TUGAS. Energi Baru Terbarukan MASALAH DAN SOLUSI PUMP STORAGE OLEH : AFIANTO WIRAWAN A MAGISTER TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS. Energi Baru Terbarukan MASALAH DAN SOLUSI PUMP STORAGE OLEH : AFIANTO WIRAWAN A MAGISTER TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK"

Transkripsi

1 TUGAS Energi Baru Terbarukan MASALAH DAN SOLUSI PUMP STORAGE OLEH : AFIANTO WIRAWAN A PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2010

2 Abstrak Pump Storage merupakan salah satu bentuk energi terbarukan dengan metode pembangkitan energi identik dengan hydroelectrik plant, yaitu dengan memanfaatkan aliran air. Pemompaan air ke penampungan atas saat beban listrik rendah dapat dikatakan sebagai penampung energi (energy storage) yang tidak terpakai untuk kemudian digunakan pada saat yang tepat. Pump storage memerlukan waktu yang tepat dalam penggunaannya karena daya yang digunakan untuk memompa air ke penampungan atas akan lebih banyak dibandingkan dengan daya yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan solusi dari pemanfaatan Unit Commitment dan penggunaan energi terbarukan lainnya untuk memaksimalkan potensi yang ada pada pump storage. Kata kunci : pump storage, energy storage, Unit Commitment 1. Pendahuluan Kebutuhan akan listrik menjadi permasalahan tersendiri pada era global ini. Kebutuhan akan terus meningkat dari masa ke masa seiring perkembangan zaman. Permasalahan yang ada semakin berkembang dalam pemanfaatan pembangkit-pembangkit konvensional karena faktor-faktor yang umum telah diketahui seperti keterbatasan cadangan bahan bakar, peningkatan polusi, hingga permasalahan kualitas tenaga listrik. Untuk itu banyak pembangkit listrik terbarukan yang berkembang seperti pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan lain sebagainya. Pembangkit-pembangkit listrik terbarukan ini menjawab sebagian besar permasalahan umum yang ada pada pembangkit konvensional walau skala pemanfaatannya belum bisa menyamai pembangkit konvensional. Salah satu energi terbarukan yang ada yaitu pump storage. Pump storage merupakan pembangkit yang menggunakan prinsip yang sama dengan pembangkit listrik tenaga air, yaitu dengan memanfaatkan aliran air untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik. Namun pada pump storage ini air

3 yang mengalir akan ditampung pada penampungan bawah dan dipompa kembali ke penampungan atas sehingga dapat digunakan terus menerus. Pump Storage dapat dikatakan sebagai penyimpan energi terbesar dan paling efisien. Selain dapat menyimpan energi dari pembangkit konvensional, terkadang pump storage juga dapat digunakan sebagai penyimpan energi dari pembengkitpembangkit terbarukan seperti pebangkit tenaga angin dan surya menghasilkan energi pada saat tidak terpakai oleh beban. 1.1 Sejarah Pump Storage dan Perkembangannya Perencanaan pertama pump storage adalah pada tahun 1890 di Italia dan Swiss. Pump storage pertama dibuat pada tahun 1909 di Shcaffhausen, Swiss. Pump storage ini menghasilkan daya sebesar 1,5 MW dan menggunakan turbin dan pompa yang terpisah. Pada tahun 1929 mulai dibangun pump storage pertama menggunakan pompa reversible (reversible pump) adalah di Sungai Rocky, Amerika Serikat. Reversible pump-turbine ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan pompa dan turbin yang terpisah. Pada tahun 1937 dibangunlah pump storage pertama menggunakan reversible pump-turbine di Pedreira, Brazil dengan daya yang dihasilkan sebesar 5,3 MW. Pada tahun 1954 dibangun sebuah pump storage terbesar pada saat itu di Hiwasse, Amerika Serikat dengan daya yang dihasilkan mencapai 71,5 MW. Namun pump storage ini lebih ditujukan untuk keperluan irigasi. Baru pada tahun 1956 dibangun kembali Hiwasse unit 2 menggunakan reversible pump-turbine dengan tujuan murni untuk kebutuhan beban listrik di Amerika Serikat. Pada awal penggunaannya, pump storage digunakan secara musiman. Seperti pada Rocky River, yaitu pada saat sungai, yang merupakan penampungan bawah, dalam kondisi pasang, maka air akan dipompa keatas untuk tujuan utama mencegah banjir. Seiring perkembangannya, pump storage lalu digunakan untuk menyimpan energi dari pembangkit konvensional, seperti pada negara-negara di Eropa yang menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir.

4 Salah satu negara contoh adalah Italia yang tidak menggunakan pembangkit tenaga nuklir. Pada saat beban rendah, Italia akan membeli energi pembangkit nuklir dari negara tetangga dengan biaya rendah untuk memompa air. Seiring perkembangannya, banyak pembangkit listrik tenaga air yang menggunakan dam/waduk beralih menjadi pump storage. Design-design pump storage pun bervariasi, biasanya tergantung dari keadaan alam sekitarnya. Pump storage Dinorwig di Wales Utara, berlokasi di Gunung Elidir, dengan penampungan atas berada pada perbukitan di gunung dan penampungan bawahnya berada di lembah gunung tersebut. Pump storage Ludington di Michigan, menggunakan danau sebagai sarana penampungan. Pada tahun 1999, dibangunlah pump storage pertama dengan memanfaatkan laut sebagai penampungan bawah di Jepang. Jepang juga sedang merencanakan pembangunan pump storage terbesar di dunia, yaitu di Kannagawa, dengan estimasi daya yang dapat dihasilkan mencapai 2,820 MW. Beberapa data perkembangan pembuatan pump storage dari tahun ke tahun: Pumped storage plant pertama di Jerman di Voith s hydraulic research laboratory Reversible Pump pertama didunia di Sungai Rocky, Amerika Serikat Reversible Pump-Turbine pertama di dunia dengan output of 5.3 MW, 30 m, 212 rpm di Pedreira, Brazil Pump Turbine terbesar pada saat itu dengan kapasitas 71,5 MW di Hiwasse, Amerika Serikat Reversible motor-generator pertama di Jerman di Roenkhausen, Jerman Reversible pump turbine pertama di Belgia, tiga pump-turbine sebesar 145 MW, 270 m, 300 rpm di Coo-Trois Ponts 1, Belgium Pump Turbine dengan kapasitas terbesar di dunia pada waktu itu, dengan 4 buah pump-turbine sebesar 392 MW/425 MVA, 300 rpm dengan pendingin air di Raccoon Mountain, Amerika Serikat.

5 Sebuah motor generator sebesar 230 MVA, 333,3 rpm di Vianden 10, Luxembourg Motor generator sinkron terbesar di dunia dengan 4 buah generator sebesar 300 MVA di Wehr, Jerman Reversible Pump Turbine pertama di Argentina dengan 4 pump turbin sebesar MW di Rio Grande, Argentina Pump Turbine paling besar didunia dengan 6 pump turbine masingmasing output sebesar 458 MW/447 MVA di Bath County, Amerika Serikat Tiga motor-generator dengan output MW/390 MVA, di Helms, Amerika Serikat Unit pembangkit reversible pertama dan terbesar di Korea dengan kapasitas 385 MVA, di Samrangjin, Korea Selatan Dua Pump-turbine dengan kapasitas 253 MW/250 MVA, di Palmiet, Afrika Selatan. 1.2 Tujuan dan manfaat pump storage Tujuan dan Manfaat Utama - memasok listrik pada beban puncak - mengefesiensikan spinning reserve/surplus energi dari pembangkitpembangkit konvensional pada saat beban rendah - mengurangi energi yang terbuang dari pembangkit konvensional - dapat digunakan untuk menyimpan energi dari pembangkit terbarukan yang memasok energi pada saat tidak ada beban - sebagai energy storage dan pembangkit darurat/cadangan Tujuan dan Manfaat Lain - mencegah banjir - menguranngi polusi oleh pembangkit konvensional - sarana irigasi - sarana rekreasi - membuka lowongan pekerjaan

6 1.3 Statistik Lokasi Pump Storage dengan Kapasitas Lebih Dari 1000MW Tabel 1.1 Negara-Negara Pemanfaat Pump Storage Berdasarkan statistik, negara pemanfaat pump storage terbesar didunia adalah sebagai berikut (berdasarkan jumlah energi yang dibangkitkan oleh pump storage berbanding jumlah total energi yang dihasilkan oleh semua pembangkit yg ada di negara tersebut) : 1. Jepang 10% 2. Amerika Serikat 2,5% 3. Eropa 5% 4. Kanada < 0,1%

7 1.4 Keunggulan Pump Storage dibanding Pembangkit Terbarukan Lain Merupakan penyimpan energi terbesar yang dapat digunakan secara fleksibel TIdak terlalu bergantung kepada keadaan cuaca dan alam Dapat digunakan dengan cepat (estimasi menghasilkan tenaga hanya dalam 4-10 detik) Pembangkitan dapat dengan mudah mengikuti beban atau dapat terjadwal 2. Dasar-dasar pump storage 2.1 Syarat umum Membutuhkan 2 tempat penampungan air/reservoir, yaitu penampungan atas dan bawah Membutuhkan ketinggian tertentu antara penampungan atas dan bawah Membutuhkan batas ketinggian air tertentu baik penampungan atas maupun bawah Membutuhkan debit air minimal agar dapat memaksimalkan turbin dalam menghasilkan listrik Membutuhkan perhitungan yang tepat dalam memilih turbin pembangkit agar dapat beroperasi maksimum sesuai dengan struktur alam Membutuhkan pompa yang dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan Diusahakan agar dekat dengan jaringan interkoneksi agar dapat dimanfaatkan dengan optimal 2.2 Prinsip Kerja Pump Storage Pump storage bekerja dengan prinsip pembangkit listrik tenaga air, yaitu dengan memanfaatkan aliran air dengan kecepatan tertentu untuk menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan listrik.

8 Gambar 2.1 Skema Umum Pump Storage Pump storage membutuhkan 2 tempat penampungan air/reservoir yaitu atas dan bawah. Tujuannya yaitu agar air yang mengalir dari penampungan atas yang menggerakkan turbin dapat ditampung kembali di penampungan bawah untuk kemudian di pompa kembali ke penampungan atas sehingga dapat digunakan terus menerus. Secara umum, prinsip kerja pump storage yaitu sebagai berikut : a. Air dari penampungan atas dialirkan ke penampungan bawah sehingga aliran air dapat menggerakkan turbin, sehingga generator bisa menghasilkan listrik. b. Pada saat ketinggian air di penampungan atas mencapai ketinggian tertentu hingga minimum, air akan dihentikan alirannya dengan menutup aliran air tersebut. c. Air yang ditampung pada penampungan bawah akan kembali dialirkan ke penampungan atas dengan cara dipompa. Karena air pada penampungan atas dan bawah dapat dikatakan terus menerus bervolume sama (dengan mengabaikan faktor resapan tanah, penguapan air, dll) maka pump storage ini dapat digunakan secara terus menerus dari hari kehari. Pump storage harus dimanfaatkan pada waktu yang tepat karena pump storage memiliki keterbatasan karena air pada penampungan atas mempunyai keterbatasan volume dan ketinggian efektif. Sementara itu air

9 pada penampungan bawah yang volumenya bertambah harus dipompa kembali ke atas. Pemompaan air dari bawah ke atas ini membutuhkan tenaga listrik dari pembangkit lain. Oleh karena itu pump storage biasanya akan dioperasikan sebagai pembangkit listrik tambahan pada saat beban mencapai puncaknya dan dioperasikan untuk memompa air dari bawah ke atas pada saat beban terendah dalam suatu sistem interkoneksi jaringan listrik. 2.3 Karakteristik Beban Seperti yang kita ketahui, dalam Unit Committment dan Economic Dispatch, dalam pembangkitan pembangkit listrik konvensional, dibutuhkan ketepatan dan perhitungan agar pembangkit dapat beroperasi secara efisien dalam mensupply beban. Hal ini tidak terlepas dari prinsip dasar ekonomi untuk mencapai efisiensi tertinggi. Pada saat beban mencapai puncak, dibutuhkan lebih banyak pembangkitan dari unit pembangkit listrik agar beban dapat terpenuhi. Sedangkan pada saat beban rendah, maka unit-unit pembangkit yang ada akan dipadamkan agar biaya bahan bakar dapat ditekan. Namun, biasanya pada saat beban rendah ini masih terdapat pembangkit yang beroperasi tidak pada pengoperasian optimumnya atau dalam kata lain masih terdapat spinning reserve pada pembangkit-pembangkit tersebut. Gambar 2.2 Kurva Karakteristik Beban

10 Pump Storage memanfaatkan hal tersebut. Dalam kata lain pump storage berfungsi untuk mengoptimumkan pembangkitan dari unit-unit pembangkit tersebut untuk disimpan energinya untuk digunakan pada saat yang tepat, yaitu pada saat beban puncak. Pada saat beban puncak, pump storage akan bekerja sebagai pembangkit untuk memenuhi permintaan beban yang ada karena secara ekonomis memiliki biaya paling rendah dibanding dengan unit pembangkit konvensional lain, sehingga unit-unit pembangkit konvensional lain yang biasanya digunakan pada saat beban puncak dapat dibiarkan padam. Dengan kata lain, biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk menghidupkan unit pembangkit pada saat beban puncak ini dapat disimpan. Pada saat beban rendah, spinning reserve dari unit-unit pembangkit yang ada dapat digunakan untuk memompa air kembali ke penampungan atas. Dengan begitu, unit-unit pembangkit yang ada dapat dioptimalkan penggunaannya sehingga mencapai keadaan yang efisien. Gambar 2.3 Kurva Karakteristik Beban dengan Pemanfaatan Pump Storage 2.4 Reversible Pump turbine Merupakan penggabungan fungsi dari turbin dan pompa dalam satu unit. Reversible pump turbin akan bekerja sebagai turbin generator untuk menghasilkan listrik dan akan menjadi pompa bila berputar pada arah yang berlawanan.

11 Gambar 2.4 Diagram Blok Sistem Power Pump Storage Diagram diatas menggambarkan sistem power pada pump storage yaitu pada saat air dilepas dari upper reservoir menuju lower reservoir unit yang bekerja adalah turbin yang menggerakkan rotor generator untuk menghasilkan daya listrik yang selanjutnya dikirimkan kejaringanproses ini digambarkan pada anak panah yang berwarna abu-abu. Adapun proses air dipompa dari lower reservoir menuju ke upper reservoir adalah dengan cara dipompa dengan gaya penggeraknya dari motor yang mendapat supply daya dari power jaringan. Sistem pump storage tersebut dapat dikontrol kecepatan motor/generatornya dengan menggunakan sistem seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.5 Diagram Blok Sistem Kontrol Pump Storage Rumusan dasar bagi reversible pump turbine adalah perhitungan berdasarkan rumusan generator induksi, yaitu :.. l

12 Dimana : F = gaya medan magnet i = arus listrik l = panjang kumparan Disaat ada arus listrik yang mengalir, maka akan terjadi medan magnet yang akan menggerakkan rotor sehingga pump turbine akan bekerja sebagai pompa. Disaat terjadi gaya medan magnet, dalam artian generator sedang bergerak, maka akan dihasilkan arus listrik sehingga pump turbine akan bekerja sebagai generator. Pada perkembangannya, hampir semua pump storage yang ada sekarang menggunakan reversible pump turbine karena lebih efisien dalam penggunaannya. Gambar 2.6 Reversible Pump Turbine

13 3. Parameter Pump Storage Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dalam pembuatannya pump storage membutuhkan beberapa parameter secara umum seperti ketinggian, debit air, ukuran pump-turbine yang tepat, dan lain-lain. Parameter tersebut dapat dijadikan acuan secara umum dalam menentukan faktor-faktor teknis, disamping memperhitungkan faktor keadaan struktural dan demografis lokasi serta faktorfaktor lain seperti peresapan air, penguapan, curah hujan, dan lain sebagainya. Dengan asumsi untuk melakukan perhitungan berdasarkan parameter yang mungkin dilakukan seperti debit air, ketinggian (jarak) head, dan daya serta efisiensi pump turbine yang bisa diperoleh dari spesifikasi teknik mesin pump turbine, maka perhitungan dasar yang dapat diperhitungkan secara teoritis adalah perhitungan daya output dari turbin maupun pompa dalam Mega Watt (MW), yaitu : Keterangan : P pump P turb = daya yang diperlukan oleh pompa, (kw) = daya yang dihasilkan oleh turbin, (kw) ρ = berat jenis air (x 1000), (kg/m 3 ) g = percepatan gravitasi (9.81 m/s 2 ) Q = debit air, (m 3 /s ) H = head/jarak, (m) h f η pump η turb η el = rugi-rugi head/jarak dalam pipa = efisiensi pompa = efisiensi turbin = efisiensi elektrikal motor/generator

14 dimana : ρ = didapat 1 (berat jenis air = 1) h f = dapat diasumsikan 0 (tanpa rugi-rugi gesekan pada pipa air) η el = dapat diasumsikan 1 (efisiensi electrical 100%) sehingga perumusan tersebut dapat disederhanakan menjadi : Data-data mengenai daya keluaran dan efisiensi turbin serta daya yang diperlukan dan efisiensi pompa biasanya terdapat dalam spesifikasi mesin pump-turbine tersebut. Sedangkan ketinggian/head dapat diukur berdasarkan lokasi perkiraan pump storage akan dirancang. Dari rumusan tersebut, maka didapatkan perumusan untuk mengetahui kecepatan minimal debit air pada saat air mengalir dari penampungan atas ke penampungan bawah (Q pada turbin) agar turbin dapat bekerja optimal dan kecepatan perkiraan debit air pada saat dipompa dari penampungan bawah ke penampungan atas (Q pada pompa), yaitu : Perhitungan dasar yang dilakukan berdasarkan perumusan ini hanya merupakan asumsi sederhana untuk dapat melihat atau menentukan berbagai parameter dari segi non-teknis seperti keadaan lingkungan (alam) dimana pump

15 storage akan dibangun. Karena dengan melihat perhitungan dasar ini dapat dinilai apakah lingkungan (alam) sekitar berpotensi untuk dibangun pump storage atau tidak serta dapat menentukan pump-turbine yang tepat agar dapat beroperasi secara maksimal, juga dapat untuk menggambarkan secara sederhana keefektifan dari pump storage yang akan dibangun. Contoh kasus yang akan dibahas berikut merupakan gambaran umum mengenai pump storage, dimana terdapat spesifikasi teknis mengenai pumpturbine dan ketinggian (head) sehingga akan dilakukan penghitungan sederhana mengenai jumlah daya yang dihasilkan bila sebagai generator dan jumlah daya yang digunakan bila sebagai pompa dengan volume air yang sama antara air yang mengalir dari penampungan atas kebawah (sebagai generator) dan air yang dipompa dari penampungan bawah ke penampungan atas (sebagai pompa). Contoh kasus : Sebuah pump-turbine memiliki perencanaan untuk didesign dengan spesifikasi berikut : - Output = 100 MW - Efisiensi Turbin = 89% - Efisiensi Pompa = 92% - Ketinggian efektif = 305 meter Maka : Debit air minimal pada saat menghidupkan turbin : , ,89 37,6 /

16 Debit air perkiraan pada saat dipompa : , , ,8 / Bila diasumsikan daya yang dihasilkan dan yang diperlukan untuk memompa adalah sama, yaitu 100 MW, dan pump storage akan digunakan untuk memenuhi permintaan beban untuk 4 jam, maka : waktu = t = 4 jam = detik Total air yang mengalir = x 37,6 / = Total daya yang dihasilkan = 4 x 100 MW = 400 MW Maka, untuk memompa air ke atas sebanyak volume air yang turun kebawah yaitu : waktu pompa =., = detik = 4,883 jam Total daya yang diperlukan = 4,883 x 100 MW = 488,3 MW

17 Dari perhitungan diatas, jelas bahwa daya yang diperlukan untuk memompa lebih besar daripada yang dihasilkan. Jelas bahwa pump storage tidak dapat digunakan seperti pembangkit listrik konvensional pada umumnya. Pump storage masih bergantung pada pembangkit listrik lainnya, umumnya pembangkit konvensional, sehingga tidak dapat berdiri sendiri seperti pembangkit-pembangkit terbarukan lainnya. Oleh karena itu pump storage hanya digunakan sebagai penyimpan energi pada saat pembangkit konvensional memiliki cukup banyak spinning reserve. 4. Pembahasan Dari permasalahan-permasalahan yang ada, pump storage harus digunakan pada waktu yang tepat agar dapat berfungsi secara maksimal. Bila penggunaan pump storage tidak tepat, bisa jadi akan timbul permasalahan baru, yaitu pump storage sebagai pengkonsumsi daya atau dengan kata lain sebagai penambah beban yang ada. 4.1 Pump Storage dengan Perhitungan harga Jual-Beli Listrik Dengan mengetahui kondisi daya yang diperlukan untuk pompa sebesar 488,3 MW dan daya yang dihasilkan oleh generator sebesar 400 MW maka kalau kita merujuk pada kondisi harga jual beli listrik di Indonesia maka tidak dapat digunakan sebagai peluang bisnis yang mendapatkan profit sebab kita ketahui berdasar PerMen ESDM No 44 Th 2006 ditetapkan harga jual listrik sebesar $ 0,0495 per KWh didapat nilai jual KW x $ = $ Sedangkan harga beli kalau kita menggunakan Tarif Dasar Listrik bidang Industri diatas kva seharga $ 0,0605 ( $ 1 = Rp ,- ) sesuai PerMen ESDM no 7 tahun 2010, sehingga nilai beli sebesar kw x $ = $ Namun dibeberapa negara wilayah Eropa, USA serta Jepang bisnis pump storage ini bisa menghasilkan profit sebab harga jual lebih besar beberapa kali harga beli bahkan ada yang mengkalim sampai 7 kali lipat harga beli, hal ini banyak disebabkan karena pada saat beli, produsen

18 tersebut menggunakan sumber tenaga nuklir yang secara biaya produksi memang sangat murah, meskipun ada dampak resiko yang besar. 4.2 Pump Storage dengan Unit Commitment Pump storage berkaitan erat dengan Unit Commitment dan Economic Dispatch, yaitu sebagai penyimpan energi. Penyimpan energi yang dimaksud adalah sebagai pengoptimum pembangkit yang hidup dengan memanfaatkan spinning reserve dari unit-unit pembangkit untuk memompa air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Energi yang telah digunakan pada saat memompa air dari penampungan bawah ke penampungan atas akan dilepaskan kembali dalam bentuk energi yang didapatkan putaran turbin generator oleh aliran air saat air dilepaskan dari penampungan atas ke penampungan bawah. Dengan asumsi bahwa pembangkit konvensional yang digunakan adalah pembangkit yang lebih efisien bila dibiarkan terus menerus hidup, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, maka pump storage akan dapat dimaksimalkan. Namun bila pembangkit konvensional yang digunakan adalah pembangkit listrik bertenaga fossil fuel, maka diperlukan penghitungan kembali akan penggunaan bahan bakar dan karakteristik beban yang ada. Hal ini tidak terlepas karena pump storage memiliki kelemahan dasar, yaitu sangat bergantung kepada pembangkit listrik konvensional. Oleh karena itu, pertimbangan mengenai jenis pembangkit konvensional yang digunakan serta perhitungan biaya dan jumlah daya yang digunakan dibanding dengan daya yang dihasilkan oleh pump storage sangat mutlak dipertimbangkan. Sebagai contoh, suatu siklus beban listrik disuatu daerah yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir memerlukan 600 MW sebagai beban puncak pada jam hingga jam setiap harinya, dan beban terendah dirata-ratakan sekitar 350 MW pada jam hingga jam Diperlukan 3 unit generator untuk mensupply beban pada saat beban puncak dan diperlukan 2 generator pada saat beban rendah. Kurva beban setiap harinya adalah sebagai berikut :

19 Gambar 4.1 Contoh Kurva Beban Dari kurva terlihat jelas bahwa bila generator 1 dan 2 dihidupkan dapat menghasilkan output sebesar 500 MW. Namun pada saat beban rendah, generator 2 dihidupkan hanya untuk mensupply daya sebesar 50 MW (minimum), sedangkan generator 2 harus tetap dihidupkan untuk memenuhi kebutuhan beban. Dengan kata lain, generator 2 ini tidak mencapai pembangkitan optimumnya karena masih banyak spinning reserve yang disimpan. Pump storage memanfaatkan hal ini sebagai pengoptimum generator 2 agar mencapai keadaan yang efisien, yaitu dengan memanfaatkan spinning reserve pada generator 2 untuk memompa air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Gambar 4.2 Kurva Beban pada Saat Digunakan untuk Memompa

20 Warna hijau pada grafik diatas yaitu pada saat generator 2 digunakan spinning reservenya untuk memompa air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Pada saat beban puncak, energi dari generator 2 yang tersimpan dalam bentuk air yang dipompa keatas dapat digunakan untuk membantu generator 1 dan 2 dalam mencukupi beban yang ada. Dalam hal ini, perminataan beban akan dapat dipenuhi tanpa harus menghidupkan pembangkit 3. Oleh karena itu, biaya penghidupan dan biaya bahan bakar pada generator 3 dapat disimpan. Gambar 4.3 Kurva Beban pada Saat Pump Storage digunakan Warna biru merupakan energi yang dihasilkan oleh pump storage untuk memenuhi kebutuhan beban pada saat beban puncak sehingga generator 3 tidak perlu dinyalakan. Penghitungan tersebut tentu saja belum memperhitungkan mengenai permasalahan biaya dan faktor-faktor lain. Namun, prinsip dasar mengapa pump storage tetap bertahan, bahkan semakin dipertimbangkan sebagai salah satu energi terbarukan yang sangat potensial, tidak terlepas dari prinsip diatas yaitu dengan memanfaatkan energi yang tidak terpakai sewaktu beban rendah. Hal ini yang dilakukan oleh banyak negara di Eropa, Amerika, Jepang dan Cina yang rata-rata menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir sebagai pembangkit listrik utamanya.

21 4.3 Hybrid Pump Storage Wind Turbine Seperti pembangkit listrik konvensional maupun pembangkit listrik terbarukan lainnya, pump storage memungkinkan untuk dikombinasikan dengan pembangkit terbarukan lainnya, salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga angin. Hybrid Pump Storage Wind merupakan pemanfaatan energi angin yang berlebih untuk memompa sebagian air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Hal ini bertujuan agar proses pemompaan tidak hanya bergantung kepada generator konvensional sehingga dapat mengurangi besar biaya untuk menaikkan air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Gambar 4.4 Hybrid Pump Storage Wind Turbine Pemanfaatan tenaga angin ini tentu saja belum dapat dilakukan secara realistis karena keterbatasan daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin untuk dapat memompa air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Namun, salah satu kombinasi pembangkit energi terbarukan yang dapat digunakan dengan pump storage adalah pembangkit tenaga angin ini dengan pertimbangan kondisi lingkungan (alam) dimana pump storage dibuat biasanya merupakan dataran tinggi yang tentu saja memiliki potensi angin yang cukup besar. 4.4 Potensi Pump Storage di Indonesia Pembangunan pump storage telah direncanakan di Indonesia oleh PLN sejak tahun 2009 lalu dengan rencana pembuatan di Sungai Cisokan, Jawa Barat dengan pump turbine sebesar 260 MW sebanyak 4 buah.

22 Pertimbangan yang dilakukan PLN adalah untuk memaksimalkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap pada saat beban rendah, yaitu siang hari. Selain itu, juga dengan pertimbangan fungsi lain pump storage yaitu sebagai pencegah banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai yang telah melewati ambang batas kemampuan sungai sehingga berpotensi menyebabkan banjir. Namun, berdasarkan data hidrografi tahunan, ternyata Sungai Cisokan mempunyai debit air yang kecil selama enam bulan dalam satu tahun. Dikhawatirkan dalam waktu tersebut Sungai Cisokan tidak dapat mengisi penampungan pump storage, bahkan ada kemungkinan penampungan pump storage akan kosong. Selain itu, pertimbangan akan perhitungan kembali mengenai biaya daya listrik yang dihasilkan dan yang digunakan untuk pump storage juga harus dikaji ulang. Seperti yang telah dibahas, secara kasar dapat dijelaskan bahwa daya yang digunakan untuk memompa air ke penampungan atas akan lebih besar dibandingkan daya yang dihasilkan oleh generator. Oleh karena itu, evaluasi pemilihan lokasi pembangunan pump storage dan kajian ulang mengenai biaya dan fungsi pump storage di Indonesia sangat penting untuk dipertimbangkan kembali. Sungai besar yang berhulu di Jawa Barat dan bermuara atau melalui DKI Jakarta adalah Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Bila fungsi pencegahan banjir menjadi salah satu pertimbangan pemilihan lokasi, maka lokasi pembangunan pump storage yang tepat adalah di wilayah Bogor - Sukabumi. Tentu saja pemilihan lokasi yang mempertimbangkan fungsi pencegahan banjir dapat pula dilakukan untuk mencegahbanjir di wilayah Bandung Selatan yang merupakan daerah industri tekstil jawa Barat. Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung yang mempunyai debit minimum tahunan kurang lebih enam puluh meter kubik per detik. Dengan debit air Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung tersebut, maka dimungkinkan pengisian penampungan air pada pump storage dapat dibantu oleh debit air yang mengalir secara alami tersebut, sehingga pemompaan pump storage yang membutuhkan daya listrik dapat dikurangi.

23 5. Kesimpulan Pump Storage dapat menjadi andalan sebagai pembangkit terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik saat ini. Pump storage merupakan salah satu pembangkit terbarukan yang sangat efektif dan efisien karena dapat menghasilkan hingga ratusan Mega Watt dan dapat dikontrol penggunaannya. Pump Storage juga menjadi solusi untuk mengoptimalkan pemakaian pembangkit konvensional yang ada dengan bentuk penyimpanan energi dari pembangkit konvensional tersebut. Dengan kata lain, pump storage dapat dijadikan sebagai penyimpan energi terbesar hingga saat ini. Namun dalam penggunaannya pump storage masih bergantung kepada pembangkit-pembangkit lain, terutama pembangkit konvensional. Penggunaan pump storage harus diperhitungkan dengan tepat kapan akan digunakan untuk membangkitkan enegi dan kapan akan digunakan untuk memompa air. Perhitungan yang tepat akan menjadikan pump storage sebagai solusi yang efisien dalam mengatasi kebutuhan beban. Tapi bila perhitungan tidak tepat, bisa jadi pump storage malah berbalik menjadi penambah beban yang ada. Perhitungan ini tentu saja berhubungan erat dengan Unit Commitment karakteristik beban dan faktor-faktor lingkungan yang ada. Solusi lain untuk mengatasi ketergantungan pump storage terhadap pembangkit konvensional yaitu dengan menggunakan metoda hybrid, yaitu menggunakan pump storage dengan pembangkit terbarukan lainnya, seperti pembangkit tenaga angin, dengan tujuan agar kebutuhan daya pada saat memompa air dapat dibantu oleh tenaga yang dihasilkan oleh pembangkit terbarukan lainnya sehingga biaya dapat ditekan.

24 Daftar Pustaka %20FinalPGE.pdf % %20MG%20public.pdf %3Atepatkah-qpump-storageq-di-cisokan-atas-jabar&Itemid=1

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik

Lebih terperinci

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009

KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009 KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI, 2009 LATAR BELAKANG Total pembangkit kelistrikan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah sebesar 25.218 MW, yang terdiri atas 21.769 MW milik

Lebih terperinci

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui

Lebih terperinci

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

Makalah Pembangkit listrik tenaga air Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT MAKALAH SUMBER ENERGI NON KONVENSIONAL PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau yang mencapai ribuan. Dari sekian banyak pulau tersebut belum semua pulau yang dihuni manusia dapat menikmati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per tahun. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ratarata 6% per tahun. Setiap tahun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu. Energi listrik sudah menjadi bagian

Lebih terperinci

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA DI DALAM RUMAH POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)MENGGUNAKAN CFD DENGAN HEAD (H) 9,29 M DAN 5,18 M RIDHO

Lebih terperinci

STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA Madestya Yusuf 2204 100 023 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 194612111974121001

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK

PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Angin Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi putaran mekanis rotor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman kebutuhan manusia akan energi listrik juga semakin meningkat. Ini dikarenakan penggunaan energi fosil yang sudah dapat dirasakan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan pada zaman modern ini. Jika dilihat dari kebutuhan energi listrik tiap negara, maka semakin maju

Lebih terperinci

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 KETAHANAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN Ketahanan Energi Usaha mengamankan energi masa depan suatu bangsa dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI (Test of Blade Number of Irrigation Water Power Plant Equipment) Amanda Buna Satria Siregar 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Sulastri Panggabean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan energi hampir semua negara meningkat secara sinigfikan. Tetapi jika dilihat dari energi yang dapat dihasilkan sangat terbatas dan juga masih sangat mahal

Lebih terperinci

Generation Of Electricity

Generation Of Electricity Generation Of Electricity Kelompok 10 : Arif Budiman (0906 602 433) Junedi Ramdoner (0806 365 980) Muh. Luqman Adha (0806 366 144) Saut Parulian (0806 366 352) UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen

Lebih terperinci

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02 ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH 30408397 3 ID 02 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 ENERGI TERBARUKAN Konsep energi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat pada umumnya. Faktor yang paling berpengaruh pada peningkatan kebutuhan listrik adalah majunya teknologi

Lebih terperinci

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang

Lebih terperinci

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR 2.1 Dasar Hukum Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Banyak perusahaan swasta telah memulai usaha di bidang pembangkitan atau lebih dikenal dengan IPP

Lebih terperinci

Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC)

Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC) Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC) Oleh : Andhika Pratama Yassen (4303 100 029) Dosen Pembimbing: Ir. Arief Suroso, M.Sc Ir. Mukhtasor M.Eng. Ph.D OTEC atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU DAN LAJU ALIRAN TERHADAP PERFORMA TURBIN KAPLAN Ari Rachmad Afandi 421204156

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik oleh PLN. Data kementrian ESDM tahun 2009

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi kelistrikan nasional berdasarkan catatan yang ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga akhir 2014 menunjukkan total kapasitas terpasang pembangkit

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA 81 LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA Diusulkan Oleh: Edyanto G24100019/2010 Resti Salmayenti G24100046/2010 Dewi Sulistyowati G24100059/2010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tekanan Biogas Untuk mengetahui tekanan biogas yang ada perlu dilakukan pengukuran tekanan terlebih dahulu. Pengukuran ini dilakukan dengan membuat sebuah manometer sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Energi listrik digunakan dalam kehidupan masyarakat yang hanya berkapasitas rendah sampai ke dunia Industri dalam

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar

Lebih terperinci

INSTALASI RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SEBAGAI TURBIN DENGAN HEAD (H) 5,18 M DAN HEAD (H) 9,29 M

INSTALASI RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SEBAGAI TURBIN DENGAN HEAD (H) 5,18 M DAN HEAD (H) 9,29 M INSTALASI RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SEBAGAI TURBIN DENGAN HEAD (H) 5,18 M DAN HEAD (H) 9,29 M SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ALBERT STEVEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tekanan Biogas Untuk mengetahui tekanan biogas yang ada perlu dilakukan pengukuran tekanan terlebih dahulu. Pengukuran ini dilakukan dengan membuat sebuah manometer sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan energi yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan energi terus meningkat. Untuk dapat

Lebih terperinci

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah : BAB V STUDI POTENSI 5.1 PERHITUNGAN MANUAL Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung potensi listrik yang dapat dihasilkan di sepanjang Sungai Citarik. Dengan persamaan berikut [23]: P = ρ x Q x g

Lebih terperinci

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI Fulgensius Odi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melakukan segala aktivitas, kita tidak akan pernah lepas dari energi listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seiring dengan pesatnya

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan

Lebih terperinci

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Engkos Koswara 1*, Dony Susandi 2, Asep Rachmat 3, Ii Supiandi 4 1 Teknik Mesin

Lebih terperinci

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur * Pengujian Prototipe Model Turbin Air Sederhana Dalam Proses Charging 4 Buah Baterai 1.2 Volt Yang Disusun Seri Pada Sistem Pembangkit Listrik Alternatif Tenaga Air Fitrianto Nugroho *, Iwan Sugihartono,

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Miftahur Rahmat 1,Kaidir 1,Edi Septe S 1 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, penggunaan sumber energi fosil tak pelak lagi merupakan sumber energi utama yang digunakan oleh umat manusia. Dalam penggunaan energi nasional di tahun

Lebih terperinci

KMT-2. Munandar Sai Sohar 1, Danang Sudira 2, Agus Artadi 3, Paulus Wendi Saputra 4

KMT-2. Munandar Sai Sohar 1, Danang Sudira 2, Agus Artadi 3, Paulus Wendi Saputra 4 KMT-2 PEMANFAATAN ALIRAN AIR DARI BUANGAN POMPA TAMBANG DIJADIKAN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MIKROHIDRO DI PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Munandar Sai Sohar 1,

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs) PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs) Asep Rachmat, Ali Hamdani Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka Email: asep18rachmat75@gmail.com ABSTRACK Pump As Turbines (PATs) merupakan

Lebih terperinci

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi)

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi) APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi) Mesin induksi dapat dioperasikan sebagai motor maupun sebagai generator.

Lebih terperinci

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) HASBULLAH, S.Pd.MT Electrical Engineering Dept. TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2008 FPTK UPI 2009 ENERGI GELOMBANG SAMUDERA Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL Jurnal Mekanikal, Vol. 1 No. 1 Januari 2010 : 1-6 RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL Daud Patabang Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasokan energi listrik yang cukup merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara, sehingga penyedia energi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman

Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman SCHEDULING ENERGI PEMBANGKITAN DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SIMAN I Made Barata Danajaya S1 Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Listrik dibutuhkan tidak hanya untuk penerangan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Proses terjadinya pasang surut secara umum Pasang surut dikatakan sebagai naik turunya permukaan laut secara berkala akibatnya adanya gaya tarik benda-benda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam

Lebih terperinci

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

Tarif dan Koreksi Faktor Daya Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu modul praktikum PLTMH kemudian mengimplementasikan modul tersebut dengan menyusun suatu petunjuk-petunjuk praktikum serta melakukan pengukuran pada

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN DAYA PADA SALURAN PEMBAWA UNTUK SUPLAI TURBIN ULIR ARCHIMEDES

ANALISIS PERBANDINGAN DAYA PADA SALURAN PEMBAWA UNTUK SUPLAI TURBIN ULIR ARCHIMEDES ANALISIS PERBANDINGAN DAYA PADA SALURAN PEMBAWA UNTUK SUPLAI TURBIN ULIR ARCHIMEDES Zulkiffli Saleh 1*, M. Fauzan Syafitra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 69-74 KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO Mulyono, Suwarti Program Studi Teknik Konversi Energi,

Lebih terperinci

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY 7.1 Umum Perhitungan rinci perencanaan sistem distribusi air bersih utama wilayah pengembangan kota Niamey mencakup

Lebih terperinci

PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) JELOK

PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) JELOK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) JELOK Akbar Kurnia Octavianto (L2F008103) 1, Dr. Ir. Hermawan,DEA. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ALVI SYUKRI 090421064 PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi yang melanda dunia khususnya di Indonesia, telah membuat berbagai pihak mencari solusi dan melakukan penelitian untuk mencari sumber energi

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012 STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012 Nur Aklis, H mim Syafi i, Yunika Cahyo Prastiko, Bima Mega Sukmana Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI T Harismandri 1, Asral 2 Laboratorium, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak

Lebih terperinci

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan. MESIN ASINKRON A. MOTOR LISTRIK Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter),

Lebih terperinci

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Kajian Penjadwalan PLTA Pompa Dengan Metode Gradient Pada Sistem Tenaga Listrik

Kajian Penjadwalan PLTA Pompa Dengan Metode Gradient Pada Sistem Tenaga Listrik Kajian Penjadwalan PLTA Pompa Dengan Metode Gradient Pada Sistem Tenaga Listrik Abdul Multi 1 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ISTN Jl. Moh. Kahfi II Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta 12640

Lebih terperinci

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI 2016 SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 Halaman : 2 dari 16 Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Survey Potensi PLTM Kananggar & Nggongi

Lebih terperinci

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Ray Posdam J Sihombing 1, Syahril Gultom 2 1,2 Departemen

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... 1 2. TUJUAN PENGUJIAN... 1 3. MACAM MACAM PERALATAN UJI... 2 4. INSTALASI PERALATAN UJI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Air 3.1.2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

Lebih terperinci

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR Ridwan Arief Subekti 1, Anjar Susatyo 2 1 Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, LIPI, Bandung ridw001@lipi.go.id 2

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Roy Hadiyanto*, Fauzi Bakri Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta

Lebih terperinci