Sikap Hidjrah P.S.I.I. 2 Ditetapkan oleh: Madjlis Tahkim Party Sjarikat Islam Indonesia ke 22 Tjetak Pertama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sikap Hidjrah P.S.I.I. 2 Ditetapkan oleh: Madjlis Tahkim Party Sjarikat Islam Indonesia ke 22 Tjetak Pertama"

Transkripsi

1 Sikap Hidjrah P.S.I.I. 2 Ditetapkan oleh: Madjlis Tahkim Party Sjarikat Islam Indonesia ke 22 Tjetak Pertama Didjelaskan oleh: S.M. Kartosoewirjo, Vitje- President Dewan P.S.I.I.

2 PENGIRING KALAM BAGIAN KEDOEA. Dari pihak : Ladjnah-Tanfidzijah Party Sjarikat Islam Indonesia. Sebagai Badan Penerbit dan Penjiar Brosoer,,Sikap Hidjrah karangan saudara S. M. Kartosoewirjo, Vitje-President Dewan Party Sjarikat Islam Indonesia, rasanja soedahlah selajaknja kita dahoeloekan se-patah doea-patah kata bagi mendjelaskan penerbitannja. Alhamdoelillah terlebih doeloe kita oetjapkan, bahwa kini soedah selesai Brosoer,,Sikap Hidjrah P.S.I.I. jang oleh Formatie (Soesoenan) Poetjoek-Pimpinan Party S.I. Indonesia diserahkan dalam Kongres (Madjlis Tahkim) Party ke-22 di Djakarta kepada saudara S. M. Kartosoewirjo oentoek dikerdjakan olehnja, teroetama tentang segala keterangan, penerangan dan pertimbangan jang bersifat pendjelasan (uiteenzetting) atas asasnja,,sikap Hidjrah P. S. I. I. Asas mesti didjelaskan, karena perloe sekali pihak ramai pada oemoemnja dan Kaoem P.S.I.I. pada choesoesnja mengikoeti dan mengertikan paham Formatie Poetjoek- Pimpinan Party S. I. Indonesia sekarang ini akan soal Hidjrah jang telah diterima dan disahkan oleh Madjlis Tahkim terseboet di atas, demikian itoe teroetama sekali dengan mengingat betapa djaoeh berlainan dan berbeda sebagian golongan Ra jat dengan sebagian golongan jang lainnja dari pada antara Bangsa kita Indonesia. Maka paham, pengertian, pandangan, djeladjahan (analjse) Sikap Hidjrah P.S.I.I. didjelaskan dalam Brosoer ini, jang sebeloem dan sesoedah selesainja terkarang oleh penoelisnja, telah dimoesjawarahkan semasak-masak, dengan Formateur Poetjoek- Pimpinan Party dan L. T. Party Sehari-hari. Sedang tentang hal-hal jang meloeloe mengenai dan berhoeboengan dengan tjara-melakoekannja (wijze van uitvoering), Insja Allah dengan berangsoer-angsoer akan kita terbitkan beroepa Brosoer jang istimewa. Boleh djadi segalanja itoe akan dapat dimoeat dalam seboeah Brosoer lagi, tapi tidak poela moestahil bahwa keterangan dan penerangan atasnja menoentoet dari pada kita toelisan-toelisan jang berdjilid-djilid banjaknja. Dan segalanja itoe tentoelah akan diharapkan pengesahannja dari Madjlis Tahkim Party jang akan datang. Maka asas,,sikap Hidjrah P.S.I.I. sebagai termaktoeb dalam Brosoer ini bersandar atas pengesahan Madjlis Tahkim terseboet di atas (ke-22), jang sedjak terbitnja akan mempoenjai kekoeatan hoekoem (santjtie) bagi Doenia Party Sjarikat Islam Indonesia. Ia menentoekan gerak, langkah oesaha-ichtiar dan daja-oepaja jang wadjib didjadikan pedoman Party S. I. Indonesia akan mengedjar tjita-tjitanja jang moelia, kemoedian dengan segala kekoeatan tenaga dan pikiran akan beroleh boeah dari padanja. Sikap Hidjrah jang mendjadikan Sikap P.S.I.I., baik bagi Doenia-Dalam maoepoen bagi Doenia-Loear, baik berhadapan dengan kawan maopoen berhadapan dengan golongan manapoen djoega, jang tidak menjetoedjoei Asas P.S.I.I. Maka keterangan dan penerangan Sikap terseboet dengan seloeas-loeasnja akan didapati orang dalam Brosoer ini. Sangat boleh djadi bahwa segala sesoeatoe jang dioeraikan di dalamnja akan mendjadi dan beroedjoed,,barang baroe bagi orang jang sengadja tidak soeka mengikoeti gerak-langkah Party Sjarikat Islam Indonesia dalam selama ia menoendjoekkan oedjoed dan bangoenannja dipermoekaan boemi Indonesia. Tapi kita

3 mempoenjai kejakinan setegoeh-tegoehnja bahwa,,barang baroe itoe akan mendjilma mendjadi,,barang loemrah, barang jang biasa dalam hakikatnja, hanja sebeloem itoe tidak mengetahoei nama dan sifat-sifat jang tegas dengan tolong dan penerangan jang disadjikan dalam brosoer ini Dalam pada menerbitkannja, tidaklah kita menjimpan hati was-was atau ragoe-ragoe, karena sepandjang tahoe dan pandai kita segala sesoeatoe jang termaktoeb di dalamnja adalah berdasarkan dan berdalilkan atas sendi Hoekoemmoe llah dan Soennah Rasoeloe llah Moehammad Çlm, semata-mata. Di balik itoe kita berkejakinan poela, bahwa sifat dan ta biat manoesia selamlamanja tidak terbebas dari pada salah dan keliroe. Kesadaran manoesia akan sifat dan tabi at seroepa itoe, dapat berbalik mendjadi,,jakin dalam langkah, tegas dan njata dalam sikap dan pendirian, tidak ragoe-ragoe dalam gerak dan sepak-terdjang karena tidak terhanjoet oleh kiraan dan wasangka dengan mengoeat dan membanjakkan sjoekoer dan do a kehadiran Allah, Dzat jang Maha Tinggi, atas segala sesoeatoe jang kita perboeat dengan kadar kekoeatan lahir dan bathin jang ada pada kita, dengan memperoentoekkan segalanja bagi-nja dan karena-nja belaka. Demikian poela jang kita harapkan karoenia rahmat Ilahi jang akan mendjadi bagiannja Brosoer ini, Amien, ja Rabba l- alamin. Maka dengan berpedoman Sikap Hidjrah terseboet, Kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia wadjib dan tentoe mempoenjai kejakinan jang setegoeh-tegoehnja, bahwa Insja Allah segala tjita-tjitanja jang moelia akan tersampai kepada arah jang ditoedjoe. Achirnja, tjoekoep rasanja,,pengiring Kalam dari pihak kita sekian sadja, sekedar mengenai mana-mana jang perloe mendjadi pendjelasan penerbitan Brosoer ini, dengan kita ikoeti do a: Moedah-moedahan mendapat samboetan jang berpadanan dari sebanjak-banjak kaoem Moeslimin di Indonesia dan Kaoem Party S. I. Indonesia choesoesnja, serta membawa manfa at dan goena, oetoek Agama Noesa dan Bangsa. Wa l Hamdoelillahi Rabbi l Alamin, Wa tjtjalatoe Wa ssalamoe Ala Chatamin Nabijjin, Moehammad Rasoeloe llah Çlm. Salam dan do a kita: Pimpinan Ladjnah-Tanfidzijah Party S.I. Indonesia. President: ABIKOESNO TJOKROSOEJOSO, Setjretaris: AROEDJI KARTAWINATA.

4 PENGANTAR KATA BAGIAN KEDOEA Hatta, maka berkenaan dengan terbitnja Brosoer Bagian Pertama, di dalam,,kata Pengantarnja soedahlah kami sadjikan keterangan sekedarnja. Hanjalah di sini perloe kami toendjoekkan, bahwa isinja Brosoer Bagian Kedoea ini ialah kesimpoelan dari pada Brosoer Bagian Pertama itoe. Berlainan dengan Brosoer Bagian Pertama, jang memoeat keterangan dan penerangan (overwegingen), alasan-alasan dan sandaran sepandjang riwajat, dan lain-lain jang bersangkoetan dengan itoe, maka Brosoer Bagian Kedoea ini memoeat kesimpoelan (eindkonklusie) jang menentoekan Sikap dan Haloean jang njata, menoeroet garis dan djalan jang tentoe-tentoe. Periksalah lebih djaoeh,,daftar Isi Bagian ini! Selain dari pada itoe, perloelah kiranja kami terangkan, bahwa jang tertoelis di dalam Brosoer ini hanjalah,,hidjrah di dalam asas-asasnja, maksoed dan toedjoeannja, dan beloemlah poela mengindjak bagian-bagian jang berkenaan dengan satoe-persatoenja Perboeatan Nabi jang perloe dan wadjib kita tjontohkan itoe. Seperti dasar, maksoed dan toedjoeannja, maka Hidjrah dalam Praktijk ini poen menoentoet poela toentoenan jang tegas dan njata, disertai dengan keterangan dan penerangan jang tjoekoep-tjoekoep, dan alasan-alasan jang sah dan koeat, menoeroet adjaran-adjaran dalam Al-Qoer-an dan Soennah Rasoeloellah Çlm. Jang njata. Segala keterangan dan penerangan itoe, djika telah terkoempoel dan tersoesoen, Insja Allah dengan segera akan dapat diterbitkan sebagai Tambahan Brosoer (supplementen) dari pada Brosoer Bagian Pertama dan Kedoea ini. Dengan djalan ini, maka besarlah harapan kami, bahwa pengertian, faham dan pengetahoean tentang,,hidjrah itoe akan lebih-lebih mendalam, sehingga achirnja boleh mendjadi sebab akan bertambah-tambah sempoernanja amal kita, di dalam Berbakti kepada Allah, pada Djalan Allah, dan karena Allah, menoeroet tjontoh dan tauladan, sepandjang Soennah Rasoeloellah Çalla-Llahoe alaihi wasallam. Achiroel-kalam, perloelah di sini kami terangkan, bahwa Brosoer Bagian Pertama dan Kedoea ini kami sadjikan kepada segenap Barisan Partij Sjarikat Islam Indonesia dan kepada Oemmat Islam pada oemoemnja, bagi mentjoekoepkan wadjib jang telah ditanggoengkan atas diri kami oleh Madjlis Tahkim terseboet di atas. Dalam pada itoe, kami selaloe mengharap-harapkan taoefiq, hidajat dan foetoeh dari pada Allah, agar soepaja segala amal-oesaha kita hendaknja dapat disesoeaikan dengan hoekoem-hoekoem-nja, pada djalan-nja dan karena-nja semata-mata. Amien. Wassalam, Vitje-President Dewan Party Sjarikat Islam Indonesia: S.M. KARTOSOEWIRJO. Malangbong , 10 September Batavia-Tj.

5 Hal Hidjrah Bab Pertama.,,Bahwasanja orang-orang jang beriman, dan orang-orang jang hidjrah dan beroesaha soenggoeh-soenggoeh pada djalan Allah; mereka itoelah mengharap-harapkan rahmat- Oellah: dan Allah adalah Pengampoen dan Pengasih. (Al-Baqarah, ajat 218) Di dalam Bagian Pertama Bab Kelima kita oeraikan dengan agak pandjang sebagian dari pada Riwajat Agama Islam, dan Tarich Perdjalanan Rasoeloellah Çlm. Pada choesoesnja, teristimewa sekali jang berkenaan dengan zaman hendak Hidjrah, zaman di dalam Hidjrah, amal-perboeatan di dalam zaman Hidjrah hingga sampai datangnja Bahagia dan Kemenangan. Hidjrahnja sahabat-sahabat Nabi Çlm. jang berkali-kali itoe, ke Habsji, ke Madinah maoepoen ke Iç, poen dengan ringkas poela kita rawaikan dengan seperloenja. Sjahdan, maka Hidjrah itoe adalah salah satoe Perboeatan Nabi jang teramat penting; penting, karena sesoedah Hidjrah kaoem Moeslimin hidoep di zaman baroe, zaman jang terang tjoeatja, karena sorotnja Noer Ilahj ke tanah Madinah. Lebih penting lagi bagi orang-orang jang ber-toehankan kepada Allah Jang Esa, dan ber-nabikan kepada Moehammad Rasoeloellah Çlm., jang soenggoeh-soenggoeh hendak mendjalankan perintah-perintah Allah dengan sempoernanja, dan mentjontohkan hidoep dan kehidoepannja kepada Perdjalanan dan Perboeatan jang dilakoekan oleh djoendjoengan kita, Nabi Moehammad Çlm. Dalam zaman baroe itoe, dapatlah kita saksikan dengan boekti-boekti jang njata, apakah jang mendjadi sebab akan keloehoeran Oemmat dan Bangsa Arab, hingga sampai kepada poentjak kemoeliaan, jang beloem pernah terkenal oleh ahli riwajat di dalam babad Doenia. Dalam zaman baroe itoe poela kita dapat mengetahoei betapa amal-oesaha serta langkah-perboeatan jang dilakoekan oleh Nabi dan sahabat-sahabatnja, baik menghadapi Oemmat Islam sendiri maoepoen berhadapan dengan Doenia Loear. Di bawah ini dengan amat ringkas akan kita terangkan, apakah dan harga Hidjrah, apakah sebab dan maksoed serta toedjoeannja, betapakah bangoen dan sifatnja, dan lainlain jang berkenaan dengan Hidjrah itoe, sepandjang adjaran di dalam Kitaboellah dan Soennah Rasoeloellah Çlm. Fasal 1. Erti Perkataan Hidjrah. Adapoen perkataan Hidjrah itoe asal moelanja terambil dari pada perkataan,,hadjara, jang mempoenjai ma na amat berbagai-bagai, menoeroet keadaan, kedjadian dan waktoe dipakainja perkataan itoe. Di antara ma na-ma na jang terkandoeng di dalam perkataan,,hadjara itoe adalah seperti jang berikoet :

6 (1) Hidjrah di dalam Ma na: Menjingkiri (sesoeatoe), seperti jang dimaktoebkan dalam Al-Qoer-an-oel Karim, Soerah Al-Moedatstsir (74), ajat 5:,,Dan singkirilah ketjemaran itoe (2) Hidjrah di dalam Ma na: meninggalkan dan berpaling (dari pada sesoeatoe), seperti ma na jang terkandoeng di dalam Al-Qoer-an, Soerah Marjam (19), ajat 46: (a),, dan tinggalkanlah kami sebentar Dan lagi di dalam Al-Qoer-an, Soerah Al-Foerqan (25), ajat 30: (b),,dan Rasoeloellah Çlm berkata: Hai Toehan! Sesoenggoehnja kaoemkoe menganggap Qoer-an (seperti) barang jang ditinggalkan (disingkirkan). (3) Hidjrah di dalam Ma na: mendjaoehkan diri (dari sesoeatoe), seperti jang boleh kita ambil peladjarannja dalam Al-Qoer-an, Soerah Al-Moezammil (73), ajat 10:,,Dan hendaklah engkau sabar atas perkara jang mereka katakan dan hendaklah engkau (Moehammad!) mendjaoehkan diri dari mereka, dengan lakoe dan tjara (mendjaoehkan) jang bagoes. (4) Hidjrah di dalam Ma na: memisahkan (sesoeatoe), seperti jang dimaksoedkan dalam Al-Qoer-an-oel Karim, Soerah Al-Nisa (4), ajat 34:,, Dan pisahkanlah mereka (perempoean) di dalam tempat-tempat tidoernja. (5) Hidjrah di dalam Ma na: mendapatkan (sesoeatoe) dengan sigera, seperti jang dimaktoebkan di dalam Al-Qoer-an, Soerah Al- Ankaboet (29) ajat 26:

7 ,,Maka berimanlah Nabi Loeth a. s.. kepada-nya (Allah), (dan ia berkata kepada kaoemnja):,,dan sesoenggoehnja kami (hendak) mendapatkan Toehan kami dengan sigera : bahwasannja Ia (Allah)-lah Jang Maha Koeasa dan Maha Bidjaksana. (6) Hidjrah di dalam Ma na: memoetoeskan perhoeboengan (dengan sesoeatoe) atau pindah (dari sesoeatoe kepada jang lainnja) seperti jang dimaksoedkan dalam Al- Qoer-an, Soerah Ali- Imran (3), ajat 194 :,,Maka mereka jang pindah (dari Mekkah dan memoetoeskan perhoeboengan) dan (karena) dikeloearkan (oleh orang Qoeraisj) dari tempat-tempat kediaman mereka itoe. Keterangan. (a) Ajat jang pertama (74:5) ialah termasoek ajat-ajat jang terdahoeloe ditoeroenkan (ajat Mekkah); (b) Ajat kedoea (19:46) dan (25:30) termasoek poela ajat-ajat Mekkah jang pertama, mentjeritakan tentang riwajat Nabi Ibrahim berhadapan dengan kaoem moesjrikin pada zamannja. Perkataan jang ada di dalam Al-Qoer-an itoe adalah sebagian dari pada kata-kata orang moesjrikin kepada Nabi Ibrahim a.s., jang antaranja mengharap kepada A.s. itoe, soepaja ia soeka meninggalkan mereka boeat sementara waktoe. Tegasnja mereka djangan merasa terganggoe di dalam penjembahan berhalanja. Ajat ini kita koetip hanjalah oentoek meloeaskan paham kita tentang erti,,hidjrah. Sedang ajat jang kedoea mentjeritakan anggapan dan sikap penolakan kaoem Qoeraisj terhadap kepada Kitaboellah itoe. (c) Ajat jang ketiga (73:10) poen termasoek ajat Mekkah jang pertama-tama ditoeroenkan. Ajat ini mengandoeng ma na choesoesnja jang mengenai Nabi Çlm. (ataupoen seorang moeslim lainnja), sebab semoea itoe disandarkan atas penglihatan mata, pendengaran telinga, pendeknja bersandarkan atas penjelidikan dan pengetahoean serta pengalaman pantja-indera, jang hal ini memang tidak moedah dan sangat soekar disengadjakan bersama-sama. Mitsalnja, seorang moeslim melihat seorang moesjrik sedang menjembah berhala, jang timboel dari kejakinan-watsanijahnja, tidaklah si Moeslim itoe akan mengadjak saudaranja oentoek melihat perboeatan-sjirk itoe, kemoedian baroe meninggalkan tempat penjembahan-berhala itoe ataupoen mendjaoehkan diri dari pada mereka (moesjrikin). Melainkan pada waktoe ia menjaksikan perboeatan itoe, maka pada waktoe itoe djoega ia wadjib meninggalkan tempat terseboet, atau mendjaoehkan diri dari pada mereka itoe. Begitoe djoega, djika mereka itoe mengatakan oetjapan-oetjapan jang kotor dan boesoek, tidaklah perloe lagi si Moeslim jang mendengarnja mentjari kawan oentoek mendengar bersama-sama; tetapi pada saat ia mendengar perkataan-perkataan jang melanggar kesopanan atau lain-lain jang tidak diperkenankan oleh Allah dan Rasoel- Nya, dengan sigera waktoe itoe djoega ia haroes meninggalkan tempat tsb. Ataupoen

8 mendjaoehkan diri dari pada mereka itoe. Dengan tidak tergantoeng kepada adanja kawan atau tidak. Adapoen tjara-tjara melakoekan perboeatan jang demikian itoe, tjoekoeplah kiranja ditoendjoekkan dalam perkataan,,djamila(n) (jang bererti: bagoes, baik dlls.). Lagi poela di dalam tarich, jang sebagiannja telah kita soentingkan di dalam Bagian Pertama, dapatlah kita menjaksikan perboeatan Rasoeloellah Çlm. Terhadap kepada kaoem Qoeraisj, jang kebagoesan dan kebaikan riwajat manoesia; perboeatan jang dilakoekan perboeatannja tidak ada bandingnja di dalam Manoesia Oetama, tingkah lakoe jang dilakoekan oleh seorang jang ditinggikan dan dimoeliakan oleh Allah; perboeatan Manoesia, jang wadjib mendjadi tjontoh bagi segenap perikemanoesiaan di seloeroeh Alam ini. Kemoerahan hati, kemoeliaan boedi dan keloehoeran pekerti di dalam dada Rasoeloellah Çlm., jang menimboelkan perboeatan, sikap dan langkah jang sebaikbaiknja dan seindah-indahnja itoe, ditjontohi poela oleh sekalian sahabat-sahabatnja, bahkan sewadjibnja ditjontohi oleh sekalian kaoem Moeslimin, jang mengakoei dirinja sebagai Oemmat-Moehammad! Dengan kata-kata,,djamila(n) itoe poela tjoekoeplah ditoendjoekkan dengan njata, bahwa perboeatan Rasoeloellah Çlm. Dan orang-orang jang bersama-sama Çlm. (wal-ladzina ma ahoe) itoe, djaoeh dari pada hawa nafsoe jang mengandoeng perbentjian. Moehammad bin Abdoellah Çlm. Ditoeroenkan di Doenia sebagai Oetoesan Allah, bagi membawa Rahmat Allah kepada sekali Manoesia, jang soeka toeroet kepadanja! Oentoek menjiarkan perdamaian, dan tidak oentoek menimboelkan permoesoehan antara seorang dengan seorang, ataupoen antara segolongan dengan segolongan manoesia jang lainnja! Oentoek memboeat perikatan persaudaraan jang tegoeh dan koeat, dan boekan sekali-kali oentoek mengadakan pembojkotan antara satoe dan lain! Oentoek memberi asas-persamaan-deradjat antara manoesia dan manoesia, jang kaja dan jang miskin, jang pandai ( alim) dan jang bodoh, jang koeat dan jang lemah, toean dan hambanja, jang semoeanja itoe masing-masingnja dan segenapnja wadjib menghambakan diri kepada Allah; Allah jang Toenggal, Allah jang tjoekoep dan tjakap oentoek mengoeroes dan memelihara sekalian hamba-nja. Djadi tidak sekalikali oentoek memboeat pemogokan, ataupoen menoendjoekkan kesombongan dan penolakan! Oentoek mengandjoer-andjoerkankan Persatoean Segenap Peri-Kemanoesiaan, dan boekan oentoek menjebabkan petjah-belah atau tjerai berai antara segolongan dengan segolongan jang lainnja! Tidak poela terkenal dalam riwajat, maoepoen menoeroetkan Al-Qoer-anoel Adzim, bahwa Rasoeloellah pernah berboeat kasar ataupoen dlolim terhadap kepada seseorang manoesia, biar kepada moesoeh jang terdjahat atau jang amat berbahaja sekali poen! Pendek-pandjangnja, Al-Qoer-an, jang selaloe mendjadi pedoman di dalam perdjalanan Rasoeloellah Çlm., dan riwajat jang njata dari pada perdjalanan Çlm. Itoe memberi boekti kepada tiap-tiap manoesia jang soeka mempergoenakan akal fikirannja, bahwa Hidjrah Rasoeloellah Çlm. Itoe tidak mengandoeng sikap bentji,

9 meradjoe, mogok, permoesoehan ataupoen lain-lain sifat jang tertjela sepandjang Agama Islam, ialah agama jang disoetjikan oleh Allah dari pada tiap-tiap ketjemaran, dan kekotoran, karena hawa-nafsoe manoesia! (d) Ajat jang keempat (4:34), jang dimoelai dengan,,orang-orang lelaki itoe adalah pelindoeng bagi orang-orang perempoean, dan perkataan,, di tempat-tempat tidoer mereka (perempoean-perempoean) itoe, menoendjoekkan dengan njata-njata akan perhoeboengan antara laki-laki dan perempoean di dalam ikatan roemah-tangga. Peristiwa jang demikian itoe boleh terdjadi antara laki-laki dan perempoean, djika ada oezoer di antara kedoea belah pihak itoe jang tidak moedah diselesaikan, jang boleh djadi achir kemoediannja akan menimboelkan,,hoekoem noesdjoez atas perempoean atau boleh menjebabkan,,djatoehnja talaq dari fihak laki-laki. Jang perloe diterangkan di sini ialah, bahwa kedjadian jang demikian itoe -- perpisahan antara laki-laki dan perempoean, di dalam perikatan berlaki-isteri tidak poela di dalam riwajat Nabi Çlm. Ataupoen di dalam Al-Qoer-an, terdapat sikap,,meradjoek (éliq) di dalamnja. (e) Ajat kelima ditoeroenkan poela di Mekkah, mentjeritakan riwajat Nabi Loeth. Adapoen tentang,,hidjrah ila-llah, ini, hendaklah periksa fasal VII, tentang,,matjamnja Hidjrah, di bawah. (f) Dalam ajat keenam (3:194) jang termasoek ajat-ajat Madinah, teranglah soedah, bahwa erti perkataan,,hadjara di sini ialah,,poetoes perhoeboengan atau pindah dari satoe tempat kepada tempat jang lainnja. Poetoes perhoeboengan, karena mereka dikeloearkan (dioesir) atau dihalaukan dari tempat-tempat kedoedoekannja jang moela-moela; boekanlah karena mereka sengadja memoetoeskan perhoeboengan itoe, karena hawa nafsoenja. Ajat ini mengenai oemoem, sebab di dalam ajat itoe selainnja soesoenan perkataan dan rangkaian kalimatnja, menoendjoekkan, bahwa hidjrah itoe dilakoekan bersama-sama dimaktoebkan poela perkataan-perkataan,,. min dzakarin au oentsa (dari pada laki-laki atau perempoean). Djadi beda dengan ajat-ajat jang terseboet dalam (1), (2) dan (3). Fasal 2. Siapakah jang haroes Hidjrah? Menoeroet riwajat Islam, dan lebih tegas dan njata, menoeroet ajat-ajat Al-Qoeran, maka jang wadjib Hidjrah ialah tiap-tiap orang laki-laki dan perempoean, toea dan moeda. Di dalam Bab ini, Fasal 1, hoeroef (f), telah kita rawaikan dengan laloe lintas, bahwa orang-orang perempoeanpoen hidjrah poela. Lebih djaoeh, periksalah Soerah Al- Moemtahanah (60) ajat 12, di mana terdapat poela perkataan,,moehadjirat (ertinja: orang-orang perempoean jang hidjrah mendapatkan Nabi Çlm. di Madinah).

10 Selain dari itoepoen di dalam Al-Qoer-an, Soerah Al-Ahzab (33) ajat 50, dikatakan dengan tegas, bahwa orang-orang perempoean poen ikoet Hidjrah, sama 2 dan bersamaan dengan laki-laki, istimewa Nabi :,, (Mereka-orang-orang perempoean) jang hidjrah berserta engkau (Moehammad! ) Mereka itoe melakoekan Hidjrah Nabi Çlm. Seperti di dalam tiap-tiap perkara di dalam tiap-tiap perkara dan di dalam tiap-tiap ketentoean ada djoega,,perketjoealiannja, maka di sini poen ada djoega perketjoealiannja, seperti Firman Allah di dalam Al-Qoer-an, Soerah An-Nisa (4), ajat 98:,,Melainkan orang-orang jang dlo if (lemah) dari pada orang laki-laki dan perempoean dan anak-anak, jang tidak mempoenjai kekoeatan (kekoeasaän), dan (ataoe) tidak mendapat djalan (oentoek hidjrah itoe). Djadi njatalah di sini, bahwa jang diperketjoealikan dalam Hidjrah itoe, hanjalah orang-orang jang tidak berkoeasa, orang-orang jang dlo if (lemah), baik laki-laki maoe perempoean ataupoen anak-anak 1. Fasal 3. Kemana Hidjrah? Di dalam tarich berkali-kali dilakoekan Hidjrah itoe, dan tempat jang ditoedjoenja poen berbeda-beda : (1) Hidjrah ke Habsji (Abessjnië), jang dilakoekan di dalam pertengahan zaman Mekkah; (2) Hidjrah Nabi Çlm. dan kemoedian diikoeti oleh sahabat-sahabat dan sanak keloearganja, ke Madinah; sebeloem itoe poen ada poelalah tertjatat tarich,,hidjrah sahabat-sahabat Nabi ke Madinah dalam awal th. Kenabian jang ke 13, sesoedah Bai at- Aqabah kedoea. (3) Hidjrah ketjil ke Iç, karena Madinah tidak lagi memberi tempat kepada mereka itoe; hidjrah ini terdjadi pada achir zaman Madinah 2. 1 Tentang hal,,koeasa atau,,tidak-koeasa itoe sesoenggoehnja hanjalah tergantoeng kepada faham Istitha ahnja. Ada setengah orang jang mempoenjai,,kekoeatan dan,,kekoeasaan, tetapi ia merasa,,tidak-berkoeasa. Hanja karena hawa-nafsoe,,mentjari-enak meradjalelah dalam dirinja. Periksalah lebih landjoet: Bagian Pertama, Bab Pertama, Fasal VI (3).

11 Bagi kaoem Moeslimin oemoemnja soekarlah memperbedakan antara Mekkah dan Habsji, Mekkah dan Madinah, Mekkah dan Iç, begitoe djoega perbedaan antara satoe dengan jang lainnja.,,mekkah dalam anggapan dan kejakinan kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia, boekan Mekkah di tanah Arab, melainkan ialah,,mekkah di Indonesia, dengan ringkas kita katakan,,mekkah Indonesia.,,Habsji, satoe negeri jang mendjadi penting di dalam riwajat Islam karena mendjadi tempat-perlindoengan, boekan poela Habsji jang terletak di Afrika-Oetara, melainkan ialah,,habsji di Indonesia atau dengan ringkas,,habsji-indonesia.,,madinah, satoe negeri haram, di mana Çlm. mendapat perlindoengan Allah S.w.T., dalam anggapan dan kejakinan Party Sjarikat Islam Indonesia, boekanlah poela Madinah di tanah Arab itoe, melainkan ialah,,madinah di Indonesia atau,,madinah Indonesia. Begitoe djoega,, Iç, satoe tempat di pantai laoet. Boekan dialah Iç dalam pandangan dan anggapan kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia, tetapi ialah Iç jang ada di Indonesia, ialah,, Iç-Indonesia. Djadi, djika kita hendak mengikoeti (itba ) kepada langkah-perboeatan Nabi Çlm. Di dalam bagian Hidjrah jang terlampau amat penting ini, boekanlah maksoednja, soepaja soepaja kita pergi ke Mekkah (di negeri Arab), ataupoen ke Iç (di negeri Arab poela)! Boekan! Sekali-kali boekan! Sjahdan, maka Mekkah (tempat-kelahiran orang-orang Moeslimin jang masoek golongan Moehadjirin) dan Madinah, Habsji dan Iç itoe bagi faham dan kejakinan kaoem Party Sjarikat Islam, letaknja di Indonesia poela, di kampoeng dan negeri kita sendiri, di tempat-kelahiran dan tanah toempah darah kita sendiri 3. 2 Periksalah: Bagian Pertama, istimewa Bab-bab Kedoea, Ketiga dan Keempat! 3 Djanganlah hendaknja pembatja keliroe faham akan kata-kata, seperti:,,mekkah Indonesia,,,Habsji- Indonesia,,,Madinah Indonesia,,, Iç-Indonesia! Boekan maksoednja oentoek mengadakan satoe Negeri, jang bernamakan Mekkah, Habsji, Madinah, Iç di tanah toempah-darah kita ini! Boekan poela maksoednja, soepaja negeri Mekkah dan lain-lain di benoea lain itoe, haroes dipindahkan ke sini! Melainkan jang dimaksoedkan dengan perkataan-perkataan terseboet ialah, bahwa dalam pandangan faham dan kejakinan kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia: Nama-nama tempat itoe mengandoeng erti Isti arah (figuurlijk), dan tidak boleh difahamkan sepandjang kata-kata itoe sadja (letterlijk). Hal ini hanja bererti dalam bagian Hidjrah semata-mata, dan tidak sekali-kali berkenaan dengan ibadah jang lainnja, mitsalnja: naik Hadji. Dan perloe kiranja diperkatakan disini, bahwa dengan faham pandangan dan kejakinan Party Sjarikat Islam Indonesia seperti jang kita toeliskan di atas itoe, erti dan harganja Haramain tidak akan berkoerangkoerang, bahkan akan bertambah-tambah. Lagi poela mendjadi boekti-kenjataan aka Kesempoernaan Agama Islam. Agama boeat Segenap Peri-Kemanoesiaan, dalam tiap-tiap zaman dan di mana-mana tempat.

12 Fasal 4. Berlakoenja Hidjrah. Fasal ini kita bagi mendjadi tiga bagian : (1) Wadjibnja Hidjrah. Wadjibnja Hidjrah jang didjatoehkan atas kaoem Moeslimin, boekanlah orang-orang jang bertempat tinggal di Madinah, di Habsji, di Iç ataupoen di lain-lain tempat, melainkan ialah wadjib atas kaoem Moeslimin jang bertempat-tinggal dan beroemah di Mekkah. Orang-orang jang ada di Madinah atau lain-lain tempat di loear Mekkah itoe, boleh mendjadi kaoem Moeslimin jang membela dan memperlindoengi (Ançar) saudara-saudara kaoem Moehadjirin; boleh djoega ia mendjadi kaoem Moenafiqin, jang poera-poera masoek Islam, tetapi sesoenggoehnja hendak melakoekan chianat; ataupoen mereka itoe boleh tetap di dalam kekoefoerannja; tegasnja memegang tegoeh akan peratoeran dan kejakinan-agamanja jang doeloe-doeloe (sebeloem Islam). Itoelah hanja terserah kepada mereka itoe sendiri, dan tergantoeng kepada pertolongan Allah S.w.T. semata-mata! Orang-orang Moe minin jang hidjrah baik ke Habsji, atau ke Madinah, atau ke Iç, sama-lah deradjatnja, seperti jang termaktoeb di dalam Qoer-an Soerah An-Anfal (8), ajat 75:,,Dan orang-orang jang kemoedian beriman, dan hidjrah, dan beroesaha soenggoeh-soenggoeh (pada djalan Allah) bersama-sama kamoe; mereka itoelah termasoek golonganmoe (Oemmat Moehammad). (2) Zaman Hidjrah. Pada zaman inilah, jang berlakoe sedjak Hidjrah Nabi Çlm. hingga kepada zaman Fatah dan zaman Falah, jang lamanja koerang lebih 8 tahoen itoe, kaoem Moeslimin jang termasoek bagian Ançar - soenggoehpoen mereka tidak ikoet Hidjrah, karena ta ada alasan oentoek melakoekan Hidjrah itoe mempoenjai deradjat jang bersamaan dengan kaoem Moehadjirin. Bahkan di dalam Al-Qoer-an, Soerah Al-Anfal (8) ajat 72, dikatakan, bahwa mereka itoe adalah pembela dan pelindoeng antara satoe dengan lainnja :,,Sesoenggoehnja orang-orang jang beriman, dan sama hidjrah, dan sama oesaha dengan soenggoehsoenggoeh pada djalan Allah dengan harta-benda dan djiwanja, dan orang-orang jang memberi tempatperlindoengan dan membantoenja (membelanja); mereka itoelah pendjaga setengah dari pada setengah jang lainnja

13 Lebih tegas lagi di dalam Qoer-an, Soerah tsb., ajat 74, dikatakan, bahwa mereka itoe Moehadjirin dan Ançar - adalah orang-orang Moe minin jang soenggoehsoenggoeh :,,Dan mereka jang beriman, dan hidjrah, dan bekerdja soenggoeh 2 pada djalan Allah, dan orang-orang jang memberi perlindoengan dan membela (mereka itoe); mereka (Moehadjirin dan AnÇar) itoe orang 2 Moe min jang sesoenggoehsoenggoehnja; bagi mereka itoe (diberikan Allah) ampoen dan rizqi (pemeliharaan) jang tjoekoep 2. (3) Kesoedahan Hidjrah. Hidjrah itoe masoek bagian (1) dan (2) di atas tidak boleh disoedahi atau diperhentikan, sebeloem datang Falah (Bahagia) dan Fatah (Kemenangan atau Pemboekaan) jang njata. Dan Hidjrah itoe wadjib poela teroes berdjalan, selama di tempat itoe masih meradjalela peratoeranperatoeran penjembahan berhala, tegasnja peratoeran-peratoeran jang melanggar Agama Allah! Dalam tarich ditoeliskan, bahwa berhentinja Hidjrah itoe pada waktoe Islam telah mendapat kemenangan atas Mekkah, satoe kemenangan jang hanja akan tertjapai dengan Kehendak (Iradat) dan Kekoeasaan (Qoedrat) Allah semata-mata! Sedjak zaman itoe tidak lagi terdjadi poetoes perhoeboengan atau perpisahan antara Mekkah dan Madinah, melainkan kedoea itoe disatoekan, diseboeahkan. Boekan,,disatoekan dalam erti kata, jang kedoea negeri itoe mendjadi satoe negeri! Djaoeh djaraknja (antaranja), tidak beroebah watas-watas kedoea negeri itoe!,,satoe, karena kedoea negeri itoe, sedjak datangnja Falah dan Fatah jang njata itoe, diikat oleh tali-tali (hoekoem-hoekoem) Allah!,,Satoe, karena negeri itoe mendjadi tempat penjembahan Allah jang teroetama!,,satoe, karena kedoea negeri itoe masing-masingnja disoetjikan oleh Allah! Maka soedah sepatoetnjalah, jang kedoea negeri itoe sedjak moela disoetjikan oleh Allah hingga pada sa at ini, terkenal namanja sebagai,,haramain, tegasnja kedoea negeri jang soetji. Fasal 5. Sebab-sebabnja Hidjrah. Oentoek mengetahoei dan mendapat kenjataan akan,,apakah sebab-sebab Hidjrah jang sesoenggoehnja itoe, hendaklah lebih dahoeloe kita periksa ajat-ajat itoe, hendaklah lebih dahoeloe kita periksa ajat-ajat jang termaktoeb di dalam Fasal I, dari pada Bab ini. Di sitoe njatalah bahwa Perboeatan Nabi, jang diseboet Hidjrah itoe, bolehlah dibahagi mendjadi doea bagian jang besar : (1) Hidjrah jang diwadjibkan atas manoesia seorang diri (individueel), jang hanja dapat dilakoekan oleh seorang-seorangnja, seperti jang keterangannja telah kita gambarkan dalam Bab ini, Fasal I, bagian (c). (2) Hidjrah jang diwadjibkan atas segolongan manoesia sebagai satoe badan (universeel maatschappelijk). Hidjrah bagian ini dapat dan haroes didjalankan bersama-sama. Di dalam Hidjrah jang (2) ini, menoeroet sifat-perboeatan Nabi Çlm. dapat poela kita bagi mendjadi 2 bagian :

14 (a) Perboeatan dan sikap serta langkah Nabi dalam Hidjrah jang hanja mengenai keperloean dan kepentingan kaoem Moeslimin sendiri, di dalam dan atas kaoem Moeslimin itoe poela. Hidjrah ini boleh kita namakan,,hidjrah mendalam (Intern). (b) Perboeatan Nabi Çlm. jang mengenai orang-orang atau golongan di loear kaoem Moeslimin. Karena sifatnja boleh kita menamainja,,hidjrah ke Loear (Extern). Djika kita soeka menjelidiki tarich Nabi Çlm. dengan teliti, maka njatalah, bahwa fasal jang menjebabkan timboelnja Hidjrah jang (1) ataupoen jang (2) hanjalah karena ada,,fitnah di dalam Agama semata-mata, sebagaimana jang terseboet dalam Firman Allah, Soerah An-Nahl (16) ajat 110:,,Dan sesoenggoehnja, Toehanmoe tentang orang-orang jang Hidjrah, setelah mereka mendapat fitnah, (dan) kemoedian oesaha soenggoeh-soenggoeh dan bersabar sesoenggoehnja Toehanmoe setelah itoe Maha Mengampoeni dan Maha Asih. Dan lagi menoeroet Hadits jang diriwajatkan dari pada Siti Aisjah:,, Maka hidjrah itoe wadjib atas tiap-tiap Moeslim jang takoet difitnah karena agamanja. 4 Pada lazimnja orang mengenal erti kata,,fitnah itoe hanjalah di dalam erti: kesoekaran, penganiajaan (dlolim), kesoesahan dan lain-lain jang dirasa tidak sesoeai dengan nafsoe manoesia,,mentjari-enak. Pada hal boekan begitoelah maksoednja! Fitnah bolehlah kita ertikan: pertjobaan, boedjoekan, oedjian, siksa dan ketiadaan kepertjajaan (djahil). Toekang mas jang hendak,,mengoedji atau mentjoba mas dengan tjara meleboer atau lainnja, dalam loeghot Arab perboeatan jang demikian itoe dikatakan,,fitnah. Perboeatan seorang mengadjak-adjak atau memboedjoek orang, soepaja doerhaka, dikatakan djoega,,fitnah. Orang menganiaja ataupoen menjiksa orang, soepaja tergelintjir dari pada djalan benar, perboeatan jang demikian itoe diseboet djoega dengan,,fitnah. Pemberian makanan dan minoeman atau lain-lain jang nampaknja bagoes, lezat dan enak jang dapat menjebabkan,,tinggalnja wadjib, poen dikatakan orang djoega,,fitnah. Mengingat keterangan di atas, maka pada oemoemnja bolehlah fitnah itoe kita ertikan: tiap-tiap perboeatan atau apapoen djoea sifat dan woedjoednja, jang boleh 4 Periksalah lebih lanjut: Fat-h-oel-Bari Sarah Boechari, Djoez VII, katja 161 hingga 162!

15 mendjadi sebab akan tersesatnja manoesia dari djalan Kebenaran, sepandjang djalan-djalan Agama Islam. Sehingga dengan keterangan itoe, fitnah itoe bolehlah nampak bagoes, baik, enak, molek dlls. Jang boleh mengharoekan dan menghiboerkan hati manoesia. Mitsalnja: tawaran kaoem Qoeraisj kepada Rasoeloellah, jang beroepa: angkatan mendjadi radja- Qoeraisj, harta-benda sebanjak Çlm. kehendaki, perempoean-perempoean jang disoekainja, dll. dengan djandji, soepaja Rasoeloelllah soeka menghentikan penjiaran agama Allah! Sebaliknja fitnah jang tidak enak diderita, jang menimboelkan kesoekaran dan kesoesahan, mitsalnja: penganiajaan kepada sahabat-sahabat Nabi Çlm. oleh kaoem Qoeraisj, kekoerangan waktoe di Sji ib, dan lain-lain lagi jang seroepa itoe. Bahkan di dalam Kitaboellah kita dapati poela adjaran-adjaran, bahwa,,doenia perempoean dan anak-anak kita itoe semoeanja mendjadi,,fitnah.,,doenia mendjadi fitnah, djika dengan karena doenia itoe kita mendjadi sesat! Anak dan isteri kita dan apapoen djoega bisa mendjadi,,fitnah, djika semoeanja itoe mendjaoehkan kita dari pada Rahmat Allah ataupoen menjimpangkan kita dari pada Djalan Allah! Fasal 6. Maksoed dan Toedjoean Hidjrah. Adapoen Maksoed dan Toedjoean Hidjrah jang pertama-tama dan teroetama sekali ialah: Mengharapkan, Mentjari dan Mendapatkan Rahmat-Oellah; Rahmat- Oellah, jang boleh disaksikan oleh tiap-tiap orang jang tidak sengadja memoengkiri Tarich Nabi Çlm. dan Tarich Agama Islam oemoemnja, teroetama sekali sedjak Madinah, sedjak tahoen pertama hingga datangnja Fatah dan Falah (8 H.); Rahmat- Oellah jang beroepa Keselamatan Doenia dan Achirat; Rahmat-Oellah jang didjandjikan kepada tiap-tiap manoesia jang ber-toehan-kan kepada Allah jang Esa, dan jang ber- Nabikan kepada Moehammad Rasoeloellah Çlm. Rahmat-Oellah itoelah jang wadjib kita harapkan! Rahmat-Oellah itoelah jang wadjib kita tjari (thalab)! Dan Rahmat-Oellah itoe poelalah jang wadjib kita dapatkan! Selain dari pada itoe, jang terkandoeng di dalam Maksoed dan Toedjoean Hidjrah itoe, ialah: Mengharapkan, Mentjari dan Mendapatkan Ridlo dari pada Allah Soebhanahoe wa Ta ala, sebagaimana jang dinjatakan di dalam Firman Allah, Soerah At-Taoebat (9) ajat 100:

16 ,,Dan (tentang) jang terlebih dahoeloe, [orang 2 ] jang pertama-tama termasoek [golongan] Moehadjirin dan AnÇar, dan orang 2 jang mengikoeti (langkah) mereka itoe dengan sebaik-baiknja [semoeli-moelianja]; (maka) Allah meridloi mereka itoe, dan mereka itoe ridlo akan Dia (Allah). Kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia jakin dan pertjaja dengan sepenoehpenoehnja kepertjajaan, bahwa djika kita soenggoeh-soenggoeh mengikoeti langkah terdjang jang telah dilakoekan oleh Nabi Çlm. tentoelah Allah Soebhanahoe wa Ta ala akan memberikan Rahmat dan Ridlo-Nya, jang telah diberikan Nabi dan Oemmat Islam, jang di dalam pimpinan dan ketentoean Nabi jang Moelia itoe. Fasal 7. Matjamnja Hidjrah Menoeroet sifat lakoe dan perboeatan jang dilakoekan, maka matjamnja Hidjrah itoe pada garis besarnja terbagi atas empat bagian : (1) Hidjrah fi-llah Adapoen jang dimaksoedkan dengan Hidjrah fi-llah, ialah Hidjrah dari pada faham, kehendak, nafsoe dan pengertian ke-doenia-an (habboeddoenja) kepada faham, kehendak, nafsoe dan pengertian,,membelakangkan doenia (zoehoeddoenja). Orang ini mempoenjai kejakinan dan tahoe akan wadjibnja oentoek Hidjrah dari pada keadaan jang memaksa itoe (mitsalnja: kedloliman), tetapi ta koeasa dan ta pandai melepaskan diri dari pada keadaan dan kedjadian itoe. Oleh sebab itoe, maka Hidjrahnja hanjalah Hidjrah dalam I tiqad. Tegasnja Hidjrah,,Karena Tjinta Kepada Allah (Hoeboellah), seperti jang boleh kita ambil peladjarannja dari pada Al-Qoeran. Soerah An-Nahl (16), ajat 41:,,Dan (tentang) orang-orang jang Hidjrah karena Allah, setelah mereka mendapat penganiajaan pastilah Kami (Allah) akan memberi kepadanja tempat di doenia jang baik (hasanah) dan gandjaran (Kami kepada mereka itoe) di Achirat tentoelah lebih besar, kalau sadja mereka itoe mengetahoei. Orang-orang jang hidoep dalam Hidjrah karena Allah ini tidak lagi soeka ingat kepada segala sesoeatoe,,kedoeniaan, tetapi jang selaloe ditjarinja ialah,,segala djalan, soepaja ia ingat (dzikir) kepada Allah.

17 (2) Hidjrah fi-sabili-llah. Adapoen jang dikatakan Hidjrah fi-sabili-llah ini, selainnja haroes Hidjrah di dalam I tiqad, djoega haroes tampak poela dalam amal-perboeatannja. Antara lain-lain tentang Hidjrah ini, di dalam Al-Qoer-an-oel-Karim, Soerah Al- Hadjdj (22) ajat 58, diseboetkan seperti jang berikoet:,,dan mereka jang Hidjrah pada djalan Allah (dan) kemoedian mereka itoe diboenoeh atau mati; pastilah [ami akan memberi rizqi jang baik (pemeliharaan jang bagoes; bahwaenja Allah adalah pemberi rizqi (pemelihara) jang sebagoesbagoesnja bagi mereka. (3) Hidjrah ila-llah. Hendaklah periksa doeloe soerah Al- Ankaboet (29) ajat 26, di atas! Orang jang Hidjrah ila-llah ini mempoenjai satoe kejakinan, bahwa semesta alam ini adalah kepoenjaan Allah, dan,,ada atau,,tiada -nja itoe hanjalah tergantoeng kepada Kehendak dan Kekoeasaan Allah semata-mata. Oleh sebab itoe, maka segenap apapoen djoega haroes,,dikembalikan (dipoelangkan) kepada Allah. Lebih djaoeh orang jang hidoep dalam Hidjrah ila-llah ini berpendirian, bahwa segala apa jang"mengenai dirinja atau jang ada di loear dirinja, jaroeslah mendjadi,,djembatan oentoek tawadjoeh dan dzikir kepada Jang Esa. Seperti Hidjrah Fi-Llah tidak sempoerna, djika tidak dilakoekan Hidjrah fi-sabili- Llah, demikian poela Hidjrah ila-llah ini tidak akan bisa sempoerna, djika tjara dan lakoenja tidak ditjontohkan menoeroet Soennah Rasoeloellah Çlm. jang njata. Dan Hidjrah ila-llah jang berpedoman kepada Soennah Rasoeloellah Çlm. inilah jang dikatakan : (4) Hidjrah ila-llahi wa ila-rasoelihi Tentang Hidjrah ini, antara lain-lain adalah termaktoeb dalam Hadist jang diriwajatkan dari Siti Aisjah 5 sebagai berikoet:,,tidak ada Hidjrah pada waktoe (hari) setelah (datang) Fatah karena sesoenggoehnja Hidjrah itoe adalah keadaan kaoem Moeslimin (pergi) mendapatkan Allah Ta ala dan (pergi) mendapatkan Rasoeloellah Çlm. karena Agamanja. 5 Periksalah Tjatatan 4!

18 Fasal 8. Sahnja Hidjrah. Sekadar ajat-ajat jang kita toeliskan di dalam Bab ini tjoekoeplah kiranja oentoek menoendjoekkan, bahwa hampir di dalam tiap-tiap ajat jang mentjeritakan Hidjrah, adalah poela terdapat perkataan,,djihad, di dalam berbagai-bagai rangkaiannja (verbuigingen). Oleh sebab itoe, bagi faham dan kejakinan kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia, Sesoeatoe perboeatan Hidjrah itoe tidak dapat dianggap Sah, djika dalam Hidjrah itoe tidak dilakoekan Djihad. Hidjrah jang tidak memakai Djihad adalah bererti negatief, ibarat,,nahi Moengkar, dengan tidak disertai,,amar Ma roef. Djika kita melihat kedjahatan atau keboeroekan, baik jang mengenai seorangseorang maoepoen jang mengenai Masjarakat oemoem, kemoedian kita meninggalkannja, memoetoeskan perhoeboengan dengan dia, ataupoen mendjaoehkan diri dari pada keadaan atau kedjadian itoe, boekanlah perboeatan jang demikian itoe boleh dikatakan,,hidjrah. Soeka mentjela dan ta pandai memperbaiki, boekanlah Hidjrah namanja! Oleh sebab itoe, oentoek menjempoernakan amal perboeatan kita di dalam melakoekan wadjib, jang chas ataupoen jang am, perloelah kita menentoekan Program- Djihad. Satoe Program jang menoendjoekkan akan langkah-terdjang jang hendak dilakoekan oleh sesoeatoe golongan atau Party, jang mengakoe hendak,,mendjoendjoeng Agama Allah lebih dari pada segala apa jang boleh difikirkan. Sedjak kira tahoen 1930, di dalam Madjlis Tahkim di Djokjakarta, semendjak itoelah Party Sjarikat Islam Indonesia mempoenjai satoe Rentjana atau Program Djihad, jang semoeanja dengan ringkas termaktoeb dalam Program-Tandzim Party Sjarikat Islam Indonesia. Semendjak tahoen jang terseboet hingga pada saat ini, di dalam tiap-tiap Madjelis Tahkim jang berikoet kemoedian dari pada itoe, dengan perlahan-lahan dan dari sedikit ke sedikit Program-Djihad Party diperloeas, didjelaskan dan ditegas-tegaskan. Tentang Program DJihad ini dan tentang Erti Djihad jang choesoes maoepoen jang oemoem, akan kita perbintjangkan didalam bab jang lagi akan berikoet, agar soepaja lebih djelas, lebih tegas dan lebih njata lagi, apakah jang dinamakan Hidjrah dan Djihad atau program Djihad sepandjang faham dam pengertian kaoem Party Sjarikat Islam Indonesia. Adanja.

19 Fasal 9. Bagoenan Hidjrah Pada lazimnja faham,,agama di dalam kalangan Oemmat Bangsa kita terlampau amat sempit. Kalau seorang soedah soeka bersembahjang 5 waktoe, orang itoe dikatakan orang:,,orang beragama! Karena ia soeka mengeloearkan zakat dan fitrah jang tidak pada tempatnja, ia-poen dinamakan orang:,,orang beragama! Begitoe seteroesnja. Sehingga faham oemoem tentang,,agama itoe hanjalah semata-mata mengenai oeroesan,,kewadjiban mahloeq kepada Allah belaka, tidak bersangkoet paoet dengan keadaan doenia jang dahry ini. Itoelah sebabnja ada timboel poela faham,,agama dan doenia seolah-olah agama itoe sama sekali terpisah dari pada oeroesan doenia! Apa sebab? Sebabnja tidak lain, ja ni: karena Oemmat Islam bangsc kita soedah terpengaroehi oleh faham-faham Barat, teroetama dari Agama Kristen, jang dari dikit ke sedikit soedah mendarah daging di dalam kalangan Oemmat Islam Bangsa Indonesia! Faham Barat atau faham Kristen tentang,,agama ialah kewadjiban si mahloeq terhadap Toehan-nja; agama ialah oeroesan achirat, boekan oeroesan doenia; agama ialah perboeatan hati, boekan amal oesaha dlohir; begitoelah seteroesnja. Hingga achirnja menjebabkan poela timboelnja faham,,agama dan keradjaan (doenia), agama jang terpisah dari oeroesan politik, agama jang tidak tjampoer dengan oeroesan keradjaan; agama jang diasingkan dari pergaoelan antara manoesia dengan manoesia di dalam berkampoeng dan bernegeri! Inilah salah satoe penjakit-bathin jang menghinggapi toeboeh pergaoelan hidoep Oemmat Islam bangsa kita! Inilah poela jang menjebabkan djatoehnja harkat-deradjat Oemmat Islam Indonesia, di dalam pandangan bangsa-bangsa atau Oemmat-oemmat di permoekaan boemi ini ataupoen di dalam pandangan Allah S.w.T.!,,Djatoeh, karena agamanja tidak mempoenjai sifat dan bangoenan jang tentoetentoe!,,djatoeh, karena agamanja tinggal di dalam hati dan bibir belaka!,,djatoeh, karena amal perboeatannja Oemmat Islam tidak sesoeai dengan hoekoem-hoekoem Allah! Sjahdan, maka di dalam Bagian Pertama, Bab Pertama dengan ringkas telah kita terangkan, apakah maksoed hidoep di doenia ini, agar soepaja orang mengetahoei, bahwa jang dikatakan,,agama di dalam faham dan pengertian Islam itoe boekanlah hanja perkara-perkara jang mengenai achirat, mengenai ke-allah-an (rububijah) belaka, melainkan,,agama Islam ialah Agama Kesempoernaan; agama jang memberi peratoeran-peratoeran, pengadjaran dan pendidikan, dlohir, dan bathin, doenia dan achirat; pendek pandjangnja Agama Islam adalah segala peratoeran (addien) Allah jang

20 ditoeroenkan kepada Rasoel-Nja Moehammad Çlm., oentoek segenap Alam, oentoek segenap Bangsa, oentoek segenap keperloean hidoep dan kehidoepan, oentoek segenap apapoen djoega, moelai anasir-oel- alam jang seketjil-ketjil hingga semesta Alam ini, moelai keperloean jang paling rendah hingga ke keperloean jang paling besar, moelai mengoeroes roemah tangga, hingga kepada mengekang kendali keradjaan; moelai dholir hingga bathin; moelai doenia hingga achirat.. begitoelah seteroesnja! Mengingat hal-hal jang demikian itoe, maka perboeatan Nabi Çlm. jang dikatakan Hidjrah itoe, nistjajalah boekan hanja mengenai sesoeatoe bagian dari pada hidoep dan kehidoepan Masjarakat sadja, melainkan Hidjrah itoe mengenai poela segenap kepentingan hidoep dan kehidoepan manoesia, moelai jang seketjil-ketjilnja dalam pandangan manoesia- sampai jang sebesar-besarnja. Dan oleh karena tiap-tiap perboeatan dan amal oesaha Nabi Çlm. itoe tidak ada jang keloear dari pada sifat Ibadah kepada Allah, dengan djalan langsoeng (direct) ataupoen tidak langsoeng (indirect), maka Hidjrah itoe poen masoek poela kepada perboeatan-perboeatan jang dikatakan Ibadah itoe, tegasnja Hidjrah adalah satoe Perboeatan Ibadah 6. Menoeroet garis-garis jang besar dan sifat-sifat di dalam Hidjrah itoe, maka bangoenan Hidjrah, jang nanti akan berwoedjoed Program-Djihad atau Program- Tandzim itoe, bolehlah kita bagi mendjadi 2 bagian : (a) Hidjrah jang mengenai oeroesan-oeroesan Oeboedijah semata-mata, dalam faham, pengertian, pengetahoean dan lain-lain. Hal ini akan kita terangkan lebih djaoeh dalam Bab jang berikoet, bagian Program-Djihad; dan (b) Hidjrah jang mengenai oeroesan-oeroesan, jang bersangkoetan dengan pergaoelan hidoep bersama, moelai mengoeroes seorang diri hingga kepada soesoenan Masjarakat. Oleh sebab sifat jang terkandoeng di dalam Hidjrah bagian Al-Hajat-oel Idjtima ijah. Dalam Hidjrah ini termasoek poela segala oeroesan dan fasal-fasal, pengertian, faham dan pengetahoean tentang : (1) Sosial (pergaoelan kemaslahatan oemoem); (2) Ekonomi (peratoeran pembahagian rizki dlls); (3) Politik (peratoeran-peratoeran jang mengenai soesoenan dan tjara-tjara mengendalikan sesoeatoe keradjaan). Menoeroet Soennah Nabi Çlm. bagian (b), moelai (1) sampai (3) itoe poen tidak hanja terbatas di dalam kalangan Oemmat Islam sendiri, melainkan djoega 6 Tentang erti kata,, Ibadah atau,,bakti itu hendaklah pembatja suka memeriksa: Bagian Pertama, Bab Pertama, Fasal 2!

21 mendjadi boekti-sikap ke loear, kepada golongan-golongan di loear kaoem Moeslimin. Di dalam perkataan,,oemmat Islam sendiri itoe termaktoeb poela ma na dan maksoed: (1) di dalam kalangan Party Sjarikat Islam Indonesia sendiri, dan (2) kepada segenap kaoem Moeslimin di loear Barisan Party.

22 Hal Djihad dan Program Djihad Partij. Bab Kedua. Sjahdan, maka dalam Bab ini hendak kita rawaikan akan erti,,djihad, di dalam erti ma na jang sesoenggoehnja, soepaja djangan hendaknja kita salah raba, salah faham, salah pengertian di dalam mas-alah jang penting ini. Di dalam Bab jang terdahoeloe telah kita terangkan, bahwa faham Oemmat Islam tentang Agamanja sangat kena pengaroeh oleh faham-faham Barat, jang sebagian besar mereka itoe membitjarakannja Hal Djihad itoe boekanlah soepaja orang ingin masoek Islam, melainkan soepaja orang tahoe, bahwa Islam itoe hanjalah boleh dilakoekan oleh orang-orang jang biadab belaka. Mereka mengatakan, bahwa Djihad itoe, ialah,,perang atau,,perang-sabil atau,,berboenoeh-boenoehan atau lain-lain jang seroepa dan semaksoed dengan ma na itoe. Sehingga achirnja orang mempoenjai perasaan dan anggapan, bahwa,,agama Islam itoe disiarkan dengan pedang"! Bagi orang jang soeka menjelidiki tarich Agama Islan dan Tarich Nabi Çlm., teroetama djika soeka memeriksai ajat-ajat Al-Qoer-anoel-Karim, nistjajalah ia akan menolak faham jang sesat itoe; faham jang tidak dapat timboel dari pada orang jang tinggi boedi pekertinja; faham jang tidak poela dapat timboel dari orang jang indah perangai dan achlaqnja; sebab faham jang sesat itoe adalah semata-mata menolak boekti kenjataan di dalam riwajat. Fasal 1. Erti perkataan,,djihad Agar soepaja djangan koerang djelas dan djoega koerang tegas dalam faham dan pengertian tentang hal ini, hendaklah kita memeriksai ajat-ajat Qoeran, jang di dalamnja ada tertjantoem perkataan,,djihad, di dalam berbagai-bagai rangkaian dan soesoenannja. (1) Soerah Al- Ankaboet (29) ajat 6:,,Barang siapa berdjihad, maka sesoenggoehnja ia berdjihad bagi (kemaslahatan) dirinja; bahwasenja Allah mengatas dari pada (sekalian keperloean) segenap Alam. (2) Soerah Al- Ankaboet (29) ajat 69:,,Dan tentang orang 2 jang berdjihad karena Kami, pastilah Kami (Allah) akan memberi petoendjoek kepada mereka itoe (pada) djalan kami, bahwa sesoenggoehnja Allah beserta orang-orang jang berboeat baik (moehlisin),

23 (3) Soerah Al- Ankaboet (29) ajat 8:,,Dan Kami telah menanggoengkan (memerintahkan kepada) manoesia (soepaja berboeat) baik terhadapkepada kedoea orang-toeanja; dan djika mereka (berdoea itoe) mendjihad engkau, agar soepaja engkau menjekoetoekan (soeatoe di loear Allah) dengan kami, jang engkau tidak mengetahoeinja (dari pada pengadjaranpengadjaran Allah), maka djanganlah engkau menoeroetkan mereka kedoea itoe. (4) Soerah Al- Baraàt (9), ajat 88:,,Tetapi Rasoel (-Oellah Çlm.) dan orang-orang Moe minin jang beserta (bersamasama dengan) dia Çlm., mereka itoe berdjihad dengan segala harta benda dan djiwadjiwa mereka itoe; mereka inilah orang-orang jang akan mendapat kebaikan, dan mereka ini (poelalah) jang akan mendapat bahagia. (5) Soerah Al- Baraàt (9), ajat 41:,,Dan berangkatlah (kamoe sekalian)! Dengan enteng dan berat, dan berdjihadlah dengan harta bendamoe dan dengan djiwamoe pada djalan Allah; itoelah jang (terlebih) baik bagi kamoe, djika kamoe mengetahoei. (6) Soerah Al- Baraàt (9), ajat 24:,,Katakanlah! Djika bapak-bapakmoe, anakan-anakmoe, saudara-saudaramoe, isteriisterimoe, sanak-keloeargamoe, hartabenda jang kamoe perdapat, perdagangan jang kamoe takoetkan keroegiannja (lembek), dan roemah 2 jang kamoe soekai, (djika semoeannja itoe) lebih kamoe tjintai dari pada Allah dan Rasoel-Nya dan berdjihad pada djalan-nya, maka toenggoelah hingga Allah menoeroenkan amarnja ( adzab); dan Allah tidaklah memberi pertoendjoek kepada orang-orang jang berdosa (fasiq). (7) Soerah Al-Hoedjoerat (49), ajat 15 :,,Bahwasenja orang 2 Moe minin itoe (ialah) orang-orang jang pertjaja (iman) kepada Allah dan Rasoel-Nya; kemoedian tidak was-was (dalam imannja itoe), dan berdjihad pada djalan Allah dengan harta bendanja dan djiwa mereka; mereka itoelah orang-orang jang benar (soenggoeh-soenggoeh beriman). (8) Soerah Al-Nahl (16), ajat 110 :,,Dan sesoenggoehnja Toehanmoe tentang orang-orang jang hidjrah, setelah mereka mendapat fitnah, (dan) kemoedian berdjihad dan bersabar (di dalam djihadnja) sesoenggoehnja Toehanmoe setelah itoe adalah Maha Mengampoeni dan Maha Asih. (Bandingkanlah dengan Bagian Kedoea, Bab Pertama, Fasal V).

Hamba Toehan Pendjoeal Boekoe

Hamba Toehan Pendjoeal Boekoe Hamba Toehan Pendjoeal Boekoe Ellen G. White Copyright 2014 Ellen G. White Estate, Inc. Information about this Book Overview This ebook is provided by the Ellen G. White Estate. It is included in the

Lebih terperinci

DJAWA SINBUN DJAKARTA T J E T A K A N KE I.

DJAWA SINBUN DJAKARTA T J E T A K A N KE I. ! oleh: DJAWA SINBUN KAl DJAKARTA 055858 T J E T A K A N KE I. Harga f 1. Diperiksa oleh : G U N KEN - E T U H A N D J A K A R T A No. 174 Syoowa 20-5-12 Diterbifkan dengan soerat izin: HÖDÖHAN DJAKARTA

Lebih terperinci

GOEROE INDJIL. Ellen G. White. Copyright 2014 Ellen G. White Estate, Inc.

GOEROE INDJIL. Ellen G. White. Copyright 2014 Ellen G. White Estate, Inc. GOEROE INDJIL Ellen G. White 1929 Copyright 2014 Ellen G. White Estate, Inc. Information about this Book Overview This ebook is provided by the Ellen G. White Estate. It is included in the larger free

Lebih terperinci

GERAKAN PEREMPUAN MELALUI SURAT KABAR PEREMPOEAN BERGERAK DI MEDAN 1919 LIZA TANURA NIM

GERAKAN PEREMPUAN MELALUI SURAT KABAR PEREMPOEAN BERGERAK DI MEDAN 1919 LIZA TANURA NIM GERAKAN PEREMPUAN MELALUI SURAT KABAR PEREMPOEAN BERGERAK DI MEDAN 1919 JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH: LIZA TANURA NIM. 309 321 023 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab III SURAT KABAR SINAR BAROE. A. Surat Kabar dan Peraturannya

Bab III SURAT KABAR SINAR BAROE. A. Surat Kabar dan Peraturannya digilib.uns.ac.id 40 Bab III SURAT KABAR SINAR BAROE 1. Surat Kabar Jaman Jepang A. Surat Kabar dan Peraturannya Di jaman pendudukan Jepang, pers sebagai alat Jepang dan kabar-kabar karangan-karangan dan

Lebih terperinci

SOELTAN ATJEH MARHOEM

SOELTAN ATJEH MARHOEM 0.30 HIKAJAT SOELTAN ATJEH MARHOEM (SOELTAN ISKANDAR MOEDA) DIMELAJOEKAN DARI BAHASA ATJÉH OLEH T. MOHAMAD SABIL BALAI POESTAKA BATAVIA-CENTRUM If Serie No. 448 HIKAJAT SOELTAN ATJÉH MARHOEM (SOELTAN ISKANDAR

Lebih terperinci

Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa Nasehat akan hidup ditengah terang dengan kebenaran, mendjadi tanda persekutuan dengan Allah

Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa Nasehat akan hidup ditengah terang dengan kebenaran, mendjadi tanda persekutuan dengan Allah Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa 1 Maka barang jang sudah ada daripada mulanja, barang jang telah kami dengar, barang jang telah kami tampak dengan mata kami, barang jang telah kami

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 1. Kodifikasi Teks 1 TEKS 1 Evolusi dan Revolusi dalam Praktijk Tanggal 25 Juni 1946 Pandji Ra jat KODIFIKASI NASKAH

LAMPIRAN. Tabel 1. Kodifikasi Teks 1 TEKS 1 Evolusi dan Revolusi dalam Praktijk Tanggal 25 Juni 1946 Pandji Ra jat KODIFIKASI NASKAH LAMPIRAN Kodifikasi Naskah Tabel 1. Kodifikasi Teks 1 TEKS 1 Judul Evolusi dan Revolusi dalam Praktijk Tanggal 25 Juni 1946 Media Pandji Ra jat KODIFIKASI NASKAH Struktur Hal yang Diamati Framing Devices:

Lebih terperinci

RESOLUSI JIHAD DAN LASKAR SABILILLAH MALANG DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN SURABAYA 10 NOPEMBER

RESOLUSI JIHAD DAN LASKAR SABILILLAH MALANG DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN SURABAYA 10 NOPEMBER RESOLUSI JIHAD DAN LASKAR SABILILLAH MALANG DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN SURABAYA 10 NOPEMBER 1945 Najib Jauhari Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Email: najibsejum@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Andai Haji Misbach mimpin Ormas Islam

Andai Haji Misbach mimpin Ormas Islam Andai Haji Misbach mimpin Ormas Islam Eko Prasetyo http://indoprogress.com/2015/12/andai-haji-misbach-mimpin-ormas-islam/ Harian Indoprogress, 4 December 2015 Sekarang sebuah perkumpulan yang tidak berdiri

Lebih terperinci

INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA SELA GRAFICA SARI NIM

INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA SELA GRAFICA SARI NIM INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA SELA GRAFICA SARI NIM 309321047 Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan ABSTRAK Permasalahan dalam

Lebih terperinci

ROMAN MOETIARA BERLUMPUR DAN PATJAR MERAH KEMBALI KE TANAH AIR KARYA YUSDJA: NASIONALISME ALA AKTIVIS PERGERAKAN MERAH

ROMAN MOETIARA BERLUMPUR DAN PATJAR MERAH KEMBALI KE TANAH AIR KARYA YUSDJA: NASIONALISME ALA AKTIVIS PERGERAKAN MERAH ROMAN MOETIARA BERLUMPUR DAN PATJAR MERAH KEMBALI KE TANAH AIR KARYA YUSDJA: NASIONALISME ALA AKTIVIS PERGERAKAN MERAH The Story of Moetiara Berlumpur and Patjar Merah Kembali ke Tanah Air Written Yusdja:

Lebih terperinci

Madjaliah oentoek keperloean Kaboepaten. Commissie van Redactie:

Madjaliah oentoek keperloean Kaboepaten. Commissie van Redactie: Madjaliah oentoek keperloean Kaboepaten. Lampiran orgaan Perhimpoean Locale Belangen tertanggal 1 November 1930 No. 21. Commissie van Redactie: F. W. m. KERCHMAN, G. de RAAD, R. SLAMET. Redactie-Secretaris:

Lebih terperinci

Salam doa 1 Salam daripada aku, Jakub, hamba Allah dan hamba Tuhan Jesus Keristus, kepada kedua belas suku bangsa jang bertaburan.

Salam doa 1 Salam daripada aku, Jakub, hamba Allah dan hamba Tuhan Jesus Keristus, kepada kedua belas suku bangsa jang bertaburan. Jakub 1 Salam doa 1 Salam daripada aku, Jakub, hamba Allah dan hamba Tuhan Jesus Keristus, kepada kedua belas suku bangsa jang bertaburan. Faedah bertekun didalam kehidupan iman 2 Hai saudara-saudaraku,

Lebih terperinci

LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF

LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF Nomor : 508 /PW.11/LPM/UM/X/2015 08 Muharrom 1437 H Lamp. : 1 (satu) bendel Semarang, -------------------------- Hal : Himbauan 21 Oktober 2015 M Yth. Pengurus Cabang LP Ma arif NU Se-Jawa Tengah di Tempat

Lebih terperinci

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Undang-undang 1946, No. 22 PENTJATATAN NIKAH. Peraturan tentang pentjatatan nikah, talak dan rudjuk. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : 1) bahwa peraturan pentjatatan nikah, talak dan rudjuk seperti

Lebih terperinci

KEMBALI DARI PERLAWATAN. KE EUROPA

KEMBALI DARI PERLAWATAN. KE EUROPA KEMBALI DARI PERLAWATAN. KE EUROPA OLEH DITJITAK DAN DIDJOEAL OLEH. N. V. HANDEL MIJ. & DRUKKERIJ SJARIKAT TAPANOELI MEDAN-DELI: a Kata Pendahoeloean. - Djilid pertama dari karangan Melawat ke Barat soedah

Lebih terperinci

Peterus kedua 1 Salam doa Beberapa hal jang menjebabkan rasul memberi nasehat

Peterus kedua 1 Salam doa Beberapa hal jang menjebabkan rasul memberi nasehat Peterus kedua 1 Salam doa 1 Daripada Simon Petrus, hamba dan rasul Jesus Keristus, kepada segala orang jang sudah beroleh iman, jang sama indahnja dengan iman kami oleh karena keadilan Allah, Tuhan kita,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk mendjamin bagian jang lajak dari

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN KONSEP PAGURON TAMAN SISWA ( ). pendidikan diluar kerangka tujuan pendidikan Belanda dan Eropa.

BAB III PENGELOLAAN KONSEP PAGURON TAMAN SISWA ( ). pendidikan diluar kerangka tujuan pendidikan Belanda dan Eropa. BAB III PENGELOLAAN KONSEP PAGURON TAMAN SISWA (1922-1945). A. Deskripsi Umum Taman Siswa Sistem pendidikan yang diberikan hanya untuk memenuhi kepentingan penjajah tidak banyak memberikan keuntungan dan

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 4 th. Ke IV tgl. 1 Djuni PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 4 TAHUN 1954.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 4 th. Ke IV tgl. 1 Djuni PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 4 TAHUN 1954. Tjetakan ke 2 tgl. Mei 1958. Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 4 th. Ke IV tgl. 1 Djuni 1954. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 4 TAHUN 1954. Tentang PERIZINAN MEMBUAT REKLAME DAN PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

BAB II KEBERADAAN GRANT SULTAN SAAT INI SEBAGAI BUKTI HAK ATAS TANAH. A. Sejarah lahirnya atau diterbitannya Grant Sultan di Deli Sumatera Utara

BAB II KEBERADAAN GRANT SULTAN SAAT INI SEBAGAI BUKTI HAK ATAS TANAH. A. Sejarah lahirnya atau diterbitannya Grant Sultan di Deli Sumatera Utara BAB II KEBERADAAN GRANT SULTAN SAAT INI SEBAGAI BUKTI HAK ATAS TANAH A. Sejarah lahirnya atau diterbitannya Grant Sultan di Deli Sumatera Utara Di jaman kuno dimasa hidupnya Aristoteles, dia telah menyatakan

Lebih terperinci

Perempuan Bergerak : Surat Kabar Soenting Melajoe

Perempuan Bergerak : Surat Kabar Soenting Melajoe 80 Perempuan Bergerak : Surat Kabar Soenting Melajoe 1912-1921 Danil M. Chaniago/ Kafa ah: Jurnal Ilmiah Kajian GenderVol. IV No.1 Tahun 2014 PEREMPUAN BERGERAK Surat Kabar Soenting Melajoe 1912-1921 Danil

Lebih terperinci

SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA

SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA Kencana, No. 2 Hal. 6 Th I - 1958 Drs. Asrul Sani SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA Tjatatan: Drs. Asrul Sani adalah terkenal sebagai seorang essays jang djuga termasuk salah seorang

Lebih terperinci

Tesalonika pertama 1. Tesalonika pertama 2

Tesalonika pertama 1. Tesalonika pertama 2 Tesalonika pertama 1 Salam doa 1 Daripada Paulus dan Silwanus dan Timotius datang kepada sidang djemaat orang Tesalonika pertama jang didalam Allah, jaitu Bapa kita, dan didalam Tuhan Jesus Keristus. Turunlah

Lebih terperinci

Rubrik Soeara Moehammadijah

Rubrik Soeara Moehammadijah DINIKA Academic Journal of Islamic Studies Volume 2, Number 2, May - August 2017 ISSN: 2503-4219 (p); 2503-4227 (e) DOI: 10.22515/dinika.v2i2.1139 Rubrik Soeara 1924-1926 M. Endy Saputro IAIN Surakarta

Lebih terperinci

BAB III KEPEMIMPINAN DAN IDEOLOGI DALAM GERAKAN PROTES BURUH DI PURWOREJO TAHUN

BAB III KEPEMIMPINAN DAN IDEOLOGI DALAM GERAKAN PROTES BURUH DI PURWOREJO TAHUN BAB III KEPEMIMPINAN DAN IDEOLOGI DALAM GERAKAN PROTES BURUH DI PURWOREJO TAHUN 1919-1926 Sebelum membicarakan mengenai protes buruh di Purworejo tahun 1919-1926, terlebih dulu harus diketahui ideologi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Isi mandat Presiden Soekarno Kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara MANDAT PRESIDEN KEPADA MR. SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA

Lampiran 1. Isi mandat Presiden Soekarno Kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara MANDAT PRESIDEN KEPADA MR. SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA LAMPIRAN Lampiran 1. Isi mandat Presiden Soekarno Kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara MANDAT PRESIDEN KEPADA MR. SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA Kami Presiden Republik Indonesia memberitakan, bahwa Pada hari

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969 LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun 1969 28 Mei 1969 No. 6 a 1/DPRDGR/1966. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BULELENG Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

Ilmoe Silatnja Satoe Toekang Aer

Ilmoe Silatnja Satoe Toekang Aer Ilmoe Silatnja Satoe Toekang Aer Oleh Kwo Lay Yen Pernah termoeat dalam: Star Weekly No. 47, terbitan 24 November 1946, hal. 17-20 Collectie: Hiang-phek Tauwtoo Ditik oelang oleh: See-an Toodjin Lie Soe

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Status : Mendjadi UU No.3 Th.1951 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk mengawasi berlakunja Undang-undang

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1954, TENTANG SURAT MENGEMUDI KENDARAAN TIDAK BERMOTOR. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1.

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1. No.6/ 1959. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. menetapkan peraturan-daerah sebagai berikut : PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1. (1) Dalam

Lebih terperinci

Timotius pertama 1 Salam doa Nasehat supaja tetap didalam pengadjaran jang benar Sjariat Torat jang sebenarnja

Timotius pertama 1 Salam doa Nasehat supaja tetap didalam pengadjaran jang benar Sjariat Torat jang sebenarnja Timotius pertama 1 Salam doa 1 Daripada Paulus, rasul Keristus Jesus menurut firman Allah, Djuruselamat kita, dan Jesus Kristus jang mendjadi pengharapan kita, 2 datang kepada Timotius, jang sebenar-benar

Lebih terperinci

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN PEMUNGUTAN SUMBANGAN IURAN UNTUK MEMBANTU PEMBIAJAAN PENJELENGGARAAN RADIO REPUBLIK INDONESIA KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

HIKAJAT TANAH HINDIA

HIKAJAT TANAH HINDIA 1 1 /// r? ENAMBELAS TJERITERA l'a DA MEAMATAKAN HIKAJAT TANAH HINDIA TERKARANfi IM.EII I f Tertjitak di bandar Batawi, pada pertjitakan Goebernemen 1894. BIBLIOTHEEK KITLV 0003 0922 O S -2-oS 0«} L

Lebih terperinci

BAB IV BERITA-BERITA DAN GAGASAN PENDIDIKAN DALAM SURAT KABAR RETNODHOEMILAH. Perkembangan suatu media massa ditentukan oleh frekuensi berita yang

BAB IV BERITA-BERITA DAN GAGASAN PENDIDIKAN DALAM SURAT KABAR RETNODHOEMILAH. Perkembangan suatu media massa ditentukan oleh frekuensi berita yang BAB IV BERITA-BERITA DAN GAGASAN PENDIDIKAN DALAM SURAT KABAR RETNODHOEMILAH A. Kolom Berita Pendidikan dalam Retnodhoemilah Perkembangan suatu media massa ditentukan oleh frekuensi berita yang disajikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR Menetapkan Peraturan Daerah Jang Berikut : PERATURAN DAERAH TENTANG MENGADAKAN

Lebih terperinci

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10 Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10 No.11/ 1971 DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KOTAMADYA SURAKARTA Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

BERTEMPOER ATAU BEROENDING: TANGGAPAN PERS DI JAWA PADA MASA AWAL REVOLUSI INDONESIA

BERTEMPOER ATAU BEROENDING: TANGGAPAN PERS DI JAWA PADA MASA AWAL REVOLUSI INDONESIA BERTEMPOER ATAU BEROENDING: TANGGAPAN PERS DI JAWA PADA MASA AWAL REVOLUSI INDONESIA Andi Suwirta *) ABSTRACT One of crucial political issues in the beginning of Indonesian revolution was to decide whether

Lebih terperinci

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Tawakal Kepada Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 13 tahun 1970 29 April 1970 No. 2/DPRDGR/A/Per/15. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BULELENG Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun TENTANG PEMADAM API

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun TENTANG PEMADAM API Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des.1952. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun 1952. TENTANG PEMADAM API DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROVINSI BALI ) No. 12/1968 30 Agustus 1968 No. 1/DPRD.GR/1966. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN TABANAN Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

Kolose 1 Salam doa Utjapan sjukur karena iman sidang djumaat Doa rasul supaja sidang djumaat makin kenal kemuliaan Keristus

Kolose 1 Salam doa Utjapan sjukur karena iman sidang djumaat Doa rasul supaja sidang djumaat makin kenal kemuliaan Keristus Kolose 1 Salam doa 1 Daripada Paulus, rasul Keristus Jesus dengan kehendak Allah, beserta Timotius saudara kita, 2 kepada segala saudara jang sutji dan beriman didalam Keristus, jang di-kolose, turunlah

Lebih terperinci

Galatia 1 Salam doa Dari hal jang menjebabkan rasul berkirim suratnja Pemberitaan Paulus asal daripada Allah

Galatia 1 Salam doa Dari hal jang menjebabkan rasul berkirim suratnja Pemberitaan Paulus asal daripada Allah Galatia 1 Salam doa 1 Daripada Paulus, seorang rasul (bukannja daripada manusia, dan bukan pula dengan djalan seorang manusia, melainkan jang ditetapkan oleh Jesus Keristus serta Allah Bapa, jang telah

Lebih terperinci

BAB III ISTERI SOESILA SEBAGAI PERS MUSLIMAH

BAB III ISTERI SOESILA SEBAGAI PERS MUSLIMAH BAB III ISTERI SOESILA SEBAGAI PERS MUSLIMAH 3.1 Lahirnya Isteri Soesila Majalah Isteri Soesila (IS) adalah majalah perempuan yang terbit satu bulan sekali. Biasanya majalah ini terbit sekitar akhir bulan

Lebih terperinci

BAB II LASYKAR SABILILLAH SURABAYA. di Sumatra pada jauh sebelum pendaratan di jawa dilakukan. Orang orang

BAB II LASYKAR SABILILLAH SURABAYA. di Sumatra pada jauh sebelum pendaratan di jawa dilakukan. Orang orang BAB II LASYKAR SABILILLAH SURABAYA A. Sejarah Berdirinya Laskar Sabilillah Surabaya Sejak awal kedatanganya, Jepang telah mengetahui besarnya peran Pempinan Islam, dan upaya pendekatan terhadap para ulama

Lebih terperinci

Varia No. 406 Hal (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi

Varia No. 406 Hal (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi Hasil ketik ulang dari dokumen asli (dokumen asli terlampir di bawah) : Varia No. 406 Hal. 4 1966 (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi

Lebih terperinci

BAB III PERANAN IPPI DALAM MENYEBARKAN GAGASAN NASIONALISME MELALUI PERS

BAB III PERANAN IPPI DALAM MENYEBARKAN GAGASAN NASIONALISME MELALUI PERS 42 BAB III PERANAN IPPI DALAM MENYEBARKAN GAGASAN NASIONALISME MELALUI PERS Perkembangan dan perjalanan pers di Indonesia yang senantiasa mengalami pasang surut perubahan tentunya menuntut adanya penjelasan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN JEPANG TERHADAP PENDIDIKAN KAUM MUSLIMIN DI INDONESIA ( )

KEBIJAKAN JEPANG TERHADAP PENDIDIKAN KAUM MUSLIMIN DI INDONESIA ( ) KEBIJAKAN JEPANG TERHADAP PENDIDIKAN KAUM MUSLIMIN DI INDONESIA (1942-1945) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. Bahwa dalam penjelesaian Revolusi Indonesia

Lebih terperinci

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8 Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8 No.10/ 1971 DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KOTAMADYA SURAKARTA Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

Kata-Kata Kunci: Nahdlatul Ulama, kemiskinan, dinamika, perspektif.

Kata-Kata Kunci: Nahdlatul Ulama, kemiskinan, dinamika, perspektif. NU DAN PROBLEM KEMISKINAN (Upaya Pemberdayaan Ekonomi dan Kesejahteraan Masa Kolonial) Oleh Kholid Mawardi Peserta Program Doktor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta abstract This paper

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROVINSI BALI ) No. 11/1968 21 April 1968 No. 510 a/dprdgr/a/ii/4/23. LAMPIRAN dari surat keputusan Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong Rojong

Lebih terperinci

REFLEKSI SISTEM PERKAWINAN TIONGHOA DALAM NOVEL TAKDIR KARYA SOE LIE PIET DAN KERAS HATI KARYA K. S. TIO. Lintang C. A.

REFLEKSI SISTEM PERKAWINAN TIONGHOA DALAM NOVEL TAKDIR KARYA SOE LIE PIET DAN KERAS HATI KARYA K. S. TIO. Lintang C. A. REFLEKSI SISTEM PERKAWINAN TIONGHOA DALAM NOVEL TAKDIR KARYA SOE LIE PIET DAN KERAS HATI KARYA K. S. TIO Lintang C. A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui refleksi sistem perkawinan Tionghoa dalam

Lebih terperinci

Bab II. Perikatan Perkumpulan Isteri Indonesia

Bab II. Perikatan Perkumpulan Isteri Indonesia 28 Bab II Perikatan Perkumpulan Isteri Indonesia II.1 Pergerakan kaum Perempuan Indonesia Peranan perempuan Indonesia dalam menegakkan kehidupan bangsa tidak dapat diabaikan begitu saja. Sudah sejak lama

Lebih terperinci

Pilipi 1 Salam doa Utjapan sjukur kepada Allah karena persekutuan sidang djumaat Berita tentang keadaan rasul waktu ia terbelenggu

Pilipi 1 Salam doa Utjapan sjukur kepada Allah karena persekutuan sidang djumaat Berita tentang keadaan rasul waktu ia terbelenggu Pilipi 1 Salam doa 1 Daripada Paulus dan Timotius, hamba-hamba Keristus Jesus, kepada segala orang sutji didalam Keristus Jesus dinegeri Pilipi, serta dengan segala pemimpin dan pembela sidang, 2 turunlah

Lebih terperinci

TJERITA-TJERITA NEGERI ATJBH, TF.RTJE1UTA PAI1A lîfhasa WOÏ.ANP.A, J. I\ S C II 0 E n A K E R, Kapitein der Infanterie.

TJERITA-TJERITA NEGERI ATJBH, TF.RTJE1UTA PAI1A lîfhasa WOÏ.ANP.A, J. I\ S C II 0 E n A K E R, Kapitein der Infanterie. zw Harga 35 cent. TJERITA-TJERITA NEGERI ATJBH, TF.RTJE1UTA PAI1A lîfhasa WOÏ.ANP.A, i: U m H ^ J. I\ S C II 0 E n A K E R, Kapitein der Infanterie. TF.nriNT>AII KAT'ADA NF.IIASA. MFI.A.IOF, _fci_.^\.

Lebih terperinci

GAGASAN PERGERAKAN SOSIAL DALAM TAUFAN DIATAS ASIA DAN TIGA BUAH SANDIWARA LAIN

GAGASAN PERGERAKAN SOSIAL DALAM TAUFAN DIATAS ASIA DAN TIGA BUAH SANDIWARA LAIN GAGASAN PERGERAKAN SOSIAL DALAM TAUFAN DIATAS ASIA DAN TIGA BUAH SANDIWARA LAIN Ananto S.S. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia Email: ananto.sutyasno@gmail.com

Lebih terperinci

Timotius kedua 1 Salam doa Utjapan sjukur Nasehat kepada Timotius supaja berusaha Teladan rasul dan Onesiporus

Timotius kedua 1 Salam doa Utjapan sjukur Nasehat kepada Timotius supaja berusaha Teladan rasul dan Onesiporus Timotius kedua 1 Salam doa 1 Daripada Paulus, rasul Keristus Jesus dengan kehendak Allah memberitakan djandji kehidupan jang ada didalam Keristus Jesus, 2 datang kepada Timotius, anakku jang dikasihi.

Lebih terperinci

l ' HA.Dr H KUM PU LAN PUTUSAN KONGRES BAHASA INDONESIA I-IX r. 0A111-.~ .. l_a_n_p_e_n_o_10_1_k_a_n --' B>.DAM oc~~gu,:.3j\ngan t r - t.

l ' HA.Dr H KUM PU LAN PUTUSAN KONGRES BAHASA INDONESIA I-IX r. 0A111-.~ .. l_a_n_p_e_n_o_10_1_k_a_n --' B>.DAM oc~~gu,:.3j\ngan t r - t. KUM PU LAN PUTUSAN KONGRES BAHASA INDONESIA I-IX t r - t.~ _ ~ ' ; a J r. 0A111-.~ t \ ~ 1:.. ',: "I '. I ' HA.Dr H B>.DAM oc~~gu,:.3j\ngan DAN~!::" l ' Ke- r:-vt_e~_!_t:::_"r_ DAN KEBUDAYAAN r~~naan B:..Ht..SA..

Lebih terperinci

PANDOMAN : OENTOEK! P[NOIDIKnN nnak-nnnk TIONGHWn, i, KOO fiotj"an BLIIAR

PANDOMAN : OENTOEK! P[NOIDIKnN nnak-nnnk TIONGHWn, i, KOO fiotjan BLIIAR 11. e ai!!!!!!l!!lli,.,. e,.,,.,,., iiilji l fiarga to,40 -e-e"e-e-e - - - - - - - - - e-e"e-e e-e"e-e--e-e"e-e---e-e-e"e-eee"e-e-e"e-e-e i PANDOMAN : OENTOEK!, P[NOIDIKnN nnak-nnnk TIONGHWn, i,. nl!-ni

Lebih terperinci

FILM & SENSOR. Ditindjau dari sudut kreasi

FILM & SENSOR. Ditindjau dari sudut kreasi Sumber : Aneka No. 25/VIII/1957 Berikut ini dihidangkan buat para pembatja Aneka sebuah naskah jang tadinja adalah prasarana jang di utjapkan oleh sdr. Asrul Sani dalam diskusi besar masalah sensor, diselenggarakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI ) No. 25/1963. 8 Djuni 1963. No. 12/DPRD/1962. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BULELENG Menetapkan

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 1 TAHUN 1955.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 1 TAHUN 1955. Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan. 1955. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1955. Tentang TANDA-NOMOR DAN SURAT-TANDA-NOMOR BAGI KENDARAAN BERMOTOR DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

Peterus pertama 1 Salam doa Utjapan sjukur kepada Allah karena pengharapan akan Keristus Dari hal ibadat jang benar

Peterus pertama 1 Salam doa Utjapan sjukur kepada Allah karena pengharapan akan Keristus Dari hal ibadat jang benar Peterus pertama 1 Salam doa 1 Daripada Petrus, rasul Jesus Keristus, kepada segala orang pilihan, jaitu musafir jang bertaburan di-pontus dan Galatia dan Kapadokia dan Asia dan Betinia, 2 jang terpilih

Lebih terperinci

Mengimani Kehendak Allah

Mengimani Kehendak Allah Mengimani Kehendak Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR Menetapkan Peraturan Daerah Sebagai Berikut : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR TENTANG PADJAK

Lebih terperinci

BAB I OBJEK, DJUMLAH DAN TERUTANGNJA PADJAK. Pasal 1

BAB I OBJEK, DJUMLAH DAN TERUTANGNJA PADJAK. Pasal 1 III. I. ORDONANSI PADJAK PERSEROAN 1925. Stbl. 1925 No. 319; Stbl. 1927 No. 137; Stbl. 1930 No. 134; Stbl. 1931 No. 168; Stbl. 1932 No. 196 dan 634; Stbl. 1934 No. 106 dan 535; Stbl. 1938 No. 155 dan 319;

Lebih terperinci

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam Oleh: Estu Miyarso 03/09/2012 Estu Miyarso - Disampaikan dalam Kajian Rutin KMIP UPP 2 PGSD FIP UNY Mukadimah Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya

Lebih terperinci

Epesus 1 Salam doa Doa sjukur kepada Allah karena anugerahnja didalam Tuhan Jesus Keristus

Epesus 1 Salam doa Doa sjukur kepada Allah karena anugerahnja didalam Tuhan Jesus Keristus Epesus 1 Salam doa 1 Daripada Paulus rasul Keristus Jesus dengan kehendak Allah, kepada segala orang sutji jang ada di-epesus dan jang beriman kepada Keristus Jesus, 2 turunlah kiranja atas kamu anugerah

Lebih terperinci

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

2. Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.  Kolose 4:5. 1. "Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus

Lebih terperinci

POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM ( ): IDE DAN GERAKAN

POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM ( ): IDE DAN GERAKAN POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM (1887-1962): IDE DAN GERAKAN Wawan Hernawan dan Erba Rosalina Yulianti Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia Wanha99@yaho.co.id DOI: 10.24014/jush.v25i2.4027

Lebih terperinci

Prof. Dr SJAICH MAHMOUD SJ/ FATWA FATWA PE N E R B I O J A K A R TA

Prof. Dr SJAICH MAHMOUD SJ/ FATWA FATWA PE N E R B I O J A K A R TA Prof. Dr SJAICH MAHMOUD SJ/ T FATWA FATWA PE N E R B I O J A K A R TA DAFTAR ISI BAHAGIAN KELIMA KELUARGA DAN PERSOALANNJA Halaman 1. HUBUNGAN ANTARA PELAMAR DENGAN JANG DILAMAR (ANTARA SEORANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 224 TAHUN 1961 TENTANG PELAKSANAAN PEMBAGIAN TANAH DAN PEMBERIAN GANTI KERUGIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Kutipan Lembaran Kota Besar Ska. No. I th. Ke I tg PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. : 2/D.P.R./Ska./ 51.

Kutipan Lembaran Kota Besar Ska. No. I th. Ke I tg PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. : 2/D.P.R./Ska./ 51. Kutipan Lembaran Kota Besar Ska. No. I th. Ke I tg. 30 11 1957 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. : 2/D.P.R./Ska./ 51. TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH SEMENTARA KOTA

Lebih terperinci

TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964

TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964 TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964 Harian Rakjat Djum at, 30 Oktober 1964 Para Sdr. Kuliah

Lebih terperinci

ÜUBAKAR ATJEH. (Ilmu Kalam) Tittotw-ea DJAKARTA PENERBIT!

ÜUBAKAR ATJEH. (Ilmu Kalam) Tittotw-ea DJAKARTA PENERBIT! 3g 145 ÜUBAKAR ATJEH N V (Ilmu Kalam) PENERBIT! Tittotw-ea DJAKARTA BIBLIOTHEEK KITLV 0027 8406 Wsitqyzt ILMU KETUHANAN Tjetakan pertama D januari 1966 Je /Lf 5* A/ (Ilmu Kalam) Oleh: H. Aboebakar Atjeh

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 9 tahun 1969 24 Pebruari 1969 No. 1/DPRDGR/67. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BANGLI Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH SURAT KABAR BUMIPUTRA SAMPAI DENGAN AWAL TAHUN 1930-AN. A. Perkembangan Surat Kabar Bumiputra sampai dengan Awal Tahun 1930-an

BAB III SEJARAH SURAT KABAR BUMIPUTRA SAMPAI DENGAN AWAL TAHUN 1930-AN. A. Perkembangan Surat Kabar Bumiputra sampai dengan Awal Tahun 1930-an BAB III SEJARAH SURAT KABAR BUMIPUTRA SAMPAI DENGAN AWAL TAHUN 1930-AN A. Perkembangan Surat Kabar Bumiputra sampai dengan Awal Tahun 1930-an Perkembangan surat kabar secara umum di Hindia Belanda sudah

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta No. 6 th. ke III tgl. 1 Djuli No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 11 TAHUN 1953.

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta No. 6 th. ke III tgl. 1 Djuli No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 11 TAHUN 1953. Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta No. 6 th. ke III tgl. 1 Djuli. 1953 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 11 TAHUN 1953. TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBANTAIAN HEWAN, PEMERIKSAAN DAGING

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut :

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : TJETAKAN KE II TANGGAL 1 MARET 1958 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke III tg. 1 2-1953. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1953. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 5 th. Ke V tg. 1 Mei No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 4 TAHUN 1955

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 5 th. Ke V tg. 1 Mei No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 4 TAHUN 1955 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 5 th. Ke V tg. 1 Mei. 1955 No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 4 TAHUN 1955 TENTANG KANTOR PERKREDITAN DAERAH. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa perlu diadakan peratuaran tentang penggunaan Lambang Negara

Lebih terperinci

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat Kewajiban Pemerintah dan Rakyat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 9 TAHUN 1953 TENTANG PENDJUALAN MINUMAN KERAS DAN PEMUNGUTAN PADJAK ATAS IZIN PENDJUALAN

Lebih terperinci

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu Mempersembahkan... SEQ Training Kewirausahaan Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu ENTREPRENEUR CENTER Amalan Agama Yang Membawa Keberuntungan Sabda Rasulullah: Setiap amal tergantung pada niatnya. Dan setiap

Lebih terperinci

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 2 th. Ke II tg. 15 Ag. 51 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 tahun 1952.

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 2 th. Ke II tg. 15 Ag. 51 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 tahun 1952. Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 2 th. Ke II tg. 15 Ag. 51 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 tahun 1952. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

Khalifah adalah Milik Umat Islam Sedunia

Khalifah adalah Milik Umat Islam Sedunia Khalifah adalah Milik Umat Islam Sedunia Tanjung Priok. Mendengar nama pelabuhan yang berada di Jakarta paling utara itu tentu akan mengingatkan kaum Muslim terhadap tragedi makam Mbah Priok, seorang ulama

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI ) No. 16/1963 20 April 1963 No. 7/DPRD-GR/1963.- DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BADUNG Menetapkan

Lebih terperinci

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI REVIEW Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas EKONOMI Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Akhlak Sosial Islami Manusia sejak

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM. Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 2 Tahun Ke VI Tanggal 1 Djuli 1956 Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1956

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 2 Tahun Ke VI Tanggal 1 Djuli 1956 Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1956 Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 2 Tahun Ke VI Tanggal 1 Djuli 1956 Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1956 TENTANG PENJUALAN AIR SUSU DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI ) No. 10/1963 13 April 1963 No.5 /DPRDGR/1963. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BADUNG Meretapkan Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 5 tahun 1969 27 Pebruari 1969 No. : 6/Kep/D.P.R.D.G.R./1968 Keputusan : Dewan Rakjat Daerah Gotong Rojong Kabupaten Djembana Tanggal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1945 TENTANG PERATURAN MENGENAI KEDUDUKAN KOMITE NASIONAL DAERAH. KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1945 TENTANG PERATURAN MENGENAI KEDUDUKAN KOMITE NASIONAL DAERAH. KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1945 TENTANG PERATURAN MENGENAI KEDUDUKAN KOMITE NASIONAL DAERAH. KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa sebelumnya diadakan pemilihan umum perlu

Lebih terperinci