Perancangan Interior Cafe Salon Di Malang
|
|
- Suharto Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) Perancangan Interior Cafe Salon Di Malang Celia Magaski Djuari, Sriti Mayang Sari Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya ; Abstrak Kota Malang memiliki prospek yang baik dibidang kuliner seperti cafe dan salon, karena pola konsumtif ini telah menjadi trend hidup di kota Malang. Cafe seringkali dijadikan tempat untuk berkumpul dan memenuhi kebutuhan kuliner, sedangkan salon seringkali dijadikan tempat untuk melepaskan kejenuhan dan memanjakan tubuh. Kedua sudut pandang inilah, yang menjadikan kota Malang memerlukan Cafe Salon sebagai suatu wadah yang dapat memenuhi pola konsumtif serta melepaskan kejenuhan di kota Malang. Perancangan ini menggunakan konsep Care and Relax. Tujuan dari konsep ini adalah inginnya memberikan wadah yang selama ini dibutuhkan oleh pengunjung yaitu tempat yang bisa membuat pengunjung merasakan nyaman, tenang, dan relax didalamnya. Melalui konsep ini juga diharapkan dapat memberikan suasana yang hangat. Pengaplikasian care dalam desain adalah dekat, melindungi, terbuka, dan perhatian sedangkan pengaplikasian relax dalam desain adalah tenang, melegakan, dan ringan. Kata Kunci Cafe, Salon, Malang, Perancangan. Abstrac Malang City has good prospect in the culinary fields such as cafes and salon, because the consumptive lifestyle as become a trend in Malang City. Cafe is often used as a place to gather and meet the culinary needs, while salon is often used as a place to let saturation off and body pampering. These perspectives brings Malang into a need of a space to fulfill consumer consumptive pattern and to release saturation in Malang City. This design uses the concept of "Care and Relax". The aim of this concept is to create a space needed by the people which is a place that provides comfortable, serene and relax interior for the people inside. This concept also functions to give warm athmosphere. The application of care in the design is by proximity, protection, openess, and attention while the application of relax in the design is by calmness, roomy and light. P Keyword Cafe, Salon, Malang, Design. I. PENDAHULUAN erkembangan kota modern pada umumnya memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Dan tidak dapat dipungkiri semua hal tersebut telah membawa masyarakat terjebak dalam rutinitas yang relatif sama dan dapat menyebabkan kejenuhan yang berakibat pada penurunan kinerja. Di Jawa Timur, kota Malang merupakan kota terbesar kedua. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kota Malang memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Padatnya kesibukan ini membuat seseorang menjadi mudah jenuh yang berakibat pada penurunan kinerja. Kota Malang yang terkenal dengan wisata kuliner dan pariwisata 2 menjadikan kota Malang semakin sering dikunjungi. Dan menurut pemerintah kota Malang, wisata kuliner merupakan sektor utama yang paling menguntungkan untuk dikembangkan. Kota Malang juga sebagai kota transit. Banyaknya hiburan yang terletak di kota Batu menjadikan kota Malang sebagai akses penghubung. Berdasarkan pengamatan banyak pengunjung dari luar kota pada saat liburan sekolah. Membuat kota Malang menjadi tempat pemberhentian dan peristirahatan. Di kota Malang terdapat banyak sekolah dan perguruan tinggi, sehingga dijuluki sebagai kota pendidikan. Perkembangan sekolah/perguruan tinggi yang semakin lama semakin banyak siswa/mahasiswanya menjadikan kota Malang banyak didatangi oleh siswa-siswi dari luar kota. Dimana kebanyakan siswi daripada siswa yang memiliki lifestyle berkumpul, makan-makan, dan perawatan diri. Berdasarkan uraian diatas maka kota Malang memerlukan penggabungan fasilitas antara cafe dan salon sebagai salah satu fasilitas pelepas kejenuhan yang dapat membuat pengunjung lebih santai dan relax dengan tatanan yang melegakan. Pengunjung dapat memesan makanan/minuman ringan sambil menunggu proses perawatan salon itu selesai. Jumlah kunjungan ke cafe maupun salon di kota Malang tidak diimbangi oleh keberadaaan dan fasilitas yang memadahi, sehingga fasilitas tersebut diperlukan. II. METODE PERANCANGAN A. Pengumpulan dan Pengolahan Data Metode pengumpulan data dalam perancangan menggunakan 2 metode, yaitu 1 studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka adalah melakukan pengamatan dan pengumpulan informasi di perpustakaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk perancangan cafe salon seperti beberapa literatur yang berhubungan dengan cafe dan salon sedangkan studi lapangan adalah proses pengamatan terhadap pola aktivitas dari manusia (pengunjung cafe/salon, lingkungan sekitar, dan karyawan) maupun dari interior tempat yang akan diamati (penerapan material dan bentukan plafon, lantai, dan dinding yang baik untuk diterapkan di area retail dalam hal ini cafe dan salon). Sedangkan metode pengolaan data 1 dapat melalui dua cara, yaitu 1 analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Analisis data deskriptif adalah memberikan deskripsi mengenai subjek pengamatan yaitu cafe dan salon berdasarkan data dari
2 JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) variable yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan analisis data inferensial adalah mengambil kesimpulan dengan pengujian hipotesis. B. Analisis Masalah dan Problem Solving Permusuan masalah merupakan analisa data pada cafe dan salon untuk menjawab permasalah yang timbul pada sebuah cafe dan salon serta dapat memecahkan permasalahan dan memenuhi tujuan perancangan tersebut. C. Programming Dalam programming, data-data baik data fisik (seperti data lapangan sebuah cafe salon) dan data non-fisik ( seperti hal-hal yang berhubungan dengan cafe salon) akan disesuaikan dengan kondisi perancangan sesuai kebutuhan. Serta optimalisasi fungsi ruang sesuai dengan data yang telah dikumpulkan, kemudian disusun dan dianalisis, disesuaikan dengan data lapangan dalam sebuah perancangan interior. D. Konsep dan Skematik Desain Konsep desain merupakan bentuk dari jawaban permasalahan dari cafe salon berupa langkah-langkah desain dan sebagai langkah awal dalam pencapaian desain untuk menjawab permasalahan yang ada dalam cafe salon, setelah itu maka akan masuk dalam tahap proses brain storming proses desain. Mengembangkan beberapa alternatif desain untuk dapat membentuk sebuah konsep yang lebih baik dalam proses mendesain. E. Pengembangan Desain Proses menyempurnakan desain dari skematik desain dan dikaji ulang berdasarkan permasalan cafe salon sehingga dapat menjadi desain yang dapat memenuhi fungsi, memecahkan masalah pada ruang baik dalam segi teknis maupun estetika dengan berbagai kaedah interior di dalamnya. III. ANALISIS PERANCANGAN Tema yang diangkat pada desain ini adalah salon. Jadi yang dimaksudkan dari cafe salon adalah cafe yang bertemakan salon dan di padukan dengan unsur green. Green disini dapat memiliki beberapa makna yaitu hemat energi, tenang, segar, melegakan dan nyaman. Perabot dan elemen interiornya dikemas dalam bentukan-bentukan sederhana sehingga dengan bentukan yang statis membuat orang merasa tenang. Konsep ini didasari oleh bentukan-bentukan dan ciri-ciri salon seperti, perlengkapan salon, cermin, dan lain-lain. Namun semuanya tidak lepas dari fungsi dan ergonomi yang sebenarnya. A. Konsep Care and Relax Tujuan dari konsep ini adalah inginnya memberikan wadah yang selama ini dibutuhkan oleh pengunjung yaitu tempat yang bisa membuat pengunjung merasakan nyaman, tenang, dan relax didalamnya. Melalui konsep ini diharapkan dapat memberikan suasana yang hangat. Pengaplikasian care dalam desain adalah dekat, melindungi, terbuka, dan perhatian. Dekat yang dimaksudkan berdampak pada tatanan tempat duduk antar pengunjung dan jarak tempat duduk pengnjung. Melindungi yang dimaksudkan berdampak pada jalur sirkulasi pengunjung, perabot tidak banyak sudut dan minim ornamen, dan ruang bersifat open space. Terbuka yang dimaksudkan berdampak pada minimnya penggunaan material solid sebagai pembatas sehingga digantikan dengan pembedaan warna material, adanya leveling pada lantai, dan menggunakan material yang tembus pandang. Perhatian yang dimaksudkan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada pengunjung bersifat memanjakan pengunjung dan menggunakan material yang lembut. Pengaplikasian relax dalam desain adalah tenang, melegakan, dan ringan. Tenang yang dimaksudkan berdampak pada jenis sirkulasi yang digunakan tidak berkelok-kelok sehingga lebih tenang dan relax, dan penggunaan warna-warna yang cerah. Melegakan yang dimaksudkan berdampak pada sirkulasi pengunjung yang tetap sesuai dengan standar tapi tetap nyaman dan dekat antar pengunjung satu meja. Ringan yang dimaksudkan berdampak pada jumlah fasilitas yang ada sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak dipersulit. B. Karakter, gaya, dan suasana ruang. Karakter dan gaya yang ingin digunakan pada desain perancangan ini bersifat modern dengan menggunakan bentuk geometris. Desain ini memiliki karakter dari segi material yaitu kaca cermin, kaca, steel, dan duko. Karena tema perancangan ini salon maka dalam ruangan tersebut banyak menggunakan material kaca cermin. Gaya desain yang digunakan adalah gaya desain modern minimalis karena retail (cafe) lebih mengutamakan fungsi dan spasial yang ada dimana kedua hal tersebut merupakan penentuan pengunjung merasa nyaman atau tidak. Suasana pada perancangan ini ingin menimbulkan suasana yang nyaman, menyatu dengan alam, tenang, bersih, relax namun tetap ada sisi elegant yang nampak. Karena target yang ingin dicapai adalah anak muda(17 th -30 th ) maka harus dibuat senyaman mungkin. Gambar 1. Suasana Yang Diinginkan Penggunaan warna yang ingin diterapkan menggunakan yang sesuai dengan suasana yang ingin dicapai. Seperti penggunaan warna orange sebagai aksen karena warna orange bisa membangkitkan semangat makan pengunjung, ramai, energik, dan terbuka. Warna kuning menciptakan kehangatan dan keriangan. Warna hijau menyegarkan, membangkitkan energi dan juga mampu memberikan efek menenangkan, menyejukkan serta menyeimbangkan emosi. Warna biru memiliki efek untuk
3 JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) merilekskan atau menenangkan, serta melambangkan keharmonisan. Secara visual, biru dapat memberi kesan lapang atau luas. Dan warna cokelat merupakan warna warna netral yang natural, hangat, dan stabil. Warna ini menimbulkan kesan nyaman, memberi keyakinan dan rasa aman, serta menciptakan suasana yang hangat dan akrab 3. Sistem proteksi kebakaran menggunakan sprinkler dan APAR di beberapa bagian dalam ruangan. Penggunaan springkler lebih efisien dan aman bagi retail karena banyak material yang mudah terbakar. Dalam pandangan desain proteksi kebakaran dapat menggunakan pembedaan material seperti, material yang kasar pada lantai sehingga jalur evakuasi tetap aman dan juga untuk akses yang digunakan untuk evakuasi harus besar dan lebar. Perancangan ini sistem keamanan menggunkan CCTV, scanner dan satpam yang berjaga. Penggunaan CCTV yang dipasang, membantu memudahkan dalam menjaga keamanan dalam retail dan CCTV diletakkan pada sisi-sisi sudut ruangan agar dapat memantau secara menyeluruh. Dalam pandangan desain sistem keamanan menggunakan 2 cara yaitu: menggunakan bentukan yang minimalis sudut sehingga tidak melukai pengunjung, penggunaan material yang tembus pandang dan mengurangi dinding solid sehingga dapat saling mengawasi dan berinteraksi. Gambar 2. Pemilihan Warna dan Material C. Sistem Interior Pencahayaan pada retail ini menggunakan dua jenis pencahayaan yaitu: pencahayaan alami dan pencahyaan buatan. Fasad bangunan menghadap kearah selatan sehingga pencahayaan alami dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Pencahayaan alami pada perancangan ini seperti penggunaan plafon kaca, skylight, dan bukaan jendela yang cenderung besar dan banyak. Pencahayaan buatan menggunakan lampu downlight dan lampu TL dan untuk bagian aksen menggunakan lampu LED stripe. Gambar 4. Perbedaaan Warna dan Tektur Lantai Gambar 5. Minim Pembatas/ Dinding Solid Gambar 3. Penerapan LED stripe Penghawaan pada retail ini juga menggunakan dua jenis penghawaan yaitu: penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami menggunakan bukaan jendela dan pintu yang banyak dan besar. Penghawaan buatan menggunakan AC split dan Exhaust Fan yang dapat membantu sirkulasi sistem udara dalam ruangan. IV. HASIL PERANCANGAN INTERIOR Ruang pada cafe lebih banyak pada open space. Karena suasana yang diinginkan adalah suasana yang relax, nyaman, dan bebas. Pada penataan layout, akses spasial pengunjung lebih besar daripada akses spasial karyawan, karena penataan layout berdasarkan pertimbangan fungsi. Bukaan maksimal pada area utara dan selatan dan timur, sedangkan pada area barat tidak terdapat bukaaan sama sekali. Area cafe ini lebih mengarah pada aktivitas pengunjung. Area terbagi atas berbagai aktivitas pengunjung, yaitu area makan yang santai dan luas sehingga dapat melepas kejenuhan, area yang menjadi area hiburan ketika sedang menunggu, area yang menjadi area privat jika ingin lebih tertutup.
4 JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) Gambar 6. Layout Cafe Salon Gambar 11. Area Bar Gambar 7. Pola Lantai Cafe Salon Gambar 12. Area Hiburan Pada interior cafe salon ini menggunakan beberapa material. Material yang digunakan ada granite tiles, parket, kayu deck. Untuk area sirkulasi utama menggunakan material yang bertekstur sehingga dapat memudahkan jalur evakuasi saat terjadi kebakaran. Sedangkan untuk area cafe sendiri menggunakan material yang halus sehingga nampak elegan dan bersih. Gambar 8. Main Enterance Gambar 13. Area Cafe Semi Outdoor Gambar 9. Cafe Indoor Pencahayaan yang digunakan dalam perancangan ini banyak menggunakan pencahayaan alami. Karena bangunan mengghadap ke selatan jadi sinar matahari dapat dioptimalkan dengan baik. Namun tetap dalam pencahayaan alami perlu diimbangi dengan menggunakan pencahayaan buatan sebagai penunjang. Untuk penghawaannya lebih banyak menggunakan penghawaan buatan. Gambar 10. Cafe Indoor Gambar 14. Cafe Semi Outdoor
5 JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) Gambar 19. Area Potong Rambut Gambar 15. Suasana Relax Cafe Indoor Suasana ruang yang ingin dicapai dari konsep adalah suasana ruang yang nyaman, tenang dan relax. Pencapain hal itu dengan menggunakan material yang lebih natural sehingga dapat tercapai suasana yang diinginkan. Namun tetap terlihat elegan dan bersih. Gambar 16. Area Mini Market Pada elemen interior dan perabot menggunakan bahan yang mencerminkan salon namun tetap membuat relax dan nyaman. Material yang digunakan untuk elemen interior dan perabot lebih banyak menggunakan material duko, besi, stainlees, dan kayu. Sehingga suasana nyaman dan ketenangan dapat dicapai. Selain itu, penggunaan material pada elemen interior dan perabot lebih banyak menggunakan yang bertekstur halus karena teknis perwatan lebih mudah dari pada yang bertektur. Gambar 17. Cafe Indoor V. KESIMPULAN Pada masa sekarang ini kesibukan masyarakat dalam dunia kerja maupun jenjang pendidikan semakin tinggi sehingga banyak tekanan-tekanan berat yang dialami. Cafe merupakan salah satu wadah yang dapat menghilangkan kejenuhan dan kepenatan pada rutinitas di kota Malang.Mengingat kota Malang yang merupakan kota wisata kuliner. Dan juga salon telah menjadi lifestyle pada masyarakat modern dimana biasanya mereka melakukan perawatan untuk melepaskan kejenuhannya. Sehingga mereka membutuhkan sebuah fasilitas yang dapat melepaskan kejenuhan, berkumpul bersama, pemenuhan kebutuhan makan dan tempat memanjakan diri. Atas dasar pertimbangan di atas maka perlu dirancangan sebuah cafe salon yang menyediakan area cafe yang dilengkapi dengan area salon dengan kapasitas yang cukup banyak serta menyediakan fasilitas galleri, sehingga pengunjung yang datang dapat mengetahui makanan kota Malang. Pola penataan perabot bersifat fleksibel dan renggang supaya pengunjung dapat menikmati dan merasakan ketenangan. Pengunjung dengan usia 17 th -30 th menjadi target market dari cafe salon untuk memunculkan bibit baru.perancangan desain dengan suasana ruang yang bersifat relax, tenang, nyaman, aman. Adapun tujuan dari pemilihan suasana tersebut adalah agar para pengunjung dapat melepaskan kejenuhan dan merasa tenang. Gambar 18. Area Potong Rambut UCAPAN TERIMA KASIH Penulis C.M.D. mengucapkan banyak terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk membuat jurnal sehingga mahasiswa memiliki pengalaman untuk membuat jurnal. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga Jurnal ini dapat terselesaikan yaitu, dosen pembimbing Ibu Sriti Mayang Sari dan Bapak MOCH. Taufan Rizqi serta koordinator TA Bapak Ronald H.I.S. dan Ibu Poppy
6 JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) F. Nilasari yang telah memberikan pengarahan beserta temanteman yang telah menempuh perkuliahan bersama sehingga dapat saling berbagi pengalaman dan ilmu. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas saran yang membagun, semoga dapat menambah wawasan bagi rekanrekan akademik. DAFTAR PUSTAKA [1] Kusumarini, Yusita. Eko Interior dalam Perancangan Interior. Surabaya: Dimensi Interior, [2] Badan Pusat Statistika Kabupaten Malang. Perekonomian Kota Malang. BPS < [3] Barban, Regina S., and Joseph F. Durocher. Successful Restaurant Design, 2nd ed. New York: John Wiley and Sons, 2001
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinciPerancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-5 1 Perancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya Yustin Anggraeni Gunawan Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciKONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO
KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciStudi aktifitas dan kebutuhan ruang
Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/
Lebih terperinciPenerapan Gaya Desain Modern Natural pada Perancangan Interior Museum Teh di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Penerapan Gaya Desain Modern Natural pada Perancangan Interior Museum Teh di Surabaya Andrie Wardhana Lokito, Sriti Mayang Sari Program Studi Desain Interior, Universitas
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1
LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI ii vi vii viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Ide/Gagasan Perancangan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak
Lebih terperinciPerancangan Interior Pusat Tata Rias dan Rambut Rever Academy di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 492-497 492 Perancangan Interior Pusat Tata Rias dan Rambut Rever Academy di Surabaya Livia Faustyani Seloadji, Sriti Mayang Sari, M. Taufan Rizqi Program Studi Desain
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciGambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1
BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit
Lebih terperinciDesain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain
Lebih terperinciDesain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi
Lebih terperinciPengaruh Interior Toko Oen Malang terhadap Perilaku Pengunjung
JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 563-568 563 Pengaruh Interior Toko Oen Malang terhadap Perilaku Pengunjung Cynthia Aprilita, Sriti Mayang Sari Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciDramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.
APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinciGambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan
BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun berangkat dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sarana rekreasi baik yang bersifat rekreatif
Lebih terperinciTEoRI DAN DeSAIN TERPILIH
TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain
Lebih terperinciPerancangan Interior Lounge & Bar di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 662-671 662 Perancangan Interior Lounge & Bar di Surabaya Nandya Mareta Liwijaya, Honggowidjaja, Hendy Mulyono Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciPerancangan Interior Lobby, Lounge, Bar Resort Inaya Putri Bali di Nusa Dua
JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 328-333 328 Perancangan Interior Lobby, Lounge, Bar Resort Inaya Putri Bali di Nusa Dua Josephine Evelyna, S.P. Honggowidjaja, Lucky Basuki Program Studi Desain Interior,
Lebih terperinciDesain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic
Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic 1 Sayuri Dianita dan Ir. Budiono. MSn. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciDesain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali Dhemy Juniartha,Ir.Nanik Rachmaniyah,MT Desain
Lebih terperinciKONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III
BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi
Lebih terperinciEksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012
Eksotisme KONSEP RESTO & GALLERY Penulis Qisthi Jihan Fotografer Ahkamul Hakim Berwisata kuliner di Bali, tidak sekadar mencari makanan yang nikmat, tetapi kebanyakan dari pengunjung juga mencari sebuah
Lebih terperinciPerancangan Interior Pusat Informasi dan Rehabilitasi Kelumpuhan Pasca Stroke
JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 579-584 579 Perancangan Interior Pusat Informasi dan Rehabilitasi Kelumpuhan Pasca Stroke Hendra Setiawan, dan Grace Mulyono Program Studi Desain Interior, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
Lebih terperinciWahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol.1,No. 1, (2012) 1-8 1 Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya Merliana Tjondro dan Christine Wonoseputro, S.T.,MASD Jurusan Teknik Arsitektur,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman
Lebih terperinciTATA INTERIOR GALERI PEMBENTUK PENGALAMAN RUANG PADA SENTRA POTENSI DAN KREASI MALANG ARTIKEL ILMIAH
TATA INTERIOR GALERI PEMBENTUK PENGALAMAN RUANG PADA SENTRA POTENSI DAN KREASI MALANG ARTIKEL ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : ANNISA AURELIA
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR
ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kota kota besar di Indonesia, mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata. Sehingga
Lebih terperinciStudi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT
Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
123 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba didasarkan pada pentingnya memberikan sebuah kenyamanan bagi pasien/residen supaya dapat mempercepat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif untuk memenuhi tuntutan hidup. Kehidupan yang serba sibuk dengan rutinitas pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciBAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Taman Pintar dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang publik yang semakin menurun, salah satunya adalah Taman Senaputra di kota Malang. Seperti
Lebih terperinciImplementasi Konsep Cheerful Pada Interior Health and Beauty Care for Baby and Kids di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-6 1 Implementasi Konsep Cheerful Pada Interior Health and Beauty Care for Baby and Kids di Surabaya Natalia Sugiharto Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa
Lebih terperinciKONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER
KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER Deloni Hanis Mareta 3408.100.082 Koor. Tugas Akhir: Anggri Indraprasti, S. Sn, M. Sn Dosen Pembimbing: Ir. Prasetyo Wahyudie,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis Modern di Yogyakarta adalah
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center
KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,
Lebih terperinciNatural Friendly Neoclassical Style. Architecture
Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea
Lebih terperinciBAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan
Lebih terperincib e r n u a n s a h i jau
01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman
Lebih terperinciPenerapan Konsep Outer Space Garden pada Perancangan Interior Viola Florist Centre di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 538-542 538 Penerapan Konsep Outer Space Garden pada Perancangan Interior Viola Florist Centre di Surabaya Ratnamaya Wijayanti Darmawan Program Studi Desain Interior,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu perusahaan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan
Lebih terperinciPerancangan Interior Pusat Fitness dan Kalistenik di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 427-431 427 Perancangan Interior Pusat Fitness dan Kalistenik di Surabaya Christianto Salim, Drs. Cok Gde Padmanaba, M.Erg., Grace Mulyono, S.Sn., M.T. Program Studi
Lebih terperinciKonsep Tata Masa. Parkir. Green area. Green area
Konsep Tata Masa 1. Bagian Barat langgar 2. Bagian Utara Rumah induk 3. Bagian Selatan Rumah 4. Bagian Timur kandang & Dapur Parkir Green area Konsep tata masa dalam perancangan taman wisata budaya mengutip
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep
Lebih terperinciTkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain
Target Desain Keluarga egmen keluarga biasanya memiliki karakter yaitu menghabiskan waktu saat Sakhir pekan bersama anak-anaknya. Konsumen a r g e t d e s a i n m e r u p a k a n Tkeluarga dan non keluarga,
Lebih terperinciArchitecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015
Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : dayspa, desain, kecantikan, kesehatan, relaksasi. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Di tengah kondisi lingkungan yang kurang baik, polusi, kemacetan hingga kesibukan yang padat, masyarakat di perkotaan memiliki kecenderungan stress yang tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat membutuhkan
Lebih terperinciPUB DAN HOTEL TRANSIT DI BALIKPAPAN
1 PUB DAN HOTEL TRANSIT DI BALIKPAPAN Meicy Surya Oetomo & Timoticin Kwanda, B.Sc.,MRP. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: mcy@hotmail.co.id
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan
Lebih terperinciPerancangan Interior Pusat Rekreasi Indoor Green Park di Surabaya
JURNAL INTRA Vol.3, No.1, (2015) 57-62 57 Perancangan Interior Pusat Rekreasi Indoor Green Park di Surabaya Septiany Afandi Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup manusia saat ini berdampak pada gaya hidup dan trend mode maka hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan yang cukup pesat untuk layangan spa dan reflexology.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tempat kebugaran dan perawatan menjadi kebutuhan masyarakat kota Bandung pada umumnya. Khususnya kalangan remaja, eksekutif muda, dan dewasa yang membutuhkan
Lebih terperinciArchitecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary
Architecture White Simplicity in Neoclassic 80 #006 / 2014 Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto Eleganitas yang terpancar lewat pilihan warna, proporsi dan elemen detilnya, dapat melengkapi karakter
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciRedesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) F-34 Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern Widyasi Tiara Hapsari, Aria Wenny Anggraita, dan Anggra
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan
BAB 6 HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan konsep High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan yang mengedepankan
Lebih terperinciBAB 4. Analisis dan Bahasan
BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hewan mamalia berkaki empat, yaitu anjing merupakan hewan yang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga hewan ini lebih mudah dilatih dan dapat bersosialiasi
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,
BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL 4.1. Fungsi Perancangan Perkembangan kota Bandung yang sangat pesat karena mudahnya sarana transportasi baik darat maupun udara yang dapat ditempuh menuju kota
Lebih terperincihunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi
1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih
Lebih terperinci