BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang spesifik pada segmentasi pelanggan yang menggunakan internet yang
|
|
- Verawati Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Penelitian Brown, Pope, dan Voges (2001) bertujuan untuk menganalisis cara yang spesifik pada segmentasi pelanggan yang menggunakan internet yang dikembangkan dari orientasi pembelanjaan dan menguji pengaruh orientasi tersebut pada niat pembelian. Penelitian ini mengangkat multiple shopping orientation, individual shopping orientation, product type, prior purchase, dan jenis kelamin sebagai variabel independen. Penelitian Park dan Stoel (2006) bertujuan untuk menguji pengaruh brand familiarity, jumlah informasi sebuah produk yang ditampilkan pada sebuah situs dan pengalaman pembelian pakaian secara online pada resiko yang dirasakan dan niat pembelian. Dengan menyediakan produk yang banyak dan informasi produk dapat memberikan pelanggan untuk memilih dan mengurangi resiko sekaligus meningkatkan niat pembelian (Szymanski & Hise, 2000). Penelitian ini mengangkat website brand, previous experience shopping online, perceived internet website, dan information of product sebagai variabel independen. Jayawardhena, Wright, dan Dennis (2007) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut dari sebuah daerah yang dapat terukur dengan melakukan penelitian empiris yang menjadi motivasi bagi para pelanggan untuk melakukan pembelian secara online. Penelitian ini mengangkat 6
2 7 purchase orientation, multiple purchase orientation, shopping experience dan gender sebagai variabel independen. Jarvelainen (2007) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi motif niat perilaku untuk memilih saluran online untuk melakukan sebuah pembelian di lingkungan yang relatif aman. Saat ini, terdapat banyak orang yang melakukan penjualan secara online memodifikasi sistem pembelian online dengan mengadopsi teknik transaksi secara aman dan laporan privasi dalam bentuk yang telah di rekomendasikan. Namun banyak pencari informasi secara online memutuskan untuk melakukan pembatalan sebelum bertransaksi dalam lingkungan pembelian online dan menyelesaikan transaksinya dengan saluran tradisional. Penelitian ini mengangkat perceived usefulness, shopping experience, prior online shopping, trust, dan social environment sebagai variabel independen. Ganguly, Dash, dan Cyr (2009) melakukan penelitian yang bertujuan untuk meninjau literatur pendahulu, mengidentifikasi dan secara empiris menguji faktor website dalam trust pendahulu, mengidentifikasi konsekuensi trust dalam belanja online dan bagaimana trust mempunyai hubungan dengan pelanggan. Penelitian ini mengangkat information of design, navigation design, visual design, communication, social presense, perception of privacy, dan trust sebagai variabel independen. Kwek, Tan, dan Lau (2010) melakukan sebuah penelitian bertujuan untuk menguji dampak orientasi pembelian pada niat pembelian pelanggan secara online pada lingkungan situs belanja di Malaysia. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi orientasi pembelanjaan memiliki dampak yang tinggi
3 8 terhadap niat pembelian pelanggan secara online. Penelitian ini mengangkat shopping orientation, impulse purchase orientation, quality orientation, brand orientation, convenience orientation sebagai variabel independen. Gambar 2.1 Pengaruh Impulse, Quality Orientation, Brand Orientation, Shopping enjoyment Orientation, dan Conveniece Orientation terhadap Intention Impulse Purchas Quality Orientation Brand Orientation Intention Trust Prior online purchase experience Sumber : Ling, Chai, dan Piew (2010) Ling, Chai, dan Piew (2010) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dampak dari orientasi pembelanjaan, online trust dan niat pembelian sebelumnya secara online terhadap niat pembelian pelanggan secara online di
4 9 Malaysia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang niat pembelian pembelanja online, pengecer web dapat mengembangkan strategi yang efektif dan efisien untuk menarik pelanggan pembelanja secara online yang baru dan berpotensial. Penelitian ini mengangkat shopping orientation, impulse purchase orientation, quality orientation, brand orientation, online trust, dan prior online purchase experience sebagai variabel independen Muhmin (2011) melakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki repeat purchase intention pelanggan terhadap pembelian secara online yang dilengkapi dengan literatur tentang perilaku pembelian pelanggan secara online pada umunya dan niat pembelian online secara khusus dan memperluas dampak dari pengalaman terhadap masalah pembelian secara online. Penelitian ini mengangkat online shopping, e-shopping, attitude, dan satisfaction sebagai variabel independen. Luo et al., (2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lima unsur virtual experiental marketing (VEM) (pengertian, interaksi, kesenangan, aliran, dan hubungan antar masyarakat) pelanggan yang menelusuri, niat pembelian, loyalitas dan efek moderasi orientasi pembelanjaan ekonomi, kenyamanan, dan hubungan penggunaan internet antara unsur-unsur VEM dengan niat pembelian. Penelitian juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung pengalaman keberhasilan pemasaran di internet. Penelitian ini mengangkat online purchase experience, browse intention, customer loyalty, consumer background, dan game-related studies sebagai variabel independen.
5 10 Penelitian yang dilakukan oleh Wen, Prybutok, dan Xu (2011) bertujuan untuk menyelidiki proses paska-adopsi perilaku konsumen yang secara komprehensif mempertimbangkan dari menggunakan dan manfaat yang telah dirasakan dari technology acceptance model (TAM), konfirmasi dan kepuasan dari expectationconfirmation model (ECM), trust dan kenyamanan dalam melakukan pembelanjaan secara online secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi niat pembelian kembali pelanggan secara online. Penelitian ini mengangkat perceived usefulness, confirmation and satisfaction, trust, dan enjoyment sebagai variabel independen. Gambar 2.2 Pengaruh Satisfaction, Trust, dan Enjoyment terhadap Intention Satisfaction Trust purchase intention Enjoyment Sumber: Wen, Prybutox, dan Xu (2011) Penelitian yang dilakukan oleh Becerra dan Korgaonkar (2011) bertujuan untuk mengetahui pengaruh simultan dari produk, merek, trust penjual pada niat pembelian pelanggan secara online yaitu niat untuk melakukan pembelian dan niat untuk memberikan informasi pribadi secara online. Keyakinan trust merupakan sebuah ekspektasi yang positif terhadap niat pada masa depan dan perilaku,
6 11 keyakinan trust juga mengurangi resiko dan persepsi ketidakpastian (Kim & Benbasat, 2006). Penelitian mengangkat trust dan trust belief. Gambar 2.3 Pengaruh Brand Trust, Vendor Trust, dan Product Trust terhadap Intention Brand Trust Vendor Trust Intention Product Trust Sumber : Becerra dan Korgaonkar (2011) Ling et al. (2011) melakukan suatu penelitian bertujuan untuk mengevaluasi dampak persepsi teknologi dan resiko pada online trust dan bagaimana online trust memiliki keterkaitan dengan niat pembelian secara online. Penelitian ini juga mengkaji dampak dari online trust dalam memediasi hubungan antara persepsi teknologi dan niat pembelian secara online. Penelitian ini menggunakan perceived risk, perceived technology, dan online trust sebagai variabel independen. Penelitian yang dilakukan oleh Nirmala dan Dewi (2011) bertujuan untuk menguji pengaruh orientasi belanja pelanggan (kesadaran merek atau fashion, kenyamanan dalam melakukan pembelanjaan, kesadaran harga, kesadaran waktu, trust dalam pembelanjaan) inovasi pelanggan, pengalaman pembelian produk fashion
7 12 secara online, dan jenis kelamin terhadap niat pembelian untuk melakukan pembelanjaan produk fashion secara online di Indonesia. Gambar 2.4 Pengaruh Trust dan Fashion terhadap Intention Trust Fashion Intention Sumber : Nirmala dan Dewi (2011) Wu, Huang, dan Fu (2011) melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendiskusikan persepsi harga lelang produk secara online dan reputasi pengecer online setelah melihat sebuah situs terdapat lelang online dan kemudian mencoba untuk mengetahui apakah situs produk lelang online yang harga dan reputasi pengecer memiliki pengaruh terhadap resiko yang dirasakan oleh pelanggan, sikap terhadap situs website dengan niat pembeli dan apakah keterlibatan moderasi mempengaruh harga produk dan reputasi pengecer online pada resiko yang dirasakan dan sikap terhadap website. Penelitian ini menggunakan product price, reputation, attitude, dan involvement sebagai variabel independen.
8 13 Gambar 2.5 Pengaruh Product Price, Reputation, Attitude, dan Involvement terhadap Intention Product Price Reputation Attitude purchase intention Involvement Sumber : Wu, Huang, dan Fu (2011) Kim (2012) melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk menguji trust pelanggan pada awal dalam pembelanjaan secara online dan konstruksi TAM sebagai dua penentu utama yang menyebabkan pelanggan untuk melakukan pembelian pada toko online pada pertama kalinya. Pada konstruksi TAM, hanya persepsi kegunaan secara langsung mempengaruhi sikap penggunaan sistem belanja online, maka secara tidak langsung mempengaruhi niat pembelian pertama. Penelitian ini menggunakan trust lifecycle, trust base, dan initial trust sebagai variabel independen. Penelitian yang dilakukan oleh Huang (2012) bertujuan untuk meneliti efek dari interaktif dan fitur-fitur sosial pada pengalaman pelanggan yang menggunakan di online dan niat pembelian barang-barang virtual dari situs jaringan sosial. Barang virtual merupakan elemen media baru yang digunakan oleh anggota-anggota untuk
9 14 mereprensetasi, mengekspresi, dan komunikasi di lingkungan secara online (Kim et al., 2011). Barang virtual terdiri dari berbagai bentuk seperti hadiah digital, pakaian digital untuk avatar dalam sebuah game. Penelitian ini mengangkat interactivity, social identity, online experience, dan involvement sebagai variabel independen. Gambar 2.6 Pengaruh Interactivity, Social Identity, Experience, dan Involvement terhadap Intention Interactivity Social Identity Experience Intention Involvement Sumber : Huang (2012) Hung, Cheng, dan Chen (2012) melakukan penelitian yang bertujuan untuk meneliti kemampuan toko online yang profesional, kejujuran dan kebaikan yang terpilih sebagai tiga faktor dalam membangun trust. Tidak seperti toko tradisional, toko online menawarkan kenyamanan, tidak terdapat tekanan dalam belanja, penghematan waktu, konsistensi antara harga yang telah di iklankan dan harga situs,
10 15 dan terdapat informasi produk dan perbandingan antara yang murah dengan tersedia. Penelitian ini mengangkat variabel trust, dan the relationship between trust, perceived waiting, and purchase intention sebagai variabel independen. Badrinarayanan et al. (2012) melakukan penelitian bertujuan untuk menganalisis persepsi kesesuaian antara multi-channel pengecer secara fisik maupun online mempengaruhi sikap dan trust antara dua toko, dan menyelidiki apakah adanya perbedaan dalam gaya proses informasi pelanggan (kecenderungan berpikir) mempengaruhi efek kesesuaian dan pemindahan pada niat pembelian pada toko online. Penelitian ini menggunakan shopper attitude, shopper trust, dan perceived image sebagai variabel independen. Gambar 2.7 Pengaruh Attitude, Trust, Perceived Image terhadap Intention Attitude Trust Intention Perceived Image Sumber : Badrinarayanan et al. (2012)
11 16 Penelitian yang dilakukan oleh Wen (2013) bertujuan untuk menganalisis dampak dari tiga atribut yang berupa persepsi kenyamanan, persepsi dalam pemilihan barang dagangan, dan persepsi nilai pada sikap wisatawan terhadap situs belanja online yang berbeda untuk produk-produk perjalanan dan dampak pengalaman belanja online terhadap niat pembelian pelanggan secara online. Penelitian ini mengangkat perception of convenience, perception of value, perception of merchandise, dan consumer purchase experience sebagai variabel independen. Hong dan Cha (2013) melakukan suatu penelitian bertujuan untuk menyelidiki peran mediasi trust pelanggan dalam perdagangan online dalam hubungan antara komponen resiko dan niat pembelian. Pengaruh trust pada resiko bernilai dalam sebuah penelitian, pengaruh dalam arah yang berlawanan juga memiliki nilai yang sama-sama penting untuk meningkatkan wawasan kedalam potensi resiko sebagai penghambat dalam trust. Penelitian ini mengangkat perceived risk, dan trust sebagai variabel independen. Gambar 2.8 Pengaruh Perceived Risk dan Trust terhadap Intention Perceived Risk Trust Intention Sumber : Hong dan Cha (2013)
12 17 Kim, Han, dan Lee (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peran mediasi kepercayaan dalam sebuah mall dan kepercayaan dalam sebuah transaksi sebagaimana konsep-konsep ini berkaitan dengan niat penggunaan pelanggan dari sebuah mall untuk belanja online. Sebuah motivasi dimana pelanggan membangun sebuah trust berasal dari ketidakpastian ketika pelanggan berurusan dengan vendor karena pelanggan membutuhkan sumber daya kognitif yang menyebabkan keinginan pelanggan untuk membangun trust untuk mengurangi ketidakpastian dan kompleksitas selama transaksi dilakukan. Penelitian ini menggunakan subjective norm, enjoyment, dan trust sebagai variabel independen. Gambar 2.9 Pengaruh Subjective Norm, Enjoyment, Trust terhadap Intention Subjective Norm Enjoyment Intention Enjoyment Sumber : Kim, Han, Lee (2013)
13 18 Jimenez dan Mendoza (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat informasi tentang produk yang lengkap dan tingkat perjanjian pengulas pada kredibilitas tinjauan dan niat pembelian pelanggan untuk pencarian dan pengalaman tentang produk. Penelitian ini mengangkat detailed review, dan credibility of a review sebagai variabel independen. Chang, Dong, dan Sun (2014) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengklasifikasi dimensi karakteristik produk internet on thing (IOT), kemudian berdasarkan perspektif pengalaman pelanggan, peneliti menganalisis mekanisme pengaruh karakteristik produk IOT pada niat pembelian konsumen. Penelitian ini menggunakan connectivity, interactivity, intelligence, convenience, consumer functional experience, dan consumer emotional experience sebagai variabel independen. Penelitian yang dilakukan oleh Das (2014) bertujuan untuk mengeksplorasi dampak langsung dan tidak langsung kesadaran pengecer, asosiasi pengecer, dan persepsi kualitas pengecer terhadap niat pembelian. Meskipun niat pembelian merupakan faktor yang penting, tetapi niat pembelian belum diteliti dengan baik pada konteks India khususnya pengecer penjual makanan. Penelitian ini mengangkat retailer awareness, retailer associations, retailer loyalty, dan retailer perceived sebagai variabel independen. Penelitian yang dilakukan oleh Jatmika (2014) bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh electronic word of mouth, online trust, dan brand image terhadap online purchase intention terhadap smartphone di Surabaya. Kemajuan
14 19 teknologi komunikasi data yang canggih tidak terlepas dari sejarah perkembangan internet dunia yang merupakan evolusi komputer. Penelitian ini menggunakan electronic word of mouth, online trust, dan brand image sebagai variabel independen. Gambar 2.10 Pengaruh Electronic Word of Mouth, Trust dan Brand Image terhadap Intention e-word of mouth Trust Intention Brand Image Sumber : Jatmika (2014) Fang et al. (2014) melakukan suatu penelitian bertujuan untuk menganalisis efek moderasi dalam potensi teoritis dan signifikan, menguji pengaruh konteks moderasi e-commerce pada hubungan transaksi masa lalu dan trust pada niat pembelian kembali secara online. Penelitian ini menggunakan perceived effectiveness, satisfaction shopping, dan online trust sebagai variabel independen.
15 20 Gambar 2.11 Pengaruh Perceived Effectiveness, Satisfaction Shopping, dan Trust terhadap Intention Perceived Effectiveness Satisfaction Shopping Intention Trust Sumber : Fang et al. (2014) 2.2 Definisi Intention intention adalah pertimbangan keinginan subjektif terhadap sebuah produk dan dapat menjadi petunjuk penting pada perilaku prediksi pelanggan (Fishbein & Ajzen, 1975). Pelanggan yang melakukan pembelian secara online pada situs pembelanjaan merupakan sebuah keinginan niat pelanggan dalam memspesifikasi pembelian pada situs online (Salisbury et al., 2001). Menurut Pavlou (2003), online purchase intention merupakan sebuah situasi dimana seorang pelanggan bersedia dan bermaksud untuk terlibat dalam sebuah transaksi online. Transaksi secara online dapat di artikan sebagai sebuah aktivitas
16 21 dimana terjadinya proses pengambilan informasi, informasi transfer, dan pembelian produk (Pavlou, 2003). Oleh karena itu, penelitian tentang pengevaluasian konsep pembelian secara online sangat penting. 2.3 Hubungan Antar Variabel Pengaruh Quality Orientation terhadap Intention Quality Orientation merupakan sebuah komponen utama yang unggul dalam sebuah kompetitif, jadi peningkatan sebuah produk dan kualitas telah menjadi masalah utama perhatian sebuah perusahaan. Bellenger dan Korgaonkar (1980) menyatakan bahwa pembeli cenderung untuk mempertimbangkan kualitas, berbagai jenis produk dan kenyamanan suasana merupakan faktor yang penting ketika memilih sebuah situs toko. Gehrt et al. (2007) menemukan bahwa pelanggan yang menikmati segmen pembelanjaan cenderung bersikap positif terhadap rekreasi, kualitas, dan impulse orientation ketika melakukan pembelian secara online. Berdasarkan penelitian sebelumnya, quality orientation merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi online purchase intention seorang konsumen. (Brown, Pope, & Voges, 2001; Kwek, Tan, & Lau, 2010; Ling, Chai, & Piew, 2010) Pengaruh Brand Orientation terhadap Intention Brand Orientation merupakan sebuah merek sebagai sebuah nama, simbol, atau trademark dan desain yang dapat diidentifikasikan secara unik dari suatu produk atau jasa. Pada sebuah perusahaan, identitas merek merupakan pembawa kognitif dan
17 22 titik pengakuan dimana persepsi pelanggan terhadap ketidakpastian (Rajshekhar et al., 2005). Sebuah nama merek yang kuat tidak hanya menarik pelanggan baru melainkan memiliki kemampuan untuk mengunci yang membuat pelanggan merasa nyaman dalam keputusan pembelian pelanggan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, brand orientation merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi online purchase intention seorang konsumen (Park & Stoel, 2006; Jayawardhena, Wright, & Dennis, 2007; Kwek, Tan, & Lau, 2010; Ling, Chai, & Piew, 2010) Pengaruh Trust terhadap Intention Trust merupakan kesediaan pelanggan untuk menerima kelemahan pelanggan dalam melakukan transaksi online berdasarkan harapan yang positif mengenai perilaku toko online pada masa depan. Egger (2006) berpendapat bahwa terdapat perlunya kepercayaan yang cukup ketika melakukan pemesanan secara online dan ketika pelanggan mengirimkan informasi pribadi atau keuangannya dalam melakukan transaksi. Semakin tinggi tingkat trust pelanggan, maka tingkat pelanggan dalam melakukan sebuah pembelian akan meningkat. Berdasarkan penelitian sebelumnya, online trust merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi online purchase intention seorang konsumen. (Jarvelaine, 2007; Ganguly, Dash, & Cyr, 2009; Ling, Chai & Piew, 2010; Wen, Prybutok, dan Xu, 2011; Becerra & Korgaonkar, 2011; Ling et al., 2011; Kim, 2012;
18 23 Hung, Cheng, & Chen, 2012; Badrinarayanan et al., 2012; Hong & Cha, 2013; Kim, Han, & Lee, 2013; Fang et al., 2014) Pengaruh Prior Experience terhadap Attitude Attitude di definisikan sebagai perasaan positif atau negatif seseorang, produk, atau sebuah masalah. Dengan adanya sikap yang bagus, hal ini akan meningkatkan keinginan pembelian konsumen. Jadi sikap yang bagus yang berdasarkan dari ritel website akan berpengaruh positif dan meningkatkan pembelian konsumen secara online. Berdasarkan penelitian sebelumnya, prior online purchase experience merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi attitude seorang konsumen. (Brown, Pope, & Voges, 2001; Park & Stoel, 2006; Jayawardhena, Wright, & Dennis, 2007; Jarvelainen, 2007; Ling. Chai, & Piew, 2010; Luo et al., 2011; Nirmala & Dewi, 2011; Huang, 2012; Wen, 2013) Pengaruh Attitude terhadap Intention Attitude terhadap perilaku menunjukkan sebuah penilaian terhadap sebuah tingkatan dimana seseorang senang atau suka melakukan perilaku tersebut (Finlay et al., 2002). Berdasarkan Theory of Reasoned Action (Ajzen dan Fishbein, 1980; Fishbein dan Ajzen, 1975) mengemukakan bahwa, dalam proses pembuatan keputusan oleh konsumen, sebuah attitude terhadap perilaku merupakan sebuah prediktor langsung terhadap behavioral intention.
19 24 Berdasarkan penelitian sebelumnya, attitude merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi online purchase intention seorang konsumen. (Wu, Huang, & Fu, 2011; Muhmin, 2011; Badrinarayanan et al., 2012). 2.4 Model Penelitian dan Perumusan Hipotesis Model penelitian disajikan pada Gambar 2.5 digunakan dalam penelitian ini menggunakan variabel independen brand orientation, quality orientation, online trust, prior online purchase experience, dan attitude yang kemudian akan mempengaruhi variabel dependen berupa Intention. Gambar 2.12 Analisa Pengaruh Brand Orientation, Quality Orientation, Trust, Prior Experience dan Attitude Terhadap Intention Brand Orientation H1 Quality Orientation Trust H4 H2 H3 H6 Intention Prior Experience Attitude
20 25 Berdasarkan model penelitian diatas, maka hipotesis yang ingin diuji dan dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Brand orientation berpengaruh signifikan positif terhadap online purchase intention H2 : Quality orientation berpengaruh signifikan positif terhadap online purchase intention H3 : trust berpengaruh signifikan positif terhadap online purchase intention H4 : Prior online purchase experience berpengaruh signifikan positif terhadap attitude H5 H6 : Attitude berpengaruh signifikan positif terhadap online purchase intention : Prior online purchase experience berpengaruh signifikan positif terhadap online purchase intention dengan variabel attitude sebagai intervening.
BAB I PENDAHULUAN. virtual atau bisa disebut sebagai online shopping, dimana penjual dan pembeli tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internet, sebuah istilah yang dikenal oleh semua orang sekarang ini, yang diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat luas pada tahun 1989 oleh Tim Bernes-Lee.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Internet World Statst (2016), jumlah orang yang menggunakan internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi melambat dari pengguna
Lebih terperinci10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis
Lebih terperinciBAB Latar Belakang
BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Online servicescape Harris dan Goode(2010) menyatakan bahwa Online servicescape merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline yang dirasakan oleh pengunjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya telah mengubah cara pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Pelanggan mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan memiliki loyalitas pada perusahaan. Dengan terciptanya loyalitas maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Consumer s trust pada perusahaan merupakan aset yang penting dan bernilai bagi perusahaan. Ketika konsumen percaya pada perusahaan maka konsumen akan memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet saat ini telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Pengguna internet di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan, yakni mencapai 82 juta orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan telepon genggam dengan spesifikasi yang jauh lebih bagus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, perkembangan teknologi begitu pesat. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya teknologi informasi, seperti telepon genggam.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet sekarang ini menjadi sebuah alat penyediaan informasi serta pembelian produk. Kemajuan dalam teknologi internet ini memungkinkan konsumen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian E-Commerce E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ini yang berhubungan dengan internet. Berikut adalah beberapa definisi e- commerce:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan penelitian ini diajukan. Teori yang digunakan adalah teori tentang kualitas website hotel, kepercayaan awal konsumen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya inovasi yang ada, dari yang sederhana sampai yang menghebohkan dunia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Minat beli Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran pemasaran (Cho dan Park, 2001). Menganalisis evaluasi pelanggan online belanja sangat menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia sekarang sudah tidak bisa dibatasi dengan ruang dan waktu. Segala bentuk informasi yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan merupakan sarana elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, pencarian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbelanja Online Di Surabaya memakai tiga sumber acuan penelitian. Acuan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang melandasi penelitian berjudul Pengaruh Sikap Konsumen, Kewajaran Harga, Dan Kepercayaan Terhadap Niat Konsumen Untuk Berbelanja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam penggunaannya yang cepat, biaya akses dan telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Situs Web Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak asing lagi dengan kehadiran internet. Aktivitas mereka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang
BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN II. A. 1. Pengertian Kepercayaan Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hartono (2008a) menjelaskan bahwa internet atau disebut juga dengan nama information superhighway, dikenal sebagai sesuatu yang strategik untuk membangun suatu ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pasar perbelanjaan online yang cepat menjadi salah satu penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011). Dengan semakin terjangkaunya
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. BAB Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi internet sudah semakin maju, hal ini dapat dilihat dari munculnya web 2.0 dimana penggunanya dapat saling bersinteraksi antara satu dengan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama terhadap Islam ponsel adopsi layanan perbankan. Penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengalaman Membeli Secara Online Pengalaman adalah kejadian yang terjadi dan dirasakan oleh masingmasing individu secara personal yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi individu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi internet dan handphone terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan internet sudah hampir diperlakukan sebagai salah satu kebutuhan sehari hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam publikasi hasil survei yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih membuat timbulnya suatu gebrakan baru terhadap bisnis ritel. Internet telah menarik minat masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam perkembangan dunia saat ini, internet benar-benar mempermudah aktivitas banyak orang. Salah satunya adalah berbelanja. Orang tak perlu lagi keluar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia mengalami perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dengan kecanggihan teknologi membuat masyarakat semakin mudah menggunakan dan mengakses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan usaha yang semakin kompetitif dan semakin meningkat diantara para produsen, menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. jual. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Nofita, 2013) persepsi adalah suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Persepsi Harga Persepsi konsumen terhadap suatu harga dapat mempengaruhi keputusannya dalam membeli suatu produk sehingga suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet saat ini sudah menjadi sesuatu yang familiar bagi semua kalangan masyarakat. Perkembangan dalam bidang tekhnologi informasi menjadikan internet tidak
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang melakukan proses penjualan secara online, salah satunya online travel agent.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Website Kualitas website adalah hal yang sangat perlu diperhatikan oleh semua yang melakukan proses penjualan secara online, salah satunya online travel agent. Tidak
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Internet Menurut (O Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era saat ini, bisnis ritel telah menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ritel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan membahas dasar teori variabel-variabel yang membentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas dasar teori variabel-variabel yang membentuk niat beli ulang konsumen yang dibangun bedasarkan kenyataan yang terjadi pada umumnya dan sudah diuji secara empiris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- Kasasbeh, 2011).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan suatu hal yang sangat penting di era modern ini. Internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012) : Marketing is about identifying and meeting
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa pengguna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini telah menganut sistem perekonomian tanpa batas atau free commerce, yang mendukung setiap pebisnis untuk dapat bersaing secara global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com Tokopedia.com merupakan sebuah toko online yang dimiliki oleh Indonesia. Website ini menjual berbagai macam barang elektronik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi secara global dapat digunakan sebagai media bisnis saat ini. Dari pengusaha kecil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi sebagian besar perusahaan saat ini, e-commerce lebih dari sekedar membeli dan menjual produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia teknologi dan internet telah membuka banyak peluang bagi dunia bisnis. Jumlah pengguna internet yang terus meningkat setiap tahunnya, menunjukkanbahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam Penelitian ini, peneliti juga menyertakan beberapa uraian singkatmengenai penelitian terdahulu mengenai penerimaan belanja online.tabel 2.1 menunjukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir penelitian ini : Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada Gambar 3.1 Kerangka pikir 34 35 Penulis memulai penelitian ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan globalisasi, masyarakat menjadi semakin mengenal dan dekat dengan dunia teknologi dan internet. Penggunaan internet kini telah merambah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan teknologi internet yang begitu pesat memunculkan inovasiinovasi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu inovasi yang lahir dari perkembangan
Lebih terperinci2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan The Nielsen Global Survey of E-Commerce di tahun 2014 mensurvei responden yang memiliki akses internet di 60 negara untuk mempelajari minat belanja online
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media internet untuk menawarkan berbagai barang atau jasa secara lebih luas.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang dengan pesat, serta menciptakan peluang bisnis yang baru dimana setiap transaksi-transaksinya dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. terkait produk dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk eco-fashion,
BAB 5 PENUTUP 1.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara atribut yang terkait produk dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk eco-fashion, hubungan antara atribut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi mempertahankan pelanggan merupakan strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan saat ini, banyak perusahaan yang ingin mempertahankan pelanggan dengan cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan pada bisnis ritel terus berkembang dan semakin ketat, dimana pada kondisi seperti ini mengharuskan perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin pesat telah banyak membuat bisnis baru bermunculan dalam berbagai bidang yang menarik perhatian masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lingkungan Toko Lingkungan toko merupakan salah satu bagian dari bauran eceran yang memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, internet sudah menjadi salah satu bagian penting dari hidup kita. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan internet karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat sejak dahulu hingga saat ini. Pada awal mulanya berbelanja dilakukan dengan sistem barter atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup semakin meningkat dengan banyaknya berbagai isu-isu global mengenai lingkungan hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini teknologi yang ada di seluruh dunia telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi ini membawa banyak perubahan dalam gaya hidup kita, misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat
Lebih terperinci1 Analisis sikap..., Ayu Puspitasari P., FE UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis.
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis secara online di Indonesia sekarang sangat pesat, salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e- commerce merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riteler berusaha menciptakan keunggulan kompetitif untuk bersaing di tengah kompetisi yang ketat pada sektor ritel. Pengembangan produk dan pelayanan kepada konsumen,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengalaman pelanggan Pengalaman pelanggan dalah penjelmaan sebuah brand yang mana melingkupi semua interaksi antara organisasi dengan pelanggan (Walkins,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah penelitian oleh Alam dan Yasin (2010) dengan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono
PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN Jennifer Agustin D. Koeshartono Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar (marketdriven).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dapat bertahan hidup di pasar dan memenangkan persaingan adalah perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar (marketdriven). Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Popularitas situs jejaring sosial yang semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social commerce.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori niat berkunjung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori niat berkunjung ulang, kualitas makanan, atmosfir,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture
Lebih terperinci