BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 30 industri pada tahun Dari 30 industri barang konsumsi ini, peneliti akan mengambil beberapa sampel industri yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria-kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI dan tidak keluar dari BEI selama periode penelitian ( ). 2. Industri barang konsumsi yang mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun Selama periode penelitian, perusahaan tidak mengalami kerugian dalam laporan keuangan umum maupun laporan keuangan pajak selama tahun pengamatan. alasannya karena kerugian dapat dikompensasi ke masa depan menjadi pengurang biaya pajak tangguhan. 4. Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah Indonesia dan berakhirnya laporan keuangan per 31 Desember. 51

2 52 5. Industri barang konsumsi yang menyajikan laba bersih di laporan keuangan tidak memiliki fluktuasi yang terlalu rendah dan terlalu tinggi 6. Industri barang konsumsi harus menyajikan beda temporer dan beda permanen dalam laporan keuangan. Adapun proses seleksi sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Keterangan Industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI dan tidak keluar dari BEI selama periode penelitian ( ) Industri barang konsumsi yang tidak mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun di Industri barang konsumsi yang mengalami kerugian dalam laporan keuangan umum maupun laporan keuangan pajak selama tahun pengamatan. Jumlah 30 (2) (8) Total perusahaan yang dijadikan sampel 20 Sumber: Industri barang konsumsi dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan proses seleksi sampel yang telah dilakukan, maka diperoleh 20 Industri barang konsumsi yang dijadikan sampel. Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini:

3 53 Tabel 4.2 Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1. Cahaya Kalbar Tbk CEKA 2. Delta Jakarta Tbk DLTA 3. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4. Mayora Indah Tbk MYOR 5. Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 6. Sekar Laut Tbk SKLT 7. Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 8. Gudang Garam Tbk GGRM 9 H M Sampoera Tbk HMSP 10. Taisho Pharmaceutical Ind Tbk SQBI 11. Kalbe Farma Tbk KLBF 12. Kimia Farma Tbk KAEF 13. Merck Tbk MERK 14. Pyridam Farma Tbk PYFA 15. Tempo Scan Pasifik Tbk TSPC 16. Mandom Indonesia Tbk TCID 17. Mustika Ratu Tbk MRAT 18. Unilever Indonesia Tbk UNVR 19. Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 20. Langgeng Makmur Plastik Tbk LMPI Sumber: Perusahaan-perusahaan yang tercantum diatas adalah perusahaan yang akan dipakai untuk melihat pengaruh Book Tax Gap terhadap persistensi laba. B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Beda Temporer Beda Temporer diperoleh dengan melihat beda temporer baik positif maupun negatif. Beda temporer adalah perbedaan laba Akuntansi dan penghasilan kena pajak yang disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan memberikan pengaruh di masa mendatang dalam jangka waktu tertentu sehingga pengaruh terhadap laba akuntansi dan penghasilan kena

4 54 pajak akhirnya menjadi sama. Beda temporer disebabkan oleh pos-pos sebagai berikut: a. Penyisihan/akrual vs realisasi termasuk penyisihan piutang tak tertagih b. Penyusutan dan pmortisasi c. Kompensasi Rugi Beda temporer akan naik/turun sekian % dari total asset. Nilai beda temporer pada 20 sampel industri barang konsumsi adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Beda Temporer No KODE Beda Temporer CEKA DLTA INDF MYOR MLBI SKLT ULTJ GGRM HMSP SQBI KLBF KAEF MERK PYFA TSPC TCID MRAT UNVR KDSI LMPI Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (diolah)

5 55 Pos-pos beda temporer pada tiap perusahaan berbeda-beda, CEKA beda temporernya terdiri dari penyisihan imbalan kerja, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyusutan asset tetap dan bonus karyawan. DLTA beda temporernya terdiri dari perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal, beban imbalan pasca kerja, dan beban pensiun. INDF beda temporernya terdiri dari perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal serta penyisihan untuk kewajiban diestimasi imbalan kerja karyawan. MYOR beda temporernya terdiri dari penyisihan piutang raguragu, biaya transaksi, pendapatan bunga, perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal perbedaan amortisasi antara komersial dan fiskal. MLBI beda temporernya terdiri dari, penyusutan asset tetap, laba penjualan asset tetap, biaya imbalan kerja dan bonus yang masih harus dibayar, penyisihan persediaan, penyisihan penurunan penjualan asset tetap, royalti dan lisensi, dan biaya yang masih harus dibayar lainnya. SKLT beda temporernya terdiri dari Imbalan kerja, Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai persediaan, penyusutan asset sewa, hutang sewa guna usaha, pendapatan sewa guna usaha ditangguhkan, dan penyisihan piutang ragu-ragu. ULTJ beda temporernya terdiri dari penyusutan asset tetap, hutang imbalan kerja, dan amortisasi asset sewa guna usaha. GGRM beda temporernya terdiri dari laba belum terealisasi dalam persediaan, kewajiban imbalan pasca kerja, laba penjualan asset tetap, dan penyusutan asset tetap. HMSP beda temporernya terdiri dari kewajiban imbalan pasca-kerja, amortisasi biaya ditangguhkan, asset tetap,

6 56 beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian. SQBI beda temporernya terdiri dari penyisihan bonus, perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal, penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak, penyisihan insentif penjualan dan cuti, penyisihan imbalan kerja, penyisihan retur penjualan dan potongan harga. KLBF beda temporernya terdiri dari penyisihan imbalan kerja karyawan, penyusutan asset tetap, dan laba penjualan asset tetap. KAEF beda temporernya terdiri dari beban manfaat karyawan, amortisasi biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan, perbedaan antara penyusutan komersial dan fiscal, beban (pemulihan) persediaan using, beban (pemulihan) piutang ragu-ragu, penjualan asset, dan amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah. MERK beda temporernya terdiri dari penyusutan asset tetap dan amortisasi asset tidak berwujud, rugi penurunan nilai persediaan slowmoving, beban kompensasi karyawan, dan kerugian penurunan nilai piutang dagang. PYRA beda temporernya terdiri dari penyusutan asset tetap, imbalan pasca-kerja, pembayaran kewajiban imbalan pasca- kerja, laba atas penjualan asset tetap, angsuran sewa pembiayaan, dan beban sewa pembiayaan TSPC beda temporernya terdiri dari laba atas penjualan asset tetap, penyusutan asset tetap, beban iklan, amortisasi selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar asset bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi dan lain-lain. TCID beda temporernya terdiri dari perbedaan penyusutan komersial dan fiscal, imbalan pasca-kerja, penyisihan penghargaan karyawan, penyisihan biaya promosi, perbedaan

7 57 amortisasi komersial dan fiscal, penyisihan biaya lain-lain, perbedaan antara keuntungan penjualan asset tetap komersial dan fiskal. MRAT beda temporernya terdiri dari imbalan kerja, penyusutan aktiva tetap, pembayaran imbalan kerja, penyusutan sewa prmbiayaan, dan pembayaran sewa pembiayaan. UNVR beda temporernya terdiri dari, penyisihan dan beban yang harus dibayar, perbedaan antara penyusutan asset tetap dan amortisasi asset tidak berwujud komersial dengan fiskal dan kewajiban imbalan kerja. KDSI perbedaan temporernya terdiri dari imbalan kerja, sewa pembayaran dan penyusutan. LMPI perbedaan temporernya terdiri dari asset tetap, imbalan kerja karyawan, penambahan penyisihan piutang ragu-ragu. Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat nilai tertinggi pada tahun 2008 ada pada PT. Mandom Indonesia Tbk (TCID) yaitu sebesar atau 1,83% dari total asset. Pada tahun 2009 nilai tertinggi ada pada PT. Merck Tbk (MERK) yaitu sebesar atau 2,35% dari total asset. PT. Mandom Indonesia Tbk (TCID) mempunyai nilai beda temporer tertinggi pada tahun 2008 dan kemudian pada tahun 2009 PT. Merck Tbk (MERK) yang memiliki nilai tertinggi. Penyebab tingginya nilai beda temporer pada PT. Mandom Indonesia Tbk (TCID) adalah karena perbedaan temporer dari perbedaan penyusutan komersial dan fiskal yang mempunyai nilai sangat tinggi sedangkan pada PT. Merck Tbk (MERK) penyebab tingginya nilai beda temporer adalah karena perbedaan temporer dari kerugian penurunan nilai piutang dagang yang mempunyai nilai yang sangat tinggi.

8 58 Untuk tahun 2008 yang nilai terendah ada pada perusahaan PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) yaitu sebesar atau 0,01% dari total asset. Tahun 2009 nilai terendah tetap berada pada PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) yaitu sebesar atau 0,14% dari total asset. PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) mempunyai nilai beda temporer terendah selama 2 tahun berturut-turut penyebab nilai beda temporer yang rendah adalah dikarenakan perbedaan temporer dari laba penjualan asset tetap. 2. Beda Permanen Beda permanen diperoleh dengan melihat beda permanen baik positif maupun negatif. Beda permanen adalah perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena pajak yang disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan tidak akan menimbulkan permasalahan akuntansi serta tidak memberikan pengaruh terhadap kewajiban perpajakan dimasa mendatang. Beda permanen disebabkan oleh pos-pos sebagai berikut: a. Menurut akuntansi merupakan beban, menurut pajak penghasilan tidak dapat dibiayakan atau tidak dapat dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak (non deductable expense) pasal 9 ayat 1 UU No.36 tahun 2008 b. Menurut akuntansi merupakan pendapatan, menurut pajak penghasilan bukan merupakan objek PPh atau dikenakan PPh final diatur dalam pasal 4 ayat 3 dan 2 UU No. 36 tahun 2008

9 59 c. Menurut akuntansi bukan merupakan pendapatan, menurut PPh merupakan objek PPh, misalnya hibah yang tidak memenuhi pasal 4 ayat 3 UU No. 36 tahun 2008 Beda permanen akan naik/turun sekian % dari total asset. Nilai beda permanen pada 20 sampel industri barang konsumsi adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Beda Permanen No KODE Beda Permanen CEKA DLTA INDF MYOR MLBI SKLT ULTJ GGRM HMSP SQBI KLBF KAEF MERK PYFA TSPC TCID MRAT UNVR KDSI LMPI Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (diolah) Pos-pos beda permanennya pada tiap perusahaan berbeda-beda, CEKA beda permanennya terdiri dari pendapatan jasa giro, penalty dan bunga pajak, bagian rugi dari perusahaan asosiasi, kerugian atas penjualan

10 60 anak perusahaan dan beban lain-lain. DLTA beda permanennya terdiri dari kesejahteraan karyawan, pendapatan bunga yang dikenakan pajak final dan lain-lain. INDF beda permanennya terdiri dari kesejahteraan karyawan, pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final, representasi, sumbangan dan beban bunga. MYOR beda permanennya terdiri dari kesejahteraan karyawan, sumbangan, penghasilan bunga, pendapatan sewa dan lain-lain. MLBI beda permanennya terdiri dari penyusutan asset tetap, tunjangan karyawan, perjamuan, sumbangan, pendapatan bunga, beban pajak dan denda. SKLT beda permanennya terdiri dari Penyusutan, beban pajak, jamuan, hadiah dan sumbangan, bunga deposito, jasa giro, pendapatan sewa, keuntungan atas investasi, dan lain-lain. ULTJ beda permanennya terdiri dari tunjangan bentuk natura, koreksi pajak, pertemuan dan sumbangan, beban bunga sewa guna usaha, beban bunga pinjaman, rugi/(laba) penjualan asset tetap, amortisasi keuntungan ditangguhkan atas transaksi sewa guna sewa, penghasilan bunga (PPh final), biaya sewa guna usaha, penghasilan sewa, penerimaan dividen tunai, perusahaan asosiasi. GGRM beda permanennya terdiri dari sumbangan, penyusutan asset yang tidak boleh dikurangkan, pendapatan bunga dan sewa lainnya. HMSP beda permanennya terdiri dari beban yang tidak dapat dikurangkan, penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final bunga dan sewa. SQBI beda permanennya terdiri dari beban yang tidak dapat dikurangkan, kompensasi berbasis saham, dan penghasilan bunga

11 61 kena pajak final. KLBF beda permanennya terdiri dari beban bunga, promosi, sumbangan dan hubungan masyarakat, laba penjualan saham anak perusahaan, penghasilan bunga dan investasi yang telah dikenakan pajak final, penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final, dan lainlain. KAEF beda permanennya terdiri dari kenikmatan karyawan, beban representasi, jamuan dan sumbangan, koreksi SKP PPN dan PPh, pendapatan sewa dan bunga yang telah dikenakan pajak final. MERK beda permanennya terdiri dari beban kesejahteraan karyawan, penyusutan aktiva tetap, laba penjualan asset tetap, pendapatan bunga dari deposito dan rekening bank. PYRA beda permanennya terdiri dari gaji dan upah, representasi dan jamuan, dan pendapatan bunga. TSPC beda permanennya terdiri dari bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi setelah dikurangi deviden kas yang diterima, penyusutan asset tetap, beban yang tidak dapat dikurangkan: kesejahteraan karyawan, sumbangan dan representasi. TCID beda permanennya terdiri dari beban yang tidak dapat dikurangkan dan penghasilan yang sudah dikenakan pajak final. MRAT beda permanennya terdiri dari beban jamuan tamu, kesejahteraan karyawan, sumbangan dan lain-lain, dan penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak penghasilan final. UNVR beda permanennya terdiri dari bagian rugi bersih anak perusahaan, penghasilan bunga kena pajak final, beban yang tidak dapat dikurangkan dan taksiran penasilan kena pajak perseroan. KDSI beda permanennya terdiri dari pemberian kenikmatan kepada karyawan, sumbangan, penghasilan bunga yg pajaknya final,

12 62 jamuan dan lain-lain. LMPI beda permanennya terdiri dari beban pajak, sumbangan dan jamuan, gaji dan kesejahteraan karyawan, penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final. Berdasarkan tabel 4.4 diatas, nilai tertinggi pada tahun 2008 ada pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) yaitu sebesar atau 1,23% dari total asset. Pada tahun 2009 nilai tertinggi ada pada pada PT. Merck Tbk (MERK) yaitu sebesar atau 3,04% dari total asset. Pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) penyebab tingginya nilai beda permanen adalah perbedaan permanen dari tunjangan karyawan. Pada PT. Merck Tbk (MERK) penyebab tingginya beda permanen pada tahun 2009 adalah perbedaan permanen dari beban kesejahteraan karyawan. Untuk tahun 2008 nilai terendah ada pada PT. Tempo Scan Pasifik Tbk (TSPC) yaitu sebesar atau 0,21% dari total asset. Pada tahun 2009 nilai terendah ada pada PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) yaitu sebesar 0,0004 atau 0,04% dari total asset. Penyebab rendahnya beda permanen tahun 2008 pada PT. Tempo Scan Pasifik Tbk (TSPC) adalah perbedaan permanen dari penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final. Penyebab rendahnya beda permanen tahun 2009 pada PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) adalah perbedaan permanen dari penghasilan sewa yang pajaknya bersifat final. 3. Perubahan Net Income Laba merupakan indikator kinerja suatu perusahaan. Informasi yang terkandung di dalam laba bermanfaat bagi pihak yang

13 63 berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan. Perubahan Net Income merupakan perubahan laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode. Perubahan Net Income dihitung dengan cara mengurangkan laba periode tahun depan dengan laba periode sekarang kemudian dibagi dengan total aktiva tahun sekarang. Nilai Perubahan Net Income pada 20 sampel industri barang konsumsi adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Perubahan Net Income No KODE Perubahan Net Income CEKA DLTA INDF MYOR MLBI SKLT ULTJ GGRM HMSP SQBI KLBF KAEF MERK PYFA TSPC TCID MRAT UNVR KDSI LMPI Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (diolah) Berdasarkan tabel 4.5 diatas, pada tahun 2008 nilai tertinggi ada pada PT. Merck Tbk (MERK) yaitu sebesar atau 12,82% dari total

14 64 asset. Pada tahun 2009 nilai tertinggi ada pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) yaitu sebesar atau 10,31% dari total asset. Untuk tahun 2008 nilai terendah ada pada PT. Kimia Farma Tbk (KAEF) yaitu sebesar atau 0,49% dari total asset. Pada tahun 2009 nilai terendah ada pada PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA) yaitu sebesar atau 0,43% dari total asset. C. Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan informasi mengenai hasil variabel-variabel penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Temporer_X Permanen_X PerubahanNI_Y Valid N (listwise) 40 Sumber : Data sekunder yang diolah Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa variabel beda temporer (X 1 ) dengan jumlah data (N) sebanyak 40 mempunyai beda temporer rata

15 65 rata 0, atau 0, 1456 % dari total aset dengan beda temporer minimal -0, 0440 dan maksimal 0,0235 sedangkan standart deviasinya sebesar 0, Variabel beda permanen (X 2 ) dengan jumlah data (N) sebanyak 40 mempunyai beda permanen rata rata 0, dengan beda permanen minimal -0,0419 dan maksimal 0,0304 sedangkan standart deviasinya sebesar 0, Variabel perubahan net income (Y) dengan jumlah data (N) sebanyak 40 mempunyai perubahan net income rata rata 0, dengan perubahan net income minimal -0,1411 dan maksimal 0, 1282 sedangkan standart deviasinya sebesar 0, Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dalam penelitian adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi yang terdiri dari varibel independen dan variabel dependen atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji normalitas :

16 66 Gambar 4.1 Grafik Normality Probability Plot Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas data melalui Normal P-Plot yang terdapat pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah terdistribusi normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen

17 67 Deteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance. Berikut ini adalah hasil uji multikolinieritas: Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Temporer_X Permanen_X a. Dependent Variable: PerubahanNI_Y Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji multikolinearitas yang terdapat pada tabel 4.7, menunjukkan bahwa nilai VIF dibawah angka 10, dan nilai tolerance diatas angka 0,10. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memiliki masalah multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui adanya gejala hetorokedastisitas dalam persamaan regresi pada penelitian ini dilakukan melihat Scatterplot. Jika gambar Scatterplot tidak

18 68 menumpuk atau membentuk pola tertentu maka bebas dari. Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas: Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji heteroskedastisitas yang terdapat dalam gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak mengalami masalah heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah konsep regresi linier berarti komponen error berkorelasi berdasarkan urutan waktu atau urutan ruang. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah

19 69 variabel dependen berkorelasi dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson (DW), dimana hipotesis yang akan diuji adalah: 1) Angka D-W di bawah -2, artinya ada autokorelasi positif. 2) Angka D-W di antara -2 sampai +2, artinya tidak ada autokorelasi. 3) Angka D-W di atas +2, artinya autokorelasi negative. Berikut ini hasil uji autokorelasi: Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Durbin- Model R R Square Square Estimate Watson a a. Predictors: (Constant), Permanen_X2, Temporer_X1 b. Dependent Variable: PerubahanNI_Y Sumber : Data sekunder yang diolah Dari tabel 4.8 di atas, dapat dilihat nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,990 Karena nilai Durbin Watson (DW) berada di antara -2 sampai +2 maka persamaan regresi dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

20 70 3. Model Regresi Analisis regresi berganda dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara beda temporer dan beda permanen terhadap perubahan net income. Tabel 4.9 Hasil Regresi Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Temporer_X Permanen_X a. Dependent Variable: PerubahanNI_Y Sumber : Data sekunder yang diolah Persamaan regresinya sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y = 0, ,688 X 1 + 1,660 X 2 Keterangan : Y = Perubahan Net Income a b 1,b 2 X 1 X 2 = konstanta = koefisien regresi = Beda Temporer = Beda Permanen

21 71 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai konstanta (α) model persamaan regresi sebesar 0,023 ; artinya jika beda temporer (X 1 ) dan beda permanen (X 2 ) nilainya adalah 0 (constant), maka akan diikuti kenaikan perubahan net income (Y) sebesar 0,023 satu-satuan. b. Koefisien regresi variable beda temporer (X 1 ) sebesar 0,688. Artinya bahwa setiap terjadi kenaikan beda temporer satu satuan maka akan diikuti kenaikan perubahan net income sebesar 0,688 satu-satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara beda temporer dengan perubahan net income, semakin naik beda temporer semakin meningkat perubahan net income. c. Koefisien regresi variable beda permanen (X 2 ) sebesar 1,660. Artinya bahwa setiap terjadi kenaikan beda permanen satu satuan maka akan diikuti kenaikan perubahan net income sebesar 1,660 satu-satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara beda permanen dengan perubahan net income, semakin naik beda permanen semakin meningkat perubahan net income. 4. Pengujian Hipotesis Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regretion). Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Untuk

22 72 menguji signifikansi dari suatu hipotesis perlu menggunakan koefisien determinasi, uji F, uji t. a. Analisis determinasi (R 2 ) Analisis determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen (beda temporer dan beda permanen) dalam menjelaskan variabel dependen (net income). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Berikut merupakan hasil pengujian koefisien determenasi: Tabel 4.10 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Durbin- Model R R Square Square Estimate Watson a a. Predictors: (Constant), Permanen_X2, Temporer_X1 b. Dependent Variable: PerubahanNI_Y Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji koefisien determinasi yang terdapat dalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien R Square adalah sebesar 0,131, hal ini berarti 13,1 % variabel perubahan net income dapat dijelaskan oleh variabel

23 73 beda temporer dan beda permanen, sedangkan sisanya (100% - 13,1% = 86,9%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Angka koefisien korelasi (R) pada tabel 4.10 sebesar 0,363 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah rendah karena memiliki nilai koefisien korelasi di antara 0,020-0,399 (Sugiyono dalam Priyatno, 2010). Standar Error of the Estimate dari hasil regresi didapat nilai 0, , haal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi Perubahan Net Income sebesar 0, satu-satuan. b. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) Pengujian menyeluruh atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil pengujian menyeluruh (uji F): Tabel 4.11 Hasil Uji F ANOVA b Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Permanen_X2, Temporer_X1 b. Dependent Variable: PerubahanNI_Y Sumber : Data sekunder yang diolah

24 74 Dari hasil uji F di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi bernilai 0,074. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa beda temporer dan beda permanen (book tax gap) secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan net income. Dengan demikian H a ditolak dan H o diterima, yang berarti hipotesis yang menyatakan bahwa: Ho 1 = Book Tax Gap tidak berpengaruh terhadap Perubahan Net Income diterima. Ha 1 = Book Tax Gap berpengaruh terhadap Perubahan Net Income ditolak. c. Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Berikut adalah hasil pengujian parsial (uji t):

25 75 Model Unstandardized Coefficients B Tabel 4.12 Hasil Uji t Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Temporer_X Permanen_X a. Dependent Variable: PerubahanNI_Y Sumber : Data sekunder yang diolah Dari hasil uji t di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel beda temporer bernilai 0,396. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H a2 ditolak dan H 02 diterima yang berarti bahwa beda temporer tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan net income atau dapat dikatakan bahwa beda temporer tidak berpengaruh terhadap persistensi laba yang berarti hipotesis yang menyatakan bahwa: Ho 2 = Perbedaan Temporer tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perubahan Net Income diterima. Ha 2 = Perbedaan Temporer mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perubahan Net Income ditolak. Nilai signifikansi variabel beda permanen pada tabel di atas sebesar 0,062. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H 03 diterima dan H a3 ditolak. Hal ini berarti beda permanen tidak

26 76 berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan net income atau dapat dikatakan bahwa beda permanen tidak berpengaruh terhadap persistensi laba, yang berarti hipotesis yang menyatakan bahwa: Ho 3 = Perbedaan Permanen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perubahan Net Income diterima. Ha 3 = Perbedaan Permanen mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perubahan Net Income ditolak. D. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam menilai pengaruh book tax gap terhadap persistensi laba, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pada penelitian ini book tax gap diwakili oleh yang dinilai dengan menggunakan perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal yangi diwakili oleh beda temporer dan beda permanen yang ada di dalam peraturan perpajakan, sedangkan persistensi laba diwakili oleh pertumbuhan net income. Dalam data statistik yang sudah ditampilkan dan dijelaskan diatas dapat dilihat bahwa pada uji secara simultan nilai signifikansi bernilai 0,074, yang berarti book tax gap tidak berpengaruh terhadap net income. Hal ini tidak sesuai dengan Handayani dkk (2006) yang menyebutkan bahwa book tax gap berpengaruh terhadap perubahan laba sebelum pajak dan net income. Dalam data statistik yang sudah ditampilkan dan dijelaskan diatas dapat dilihat secara parsial bahwa beda temporer mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,396, dan beda permanen mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,062 yang

27 77 berarti beda temporer dan beda permanen tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan net income. Hal ini sesuai dengan Mark Jackson (2009). Beda temporer mempunyai hasil yang tidak berpengaruh dikarenakan jika dilihat dari nilai rata-rata pertahun dapat diketahui bahwa nilai rata-rata perbedaan temporer termasuk kecil, hal tersebut dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu yang pertama karena memang perbedaan temporernya kecil atau nilai temporer dari koreksi fiskal positif dan negatif tidak jauh berbeda, karena perbedaan temporer dari koreksi fiskal positif yang bersifat menambah laba akuntansi tahun depan dengan koreksi fiskal negatif yang bersifat mengurangi laba tahun depan jumlahnya tidak terlalu besar bedanya, mengakibatkan pengaruh perbedaan temporer terhadap laba akuntansi tahun depan menjadi kecil, sehingga perbedaan temporer tidak berpengaruh. Perbedaan temporer tidak berpengaruh juga dapat disebabkan oleh perbedaan metode pelaporan antara laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal. Misalnya dalam hal metode penyusutan, dan penilaian persediaan. Dalam hal ini terjadi hasil yang tidak berpengaruh kemungkinan dikarenakan penyusutan pada tahun tertentu yang mengakibatkan nilai penyusutan menjadi turun, tetapi pada tahun tersebut perusahaan juga membeli asset baru yang mengakibatkan nilai penyusutan menjadi tinggi dan jika dilihat nilai nya menjadi tidak ada perubahan yang signifikan atau terjadi nilai yang stabil antara laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal, sehingga hal tersebut menyebabkan perbedaan temporer tidak berpengaruh terhadap perubahan net income.

28 78 Beda permanen disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan tidak akan menimbulkan permasalahan akuntansi serta memberikan pengaruh terhadap kewajiban perpajakan di masa mendatang. Perbedaan ini terdiri dari penghasilan yang telah dipotong PPh final, penghasilan yang bukan merupakan objek pajak, pengeluaran yang termasuk ke dalam non deductible expenses dan tidak termasuk ke dalam deductible expenses.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang ada di Indonesia dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v - LAMPIRAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - Lampiran i Sampel 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sam 1 2 3 pel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA - - 3 Tri

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi No Emiten Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk 6 Maret 1985 13 Juni 1994 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food

Lebih terperinci

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama : LAMPIRAN 1 Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama 2010-2012: No. Nama Perusahaan Kode Tanggal 2010 2011 2012 IPO 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Industri manufaktur yang dijadikan sampel penelitian merupakan industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena begitu banyaknya industri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi LAMPIRAN Lampiran i Populasi dan Sampel Populasi NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 Sampel 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, Tbk v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar v v

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang dapat meliputi gaji atau upah, tunjangan, dan pemotongan. 2. Informasi mengenai nilai tambah, dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa perusahaan manufaktur go publik sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September April 2014 di Pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A- 204,

Lebih terperinci

Daftar Populasi Penelitian

Daftar Populasi Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi Penelitian No. Nama Emiten Kode Kriteria 1 2 3 1. PT Akasha Wira Internasional Tbk ADES X - 2. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA X - 3. PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Análisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada data rentet waktu yang digunakan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Mentah Variabel Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajiaan dan Analisa Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas yang dibagikan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia atau mengunduh data laporan keuangan melalui website

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai moderasi. Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk 49 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskripsif Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data informasi keuangan berupa laporan audit dan laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM. ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO TOTAL ASSETS (DTA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Nilai DER Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Lampiran 1: Nilai DER Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Lampiran 1: Nilai DER Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012 Tahun No Kode Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 1 ADES PT. Ades Alfindo 1.61 2.25 1.51

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunjungi dan mengunduh data laporan keuangan melalui website Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index untuk periode 2011-2013 berjumlah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi NO KODE EMITEN NAMA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN 1 ADES Akasa Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten LAMPIRAN 1 Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods Periode 2011-2014 No Kode Saham Nama Emiten PBV 2011 2012 2013 2014 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT 0,79 1,55 1,77 1,86

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian yang menjadi objek penulis adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis, dalam penelitian ini adalah Pojok BEI dan Gallery VAS Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan datadata keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Elin Septiana NPM : 20208431 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris independen, leverage,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci