BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang berarti pelari dan curere yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari. 1 Kurikulum secara sempit berarti sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau ijazah. 2 Adapun kurikulum secara luas diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 3 Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pelaksanaan, atau penerapan. 4 Implementasi juga dapat diartikan sebagai suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai maupun sikap. Adapun implementasi kurikulum diartikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran sehingga peserta 1 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam (Landasan Teoritis dan Praktis) (Pekalongan: STAIN Press Pekalongan, 2009), hlm Nik Haryati, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm

2 2 didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. 5 Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang karakteristik dan kekhususan yang ada dilingkungannya. Pengenalan keadaan lingkungan alam sosial dan budaya kepada peserta didik di sekolah memberikan kemungkinan kepada mereka untuk akrab, dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Dalam rangka inilah perlunya dikembangkan kurikulum muatan lokal. 6 Muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh peserta didik di daerah itu. 7 Kurikulum muatan lokal pada hakikatnya merupakan suatu perwujudan pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) yang berbunyi, pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional 5 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2008), hlm Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum (Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada, 1996), hlm. 148.

3 3 dan kurikulum disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dari ciri khas satuan pendidikan. 8 Kurikulum muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah yang materinya menjadi bagian dari mata pelajaran sendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran ketrampilan. 9 Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. 10 Pada umumnya sekolah memasukkan muatan lokal tentang pengetahuan umum di lingkungan sekitar seperti seni batik, menjahit, menggambar/melukis, kerajinan tangan, tari-tarian, atau hal-hal yang menjadi ciri khas kebudayaan daerah setempat. Pada kenyataannya berbeda dengan Madrasah memasukkan muatan lokal pendidikan agama Islam yang bersumber dari kitab. Sama halnya di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang memberikan pendidikan agama Islam yang disesuaikan dengan kurikulum dari Depag RI dengan ditambah kurikulum dari yayasan madrasah itu sendiri. MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang merupakan lembaga pendidikan yang muncul, tumbuh dan berkembang melalui dukungan 8 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep, Srategi, Sekolah) (Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2003), hlm Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA Usia Kelas Awal SD/MI (Jakarta: Kencana, 2011), hlm Ibid., hlm. 128.

4 4 masyarakat, maka dalam program pendidikan (kurikulum) memperhatikan pengembangan isi yang sesuai dengan lingkungan masyarakat. MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang berada di lingkungan yang kental dengan agama Islam dan kebutuhan tentang pendidikan agama Islam yang tinggi. Sehingga MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang ini terkenal sebagai lembaga pendidikan yang kental akan pembelajaran ilmu agama. Walaupun MTs. Tholabuddin ini sudah mengikuti kurikulum dari Depag RI, akan tetapi MTs. Tholabuddin tetap konsisten dengan tujuan dan cita-cita semula, yaitu melestarikan ajaran Islam yang telah diajarkan oleh sang pendiri yayasan Tholabuddin yaitu dengan menambah pelajaranpelajaran agama yang mengadopsi materi-materi dari pondok pesantren seperti Nahwu Shorof, Ta limul Muta alim, dan Faraidh yang dijadikan sebagai kurikulum muatan lokal Diniyah. Dalam catatan sejarah pendidikan agama Islam di Indonesia, proses pengajaran banyak diimplementasikan diberbagai lembaga pendidikan nonformal seperti halnya di Pondok Pesantren maupun Madrasah Diniyah. Namun, semakin kesini banyak masyarakat yang kurang memperhatikan pendidikan agama, sama halnya dengan siswa MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang yang mana input siswa di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang itu mayoritas dari Sekolah Dasar, selain itu juga banyak siswa dari luar desa Masin dan ada siswa yang sekolah nonformal (TPQ/Madrasah Diniyah) tidak melanjutkan sehingga pengetahuan tentang pendidikan agama Islam minim. Sehingga MTs. Tholabuddin Masin

5 5 Warungasem Batang memasukkan muatan lokal pendidikan agama Islam yakni mata pelajaran Diniyah. Implementasi kurikulum muatan lokal ini bertujuan agar siswa tidak merasa asing dan dapat membaca kitab kuning serta mampu menerjemahkannya. Sehingga dari pihak sekolah berharap dapat mencetak siswa yang setidaknya mampu mengaji ilmu agama melalui kitab dan dapat mengamalkannya. 11 Berawal dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk memilih judul Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, dengan alasan sebagai berikut: 1. Peneliti tertarik meneliti tentang kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang karena walaupun pelajaran di MTs itu sudah berbasis agama, namun MTs. Tholabuddin ini menambah mata pelajaran Diniyah yang dijadikan sebagai kurikulum muatan lokal. Hal ini diselenggarakan oleh pengurus MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang dengan tujuan agar siswa mampu mengetahui dan dapat mempelajari ilmu Diniyah seperti Nahwu Shorof, Ta lim Muta alim dan Faraidh serta dapat membaca kitab kuning. 2. Peneliti tertarik meneliti di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang karena ada salah satu pendidik di MTs. Tholabuddin Masin yang masih mempunyai hubungan saudara dengan peneliti, sehingga dapat 11 Nur Fitriyah, Kepala Sekolah MTs Tholabuddin Masin Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, MTs Tholabuddin Masin Warungasem Batang, 18 September2015.

6 6 mempermudah dan membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian dari awal sampai akhir. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang? 2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang? Supaya tidak terjadi perbedaan dalam penafsiran beberapa kata/istilah yang tercantum dalam judul skripsi, peneliti memandang perlu untuk menegaskan istilah-istilah yang di pakai sebagai berikut: 1. Implementasi 2. Kurikulum Implementasi adalah pelaksanaan, penerapan. 12 Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu Muatan Lokal Muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial 12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm Muhammad Joko Susilo, Op. Cit., hlm. 80.

7 7 dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta didik di daerah itu Diniyah Diniyah merupakan salah satu nama mata pelajaran yang masuk dalam muatan lokal di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, yang isinya fokus pada pembelajaran ilmu Nahwu Shorof, Ta lim Muta alim dan Faraidh. Berdasarkan pengertian di atas, maka maksud dari judul skripsi Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang adalah suatu studi tentang pelaksanaan pembelajaran Diniyah sebagai pelajaran muatan lokal di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. 14 Subandijah, Loc. Cit.

8 8 D. Kegunaan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, Penelitian ini diharapkan akan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah khasanah ilmu dalam bidang kependidikan yang dapat dijadikan sebagai studi lanjut. Dan diharapkan hasil penelitian nanti dapat memperkaya informasi dalam ilmu pendidikan, khususnya di bidang ilmu agama. 2. Secara Praktis Secara praktis penelitian ini dapat memiliki kegunaan: a. Bagi lembaga MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan pemahaman dan pengalaman dalam bidang ilmu Diniyah secara benar. b. Bagi peneliti dan pembaca Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan pengalaman yang luas bagi peneliti dan pembaca. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan

9 9 sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan bebarengan. 15 Menurut Syafruddin Nurdin dalam bukunya yang berjudul Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, mengemukakan bahwa implementasi sebagai proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan. 16 Berdasarkan definisi impelentasi tersebut, implementasi kurikulum didefinisikan sebagai proses aktualisasi potensial/ideal menjadi kurikulum aktual (real) oleh staf pengajar/dosen/guru dalam kegiatan belajar mengajar perkuliahan. 17 Menurut Abdullah Idi dalam bukunya yang berjudulpengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, mengemukakan bahwa muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, serta lingkungan budaya dan kebutuhan daerah, sedangkan anak didik di daerah itu wajib mempelajarinya. Dengan demikian, kita harus benarbenar memerhatikan karakteristik lingkungan daerah tersebut dalam proses perencanaan kurikulum Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), hlm Ibid., hlm Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 284.

10 10 Menurut E. Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, memberikan pengertian tentang kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 19 Kurikulum muatan lokal pada hakikatnya merupakan suatu perwujudan pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) yang berbunyi, pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dari ciri khas satuan pendidikan. 20 Menurut A. Maryanto dalam bukunya Kurikulum Lintas Bidang Studi, mengemukakan bahwa konsep muatan lokal merupakan strategi yang tepat. Konsep tersebut sebaiknya diberlakukan bagi sekolah-sekolah lanjutan dan tidak terbatas pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Konsep tersebut merupakan pengakuan sah terhadap potensi lingkungan sekolah, ditilik dari aspek sosial, ekonomi, budaya, geografis dan alam. Dengan pengakuan tersebut, kebutuhan siswa masyarakat setempat serta aspirasi hidupnya menuntut para perencana kurikulum untuk bersikap lebih 19 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm E. Mulyasa, Loc. Cit.

11 11 terbuka. Bentuk kurikulum yang diolah dengan pola pendekatan lintas bidang studi akan memiliki peluang berarti. 21 Masuknya muatan lokal dalam kurikulum nasional tidak mengubah esensi tujuan pendidikan nasional. Artinya, tujuan pendidikan nasional dan tujuan kelembagaan pendidikan (tujuan institusional) tetap menjadi kerangka acuan bagi pelaksanaan muatan lokal. Masuknya muatan lokal harus dipandang sebagai pengaya kurikulum nasional. Dengan demikian tujuan muatan lokal sifatnya memperkaya, memperluas tujuan pendidikan yang telah digariskan dalam kurikulum nasional. Dengan perkataan lain, muatan lokal tidak boleh bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional, bahkan sebaliknya muatan lokal harus merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan pendidikan nasional. 22 Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pembelajaran, mengemukakan bahwa sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di lingkungan masyarakat. Dengan demikian apa yang dibutuhkan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isi kurikulum. Kurikulum yang tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat akan kurang bermakna A. Maryanto, Kurikulum Lintas Bidang Studi (Jakarta: PT. Gramedia, 1994), hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1993), hlm Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 114.

12 12 2. Penelitian yang Relevan Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu telah dilakukan penelaahan terhadap judul-judul skripsi yang ada relevansi dengan judul penelitan ini.diantara judul yang ditelaah adalah: Skripsi yang ditulis oleh Hidayatul Hasanah yang berjudul Implementasi Pembelajaran Kitab Riyaadhul Badii ah (Analisis Muatan Lokal Kelas VIII di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan). Skripsi ini pada dasarnya mengulas tentang pembelajaran kitab kuning. Adapun hasil dari penelitian ini adalah tujuan dari pada pembelajaran kitab Riyadhul Badii ah dengan muatan lokal adalah agar siswa tidak merasa asing dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang agamis, dimana kitab menjadi pedoman dalam praktik keagamaan seharian dan membekali siswa tentang cara makna gandul agar siswa nantinya dimasyarakat dapat mengikuti pengajian kitab baik di mushola, majlis ta lim atau sejenisnya. 24 Skripsi yang ditulis oleh Husein Syauqi Azmi yang berjudul Implementasi Kurikulum Muatan Lokal English Conversation Kelas X di SMA Al-Irsyad Pekalongan bahwa pelaksanaan muatan lokal English Conversation kelas X di SMA Al-Irsyad Pekalongan sudah baik ditandai dengan adanya konsep muatan lokal kurikulum English Conversation yang di dalamnya berupa dasar, tujuan, pemilihan bahan ajar, metode, media pembelajaran dan evaluasi. Namun jika dilihat dari faktor 24 Hidayatul Hasanah, Implementasi Pembelajaran Kitab Riyaadhul Badii ah (Analisis Muatan Lokal Kelas VIII di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan), Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2011), hlm. vii.

13 13 penghambat, muatan lokal ini masih mempunyai kekurangan yaitu tidak adanya perhatian khusus dari lajnah pendidikan dan pengajaran (LPP) di Al-Irsyad Al-Islamiyah Pekalongan yang merupakan lembaga atau penyelenggara di bidang pendidikan dan pengajaran di Al-Irsyad Al- Islamiyah atau induk dari pada yayasan pendidikan di Al-Irsyad Al- Islamiyah. Konsep-konsep kurikulum muatan lokal English Conversation di SMA Al-Irsyad Pekalongan dibuat sendiri tanpa ada bantuan dari yayasan yang seharusnya mempunyai peran aktif dalam bidang pendidikan di organisasi Al-Irsyad Al-Islamiyah Pekalongan, baik berupa pengadaan dana pendidikan untuk muatan lokal English Conversation. 25 Adapun dalam pembahasan yang kaitannya dengan muatan lokal Diniyah itu sendiri belum ditemukan secara khusus, dari permasalahan ini peneliti tertarik untuk melalukan penelitian dalam pembahasan tentang pendidikan muatan lokal mata pelajaran Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. 3. Kerangka Berpikir Kurikulum muatan lokal Diniyah sebagai ciri khas di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses belajar yang saling berhubungan dengan komponen satu dengan yang lain, yaitu tujuan, materi, metode dan evaluasi. Tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan komponen utama yang harus dicapai setelah siswa menyelesaikan kegitan belajar. Untuk 25 Husein Syauqi Azmi, Implementasi Kurikulum Muatan Lokal English Conversation Kelas X di SMA Al-Irsyad Pekalongan, Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2013), hlm. vii.

14 14 mencapai tujuan pembelajaran tersebut, metode yang digunakan harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian setelah pembelajaran selesai maka diadakan evaluasi sebagai barometer untuk mengukur tercapai tidaknya pembelajaran. Dalam mata pelajaran Diniyah ini secara khusus menyajikan pengetahuan ilmu Nahwu Shorof, Ta lim Muta alim dan Faraidh kepada peserta didik. Dengan adanya pembelajaran Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang akan membantu siswa dalam menambah wawasan dan menambah keilmuan terutama pada bidang pendidikan agama Islam. Dari pemaparan kerangka berpikir di atas dapat dilihat pada skema di bawah ini. Bagan 1 Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang.

15 15 F. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian meliputi jenis pendekatan dan jenis penelitian. a. Jenis Pendekatan Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data diskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 26 Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dicari berupa data-data langsung yang berbentuk lisan maupun tertulis, sehingga untuk memudakan pengambilan data tersebut maka pendekatan kualitatiflah yang sesuai dalam penelitian ini, disamping itu data hasil pengamatan yang diperoleh nantinya akan peneliti sajikan dalam bentuk data yang terjadi dari hasil pengamatan bukan dari suatu proses perhitungan angka-angka, maka dari itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki. 27 Dan dalam penelitian 26 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998), hlm James P. Spradley, Metode Etnografi, Edisi Terjemahan Oleh Misbah Zulfa Elizhabeth (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hlm. vii.

16 16 ini yang menjadi objek penelitian adalah kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. 2. Sumber Data Sumber data adalah subyek dari mana dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber bahan yang dilakukan oleh pihak yang hadir pada waktu kajian yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan tenik pengambilan data yang berupa interview dan sebagainya. 28 Adapun yang akan menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah, guru mata pelajaran muatan lokal Diniyah, kepala sekolah MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, waka kurikulum MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, dan kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber kajian pendukung atau bahan kajian yang bukan dari pihak yang hadir. Sumber data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa bukubuku yang berkaitan dengan judul penelitian Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1999), hlm Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), hlm. 28.

17 17 Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah arsip-arsip (dokumentasi), dan buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian. c. Sampel Dalam penelitian kualitatif, penentuan sampel dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). Jadi jumlah sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya karena besar sampel ditentukan oleh pertimbangan informasi atas keadaan di lapangan. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tersebut atas dasar sumber data yang terdiri dari orang-orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan, selain itu juga orang yang berkuasa sehingga akan memudahkan peneliti mempelajari obyek atau situasi orang yang diteliti. Penentuan unit sampel (responden) dianggap telah memadai apabila telah sampai pada taraf redundancy (datanya telah jenuh), artinya bahwa dengan menggunakan sumber data selanjutnya bisa dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 55.

18 18 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yang lazim digunakan dalam penelitian ilmiah untuk penelitian lapangan, antara lain: a. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala perilaku untuk kemudian dilakukan pencatatan. 31 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar tentang pembelajarn muatan lokal diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban responden dicatat atau direkam. 32 Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi secara langsung dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada Guru Mata Pelajaran Muatan Lokal Diniyah MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, Kepala Sekolah MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, Waka Kurikulum MTs. Tholabuddin Masin 31 P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian: Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Pendidikan dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 63.

19 19 Warungasem Batang, yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang akurat dan mendalam dari pihak-pihak yang memiliki wewenang dalam kegiatan implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode yang dilakukan dengan mempelajari dokumen, arsip-arsip yang ada dan segala yang berhubungan dengan masalah tersebut. 33 Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang berkenaan dengan gambaran umum MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang antara lain tentang: Sejarah berdirinya MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, Visi & Misi dan tujuan Madrasah, Struktur Organisasi dan data-data yang terkait lainnya. 4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu penenelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami mengingat dari intensitasnya demikian maka sifatnya mendasar dan naturalistik atau bersifat kealamian, serta tidak dilakukan di laboratorium, melainkan di lapangan. 34 Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan 33 Sugiyono, Op. Cit., hlm Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung: Bumi Aksara, 1996), hlm. 16.

20 20 analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan data conclusion drawing/verification. 35 a. Data Reduction (Reduksi Data) Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, menyederhanakan, mengabstraksikan, serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan lapangan. 36 Dengan kata lain, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data tentang implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang dengan sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir verifikasi. b. Data Display (Penyajian Data) Setelah melakukan reduksi terhadap data yang dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Bentuk penyajian data 35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 287.

21 21 yang akan digunakan adalah bentuk teks naratif. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa setiap data yang muncul selalu berkaitan erat dengan data lainnya. Oleh karena itu, diharapkan setiap data bisa dipahami dan tidak terlepas dari latarnya. Penyajian data ini digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan dan mengambil simpulan atau dalam penelitian kualitatif dikenal dengan istilah inferensi yang merupakan makna terhadap data yang terkumpul dalam rangka menjawab permasalahan. 37 c. Conclusion Drawing/Verification (penarikan kesimpulan dan verivikasi) Langkah terakhir dalam analisis data ini adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Simpulan tersebut merupakan pemaknaan terhadap data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini, pengambilan kesimpulan dilakukan secara bertahap. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti 37 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 172.

22 22 kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel. 38 Dengan demikian maka peneliti menganalisis data bermula dari data-data langsung dari sumber penelitian, yaitu guru mata pelajaran muatan lokal Diniyah dan waka kurikulum, kemudian peneliti padukan dengan konsep-konsep yang terlebih dahulu peneliti cantumkan, dari paduan tersebut peneliti simpulkan sehingga mendapat hasil yang jelas dari penelitian tersebut. G. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan halaman judul, halaman pernyataan, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman moto, abstrak, kata pengantar, dan daftar isi. Untuk memudahkan pemahaman mengenai tata urut penulisan dari penelitian ini secara keseluruhan, maka sistematika penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab. Bab I berisi Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab II Kurikulum Muatan Lokal Diniyah. Pertama, Kurikulum Muatan Lokal meliputi: Pengertian Kurikulum Muatan Lokal, Dasar dan Tujuan Muatan Lokal, Fungsi Muatan Lokal, Strategi Pelaksanaan Muatan 38 Ibid., hlm. 291.

23 23 Lokal, Bahan Pengajaran Muatan Lokal, Evaluasi Muatan Lokal. Kedua, Metode Pembelajaran Diniyah. Ketiga, Media dan Sumber Pembelajaran Diniyah meliputi: Media Pembelajaran Diniyah dan Sumber Pembelajaran Diniyah. Keempat, Evaluasi Pembelajaran Diniyah. Bab III Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Pertama, Gambaran Umum MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, meliputi: Profil MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang, Letak Geografis, Visi Dan Misi, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa. Kedua, Implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Ketiga, Faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Bab IV Analisis Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Meliputi: Pertama, Analisis Implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Kedua, Analisis Faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum muatan lokal Diniyah di MTs. Tholabuddin Masin Warungasem Batang. Bab V Penutup yang terdiri dari Simpulan dan Saran.

24 24 DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara. Arifin, Zainal Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Azmi, Husein Syauqi Implementasi Kurikulum Muatan Lokal English Conversation Kelas X di SMA Al-Irsyad Pekalongan, Pekalongan: Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam. Azwar, Syaifuddin Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Haryati, Nik Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta. Hasan, M. Iqbal Pokok-pokok Materi Metodologi Pendidikan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hasanah, Hidayatul Implementasi Pembelajaran Kitab Riyaadhul Badii ah (Analisis Muatan Lokal Kelas VIII di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan), Pekalongan: Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam. Hidayat, Sholeh Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Idi, Abdullah Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. Khobir, Abdul Filsafat Pendidikan Islam (Landasan Teoritis dan Praktis). Pekalongan: Stain Press Pekalongan. Maryanto, A Kurikulum Lintas Bidang Studi. Jakarta: PT. Gramedia. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Muhadjir, Noeng Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

25 25 Mulyasa, E Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep, Srategi, Sekolah). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Nurdin, Syafruddin Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Ciputat: Quantum Teaching. Sanjaya, Wina Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Spradley, James P Metode Etnografi, Edisi Terjemahan Oleh Misbah Zulfa Elizhabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana. Subagyo, P. Joko Metodologi Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Subandijah Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada. Sudjana, Nana Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Susilo, Muhammad Joko Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Trianto Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan pada responden. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang di lakukan di SMP Pondok Modern Selamat Kendal ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, M. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Ali, Muhammad. 1992. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini sesuai dengan butir-butir rumusan masalah dan tujuan penelitian, menggunakan jenis penelitian field research yaitu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 A. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pendidikan, kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pendidikan, kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pendidikan, kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta merupakan pedoman bagi pengajar dalam melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode penelitian atau metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang mempelajari secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode 53 BAB III METODE PENELITIAN Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 82 Tidak semua metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami

Lebih terperinci

dalamnya.situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatankegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses yang berlangsung

dalamnya.situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatankegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses yang berlangsung BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan lingkungan sekitarnya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 A. Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan, dan percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan me mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian agar penelitian berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggungjawabkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian berisikan uraian tentang pendekatan penelitian yang dipilih oleh peneliti, 46 dan dalam penelitian ini pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Implementasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Madrasah (Studi Analisia Pengelolaan Kelembagaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Oleh karena itu, Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak BAB III METODE PENELITIAN A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Athfal merupakan lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan(field research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini bertempat di MA Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara dan dilaksanakan selama satu bulan yaitu dimulai tanggal 29 Agustus hingga 29 September.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan di sini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa Yunani metodos yang terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melewati atau melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dipahami sebagai cara atau jalan (methodos). Kaitannya dengan kegiatan keilmuan adalah metode mengandung arti cara kerja untuk memahami objek menjadi sasaran ilmu bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN data. 2 Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif pospositivisme digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis, metode berarti suatu cara kerja yang sistematik. Metode disini diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sebagaima Bodgan dan Taylor mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode secara umum diartikan suatu cara atau tahapan yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu.1 Metode penelitian mencakup beberapa kegiatan yang berhubungan dengan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara digunakan untuk mencari menemukan data diperoleh dalam penelitian membuat analisis dengan maksud agar penelitian kesimpulan diperoleh dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif karena untuk mendapatkan yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisa yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan, metode penelitian (seringkali disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dipahami sebagai cara atau jalan (methodos). Kaitannya dengan kegiatan keilmuan adalah metode mengandung arti cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Jenis Penelitian 1. Pola penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan

Lebih terperinci