KATA PENGANTAR. Sleman, Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman. Ir. H. Nurbandi NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Sleman, Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman. Ir. H. Nurbandi NIP"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT Syang telah memberikan taufik dan hidayah-nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman.. Laporan ini dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai tindak lanjut TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas Korupsi, Koalisi dan Nepotisme serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,, Kolusi dan Nepotisme. Laporan Akuntabilitas Kienerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pejabat eselon II Kepada Bupati Sleman tentang pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan. Kami sadar dalam penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu masukan dan saran dari semua pihak terkait sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan LAKIP pada tahun berikutnya. Sleman, Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman Ir. H. Nurbandi NIP

3 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi 1 C. Gambaran Umum Pelayanan 7 D. Sumber Daya Manusia 7 E. Prasarana dan Sarana 8 F. Keuangan 12 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 18 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) 26 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 37 D. Penetapan Kinerja (TAPKIN) 40 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 48 B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis 48 C. Capaian Kinerja atas IKU 53 D. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis 58 E. Akuntabilitas Keuangan 106 BAB IV PENUTUP LAMPIRAN - Penetapan Kinerja - Pengukuran Kinerja

4

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan akuntabilitas kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada umumnya, saat ini dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi birokrasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Salah satu perubahan lingkungan strategis dimaksud adalah penerapan paradigma Kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip-prinsip yang mendasari antara lain : transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berkaitan dengan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman, perlu disampaikan hal-hal umum mengenai Instansi termasuk uraian singkat mengenai apa-apa yang dibebankan kepada instansi. Hal tersebut akan dijelaskan melalui Struktur Organisasi, Tugas pokok dan Fungsi Dinas dan masing-masing bagian dari organisasi. 1 BAB I - PENDAHULUAN

6 Berdasarkan Surat Peraturan Bupati Sleman Nomor 21 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (Dinas DPUP) terdiri dari: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat a. Sub Bagian Umum, b. Sub Bagian Kepegawaian, c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi 3. Bidang Bina Marga a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan b. Seksi Pemeliharaan Jalan c. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan 4. Bidang Permukiman a. Seksi Prasarana dan Sarana Dasar b. Seksi Bangunan Gedung c. Seksi Drainase 5. Bidang Penataan Bangunan a. Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan b. Seksi Perizinan Bangunan c. Seksi Pengendalian Bangunan 6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan a. Seksi Persampahan b. Seksi Pertamanan c. Seksi Pengelolaan Air Limbah 7. Bidang Perumahan a. Seksi Pengembangan Perumahan b. Seksi Pembangunan dan Pengendalian Perumahan c. Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Perumahan 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas 9. Kelompok Jabatan Fungsional 2 BAB I - PENDAHULUAN

7 Bagan Struktur Organiasasi Dinas seperti yang terdapat dalam lampiran Keputusan Bupati tersebut diatas adalah sebagai berikut : Tugas pokok Dinas adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan. Adapun fungsi nya adalah sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan. b. Pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum, penataan ruang, dan perumahan. c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pekerjaan umum, penataan ruang, dan perumahan. d. Pembinaan dan pengembangan bidang pekerjaan umum,penataan ruang, dan perumahan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3 BAB I - PENDAHULUAN

8 Tugas dan fungsi Dinas ini selanjutnya dirinci lebih lanjut ke dalam uraian tugas (job discription ) ke masing-masing Bagian, Sub Bagian, Bidang, Seksi dan UPTD. B.1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi : penyusunan rencana kerja sekretariat,perumusan kebijakan teknis kesekretariatan, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, keuangan,perencanaan dan evaluasi, B.2. Bidang Kebersihan dan Pertamanan Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kebersihan dan pertamanan. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Kebersihan dan Pertamanan; 2. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan persampahan, pertamanan, dan air limbah; 3. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan pengelolaan persampahan; 4. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan pengelolaan pertamanan; 5. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan pengelolaan air limbah; dan 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang Kebersihan dan Pertamanan. 4 BAB I - PENDAHULUAN

9 B.3. Bidang Perumahan Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas, di bidang Perumahan. Dalam melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Perumahan; 2. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan, pembinaan, dan pengendalian perumahan; 3. Penyelenggaraan dan pembinaan pengembangan perumahan; 4. Penyelenggaraan dan pembinaan pembangunan dan pengendalian perumahan 5. Penyelenggaraan dan pembinaan kemitraan dan pemberdayaan perumahan;dan 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perumahan. B.4. Bidang Bina Marga Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Jalan dan Jembatan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Bina Marga 2. Perumusan kebijakan teknis pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 3. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pembangunan peningkatan jalan; 4. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pemeliharaan jalan; 5. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pembangunan dan pemeliharaan jembatan; dan 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang Bina Marga. 5 BAB I - PENDAHULUAN

10 B.5. Bidang Permukiman Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang prasarana dan sarana dasar permukiman, bangunan gedung dan drainase. Dalam menyelenggarakan tugas nya Bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Permukiman; 2. Perumusan kebijakan teknis pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman, bangunan gedung dan drainase; 3. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman; 4. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pembangunan dan pemeliharaan bangunan gedung; 5. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan drainase; dan 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Permukiman. B.6. Bidang Penataan Bangunan Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang tata bangunan dan lingkungan serta perizinan bangunan. Dalam menyelenggarakan tugas nya Bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Penataan Bangunan; 2. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan pengendalian tata bangunan dan lingkungan serta pelayanan dan pengendalian perizinan bangunan; 3. Penyelenggaraan pengelolaan dan pengendalian tata bangunan dan lingkungan; 4. Penyelenggaraan pelayanan perizinan bangunan; 5. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian perizinan bangunan; 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang Penataan Bangunan. 6 BAB I - PENDAHULUAN

11 B.7. Unit Pelaksana Teknis Unit Pelaksana Teknis atau disingkat UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang teknis. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten. C. Gambaran Umum Pelayanan Tugas pelayanan umum Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah menciptakan kondisi sarana dan prasarana yang baik melalui pengelolaan pelayanan yang prima, sehingga aktivitas personal maupun bersama dalam proses kegiatan perekonomian, pariwisata, pendidikan, sosial, budaya dan kegiatan lainnya dapat berlangsung dengan baik sesuai kewajaran-kewajaran kemanusiaan, termasuk sarana prasarana lingkungan perumahan permukiman. Sebagai institusi bidang teknis yang tugasnya menunjang kegiatan lainnya maka dampak yang akan ditimbulkan akan negatif apabila kondisi sarana dan prasarana tidak baik. Bentuk-bentuk pelayanan umum yang dimaksud antara lain berupa penyediaan jalan, jembatan, drainase, sarana prasarana pengelolaan persampahan, tempat permakaman umum, taman-taman kota dan hutan kota melalui pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan baru. Tugas pelayanan perizinan adalah pelayanan yang berkaitan dengan proses pemberian izin di bidang Kebinamargaan, Permukiman, sanitasi dan penataan bangunan dan lingkungan kepada masyarakat. Bentuk-bentuk perijinan tersebut antara lain adalah izin mendirikan bangunan, izin usaha jasa konstruksi. Sedangkan pelayanan berkualitas adalah proses pelayanan umum dan pelayanan perizinan yang menjamin kecepatan, ketepatan, kecermatan, efektifitas dan efisiensi dalam pembiayaan. D. Sumberdaya Manusia Sumber daya manusia yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman per bulan Desember 2014 berjumlah 224 orang, yaitu terdiri dari PNS sebanyak 217 orang, pegawai tidak tetap/kontrak sebanyak 7 orang. Jumlah tersebut masih ditambah dengan Tenaga Harian Lepas yang jumlahnya tidak tetap, tergantung kebutuhan masing-masing kegiatan. 7 BAB I - PENDAHULUAN

12 Berdasarkan gender (jenis kelamin), dari jumlah PNS sebanyak 217 orang tersebut terdiri dari 188 laki-laki dan 29 perempuan. Jumlah pejabat struktural 30 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 23 orang perempuan, dan 1 orang pejabat fungsional. Penempatan pegawai dinas berdasarkan kompetensi pada basis pendidikan, diklat struktural, diklat fungsional, diklat teknis maupun pengalaman. E. Prasarana dan Sarana E.1. Prasarana Jalan di wilayah Kabupaten Sleman: a. Jalan Negara sepanjang 61,66 km dengan kondisi baik; b. Jalan Propinsi sepanjang 279,38 km dengan kondisi baik; c. Jalan Kabupaten sepanjang 699,5 km, terdiri dari: Jalan ber-aspal: 690,67 km. Kondisi baik : 360,9 km (51,59%) Kondisi sedang : 223,72 km (31,98%) Kondisi rusak : 114,89km (14,43%) Jalan tanah/kerikil: 8,83 km. d. Jalan Desa dan Lingkungan sepanjang 1.313,88 km dengan kondisi baik dan sedang. E.2. Prasarana Jembatan di wilayah Kabupaten Sleman: Prasarana jembatan di wilayah Kabupaten Sleman akhir Desember 2014 berjumlah 385 buah/lokasi dengan perincian kondisinya sebagai berikut: a. Sebanyak 294 buah/lokasi dalam kondisi baik; b. Sebanyak 52 buah/lokasi dalam kondisi sedang; c. Sebanyak 39 buah/lokasi dalam kondisi rusak berat. 8 BAB I - PENDAHULUAN

13 PERKEMBANGAN KONDISI JALAN DAN JEMBATAN KABUPATEN 4 TAHUN TERAKHIR No Kondisi jalan dan jembatan 1 Jalan Satuan Baik km Sedang km Rusak km Rusak berat km Jalan Aspal km Kerikil km Tanah km Jembatan Baik buah Sedang buah Rusak buah Gorong-gorong Pemeliharaan Buah Jumlah gorong-gorong Buah 3,800 3,800 2,005 2,005 5 Gorong-gorong Baik Buah 1,642 1,650 1,287 1,306 Sedang Buah 2,030 2, Rusak Buah BAB I - PENDAHULUAN

14 PERKEMBANGAN PERMUKAAN JALAN POROS DESA KABUPATEN SLEMAN Permukaan No jalan Poros Desa km % km % km % km % 1 Beraspal , Paving Block Conblock Macadam Tanah Jumlah No Kondisi jalan Poros Desa km % km % km % km % 1 Baik , Sedang Rusak Jumlah E.3. Ruang Terbuka Hijau di wilayah Kabupaten Sleman Untuk luas lahan yang berfungsi sebagai hutan/taman kota sampai akhir bulan Desember tahun 2014 adalah sebesar ,16 m2 dengan perincian sebagai berikut: No Nama Lokasi Luas ( m 2 ) Taman Perempatan JL. Kaliurang Perempatan JL. Kaliurang Taman Barat JIH Taman Barat Perempatan Condongcatur Taman Batas Kota jl. magelang Jl. magelang Taman batas kota jl. solo Jl. Solo Taman BNI Condongcatur Depan BNI Concat Taman Cebongan Pertigaan Cebongan Taman Demakijo Demakijo Taman Denggung Denggung 4, Taman Denggung ( Lalu Lintas ) Denggung 1, Taman Denggung Jl Magelang Denggung Jl Magelang Taman Depan Gedung Kesenian Depan Gedung Kesenian BAB I - PENDAHULUAN

15 13 Taman Depan Indogrosir ke selatan Jl Magelang Taman Depan Kec Depok Kec. Depok Taman Depan Kec. Gamping Kec. Gamping Taman edden Kaliurang Taman Indogrosir batas kota 2011 Jl. Magelang Taman Jaban Jaban Taman Janti Janti Taman jemb. Janti Jemb. Janti Taman jemb. Tempel Tempel Taman Jengki Jengki /Denggung 2, Taman Jl Affandi Taman Jl. Affandi (2012) Taman Jl. Kaliurang Taman Jl. Parasamya Jl. Parasamya 2, Taman Jl. Pringgodinigrat Jl. Pringgodiningrat Taman Jl. Rajimin Taman Kaliurang Taman Karangasem Karangasem Taman Kolombo Kolombo Taman maguwo Maguwo 1, Taman Medari Taman median denggung Denggung Taman Monjali Monjali Taman Mulungan Mulungan Taman Pangukan Pangukan 3, Taman Pangukan Taman Pangukan tahap 2 Pangukan 1, Taman Perdamaian Taman perempatan beran Beran 1, Taman Perempatan Condongcatur Perempatan Condongcatur Taman Perempatan Jombor Perempatan Jombor Taman perempatan Jombor sisi selatan Jombor Taman Perempatan Monjali Perempatan Monjali Taman perempatan tempel Tempel Taman Pogung Taman Prambanan Taman Pringgodinigrat Pertigaan Denggung Taman Samsat Jl. Magelang Taman Selatan Depnaker Sleman BAB I - PENDAHULUAN

16 52 Taman Selatan Lap Tenis Beran Beran Taman Seturan Taman Seyegan Seyegan Taman Seyegan Taman Tempel Taman Terminal Jombor Taman UNY Depan UNY Taman wadas Wadas 1, Taman Wadas-Pangukan Taman wara Kaliurang Taman Warak Warak Pembangunan Taman Seturan ( Lanjutan ) Tahun Pembangunan Taman Manggung, Depan Kantor Polsek Depok Timur, Selatan SMK Depok Tahun a. Taman Manggung Tahun b. Taman depan SMK Depok Ta c. Taman Depan Polsek Depok Timur d. Taman Nganti Pembangunan Taman Warak Sumberadi Tahun Pembangunan Taman Perempatan Demak Ijo dan Pelem Gurih ( Taman Ring Road ) Tahun Jumlah 41, F. Keuangan SASARAN 1. Meningkatnya regulasi Bid. Ke PU an dan Perumahan PROGRAM Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH - Implementasi SPIP ANGGARAN (Rp) Penataan Peraturan Perundang-undangan - Fasilitasi Perumusan Produk Hukum Daerah dan Pembahasan 12 BAB I - PENDAHULUAN

17 SASARAN PROGRAM ANGGARAN (Rp) Tersedianya sarpras aparatur Peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebagai unsur manajemen - Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/operasional Pemeliharaan Rutin/berkala Mebelair Terlaksananya penyelenggaraan pelayanan kesekretariatan Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Surat-menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik dan Langganan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Jasa Perbaikan peralatan Kerja Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Penyediaan Jasa Keamanan Kantor Pengelolaan Dokumen SKPD Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa 3. Tertingkatnya pe mahaman petugas terhadap tugas dan pekerjaannya 4. Tertingkatnya kualitas perenca-naan, pelaksanaan dan pela-poran program kegiatan dinas - Pengelolaan Website Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur - Bimbingan Teknis, Workshop, Seminar, Lokakarya Pengkajian Kompetensi Kepegawaian Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD - Penyusunan Laporan Keuangan dan Realisasi Keuangan Penyusunan Perencanaan Kerja SKPD Monitoring dan Evaluasi Program/kegiatan SKPD Penyusunan Profil Data SKPD 5 Tahun Terakhir BAB I - PENDAHULUAN

18 NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM ANGGARAN ( Rp. ) Tertingkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan Tersedianya prasarana Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan - Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dan sarana air bersih Tersedianya akses air minum yang aman Cluster Pelayanan - Sangat buruk - Buruk - Sedang - Baik - Sangat baik - Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan Pengelolaan sampah Air Limbah Permukiman Rumah layak huni terjangkau Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Penyediaan prasana dan sarana pengelolaan persampahan Peningkatan Operasi dan Pemel Prasarana dan Sarana Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air minum dan Limbah - Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Limbah - Perencanaan Jaringan Air Limbah Program Pengembangan Perumahan - Pembangunan Sarana dan Prasarana Rusunawa/Rusunami - Pengelolaan Rusunawa/Rusunami Program Pengembangan Perumahan - Penataan Kawasan LC Program Pengelolaan Areal Pemakaman - Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman BAB I - PENDAHULUAN

19 Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan goronggorong Aksebilitas Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Jalan Program Rehab/Pemel Jalan dan Jembatan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan Rutin Jalan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data base jalan dan jembatan - Penyusunan Sistem Informasi/Database jalan Mobilitas Keselamatan Kondisi Jalan Kecepatan Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Jembatan dan Gorong-Gorong Pemeliharaan Rutin Jembatan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data base jalan dan jembatan - Penyusunan Sistem Informasi/Database jembatan Tertingkatnya kualitas kuantitas drainase primer dan sekunder serta gorong- gorong Drainase Tertingkatnya kualitas dan kuantitas peralatan dan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum Program Pembangunan Saluran Drainase/goronggorong - Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Pemeliharaan Rutin Saluran Drainase Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program Pembangunan Turap/talud/Bronjong Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan - Operasi/Pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan BAB I - PENDAHULUAN

20 Tersedianya gedung skpd baik Tersedianya gedung non skpd lainnya baik Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Pembangunan dan Pemeliharaan Gedung Pemerintah Pembangunan dan Rehabilitasi Fasilitasi Umum Perencanaan Gedung Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi - Pembangunan Pasar Tersedianya gedung kantor desa baik Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga - Peningkatan/Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga 4. Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Pelayanan permohonan Rencana Tapak dan Surat Keterangan Rencana Kabupaten/Surat Keterangan Tata Bangunan dan Lingkungan (SKTBL) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pengawasan Pemanfaatan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang - Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Program Pemanfaatan Ruang Survey dan Pemetaan Harga Standar Bangunan Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah Gedung Negara (HSBGN) - Perencanaan Gedung Pemanfaatan Ruang Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Terbuka Hijau (RTH) - Penataan Ruang Terbuka Hijau Publik - Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau Pengawasan dan Pengendalian Ruang Terbuka Hijau Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemeliharaan Jalan dan jembatan Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Pembinaan Teknis Pembangunan BAB I - PENDAHULUAN

21 - Penetapan Kebijakan Strategi dan Program Perumahan - Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang mampu Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah - Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan Program Penanggulangan Kemiskinan - Pendampingan PNPM Perkotaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pengelolaan Areal Pemakaman - Koordinasi Pengelolaan areal Pemakaman Program Pengemb. Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah - Fasilitasi Pembinaan Teknis Pengelolaan Air Limbah Fasilitasi Pembinaan Teknis Pengelolaan Air Minum Ijin Usaha Jasa Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Konstruksi (IUJK) - Pelayanan IUJK Izin Mendirikan Bangunan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang (IMB) - Pelayanan Perijinan IMB Pelayanan Ijin Reklame Pelayanan Ijin Pembangunan Menara Seluler BAB I - PENDAHULUAN

22

23 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 1. Visi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , telah ditetapkan visi, misi pembangunan yang selaras dengan visi dan misi Pembangunan Nasional. Di dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, perlu dicanangkan visi dan misi Dinas dimana visi dan misi itu haruslah searah dengan visi dan misi Kabupaten Sleman. Visi Kabupaten Sleman: Terwujudnya Masyarakat Sleman yang Lebih Sejahtera Lahir Batin, berdaya saing, dan berkeadilan gender pada Tahun Untuk mendukung visi tersebut perlu disiapkan gelanggang (living environment) yang memadai guna menampung seluruh aktivitas yang berkembang dalam rangka mewujudkan visi tersebut. Gelanggang yang dimakusdkan disini adalah tempat beserta sarana dan prasarana yang memadai yang menampung seluruh aktivitas individu atau kelompok dalam rangka menuju tercapainya visi Kabupaten Sleman. Berdasarkan Visi Kabupaten tersebut maka visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dibuat. Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman adalah: Terwujudnya pelayanan kebinamargaan, permukiman, sanitasi, penataan bangunan dan perumahan yang lebih berkualitas dan responsif gender Visi pelayanan ini mengandung makna sebagai berikut: 18 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

24 Pelayanan kebinamargaan, permukiman, sanitasi, penataan bangunan dan perumahan yang lebih berkualitas dan responsif gender: pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan di bidang kebinamargaan perumahan permukiman, pertamanan, kebersihan permakaman, dan Penataan bangunan dan lingkungan saja. Secara garis besar pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan meliputi pelayanan umum dan pelayanan perizinan. Tugas pelayanan umum Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah menciptakan kondisi sarana dan prasarana yang baik melalui pengelolaan pelayanan yang prima, sehingga aktivitas personal maupun bersama dalam proses kegiatan perekonomian, pariwisata, pendidikan, sosial, budaya dan kegiatan lainnya dapat berlangsung dengan baik sesuai kewajaran-kewajaran kemanusiaan. Termasuk di dalamnya adalah sarana prasarana lingkungan perumahan permukiman. Sebagai institusi yang mengurusi bidang teknis yang tugasnya menunjang kegiatan lainnya maka dampak yang akan ditimbulkan akan negatif apabila kondisi sarana dan prasarana tidak baik. Bentuk-bentuk pelayanan umum yang dimaksud antara lain berupa penyediaan jalan, jembatan, drainase, sarana prasarana pengelolaan persampahan, tempat permakaman umum, taman-taman kota dan hutan kota. Kata penyediaan yang disebutkan diatas adalah meliputi pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan baru. Sebagai ilustrasi, kegiatan perekonomian tidak akan berjalan dengan lancar manakala infrastruktur jalan dalam kondisi tidak baik. Tugas pelayanan perizinan adalah pelayanan yang berkaitan dengan proses pemberian izin di bidang kebinamargaan, permukiman, sanitasi dan penataan bangunan dan lingkungan kepada masyarakat. Bentuk-bentuk perijinan tersebut antara lain adalah izin mendirikan bangunan, izin usaha jasa konstruksi, dan lain-lain. Pelayanan berkualitas yang dimaksud adalah proses pelayanan umum dan pelayanan perizinan yang menjamin kecepatan, ketepatan, kecermatan, efektifitas dan efisiensi dalam pembiayaan. 19 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

25 Keberhasilan melaksanakan tugas-tugas pelayanan tersebut sangat tergantung dari sistem maupun ketersediaan pendanaannya. Ketersediaan anggaran adalah salah satu prasyarat utama keberhasilan pelayanan berkualitas seperti yang telah dicanangkan dalam visi. Pelayanan yang lebih berkualitas akan dapat tercapai apabila tersedia anggaran yang cukup untuk meralisasikan pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan mekanisme kerja yang sistemik. Faktor penentu keberhasilan pencapaian visi lainnya adalah partisipasi masyarakat dan swasta. Keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana akan mengurangi beban pemerintah dalam menjaga kondisi sarana dan prasarana tersebut agar bermanfaat secara maksimal. Lebih Berkualitas : adalah dimaksud untuk meningkatkan aspek nyaman, tertata dan berbudaya. Nyaman : adalah kondisi dimana tersedia kebinamargaan, perumahan permukiman yang layak, yang memadai, lingkungan yang bersih dan sehat, ruang gerak yang cukup untuk beraktifitas tersedia secara wajar, seimbang dan manusiawi serta menjamin rasa aman. Hal ini dapat terwujud apabila perumahan dan permukiman, prasarana dan sarana wilayah (jalan, Jembatan, drainase,), public space (hutan kota, taman kota), juga prasarana dan sarana kebersihan tersedia dalam kondisi yang dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Tertata : adalah perwujudan sebuah kondisi dimana keseluruhan elemenelemen kebinamargaan Perumahan permukiman, ditempatkan sesuai dengan fungsi dan pemanfaatannya berdasarkan perencanaan tata ruang dan budaya daerah. Berbudaya : keseluruhan proses perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan pengawasan beserta hasil-hasilnya adalah merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai moral manusiawi dan perkembangan akal budi manusia yang tumbuh berkembang di masyarakat. Responsif Gender : adalah dimaksudkan untuk menyeimbangkan partisipasi dan akses terhadap hasil pembangunan antara laki-laki dan perempuan, sehingga dapat mengeliminasi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan 20 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

26 disegala bidang. Upaya untuk mencapai nya adalah dengan kepersertaan yang seimbang laki-laki dan perempuan pada setiap program dan kegiatan. 2. Misi Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, yaitu: 1. Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan; 2. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan; 3. Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya ad 1. Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan: Misi ini dimaksudkan untuk menyiapkan dasar hukum yang jelas bagi pelaksanaan pelayanan bidang ke Pekerjaan Umum an dan Perumahan, terutama pelayanan perizinan. ad 2. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan: Misi ini dimaksudkan untuk memperluas cakupan pelayanan meliputi sumber daya alat dan sumber daya manusia dalam rangka untuk mewujudkan prasarana dan sarana pelayanan publik dalam kondisi yang siap pakai melalui pengelolaan yang berkualitas. Prasarana dan sarana yang dimaksud adalah prasarana pemerintahan (gedung, kantor, lapangan olah raga, dll) dan prasarana dan sarana perhubungan yang meliputi jalan, jembatan, taman kota dan tempat pemakaman umum. ad 3. Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya. Misi ini merupakan upaya untuk menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak dalam arti tertata, harmonis, lengkap dan nyaman serta membuka peluang-peluang bagi masyarakat dan swasta untuk berperan aktif dalam pembangunan/pemeliharaan di bidang kebinamargaan, permukiman, perumahan, persampahan, sanitasi dan pertamanan. 21 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

27 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran dari faktor-faktor penentu keberhasilan yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Disini mengandung arti bahwa tercapainya faktor penentu keberhasilan sangat tergantung dari pencapaian tujuan tersebut Tujuan A. MISI B. TUJUAN Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan. 1. Meningkatkan regulasi bidang ke PU an dan perumahan. 1. Meningkatkan sarpras aparatur sebagai unsur manajemen; 2. Terlaksanannya pengelolaan pelayanan ketata usahaan; 3. Tertingkatnya kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas; 4. Tertingkatnya hasil pekerjaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 22 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

28 Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya 1. Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana permukiman 2. Meningkatkan prasarana dan sarana jalan dan jembatan 3. Meningkatkan prasarana dan sarana pemerintahan 4. Meningkatkan penataan bangunan dan lingkungan 5. Meningkatkan pelaksanaan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat 6. Meningkatkan layanan perijinan dan menjalin kerjasama kemitraan yang bertanggung jawab 3.2. Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran ini akan diterjemahkan menjadi program yang dirinci dalam kegiatan-kegiatan. Proses pencapaian hasil sasaran sangat tergantung dari keberhasilan implementasi kegiatan/program. Misi 1. Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan TUJUAN 1. Meningkatkan regulasi bidang ke PU an dan Perumahan SASARAN 1. Meningkatnya regulasi bidang ke PU an dan Perumahan Misi 2. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan TUJUAN 1. Meningkatkan sarana prasarana aparatur sebagai unsur manajemen SASARAN 1. Tersedianya sarana prasarana aparatur sebagai unsur manajemen 2. Terlaksananya penyelenggaraan 23 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

29 2. Terlaksananya pengelolaan pelayanan ketata usahaan 3. Tertingkatnya kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas 4. Tertingkatnya hasil pekerjaan yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan pelayanan kesekretariatan 3. Tertingkatnya pemahaman petugas terhadap tugas dan pekerjaannya 4. Tertingkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan, pelaporan program kegiatan dinas Misi 3. Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya TUJUAN SASARAN Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana permukiman 2. Meningkatkan prasarana dan sarana jalan dan jembatan 1. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan 2. Tersedianya prasarana dan sarana air bersih 3. Tersedianya akses air minum yang yang aman 4. Pengelolaan sampah 5. Air limbah permukiman 6. Rumah layak huni terjangkau 7. Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) 8. Penanganan Permukiman kumuh perkotaan 1. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan da gorong-gorong 2. Aksebilitas 24 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

30 3. Mobilitas 4. Keselamatan 5. Kondisi jalan 6. Kecepatan 7. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas drainase primer dan sekunder serta gorong-gorong 8. Drainase 9. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas peralatan dan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum Meningkatkan prasarana dan sarana pemerintahan 4. Meningkatkan penataan bangunan dan lingkungan 5. Meningkatkan pelaksanaan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat 1. Tersedianya gedung SKPD baik 2. Tersedianya gedung non SKPD lainnya baik 3. Tersedianya gedung kantor desa baik 1. Pemanfaatan Ruang 2. Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) 3. Pemanfaatan Ruang Terbuka (RTH) Publik 1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan 6. Meningkatkan layanan perijinan dan menjalin kerjasama kemitraan bertanggung jawab 1. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 2. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 25 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

31 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) NO INDIKATOR SASARAN TARGET (%) CARA PENGUKURAN Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desa dalam kondisi baik 68 a. Cara pengukuran Panjang Jalan Desa/Lingkungan dalam kondisi baik x 100% Panjang Jalan Desa/Lingkungan b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2013 Cakupan air bersih 46,44 a. Cara pengukuran perpipaan Jumlah Penduduk yang terlayani air bersih perpipaan x 100% Jumlah Penduduk b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : Sleman dalam Angka (BPS) & LAKIP 2013 Tersedianya akses air 46,88 SPM Cakupan Pelayanan = Σ Masyarakat terlayani x 100 % minum yang aman melalui Σ Proyeksi total masyarakat Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari Tersedianya fasilitas 17,2 SPM Fasilitas pengurangan Sampah di perkotaan = Σ Volume sampah yang direduksi di TPS x 100 % pengurangan sampah di Σ Volume sampah yang seharusnya direduksi di TPS perkotaan 26 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

32 Tersedianya sistem pena- 39,07 SPM Pengangkutan Sampah = Σ Volume sampah terangkut x 100 % nganan sampah di perkotaan Σ Volume sampah Tersedianya sistem air 80 (sumber data : Dinkes) limbah setempat yg memadai Tersedianya sistem air 4,98 SPM Ketersediaan sistim jaringan dan pengelolaan air limbah = Σ Penduduk yang terlayani x 100 % limbah skala komunitas/ Σ Penduduk kawasan/kota Tersedianya pengelolaan sistem air limbah secara terpusat 3 Cakupan air limbah terpusat = Σ Penduduk yang terlayani x 100 % Σ Penduduk Cakupan ketersediaan 92,43 Cakupan Rumah layak huni = Jml rumah layak huni di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100% rumah layak huni Jml rumah di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Cakupan layanan rumah 56,93 Cakupan Rumah = Jml rumah tangga MBR yg menempati rumah layak huni yg terjangkau pada kurun waktu tertentu x 100% layak huni yang terjangkau Jml rumah tangga MBR pada kurun waktu tertentu yang terjangkau Cakupan lingkungan yang 74,2 Cakupan lingkungan layak huni yang sehat dan aman yang didukung PSU = Jumlah lingkungan yg didukung PSU pada kurun waktu tertentu x 100% sehat dan aman yang didu- Jumlah lingkungan perumahan pada kurun waktu tertentu kung dengan PSU Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. 40 SPM tingkat pelayanan = Jumlah permukiman kumuh yang tertangani di kota A x 100% Total permukiman kumuh yang telah ditetapkan di kota A 27 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

33 Jalan Kabupaten 63 a. Cara pengukuran dalam kondisi baik Panjang jalan Kabupaten Dalam Kondisi baik (km) x 100% Panjang Jalan Kabupaten b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2013 Tersedianya jalan yang 100 SPM Aksebilitas = Σ Panjang jalan PK (pencapaian) x 100 % menghubungkan pusat- Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota Tersedianya jalan yang 191 SPM Mobilitas = Angka mobilitas yang ditentukan apada akhir tahun pencapaian SPM x 100 % memudahkan masyarakat Angka mobilitas yang ditentukan perindividu melakukan perjalanan Tersedianya jalan yang 61,47 SPM Keselamatan = Σ Panjang jalan yang memenuhi kriteria keselamatan x 100 % menjamin pengguna Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya jalan berkendara dengan selamat Tersedianya jalan yang 61,47 SPM Kondisi jalan = Σ Panjang jalan yang memenuhi kriteria kondisi jalan x 100 % menjamin kendaraan Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya dapat berjalan dengan selamat dan nyaman Tersedianya jalan yang 61,47 SPM Kecepatan = Σ Panjang jalan yang memenuhi kecepatan x 100 % menjamin pejalanan Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana 28 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

34 Jembatan Kabupaten 73,82 a. Cara pengukuran dalam kondisi baik Σ Panjang jembatan dalam kondisi baik x 100 % Σ Panjang jembatan total b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2013 Gorong-gorong jalan 45,6 a. Cara pengukuran Kabupaten dalam kondisi Jumlah Gorong-gorong pada Jalan Kabupaten dalam kondisi baik x 100% baik Jumlah Gorong-gorong pada Jalan Kabupaten b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2012 Drainase dalam kondisi 30 a. Cara pengukuran baik Panjang jaringan Drainase dalam kondisi baik x 100% Panjang Jaringan Drainase b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2013 Tersedianya sistem jaringan 50 SPM = Σ Infrastruktur drainase yang dikelola x 100 % drainase skala kawasan Σ Infrastruktur drainase yang harus dibangun dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan lebih dari 30 cm, selama 2 jam) jam dan tidak lebih dari 2 kali setahun 29 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

35 Peralatan dan perbekalan 95 a. Cara pengukuran laboratorium Jumlah Peralatan dan Perbekalan dalam Kondisi baik x 100% pekerjaan umum dalam Jumlah Peralatan dan Perbekalan kondisi baik b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP Gedung SKPD dalam 41 a. Cara pengukuran kondisi baik Jumlah Gedung SKPD dalam Kondisi baik x 100% Jumlah Gedung SKPD b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2012 Gedung non SKPD 78 a. Cara pengukuran milik Pem. Kab Jumlah Gedung milik Pemerintah lainnya dalam kondisi baik X 100% dalam kondisi baik Jumlah Gedung milik Pemerintah lainnya b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP 2013 Gedung 80,4 a. Cara pengukuran Desa dalam kondisi baik Jumlah Gedung Kantor Desa dalam kondisi baik x 100% Jumlah Kantor Desa b. Tipe penghitungan mandiri per tahun c. Sumber data : RENSTRA & LAKIP Pelayanan perijinan 100 Jumlah permohonan SKTBL terlayani x 100% pemanfaatan ruang Jumlah sasaran permohonan Pengawasan 40 Pelanggaran Bangunan = Jumlah bangunan yang melanggar TBL x 100% dan pengendalian Jumlah bangunan yang ada bangunan 30 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

36 Perencanaan 21,74 Rumus : Jumlah Rencana TBL (Kecamatan) x 100% tata bangunan dan Jumlah seluruh Kecamatan lingkungan Tersedianya pedoman 100 Harga Standar Bangunan Gedung Negara dalam penyusunan Harga Standar Bangunan Ya = 100 Gedung Negara di kabupaten/kota. Tersedianya luasan RTH 30,05 SPM penyediaan RTH Publik = Σ Luasan RTH Publik yang tersedia x 100 % publik sebesar 20% dari Σ Luasan RTH Publik yang seharusnya luas wilayah kota/kawasan perkotaan 5 Banyaknya kegiatan yang ber 40 Banyaknya peran serta masyarakat dalam pembangunan tumpu pada pemberdayaan masyarakat 6 Penerbitan IUJK dalam waktu 100 SPM = Σ Permohonan yang terlayani (diterbitkan IUJK nya) paling lama 10 hari kerja x 100 % 10 (sepuluh) hari kerja sete- Σ Seluruh Permohonan IUJK yang persyaratannya dinyatakan lengkap lah persyaratan lengkap Tersedianya sistem Informasi 50 Total jenis layanan minimal terevaluasi Jasa Konstruksi setiap tahun SPM = Σ Jenis layanan minimal terupdate x 100 % Tingkat pelayanan Total jenis layanan minimal Σ Jenis layanan minimal Tersedianya masyarakat 100 SPM IMB = Σ Permohonan terlayani tahun ybs x 100 % dalam pengurusan IMB di Σ Permohonan sasaran per tahun kabupaten/kota 31 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

37 Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang ditetapkan pada tanggal 24 Pebruari 2014 ada beberapa indikator pada jenis pelayanan dasar Cipta Karya diantaranya : 1. Penyediaan air minum a. Rumus: SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi adalah persentase peningkatan jumlah masyarakat yang yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi pada akhir pencapaian SPM terhadap total masyarakat di seluruh kabupaten/kota. Atau, dirumuskan sbb.: b. Pembilang: Masyarakat terlayani pada akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah kumulatif masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi di dalam sebuah kabupaten/kota pada akhir pencapaian SPM. c. Penyebut Proyeksi total masyarakat pada akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah total proyeksi masyarakat di seluruh kabupaten/kota tersebut pada akhir tahun pencapaian SPM. 2. Penyediaan Sanitasi 2.1.Sistem air limbah a. Rumus SPM pengelolaan air limbah permukiman yang memadai adalah persentasi jumlah penduduk yang terlayani dengan tangki septik/mck Komunal/sistem pengolahan Air Limbah - SPAL Terpusat) pada akhir pencapaian SPM terhadap jumlah total penduduk. Dirumuskan sbb : 32 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

38 b. Pembilang Jumlah penduduk yang terlayani tangki septik/mck Komunal/SPAL Terpusat c. Penyebut Jumlah total penduduk di seluruh kabupaten/kota pada akhir tahun pencapaian SPM 2.2. Pengurangan Sampah Perkotaan a. Rumus SPM pengurangan sampah di perkotaan adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (3R) terhadap jumlah total penduduk perkotaan. b. Dimana: A = jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (jiwa) B = jumlah total penduduk perkotaan (jiwa) c. Dimana: C = jumlah fasilitas 3R di kota tersebut (unit) D = penduduk terlayani per fasilitas 3R (jiwa/unit) 2.3. Pengangkutan Sampah a. Rumus SPM pengangkutan sampah di perkotaan adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah terhadap jumlah total penduduk perkotaan. Yang dimaksud dengan penduduk perkotaan adalah penduduk pada daerah pelayanan persampahan. 33 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

39 b. Dimana: A = jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah (jiwa) B = jumlah total penduduk perkotaan (jiwa) c. Dimana: C = kapasitas kendaraan pengangkut (m3/unit) D = jumlah ritasi (kali/hari) E = jumlah truk (unit) F = timbulan sampah (liter/jiwa/hari) 2.4. Pengoperasian TPA a. Rumus SPM Pengoperasian TPA sampah adalah frekuensi penutupan sel sampah (40%), kualitas pengolahan lindi (40%), dan penanganan gas (20%). Koefisien Pengoperasian TPA Kota Kecil/Sedang Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 1,0 Koefisien Pengoperasian TPA Kota Besar/Metropolitan Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 0,5 Sanitary landfill = 1,0 Koefisien Kualitas Pengolahan Lindi Efluen tidak memenuhi baku mutu = 0,0 Efluen memenuhi baku mutu = 1,0 Koefisien Penanganan Gas Tidak ditangani/tidak ada pipa pengumpul gas = 0,0 Ditangani hanya melalui pipa pengumpul gas = 0,5 Ditangani dengan dikumpulkan dan dibakar/dimanfaatkan = 1,0 34 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

40 c. Dimana: A = Koefisien pengoperasian TPA B = Koefisien kualitas pengolahan lindi C = Koefisien penanganan gas 2.5. Sistem Jaringan Drainase skala kota Pelayanan jaringan drainase skala kota a. Rumus Tersedianya Pelayanan Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota SPM pelayanan jaringan drainase skala kawasan dan kota adalah persentase jumlah masyarakat yang terlayani pada akhir tahun SPM terhadap jumlah masyarakat yang seharusnya mendapatkan pelayanan sistem drainase. b. Pembilang (A) : jumlah kumulatif penduduk yang rumahnya terlayani sistem drainase c. Penyebut (B) : jumlah kumulatif masyarakat seluruh kota Pengurangan Luas Genangan a. Rumus SPM ini adalah persentase luasan yang masih tergenang di suatu Kota/Kabupaten pada akhir tahun pencapaian SPM terhadap luasan daerah rawan genangan atau berpotensi tergenang di Kota/Kabupaten dimaksud. 1. Pembilang (A) : jumlah luasan daerah yang masih tergenang (2 jam setelah hujan masih terendam > 30 cm). 2. Penyebut (B) : luas daerah rawan genangan 35 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

41 3. Penataan Bangunan dan Lingkungan a. Rumus Pelaksanaan penerbitan IMB di kabupaten/kota diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung (Perda BG) kabupaten/kota yang substansinya mengikuti Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG) dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (PPBG). Rencana capaian jumlah IMB yang diterbitkan adalah 60% dari jumlah bangunan gedung di kabupaten/kota. 4. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan a. Rumus SPM penanganan permukiman kumuh perkotaan adalah persentase dari luasan permukiman kumuh yang tertangani di Kota A hingga akhir tahun pencapaian SPM terhadap total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Walikota/Bupati di kota A. b. Pembilang Luasan permukiman kumuh yang tertangani adalah jumlah kumulatif kawasan permukiman kumuh yang telah tertangani di Kota A sejak diterbitkannya Permen tentang SPM bidang PU dan Penataan Ruang hingga akhir tahun pencapaian SPM. c. Penyebut Luas permukiman kumuh adalah jumlah seluruh luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota di Kota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 36 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

42 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET (%) Tertingkatnya kualitas Jalan/jembatan yang 68 dan kuantitas menghubungkan antar desa infrastruktur perdesaan dalam kondisi baik Tesedianya prasarana Cakupan air bersih 46,44 dan sarana air bersih perpipaan Tersedianya akses air Tersedianya akses air 46,44 minum yang aman minum yang aman melalui Cluster Pelayanan Sistem Penyediaan Air Sangat buruk Minum dengan jaringan Buruk perpipaan dan bukan Sedang jaringan perpipaan Baik terlindungi dengan Sangat baik kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari Pengelolaan sampah Tersedianya fasilitas 17,2 pengurangan sampah di perkotaan Tersedianya sistem pena- 39,07 nganan sampah di perkotaan Air Limbah Permukiman Tersedianya sistem air 80 limbah setempat yg memadai Tersedianya sistem air limbah 4,98 skala komunitas/kaws/ kota Tersedianya pengelolaan air limbah secara terpusat 3 Rumah layak huni Cakupan ketersediaan 92,43 terjangkau rumah layak huni Cakupan layanan rumah 56,93 layak huni yang terjangkau Lingkungan yang sehat dan Cakupan lingkungan yang 74,2 aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) sehat dan aman yang didukung dengan PSU 37 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

43 Penanganan Permukiman Berkurangnya luasan 40 Kumuh Perkotaan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. 2 Tertingkatnya kualitas Jalan Kabupaten 63 dan kuantitas jalan, dalam kondisi baik jembatan dan goronggorong Aksebilitas Tersedianya jalan yang 100 menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota Mobilitas Tersedianya jalan yang 191 memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan Keselamatan Tersedianya jalan yang 61,47 menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat Kondisi Jalan Tersedianya jalan yang 61,47 menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman Kecepatan Tersedianya jalan yang 61,47 menjamin pejalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana Jembatan Kabupaten 73,82 dalam kondisi baik Gorong-gorong jalan 45,6 Kabupaten dalam kondisi baik Tertingkatnya kualitas Drainase dalam kondisi 30 dan kuantitas drainase baik primer dan sekunder serta gorong-gorong 38 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

44 Drainase Tersedianya sistem jaringan 50 drainase skala kawasan dan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun Tertingkatnya kualitas Peralatan dan perbekalan 95 dan kuantitas peralatan laboratorium dan perbekalan dan pekerjaan umum dalam laboratorium pekerjaan kondisi baik umum 3 Tersedianya gedung skpd Gedung SKPD dalam 41 baik kondisi baik Tersedianya gedung non Gedung non SKPD 78 skpd lainnya baik milik Pem. Kab dalam kondisi baik Tersedianya gedung Gedung 80,4 kantor desa baik Desa dalam kondisi baik 4 Pemanfaatan Ruang Pelayanan perijinan 100 pemanfaatan ruang Pengawasan 40 dan pengendalian bangunan Perencanaan 21,74 tata bangunan dan lingkungan Harga Standar Bangunan Tersedianya pedoman 100 Gedung Negara (HSBGN) Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota. Pemanfaatan Ruang Tersedianya luasan RTH 30,05 Terbuka Hijau (RTH) publik sebesar 20% dari Publik luas wilayah kota/kawasan perkotaan 39 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

45 Meningkatkan peran serta Banyaknya kegiatan yang ber 40 masyarakat dalam pem- tumpu pada pemberdayaan bangunan masyarakat 6 Ijin Usaha Jasa Penerbitan IUJK dalam waktu 100 Konstruksi (IUJK) 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap Tersedianya sistem Informasi 50 Jasa Konstruksi setiap tahun Izin Mendirikan Bangunan Tersedianya masyarakat 100 (IMB) dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota D. Penetapan Kinerja (TAPKIN) PENETAPAN KINERJA TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KABUPATEN SLEMAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PROGRAM ANGGARAN Satuan Tertingkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desa dalam kondisi baik (%) 68 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan - Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan Tesedianya prasarana dan sarana air bersih Cakupan air bersih perpipaan (%) 46,44 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan - Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

46 Tersedianya akses air minum yang aman Cluster Pelayanan Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat baik Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari (%) 46,44 Pengelolaan sampah Air Limbah Permukiman Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/kota Tersedianya sistem pengll air limbah scr terpusat (%) 17,2 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Penyediaan prasana dan sarana pengelolaan persampahan Peningkatan Operasi dan Pemel Prasarana dan Sarana Persampahan (%) 39,07 (%) 80 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air minum dan Limbah - Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Perencanaan Jaringan Air Limbah (%) 4,98 (%) 3 41 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

47 Rumah layak huni terjangkau Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan 2. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan gorong- gorong Aksebilitas Cakupan ketersediaan rumah layak huni Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Jalan Kabupaten dalam kondisi baik Tersedianya jalan yang menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota (%) 92,43 Program Pengembangan Perumahan - Pembangunan Sarana dan Prasarana Rusunawa/Rusunami Pengelolaan Rusunawa/Rusunami (%) 56,93 (%) 74,2 Program Pengembangan Perumahan - Penataan Kawasan LC (%) 40 Program Pengelolaan Areal Pemakaman - Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman (%) 63 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan (%) Peningkatan Jalan Program Rehab/Pemel Jalan dan Jembatan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan Rutin Jalan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data base jalan dan jembatan - Penyusunan Sistem Informasi/Database jalan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

48 Mobilitas Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan (%) 191 Keselamatan Kondisi Jalan Kecepatan Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik Gorong-gorong jalan Kabupaten dalam kondisi baik (%) 61,47 (%) 61,47 (%) 61,47 (%) 73,82 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Jembatan dan Gorong-Gorong Pemeliharaan Rutin Jembatan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data base jalan dan jembatan - Penyusunan Sistem Informasi/Database jembatan (%) 45,6 43 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

49 Tertingkatnya kualitas kuantitas drainase primer dan sekunder serta goronggorong Drainase dalam kondisi baik (%) 30 Program Pembangunan Saluran Drainase/goronggorong - Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong - Pemeliharaan Rutin Saluran Drainase - Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong Drainase Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun (%) 50 Program Pembangunan Turap/talud/Bronjong - Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong Tertingkatnya kualitas dan kuantitas peralatan dan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum 3. Tersedianya gedung skpd baik Peralatan dan perbekalan laboratorium pekerjaan umum dalam kondisi baik Gedung SKPD dalam kondisi baik (%) 95 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan - Operasi/Pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan Operasional/Pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium (%) 41 Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Pembangunan dan Pemeliharaan Gedung Pemerintah Pembangunan dan Rehabilitasi Fasilitasi Umum - Perencanaan Gedung BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

50 Tersedianya gedung non skpd lainnya baik Tersedianya gedung kantor desa baik Gedung non SKPD milik Pem. Kab dalam kondisi baik Gedung (%) 80,4 Desa dalam kondisi baik (%) 78 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi - Pembangunan Pasar Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga - Peningkatan/Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga Pemanfaatan Ruang Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Pelayanan perijinan pemanfaatan ruang Pengawasan dan pengendalian bangunan Perencanaan tata bangunan dan lingkungan Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan (%) 100 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Pelayanan permohonan Rencana Tapak dan Surat Keterangan Rencana Kabupaten/Surat Keterangan Tata Bangunan dan Lingkungan (SKTBL) (%) 40 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Pengawasan Pemanfaatan Ruang (%) 21,74 Program Perencanaan Tata Ruang - Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Program Pemanfaatan Ruang - Survey dan Pemetaan (%) 100 Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Perencanaan Gedung (%) 30,05 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau - Penataan Ruang Terbuka Hijau Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

51 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan Banyaknya kegiatan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat (%) 40 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemeliharaan Jalan dan jembatan Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Pembinaan Teknis Pembangunan Program Pengembangan Perumahan - Penetapan Kebijakan Strategi dan Program Perumahan Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Fasilitasi dan stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang mampu Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah - Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan - Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Program Penanggulangan Kemiskinan Pendampingan PNPM Perkotaan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

52 Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pengelolaan Areal Pemakaman - Koordinasi Pengelolaan areal Pemakaman Program Pengemb. Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah 6. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap Tersedianya sistem informasi Jasa Konstruksi setiap tahun Tersedianya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota - Fasilitasi Pembinaan Teknis Pengelolaan Air Limbah - Fasilitasi Pembinaan Teknis Pengelolaan Air Minum (%) 100 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (%) Pelayanan IUJK (%) 100 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Pelayanan Perijinan IMB Pelayanan Ijin Reklame Pelayanan Ijin Pembangunan Menara Seluler 47 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

53

54 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 1. Cara pengukuran capaian kinerja Realisasi % PencapaianKinerja = x 100 % Rencana 2. Skala Pengukuran dan Predikatnya Capaian Kinerja > 95 sd 100% Capaian Kinerja > 80 sd 95% Capaian Kinerja > 50 sd 80% Capaian Kinerja < 50 = Sangat Berhasil = Berhasil = Cukup Berhasil = Tidak Berhasil Capaian diatas 100% masuk pada angka 100% Capaian dibawah 0% masuk pada angka 0% B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis NO SASARAN INDIKATOR SASARAN RATA-RATA CAPAIAN KINERJA PREDIKAT Tertingkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desa dalam kondisi baik 89,46 Berhasil 48 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

55 Tesedianya prasarana dan sarana air bersih Cakupan air bersih perpipaan 82,82 Berhasil Tersedianya akses air minum yang aman Cluster Pelayanan Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat baik Tersedianya akses air minum yang aman melaluisistem Penyediaan Air Minum dengan jaringanperpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengankebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari 82,62 Berhasil Pengelolaan sampah Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan 112,38 Sangat Berhasil 91,55 Berhasil Air Limbah Permukiman Tersedianya sistem airlimbah setempat yangmemadai 112,34 Sangat Berhasil Tersedianya sistem airlimbah skala komunitas/ kawasan/kota 78,51 Cukup Berhasil Tersedianya pengelolaan air limbah secara terpusat 34 Tidak Berhasil Rumah layak huni terjangkau Cakupan ketersediaan rumah layak huni 105,69 Sangat Berhasil 49 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

56 Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau 147,39 Sangat Berhasil Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saranadan utilitas umum (PSU) Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU 134,68 Sangat Berhasil Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. 0 Tidak Berhasil 2. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan gorong-gorong Jalan Kabupaten 81,89 Berhasil dalam kondisi baik Aksebilitas Mobilitas Keselamatan Kondisi Jalan Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalamwilayah kabupaten/kota Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara denganselamat Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dpt berjalan dg selamat dan nyaman 100,00 Sangat Berhasil 106,09 Sangat Berhasil 101,09 Sangat Berhasil 101,09 Sangat Berhasil 50 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

57 Kecepatan Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuaidengan kecepatan rencana 101,09 Sangat Berhasil Tertingkatnya kualitas dan kuantitas drainase primer dan sekunder serta gorong-gorong Drainase Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik Gorong-gorong jalan Kabupaten dalam kondisibaik Drainase dalam kondisi baik Tersedianya sistem jaringandrainase skala kawasan dan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam)dan tidak lebih dari 2 kalisetahun 103,44 Sangat Berhasil 142,85 Sangat Berhasil 149,8 Sangat Berhasil 96,22 Berhasil Tertingkatnya kualitasdan kuantitas peralatandan perbekalan danlaboratorium pekerjaan umum Peralatan danperbekalanlaboratorium pekerjaan umum dalam kondisi baik 85,14 Berhasil 3. Tersedianya gedung skpdbaik Gedung SKPD dalam kondisi baik 181,63 Sangat Berhasil Tersedianya gedung non skpd lainnya baik Gedung non SKPD milik Pem. Kabdalam kondisi baik 98,15 Berhasil 51 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

58 Tersedianya gedung kantor desa baik Gedung Desa dalam kondisi baik 75,21 Cukup Berhasil 4. Pemanfaatan Ruang Pelayanan perijinan pemanfaatan ruang 170,14 Sangat Berhasil Pengawasan dan pengendalian bangunan 20,45 Tidak Berhasil Perencanaan tata bangunan dan lingkungan 326,59 Sangat Berhasil Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Tersedianya pedoman Harga Standar BangunanGedung Negara dikabupaten/kota. 100,00 Sangat Berhasil Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Tersedianya luasan RTHpublik sebesar 20% dariluas wilayah kota/kawasanperkotaan 99,93 Sangat Berhasil 5. Meningkatkan peran sertamasyarakat dalam pembangun-an Banyaknya kegiatan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat 100,00 Sangat Berhasil 6. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap 100,00 Sangat Berhasil 52 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

59 Tersedianya sistem InformasiJasa Konstruksi setiap tahun 142,86 Sangat Berhasil Izin Mendirikan Bangunan(IMB) Tersedianya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota 119,23 Sangat Berhasil C. Capaian Kinerja atas IKU NO INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desadalam kondisi baik 68 60,83 89,46 Cakupan air bersih perpipaan 46,44 38,37 82,62 Tersedianya akses airminum yang aman melaluisistem Penyediaan AirMinum dengan jaringanperpipaan dan bukan jaringan perpipaanterlindungi dengankebutuhan pokok minimal 60liter/orang/ hari Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai 46,44 38,37 82,62 17,2 19,33 112,38 39,07 35,77 91, ,87 112,34 53 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

60 Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota 4,98 3,91 78,51 Tersedianya pengelolaan air secara limbah terpusat Cakupan ketersediaan rumah layak huni Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. 2. Jalan Kabupaten dalam kondisi baik Tersedianya jalan yang menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara denganselamat 92,43 97,70 105,69 56,93 83,91 147,39 74,2 99,93 134, ,59 81, , ,63 106,09 61,47 62,14 101,09 Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman ,09 Tersedianya jalan yang menjamin pejalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik , ,36 103,44 54 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

61 Gorong-gorong jalan Kabupaten dalam kondisi baik Drainase dalam kondisi baik Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebihdari 30 cm, selama 2 jam)dan tidak lebih dari 2 kalisetahun Peralatan dan perbekalan laboratorium pekerjaan umum dalam kondisi baik ,14 142, ,94 149, ,11 96, ,88 85,14 3. Gedung SKPD dalam kondisi baik Gedung non SKPD milik Pem. Kab dalam kondisi baik Gedung Desa dalam kondisi baik 41 74,47 181, ,56 98, ,21 4 Pelayanan perijinan pemanfaatan ruang Pengawasan dan pengendalian bangunan Perencanaan tata bangunan dan lingkungan ,14 170, , ,59 Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kab/kota ,00 55 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

62 Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan ,93 5. Banyaknya kegiatan yang ber tumpu pada pemberdayaan masyarakat 6. Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap , ,00 Tersedianya sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun 50 71,43 142,86 Tersedianya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota ,23 Gambar 3.1. Grafik Capaian Kinerja atas IKU Tahun 2014 Keterangan Gambar 3.1. P1 = Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desa dalam kondisi baik 56 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

63 P2 = Cakupan air bersih perpipaan P3 = Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari P4 = Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan P5 = Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan P6 = Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai P7 = Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota P8 = Tersedianya pengelolaan air limbah secara terpusat P9 = Cakupan ketersediaan rumah layak huni P10 = Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau P11 = Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU P12 = Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan P13 = Jalan Kabupaten dalam kondisi baik P14 = Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota P15 = Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan P16 = Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat P17 = Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman P18 = Tersedianya jalan yang menjamin pejalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana P19 = Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik P20 = Gorong-gorong jalan Kabupaten dalam kondisi baik P21 = Drainase dalam kondisi baik P22 = Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun P23 = Peralatan dan perbekalan laboratorium pekerjaan umum dalam kondisi baik P24 = Gedung SKPD dalam kondisi baik P25 = Gedung non SKPD milik Pem. Kab dalam kondisi baik P26 = Gedung Desa dalam kondisi baik P27 = Pelayanan perijinan pemanfaatan ruang P28 = Pengawasan dan pengendalian bangunan P29 = Perencanaan tata bangunan dan lingkungan P30 = Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota P31 = Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan P32 = Banyaknya kegiatan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat P33 = Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap P34 = Tersedianya sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun P35 = Tersedianya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota 57 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

64 D. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis NO SASARAN INDIKATOR SASARAN PENJELASAN/CARA PENGHITUNGAN/CAPAIAN Tertingkatnya kualitasdan kuantitas infrastruktur perdesaan Jalan/jembatan yang menghubungkan antar desadalam kondisi baik Cara pengukuran Panjang Jalan Desa lingkungan dalam kondisi baik Panjang Jalan Desa lingkungan x 100% = 1, ,046.5 x 100 % = 60.83% Tersedianya prasarana dan sarana air bersih Cakupan air bersih perpipaan Cara pengukuran Jumlah Penduduk yang terlayani air bersih perpipaan Jumlah Penduduk x 100 %= 427,773 1,114,833 x 100 % = 38,37% Tersedianya akses air minum yang aman Cluster Pelayanan Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat baik Pengelolaan sampah Air Limbah Permukiman Tersedianya akses airminum yang aman melalui Sistem Penyediaan AirMinum dengan jaringan perpipaan dan bukanjaringan perpipaanterlindungi dengankebutuhan pokok minimal 60liter/orang/ hari Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/kota SPM Cakupan Pelayanan = SPM Cakupan Pelayanan = SPM Pengangkutan Sampah = SPM limbahsetempat = SPM ketersediaansistim jaringan dan = pengelolaan air limbah Masyarakat terlayani 427,773 x 100 %= Proyeksi total masyarakat 1,114,833 x 100 % = 38,37% Volume sampah yang direduksi di TPS x 100 %= Volume sampah yang seharusnya 1, Volume sampah terangkut x 100 %= Volume sampah 1, x 100 % = 19.33% x 100 % = 35.77% Jumlah penduduk yang terlayani septic tank x 100 %= 286, Jumlah total penduduk se kabupaten 318, Penduduk yang terlayani Penduduk 43,607 x 100 %= 1,114,833 x 100 % =89.87 % x 100 % =3,91 % 58 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

65 Tersedianya Pengelolaan air limbah secara terpusat Cakupan air limbah terpusat = Penduduk yang terlayani Penduduk 11,403 x 100 %= 1,114,833 x 100 % =1,02 % Rumah layak huni terjangkau Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana umum Penanganan Permukiman kumuh perkotaan Cakupan ketersediaan rumah layak huni Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan Jml rumah layak huni di suatu wil. kerja pd kurun waktu tertentu Cakupan Rumah Layak huni= x100 %= 308,414 x100 %=97.70% Jml rumah di suatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu 315,661 Cakupan Rumah Layak huniyangterjangkau= Jml RT MBR yg menempati rumah layak huni yg terjangkau pd krn wkt ttt x100 % Jml rumah tangga MBR pada kurun waktu tertentu = 37,790 45,037 x100 %=83.91% Jml lingkungan yg didukung PSU pd kurun waktu tertentu Cakupan lingkunganyang sehat danaman didukung PSU= Jml lingkungan perumahan pada kurun waktu tertentu x100 % = 57, x100 %=99.93% 57, Jumlah permukiman kumuh yang tertangani di kota A SPM tingkat Pelayanan = Total permukiman kumuh yang telah ditetapkan di kota A x 100 % = 0 x100 % = 0% Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan gorong-gorong Jalan Kabupaten dalam kondisi baik Cara pengukuran Panjang Jalan Kabupaten lingkungan dalam kondisi baik Panjang Jalan Kabupaten x 100% = x 100 % = 51.59% Aksebilitas Tersedianya jalan yang menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan SPM Aksebilitas = Panjang jalan PK (pencapaian) x 100 %= Panjang jalan penghubung PK seluruhnya Angka mobilitas yang ditentukan pada akhir th pencapaian SPM SPM Mobilitas = Angka mobilitas yang ditentukan x 100 % = 100% x 100 % = x100 % = % 59 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

66 Keselamatan Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat SPM Keselamatan = Panjang jalan yang memenuhi kriteria keselamatan x 100 %= Panjang jalan penghubung PK seluruhnya x 100 % = 62.14% Kondisi Jalan Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman SPM Kondisi jalan = Panjang jalan yang memenuhi kriteria kondisi jalan x 100 %= Panjang jalan penghubung PK seluruhnya x 100 % = 62.14% Kecepatan Tersedianya jalan yang menjamin pejalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik SPM Kecepatan = Cara pengukuran Panjang jalan yang memenuhi kecepatan x 100 %= Panjang jalan penghubung PK seluruhnya Panjang jembatan dalam kondisi baik Panjang jembatan total x 100% = x 100 % = 62.14% x 100 % = 76.36% Gorong-gorong jalankabupaten dalam kondisi baik Cara pengukuran Jumlah Gorong-gorong pada Jalan Kabupaten dalam kondisi baik Jumlah Gorong-gorong pada Jalan Kabupaten x 100% = 1, x 100 % = 65.14% 2, Tertingkatnya kualitasdan kuantitas drainaseprimer dan sekunderserta gorong-gorong Drainase dalam kondisi baik Cara pengukuran Panjang jaringan Drainase dalam kondisi baik Panjang Jaringan Drainase x 100% = 76, , x 100 % = 44.94% 60 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

67 Drainase Tersedianya sistem jaringandrainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan lebih dari 30cm, selama 2 jam)jam dan tidak lebih dari 2 kali setahun SPM Kecepatan = Infrastruktur drainase yang dikelola 169, x 100 %= Infrastruktur drainase yang harus dibangun 352, x 100 % = 48.11% Tertingkatnya kualitasdan kuantitas peralatandan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum Peralatan dan perbekalan laboratorium pekerjaan umum dalam kondisi baik Cara pengukuran Jumlah Peralatan dan Perbekalan dalam Kondisi baik Jumlah Peralatan dan Perbekalan x 100% = x 100 % = 80.88% Tersedianya gedung skpdbaik Tersedianya gedung non skpd lainnya baik Gedung SKPD dalam kondisi baik Gedung non SKPD milik Pem. Kab dalam kondisi baik Cara pengukuran Cara pengukuran Jumlah Gedung SKPD dalam Kondisi baik Jumlah Gedung SKPD Jumlah Gedung milik Pemerintah lainnya dalam Kondisi baik Jumlah Gedung milik Pemerintah lainnya x 100% = x 100 % = 74.47% x 100% = x 100 % = 76.56% Tersedianya gedung kantor desa baik Gedung Desa dalam kondisi baik Cara pengukuran Jumlah Gedung Kantor Desa dalam Kondisi baik Jumlah Gedung Kantor Desa x 100% = x 100 % = 60.47% Pemanfaatan Ruang Pelayanan perijinan pemanfaatan ruang Jumlah permohonan SKTBL yang terlayani Jumlah sasaran permohonan x 100% = 3, x 100 % = % 2, BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

68

69 BAB IV PENUTUP Dari hasil evaluasi kinerja dan analisis pencapaian kinerja dari Bab III dapat disimpulkan, bahwa secara umum pelaksanaan tugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) dapat dikatakan berhasil sangat baik (sesuai ukuran yang ditetapkan). Sehingga capaian program dan kebijakan diharapkan akan mengantarkan tercapainya sasaran, tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan semua kegiatan yang menjadi tanggung jawab Dinas dapat diselesaikan meski dengan sedikit hambatan, namun ada sedikit kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena faktor-faktor eksternal diluar jangkauan dan kemampuan Dinas. Demikian laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan yang dapat disampaikan sebagai perwujudan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. 111 BAB IV PENUTUP

70

yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat

yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat KATA PENGANTAR yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat S Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

Buku profil ini tentunya masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.

Buku profil ini tentunya masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke depan. P uji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Buku Profil Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014

CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 I. PENYEDIAAN AIR MINUM CARA MENGUKUR 1) Rumus: SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan

Lebih terperinci

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto. EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR Oleh : Arif Mudianto Abstrak Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA

PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA 1. Sejarah Singkat Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barito Kuala merupakan salah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Lampiran I : Peraturan Menteri Nomor : 14/PRT/M/2010 Tanggal : 25 Oktober 2010 (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG No 1. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari.

Lebih terperinci

FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA

FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA SKPD : DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 VISI : Terwujudnya penataan ruang, tata bangunan dan lingkungan permukiman yang berkualitas MISI : 1 Mewujudkan pengelolaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA SKPD Dinas Bina Marga dan PSDA Kota Salatiga

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN SLEMAN : DINAS PEKERJAAN MM DAN PERMAHAN TAHN ANGGARAN : 2015 1 Operasional/pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan 12 bulan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 78 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan : Organisasi : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2015 1.03. - PEKERJAAN UMUM 1.03.03. - DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012 jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 03 Urusan Wajib Pekerjaan Umum Organisasi :. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN PERUBAHAN S.O.T.K DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DINAS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA. ANGGARAN PAGU REALISASI s/d TW I % ,770,833,333 10,200, baik

PENGUKURAN KINERJA. ANGGARAN PAGU REALISASI s/d TW I % ,770,833,333 10,200, baik KEPALA TAHUN : 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI s/d TW I % PROGRAM PAGU REALISASI s/d TW I % 1 Meningkatnya kualitas jalan Persentase kualitas jalan dalam kondisi Km

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 06 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR Martapura, Januari 07 IKHTISAR EKSEKUTIF i. Uraian Singkat Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG MENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis 2011 2016 dan Rencana Kerja Tahun 2014. Adapun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga tahun 2014 tampak sebagai berikut

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KINERJA, KELOMPOK DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2008-2013 Visi : Terwujudnya lingkungan yang bersih, indah dan tertib serta sehat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. i ii vii viii DAFTAR TABEL.. BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN.... A. Gambaran Umum... B. Maksud dan Tujuan.... C. Sistematika Penyajian...

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA TATA RUANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JOMBANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN KATA PENGANTAR Terselenggaranya pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab perlu ditunjang dengan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV BELANJA 1.03 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1.03.02 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1.03.1.03.02.01.01

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan Tujuan Sasaran Indikator

Lebih terperinci

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN URUSAN PEMERINTAHAN : 10103 - PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG ORGANISASI : 1010301 - DINAS PEKERJAAN UMUM KODE REKENING URAIAN JUMLAH DASAR HUKUM 1 2 3 4 1010310103010000 PENDAPATAN DAERAH 970827000,00 4

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN PASER Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN PASER Tahun Anggaran 2017 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN PASER Tahun Anggaran 207 Urusan Pemerintahan :. 04 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Perumahan Rakyat Pemukiman

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Persentase prasarana aparatur

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan Organisasi RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016 1.03 Pekerjaan Umum 1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum FORMULIR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSTANSI : DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN : 2014 SASARAN KEGIATAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UU NO. 32 tahun 2004 sebagai pengganti dari UU NO. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri daerahnya

Lebih terperinci

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK Nama pejabat Nama Unit/Satker menguasai : Drs. H. Sunardi (Ketua PPID Dinas PU) : Dinas Kab. Bima No. tersedia IP Berkala A Profil Dinas 1 1 Kedudukan dan struktur Dinas

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Masamba, 05 Februari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. SUAIB MANSUR, ST., M.Si Nip

Kata Pengantar. Masamba, 05 Februari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. SUAIB MANSUR, ST., M.Si Nip Kata Pengantar Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja Dinas PUPR sebagai penyelenggara negara. Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 207 Urusan Pemerintahan :. 0 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pekerjaan Umum dan

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT (Rp) SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Meningkatnya

Lebih terperinci

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kami

Lebih terperinci

Cascading Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas

Cascading Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas Cascading Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas Visi : terwujudnya infrastruktur perumahan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan serta tersedianya informasi tata ruang yang terbuka

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Pekerjaan Umum NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mekanisme evaluasi dan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

BekerjaKeras,BergerakCepat, BertindakTepat Menuju Lombok Barat Bangkit

BekerjaKeras,BergerakCepat, BertindakTepat Menuju Lombok Barat Bangkit PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DINASPEKERJAANUMUM DAN PENATAAN RUANG KOMPLEK KANTOR PEMDA. KABUPATEN LOMBOK BARAT Jl. SoekarnoHattaGiriMenang GerungKode Pos 83363 email : dpu@lombokbaratkab.go.id BekerjaKeras,BergerakCepat,

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG JALAN GAJAH MADA NO 47 SEMARAPURA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Gajah Mada Nomor 47 Telp. (0366)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2018

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2018 Urusan Pemerintahan :.04. DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 08 PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Formulir Halaman : DPAOPD. Organisasi

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014

2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 BULAN : DESEMBER ORGANISASI PERANGKAT DAERAH : BAPPEDA PENANGGUNG JAWAB : drg. INTRIATI YUDATININGSIH, M.Kes

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA TANGERANG TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017

GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 TUGAS DAN FUNGSI BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN (BERDASARKAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP )

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KOTA BLITAR KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja (LKj IP) pada Pemerintah Tahun 2016 wajib dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 3. Sistem Informasi Perumahan di Seksi Pembangunan di Kabupaten Bogor

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 3. Sistem Informasi Perumahan di Seksi Pembangunan di Kabupaten Bogor A. UTAMA 1 Program Lingkungan Sehat 1. Terlaksananya peningkatan 1. Persentase Luas 8.044 % 1. Verifikasi Prasarana, Sarana dan Seksi Pembangunan - 4.4 kualitas bangunan dan pemukiman yang tertata Utilitas

Lebih terperinci

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS INDIKATOR INDIVIDU 1. Melaksanakan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan program Dinas PU. Bina Marga, 2. Pengelolaan urusan kepegawaian, urusan umum yang meliputi

Lebih terperinci

Formulir Hasil Renja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2017

Formulir Hasil Renja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2017 ormulir Hasil Renja Pertanahan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2017 Kode Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output)

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar isi...ii. Ikhtisar eksekutif... iii. Bab I Pendahuluan...1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar isi...ii. Ikhtisar eksekutif... iii. Bab I Pendahuluan...1 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar isi...ii Ikhtisar eksekutif... iii Bab I Pendahuluan...1 1.1 Struktur Organisasi dan sumber daya aparatur...1 1.1.1 Tugas dan fungsi...1 1.1.2 Struktur Organisasi...2

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 188/3567/Kep.Ka.DPUP/2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 188/3567/Kep.Ka.DPUP/2016 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PEKERJAN UMUM DAN PERUMAHAN Alamat : Jalan Magelang Km.10 Sleman 55511 Yogyakarta Telp. (0274) 868501, Fax. (0274) 869472 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah disusun untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232 ayat (1)

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 172 LAMPIRAN IX PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Pekerjaan Umum 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun

STRUKTUR ORGANISASI. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 01/ PRT/M/2014 TANGGAL : 24 Februari 2014 JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

Renstra PU PENDAHULUAN

Renstra PU PENDAHULUAN PENDAHULUAN D alam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdayaguna, berhasilguna dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci