8. Untuk Koperasi Unit Simpan Pinjam minimal modal tersedia pada saat pendirian Rp ,- dan semua pengurus harus membuat :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "8. Untuk Koperasi Unit Simpan Pinjam minimal modal tersedia pada saat pendirian Rp ,- dan semua pengurus harus membuat :"

Transkripsi

1

2

3 Lampiran 2. Form isian sebagai dokumen persyaratan SYARAT UNTUK PENDIRIAN KOPERASI 1. Berita acara Pendirian ditanda tangani oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat (draft terlampir). 2. Daftar hadir yang ditandatangani oleh semua peserta rapat. 3. Surat Kuasa para peserta sebagai pendiri kepada Pengurus terpilih sebagai yang menghadap (draft terlampir) ke Notaris untuk tanda tangan diatas materai Foto Copy KTP para pendiri. 5. Surat Bukti Setor dari Bank (tersedianya modal). 6. Susunan Pengurus dan Pengawas. 7. Rencana Kegiatan Usaha Koperasi minimal 3 tahun kedepan. 8. Untuk Koperasi Unit Simpan Pinjam minimal modal tersedia pada saat pendirian Rp ,- dan semua pengurus harus membuat : - Surat Keterangan Berkelakuan Baik. - Daftar Riwayat Hidup. 9. Untuk Koperasi Simpan Pinjam Catatan : - Modal Koperasi tersedia Rp ,- dan semua Pengurus harus membuat Surat Keterangan Berkelakuan Baik dan Daftar Riwayat Hidup. 1. Pengisian Berita Acara Pendirian dapat diisi dengan tulisan tangan atau diketik. 2. Formulir asli harus dikembalikan kepada Notaris. 3. Untuk mempermudah pengisian, formulir asli dapat difoto copy untuk latihan. 4. Semua Pengurus harus hadir pada saat penandatanganan di kantor Notaris. 5. Modal Dasar yang tersedia pada saat pendirian harus disesuaikan jumlahnya dengan maksud dan tujuan. FORMULIR PERSIAPAN PENDIRIAN DAN PENDAFTARAN KOPERASI Nama Koperasi Kedudukan Koperasi Alamat Koperasi : KOPERASI : JAKARTA : Jalan.... No. Telpon Koperasi : Modal Koperasi : Rp..,- a. Simpanan Pokok : Rp....,- b. Simpanan Wajib : Rp../diatur dalam ART.

4 Anggota Pendiri Koperasi : 1. Nama :. No. KTP :. 2. Nama :. No. KTP :. 3. Nama :. No. KTP :. 4. Nama :. No. KTP :. 5. Nama :. No. KTP :. 6. Nama :. No. KTP :. 7. Nama :. No. KTP :. 8. Nama : No. KTP :.. 9. Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama : No. KTP :..

5 21. Nama :. No. KTP :. 22. Nama :. No. KTP :. 23. Nama :. No. KTP :. 24. Nama :. No. KTP :. 25. Nama :. No. KTP :. 26. Nama :. No. KTP :. 27. Nama :. No. KTP :. 28. Nama : No. KTP : Nama :.. No. KTP : Nama :.. No. KTP :.. Susunan Pengurus : Ketua : Sekretaris : Bendahara : Susunan Pengawas : Ketua :. Anggota :. Anggota :. Masa Kerja Pengurus Masa Kerja Pengawas : tahun : tahun Untuk menjadi Pengurus dan/atau Pengawas sekurang-kurangnya telah menjadi Anggota : 2 tahun

6 BERITA ACARA RAPAT PENDIRIAN KOPERASI Pada hari ini. tanggal.. bulan tahun dua ribu. pukul WIB (Waktu Indonesia Barat). Bertempat di Jalan.., telah diadakan Rapat Anggota Pendirian Koperasi yang berkedudukan di, untuk selanjutnya disebut Koperasi. Tuan.. yang dipilih peserta Rapat untuk bertindak selaku Ketua Rapat, membuka Rapat Anggota dan memberitahukan : - Bahwa dalam Rapat Anggota ini telah hadir atau diwakili sebanyak.. (..) orang anggota dari anggota Koperasi. - Bahwa agenda acara Rapat Pembentukan Koperasi... adalah : 1. Pembahasan nama koperasi. 2. Pembahasan kedudukan/alamat koperasi. 3. Pembahasan jenis usaha. 4. Pembahasan simpanan anggota (pokok dan wajib) dan modal koperasi. 5. Pembahasan susunan pengurus dan pengawas. 6. Pembahasan masa kerja pengurus dan pengawas. 7. Pembahasan anggaran dasar koperasi. 8. dan seterusnya.. - Bahwa karena acara Rapat Anggota ini telah diketahui oleh para peserta rapat yang hadir, maka pimpinan rapat mengusulkannya dan rapat dengan suara bulat secara musyawarah untuk mufakat memutuskan : 1. Menyetujui nama Koperasi.. 2. Menyetujui kedudukan/alamat koperasi di Jalan.. 3. Menyetujui jenis usaha : Menyetujui simpanan anggota : - Simpanan pokok Rp. - Simpanan wajb Rp.. - Hibah Rp... - Modal koperasi Rp. 5. Menyetujui susunan pengurus dan pengawas (terlampir)

7 6. Menyetujui masa kerja pengurus. tahun dan pengawas.. tahun 7. Menyetujui Anggaran Dasar Koperasi 8. Menyetujui untuk mengangkat/menetapkan pengurus dan pengawas sebagai berikut : a. Susunan Pengurus KETUA Nama : Alamat : Jl.... SEKRETARIS Nama : Alamat : Jl. BENDAHARA Nama : Alamat : Jl. Keputusan Rapat Anggota tersebut mulai berlaku sejak hari ini dan selanjutnya rapat menunjuk dan memberi kusa dengan hak substitusi kepada : 1. Nama :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... No. KTP :.. 2. Nama :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... No. KTP : Untuk membuat dan menandatangani akta pendirian koperasi secara notaril dihadapan notaris. Oleh karena tidak ada lagi yang dibicarakan atau minta berbicara, maka Ketua Rapat menutup Rapat pada jam WIB (Waktu Indonesia Barat). Ketua Rapat Sekretaris (.) (..)

8 DAFTAR HADIR RAPAT PENDIRIAN KOPERASI. Tanda Tangan 1. Nama :.... Alamat : Jl.. Pekerjaan :. 2. Nama :.... Alamat : Jl... Pekerjaan :.. 3. Nama :.... Alamat : Jl.... Pekerjaan :.. 4. Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :.. 5. Nama :.... Alamat : Jl.... Pekerjaan :.. 6. Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :.. 7. Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :. 8. Nama :. Alamat : Jl.... Pekerjaan : 9. Nama :. Alamat : Jl.... Pekerjaan : 10. Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :. 11. Nama :.... Alamat : Jl.. Pekerjaan :. 12. Nama :.... Alamat : Jl... Pekerjaan :..

9 13. Nama :.... Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.... Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :. 18. Nama :. Alamat : Jl.... Pekerjaan : 19. Nama :. Alamat : Jl.... Pekerjaan : 20. Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :. 21. Nama :.... Alamat : Jl.. Pekerjaan :. 22. Nama :.... Alamat : Jl... Pekerjaan : Nama :.... Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.... Alamat : Jl.... Pekerjaan : Nama :.. Alamat : Jl...

10 . Pekerjaan : Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :. 28. Nama :. Alamat : Jl.... Pekerjaan : 29. Nama :. Alamat : Jl.... Pekerjaan : 30. Nama :.. Alamat : Jl.... Pekerjaan :.

11 SUSUNAN PENGURUS KOPERASI... PERIODE 2014 S/D 2019 A. PENASEHAT B. PENGURUS 1. Ketua : Sekretaris : Bendahara :... C. PENGAWAS 1. Kordinator : Anggota : Anggota : PENGURUS KOPERASI... (...) (...) Ketua Sekretaris Dibubuhi cap dan didaftarkan dalam buku pendaftaran yang disediakan khusus untuk itu oleh saya Asisten Deputi Urusan Organisasi dan Badan Hukum Koperasi pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM Asisten Deputi Urusan Organisasi dan Badan Hukum Koperasi

12 KOPERASI. Nomor : / / /2014 Jakarta, 2016 Lampiran Perihal : 1 (satu) berkas : Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Kepada Yth. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah c.q. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM di Jakarta Dengan hormat, Bersama ini kami mengajukan permohonan agar Koperasi.. dicatat dan mendapat pengesahan akta pendirian atau badan hukum sesuai dengan ketentuan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersama ini kami lampirkan : 1. Dua rangkap akta pendirian Koperasi dari notaris. 2. Foto Copy Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi. 3. Foto Copy Daftar hadir rapat pembentukan koperasi 4. Foto Copy Surat Bukti setor di bank atas nama salah satu pengurus. 5. Daftar susunan pengurus dan pengawas. 6. Rencana Kerja Koperasi untuk tiga tahun kedepan dan Neraca koperasi. 7. Foto Copy KTP Pendiri. 8. Surat Permohonan ijin usaha simpan pinjam koperasi. 9. Daftar riwayat hidup pengurus, pengawas dan pengelola Usaha simpan pinjam koperasi. 10. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus, pengawas dan pengelola usaha simpan pinjam koperasi. 11. Daftar Sarana Kerja. 12. Buku Daftar anggota, Pengurus dan pengawas Koperasi. 13. Surat Keterangan Pengangkatan pengelola unit usaha simpan pinjam dari salah satu pengurus. 14. Surat Penyataan Kesediaan diri menjadi pengelola unit usaha simpan pinjam koperasi. 15. Untuk Manager/pengelola unit simpan pinjam harus mempunyai sertifikat/surat keterangan pernah mengikuti pelatihan atau pendidikan simpan pinjam atau magang di lembaga keuangan. 16. Surat Perjanjian Kontrak Kerja antara pengurus dan pengelola unit usaha simpan pinjam. 17. Surat Pernyataan dari pengurus koperasi tentang kesediaan diri untuk dinilai kesehatan koperasinya oleh pejabat berwenang. 18. Formulir menjadi anggota koperasi, berhenti menjadi anggota dan formulir pinjaman. 19. Struktur Organisasi Koperasi. 20. Surat Perjanjian Status kantor koperasi. 21. Surat Pernyataan jika alamat koperasi pindah akan melapor ke pejabat yang berwenang. Demikian agar menjadi maklum dan terima kasih. Hormat kami, ( ) Ketua Koperasi

13 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :.,... No. KTP :... Jabatan :.. Alamat : Jalan. Dengan ini menyatakan bahwa Koperasi telah menyetorkan dana sejumlah Rp.,- (...rupiah) untuk modal awal koperasi dan dari modal tersebut ditempatkan/dialokasikan sejumlah Rp.,- (... rupiah) untuk unit simpan pinjam yang nantinya unit usaha tersebut akan dikelola secara tersendiri. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Yang menyatakan (MATERAI 6000) ( )

14 DAFTAR PERALATAN/SARANA KERJA KOPERASI No. NAMA BARANG KETERANGAN Meja Tulis Almari Buku Kalkulator Komputer 2 Buah Mesin Fax Kursi White Board Brankas Ruang Kantor Ukuran. ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA PENGURUS KOPERASI.. Ketua Sekretaris......

15 SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Jabatan : Ketua Koperasi Alamat : Jl.. Dengan ini menerangkan bahwa : Nama :. Alamat :. Jabatan : Pengelola Simpan Pinjam Koperasi.. Yang namanya tersebut diatas berdasarkan keputusan rapat telah ditunjuk sebagai Pengelola unit simpan pinjam koperasi. Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan benar dan mempunyai akibat hukum yang pasti. Jakarta, 2014 Pengurus Koperasi.. Ketua Koperasi

16 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI RAPAT ANGGOTA PENASEHAT PENGURUS PENGAWAS Ketua :. Ketua : UNIT SIMPAN PINJAM UNIT USAHA LAIN Jakarta, Pengurus Koperasi.. Ketua Koperasi

17 SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini : Nama :... Alamat : Jl Jabatan : Pengelola Simpan Pinjam Koperasi. Dengan ini menyatakan : - Bahwa saya bersedia menjadi pengelola Usaha Unit Simpan Pinjam Koperasi. - Bahwa saya tidak mempunyai hubungan Saudara ataupun Kerabat dekat dengan Pengurus dan Pengawas Koperasi... - Bahwa saya tidak akan melakukan kegiatan pengelolaan pada unit usaha lainnya. Demikian surat Pernyataan ini saya buat dengan benar dan mempunyai akibat hukum yang pasti. Jakarta, 2014 Materai

18 KOPERASI.. Jl..... SURAT KEPUTUSAN PENGURUS KOPERASI NOMOR :.. /SK/KKM/ /../2014 TENTANG KONTRAK KERJA MANAGER SIMPAN PINJAM KOPERASI.. Pada hari ini. tanggal.. bulan... tahun dua ribu... berkedudukan di Kantor Koperasi.Jalan..., kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : Jabatan : Ketua Koperasi Alamat : Jalan... Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama :. Jabatan : Manager Unit Simpan Pinjam Alamat : Jalan... Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak telah sepakat dan menyetujui untuk mengadakan perjanjian kontrak kerja Manager Koperasi.dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 PENGANGKATAN MANAGER KOPERASI PIHAK PERTAMA mengangkat dan menyetujui PIHAK KEDUA sebagai Manager unit Simpan Pinjam Koperasi.. Pasal 2 MASA JABATAN. PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai Manager Simpan Pinjam Koperasi selama (tahun) sejak penandatanganan surat perjanjian ini mulai ditandatangani tanggal bulan.. tahun dua ribu. sampai dengan tanggal., bulan., tahun. 2. PIHAK PERTAMA dapat memperpanjang perjanjian kontrak kerja ini apabila masa perjanjian kontrak kerja telah berakhir dan mendapat persetujuan dari Rapat Anggota melalui PIHAK PERTAMA. 3. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan dan mencabut kontrak kerja apabila PIHAK KEDUA melakukan penyimpangan dari peraturan-peraturan yang berlaku atau merugikan kegiatan Koperasi.. Pasal 3

19 HONORARIUM 1. PIHAK PERTAMA memberikan honorarium sebesar Rp. (.. rupiah) setiap bulan kepada PIHAK KEDUA. 2. PIHAK PERTAMA dapat memberikan tambahan honorarium sesuai dengan penilaian kinerja PIHAK KEDUA yang besarnya ditentukan oleh PIHAK PERTAMA. 1. Hak Manager : a. Mendapat gaji yang layak. Pasal 4 HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB b. Mengikuti pendidikan dibidang perkoperasian yang diadakan oleh Pemerintah maupun gerakan koperasi atau lembaga lainnya. c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas persetujuan Pengurus. d. Mengajukan pembelaan diri atas tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya. 2. Kewajiban Manager : a. Memperhatikan setiap ketentuan dan peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan usaha. b. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan karyawan dan pengurus. c. Membuat laporan secara rutin kepada pengurus. 3. Tanggung Jawab Manager : a. Bertanggung Jawab penuh kapada pengurus atau semua tugas yang dilimpahkan kepadanya. b. Bertanggung Jawab secara pribadi atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaiannya atau kerugian yang disebabkan oleh kerugian yang tidak digariskan oleh pengurus. Manager dapat diberhentikan karena : a. Meninggal dunia. b. Atas permintaan sendiri. Pasal 5 MANAGER DIBERHENTIKAN c. Masa jabatan telah habis sesuai dengan kontrak kerja. d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi sebagai Manager. e. Dipecat oleh pengurus karena mencemarkan nama baik koperasi dan melakukan penyimpangan dan ketentuan yang berlaku. Pasal 6 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA terbukti melakukan penyimpangan atau penyelewengan yang merugikan koperasi akan dilakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasal 7 PENUTUP Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau perubahan akan dilakukan perbaikan atau perubahan berdasarkan musyawarah kedua belah pihak. Demikian Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat rangkap 3 (tiga) lembar pertama dan lembar kedua masing-masing bermaterai Rp. 6000,- (enam ribu) ditandatangani kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

20 Ditetapkan di J A K A R T A Pada tanggal 2014 PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Materai 6000 (.) (..)

21 Kami yang bertanda tangan dibawah ini : SURAT PERNYATAAN 1. Nama :... Alamat : Jalan... Jabatan : Nama :... Alamat : Jalan... Jabatan : Nama :... Alamat : Jalan... Jabatan : Nama :... Alamat : Jalan... Jabatan : Nama :... Alamat : Jalan... Jabatan :... Dengan ini menyatakan, bahwa kami tidak mempunyai hubungan saudara ataupun kerabat dekat dengan sesama Pengurus dan Pengawas Koperasi... Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan benar dan mempunyai akibat hukum yang pasti. Jakarta, 2016 Kami yang memberikan pernyataan : Materai

22 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... No. KTP :... Alamat : Jalan... Jabatan : Ketua Koperasi Bertindak untuk dan atas nama Koperasi... yang diangkat berdasarkan keputusan Rapat Anggota Koperasi... pada hari...tanggal... bulan... tahun dua ribu... Dengan ini menyatakan : Bahwa Koperasi... bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatannya oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Jakarta, 2014 Materai

23 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... No. KTP :... Alamat : Jalan... Jabatan : Ketua Koperasi No. Telp. :... Dengan ini menyatakan : Bahwa jika tempat kedudukan/alamat kantor Koperasi...pindah akan memberitahukan/melapor kepada Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Jakarta, 2014 Materai

24 PERMOHONAN IZIN USAHA SIMPAN PINJAM Nomor : 001 /KJPMS/ X/2014 Lampiran : Perihal : Permohonan Izin Usaha Simpan Pinjam Kepada Yth. Menteri Negara Koperasi dan UKM Cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM di Jakarta Dengan hormat, Bersama ini kami mengajukan permohonan izin Usaha Simpan Pinjam sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Permohonan Ijin Baru. I. IDENTITAS KUASA PENDIRI/KETUA PENGURUS Nama : PAJARUDDIN LUBIS, SE Alamat tempat tinggal : Jalan Kenanga Nomor 32 Rt. 001/002 Duren Sawit, Jakarta Timur. Nomor Telp. : Nomor KTP. : Kewarganegaraan : Indonesia. II. III. IDENTITAS KOPERASI Nama Koperasi : KOPERASI JASA PERKINDO MANDIRI SEJAHTERA Alamat Koperasi : Jalan Poltangan Nomor 32 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Nomor Telp. : (021)... Propinsi : DKI Jakarta Kab/Kota/Kotamadya : Jakarta Selatan Kecamatan : Pasar Minggu Kelurahan/Desa : Pejaten Timur Kode Pos : - MODAL Modal Tetap/Disetor : Rp ,- (Lima puluh juta rupiah)

25 Demikian Permohonan izin usaha simpan pinjam ini, kami buat dan isi dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata data atau informasi dan keterangan tersebut tidak benar atau palsu, kami menyatakan bersedia untuk dicabut izin usaha simpan pinjam yang telah diterbitkan dan dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jakarta, Oktober 2014 Kuasa Pendiri/Pengurus Pajaruddin Lubis, SE

26 Nomor : / / /2014 Jakarta, 2014 Lampiran : - Perihal : Rapat Pembentukan Koperasi Kepada Yth. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM di Jakarta Sehubungan dengan rencana pendirian Koperasi maka dengan ini kami mengundang Bapak untuk dapat menghadiri rapat pembentukan koperasi sebagai bentuk pembinaan dari Kementerian Koperasi dan UKM dan syarat proses pengesahan badan hukum koperasi. Perlu Bapak ketahui bahwa koperasi yang akan kami dirikan adalah atas aspirasi dari para anggota yang jumlahnya mencapai kurang lebih. (..) orang yang ada di propinsi.. yang masing-masing anggotanya berprofesi sebagai. Koperasi yang akan kami dirikan beralamat/bertempat kedudukan di Jalan., Usaha yang akan dijalankan koperasi diantaranya Rapat pembentukan Koperasi akan kami adakan pada : Hari dan tanggal : 2014 Tempat :. Waktu : WIB Demikian hal yang dapat kami sampaikan sebagai bahan masukan dan kami mengharapkan Bapak untuk dapat hadir tepat pada waktunya. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Ketua Koperasi My. Document. Srt.Rpt. Pembentukan 2014

27 Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Pengurus Koperasi :... SURAT PERNYATAAN Alamat : No. Telp. :... Dengan ini menyatakan : 1. Telah menyetorkan dana sejumlah Rp.,- (...rupiah) untuk modal awal unit usaha simpan pinjam koperasi Berdasarkan keputusan rapat pembentukan koperasi..., telah ditunjuk pengurus dan pengawas untuk masa jabatan Berdasarkan keputusan rapat anggota telah ditunjuk Saudara... sebagai Pengelola unit simpan pinjam koperasi. 4. Setiap anggota/calon anggota koperasi dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan harus sudah melunasi pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib yang dibayarkan setiap bulan dan dicatat/didaftarkan dalam buku daftar anggota koperasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Bahwa koperasi tidak akan melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan hanya akan menghimpun dana dari anggota, calon anggota koperasi lain dan atau anggotanya. 6. Apabila terjadi perubahan pengurus dan pengawas yang lama ke pengurus yang baru, maka harus dibuat surat pelimpahan wewenang atas pengurus baru. 7. Bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatannya oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Bahwa jika tempat kedudukan/alamat kantor koperasi pindah akan memberitahukan/melapor kepada Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9. Jika terjadi perubahan susunan pengurus dan pengawas akan memberitahukan/melapor kepada Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Menyatakan tentang status kantor koperasi yang dilengkapi dengan bukti pendukungnya, dan tidak akan pindah alamat dalam 3(tiga) tahun terhitung sejak... Yang membuat pernyataan Materai

28 AKTA PENDIRIAN KOPERASI PRODUKSI... Nomor:. Pada hari ini Tanggal (.. ) Pukul -- ( )Waktu Indonesia Bagian --- Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris,-- yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negeri ---- Koperasi dan--- Usaha Kecil Dan Menengah Nomor Tanggal. Telah ditetapkan sebagai Notaris Pembuat --- Akta Koperasi di Wilayah Kabupaten/Kota dan berkantor di, dengan dihadiri oleh saksi yangsaya kenal dan akan disebutkan--- dalam bagian akta ini: Tuan,lahir di pada tanggal ( ) Bertempat tinggal di, Jalan...,RT RW Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk-- Nomor..., Warga- Negara Indonesia Tuan,lahir di pada tanggal ( ) Bertempat tinggal di, Jalan...,RT RW Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk-- Nomor..., Warga- Negara Indonesia Tuan,lahir di pada tanggal ( ) Bertempat tinggal di, Jalan...,RT RW --- Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk-- Nomor..., Warga- Negara Indonesia Tuan,lahir di pada tanggal ( ) Bertempat tinggal di, Jalan...,RT RW --- Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk-- Nomor..., Warga- Negara Indonesia Tuan,lahir di pada tanggal ( ) Bertempat tinggal di, Jalan...,RT RW --- Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk-- Nomor..., Warga- Negara Indonesia Yang selanjutnya dalam Akta Pendirian ini disebut Penghadap.---

29 Menurut keterangan penghadap, penghadap bertindak : a. Untuk diri sendiri; b. Berdasarkan surat kuasa dibawah tangan, tertanggal (...) bermaterai cukup, dan--- aslinya dilekatkan pada asli ini, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama : Tuan, lahir di pada tanggal.. ( ), Bertempat tinggal di,jalan,rt RW, Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk----- Nomor..., Warga Negara Indonesia Tuan, lahir di...-- pada tanggal.. ( ), Bertempat tinggal di,jalan,rt RW, Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk----- Nomor..., Warga Negara Indonesia Tuan, lahir di...-, pada tanggal.. ( ), Bertempat tinggal di,jalan,rt RW, Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk----- Nomor..., Warga Negara Indonesia Tuan, lahir di...-, pada tanggal.. ( ), Bertempat tinggal di,jalan,rt RW, Kelurahan., Kecamatan, Kabupaten/Kota Pemegang Kartu Tanda Penduduk----- Nomor..., Warga Negara Indonesia dst Para penghadap masing-masing bertindak sebagaimana tersebut --- diatas menerangkan terlebih dahulu: Bahwa pada hari..., tanggal..., jam... WIB-- sampai dengan jam... WIB, bertempat di...-- Jalan... telah diadakan Rapat pendirian----- koperasi..., berkedudukan dan berkantor di..., sedangkan susunan pengurus dan pengawas dimuat dalam Berita Acara Rapat, dibawah tangan,---- tertanggal..., bermaterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini Bahwa dalam rapat tersebut telah hadir orang, yang merupakan pendiri koperasi Selanjutnya para penghadap bertindak berdasarkan kuasa tersebut menyatakan bahwa Rapat Anggota Pendirian Koperasi -- telah memutuskan antara lain sebagai berikut:

30 - Menyetujui susunan pengurus Koperasi Menyetujui isi Anggaran Dasar, yang berbunyi sebagai berikut: BAB I PENDIRIAN Bagian Kesatu Nama dan Tempat Kedudukan Pasal (1) Koperasi ini bernama KOPERASI PRODUKSI dan untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut --- Koperasi (2) Koperasi ini berkedudukan di (alamat lengkap) Jalan RT/RW Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Propinsi/DI Nomor Telepon/Faxilime (3) Daerah kerja Koperasi meliputi seluruh wilayah Negara----- Republik Indonesia dan dapat mendirikan serta membuka----- kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas baikdi dalam negeri maupun di negara lain sesuai kebutuhan --- dan kemampuan atas keputusan Rapat Anggota Bagian Kedua Landasan, Azas dan Prinsip Pasal Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Pasal Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan Pasal (1) Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi yaitu: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis; c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adilsebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing----- anggota; d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; ---- e. Kemandirian (2) Dalam mengembangkan koperasi, koperasi melaksanakan pula - prinsip koperasi sebagai berikut: a. pendidikan perkoperasian; b. kerjasama antar koperasi (3) Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang mengorganisir pemanfaatan dan

31 pendayagunaan sumber daya- ekonomi para anggotanya atas -- dasar prinsip-prinsip tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi Bagian Ketiga Visi, Misi dan Tujuan Pasal Visi Koperasi Menjadi koperasi produksi yang mampu memproduksi dan/atau menampung hasil produksi anggota yang selanjutnya ---- mendistribusikan produk baik dalam negeri maupun luar negeri -- pada tahun 2020 (Contoh) Pasal Misi Koperasi: a. Memprosuksi barang berdaya saing tinggi dan berkualitas ---- ekspor; b. Menyediakan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan anggota untuk memproduksi barang; c. Menampung hasil produksi anggota yang selanjutnya dilakukanpenyempurnaan dan mendistribusikannya; Pasal (1) Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai - bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian--- nasional yang demokratis dan berkeadilan (2) Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Koperasi----- menyusun Rencana Strategis; Bagian Keempat Jangka Waktu Berdiri Pasal (1) Koperasi didirikan dalam jangka waktu ( )*-- (2) Koperasi dapat mengajukan perpanjangan jangka waktu berdirinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.---- *)Koperasi dapat didirikan dalam jangka waktu terbatas atau tidak terbatas)- **)Dalam hal jangka waktu tidak terbatas maka bunyi pada pasal 8 ayat (2) ini tidak diperlukan Bagian Jenis Koperasi Pasal Koperasi ini termasuk dalam jenis Koperasi Produksi BAB II KEANGGOTAAN Bagian Kesatu Umum Pasal (1) Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa pelayanan bahan produksi, pelayanan barang produksi

32 dan/atau pengguna barang produksi; (2) Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan; (3) Pengertian keanggotaan sebagaimana dalam ayat (1) diatas - termasuk para pendiri; Bagian kedua Syarat Keanggotaan Pasal Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut:---- (1) Warga Negara Indonesia; (2) Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum - (dewasa dan tidak dalam perwalian dan sebagainya); (3) Bertempat tinggal di dan sekitarnya. --- (4) Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib yang besarnya berdasarkan hasil Keputusan Rapat Anggota; (5) Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan yang---- berlaku Pasal (1) Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan -- telah dipenuhi, simpanan pokok telah dilunasi dan yang --- bersangkutan didaftar dan telah menandatangani Buku Daftar Anggota Koperasi; (2) Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa; (3) Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bagian Ketiga Berakhirnya Keanggotaan Pasal (1) Keanggotaan berakhir apabila: a. Anggota bersangkutan meninggal dunia; b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah; c. Berhenti atas permintaan sendiri; atau d. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagipersyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan--- Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam Koperasi (2) Dalam hal anggota diberhentikan oleh Pengurus sebagaimanadimaksud ayat (1) huruf d maka kepada yang bersangkutan--- diberi hak untuk membela diri dalam Rapat Anggota (3) Rapat Anggota sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat menerima atau menolak keputusan Pengurus tentang pemberhentian anggota; (4) Simpanan pokok, simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota yang berakhir, dikembalikan sesuai dengan --

33 ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus ---- lainnya; (5) Berakhirnya keanggotaan dinyatakan sah setelah nama anggota yang bersangkutan dihapus atau dicoret dari buku-- daftar anggota (6) Ketentuan lebih lanjut tentang berakhirnya keanggotaan --- sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dalam Anggaran Rumah- Tangga Bagian Keempat Kedudukan Anggota sebagai pemilik Pasal Kedudukan angota sebagai pemilik mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan organisasi, kelembagaan dan usaha yang ---- diwujudkan dalam bentuk: a. Memperkuat ekuitas atau modal sendiri dengan membayar simpanan wajib secara rutin b. Bersedia secara sukarela menempatkan kelebihan dana untuk--- ditempatkan pada koperasi dalam bentuk modal penyertaan ---- maupun simpanan lainnya c. Berpartisipasi aktif setiap ada kegiatan rapat-rapat yang--- diselenggarakan oleh koperasi Bagian Kelima Kedudukan Anggota sebagai pengguna jasa Pasal (1) Kedudukan angota sebagai pengguna jasa diwujudkan dengan-- partisipasi aktif untuk memanfaatkan kegiatan usaha melalui transaksi jasa simpanan dan transaksi jasa pinjaman oleh anggota terhadap Koperasi (2) Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama untuk memperoleh pelayanan dari koperasi Bagian Keenam Kewajiban dan Hak Anggota Pasal Setiap anggota mempunyai kewajiban: a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan--- lainnya dan keputusan Rapat Anggota; b. menghadiri Rapat Anggota; c. berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha simpan pinjam----- koperasi; d. turut mengawasi pengelolaan organisasi dan usaha koperasi;-- e. Melunasi Simpanan Pokok dan membayar Simpanan Wajib secara - rutin yang besaran dan tata caranya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga; dan f. Mengembangkan dan memelihara prinsip Koperasi sebagaimana--- dimaksud dalam Pasal Pasal Setiap anggota berhak: a. menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam-

34 Rapat Anggota; b. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengawas dan Pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta atau tidak; c. memilih dan/atau dipilih menjadi Pengawas atau Pengurus ---- sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar;---- d. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar; e. mendapat pelayanan kegiatan usaha produksi yang telah disediakan oleh Koperasi; f. mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi sesuai--- dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; dan g. membela diri dalam Rapat Anggota apabila diberhentikan sementara oleh Pengurus h. mendapatkan bagian dari Sisa Hasil Usaha Koperasi sebandingdengan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib di Koperasidan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi i. mendapatkan pengembalian simpanan simpanan yang menjadi----- miliknya apabila keluar dari keanggotaan, dan atau sisa ---- hasil penyelesaian Koperasi apabila koperasi membubarkan --- diri atau dibubarkan oleh Pemerintah Bagian Ketujuh Calon Anggota Pasal (1) Bagi orang yang belum membayar seluruh simpanan pokok ---- termasuk simpanan wajib dan lain-lain sebagaimana diatur - dalam Anggaran rumah Tangga; atau (2) Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan tetapi secara formal belum sepenuhnya melengkapi----- persyaratan administrasinya, belum menandatangani Buku---- Daftar Anggota, Pasal (1) Calon anggota memiliki hak-hak : a. Memperoleh pelayanan Koperasi; b. Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota; c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dankemajuan Koperasi; d. Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas.---- (2) Setiap calon anggota mempunyai kewajiban : a. Segera melunasi simpanan pokok untuk menjadi anggota -- dan membayar simpanan wajib secara rutin sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota; b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi; c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya-- yang berlaku dalam Koperasi;

35 d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi (3) Dalam jangka waktu tiga bulan calon anggota harus menjadianggota (4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat- (3) yang bersangkutan belum memenuhi ketentuan sebagai---- anggota, dilarang memperoleh fasilitas pelayanan kebutuhan bahan produksi, pelayanan barang produksi dan/atau pengguna barang produksi Bagian Kedelapan Anggota Luar Biasa Pasal (1) Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa (2) Anggota luar biasa adalah orang yang bermaksud menjadi---- anggota, akan tetapi tidak memenuhi seluruh syarat sebagai anggota (3) Ketentuan ini memberi peluang bagi penduduk Indonesia ---- bukan warga Negara dapat menjadi anggota luar biasa sepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku (4) Ketentuan mengenai penerimaan anggota luar biasa sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut dalam -- Anggaran Rumah Tangga Pasal (1) Setiap anggota luar biasa mempunyai hak : a. memperoleh pelayanan Koperasi; b. Menghadiri dan berbicara didalam Rapat Anggota; c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dankemajuan Koperasi; d. Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas.---- (2) Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban: a. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai dengan ketentuan Rapat Anggota; b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi; c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya - yang berlaku dalam Koperasi; d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam- Koperasi BAB III MODAL KOPERASI Bagian Kesatu Umum Pasal (1) Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

36 pinjaman; (2) Modal sendiri atau ekuitas dapat berasal dari : a. simpanan pokok; b. simpanan wajib; c. dana cadangan; d. hibah (3) Modal pinjaman dapat berasal dari: a. Anggota; b. Koperasi lain dan atau anggotanya; c. Bank dan lembaga keuangan lainnya; d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; e. Sumber lain yang sah (4) Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Koperasidapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal--- penyertaan yang lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah - Tangga (5) Modal awal yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar Rp.... (...) -- yang terdiri dari : a. Simpanan Pokok sebesar Rp....,- (...) --- b. Simpanan Wajib sebesar Rp....,- (...) Bagian Kedua Simpanan Pokok Pasal (1) Setiap anggota harus menyetor simpanan pokok atas namanyapada koperasi, simpanan pokok sebesar Rp, xxxxxxxxxx,- --- (xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx), yang pada waktu keanggotaandiakhiri merupakan suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian (2) Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus pada saat menjadi Anggota (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Simpanan Pokok pada koperasi, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Bagian Ketiga Simpanan Wajib Pasal (1) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi,simpanan wajib sebesar Rp.... (...), yang pada waktu keanggotaan diakhiri merupakan suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu dikurangi dengan bagiantanggungan kerugian (2) Setiap anggota diwajibkan untuk menyetor secara berkala;-- (3) Koperasi dapat menghimpun simpanan wajib khusus untuk----- Keperluan pengembangan usaha dalam jumlah dan waktu tertentu melalui mekanisme khusus berdasarkan keputusan --

37 Rapat Anggota (4) Simpanan wajib dapat diterbitkan dalam bentuk warkat (5) Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama yang---- bersangkutan masih menjadi Anggota (6) Pengambilan Simpanan Wajib bagi anggota yang berakhir----- keanggotaanya, tidak dapat diambil serta merta tanpa memperhatikan ekuitas koperasi (7) Setiap Anggota yang tidak memenuhi kewajiban membayar----- simpanan wajib dikenakan sanksi (8) Besarnya simpanan wajib setiap anggota, waktu pembayaran-- simpanan wajib, pengembalian simpanan wajib dan sanksi,--- diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Bagian Keempat Hibah Pasal (1) Pengurus atas nama Koperasi dapat menerima atau menolak--- pemberian hibah atas persetujuan Pengawas (2) Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari - sumber modal asing, baik langsung maupun tidak langsung,dapat diterima oleh suatu Koperasi dan dilaporkan kepada Menteri (3) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada Anggota, Pengurus, dan Pengawas; (4) Ketentuan mengenai Hibah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Bagian Kelima Cadangan Pasal (1) Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa -- Hasil Usaha; (2) Koperasi menyisihkan Sisa Hasil Usaha untuk Dana Cadangansehingga menjadi paling sedikit...% (... persen) ---- dari total sisa hasil usaha tahun berjalan; (3) Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang ---- belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)-- hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian Koperasi.- (4) Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk menutup kerugian Hasil Usaha, kerugian tersebut diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja Koperasi pada tahun berikutnya; (5) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk menggunakan paling--- tinggi 75% (tujuh lima prosen)dari jumlah cadangan untuk-- perluasan usaha koperasi; Bagian Keenam Modal Pinjaman

38 Pasal (1) Modal pinjaman merupakan hutang koperasi baik jangka pendek atau jangka panjang yang wajib dibayar kembali pada saat jatuh tempo sesuai yang diperjanjikan (2) Modal pinjaman sebagaimana ayat (1) dapat berasal dari:--- a. Anggota b. Koperasi lain dan/atau anggotanya c. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainya e. Sumber lain yang syah (3) Modal pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihimpun Koperasi dengan memperhatikan rasio pinjaman ---- terhadap modal sendiri (4) Dalam jumlah tertentu modal pinjaman wajib dituangkan ---- dalam perjanjian yang dikukuhkan oleh notaris (5) Ketentuan lebih lanjut tentang modal pinjaman diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Bagian Ketujuh Modal Penyertaan Pasal (1) Koperasi dapat menerima Modal Penyertaan dari : a. Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan/atau b. Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan Modal --- Penyertaan (2) Pemerintah dan/atau masyarakat sebagaimana dimaksud pada - ayat (1) wajib turut menanggung risiko dan bertanggung --- jawab terhadap kerugian usaha yang dibiayai dengan Modal - Penyertaan sebatas nilai Modal Penyertaan yang ditanamkandalam koperasi (3) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku jugadalam hal Pemerintah dan/atau masyarakat turut serta dalam pengelolaan usaha yang dibiayai dengan Modal Penyertaan--- dan/atau turut menyebabkan terjadinya kerugian usaha yangdibiayai dengan Modal Penyertaan (4) Pemerintah dan/atau masyarakat sebagaimana dimaksud pada-- ayat (1) berhak mendapat bagian keuntungan yang diperolehdari usaha yang dibiayai Modal Penyertaan (5) Modal penyertaan adalah unsur kewajiban dalam koperasi Pasal (1) Modal Penyertaaan sebagai dimaksud pada pasal 28 ayat (1)- huruf b dapat bersumber dari Non Anggota setelah anggota - diberi kesempatan terlebih dahulu; (2) Jumlah modal penyertaan harus berimbang dengan modal sendiri Pasal

39 (1) Modal penyertaan wajib dituangkan dalam perjanjian yang--- dikukuhkan oleh notaris; (2) Perjanjian penempatan Modal Penyertaan dari Pemerintah --- dan/atau masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)---- sekurang-kurangnya memuat: a. Nama koperasi dan pemodal; b. Besarnya Modal Penyertaan; c. Usaha yang akan dibiayai modal penyertaan; d. Pengelolaan dan pengawasan; e. Hak dan Kewajiban Pemodal dan Koperasi; f. Pembagian keuntungan; g. Tata cara pengalihan modal penyertaan yang dimiliki---- pemodal dalam koperasi; h. Penyelesaian perselisihan Pasal (1) Dana yang dihimpun dari modal penyertaan digunakan untuk-- pengembangan usaha yang dilaksanakan langsung oleh koperasi (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai modal Koperasi diatur ---- dalam anggaran rumah tangga dan/atau peraturan lainnya BAB IV ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI Bagian Kesatu Rapat Anggota Paragraf Umum Pasal (1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi (2) Rapat Anggota Koperasi terdiri dari Rapat Anggota dan ---- Rapat Anggota Luar Biasa; (3) Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam - 1(satu) tahun (4) Rapat Anggota dapat dilakukan melalui sistim delegasi----- apabila anggotanya lebih dari 500 (limaratus) orang yang - pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga (5) Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau media-- elektronik yang pengaturannya ditentukan dalam Anggaran--- Rumah Tangga Paragraf Wewenang Rapat Anggota Pasal Rapat Anggota Koperasi berwenang: a. menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan lainnya; b. menetapkan Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen,-- usaha, dan permodalan Koperasi;

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul - ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris,--- dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI PRODUKSI... Nomor:. dengan dihadiri oleh saksi yangsaya kenal dan akan disebutkan--- dalam bagian akta ini:

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI PRODUKSI... Nomor:. dengan dihadiri oleh saksi yangsaya kenal dan akan disebutkan--- dalam bagian akta ini: AKTA PENDIRIAN KOPERASI PRODUKSI... Nomor:. Pada hari ini Tanggal (.. ) Pukul -- ( )Waktu Indonesia Bagian --- Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum,--------- Notaris,-- dengan dihadiri oleh saksi yangsaya

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian. Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris, dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal dan akan

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( )------- Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum,------- Notaris, dengan dihadiri oleh saksi

Lebih terperinci

BAB I PENDIRIAN

BAB I PENDIRIAN ------------------------------BAB I----------------------------- ----------------------------PENDIRIAN--------------------------- --------------------------Bagian Kesatu------------------------- --------------------

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM SUGIO Nomor:017

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM SUGIO Nomor:017 AKTA PENDIRIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM SUGIO Nomor:017 Pada hari ini Jumat Tanggal 05-12-2014 (lima Desember dua--- ribu empat belas) Pukul 09.00(sembilan)Waktu Indonesia Barat Berhadapan dengan saya,-------------------------------------

Lebih terperinci

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR 2017 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI SWAMEDIA MITRA BANGSA BAB I PENDIRIAN Bagian Kesatu - NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Koperasi ini bernama : KOPERASI SWAMEDIA MITRA BANGSA disingkat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Badan Usaha ini bernama Kelompok Simpan Pinjam Warga Sejahtera dengan nama singkatan KSPWS KSPWS berkedudukan hukum di Rt 2/11 Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Usaha Bersama Alumni STMN Ciamis dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ------ ---- ---- ---- ---PERUBAHAN ANGGARAN DASAR---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -- KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI----

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 No.257, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. USP oleh Koperasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 /PER/M.KUKM/ II /2017 TENTANG

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI JASA... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI JASA... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI JASA... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris, dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal dan akan disebutkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi merupakan wadah usaha bersama yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN, PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DAN PEMBUBARAN KOPERASI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1490, 2015 KEMENKOP-UKM. Modal. Penyertaan. Koperasi. Pemupukan. Petunjuk Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan

Lebih terperinci

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. AD/ART KOPERASI: MENGENAL KOPERASI DI INDONESIA Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok - Pokok Perkoperasian, Koperasi

Lebih terperinci

PROSEDUR/TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI Di KALANGAN MASYARAKAT

PROSEDUR/TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI Di KALANGAN MASYARAKAT PROSEDUR/TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI Di KALANGAN MASYARAKAT A. Landasan Hukum Koperasi Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akte Pendirian dan Perubahan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN, PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DAN PEMBUBARAN KOPERASI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 35 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI DI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI 7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG Draft Htl Maharani 9 September 2008 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI

PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI Presented by: Endra M. Sagoro Suatu koperasi hanya dapat didirikan bila memenuhi persyaratan dalam mendirikan koperasi. Syarat-syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa penilai mempunyai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG Draft Htl Maharani 9 September 2008 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 10/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KELEMBAGAAN KOPERASI

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 10/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KELEMBAGAAN KOPERASI MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KELEMBAGAAN KOPERASI DENGAN

Lebih terperinci

1 MATERI PENYULUHAN KOPERASI DAN UMKM *) Oleh : 1. Dr. Thontowi, MS Suatu koperasi hanya dapat didirikan bila memenuhi persyaratan dalam mendirikan koperasi. Syarat-syarat pembentukan koperasi berdasarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1494, 2015 KEMENKOP-UKM. Koperasi. Usaha. Simpan Pinjam. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah AKTA PENDIRIAN YAYASAN "..." Nomor :... Pada hari ini,..., tanggal... 2012 (duaribu duabelas) pukul... Waktu Indonesia Barat. Berhadapan dengan saya, RUFINA INDRAWATI TENGGONO, Sarjana Hukum, Notaris di

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI AKU MANDIRI

ANGGARAN DASAR KOPERASI AKU MANDIRI ANGGARAN DASAR KOPERASI AKU MANDIRI ---------------------------- BAB I --------------------------- -------------------------- PENDIRIAN ------------------------- ------------------------ Bagian Kesatu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI PRODUKSI AMAN MANDIRI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR KOPERASI PRODUKSI AMAN MANDIRI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI PRODUKSI AMAN MANDIRI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI PRODUKSI AMAN MANDIRI, dapat disebut juga KOPERASI AMAN MANDIRI dan untuk selanjutnya

Lebih terperinci

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI 1 Dua rangkap salinan Akta Pendirian Koperasi bermaterai cukup 2 Data Akta Pendirian Koperasi yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) 1 DAFTAR ISI BAB I : NAMA TEMPAT KEDUDUKAN BAB II : LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASI BAB III : FUNGSI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN. No.261, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HAK ASASI MANUSIA. Organisasi Kemasyarakatan. Pelaksanaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5958) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ---------------------------- BAB I ---------------------------- ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------ --------------------------- Pasal 1 --------------------------- (1) Koperasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN KOPERASI DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN Nomor: - Pada hari ini, - tanggal - bulan - tahun - pukul WI (Waktu Indonesia ). -------------------------------------- Menghadap kepada saya 1,--------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan PT. Bank Central Asia Mitra Sejahtera Jakarta disingkat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU Pasal I 1) Badan Usaha Koperasi ini bernama Koperasi Multi Usaha Pefindo dengan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa Koperasi,baik

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN PENYELENGGARAAN KOPERASI

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN PENYELENGGARAAN KOPERASI SALINAN LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 4 TAHUN 2001 SERI : B PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN PENYELENGGARAAN KOPERASI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN RUMAH TANGGA Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I U S A H A Pasal 1 (1) Dalam bidang ideal Koperasi memberikan tuntunan bimbingan penerangan dan pendidikan kepada anggotanya

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar dapat berperan sebagai alat perekonomian

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1. Koperasi ini bernama KOPERASI ALUMNI FAKULTAS TEKNIK UNTAN yang diberi nama KOPERASI RAJAWALI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :.. Tempat, Tgl Lahir :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... Nomor KTP/SIM :.. Dalam hal ini bertindak atas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat,

Lebih terperinci

1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci