Prasojo Universitas Negeri Yogyakarta MODEL PENGEMBANGAN SOFTWARE PERPUSTAKAAN ON-LINE DI SMAN 1 KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Lantip Diat Prasojo Universitas Negeri Yogyakarta Email: lantip1975@gmail.com, lantip@uny.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Inovasi dalam perencanaan pengadaan koleksi Untuk mengetahui inovasi dalam perencanaan pengadaan koleksi, penulis melakukan observasi dan wawancara.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat Surat menyurat tidak pernah lepas dari suatu organisasi, kegiatan tersebut merupakan hal yang penting dalam mendapatkan informasi baik secara internal maupun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) mutlak diperlukan untuk penataan manajemen sistem dan proses kerja dalam rangka pengembangan e- government. Teknologi

Lebih terperinci

PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan MEDAN Perpustakaan Politeknik Negeri Medan didirikan pada tahun 1983 dengan nama Perpustakaan Politeknik. Pada tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut F.Rahayuningsih dalam bukunya pengelolaan perpustakaan (2007 : 12) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan sebagai berikut : 1. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan 1 Laporan Pelaksanaan Magang di Bidang Automasi Pelayanan (Sirkulasi) Pada Perpustakaan Universitas Indonesia 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

Yudha Yudhanto, S.Kom

Yudha Yudhanto, S.Kom Menggagas Perpustakaan Digital Yudha Yudhanto, S.Kom yyudhanto@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan

Lebih terperinci

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai

Lebih terperinci

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses PERPUSTAKAAN PTA MAKASSAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal : 2 Revisi ke : Tgl. Efektif : Modul : Pengolahan Bahan Pustaka Tujuan : Melakukan proses pengkatalogan buku Ruang lingkup : Buku baru untuk diproses

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang mengenai pengembangan sistem informasi ini, rumusan masalah yang ditangani oleh aplikasi ini, tujuan, pembahasan, ruang lingkup kajian,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG Rahmat Ramadhanu 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: rahmat.ramadhanu@rocketmail.com

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Susetya Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim 51 Surabaya Universitas X mempunyai sebuah sub bagian

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK Thommy Willay 1, Sandi Tendean 2 1,2 Sistem Informasi, STMIK Widya Dharma, Pontianak e-mail: 1 twillay@yahoo.com, 2 sanditendean@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 Kegagalan tahapan analisis akan mengakibatkan kegagalan seluruh sistem yang dibangun Tahapan Analisis merupakan tahapan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN Pusat Layanan Teknologi Fakultas Teknik U niversitas D iponegoro Sem arang 2 Latar Belakang Perguruan tinggi, sebagai suatu lembaga, perlu mengetahui tingkat produktivitas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran

Lebih terperinci

Oleh: Miyarso Dwi Ajie

Oleh: Miyarso Dwi Ajie Oleh: Miyarso Dwi Ajie Pendahuluan Menyongsong era globalisasi dewasa ini, Sistem Informasi semakin dibutuhkan setiap perusahaan ataupun organisasi, khususnya dalam meningkatkan kesehatan aliran informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Wawancara dilakukan secara mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Pedoman yang dijadikan dalam wawancara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI Al. Purwoko Sunu Pustakawan Universitas Sanata Dharma Email: purwokosunu@mail.usd.ac.id A. Pendahuluan Perpustakaan merupakan penyedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam program kegiatan praktek Kuliah Kerja Perpustakaan (KKP)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam program kegiatan praktek Kuliah Kerja Perpustakaan (KKP) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam program kegiatan praktek Kuliah Kerja Perpustakaan (KKP) ini, penulis berusaha ikut serta dalam proses kegiatan di perpustakaan, dengan harapan mampu memahami

Lebih terperinci

MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN

MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Perpustakaan Dosen Pengampu Sarwono, S.IP MA Oleh: Septy Nur Fatonah (29 015 034) 6A / PGSD PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture

Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture TUGAS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture Disusun Oleh : Nama : Damas Fahmi Assena NIM : 161240000500 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLGI UNISNU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Penggunaan website dalam menyampaikan informasi sangatlah membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga

Lebih terperinci

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Abstrak: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Form Menu Utama Gambar 5.1 Form Menu Utama Form menu utama ini merupakan form utama untuk memanggil seluruh form lainnya. Melalui form ini, aplikasi perpustakaan ini dijalankan.

Lebih terperinci