MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI"

Transkripsi

1 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka mempercepat tata kelola pemerintahan yang baik di daerah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 33 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah ; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional; 5. Peraturan...

2 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi ; 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 141); 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 142); 8. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH. Pasal 1 Tujuan Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah adalah: a. memberikan kesamaan pemahaman bagi Pemerintah Daerah mengenai Road Map Reformasi Birokrasi; b. memberikan panduan bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan Road Map reformasi birokrasi; Pasal 2 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pemerintah daerah yang : a. sudah menetapkan Road Map berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dinyatakan tetap berlaku; b. sudah...

3 - 3 - Diundangkan di Jakarta pada tanggal 24 Desember 2013 b. sudah memulai dan/atau dalam proses penyelesaian Road Map diberikan alternatif untuk menyelesaikan Road Map berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah atau berdasarkan Peraturan Menteri ini; c. belum memulai penyusunan Road Map pada saat peraturan ini diundangkan wajib untuk menyusun Road Map berdasarkan Peraturan Menteri ini. Pasal 3 Pedoman penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2013 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. AZWAR ABUBAKAR MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1538 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PANRB Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik, Ttd Herman Suryatman

4 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

5 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

6 ii Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sistematika 2 BAB II KERANGKA DASAR ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH A. Pengertian 4 4 B. Prinsip Dasar 4 C. Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan Dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah 5 BAB III LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ROAD MAP 12 A. Langkah 1: Identifikasi Kondisi Umum 12 B. Langkah 2: Fokus Perubahan 13 C. Langkah 3: Penyusunan Rencana Aksi 22 D. Langkah 4: Penyusunan Dokumen Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah 25 BAB IV MANAJEMEN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH A. Organisasi B. Pengelolaan Perubahan 30 C. Monitoring dan Evaluasi 33 BAB V PENUTUP 36

7 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tonggak penting pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pemerintah Daerah adalah Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah. Road Map Reformasi Birokrasi adalah rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Road Map Reformasi Birokrasi akan menjadi alat bantu bagi Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan penyelesaian kegiatankegiatan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Pada tahun 2011, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Namun dengan perkembangan yang begitu cepat dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, maka dipandang perlu melakukan perubahan terhadap pedoman dimaksud yang ditujukan secara spesifik untuk pemerintah daerah. Adapun perbedaaan antara Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Permen.PANRB...

8 - 2 - No Permen.PANRB Nomor 9 Tahun Permen.PANRB Nomor 37 Tahun Dipandang belum Disusun melalui proses yang mengakomodasi karakteristik berfokus pada kebutuhan instansi, cenderung top downs pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan kebijakan pemerintah pusat 2 Fokus penyusunan dilakukan Fokus penyusunan dilakukan secara internal dengan memperhatikan kebutuhan pemangku kepentingan 3 Tidak memberikan fokus Memberikan fokus spesifik pada spesifik pada pelayanan publik, di samping area perubahan lain area pelayanan publik, dan area lainnya yang menjadi prioritas 4 Antara satu sub bab dan bab lainnya tumpang tindih Antara satu bab dan bab lainnya tidak tumpang tindih 5 Dianggap rumit Disusun sederhana 6 Tidak membahas mengenai Membahas mengenai manajemen manajemen reformasi birokrasi reformasi birokrasi Dengan adanya pedoman ini diharapkan akan mempermudah Pemerintah Daerah dalam merancang Road Map dan melaksanakan reformasi birokrasi sesuai dengan kesiapan, tahapan dan karakteristik masing-masing Pemerintah Daerah. B. Tujuan 1. Memberikan kesamaan pemahaman mengenai Road Map reformasi birokrasi pada pemerintah daerah; 2. Memberikan panduan penyusunan Road Map reformasi birokrasi bagi Pemerintah Daerah. C. Sistematika Sistematika dari pedoman ini adalah sebagai berikut: I. Pendahuluan Menguraikan latar belakang dan tujuan pedoman ini II. Kerangka Dasar...

9 - 3 - II. Kerangka Dasar Road Menguraikan pengertian Road Map, prinsip Map Reformasi dasar, dan keterkaitan antara Road Map Birokrasi Pemerintah Reformasi Birokrasi dengan Dokumen Daerah Perencanaan Nasional dan Daerah III. Langkah-langkah Penyusunan Road Map Menguraikan detail langkah-langkah menyusun Road Map reformasi birokrasi IV. Manajemen Reformasi Menguraikan pengorganisasian, pengelolaan Birokrasi Pemerintah perubahan dan monitoring dan evaluasi. Daerah V. Penutup Menguraikan catatan penutup BAB II...

10 - 4 - BAB II KERANGKA ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH A. Pengertian Road Mapdapat diartikan sebagai rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, sekaligus sebagai alat bantu bagi Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan penyelesaian kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Informasi lain yang harus dijelaskan dalam Road Mapadalah tahapan atau aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan untuk setiap program dan kegiatan, target capaian/hasil, pelaksana, penanggungjawab, dukungan yang dibutuhkan, dan anggaran yang diperlukan (disederhanakan). Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, Road Map dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengukuran pencapaian kinerja serta monitoring dan evaluasi. B. Prinsip Dasar 1. Jelas,Road Map harus mudah dipahami dan dapat dilaksanakan; 2. Ringkas,Road Map harus disajikan secara ringkas dan padat sesuai format yang ditentukan; 3. Terukur, Program, kegiatan, target, waktu, keluaran (outputs) danhasil (outcomes) harus dapat diukur; 4. Dinamis,Road Map dapat mengakomodasi umpan balik dan perbaikanperbaikan yang diperlukan; 5. Terinci,Road Map harus merupakan rincian dari pelaksanaan kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut; 6. Komitmen...

11 Komitmen,Road Map harus merupakan kesepakatan bersama yang memberikan gambaran kesadaran akan tanggung jawab yang harus diselesaikan; 7. Dokumen resmi,road Map harus menjadi dokumen resmi Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh pimpinan Pemerintah Daerah bersangkutan. C. Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan Dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah Reformasi birokrasi, selama sepuluh tahun terakhir ini memperoleh perhatian yang demikian besar dari pemerintah. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional disebutkan bahwa Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, baik di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang lainnya. Selanjutnya, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional , Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan ditempatkan menjadi prioritas pertama pembangunan. Peran birokrasi yang begitu penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, disatu pihak birokrasi menjadi pemegang kunci bagi kemajuan negara, tetapi dilain pihak birokrasi juga menjadi obyek pembangunan yang perlu terus diperbaiki sehingga mampu berfungsi menjalankan pemerintahan dengan baik. Untuk lebih mengoperasionalkan kedua rencana jangka panjang dan menengah tersebut di atas, pemerintah kemudian menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tujuan...

12 - 6 - Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Adapun area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan, seperti yang dikemukakan pada tabel di bawah ini. Area Organisasi Tatalaksana Peraturan Perundangundangan Tabel 1 Area Perubahan Reformasi Birokrasi Hasil yang diharapkan Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsipprinsip good governance Regulasi yang, tidak tumpang tindih dan harmonis, serta mendorong pencapaian kinerja pemerintahan Sumber daya manusia aparatur Pengawasan Akuntabilitas Pelayanan publik Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur SDM apatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja birokrasi Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat dan dunia usaha Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi (sesuaikan dengan bahasa budaya kerja) Sasaran reformasi birokrasi adalah: a. terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme; b. meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; c. meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Ukuran...

13 - 7 - Ukuran-ukuran yang dapat digunakan untuk masing-masing sararan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2 Sasaran Reformasi Birokrasi Sasaran Reformasi Birokrasi 1. terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme; 2. meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; Ukuran kualitatif/kuantitatif Nilai Zona Integritas; Nilai Efisiensi; Indeks Persepsi Korupsi; Opini BPK; dan Indikator lain yang relevan. Indeks Kepuasan Masyarakat; Integritas Pelayanan; Tingkat Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan; Nilai pemeringkatan; Ukuran-ukuran yang terkait dengan MDGs; dan Indikator lain yang relevan. 3. meningkatnya kapasitas dan Nilai Akuntabilitas kinerja; akuntabilitas kinerja birokrasi Nilai kinerja organisasi; dan Indikator lain yang relevan. Dalam pelaksanaannya untuk mencapai sasaran reformasi birokrasi tersebut disusun program-program reformasi birokrasi, sekaligus dengan upaya percepatannya, yang meliputi: 1. Manajemen Perubahan a. Pembentukan tim manajemen perubahan K/L dan Pemda b. Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda c. Sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi 2. Penataan Peraturan Perundang-undangan Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda, termasuk didalamnya penataan peraturan perundang-undangan sebagai langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan program-program reformasi birokrasi yang lainnya. 3. Penataan dan Penguatan Organisasi a. Evaluasi dan Penataan Organisasi Pemerintah Daerah b. Evaluasi dan Penataan Jabatan Struktural Eselon III, IV dan V pada Unsur Pelaksana dan Penunjang

14 - 8 - c. Penguatan... c. Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat 4. Penataan Tatalaksana a. Pengembangan E-Office (pengembangan Website, E-Administrasi Umum/ Manajemen Dokumen Elektronik (E-Arsip), Administrasi Keuangan Elektronik/Sistem Keuangan Elektronik, dan Administrasi Kepegawaian Elektronik/Simpeg); b. PengembanganE-Planning; c. PengembanganE-Budgeting; d. PengembanganE-Procurement; e. PengembanganE-Performance (SAKIP); f. Efisiensi Penggunaan Fasilitas Kedinasan; g. Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja; h. Pendayagunaan Fasilitas Pemerintah yang Ada; i. Efisiensi Perjalanan Dinas. 5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur a. Analisis & Pemetaan Jabatan di K/L & Pemda b. PenerapanMinus Growth (Penerimaan<Jumlah PNS Pensiun setiaptahun) c. Pembatasan dan/atau Pengurangan Belanja Pegawai d. Monev Redistribusi/Realokasi PNS e. Penerapan Pemberian Pensiun Dini secara sukarela f. Penerapan seleksi CPNS melalui Penggunaan Computer Assisted Test (CAT) untuk seleksi CPNS g. Penguatan Assessment Center untuk Promosi Jabatan, Diklat Penjenjangan dan/atau Fungsional h. Penerapan Pengisian Lowongan Jabatan Secara Terbuka i. Penetapan Standar Kompetensi j. Peningkatan Kemampuan PNS Berbasis Kompetensi k. Penerapan Diklat PNS Berbasis Kompetensi l. Penegakan Etika dan Disiplin Pegawai Negeri m. Sertifikasi Kompetensi Profesi n. Mutasi dan Rotasi Sesuai dengan Kompetensi Secara Periodik o. Pengukuran Kinerja Individu p. Penguatan Jabatan Fungsional melalui: Penambahan jumlah, Penetapan Pola Karier, Peningkatan Kemampuan, dan Peningkatan Tunjangan 6. Penguatan...

15 Penguatan Pengawasan a. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada masingmasing K/L dan Pemda b. Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan consulting c. Pelaporan Harta Kekayaan PNS: d. Whistle Blower System e. Pelaksanaan saran perbaikan yang diberikan oleh BPK/KPK/APIP f. Kegiatan pendidikan/pembinaan dan promosi anti korupsi g. Pengendalian gratifikasi 7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja a. Penandatanganan Pakta Integritas b. Keterbukaan Informasi Publik c. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan dari Instansi Pemerintah 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a. Deregulasi Perizinan Usaha b. Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui: 1) Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan 2) Pemeringkatan Pelayanan Publik Seluruh K/L dan Pemda 3) Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 4) Pengelolaan Pengaduan Masyarakat c. Pembatasan Waktu Pengurusan Izin, Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan d. Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam pelaksanaannya, fokus perubahan yang menjadi prioritas di masing-masing pemerintah daerah untuk diwujudkan dalam jangka pendek adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan Sistem Penilaian Prestasi Kerja Pegawai yang dikaitkan dengan kinerja organisasi dan sistem pemberian tunjangan kinerja daerah (atau bentuk tunjangan yang ditujukan untuk mendorong peningkatan kinerja pegawai)). Pada tahun 2014 diharapkan seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah harus sudah menerapkan sistem ini. 2. Pengembangan...

16 Pengembangan sistem perencanaan kebutuhan pegawai. Pengembangan sistem perencanaan kebutuhan pegawai diharapkan dapat memberikan prediksi kebutuhan pegawai sampai lima tahun mendatang sesuai dengan kebutuhan nyata pemerintah daerah yang dihitung atas dasar beban kerja, analisis jabatan, evaluasi jabatan dan standar kompetensi jabatan. 3. Pengembangan sistem rekruitmen terbuka, baik dalam kaitan dengan penerimaan pegawai baru ataupun dalam kaitan dengan pengisian lowongan jabatan struktural. 4. Pengembangan Quick Wins yang terkait dengan pelayanan publik di daerah. Setiap tahun diharapkan pemerintah daerah minimal menetapkan satu quick wins untuk menjaga momentum positif terhadap penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi oleh masyarakat. 5. Pengembangan sistem pengelolaan pengaduan masyarakat. Pengembangan ini dimaksudkan untuk secara terus menerus menjaga komunikasi dengan publik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di daerah. 6. Inovasi daerah. Seluruh SKPD didorong untuk melakukan inovasiinovasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan ataupun efisiensi dan efektivitas proses pelaksanaan pemerintahan daerah. 7. Menetapkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, sebagai contoh pelaksanaan reformasi birokrasi secara utuh di unit kerja yang dipilih. D. Garis besar langkah-langkah penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Langkah-langkah penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut: Identifikasi Kondisi Umum Langkah ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi saat ini, dilihat dari sasaran reformasi birokrasi, baik menyangkut hal-hal yang sudah dicapai/baik, hal-hal yang perlu diperbaiki dan harapan yang ingin dicapai oleh para pemangku kepentingan. Langkah ini akan menentukan titik awal pemerintah daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi.melaksanakan reformasi birokrasi. Atas dasar...

17 Fokus Perubahan Atas dasar identifikasi kondisi saat ini sebagaiana diuraikan di atas, selanjutnya disusun fokus perubahan. Yang dimaksud dengan fokus perubahan adalah prioritas yang difokuskan pada empat perbahan utama, yaitu: Penyusunan Rencana Aksi 1. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintahan Daerah, yaitu prioritas yang dipilih dari delapan area perubahan 2. Prioritas Pemeliharaan untuk hal-hal yang sudah baik/maju, yaitu prioritas yang ditujukan untuk memelihara atau bahkan meningkatkan hal-hal yang sudah baik/maju, agar tidak terjadi kemunduran; 3. Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan, yaitu prioritas yang ditujukan secara spesifik pada pelayanan publik yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat. 4. Penetapan Zona Integritas, yaitu penetapan satu unit kerja sebagai contoh pelaksanaan reformasi birokrasi secara utuh di pemerintah daerah 5. Prioritas Perubahan Pada Satuan Perangkat Daerah, yaitu prioritas perubahan yang dilakukan pada satuan perangkat daerah. Setelah penentuan fokus perubahan, selanjutnya disusun rencana aksi reformasi birokrasi untuk seluruh prioritas yang telah diperoleh dari langkah sebelumnya. Penyusunan rencana aksi dilakukan dengan berbagai acuan sebagaimana telah ditetapkan dalam masing-masing area perubahan. (lihat pedoman-pedoman yang telah ditetapkan untuk memberikan arahan dalam melaksanakan reformasi birokrasi dalam fokus delapan area perubahan) Penyusunan Dokumen Road Map Reformasi Birokrasi Atas dasar seluruh proses di atas, maka selanjutnya dapat disusun dokumen Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah. BAB III Langkah...

18 BAB III LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ROAD MAP A. Langkah 1: Identifikasi kondisi umum Langkah pertama yang dilakukan dalam menyusun Road Map adalah melakukan identifikasi kondisi umum. Identifikasi dan penguraian kondisi birokrasi pemerintah daerah saat ini dilihat dari tiga hal terkait dengan capaian sasaran reformasi birokrasi nasional yaitu: pemerintahan bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja. Penguraian kondisi mencakup hal-hal yang sudah dicapai baikyang perlu terus dipertahankan atau ditingkatkan, maupun hal-hal yang masih perlu disempurnakan (permasalahan)dan harapan dari pemangku kepentingan. Sebagai alat bantu untuk melakukan identifikasi kondisi umum pemerintah daerah, dapat digunakan tabel sebagai berikut: Sasaran Reformasi Birokrasi Lembar Kerja 1 Hal-hal yang sudah dicapai/baik Hal-hal yang perlu diperbaiki (Masalah) Harapan Pemerintahan bersih dan bebas KKN Kualitas pelayanan publik Kapasitas dan akuntabilitas kinerja Cara pengisian: Kolom 1 Jelas, dengan ukuran kualitatif dan kuantitatif sebagaimana diuraikan pada Tabel 2. Kolom 2 Diisi dengan berbagai capaian yang telah diperoleh pemerintah daerah terkait dengan sasaran reformasi birokrasi sebagaimana diuraikan dalam kolom 1. Penguraian dapat bersifat kualitatif yang menjelaskan berbagai aspek yang sudah dicapai ataupun kuantitatif melalui berbagai indikator sebagaimana diuraikan dalam Tabel 2 atau indikator lain yang terkait dengan sasaran reformasi birokrasi. Kolom 3...

19 Kolom 3 Diisi dengan berbagai hal yang perlu diperbaiki pada birokrasi pemerintah daerah terkait dengan sasaran reformasi birokrasi sebagaimana diuraikan dalam kolom 1 dan hal-hal yang perlu diperbaiki (masalah) dalam kolom 2. Penguraian dapat bersifat kualitatif yang menjelaskan berbagai aspek yang masih perlu diperbaiki atau menjadi masalah ataupun secara kuantitatif, melalui berbagai indikator sebagaimana diuraikan dalam Tabel 2 atau indikator lain yang terkait dengan sasaran reformasi birokrasi. Kolom 4 Diisi dengan harapan para pemangku kepentingan terkait dengan sasaran reformasi birokrasi sebagaimana diuraikan dalam kolom 1 dan hal-hal yang perlu diperbaiki (masalah) dalam kolom 2. B. Langkah 2: Fokus Perubahan Setelah melakukan identifikasi hal-hal yang sudah dicapai/baik, yang perlu terus dipertahankan atau ditingkatkan, hal-hal yang masih perlu disempurnakan (permasalahan)dan harapan dari pemangku kepentingan, langkah selanjutnya adalah menetapkan fokus perubahan.fokus perubahan dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian. 1. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintahan Daerah, yaitu fokus perubahan yang menjadi prioritas daerah terkait dengan area perubahan reformasi birokrasi. Fokus perubahan ini bersifat generik, artinya menjadi permasalahan umum yang harus dipecahkan bersama oleh pemerintah daerah dan lebih banyak menyangkut perubahan yang perlu dilakukan secara internal oleh pemerintah daerah; 2. Prioritas pemeliharaan terhadap hal-hal yang sudah baik/maju,yaituprioritasyang ditujukan untuk memelihara atau bahkan meningkatkan hal-hal yang sudah baik/maju, agar tidak terjadi kemunduran; 3. Prioritas peningkatan kualitas pelayanan,yaitu prioritas yang berkaitan dengan pelayanan publik pada sektor tertentu dan sangat menyentuh kehidupan masyarakat. Prioritas ini menyangkut 2 (dua) fokus, yaitu: Pertama,pelayanan sektor-sektor tertentu yang strategis dan memerlukan jangka waktu secara bertahap untuk melakukan peningkatan kualitasnya; Kedua...

20 Kedua, Quick Wins, yaitu fokus perubahan yang dengan cepat: dapat dilakukan perubahannya; dapat diterapkan dalam waktu tidak lebih dari satu tahun; merupakan satu fungsi dari pemerintah yang sangat dirasakan oleh masyarakat/pemangku kepentingan (stakeholders); dan perubahan yang dilakukan memberikan dampak yang sangat berarti bagi masyarakat, sehingga memberikan citra positif terhadap reformasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah; 4. Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, yaitu penentuan satu unit tertentu yang melaksanakan reformasi birokrasi secara menyeluruh sebagai contoh bagi unit kerja lainnya. 5. Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yaitu fokus perubahan yang menjadi prioritas masing-masing SKPD. Fokus perubahan yang menjadi prioritas SKPD dapat pula menjadi prioritas daerah, jika fokus perubahan ini sudah dipilih dalam prioritas daerah. Langkah-langkah rinci menyusun fokus perubahan sebagaimana disebutkan di atas, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menentukan Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintah Daerah Dalam menentukan prioritas pembenahan manajemen pemerintah daerah, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan prioritas area perubahan 1) Untuk setiap sasaran reformasi birokrasi, buatlah prioritas terhadap seluruh harapan pemangku kepentingan sebagaimana telah diuraikan dalam lembar kerja 1, dikaitkan dengan 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi sebagaimana telah diuraikan dalam bab pertama. Untuk keperluan tersebut digunakan lembar kerja di bawah ini: Lembar Kerja 2 No. Sasaran Reformasi Birokrasi Area Perubahan Harapan Org Ttlk UU SDM Was Akt Yan Pkr Jumlah skor

21 Cara pengisian... Cara pengisian: Kotak 0 Kolom 1 Diisi dengan sasaran reformasi birokrasi yang harapan pemangku kepentingannya akan dikaitkan dengan area perubahan. Diisi dengan nomor urut. Kolom 2 Diisi dengan harapan pemangku kepentingan sebagaimana telah diidentifikasi dari kolom 4 lembar kerja 1. Kolom 3-10 Diisi dengan skor keterkaitan antara harapan pemangku kepentingan dan masing-masing area perubahan. Area perubahan dalam tabel merupakan singkatan dari masing-masing area perubahan berikut: Org Organisasi; Ttlk Tatalaksana; UU Peraturan Perundang-undangan; SDM SDM Aparatur; Was Pengawasan; Akt Akuntabilitas; Yan Pelayanan Publik; dan Pkr Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur. Skor diberikan dengan skala 10 (sepuluh), dengan kontinum skor 0 (nol) pada ujung paling kiri berarti tidak terkait sama sekali dengan area perubahan, dan skor 10 (sepuluh) berarti sangat terkait sekali dengan area perubahan. Jumlahkan skor secara vertikal pada setiap kolom area perubahan, skor ini akan dipindahkan ke lembar kerja selanjutnya. 2) Simpulkan hasil langkah pertama untuk melihat area perubahan mana yang menjadi prioritas. Untuk keperluan tersebut digunakan lembar kerja di bawah ini. Lembar Kerja 3 No Sasaran Reformasi Birokrasi Area Perubahan Org Ttlk UU SDM Was Akt Yan Pkr Pemerintahan bersih dan bebas KKN 2 Kualitas pelayanan publik 3 Kapasitas dan akuntabilitas kinerja Jumlah Skor Cara pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Jelas Jelas

22 Kolom 3-10 Diisi dengan skor total keterkaitan antara harapan pemangku kepentingan untuk setiap sasaran reformasi birokrasi dan masing-masing area perubahan. Pindahkan dari kolom 3 10 lembar kerja 2. Pindahkan... Jumlahkan skor secara vertikal pada setiap kolom area perubahan, sehingga diperoleh urutan skor dari jumlah skor terbesar hingga terkecil. Skor ini digunakan sebagai acuan untuk membuat prioritas area perubahan. 3) Hasil dari langkah-langkah di atas dapat diperoleh prioritas dari area perubahan. Sebaiknya ambil 3 (tiga) prioritas area perubahan, kecuali area perubahan pelayanan publik yang harus menjadi prioritas tersendiri. b. Menentukan permasalahan dan kegiatan 1) Tentukan secara spesifik prioritas daerah,sebaiknya diambil 3 (tiga) prioritas area perubahan (jika dirasa perlu, dapat diambil lebih dari tiga), kecuali area perubahan pelayanan publik yang harus menjadi prioritas tersendiri. Dari masing-masing prioritas tersebut, uraikan berbagai permasalahan, dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan. Untuk ini, digunakan lembar kerja di bawah ini: Lembar Kerja 4 No Area perubahan prioritas Permasalahan Sasaran Perubahan Kegiatan Cara pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Diisi dengan nomor urut sesuai dengan prioritas yang telah dihasilkan dari langkah sebelumnya. Diisi dengan area perubahan yang menjadi prioritas. Jika pelayanan publik menjadi prioritas, maka prioritas ini diganti dengan prioritas di bawahnya, karena pelayanan publik akan menjadi prioritas tersendiri yang menjadi fokus perubahan lainnya. Diisi dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kaitan dengan area perubahan yang menjadi prioritas, dengan cara menguraikan seluruh

23 permasalahan pada setiap area perubahan. Kolom 4 Kolom 5 Kolom 4... Diisi dengan sasaran perubahan yang ingin dicapai dalam kurun 5 (lima) tahun ke depan terkait dengan permasalahan dalam masing-masing area perubahan yang menjadi prioritas dengan cara menguraikan seluruh sasaran perubahan untuk setiap permasalahan pada setiap area perubahan. Diisi dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mewujudkan sasaran perubahan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. 2) Susunlah berbagai kegiatan yang telah diidentifikasi dalam tahapantahapan sesuai dengan sekuensi/urutan keterkaitannya serta waktu pencapaiannya. Urutan keterkaitan dapat dilihat dengan kriteria sebagai berikut: Output dari kegiatan yang dilaksanakan akan memberikan dampak pada pelaksanaan kegiatan lainnya; Kepentingan kegiatan; dan Waktu pelaksanaan; Atas dasar hal tersebut di atas, prioritas pembenahan manajemen pemerintah daerah dapat ditentukan. 2. Menentukan Prioritas pemeliharaan terhadap hal-hal yang sudah baik/maju Dalam menentukan prioritas pemeliharaan terhadap hal-hal yang harus terus dipelihara, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Identifikasi kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan.lihat kembali Lembar Kerja 1, kolom 2. Berbagai hal yang sudah dicapai/baik, harus terus diperlihara atau bahkan lebih diperbaiki lagi. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi langkah-langkah pemeliharaan atau perbaikan melalui berbagai pelaksanaan kegiatan; b. Menentukan prioritas pelaksanaan kegiatan.setelah dilakukan identifikasi kegiatan, selanjutnyatetapkan prioritas pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada kriteria sebagai berikut: Output dari kegiatan yang dilaksanakan akan memberikan dampak pada pelaksanaan kegiatan lainnya;

24 Kepentingan kegiatan; dan Waktu pelaksanaan. Sebagai alat... Sebagai alat bantu menentukan prioritas dimaksud, dapat digunakan lembar kerja di bawah ini: Sasaran Reformasi Birokrasi Hal-hal yang sudah dicapai/baik Lembar Kerja 5 Sasaran perubahan Kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pemeliharaan/ peningkatan Prioritas pelaksanaan Pemerintahan bersih dan bebas KKN Kualitas pelayanan publik Kapasitas dan akuntabilitas kinerja Cara pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Jelas Diisi dengan hasil dari kolom 2 lembar kerja Diisi dengan sasaran perubahan yang ingin dicapai dalam kurun 5 (lima) tahun ke depan terkait dengan keinginan untuk memelihara atau lebih memperbaiki/meningkatkan hal-hal yang dipandang sudah baik. Uraikan seluruh sasaran perubahan untuk setiap hal yang ingin dipelihara/diperbaiki/dan/atau ditingkatkan. Kolom 4 Diisi dengan berbagai kegiatan yang perlu/harus dilakukan dalam rangka memelihara atau lebih meningkatkan kemajuan yang sudah diperoleh. Kolom 5 Diisi dengan prioritas pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mengacu pada kriteria prioritas: Output dari kegiatan yang dilaksanakan akan memberikan dampak pada pelaksanaan kegiatan lainnya; Kepentingan kegiatan; dan Waktu pelaksanaan 3. Menentukan Prioritas peningkatan kualitas pelayanan Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka menentukan prioritas yang terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan,adalah sebagai berikut: a. Identifikasi sektor-sektor dan jenis-jenis pelayanan yang perlu diperbaiki/ditingkatkan kualitas pelayanannya. Dari masing-masing

25 sektor pelayanan, identifikasi jenis-jenis pelayanan yang perlu diperbaiki/tingkatkan kualitas pelayanannya. b. Identifikasi... b. Identifikasi jenis pelayanan yang menjadi prioritas daerah, Quick Wins, dan prioritas SKPD. Untuk mengidentifikasi mana jenis pelayanan yang menjadi prioritas daerah, mana jenis pelayanan yang dapat dijadikan quick wins dan mana yang menjadi prioritas SKPD, gunakan kriteria sebagai berikut: pelayanan yang bersifat strategis bagi pemerintah daerah, dapat dengan cepat dilakukan perubahannya, dan dapat diterapkan dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun, merupakan satu fungsi dari pemerintah yang sangat dirasakan oleh masyarakat/pemangku kepentingan (stakeholders), perubahan yang dilakukan memberikan dampak yang sangat berarti bagi masyarakat, sehingga memberikan citra positif terhadap reformasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah(quick wins). strategis bagi pemerintah daerah dan memerlukan jangka waktu secara bertahap untuk melakukan peningkatan kualitasnya, (prioritas peningkatan kualitas pelayanan pada tingkat daerah) pelayanan yang harus ditingkatkan kualitasnya oleh masing-masing SKPD. Untuk keperluan ini digunakan lembar kerja di bawah ini: Lembar Kerja 6 Instansi yang No Sektor Jenis Pelayanan Prioritas bertanggungjawab Cara pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Jelas Diisi dengan sektor yang menjadi prioritas. Penentuan sektor pelayanan prioritas dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Pemberian pertanyaan: sektor apa saja yang masih perlu menjadi prioritas dalam mempercepat reformasi

26 birokrasi di daerah Anda 2. Permintaan pada semua pihak untuk menjawab pertanyaan tersebut; 3. Pengumpulan Pengumpulan jawaban semua pihak dan penggalian argumen mereka sehingga jawaban obyektif dapat muncul. Sektor pelayanan yang dianggap prioritas adalah sektor yang mendapatkan jawaban terbanyak; 4. Pembuatan daftar sektor pelayanan prioritas berdasarkan argumen dan prioritas. Kolom 3 Diisi dengan jenis-jenis pelayan yang perlu diperbaiki/ditingkatkan kualitas pelayanannya pada sektor sebagaimana dituliskan dalam kolom 2 Kolom 4 Kolom 5 Diisi dengan instansi yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada kolom 3 Diisi dengan prioritas yangditentukan dengan kriteria: Prioritas strategis bagi pemerintah daerah dan memerlukan jangka waktu secara bertahap untuk melakukan peningkatan kualitasnya (prioritas peningkatan kualitas pelayanan pada tingkat daerah) pelayanan yang bersifat strategis bagi pemerintah daerah, dapat dengan cepat dilakukan perubahannya, dan dapat diterapkan dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun, merupakan satu fungsi dari pemerintah yang sangat dirasakan oleh masyarakat/pemangku kepentingan (stakeholders), perubahan yang dilakukan memberikan dampak yang sangat berarti bagi masyarakat, sehingga mampu memberikan citra positif terhadap reformasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah (Quick Wins) pelayanan yang harus ditingkatkan kualitasnya oleh masing-masing SKPD. Dari kolom 5 dapat diketahui mana jenis pelayanan yang menjadi prioritas pemerintah daerah, jenis pelayanan yang menjadi Quick Wins, dan mana jenis pelayanan yang menjadi prioritas SKPD. c. Menentukan kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan yang menjadi prioritas daerah dan Quick Wins.Susun kembali jenis pelayanan yang menjadi prioritas daerah dan Quick Wins, kemudian identifikasi berbagai kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan pada jenis pelayanan yang menjadi prioritas. Untuk itu dapat digunakan lembar kerja di bawah ini: Lembar Kerja 7 No Sektor/Jenis Masalah Sasaran Perubahan Kegiatan

27 Pelayanan Cara pengisian... Cara pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Diisi dengan nomor urut sesuai dengan prioritas yang telah dihasilkan dari langkah sebelumnya. Diisi dengan sektor dan jenis pelayanan yang menjadi prioritas. Ambil jenis pelayanan yang menjadi prioritas daerah dan yang akan dijadikan Quick Wins. (diambil dari kolom 5 Lembar Kerja 6). Sementara prioritas yang lain, dilakukan oleh masing-masing SKPD yang bertanggungjawab. Diisi dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kaitan dengan sektor dan jenis pelayanan yang menjadi prioritas. Diisi dengan sasaran perubahan yang ingin dicapai dalam kurun 5 (lima) tahun ke depan terkait dengan permasalahan dalam masing-masing sektor dan jenis pelayanan yang menjadi prioritas. Diisi dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mewujudkan sasaran perubahan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5(lima) tahun ke depan. d. Menentukan SKPD yang bertanggungjawab dan yang terkait. Berdasarkan Lembar Kerja 7 di atas, kemudian susun dan tentukan SKPD yang bertanggungjawab dan yang terkait. Untuk itu dapat digunakan lembar kerja di bawah ini: Lembar Kerja 8 No Sektor Quick Wins SKPD Penanggung jawab SKPD Terkait Cara pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Diisi dengan nomor urut sesuai dengan prioritas yang telah dihasilkan dari langkah sebelumnya. Diisi dengan sektor pelayanan yang salah satu jenis pelayanannya akan dijadikan Quick Wins. (lihat kolom 2 Lembar Kerja 7

28 Kolom 3 Diisi dengan jenis pelayanan yang telah dipilih sebagai quick wins(lihat kolom 2 Lembar Kerja 7) Kolom 4... Kolom 4 Kolom 5 Diisi dengan SKPD yang menjadi penanggung jawab langsung dari pelayanan strategis yang menjadi quick wins Diisi dengan SKPD yang juga memiliki tugas terkait dan dapat menyumbang pencapaian sasaran reformasi birokrasi. 4. Penentuan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 5. Menentukan prioritas peningkatan kualitas pelayanan pada masing-masing SKPD.Untuk jenis pelayanan yang menjadi prioritas pada SKPD (sebagaimana dihasilkan dari langkah 3 di atas) dapat diserahkan kepada masing-masing SKPD untuk mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanannya. C. Langkah 3: Penyusunan Rencana aksi Setelah kegiatan-kegiatan ditetapkan, selanjutnya disusun rencana aksi yang berisi detail seluruh program, kegiatan, sub kegiatan, tahapan/aktivitas, target-target, perkiraan waktu penyelesaian, penanggung jawab, dan sumber daya (keuangan dan manusia) yang dibutuhkan untuk mengerjakannya. Penyusunan ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip jelas (specific), terukur (measurable), dapat dicapai (attainable), realistis (realistic), dan memiliki kerangka waktu yang nyata (time-bound). Pelaksanaan Rencana aksi harus dilakukan dengan logika siklus kualitas, yaitu setelah direncanakan, maka Road Map harus dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dimonitor dan dievaluasi secara berkala dan terus menerus, dan jika ditemukan berbagai penyimpangan terhadap target-

29 target maka dengan cepat dapat dilakukan penyesuaian. Dengan demikian pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan secara berkelanjutan. Rencana aksi disusun dengan tabel sebagai berikut: Lembar kerja 9...

30 24 Lembar Kerja 9 Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Tahapan/Aktivitas Indikator dan Target Tahun 1 Perkiraan waktu penyelesaian Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Anggaran Penangungjawab

31 Cara pengisian: Kolom 1 Menguraikan program-program reformasi birokrasi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 20 Tahun 2010, dan kriteria dalam komponen model Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012), serta kegiatan/sub kegiatan dalam lingkup klasifikasi program/kriteria; Kolom 2 Diisi dengan Tahapan Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tindaklanjut monitoring dan evaluasi, serta aktivitas yang dilakukan dalam setiap tahapan tersebut Catatan: Dari setiap kegiatan/sub kegiatan diuraikan berbagai aktivitas yang dilakukan terkait dengan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut monitoring dan evaluasinya. Kolom 3 Diisi dengan uraian indikator dan target yang ingin dicapai pada setiap tahapan atau aktivitas atau sub kegiatan atau kegiatan; Kolom 4 Diisi dengan detail sebaran waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tahapan atau aktivitas atau sub kegiatan atau kegiatan; Kolom 5 Diisi dengan estimasi anggaran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap subkegiatan; Kolom 6 Diisi dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pencapaian sasaran kegiatan. Catatan: SKPD wajib melaksanakan seluruh area perubahan yang menjadi fokus perubahan daerah dan sudah ditetapkan oleh kepala daerah Fokus perubahan untuk sektor pelayanan yang sudah ditetapkan dilaksanakan oleh SKPD yang menjadi penanggung jawab kegiatan bersama dengan instansi lain terkait Semua SKPD diminta untuk menentukan pelayanan lain yang diprioritaskan sebagai bagian dari agenda reformasi daerah D. Langkah 4...

32 D. Langkah 4: Penyusunan Dokumen Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menyusun Dokumen Road Map Reformasi Birokrasi: 1. Kumpulkan seluruh data yang berhasil dirumuskan dalam langkah 1 sampai dengan langkah 6 di atas. Cek ulang kelengkapan data, agar penyusunan Road Map dapat dilakukan sesuai dengan hasil diskusi proses langkah 1 sampai dengan Susunlah dokumen Road Map dengan menggunakan data-data yang sudah terkumpul. Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi memiliki peran yang besar dalam proses penyusunan dokumen Road Map. Sistematika dokumen Road Map sebagaimana diuraikan pada bagian selanjutnya. 3. Dokumen Road Mapyang telah disusun, diajukan kepada pimpinan daerah untuk ditetapkan dalam bentuk Peraturan pimpinan daerah. 4. Dokumen Road Map minimal memuat sistematika sebagai berikut: Bab Judul dan Isi Ringkasan Eksekutif Berisi uraian singkat substansi Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah, yang mencakup gambaran kondisi saat ini, kondisi yang diharapkan, prioritas program, kegiatan, Quick Wins, anggaran, rencana penghematan yang diharapkan, rencana waktu pelaksanaan dan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Bab I Pendahuluan Menguraikan latar belakang perlunya disusun Road Map sebagai dasar perencanaan pelaksanaan reformasi birokrasi di pemerintah daerah. Secara umum dan ringkas menguraikan isi dari Road Map Reformasi Birokrasi. Bab II...

33 Bab II Bab III Gambaran Birokrasi Pemerintah Daerah 1. Gambaran Umum Birokrasi Pemerintah Daerah Menguraikan kondisi birokrasi pemerintah daerah saat ini dilihat dari 3 (tiga) hal terkait dengan capaian sasaran reformasi birokrasi nasional yaitu: pemerintahan bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja. Penguraian kondisi mencakup hal-hal yang sudah dicapai/sudah baik dan perlu terus dipertahankan atau ditingkatkan, dan hal-hal yang masih perlu disempurnakan. Sebagai bahan penyusunan bagian ini digunakan hasilhasil langkah pertama penyusunan Road Map (Lembar Kerja 1) yang telah diuraikan dalam Bab sebelumnya. 2. Kebutuhan/Harapan pemangku kepentingan Menguraikan gambaran profil birokrasi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan. Sebagai bahan penyusunan bagian ini digunakan hasilhasil yang telah diperoleh pada langkah kedua (Lembar Kerja 1) yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. 3. Permasalahan birokrasi pemerintah daerah Menguraikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh birokrasi pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan harapan para pemangku kepentingan. Sebagai bahan penyusunan bagian ini digunakan hasilhasil yang telah diperoleh pada langkah ketiga (Lembar Kerja 4) yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Agenda Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah 1. Fokus Perubahan Reformasi Birokrasi Menguraikan fokus perubahan reformasi, yang menyangkut 4 (empat) bagian: a. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintahan Daerah, yaitu fokus perubahan yang menjadi prioritas daerah terkait dengan area perubahan reformasi birokrasi; b. Prioritas yang harus terus dipelihara; c. Prioritas yang terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan. Prioritas ini menyangkut 2 (dua) fokus, yaitu: Pertama, pelayanan sektor-sektor tertentu yang strategis dan memerlukan jangka waktu secara bertahap untuk melakukan peningkatan kualitasnya; Kedua, Quick Wins; d. Prioritas SKPD, yaitu fokus perubahan yang menjadi prioritas masing-masing SKPD. Sebagai bahan penyusunan bagian ini digunakan hasilhasil yang telah diperoleh pada langkah kedua yaitu lembar kerja Sasaran...

34 Sasaran Menguraikan sasaran dengan mengacu pada harapan pemangku kepentingan yang sudah diklasifikasikan sesuai prioritasinya. Sebagai bahan penyusunan bagian ini digunakan hasilhasil yang telah diperoleh pada langkah kedua yaitu lembar kerja 4, 5 dan Kegiatan-kegiatan Menguraikan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan klasifikasi dalam program-program reformasi birokrasi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010, dan kriteria dalam komponen model Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012). Sebagai bahan penyusunan bagian ini digunakan hasilhasil yang telah diperoleh pada langkah kedua (Lembar Kerja 4, 5 dan 7) yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. 4. Rencana Aksi. Berisi uraian tentang rencana kegiatan reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Sesuai dengan prioritas atau fokus perubahan, program/kriteria/sub kegiatan, tahapan/aktivitas targettarget sasaran tahunan yang ingin diwujudkan, sekuensi waktu pelaksanaannya, termasuk pelaksanaan kegiatan Quick Wins, penanggungjawab serta rencana anggaran yang diperlukan. Disusun dalam bentuk matriks yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun ke depan. Sebagai bahan penyusunan bab ini digunakan hasil-hasil yang telah diperoleh pada langkah ketiga (Lembar Kerja 9) yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Bab IV Bab V Monitoring dan Evaluasi Menguraikan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dilakukan dalam rangka menjamin konsistensi, efektivitas dan keberlanjutan serta dampaknya bagi masyarakat dari pelaksanaan reformasi birokasi di pemerintah daerah. Penutup BAB IV...

35 BAB IV MANAJEMEN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH A. Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi , organisasi reformasi birokrasi di pemerintah daerah terdiri dari 2 (dua) tingkatan, yaitu Tim Pengarah dan Tim Pelaksana berikut: Tugas-tugas setiap tingkatan tim reformasi birokrasi adalah sebagai Struktur Uraian Kelompok Kerja Tim Pengarah Ketua: Gubernur/Bupati/ Walikota Sekretaris: Sekretaris Daerah Anggota: Pejabat Eselon II Tim Pelaksana Ketua: Sekretaris Daerah Sekretaris: Pejabat Eselon II Tim Reformasi Birokrasi di SKPD Kelompok Kerja Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah, dipimpin langsung oleh Gubernur/Bupati/Walikota. Sekretaria Tim dipegang oleh Sekretaris Daerah. Tugas dari Tim Pengarah adalah : 1. Memberikan arahan dalam penyusunan Road Map reformasi birokrasi serta menetapkan Road Map; 2. Memastikan pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan sasaran reformasi birokrasi nasional, yang dapat memberikan dampak pada perbaikan birokrasi dan memberikan dampak pada masyarakat; 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi secaraberkala, termasuk pelaksanaan Quick Wins, dan memberikan arahan agar pelaksanaan reformasi birokrasi tetap berjalan konsisten, terarah sesuai dengan Road Map dan berkelanjutan. Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah, dipimpin oleh SekretarisDaerah.Sekretaris dipegang oleh salah satu pejabat eselon II. Agar fokus...

BAB I PENDAHULUAN 2013, No

BAB I PENDAHULUAN 2013, No 2013, No.1538 4 A. Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan pada Acara Kunjungan Kerja Menpan-RB di Provinsi Banten 20 Januari 2012

Lebih terperinci

Langkah-langkah Penyusunan Road Map Pemda. Kementerian PAN dan RB

Langkah-langkah Penyusunan Road Map Pemda. Kementerian PAN dan RB Langkah-langkah Penyusunan Road Map Pemda Kementerian PAN dan RB Pendekatan Penyusunan Sasaran Reformasi Birokrasi Sasaran Reformasi Birokrasi 8 AREA PERUBAHAN PROGRAM-PROGRAM MIKRO RB KEGIATAN-KEGIATAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA SOSIALISASI PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI OLEH : MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI JAKARTA, 14 FEBRUARI 2012

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana

Lebih terperinci

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA CIREBON TAHUN 2016-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pada Acara : RAKERNAS III BAPPEDA SELURUH INDONESIA Ambon, 9 Februari 2012

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pada Acara : RAKERNAS III BAPPEDA SELURUH INDONESIA Ambon, 9 Februari 2012 Paparan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pada Acara : RAKERNAS III BAPPEDA SELURUH INDONESIA Ambon, 9 Februari 2012 1. Penataan Struktur Birokrasi; 2. Penataan Jumlah dan distribusi

Lebih terperinci

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan dalam Rapat Kerja/Sosialisasi Reformasi Birokrasi kepada Pemerintah Daerah Regional I (Provinsi/Kabupaten/Kota se-sumatera, DKI

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2015-2019 GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN OKTOBER 2012 1. Krisis ekonomi Tahun 1997 berkembang menjadi krisis multidimensi.

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 Pokok Bahasan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Format Road Map 3. Langkah-langkah

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR integeritas, profesional, akuntabel RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja 1. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH buku 3 PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 9 tahun 2011 kementerian

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI KECAMATAN CICURUG Jalan Siliwangi Nomor 111 Telepon (0266) 731002 Faksimil (0266) 731002 Website: sidikcicurug@yahoo.com email: cicurug.marema@gmail.com CICURUG 43359 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN

Lebih terperinci

BAHAN RAPAT KERJA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN KOMISI II DPR-RI. Jakarta, 13 Februari 2012

BAHAN RAPAT KERJA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN KOMISI II DPR-RI. Jakarta, 13 Februari 2012 9 BAHAN RAPAT KERJA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN KOMISI II DPR-RI Jakarta, 13 Februari 2012 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI Agenda Prioritas mempunyai agenda prioritas yang dibagi 3 (tiga) fase yang masing-masing berlangsung selama 12 (dua belas) bulan. Untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN SALINAN NOMOR 21, PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017 REFORMASI BIROKRASI (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017 Kegiatan Belajar 1 Reformasi Birokrasi Pengertian Reformasi Birokrasi Salah satu cara untuk membangun kepercayaan masyarakat.

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

Drs. SIH WAHYUDI, MM. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi

Drs. SIH WAHYUDI, MM. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi Drs. SIH WAHYUDI, MM. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi 25 Kecamatan 189 Desa 28 kelurahan STATISTIK PEGAWAI STATISTIK PEGAWAI PERSYARATAN KHUSUS IPK > 3 PT dengan

Lebih terperinci

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014.

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014. Outline Presentasi Potret Birokrasi Indonesia Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB 9 Program Akselerasi sampai 2014 Dedicated Program 2 Potret Birokrasi Indonesia Organisasi Struktur gemuk dan tidak fit

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.753, 2015 KEMEN-ESDM. Reformasi Birokrasi. Unit Pengelola. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG UNIT PENGELOLA

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP Jeffrey Erlan Muler, SH Asisten

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH BUKU 3 PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 9 TAHUN 2011 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012 Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012 1 KERANGKA KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI GRAND DESIGN ROAD MAP PEDOMAN- PEDOMAN PERPRES NOMOR 81 TAHUN

Lebih terperinci

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN BOYOLALI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN BOYOLALI ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN BOYOLALI 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 KATA PENGANTAR i ii iii ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN BOYOLALI 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PROVINSI BALI TAHUN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PROVINSI BALI TAHUN GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PROVINSI BALI TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG Menimbang BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 PERMASALAHAN BIROKRASI Mengapa Harus

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM Jakarta, Mei 2015 DAFTAR ISI Halaman Pengertian.... 2 Syarat Penetapan WBK/WBBM. 3 Komponen Pengungkit dan Hasil. 3 I. Komponen Pengungkit... 3 II. Komponen

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI Jakarta, 11 Agustus 2015 Disampaikan pada acara : Rapat kerja Tengah Tahun Lembaga Penyiaran RRI Tahun 2015 Esensi Reformasi

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1249, 2015 BNP2TKI. Zona Integritas. Pembangunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA BANDA ACEH TAHUN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B 1 PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2017 T E N T A N G RENCANA KERJA PEMBANGUNAN REFORMASI BIROKRASI PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P No.999, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-PPPA. Agen Perubahan. Role Model. Pemilihan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4a TAHUN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.0

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Pangkalpinang, April 2014 POLA PIKIR MANAJEMEN SDM APARATUR DASAR HUKUM UU No. 5 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.919, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Zona Integritas. Birokrasi Bersih dan Melayani. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa salah satunya ditunjukkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana OUTLINE GRAND DESIGN DAN ROAD MAP REFORMASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS ASESMEN

Lebih terperinci

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI ASISTEN DEPUTI PEMANTAUAN DAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

Lebih terperinci

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan Pasal

Lebih terperinci

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Materi Men.PAN-RB pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung 10 14 Oktober 2010 tentang Pembangan Reformasi Birokrasi Balikpapan Outline

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR: KPTS/060/285/HUK TENTANG PENETAPAN PILOT PROJECT PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENGARAH REFORMASI BIROKRASI NASIONAL DAN TIM REFORMASI BIROKRASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, RANCANGaAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR A. DASAR 1. Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April 2012 1 AGENDA 1.PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 3,46 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 0,78 a. Tim Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar..... i Daftar Isi..... ii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 38 TAHUN 212 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur negara yang

Lebih terperinci

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2017 KEMEN-DPDTT. Road Map. 2017-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ROAD

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 2 PEDOMAN PEnilaian dokumen usulan dan road map pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/ lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 8 tahun 2011

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa Pakta Integritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci