STUDI ANALISIS PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BALINGGI. Maria Fransiska Maramis 1 Asep Mahpudz 2 Hasdin 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI ANALISIS PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BALINGGI. Maria Fransiska Maramis 1 Asep Mahpudz 2 Hasdin 3"

Transkripsi

1 1 STUDI ANALISIS PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BALINGGI Maria Fransiska Maramis 1 Asep Mahpudz 2 Hasdin 3 ABSTRAK Maria Fransiska Maramis (2015). Studi Analisis Peranan Guru Sebagai Motivator dalam Pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Asep Mahpudz, Pembimbing (II) Hasdin. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi dan untuk mengetahui bagaimana upaya guru untuk menumbuhkan motivasi dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Balinggi, melibatkan 2 orang guru PKn sebagai informan dan 30 orang siswa sebagai responden. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan angket. Analisis data kualitatif dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Analisis data kuantitatif menggunakan rumus P=f/Nx100. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa guru berperan penting membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Terbukti dari hasil penelitian persentase rata-rata yang memberi pernyataan sangat setuju dan setuju pada angket penilaian guru mencapai 63,8%. Peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PKn diaplikasikan dengan mengikuti prinsip ketrampilan dasar dalam mengajar. Siswa SMP Negeri 1 Balinggi termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran PKn. Kata Kunci : Peranan Guru Sebagai Motivator, Pembelajaran PKn. 1 A Mahasiswa Program Studi PPKn, Jurusan P.IPS, FKIP, Universitas Tadulako 2 Pembimbing 1 3 Pembimbing 2 1

2 2 I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses untuk berubah menuju yang lebih baik. Sebagai suatu proses, maka akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan dipandang sebagai upaya terencana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sekaligus mengembangkan kepribadian peserta didik. Menurut Hamalik (200 1:73) 4 bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaam dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Hamalik (2001:87) bahwa pendidikan adalah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, dengan maksud pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan nasional akan ditentukan oleh keberhasilan guru dalam mengelola pendidikan menempati posisi utama dan penting. Pada hakekatnya, penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang pendidikan ditentukan oleh faktor guru, di samping perlunya unsur-unsur penunjang lainnya. Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, serta turut menentukan keberhasilan pendidikan. Guru adalah sumber belajar yang terpenting, dan guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas bagi murid untuk mencapai tujuan. Fungsi dan peran guru harus dapat ditingkatkan mengingat fungsi dan peranan tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, seorang guru harus membekali diri dengan berbagai kemampuan di dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru merupakan teladan dari siswa tetapi dibalik itu guru sering mengabaikan perannya dibidang pendidikan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti guru sering mengajar tanpa menggunakan media seharusnya guru mengaplikasikan ilmunya kepada siswa dengan media pembelajaran sesuai dengan kurikulum. Salah satu pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran adalah suasana pembelajaran yang efektif. Untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif, salah satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pembelajaran adalah peranan guru sebagai motivator. Setiap pembelajaran guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar efektif dan efisien terhadap tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai tehnik penyajian atau biasa disebut metode pembelajaran. Jika dihubungkan dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan maka minat dalam pembelajaran tersebut sangat ditentukan oleh bagaimana cara guru menyajikan pelajaran, bagaimana kegiatan belajar dikelola di kelas, dan cara guru 4 Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

3 3 berinteraksi dengan siswa, itu semua akan mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga nantinya keberhasilan dapat dicapai siswa dalam setiap tingkatan kelas atau jenjang tertentu. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 1 Balinggi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang maksimal, terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi yang hanya mencapai 60% padahal KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut yakni 70%. Hal ini disebabkan oleh cara guru dalam menyampaikan materi pada saat proses pembelajaran kurang dipahami oleh siswa. Penyebabnya yaitu pada saat mengajar penjelasan yang diberikan oleh guru hanya berpatokan pada materi yang ada dibuku saja dan penjelasan yang diberikanpun tidak secara mendetail sehingga siswa susah memahami maksud dari materi yang diberikan pada saat proses pembelajaran, masih kurangnya pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan siswa pada saat di dalam kelas maupun di luar kelas, kurangnya pekerjaan rumah (PR) yang di berikan kepada siswa sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar ketika berada di rumah dan masih kurangnya pengembangan terhadap metode-metode pembelajaran yang di lakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa terkadang merasa bosan pada saat belajar di kelas. Berkaitan dengan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis merasa tertarik melakukan penelitian tentang Studi Analisis Peranan Guru sebagai Motivator dalam Pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Balinggi Kecamatan Balinggi. Waktu penelitian dimulai dari bulan November 2014 sampai dengan Januari Jumlah populasi dalam penelitian ini 465 siswa. Menurut Sugiono (2008:17) 5 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebanyak 7 siswa dari total 26 siswa, siswa kelas VII B sebanyak 8 siswa dari total 26 siswa, siswa kelas VIII A berjumlah 7 siswa dari total 26 siswa dan siswa kelas VIII B 8 siswa dari total 26 siswa. Sehingga jumlah keseluruhan sampel yaitu 30 orang siswa. Menurut Hatibe (2012:29) 6 sampel adalah sebagian dari popupasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan popupasi. Jenis sumber data yang akan 5 Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 6 Hatibe, Amiruddin. (2012). MetodologiPenelitianPendidikan IPA. Yogyakarta:Suka Press.

4 4 digunakan dalam penelitian ini adalah responden, informan, dokumen dan arsip serta tempat dan peristiwa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik pengolahan data kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Teknik pengolahan data kuantitatif menggunakan rumus P= 100%. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendidikan merupakan suatu proses untuk berubah menuju yang lebih baik. Sebagai suatu proses, maka akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan dipandang sebagai upaya terencana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sekaligus mengembangkan kepribadian peserta didik. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 1 Balinggi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang maksimal, hal ini disebabkan oleh cara guru dalam menyampaikan materi pada saat proses pembelajaran kurang dipahami oleh siswa hal ini di karenakan pada saat mengajar penjelasan yang diberikan oleh guru hanya berpatokan pada materi yang ada dibuku saja dan penjelasan yang diberikanpun tidak secara mendetail sehingga siswa susah memahami maksud dari materi yang diberikan pada saat proses pembelajaran, masih kurangnya pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan siswa pada saat di dalam kelas maupun di luar kelas, kurangnya pekerjaan rumah (PR) yang di berikan kepada siswa sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar ketika berada di rumah dan masih kurangnya pengembangan terhadap metode-metode pembelajaran yang di lakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa terkadang merasa bosan pada saat belajar di kelas. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi dan mengetahui upaya guru untuk menumbuhkan motivasi dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa, 71% siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami antusias dan termotivasi terhadap pembelajaran. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi memiliki pengetahuan untuk membangkitkan antusias dan motivasi siswa. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mencapai 77%. Dalam hal ini, guru PKn sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran untuk membangkitkan motivasi siswa. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn selalu mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa, mencapai 66%. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa untuk membangkitkan motivasi siswa. Guru PKn

5 5 menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, di mana cerita tersebut bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn selalu memberi pengetahuan tentang manfaat yang diperoleh dari pembelajaran PKn, mencapai 69%. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu memberi pengetahuan tentang manfaat yang diperoleh dari pembelajaran PKn. Guru PKn menjelaskan tujuan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari jikan mempelajari dengan sungguh-sungguh materi pembelajaran PKn. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn mampu membangkitkan minat siswa, mencapai 80%. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 telah mampu membangkitkan minat siswa. Guru PKn membangkitkan minat siswa dengan memberikan arahan-arahan agar siswa mampu mengamalkan materi pembelajaran PKn dalam kehidupan sehari-hari. Persentase siswa merespon terhadap pernyataan tentang guru dalam pembelajaran guru PKn menggunakan metode yang bervariasi, mencapai 71%. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri biasa menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran. Guru jarang memvariasikan metode untuk membangkitkan motivasi siswa.persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn menggunakan metode yang menarik dan mampu membangkitkan rasa ingin tahu siswa, mencapai 68%. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri telah mampu menggunakan metode yang menarik dan mampu membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Guru mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang Guru PKn menggunakan media yang mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, mencapai 59%. Dalam hal ini, guru PKn kurang menggunakan media, mengundang pembicara, memberi simulasi, karya wisata, pemutaran film. Olehnya itu, guru perlu membangkitkan motivasi siswa dengan menggunakan media, mengundang pembicara, memberi simulasi, karya wisata, pemutaran film dan lain-lain. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn memberi pujian kepada siswa yang mampu melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik, mencapai 86%. Dalam hal ini, guru PKn memberi pujian kepada siswa yang mampu melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik. Guru PKn biasanya memberi tugas individu maupun kelompok. Untuk membangkitkan motivasi siswa, guru terkadang memberi pujian kepada siswa yang mengerjakan tugas dengan baik. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn memberi arahan dan penguatan kepada siswa yang kurang aktif atau malas dalam melaksanakan suatu tugas dan pekerjaan, mencapai 62%. Dalam hal ini, guru PKn

6 6 terkadang memberi arahan berupa kerugian yang diperoleh jika tidak mengerjakan tugas dan penguatan berupa pentingnya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada siswa yang kurang aktif atau malas dalam melaksanakan suatu tugas dan pekerjaan. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang penilaian dalam pembelajaran PKn diberikan secepat mungkin kepada siswa, mencapai 74%. Dalam hal ini, guru PKn biasanya memberikan penilaian secepat mungkin agar siswa dapat melihat nilainya. Penilaian ini juga memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat lagi dalam pembelajaran. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn mampu memberikan penilaian yang objektif dan memungkinkan siswa untuk bersaing secara sportif, mencapai 65%. Dalam hal ini, guru PKn terkadang memberikan penilaian secara objektif sehingga siswa memungkin siswa untuk bersaing secara sportif. Guru terkadang memberikan nilai yang tinggi kepada siswa yang dianggap memiliki moral yang baik namun dalam hal kemampuan berpikir masih kurang. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh dalam pembelajaran PKn yang diberikan guru, mencapai 71%. Dalam hal ini, sebagian siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh dalam pembelajaran PKn. Guru perlu meningkatkan kinerjanya guna membangkitkan motivasi siswa, sehingga semua siswa merasa puas dengan apa yang mereka peroleh.persentase siswayang merespon terhadap pernyataan tentang guru mampu membangun hubungan yang harmonis dengan siswa, mencapai 64%. Dalam hal ini, guru kurang menggunakan bermacam-macam teknik mengajar yang menarik. Guru perlu mengembangkan kompentesinya dengan mempelajari berbagai teknik pembelajaran sehingga mampu membangun hubungan yang harmonis dengan siswa, dengan menggunakan teknik-teknik yang tepat dalam pembelajaran. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang rasa ingin tahu siswa sering kali tergerak oleh pertanyaan yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran ini, mencapai 75%. Dalam hal ini, guru mampu membangkitkan rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa sering kali tergerak oleh pertanyaan yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran PKn. Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn melibatkan siswa dalam menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, mencapai 76%. Dalam hal ini, biasanya guru PKn melibatkan siswa dalam menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru PKn memberi kesempatan siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari, kemudian memberi penguatan terhadap penyimpulan siswa sehingga tidak terjadi miskonsepsi materi pembelajaran PKn.

7 7 Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang siswa merasa memperoleh cukup penghargaan terhadap hasil kerja saya dalam pembelajaran ini, baik dalam bentuk nilai, komentar ataupun masukan lain, mencapai 68%. Dalam hal ini, guru selalu memberi komentar dan masukan yang sifatnya membangun kepada siswa, serta memberi penghargaan pada hasil kerja siswa. Penghargaan-penghargaan tersebut berupa pujian, maupun nilai lebih yang diberikan.persentase siswa yang merespon setuju terhadap pernyataan tentang siswa memperoleh masukan yang cukup untuk mengetahui tingkat keberhasilan saya, mencapai 60%. Dalam hal ini, guru selalu memberi masukan yang cukup kepada siswa berupa arahan-arahan agar dalam mempelajari PKn bukan hanya dari buku saja, tetapi perlu menggunakan teknologi seperti internet sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih berkembang. Berdasarkan hasil tersebut, persentase rata-rata hasil analisis angket respon siswa terhadap peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran Pkn di SMP Negeri 1 Balinggi mencapai 63%, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peranan sebagai motivator dalam pembelajaran PKn. Pengumpulan data tidak saja dilakukan terhadap siswa, tetapi juga terhadap guru PKn. Hasil observasi terhadap guru PKn yaitu Sudin Puredi, S.Pd dan Zumrah, S.Pd yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas, skor penilaian yang diberikan sesuai dengan banyaknya intensitas aspek yang dilakukan selama proses pembelajaran. Aktivitas guru menanyakan kabar siswa sebelum memulai pembelajaran memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu menanyakan kabar siswa sebelum memulai pembelajaran, sehingga terbangun hubungan yang harmonis dan membuat siswa siap untuk belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum memulai pembelajaran memperoleh skor 4 dengan kategori sangat baik. Guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa mengetahui tujuan dari materi yang dipelajari, dengan demikian mereka akan antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru memberikan tugas kepada siswa memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru memberikan tugas baik individu maupun kelompok yang bertujuan mengaktifkan siswa di dalam kelas. Tugas-tugas yang diberikan berupa makalah, kliping maupun mencari tugas di internet. Guru menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan pada pertemuan yang sebelumnya memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu menanyakan materi sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mengaitkan materi pembelajaran yang sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memberikan kesempatan secara merata kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, setelah memberi kesempatan untuk bertanya, guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa. Biasanya guru juga

8 8 mengajukan pertanyaan kepada siswa, sehingga membangkitkan kemampuan berpikir siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Guru menanyakan kepahaman siswa terhadap materi yang diajarkan memperoleh skor 4 dengan kategori sangat baik. Guru selalu menanyakan apakah siswa sudah paham dengan materi yang diberikan. Jika siswa belum memahami materi, maka guru mengecek dimana letak ketidak pahaman siswa tersebut kemudian diberikan penjelasan yang detail sehingga siswa paham dengan materi. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, hal ini bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa. Guru biasanya menceritakan, tentang tindakantindakan yang memiliki nilai-nilai moral dan sesuai dengan materi pembelajaran PKn. Guru memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan setelah pembelajaran selesai memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu mengajak siswa untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama, sehingga tidak terjadi miskonsepsi dalam materi pembelajaran PKn. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran PKn yang dilakukan di SMP Negeri I Balinggi banyak melibatkan siswa, sehingga hal ini dapat memberikan motivasi bagi siswa terhadap mata pelajaran PKn. Hal inipun dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan terhadap guru PKn, skor yang diperoleh rata-rata menunjukkan kategori baik dan sangat baik. Guru PKn memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran PKn yang efektif dan menyenangkan. Dengan demikian, diharapkan agar siswa dapat betah dan termotivasi untuk belajar disekolah, ilmu yang ditransfer oleh guru dapat diserap dan dapat dipahami, serta dapat diamalkan dalam kehidupan seharihari. Pembelajaran merupakan satu hal yang berbeda tetapi membentuk suatu kesatuan. Pembelajaran serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pendidikan. Interaksi timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran dalam menyampaikan gagasan, pesan, materi pelajaran, pemahaman sikap dan nilai-nilai moralitas pada peserta didik. Keberhasilan guru dalam melaksanakan peranan sebagai fasilitator, dinamisator dan motivator merupakan langkah awal untuk membentuk kepribadian siswa sebagai objek dalam pembelajaran. Peranan guru tidak hanya terbatas dalam kegiatan kelas atau sebagai pengajar akan tetapi guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih besar

9 9 dalam mengembangkan potensi serta mendewasakan murid-muridnya untuk mencapai tujuan pendidikan dalam jangka waktu panjang. Guru sebagai sentral dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka guru harus menguasai keterampilan keterampilan tertentu dalam mengajar. Keterampilan mengajar dapat digunakan untuk mengelola proses pembelajaran yang berimplikasi pada motivasi belajar dan peningkatan kualitas lulusan sekolah. Pembelajaran merupakan satu hal yang berbeda tetapi membentuk suatu kesatuan. Pembelajaran serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran untuk mencapai tujuan dimana guru berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, berpikir kritis, dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi akademiknya. Interaksi timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran dalam menyampaikan gagasan, pesan, materi pelajaran, pemahaman sikap dan nilai-nilai moralitas pada peserta didik. Keberhasilan guru dalam melaksanakan peranan sebagai fasilitator, dinamisator dan motivator merupakan langkah awal untuk membentuk kepribadian siswa sebagai objek dalam pembelajaran. Keterampilan dasar mengajar bagi guru menurut Dikti (dalam Depdiknas, 2008:26-34) 7 antara lain sebagai berikut: Guru selalu memantapkan persiapan siswa untuk belajar, guru membuka pembelajaran dengan menanyakan kabar sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran maka guru perlu mengajukan pertanyaan kepada siswa. Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sudah terampil dalam mengajukan pertanyaan. Biasanya guru memberi kesempatan kepada siswa, setelah itu guru mengajukan pertanyaan guna menggali keterampilan berpikir siswa sehingg siswa lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran.guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi, sangat terampil dalam menjelaskan materi. Guru menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa sehingga mereka mengerti apa yang disampaikan oleh guru. Guru PKn mampu menciptakan dan memelihara kondisi kelas, jika siswa bosan dan jenuh biasanya guru PKn cepat tanggap dengan menceritakan hal-hal menarik yang berkaitan dengan materi pembelajaran PKn maupun memberi tugas agar siswa tidak bosan.untuk membuat pembelajaran lebih efektif, biasanya guru membentuk kelompok belajar sehingga memungkinkan siswa untuk berdiskusi tentang materi pembelajaran PKn yang dipelajari. 7 Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

10 10 Guru PKn SMP Negeri 1 Balinggi, biasanya melakukan pembimbingan kepada siswa-siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar sehingga mereka termotivasi dengan belajar kelompok.adapun bentuk motivasi yang biasa diberikan yaitu penguatan. Penguatan adalah segala bentuk respon, baik bersifat verbal atau non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa. Guru tidak lupa memberi penguatan kepada siswa, sehingga tidak terjadi miskonsepsi terhadap konsep-konsep materi pembelajaran PKn yang diajarkan. Tujuan dalam pemberian penguatan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Keterampilan guru dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting, sehingga guru dapat menunjukkan profesionalnya melalui kinerja yang dilakukan sehingga dapat mendorong aktivitas siswa dalam belajar dan membawa dampak yang baik untuk hasil belajar serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sangat berperan dalam membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Guru mengerti posisinya sebagai motivator dalam pembelajaran sehingga siswa berminat dan tertarik mengikuti serangkaian pembelajaran PKn yang dilaksanakan. Meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah satu kegiatan integral yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran. Selain memberikan dan mentransfer ilmu pengetahuan guru juga bertugas untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Tidak bisa kita pungkiri bahwa motivasi belajar siswa satu dengan yang lain sangat berbeda, untuk itulah penting bagi guru selalu senantiasa memberikan motivasi kepada siswa supaya siswa senantiasa memiliki semangat belajar dan mampu menjadi siswa yang beprestasi serta dapat mengembangkan diri secara optimal.adapun pembahasan tentang peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sebagai berikut. 1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu agar siswa mengerti tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Guru PKn biasanya meminta siswa untuk menulis tujuantujuan yang perlu dicapai tersebut. Sebagaimana pendapat Sanjaya (2009:29) 8 bahwa semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi 8 (2013). Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. Tersedia: http//: [2 Agustus 2013].

11 11 belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai, guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. 2. Membangkitkan minat siswa Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 20 09:29). Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa (Djiwandono, 2006:365). Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu mengaitkan materi pembelajaran PKn dengan kehidupan sehari-hari yang terjadi dilingkungan sekitar siswa. Guru menceritakan kejadian-kejadian yang bertujuan untuk membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran. 3. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar (Yamin, 2009:174). Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi, biasanya menggunakan metode panyajian yang menarik, namun kuran memvariasikan metode dalam pembelajaran sehingga guru perlu mempelajari berbagai metode agar dapat memvariasikan metode dalam pembelajaran PKn. 4. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa Pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang (Hamalik, 2009:167). Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sangat mengerti dengan karakteristik siswanya. Guru selalu memberi pujian kepada siswa yang mengerjakan tugas dengan baik, serta memberi penguatan kepada siswa yang masih malas-malasan. Hal ini senada dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006:152) 9 bahwa pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar. 5. Berikan penilaian Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing (Sanjaya, 2009:31). Penilaian yang dibe rikan guru pada siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi terkadang objektif dan terkadang juga subjektif. Sehingga membuat siswa ada yang berkecil hati. Oleh karena itu, guru PKn harus mampu memberi nilai yang objektif kepada siswa. 9 (2013). Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: http//: Info.com/2012/05/4-KOMPETENSI GURU.html. [30 Juni 2013].

12 12 Nilai yang diberikan harus berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Hal ini sangat penting agar siswa memperoleh hasil sesuai dengan kerja keras dan usahnya sendiri. 6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan bagus atau teruskan pekerjaanmu dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21). Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu memberi komentar atas hasil pekerjaan siswa. Komentar tersebut bertujuan untuk menunjukkan di mana letak keasalah siswa dalam mengerjakan tugas, serta memberi penguatan kepada siswa agar tidak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran. 7. Ciptakan persaingan dan kerjasama Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Guru selalu membuat persaingan yang bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn. Persaingan tersebut, yaitu dengan memberi tugas kelompok seperti membuat makalah kemudian dipresentasikan di depan kelas. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik, sehingga memotivasi kelompok yang kurang agar lebih berusaha lagi untuk menjadi yang terbaik. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa guru memiliki peranan penting dalam membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn. Peranan guru dalam pembelajaran PKn bukan hanya memberikan materi, namun membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar dalam ketrampilan dasar mengajar. Motivasi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Sebuah motivasi mampu memberikan perubahan yang besar. Dalam proses pembelajaran, motivasi ini sangat dibutuhkan oleh siswa. Motivasi merupakan sebuah penghargaan yang dapat mendorong seseorang untuk berani melakukan sesuatu. Dalam konteks pembelajaran, motivasi ini diyakini dapat memberikan semangat baru bagi siswa. Guru merupakan motivator terbaik bagi siswa. Peranan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Motivasi ini bukan saja dalam bentuk pemberian hadiah, tetapi dalam bentuk penghargaan terhadap ideide yang dikemukakan oleh siswa. Dengan pemberian motivasi, siswa akan merasa diperhatikan dan dihargai oleh guru. Pemberian motivasi ini tidak saja memberikan kepercayaan diri bagi siswa, tetapi juga dapat meningkatkan keakraban antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Tidak dapat dipungkiri, bahwa figur seorang guru akan mempengaruhi minat belajar

13 13 siswa terhadap bidang studi yang dibawakan. Pendidikan kewarganegaraan salah satunya mengajarkan akan sikap saling menghargai. Sehingga penting bagi guru PKn untuk selalu memberikan motivasi terhadap siswa. Dengan tidak mematahkan semangatnya baik selama mengikuti proses pembelajaran didalam kelas maupun dilingkungan sekolah. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Mengacu pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri I Balinggi guru berperan cukup baik dalam menjalankan perannya sebagai motivator. Dalam setiap pembelajaran PKn gusru banyak memberikan motivasi terhadap siswa. Guru berperan penting dalam membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Peranan guru sebagai motivator memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap keinginan siswa pada mata pelajaran PKn. Selain peranan guru sebagai pendidik dan pengajar juga peran guru dituntut sebagai motivator bagi siswanya karena dengan demikian siswa tidak akan mengalami titik jenuh dalam belajar dan pada akhirnya minat dan motivasi belajar siswa makin meningkat. Motivasi yang diberikan sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa, sehingga berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan, menunjukkan bahwa Guru di SMP Negeri 1 Balinggi selalu memberikan motivasi terhadap siswa dalam pembelajaran PKn. Adapun yang menjadi saran penulis dalam penelitian ini yaitu: 1. Guru PKn menyadari perannya sebagai motivator sehingga mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. 2. Guru PKn harus mampu memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar ketrampilan dalam mengajar, sehingga tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran dapat tercapai. 3. Siswa jangan hanya menggantungkan harapan dari guru, siswa harus mampu memasukkan motivasi intrinsik dalam dirinya, sehingga secara sadar tanpa dimotivasipun maka dia akan semangat dalam belajar. 4. Kepala Sekolah agar memperhatikan pengembangan kompetensi guru agar mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi termotivasi. 5. Bagi peneliti lain kiranya, dapat meneliti kembali tentang studi analisis peranan guru dalam pembelajaran dan tidak terfokus pada pembelajaran PKn. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

14 14 Hatibe, Amiruddin. (2012). MetodologiPenelitianPendidikan IPA. Yogyakarta:Suka Press. Sugiono. (2008).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. (2013). Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: http//: Info.com/2012/05/4-KOMPETENSI GURU.html. [30 Juni 2013]. (2013). Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. Tersedia: http//: [2 Agustus 2013].

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK 1 PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Niluh Dewi Arina 1 Bonifasius Saneba 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA 1 MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA Dina 1 H. Ali Jennah 2 Dwi Septiwiharti 3 ABSTRAK Masalah dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA Fadriyanti 1 Asep Mahfud 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1 STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Oleh : Wawan 1 Alri Lande 2 Amran Mahmud 3 ABSTRAK Wawan, 2016. Studi

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Siti Suprihatin Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Sitisuprihatin43@yahoo.com Abstrak Guru bagi masyarakat awan selama ini dipahami

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana Said Maula, Amran Rede, dan Amiruddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTI METODE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH RSBI SMP NEGERI 4 KEPANJEN

PENGGUNAAN MULTI METODE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH RSBI SMP NEGERI 4 KEPANJEN PENGGUNAAN MULTI METODE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH RSBI SMP NEGERI 4 KEPANJEN Maichel Aditiyas Suhendra Universitas Negeri Malang E-mail: michaelcrab@ymail.com ABSTRAK: Tujuan

Lebih terperinci

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Arnot Pakpahan Surel :

Arnot Pakpahan Surel : PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

Kata Kunci :Pengembangan pembelajaran PKn

Kata Kunci :Pengembangan pembelajaran PKn Analisis terhadap pengembangan pembelajaran PKn materi norma-norma yang berlaku di masyarakat pada kelas VII di SMP Negeri 1, 3 dan 4 Sindue Kecamatan Sindue Yati 1 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca

Lebih terperinci

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Bangkep Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar di SD Inpres III Tada Ritna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal pokok yang dapat menunjang kecerdasan serta keterampilan anak dalam mengembangkan kemampuannya. Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR

Lebih terperinci

bertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin.

bertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin. 1 2 PENDAHULUAN Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar-mengajar dan ikut berperan dalam usaha pembentukan Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia dalam memperoleh bekal dalam kehidupan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN S LEARNING IN SCIENCE

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN S LEARNING IN SCIENCE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah studi mengenai alam sekitar, dalam hal ini berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Desak Made Sriwulandari, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem kecerdasan anak bangsa, dewasa ini dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Pendidikan menuntun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH

STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Oleh: DENNY FERDINAN. S A 321 11 010 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Sijoli Melalui Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Sijoli Melalui Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Sijoli Melalui Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Resmin Djafar, Moh. Jamhari, dan Jamaludin Sakung Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU Delila Ilvi Shakti, Kamaluddin dan Muhammad Ali Delilailvi_shakti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Bagi Siswa Kelas V Semester Gasal SDIT AL Falaah Simo Boyolali ) Skripsi Untuk

Lebih terperinci

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Maria Ulfah SMP Negeri 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Partisipasi dalam Bahasa Inggris yaitu participation.menurut kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2007, partisipasi artinya

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah ahmid Libuka, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Oleh sebab itu, matematika dijadikan salah satu ilmu

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah atau yang sering disebut dengan proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dengan siswa. Jika guru telah memahami siswanya

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia sebagai pemegang dan penggerak utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU Febriana. M. Pagisi 1 Euis Karningsih 2 Abduh. H. Harun 3 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD Toriapes Kasimbar Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar Zakiah, Jamaluddi, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, setiap orang dihadapkan pada berbagai macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka setiap

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa guna meningkatkan daya saing terhadap tantangan kemajuan zaman saat

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran PKn Tentang Menghargai Dan Menaati Keputusan Bersama Kelas V SDN Inpres 3 Tolai Ni Ketut Mirniati Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

SULISTYANI AGUSTINA A

SULISTYANI AGUSTINA A PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PELAJARAN MATEMTAIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 JATEN KECAMATAN JATEN KABUPATEN

Lebih terperinci

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman SP-002-008 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 97-101 Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Muhammad Joko Susilo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry Ratna Arifin Djana, Amran Rede, dan Marungkil Pasaribu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi Tirsa Debby Natalia Amu, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin Peningkatan Motivasi Belajar Fisika Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Yang Diproduksi Pustekkom Pada Siswa Kelas VIII SMP Setya Budi Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012 Desnaeni Dyah Winastiti,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya, termasuk dengan lingkungan sekitarnya, sehingga peranan bahasa sebagai alat pengungkap

Lebih terperinci

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sebuah proses yang memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa untuk terus maju dan berkembang karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 ISSN

Vol. 1 No. 1 ISSN UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE TAKE AND GIVE SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Noni Antika Khairunnisah Pemerhati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua macam konsep kependidikan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu, sehingga dengan

Lebih terperinci

MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2

MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2 MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA Nurhasanah 2 Abstrak. Telah dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang. Pendidikan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu sistem mempunyai komponen penting, yaitu guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting mengenai masalahmasalah yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahapan yang pertama dalam metode pembelajaran Group Investigation adalah mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok. Sebelum menentukan topik yang

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Alkhafi Maas Siregar 1 dan Rahmansyah 2 1. Jurusan Fisika FMIPA Unimed dan 2. Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln.

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN PENGUASAAN MATERI LINGKARAN I MELALUI LATIHAN MANDIRI BAGI SISWA KELAS VIIIE SMP N 5 SRAGEN SEMESTER GENAP TAHUN 2009/2010 Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting dalam

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Matematika adalah ratunya ilmu pengetahuan (Mathematics is the queen of the sciences), maksudnya ialah bahwa matematika itu tidak bergantung kepada bidang studi lain;...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perasaan jenuh dan malas dalam belajar. bermain ketika belajar dikelas, siswa terlihat jenuh dan mengantuk, serta

BAB I PENDAHULUAN. dari perasaan jenuh dan malas dalam belajar. bermain ketika belajar dikelas, siswa terlihat jenuh dan mengantuk, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling terkait yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA LAMPIRAN G PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA NO KOMPONEN WAWANCARA 1. Pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran IPS yang selama ini dilaksanakan. a. Apa pendapatmu tentang pembelajaran IPS (menyenangkan/

Lebih terperinci