Analisis Proses Bisnis. III.1 Tinjauan terhadap Proses Bisnis Saat Ini
|
|
- Liani Sucianty Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab III Analisis Proses Bisnis Bab ini menjelaskan tentang kondisi proses bisnis dalam pelaksanaan estimasi biaya produksi manufaktur yang dilakukan oleh IKM manufaktur yang dijadikan sebagai objek penelitian. III.1 Tinjauan terhadap Proses Bisnis Saat Ini Estimasi biaya produksi merupakan salah satu masalah yang penting dalam lingkungan produksi job order. Penawaran dalam bentuk estimasi biaya dan waktu produksi harus dapat disampaikan oleh IKM manufaktur secepat mungkin kepada konsumen. Gambar III-1 menjelaskan tentang proses bisnis estimasi biaya produksi dalam sistem produksi job order yang dilakukan oleh IKM manufaktur dengan metode analitis. Pada Gambar III-1 tersebut, pihak yang terlibat dalam proses estimasi biaya adalah bagian PPC (Production Planning and Control). Data pesanan yang diperoleh dari bagian pemasaran akan diproses menjadi biaya produksi oleh Bagian PPC. Data pesanan merupakan data yang bersifat umum dan tidak rinci yang berisi informasi nama produk, gambar pesanan dan kuantitas. Karena informasi pesanan tidak cukup untuk dipergunakan sebagai dasar estimasi biaya, maka diperlukan proses analisis lebih lanjut terhadap informasi pesanan tersebut. Analisis dilakukan dengan mendefinisikan rancangan produk (dalam bentuk gambar rancangan produk) dan rancangan proses. Berdasarkan rancangan produk dapat diketahui mengenai informasi material yang dibutuhkan beserta fitur-fitur produk yang harus dihasilkan. Berdasarkan fitur-fitur produk, dibuat rancangan proses produksi sehingga menghasilkan informasi biaya pemesinan. Berdasarkan informasi material dan rancangan proses tersebut, selanjutnya bagian PPC melakukan estimasi biaya produksi.
2 Gambar III-1 Proses Bisnis Estimasi Biaya Saat Ini: Metode Analitis Proses Estimasi Biaya Produksi Proses bisnis saat ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1. proses estimasi biaya tidak dapat dilakukan secara cepat karena memerlukan proses perancangan produk dan perancangan proses produksi 2. perancangan produk dan perancangan proses membutuhkan kepakaran dan sumber daya yang besar bagi ukuran perusahaan kecil dan menengah 3. hasil rancangan produk dan rancangan proses tidak dipergunakan dalam proses produksi jika pesanan batal. Sesuai dengan proses bisnis di atas, dalam hal proses estimasi biaya bagian PPC bertugas untuk: 1. Membuat gambar rancangan produk 2. Membuat rancangan proses produksi berdasarkan gambar produk 3. Menghitung biaya material berdasarkan gambar produk 4. Menghitung biaya pemesinan berdasarkan gambar produk 5. Membuat estimasi biaya produk
3 Terdapat empat data yang terlibat dalam proses estimasi biaya produksi ini, yaitu data informasi pesanan, data rancangan produk, data rancangan proses dan data estimasi biaya dalam bentuk penawaran. Data informasi pesanan adalah data yang diterima oleh Bagian Pemasaran dari konsumen dan dipergunakan sebagai dasar perancangan produk yang berisi informasi mengenai: 1. Identitas pesanan 2. Nama pesanan 3. Pemesan 4. Tanggal Pengiriman 5. Jumlah unit pesanan 6. Gambar pesanan 7. Informasi lain, seperti jenis material dan tingkat kepresisian proses pemesinan Data rancangan produk adalah data gambar produk yang akan dibuat dan ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi sehingga mudah untuk dianalisis. Data rancangan produk untuk keperluan estimasi biaya produksi ini memuat informasi: 1. Identitas pesanan 2. Nama produk 3. Identitas gambar rancangan produk 4. Gambar rancangan produk Data rancangan produk tersebut disimpan dalam sebuah file server yang didalamnya terdapat direktori untuk masing-masing pesanan. Data rancangan produk dibuat dengan aplikasi CAD, yaitu Solidworks TM. Data rancangan proses adalah data yang menggambarkan urutan proses pemesinan yang diperlukan untuk membuat sebuah produk. Data rancangan proses yang terlibat dalam proses estimasi biaya produksi ini memuat informasi: 1. Identitas pesanan 2. Identitas gambar rancangan produk
4 3. Pemesinan 4. Waktu pemesinan Proses pengelolaan data pesanan dilakukan dengan bantuan komputer melalui aplikasi database sederhana. Proses perancangan gambar produksi dan proses produksi dilakukan dengan bantuan aplikasi CAD/CAM (Computer Aided Design/Computer Aided Manufacturing). Aplikasi CAD/CAM yang dipergunakan dapat menghasilkan gambar rancangan produk yang kemudian dapat melakukan simulasi proses produksi. Berdasarkan simulasi proses produksi, estimasi kebutuhan waktu pemesinan dapat dihasilkan. Berdasarkan estimasi waktu pemesinan, estimasi biaya pemesinan dapat ditentukan. Karena biaya seluruh pesanan diestimasi melalui gambar rancangan hasil aplikasi CAD/CAM, data gambar rancangan historis tersimpan dengan baik. III.2 Usulan Proses Bisnis Usulan sistem pendukung keputusan estimasi biaya produksi disajikan dalam Gambar III-2 dimana estimasi biaya didasarkan pada seperangkat aturan estimasi biaya produksi. Aturan estimasi biaya produksi dibangkitkan dengan bantuan perangkat lunak berdasarkan data historis. Karena sistem estimasi tergantung pada data historis, maka ketersediaan data historis tersebut merupakan prasyarat utama keberhasilan implementasi usulan proses bisnis ini. Gambar III-2 Usulan Proses Bisnis Setelah aturan estimasi biaya produksi didapat, informasi pesanan dari konsumen dibandingkan dengan aturan estimasi biaya yang dibangkitkan dari data historis
5 rancangan produk, sehingga estimasi biaya dapat dilakukan secara analogi berdasarkan produk yang sudah pernah diproduksi. Dengan adanya perangkat lunak pendukung keputusan estimasi biaya ini, proses bisnis estimasi berubah dengan tanpa melibatkan kegiatan perancangan produk dan perancangan proses produksi. Proses bisnis yang dirujuk menerapkan langkah-langkah estimasi biaya dengan metode analogi, yaitu: 1. menentukan atribut di antara sebuah produk dengan produk lain atau kelompok produk. Penentuan atribut dilakukan dengan memilih fitur-fitur produk yang meliputi fitur geometri dan fitur pemesinan. 2. membandingkan produk baru dengan produk historis berdasarkan atribut yang telah ditentukan pada langkah 1. Untuk keperluan perbandingan ini maka perlu disusun kelompok-kelompok produk sehingga sebuah produk baru dapat diperbandingkan dengan kelompok-kelompok produk tersebut. Kelompok produk ini dibuat dengan mempergunakan algoritma K-Means. 3. menentukan harga sebuah produk baru. Secara manual, pakar dapat menentukan secara presisi perbedaan sebuah produk baru terhadap produk atau kelompok produk historis. Perangkat lunak yang dibangun diharapkan dapat membangkitkan rumusan penentuan harga produk baru ini dengan algoritma MLR. III.3 Kebutuhan Pengguna Berdasarkan usulan proses bisnis pada sub bab III.2, dibutuhkan sebuah perangkat lunak pendukung keputusan dalam penentuan estimasi biaya produk sehingga: 1. proses estimasi biaya dilakukan tanpa melakukan proses perancangan produk dan perancangan proses 2. proses estimasi biaya dapat dilakukan secepat mungkin oleh bagian PPC. Karena itu perangkat lunak pendukung keputusan estimasi biaya harus:
6 1. mampu membaca dan melakukan ekstraksi data dari file CAD 2. mampu melakukan identifikasi fitur geometri dan pemesinan sebuah rancangan produk yang tersimpan dalam file CAD 3. mampu membangkitkan rumusan estimasi biaya berdasarkan fitur geometri dan fitur pemesinan sebuah produk 4. mampu mengelompokkan sebuah produk baru ke dalam cluster produk dan menentukan estimasi biaya produksi
Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak. IV.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Bab IV Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Bagian ini menjelaskan tentang analisis dan rancangan sistem pendukung keputusan estimasi biaya produk pada IKM manufaktur dengan mempergunakan metode k-means
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tuntutan Sistem Produksi Maju Perkembangan teknologi dan kebudayaan manusia menuntut perubahan sistem produksi dalam dunia manufaktur. Kebutuhan produk yang semakin
Lebih terperinciImplementasi, Pengujian dan Evaluasi Hasil Pengujian
Bab V Implementasi, Pengujian dan Evaluasi Hasil Pengujian Bagian ini menjelaskan hasil implementasi perangkat lunak yang dibangun, pelaksanaan pengujian perangkat lunak dan evaluasi hasil pengujian. V.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya dunia teknologi khususnya komputer yang semakin baik halam hal perangkat lunak maupun perangkat keras dan pentingnya informasi yang dikelolah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,
Lebih terperinciPRODUCT DATA MANAGEMENT DALAM KAITAN DENGAN CAD/CAM
PRODUCT DATA MANAGEMENT DALAM KAITAN DENGAN CAD/CAM Teknik by dian Berlandaskan efisiensi dan efektivitas produksi yang diterapkan pada suatu perusahaan yang berkompetensi di kancah perindustrian global.
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK PENDUKUNG ESTIMASI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE K-MEANS DAN MULTIPLE LINEAR REGRESSION PADA SISTEM PRODUKSI JOB ORDER TESIS
PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG ESTIMASI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE K-MEANS DAN MULTIPLE LINEAR REGRESSION PADA SISTEM PRODUKSI JOB ORDER Studi Kasus pada Industri Kecil Menengah (IKM) Manufaktur TESIS Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan di dalam dunia industri semakin ketat. Hal ini ditandai dengan terciptanya globalisasi pasar yang mengakibatkan munculnya pertumbuhan industri
Lebih terperinciData Mining untuk Estimasi Biaya Produksi pada Industri Kecil dengan Sistem Produksi Job order
Data Mining untuk Estimasi Biaya Produksi pada Industri Kecil dengan Sistem Produksi Job order Uuf Brajawidagda Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PAL Indonesia Persero adalah perusahaan manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta komponen-komponen pendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi di Indonesia terjadi dengan sangat pesat. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan badan usaha, perusahaan, organisasi dan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian implementasi dan pengujian ini akan dijabarkan hasil implementasi berupa prototipe yang menggambarkan proses hasil perancangan. Dari segi prosesnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jumlah tertentu dalam setiap periode waktu tertentu. Untuk itu, perlu dibuat suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan manufaktur pasti memiliki bagian khusus yang mengurusi pembuatan jadwal produksi. Suatu perusahaan pasti memiliki permintaan dalam jumlah tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia industri dewasa ini, kecepatan inovasi produk baik dari segi teknologi maupun estetika dan fungsionalitasnya memegang peranan penting untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciMateri #12. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n
Materi #12 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa dan mampu menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat efisiensi dari setiap proses yang tepat akan menghasilkan tingkat produktifitas yang tinggi. Setiap perusahaan akan bersaing untuk meningkatkan tingkat efisiensi
Lebih terperinciBAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas Mandiri Bandung.
BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan adalah mengenai penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas
Lebih terperinciTIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d
Materi #12 Pendahuluan 2 Manajemen manufaktur menggunakan komputer sebagai: Sistem konseptual (pada area persediaan: Titik pemesanan kembali, MRP, JIT). Elemen dalam sistem produksi fisik (CAD, CAM, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya pasar domestik maupun pasar di kawasan Asia Tenggara, PT. Z.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Z. adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam industri pengemasan fleksibel, khususnya untuk kemasan bahan makanan. Guna meningkatkan daya saingnya
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Data base SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR A. MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Sistem Informasi Akuntansi produksi Lingkungan Internal Industrial Engineering Intelegen manufaktur Persediaan Kualitas Biaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi penjualan dan perhitungan biaya produksi yang telah dilakukan pada PT. NUTECH PUNDI ARTA, maka
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan kemajuan teknologi melaju dengan cepatnya. Hal ini terutama untuk teknologi informasi dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia dalam bidang konstruksi bangunan berkembang semakin pesat. Konstruksi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik. Pada industri manufacturing hal ini menjadi masalah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya persediaan bahan baku yang akan diolah dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimum. Tentunya tujuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengendalian manufacturing melibatkan seluruh aktifitas mulai dari pemasukan bahan mentah sampai menjadi produk jadi. Termasuk diantaranya accounting, order
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengelompokkan dan mengontrol aktivitas-aktivitas selama proses terbentuknya
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PEMBUATAN MODEL PROSES MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC MINER UNTUK ANALISIS INTERAKSI PROSES BISNIS PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam siklus proses produksi, fixturing merupakan salah satu tahapan penting dalam proses manufaktur yang berfungsi untuk mendukung, menempatkan, dan menahan workpiece
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL Bab ini akan membahas mengenai analasis dan intepretasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Analisis terbagi menjadi dua yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam memberikan informasi serta memasarkan produknya sudah tidak dapat lagi mengandalkan sistem konvensional, yaitu dengan hanya melalui media cetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien.pada industri yang menggunakan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini berangkat dari kenyataan yang dihadapi oleh industri kemasan karton dewasa ini, yaitu proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan (make-to-order),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan persediaan barang-barang fisik merupakan suatu masalah yang lazim di semua perusahaan. Untuk kebanyakan perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia menjadi daya tarik bagi industri manufaktur di dunia untuk menjual produk mereka di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xix
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Secara garis besar tahapan-tahapan yang dilakukan diantaranya yaitu tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembatasan masalah dan sistematika penulisan dari penelitian ini. Bab. ini terlebih dahulu sebelum membaca laporan ini lebih jauh.
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan dari penelitian ini. Bab pendahuluan dibuat agar pembaca mengerti gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi internet pada bidang perdagangan. E-commerce
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang masalah Electronic commerce atau e-commerce adalah salah satu dampak perkembangan teknologi internet pada bidang perdagangan. E-commerce memberikan berbagai kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan human resource, yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa proses operasi
Lebih terperinciTIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk
Materi #1 TIN305 Perancangan dan Pengembangan Produk Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Produk memuat tentang tahapan dalam perancangan produk dengan aplikasinya pada dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak operasi manufaktur terutama pada tingkat kecil dan menengah dimanajemeni secara kacau, persediaan menumpuk, suku cadang/persediaan dipercepat/diperbanyak
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )
Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dihadapi, misalnya dalam kegiatan berorganisasi. memproses data yang ada menjadi informasi yang tepat waktu (timeless), akurat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan dalam bidang teknologi informasi sangat pesat, khususnya pada bidang komputer. Teknologi informasi telah memainkan peranan yang sangat penting
Lebih terperinciMAKALAH PROSES PRODUKSI CAD DAN CAM PERANCANGAN MESIN BERBASIS CAM DAN CAM
MAKALAH PROSES PRODUKSI CAD DAN CAM PERANCANGAN MESIN BERBASIS CAM DAN CAM Mata kuliah proses produksi CAM dan CAM Dosen pembimbing : Achmad Ridjanto ST.MT Disusun oleh : Muhamad Mei Handita Cholil (5.14.04.07.0.029)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciSistem Informasi Mananjemen
Sistem Informasi Mananjemen Definisi SIM Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.informasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DEFINISI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah makan X yang berlokasi di daerah Garut merupakan salah satu rumah makan yang menyediakan makanan khas Sunda. Setiap harinya tempat ini didatangi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fajar Kerupuk Bawang berdiri sejak tahun 1999 dan sudah mengenalkan produk pada tahun 2000. Usaha kerupuk ini memiliki toko yang kecil, namun mengutamakan pesanan dan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
1 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dunia bisnis yang sangat cepat membuat keberhasilan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dunia bisnis yang sangat cepat membuat keberhasilan suatu perusahaan di masa lalu tidak menjamin keberhasilannya di masa yang akan datang, kecuali perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) MRP dibagikan dan didefinisikan dalam 3 kategori, yaitu MRP tipe 1 berhubungan dengan sistem kontrol persediaan, MRP tipe 2 berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, industri manufaktur di Indonesia mengalami persaingan yang semakin ketat terutama yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan, harga produk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sudut pandang konsumen oleh karena itu perlu dieliminasi. Didalam lean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pemborosan merupakan segala sesuatu yang menambah waktu dan biaya pembuatan sebuah produk namun tidak menambah nilai pada produk yang dilihat dari sudut
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab awal pendahuluan pada laporan berisi awal mula masalah yang dimiliki sebuah kafe dan perencanaan solusi masalahnya yang dibahas secara singkat, dilanjutkan dengan rumusan masalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang simulasi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Emshoff dan Simun (1970), simulasi didefinisikan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengelola data-data tersebut dengan baik. jenis transaksi, tanggal terjadi transaksi hingga tanggal jatuh tempo.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini teknologi informasi sangat berkembang dengan pesat, oleh karena itu informasi menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan untuk dapat menjaga
Lebih terperinciLab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA
Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master
Lebih terperinciARTIKEL PROSES MANUFAKTUR DENGAN CAD, CAM DAN CAE
ARTIKEL PROSES MANUFAKTUR DENGAN CAD, CAM DAN CAE Disusun Oleh : Nama : RIZWAN NUR AGIST Nim : 101.03.1086 Mata Kuliah : REKAYASA BERBANTUAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerja para staf estimator untuk melakukan proses estimasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi bangunan adalah suatu proses perakitan material bangunan untuk membentuk suatu bangunan. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinci7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL
7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL 7.1 Persyaratan Implementasi Model Model Proses Penerimaan Pesanan ini dirancang untuk mencapai empat tujuan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi pesanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terciptanya suatu produk baru dengan kualitas yang baik. Dalam dunia industri manufaktur, terdapat banyak kendala
Lebih terperinciSTMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS Hamdedie 2007260027
Lebih terperinciBAB 4 PROSES BISNIS 4.1. Proses Bisnis Saat Ini Proses Bisnis Pembelian Saat Ini
BAB 4 PROSES BISNIS Usaha dagang X merupakan usaha jual beli plastik daur ulang. Usaha ini berlokasi di Solo dan berdiri pada tahun 2007. Pada awalnya usaha ini melakukan jual beli berdasarkan mulut ke
Lebih terperinciAddr : : Contact No :
email Addr : heriyanto.lucky@gmail.com : dewa_emas@yahoo.com Contact No : 081318170013 SISTEM INDUSTRI MANUFAKTUR Industri manufaktur didefinisikan sebagai industri yang membuat produk dari bahan mentah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu teknologi menyebabkan kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko. buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan Swasta. Mekanisme penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku yang digunakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tujuan perusahaan dalam memproduksi barang adalah untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat membuat perencanaan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Dalam BAB 1 ini akan dijelaskan latar belakang masalah yang ada kemudian membuat rumusan masalah beserta tujuan dari pembahasan serta ruang lingkup dalam pembuatan aplikasi dan juga
Lebih terperinciRagam Sistem Informasi 1
Ragam 1 N Tri Suswanto Saptadi 1 Simple thing must be simple, complex thing must be possible 2 1 Klasifikasi SI Level organisasi Area fungsional Dukungan yang diberikan Arsitektur sistem informasi dll
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi dan pengujian data adalah sebagai berikut : 4.1.1. Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Berbasis Android untuk Aktivitas Manajemen Material Galangan Kapal Baru
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-140 Perancangan Aplikasi Berbasis Android untuk Aktivitas Manajemen Material Galangan Kapal Baru Swastriadi Wirayudha, Triwilaswandio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia ekonomi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat begitu pula dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin meningkat. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia ekonomi khususnya dalam hal berbelanja. Belanja yang dilakukan melalui internet ini sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen
3 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Sistem Kode/ Bobot : TKM XXXX Status : Mata Kuliah Penunjang Disertasi Prasyarat : - Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini berisi tentang pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha pelayanan jasa penyewaan perlengkapan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan usaha pelayanan jasa penyewaan perlengkapan yang menawarkan berbagai macam produk-produk seperti tenda, sound system dan dekorasi dari waktu ke waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia industri yang semakin pesat, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dengan para kompetitor dengan menciptakan kredibilitas yang baik di mata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor saat ini banyak digunakan oleh masyarakat terutama di daerah Bekasi, perkembangan sepeda motor pada periode 2009 2013 mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, salah satunya adalah proses komputerisasi berbagai hal yang tadinya dilakukan secara manual seperti,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Galung Mas Cargo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang khususnya barang dalam jumlah besar seperti hasil produksi dari suatu perusahaan dan
Lebih terperinciPERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGKODEAN FITUR PRODUK (CODING SYSTEM) METODE OPITZ DENGAN MENGGUNAKAN PRO/ENGINEER
Juni 9, Surabaya, Indonesia PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGKODEAN FITUR PRODUK (CODING SYSTEM) METODE OPITZ DENGAN MENGGUNAKAN PRO/ENGINEER Sunardi Tjandra Program Studi Teknik Manufaktur Universitas Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Indonesia termasuk perkembangan yang berjalan dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi
Lebih terperinciObjek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi
Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur
Lebih terperinciRagam Sistem Informasi Seri I
YFA D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi Ragam Sistem Informasi Seri I Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Tujuan Pembelajaran Memahami tentang ragam sistem informasi berdasarkan
Lebih terperinci