I 2,6ooo I I! 2,6ooo 1 2,6ooo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I 2,6ooo I I! 2,6ooo 1 2,6ooo"

Transkripsi

1 LAMP RAN

2 5 Lampiran. Data Pengamatan Nira Siwalan.. Nira Siwalan Segar Tanggal pembelian ph Kadar gula reduksi (q ' ,0, oo j _i..q.l,.,8298,.2. Nira Siwalan Steril!Parameter H adargula, Reduksi (%)! -dibeli tanggal \ - dibeli tanggal t n ,99 5,97 5,97 i 5,97 5,97 5,97 5,8 5,97 2,ooo! 2,ooo 2,ooo! 2,25 li.. li 2,25! 2,25 Keterangan: - Nira siwalan segar dibeli 2 kali yaitu pada tanggal 28 Mei 200 dan 25 Juni 200 karena pembelian tidak dapat terlalu banyak. Sekali pembelian hanya diperoleh ± 5 liter.

3 55 Lampiran 2. Data Basil Analisis Varian ph setelab Fermentasi ,5 0,75 v,295,25,22,o,27 Jumlah Sumber Keragaman Kelompok Perlakuan Galat Percobaan Jumlah db JK KT F hitung F Tabel oc = 0,05 5 0,05 0,0578 0,0 0,00 0,00 9,0000 2,90 0,09 27,57,287 0,0007 Keterangan: F hitung (27,57) > F Tabel (,287) menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan konsentrasi starter yang berbeda terhadap nilai ph. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNTLSD). Uji Beda Nyata Terkecil Nilai ph Bl''T (ex:) = t (oc/l) (v). BNT ( oc=0,05) = t ) (5). \j 2.0,007 = 2,.0,05 = 0,02 Perlakuan dan rata-rata,792 (),258 (),258 (2),08 (),792 () Keterangan: * = ada perbedaan yang nyata Perlakuan dan rata-rata,258,258 () (2) 0,0* 0,079 * 0,025*,08 (!) 0,* 0,0950* 0,0525* Dalam bentuk notasi huruf: 2 a b c d

4 5 Laropiran. Data Basil Analisis Varian Total Asaro Laktat (%) setelah Ferroentasi Konsentrasi Kelom2ok Jumlah Rata- Starter(%) ll V v V i rata 0,25 0,59 0,9 0,25 0,72 0,70 0,75 0,990 0,5 0,5 o,s2 o,25 o.o o,75, o,8o o,9s9.o27. o, 0,75 0,99 0,70 '0, 0,82 0,9 0,20,5 0,859 0,2 i 0,777 0,8. 0,859 0,989] 0,2082,82 0,97 Jumlah ,787, 0, Sumber db JK KT F hitung F Tabel rx = 0,05 Keragaman ---- Kelompok 5 0,002 l 0,000,208 2,90 Perakuan 0,0029 0, ,287 Galat Percobaan 5 J 0,0008 0,00005 Jumlah 2 0,009 Keterangan: F hitung (8,2) > F Tabel (,287) menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan konsentrasi starter yang berbeda terhadap nilai total asam laktat. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT!LSD). Uji Beda Nyata Terkecil Nilai Total Asaro Laktat BNT (oc) = t tcel2) (v). BNT (oc=0,05) = t ro. 052 l (5). = 2,.0,002 = 0,0089 v 2.TG v 2.0,0005 JPerlakuan dan rata-rata f-l-:-:--::-::-c--.-"p-=erlc:::akua=n..:;;da;:::nra:.::ta7 -r::_:::::ata 0,5 0,77! 0,859 TD.97 ' () (2) () (-:-)-:-:---- 0,5 () 0,020* i 0,0208* O,cl29* 0,77 (2) 0,0088 0,07* 0,859() i o,oo88 0,97 () i Keterangan: * = ada perbedaan yang nyata Dalam bentuk notasi huruf: 2 a b be c

5 57 Lampiran. Data Basil Analisis Varian Angka Lempeng Total (AL T) setelah Fermentasi Konsentrasi Starter(%) 025 0,5 0,75 Jumlah 7, , o 8 l5.o.toi\..toq i 9 8 8j s 9 sl 9,,.0,.0 5,.0,0.0,.0 5,..0,.0 2,9.0 9 ' 7,.0 7 2, , , ,7.0 9 l j 2,.0 8 i,.0 8 2, ,.0 8,9.0 8,0.0 8 L, ", i 2,.0",.0",9.0" i,8.0jv Sumber db JK KT F hitung F Tabel <X:= 0,05 Keragaman Kelompok 5,57.0,200 2,90 Perlakuan, ,959,287 Galat Percobaan,8.0 7 Jumlah Keterangan: F hitung (0,959) < F Tabel (,287) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perlakuan konsentrasi starter yang berbeda terhadap nilai angka lempeng total (ALT).

6 58 Lampiran 5. Data Basil Analisis Varian Kadar Gula Reduksi (%) setelah Fermentasi ,5 0,75 Jurnlah Smnber Keragaman Kelompok Perlakuan Galat Percobaan Jurnlah db JK KT Fbitung F Tabel cr = 0,05 0,02 0,00,055 2,90 0,009 0, i,287 0,07 0,00 0,099 Keterangan: F hitung (0,727) < F Tabel (,287) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perlakuan konsentrasi starter yang berbeda terhadap kadar gula reduksi.

7 59 Lampiran. Data Pengamatan dan Hasil Analisis Varian Organoleptik Aroma Nira Siwalan Probiotik L. Panelis l 5 ' , ' ,., 0 " J 2? ') "" 5 ') 7 5 " i 5 l t r ,., -' t i 5 t )

8 0 Lanjutan Lampiran. Data Pengamatan Organoleptik Aroma Nira Siwalan Probiotik Panelis F 5 5 2! '-,., 5 2! 2 ' f 52 i 2 - '! :! ) " Total Rata-rata,57,82,22,80 Keterangan: 2 = konsentrasi starter 0,25% 58 = konsentrasi starter 0,5% 857 = konsentrasi starter 0,75% 5 = konsentrasi starter % "-! Sumber db JK KT F hitung F Tabel = 0,05 Keragaman Kelompok 55 8,928 2,7078,87,27 Perlakuan 2,78,222 2,88 2,59 Galat Percobaan 5 2,82,5 Jumlah 22 0,28 Keterangan: F hitung (2,88) > F Tabel (2,59) menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan konsentrasi starter yang berbeda terhadap kesukaan panelis pada aroma nira siwalan probiotik Selanjutnya dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil!BNT.

9 f Uji Beda Nyata Terkecil Organoleptik Aroma Nira Siwalan Probiotik BNT (oc) = t (x/ 2 ) (v). BNT (oc=0,05) = t (O,OS/2) (5). \ / 2.,5 \j 5 =,90.0,22878 = 0,8 Perlakuan dan rata-rata,57 (),80 (),82 (2),22 () Perlakuan dan rata-rata,80,82 ) (2) 0,2500 0,078,22 () 0,07* 0,285 0,07 Keterangan: * = ada perbedaan yang nyata Dalam bentuk notasi huruf: a 2 ab b ab Rangkuman Komentar Panelis Nilai Sampel j ---,..--5=-:8=c-ol=.:.c8cc::.57=---.-l_ l Komentar (0,25%) j (0,5%) ll (0,755%) (%) 2 Aroma 5 terlalu kuat. [ ' 5 2 (menyengat),aroma 857 tidak terlalu [ 2 menyengat, aroma 2 sedikit 2 ' j j alkoholnya.

10 2 Lampiran 7. Data Pengamatan dan Hasil Analisis Varian Organoleptik Rasa Nira Siwalan Probiotik - Pane lis 'i _, ' f f-----k==:==:===.., 5 -=.) 5.) ' r!! t r ) 2 ' 2 22 i 5 ' ; 2 ' t ! 5 " l ' '

11 Lanjutan Lampiran 7. Data Pengamatan Organoleptik Rasa Nira Siwalan Probiotik Panelis " 5 i " " ' " 5 2 i 5 Total 27 20! L Rata-rata,22,250,057,57 Keterangan: 2 = konsentrasi starter 0,25% 58 = konsentrasi starter 0,5% 857 = konsentrasi starter 0,75% 5 = konsentrasi starter % i i Sumber db JK KT F hitung F Tabel cc = 0,05 Kerag;aman Kelompok 55 9,82,57 2,00,27 Perlakuan 2,22 8,70,9877 2,59 Galat Percobaan 289,279, 75 Jumah 508,982 Keterangan: F hitung (,9877) > F Tabel (2,59) menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan konsentrasi starter yang berbeda terhadap tingkat kesukaan panelis pada rasa dari minuman nira siwalan probiotik. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT;LSD).

12 Uji Beda Nyata Terkecil Organoleptik Rasa Nira Siwalan Probiotik BNT (oc) = t (oc/ 2 J (v). \ / 2.KTG n BNT (oc=0,05) = t ' > (5). \ (2.,759 \j 5 =,90.0,25022 = 0,90 \ Perlakuan dan rata-rata!,250 (2),057 (),22 (),57 () Perlakuan dan rata-rata f----::-::-::-..,:-::.c..:.:::::_:::::::.:..:...:=r=--=.::=:-===--.---:- ::-::-:--:---l,250!,057,22,57 (2) Keterangan: * = ada perbedaan yang nyata! () 0,07 () 0,07 * 0,9 () i 0,9* 0,557* 0,9 Dalam bentuk notasi huruf: be 2 a ab c

13 5 Lampiran 8. Perhitungan ljji Pembobotan No Variabel ,- --c-.!-::: Organoleptik aroma 2. Organoleptik rasa.j. Angka lempeng total. ph 0,9 5. Total asam laktat 0,9. Kadar Gula Reduksi 0,9 Total 5,7 Keterangan: - - BV = Berat Variabel np = Nilai Perlakuan BV, BN 0,75 0,75 0,75 0,578 0,578 0,578,--- t s2 h s - s i Ne Nh Ne Nh Ne Nh 0. R.o58SJ_---i 0,75 o,7 o,08l o o i 0,88 0,0822 o, ,595! 0,75 o ,00 0,729 0,9 0, ,05! 0,7027 0,09 0,578 0,50 0,055! 0,578 0 Q j ----o-.925 o,oo9 r- - o,8s ---- o,5_z J BN = Bobot Normal ne = Nilai Efektivitas nh = Nilai Hasil nj = Nilai Terjelek nb = Nilai Terbaik Contoh Perhitungan ph: Np (P ) =,08 Nj(Pl) =,08 Nb (P) =,792 0,9 BN =--= 0,578 5,7 np-nj,08 -,08 ne =--= nb-nj,792 -,08 = 0 nh =ne xbn = 0

14 Lampiran 9. Data Basil Analisis Varian ALT Nira Siwalan Probiotik dengan Konsentrasi Starter 0,75% (S ) Selama Penyimpanan Hari ke-0, ke-7 dan ke- Penyimpanan Hari ke 0 7 Jumlah t-----=.:.:::.r== Jumlah (mikroba/ml)! ' 9,0.0 5, ,0 8,9.0y Keterangan: * = Ulangan ke V pada perlakuan konsentrasi starter 0,75% v/v (SJ) merupakan ulangan ke pada perlakuan penyimpanan minuman nira siwalan probiotik dengan konsentrasi starter 0,75% v/v (SJ). ** = Ulangan ke V pada perlakuan konsentrasi starter 0,75% v/v (S) merupakan ulangan ke pada perlakuan penyimpanan minuman nira siwalan probiotik dengan konsentrasi starter 0,75% v/v (S). Sumber db JK KT F hitung F Tabel <Y.: = 0,05 Galat Percobaan Jmnlah 5 0,979,07 9,00 Keterangan: F hitung (,07) < F Tabel (9,00) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh lama penyimpanan pada hari ke-0, ke-7, dan hari ke- terhadap nilai angka lempeng total (ALT).

15 7 Lampiran 0. Larutan Standar dan Kultur Y2 Me Farland A maksimum larutan standard Yz Me Farland 'A (run) Absorbansi i 5 0,2 i 20 0, ,20 0 0,20 5 0,92 0 0,85 5 0,7 50 0, 55 0,59 0 0,55 ' Jadi A. maksimum terletak pada panjang gelombang 5 nm. Pengukuran absorbansi kultur Yz Me Farland pada A= 5 nm Larutan standard Yz Me Farland Kultur Vz Me Farland Absorbansi 0,220 0,227 Jadi absorbansi kultur Y2 Me Farland pada 'A= 5 run adalah 0,227. Angka Lempeng Total (ALT) Kultur Yz Me Farland r--- Pengeneeran Jumlah Mikroba! 0 5 TBUD 0" TBUD 0 7 TBUD lo.s M i 0-JO 2 L ALT (mikroba/ml),

16 8 Lampiran. Cara Pengambilan Nira Siwalan Nira siwalan Pengemasan Pendinginan suhu C NaOH5N Pengaturan ph ±0,05 Sterilisasi 2l C, 5 lbsiinc 2, 5' t Nira Siwalan Steril Anahsa kadar gula reduksi Keterangan: L Nira siwalan yang diperoleh dari Desa Hendrosari Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik pada pukul Nira siwalan dimasukkan kedalam pengemas yaitu botol plastik yang telah dibilas dengan alkohol 70% dan kontak dengan sinar ultraviolet selama ± Jam.. Nira siwalan selanjutnya dimasukkan ke dalam ice box (suhu C), dan di bawa ke Laboratoriurn Mikrobiologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.. Selanjutnya dilakukan pengaturan ph ± 0,05 dengan NaOH 5N dan kemudian dilakukan sterilisasi 2 C, 5 lbslinc 2, 5 menit. Sebagian kecil nira siwalan steril dilakukan analisa kadar gula reduksi dan ph. Sebagian besar nira siwalan steril didinginkan pada suhu kamar (25-0 C) selanjutnya diinokulasi dengan starter sesuai dengan perlakuan penelitian.

17 9 Lampiran 2. Kuesioner U.ii Organoleptik Produk Metode Pengujian Nira Siwalan Probiotik Uji kesukaan Aroma!Rasa* *) coret yang tidak perlu Di hadapan saudara telah disajikan macam sampel Nira Siwalan probiotik. Saudara diminta untuk memberikan penilaian untuk setiap parameter (aroma/rasa) berdasarkan tingkat kesukaan saudara dari yang sangat tidak suka sampai sangat suka. Contoh: Sampel l Nilai 5 Keterangan:. Saat pengujian rasa, panelis diharapkan meminum air mineral yang telah disediakan setelah menguji tiap sampel agar tidak mempengaruhi pengujian sampel berikutnya. Pengujian rasa dilakukan dengan meminum nira siwalan probiotik. 2. Deskripsi pengujian: Aroma Rasa aroma nira siwalan probiotik ketika dibau rasa nira siwalan probiotik ketika diminum

18 70 KUESONER Nama Tanggal Produk Metode Pengujian Nira Siwalan Probiotik Uji kesukaan Aroma/Rasa* *) coret yang tidak perlu Keterangan nilai sangat tidak suka 2 tidak suka agak tidak suka netral 5 = agak suka suka 7 sangat suka Sam pel Nilai L L _J Komentar

19 7 ampiran. Skema Kerja Angka Lempeng Total (ALT) Kultur Y:. McFarland, Starter, nira siwalan probiotik setelah fermentasi dan setelab penyimpanan. ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml Kultur McFarland Starter w l 9ml MRS broth w-2 to w- -,5mlMRSbmth w?! 0 -s 0!.9 0!.o ml ml ml (+)MRS Agar± 0 ml 50 C, 5 menit nkubasi 7 C, 8 jam Hitunt ALT eterangan: Prosedur diatas juga dilakukan untuk AL T Starter Lactobacillus casei suhw pseudoplantarum, AL T Nira Siwalan Probiotik setelah fermentasi (7 C, 8 jam) dan setelah disimpan 7 hari dan hari. Penghitungan ALT dimulai pada 0 5 karena pada pengenceran di bawah 0-5, jumlah mikroba per ml adalah TBUD (terlalu banyak untuk dihitung). Prosedur Angka Lempeng Total (AL T) di atas diulang dua kali (duplo ).

20 72 Lampiran. Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula invert dalam Suatu Bahan dengan Metoda Luff Schoorl. ml O,lN Glukosa, fruktosa, gula invert Na-tbiosulfat \ mgcrr20g D. l. 2, 2,..,!..:..,8 2,. 7,2.., '..:...,-'. 9,7 L...,J " " 5. 2,2 2,5.,7 2,5 7. 7,2 2, 8. 9,8 2, 9. 22, 2, 0. 25,0 2, 27, 2,7 2. 0, 2,7.,0 2,7. 5,7 2,8 5. 8,5 2,8., 2,9 7.,2 2,9 8. 7, 2, ,0, ,0,0 2. 5,0, ,, 2. 2,2 2. Sumber: Sudarmadji dkk (997).

Lampiran 1.1 Data Pengamatan Bahan Baku Nira Siwalan.

Lampiran 1.1 Data Pengamatan Bahan Baku Nira Siwalan. Lampiran 1 Lampiran 1.1 Data Pengamatan Bahan Baku Nira Siwalan. Parameter Kelompok I II III IV v ph 4.54 4.49 4.48 4.53 4.52 Kadar Gula Reduksi (%) 0.71 0.88 1.25 0.74 0.71 Total Gula (%) 12.94 14.13

Lebih terperinci

ORGANOLEPTIK MINUMAN PROBIOTIK OARI NIRA SIWALAN. ( Borassus Jlabelliber) SKRIPSI NELLY HANDA Y ANI ~~~- --- ( )

ORGANOLEPTIK MINUMAN PROBIOTIK OARI NIRA SIWALAN. ( Borassus Jlabelliber) SKRIPSI NELLY HANDA Y ANI ~~~- --- ( ) PENGARUH KONSENTRASI STARTER La&tobacilluscasei subsp. pseudoplantarum TERHADAP SIFAT MIKROBIOLOGIS, KHEMIS DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN PROBIOTIK OARI NIRA SIWALAN ( Borassus Jlabelliber) SKRIPSI?f'-Ctz_

Lebih terperinci

Bahan baku dalam pembuatan sari buah nanas adalah buah nanas. Pemilihan bahan didasarkan pada ciri-ciri buah nanas, yang meliputi faktor

Bahan baku dalam pembuatan sari buah nanas adalah buah nanas. Pemilihan bahan didasarkan pada ciri-ciri buah nanas, yang meliputi faktor 71 Lampiran 1 Dasar Pemilihan Bahan Baku Buah Nanas Bahan baku dalam pembuatan sari buah nanas adalah buah nanas. Pemilihan bahan didasarkan pada ciri-ciri buah nanas, yang meliputi faktor bentuk, warna,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira BAB PENDAHULUAN ' I BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nira siwalan (Borassus jlabell~fer) merupakan carran yang diperoleh dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

Lebih terperinci

Fani Aulia Rahmah Penguji : Ir. Neneng Suliasih, MP

Fani Aulia Rahmah Penguji : Ir. Neneng Suliasih, MP Fani Aulia Rahmah 123020050 Pembimbing Utama : Ir. Hj. Ina Siti Nurminabari, MP Pembimbing Pendamping : Ir. H. Thomas Gozali, MP Penguji : Ir. Neneng Suliasih, MP Latar Belakang Pangan Fungsional Kefir

Lebih terperinci

Lamp iran 1. Data Analisa Gula Reduksi Bahan Baku Nira Siwalan. Ulan_gan Kadar Gula Reduksi (%) I 6,908 II 7,527 III 8,057 IV 8,373.

Lamp iran 1. Data Analisa Gula Reduksi Bahan Baku Nira Siwalan. Ulan_gan Kadar Gula Reduksi (%) I 6,908 II 7,527 III 8,057 IV 8,373. 43 Lamp iran 1. Data Analisa Gula Reduksi Bahan Baku Nira Siwalan Ulan_gan Kadar Gula Reduksi (%) I 6,908 II 7,527 III 8,057 IV 8,373 v 7,960 44 Lamp iran 2. Data dan Basil Analisa Sidik Ragam ph Minuman

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN A. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat.

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat. Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Glukosa, fruktosa, gula invert mg

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI STARTER SIFAT FISIKOKIMIA ANGGUR NIRA SIWALAN. ( Borassus sundaicus) SKRIPSI 0 L E H : DULCE M.S. GUSMAO ( )

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI STARTER SIFAT FISIKOKIMIA ANGGUR NIRA SIWALAN. ( Borassus sundaicus) SKRIPSI 0 L E H : DULCE M.S. GUSMAO ( ) PENGARUH VARIASI KONSENTRASI STARTER Saccharomyces cerevisiae FNCC 3004 TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA ANGGUR NIRA SIWALAN ( Borassus sundaicus) SKRIPSI T'.lL ----i ' --. I I_ 1/ 1 ' ' ' \ - II - 9P i i 0

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati

Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati 82 Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati 0.035 Konsentrasi glukosa (mg/ml) 0.030 0.025 0.020 0.015 0.010 0.005 0.000 ŷ = 0,0655x + 0,0038 r = 0,9992

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH

LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH A. Mulyorejo Mulyorejo terletak di Surabaya bagian timur dengan kondisi peternakan dekat dengan sungai, dekat dengan jalan raya, dan dekat dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS 1.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Brookfield Digital Viscometer Model

Lebih terperinci

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter 1 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958) LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI 01-3546-2004 yang dimodifikasi*) Penentuan Total Padatan Terlarut (%Brix) saos tomat kental dilakukan dengan menggunakan Hand-Refraktometer Brix 0-32%*.

Lebih terperinci

2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat )

2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat ) Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral

Lebih terperinci

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt 78 Lampiran 1. Hasil Penelitian A. Data Hasil Uji Total Keasaman Soyghurt Komposisi Konsentrasi Ulangan Total Ratarata (P) (K) 1 2 3 4 5 ( X) Kontrol (P0K0) 0.20 0.30 0.30 0.20 0.30 1.30 0.26* P1 0.52

Lebih terperinci

diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100 C-105 C selama 3-5 jam. Setelah itu didinginkan

diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100 C-105 C selama 3-5 jam. Setelah itu didinginkan 49 Lampiran 1. Prosedur Pengujian 1. Kadar air (Sudarmadji, dkk., 1984) Cara kerja: menimbang sampel yang telah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya. Kemudian

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI NIRA SIWALAN (SEGAR DAN PASTEURISASI) DAN V ARIASI KONSENTRASI GARAM TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SA YUR ASIN SKRIPSI

PENGARUH KONDISI NIRA SIWALAN (SEGAR DAN PASTEURISASI) DAN V ARIASI KONSENTRASI GARAM TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SA YUR ASIN SKRIPSI PENGARUH KONDISI NIRA SIWALAN (SEGAR DAN PASTEURISASI) DAN V ARIASI KONSENTRASI GARAM TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SA YUR ASIN SKRIPSI Disusun Oleh : YUVITA ADISUTIKNQ 6103000013 PROGRAMSTUDITEKNOLOGIPANGAN

Lebih terperinci

2. Diratakan sampel dalam botol timbang sampai setinggi kurang lebih 5-10 mm. 3. Dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 C selama 3-S jam, tergantung

2. Diratakan sampel dalam botol timbang sampai setinggi kurang lebih 5-10 mm. 3. Dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 C selama 3-S jam, tergantung 58 Lampiran 1. Prosedur Pengamatan dan Analisa 1. Analisa Kadar Air Cara Pemanasan (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI, 1995) I. Ditimbang sampel sebanyak 1-2 g dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN 1. Spesifikasi kulit durian bagian dalam Kadar air : 82,02% (dengan metode thermogravimetri) Kadar pektin : 8,59% wb Spesifikasi kulit tersebut diperoleh durian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces. 43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus

Lebih terperinci

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung 64 65 Lampiran 2. Perhitungan Kadar Lemak secara Teoritis Tabel L2.1. Formulasi Cookies Jagung Proporsi Bubur Buah Labu Kuning Kukus Berat Bahan (g) P1 (0%) P2 (10%)

Lebih terperinci

Di hadapan anda disajikan beberapa sampel sari tape beras ketan. hitam.tuliskan seberapa jauh anda menyukai sari tape tersebut dengan memberi

Di hadapan anda disajikan beberapa sampel sari tape beras ketan. hitam.tuliskan seberapa jauh anda menyukai sari tape tersebut dengan memberi Lampiran I Kuesioner Uji Organoleptik (Uji Kesukaan). Tangga1 Nama Panelis Produk Met ode : Sari tape beras ketan Hi tam : Scoring skala garis Sifat yang diuji :Rasa I Aroma (coret yang tidak perlu). Di

Lebih terperinci

SKRIPSI. 0 LE H : ANITA KURNIAWATJ ( )

SKRIPSI. 0 LE H : ANITA KURNIAWATJ ( ) PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK OAR I NIRA SIWALAN: KAJIAN LAMA PENYIMPANAN MINUMAN PROBIOTIK TERHADAP DAYA ANTI MIKROBA Lactobacillus etuei PADA BAKTERI PATOGEN SKRIPSI. 0 LE H : ANITA KURNIAWATJ ( 8103083038)

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN AIR DAN BERAS PADA PEMBUATAN AIR TAJIN TERHADAP SIFAT SKRIPSI 0 LEH : IRINE FRANSISCA ( )

PENGARUH PERBANDINGAN AIR DAN BERAS PADA PEMBUATAN AIR TAJIN TERHADAP SIFAT SKRIPSI 0 LEH : IRINE FRANSISCA ( ) PENGARUH PERBANDINGAN AIR DAN BERAS PADA PEMBUATAN AIR TAJIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SAYUR ASIN SKRIPSI 0 LEH : IRINE FRANSISCA ' r ~! ( 61 03095001 ) : KCPi KE --..J. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus terhadap kualitas yoghurt susu kambing

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi 18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA FERMENTASI NIRA SIWALAN DAN NISBAH SUSU SAPI- NIRA SIWALAN TERHADAP MUTU SUSU FERMENTASI SKRIPSI OLEH : MARIANA.

PENGARUH LAMA FERMENTASI NIRA SIWALAN DAN NISBAH SUSU SAPI- NIRA SIWALAN TERHADAP MUTU SUSU FERMENTASI SKRIPSI OLEH : MARIANA. PENGARUH LAMA FERMENTASI NIRA SIWALAN DAN NISBAH SUSU SAPI- NIRA SIWALAN TERHADAP MUTU SUSU FERMENTASI SKRIPSI :~l :-,.' I --1 c._- 1-99 / No. l~!lu~ ~~~JJ~m l I I I ' [I --; I I OLEH : MARIANA. WAHYUJII

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang

Lebih terperinci

c. Konsentrasi Gula 25% d. Bahan Baku (Air Leri) I u m Lampiran I Data Basil Pengamatan Filtrat a. Konsentrasi Gula 15%

c. Konsentrasi Gula 25% d. Bahan Baku (Air Leri) I u m Lampiran I Data Basil Pengamatan Filtrat a. Konsentrasi Gula 15% Lampiran Data Basil Pengamatan Filtrat a. Konsentrasi Gula 15% Parameter Kelompok Total Rerata n m Total Asam (%) 0.0400 0.0420 0.0425 0.12 0.04 Gula Reduksi(%) 0.2742 0.2760 0.2750 0.83 0.28 Gula Total(%)

Lebih terperinci

Lampiran I. Cara Analisa

Lampiran I. Cara Analisa Lampiran I. Cara Analisa 1.1. Penentuan Nitrogen Amino ffitrasi Formol (Apriyantono,t989) Sampel sebanyak 5 gr dimasukkan dalam labu ukur 100 ml, kemudian ditambahkan 60 ml aquadest dan dipanaskan dalam

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN III.METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN 1. Kultur Kultur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Enterococcus faecium IS-27526 (Genebank accession no. EF068251) dan Lactobacillus plantarum

Lebih terperinci

POTENSI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI NIRA SIWALAN (12A2) SEBAGAI BAKTERI PROBIOTIK: TINJAUAN KETAHANAN TERHADAP ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU

POTENSI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI NIRA SIWALAN (12A2) SEBAGAI BAKTERI PROBIOTIK: TINJAUAN KETAHANAN TERHADAP ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU POTENSI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI NIRA SIWALAN (12A2) SEBAGAI BAKTERI PROBIOTIK: TINJAUAN KETAHANAN TERHADAP ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU SKRIPSI -- ---. L16Y /or-~ ~ 1'1A;J(51 '0';:,-,. I I l OLEH:

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Spesifikasi Murbei Hitam. Panjang : 1,8 cm- 3 cm Diameter : 1,2 cm- 1,5 cm Warna : Ungu kehitaman Total Asam : 21,45 mg/ml ph : 3,45-3,55

LAMPIRAN 1. Spesifikasi Murbei Hitam. Panjang : 1,8 cm- 3 cm Diameter : 1,2 cm- 1,5 cm Warna : Ungu kehitaman Total Asam : 21,45 mg/ml ph : 3,45-3,55 LAMPIRAN 1. Spesifikasi Murbei Hitam Panjang : 1,8 cm- 3 cm Diameter : 1,2 cm- 1,5 cm Warna : Ungu kehitaman Total Asam : 21,45 mg/ml ph : 3,45-3,55 62 63 LAMPIRAN 2. Spesifikasi Asam Sitrat Subject :

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG 1 Lampiran 1. Prosedur dan Hasil Percobaan Pendahuluan A. Karakterisasi Nira Tebu Tujuan : Mengetahui sifat fisik dan kimia nira tebu yang digunakan dalam penelitian Prosedur : 1) Pengujian sifat kimia,

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Departemen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan antara lain : oven, autoclave, ph meter, saringan, shaker waterbath,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1. BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN A.1. Alat yang digunakan : A.1.1 Alat yang diperlukan untuk pembuatan Nata de Citrullus, sebagai berikut: 1. Timbangan 7. Kertas koran 2. Saringan 8. Pengaduk 3. Panci

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box, 8 II. MATERI DAN METODE 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 2.1.1 Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box, autoklaf model HL36AE (Hirayama Manufacturing Corporation, Japan),

Lebih terperinci

I. Dilalrukan pengukuran suhu sampel, kemudian dilalrukan pengaturan suhu ph-meter.

I. Dilalrukan pengukuran suhu sampel, kemudian dilalrukan pengaturan suhu ph-meter. 37 Lampiran 1. Cara Analisa Fisika 1.1. Pengujian ph (Apriyantono, 1988) Tahap-tahap penetapan ph secara umum adalah sebagai berikut : I. Dilalrukan pengukuran suhu sampel, kemudian dilalrukan pengaturan

Lebih terperinci

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Variasi konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Variasi konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Variasi konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memberikan perbedaan pengaruh terhadap kualitas minuman probiotik, meliputi ph, kadar protein, total

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di laboratorium kimia Analis Kesehatan Muhammadiyah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi azeotropik kontinyu dengan menggunakan pelarut non polar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah susu sapi segar dari Koperasi Susu di daerah Ciampea - Bogor, susu skim, starter bakteri Lactobacillus casei, dan

Lebih terperinci

I Jumlah. =.. -r 4 = 17, , nxt = ,4033. I Jumlah! JKT JKP JKK JKG KTP = JKP = 50, 6928 =

I Jumlah. =.. -r 4 = 17, , nxt = ,4033. I Jumlah! JKT JKP JKK JKG KTP = JKP = 50, 6928 = LAMP RAN Lampiran 1. Perhitungan Anava Cooking Yield Sosis Sa pi Rendah Lemak Perlakuan Ulangan Jumlah! ------, 0% 1% 2% 3% 1 86,69 89,39 90.62 91,87 2 89,37 91,21 92,09 93,22 ' 3 87,45 91,62 92,28 93,13

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Februari 2012, bertempat di Laboratorium Pengawasan Mutu Hasil Pertanian Jurusan

Lebih terperinci

Lampiran l. Hasil Analisa Kadar Air Kerupuk Satniler Mentah (7o berat basah) RL2 8,62 7,96 9,02 8,09 8,05 8,97 8, 87 8, 19 8, 57 8, 08 8,32 8,62

Lampiran l. Hasil Analisa Kadar Air Kerupuk Satniler Mentah (7o berat basah) RL2 8,62 7,96 9,02 8,09 8,05 8,97 8, 87 8, 19 8, 57 8, 08 8,32 8,62 54 Lampiran l. Hasil Analisa Kadar Air Kerupuk Satniler Mentah (7o berat basah) Ulangan Penambahan Rumput Laut RLI RL2 I II m 8,70 8, 89 8, 95 8, 82 8, 38 8, 56 8, 08 8,32 8,62 8, 87 8, 19 8, 57 8,09 8,05

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 RANCANGAN PENELITAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan dengan 3

Lebih terperinci

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses

Lebih terperinci

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT Laporan Tugas Akhir ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT (Analysis Of Optimum ph For Lactobacillus bulgaricus Growth In Glucose

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan utama yang dibutuhkan dalam penelitian terdiri dari prebiotik berupa fruktooligosakarida (QHTFOS-G50L TM ), galaktooligisakarida (QHTGOS-50L TM ),

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi UJI TOTAL ASAM DAN ORGANOLEPTIK DALAM PEMBUATAN YOGHURT SUSU KACANG HIJAU ( Phaseolus radiatus ) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian bioremediasi logam berat timbal (Pb) dalam lumpur Lapindo menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas pseudomallei)

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, cawan petri,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015 di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Analisis Hasil Pertanian Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan produk pangan khas Indonesia berbahan kedelai yang diolah melalui fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Tempe sangat familiar dikalangan masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2014.

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Materi

METODE Lokasi dan Waktu Materi METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Laboratorium mikrobiologi, SEAFAST CENTER, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam Rancangan Acak Lengkap dan ulangan yang dilakukan sebanyak empat kali Faktor pertama:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui

Lebih terperinci

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25 81 Lampiran 1. Perhitungan ANOVA Data Hasil Pengamatan tentang Pengaruh Variasi Konsentrasi Ragi Tape dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol dari Kulit Kentang Perlakuan Ulangan I II III Total Rata-rata

Lebih terperinci

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku III. BAHAN DAN METODA A. BAHAN DAN ALA T. Bahan Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku tambahan adalah gula

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan 56 LAMPIRAN Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Air laut Dimasukkan ke dalam botol Winkler steril Diisolasi bakteri dengan pengenceran 10 0, 10-1, 10-3 Dibiakkan dalam cawan petri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pembuatan nata dari umbi ubi jalar ungu oleh bakteri Acetobacter xylinum ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir merupakan penggambaran secara singkat dari suatu proses. Diagram alir dibuat untuk memudahkan dalam memahami suatu proses. Untuk memperjelas

Lebih terperinci

Prosedur pembuatan suspensi alginat

Prosedur pembuatan suspensi alginat LAMPIRA 39 Lampiran 1. Prosedur pembuatan suspensi alginat 1. Pembuatan suspensi alginat tanpa filler Aquades Na-alginat Pencampuran Sterilisasi 121 o C, 15 menit Pendinginan suhu ruang Suspensi alginat

Lebih terperinci

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau. VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK Usman Pato 1, Akhyar Ali 1 dan Miky Pitrayadi 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi BAHAN DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan,, Medan. Bahan dan Alat Penelitian Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Metoda Percobaan Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), desain faktorialnya 4 x 4 dengan tiga kali ulangan.

Lebih terperinci

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral

Lebih terperinci

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR DAN STARTER

PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR DAN STARTER PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR DAN STARTER TERHADAP TOTAL ASAM DAN TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT FRUIT YOGURT DRINK EKSTRAK ANGGUR BALI (Vitis vinifera var. Alphonse lavallee) SKRIPSI OLEH: VENNY YULIANI

Lebih terperinci

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang TEKNIK PELAKSANAAN PERCOBAAN PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN BLANCHING TERHADAP MUTU ACAR BUNCIS Sri Mulia Astuti 1 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang berpotensi ekonomi tinggi karena

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS "STARTER" DAN LAMA FERMENTASI "KOJI" TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KECAP ASIN AMPAS TAHU SKRIPSI.

PENGARUH JENIS STARTER DAN LAMA FERMENTASI KOJI TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KECAP ASIN AMPAS TAHU SKRIPSI. PENGARUH JENIS "STARTER" DAN LAMA FERMENTASI "KOJI" TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KECAP ASIN AMPAS TAHU SKRIPSI 0 l E H : IRWAN ( 6103092034) I ~~ 'v.. I ~-o:_''~d~~- \ \ ~ ~-! '!_:_:-l i

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Juni 2011 sampai dengan Januari 2012

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Deskripsi data merupakan pemaparan dan penggambaran data yang dihasilkan selama proses penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan

Lebih terperinci

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan. Penentuan kadar serat kasar Kadar serat kasar dianalisa dengan menggunakan metode Sudarmadji dkk, 1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml kemudian ditambahkan 200 ml H 2 SO4

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Hasil Uji Kimia, Fisik, Mikrobiologi, dan Organoleptik Tahu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Hasil Uji Kimia, Fisik, Mikrobiologi, dan Organoleptik Tahu LAMPIRA Lampiran 1. Data Hasil Uji Kimia, Fisik, Mikrobiologi, dan Organoleptik Tahu Tabel 11. Hasil Uji Protein pada Tahu Penyimpanan 1 9,98% - - 36,66% Bakteriosin 2 8,86% - - 17,98% 3 8,22% - - 19,81%

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2015 di III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2015 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2

Lebih terperinci

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3 87 Lampiran 1. Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan Kombinasi Ulangan Perlakuan 1 2 3 Total Rataan H 1 C 1 33,5525 31,1597 31,2973 96,0095 32,0032 H 1 C 2 32,0751 30,9747 31,3120 94,3618 31,4539

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang

Lebih terperinci