Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 2014
|
|
- Sudomo Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANGKA INFEKSI RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA TAHUN 214 Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun ,4%,3%,37%,2%,1%,%,5%,15% Trend angka infeksi rumah sakit dari tahun 212 hingga 214 mengalami kenaikan yaitu dari.5%,.15%, hingga.37%. Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 214,6%,5%,4%,3%,2%,1%,%,5%,39%,42%,18% TW1 TW2 TW3 TW4 Menurut trend angka infeksi rumah sakit pada tahun 214 dapat diketahui terjadi penurunan angka infeksi rumah sakit yaitu dari,5% pada TW1 menjadi,39% pada TW2 kemudian mengalami penurunan lagi sebesar,18% pada TW3. Akan tetapi, pada TW4 terjadi peningkatan angka infeksi rumah sakit menjadi,42%. 1
2 Tabel Angka Infeksi Rumah Sakit 214 No. Jenis Infeksi Kejadian Pasien Terpasang Angka Kejadian Alat Infeksi (%) 1. Plebitis ILI IADP/BSI ISK CSEP VAP No. Jenis Infeksi Kejadian Pasien Rawat Inap Angka Kejadian Infeksi (%) 7. HAP Pasien Operasi No. Jenis Infeksi Kejadian Ruang IBS 8. IDO Angka Kejadian Infeksi (%) Kejadian HAIs Berdasarkan Jenis Infeksi Tahun 214 6, 5, 5.1% 4, 3, 2, 1,,.1% 2.23%.7%.2%.49%.33%.81% Angka kejadian HAIs tertinggi yaitu IADP sebesar 2,23% dan angka kejadian HAIs terendah yaitu ILI sebesar,1%. 2
3 HAIs Type RSU HAJI Target 214 Capaian IRS 214 (%) ILI < 2%,1 Tercapai Keterangan BSI < 2% 2,23 Tidak Tercapai CAUTI < 2%,7 Tercapai SSI B < 2%,31 Tercapai BTC < 15%,4 Tercapai KTC < 3%, Tercapai K < 3%, Tercapai VAP < 2%,49 Tercapai HAP < 2%,2 Tercapai CSEP Undefined,81 Tidak ada target untuk CSEP di RSU Haji HAIs Type CDC S NHSN 213 Capaian IRS 214 (%) Keterangan ILI Undefined,1 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk ILI BSI 3,578 2,23 Tercapai Nat l Baseline: 28 CAUTI 3,64,7 Tercapai SSI, Colon Surgery Nat l Baseline: 28 3,348,31 Tercapai VAP Undefined,49 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk VAP HAP Undefined,2 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk HAP CSEP Undefined,81 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk CSEP 3
4 HAIs Type Rumah Sakit Lain Capaian IRS 214 (%) Keterangan ILI Undefined,1% Tidak ada standar untuk ILI BSI < 4,3 2,88 Tercapai CAUTI < 6,5 2,3 Tercapai SSI < 2%,33 Tercapai VAP < 13 1,78 Tercapai HAP Undefined,2% Tidak ada standar untuk HAP CSEP Undefined,81% Tidak ada standar untuk CSEP Keterangan: 1. CDC S NHSN : Centers for Disease Control National Healthcare Safety Network 2. IRS : Infeksi Rumah Sakit 3. ILI : Infeksi Luka Infus 4. BSI : Blood Stream Infection 5. CAUTI : Catheter Associated Urinary Tract Infection 6. SSI : Surgical Site Infection 7. VAP : Ventilator Associated Pneumonia 8. HAP : Hospital Associated Pneumonia 9. CSEP : Clinical Sepsis URAIAN a. Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Berikut ini trend angka infeksi rumah sakit di RSU Haji Surabaya tahun :,4%,3%,2%,1%,% Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun ,5%,15% ,37% Trend angka infeksi rumah sakit dari tahun 212 hingga 214 adalah naik yaitu dari.5%,.15%, hingga.37%. 4
5 ,6%,5%,4%,3%,2%,1%,% Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 214,5%,39%,18% TW1 TW2 TW3 TW4,42% Terjadi penurunan angka infeksi rumah sakit yaitu dari,5% pada TW1 menjadi,39% pada TW 2 kemudian mengalami penurunan lagi sebesar,18% pada TW3. Meskipun demikian, pada TW4 terjadi peningkatan angka infeksi rumah sakit menjadi,42%. b. Trend Angka Kejadian ILI Berikut ini trend kejadian ILI di RSU Haji Surabaya tahun : % % % % % % % Trend Angka Infeksi ILI Tahun ,1%,1% % Angka infeksi ILI mengalami kenaikan dari tahun 212 ke tahun 213 yaitu dari % menjadi.1%, dan tetap dari 213 hingga tahun
6 Marwh 1 Marwh 2 Marwh 3 Marwh 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Trend Angka Infeksi ILI Tahun 214,4%,3%,3%,2%,2%,1%,1%,%,3%,3%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan yang signifikan angka infeksi ILI pada tahun 214 yaitu dari,3% pada TW1 dan TW 2 menjadi,% pada TW 3 dan TW 4. Kejadian ILI Berdasarkan Ruangan Tahun %.15 % Kejadian ILI pada tahun 214 terjadi di ruang Paviliun 2 sebanyak 1 kejadian (,1%) dan di ruang Paviliun 3 sebanyak 1 kejadian (,15%). 6
7 c. Trend Angka Kejadian IADP Berikut ini trend kejadian IADP di RSU Haji Surabaya tahun : 3% 2% 2% 1% 1% % Trend Angka Infeksi IADP Tahun % % ,23% Angka infeksi IADP dari tahun 212 ke tahun 213 sebesar %, sedangkan dari tahun 213 hingga tahun 214 mengalami kenaikan dari % menjadi 2.23%. 1,% 8,% 6,% 4,% 2,%,% Terjadi penurunan angka infeksi IADP yaitu dari 8,7% pada TW2 menjadi,% pada TW3. Akan tetapi, pada TW4 terjadi peningkatan angka infeksi IADP sebesar 1,1%. Trend Angka Infeksi IADP Tahun 214 2,94% 8,7%,% TW1 TW2 TW3 TW4 1,1% 7
8 Marwh 1 Marwh 2 Marwh 3 Marwh 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Kejadian IADP Berdasarkan Ruangan Tahun % 3.17% 5.88% Kejadian IADP pada tahun 214 terjadi di ruang Paviliun 2 sebanyak 1 kejadian (1,12%), ICU sebanyak 2 kejadian (3,17%), dan HD sebanyak 1 kejadian (5,18%). d. Trend Angka Kejadian ISK Berikut ini trend kejadian ISK di RSU Haji Surabaya tahun :,8%,6%,4% Trend Angka Infeksi ISK Tahun ,6%,7%,2%,%,9% Trend angka infeksi ISK dari tahun 212 hingga 214 adalah naik yaitu dari,9%,,6%, hingga,37%. 8
9 Marwah 1 Marwah 2 Marwah 3 Marwah 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU 1,%,8% Trend Angka Infeksi ISK Tahun 214,91%,88%,6%,4%,2%,57%,49%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan angka infeksi ISK yaitu sebesar,91% pada TW 1 menjadi,57% pada TW 2 dan,49% pada TW 3. Meskipun demikian, terjadi peningkatan angka infeksi ISK yaitu sebesar,88% pada TW4. 3,5 2,5 3 1,5 2,5 1 Kejadian ISK Berdasarkan Ruangan Tahun 214,73 1,8 3,13 2,5 1,46,83,22 Kejadian ISK pada tahun 214 terjadi di ruang Marwah 2 sebanyak 1 kejadian (,73%), Shofa 3 sebanyak 2 kejadian (1,8%), Shofa 4 sebanyak 3 kejadian (3,13%), Paviliun 2 sebanyak 4 (2,5%), Paviliun 3 sebanyak 3 kejadian (1,46%), Paviliun 4 sebanyak 1 kejadian (,83%), dan ICU sebanyak 1 kejadian (,22%). 9
10 e. Trend Angka Kejadian IDO Berikut ini trend kejadian IDO di RSU Haji Surabaya tahun : Trend Angka Infeksi IDO Tahun ,7%,6%,5%,4%,3%,2%,1%,%,59%,57% ,33% Trend angka infeksi IDO dari tahun 212 hingga 214 adalah turun yaitu dari,59%,,67%, hingga,33%. Trend Angka Infeksi IDO Tahun 214,7%,6%,5%,4%,3%,2%,1%,%,65%,6%,32%,11% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan angka infeksi IDO pada tahun 214 yaitu dari,65% pada TW1 menjadi,32% pada TW2 kemudian mengalami penurunan menjadi,11% pada TW3. Akan tetapi terjadi peningkatan kasus IDO pada TW4 menjadi,6%. 1
11 f. Trend Angka Kejadian VAP Berikut ini trend kejadian VAP di RSU Haji Surabaya tahun : 1,%,8% Trend Angka Infeksi VAP Tahun %,6%,4%,49%,2%,%,23% Angka infeksi VAP dari tahun 212 hingga 213 mengalami kenaikan yaitu dari,23% menjadi,92% dan mengalami penurunan dari tahun 213 ke 214 yaitu dari,92% menjadi,49%. 2,5% 2,% Trend Angka Infeksi VAP Tahun 214 2,4% 1,5% 1,%,5%,%,%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan yang signifikan angka infeksi VAP pada tahun 214 yaitu dari 2,4% pada TW1 menjadi,% pada TW2 hingga TW4, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat kasus infeksi VAP yang dilaporkan mulai dari TW2 hingga TW4. 11
12 1 1 1 Kejadian VAP Berdasarkan Ruangan Tahun % Kejadian VAP pada tahun 214 terjadi di ruang ICU sebanyak 1 kejadian (,65%). g. Trend Angka Kejadian HAP Berikut ini trend kejadian HAP di RSU Haji Surabaya tahun :,3%,2%,2%,1%,1%,% Trend Angka Infeksi HAP Tahun ,1% % ,2% Angka infeksi HAP dari tahun 212 hingga 213 mengalami penurunan yaitu dari,1% menjadi % dan mengalami kenaikan dari tahun 213 ke 214 yaitu dari % menjadi,2%. 12
13 ,5%,4%,3%,2%,1%,% Trend Angka Infeksi HAP Tahun 214,4%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4,3% Terjadi penurunan angka infeksi HAP pada tahun 214 yaitu sebesar,4% pada TW1 menjadi,% pada TW2 dan TW3. Akan tetapi, terjadi peningkatan infeksi HAP pada TW4 sebesar,3%. Kejadian HAP Berdasarkan Ruangan Tahun 214.8%.1% Kejadian HAP pada tahun 214 terjadi di ruang Marwah 4 sebanyak 1 kejadian (,8%) dan ruang Paviliun 2 sebanyak 1 kejadian (,1%). 13
14 h. Trend Angka Kejadian CSEP Berikut ini trend kejadian CSEP di RSU Haji Surabaya tahun : 1% 1% 1% 1% 1% % % % % % Trend Angka Infeksi CSEP Tahun % % ,81% Angka infeksi CSEP dari tahun 212 ke tahun 213 sebesar % atau tidak ada kejadian, sedangkan dari tahun 213 hingga tahun 214 mengalami kenaikan dari % menjadi,81%. 4,5% 4,% 3,5% 3,% 2,5% 2,% 1,5% 1,%,5%,% Trend Angka Infeksi CSEP Tahun 214 4,23%,%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan angka infeksi CSEP pada tahun 214 yaitu dari 4,23% pada TW1 menjadi,% pada TW 2, TW3, TW4, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat kasus infeksi CSEP yang dilaporkan mulai dari TW2 hingga TW4. 14
15 Marwh 1 Marwh 2 Marwh 3 Marwh 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Kejadian CSEP Berdasarkan Ruangan Tahun % (.81%). Kejadian CSEP pada tahun 214 terjadi di ruang NICU sebanyak 3 kejadian i. Trend Angka Kejadian Plebitis Trend Infeksi Angka Infeksi Plebitis Tahun ,% 4,% 2,%,%,77% 3,58% ,1% Angka infeksi plebitis terus mengalami peningkatan mulai dari tahun 212 hingga tahun 214. Pada tahun 212 angka infeksi plebitis mencapai,77% kemudian mengalami peningkatan menjadi 3,58% pada tahun 213. Pada tahun 214 mengalami peningkatan kembali menjadi 5,1%. 15
16 Marwah 1 Marwah 2 Marwah 3 Marwah 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Terjadi peningkatan angka infeksi plebitis pada tahun 214 yaitu 5,26% pada TW1 menjadi 5,48% pada TW2. Pada TW3 angka infeksi plebitis masih cenderung stabil yaitu sebesar 5,48%. Sedangkan pada TW4 terjadi penurunan angka infeksi plebitis menjadi 4,32%. 6,% 5,% 4,% 3,% 2,% 1,%,% Trend Angka Infeksi Phlebitis Tahun 214 5,26% 5,48% 5,48% TW1 TW2 TW3 TW4 4,32% 25, 2, 15, 1, 5,, Kejadian Plebitis (%) Berdasarkan Ruangan Tahun 214 6,42 1,1 2,12 3,88 3,31 1,84,35 21,2,83 1,3 8,86 7,35 3,86, 2,7,,89 14,29 Kejadian plebitis tertinggi pada tahun 214 terjadi di ruang NICU sebanyak 78 kejadian (21,2%). 16
17 ANGKA KEPATUHAN HAND HYGIENE Kepatuhan hand hygiene RSU Haji Surabaya Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi silang. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin setiap bulan di RSU Haji Surabaya. Berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatan RSU Haji Surabaya bulan januari februari 215. Rata- rata angka kepatuhan masing-masing mengalami penurunan dari bulan januari ke bulan februari. Penurunan paling tinggi terjadi pada unit VK Bersalin sebesar 48% dan pada beberapa unit seperti Marwah 2, GNA 2, Ruang Jantung, ICU, IGD, HD tidak dapat diindetifikasi penurunan atau peningkatan angka kepatuhan karena unit tersebut belum melaporkan audit Hand Hygiene. 17
18 Distribusi Responden Berikut diagram pie kepatuhan hand hygiene berdasarkan distribusi responden pada bulan januari - februari tahun % 5% 6% 14% Distribusi Responden 8% 1% % 2% 1% 21% 41% Dokter Perawat PRS Bidan PPDS DM Mahasiswa Gizi Keluarga px CS Satpol PP Jumlah responden sebanyak 615 responden dengan rincian jumlah Perawat sebanyak 255 responden (41%), Dokter sebanyak 126 responden (21%), PRS sebanyak 87 responden (14%), Mahasiswa sebanyak 47 responden (8%), Bidan sebanyak 39 responden (6%), DM sebanyak 29 responden (5%), Gizi, PPDS, Keluarga pasien, CS, Satpol PP dibawah 1%. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa masih kurangnya jumlah responden jika dibandingkan dengan jumlah petugas kesehatan yang berada di RSU Haji Surabaya. 18
19 Kepatuhan berdasarkan profesi. Berikut diagram kepatuhan hand hygiene berdasarkan Profesi pada bulan januari - Februari tahun Kepatuhan hand hygiene tertinggi pada bulan januari yaitu profesi Bidan sebesar 89,93%, kemudian kepatuhan hand hygiene yang terendah profesi Cleaning Service sebesar 42,49% Tingkat kepatuhan berdasarkan penerapan 5 moment dari jumlah responden sebanyak 615 orang. 1) Moment yang paling sering dilakukan dokter pada moment ke 3 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh. 2) Moment yang paling sering dilakukan perawat, PRS pada moment ke 4 yaitu setelah kontak dengan pasien. 3) Moment yang paling sering dilakukan bidan pada moment ke 2 yaitu sebelum prosedur. 19
20 4) Moment yang paling sering dilakukan mahasiswa, cleaning Service pada moment ke 3 dan 4 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh dan setelah kontak dengan pasien. 5) Moment yang paling sering dilakukan PPDS pada moment ke 4 dan 5 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh dan setelah kontak dengan area sekitar pasien. 6) Moment yang paling sering dilakukan DM pada moment ke 3, 4 dan 5 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan area sekitar pasien. Kepatuhan berdasarkan moment Tingkat kepatuhan berdasarkan pada setiap moment pada 5 moment kepatuhan yang tertinggi pada moment ke 4 sebesar 85,69% yaitu setelah menyentuh pasien dan yang terendah pada moment ke 1 sebesar 69,84% yaitu sebelum menyentuh pasien. 2
LAPORAN KEJADIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PERIODE BULAN JANUARI - MARET TAHUN 2015
LAPORAN KEJADIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PERIODE BULAN JANUARI - MARET TAHUN 5 R S U HAJI SURABAYA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA 5 LAPORAN ANALISIS
Lebih terperinciLAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015
LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015 R S U HAJI SURABAYA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciInsiden Rate IDO pada Triwulan III di RSUD Karawang, Tahun 2016
1. Surveilance Infeksi HAIs 1) Grafik 1 Insiden Rate IDO bulan Juli - September 2016 2,50 Insiden Rate IDO pada Triwulan III 1,50 1,00 0,50 2015 2016 1,18 1,27 0,66 Standar % Dari grafik 1 diatas didapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Healthcare Acquired Infections (HAIs) merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya yang tidak didapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Healthcare Associated Infections (HAIs) telah banyak terjadi baik di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Healthcare Associated Infections (HAIs) telah banyak terjadi baik di negara yang sedang berkembang maupun negara maju sekalipun. Berbagai penelitian menunjukkan HAIs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi nasokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari dalam
Lebih terperinciTrend Angka Infeksi Triwulan III Tahun 2017
Persentase/permill LAPORAN PPI SURVAILANS TRIWULAN III TAHUN 27 Trend Angka Infeksi Triwulan I, II, dan III tahun 27 Bulan IDO ISK IADP VAP Dekubitus Phlebitis TW I,3% 3, TW II,8% 7,3 TW IIII,% 2,5 Trend
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ratusan juta pasien terkena dampak Health care-associated infections di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), health care-associated infections (HAIs) atau infeksi dapatan di pelayanan kesehatan adalah efek samping yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan di antaranya pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs) terjadi di seluruh dunia, baik di negara sedang berkembang maupun negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya adalah melalui penilaian terhadap
Lebih terperinciVentilator Associated Pneumonia
Ventilator Associated Pneumonia Area Kategori Indikator Perspektif Sasaran Strategis Dimensi Mutu Tujuan Klinis Tindakan pengendalian infeksi RS Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem
Lebih terperinciRSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KABUPATEN KAPUAS LAPORAN PROGRAM DAN EVALUASI PMKP (PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN)
217 RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KABUPATEN KAPUAS LAPORAN PROGRAM DAN EVALUASI PMKP (PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN) Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai Healthcare Associated Infections (HAIs), yaitu infeksi yang berhubungan dengan asuhan pelayanan kesehatan, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang penting dalam meningkatkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Healthcare Associated Infections (HAIs) atau sering disebut dengan istilah infeksi nosokomial adalah merupakan masalah penting di seluruh dunia dan menjadi
Lebih terperinciINDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017
INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 17 A. INDIKATOR AREA KLINIS 1. Kepatuhan melakukan asesmen ulang pada pasien a. Asesmen Medis 15. 1. 95. 9. 85. 8. 75. Dari pengumpulan
Lebih terperinciLAPORAN KOMITE PPI TRIWULAN PERTAMA RUMAH SAKIT UMUM HAMBA KABUPATEN BATANG HARI BULAN APRIL S.D JUNI 2016
LAPORAN KOMITE PPI TRIWULAN PERTAMA RUMAH SAKIT UMUM HAMBA KABUPATEN BATANG HARI BULAN APRIL S.D JUNI 216 KOMITE PPI 216 LAPORAN KOMITE PPI TRIWULAN PERTAMA RUMAH SAKIT UMUM HAMBA KABUPATEN BATANG HARI
Lebih terperinciINFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING Fatma Maulida Abiya *, Maria Ulfa, Winny Setyonugroho * Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit,
Lebih terperinciLAPORAN HASIL EVALUASI INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUP FATMAWATI TAHUN 2015
1 LAPORAN HASIL EVALUASI INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUP FATMAWATI TAHUN No Judul Indikator 1 Pasien baru masuk rawat inap yg mendapat asesmen awal dalam 24 jam 2 Asesmen rehabilitasi medis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ventilasi bagi pasien dengan gangguan fungsi respiratorik (Sundana,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ventilasi mekanik (ventilator) memegang peranan penting bagi dunia keperawatan kritis, dimana perannya sebagai pengganti bagi fungsi ventilasi bagi pasien dengan gangguan
Lebih terperinciKepatuhan Menerapkan Clinical Pathway Pneumonia pada Anak, Jan Juni 2014
LIMA AREA PRIORITAS Kepatuhan Menerapkan Clinical Pathway Pneumonia pada Anak, Jan Juni 214 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Capaian 6 63,41 Target 8 8 8 8 8 8 Kepatuhan Menerapkan Clinical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia cukup tinggi. Kasus infeksi nosokomial menunjukkan angka yang cukup tinggi. Tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare Associated Infection) merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Infeksi ini
Lebih terperinciPer Mil ISK Standar Linear ISK
10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00.00 Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Per Mil ISK Standar Linear ISK Jenis Layanan (Per Mil) Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumen rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks. Kompleksitasnya sebuah rumah sakit tidak hanya dari jenis dan macam penyakit yang harus
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON A. PENDAHULUAN Health care Associated Infections (HAIs) merupakan komplikasi yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari perawat selalu berinteraksi dengan pasien dan bahaya-bahaya di rumah sakit, hal tersebut membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi (organisme) yang mempengaruhi kerja daya imun tetapi tidak disertai gejala klinik (Departemen Kesehatan
Lebih terperinciINFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TESIS Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, terlebih lagi di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit infeksi didapatkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Di Indonesia, infeksi merupakan salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu jenis infeksi tersebut adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi masih menjadi permasalahan di berbagai negara berkembang di dunia karena menjadi penyebab kematian dan kecatatan dengan jumlah kasus yang selalu bertambah setiap
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN
Lebih terperinciData Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien di RSUP Fatmawati Tahun 2014
1 No Judul Indikator 1 Pasien baru masuk rawat inap yg mendapat asesmen awal dalam 24 jam Data Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien di RSUP Fatmawati Tahun 2014 Formula (Numerator/Denominator) Jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien rawat inap. Kejadian HAIs banyak terjadi di seluruh dunia dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Health Acquired Infections (HAIs) atau infeksi dapatan di pelayanan kesehatan sering menjadi efek samping dari perawatan kesehatan sehingga mengakibatkan peningkatan
Lebih terperinciINFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TESIS
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TESIS Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan (Huber, 2010). Pencegahan pengendalian infeksi nosokomial adalah program yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam rangka mencapai tujuan Bangsa Indonesia. yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mencapai tujuan Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu diadakan program pembangunan nasional yang berkelanjutan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini masyarakat cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Sebagai wujud pengamalan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, maka diperlukan
Lebih terperinciLampiran Hasil Penilaian Instrumen Dan Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Gamping
79 Lampiran Hasil Penilaian Instrumen Dan Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Gamping ALAT PENILAIAN PENGENDALIAN INFEKSI UNTUK PERAWATAN AKUT RUMAH SAKIT Alat ini dimaksudkan untuk membantu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang sakit dirawat dan ditempatkan
Lebih terperinciPENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT KATETER Diane K. Newman, Robyn Strauss
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT KATETER Diane K. Newman, Robyn Strauss Abstrak Infeksi saluran kemih akibat kateter, infeksi didapat dari rumah sakit yang sering terjadi di seluruh dunia, memberikan
Lebih terperinciPERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016
: Kepatuhan Penggunaan Gelang Identitas Pasien Rawat Inap :Jumlah pasien yang menggunakan gelang dengan identitas yang sesuai ketetapan dibagi Jumlah pasien rawat inap pada periode yang sama dikali 1 %
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection. (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat mortalitas di dunia. Infeksi nosokomial menempati urutan keempat
Lebih terperinci: Costy Pandjaitan, CVRN.,SKM.,MARS. Place/DOB : Pematang Siantar, August 15, 1957
Name : Costy Pandjaitan, CVRN.,SKM.,MARS. Place/DOB : Pematang Siantar, August 15, 1957 Status : Married Institution : National Cardiac Center Hospital Harapan Kita (NCCH Harapan Kita) Position : Kasub.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional, pusat terapi dan diagnosis yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk. keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU AULIA BLITAR
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU AULIA BLITAR Disusun oleh : Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RUMAH SAKIT UMUM AULIA LODOYO BLITAR JL. RAYA UTARA LODOYO KEMBANGARUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Peraturan.:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu mengenai munculnya penyakit infeksi atau Emerging Infectious Diseases timbul sejak dua tahun ini dengan adanya kekhawatiran akan terjadinya pandemi flu, baik akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan tugasnya bagi dokter Aegroti Salus Lex Suprema, yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir, 2009).Keselamatan pasien
Lebih terperinciPELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT. Halaman 1 dari 5. No. Dokumen... No. Revisi... RS ADVENT MANADO. Ditetapkan,
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT RS ADVENT MANADO STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN No. Dokumen... No. Revisi... Ditetapkan, Halaman 1 dari 5 Kepala RS Advent Manado Tanggal Terbit
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2016 di Unit Bedah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian telah dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2016 di Unit Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gamping. Adapun tahapan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi berisiko tinggi terpapar oleh mikroorganisme patogen di lingkungan kerja seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi. Mikroorganisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Universal precaution (kewaspadaan standar) merupakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama untuk masyarakat yang sedang sakit. Tujuan utama rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi nosokomial terjadi di seluruh dunia, dan menjadi masalah utama bagi keselamatan pasien. Infeksi nosokomial merupakan penyebab utama kematian dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dari
Lebih terperinciANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
Naskah Publikasi ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NURMALITA SARI 20141030098 PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi adalah Healthcare-associated Infection (HAIs). HAIs
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasien, tenaga kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang beresiko terkena infeksi. Salah satu infeksi yang dapat terjadi adalah Healthcare-associated
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang. Seperti halnya di Indonesia, penyakit infeksi masih merupakan
Lebih terperincidr. Luwiharsih,MSc Komisi Akreditasi Rumah Sakit
dr. Luwiharsih,MSc JADWAL KEGIATAN SURVEI AKREDITASI RS PROGRAM KHUSUS Hari H-1 18.00-19.00 Makan malam di Hotel 19.00-20.00 Pertemuan dengan Direksi Rumah Sakit Acara : Pembukaan oleh ketua Tim Survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.Infeksi nosokomial 1.1 Pengertian infeksi nosokomial Nosocomial infection atau yang biasa disebut hospital acquired infection adalah infeksi yang didapat saat klien dirawat di
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan tidak bisa terlepas dari keselamatan pasien, yang merupakan suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien
Lebih terperinciANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA
ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA TESIS Diajukan Guna Memenuhi Sebagaian Persyaratan Untuk Memperoleh
Lebih terperincipola kuman 1. Program penerapan Kewaspadaan Isolasi 2. Program kegiatan surveilans PPI dan peta 4. Program penggunaan antimikroba rasional
1. Program penerapan Kewaspadaan Isolasi 2. Program kegiatan surveilans PPI dan peta pola kuman 3. Program pendidikan dan pelatihan PPI 4. Program penggunaan antimikroba rasional N0 KEGIATAN MONITORING
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul Dalam... i Pernyataan Orisinalitas... ii Persetujuan Skripsi... iii Halaman Pengesahan Tim Penguji Skripsi... iv Motto dan Dedikasi... v Kata Pengantar... vi Abstract...
Lebih terperinciC. TUJUAN 1. TujuanUmum : Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien
A. PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka pada tahun 1976 Join Commission on Acreditation of Health Care
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pencegahan dan Pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) yang ektif menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit yang baik. Mengingat pentingnya program Pencegahan dan
Lebih terperinciRakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016
Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA Kirana, 9 Agustus 2016 Semester I Tahun 2016 Tingkat Kepuasan Pasien Triwulan 1 dan 2, Tahun 2016 100,00% 98,55% 98,19% 95,00% 90,00% 85,00% 80,00% 75,00% TW I Capaian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tenaga kesehatan di Klinik Hemodialisis Nitipuran berjumlah 11 orang yang terdiri dari 4 dokter dan 7 perawat. Pada klinik tersebut terdapat 7 tempat tidur
Lebih terperinciGAMBARAN KEPATUHAN HAND HYGIENE PADA PERAWAT HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
GAMBARAN KEPATUHAN HAND HYGIENE PADA PERAWAT HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA Description of Hand Hygiene s Compliance on Nurse of Hemodialysis at Haji Hospital Surabaya Rr Rizqi Saphira
Lebih terperinciLAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA DISUSUN OLEH TIM PPI RS SYAFIRA Jl. JenderalSudirman No. 134 Pekanbaru Telp. (0761) 3061000 Fax : (0761) 41887 Email :cso@rssyafira.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau biasa disebut infeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau biasa disebut infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat setelah pasien berada di rumah sakit atau pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi di rumah sakit merupakan masalah yang cukup besar pada pelayanan kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan secara umum merupakan satu kesatuan tenaga yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari semua katagori tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mata, dan infeksi kulit. Umumnya penyakit tersebut terjadi pada anak-anak dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hand hygiene merupakan tindakan sederhana dengan mencuci tangan yang terbukti dapat mencegah penyakit. Akan tetapi, tindakan sederhana ini seringkali tidak dihiraukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari atau satu bulan,dimana pada masa ini terjadi proses pematangan organ, penyesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien lain dan dari lingkungan yang tercemar kepada pasien. Hand hygiene
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial atau yang saat ini lebih dikenal dengan Health-care Associated Infections (HAIs) adalah penyebab paling penting mortalitas dan morbiditas pasien di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai. dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potter & Perry (2005) Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai dengan gejala klinis baik lokal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk mengetahui status kesehatan pasien yang paling utama. Keluarga pasien mempunyai hak untuk diberitahukan tentang
Lebih terperinciLAPORAN EVALUASI PROGRAM
LAPORAN EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN S.D 217 KOMITE PMKP RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI MALUKU PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN PERIODE S.D 217 I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPROGRAM KERJA INSTALASI RAWAT INAP TAHUN 2015
PROGRAM KERJA INSTALASI RAWAT INAP TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Instalasi rawat inap, sebagai unit pelayanan terbesar di RSUD Cengkareng,menyelenggarakan pelayanan secara terus menerus selama 24 jam, secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai bagian lembaga penyelenggaraan pelayanan publik dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai bagian lembaga penyelenggaraan pelayanan publik dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
Lebih terperinciSURVEILANS CATHETER ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTION BERDASARKAN ATRIBUT SURVEILANS DI RSU HAJI SURABAYA
SURVEILANS CATHETER ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTION BERDASARKAN ATRIBUT SURVEILANS DI RSU HAJI SURABAYA Catheter Associated Urinary Tract Infection Based on Surveillance Attributes in RSU Haji Surabaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di IGD pada tiga rumah sakit, yaitu:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di IGD pada tiga rumah sakit, yaitu: 1. IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta IGD RS PKU Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Semakin pesatnya ilmu dan teknologi di bidang medis masa kini, maka semakin kompleks pula pelayanan kesehatan di rumah sakit, ditandai dengan meningkatnya prosedur-posedur invasive baik
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO
PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO Riyani Wulandari, Siti Sholikah STIKES Aisyiyah Surakarta riyan1cute@yahoo.co.id ABSTRAK Pendahuluan; Pasien rawat inap di rumah
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO
KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SARDJITO YOGYAKARTA PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Jl. Kesehatan 1 Sekip Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 72 jam perawatan pada pasien rawat inap. Pada suatu rumah sakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit (hospital aquired infection) atau infeksi yang timbul atau terjadi sesudah 72 jam perawatan pada pasien
Lebih terperinciPENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI Oleh: TIM PPI RS BHAYNGKARA WAHYU TUTUKO BOJONEGORO DAFTAR ISI: Daftar isi... 2 I. Pendahuluan...3 II. Perencanaan program pengendalian infeksi berbasis Akreditasi rumah
Lebih terperinciPERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017
JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 6 DAN 7 : Kepatuhan Penggunaan Gelang Identitas Pasien Rawat Inap : Jumlah pasien yang menggunakan gelang dengan identitas yang sesuai ketetapan dibagi jumlah pasien rawat inap
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani
PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : RSUP Dr. Kariadi Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran Indikator Kinerja SATUAN 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I Pelayanan 1. Cakupan Pelayanan a. Terwujudnya Pelayanan
Lebih terperinci